• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA. hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III AKUNTABILITAS KINERJA. hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima pelaporan akuntabilitas.

Pengukuran Kinerja digunakan sebagai dasar untuk penelitian keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang dimaksud, yang ditetapkan dalam Visi dan Misi Kantor Perpustakaan Dan Arsip Daerah Provinsi Gorontalo. Pengukuran yang dimaksud itu merupakan suatu hasil dari suatu penilaian yang sistematis dan didasarkan pada kelompok Indikator Kinerja Kegiatan berupa masukan, keluaran, hasil, manfaat dan dampak.

Penilaian dimaksud tidak terlepas dari kegiatan mengolah masukan menjadi keluaran dan penilaian dalam proses penyusunan/kegiatan yang dianggap penting dan berpengaruh terhadap pencapaian sasaran tujuan.

Hasil dari pengukuran terhadap program dan kegiatan yang telah dilaksanakan, dapat dilihat pada Tabel berikut ini :

(2)

Tabel 3.1

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH PROVINSI GORONTALO

No Sasaran Indikator Kinerja Target Capaian Kinerja

1

Terwujudnya kegiatan

promosi Perpustakaan dalam rangka pengembangan perpustakaan serta

kegemaran membaca bagi masyarakat

Kegiatan Gorontalo

Gemar Membaca (GGM) 232 Org 232 Org

Jumlah Perpustakaan Desa/Kelurahan yang di faslitasi 4 Desa/Kel 2 Desa/Kel 2

Terkumpulnya Buku terbitan Daerah dan terdatanya naskah-naskah kuno untuk dijadikan koleksi sekaligus pelestarian budaya daerah

Jumlah buku terbitan daerah serta naskah-naskah kuno di Kab/Kota

75 Kls 55 Kls

3

Tercapainya kemudahan masyarakat dalam

mengakses dan memperoleh bahan informasi/bahan pustaka yang dibutuhkan

Jumlah pelayanan perpustakaan keliling dengan memanfaatkan mobil perpustakaan keliling 860 Lks 1.833 Lks

(3)

4

Terwujudnya

sosialisasi/penyuluhan kearsipan dilingkungan

instansi pemerintah desa dan Kab/Kota

Jumlah

sosialisasi/penyuluhan kearsipan dilingkungan instansi pemerintah desa dan Kab/Kota

6 Keg 9 Keg

5

Meningkatnya data dan terciptanya penataan dokumen/arsip daerah Jumlah SKPD yang menata Dokumen/Arsip secara Baku 33 SKPD 33 SKPD 3.1. Capaian Kinerja

Pengukuran dan Evaluasi bertujuan agar diketahui pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam rangka pencapaian misi, agar dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program/kegiatan di masa yang akan datang. Selain itu, dalam evaluasi kinerja dilakukan pula analisis efisiensi dengan cara membandingkan antara output dengan input baik untuk rencana maupun realisasi. Analisis ini menggambarkan tingkat efisiensi yang dilakukan oleh instansi dengan memberikan data nilai output per unit yang dihasilkan oleh suatu input tertentu.

Pengukuran/penentuan dilakukan supaya tingkat efektivitas yang antara tujuan dengan hasil, manfaat atau dampak dapat sesuai. Selain itu, evaluasi juga dilakukan terhadap setiap perbedaan kinerja yang terjadi, baik terhadap penyebab terjadinya perbedaan kinerjamaupun strategipemecahan masalah yang telah dan akan dilaksanakan.Dalam melakukan evaluasi kinerja, perlu juga digunakan pembandingan pembandinganantara :

1. kinerja nyata dengan kinerja yang direncanakan. 2. kinerja nyata dengan kinerja tahun-tahun sebelumnya.

(4)

3. kinerja suatu instansi dengan kinerja instansi lain yang unggul di bidangnya ataupun dengan kinerja sektor swasta.

4. kinerja nyata dengan kinerja di negara-negara lain atau dengan standar internasional.

Selanjutnya pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah dicapai pada tahun 2016 dan membandingkan antara target dan realisasi pada indikator sasaran dari 3 sasaran dan 6 indikator kinerja dari 4 Misi, sebagaimana telah ditetapkan dalam Renstra Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Gorontalo tahun 2012-2017, analisis pencapaian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan secara rinci dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 3.2

PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2016 KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH

PROVINSI GORONTALO

Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Capaian Target 2015 Rencana Tkt. Capaian (Target) Tahun 2016 Realisasi Tahun 2016 Capaian Target % Ket Terwujudnya kegiatan promosi Perpustakaan dalam rangka pengembangan perpustakaan serta gerakan gorontalo gemar membaca bagi

masyarakat

a. Jumlah masyarakat yang sadar akan budaya gemar membaca

40 Org 40 Org 40 Org 100%

b. Jumlah Perpustakaan Desa/Kelurahan yang difasilitasi - 1 Desa 1 Desa 100% Tahun 2015 kegiatan tidak terealisasi Terkumpulnya Buku terbitan Daerah dan terdatanya naskah-naskah kuno untuk dijadikan koleksi sekaligus pelestarian budaya

Jumlah lokasi pengumpulan buku terbitan daerah serta penelusuran naskah-naskah kuno di Kab/Kota 20 Jdl/6 Lokasi 20 Jdl/6 Lokasi 20 Jdl/6 Lokasi 100%

(5)

daerah Tercapainya kemudahan masyarakat dalam mengakses dan memperoleh bahan informasi/bahan pustaka yang dibutuhkan Jumlah Lokasi pelayanan perpustakaan keliling dengan memanfaatkan mobil perpustakaan keliling 611 Lokasi 611 Lokasi 611 Lokasi 100% Terwujudnya sosialisasi/penyuluhan kearsipan dilingkungan instansi pemerintah desa dan Kab/Kota

Jumlah

sosialisasi/penyuluhan kearsipan

dilingkungan instansi pemerintah desa dan Kab/Kota 1 Pkt / 60 Org 1 Pkt / 60 Org 1 Pkt / 60 Org 100%

Tersediannya data dan terciptanya penataan dokumen/arsip daerah

Jumlah SKPD yang menata dokumen

arsip secara baku 110 Dok

65 Dok

115 Dok 100%

3.1.1 SASARAN STRATEGIS I

Pengukuran terhadap capaian kinerja untuk sasaran meningkatnya minat baca masyarakat dengan indikator presentase pemustaka pertahun dimaksudkan untuk memberikan gambaran bahwa persentase pemustaka pertahun di Provinsi Gorontalo mencapai berapa persen dibandingkan dengan jumlah target yang telah ditentukan.

Pencapaian Meningkatnya Minat Baca Masyarakat dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 3.3

Analisis Pencapaian Sasaran I Meningkatnya Minat Baca Masyarakat

(6)

1) Jumlah Pemustaka pertahun 1.080 0rg 13.392 org 100% 2) Jumlah Kegiatan Promosi yang

dilaksanakan 12 Keg 9 Keg 75%

3) Jumlah Perpustakaan

Desa/Kelurahan yang difasilitasi 4 Desa 2 Desa 50%

4) Jumlah Layanan Perpustakaan

Keliling 860 Lks 1.833 Lks 100%

Analisis atas capaian indikator-indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

- Meningkatnya Jumlah pemustaka yang berkunjung pada Perpustakaan Daerah;

- Kegiatan pelaksanaan Promosi Perpustakaan pada capaian kinerja diatas dari target yang direncanakan yakni 12 kegiatan hanya tercapai 9 kegiatan, hal tersebut nantinya akan terealisasi pada akhir RPJMD Tahun 2017;

- Jumlah Perpustakaan Desa/Kelurahan yang difasilitasi pada Tahun Anggaran 2016 hanya terealisasi 2 Desa yang memiliki Perpustakaan sedangkan target awal 4 Desa, dari sisa 2 Desa tersebut akan terealisasi pada akhir RPJMD Tahun 2017.

- Jumlah Layanan Perpustakaan Keliling pada Tahun 2016 meningkat dari target awal yang direncanakan 860 Lokasi menjadi 1.833 Lokasi terlayani oleh Perpustakaan Keliling.

Analisis atas Capaian Indikator-Indikator Kinerja Sasaran Pelaksanaan Program Promosi Perpustakaan dan Pengembangan Perpustakaan

(7)

Berdasarkan capaian kinerja pelaksanaan program Promosi Perpustakaan dan Pengembangan Perpustakaansampai Tahun 2016 maka dapat dilakukan analisis dan identifikasi kebutuhan program dan kegiatan di masa yang akan datang. Analisis lingkungan internal merupakan upaya untuk memahami kekuatan dan kelemahan yang dapat mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan program Promosi Perpustakaan dan Pengembangan Perpustakaan.

Sedangkan analisis eksternal merupakan upaya untuk memahami peluang dan tantangan dalam pelaksanaan program Promosi Perpustakaan dan Pengembangan Perpustakaan sehingga tingkat keberhasilannya dapat diprediksi secara tepat. Kondisi dan keberhasilan pelaksanaan program-program Promosi Perpustakaan dan Pengembangan Perpustakaan, tidak dapat dipisahkan dari kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan yang ada.

Berbagai masalah yang harus dihadapi dalam pelaksanaan dan pelayanan Promosi Perpustakaan dan Pengembangan Perpustakaan antara lain:

1. Promosi Perpustakaan dan Pengembangan Perpustakaan selama ini banyak dilakukan di daerah pedesaan, program Promosi Perpustakaan dan Pengembangan Perpustakaan masih kurang, karena kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya Perpustakaan dan terkesan bahwa Perpustakaan masih merupakan sesuatu tidak terlalu penting untuk ;

(8)

2. Kebutuhan Promosi Perpustakaan dan Pengembangan Perpustakaanbelum disesuaikan dengan kebutuhan, perkembangan, tantangan, dan potensi masyarakat maupun daerah;

3. Lembaga penyelenggara Promosi Perpustakaan dan Pengembangan Perpustakaanmasih terbatas, khususnya di daerah pedesaan;

4. Data dan informasi Promosi Perpustakaan dan Pengembangan Perpustakaanmasih belum tersusun secara baik dan akurat sehingga sering terjadi perbedaan data. Keadaan ini membawa implikasi terhadap penyusunan perencanaan program dan target Promosi Perpustakaan dan Pengembangan Perpustakaanyang kurang mantap karena belum didasarkan pada data yang lengkap dan akurat;

Beberapa tantangan yang harus dicermati dalam pelaksanaan program Promosi Perpustakaan dan Pengembangan Perpustakaan, diantaranya sebagai berikut:

1. Masih terbatasnya perhatian dan dukungan Pemerintah Daerah untuk Promosi Perpustakaan dan Pengembangan Perpustakaan

3.1.2 SASARAN STRATEGIS II

Sasaran 2 ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran dan pengukuran terhadap jumlah koleksi buku terbitan Daerah dan naskah kuno yang disediakan oleh Perpustakaan Provinsi Gorontalo pada tahun 2016. Kegiatan pengumpulan buku terbitan Daerah serta penelusuran naskah-naskah kuno di Kab/Kota sangat perlu dilakukan secara continue, hal

(9)

tersebut dilakukan untuk mendukung masyarakat atas kebutuhan bahan literasinya secara up to date.

Selanjutnya untuk pencapaian sasaran pada sasaran 2 dapat dilihat pada tabel berikut :

(10)

Tabel 3.4

Analisis Pencapaian Sasaran II

Terlaksananya Pengumpulan Buku Terbitan Daerah Serta Penelusuran Naskah-Naskah Kuno Di Kab/Kota

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Jumlah koleksi terbitan Daerah yang

terhimpun 75 Judul 4.050 Judul 100%

Analisis atas capaian indikator-indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

1. Kinerja Pelaksanaan Pengumpulan Buku terbitan Daerah Serta Penelusuran Naskah Kuno di Kab/Kota

Target Kantor Perpustakaan dan Arsip DaerahProvinsi GorontaloTahun 2016 adalah tersedianya koleksi Bahan Pustaka Terbitan Daerahdan Naskah Kuno sekitar 75 Judul.

1) Ketersediaan Buku terbitan Daerah dan naskah kuno masih menjadi masalah utama. Ketersediaan Buku Terbitan daerah dari 24 Judul pada tahun 2015 menjadi 4.050 Judul pada tahun 2016.

2) Untuk lebih memberikan kepastian hukum terhadap penulis dan penerbit maka telah dilakukan koordinasi dan konsultasi kepada pihak Kemenkumham dalam menjamin pemberian hak cipta sehingga tidak terjadi penduplikasian karya tulis dan karya rekam.

2. AnalisisAtas Capaian Indikator-Indikator Kinerja Sasaran Pelaksanaan Pengumpulan Buku Daerah dan naskah Kuno

(11)

Berdasarkan kinerja pelaksanaan program Pengumpulan Buku Daerah dan Naskah Kuno tahun 2016 maka dapat dilakukan analisis dan identifikasi kebutuhan program dan kegiatan di masa yang akan datang. Kondisi dan keberhasilanpelaksanaan Pengumpulan Buku Daerah dan Naskah Kunotidak dapat dipisahkan dari kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan yang ada. Berbagai masalah yang harus dihadapi dalam pelaksanaan Pengumpulan Buku Daerah dan Naskah Kunoantara lain: 1) Pengumpulan Buku Daerah dan Penelusuran Naskah Kuno masih

belum terlaksana dengan baik. Dalam pengumpulan Buku-Buku Daerah masih belum adanya kesadaran baik dari pihak perorangan ataupun organisasi untuk menyerahkan hasil tulisan atau terbitan yang diserahkan kepada pihak Perpustakaan dalam rangka pelestarian serta sebagai bahan referensi untuk penelitia. Selain itu minat masyarakat dalam melestarikan budaya dalam bentuk karya cetak atapun karya rekam sangat sulit. Kesulitan lainnya adalah belum diterapkannya UU No. 4 Tahun 1990 tentang Serah simpan karya Cetak dan Karya Rekam.

2) Penyediaan infrastruktur juga belum sepenuhnya memadai pada kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Gorontalo. Kondisi ini menyebabkan sulitnya menghimpun dan pengumpul hasil karya cetak dan karya rekam khususnya dalam mengalih mediakan.

3) Data dan informasi Buku Daerah dan Naskah Kuno belum tersusun secara lengkap dan akurat sehingga sering terjadi perbedaan data.

(12)

Keadaan ini membawa implikasi terhadap penyusunan perencanaan program dan target kurang mantap karena belum didasarkan pada data yang lengkap dan akurat.

Beberapa tantangan yang harus dicermati dalam pelaksanaan program Pengumpulan Buku Daerah dan Naskah Kuno, diantaranya sebagai berikut:

1) Pengumpulan dan penelusuran telah dilaksanakan berdasarkan ketentuan yang berlaku namun terlaksana sesuai yang diharapkan sehingga Sejumlah pendekatan telah dilakukan; meliputi konsolidasi diberbagai unsur. Tantangannya terletak pada pemahaman dan ketidak tahuan tentang penerapan UU. No. 4 Tahun 1990 tentang Serah simpan Karya Cetak dan Karya Rekam dimana semua hasil karya baik dalam bentuk cetak maupun rekaman seharusnya di serahkan ke lembaga perpustakaan untuk dapat dilestarikan dan dimanfaatkan oleh masyarakat, dan juga sebagai bagian dari perencanaan implementasi.

2) Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah telah berupaya untuk melaksanakan program tersebut melalui pemberian dana pemerintah yang dialokasikan dari dana APBD. Namun tantangannya adalah bagaimana memobilisasi dukungan masyarakat untuk dapat melestarikan hasil-hasil budaya dan memastikan bahwa para penulis dan penerbit dapat beroleh jaminan kekuatan hokum dalam hal perlindungan hak cipta.

(13)

3.1.3 SASARAN STRATEGIS III

Pengukuran terhadap capaian kinerja untuk sasaran ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran seberapa besar SKPD dilingkungan Pemerintah Provinsi Gorontalo dalam menerapkan pengelolaan arsip secara baku yang sesuai dengan kaidah kearsipan yang berlaku.

Selanjutnya untuk pencapaian sasaran pada sasaran 4 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.5

Analisis Pencapaian Sasaran III

Terlaksananya Pendataan Dan Penataan Dokumen Arsip Daerah Indikator Kinerja Target Realisasi % Fisik

1) Jumlah SKPD yang menata

Dokumen/Arsip secara Baku 33 SKPD 33 SKPD 100%

Analisis atas capaian indikator-indikator kinerja sasaran ini adalah sebagai berikut :

1. Kinerja Pelaksanaan Pendataan dan Penataan Dokumen Arsip Daerah Pelaksanaan Pendataan dan Penataan Dokumen/Arsip Daerah bertujuan untuk meningkatkan kualitas administrasi penyelenggaraan pemerintahan dengan memperhatikan Pengklasifikasian arsip, penyusutan arsip, penerapan arsip secara baku, Adapun Kinerja pelaksanaan dimaksud adalah ;

1) Perbaikan system administrasi kearsipan dilaksanakan

(14)

sebanyak 33 SKPD pada tahun 2016 meningkat dimabding pada tahun 2015 sebanyak 30 SKPD

2) Sebagai sumber informasi pengelolaan arsip harus mengarah pada penyatuan informasi yang bersifat integrative, sistematik dan simultan. Salah satu sarana untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan klasifikasi arsip yang dirancang untuk memudahkan dalam mengenali jenis-jenis arsip dengan cara mengelompokkan arsip. Kegiatan pengklasifikasian arsip mengalami peningkatan dari 1,5 % pada tahun 2015 meningkat menjadi 2.00 % pada tahun 2016 dengan jumlah 33 SKPD yang terlibat.

2. Analisis Atas Capaian Indikator-Indikator Kinerja SasaranPelaksanaan Program Pendataan dan Penataan Dokumen Arsip Daerah Rendahnya pengetahuan dalam pengelolaan dan penataan arsip disebabkan oleh faktor kurang memahami penyelenggaraan kearsipan yang baik dan benar juga disebabkan oleh kurangnya fasilitas pendukung untuk menangani hal tersebut karena kendala Sarana prasarana yang tersedia.

Hal tersebut di atas mengindikasikan bahwa untuk meningkatkan penyelenggaraan kearsipan baik di tataran pemerintahan maupun swasta, Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Gorontalo mempunyai tugas untuk menyediakan fasilitas layanan informasi kearsipan yang dapat diakses terutama oleh para penelitiyang membutuhkan bahan infomasi tentang dokumen/arsip daerah.

(15)

Adapun SKPD yang sudah menerapkan aturan pengelola arsip secara baku dan telah melakukan penanganan dan pengolahan arsip secara efektif ditunjuk melalui beberapa kriteria sebagai berikut :

1) Jadwal retensi arsip dan jadwal penarikan terhadap arsip-arsip yang tercipta telah disusn dan dilaksanakan dengan baik

2) Pelaksanaan pelatihan kearsipan minimal tingkat dasar

3) Pengkalsifikasian dan pendataan jumlah terhadap arsip-arsip yang tercipta berdasarkan jenis dan waktu

4) Sarana dan prasarana penyimpanan arsip yang sesuai standar.

3.2. Realisasi Anggaran

Anggaran Belanja untuk Satuan Kerja Perangkat Daerah Kantor Perpustakaan Dan Arsip daerah Provinsi Gorontalo selama 1 (satu) Tahun Anggaran 2016adalah Rp.2.600.000.000,- ( Dua milyar EnamRatus Juta Rupiah) yang terdiri dari :

(16)

URAIAN BELANJA BELANJA PEGAWAI

BELANJA BARANG

DAN JASA BELANJA MODAL JUMLAH

BELANJA LANGSUNG (RP) (RP) (RP) (RP)

BELANJA TOTAL

Program Peningkatan Pelayanan Administrasi, Sarana Prasarana dan SDM Apartur

1

Pelayanan Jasa Administrasi

Perkantoran Rp. 237,000,000 Rp. 644,880,000 Rp. 881,880,000 2

Peningkatan Sarana dan Prasarana

Perkantoran Rp. 47,000,000 Rp. 255,500,000 Rp. 302,500,000 3 Peningkatan Kapasitas SDM Rp. 142,279,000 Rp. 142,279,000

Program Peningkatan Perencanaan,

Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan

1

Pelaksanaan Koordinasi dan Pengembangan Perpustakaan dan Kearsipan

Rp. 110,135,000 Rp. 110,135,000

2 Monitoring dan Evaluasi Bidang

Perpustakaan dan Kearsipan Rp. 86,210,000 Rp. 86,210,000

Program Pengembangan Budaya Baca

dan Pembinaan Perpustakaan

1 Gerakan Gorontalo Gemar

Membaca Rp. 146,990,000 Rp. 146,990,000

2 Pengembangan Kapasitas

Perpustakaan Rp. 194,400,000 Rp. 194,400,000

Program Pengembangan Layanan Jasa

Perpustakaan dan Informasi

1 Pelayanan Perpustakaan Keliling Rp. 93,999,000 Rp. 93,999,000

PEngkajian Sistem Administrasi Kearsipan

1

Workshop Penyusunan JRA dan Penyusunan Pedoman

Penyelenggaraan Kearsipan

Rp. 141,178,000 Rp. 141,178,000

Pengembangan Pustakawan dan

Tenaga Teknis Perpustakaan

1 Kegiatan Diklat Calon Pustakawan

Terampil dan Ahli Rp. 423,884,000 Rp. 423,884,000

Peningkatan Kualitas Pelayanan

Informasi

1 Kegiatan Sosialisasi Jadwal Retensi

(17)

Sampai dengan Akhir Tahun anggaran 2016 realisasi belanja Kantor Perpustakaan Dan Arsip daerah Provinsi Gorontalo yang telah dipertanggung jawabkan adalah sebesar Rp. 2.600.000.000,00(Dua Milyar Enam Ratus Juta Rupiah) dengan persentase realisasi 98.39% yang terdiri dari :

NO Belanja Langsung Anggaran Setelah Perubahan (Rp) Realisasi (Rp) Capaian (%) 1 Belanja Pegawai 237.500.000 236.940.000 99.98

2 Belanja Barang dan Jasa 2.107.500.000 2.066.018.179 98.04

3 Belanja Modal 255.500.000 255.147.000 99.87

BELANJA TOTAL 2.600.000.000 2,558,105,179 98.39

Sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah Pasal 93 yang menyatakan bahwa penyusunan Rencana Kerja Anggaran SKPD berdasarkan prestasi kerja, indikator kinerja dan capaian atas target kinerja, analisis standar belanja, standar satuan harga dan standar pelayanan minimal.

Selama tahun 2016 pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka menjalankan tugas pokok dan fungsi serta untuk mewujudkan target kinerja yang ingin dicapai Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Gorontalo, dianggarkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Gorontalo. Total Anggaran Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi GorontaloProvinsi Gorontalo adalah sebesar Rp.2.600.000.000,00 sedangkanrealisasi anggaran mencapai Rp.2.558.105.179,00 atau dengan serapan dana APBD mencapai 98.39%, dengan demikian terdapat silpa sebesar Rp.41.894.821.00 (1.61%) Hal ini merupakan penghematan penggunaan anggaran.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian yang hendak dicapai penulis adalah untuk Memperkenalkan gambaran umum dari keimigrasian di Indoneia, Memperkenalkan masalah imigran gelap yang

Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor

Volume Perdagangan tidak berpengaruh positif terhadap Kinerja Pasar Hasil pengujian menjelaskan bahwa nilai koefisien yang diperoleh memiliki nilai positif sebesar 0,027 dengan

Bagi penelitian selanjutnya, penelitian ini dapat dijadikan sarana pengembangan serta menjadi acuan untuk penelitian yang berkaitan dengan pengaruh komisaris

Berkaitan dengan hal tersebut, penyelenggaraan toleransi kehidupan bermasyarakat merupakan salah satu bentuk pelaksanaan urusan pemerintahan wajib sebagaimana

serat akan menyebabkan retensi air dalam kolon yang mengakibatkan masa feses.. bertambah dan lebih lunak sehingga asupan air juga ditingkatkan (Van Der

Hasil uji statistik dengan derajat kepercayaan 95% menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara skor awal GCS dengan outcome pasien pasca operasi darurat

Strategi yang telah ditetapkan dalam perumusan strategi dijadikan alat untuk menerjemahkan tujuan perusahaan menjadi sasaran-sasaran strategic ke dalam empat perspektif