• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGESAHAN KEEFEKTIFAN METODE PRACTICE-REHEARSAL PAIRS DALAM PEMBELAJARAN BERBICARA PADA SISWA VII SMP NEGERI 1 BUMIJAWA KABUPATEN TEGAL TAHUN AJARAN 20172018 Disusun oleh Akhmad Azwar Maulid NIM. 1681100035

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGESAHAN KEEFEKTIFAN METODE PRACTICE-REHEARSAL PAIRS DALAM PEMBELAJARAN BERBICARA PADA SISWA VII SMP NEGERI 1 BUMIJAWA KABUPATEN TEGAL TAHUN AJARAN 20172018 Disusun oleh Akhmad Azwar Maulid NIM. 1681100035"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

KEEFEKTIFAN METODE PRACTICE-REHEARSAL PAIRS DALAM PEMBELAJARAN BERBICARA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI

1 BUMIJAWA KABUPATEN TEGAL TAHUN AJARAN 2017/2018

TESIS

Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Bahasa

Disusun oleh Akhmad Azwar Maulid

NIM. 1681100035

PROGRAM PASCASARJANA

(2)

ii

PERSETUJUAN

KEEFEKTIFAN METODE PRACTICE-REHEARSAL PAIRS DALAM PEMBELAJARAN BERBICARA PADA SISWA VII SMP NEGERI 1

BUMIJAWA KABUPATEN TEGAL TAHUN AJARAN 2017/2018

Disusun oleh Akhmad Azwar Maulid

NIM. 1681100035

Telah disetujuioleh Pembimbing

Pembimbing I Tanda tangan Tanggal

Dr. Hj. Esti Ismawati, M. Pd NIP. 19611018 198803 2 001

... ...

Pembimbing II

Dr.EndangEkoDjati S, M. Hum NIK. 690 886 103

... ...

Mengetahui Ketua Program Studi

(3)

PENGESAHAN

KEEFEKTIFAN METODE PRACTICE-REHEARSAL PAIRS DALAM PEMBELAJARAN BERBICARA PADA SISWA VII SMP NEGERI 1

BUMIJAWA KABUPATEN TEGAL TAHUN AJARAN 2017/2018

Disusun oleh Akhmad Azwar Maulid

NIM. 1681100035

Telah disetujui dan disahkan oleh Tim Penguji Pada Tanggal...2018

Jabatan Nama Tanda Tangan Tanggal

Ketua Dr. D. B. Putut Setiyadi, M.Hum. ... ... NIP. 19600412 198901 1 001

Sekretaris Dr. Hersulastuti, M.Hum. ... ... NIP. 19650421 198703 2 002

Penguji I Dr. Hj. EstiIsmawati, M.Pd. ... ... NIP. 19611018 198803 2 001

Penguji II Dr. EndangEkoDjati S, M. Hum. ... . ... NIK. 690 886 103

Mengetahui,

Direktur Program Pascasarjana Ketua Program Studi Magister Pendidikan Bahasa

(4)

iv

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Akhmad Azwar Maulid

NIM : 1681100035

Jurusan/Program Studi : Megister Pendidikan Bahasa

Fakultas : Pascasarjana

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis sebagai berikut.

Judul :KEEFEKTIVAN METODE

PRACTICE-REHEARSAL PAIRS DALAM

PEMBELAJARAN BERBICARA PADA SISWA KELAS VII SMP N 1 BUMIJAWA KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Adalah benar-benar karya saya sendiri dan bebas dari plagiat. Hal-hal yang bukan merupakan karya saya dalam tesis ini telah diberi tanda sitasi dan ditunjukan dalam Daftar Pustaka.

Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pembatalan Ijazah dan pencabutan gelar yang saya peroleh dari tesis ini.

Klaten, Juli 2018

Yang membuat pernyataan

(5)

PERSEMBAHAN

Rasa syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang selalu memberi berkat

kesehatan dan kasihNya, saya persembahkan karya saya ini untuk :

1. Orang Tua saya tercinta, Alm. IbuZunaeniroh, BapakTaryono SdanBapakSohibiyang telah memberi segala-galanya untuk meraih gelar saya. 2. Bapak dan Ibu Dosen pembimbing, penguji dan pengajar, yang selama ini telah

tulus dan ikhlas meluangkan waktunya untuk menuntun dan mengarahkan saya, memberikan bimbingan dan pelajaran yang tiada ternilai harganya, agar saya menjadi lebih baik

3. IstridanAnaksaya, DiasNurulAzmidanGhailanIbnuHibban. yang selalu memberi semangat, senyumdandoa’nyauntukkeberhasilanini.

4. Saudara, kerabatdan teman-teman yang takpernah lelah memberi dukungan. 5. Agama, Nusa danBangsa

(6)

vi MOTTO

Janganbicaratannpailmu (isnani)

(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis ini dengan lancar. Tesis yang berjudul KEEFEKTIFAN METODE

PRACTICE-REHEARSAL PAIRS DALAM PEMBELAJARAN

BERBICARA PADA SISWA KELAS VII SMP N 1 BUMIJAWA KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2017/2018 ini disusun untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Megister pendidikan pada program studi pendidikan bahasa, program pascasarjana, Universitas Widya Dharma Klaten, Jawa Tengah.

Dukungan keluarga dan handai taulan juga sangat berarti dalam menumbuhkan semangat penulis yang terkadang meredup. Terus terang penulis mengakui bahwa dalam mempersiapkan, melaksanakan penelitian, dan menyelesaikan penulisan tesis ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak, maka sepantasnyalah pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada berbagai pihak, di antaranya:

1. Prof. Dr. Triyono, M.Pd. Rektor Universitas Widya Dharma Klaten yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan pendidikan di Program Pascasarjana Universitas Widya Dharma Klaten.

(8)

viii

iijin kepada penulis untuk menyelesaikan pendidikan di Program Pascasarjana Universitas Widya Dharma Klaten

3. Dr. D. B. Putut Setiyadi, M.Hum. Ketua Program Studi Megister Pendidikan Bahasa Indonesia Program Pascasarjana Universitas Widya Dharma Klaten

4. Dr. Hj. Esti Ismawati, M. Pd. Sabagai pembimbing I yang selalusabarmembimbing saya dari judul sampai penulisan tesis ini.

5. Dr. EndangEkoDjati S, M.Hum. Sebagaipembimbing II yang tidakpernah lelah dan selalu bersabar dalam membimbing saya dari judul sampai penulisan tesis ini.

6. Muhaemin, S.Pd selaku Kepala SMP N 1 Bumijawa dan Vani Indra P, S.Pd selaku guru bahasa Indonesia SMP N 1 Bumijawa yang bersedia membantupelaksanaan penelitian, sehingga penulis mampu menyelesaikan penelitian ini.

Semoga Tesis ini bermanfaat bagi pembaca, dunia pendidikan, dan semangat Indonesia lebih maju.

Klaten, Juli 2018

(9)

DAFTAR ISI

Hal

JUDUL ... i

PERSETUJUAN ... ii

PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN ... iv

PERSEMBAHAN ... v

MOTTO... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

ABSTRAK ... xv

ABSTRACT ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakan Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 7

(10)

x

BAB II LANDASAN TEORI ... 11

A. Deskripsi Teoretis ... 11

B. Pembelajaran Keterampilan Berbicara ... 30

C. Penelitian yang Relevan ... 37

D. Kerangka Berpikir ... 40

E. Hipotesis ... 42

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 44

A. Pendekatan Penelitian ... 44

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 45

C. Desain Penelitian ... 45

1. Variabel Penelitian ... 47

2. Populasi dan Sampel ... 48

3. Teknik Pengumpulan Data ... 50

4. Instrumen Penelitian... 52

5. TeknikAnalisis Data ... 55

D. Langkah-langkahPenelitian ... 60

E. TeknikPenyajianHasilAnalisis Data... 62

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 64

(11)

B. UjiPersyaratan Data ... 73

C. UjiHipotesis... 82

D. Pembahasan ... 85

BAB V SIMPULANDAN SARAN ... 90

A. Simpulan ... 90

B. Implikasi ... 91

C. Saran ... 91

(12)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Bab II Bagan Kerangka Berpikir ... 41

Gambar 2 Bab III Desain Penelitian ... 46

Gambar 3 Bab III Langkah-langkah Penelitian ... 60

Gambar 4 Bab IV Histogram Keterampilan Berbicara Kelas Kontrol ... 67

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Bab III Populasi Penelitian ... 49

Tabel 2 Bab III Faktor Kebahasaan ... 52

Tabel 3 Bab III Aspek Non Kebahasaan ... 54

Tabel 4 Bab IV Distribusi Frekuensi Kelas Kontrol ... 66

Tabel 5 Bab IV Persiapan Perhitungan Rata-rata Simpangan Baku Kelas Kontrol ... 68

Tabel 6 Bab IV Distribusi Frekuensi Kelas Eksperimen ... 70

Tabel 7 Bab IV Persiapan Perhitungan Rata-rata simpangan Baku Kelas Eksperimen ... 72

Tabel 8 Bab IV Interval Kelas dan Frekuensi Kelas Kontrol ... 74

Tabel 9 Bab IV Perhitungan Luas IK ... 75

Tabel 10 Bab IV Interval Kelas dan Frekuensi Kelas Eksperimen ... 77

Tabel 11 Bab IV Perhitungan Luas IK dan Ei ... 79

Tabel 12 Bab IV Data Kelas Kontrol dan Eksperimen ... 80

Tabel 13 Bab IV Perhitungan Uji Barlet ... 81

Tabel 14 Bab IV Persiapan Perhitungan Mencari Harga Tabel ... 84

(14)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus Pembelajaran ... 96

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ... 97

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen ... 106

Lampiran 4 Materi Pembelajaran Teks Fabel ... 115

Lampiran 5 Pedoman Penskoran Keterampilan Berbicara Kelas Kontrol ... 118

Lampiran 6 Pedoman Penskoran Keterampilan Berbicara Kelas Eksperimen ... 128

Lampiran 7 Daftar Siswa Kelas Kontrol ... 138

Lampiran 8 Daftar Siswa Kelas Eksperimen ... 139

Lampiran 9 Daftar Skor Siswa Kelas Kontrol ... 140

Lampiran 10 Daftar Skor Kelas Eksperimen ... 141

Lampiran 11 Penilaian Keterampilan Berbicara Kelas Kontrol ... 142

Lampiran 12 Penilaian Keterampilan Berbicara Kelas Eksperimen ... 144

Lampiran 13 Transkrip Menceritakan Teks Fabel Kelas Kontrol ... 146

Lampiran 14 Transkrip Menceritakan Teks Fabel Kelas Eksperimen ... 151

Lampiran 15 Daftar Pertanyaan Wawancara Siswa ... 156

Lampiran 16 Lembar Pengamatan Peneliti ... 158

(15)

ABSTRAK

AkhmadAzwarMaulid. NIM : 1681100035. KEEFEKTIVAN METODE PRACTICE-REHEARSAL PAIRS DALAM PEMBELAJARAN BERBICARA PADA SISWA KELAS VIISMP NEGERI 1 BUMIJAWAKABUPATEN TEGALTAHUN AJARAN 2017/2018. Tesis. Program Studi Pascasarjana Universitas Widya Dharma Klaten. 2018.

Penelitian Eksperimen ini bertujuan (1) Mendeskripsikan keefektifan metode practice-rehearsal pairs dalam pembelajaran berbicara pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bumijawa.(2) Membandingkan pembelajaran berbicara menggunakan metode konvensional dengan metode practice-rehearsal pairs padasiswakelas VII SMP Negeri 1 Bumijawa.

Pendekatan ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Berdasarkan analisis data, nilai rata-rata yang diperoleh kelas kontrol lebih kecil dari pada kelas eksperimen. Nilai rata-rata kelas kontrol sebesar 65,835, sedangkan nilai rata-rata yang diperoleh kelas eksperimen sebesar 75,621. Selain itu, perolehan skor tertinggi kelas eksperimen masih lebih baik dari pada kelas kontrol. Pada kelas kontrol, skor tertinggi yang berhasil dicapai sebesar 80, sedangkan pada kelas eksperimen skor tertinggi sebesar 87,5. Kemudian, jumlah siswa kelas eksperimen yang berhasil mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) juga lebih banyak jika dibandingkan dengan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen, yang berhasil mencapai KKM sebanyak 15 atau atau 51,7%, sedangkan pada kelas kontrol hanya 5 siswa yang berhasil mencapai KKM atau 16,67%.

Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode practice-rehearsal pairs dapat meningkatkanketerampilan siswa dalam berbicara serta mampu mendorong minat siswa untuk lebih menyukai pembelajaran berbicara, ditandai dengan kemampuan siswa dalam menyampaikan pengenalan tokoh yang ,menjelaskanmasalah yag dihadapi tokoh, menjelaskan penyelesaian masalah dengan memperhatikan aspek kebahasaan dan nonkebahasaan.Hal ini diperkuat oleh hasil pengujian hipotesis. Pada pengujian hipotesis diperoleh harga thitung sebesar 5,161 yang ternyata lebih besar dari ttabel pada dk.= 57 untuk taraf signifikansi 5% sebesar 2,003.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa metode practice-rehearsal pairs efektif dalam pembelajaran berbicara pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bumijawa tahun pelajaran 2017/2018

(16)

xvi ABSTRACT

Akhmad Azwar Maulid. NIM: 1681100035. EFFECTIVENESS OF PRACTICE-REHEARSAL PAIRS METHOD IN LEARNING SPEAKS IN STUDENTS CLASS VII SMP NEGERI 1 BUMIJAWAKABUPATEN TEGALTAHUN AJARAN 2017/2018. Thesis. Graduate Language Education Program of Widya Dharma University of Klaten. 2018.

This experimental study aims to (1) Describe the effectiveness of practice-rehearsal pairs method in speaking learning in grade VII students of SMP Negeri 1 Bumijawa. (2) Compar the teads of speaking using conventional method with practice-rehearsal pairs method in grade VII students of SMP Negeri 1 Bumijawa.

This approach uses a quantitative approach and the method used in this study is the experimental method. Based on data analysis, the average value obtained by the control class is smaller than the experimental class. The average value of the control class is 65.835, while the average value obtained by the experimental class is 75,621. In addition, the highest score of the experimental class is still better than the control class. In the control class, the highest score achieved was 80, while in the experimental class the highest score was 87.5. Then, the number of experimental class students who achieve the KKM (Minimum Criterion Score) is also more than the control class. In the experimental class, the number of KKM reached 15 or 51.7% while in the control class only 5 students reached KKM or 16.67%.

Research shows that the use of practice-rehearsal pairs method can improve students' speaking skill as well as able to encourage students' interest to prefer speech learning, characterized by students' ability to convey character recognition which explains the problem's problem faced by the character, explains the reason for problem solving by taking into account linguistic and non-omnipotence. This is reinforced by the results of hypothesis testing. In testing the hypothesis obtained tcount of 5.161 which was larger than ttable at dk = 57 for 5% significance level of 2,003.

Thus, it can be concluded that the method of practice-rehearsal pairs is effective in learning to speak to students of class VII SMP Negeri 1 Bumijawa academic year 2017/2018

(17)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berbahasa merupakan keterampilan yang harus dimiliki oleh setiap manusia untuk berkomunikasi dengan pihaklain dan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sebagai makhluk sosial. Keterampilan berbahasa terdiri dari empat komponen yang meliputi: keterampilan menyimak (listening skills), keterampilan berbicara (speaking skills), keterampilan membaca (reading skills) dan keterampilan menulis (writing skills) (Tarigan, 2008:1).

Berbicara sebagai salah satu keterampilan berbahasasudah selayaknya dipelajari dan dimiliki oleh setiap manusia dalam rangka meningkatkan kemampuan berbahasa, khususnya di dalam menyampaikan ide, gagasan, atau perasaan secara lisan.Keterampilan berbicara sangat dibutuhkan manusia untuk berkomunikasi. Dengan berbicara manusia akan mencapai tujuannya, yaitu dapat berkomunikasi dengan orang lain, sebagaimana diungkapkan oleh Tarigan (2008:16) “Tujuan utama berbicara adalah untuk berkomunikasi”.

Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat dipisahkan dari berkomunikasi dengan pihak lain karena hanya dengan berkomunikasi manusia berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebagaimana diungkapkan oleh Narda (2012:2) “Berkomunikasi merupakan bagian yang benar-benar tidak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia”.Komunikasi merupakan sarana bagi manusia untuk

(18)

2

(2008:8) “Komunikasi mempersatukan para individu ke dalam kelompok

-kelompok dengan jalan menggolongkan konsep-konsep umum”.

Setiap manusia memiliki bakat berbicara, meskipun ada orang yang tidak dapat berbicara sejak kecil karena kelainan. Meskipun berbicara merupakan suatu bakat atau kemampuan alami, tetapi manusia harus mengembangkan kemamampuan tersebut agar mampu mengubah bakat tersebut menjadi suatu keahlian karena berbicara tidak mudah dilakukan (King dan Gilbert, 2009:2). Apabila manusia telah memiliki keterampilan berbicara, maka dia mampu menyampaikan gagasan, ide dan pikirannya kepada orang lain dengan baik.

Berbicara sudah diperkenalkan kepada manusia sejak masa kanak-kanak di dalam lingkungan keluarga dan masyarakat.Pada masa itu, keterampilan berbicara diawali dari kemampuan menyimak ketika anggota keluarga atau anggota masyarakat berbicara, sebagaimana diungkapkan oleh Tarigan (2008:3) “Berbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang berkembang pada

kehidupan anak, yang hanya didahului oleh keterampilan menyimak, dan pada masa tersebutlah kemampuan berbicara atau berujar dipelajari”.

(19)

3

terakhirnya adalah para siswa dapat berbicara dengan baik sesuai dengan situasi dan kondisi.Mereka tidak malu lagi untuk menyampaikan gagasan, ide atau pemikirannya ketika diminta untuk menyampaikan.Apabila para siswa telah mampu berbicara dengan baik, maka dapat dipastikan mereka berhasil mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang telah ditentukan.

Untuk menjadi seorang pembicara yang baik, siswa dituntut untuk memberikan kesan bahwa dia menguasai materi atau masalah yang dibicarakan, memiliki keberanian dan kegigihan, seperti diungkapkan oleh Arsjad dan Mukti (1988:17) “Seorang pembicara selain harus memberikan kesan bahwa ia

menguasai masalah yang dibicarakan, si pembicara juga harus memperlihatkan keberanian dan kegigihan”.Hal ini menunjukkan bahwa di dalam keterampilan berbicara, siswa harus menguasai beberapa aspek, yaitu aspek kebahasaan dan nonkebahasaan secara total.

(20)

4

Untuk mengatasi hambatan tersebut, guru memerlukan suatu metode tertentu yang mampu memperbaiki keterampilan berbicara pada siswa. Kehadiran suatu metode akan sangat berpengaruh terhadap hasil pembelajaran berbicara karena metode merupakan salah satu komponen yang tidak boleh ditinggalkan, seperti diungkapkan oleh Ngatmini dkk. (2010:1) “Di dalam pembelajaran terdapat

komponen-komponen yang tidak dapat saling dipisahkan.Komponen-komponen tersebut adalah tujuan, materi, metode, media, evaluasi, guru dan siswa serta lingkungan”.

Dalam penelitian ini, metode yang ditawarkan untuk meningkatkan keterampilan berbicara pada siswa kelas VII SMP adalah practice-rehearsal pairs.Metode tersebut dipillih karena di dalam pelaksanaannya mensyaratkan siswa untuk berpasangan-pasangan di dalam pembelajaran keterampilan berbicara, sehingga sangat memungkinkan adanya koreksi yang mendalam dari pihak lain terhadap keterampilan berbicara siswa. Dengan demikian, siswa dapat mengetahui kesalahan-kesalahan atau kekurangan-kekurangannya. Dari kesalahan-kesalahan atau kekurangan-kekurangan tersebut siswa diarahkan untuk memperbaikinya. Pada akhirnya, tujuan pembelajaran keterampilan berbicara dapat tercapai, yakni siswa memiliki keterampilan berbicara yang mumpuni dan semua siswa mampu mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang telah ditentukan.

Dengan mempertimbangkan hal-hal di atas, maka penelitian ini berjudul “Keefektifan Metode Practice-Rehearsal Pairs Dalam Pembelajaran Berbicara

(21)

5

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sejumlah permasalahan berikut.

1. Guru lebih banyak menekankan teori dan pengetahuan bahasa daripada keterampilan berbahasa..

2. Proses pembelajaran lebih banyak didominasi guru, kurang memberi kesempatan siswa untuk berperan aktif dalam berbicara.

3. Kemampuan siswa dalam aspek berbicara masih kurang, masih ada rasa malu, kurang percaya diri, dan kesulitan dalam merangkai kata saat berbicara.

4. Penggunaan metode practice-rehearsal pairs dalam pembelajaran Bahasa Indonesia masih jarang digunakan.

C. Pembatasan Masalah

Agar ruang lingkup permasalahan dalam penelitian ini tidak terlalu luas dan tidak mungkin peneliti dapat melaksanakan penelitian seluruhnya, maka peneliti hanya membatasi permasalahan sebagai berikut:

1. Keefektifan merupakan sifat yang dapat membuahkan hasil dan pengaruh yang positif terhadap sesuatu.

(22)

6

3. Metode Practice-Rehearsal Pairsadalah metode pembelajaran praktik berpasangan. Jadi, dalam proses pembelajarannya, siswa dibentuk berpasang-pasangan.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, masalah yang diteliti dalam penelitian iniyaitu :

1. Apakah metode practice-rehearsal pairs efektif dalam pembelajaran berbicara pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bumijawa Tahun Pelajaran 2017/2018?

2. Bagaimana keefektifan metode practice-rehearsal pairsdalam pembelajaran berbicara pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bumijawa Tahun Pelajaran 2017/2018?

E. Tujuan Penelitian

Dari uraian latar belakang masalah dan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan keefektifan metode practice-rehearsal pairsdalam pembelajaran berbicara pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bumijawa Tahun Peljaran 2017/2018.

(23)

7

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat member manfaat, berupa manfaat teoretis dan praktis.

1. Manfaat Teoretis

a. Hasil penelitian ini diharapkan mampu mengembangkan metode, strategi dan teknik pembelajaran berbicara guna meningkatkan prestasi belajar siswa.

b. Hasil penenlitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk penelitian lebih lanjut di dalam mengembangkan dan meningkatkan keterampilan berbahasa yang lainnya.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa

1) Memberikan kemudahan bagi siswa dalam melakukan pembelajaran berbicara di sekolah.

2) Memberikan warna baru dalam pembelajaran berbicara.

3) Menumbuhkan minat dan hobi para siswa untuk senantiasa berlatih keterampilan berbicara.

b. Bagi Guru

1)Memotivasi guru supaya selalu melakukan penemuan-penemuan baru untuk mengatasi masalah-masalah pembelajaran, khususnya pembelajaran berbicara.

(24)

8

c. Bagi Sekolah

1)Dapat mengembangkan program sekolah melalui kegiatan keterampilan berbicara yang dilakukan siswa guna meningkatkan kualitas sekolah. 2)Jika para siswa telah terampil berbicara, maka besar kemungkinan

sekolah akan mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas di bidang kepewaraan.

d. Bagi Peneliti

1)Dapat menerapkan hasil penelitian untuk mengatasi kendala-kendala pembelajaran berbicara saat mengajar.

2)Memotivasi untuk menemukan konsep-konsep baru yang dapat diterapkan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan.

G. Penegasan Istilah

Untuk menghindari kesalahpahaman pembaca terhadap judul yang dipilih, maka ditegaskan beberapa istilah berikut ini:

1. Keefektifan

(25)

9

2. Metode Practice-Rehearsal Pairs

Metode Practice-Rehearsal Pairs adalah metode pembelajaran praktik berpasangan. Jadi, dalam proses pembelajarannya, siswa dibentuk berpasang-pasangan. “Di dalam pasangan tersebut terdapat dua peran, yaitu penjelas atau pendemonstrasi dan pemerhati” (Suprijono, 2012:116).

3. Pembelajaran Berbicara

“Pembelajaran diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang dirancang untuk

memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa (Instruction is a set of event that affect learners in such a way that learning is facilitated)” (Gagne dkk. melalui Ngatmini dkk., 2010:3). Pembelajaran juga dapat diartikan sebagai upaya untuk membelajarkan siswa (Degeng 1989 melalui Ngatmini dkk., 2010:4).

Dari dua pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang dirancang oleh guru agar terciptanya proses belajar yang kondusif pada siswa demi tercapainya tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

“Berbicara adalah suatu alat untuk mengomunikasikan gagasan-gagasan yang

disusun dan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak” (Tarigan, 2008:16).

Pendapat lain mengungkapkan bahwa “Berbicara itu merupakan kemampuan

seseorang untuk mengungkapkan gagasan, pikiran dan perasaan secara lisan kepada orang lain” (Nurjamal dkk., 2011:4).

(26)

10

(27)

90

BAB V PENUTUP

A. Simpulan

Rangkaian penelitiandilakukan untuk membuktikan keefektifan metode practice-rehearsal pairs dalam pembelajaran berbicara (menceritakan teks fabel) pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bumijawa tahun pelajaran 2017/2018. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis menggunakan statistika.

Berdasarkan analisis data, nilai rata-rata yang diperoleh kelas kontrol lebih kecil dari pada kelas eksperimen.Nilai rata-rata kelas kontrol sebesar 65,835, sedangkan nilai rata-rata yang diperoleh kelas eksperimen sebesar 75,621.Selain itu, perolehan skor tertinggi kelas eksperimen masih lebih baik dari pada kelas kontrol. Pada kelas kontrol, skor tertinggi yang berhasil dicapai sebesar 80, sedangkan pada kelas eksperimen skor tertinggi sebesar 87,5. Kemudian, jumlah siswa kelas eksperimen yang berhasil mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) juga lebih banyak jika dibandingkan dengan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen, yang berhasil mencapai KKM sebanyak 15 atau atau 51,7%, sedangkan pada kelas kontrol hanya 5 siswa yang berhasil mencapai KKM atau 16,67%.

(28)

91

yag dihadapi tokoh dan penyelesaian masalah dengan memperhatikan aspek kebahasaan dan nonkebahasaan. Hal ini diperkuat oleh hasil pengujian hipotesis. Pada pengujian hipotesis diperoleh harga thitung sebesar 5,161 yang ternyata lebih besar dari ttabel pada dk.=57 untuk taraf signifikansi 5% sebesar 2,003.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa metode practice-rehearsal pairs efektif dalam pembelajaran berbicara pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bumijawa tahun pelajaran 2017/2018.

B. Implikasi Hasil Penelitian

Kesimpulan memberikan implikasi bahwa penggunaan metode practice-rehearsal pairs dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam berbicara serta mampu mendorong minat siswa untuk lebih menyukai pembelajaran berbicara, hal ini ditandai pada kemampuan siswa dalam menyampaikan pengenalan tokoh, menjelaskan masalah yang dihadapi tokoh, dan penyelesaian masalah dengan memperhatikan aspek kebahasaan dan nonkebahasaan. Penggunaan metode practice-rehearsal pairs ini mendorong siswa lebih aktif. Siswa antusias pada pelajaran bahasa Indonesia, terutama pada pembelajaran berbicara menggunakan metode practice-rehearsal pairs. Karena suasana belajar yang menyenangkan dan merupakan hal baru bagi siswa. Metode ini dapat di gunakan untuk pembelajaran berbicara atau pembelajaran yang bersifat.

C. Saran

(29)

92

1. Bagi Guru

Para pengajar dan calon pengajar disarankan untuk memperhatikan dan menggunakan berbagai metode pembelajaran aktif yang dapat menciptakan keadaan yang menyenangkan dan hasil yang lebih baik, khususnya di dalam pembelajaran berbicara (menceritakan teks fabel) agar siswa tidak merasakan pembelajaran yang monoton.Salah satunya adalah menggunakan metode practice-rehearsal pairs.

2. Bagi Siswa

Pembelajaran berbicara merupakan pembelajaran keterampilan produktif yang tidak mudah dikuasai, untuk itu perlu kerja keras di dalam mempelajarinya, perlu berlatih berulang-ulang dengan memperhatikan aspek kebahasaan dan nonkebahasaanserta jadikalah pembelajaran keterampilan berbicara sebagai wujud kecintaan terhadap bahasa Indonesia.

3. Bagi Peneliti Lain

(30)

93

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi.2010.Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta: Rineka Cipta.

Arsjad, Maydar G. dan Mukti U.S..1988.Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia.Jakarta: Erlangga.

DePorter, Bobbio dan Mike Hernacki. 2005. Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan.Bandung: Kaifa.

Ismawati, Esti. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra.Yogyakarta.Penerbit Ombak.

King, Larry dan Gilbert, Bill.2009.Seni Berbicara.Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Majid, Abdul. 2001. Mendidik dengan Cerita. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Narda, Bustami.2012.Seni Berkomunikasi: Komunikasi Dua Arah.Padang: Debe Mustika.

Ngatmini, dkk.2010.Perencanaan Pembelajaran Bahasa Indonesia.Semarang: IKIP PGRI Semarang Press.

Nurjamal, Daeng dkk.2011.Terampil Berbahasa: Menyusun Karya Tulis Akademik, Memandu Acara (Mc-Moderator), dan Menulis Surat.Bandung: Alfabeta.

Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi.

(31)

94

Subyantoro. 2007. Model Bercerita untuk Meningkatkan Kecerdasan Emosional Anak. Semarang: Rumah Indonesia.

Soegeng Ysh., A.Y.2006.Dasar-Dasar Penelitian:Bidang Sosial, Psikologi, dan Pendidikan.Semarang:IKIP PGRI Semarang Press.

Sudjana, Nana.2006.Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah: Makalah-Skripsi-Tesis-Disertasi.Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sudjana.2005.Metoda Statistika.Bandung: Tarsito.

Sugiyono.2009.Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.Bandung:Alfabeta.

Sulanjari, Yuni.2010.Retorika: Seni Berbicara untuk Semua.Yogyakarta: Siasat Pustaka.

Suprijono, Agus.2012.Cooperative Learning: Teori & Aplikasi PAIKEM.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Tarigan, Henry Guntur.2008.Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.Bandung: Angkasa.

Trianto, Agus.2007.Pasti Bisa Pembahasan Tuntas Kompetensi Bahasa Indonesia untuk SMP dan MTs Kelas VII.Jakarta: Erlangga.

Wiyono, Eko Hadi.2007.Kamus Bahasa Indonesia Lengkap.Bandung: Palanta.

Zaini, Hisyam dkk.2008.Strategi Belajar Aktif.Yogyakarta: CTSD.

(32)

95

Referensi

Dokumen terkait

Penulis mempersembahkan (laporan) Skripsi dengan judul “Pola Perubahan Aktivitas Antioksidan, Kandungan Vitamin C, dan Kandungan Total Fenol pada Kol Putih ( Brassica oleracea

Tabel 4.5 Jumlah responden yang mendapatkan pertolongan persalinan dengan biaya

Dari seluruh tata cara pengkodean neoplasma yang harusnya dilakukan sebagian besar petugas tidak melakukan tahapan yang baik yaitu dalam hal menentukan leadterm,

- Terwujudnya Water Sport Center yang memiliki tatana ruang dalam dan tampilan bangunandengan karakter fleksibel, luwes, aktif dan atraktif ke dalam bentuk. dan ruang

Pendekatan akan budaya tradisional Jawa, khususnya Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi pilihan yang tepat untuk diterapkan dalam konsep hotel resor, yang juga disesuaikan

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan rendahnya tanggung jawab dan prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri 1 Sidabowa Kecamatan Patikraja Kabupaten Banyumas pada

If Pesan = vbYes Then End If.

Untuk mengetahui apakah Nata de Soya teraktivasi H 2 SO 4 yang telah jenuh. dapat diregenerasi kembali untuk menyerap kation kation Magnesium (Mg 2+