• Tidak ada hasil yang ditemukan

BANTEN TERHADAP MINAT BACA PELAJAR”

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BANTEN TERHADAP MINAT BACA PELAJAR”"

Copied!
105
0
0

Teks penuh

(1)

1

1

PENGARUH RUBRIK XPRESI DI KORAN HARIAN RADAR

BANTEN TERHADAP MINAT BACA PELAJAR

Studi Kasus di SMA Negeri 3 Kota Serang

SKRIPSI

Diajukan sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana S1 Pada Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Oleh :

TB. WIRASMARA SANTIKA

NIM : 6662073060

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

(2)

ABSTRAK

TB.Wirasmara Santika. NIM. 6662073060. Skripsi. Pengaruh Rubrik Xpresi Di Koran Harian Radar Banten Terhadap Minat Baca Siswa (Studi Kasus SMAN 3 Kota Serang).

Rubrik Xpresi merupakan media komunikasi Radar Banten sebagai media massa ditujukan untuk mempengaruhi kalangan remaja terutama untuk merangsang minat baca para pelajar setingkat SMA.

Dalam penelitian ini penulis berusaha ingin mengeksplorasi sejauh mana pengaruh Rubrik Xpresi terhadap minat baca pelajar dengan melakukan penelitian terhadap pelajar SMAN 3 Kota Serang. Dengan metode survey yang penulis gunakan maka penulis berusaha untuk mengetahui bagaimana respon pelajar SMAN 3 Kota Serang terhadap Rubrik Xpresi yang ada di harian Radar Banten. Setelah mengetahui respon pelajar SMAN 3 Kota Serang, kemudian penulis berusaha ingin sejauh mana pengaruh Rubrik Xpresi terhadap minat baca pelajar SMAN 3 Kota Serang

Dengan melakukan penelitian terhadap sejumlah siswa di SMAN 3 Kota Serang sebagai sampel yang ditentukan melalui teknik proportionate stratified random sampling, maka dapat disimpulkan bahwa :

Sebagian besar Pelajar SMAN 3 Kota Serang menyukai Rubrik Xpresi dan menyatakan sebagai idola mereka

Alasan mereka menyukai Rubrik Xpresi di koran harian Radar Banten karena Rubrik Xpresi dapat menambah wawasan, cukup mendidik, memberikan informasi tentang cara bergaul, sangat tepat untuk anak muda dan bahasa yang digunakan mudah dimengerti.

(3)

ABSTRACT

TB.Wirasmara Santika. NIM. 6662073060. Thesis. Influence Xpresi rubric In Daily Newspaper for Reading Radar Banten Against Students (A Case Study SMAN 3 Serang City).

In communication science known term behaviorism theory, meaning that the mass media are the environmental factors that alter the behavior of the audience through the process of classical pelaziman, pelaziman operands, or the process of imitation (social learning). Audience itself is considered as an empty head that is ready to accommodate all communication messages devoted to her

Xpresi rubrik which is a communication medium Radar Banten as intended to influence the mass media among teens stimulate interest in reading, especially for students at the high school.

In this study the authors attempted wanted to explore the extent to which the influence Xpresi rubrik on student reading interest by doing research on students of SMAN 3 Serang City. With a survey method that I use, the authors sought to determine how the students respond SMAN 3 Serang City of the rubrik that exist in the daily Xpresi Radar Banten. After knowing the response of students of SMAN 3 Serang City, then the author would like to try the extent of influence Xpresi rubrik on student reading SMAN 3 Serang City

By doing research on a number of students at SMAN 3 samples Serang City as determined by proportionate stratified random sampling technique, it can be concluded that:

• Most students of SMAN 3 Serang City like Xpresi rubrik and declare as their idol

(4)
(5)
(6)
(7)

Jatuh Itu Biasa,Tapi Jangan Terlalu Lama Terbaring Disitu

Skripsi ini dengan segenap perasaan

tulus dan penuh kasih

Penulis Persembahkan :

Teruntuk Ayah dan Mamah tercinta

atas doa dan restu, untuk Kakaku

Yoga serta Dewi yang selalu

hadirkan semangat dalam menjalani

semuanya,

(8)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas petunjuk, berkat, rahmat dan izin-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini penulis ajukan guna memenuhi sebagian dari syarat-syarat yang diberikan untuk mencapai Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Jurusan Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Judul skripsi yang penulis ajukan ini adalah Pengaruh Rubrik Xpresi Di Koran Harian Radar Banten terhadap Minat Baca Pelajar (Studi Kasus di SMA 3 Kota Serang). Penulis menyadari bahwa skripsi ini disusun dengan segala keterbatasan baik dari segi pengetahuan maupun pengalaman yang penulis miliki, untuk itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari semua pihak agar skripsi ini dapat mencapai kesempurnaan, serta penulis juga tidak lupa ingin menyampaikan permohonan maaf kepada semua pihak apabila terdapat kesalahan terutama dalam hal penyelesaian skripsi ini, dan tidak lupa pula dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat :

1. Prof. Dr. H. Soleh Hidayat, M.pd, selaku Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

2. Dr. Agus Sjafari,M.Si selaku Dekan FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

(9)

4. Iman Mukhroman,S.Sos.,M.Si selaku dosen pembimbing I yang telah banyak memberikan kesempatan, bimbingan serta saran yang sangat berarti bagi penulis dalam penyusunan skripsi ini.

5. Yoki Yusanto,S.Sos.,M.Ikom selaku dosen pembimbing II yang juga telah memberikan petunjuk, arahan serta saran yang sangat berguna dalam penyusunan skripsi.

6. Sake Pramawisakti, S.Psi yang selalu mendorong dan menyupport saya untuk menyelesaikan skripsi ini.

7. Seluruh Dosen FISIP, Staf Akademik Jurusan, BAUK, BAAKPSI serta Perpustakaan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang telah banyak membantu penulis baik pada saat aktif kuliah maupun dalam penyelesaian skripsi ini.

8. Bu Lilik selaku bagian kesiswaan di SMAN 3 Kota Serang terima kasih banyak karna telah membantu saya dalam pengerjaan skripsi ini.

9. Pak Hilal ketua redaksi Rubrik Xpresi yang telah membantu memberikan data-data serta membantu memberikan masukan kepada saya.

(10)

11.Untuk seseorang yang aku sayangi, Dewi Hendriawati,SE makasih banyak atas doa, cinta dan dukungannya.

12.Teman-teman seperjuangan angkatan 2007 yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu persatu yang selalu memberikan pengertian, perhatian dan memberikan dukungan dan doanya.

13.Sahabat-sahabat terbaik saya, Yakup Dwi Untoro, Rian Lamandani, Tri Hamdani, Ferly Yossi yang selalu mendukung dan memberikan makna persahabatan dalam mengejar cita-cita. Semua ini saya persembahkan untuk kalian yang terbaik diantara yang baik.

14.Teman-teman kantor saya di Kelurahan Cipocok Jaya, Ibu Lurah Yayah,S.Ip terima kasih banyak karna beliau tidak henti-hentinya mendukung dan mendoakan saya, Pak Suryono, Pak Hendra, Bu Nunung, Pak Kendi yang selalu membimbing saya ke jalan yang seharusnya saya pilih, Teh Ipah, A Rosadi, Pak Asep dan M. Nuh terima kasih banyak.

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan semoga Allah memberikan balasan atas segala kebaikan yang telah diberikan.

Alhamdulillah. Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Serang, November 2013 Penulis

(11)

DAFTAR ISI

2.1.3 Karakteristik Komunikasi Massa ……….. .... 13

2.1.4 Fungsi Komunikasi Massa ……….. .. 14

2.1.5 Teori Komunikasi Massa ……… .. 15

2.1.6 Media Massa ……… . 15

(12)

2.1.8 Rubrikasi ………. .. 19

3.6 Teknik Pengujian Instrumen Penelitian ……… ... 49

3.6.1 Uji Validitas Data ……… ... 49

3.6.2 Uji Reliabilitas Data ……… ... 50

3.7 Metode Analisis ……… ... 52

(13)

3.9 Lokasi dan waktu Penelitian ……… ... 53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian ……… ... 54

4.2 Sejarah Singkat ………... 55

4.2.1 Visi ……… ... 57

4.2.2 Misi ……… ... 57

4.2.3 Kepengurusan Sekolah ……… ... 58

4.3 Analisis Data ……… ... 60

4.3.1 Analisis Kuisioner Rubrik Xpresi ……… ... 61

4.3.2 Uji Validitas dan Reliabilitas ... ……… 81

4.3.2.1 Uji Validitas Data ……… ... 81

4.3.2.2 Uji Reliabilitas Data ……… ... 81

4.3.2.3 Analisis Product Moment ……… ... 83

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ……… ... 87

5.2 Saran ……… ... 88 DAFTAR PUSTAKA

(14)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 ……… 47

Tabel 2 ……… 51

Tabel 3 ……… 83

(15)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1 ……….………. 61

Grafik 2 ………. 62

Grafik 3 ………. 63

Grafik 4 ………. 64

Grafik 5 ………. 65

Grafik 6 ………. 66

Grafik 7 ………. 67

Grafik 8 ………. 68

Grafik 9 ………. 69

Grafik 10 ....………. 70

Grafik 11 ………. 71

Grafik 12 ………. 72

Grafik 13 ………. 73

Grafik 14 ………. 74

Grafik 15 ………. 75

Grafik 16 ………. 76

Grafik 17 ………. 77

Grafik 18 ………. 78

Grafik 19 ………. 79

(16)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Di zaman era globalisasi seperti sekarang ini membawa masyarakat ke kehidupan yang lebih maju dari segi informasi dan teknologi merupakan suatu keniscayaan. Bagi masyarakat, informasi sudah menjadi kebutuhan pokok untuk kehidupan sehari-hari. Kenyataan ini menjadikan kegiatan penyebaran informasi mempunyai peran yang penting bagi kehidupan masyarakat.

Membaca merupakan jendela informasi karena dengan membaca manusia dapat mengetahui berbagai informasi dan juga ilmu pengetahuan. Oleh karena itu manusia perlu didorong agar memiliki keinginan dan dorongan atau minat untuk membaca terutama bagi kalangan usia produktif seperti pelajar SMA. Manusia dapat memiliki minat untuk membaca karena apa yang dibacanya menarik dan sesuai dengan apa yang diinginkannya.

Media komunikasi massa yang digunakan untuk menyampaikan informasi kepada khalayak secara luas dan menyeluruh disebut sebagai media massa. Media massa pada umumnya memiliki khalayak yang bercirikan heterogen dan anonim. Selain itu, media massa juga mempunyai ciri bahwa kemampuannya yaitu untuk menimbulkan keserempakan pada pihak khalayak dalam menerima pesan-pesan yang disampaikan 1.

1 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung : Rosdakarya,

(17)

Seperti apapun jenisnya, media massa akan tetap terus menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari, karena media massa menjadi mata dan telinga bagi masyarakat. Informasi aktual, pendidikan, hiburan, bisnis dan kebudayaan dewasa ini dapat dengan sangat mudah diterima masyarakat dengan memanfaatkan teknologi komunikasi.

Penulis sangat memahami bahwa media massa merupakan sarana penunjang berlangsungnya proses komunikasi massa. Sehingga kebutuhan media massa sudah tidak dapat dipisahkan lagi dari kehidupan sehari-sehari dikarenakan proses terjadinya komunikasi massa membutuhkan bantuan media, yakni alat yang digunakan sumber komunikasi (komunikator) untuk menyampaikan informasinya kepada khalayak (komunikan). Bahwa media massa terbagi ke dalam dua jenis berdasarkan pada cara media tersebut menyajikan pesan. Melalui media cetak (surat kabar, majalah, dll) atau media elektronik (televisi, internet, dll).2

Media cetak juga mempunyai kelebihan lain selain mampu untuk membentuk persepsi khalayak tentang apa yang di anggap penting, yaitu memungkinkan penyampaian pesan secara serempak dalam waktu yang relatif singkat. Selain itu media cetak atau surat kabar mampu memberikan informasi yang lengkap, bisa di bawa kemana saja, terdokumentasi sehingga mudah diperoleh jika diperlukan.3

2

Dedy Mulyawan,M.A.,Ph.D, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, (Bandung : PT.Remaja Rosdakarya, 2005), hal. 167-168

3

(18)

Saat ini media cetak berlomba-lomba untuk memberikan informasi yang terbaik kepada para pembacanya disertai dengan penyampaian informasi yang mampu menarik pembacanya. Karena isi berita yang disajikan oleh media cetak mempengaruhi masyarakat, baik dari sikap, pengetahuan, prilaku, persepsi dan lain sebagainya.

Setiap Koran memiliki kategori rubrik tersendiri agar koran tersebut dapat dinikmati langsung oleh khalayaknya. Hal demikian bisa terlihat dari keberadaan rubrik koran yang juga didasarkan pada segmentasi masing-masing, terutama pada setiap rubriknya.

Ada rubrik anak-anak, rubrik remaja, rubrik politik, rubrik ekonomi dan lain sebagainya. Sehingga sangat menguntungkan pembaca karena pembaca dapat memilih sesuai dengan apa yang digemarinya.

Koran yang menampilkan rubrik yang berbau kecanggihan elektronik belum tentu akan diterima dan dimengerti oleh para orang tua yang awam atau tidak sama sekali mengerti akan kecanggihan ataupun perkembangan teknologi. Atau misalnya rubrik yang berisi tentang seputar dunia remaja yang tentu saja itu pun belum tentu dapat dengan langsung diterima oleh para orang tua, sehingga hal tersebut memungkinkan bahwa rubrik koran yang berlatar belakang mengangkat pemberitaan seputar dunia remaja memiliki persepsi khalayak yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh penerbit koran itu sendiri.

(19)

Metro Cilegon, Pandeglang, Lebak, Metro Tangerang, Ekonomi Bisnis, Hukum & Kriminal, Olahraga, Sepakbola, Wacana Publik, Pilkada dan Budaya. Bagi sebuah media cetak, Radar Banten sudah dapat dikatakan media cetak yang sangat lengkap, karena rubrik Koran Harian Radar Banten sudah meliputi berbagai bidang.

Seiring dengan tingginya minat baca masyarakat terhadap Koran, sampai menjalar dikalangan pelajar. Radar Banten menambah satu Rubrik Baru, yakni Rubrik Xpresi (Dokumentasi Radar Banten). Hal ini dilakukan sesuai tuntutan pemenuhan kebutuhan segmentasi pembaca yang semakin meluas, yang sifatnya tak terbendung lagi.

Rubrik Xpresi di setting sedemikian rupa dengan gambar yang penuh warna, bahasa yang mudah dipahami, tema yang ter-update seperti permasalahan-permasalahan yang sering terjadi pada pelajar, serta menggunakan bahasa gaul yang di pakai oleh anak-anak muda pada zaman sekarang dapat menjadikan stimulus bagi pelajar.

Rubrik Xpresi juga merupakan salah satu rubrik yang terdapat di Koran Harian Radar Banten yang diperuntukkan bagi pelajar yang terbit satu minggu sekali, yakni pada hari senin dan sekaligus merupakan satu-satunya rubrik yang mengangkat pemberitaan seputar anak-anak pelajar, khususnya di koran lokal Banten selain Banten Pos, Kabar Banten, Banten Raya dan sebagainya (Dokumentasi Radar Banten).

(20)

informasi yang paling digemari anak sekolah yaitu SobX (Sobat Xpresi), yang berbicara soal KMS. Hanya Koran Harian Radar Banten lah di wilayah Provinsi Banten yang menyediakan program KMS (Koran Masuk Sekolah). Dari seluruh Kota yang berada di Indonesia hanya ada sepuluh Kota yang menyajikan program KMS (Koran Masuk Sekolah) tersebut antara lain Banten, Jakarta, Sukabumi, Bandung, Semarang, Jogjakarta, Surabaya, Riau, Bali dan Lampung.4 KMS (Koran Masuk Sekolah) dapat merangsang para pelajar untuk membuat Komunitas Minat Baca Indonesia (KMBI).

Salah satu program dari Koran Harian Radar Banten adalah KMBI. KMBI (Komunitas Minat Baca Indonesia) dapat menarik minat para pelajar untuk membaca. Sementara mottonya meski pendek tetapi menghentak yaitu “Rajin

membaca banyak tahu, malas membaca sok tahu”.5

Dengan hal-hal terurai di atas kemudian melatar belakangi peneliti untuk melakukan penelitian tentang minat baca terhadap pelajar SMA karena usia SMA merupakan usia potensial dalam melakukan pembelajaran dan ingin mengetahui bagaimana pengaruh Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten yang merupakan salah satu program KMBI, untuk menumbuhkan minat baca pelajar SMA.

Sedangkan yang menjadi target penelitian ini adalah SMAN 3 Kota Serang, karena SMAN 3 Kota Serang termasuk salah satu sekolah tempat pendistribusian Koran Harian Radar Banten dengan 30 ekslempar pada setiap

4

http://www.radarbanten.com, diakses pada tanggal 17 Juli 2012 pada pukul 13.27 WIB

5

(21)

bulannya.6 Selain itu para Siswa/i dapat membaca rubrik tersebut dengan cara di tempel pada Mading (Majalah Dinding) sekolah. Dan satu hal lagi yang menjadi alasan Penulis memilih sekolah tersebut karena SMAN 3 Kota Serang termasuk dalam sekolah bertaraf Internasional yang selalu mengedepankan kreatifitas para Siswa/i nya untuk berkreasi sesuai dengan motto Rubrik Xpresi itu sendiri.

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti memilih judul penelitian ini dengan judul PengaruhRubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten terhadap minat Baca pelajar (Studi Kasus di SMAN 3 Kota Serang).

1.2 Rumusan Masalah

Dari masalah yang ada diatas, peneliti merumuskan masalah sebagai berikut : “ Pengaruh Rubrik Xpresi Di Koran Harian Radar Banten Terhadap

Minat Baca Pelajar Di SMAN 3 Kota Serang”.

1.3 Identifikasi Masalah

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka peneliti dapat mengidentifikasi masalah penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana Program Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten ?

2. Bagaimana Minat Baca Pelajar SMAN 3 Kota Serang ?

3. Bagaimana pengaruh Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten terhadap Minat Baca Pelajar SMAN 3 Kota Serang ?

6

(22)

1.4 Tujuan Penelitian

Peneliti membuat judul penelitian ini hanya dikarenakan peneliti ingin mengetahui seberapa besar Pengaruh Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten terhadap Minat Baca Pelajar. Karena Rubrik Xpresi itu sendiri mengandung unsur KMS yaitu Koran Masuk Sekolah. KMS (Koran Masuk Sekolah) itu sendiri bertujuan untuk merangsang para pelajar membentuk sebuah KMBI (Komunitas Minat Baca Indonesia). KMBI (Komunitas Minat Baca Indonesia) yaitu pada dasarnya bertujuan agar sekelompok orang dapat membuat sebuah komunitas yang gemar membaca sejak dini guna membentuk bangsa yang cerdas. Hanya di Koran Harian Radar Banten yang satu-satunya Koran Harian yang ada di Provinsi Banten yang menerapkan KMBI (Komunitas Minat Baca Indonesia).

Oleh karena itu tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Mengetahui bagaimana penyajian Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar

Banten.

2. Mengetahui bagaimana Minat Baca Pelajar SMAN 3 Kota Serang

3. Mengetahui bagaimana pengaruh program Rubrik Xpresi yang terdapat di Koran Harian Radar Banten terhadap Minat Baca Pelajar di SMAN 3 Kota Serang.

(23)

Kegunaan penelitian adalah penegasan tentang harapan peneliti bahwa hasil yang diperoleh penelitiannya dapat memberikan manfaat atau kegunaan nyata baik secara praktis dan akademik.

Kegunaan penelitian ini dapat ditinjau dari kegunaan teoritis maupun praktis, yaitu :

1.5.1. Secara Teoritis

Dengan penelitian ini, peneliti dapat memperkaya kajian ilmu komunikasi, khususnya ilmu Komunikasi Massa mengenai hal-hal yang berkaitan dengan menghitung sebuah opini. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi para akademisi ilmu komunikasi, khususnya Komunikasi Massa.

Secara teoritis penelitian ini mempunyai peran yang sangat penting dalam dunia pendidikan yang mana pendidikan itu sendiri adalah suatu kewajiban bagi seorang pelajar. Dengan penelitian ini pembaca akan mengetahui seberapa besar Pengaruh Rubrik Xpresi Di Koran Harian Radar Banten Terhadap Minat Baca Pelajar. Mungkin dari segi yang lain, penelitian ini akan sangat bermanfaat bagi Koran Harian Radar Banten. Karena dengan hasil penelitian ini media cetak ini akan mengetahui bagaimana antusiasme para pelajar terhadap Rubrik Xpresi Radar Banten.

(24)

penelitian ini tidak untuk kepentingan pribadi saja, karena mungkin suatu hari nanti akan dibutuhkan bagi orang lain.

1.5.2. Secara Praktis

Penelitian ini mungkin saja dapat berguna bagi Koran Harian Radar Banten khususnya dan bagi media cetak lain umumnya dalam kegunaannya secara praktis. Dan penulis juga berharap penelitian ini bermanfaat bagi para pelajar sebagai sebuah ilmu pengetahuan yang mungkin dapat membuat pelajar mengetahui bagaimana opini dari teman-teman mereka semua tentang Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten. Selain itu juga penulis berharap penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi siapapun yang membutuhkannya. Karena kegunaan penelitian ini dari segi praktis penelitian ini tentang masalah yang umum yang diperbincangkan para wartawan lainnya. Karena dengan adanya penelitian ini dapat berguna bagi para pihak lain.

(25)

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Deskripsi Teori

2.1.1. Komunikasi

Komunikasi merupakan proses penyampaian suatu pesan seseorang kepada orang lain untuk memberitahu atau merubah sikap berbentuk komunikasi, pendapat atau perilaku baik langsung secara lisan maupun tidak langsung melalui media.7

“communication is the process by which an individual transmits stimuli

(usually verbal) to modify behavior of other individuals”.

Dengan kata lain, komunikasi adalah proses individu mengirim stimulus yang biasanya dalam bentuk verbal untuk mengubah tingkah laku orang lain.8 Dari berbagai pemikiran di atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi bisa merupakan proses di mana seseorang mengirimkan rangsangan yang biasanya berupa lambang atau kata- kata untuk merubah tingkah laku orang lain. Sehingga pihak yang berkomunikasi tersebut mencapai kesamaan pengertian.

Lasswell dalam karyanya, The Structure and Function of Communication in Society. Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan

7 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung : Rosdakarya,

1984), hal. 13.

8

(26)

berikut: “Who says what in which channel, to whom whith effect?”.9 Dari apa yang dikatakan Lasswell “Who?” yakni siapa orang yang menyampaikan pesan (Komunikator). “Says what?” yakni apa pernyataan dari pesannya. “In which channel?” yakni menggunakan media atau saluran apa yang mendukung pesan tersebut, bila komunikan jauh tempatnya dan berjumlah banyak. “To whom?”, yakni siapa orang yang menerima pesan. “With What effect?”, yakni apa efek dari pesan yang disampaikan. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur, yaitu :

1. Komunikator (Communicator, Source, Sender) 2. Pesan (Message)

3. Media (Channel)

4. Komunikan (Communicant, Communicate) 5. Efek (Effect, Impact influence)

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi tidak lain sebagai suatu proses kegiatan dalam mentransfer pesan dari komunikator kepada komunikan untuk dapat merubah sikap, baik antara satu orang dengan orang lain maupun antara beberapa orang.10

9 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung : Rosdakarya,

2003), hal.253.

10 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung : Rosdakarya,

(27)

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan pula, bahwa komunikasi bertujuan: 1. Mengubah sikap (to change the attitude)

2. Mengubah opini (to change the opinion)

3. Mengubah perilaku (to change behavior)

4. Mengubah masyarakat (to change the society)

2.1.2 Komunikasi Massa

Menurut Gerbner (1967) “Mass communication is the technologically and institutionally based production and distribution of the most broadly shared continous flow of massage in industrial societies. “ (komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta arus pesan yang yang paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industry).11

Komunikasi massa menggunakan media massa untuk melakukan komunikasi. Media massa memiliki sifat massa dan melembaga, karena pesan langsung ditujukan kepada khalayak banyak. Khalayak menerima pesan secara serentak dan bersamaan walaupun jarak dan tempat mereka sangat berjauhan.

11

(28)

2.1.3 Karakteristik Komunikasi Massa

Menurut Gerbner (1967) Karakteristik Komunikasi Massa terbagi menjadi 4 yaitu:

 Komunikasi Massa Bersifat Umum

Komunikasi massa bersifat umum dan terbuka, karena pesan yang disampaikan melalui media massa adalah terbuka untuk semua orang. Semua orang dapat menerima informasi melalui media massa.

 Komunikan Bersifat Heterogen

Komunikan dalam komunikasi massa adalah sejumlah orang yang di satukan oleh suatu minat yang sama mempunyai bentuk tingkah laku yang sama. Meskipun demikian orang-orang yang terlibat didalamnya tidak saling mengenal, berinteraksi secara terbatas dan tidak terorganisasikan.

 Media Massa Menimbulkan Keserempakan

(29)

 Hubungan Komunikator-Komunikan Bersifat Non Pribadi

Sifat non pribadi ini timbul disebabkan teknologi dari penyebaran yang massal dan sebagian lagi dikarenakan syarat-syarat bagi peranan komunikator yang bersifat umum. Sehingga antar komunikator dan komunikan tidak harus saling mengenal.

2.1.4 Fungsi Komunikasi Massa

Menurut Effendy (1993) fungsi komunikasi massa secara umum ada empat faktor:

o Fungsi Informasi

Bahwa media adalah saluran komunikasi yang dapat memberikan informasi bagi khalayak. Berbagai jenis informasi diberikan oleh media, sehingga khalayak dapat menerima informasi yang di butuhkan.

o Fungsi Pendidikan

Media massa merupakan sarana pendidikan bagi khalayaknya. Media massa menyajikan sesuatu yang bersifat mendidik. Informasi yang di berikan berupa nilai-nilai, etika, dan aturan-aturan yang berlaku bagi khalayak.

o Fungsi Mempengaruhi

(30)

o Fungsi Hiburan

Media massa memiliki fungsi hiburan kepada khalayak. Pada media massa elektronik yaitu televisi dan radio, banyak program acara yang menampilkan hiburan seperti music, film dan lain-lain.

2.1.5 Teori Komunikasi Massa

1. Teori Peluru atau Jarum Hipodermik

Teori yang dikemukakan oleh Wilbur Schramm ini mengasumsikan bahwa media memiliki kekuatan yang sangat perkasa dan komunikan dianggap pasif atau tidak tahu apa-apa. Seorang komunikator dapat menembakkan peluru komunikasi yang begitu ajaib kepada khalayak yang tidak berdaya (pasif). Pengaruh media sebagai hipodermik (jarum suntik) didukung oleh munculnya propaganda perang dunia I (1914-1918) dan Perang Dunia II (1939-1945)

2.1.6 Media Massa

(31)

Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, dan televisi.

Karakteristik dari media massa adalah :

1.Publisitas, yakni disebarluaskan kepada publik, khalayak, atau orang banyak

2.Universalitas, pesannya bersifat umum, tentang segala aspek kehidupan dan semua peristiwa di berbagai tempat, juga menyangkut kepentingan umum karena sasaran dan pendengarnya orang banyak (masyarakat umum).

3.Periodisitas, tetap atau berkala, misalnya harian atau mingguan, atau siaran sekian jam per hari.

4. Kontinuitas, berkesinambungan atau terus-menerus sesuai dengan priode mengudara atau jadwal terbit.12

5. Aktualitas, berisi hal-hal baru, seperti informasi atau laporan peristiwa terbaru, tips baru, dan sebagainya. Aktualitas juga berarti kecepatan penyampaian informasi kepada publik13.

Media massa memberikan informasi kepada khalayak atau masyarakat luas. Siapapun dapat menerima informasi yang di sebarkan

12 Elvinaro Ardianto dkk, Komunikasi Massa Suatu Pengantar, (Bandung : Simbiosa

Rekatama Media, 2007), hal. 61-66

13

(32)

oleh media massa. Media massa menyebarkan informasi secara berkala, seperti Koran yang terbit harian atau mingguan. Informasi yang disebarkan berdasarkan waktu yang telah di tentukan secara terus menerus. Selain itu informasi yang disebarkan merupakan peristiwa yang baru atau belum lama terjadi.

2.1.7 Surat Kabar

Surat kabar merupakan salah satu bentuk media massa dalam bentuk cetakan. Sedangkan media cetak diasumsikan sebagai media yagng statis dan mengutamakan pesan-pesan visual. Media cetak terdiri dari lembaran dengan sejumlah kata, gambar atau foto dalam tata warna dan halaman hitam putih.14

Sedangkan menurut Zaenudin dalam bukunya The Journalist

menjelaskan pengertian surat kabar merupakan berita-berita yang disiarkan melalui benda cetakan dan bisa menggunakan format broad sheet yakni media cetak berukuran surat kabar umum.15

Surat kabar dalam arti sempit adalah suatu lembaga atau organisasi yang termasuk dalam media cetak, yang menyebarkan berita sebagai karya jurnalistik berupa lembaran, karangan dan iklan yang di sebarluaskan secara umum. Surat kabar itu sendiri mempunyai fungsi

14 Kasali Rhenald, Manajemen Public Relation Konsep dan Aplikasinya di Indonesia,

(Jakarta : Grafiti, 1994), hal. 99

15

(33)

sebagai bahan bacaan. Sebagai sebuah bacaan tentu saja surat kabar harus memberikan jawaban atas rasa ingin tahu masyarakat / pembacanya. Karakteristik surat kabar dalam media massa mencangkup :

Publisitas : Penyebaran pada publik atau khalayak

Periodesitas : Memiliki keteraturan terbit. Harian, mingguan, atau dwi mingguan. Sifat ini wajib dimiliki oleh media massa khususnya surat kabar.

Universalitas : Memiliki keanekaragaman isi. Dengan demikian isi surat

kabar meliputi seluruh aspek kehidupan manusia. Seperti masalah sosial, ekonomi, budaya, agama, pendidikan, keamanan dan lain sebagainya.

Aktualitas : Menurut kata asalnya yang berarti “kini” dan “keadaan sebenarnya”. Kedua istilah ini erat kaitannya dengan berita, karena definisi

berita adalah laporan tercepat mengenai fakta-fakta atau opini yang (news is the timely report of facts or opinion of either interst ir importance, or

both, to a considerable number of people)

Terdokumentasikan : Dari berbagai fakta yang disajikan surat kabar dalam bentuk berita atau artikel, dapat dipastikan pihak-pihak tertentu dianggap penting untuk diarsipkan atau dikliping.16

Dari empat fungsi surat kabar sebagai media massa adalah informasi, edukasi, persuasi, dan hiburan. Tetapi fungsi yang paling

16 Ardianto dan Komala, Komunikasi Massa suatu Pengantar, (Jakarta: Simbiosa

(34)

menonjol dalam surat kabar adalah sebagai informasi. Hal tersebut sesuai dengan tujuan para khalayak membaca surat kabar ialah untuk mengetahui peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekitar para khalayak.

Begitu juga dengan fungsi mendidik / edukasi dan mempengaruhi / persuasi dapat ditemukan pada artikel ilmiah, tajuk rencana atau editorial serta rubrik opini. Fungsi pers khususnya surat kabar pada perkembangannya bertambah yaitu sebagai alat kontrol sosial yang konstruktif.17

2.1.8 Rubrikasi

Rubrikasi atau sering disebut dengan rubric merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam suatu media cetak, tak terkecuali Koran. Hal tersebut dapat terlihat dewasa ini ada kecenderungan media pers menyuguhkan informasinya melalui strategi rubrikasi. Artinya pesan-pesan disuguhkan dengan cara mengelompokkan berdasarkan kategorisasi tertentu, misalnya berdasarkan bidang ataupun lingkup geografis.

Rubrikasi tetap misalnya, menempatkan berita dan artikel berdasarkan tema politik, ekonomi, olahraga, kriminal dan hiburan. Mungkin karena tema-tema itulah yang dianggap penting oleh masyarakat dan dapat menarik perhatian (mengundang minat), tapi ada juga yang mengkategorikannya berdasarkan wilayah.

17

(35)

Rubrik sebagai pengelompokkan atau pengkategorisasian informasi berdasarkan kategori tertentu. Rubrik selain untuk menestimasikan informasi, rubrik juga untuk mempermudah pembaca dalam mencari informasi yang diinginkan.18

Sementara rubrik yang dipilih dalam penelitian ini merupakan Rubrik Xpresi yakni rubrik yang secara khusus mengangkat pemberitaan seputar dunia anak remaja, diantaranya tentang pergaulan anak remaja, pembahasan masalah anak remaja dan lain sebagainya.

2.1.9 Minat Baca

Membaca membuka jendela dunia. Mengapa pepatah tersebut benar adanya? Karena dengan membaca orang akan terbuka pikiran dan wawasannya, sehingga jendela dunia akan terbuka lebar untuknya.

Dalam masyarakat maju,minat baca sudah ditumbuhkan sejak dini. Bahkan bayi yang baru lahir pun dibacakan cerita atau dongeng sebelum tidur untuk mengasah minat baca pada bayi tersebut. Pasangan orang tua pun perlu diberikan pengertian minat baca agar dapat memberikan stimulasi sejak dini pada anaknya.

Minat atau kemauan atau kehendak adalah fungsi jiwa untuk mencapai sesuatu. Kehendak ini merupakan kekuatan dari dalam jiwa dan

18

(36)

terlihat dari luar melalui gerak gerik. Kehendak berkaitan dengan pikiran dan perasaan.19

Dari makna minat membaca diatas dapat disimpulkan bahwa minat membaca merupakan aktifitas yang dilakukan dengan penuh ketekunan dan cenderung menetap dalam rangka membangun pola komunikasi dengan diri sendiri agar pembaca dapat menemukan makna tulisan dan memperoleh informasi sebagai proses tranmisi pemikiran untuk mengembangkan intelektualitas dan pembelajaran sepanjang hayat serta dilakukan dengan penuh kesadaran dan mendatangkan perasaan senang, suka dan gembira.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu; gairah; keinginan.20

Ada beberapa pengertian minat dari para ahli, diantaranya :

a) Suatu sikap yang terus menerus memolakan perhatian seseorang sehingga membuat dirinya menjadi selektif terhadap objeknya.

b) Perasaan yang menyatakan bahwa suatu aktifitas tertentu berharga bagi individunya.

c) Suatu keadaan motivasi atau suatu set motivasi yang menuntun tingkah laku menuju satu arah tertentu.21

19 Agus Sujanto, 2006. Psikologi Umum, Jakarta:Bumi Aksara. Hal. 84.

20 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2008, Hal. 650.

21

(37)

Minat merupakan kosakata psikologi. Artinya adalah menunjukan kemampuan terbaik dan pada suatu waktu yang digunakan untuk memberikan semua perhatian, rasa ingin tahu, motivasi, fokus, perhatian, tujuan, petunjuk, dan keinginan.

Selain itu juga ada pengertian lain tentang minat dari Wolfman:

a) Suatu perilaku yang meliputi perasaan tentang sebuah objek atau aktifitas tertentu yang berarti dan disertai dengan perhatian tertentu terhadap objek atau aktifitas tersebut.

b) Suatu pernyataan motivasi yang mengarahkan aktifitas pada tujuan-tujuan tertentu.

c) Sebuah elemen, baik yang di dapatkan ataupun dibawa sejak lahir oleh seseorang yang di susun dari apa yang dapat dipelajari individu tersebut. d) Hasil dari proses emosional dan motivasi.22

Minat sangat mempengaruhi seseorang dalam tingkah laku sikap serta berpengaruh pada bentuk dan aspirasi, salah satunya pada bidang pekerjaan tertentu.23

Berdasarkan pengertian dan beberapa pakar tersebut, minat pengguna media massa dalam penelitian ini dapat diketahui melalui motivasi, partisipasi, perhatian dan perasaan.

22 Wolfman (1973), Ibid.

23 Chaplin (2000) dalam Ahmad Pudari, 2010. Skripsi, Minat Pemuda Bekerja di Sektor Pertanian.

(38)

2.1.9.1 Motivasi

Dalam kajian psikologi, Chaplin mengatakan motivasi merupakan sesuatu yang terdapat dibalik sebuah sikap, tindakan atau perilaku manusia. Konsep motivasi terinspirasi dari kesadaran para pakar ilmu pengetahuan terutama pakar filsafat yang menyimpulkan bahwa tidak semua tingkah laku manusia dikendalikan oleh akal, tetapi banyak perbuatan manusia yang dilakukan diluar kontrol. Sehingga lahirlah pendapat bahwa manusia tidak hanya sebagai mahluk rasionalistik, tetapi juga sebagai mahluk mekanistik, yang tindakannya dilakukan oleh sesuatu di luar nalar.

Jika minat merupakan keinginan atau kehendak, maka motivasi adalah penggerak untuk melakukan keinginan tersebut. Motivasi merupakan dorongan untuk mencapai keinginan. Motivasi seringkali dikaitkan dengan motif. Motif sama dengan minat, muncul sebelum adanya motivasi. Beberapa pakar menjelaskan perbedaan motif dan motivasi.

Gambar 1

Motif

Henry E. Gareth menyebutkan bahwa motif adalah kebutuhan, aspirasi, ambisi atau tujuan. Motif adalah awal mula sebuah perilaku. Sementara motivasi adalah satu set penggerak yang mendorong manusia untuk bergerak.24

24

Ibid, Hal. 40

(39)

Dennis Coon menyebut motif adalah penggerak dalam diri manusia yang merujuk pada aktifitas perilaku atau perintah untuk mencapai sebuah tujuan. Sementara motivasi adalah perilaku yang dinamis, proses untuk memulai, menunjuk dan akhirya menghasilkan aktivitas tertentu dari manusia. Berbeda dengan Silverstone yang menjelaskan bahwa motif sama dengan stimuli yang membentuk sebuah keinginan dan merupakan proses awal dari motivasi. Sementara motivasi adalah faktor umum yang mengarahkan manusia untuk melakukan suatu perilaku yang sesuai dengan kebutuhannya.25

M. Usman Najati mengatakan bahwa motivasi merupakan kekuatan penggerak yang membangkitkan aktifitas mahluk hidup dan menimbulkan tingkah laku serta mengarahkan pada tujuan tertentu. Motivasi memiliki tiga komponen umum, yaitu menggerakkan, mengarahkan, dan menopang. Motivasi menggerakkan manusia untuk melakukan suatu hal tertentu, juga mengarahkan tingkah laku manusia, dan digunakan untuk menopang tingkah laku manusia.26

25 Henry (2005), Ibid.

26 Abdul Rahman Shaleh, Psikologi Suatu Pengantar dalam Persepektif Islam, Jakarta: Prenada

(40)

2.1.9.2 Partisipasi

Menurut Kamus Psikologi, partisipasi adalah proses ikut mengambil bagian dalam satu kegiatan.27 Sementara menurut kamus besar Bahasa Indonesia partisipasi adalah perihal turut berperan serta dalam suatu kegiatan atau keikutsertaan.28 Keith Davis menyatakan bahwa partisipasi merupakan keterlibatan mental, pikiran dan emosi atau perasaan seseorang dalam situasi kelompok yang mendorong untuk mendirikan sumbangan kedalam kelompok dalam usaha mencapai tujuan serta bertanggung jawab terhadap usaha yang telah dilakukan.29

Bentuk partisipasi masyarakat yang terkait dengan penelitian ini adalah partisipasi berupa ide, opini dan sejenisnya; serta partisipasi berupa tenaga dengan turut serta dalam perencanaan kerja media massa, misalnya dengan menjadi wartawan lepas atau kontributor di Koran Harian Radar Banten.

Dari definisi-definisi tersebut dapat ditarik kesimpilan bahwa partisipasi merupakan keterlibatan aktif seseorang atau sekelompok orang secara sadar untuk terlibat dan berkontribusi secara sukarela dalam suatu program atau kepentingan dalam hal ini para pelajar menggunakan Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten dan keterlibatan para pelajar dalam

27 JP. Chaplin, 2006, Kamus Lengkap Psikologi, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

28 Departemen Pendidikan Nasional, 2003, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta:

Balai Pustaka.

29

(41)

kontribusi dan sadar untuk terlibat dalam keikutsertaannya terhadap Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten.

2.1.9.3 Perhatian

Beberapa psikolog melihat atensi sebagai jenis alat saringan (filter) yang akan menyaring seluruh informasi pada titik yang berbeda dalam proses persepsi. Namun beberapa psikolog yakin bahwa manusia memusatkan perhatian terhadap apa yang mereka kehendaki, dengan melibatkan diri mereka beserta pengalaman-pengalaman tanpa menutup rangsangan lain.30

Kenneth E Andersen (1972) mendefinisikan bahwa perhatian adalah proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah. Perhatian terjadi bila kita mengkonsentrasikan diri pada salah satu alat indra kita. Banyak faktor yang menarik perhatian kita.

1. Faktor Eksternal: a. Gerakan.

Manusia secara visual tertarik pada objek-objek yang bergerak. b. Intensitas stimuli

Manusia cenderung memperhatikan stimuli yang lebih menonjol dari stimuli lain. Misalnya warna merah pada latar belakan putih, orang hitam di tengah-tengah orang pendek, dan sebagainya.

30

(42)

c. Kebaruan

Hal-hal baru yang luar biasa dan berbeda akan menarik perhatian. d. Perulangan

Hal-hal yang disajikan secara berulang dengan sedikit variasi akan lebih mudah diingat dan menarik perhatian.

2. Faktor Internal a. Faktor Biologis

Kita memusatkan perhatian pada apa yang terjadi dalam diri kita sehingga menimbulkan keinginan untuk melakukan sesuatu, misalnya jika kita lapar kita akan makan.

b. Faktor Sosiopsikologis

Dipengaruhi oleh motif sosiogenis, sikap, kebiasaan dan kemauan. Misalnya dalam perjalanan menuju gunung, ahli botani akan cenderung memusatkan perhatian pada tumbuh-tumbuhan, sementara yang lain tidak akan tahu tumbuhan apa dan berapa jenis tumbuhan yang mereka lewati.31

Dari faktor-faktor tersebut, Kenneth E Anderson menyimpulkan dalil-dalil tentang perhatian, diantaranya:

1). Perhatian merupakan proses aktif dan dinamis. Manusia secara sengaja mencari stimuli tertentu dan mengarahkan perhatian

31

(43)

kepadanya. Sesekali kita mengalihkan perhatian dari stimuli yang satu ke stimuli yang lain.

2). Manusia memberi perhatian pada hal-hal tertentu sesuai dengan kepercayaan, sikap, nilai, kebiasaan dan kepentingan.

3). Kebiasaan sangat penting dalam menentukan apa yang menarik perhatian, tetapi juga apa yang secara potensial akan menarik perhatian. Manusia cenderung berintaeraksi dengan kawan-kawan tertentu, melakukan kegiatan-kegiatan tertentu dan menggunakan media-media tertentu.

4). Manusia mungkin memfokuskan perhatian pada objek sebagai keseluruhan, kemudian pada aspek-aspek lain dalam objek tersebut, kemudian kembali lagi pada objek secara keseluruhan.

Jadi pada perhatian dapat memfokuskan diri pada objek yaitu Rubrik Xpresi. Minat Membaca biasanya timbul dengan adanya perhatian seseorang terhadap objek yakni Rubrik Xpresi.

2.1.9.4 Perasaan

(44)

bersifat subjektif untuk merasakan senang atau tidak senang dan yang tidak bergantung pada perangsang dan alat-alat indra.32

Perasaan mewakili berbagai sensasi atau rasa yang hadir dalam diri manusia untuk kemudian di ekspresikan dalam perbuatan. Perasaan erat kaitannya dengan emosi. Perasaan adalah terjemahan yang paling mendekati dari kata emosi dalam bahasa ,emosi, yakni suatu gejala psiko-fisiologis yang menimbulkan efek pada persepsi, sikap dan tingkah laku serta tergambarkan dalam ekspresi tertentu.46

Ada dua pendapat tentang macam perasaan. Pandangan pertama adalah pandangan navistik yang mengatakan bahwa perasaan merupakan bawaan manusia dari lahir. Perasaan ini terdiri dari perasaan cinta, kegembiraan, keinginan, benci, sedih dan kagum. Sedangkan pendapat yang kedua adalah pandangan empiristik yang mengatakan bahwa perasaan adalah hasil dari proses belajar manusia. perasaan pengindraan yaitu berhubungan dengan pengindraan (panas, dingin, pahit, bagus, menarik, dan sebagainya); perasaan vital yaitu berhubungan dengan keadaan tubuh (segar, lesu, bersemangat dan sebagainya); perasaan psikis, merupakan penyebab perubahan psikis (senang, sedih, murung, marah dan sebagainya); perasaan pribadi yang dialami secara pribadi (terasing, dijauhi dan sebagainya).33 Jadi dapat disimpulkan bahwa perasaan meliputi beragam macam rasa

32 Anne.Ahhira.Pengertian Perasaan:Memaknai Perasaan.24/04/2011.http://anneahira.com

33

(45)

sesuai dengan kondisi dan situasi manusia. Berdasarkan penjelasan-penjelasan tersebut, maka definisi perasaan yang terkain dengan penelitian ini adalah perasaan senang yang di definisikan sebagai perasaan tertarik dan puas.jika seseorang merasa tertarik dan puas ketika menggunakan Rubrik Xpresi maka kemungkinan besar orang tersebut akan terus menggunakan Rubrik Xpresi.

2.1.10 Radar Banten

Koran Harian Radar Banten adalah surat kabar harian pagi yang terbit di Provinsi Banten, Indonesia. Radar Banten Koran terbesar di Banten dikelola oleh manajemen profesional hasil kerjasama PT. Wahana Semesta Banten dengan Jawa Pos Group, yang sukses mengelola ratusan penerbitan di seluruh Indonesia. Radar Banten berdiri sejak tanggal 02 Juni 2000 dan sampai saat ini Koran Radar Banten terus berkembang. Radar Banten memiliki sirkulasi di Tangerang, Serang, Cilegon, Lebak, dan Pandeglang. Pendiri Koran Harian Radar Banten adalah H. Dahlan Iskan, beliau merupakan salah satu tokoh pers yang terus meroket dalam karirnya, menyandang gelar entrepreneur of the year 2003, sukses memimpin lebih dari 120 penerbitan di bawah grup Jawa Post34.

34http://www.radarbanten.com, diakses pada tanggal 17 Juli 2012 pada pukul 12.00

(46)

Koran Harian Radar Banten memiliki beraneka ragam rubrik, seperti : Utama, Metropolis, Serang Raya, Metro Cilegon, Pandeglang, Lebak, Metro Tangerang, Ekonomi Bisnis, Hukum & Kriminal, Olahraga, Sepak Bola, Wacana Publik, Pilkada dan Budaya.bagi sebuah media cetak, Radar Banten sudah dapat dikatakan media cetak yang sangat lengkap. Karena rubrik Koran Harian Radar Banten sudah meliputi berbagai bidang. disampaikan Xpresi melalui beragam rubrik yang berisi pendidikan dan hiburan.35

Cikal bakal Xpresi Radar Banten sebenarnya sudah sejak lama. Pada 19 November 2007, di Radar Banten sudah memiliki halaman remaja bernama Radar Junior. Pada 15 Februari 2009, halaman tersebut diubah nama menjadi Radar Yunior.36

Rubrik Xpresi di Radar Banten di dukung oleh 2 program yaitu KMS dan KMBI. Untuk di daerah Banten khususnya hanya Koran

35 Karya ilmiah Hilal Ahmad (ketua Redaksi Rubrik Xpresi)

36

(47)

Harian Radar Banten yang menyajikan rubrik tersebut. Adapun tujuan dari rubrik tersebut untuk meningkatkan minat baca bagi para pelajar di Provinsi Banten. Karena dengan rubrik tersebut banyak sekali manfaat yang dapat kita ambil, sebagai contoh akan dapat menambah pengetahuan dan wawasan kepada para pelajar dari bidang pendidikan informasi pelajar.

Rubrik Xpresi yang di setting sedemikian rupa dengan gambar yang penuh warna, bahasa yang mudah dipahami, tema yang ter-update seperti permasalahan-permasalahan yang sering terjadi pada pelajar, serta menggunakan bahasa gaul yang di pakai oleh anak-anak muda pada zaman sekarang dapat menjadikan stimulus bagi pelajar.

2.1.12 KMBI (Komunitas Minat Baca Indonesia)

Komunitas Minat Baca Indonesia (KMBI) berdiri sejak tanggal 23 Januari 2004 dalam Seminar Meningkatkan Minat Baca yang diselenggarakan Serikat Penerbit Suratkabar (SPS) Pusat yang didukung Word Association of Newspaper (WAN) di Merak, Banten. Kehadiran KMBI bergandengan tangan dengan Program Koran Masuk Sekolah (KMS) guna meningkatkan minat baca di semua lapisan di seluruh Indonesia.37

KMBI (Komunitas Minat Baca Indonesia) dapat menarik minat para pelajar untuk membaca. KMBI (Komunitas Minat Baca Pelajar) juga

37

(48)

memiliki visi dan misi yang bertujuan untu menarik minat baca pelajar. Visi dari KMBI adalah terbentuknya masyarakat berbudaya membaca sejak dini guna membentuk bangsa yang verdas dan kritis untuk kesejahteraan manusia. Misi dari KMBI adalah membentk komunitas gemar membaca sejak dini dari semua tingkatan usia, jenjang pendidikan di seluruh pelosok di Indonesia guna melahirkan bangsa yang cerdas. Sementara mottonya meski pendek tetapi menghentak yaitu “Rajin membaca banyak tahu, malas membaca sok tahu”.38

2.1.13 Pelajar

Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.39

Pelajar adalah orang yang belajar biasanya kegiatan itu terjadi di sekolah, terutama pada sekolah dasar dan menengah. Biasanya pelajar terikat oleh peraturan yang terdapat disekolah. Pelajar juga adalah sebuah masa depan bagi Negara ini, karena tidak menutup kemungkinan yang akan terus menjalani system maupun roda pemerintahan adalah para pelajar. Maka dari itu pelajar sangat lah berperan penting bagi kemajuan Bangsa dan Negara ini.

38Ibid

39

(49)

Pelajar itu sendiri mempunyai ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan proses pembelajaran, karena pelajar itu sendiri harus menjalani 9 tahun wajib belajar untuk dapat menciptakan orang-orang berpotensi dan mempunyai jiwa pengetahuan yang luas. Bukan dilihat dari latar belakang sosialnya, sekarang pemerintah juga turut serta dalam proses tersebut. Dengan adanya program wajib belajar 9 tahun maka baik anak- anak pelajar yang mampu dan tidak mampu berhak mendapatkan pelajaran dari bangku SD (sekolah Dasar) sampai SMP (Sekolah Menengah Pertama). Para pelajar akan sangat merasa dimudahkan untuk membaca rubrik tersebut, karena rubrik tersebut hadir setiap hari di Koran Harian Radar Banten. Rubrik tersebut juga hanya berisi tentang informasi seputar pendidikan yang mana mungkin semua pelajar menggemari tema rubrik tersebut. Di rubrik tersebut juga memberikan kepada para pelajar untuk mengisi atau berbagi ilmu kepada teman – temannya, dengan cara berbagi cerita pengalaman dalam bidang pendidikan ataupun dapat menjadi seorang model untuk tema yang biasanya sedang marak dibicarakan para pelajar, tentunya tema tersebut tidak lepas dari masalah pendidikan.

2.2 Kerangka Berfikir

(50)

penerimaan terhadap Rubrik Xpresi di Koran Harian radar Banten yang kemudian diharapkan minat dapat timbul dan akhirnya komunikan melakukan tindakan seperti yang diharapkan komunikator yaitu untuk membaca Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten tersebut.

2.2.1. Kerangka Teori

Program Rubrik Xpresi merupakan salah satu rubrik yang terdapat di koran harian Radar Banten yang berisi seputar pendidikan dan hiburan. Rubrik Xpresi membicarakan seputar permasalahan remaja yang dikemas dengan bahasa gaul agar diminati kalangan remaja. Adapun tujuan Rubrik Xpresi adalah untuk meningkatkan minat baca bagi para pelajar di Provinsi Banten. Rubrik Xpresi yang di setting sedemikian rupa dengan gambar yang penuh warna, bahasa yang mudah dipahami, tema yang ter-update seperti permasalahan-permasalahan yang sering terjadi pada pelajar, serta menggunakan bahasa gaul yang di pakai oleh anak-anak muda pada zaman sekarang dapat menjadikan stimulus bagi pelajar.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia secara umum minat dapat diartikan dengan kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu ; gairah ; keinginan40. Jadi minat baca adalah kecenderungan hati yang tinggi atau gairah atau keinginan untuk membaca. Minat baca ditunjukkan dengan keinginan yang kuat untuk melakukan kegiatan membaca. Dengan demikian Minat membaca menjadi sumber motivasi yang kuat bagi

40

(51)

seseorang untuk menganalisa dan mengingat serta mengevaluasi bacaan yang telah dibacanya, yang merupakan pengalaman belajar yang menggembirakan dan akan mempengaruhi bentuk serta intensitas seseorang dalam menentukan cita-citanya kelak dimasa yang akan datang.

Wilbur schramm berpendapat bahwa komunikasi senantiasa membutuhkan 3 unsur : sumber (sorce), pesan (massage), dan sasaran (destination). Sumber boleh jadi seorang individu atau suatu organisasi komunikasi (seperti surat kabar, penerbit, stasiun televisi atau studio film). Pesan dapat berbentuk tinta pada kertas, gelombang suara di udara, impuls dalam arus listrik dan lain-lain. Sasarannya mungkin seorang individu yang mendengarkan, menonton atau membaca41.

Pendekatan Uses and Gratification mengasumsikan audiens merupakan khalayak aktif dan mengarah pada satu tujuan. Media hanyalah dianggap sebagai salah satu cara untuk memenuhi kebutuhannya dan individu dapat saja memenuhi kebutuhannya itu melalui media atau cara lain (LittleJohn,1998:600).42

Teori yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teori peluru atau jarum hipodermik yang di kemukakan Wilbur Schramm mengasumsikan bahwa media memiliki kekuatan yang sangat perkasa dan

41 Dedi Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, (Bandung : PT Remaja Rosda Karya,

2005), hal. 140

43Rakhmat Kriyantono,Riset komunikasi,(Jakarta:Kencana Renada Media Group, 2009),

(52)

komunikan dianggap pasif atau tidak tahu apa-apa. Seorang komunikator dapat menembakkan peluru komunikasi yang begitu ajaib kepada khalayak yang tidak berdaya (pasif).

Teori Jarum hipodermik sebagai salah satu landasannya karena penelitian ini meneliti kekuatan media massa untuk mempengaruhi khalayaknya. Elemen yang di teliti dalam penelitian ini adalah penyajian media dan akibat-akibat lain seperti halnya pembentukan atau perubahan sikap, yang seringkali bukan merupakan tujuan utama seseorang dalam mengkonsumsi media.

Dalam kerangka behaviorisme, media massa adalah faktor lingkungan yang mengubah perilaku khalayak melalui proses pelaziman klasik, pelaziman operan, atau proses imitasi (belajar sosial). Khalayak sendiri dianggap sebagai kepala kosong yang siap untuk menampung seluruh pesan komunikasi yang dicurahkan kepadanya.43 Program Xpresi yang terdapat di koran harian Radar Banten merupakan media komunikasi yang ditujukan untuk mempengaruhi segmentasi kalangan remaja yang membaca Radar Banten, karena program Xpresi didukung oleh Koran Masuk Sekolah (KMS) dan Komunitas Minat Baca Indonesia (KMBI).

43 Dervin dalam Jalaludin Rahmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung : PT Remaja

(53)

Bagan Kerangka Penelitian

Kurangnya Minat Membaca Pelajar

Program Xpresi (sorce)

(Media Komunikasi Radar Banten dengan pelajar)

In Which Channel (massage) Media Massa (Rubrik Xpresi)

To Whom (destination) Siswa/I SMAN 3 Kota Serang

With What Effect (apa pengaruhnya) Minat Baca Siswa/I SMAN 3 Kota Serang

2.2.2. Kerangka Operasional

(54)

penelitian, landasan teori dan hipotesis penelitian44. Sedangkan variabel dalam penelitian ini terdiri dari 2 (dua) variabel :

1. Variabel X atau variabel independent, yaitu variabel yang menjelaskan dan mempengaruhi variabel lain. Variabel X dalam penelitian ini adalah Rubrik Xpresi yang terdapat di koran harian Radar Banten

2. Variabel Y atau variabel dependent, yaitu variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi variabel lain. Variabel Y dalam penelitian ini adalah Minat baca pelajar SMAN 3 Kota Serang

Operasional Variabel

44 Ida Bagus Mantra, Filsafat penelitian dan Metode Penelitian, (Jakarta : Pusat Pelajar,

(55)

2.3 Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul45.

Dalam Penelitian ini, hipotesis umum yang diajukan peneliti adalah sebagai berikut :

“Terdapat Pengaruh antara Rubrik Xpresi di Koran Harian radar Banten

terhadap minat baca pelajar SMAN 3 Kota Serang”

Dengan Kriteria Penolakan :

Ho : Tidak terddapat Pengaruh Variabel X terhadap Variabel Y Ha : Terdapat Pengaruh anatar Variabel X terhdap Variabel Y

Tujuan pengujian hipotesis adalah untuk menentukan apakah jawaban teoritis telah tertuang dalam pernyataan hipotesis yang didukung dengan fakta-fakta yang dikumpulkan dan dianalisis, kemudian diproses melalui pengujian secara ilmiah.

Penelitian ini akan meneliti Pengaruh Rubrik Xpresi di Koran Harian Radar Banten (Variabel X) dan Minat Baca pelajar SMAN 3 Kota serang (Variabel Y). jika diperhatikan kedua variabel tersebut, dapat diduga bahwa minat baca pelajar salah satunya dipengaruhi oleh Rubrik Xpresi sebagai Media Komunikasi Pelajar.

45

(56)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Riset kuantitatif adalah riset yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Riset ini bertujuan untuk menguji teori atau hipotesis, mendukung atau menolaknya teori46. Menurut diagram proses riset Wallace, riset kuantitatif berawal dari teori yang berfungsi sebagai sarana informasi ilmiah yang membantu periset menyusun masalah riset yang lebih jelas dan sistematis47. Riset ini bersifat objektif, artinya peneliti tidak boleh membuat batasan konsep maupun alat ukur data sehendak hatinya sendiri, semuanya harus objektif dan harus diuji terlebih dahulu, penelitian pun lebih sistematik dan terstruktur dalam sebuah desain penelitiannya.

Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan. Data kualitatif di angkakan misalnya terdapat dalam skala pengukuran. Sebuah pertanyaan-pernyataan yang memerlukan alternatif jawaban, di mana masing – masing : sangat setuju diberi angka 4, setuju 3, kurang setuju 2,

46 Rachmat Kriyantono, Tehnik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana, 2007), hal 57

47

(57)

tidak setuju 1.48 Jenis riset ini ini digunakan untuk memperoleh gambaran mengenai Pengaruh Rubrik Xpresi terhadap Minat Baca Pelajar?

Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah menggunakan metode survey. Dalam metode survey, informasi informasi dikumpulkan dari responden dengan menggukana kuisioner. Umumnya, pengertian survey dibatasi pada penelitian yang datanya dari sampel atau populasi untuk mewakili seluruh populasi. Dengan demikian penelitian survey adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data yang pokok49.

3.2.Instrumen Penelitian

Instrument penelitian merupakan perangkat lunak dari seluruh rangkaian proses pengumpulan data penelitian di lapangan. Instrumen penelitian digunakan untuk menangkap atau menghimpun data sebanyak dan sevalid mungkin. Oleh karena itu, instrumen penelitian benar – benar harus realibilitas dan validitas.50 Instrumen data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Angket(Kuisioner), wawancara dan dokumentasi.

48 Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, (Bandung : CV Alfabeta, 2007), hal. 7

49 Masri Singarimbun, Metode Penelitian Survey, (Jakarta : PT Pustaka, 1995), hal. 3

50 Burhan Bungin, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta : Kencana Preda Media Group,

(58)

3.2.1 Jenis Data

Data dalam penelitian ini dapat di klasifikasikan ke dalam data primer dan data sekunder.

1. Data Primer

Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari sumber data pertama di lokasi penelitian atau objek penelitian51. Data primer dalam penelitian ini di peroleh dari penyebaran angket yang disebarkan kepada sebagian Siswa/I SMAN 3 Kota Serang.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara (dari pihak lain) atau digunakan oleh lembaga lainnya yang bukan merupakan pengolahannya52. Data sekunder dalam penelitian ini yaitu wawancara dan dokumentasi yang berhubungan dengan masalah penelitian.

3.3Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

51 Ibid, hal. 122

52 Rosady Ruslan, 2008. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi, (Jakarta : PT

(59)

1. Angket (Kuisioner)

Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya53.

Angket dalam penelitian ini berupa pertanyaan tertulis yang disebar kepada responden yaitu Siswa/I SMAN 3 Kota Serang. Angket tersebut merupakan data primer yang akan digunakan untuk menjawab penelitian masalah penelitian.

2. Wawancara

Wawancara adalah sebuah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden atau orang yang di wawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman wawancara54. Penelitian melakukan wawancara kepada pihak yang terkait dengan masalah penelitian, yaitu Redaktur Rubrik Xpresi Radar Banten, Bapak Hilal Ahmad dan juga Ibu Meriska selaku Sekretaris Redaksiomal Harian Radar Banten. Serta kepada para Siswa/I SMAN 3 Kota Serang. Hasil wawancara ini sifatnya sebagai data penunjang bagi penelitian.

53 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D, (Bandung : Alfabeta,

2008), hal 142

54 Burhan Bungin, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta : Kencana Preda Media Group,

(60)

3. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu berupa pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku atau literatur-literatur yang berkaitan dengan masalah penelitian. Dokumentasi merupakan data sekunder yang bersifat tercetak yang bertujuan untuk melengkapi data tambahan penelitian.

3.4 Populasi dan Sampel

3.4.1 Populasi

Menurut Sugiyono, populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yaitu kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya55. Kriyantono menyebutkan, keseluruhan objek atau fenomena yang di riset adalah populasi56.

Populasi dalam penelitian merupakan keseluruhan dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumnuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya, sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber penelitian57.

Populasi dalam penelitian ini adalah Siswa/I SMAN 3 Kota Serang yang terletak di jalan Raya Taktakan Km 0,5 Kota Serang.

55 Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung : CV Alfabeta, 2004), hal 90

56 Rachmat kriyantono, Riset Komunikasi, (Jakarta : Kencana Prenada Media Group,

2008), hal 151

57 Burhan Bungin, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta : Kencana Prenada Media

(61)

3.4.2Sampel

Sampel secara sederhana dapat diartikan sebagai bagian dari populasi yang menjadi sumber data sebenarnya dalam penelitian. Dalam kata lain sampel adalah sebagian dari populasi yang mewakili seluruh populasi. Berkaitan dengan jumlah populasi yang cukup banyak, maka peneliti menggunakan teknik penelitian sampelnya yaitu teknik proportion stratified random sampling.

Teknik ini bertujuan untuk membuat sifat homogeny dari populasi yang heterogen, artinya suatu populasi yang dianggap heterogen dikelompokkan kedalam subpopulasi berdasarkan karekteristik tertentu sehingga setiap kelompok mempunyai anggota sampel yang relatif homogeny. Dalam proporsional, dari setiap strata diambil jumlah yang proporsional dengan besar setiap strata58.

58

(62)

Tabel 1. : Jumlah Siswa/I SMAN 3 Kota Serang Tahun Ajaran 2011/2012

No. Kelas Jumlah

1. Kelas X 439

2. Kelas XI IPA dan IPS 398

3. Kelas XII IPA dan IPS 381

JUMLAH 1.218

Untuk menghitung ukuran sampel maka digunakan rumus Yamane, dimana rumus Yamane digunakan untuk populasi yang besar yang didapat dari pendugaan proporsi populasi59. Penulis menggunakan sampel dengan menggunakan sampling error 10%.

Rumus Yamane : n = N

Nd2+1 Keterangan :

N : Besar Populasi n : Besar Sampel

d : Presisi (sampling error) sehingga

59

(63)

n= 1.218 1.218(0,10)2+1

n= 92,4127456 = 93 orang

Berdasarkan perhitungan rumus diatas diperoleh sampel sebanyak 93 responden yang akan digunakan dalam pengolahan data. 93 sampel ini akan dibagi tiga sesuai tingkatan kelas, sehingga setiap tingkatan kelas akan terdapat 93:3=31 siswa. Namun untuk mempermudah penghitungan penulis mengglobalkan jumlah sampel menjadi 100 orang.

3.5 Teknik Pengolahan Data

Adapun pengolahan data dilakukan melalui tahap sebagai berikut : 3.5.1 Pengeditan

Pengeditan merupakan proses pengecekan dan penyesuaian yang diperlukan terhadap data penelitian, yaitu untuk mempermudahkan proses pemberian kode dan pemprosesan data melalui teknik statistik60. Pengeditan dilakukan sebagai upaya menghindari kesalahan, pengecekan kelengkapan pengisian lembaran atau relevansi jawaban dari angket.

3.5.2Pemberian Kode

Gambar

Gambar 1 Motif
Tabel 1. : Jumlah Siswa/I SMAN 3 Kota Serang Tahun Ajaran
Tabel 2 Tingkat Reliabilitas berdasarkan Nilai Alpha
Grafik 1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Inkubasi tabung mikrosentrifus kedua selama 10 menit pada temperatur ruang (bolak-balikkan tabung 2-3 kali selama masa inkubasi) untuk melisis sel-sel darah

Berita yang terkait dengan garis atau area ditampilkan dalam bentuk chartlet untuk membantu pelaut mengetahui posisi suatu objek, Contoh : Peletakan kabel laut

Faktor teknis adalah segala persyaratan yang harus dipenuhi dalam kegiatan pembenihan ikan kerapu macan yang berhubungan langsung dengan aspek teknis dalam

Model Siklus Belajar 5E menurut Bybee (2006: 8) menyatakan bahwa the BSCS model has five phases: engagement, exploration, explanation, elaboration, and evaluation. Langkah awal

Sertifikat Akreditasi Komite Akreditasi Nasional (KAN) Nomor : LPPHPL-013-IDN tanggal 1 September 2009 yang diberikan kepada PT EQUALITY Indonesia sebagai Lembaga

 Dalam welfare state, hak kepemilikan diserahkan kepada swasta sepanjang hal tersebut memberikan insentif ekonomi bagi pelakunya dan tidak merugikan secara sosial,

Pelabuhan Boom Batu ini merupakan pelabuhan pertama di Jambi dan menjadi pusat perdagangan ekspor impor pada saat itu, manfaat penelitian ini yaitu kita

Tujuan peneltian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kualitas pelayanan makanan dan tingkat kepuasan dengan sisa makanan pasien DM tipe II rawat inap