iv Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
DAMRI merupakan salah satu perusahaan milik pemerintah yang bergerak di dalam industri jasa. DAMRI yang berlokasi pusat di Gede Bage ini berdiri sejak tahun 1943. DAMRI mengalami perkembangan masa yang sangat panjang dan masih berdiri hingga saat ini.
Untuk meningkatkan kualitas layanan, DAMRI ingin mengetahui kebutuhan dari konsumennya. Saat ini, masih banyak keluhan dari konsumen, yang berarti masih banyak kebutuhan yang belum terpenuhi dan juga berarti terjadi ketidakpuasan. Karena itu, perlu diadakan penelitian untuk mengetahui harapan konsumen dan dicari usaha untuk memperbaikinya.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan SERVQUAL, KANO, FTA dan FMEA. Adapun pengumpulan data yang dilakukan menggunakan bentuk kuesioner yang disebar kepada pihak manajemen, karyawan DAMRI, dan kepada penumpang pengguna DAMRI, yang kemudian diolah dan dianalisis sebagai dasar usulan perbaikan dengan menggunakan metode FTA dan FMEA.
Teknik sampling yang digunakan adalah dengan menggunakan Sampling Purposive, yang dilakukan dengan menyebarkan kuesioner dengan melakukan pertimbangan tertentu kepada konsumen yang dianggap cocok untuk menjadi sumber data.
Hasil pengolahan dari SERVQUAL dan KANO, diambil hasil penganalisisan dari prioritas perbaikan yang kemudian dianalisis untuk diberikan usulan perbaikan dengan menggunakan FTA dan FMEA. Pengolahan SERVQUAL bertujuan untuk mengetahui tingkat kualitas pelayanan dengan cara melihat nilai dari kesenjangan-kesenjangan yang terjadi. Kaitannya dengan KANO adalah melihat atribut pelayanan mana yang membuat konsumen tidak puas lalu melakukan pemetaan untuk mencari prioritas perbaikan. Hasil pengolahan SERVQUAL terjadi kesenjangan antara persepsi manajemen dengan harapan konsumen (GAP 1), kesenjangan antara persepsi manajemen terhadap harapan konsumen dengan spesifikasi layanan (GAP 2), kesenjangan spesifikasi layanan terhadap penyampaian jasa dan kinerja karyawannya (GAP 3), dan kesenjangan antara persepsi konsumen dengan harapan konsumennya (GAP 5).
viii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
COVER
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI ... iii
ABSTRAK ……….. iv
KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH ………. v
DAFTAR ISI ……… viii
DAFTAR TABEL ……… xi
DAFTAR GAMBAR ………... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ……… xiv BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……… 1-1 1.2 Identifikasi Masalah ……… 1-2 1.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi ... 1-3
1.3.1 Pembatasan Masalah ... 1-3 1.3.2 Asumsi ... 1-3 1.4 Perumusan Masalah ……… 1-3 1.5 Tujuan Penelitian ..……….……….… 1-4 1.6 Sistematika Penulisan……….. 1-4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
ix Universitas Kristen Maranatha 2.6 Validitas dan Reabilitas Instrumen ... 2-18
2.6.1 Validitas ... 2-18 2.6.2 Reliabilitas ... 2-19 2.7 Metode Kano ... 2-19 2.8 Metode FTA ... 2-23 2.9 Metode FMEA ... 2-23
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Flowchart Penelitian ... ………. ... 3-1 3.2 Keterangan flowchart……… . 3-4
BAB 4 PENGUMPULAN DATA
4.1 Data Perusahaan ... 4-1 4.1.1 Sejarah Perusahaan ... 4-1 4.1.2 Struktur Organisasi ... 4-4 4.1.3 Struktur dan Organisasi dan Tugas Serta Tata Kerja ... 4-5 4.2 Pengumpulan Data Pendahuluan ... 4-18 4.3 Penyebaran Kuesioner Awal ... 4-18 4.4 Penyebaran Kuesioner Akhir ... 4-18 4.5 Pengujian Validitas dan Reabilitas Harapan Konsumen ... 4-19 4.6 Pengujian Validitas dan Reabilitas Persepsi Konsumen ... 4-20 4.7 Kuesioner Untuk Pihak Manajemen ... 4-21 4.8 Kuesioner Untuk Karyawan ... 4-21
BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS
x Universitas Kristen Maranatha 5.7 Pengolahan dan Analisis Fault Tree Analysis (FTA) ... 5-31 5.8 Pengolahan dan Analisis Failure mode and effect analysis (FMEA) 5-43 5.9 Usulan ... 5-53
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan ……… 6-1
6.2 Saran ………. 6-12
DAFTAR PUSTAKA………..………. xiii
xi Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Halaman
3.1 Kuesioner 3-7
3.2 Kriteria Terjadinya Gap 2 3-11
3.3 Kriteria Terjadinya Gap 3 3-13 3.4 Kriteria Terjadinya Gap 4 3-15 3.5 Kuesioner Penyebaba GAP 1 dan GAP 2 3-16
3.6 Kuesioner Penyebaba GAP 3 dan GAP 4 3-16
3.7 Bentuk Kuesioner Awal 3-18
3.8 Hasil Validitas dari Bpk. Rudijanto Muis, ST., MT. 3-18 3.9 Hasil Validitas dari Ibu Christina, ST., MT. 3-19
3.10 Kuesioner Hasil Validitas Konstruk 3-19
3.11 Uji Hipotesis GAP 1 Manajemen dengan Konsemen per
Variabel Layanan 3-21
3.12 Uji Hipotesis GAP 5 Konsumen per variabel Layanan 3-26
3.13 Matriks Kano 3-27
5.1 Rangkuman Sqi Persepsi dan Harapan 5-1 5.2 Uji Hipotesis untuk per Pernyataan GAP 5 5-2 5.3 Dimensi Bukti Fisik Data Persepsi Manajemen 5-8
5.4 Dimensi Keandalan Persepsi Manajemen 5-8
5.5 Dimensi Daya Tanggap Data Persepsi Manajmen 5-8 5.6 Dimensi Jaminan Data Persepsi Manajemen 5-9 5.7 Dimensi Empati Data Persepsi Manajemen 5-9 5.8 GAP 1 (Persepsi Manajemen dan Harapan Konsumen) 5-9 5.9 Uji Hipotesis untuk per Pernyataan GAP 1 5-11
5.10 Penganalisisan Penyebab GAP 1 5-14
5.11 Hasil Pengukuran GAP 2 5-15
5.12 Penganalisisan Penyebab Gap 2 5-20
xii Universitas Kristen Maranatha
5.16 Penganalisisan Penyebab GAP 3 5-25
5.17 Komunikasi Eksternal dari DAMRI 5-26
5.18 Hasil Komunikasi Eksternal GAP 4 5-26
5.19 Hasil Pengolahan Metode Kano 5-27
5.20 Rangkuman Semua GAP 5-30
5.21 Rangkuman Pernyataan FTA 5-31
5.22 FMEA 5-43
xiii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul Halaman
2.1 Model Konseptual Kualitas Jasa 2-7
3.1 Flowchart Penelitian 3-1
3.2 Kualitas Jasa 3-7
5.1 Kursi DAMRI 5-3
5.2 Kebersihan Interior DAMRI 5-4
5.3 Kebersihan Eksterior DAMRI 5-4
5.4 Mesin Kendaraan DAMRI 5-5
5.5 Ketersediaan Sarana DAMRI 5-7
5.6 GAP 1 (Persepsi Manajemen dan Harapan Konsumen) 5-10 5.7 Pembuatan FTA Pernyataan 2 5-32 5.8 Pembuatan FTA Pernyataan 5 5-32
5.9 Pembuatan FTA Pernyataan 10 5-33
5.10 Pembuatan FTA Pernyataan 11 5-34
5.11 Pembuatan FTA Pernyataan 12 5-35
5.12 Pembuatan FTA Pernyataan 1 5-36
5.13 Pembuatan FTA Pernyataan 6 5-37
5.14 Pembuatan FTA Pernyataan 20 5-38
5.15 Pembuatan FTA Pernyataan 21 5-39
5.16 Pembuatan FTA Pernyataan 15 5-40
5.17 Pembuatan FTA Pernyataan 16 5-41
5.18 Pembuatan FTA Pernyataan 19 5-42
5.19 Visual Display Membuang Sampah 5-55
5.20 Visual Display Larangan Merokok 5-57
5.21 Visual Display Barang Bawaan 5-58
5.22 Visual Display Halte Bus 5-59
5.23 Visual Display Kursi Untuk Penumpang 5-61
xiv Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lampiran 1 Kuesioner Penelitian 2. Lampiran 2 Data Mentah
1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Penelitian
Seiring dengan perkembangan jaman, banyak perusahaan yang bersaing
untuk menghasilkan produk yang dapat memuaskan kebutuhan konsumen. Dalam
hal ini, konsumen sebagai pemakai menjadi penilai dari kepuasan terhadap
kualitas produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. Untuk memuaskan
konsumen, pihak perusahaan perlu selalu menganalisis dan memperbaiki produk
yang dihasilkan guna memberikan suatu penilaian terbaik untuk konsumen yang
menggunakan produk tersebut.
Pada saat ini, sudah banyak produk yang dibuat oleh pemerintah untuk
memuaskan kebutuhan masyarakatnya. Pemerintah berusaha untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat dengan memberikan pelayanan transportasi dengan harga
yang relatif murah, yang disebut dengan DAMRI. Bus yang dioperasikan oleh
Perum DAMRI ini memiliki berbagai keuntungan. Salah satu keuntungan yang
paling menonjol adalah besarnya kapasitas angkut bus DAMRI sehingga
merupakan alat angkut yang cocok untuk kota dengan penduduk yang hampir
mencapai 2 juta jiwa seperti Kota Bandung. Oleh karena itu, keberadaan bus
DAMRI perlu terus dipertahankan dengan memperhatikan keinginan dari
pemakainya agar tidak merugikan keselamatan dan kenyamanan penumpang.
Sebagai perusahaan pemerintah, DAMRI harus memberikan pelayanan
terbaik kepada penumpang, baik dari segi ketepatan waktu maupun keselamatan.
Akan tetapi ternyata masih ada kekurangan-kekurangan yang dirasa oleh
konsumennya. Keadaan ini juga dipengaruhi dengan semakin tuanya bus yang
digunakan DAMRI sehingga menyebabkan ketidakamanan kondisi bus yang
dipakai, standarisasi kapasitas penumpang di dalam bus yang menyebabkan bus
menjadi penuh sehingga banyak pengguna bus yang berdiri, keamanan yang
kurang di dalam bus (psikologis), bahkan sampai pada cara pengendaraan bus
Bab 1 Pendahuluan
Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha 1-2
Untuk itu perlu diadakan penelitian mengenai cara peningkatan kepuasan
kebutuhan konsumen dengan menfokuskan pada pengguna jasa angkutan bus
DAMRI yang mempergunakan layanan ini. Penelitian lanjut dilakukan untuk
mencari tahu mengenai pelayanan yang menjadi penyebab ketidakpuasan jasa
DAMRI yang diterima konsumen dengan memperhatikan persepsi manajemennya
agar DAMRI dapat memberikan pelayanan yang optimal. Dengan demikian,
diharapkan dapat memberikan prioritas-prioritas usulan yang berguna bagi
pengurus angkutan bus DAMRI mengenai ketidakpuasan konsumen yang ada
dalam pelayanan DAMRI tersebut, sehingga dapat dikurangi bahkan dihilangkan.
1.2Identifikasi Masalah
Pengidentifikasian masalah yang sedang dihadapi angkutan jasa bus
DAMRI berdasarkan hasil penelitian pendahuluan (kuesioner) beserta wawancara
dengan pihak konsumennya, yaitu :
1. Bus yang disediakan memiliki mesin dan kondisi fisik bus yang sudah tidak
layak pakai.
2. Keluhan-keluhan yang dirasakan oleh penumpang berkaitan dengan
pelayanan yang diberikan, seperti :
Waktu tiba bus yang tidak tentu
Standarisasi kapasitas penumpang di dalam bus, sehingga banyak
penumpang yang berdiri di dalam bus.
Keamanan (psikologis) yang sangat kurang pada saat menggunakan bus tersebut
Ketidaktepatan jadwal keberangkatan bus pada saat berada di halte pusat Pada saat mengendarai bus, sopir yang mengendarai bus membawa bus
dengan kecepatan yang tidak beraturan yang sering kali membuat
konsumen tidak nyaman.
3. Adanya beberapa pihak manajemen DAMRI yang merasa kepuasan
Bab 1 Pendahuluan
Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha 1-3
1.3Pembatasan Masalah dan Asumsi
Penggunaan pembatasan masalah dan asumsi pada penelitian ini berguna
untuk membatasi lingkupan penelitian sehingga penelitian tidak menyimpang dari
permasalahan yang akan diteliti.
1.3.1 Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dilakukan untuk membatasi lingkupan penelitian
dengan waktu yang telah disediakan, yaitu sebagai berikut : Tidak membahas harga atau tarif bus DAMRI
Objek penelitian adalah DAMRI non AC
1.3.2 Asumsi
Penggunaan asumsi bertujuan untuk memudahkan penelitian yang
dilakukan. Adapun asumsi yang akan digunakan, yaitu : Penelitian menggunakan tingkat kepercayaan 95%. Penelitian menggunakan tingkat ketelitian 10%.
Selama penelitian tidak ada perubahan yang signifikan pada kebijakan
manajemen DAMRI.
1.4Perumusan Masalah
Perumusan masalah yang ada dalam penelitian ini dapat dirumuskan
dalam beberapa masalah yang akan diteliti, antara lain adalah :
1. Apa saja yang menjadi atribut layanan yang belum memuaskan konsumen saat
ini ?
2. Apa yang menjadi penyebab ketidakpuasan pelanggan terhadap pelayanan
DAMRI ?
3. Berdasarkan kekurangan pelayanan yang ada, mana yang akan menjadi
prioritas utama untuk diperbaiki guna meningkatkan kualitas ?
4. Usulan apa yang diberikan kepada DAMRI agar kekurangan pelayanan yang
ada bisa diminimasi sehingga pelayanan yang diberikan kepada penumpang
Bab 1 Pendahuluan
Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha 1-4
1.5Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang diinginkan berdasarkan perumusan masalah yang
ada di atas adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui atribut layanan yang belum dapat memuaskan kebutuhan
konsumen saat ini.
2. Menentukan dan mengetahui sumber penyebab ketidakpuasan pelayanan
DAMRI.
3. Menentukan prioritas ketidakpuasan pelayanan yang ada kemudian melakukan
perbaikan terhadap prioritas tersebut.
4. Menentukan usulan apa yang diberikan agar mengurangi ketidakpuasan
pelayanan yang ada pada DAMRI sehingga pelayanan yang diberikan dapat
memberikan kepuasan tersendiri bagi penumpangnya.
1.6Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penyusunan laporan penelitian ini adalah
sebagai berikut :
BAB 1 PENDAHULUAN
Pada pendahuluan berisi tentang latar belakang masalah, alasan mengapa
perlu adanya perbaikan kegagalan pelayanan yang diberikan DAMRI. Perumusan
masalah, rumusan-rumusan untuk melakukan penelitian dengan memperhatikan
penyebab dari adanya kegagalan pelayanan yang ada. Pembatasan masalah,
keterangan dalam pelaksanaan penelitian. Tujuan, dilakukan tujuan dalam
penelitian ini agar menjadi jelas apa yang mau diteliti dalam penelitian ini.
Sitematika penulisan, keterangan dari setiap bab, dari bab 1 (pendahuluan) sampai
bab 6 ( kesimpulan dan saran )
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan pustaka berisi mengenai dasar teori-teori yang akan digunakan
untuk melakukan penelitian untuk membantu pengumpulan data, pengolahan data,
analisis data penelitian, hingga sampai pada membantu pengambilan prioritas
Bab 1 Pendahuluan
Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha 1-5
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian, menggambarkan langkah-langkah kegiatan
penelitian dari mulai melakukan penelitian awal sampai selesai dengan
menggunakan bagan berisi flowchart penelitian secara sistematis.
BAB 4 PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data hasil penelitian mencakup penentuan variabel-variabel
penelitian, atribut-atribut yang penting dan dapat memuaskan kebutuhan
konsumennya, penentuan skala pengukuran kuesioner, penentuan teknik
sampling, sampai pada penentuan jumlah sampel yang akan diambil untuk
mengolah data.
BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS
Pada bab ini akan dilakukan pengolahan data penelitian yang telah
dikumpulkan pada bab 4 yang kemudian diolah dan dianalisis untuk mencari tahu
hasil penyebab kegagalan dan pencarian solusi prioritas penyelesaian.
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini ditulis mengenai kesimpulan tentang penelitian yang telah
dilakukan dan usulan-usulan yang diberikan kepada perusahaan yang diteliti guna
6-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ketidakpuasaan dan perbaikan
pelayanan DAMRI antara lain adalah :
1. Yang menjadi atribut layanan yang belum memuaskan konsumen saat ini
adalah :
Pernyataan ke-1, yaitu “Kapasitas kursi untuk penumpang di dalam bus
sehingga meminimasi jumlah penumpang yang berdiri”
Pernyataan ke-2, yaitu “Keleluasaan duduk selama perjalanan” Pernyataan ke-5, yaitu “Kenyamanan kursi yang digunakan” Pernyataan ke-6, yaitu “Kebersihan interior bus”
Pernyataan ke-7, yaitu “Kebersihan eksterior bus”
Pernyataan ke-8, yaitu “Pemberian bukti pembayaran tiket perjalanan” Pernyataan ke-10, yaitu “Kebersihan udara di dalam bus selama perjalanan
(bebas asap rokok serta sirkulasi udara)”
Pernyataan ke-11, yaitu “Keandalan bus yang digunakan selama perjalanan (tidak mogok)”
Pernyataan ke-12, yaitu “Kesesuaian tarif dengan yang tertera pada tiket
perjalanan”
Pernyataan ke-14, yaitu “Ketanggapan sopir dalam melayani kebutuhan konsumen”
Pernyataan ke-15, yaitu “Kejelasan informasi mengenai tempat
pemberhentian penumpang (halte pemberhentian)”
Pernyataan ke-16, yaitu “Kesesuaian kecepatan sopir dalam
mengemudikan laju bus”
Bab 6 Kesimpulan dan Saran
Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha 6-2
Pernyataan ke-20, yaitu “Keamanan barang bawaan selama menggunakan
jasa bus”
Pernyataan ke-21, yaitu “Keamanan keselamatan jiwa selama
menggunakan jasa bus”
Pernyataan ke-22, yaitu “Kemudahan menghubungi customer service” Pernyataan ke-23, yaitu “Ketersediaan sarana untuk memberikan saran dan
komentar”
Pernyataan ke-24, yaitu “Kemampuan kondektur dalam menjalin komunikasi dengan konsumen”
2. Penyebab ketidakpuasan pelanggan terhadap pelayanan DAMRI adalah
a. Dimensi bukti langsung
Pernyataan ke-1, yaitu “Kapasitas kursi untuk penumpang di dalam bus
sehingga meminimasi jumlah penumpang yang berdiri”
Pada kenyataannya, konsumen meninginkan adanya kapasitas kursi yang pas
untuk jumlah penumpang di dalam bus. Banyak penumpang yang berdiri
mengeluh tentang kapasitas kursi yang ada. Katanya “kenapa walau bus
sudah penuh masih saja penumpang-penumpang yang ingin naik
diperbolehkan?”. Hal ini menunjukkan adanya harapan konsumen akan
kapasitas kursi menjadi penting selain meminimasi penumpang yang berdiri.
Pernyataan ke-2, yaitu “Keleluasaan duduk selama perjalanan”
Harapan penumpang terhadap keleluasaan duduk selama perjalanan menjadi
penting, persepsi konsumen terhadap keleluasaan ini berhubungan dengan
adanya beberapa penumpang yang berdiri, sehingga keleluasaan duduk
penumpang menjadi terganggu.
Pernyataan ke-5, yaitu “Kenyamanan kursi yang digunakan”
Harapan penumpang terhadap kenyamanan kursi yang digunakan menjadi
penting, karena beberapa penumpang pengguna bus yang melakukan
perjalanan jauh misalnya dari Leuwi panjang ke Caheum menjadi kurang
Bab 6 Kesimpulan dan Saran
Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha 6-3
Pernyataan ke-6, yaitu “Kebersihan interior bus”
Harapan penumpang terhadap kebersihan interior bus yang digunakan
menjadi penting, karena penumpang merasa nyaman apabila lingkungan di
dalam bus yang digunakannya bersih. Faktor lain yang menjadi penyebab
adalah kurangnya kesadaran dari pihak konsumen juga sebagai
penggunanya, selain itu kurang memadainya fasilitas yang ada dikarenakan
sudah lamanya bus, sehingga terkesan kotor
Pernyataan ke-7, yaitu “Kebersihan eksterior bus”
Harapan penumpang terhadap kebersihan eksterior bus menjadi penting
karena penumpang yang akan menggunakan bus melihat dari bagian luar
bus terlebih dahulu, dan akan memberikan ekspetasi bahwa bus yang akan
digunakan memiliki kondisi yang baik.
b. Dimensi keandalan
Pernyataan ke-8, yaitu “Pemberian bukti pembayaran tiket perjalanan”
Banyak penumpang yang mengatakan bahwa bukti tiket pembayaran jarang
atau tidak diberikan. Harapan konsumennya terhadap pemberian tiket lebih
besar dari pada persepsi konsumen pada pelayanan yang diberikan. Di sini
diharapkan darisetiap kondektur dan sopir untuk jujur.
Pernyataan ke-10, yaitu “Kebersihan udara di dalam bus selama perjalanan
(bebas asap rokok serta sirkulasi udara)”
Persepsi konsumen terhadap kebersihan udara selama menggunakan bus
kurang puas bila dibandingkan dengan harapannya. Hal ini dikarenakan
adanya para penumpang yang merokok seenaknya walaupun keadaan di
dalam bus sedang penuh. Selain dari pada itu, sirkulasi udaranya jadi
terganggu, belum lagi bila banyak penumpang yang berdiri dan merokok.
Pernyataan ke-11, yaitu “Keandalan bus yang digunakan selama perjalanan (tidak mogok)”
Harapan konsumen terhadap keandalan bus yang digunakan adalah agar bus
yang digunakan lebih baik, baik dari mesin sampai pada kelayakan bus yang
Bab 6 Kesimpulan dan Saran
Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha 6-4
Pernyataan ke-12, yaitu “Kesesuaian tarif dengan yang tertera pada tiket
perjalanan”
Konsumen berharap tarif yang diberikan dapat dibuktikan sama dengan yang
tertera pada tiket, oleh karena itu, pemberian tiket menjadi penting, agar
konsumen dapat melihat dan membuktikan kesesuaian tarif yang diberikan.
c. Dimensi daya tanggap
Pernyataan ke-14, yaitu “Ketanggapan sopir dalam melayani kebutuhan konsumen”
Harapan konsumen terhadap ketanggapan sopir ini lebih besar nilainya dari
pada persepsinya terhadap atribut layanan tersebut. Hal ini karena, kadang
sopir suka terlalu cuek terhadap kebutuhan konsumennya (yang ingin naik
ataupun turun dari bus).
Pernyataan ke-15, yaitu “Kejelasan informasi mengenai tempat
pemberhentian penumpang (halte pemberhentian)”
Harapan konsumen terhadap kebutuhannya terhadap kejelasan informasi ini
lebih besar nilainya dari pada persepsinya terhadap atribut layanan tersebut.
d. Dimensi jaminan
Pernyataan ke-16, yaitu “Kesesuaian kecepatan sopir dalam mengemudikan
laju bus”
Harapan konsumen terhadap kesesuaian sopir dalam mengemudikan laju bus
lebih besar nilainya dari pada persepsinya terhadap atribut layanan tersebut.
Beberapa penumpang berkata, “terkadang sopir suka ugal-ugalan dalam
mengendarakan bus”.
Pernyataan ke-19, yaitu “Ketepatan waktu keberangkatan bus dari terminal keberangkatan”
Persepsi penumpang terhadap ketepatan waktu pemberangkatan kurang
dibandingkan dengan harapannya. Ini biasa dilihat dari waktu menunggu
penumpang di dalam bus yang terlalu lama.
Pernyataan ke-20, yaitu “Keamanan barang bawaan selama menggunakan
Bab 6 Kesimpulan dan Saran
Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha 6-5
Keamanan di dalam bus dirasakan penumpang masih kurang, hal ini
berhubungan dengan adanya penumpang yang yang terlalu banyak di dalam
bus, sehingga kurangnya pengamatan kondektur terhadap lingkungan di
dalam bus, sampai pernah terjadi kasus pencopetan atau kehilangan di dalam
bus selama menggunakan bus.
Pernyataan ke-21, yaitu “Keamanan keselamatan jiwa selama menggunakan
jasa bus”
Persepsi keamanan keselamatan jiwa selama menggunakan jas bus dirasakan
penumpang masih kurang, hal ini karena adanya beberapa sopir yang masih
ugal-ugalan dalam menggunakan bus.
e. Dimensi empati
Pernyataan ke-22, yaitu “Kemudahan menghubungi customer service”
Harapan konsumen terhadap kemudahan menghubungi customer service
masih lebih besar dibandingkan dengan persepsinya. Hal ini dapat dilihat
dari ada atau tidaknya pemberitahuan mengenai pelayanan customer service. Pernyataan ke-23, yaitu “Ketersediaan sarana untuk memberikan saran dan
komentar”
Harapan konsumen terhadap ketersediaan sarana untuk memberikan saran
dan komentar penting, dan pada kenyataannya ketersediaan itu tidak tampak
di dalam bus. Misalnya pada gambar di bawah ini (DAMRI AC), tersedia
pemberitahuan menggenai ketersediaan sarana ini.
Pernyataan ke-24, yaitu “Kemampuan kondektur dalam menjalin
komunikasi dengan konsumen”
Persepsi konsumen terhadap kemampuan kondektur lebih kecil dari yang
mereka harapkan. Hal ini dirasakan konsumen yang berkata kadang
kondektur suka terlalu tidak peduli akan konsumen dalam melayani
kebutuhan konsumennya.
3. Proritas ketidakpuasan penumpang adalah :
Bab 6 Kesimpulan dan Saran
Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha 6-6
Pernyataan ke-10, yaitu “Kebersihan udara di dalam bus selama perjalanan
(bebas asap rokok serta sirkulasi udara)”
Pernyataan ke-11, yaitu “Keandalan bus yang digunakan selama
perjalanan (tidak mogok)”
Pernyataan ke-12, yaitu “Kesesuaian tarif dengan yang tertera pada tiket
perjalanan”
Pernyataan 1 : ” Kapasitas kursi untuk penumpang di dalam bus sehingga
meminimasi jumlah penumpang yang berdiri”
Pernyataan 6 : “Kebersihan interior bus”
Pernyataan ke-20, yaitu “Keamanan barang bawaan selama menggunakan
jasa bus”
Pernyataan ke-21, yaitu “Keamanan keselamatan jiwa selama
menggunakan jasa bus”
Pernyataan ke-15, yaitu “Kejelasan informasi mengenai tempat pemberhentian penumpang (halte pemberhentian)”
Pernyataan ke-16, yaitu “Kesesuaian kecepatan sopir dalam
mengemudikan laju bus”
Pernyataan ke-19, yaitu “Ketepatan waktu keberangkatan bus dari terminal
keberangkatan”
4. Usulan yang diberikan adalah :
Dari hasil pengolahan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan mengenai
usulan yang dapat digunakan dalam memperbaiki pelayanan melalui FMEA
per variabel antara lain adalah :
Pernyataan ke 21 : “Keamanan keselamatan jiwa selama menggunakan
jasa bus”
Adanya target, semakin banyak penumpang yang didapat, semakin bagus,
karena meningkatkan tunjangan (uang jalan) untuk pekerja, usulan yang
diberikan adalah dengan cara memperjelas peraturan. Memperjelas
Bab 6 Kesimpulan dan Saran
Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha 6-7
kedisiplinan pekerja dalam membawa kendaraan dengan benar. Dengan
adanya target, memberikan motivasi kepada pekerja untuk meningkatkan
kesejahteraan hidupnya. Akan tetapi, peraturan yang ada harus lebih
didisiplinkan agar keselamatan untuk penumpang dan peningkatan
kesejahteraan untuk pekerja sendiri dapat dicapai dengan benar.
Kedisiplinan di sini membutuhkan bantuan dari pihak manajemen.
Caranya adalah dengan melakukan observasi secara langsung ke lapangan
untuk melihat kinerja dari karyawannya, bila kinerja karyawan tidak sesuai
maka diberikan tegoran dan sanksi. Selain observasi dari pihak
manajemen, dapat juga dilakukan dengan melakukan penyebaran angket
kepada konsumen (survey berkala) guna membantu penilaian kinerja
karyawannya. Selain diberikan sanksi, ada baiknya diberikan penghargaan
untuk karyawan yang memiliki keteladanan dari hasil penilaian
penumpang mengenai kinerja karyawannya. Selain itu, melakukan
sosialisasi mengenai tempat pemberhentian, misalnya dengan memberikan
gambar atau tulisan-tulisan di dalam bus dan di halte mengenai tempat
pemberhentian agar jelas dan informasi mengenai tempat pemberhentian
dapat dengan mudah didapatkan.
Pernyataan ke 6 : “Kebersihan interiorbus”
Melakukan evaluasi dan pengamatan secara langsung dari pihak
manajemen terhadap kinerja karyawannya. Memberikan tegoran bila perlu
sanksi kepada karyawan yang melanggar. Selain itu, menetapkan jadwal
pembersihan bus, seperti melakukan pembersihan, pada saat bus berhenti
pada pull (pemberhentian terakhir), sesudah penumpang turun. Bila
pengamatan secara langsung sulit untuk diterapkan, maka dapat dilakukan
dengan melakukan penyebaran angket kepada konsumen (survey berkala)
guna membantu penilaian kinerja karyawannya. Selain diberikan sanksi,
ada baiknya diberikan penghargaan untuk karyawan yang memiliki
keteladanan dari hasil penilaian penumpang mengenai kinerja
Bab 6 Kesimpulan dan Saran
Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha 6-8
Selain itu, menetapkan waktu-waktu pembersihan, jadi tidak hanya pada
waktu bus pulang ke pull saja, melainkan setiap waktu bus kotor, untuk itu
perlu adanya budaya bersih untuk karyawannya. Memberikan tempat
pembuangan sampah (tong sampah) yang tepat dan memperjelas prosedur
larangan tentang membuang sampah sembarangan berbentuk visual
display di dalam bus. Tong pembuangan sampah dapat diletakkan di dua
bagian, yaitu depan dekat pintu keluar masuk bagian depan dan pintu
keluar masuk bagian belakang.
Pernyataan ke 19 : “Ketepatan waktu berangkat bus dari terminal
keberangkatan”
Melakukan evaluasi dan pengamatan secara langsung dari pihak
manajemen terhadap kinerja karyawannya. Memberikan tegoran bila perlu
sanksi kepada karyawan yang melanggar. Selain itu, mendisiplinkan waktu
maksimal menunggu, bila maksimal 15 menit, maka benar-benar setelah
15 menit, bus harus jalan. Untuk itu dari segi timer harus lebih
didisiplinkan lagi, agar bus dapat berjalan sesuai waktunya. Untuk
mensiasati kemacetan, biasanya terdapat jam-jam sibuk (saat jalanan akan
sangat penuh atau macet) seperti jam 7 pagi dan 5 sore, maka disiasati
dengan mempercepat jadwal keberangkatan (dengan tidak mengetem
terlalu lama). Misalnya, yang biasanya bus mengetem maksimal 15 menit
dimajukan menjadi 5 sampai 10 menit.
Pernyataan ke 5 : “Kenyamanan kursi yang digunakan”
Melakukan pengamatan ke lapangan mengenai keergonomisan kursi,
menyesuaikan ukuran kursi dengan melihat penumpang yang
menggunakan pelayanan bus. Selain itu, melakukan pergantian kursi agar
Bab 6 Kesimpulan dan Saran
Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha 6-9
Pernyataan ke 10 : “Kebersihan udara di dalam bus selama perjalanan”
Melakukan evaluasi dan pengamatan secara langsung dari pihak
manajemen terhadap kinerja karyawannya. Memberikan tegoran bila perlu
sanksi kepada karyawan yang melanggar. Bila pengamatan secara
langsung sulit untuk diterapkan, maka dapat dilakukan dengan melakukan
penyebaran angket kepada konsumen (survey berkala) guna membantu
penilaian kinerja karyawannya. Selain diberikan sanksi, ada baiknya
diberikan penghargaan untuk karyawan yang memiliki keteladanan dari
hasil penilaian penumpang mengenai kinerja karyawannya. Memperjelas
prosedur mengenai larangan merokok di dalam bus dengan memasang
berbentuk visual display, agar penumpang dapat lihat secara jelas
peraturan yang ada.
Pernyataan ke 20 : “Keamanan barang bawaan selama menggunakan jasa
bus”
Memperjelas prosedur mengenai jumlah penumpang di dalam bus. Selain
itu memberikan evaluasi kepada karyawan agar mengetahui peraturan dan
menerapkannya Melakukan evaluasi dari pihak manajemen terhadap
kinerja karyawannya agar karyawan dapat lebih memperhatikan keamanan
di dalam bus. Selain itu, untuk membantu mengingatkan penumpang
diberikan prosedur mengenai keamanan dengan memasang peringatan
berbentuk visual display di dalam bus, agar penumpang dapat selalu
memperhatikan dan waspada terhadap barang bawaanya.
Pernyataan ke 1 : “Kapasitas kursi untuk penumpang di dalam bus
sehingga meminimasi penumpang berdiri”
Memperjelas prosedur mengenai jumlah penumpang di dalam bus. Selain
itu memberikan evaluasi kepada karyawan agar mengetahui peraturan dan
menerapkannya. Melakukan evaluasi terhadap karyawan, selain itu
melakukan pengamatan langsung terhadap kinerja karyawan selain itu,
Bab 6 Kesimpulan dan Saran
Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha 6-10
Pernyataan ke 15 : “Kejelasan informasi mengenai tempat pemberhentian
penumpang (halte)”
Melakukan evaluasi terhadap karyawan, selain itu melakukan pengamatan
langsung terhadap kinerja karyawan selain itu, memberikan tegoran bila
perlu sanksi kepada karyawan yang melanggar. Untuk memperjelas
penumpang baiknya diberikan informasi mengenai halte-halte
pemberhentian yang sudah ditetapkan, selain itu diberikan mengenai
larangan untuk turun di tempat yang tidak seharusnya, misalnya dengan
memberikan visual display di dalam bus. Selain itu, untuk membantu
menunjang kinerja karyawannya dan membantu penumpang agar dapat
mengetahui dengan jelas tempat-tempat pemberhentian selanjutnya, dapat
ditambahkan audio speaker di dalam bus.
Pernyataan ke 11 : “Keandalan kendaraan yang digunakan selama
perjalanan”
Memperjelas waktu untuk melakukan pengecekkan berkala bus secara
teratur, serta pemeliharaannya, dan mengganti mesin bus yang sudah tidak
layak (parah). Melakukan perawatan dan pergantian fasilitas fisik bus yang
sudah rusak, misalnya pada kursi, jendela, fentilasi udara bagian atas bus
yang sudah rusak. Melakukan pengecatan terhadap fasilitas fisik bus yang
sudah terkelupas, misalnya pada gagang pintu, gagang pemengangan
kursi, dll.
Pernyataan ke 2 : “Keleluasaan dudukselama perjalanan”
Memperjelas prosedur mengenai jumlah penumpang di dalam bus. Selain
itu memberikan evaluasi kepada karyawan agar mengetahui peraturan dan
menerapkannya. Melakukan evaluasi terhadap karyawan, selain itu
melakukan pengamatan langsung terhadap kinerja karyawan serta
memberikan tegoran bila perlu sanksi kepada karyawan yang melanggar.
Untuk membantu memperjelas peraturan mengenai keleluasaan duduk
Bab 6 Kesimpulan dan Saran
Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha 6-11
1 kursi untuk 1 orang saja, hal ini dikarenakan terkadang ada penumpang
yang memangku anaknya.
Pernyataan ke 12 : “Kesesuain tarif yang tertera pada tiket perjalanan”
Melakukan evaluasi terhadap karyawan, selain itu melakukan pengamatan
langsung terhadap kinerja karyawan serta memberikan tegoran bila perlu
sanksi kepada karyawan yang melanggar. Untuk membantu, diberikan
visual display di dalam bus mengenai aturan pemberian tiket, agar
mengingatkan penumpang terhadap kesesuaian tiket. Bila pengamatan
secara langsung sulit untuk diterapkan, maka dapat dilakukan dengan
melakukan penyebaran angket kepada konsumen (survey berkala) guna
membantu penilaian kinerja karyawannya. Selain diberikan sanksi, ada
baiknya diberikan penghargaan untuk karyawan yang memiliki
keteladanan dari hasil penilaian penumpang mengenai kinerja
karyawannya.
Pernyataan ke 16 : “Kesesuaian kecepatan sopir dalam mengemudikan laju
bus”
Adanya target, semakin banyak penumpang yang didapat, semakin bagus,
karena meningkatkan tunjangan untuk pekerja, usulan yang diberikan
adalah dengan cara memperjelas peraturan. Memperjelas peraturan di sini
berarti, memberikan peraturan-peraturan mengenai kedisiplinan pekerja
dalam membawa kendaraan dengan benar. Dengan adanya target,
memberikan motivasi kepada pekerja untuk meningkatkan kesejahteraan
hidupnya. Akan tetapi, peraturan yang ada harus lebih didisiplinkan agar
keselamatan untuk penumpang dan peningkatan kesejahteraan untuk
pekerja sendiri dapat dicapai dengan benar.
Kedisiplinan di sini membutuhkan bantuan dari pihak manajemen.
Caranya adalah dengan melakukan observasi secara langsung ke lapangan
untuk melihat kinerja dari karyawannya, bila kinerja karyawan tidak sesuai
Bab 6 Kesimpulan dan Saran
Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha 6-12
karyawan, selain itu melakukan pengamatan langsung terhadap kinerja
karyawan selain itu, memberikan tegoran bila perlu sanksi kepada
karyawan yang melanggar. Untuk memperjelas penumpang baiknya
diberikan informasi mengenai halte-halte pemberhentian yang sudah
ditetapkan, selain itu diberikan mengenai larangan untuk turun di tempat
yang tidak seharusnya, misalnya dengan memberikan visual display di
dalam bus (seperti pada gambar 5.22).
6.2Saran
Perusahaan sebaiknya lebih memperketat peraturan-peraturan, proses, bahkan
sanksi-sanksi yang mulai diberlakukan, hal ini agar para pekerjanya dapat
lebih disiplin dalam melakukan pekerjaannya. Selain itu, ada baiknya bila
pihak manajemen melakukan evaluasi dan observasi ke lapangan secara
langsung untuk melihat bagaimana karyawannya bekerja dan mengerti apa
xiii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
1. Zeithaml, Valerie A., A. Parasuraman, Berry, Leonard L.; “Delivering Quality Service: Balancing Customer Perceprions and Expectations,”
The Free Press, new York, 1990.
2. Han, Flora; “Productivity and Servise Quality,” Prentice Hall, 2000. 3. Brown, W. Stephen; :”Service Quality Multidisciplinary and
Multinational Perspectives,”: Lexington Book, 1991. 4. http://penerapan-metode-kano.html