• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Bantang - Kecamatan Kintamani - Kabupaten Bantang.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Bantang - Kecamatan Kintamani - Kabupaten Bantang."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAMPINGAN KELUARGA KKN TEMATIK

UNIVERSITAS UDAYANA

PERIODE XIII TAHUN 2016

DESA/BANJAR : BANTANG

KECAMATAN : KINTAMANI

KABUPATEN : BANGLI

NAMA MAHASISWA : DEWI CITRA LAKSMI A.P

FAKULTAS/PS : TEKNOLOGI PERTANIAN/ILMU DAN

TEKNOLOGI PANGAN

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN

KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Pendampingan Keluarga KKN Tematik Infrastruktur Permukiman di Desa Bantang tepat pada waktunya.

Dalam penyelesaian program KK Dampingan ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak yaitu:

1. Dr. Ir. I Nyoman Sutarja, M.Sc., selaku dosen pembimbing lapangan yang telah memberi dukungan, pengarahan dan pendampingan terhadap penulis sehingga dapat menyelesaikan program dengan baik.

2. Bapak I Made Ringin selaku Kepala Desa Bantang yang membantu penulis dalam mengidentifikasi masalah di desa tempat pelaksanaan program KKN PPM ini.

3. Teman-teman KK di Desa Bantang yang memberikan semangat dan pendapat dalam pemecahan masalah yang dihadapi penulis.

Penulis menyadari bahwa tugas ini jauh dari yang diharapkan oleh para pembaca karena keterbatasan kemampuan serta referensi yang penulis miliki. Penulis mohon maaf dan sekaligus mohon kritik dan saran dari pembaca dalam memperbaiki tugas ini. Harapan penulis semoga laporan ini dapat berguna bagi kita semua untuk menambah wawasan kita. Atas perhatiannya, penulis ucapkan terima kasih.

Denpasar, 27 Agustus 2016

(3)
(4)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

I. GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN ... 1

a. Profil Keluarga Dampingan ... 1

b. Ekonomi Keluarga Dampingan ... 2

II.IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH ... 5

a. Permasalahan Keluarga ... 5

b. Masalah Prioritas ... 6

III. USULAN PENSOLUSIAN MASALAH ... 9

a. Alternatif Pemecahan Masalah Kebersihan Sarana MCK dan Kesehatan Lingkungan ... 9

b. Alternatif Pemecahan Masalah Untuk Hasil Panen yang Tidak Menentu ... 10

c. Alternatif Pemecahan Masalah dalam Pekerjaan ... 10

d. Jadwal Kegiatan ... 11

IV. PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA ... 18

V.PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA ... 20

a. Kesimpulan ... 20

b. Saran ... 20

(5)

BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

1.1.Profil Keluarga Dampingan

Program pendampingan keluarga merupakan program yang dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program KKN-Tematik di Universitas Udayana. Sasaran dari program ini adalah Rumah Tangga Miskin (RTM), keluarga yang tergolong ke dalam keluarga prasejahtera, atau keluarga yang mengalami ketertinggalan sehingga memerlukan pendampingan. Di Desa Bantang periode 2016 ini, terdapat sebanyak 52 KK miskin dari total 485 KK. Penulis mendapat kesempatan untuk mendampingi salah satu keluarga di Banjar Bantang, Desa Bantang.Keluarga dampingan tersebut tergolong salah satu KK miskin.Adapun identitas keluarga dampingan adalah sebagai berikut :

No Nama JK Status Umur Pend Pekerjaan Ket

1 I Kadek Artayasa

L Kawin 26 th SMP Petani Ayah

2 Ni Ketut Indah Eva Yanti

P Kawin 23 th SMA - Ibu

3 Made

Putriani

P Kawin 9 bln Belum

Sekolah

- Anak

(6)

bedah rumah. Pekarangan rumahnya sendiri terdiri dari tiga bangunan, yaitu dua bangunan dapur yang terpisah dan satu bangunan rumah. Bangunan rumah terdiri dari empat ruangan, yaitu tiga ruang tidur dan satu ruang keluarga. Ketiga ruang tidur masih dalam keadaan layak dan tidak ada kerusakan parah seperti atap bocor maupun dinding retak. Akan tetapi penataan ruang masih dalam keadaan berantakan sehingga terlihat kumuh. Ruang tidur utama digunakan oleh Bapak I Wayan Gedong Suci beserta dengan anak dan satu putranya yang masih balita. Kamar kedua yaitu tepat disampingnya, ditempati oleh Bapak I Kadek Artayasa beserta dengan istri dan putrinya yang juga masih balita. Sedangkan kamar lainnya yang berhadapan dengan kamar Bapak I Kadek Artayasa digunakan oleh adik bungsunya yang belum menikah.Mereka tidak memiliki kamar mandi sendirisehingga keluarga Bapak I Kadek Artayasa menggunakan kamar mandi milik pamannya yang masih berada dalam satu lingkungan tempat tinggal untuk keperluan MCK. Keadaan kamar mandi yang digunakan termasuk kurang layak karena dari aspek kebersihan masih tidak dapat dijaga. Selain itu, penerangan di dalam kamar mandi masih kurang sehingga masih dalam keadaan gelap saat malam hari.

1.2Ekonomi Keluarga Dampingan

1. Pendapatan Keluarga

(7)

hanyalah seorang ibu rumah tangga yang sehari-hari mengurus rumah dan anak mereka yang masih balita. Oleh sebab itu, pendapatan yang diperoleh Pak Kadek setiap bulannya dirasa masih belum mencukupi kebutuhan sehari-hari terutama untuk keperluan sang buah hati.

Dari hasil bekerja, keluarga Bapak I Kadek Artayasa menggunakannya untuk biaya sehari-hari. Total pendapatan keluarga Bapak I Kadek Artayasa untuk tiap bulannya sebesar Rp 1.500.000 yang merupakan hasil jerih payah keluarga sebagai petani.

2. Pengeluaran Keluarga

Penghasilan keluarga Bapak I Kadek Artayasatermasuk kurang jika dibandingkan dengan pengeluaran yang secara rutin dikeluarkan setiap hari. Adapun alokasi pengeluaran keluarga diprioritaskan untuk :

a. Kebutuhan sehari – hari

Pendapatan sebagian besar digunakan untuk kebutuhan dapur seperti makan dan minum, kurang lebihnya sebesar Rp 100.000 per harinya. Selain itu juga untuk kebutuhan sembahyang sekitar Rp 10.000 per harinya. Harga sembako yang juga semakin naik mengakibatkan pengeluaran yang harus disediakan oleh Pak Kadek lebih dari perkiraan.

b. Pendidikan

(8)

lagi karena hingga saat ini pun pendapatan yang diperoleh keluarga ini dirasa masih jauh dari kata cukup.

c. Kesehatan

Keluarga Pak Kadek sejauh ini tidak pernah mengeluhkan adanya penyakit serius. Hingga saat ini keluarga Pak Kadek dalam keadaan sehat tanpa kekurangan suatu apapun. Hanya saja, terkadang pada saat cuaca buruk yang sering tidak menentu, mereka mengalami gangguan penyakit seperti demam, sakit kepala, maupun flu terutama sang buah hati yang kekebalan tubuhnya masih rendah dan gampang terjangkit penyakit tersebut. Apabila penyakit tersebut mulai melanda, Pak Kadek lebih memilih berobat ke puskesmas dengan mengeluarkan biaya sekitar Rp 35.000 untuk sekali berobat.

d. Kebutuhan sosial dan lain-lain

(9)

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1 Permasalahan Keluarga

Pemasalahan yang dialami keluarga dampingan dapat diidentifikasi sebagai berikut :

2.1.1 Ekonomi

Kebutuhan pangan, sandang, papan yang semakin hari semakin meningkat menyebabkan biaya pengeluaran keluarga Bapak I Kadek Artayasa tidak dapat terkendali. Untuk biaya makan sendiri pun Pak Kadek hingga saat ini masih dapat mencukupinya walaupun dengan anggaran yang terbatas, sedangkan untuk biaya lainnya seperti keperluan sandang, beliau tidak pernah menghabiskan sebagian pendapatannya membeli baju untuk diri sendiri. Pak Kadek mengutamakan keperluan untuk putrinya terutama untuk membeli popok, baju dan makanan bayi. Terkadang penghasilan yang didapat perbulannya tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Apabila terjadi hal seperti itu, Pak Kadek meminta pinjaman uang kepada sanak saudaranya yang memiliki ekonomi lebih baik untuk yang dapat membantu keuangan keluarganya. Penghasilan yang tidak mencukupi tersebut disebabkan karena hasil panen yang diperoleh tidak tetap seperti halnya pada saat panen kopi. Pak Kadek mengaku bahwa panen kopi tahun ini mengalami penurunan sehingga kuantitas yang dihasilkan tidak dapat memenuhi pesanan itulah yang membuat pendapatan dari berkebun menurun. Selain itu pendidikan yang kurang dan tidak memiliki ketarampilan lainnya menyebabkan Pak Kadek tidak dapat mencari pekerjaan lain yang sekiranya dapat menghasilkan pendapatan tambahan.

2.1.2 Kurangnya Kesadaran Akan Pentingnya Kesehatan dan Kebersihan

MCK Serta Lingkungan Sekitarnya

(10)

sedikit lubang udara sehingga banyak asap yang menumpuk di dalam ruangan saat memasak. Hal tersebut tidak baik untuk kesehatan. Kebersihan dapurnya juga kurang dijaga dimana peralatan masak dan makan tidak ditutup sehingga banyak lalat dapat hinggap diatasnya. Selain itu, keluarga Bapak I Kadek Artayasa tidak memiliki sarana MCK yang memadai. Tidak adanya kamar mandi dan jamban membuat keluarga Bapak I Kadek Artayasa melakukan aktivitas MCK di kamar mandi milik pamannya yang terletak diluar rumah. Kondisi kamar mandi yang terlihat kumuh tanpa adanya penerangan yang memadai selain itu kurangnya pemasokan air hingga ke rumah warga.Penampungan air hujan yang terletak di samping bangunan rumah juga kotor, dimana air yang tergenang seperti itu dapat menjadi tempat berkembangnya jentik nyamuk. Hal tersebut di atas menjadikan lingkungan rumah keluarga dan sekitarnya menjadi tidak sehat. Lingkungan yang tidak sehatmerupakan sumber penyakit yang dapat mempengaruhi kondisi kesehatan anggota keluarga.

2.1.3 Tidak Adanya Pekerjaan Yang Tetap Untuk Menunjang Biaya Hidup

Keluarga

Pekerjaan sebagai petani termasuk pekerjaan yang berat bagi Bapak I Kadek Artayasa dan tidak memberikan jaminan bagi keberlangsungan hidup keluarga. Pekerjaan ini membutuhkan kemampuan fisik yang cukup, serta upah yang didapatkan juga tidak dapat dikatakan sebanding dengan beratnya pekerjaan. Akan tetapi keluarga Bapak I Kadek Artayasa menjadikannya sebagai tumpuan keuangan keluarga. Memiliki pekerjaan dengan upah yang minim sangat menyulitkan keluarga Bapak I Kadek Artayasa untuk merencanakan suatu perubahan hidup bagi keluarganya. Untuk itu diperlukan solusi yang tepat dan sesuai dengan Sumber Daya Manusia (SDM) keluarga sehingga dapat memperbaiki serta meningkatkan perekonomian keluarga ini.

2.2 Masalah Prioritas

(11)

2.2.1 Kurangnya Kesadaran Akan Pentingnya Kesehatan dan Kebersihan

Mandi Cuci Kakus (MCK) Serta Lingkungan Sekitarnya

Kebersihan sarana MCK dan lingkungan sekitar rumah merupakan jaminan bagi terwujudnya hidup yang sehat dan jauh dari penyakit. Kondisi sarana MCK keluarga ini memang kurang terjaga kebersihannya, sehingga dapat mengganggu kesehatan anggota keluarga. Terganggunya kesehatan keluarga berarti juga menurunkan jam kerja yang dapat mengakibatkan menurunnya penghasilan, dimana berhubungan dengan masalah-masalah lainnya pada keluarga ini. Permasalahan ini yang sebenarnya dapat diintervensi dan dicarikan solusinya dengan lebh mudah.

2.2.2 Hasil Panen Yang Tidak Menentu

Perkebunan menjadi salah satu andalan bagi warga Desa Bantang karena didukung dengan kondisi geografis yang terletak diatas pegunungan sehingga mudah untuk ditanami berbagai macam tumbuhan dengan tanah yang gembur. Begitu halnya dengan Bapak I Kadek Artayasa yang memilih untuk berkebun dengan menanam biji kopi, cengkeh dan juga tembakau. Ketiga komiditi tersebut ditanam dikebun sendiri yang beliau peroleh dari warisan orangtua. Beliau mengelola perkebunan dengan sangat tekun dan memeliharanya secara rutin. Hamoir setiap harinya beliau pergi ke kebun untuk mengecek dan membasmi hama yang merusak tanaman.

(12)

2.2.3 Keterbatasan Pendidikan

(13)

BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

Dalam pemecahan permasalahan yang menjadi prioritas tersebut di atas dapat kami jabarkan alternatif usaha pemecahannya yang selama ini kami rekomendasikan di lapangan bersama keluarga dampingan. Adapun alternatif solusi yang kami tawarkan dapat dibagi dalam tiga hal, antara lain :

3.1 Alternatif Pemecahan Masalah Kebersihan Sarana MCK dan Kesehatan Lingkungan

1. Tidak adanya sarana MCK dan jamban

(14)

2. Kebersihan lingkungan sekitar rumah yang kurang terjaga.

Kebersihan lingkungan mencakup kebersihan di dalam maupun di luar rumah. Kondisi rumah keluarga ini sangat tertutup sehingga sangat sedikit cahaya yang dapat masuk dan sirkulasi udara yang tidak begitu baik menyebabkan suasana pengap dan tidak sehat. Untuk itu disarankan agar dibuatkan ventilasi udara dan rumah seharusnya dapat dibersihkan setiap harinya. Sedangkan lingkungan luar rumah, disarankan agar memperbaiki keadaan parit serta selalu membersihkannya sehingga mencegahnya menjadi sumber sarang nyamuk. Selain itu juga disarankan agar membersihkan halaman setiap pagi dan sore hari serta mempersiapkan tempat pembuangan sampah yang baik. Kemudian, setelah terkumpul semua sampahnya, sampah dapat dikelola sesuai manfaatnya misalnya sampah organik sebagai pupuk kompos. Dengan informasi-informasi yang telah diberikan diharapkan bermanfaat bagi keluarga ini dan adanya kesadaran akan pentingnya hidup sehat dalam keluarga.

3.2 Alternatif Pemecahan Masalah Untuk Hasil Panen Yang Tidak

Menentu

Permasalahan hasil panen yang tidak menentu yang dapat menyebabkan penghasilan berkurang dapat diatasi dengan cara mengolah buah kopi yang masih mentah menjadi serbuk kopi melalui proses fermentasi dengan menggunakan sari nanas. Cara ini dirasa cukup efektif ketimbang harus menjual buah kopi mentah dengan harga rendah. Pemanfaatan sari naanas sendiri bertujuan untuk meningkatkan aroma dan citarasa kopi yang dihasilkan. Selain itu cara ini mudah dilakukan bagi skala industry rumah tangga.

Fermentasi biji kopi dengan sari nanas dapat menjadikan kopi tersebut memiliki nilai jual yang tinggi. Hal ini dikarenakan kopi yang telah diolah dan memiliki aroma khas lebih disukai konsumen sehingga pendapatan yang akan diperoleh Bapak I Kadek Artayasa dapat meningkat.

3.3 Alternatif Pemecahan Masalah dalam Pekerjaan

(15)

Penghasilan yang tidak begitu besar diharapkan mampu untuk mencukupi kebutuhan keluarga, dimana kebutuhan keluarga tidak tetap dan dapat selalu bertambah setiap saat. Melihat hal tersebut, saran yang paling mungkin diberikan adalah membiasakan keluarga untuk menyisihkan sebagian pendapatannya untuk ditabung, baik pada koperasi simpan pinjam dengan sistem yang baik ataupun menabung sendiri di rumahnya. Tabungan ini nantinya dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan di masa depan seperti untuk membiayai sekolah anak Bapak I Kadek Artayasa atau menjadi modal usahanya nanti.

Selain menabung, juga disarankan untuk memanfaatkan lahan kosong di kebunnya untuk memelihara ayam petelur. Ayam petelur tersebut nantinya akan menghasilkan telur yang dapat dijual ke pasar.

3.4 Jadwal Kegiatan

Dalam sub bab ini mahasiswa membahas mengenai jadwal (waktu dan kegiatan) yang dari awal kunjungan hingga hari terakhir kunjungan yang dilakukan oleh mahasiswa yang bersangkutan di keluarga Bapak I Kadek Artayasa. Adapun kegiatan – kegiatan yang dilakukan adalah :

Perkenalan dengan KK Dampingan

No Kegiatan Tempat Org Jam Total

(Jam)

1. Bertemu dengan Kepala Desa

Bantang Kantor Desa 1 2 2

2. Bertemu dengan Kepala

Dusun Bantang Kantor Desa 1 2 2

3. Berkenalan dan sosialisasi kepada KK Dampingan

Rumah KK

Dampingan 1 6 6

(16)

Kunjungan ke KK Dampingan

No Kegiatan Tempat Org Jam Total

1. Kunjungan, inventarisasi masalah dan pemecahannya

Rumah KK

Dampingan 1 49 49

Total 49

Pembuatan laporan KK Dampingan

No Kegiatan Tempat Org Jam Total

1. Pengetikan laporan KK Dampingan

Posko

KKN PPM 1 15 15

Total 15

TABEL JADWAL KEGIATAN

No Tanggal Waktu Lokasi Masalah Solusi Dampak yang ada dalam

(17)
(18)

Artayasa kesehatan

Pendidikan Mendiskusikan alasan tidak

Pendidikan Merencanakan masa depan untuk

sang putri

Pendidikan Menyarankan

untuk mengikuti

Keuangan Diskusi Obrolan

(19)

17 11/8

potensi di kebun

Diterima dengan sari nanas

Antusias dan

kopi yang baik untuk diolah

(20)

23 17/8 jenis kopi yang

cocok diolah kopi yang dipetik

(21)

2016 19.30 Bapak I Kadek Artayasa

sumbangan sumbangan

berupa sembako dan sekaligus

mengadakan perpisahan dengan Keluarga

(22)

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN

KELUARGA

Berhasil tidaknya suatu upaya sangat tergantung pada kesadaran dan partisipasi aktif masing – masing keluarga serta tidak lepas dari bagaimana solusi yang diberikan dalam menjawab permasalahan – permasalahan yang ditemui serta partisipasi positif demi terwujudnya kondisi yang diinginkan.

Pendampingan terhadap keluarga Bapak I Kadek Artayasa menghasilkan beberapa hal positif seperti berikut :

1. Mendapatkan pengetahuan baru untuk mengolah biji kopi

Buah kopi yang sebelumnya hanya dijual dalam keadaan bahan mentah, kini sudah dapat diolah menjadi bubuk kopi hasil fermentasi buah nanas yang sebelumnya sudah diterpakan di Subak Abian Mekar Bulan Kuning. Metode tersebut berhasil membuat Bapak I Kadek Artayasa mengolah buah kopi dan mendapatkan penghasilan tambahan karena biji kopi yang di fermentasi lebih mengeluarkan aroma dan citarasa yang pekat sehingga lebih banyak disukai konsumen.

2. Peningkatan Kesehatan Keluarga

Berdasarkan hasil pantauan selama kunjungan KK dampingan terdapat banyak perubahan dalam hal kesehatan keluarga Bapak I Kadek Artayasa . Hal ini tampak dari keluhan nyeri sendi anggota gerak semakin membaik. Selain itu, Bapak I Kadek Artayasa tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar untuk pergi ke Puskesmas atau klinik kesehatan karena menggunakan jaminan. Bahkan, keluarga Bapak I Kadek Artayasa mulai menggunakan tanaman obat keluarga sebagai pengobatan dini jika mengalami gangguan kesehatan pada keluarga.

3. Peningkatan Kebersihan MCK dan Lingkungan

(23)
(24)

BAB V

PENUTUP

5.1. KESIMPULAN

Kesimpulan yang diperoleh dari hasil keluarga dampingan selama 1 bulan di Desa Bantang adalah sebagi berikut :

 Kesehatan keluarga dapat terwujud apabila seluruh anggota keluarga ikut berpartisipasi dan saling bahu- membahu mengerjakan semua aktivitas yang direncanakan dan berusaha hidup sehat.

 Masalah ditemukan pada keluarga Bapak I Kadek Artayasa terutama masalah pekerjaan yang tidak tetap disebabkan karena rendahnya sumber daya manusia dan rendahnya pendidikan anggota keluarga sehingga sulit mendapatkan pekerjaan yang dapat memberikan jaminan bagi masa depan keluarga.

 Masalah kebersihan dan kesehatan perlu mendapat perhatian mengingat keluarga Bapak I Kadek Artayasa sangat rawan terkena penyakit yang disebabkan minimnya pengertian tentang hidup sehat.

 Solusi yang dapat diberikan kepada keluarga dampingan hanya dapat berupa saran dan pandangan mengenai cara mengatasi masalah yang ada pada keluarga dampingan.

5.2. SARAN

Sehubungan dengan permasalahan yang dihadapi oleh keluarga Bapak I Kadek Artayasa maka selaku pemdamping keluarga ini berusaha memberikan saran sebagai berikut :

 Keluarga seharusnya tidak hanya mengandalkan satu aspek pekerjaan saja, apalagi pekerjaan tidak tetap. Oleh karena itu perlu adanya kesadaran dari seluruh anggota keluarga untuk memanfaatkan segala potensi yang ada di lingkungan keluarga ini.

 Keluarga perlu mengetahui informasi mengenai masalah kebersihan dan kesehatan sehingga terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat.

(25)

LAMPIRAN

Gambar 1. Rumah Bapak I Kadek Artayasa

Gambar

TABEL JADWAL KEGIATAN
Gambar 1. Rumah Bapak I Kadek Artayasa

Referensi

Dokumen terkait

Program Kesehatan yang diberikan kepada keluarga bapak I Wayan Mulih. adalah mengenai masalah program perbaikan kualitas hidup, mengingat

Permasalahan ekonomi yang dihadapi oleh keluarga bapak Kadek Ariawan ialah masalah. pemasaran kue yang diproduksinya untuk menambah penghasilan

Solusi yang dapat diberikan untuk masalah keuangan adalah keluarga Bapak I Nyoman Adiartaada baiknya mendapatkan penghasilan tambahan dengan bantuan istrinya dengan

Dari hasil wawancara penulis dengan Bapak I Nyoman Pukel dan keluarga, ditemukan masalah prioritas yang terjadi di dalam keluarga. Keluarga Bapak I Nyoman Pukel merupakan

Setelah beberapa kali mengadakan kunjungan ke rumah Bapak Nyoman Sutrisna Yanta sebagai keluarga dampingan ditemukan beberapa masalah yang dihadapi keluarga Bapak Nyoman

Masalah kesehatan yang ada pada keluarga Bapak Nyoman Ledang adalah. masalah kesehatan

Solusi yang diberikan untuk masalah kesehatan dalam keluarga Bapak Kadek Agus yaitu. hanya solusi untuk penyakit gatal-gatal yang diderita oleh Komang Lanang sebagai

Dari kegiatan Pendampingan keluarga yang telah dilakukan, masalah prioritas yang ditemukan dalam keluarga bapak I Nengah Yasa adalah masalah ekonomi dan