• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN KONSTRUKTIVISME DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN KONSTRUKTIVISME DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN KONSTRUKTIVISME DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI SMA

Oleh: Vicky Andri S.N NIM 071244310067

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat dan rahmat-Nya yang selalu senantiasa menyertai penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Skripsi dengan judul “Penerapan Konstruktivisme dengan Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Kesetimbangan Kimia Kelas XI SMA” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada Bapak Drs. Jamalum Purba, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, motivasi dan masukan yang bermanfaat bagi penulis sejak awal sampai akhir penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Rahmat Nauli, M.Si ; Ibu Dra. Ani Sutiani, M.Si dan Ibu Dra. Nurmalis, M.Si selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada seluruh bapak dan ibu dosen beserta staff pegawai jurusan kimia FMIPA UNIMED. Terima kasih juga disampaikan kepada Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Tebing Tinggi, Bapak Drs. Sariono yang telah memberikan izin penelitian dan terima kasih juga kepada seluruh guru, staff serta seluruh siswa-siswi SMA Negeri2 Tebing Tinggi. Teristimewa penulis sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ayahanda Togap Naipospos dan Ibunda Hermina Sitorus serta adik-adik tercinta Selly Naipospos, Dina Naipospos dan Tri Asih Naipospos yang sudah berdoa memberi dorongan dan semangat kepada penulis.

(4)

v

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi penelitian ini, namun penulis menyadari masih banyak kekurangan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi penelitian ini. Kiranya skripsi penelitian ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Januari 2014

(5)

iii

PENERAPAN KONSTRUKTIVISME DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KESETIMBANGAN KIMIA

KELAS XI SMA

VICKY ANDRI S. N. (071244310067) ABSTRAK

(6)

vi

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar vii

Daftar Tabel viii

Daftar Lampiran ix

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 4

1.3. Batasan Masalah 5

1.4. Rumusan Masalah 5

1.5. Tujuan Penelitian 5

1.6. Manfaat Penelitian 6

1.7. Definisi Penelitian 7

BAB II PENELITIAN

2.1. Kerangka Teoritis 7

2.1.1. Hakekat Belajar Kimia 7

2.1.2. Hasil Belajar 8

2.2. Pendekatan Konstruktivisme 15

2.3. Pembelajaran Kooperatif 17

2.3.1. Pembelajaran Kooperatif tipe TGT 21

2.4. Analisis Materi 26

2.5. Hipotesis Penelitian 37

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 38

3.2. Populasi dan Sampel 38

3.3. Variabel Penelitian 38

3.4. Instrumen Penelitian 39

3.5. Rancangan Penelitian 42

3.6. Teknik Pengumpulan Data 44

3.7. Teknik Analisis Data 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Analisa Data Instrumen Penelitian 48

4.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian 49

4.3. Analisa Data Hasil Penelitian 51

4.4. Pembahasan 52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 56

5.2. Saran 56

(7)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Penempatan pada Meja Turnamen 23

Gambar 2.2. Aturan Permainan TGT 25

(8)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Perbedaan Kelompok Belajar 18

Tabel 2.2. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif 20

Tabel 3.1. Rancangan Penelitian 42

(9)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Rancangan Pelaksanaan pembelajaran 59 Lampiran 2. Desain Model Pembelajaran Kooperatif TGT 80 Lampiran 3. Instrumen Tes (Pre – Post Test) 81 Lampiran 4. Kunci Jawaban dan Analisis Kisi Soal 88

Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa – 1 90

Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa – 2 92

Lampiran 7. Lembar Kerja Siswa – 3 94

Lampiran 8. Soal Game – 1 96

Lampiran 9. Soal Game – 2 100

Lampiran 10. Soal Game – 3 104

Lampiran 11. Kunci Jawaban Soal Game 109

Lampiran 12. Perhitungan Uji Validitas Tes 110

Lampiran 13. Perhitungan Uji Reliabilitas Tes 113 Lampiran 14. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 116

Lampiran 15. Perhitungan Uji Daya Beda 119

Lampiran 16. Data Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen

dan Kontrol 125

Lampiran 17. Perhitungan Rata-Rata, Simpangan Baku, Varians

Kelas Eksperimen dan Kontrol 129

Lampiran 18. Perhitungan Uji Normalitas 131

Lampiran 19. Perhitungan Uji Homogenitas 135

Lampiran 20. Perhitungan Uji Hipotesis 138

Lampiran 21. Pembagian Kelompok TGT dan Penghargaan yang

Diperoleh 141

Lampiran 22. Dokumentasi Penelitian 143

(10)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Perbedaan Kelompok Belajar 18

Tabel 2.2. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif 20

Tabel 3.1. Rancangan Penelitian 42

(11)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Penempatan pada Meja Turnamen 23

Gambar 2.2. Aturan Permainan TGT 25

(12)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Rancangan Pelaksanaan pembelajaran 59 Lampiran 2. Desain Model Pembelajaran Kooperatif TGT 80 Lampiran 3. Instrumen Tes (Pre – Post Test) 81 Lampiran 4. Kunci Jawaban dan Analisis Kisi Soal 88

Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa – 1 90

Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa – 2 92

Lampiran 7. Lembar Kerja Siswa – 3 94

Lampiran 8. Soal Game – 1 96

Lampiran 9. Soal Game – 2 100

Lampiran 10. Soal Game – 3 104

Lampiran 11. Kunci Jawaban Soal Game 109

Lampiran 12. Perhitungan Uji Validitas Tes 110

Lampiran 13. Perhitungan Uji Reliabilitas Tes 113 Lampiran 14. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 116

Lampiran 15. Perhitungan Uji Daya Beda 119

Lampiran 16. Data Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen

dan Kontrol 125

Lampiran 17. Perhitungan Rata-Rata, Simpangan Baku, Varians

Kelas Eksperimen dan Kontrol 129

Lampiran 18. Perhitungan Uji Normalitas 131

Lampiran 19. Perhitungan Uji Homogenitas 135

Lampiran 20. Perhitungan Uji Hipotesis 138

Lampiran 21. Pembagian Kelompok TGT dan Penghargaan yang

Diperoleh 141

Lampiran 22. Dokumentasi Penelitian 143

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu sistem yang dirancang untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Tujuan pendidikan pada hakekatnya adalah suatu proses terus menerus manusia untuk menanggulangi masalah-masalah yang dihadapi sepanjang hayat. Sistem pendidikan tersebut dibentuk oleh unsur-unsur seperti peserta didik, pendidik, interaksi edukatif antara pendidik dan peserta didik, isi atau materi pendidikan dan lingkungan pendidikan. Semua unsur pendidikan tersebut harus merupakan kesatuan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan tersebut. Proses utama dalam pendidikan formal di sekolah adalah belajar dan mengajar. Belajar menunjukkan apa yang harus dilakukan seseorang sebagai subyek yang melakukan pembelajaran, sedangkan mengajar menunjukkan apa yang harus dilakukan sebagai pengajar. Kegiatan belajar mengajar yang baik adalah kegiatan belajar mengajar yang melibatkan semua unsur dalam proses belajar mengajar seperti siswa, pendidik, fasilitas pendidikan, lingkungan dan strategi pengajaran. Keberhasilan kegiatan belajar mengajar dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor dari dalam seperti inteligensi, minat, bakat, keadaan jasmani dan rohani, serta motivasi sedangkan faktor dari luar meliputi metode mengajar yang digunakan, keadaan lingkungan serta sarana dan prasarana sekolah.

Dalam proses belajar mengajar yang paling berperan dalam mewujudkan

(14)

2

pelajaran. Hal ini disebabkan guru saat ini dalam prakteknya mengajar tidak menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang dibawakan dan cenderung menggunakan sistem pengajaran yang monoton yaitu pembelajaran yang berpusat pada guru terutama pada materi pelajaran yang bersifat teoritis/hapalan. Hal ini bertentangan dengan kurikulum KTSP yang digunakan dimana di dalamnya dianjurkan untuk memberikan kesempatan sebesar-besarnya

kepada siswa untuk terlibat aktif dalam proses belajar mengajar (PBM). Hal ini berarti siswa diarahkan agar dapat berinteraksi secara langsung dengan lingkungan belajarnya dan memberi kesempatan kepada siswa untuk membangun pengetahuannya sendiri baik secara individual maupun secara kerja sama dengan teman dalam kelompok belajar melalui kegiatan nyata dengan bimbingan guru.

Salah satu pokok bahasan dalam pelajaran kimia yang di dalamnya terdapat materi yang berisi teori adalah Kesetimbangan kimia, akibatnya siswa cenderung lekas bosan dan tidak tertarik pada pelajaran tersebut yang menghasilkan siswa pasif pada saat proses pembelajaran.

Untuk mengatasi hal tersebut perlu dilakukan perubahan orientasi pembelajaran yang semula berpusat pada guru (teacher centered) menjadi berpusat pada siswa (student centered). Salah satu pendekatan belajar yang mengarahkan pembelajaran berpusat kepada siswa adalah pendekatan konstruktivisme. Dalam pendekatan konstruktivisme, pemahaman suatu konsep atau pengetahuan dibangun sendiri oleh siswa, dengan demikian siswa tersebut akan mengerti apa makna belajar, apa manfaat dan bagaimana mencapainya. Dalam pembelajaran konstruktivisme yang bertanggungjawab atas peristiwa belajar dan hasil belajar adalah siswa. Siswa sendiri yang melakukan penalaran melalui seleksi dan

organisasi pengalaman serta mengintegrasikannya dengan apa yang diketahuinya. Menurut paradigma konstruktivisme, pembelajaran lebih mengutamakan

penyelesaian masalah, mengembangkan konsep, konstruksi solusi daripada menghafal prosedur dan menggunakannya untuk memperoleh satu jawaban yang benar.

(15)

3

pendorong atau penggerak yang berasal dari dalam indiividu untuk bertindak ke arah suatu tujuan tertentu. Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia. Peranan motivasi sangat mendukung proses belajar mengajar pada anak didik, banyak anak dengan minat rendah disebabkan oleh tidak adanya motivasi di saat belajar. Hal ini sejalan dengan yang dialami peneliti saat PPL, siswa cenderung tidak bersemangat saat

belajar yang disebabkan oleh pandangan siswa bahwa pelajarannya sulit. Penelitian sebelumnya mengenai Penerapan pendekatan konstruktivisme pernah diteliti oleh Julianti (2011) pada pokok bahasan asam basa yang mengalami peningkatan hasil belajar sebesar 68,6% dan oleh Santi (2010) pada pokok bahasan koloid yang mengalami peningkatan 58,96 % dan juga oleh Ginting (2010) pada pokok bahasan Minyak bumi yang mengalami peningkatan sebesar 63,8 %.

Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu pembelajaran yang bernaung dalam teori konstruktivisme. Pembelajaran kooperatif mucul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya. Siswa secara rutin bekerja dalam kelompok untuk saling membantu memecahkan masalah-masalah yang kompleks. Selama bekerja dalam kelompok, tugas anggota kelompok adalah mencapai ketuntasan materi. Belajar belum selesai jika salah satu anggota kelompok ada yang belum menguasai materi pelajaran.

Salah satu model pembelajaran yang termasuk dalam tipe kooperatif adalah model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT). Dalam pelajaran kimia, model pembelajaran kooperatif tipe TGT merupakan suatu cara untuk

meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar karena TGT mengakomodasikan usaha-usaha setiap individu anggota kelompok dan juga memberikan penilaian

(16)

4

Romanti (2012) yang mengalami peningkatan sebesar 62 % dan oleh Abdul rasyid (2012) pada pokok bahsan ikatan kimia yang mengalami peningkatan sebesar 69 %.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dilakukan penelitian tentang “Penerapan Konstruktivisme dengan Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan

Kesetimbangan Kimia Kelas XI SMA “.

1.2.Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, maka masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Guru tidak menggunakan model pembelajaran yang bervariasi, hanya menggunakan pembelajaran konvensional.

2. Siswa dalam proses pembelajaran kurang aktif.

3. Suasana pembelajaran yang cenderung monoton atau berpusat pada guru saja. 4. Materi pelajaran bersifat hapalan/teoritis yang mengakibatkan siswa lekas

bosan dan bersifat pasif dalam proses pembelajaran.

1.3.Batasan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang teridentifikasi di atas, maka peneliti membatasi penelitian ini pada:

1. Penerapan konstruktivisme dengan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT).

2. Pokok bahasan yang akan diteliti adalah Kesetimbangan Kimia.

(17)

5

1.4.Rumusan Masalah

Apakah ada pengaruh penerapan konstruktivisme dengan pembelajaran kooperatif Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar kimia siswa pada pokok bahasan Kesetimbangan Kimia.

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan konstruktivisme dengan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar kimia siswa pada pokok bahasan Kesetimbangan Kimia.

1.6.Manfaat Penelitian

Hasil penelitian inidiharapkan memberi manfaat: Bagi Siswa:

1. Dapat meningkatkan pemahaman siswa pada pokok bahasan Kesetimbangan Kimia.

2. Dapat meningkatkan aktivitas dan motivasi siswa dalam proses belajar mengajar.

Bagi Guru:

1. Sebagai bahan pertimbangan untuk memilih dan menggunakan metode yang tepat dengan materi pelajaran yang akan diajarkan.

(18)

6

1.7.Definisi Operasional

1. Hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

2. Konstruktivisme adalah paham yang menganggap siswa sendiri yang bertanggung jawab atas peristiwa belajar dan hasil belajar. Siswa sendiri

yang melakukan penalaran melalui seleksi dan organisasi pengalaman serta mengintegrasikannya dengan apa yang telah diketahui

(19)

51

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan yaitu:

Ada pengaruh yang signifikan pada hasil belajar siswa yang diajar dengan menerapkan konstruktivisme dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT).

5.2. Saran

Berdasarkaan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas maka peneliti menyarankan hal-hal berikut:

1. Bagi guru kiranya berkenan menerapkan konstruktivisme dengan pembelajaran kooperatif tipe TGT untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

(20)

52

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (2002), ProsedurPenelitian , Penerbit PT RinekaCipta, Jakarta.

Arsyad, A., (2009), Media Pembelajaran, Penerbit PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Brotosiswojo., (2001), Hakekat Pembelajaran MIPA dan Kiat Pembelajaran Kimia

di Perguruan Tinggi, Depdiknas, Jakarta.

Darsono, M., dkk., (2000), Belajar dan Pembelajaran, IKIP Semarang press.

Daryanto, M. H., (2001), Evaluasi Pendidikan, PT Rineka Cipta, Jakarta.

Depdiknas, (2006), Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Depdiknas, Jakarta.

Eva., (2011), Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa melalui Penerapan

Pendekatan Konstruktivisme pada Submateri Pokok Bahasan Asam Basa

Kelas XI SMA Negeri 2 Rantau Utara TA. 2010/2011, Skripsi, FMIPA,

UNIMED, Medan.

Ginting, Putriani., (2010), Penerapan pendekatan Konstruktivisme dengan Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw Menggunakan Peta Konsep dalam

Meningkatkaan Hasil Belajar Siswa, Skripsi, FMIPA UNIMED, Medan.

Lie, A., (2004), Cooperative Learning,Grasindo, Jakarta.

Purba, M., (2006), Kimia untuk SMA Kelas X Semester 1, Erlangga, Jakarta.

Rahayu, Sri, dkk., (2007), Sains Kimia 2 SMA/MA, Bumi Aksara, Jakarta.

(21)

53

di Kelas X SMK 2 Binjai TP 2011/2012, Skripsi, FMIPA UNIMED, Medan.

Romanti., (2012), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teams Games

Tournament (TGT) Terintegrasi Keterampilan Generik terhadap Hasil

Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Ikatan Kimia Kelas X SMA, Skripsi,

FMIPA, UNIMED, Medan.

Santi, Ellys., (2010), Penerapan Konstruktivisme dengan Pembelajaran Kooperatif tipe STAD Menggunakan Hand Out di SMA Negeri 2 Sidikalang, skripsi, FMIPA UNIMED, Medan.

Sanjaya, W., (2010), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan, Prenada Media Group, Jakarta.

Saukah, Ali, dkk., (2007), Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, UM press, Malang.

Slavin, R. E,, (2008), Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik, Nusa Media,Bandung.

Silitonga, P. M,, (2011), Statistika Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, FMIPA Unimed, Medan.

Sudjana, (1999), Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja Rosda Karya, Bandung.

Suprijono, A,, (2009), Cooperative Learning, Pustaka Belajar, Jakarta.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, (2002), Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi

II, Balai Pustaka, Jakarta.

Gambar

Gambar 2.1. Penempatan pada Meja Turnamen  Gambar 2.2. Aturan Permainan TGT
Tabel 2.1. Tabel 2.2.
Tabel 2.1. Tabel 2.2.
Gambar 2.1. Penempatan pada Meja Turnamen  Gambar 2.2. Aturan Permainan TGT

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena angka kesakitan jiwa semakin tahun semakin meningkat seperti kelainan pada anak yang makan makanan yang tidak lazim seperti makan pasir, makan paku dll, serta

Penelitian ini mengenai “Pengaruh Kepercayaan , Manfaat dan Kemudahan Penggunaan Terhadap Niat Nasabah dalam Menggunakan Internet Banking Bank Cimb

1) Percobaan awal, Pembelajaran diawali dengan melakukan percobaan yang didemonstrasikan guru atau dengan mengamati fenomena alam. Demonstrasi ini menampilkan masalah-masalah

Dalam hal ini Majelis Hakim berdasarkan fakta-fakta yang timbul di persidangan menilai bahwa terdakwa dapat dipertanggung jawabkan atas perbuatan yang dilakukan

4.1.4 Hasil Pengujian Pengaruh Inputan Jenis Batik yang Salah terhadap Klasifikasi Motif Batik Pada pengujian sebelumnya di dapatkan parameter terbaik pada saat level

Abstrak – Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh PBL, RQA, PBLRQA, dan pembelajaran konvensional terhadap retensi mahasiswa berkemampuan akademik berbeda

Pembuktian tindak pidana penipuan dalam perkara nomor 153 /Pid.B/ 2013/PN.BKN dilakukan dengan memperhatikan alat-alat bukti yang dihadirkan di persidangan yang

Satpam Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) masih menggunakan absensi dengan sistem tanda tangan yang dibuat manual dan data yang berkaitan juga menggunakan