• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA PADA OPERASI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT MELALUI MEDIA GARIS BILANGAN PIPA BERWARNA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA PADA OPERASI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT MELALUI MEDIA GARIS BILANGAN PIPA BERWARNA."

Copied!
131
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATEMATIS

SISWA PADA OPERASI PENJUMLAHAN DAN

PENGURANGAN BILANGAN BULAT MELALUI MEDIA

GARIS BILANGAN PIPA BERWARNA

(Penelitian Tindakan Kelas Pada siswa Kelas IVB Di SDN 4 Cibogo Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

Latifah Nurhadjah (1003518)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2014

(2)

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATEMATIS

SISWA PADA OPERASI PENJUMLAHAN DAN

PENGURANGAN BILANGAN BULAT MELALUI MEDIA

GARIS BILANGAN PIPA BERWARNA

(Pada Siswa Kelas IVA Di SDN 4 Cibogo Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

Oleh Latifah Nurhadjah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Latifah Nurhadjah 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA PADA OPERASI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT

MELALUI MEDIA GARIS BILANGAN PIPA BERWARNA

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IVB SDN 4 Cibogo Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

Disusun Oleh: Latifah Nurhadjah

NIM. 1003518

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH: Pembimbing I

Dr. Babang Robandi, M. Pd. NIP. 19610814 198603 1 001

Pembimbing II

Dr. H. Karso, M. Pd. NIP. 19550909 198002 1 001

Diketahui

Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

(4)

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang... B.Rumusan Masalah... C.Tujuan Penelitian... D.Manfaat Hasil Penelitian... E. Definisi Operasional... 1. Pembelajaran Matematika... 2. Pemahaman Matematis... 3. Media Pemblajaran... 4. Bilangan Bulat... BAB II KAJIAN PUSTAKA

A.Pemahaman Matematis... 1. Pengertian Pemahaman Matematis... 2. Indikator Pemahamn Matematis

3. Kriteria Penilaian Pemahan Matematis

B.Bilangan Bulat... 1. Pengertian Bilangan Bulat... 2. Pengertian Garis Bilangan... 3. Operasi Penjumlahan Bilangan Bulat... 4. Operasi Pengurangan Bilangan Bulat...

(5)

C.Media Pembelajaran... 1. Pengertian Media Garis Bilangan Pipa Berwarna... 2. Langkah-Langkah Media Garis Bilangan Pipa Berwarna... BAB III METODE PENELITIAN

A.Metode Penelitian... B.Model Penelitian... C.Prosedur Penelitian

D.Lokasi, Waktu, Subjek Penelitian... 1. Lokasi penelitian... 2. Waktu penelitian... 3. Subjek Penelitian... E. Instrumen Penelitian... F. Pengolahan Data Penelitian... BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.Hasil Penelitian... 1. Setting Penelitian... 2. Deskripsi siklus I... 3. Deskripsi siklus II...

B.Pembahasan... 1. Perencanaan... 2. Pelaksanaan dan pengamatan... 3. Peningkatan pemahaman Matematis... BAB V SIMPULAN DAN SARAN

(6)

ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA PADA OPERASI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT MELALUI MEDIA GARIS BILANGAN PIPA BERWARNA DI KELAS

IVB SDN 4 CIBOGO KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT

Latifah Nurhadjah, 2014

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya nilai KKM siswa pada operasi hitung penjumlahan dan pengurangam bilangan bulat, hal tersebut disebabkan oleh kurangnya pemahaman matematis siswa terhadap pembelajaran matematika. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahamann matematis siswa pada operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan menggunakan media garis bilangan pipa berwarna. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK), sedangan model yang digunakan yaitu model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart dengan tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Setelah menggunakan media garis bilangan pipa berwarna pada proses pembelajaran diperoleh hasil sebagai berikut: aktivitas guru pada waktu belajar mengajar pada siklus I guru kurang bisa mengkondisikan siswa, dan memotivasi siswa untuk lebih aktif. Sedangkan pada siklus II adanya peningkatan dari siklus I,pada siklus II siswa lebih fokus, tertib, dan dapat dikondisikan dibandingkan dari siklus I, siswa lebih aktif dibandingkan dengan siklus I. Sedangkan pada pemahaman matematis siswa, adanya peningkatan dari siklus I ke siklus II, pada siklus I siswa yang mencapai KKM 70,9% yaitu 22 orang siswa sedangkan yang tidak mencapai KKM 29,1% yaitu 9 orang. Pada siklus II siswa yang mencapai KKM 93,5% yaitu 29 orang sedangkan siswa yang belum mencapai KKM 3,5% yaitu 2 orang sehingga kita dapat melihat dari hasil persentase peningkatan pemahaman matematis siswa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan media garis bilangan pipa berwarna dapat meningkatan pemahaman matematis siswa dan dapat meningkatkan aktifitas siswa di kelas IVB SDN 4 Cibogo kecamatan Lembang kabuptaten Bandung Barat.

(7)

ABSTRACT

IMPROVING STUDENT UNERSTANDING OF MATHEMATICAL IN ADDITION AND SUBRACTION OPERATIONS OPERATIONS INTEGER

THROUGH PIPES MEDIUM LINE COLOR NUMBERS IN CLASS IVB SDN 4 CIBOGO DISTRICT LEMBANG BANDUNG WEST DISTRICT

Latifah Nurhadjah, 2014

This research is motivated by the low value of the KKM students on arithmetic operations of addition and subtraction of integers, it is caused by a lack of mathematical understanding students' learning of mathematics. The purpose of this research is to improve students' understanding of mathematical operations of addition and subtraction of numbers count bulatdengan using the number line pipe colored media. The method used in this study using Classroom Action Research (CAR), while the model used is modelyang developed by Kemmis and Mc Taggart with the planning, implementation, observation and reflection. After using medium-colored piping on the number line learning process obtained the following results: activity teacher at the time of teaching and learning in the first cycle teachers are less able to condition students, and motivate students to be more active. While an increase in the second cycle of the first cycle, the second cycle students are more focused, orderly, and can be conditioned in comparison of the first cycle, students are more active than the cycle I. While the mathematical understanding of students, an increase from the first cycle to the second cycle, in the first cycle of students who achieve a 70.9% KKM is 22 students while 29.1% did not reach the KKM 9 people. In the second cycle students who achieve KKM 93.5% ie 29 people, while students who have not reached 3.5% KKM is 2 people so that we can see from the results of the percentage increase in students' mathematical understanding. It can be concluded that the use of the number line pipe colored media can improve students' mathematical understanding and can increase the activity of students in grade 4 Cibogo districts IVB SDN Lembang district West Bandung.

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan pada hakikatnya merupkan sebuah kebutuhan bagi manusia untuk membekali hidupnya, pendidikan tidak hanya sebuah kewajiban sebagai tuntutan dari pemerintah tetapi, pendidikan adalah sebuah kebutuhan bagi manusia untuk membekali hidupnya. Peran guru dalam mencapai tujuan pendidikan nasional sangatlah penting, mengingat peran guru sebagai figur yang terlihat langsung oleh siswa dilapangan. Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan pendidikan adalah guru, disini guru dituntun untuk mencintai dan menghayati profesinya. Pendidikan dapat diselenggarakan baik secra formal, informal, maupun nonformal, perkembangan ilmu pengetahuan yang sesuai dengan jenis dan jenjang satuan pendidikan dengan harapan akan pendidik mampu mengahasilkan lulusan yang kompeten untuk dapat beradaftasi dengan berbagai perubahan.

Berdasarkan KTSP (dalam Riani, 2013:1) “matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, dan mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia”. Matematika merupakan salah satu pelajaran di sekolah yang mendapatkan perhatian besar para pendidik, orang tua, dan siswa. Tidak sedikit orang tua yang mempunyai persepsi bahwa matematika adalah pengetahuan terpenting yang harus dikuasai anak, tetapi banyak anak yang menganggap matematika adalah pelajaran sukar, hal itu mengakibatkan rendahnya pemahaman matematis yang diperoleh oleh siswa.

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia pemahaman matematis adalah kemampuan pemahaman peserta didik tentang fakta, konsep, prinsip dan skill(prosedur), yang terbagiatas kemampuan pemahaman instrumental dan

kemampuan pemahaman relasional.

(9)

pembelajaran matematika yang dapat mempermudah siswa untuk memahami materi operasi penjumlahan dan bilangan bulat, agar informasi dapat diterima dan diserap dengan baik oleh siswa. Pada dasarnya fakta yang muncul dilapangan adalah kurangnya fasilitas media pembelajaran yang ada di sekolah.

Garis bilangan merupakan media pembelajaran yang diunakan, yaitu untuk mempermudah siswa dalam memahami materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Garis bilangan dimulai dengan titik nol. Titik nol adalah titik yang mewakili bilangan nol. Titik-titik yang ada di sebelah kanan bilangan nol mewakili bilangan positif dan titik yang ada di sebelah kiri titik nol mewakili bilangan negatif.

Mata pelajaran matematika pada satuan SD/MI hanya meliputi tiga aspek, yaitu bilangan, geometri dan pengukuran. Diantara pokok bahasan tersebut terdapat salah satu pokok bahasan pada operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Materi pelajaran matematika yang akan dibahasan yaitu penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.

Pada waktu observasi dilapangan membuktikan bahwa pemahaman matematis siswa operasi hitung pada bilangan bulat belum optimal. Hal ini yang terjadi pada siswa kelas IVB SDN 4 Cibogo Lembang yang peneliti temukan selama kegiatan Pendidikan Latihan Profesi (PLP). Beberapa tes yang dilakukan dikelas IV hasilnya menghasilkan nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM), dengan demikian siswa mengalami kesulitan dalam melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.

(10)

negatif. Hal-hal tersebut menandakan siswa belum memahami operasi hitung pada bilangan bulat.

Beberapa penyebab siswa kesulitan dalam memahami bilangan bulat tersebut antara lain: (1) kurangnya media pembelajaran atau alat peraga untuk membantu siswa memahami materi bilangan bulat, (2) siswa belum memahami bilangan tanda dari tanda positif dan tanda negatif pada bilangan bulat. Sejauh ini, penyebab utama diduga kurangnya media pembelajaran yang tepat digunakan untuk membatu siswa memahami pemahaman matematis matematis. Alat peraga yang akan digunakan oleh peneliti adalah garis bilangan.

Berdasarkan masalah diatas peneliti tertarik mengadakan penelitian dengan judul : “UpayaMeningkatkan Pemahaman Matematis Siswapada Operasi Penjumlahandan Pengurangan Bilangan Bulat Melalui Media Garis Bilangan Pipa Berwarna”.

(Penelitian Tindakan Kelas pada Kelas IVb SDN 4 Cibogo Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat).

B. Rumusan Masalah

Dari permasalahan yang muncul pada latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran matematika materi operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat melalui media garis bilangan pipa berwarna untuk meningkatkan pemahaman matematis siswa ?

2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat melalui media garis bilangan pipa berwarna untuk meningkatkan pemahaman matematis siswa?

(11)

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti adalah sebagai berikut:

1. Untuk memperoleh gambaran perencanaan pembelajaran operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bilangan bulat melalui media garis bilangan pipa berwarna untuk meningkatkan pemahaman matematis siswa pada Kelas IVb SDN 4 CibogoKecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

2. Untuk memperoleh gambaran pelaksanaan siswa ketika sedang menggunakan media garis bilangan pipa berwarna pipa berwarna untuk meningkatkan pemahan matematis pada Kelas IVb SDN 4 Cibogo Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

3. Untuk memperoleh gambaran peningkatan pemahaman matematis siswa pada pembelajaran matematika setelah menggunakan media pembelajaran garis bilangan pipa berwarna pada Kelas IVb SDN 4 Cibogo Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Manfaat yang di harapkan dari hasil penelitian tindakan kelas dengan menggunakan media pembelajaran pipa berwarna adalah sebagai berikut. 1. Manfaat secara teoritik

Manfaat secara teoritik yang diharapkan dalam penelitian ini bisa menambah wawasan pemahaman matematis dengan menggunakan media garis bilangan pipa berwarna, sehingga dapat berguna pada penelitian selanjutnya.

2. Manfaat secara praktis. a. Bagi guru

1) Memperoleh pengalaman dan wawasan dalam melakuan perencanaan pembelajaran dengan menggunakan pipa berwarna.

b. Bagi siswa

1) Pembelajaran akan lebih menarik sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.

(12)

3) Pemahaman siswa terhadap materi akan lebih paham atau jelas. 4) Membawa kesegaran dan variasi bagi pengalaman belajar siswa. E. Definisi Operasional

1. Pemahaman Matematis

Pemahaman matematis adalah kemampuan peserta didik menegenai fakta, konsep-konsep dasar matematika, prinsip, dan skill (prosedur). Adapun indikator yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

a. Kemampuan menyatakan ulang konsep yang telah dipelajari.

b. Kemampuan menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematika.

c. Kemampuan mengaitkan konsepdengan konsep lainnya. d. Kemampuan menerapkan konsep secara alogaritma. 2. Media Garis Bilangan Pipa Berwarna

Media pembelajaran adalah alat komunikasi untuk mempermudah atau mempercepat proses belajar siswa, sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan lebih dimengerti oleh siswa. Media pembelajaran yang saya gunakan semacam garis bilangan.

Media garis bilangan pipa berwarna yaitu alat, sarana, perantara dan penghubung yang berbentuk bulat berongga dari ujung ke ujung yang digunakan untuk mempermudah siswa dalam mengerjakan sebuah soal tentang operasi hitung bilangan bulat.

Langkah-langkah untuk menggunakan media garis bilangan pipa berwarna yaitu menggunakan pipa berwarna dan 3 bintang, bintang kuning untuk mewakili nol, bintang hijau untuk mewakili bilangan negatif, bintang orange untuk mewakili bilangan negatif.

3. Bilangan Bulat

(13)

F. Hipotesis Tindakan

(14)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian 1. Seting Penelitian

Peneliti melakukan penelitian ini di kelas IVB, SDN 4 Cibogo yang beralamat di Kp. Pasar Ahad No.46, desa Cikole, kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. SDN 4 Cibogo memiliki 14 ruangan yang terdiri dari enam ruang kelas, satu ruangan untuk gudang, satu ruangan guru, satu ruangan tempat ibadah, satu ruang kepala sekolah, satu ruang koperasi, satu ruangan UKS, satu ruang WC dan satu WC siswa. Di SDN 4 Cibogo terdiri dari dua rombongan belajar pagi dan siang, kelas yang kebagian pagi atau siang bergiliran secara bergantian.

SDN 4 Cibogo pendidik dan tenaga kependidik berjumlah 20 orang, yang terdiri dari 14 orang perempuan dan 6 orang laki-laki, 1 kepala sekolah, 8 guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 16 guru honorer. Peserta didik yang ada di SDN 4 Cibogo berjumlah 394 orang siswa/siswi, jumlah siswa laki-laki 177 orang siswa dan 217 orang siswi perempuan.

2. Deskripsi Siklus I

Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan di kelas IVB SDN 4 Cibogo yang beralamat di Kp. Pasar Ahad No.46, Desa cikole, kecamatan Lembang kabupaten Bandung Barat. Dalam pelaksaan penelitian ini, peneliti menggunakan media garis bilangan pipa berwarna, penelitian ini dilaksanakan dua siklus yaitu siklus I dan siklus II.

a. Perencanaan Siklus I

(15)

Peneliti membuat media garis bilangan pipa berwana menggunakan pipa air, panjang dari setiap pipa 1 meter, untuk mempermudah langkah-langkah penggunaan media garis bilangan pipa berwarna peneliti menyiapkan tiga bintang yaitu bintang kuning untuk menunjukkan titik nol, bintang hijau menunjukkan bilangan negatif, dan bintang orange menunjukkan bilangan positif.

b. Pelaksanaan Siklus I

Pelaksanaan siklus I dilaksanakan pada tanggal 8 mei 2014 dengan alokasi waktu 2x35 menit pada jam pertama sampai jam ke tiga, waktu yang telah dipersiapkan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). pelaksanaan pada siklus I ini dihadiri oleh tiga observer guru PLP dan peneliti sendiri sebagai model yang yang melakukan pembelajaran.

Peneliti mulai melakukan penelitian jam pertama pukul 07.30 WIB. Pada kegiatan awal guru masuk kedalam ruang kelas, guru mengucapkan salam kepada siswa kemudian seluruh peserta didik menjawab. Selanjutnya guru mengkondisikan peserta didik supaya peserta didik tidak ribut pada waktu pembelajaran akan dimulai, guru meminta peserta didik supaya duduk yang rapih, aktif bertanya ketika belum paham dan fokus pada waktu proses pembelajaran di mulai. Guru dan peserta didik berdo’a bersama sebelum proses pembelajaran dimulai, guru dan peserta didik melakukan tanya jawab tentang seputar materi yang akan dibahas, sehingga guru mengetahui sejauh mana peserta didik memahami materi operasi penjumlahan bilangan bulat.

Masuk ke kegiatan inti guru memperkenalkan media yang akan digunakan pada waktu proses pembelajaran berlangsung, peserta didik tampak antusias ketika guru memperkenalkan media garis bilangan pipa berwarna,setelah guru beres memperkenalkan media garis bilangan pipa berwana dan cara penggunaannya.

(16)

beserta bintang-bintang yang sudah ditentukan, 1 orang perwakilan dari setiap kelompok maju kedepan untuk mengambil media garis bilangan pipa berwarna dan bintang, setelah semua kelompok kebagian media yang akan digunakan untuk membantu menyelesaikan soal latihan, guru membagikan soal latihan kepada setiap kelompok untuk dikerjakan.

Secara bergiliran guru membimbing setiap kelompok. Setelah selesai mengerjakan soal latihan perwakilan dari setiap kelompok mengumpulan soal latihan, kelompok yang mengumpulkan tepat waktu akan mendapatkan nilai. Setelah semua kelompok beres guru dan peserta didik membahas soal latihan yang sudah dikerjakan, perwakilan dari kelompok secara bergiliran maju kedepan untuk membahas soal yang telah dikerjakan tadi, setiap kelompok yang berhasil menyelesaikan soal didepan akan mendapatkan nilai tambahan.

Setelah setiap kelompok kebagian semua dan sudah beres membahas soal latihan, guru memberikan soal tambahan supaya siswa lebih paham, guru menyebutkan soal secara spontan lalu peserta didik mengacungkan tangannya, peserta yang paling pertama mengacungkan tangannya, akan ditunjuk terlebih dahulu untuk mencoba menyelesaikan soal dengan menggunakan media garis bilangan pipa berwana, siswa yang selalu mengacungkan tangan dan merespon pada pembelajaran, akan dinilai untuk aktivitas siswa. Sehingga peneliti mengetahui siswa yang aktif dan siswa yang kurang aktif.

Setelah beres kegiatan kelompok guru meberikan soal untuk individu, setelah semuanya terbagi, guru memberikan arahan kepada peserta didik untuk mengerjakan sendiri dan jujur, dimana jika ada peserta didik yang terlihat menyontek nilainya akan berkurang, itu dilakukan untuk melatih kejujuran, dan mengetahui sejauh mana pemahaman peserta didik.

(17)

Guru dan peserta didik melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran, guru dan siswa melakukan tanya jawab seputar materi yang telah dibahas pada waktu pembelajaran berlangsung, dengan bimbingan guru peserta didik dapat menyimpulkan materi yang telah dipelajari dan guru memberikan penguatan dari proses pembelajaran berlangsung, setelah memberikan penguatan guru memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang aktif, supaya untuk pembelajaran kedepannya siswa menjadi lebih aktif dari proses belajar sebelumnya. Setelah memberikan motivasi guru memberikan pekerjaan rumah (PR) dan menyampaikan materi ayang akan dibahas pada pertwmuan berikutnya.

c. Pengamatan siklus I

Pada pengamatan siklus I, yang dilakukan oleh peneliti dan observer menggunakan observasi kinerja guru/aktivitas guru, observasi aktivitas siswa, observasi catatan lapangan, dan evaluasi, sehingga peneliti dapat memperoleh data sebagai berikut:

1) Observasi Aktivitas Guru

Pada siklus I peneliti melakukan observasi berdasarkan hasil dari tiga obeserver yang melakukan observasi pada siklus I yaitu:

a) Pada waktu apersepsi guru kurang memotivasi siswa untuk melakukan pembelajaran, sehingga masih banyak siswa yang masih ribut dan kurang menyimak terhadap guru.

b) Guru belum maksimal ketika menggali pemahaman siswa terhadap pembelajaran, terbukti masih banyak siswa yang masih kebingungan, sehingga pada waktu menggali pemahan siswa guru harus meningkatkan kembali dalam menggali pemahan siswa.

(18)

d) Guru sudah mengajak siswa siswa untuk bersama-sama menyimpulkan materi ajar yang telah dipelajari pada waktu pembelajaran.

Hasil aktivitas guru pada siklus I dapat diliat pada tabel 4.1 berikut. Tabel 4.1

Hasil observasi aktivitas guru siklus I No Aktivitas Guru Observer 6. Guru membagi kelompok

dengan tertib

V V

7. Guru menggunakan media pembelajaran

V V

8. Guru membimbing siswa ketika menggunakan media pembelajaran

V V

9. Guru melakukan tanya jawab. V V 10. Guru memberi kesempatan

kepada siswa untuk bertanya mengenai materi ajar yang belum dimengerti.

V V

11. Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan materi ajar.

V V

(19)

observasi.

Jumlah 931 985

Persentase 71,92 75,76

Dari tabel 4.1 dapat disimpulkan hasil observasi aktivitas guru, pada waktu pembelajaran berlangsung guru kurang memotivasi siswa, sehingga siswa menjadi ribut dan sulit untuk dikondisikan, siswa yang aktif hanya siswa yang tergolong pintar, sedangkan yang lainnya tidak mau mengungkapakan pendapatnya ketika melakukan tanya jawab.

Pada waktu menggali pemahaman siswa guru belum maksimal, banyak siswa kurang paham terhadap materi yang telah dipelajari, masih banyak siswa yang tidak bisa mengerjakan soal latihan, sehingga pada waktu mengajar guru harus lebih meningkatkan lagi kinerja gurunya, supaya siswa lebih paham pada materi yang diajarakan.

Selain menggali pemahaman siswa guru juga harus membimbing siswa ketika sedang berdiskusi kelompok, sehingga guru harus membimbing dan mengecek ke setiap kelompoknya, pada kegiatan ini guru sudah membimbing siswa meskipun terlihat kewalahan, disini juga guru kurang tegas sehingga banyak siswa yang kurang berpartisipasi dalam kegiatan kelompok, maka dari itu guru harus lebih ekstra lagi untuk membimbing siswa.

Pada observasi kinerja guru tidak hanya menggali pemahaman siswa, membimbing siswa dalam kelompok maupun individu tetapi guru juga harus bisa mengajak siswa untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari, pada kegiatan ini guru sudah mengajak siswa untuk menyimpulkan materi ajar secara bersama-sama, tetapi belum semua siswa ikut menyimpulkan materi tersebut masih ada beberapa siswa yang cenderung pendiam, dan tidak mau mengeluarkan pendapatnya.

(20)

Peneliti dan observer mencatat pada kegiatan belajar tidak hanya kinerja guru, tetapi peneliti juga mencatat aktivitas siswa pada kegiatan pembelajaran berlangsung, kebanyakan siswa belum aktif, siswa yang aktif hanya siswa yang tergolong pintar saja, siswa lain hanya diam dan kurang tertarik terhadap pembelajaran, pada awal peneliti mencacatat penyebabnya yaitu siswa kurang termotivasi dan yang ditunjuk hanya siswa pintar saja. Pada kegiatan siklus I guru sulit untuk memotivasi siswa untuk lebih aktif dari pembelajaran sebelumnya, aktivitas siswa pada kegiatan pembelajaran berlangsung yaitu:

Pada kegiatan awal siswa kurang kondusif, sehingga waktu melakukan tanya jawab antara guru dan siswa, tidak semua siswa berani mengacungkan tangannya untuk mengemukakan pendapatnya, melainkan siswa yang berani mengacungkan tangan hanya siswa yang pintar saja, pada kegiatan ini siswa kurang menyimak dan mendengarkan penjelaskan guru.

Pada kegiatan inti guru membagi siswa kedalam enam kelompok, waktu pembagian kelompok siswa kurang tertib, sehingga banyak siswa yang kebingungan mencari kelompoknya masing-masing, waktu pembagian kelompok kurang kondusif sehingga siswa sulit untuk dikondisikan.

Pada kegiatan kelompok siswa dibagi media garis bilangan pipa berwarna, satu kelompok satu media garis bilangan pipa berwarna, pada waktu pembelajaran berlangsung guru menganjurkan semua anggota kelompok mencoba untuk menggunakan media garis bilangan pipa berwana, tetapi pada kegiatan kelompok, tidak semua anggota kelompok mencoba untuk menggunakan media tersebut, siswa yang tidak menggunakan media hanya melihat teman sekelompoknya ketika siswa lain sedang menggunakan media, padahal dari awal guru sudah menganjurkan semua siswa harus mencoba.

(21)

Guru memberikan kesempatan kepada siswa yang belum paham terhadap materi ajar untuk ditanyakan, tetapi tidak semua siswa yang belum paham berani bertanya, dengan demikian guru membahas kembali materi ajar yang belum yang dipahami siswa. Tetapi tidak semua siswa fokus mendengarkan yang dijelaskan oleh guru, masih ada beberapa siswa yang tidak fokus.

Pada kegiatan penutup guru mengajak siswa untuk menyimpulkan materi ajar, tidak semua siswa dapat menyimpulkan materi yang telah dipelajari, tidak semua siswa menyimak ketika guru memberikan penguatan, dan tidak semua siswa mengerjakan evaluasi dengan tepat waktu. Masih ada beberapa siswa yang belum bisa menyimpulkan, menyimak dan mengerjakan evaluasi dengan tepat waktu.

Hasil aktivitas pada siklus I dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2

Hasil aktifitas siswa pada siklus I No Aktivitas Siswa Observer

1 2. Siswa berdo’a sebelum memulai

pembelajaran

V V V

3. Siswa menjawab dan mengangkat tangan ketika guru mengabsennya.

V V V

4. Siswa kondusif dan mendengarkan ketika guru menjelaskan

V V V

(22)

dengan tertib

7. Siswa bisa menggunakan media pembelajaran.

V V V

8. Siswa menyelesaikan soal dengan tepat waktu

V V V

10. Siswa fokus ketika guru sedang membahas materi.

V V V

11. Siswa dapat menyimpulkan materi yang telah diajarkan

V V V

12 Siswa mendengarkan dan menyimak ketika guru memberi penguatan.

V V V

13 Siswa mengerjakan lembar evaluasi secara individu.

V V V

14 Siswa mengumpulkan hasil kerjaannya dengn tepat waktu.

V V V

15 Siswa menutup pelajaran dengan membacakan do’a.

V V V

Jumlah 1117 1085 1020

Persentase 74,47 72,33 68

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa pada kegiatan pembelajaran pada siklus I belum tercapai dengan baik, sehingga guru harus meningkatkan lagi cara mengajar dan memotivasi siswa supaya siswa lebih aktif dan lebih baik.

3) Observasi Catatan Lapangan

Observasi catatan lapangan dilakukan pada waktu pembelajaran oleh peneliti sendiri, adapun adanya terletak kesalahan pada waktu mengajar didalam kelas yaitu:

(23)

Hasil dari observasi catatan lapangan, proses yang dilakukan oleh peneliti yaitu, guru kurang bisa dan kurang tegas saat mengkondisikan siswa ketika membagi siswa ke dalam kelompok, sehingga siswa cenderung ribut dan sulit dikondisikan, pada waktu pembagian media garis bilangan pipa berwarna siswa kurang kondusif.

Seharusnya pada waktu pembagian kelompok, guru harus mempersiapkan terlebih dahulu membentuk anggota kelompok masing-masing, sehingga pada waktu pembagian kelompok dapat dikondisikan. waktu pembagian media garis bilangan pipa berwarna, seharusnya guru membagikan ke setiap kelompok oleh gurunya sendiri, sehingga pada waktu pembelajarannya lebih kondusif.

b) Aktivitas siswa

Peneliti mencatat pada ketika berada lapangan tidak hanya kekurangan kinerja guru saja, tetapi peneliti juga mencatat aktivitas siswa. Pada waktu menggunakan media garis bilangan pipa berwarna, siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran. Dari semua kelompok tidak semua siswa menggunakan media tersebut, bahkan dari setiap kelompok yang dapat menggunakan media tersebut hanya dua sampai empat orang saja, siswa yang lain hanya diam dan melihat saja, ketika temannya sedang mencoba menggunakan media garis bilangan pipa berwarna tersebut.

Seharusnya semua siswa dapat menggunakan media garis bilangan tersebut, tidak hanya siswa yang itu-itu saja yang dapat menggunakan media tersebut, tetapi siswa yang lainnya harus bisa menggunakan media tersebut, untuk mencapai siswa lebih aktif dalam mengukiti pembelajaran, guru harus mengeliling ke setiap secara bergiliran, untuk mengecek kepada setiap kelompok supaya siswa terlihat semua menggunakan media garis bilangan pipa berwarna tersebut.

c) Pemahaman matematis siswa

(24)

bilangan bulat, pada siklus I sebagian siswa masih belum paham, peneliti mengecek pemahaman siswa sebelumnya tentang penjumlahan bilangan bulat, mulai dari sana peneliti pencatat siswa yang sudah paham dan siswa yang belum paham.

Pada dasarnya siswa belum paham terhadap operasi penjumlahan bilangan bulat, karena kurangnya media dan bimbingan dari gurunya sendiri, siswa sering belajar sendiri tanpa bimbingan gurunya sehingga pemahaman siswa terhadap pembelajaran matematika masih belum paham. Peneliti melakukan penelitian dengan menggunakan media garis bilangan pipa berwarna untuk mempermudah siswa menyelesaikaikan soal latihan penjumlahan bilangan bulat, pada kegiatan pembelajaran siklus I, siswa yang paham terhadap bilangan bulat sudah ada peningkatan meskipun belum tercapai pada target yang diinginkan.

Dengan demikian, seharusnya guru membimbing siswa dan menggunakan media pembelajaran pada saat mengajar, pada kegiatan belajar pembelajaran didalam kelas lebih ditingkatkan lagi dari cara mengajarnya, dan mengkondisikan siswa, sehingga siswa dapat memahami materi ajar serta lebih kondusif pada waktu pembelajaran berlangsung, dan guru masih perlu kerja keras lagi untuk meningkatkan pemahaman siswa.

4) Evaluasi/Hasil Tes Pemahaman Siklus I

Pada kegiatan ini tidak hanya observasi yang dilakukan, tetapi setelah dilaksanakannya pembelajaran didalam kelas, data yang diperoleh dari hasil pemahaman siswa mengerjakan LKS kelompok dan LKS individu, serta mengerjakan lembar evaluasi pada akhir pembelajaran, maka diperoleh hasil skor yang diperoleh oleh siswa baik dalam kelompok maupun skor individu, pada kegiatan pembelajaran ini siswa dituntut untuk lebih paham terhadap materi yang telah dipelajari pada kegiatan pembelajaran berlangsung.

(25)

bilangan pipa berwarna bisa meningkat atau lebih menurun. Data awal yang diperoleh kebanyakan siswa belum bisa menjumlahkan, banyak siswa yang belum bisa menjumlahkan dan mengurangkan, pada siklus I peneliti mencoba untuk menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat dengan menggunakan media garis bilangan pipa berwarna.

Berdasarkan tabel 4.4 dapat kita lihat siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimun (KKM) dan siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM), dari 31 orang siswa dapat dilihan siswa yang sudah tuntas dan siswa yang belum tuntas.

Tabel 4.3

Tabel Skor Hasil Kelompok dan Individu Siklu1 I

No Nama

Siswa

Skor Keterangan

(26)

70 tuntas

(27)

Peneliti menentukan nilai KKM disesuaikan dengan nilai KKM yang sudah ditentukan oleh pihak sekolah, nilai KKM yang sudah ditentukan dari pihak sekolah yaitu 65, maka dari itu siswa yang mendapat nilai kurang dari 65 dikatakan belum mencapai KKM, pada kegiatan siklus data hasil skor pemahaman siswa yang sudah mencapai nilai KKM sudah terhitung baik, dengan menggunakan media garis bilangan pipa berwarna, data hasil pemahan siswa dapat dilihat dari hasil skor siswa yang sudah mencapai KKM dan skor siswa yang bleum mencapai KKM.

Berdasarkan tabel 4.4 data skor siswa yang diperoleh pada siklus I siswa yang hadir yaitu 31 orang siswa, dengan menggunakan media garis bilangan pipa berwarna siklus I, dapat kita lihat hasil pemahaman siswa yaitu 22 orang siswa sudah mencapai KKM. Sedangkan 9 orang siswa belum mencapai KKM.

Dengan demikian persentase dari semua siswa yang mengikuti pada proses pembelajaran siklus I yaitu 70,9% siswa yang sudah mencapai KKM, sedangkan 29,1% siswa belum mencapai KKM. Dengan demikain hasil pemahaman siswa pada siklus pertama sudah ternilai baik dari pemahaman sebelumnya.

3. Deskripsi Siklus II a. Perencanaan Siklus II

Perencanaan pada sisklus II, berdasarkan temuan dari siklus I ada hasil yang belum tercapai dan nilai yang blum mencapai KKM. Maka peneliti mempersiapkan kembali RPP sebagai acuan selama proses pembelajaran dengan menggunakan media garis bilangan pipa berwarna. Materi yang akan dibahas pada pembelajaran ini yaitu pengurangan bilangan bulat. Selain RPP peneliti juga menyiapkan lembar observasi, media pembelajaran, LKS dan evaluasi.

b. Pelaksanaan Siklus II

(28)

Peneliti melakukan proses pembelajaran 08.10 WIB sampai selesai dengan waktu yang telah ditentukan. Pelaksanaan pada siklus II tidak jauh berbeda dengan langkah-langkah siklus I.

Sebagai kegiatan awal guru mengkondisikan peserta didik, untuk berjalannnya proses pembelajaran, dengan cara menyuruh peserta didik untuk duduk yang rapih, ketika guru berbicara harap didengarkan atau memperhatikan, ketika peserta didik sudah bisa dikondisikan guru, guru melakukan tanya jawab dengan peserta didik untuk mengetahui sampai mana pemahaman seswa selama pembelajaran berlangsung.

Selanjutnya masuk ke kegiatan inti. Guru membawa media ke dalam kelas, lalu guru mengenalkan kepada siswa media yang akan digunaan ketika proses pembelajaran berlangsung, guru membagi sisiwa ke dalam kelompok, setiap kelompok beranggotakan 5-6, pada pelaksanaan pembelajaran peserta didik sangat antusias ketika guru membawa dan menggunakan kembali media garis bilangan pipa berwarna.

Pada waktu guru sedang menggunakan media tersebut, setiap kelompok dapat satu media garis bilangan pipa berwana dan mencoba sambil mengurangkan operasi bilangan bulat, setelah guru selesai menjelasakan materi ajar, dengan menggunakan media garis bilangan pipa berwarna. Guru mengarahkan kepada siswa untuk menggunakan media garis bilangan pipa berwarna, peserta didik secara bergiliran harus mencoba mengurangkan operasi bilangan bulat dengan menggunakan media garis bilangan pipa berwarna.

(29)

kepada peserta didik jika ada yang belum dimengerti dan mau ditanyakan, silahkan ditanyakan kembali supaya peserta didik lebih paham apa yang telah guru ajarkan. Guru menunggu peserta didik untuk mengumpulkan hasil kerja dengan kelompoknya, kelompok yang sudah beres mengerjakan tugasnya perwakilan dari setiap kelompok maju kedepan untuk mengumpulkan hasil tugasnya. Setelah kerjaan siswa terkumpul semua guru membahas terlebih dahulu soal mana yang peserta didik belum paham.

Guru dan peserta didik bertanya jawab tentang materi, setelah melakukan tanya jawab guru memberikan soal secara spontan lalu peserta didik menjawab, sebelum menjawab peserta didik dianjurkan untuk mengacungkan tangannya, peserta didik yang duluan mengacungkan tangannya, peserta didik itu yang maju kedepan untuk menyelesaikan soalnya dengan menggunakan media garis bilangan pipa berwarna. Setelah beberapa soal yang diberikan guru mengajurkan kepada peserta didik untuk mencoba dan maju kedepan satu persatu, bagi siapa yang belum paham terhadap materi yang telah dipelajari silahkan kalian maju kedepan untuk menanyakan kepada ibu, pada bagian mana yang kalian belum pahami.

Setelah peserta didik terbilang paham guru memberikan soal latihan individu sebagai evaluasi, guru memberika waktu 3 menit untuk menyelesaikan soal latihan individu, peserta didik yang sudah menyelesaikan kerjaannya disuruh maju kedepan untuk mengumpulkan hasil kerjaannya, setelah semua beres mengumpulkan soal latihan guru membahas sekilas soal latihan yang telah dikerjaan oleh peserta didik.

(30)

memberikan pekerjaan rumah (PR) dan menyampaikan materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya.

c. Pengamatan Siklus II

Pengamatan yang dilakukan pada siklus II oleh peneliti dan observer sama dengan pengamatan yang dilakukan pada siklu I. Pada penelitian ini menggunakan observasi kinerja guru/aktivitas guru, observasi aktivitas siswa, observasi catatan lapanagan, dan evaluasi. Tetapi pada siklus II ditambah dengan wawancara. sehingga peneliti dapat memperoleh data sebagai berikut:

1) Observasi Kinerja Guru

Pada siklus II peneliti melakukan penelitian berdasarkan hasil dari tiga obeserver yang melakukan observasi kinerja guru pada siklus I, pada sisklus II hasil observasi dapat dilihat pada tabel 4.4.

Tabel 4.4

Hasil observasi aktivitas guru siklus II No Aktivitas Guru Observer 6. Guru membagi kelompok

dengan tertib

V V

7. Guru menggunakan media pembelajaran

V V

8. Guru membimbing siswa ketika menggunakan media

(31)

pembelajaran

9. Guru melakukan tanya jawab. V V 10. Guru memberi kesempatan

kepada siswa untuk bertanya mengenai materi ajar yang belum dimengerti.

V V

11. Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan materi ajar.

V V

12. Guru memberi penguatan. V V 13. Guru membagikan lembar

observasi.

V V

Jumlah 1084 1055

Persentase 83,38 81,15

Berdasarkan tabel 4.4 hasil observasi dapat dijabarkan sebagai berikut: a) Pada kegiatan apersepsi, guru sudah melaksanakan apersepsi dengan baik

sehingga siswa sudah dapat dikondisikan dengan baik.

b) Guru sudah bisa mengggali pemahaman siswa dengan baik, dan guru mengingatkan kembali materi bilangan bulat yang sebelumnya dipelajari. c) Guru sudah membimbing siswa dengan baik, sudah membimbing siswa

dengan cara bergantian sehingga siswa sudah mulai aktif dalam berdiskusi. d) Guru sudah bisa membimbing siswa yang masih kurang paham, dan

membetikan bimbingan lebih kepada siswa yang belum paham. e) Guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran.

(32)

Pada saat guru menggali pemahaman matematis siswa, guru sudah bisa menggali pemahaman siswa dengan baik dan melaksanakannya dengan baik mengenai materi ajar, sehingga banyak siswa yang sudah paham dan lebih aktif pada pembelajaran siklus II, sehingga ada peningkatan dari siklus I ke siklus II dengan baik.

Pada saat membimbing siswa dalam berdiskusi guru sudah dapat membimbing siswa dengan baik yaitu dengan cara bergantian, sehingga siswa sudah mulai aktif dan lebih berani untuk bertanya ketika ada materi yang belum dimengerti, pada tahap kegiatan ini siswa lebih aktif dari pembelajran sebelumnya, dimana pada pembelajaran sebelumnya siswa cenderung pendiam dan tidak berani berpendapat.

Pada kegiatan ini guru sudah dapat membimbing siswa dengan baik, dan memberi bimbingan kepada siswa yang belum paham, sehingga siswa bisa paham pada materi yang telah dipelajari. Setelah itu guru dan siswa menyimpulkan materi ajar bersama-sama dengan baik dan siswa dapat mengikuti pembelajran dengan kondusif selama pembelajran berlangsug.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran pada siklus II dapat terlaksana dengan baik, dan adanya peningkatan kegiatan pembelajaran dari siklus I ke kegiatan pembelajaran siklus II.

2) Observasi Aktivitas Siswa

Kegiatan pembelajaran pada siklus II dapat terlihat perubahannya dibandingkan denga kegiatan siklus I. Aktivitas siswa pada siklus II sudah tergolong baik dapat dilihat pada tabel 4.5.

Tabel 4.5

Hasil observasi aktivitas siswa siklus II No Aktivitas Siswa Observer

(33)

pembelajaran

3. Siswa menjawab dan mengangkat tangan ketika guru mengabsennya.

V V V

4. Siswa kondusif dan mendengarkan ketika guru menjelaskan

V V V

5. Siswa menyimak penjelasan guru. V V V 6. Siswa dapat dibagi kelompok

dengan tertib

V V V

7. Siswa bisa menggunakan media pembelajaran.

V V V

8. Siswa menyelesaikan soal dengan tepat waktu

V V V

10. Siswa fokus ketika guru sedang membahas materi.

V V V

11. Siswa dapat menyimpulkan materi yang telah diajarkan

V V V

12 Siswa mendengarkan dan menyimak ketika guru memberi penguatan.

V V V

13 Siswa mengerjakan lembar evaluasi secara individu.

V V V

14 Siswa mengumpulkan hasil kerjaannya dengn tepat waktu.

V V V

15 Siswa menutup pelajaran dengan membacakan do’a.

V V V

Jumlah 1133 1120 1221

(34)

Berdasarkan tabel 4.5 dapat diuraikan sebagai berikut:

Pada kegiatan awal siswa dan guru sudah melakukan tanya jawab dengan baik, banyak siswa yang berani untuk mengacukan tangannya dan siswa lebih aktif dari pembelajran sebelumnya, pada kegiatan pembelajaran ini siswa dapat dikondisikan dengan, sehingga pada waktu pembelajran berlangsung siswa lebih kondusif, pada kegiatan ini siswa dapat menyimak dengan baik dan tidak ribut.

Pada kegiatan inti siswa dapat dibagi kelompok dengan dengan tertib, asalnya pada kegiatan pembagian kelompok siswa sulit untuk dikondisikan, sehingga pada siklus I kondisi pembagian kelompok sangat ribut, tetapi pada siklus II siswa dapat dikondisikan dengan baik dan tidak ribut saat pembagian kelompok.

Bisa dilihat perbedaan dari siklus I ke siklua II yaitu adanya peningkatan aktivitas siswa pada penggunakaan media pembelajaran garis bilangan pipa berwarna, pada kegiatan pembelajaran siklus I semua siswa tidak dapat menggunakannya media garis bilangan, tetapi pada siklus II ada peningkatan dari siklus I, pada siklus hampir semua siswa dapat menggunakan media pembelajaran dengan baik, selain itu siswa menggunakan media tersebut dengan cara bergantian satu sama lain.

Pada kegiatan siswa menggunakan media pembelajran, siswa dituntut untuk lebih aktif dan memahami terhadap materi ajar, setelah siswa dapat menggunakan media pembelajaran, siswa diberikan soal latihan oleh guru utuk mengetahui sejauh mana siswa memahami materi ajar.

Dengan demikian, guru menilai siswa dengan ketepatan waktunya saat mengerjakan latihan soalnya, sehingga dapat diketahui peningkatan dari sebelumnya, bahwa peningkatan pemahaman siswa dan aktivitas siswa dalam menggunakan media pembelajaran dan memahami materi ajar, pada kegiatan mengerjakan soal latihan kebanyakan siswa menyelesaikan soal latihannya dengan tepat waktu dan sudah mencapai KKM dengan baik.

(35)

menyimak dengan baik. Dapat dilihat peningkatan dari siklus I ke siklus II dengan baik.

Pada kegiatan penutup siswa sudah dapat menyimpulkan bersama-sama dengan baik.

3) Observasi Catatan Lapangan a) Kinerja guru

Data yang diperoleh catatan lapangan pada siklus II yang dilakukan peneliti yaitu, guru sudah bisa mengkondisikan siswa dengan baik dan pada waktu pembagian kelompok guru sudah baik dan tegas, siswa dapat dikondisikan dengan kondusif sehingga pembelajaran didalam kelas dapat berjalan dengan lancar.

b) Aktivitas siswa

Pada siklus II Peneliti mencatat aktivitas siswa saat dilapangan yaitu, hampir semua siswa sudah dapat menggunakan media garis bilangan pipa berwarna dengan baik dan melakukan secara bergantian. Sehingga semua siswa kebagian untuk mencoba media garis bilangan pipa berwarna, aktivitas siswa pada siklus II sudah tergolong baik, hampir semua siswa mau mencoba dan menjawab soal latihan dengan menggunakan media garis bilangan pipa berwarna dengan baik.

c) Pemahaman matematis siswa

Pada kegiatan pembelajaran siklus II kita bisa lihat dari proses pembelajaran dan hasil pemahaman siswa pada saat mengerjakan latihan soal, dan mencoba menggunakan media garis bilangan pipa berwarna. Dapat terlihat pada siklus II siswa yang sudah mencapai KKM sudah tergolong baik, guru sudah membimbing siswa yang belum paham secara bergantian.

Dengan demikian dapat disimpulkann bahwa adanya peningkatan hasil dari pemahaman matematis siswa pada siklus I ke siklus II dapat terlihat dari hasil yang telah diperoleh oleh siswa.

(36)

Dari hasil wawancaran dengan siswa pada siklus II yaitu, pendapat tentang penggunaan media garis bilangan pipa berwarna dapat membantu mempermudah siswa untuk memahami materi ajar operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat,dan kesulitan yang dialami oleh siswa saat pembelajaran berlangsung

Pada siklus II guru melakukan wawancara kepada siswa, tentang pembelajaran yang telah dibahas pada kegiatan siklus I dan siklus II. Hasil wawacara siswa tidak ada respon negatif terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus I dan siklus II, dari 31 orang siswa hampir semua mengatakan bahwa pembelajaran selama siklus I dan siklus II merasa senang, karena adanya media garis bilangan pipa berwarnba dan permainan.

Untuk mengumpulkan data pendapat siswa tentang penelitian ini, maka peneliti melakukan wawancara kepada siswa, hasil dari wawancara yang diperoleh yaitu sebagai berikut:

a) Bagaimana perasaannmu tentang pembelajaran tadi? Mengapa?

Hampir semua siswa menjawab menyenangkan, banyak alasan yang mereka ungkapkan pada lembar wawancara yang dilakukan pada kegiatan penutup di siklus II, alasan yang diungkapkan dari hampir semua siswa yaitu, senang belajarnya karena bisa mempelajari bilangan bulat, belajarnya menyenangkan karena sambil bermain, senang karena pada pembelajaran ini permainannya seru dan membuat kita tersenyum.

b) Bagaimana penggunakan media garis bilangan pipa berwarna dapat membantu siswa untuk mempermudah memahami materi ajar?

Hasil dari wawancara hampir semua siswa menjawab ya, karena media garis bilangan pipa berwarna dapat mempermudah untuk memahami bilangan bulat, siswa yang lainnya menjawab iya karena dapat membuat kita lebih paham untuk mengikuti pembelajaran berlangsung, sehingga dapat mempermudah untuk menyelesaikan soal latihan yang diberikan.

(37)

Hampir semua siswa menjawab tidak, karena dengan adanya media garis bilangan pipa berwana bisa terbantu untuk mengerjakan soal latihan yang diberikan dan mudah untuk memahami materi ajar.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, pada kegiatan belajar dari siklus I sampai siklus II siswa merasa senang saat pembelajaran berlangsung, dengan diadakannya sedikit permainan siswa cukup tertarik untuk mengikuti pembelajaran berlangsung, sehingga siswa mengikuti pebelajaran terlihat senang, penggunaan media garis bilangan pipa berwarna dapat meningkatkan pemahan matematis siswa.

d) Evaluasi/Hasil Tes Pemahaman Siklus II

Setelah dalam pelaksanaan pembelajaran siswa mengerjakan LKS kelompok dan LKS individu, serta mengisi lembar evaluasi pada ahir pembelajaran dapat dilihat pada tabel 4.7.

Kriteria ketuntasan disesuaikan dengan KKM yang sudah ditentukan oleh pihak sekolah, KKM yang diperoleh dari pihak sekolah yaitu 65, sehingga dapat dilihat berdasarkan tabel 4.7.

(38)

Tabel 4.6

Tabel Skor Hasil Kelompok dan Individu Siklus II

No Nama

Siswa

Skor Keterangan

(39)

24 SYA 70 tuntas

Keterangan Kriteria Ketuntasan : Tuntas : 65-100 Belum tuntas : 0-64 B. Pembahasan

Pada pembahasan peneliti akan menguraikan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penelit mengenai penggunakan media garis bilangan pipa berwarna pada siswa kelas IVB SDN 4 Cibogo yang beralamat di Kp. Pasar Ahad No.46, desa cikole, kecamatan Lembang kabupaten Bandung Barat. Di muali pada perencanaan pemebelajaran, pelaksanaan dan pengamatan, dan peningkatan pemahaman matematis, dimulai dari:

1. Perencanaan

(40)

disusun berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar di kelas IV semester 2. Materi pada penelitian ini ada operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.

Media garis bilangan pipa berwarna dibuat dari pipa air, lalu diberi warna merah untuk menunjukkan bilangan negatif dan warna biru untuk menunjukkan bilangan positif, media garis bilangan pipa berwana ini digunakan untuk membantu siswa menyelesaikan soal latihan tentang materi operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat, sehingga siswa dapat mempermudah siswa menyelesaikan soal-soal yang diberikan.

Selain itu peneliti mempersiapkan lembar observasi dan LKS, peneliti membuat media garis bilangan pipa berwana menggunakan pipa air, panjang dari setiap pipa 1 meter dengan alat-alat, selain itu peneliti membuat bintang untuk menjalankan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.

Perencanaan siklus I terlebih dahulu peneliti mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), sebagai acuan proses belajar mengajar dengan menggunakan media garis bilangan pipa berwarna untuk meningkatkan pemahaman matematis siswa terhadap operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Selain itu peneliti mempersiapkan lembar observasi dan LKS. Peneliti membuat media garis bilangan pipa berwana menggunakan pipa air, panjang dari setiap pipa 1 meter dengan menggunakan bintang untuk menjalankan operasinya.

Perencanaan pada siklus II terlebih dahulu melihat dari hasil siklus I, ada hasil yang belum tercapai, sehingga belum menemukan hasil yang diharapkan. Maka peneliti mempersiapkan kembali RPP sebagai acuan selama proses pembelajaran dengan menggunakan media garis bilangan pipa berwarna. Materi yang akan dibahas pada pembelajaran ini yaitu pengurangan bilangan bulat. Selain RPP peneliti juga menyiapkan lembar observasi, media pembelajaran, LKS dan evaluasi.

2. Pelaksanaan dan Pengamatan

(41)

menurut hasil obervasi dan refleksi, guru dalam pelaksanaan pembelajaran pada dasarnya sudah melaksanakan pembelajaran dengan baik dan sesuai dengan langkah-langkah yang dibuat dalam RPP. Namun pada waktu tindakan masih ada kekurangan sebagai berikut.

1. Ativitas guru

Berdasarkan data awal dari proses pembelajaran ativitas guru masih terdapat kekurangan, guru belum bisa mengkondisikan siswa untuk fokus belajar, sehingga siswa cenderung kurang aktif, siswa yang aktif hanya siswa yang pintar saja, sedangkan siswa yang tidak aktif hanya siswa yang kurang. Itu disebabkan karena guru kurang mengajak siswa untuk lebih aktif.

Pada siklus I guru sudah dikatankan baik cuma dalam siklus I siswa masih banyak yang kurang aktif, pengelolaan kelas, dan mengkondisikan siswa masih kurang baik, guru kurang mengajak siswa untuk aktif melainkan siswa kurang fokus, pengelolaan dan pengkondisian siswa suasana kelas cenderung ribut.

Pada siklus II guru sudah bisa mengelola kelas, dan bisa mengkondisikan siswa pada waktu proses pembelajaran, sehingga siswa tidak terlalu ribut dari pada siklus I, pada siklus II siswa lebih aktif dan kondusif maka proses pembelajaran berlangsung dengan baik. Kekurangan pada siklus I dapat di perbaiki di siklus II, sehingga dapat dikatakan adanya peningkatan dari siklus I ke siklus II.

2. Aktivitas siswa

Aktivitas siswa dapat diamati pada waktu proses pembelajaran berlangsung, peneliti melakukan observasi pada waktu pembelajaran, sehingga peneliti tau siswa yang aktif dan siswa yang kurang aktif.

Pada siklus I siswa terlihat masih belum aktif, pada waktu pembelajaran hanya siswa pintar saja yang aktif, sedangkan siswa yang lainnya cenderung diam dan kurang merespon, sehingga pembelajaran hanya ramai oleh siswa-siswa yang tergolong pintar saja.

(42)

pembelajaran berlangsung siswa lebih aktif, siswa dapat dikondisikan dengan baik, dan siswa berani untuk bertanya kalau ada materi yang kurang dimengerti, siswa berani menjawab ketika ada soal-soal latihan yang guru sampaikan secara spontan, pada pembelajaran siklus I siswa cenderung pendiam tidak banyak berbicara, bahkan siswa tidak mengerti dengan materi siswa tidak berani bertanya, sedangakan pada pembelajaran siklus II siswa berani bertanya ketika ada materi yang belum dimengerti dan mau menjawab, maka dari itu adanya peningkatan aktivitas siswa pada siklus I ke siklus II. 3. Peningkatan Pemahaman Matematis

Untuk mengetahui hasil pemahaman siswa, dalam pembelajaran matematika materi operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan menggunakan media garis bilangan pipa berwarnna, dapat dilihat dari data tes hasil pemahamann siswa pada penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.

0

Siklus I Siklus II

Siswa yang sudah mencapai

KKM 70.9 93.5

Siswa yang belum mencapai

KKM 29.1 6.5

(43)

Gambar Diagram Batang 4.1

Persentase Hasil Peningkatan Pemahaman Siswa

Hasil peningkatan pemahaman siswa dari siklus I dan siklus II dapat dilihat dari diagram batang 4.1. Pada kegiatan pembelajaran matematika siklus I dengan menggunakan media garis bilangan pipa berwana untuk meningkatkan pemahan matematis siswa, pada siklus I siswa yang sudah mencapai KKM yaitu 22 orang siswa dengan persentase 70,9%, sedangkan siswa yang belum mencapai KKM yaitu 9 orang siswa dengan persentase 29,1%.

Sedangkan pada kegiatan pembelajaran matematika siklus II dengan menggunakan media garis bilangan pipa berwarna, pada siklus II ada peningkatan dari siklus sebelumnya dengan jumlah siswa yang mencapai KKM 29 orang siswa dengan persentase 93,5%, sedangkan siswa yang belum mencapai KKM pada siklu II yaitu 2 orang dengan persentase 6,5%.

(44)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian tindakan kelas yang dilakukan di kelas IVB SDN 4 Cibogo kecamatan Kembang kabupaten Bandung Barat dengan menggunakan media garis bilangan bipa berwarna yaitu:

1. Perencanaan pembelajaran matematika materi operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat melalui media garis bilangan pipa berwarna untuk meningkatkan pemahaman matematis siswa disusun berdasarkan standar kompetensi, kompetensi dasar, Indikator, tujuan pembelajaran, materi pokok, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber dan alat belajar, serta penilaian. Perencanaan yang dilaksanakan pada setiap siklus I dan siklus II dengan menggunakan media garis bilangan pipa berwarna mengalami perubahan dengan baik, perencanaan ini dituntut siswa untuk lebih memahami dan aktif dalam pembelajaran operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.

(45)

kita lihat dari persentase skor yang mencapai KKM dan yang belum mencapai KKM. Sedangkan aktifitas siswa dapat dilihat dari hasil observasi dan pengamatan pada waktu pembelajaran berlangsung di dalam kelas.

3. Peningkatan pemahaman matematis siswa pada operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat, penggunaan garis bilangan pipa berwarna pada pembelajaran ini, dapat meningkatkan pemahaman matematis siswa, dapat dilihat pada gambar diagram batang hasil peningkatan pemahaman siswa.

Dengan demikian, pembelajaran pada operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan menggunakan media garis bilanan pipa berwarna dapat meningkatkan pemahaman matematis siswa dan meningkatkan aktifitas siswa.

B. Saran

Ada beberapa saran yang perlu dikemukaan oleh peneliti diantaranya yaitu:

1. Bagi Guru

a. Guru harus memiliki rasa kepekaan untuk mengetahui apa saja kesulitan dalam mengajar, baik itu dalam menyampaikan materi ataupun dalam mengelola kelas.

b. Guru harus bisa mencari jalan atau solusi untuk mengatasi kesulitan mengajar dengan cara membuat media pembelajaran, memberikan motivasi dan semngat buat siswa, supaya siswa-siswa lebih semangat untuk mengikuti pembelajaran, sehingga siswa cenderung lebih aktif dari pembelajaran sebelumnya.

2. Bagi Siswa

a. Siswa harus merespon ketika guru sedang menjelaskan didepan kelas, sehingga materi yang telah disampaikan dapat dimengerti.

(46)

Untuk pihak sekolah diharapkan mendukung sepenuhnya demi kemajuan dan meningkatkan aktivitas siswa dan aktifitas guru, hal tersebut dapat meningkatkan kualitas pembelajaran berlangsung, pengadaan fasilitas harus lebih dilengkapi.

4. Bagi Peneliti Lainnya

(47)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber dari buku:

Alma, B. (2011). Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Amam, A. (2013). Pengaruh Pembelajaran Matematika Berbasis ICT Terhadap Kemampuan dan Pemecahan Masalah Matematis Siswa. Bandung: Tesis. Universitas Pendidikan Indonesia.

Arsyad, A. (2013). Media Pembelajaran. Edisi Revisi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Darhim, dkk. (1994). Pendidikan Matematika 2. Jakarta:Universitas Terbuka.

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta: PT Gramedia. (ed. 4).

Rusman. (2009). Manajemen Kurukulum. Edisi ke satu ke dua. Jakarta: PT Raja Grapindo.

Riani, I. (2013). Penggunaan Alat Peraga Akuarium Bilbul untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Bilangan Bulat pada Mata Pelajaran Matematika Kelas IV Sekolah Dasar. Bandung: Skripsi. Universitas pendidikan Indonesia.

Saputra, E, S. (2011). Penggunaan Model Interaksi Sosial dengan Bermain Peran Sebagai Upaya untuk Meningkatkan Kemampuan Matematis Siswa Kelas VIIB MTS pada Konsep Aritmetika Sosial. Bandung: Skripsi. Universitan Pendidikan Indonesia.

(48)

Sukawati, S. (2011). Penggunaan Media Temtabagisu dan Film Sederhana untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Surat Pribadi di Kelas IV SD Negeri Cupuwangi Kecamatan Rancakalong Kabupaten Sumedang. Sumedang: Skripsi. Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Daerah Sumedang.

Taniredja, T. dkk (2012). Penelitian Tindakan Kelas Untuk Mengembangkan Propesi Guru Praktik, praktis dan Mudah. Edisi ke tiga. Bandung: Alfabeth.

Puerwanti, E. dkk (2008). Asesmen Pembelajaran SD. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen pendidikan Nasional.

(49)

1

Lampiran Siklus I

Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan

pembelajaran (RPP)

Lampiran 2 : LKS siklus I

Lampiran 3 : Hasil siklus I.

Lampiran 4 : Daftar nilai siswa

Lampiran 4 : Daftar nilai kelompok

Lampiran 5 : Lembar observasi aktivitas guru

Lampiran 6 : Lembar observasi aktifitas

siswa

(50)

2

Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RPP

A. Identitas

Nama Sekolah : SDN 4 Cibogo Mata Pelajaran : Matematika

Kelas : IVB

Semester : II (dua)

Alokasi Waktu : 4x35 menit (2 kali pertemuan)

B. Standar Kompetensi

5. Menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat. C. Kompetensi Dasar

5.2 Menjumlahkan bilangan bulat D. Indikator

1. Kemampuan menyatakan ulang konsep yang sudah dipelajari pada operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat melalui media garis bilangan pipa berwarna.

2. Kemampuan menerapkan konsep secara alogaritma pada operasi penjumlaham dam pengurangan bilangan bulat melalui penggunaan media garis bilangan pipa berwarna.

E. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui kegiatan pembelajaran ini siswa mampu menyatakan ulang konsep yang sudah dipelajari pada operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat melalui media garis bilangan pipa berwarna.

(51)

3

bilangan bulat melalui penggunaan media garis bilangan pipa berwarna.

F. Karakter Siswa yang Diharapkan

- Karakter siswa yang diharapkan : Kreatif, kerja sama, keberanian, rasa ingin tahu, peduli lingkungan, tanggung jawab.

G. Materi Pembelajaran

1. Penjumlahan bilangan bulat

Penjumlahan bilangan dapat dilakukan dengan bantuan garis bilangan dengan membuat diagram panah yang menyertakan bilangan.

a. Mengenal Bilangan Bulat dengan Diagram Panah

Sebuah bilangan bulat dapat ditunjukkan dengan diagram panah pada garis bilangan yang mempunyai panjang dan arah. Panjang diagram panah menunjukkan banyaknya satuan, sedangkan arahnya menunjukkan positif atau negatif.

Jika diagram panah menuju ke arah kanan, maka anak panah tersebut menunjukkan bilangan bulat positif. Jika diagram panah menuju ke kiri, maka anak panah tersebut menunjukkan bilangan bulat negatif.

Menunjukkan bilangan 7

Menunjukkan bilangan -7

(52)

4

(-2) + (-6) =

H. Metode Pembelajaran - Metode tanya jawab - Metode demontrasi. - Metode penugasan - Metode ceramah

I. Kegiatan pembelajaran 1. Kegiatan awal ( 5 menit)

a. Mengkondisikan peserta didik secara pisik dan psikis dengan cara mengabsen peserta didik yang tidak hadir dan memeriksa PR bila ada.

b. Sebagai apersepsi guru dan peserta didik mengadakan tanya jawab yang berkaitan dengan materi ajar yang sudah diajarkan dengan pelajaran yang mau disampaikan.

c. Menyampaikan materi yang akan disampaikan. d. Menyampaikan tujuna yang akan disampaiakan. 2. Kegiatan inti (60 menit)

a. Eksplorasi

1) Guru memperkenalkan garis bilangan.

2) Peserta dengan bimbingan guru diarahkan untuk menjumlahkan bilangan bulat.

(53)

5

4) Peserta didik dengan bimbingan guru bertanya jawab tentang bilangan bulat.

b. Elaborasi

1) Guru memperkenalkan media pipa berwarna.

2) Peserta didik menyimak penjelasan guru saat menggunakan media pembelajaran berlangsung.

3) Peserta didik dapat menjumlahkan bilangan bulat dengan menggunakan.

4) Peserta didik dengan bimbingan guru dibagi menjadi 6 kelompok.

5) Setelah beres dibagi kelompok guru membagikan soal dan media pembelajaran.

6) Setiap kelompok mengerjakan soal yang telah diberikan.

7) Setiap perwakilan dari peserta didik maju ke depan untuk mengerjakan soal latihan.

8) Setiap kelompok yang menjawab di berikan skor 1. c. Konfirmasi

1) Peserta didik dan guru mengadakan refleksi terhadap proses pembelajaran yang telah dibahas.

2) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya.

3) Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau yang belum aktif.

3. Kegiatan penutup (5 menit)

a. Dengan bimbingan guru peserta didik membuat kesimpulan.

b. Guru memberikan penilaian untuk mengetahui sejauh mana penguasaan materi Peserta didik terhadap pembelajaran yang barusan dibahas.

c. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.

(54)

6

e. Guru menyampaikan materi yang akan di bahas pada pertemuan berikutnya

J. Alat dan Sumber Belajar 1. Media pipa berwarna

2. Buku Matematika kelas IV, hal 137, karangan Burhan Mustaqim dan Ary astuti.

3. Karton skor penilaian. K. Format Penilaian

Format Penilaian Kelompok

Indikator Pencapaian

- Mengurutkan bilangan bulat dari yang terendah sampai yang terbesar.

- Menempatkan

bilangan bulat positif dan bilangan bulat negatif.

Tugas kelompok

(55)

7

Kriteria penilaian kelompok

(56)

8

Lampiran 2 : LKS siklus I

Nama :

Kelas :

Isilah titik-titik dibawah ini dengan benar!

(57)

9

(58)
(59)

11

Lampiran 4 : Format Penilaian Kelompok

Lembar Observasi Ativitas Kelompok

Kelas :

Observer :

Kelompok ASPEK YANG DINILAI

(Skor Kelompok)

1= hanya satu atau dua orang yang berdiskusi untuk mengerjakan LKS. 2= hanya tiga atau empat orang yang berdiskusi untuk mengerjakan LKS .

3= semua anggota ikut berdiskusi untuk mengerjakan LKS 2. Tanggung Jawab

(60)

12

2= hanya tiga atau empat orang yang bertanggung jawab untuk mengerjakan LKS

3= semua anggota tanggung jawab unuk mengerjakan LKS 3. Aktif Berpendapat

1= hanya satu atau dua yang aktif berpendapat pada waktu kegiatan belajar di kelas.

2= hanya tiga atau empat yang aktif berpendapat pada waktu kegiatan belajar di kelas.

3= semua anggota kelompok aktif berpendapat pada waktu kegiatan belajar di kelas.

4. Tepat Waktu

1= terlambat mengerjakan lebih dari lima menit dari waktu yang sudah ditentukan.

2= terlambat mengerjakan kurang dari lima menit dari waktu yang sudah ditentukan.

(61)

13

(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)

19

Lampiran 6 : Format Lembar Observasi Aktivitas Guru

Lembar Observasi Aktifitas Guru Siklus I

Nama guru :

Tanggal Pelaksanaan :

Kegiatan : Pembelajaran Bilangan Bulat Menggunakan

Alat Peraga Pipa Berwarna.

No Aktifitas Guru Proses Pembelajaran

1 Orientasi

3 Membimbing siswa untuk mendiskusikan tentang pemahaman siswa dengan menggunakan pipa berwarna.

4 Mengklasifikasi

pemahaman yang dimiliki siswa tentang bilangan bulat.

5 Mengajak siswa

(68)

20

(69)

21

(70)

22

(71)
(72)

24

Lampiran 8 : Format Penilaian Aktifitas Guru

Lembar Observasi Aktivitas Guru

Nama guru :

Observer :

No Aktivitas Guru Nilai

A B C D

1. Kegiatan Awal

a. Guru mengucapkan salam b. Guru memimpin do’a

c. Guru mengecek kehadiran siswa d. Guru mengkondisikan siswa e. guru melakukan apersepsi 2. Kegiatan inti

a. Guru membagi kelompok dengan tertib. b. Guru menggunakan media pembelajaran.

c. Guru membimbing siswa ketika menggunakan media pembelajaran.

d. Guru melakukan tanya jawab.

e. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi ajar yang belum dipahami.

3. Kegiatan penutup

a. Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan materi ajar.

b. Guru memberikan penguatan

c. Guru membagikan lembar observasi. Jumlah

(73)

25

(74)
(75)
(76)

28

Lampiran 10 : Format Lembar Observasi Aktifitas Siswa. Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Kelas :

Siklus :

No Aktivitas Siswa Nilai

A B C D

1. Kegiatan awal

a. Siswa menjawab salam

b. Siswa berdo’a sebelum memulai pelajaran

c. Siswa menjawab dan mengangkat tangan ketika guru mengabsennya.

d. Siswa kondusif dan mendengarkan ketika guru menjelaskan.

e. Siswa menyimak penjelsan guru 2. Kegiatan inti

a. Siswa dapat dibagi kelompok dengan tertib b. Siswa bisa menggunakan media pembelajaran. c. Siswa menyelesaikan soal dengan tepat waktu d. Siswa aktif bertanya materi yang belum dipahami e. Siswa fokus ketia giru sedana mebahas materi 3. Kegiatan Penutup

a. Siswa dapat menyimpulkan materi yang telah diajarkan. b. Siswa mendengarkan dan menyimak ketika guru

memberikan penguatan

c. Siswa mengerjakan lembar evaluasi secara individu. d. Siswa mengumpulkan hasil kerjaannya dengan tepat

waktu.

e. Siswa menutup pelajaran dengan membacakan do’a. Jumlah

(77)

29

(78)
(79)
(80)

32

(81)
(82)
(83)

Gambar

Tabel 4.2 Hasil aktifitas siswa pada siklus I
Tabel Skor Hasil Kelompok dan Individu Siklu1 I
Tabel 4.4
Tabel 4.5
+4

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Untuk pengucap yang tidak terdapat di dalam basisdata didapat hasil 92,5 % pada panjang frame 10 ms, sehingga hasil perhitungan persentase selanjutnya menggunakan

Setelah menyelesaikan pendidikan di SMA Negeri 7 Medan, penulis kemudian melanjutkan pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara (Stambuk 2009) dan memperoleh gelar

mengenai tahapan menjahit bouste houder dari awal sampai finishing. 2) Editing video yang merupakan tahap pengeditan setelah shooting dengan. memasukkan semua bahan

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan. © Rakhmat

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pembelajaran bola kecil terhadap peningkatan keterampilan gerak dasar dan hasil belajar siswa.. Penelitian ini menggunakan

Analisis Pelatihan Terhadap Kompetensi Pedagogik Dan Profesional Guru Serta Dampaknya Terhadap Prestasi Belajar Siswa: Studi Pada Guru Matematika Smp Di Kota Makassar..

sebagai faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa yaitu kompetensi guru.. untuk masuk ke dalam hubungan sosial sehubungan dengan individual