PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN
MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN
DASAR KELISTRIKAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Program Studi Pendidikan Teknik Mesin
oleh
SUHERLAN ZAKARIA E.0551.0907084
DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN
MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN
DASAR KELISTRIKAN
Oleh
SUHERLAN ZAKARYA E.0551.0907084
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
© Suherlan Zakarya 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “PENINGKATAN
HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN DASAR KELISTRIKAN” ini beserta seluruh isisnya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Oktober 2014 Yang Membuat Pernyataan,
Suherlan Zakaria, 2014
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Problem Based Learning Pada Mata Pelajaran D asar Kelistrikan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Penelitian ini betujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model Problem Based Learning pada mata pelajaran Dasar Kelistrikan. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari tiga siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan pada setiap siklus. Rata-rata N-Gain pada siklus I sebesar 0,45, pada siklus ke II sebesar 0,56 dan pada siklus ke III sebesar 0,63. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan setiap siklus karena terjadi perbaikan belajar pada setiap siklus. Sehingga pembelajaran model problem based learning dapat digunakan karena model ini dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dan berdampak pada pemahaman kognitif siswa pada mata pelajaran Dasar Kelistrikan.
Suherlan Zakaria, 2014
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Problem Based Learning Pada Mata Pelajaran D asar Kelistrikan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
This researc in aimed to seek the improvement of student study result using the model of Problem Based Learning in Basic Electrical subjects. The research method used was Classroom Action Research that consists of three cycles. The results showed that the learning outcomes of students has increased in each cycle. Average N-Gain on the first cycle of 0.45, the second cycle of 0.56 and the third cycle of 0.63. The results of student learning has increased each cycle due to the improvement of learning at each cycle. So that the learning model of problem-based learning can be used because this model can enhance the students' learning activities and impact on student's cognitive understanding of the Basic Electrical subjects.
Suherlan Zakaria, 2014
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Problem Based Learning Pada Mata Pelajaran D asar Kelistrikan
viii
Suherlan Zakaria, 2014
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Problem Based Learning Pada Mata Pelajaran D asar Kelistrikan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
F. Stuktur Organisasi Penulisan... 4
BAB II LANDASAN TEORI... 5
F. Mata Pelajaran Dasar Kelistrikan……….. 19
G. Kaitan Model PBL dengan Mata Pelajaran DK……… 20
BAB III METODE PENELITIAN... 22
A. Lokasi dan Subjek Penelitian…... 22
ix
Suherlan Zakaria, 2014
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Problem Based Learning Pada Mata Pelajaran D asar Kelistrikan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Definisi Operasional………... 24
D. Teknik Pengumpulan Data………. 25
E. Instrumen Penelitian……… 26
F. Pengembangan Instrumen……… 26
G. Teknik Analisis Data……….. 27
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……… 29
A. Hasil Penelitian ……….. 29
B. Pembahasan Hasil Penelitian ………. 32
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ………. 34
A. Simpulan ………. 34
B. Saran ……… 34
DAFTAR PUSTAKA... 35
x
Suherlan Zakaria, 2014
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Problem Based Learning Pada Mata Pelajaran D asar Kelistrikan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR
xi
Suherlan Zakaria, 2014
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Problem Based Learning Pada Mata Pelajaran D asar Kelistrikan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 2.1 Tahapan Pembelajaran PBL………. 18
Tabel 3.1 Kriteria Nilai………. 27
Tabel 3.2 Kriteria N-Gain………. 27
Tabel 3.3 Kriteria Aktivitas Siswa …………..……… 28
Tabel 3.4 Kriteria Keterlaksanaan Model Pembelajaran ………. 28
Tabel 4.1 Rata-Rata Nilai Pre Test dan Post Test Siswa ………. 29
Tabel 4.2 Frekuensi Kelulusan Siswa………... 29
Tabel 4.3 Rata-Rata Nilai N-Gain Pada Setiap Siklus……….. 30
Tabel 4.4 Rata-Rata Nilai Presentase Aktivitas Belajar Siswa ………… 31
xii
Suherlan Zakaria, 2014
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Problem Based Learning Pada Mata Pelajaran D asar Kelistrikan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Hal
A.1 Silabus……… 37
A.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I……… 38
A.3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II……….. 41
A.4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III……….. 44
xiii
Suherlan Zakaria, 2014
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Problem Based Learning Pada Mata Pelajaran D asar Kelistrikan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D.7 Rekapitulasi Observasi Aktifitas Belajar Siswa………... 102
D.8 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I………. 104
D.9 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II………... 105
D.10 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus III……….. 106
D.11 Rekapitulasi Observasi Aktivitas Guru ………. 107
Suherlan Zakaria, 2014
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Problem Based Learning Pada Mata Pelajaran D asar Kelistrikan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan formal yang mempersiapkan siswa untuk menjadi tenaga kerja yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Tiga hal tersebut diperoleh melalui proses belajar di sekolah. Pendidikan dan pelatihan berbagai program keahlian yang diselenggarakan di SMK telah disesuaikan dengan kebutuhan lapangan kerja. Hal ini sesuai dengan dokumen SMK tahun 2004 (Depdiknas, 2004: 8) yang menyatakan bahwa “SMK menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan (diklat) berbagai program keahlian yang disesuaikan dengan kebutuhan lapangan kerja”. Demi mencapai standar kompetensi yang telah ditetapkan oleh industri/dunia usaha/asosiasi profesi, substansi diklat dikemas dalam berbagai mata pelajaran yang dikelompokan dan diorganisir menjadi program normatif, produktif, dan adaptif.
Salah satu mata pelajaran yang termasuk pada kelompok program produktif di SMK kelompok teknologi dan industri pada program keahlian Teknik Pendingin dan Tata Udara (TPTU) adalah mata pelajaran dasar kelistrikan (DK). Penguasaan materi mata pelajaran DK pada siswa SMK program keahlian TPTU mutlak diperlukan sebagai dasar pengetahuan keterampilan dan pemahaman pengukuran listrik dan juga sebagai acuan untuk melanjutkan ke tingkatan yang lebih tinggi.
2
Suherlan Zakaria, 2014
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Problem Based Learning Pada Mata Pelajaran D asar Kelistrikan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mencapai nilai kriteria ketuntasan minimum (KKM). Sedangkan syarat nilai untuk lulus pada mata pelajaran kejuruan berdasarkan KKM adalah 75 ke atas, tetapi pada kenyataannya nilai siswa khususnya pada mata pelajaran DK masih banyak yang di bawah KKM. Penyebabnya karena siswa kelas X masih adaptasi dengan lingkungan dan materi baru atau kurang cocoknya metode pembelajaran yang diterapkan. Kendala lainnya yang memungkinkan hal tersebut yaitu kurangnya waktu pembelajaran teori, kurangnya perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran DK dan guru masih menggunakan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru.
3
Suherlan Zakaria, 2014
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Problem Based Learning Pada Mata Pelajaran D asar Kelistrikan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas maka perlu kiranya masalah tersebut diidentifikasi terlebih dahulu. Adapun identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Siswa kurang paham terhadap materi dasar kelistrikan.
2. Hasil belajar siswa yang masih rendah pada mata pelajaran DK. 3. Kurang cocoknya model pembelajaran yang digunakan.
Agar penelitian ini terfokus pada satu permasalahan, maka penulis membatasi masalah yang akan diteliti meliputi hasil belajar siswa pada aspek kognitif dan aspek afektif melalui model PBL pada mata pelajaran DK pada siswa kelas X program keahlian TPTU SMKN 1 Cihampelas pada materi memahami komponen aktif/pasif pada rangkaian listrik.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis perlu membatasi masalah dalam penelitian ini agar lebih terarah. Maka rumusan pada penelitian ini adalah : “Bagaimanakah Peningkatan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Problem Based Learning pada Mata Pelajaran Dasar Kelistrikan?”.
D. Tujuan Penelitian
4
Suherlan Zakaria, 2014
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Problem Based Learning Pada Mata Pelajaran D asar Kelistrikan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan yang telah dikemukakan di atas, maka setelah penelitian ini selesai dilakukan dan hasil diperoleh, diharapkan memperoleh manfaat sebagai berikut:
1. Bagi peneliti, dengan adanya penelitian ini dapat menambah wawasan, serta keterampilan dalam menerapkan model pembelajaran pada kegiatan belajar mengajar mata pelajaran DK khususnya.
2. Bagi siswa, selain diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa, juga dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran mata pelajaran DK di kelas.
3. Bagi sekolah, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam upaya meningkatkan mutu, kualitas pembelajaran di sekolah serta pengembangan kurikulum dalam menggunakan metode pembelajaran, khususnya pada mata pelajaran DK.
F. Struktur Organisasi Penulisan
5
Suherlan Zakaria, 2014
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Problem Based Learning Pada Mata Pelajaran D asar Kelistrikan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Suherlan Zakaria, 2014
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Problem Based Learning Pada Mata Pelajaran D asar Kelistrikan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian
Lokasi penelitian yang dipilih adalah SMKN 1 Cihampelas jalan raya Sayuran No. 39 Desa Mekarmukti Kecamatan Cihampelas Kab. Bandung Barat 40757. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X 1 (satu) Program Keahlian TPTU SMKN 1 Cihampelas. Subjek terdiri atas satu kelas yang berjumlah 34 siswa.
B. Metode Penelitian dan Desain Penelitian
Metode penelitian adalah suatu cara untuk mendapatkan data-data yang digunakan untuk menjawab suatu permasalahan. Sugiyono (2010: 3) mengemukakan bahwa “secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan itu dilandasi oleh metode keilmuan.” Cara ilmiah digunakan dengan tujuan memperoleh data yang objektif, valid dan reliabel. Selain itu, agar data yang didapat mampu memecahkan masalah maka metode penelitian harus efisien, valid dan reliabel. Efisien dalam hal ini dimaksudkan untuk memperhatikan keterbatasan, dana, tenaga, waktu dan kemampuan; valid berarti adanya ketepatan antara dua data yang terkumpul dengan data yang terjadi pada objek yang sesungguhnya; reliabel berarti adanya ketetapan atau konsisten data yang didapat dari waktu ke waktu. Selain hal-hal yang telah dijelaskan diatas, metode penelitian juga harus memiliki efektifitas yang dimaksudkan adanya kesesuaian dengan masalah yang akan dipecahkan.
23
Suherlan Zakaria, 2014
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Problem Based Learning Pada Mata Pelajaran D asar Kelistrikan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
24
Suherlan Zakaria, 2014
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Problem Based Learning Pada Mata Pelajaran D asar Kelistrikan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas
C. Definisi Operasional
25
Suherlan Zakaria, 2014
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Problem Based Learning Pada Mata Pelajaran D asar Kelistrikan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
digunakan oleh penulis, maka lebih jelasnya defenisi operasional dari masing-masing istilah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Model PBL merupakan suatu model pembelajaran yang mengedepankan pemberdayaan kemampuan siswa secara optimal, Cara ini bertujuan agar siswa memiliki pengalaman untuk bekal menghadapi kehidupan profesinya. Model PBL ini yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya hasil belajar.
2. Hasil belajar adalah perubahan pada diri seseorang setelah diberikan treatment. Perubahan tersebut ditunjukan melalui penilaian sebelum dan
setelah diberikan treatment. Hasil belajar inilah yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya Model PBL.
D. Teknik Pengumpulan Data
Data merupakan kunci untuk menjawab masalah yang diteliti. Guna mendapatkan data, maka diperlukan proses pengambilan data. Sebelum melakukan proses pengambilan data, perlu ditetapkan teknik pengumpulan data. Sugiyono (2010: 308) mejelaskan bahwa:
“Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar.”
26
Suherlan Zakaria, 2014
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Problem Based Learning Pada Mata Pelajaran D asar Kelistrikan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
individu atau kelompok.” Teknik pengumpulan data tes yang digunakan adalah tes prestasi belajar. Faisal (2008:138) mengemukakan bahwa:
“Tes prestasi belajar (achievement test) dimaksudkan untuk mengukur hasil belajar seseorang pada sesuatu bidang pengetahuan atau keterampilan; mengukur tingkat performan individu, sehingga bisa menetapkan status atau posisi sesuatu individu atau kelompok didalam penguasaannya terhadap suatu bidang pengetahuan atau keterampilan tertentu.”
E. Instrumen Penelitian
1. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas belajar siswa dan aktivitas guru. Aktivitas belajar siswa dan guru diamati dan dinilai pada lembar aktivitas belajar siswa dan aktivitas guru. Lembar observasi ini memuat indikator aktivitas belajar siswa dan aktivitas guru.
2. Tes
Tes yang diberikan pada penelitian ini terdiri dari pre-test dan post-test. Pre-test merupakan tes awal yang diberikan guna mengukur dan mengetahui pemahaman siswa terhadap kompetensi dasar memahami komponen aktif/pasif dalam rangkaian listrik sebelum proses pembelajaran menggunakan model PBL. Setelah pembelajaran menggunakan model PBL selesai, maka siswa akan diberikan Post-test. Post-test dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh indikator yang
disampaikan dalam proses pembelajaran yang telah dikuasai oleh siswa. F. Pengembangan Instrumen
Sebelum soal digunakan pada pre test dan post test, instrument yang dibuat harus terlebih dahulu melalui uji instrumen penelitian. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kelayakan instrumen dengan menguji instrumen agar memiliki ketepatan dan ketetapan yang baik digunakan pada penelitian ini. Instrumen soal yang akan digunakan harus melalui beberapa analisis terlebih dahulu. Analisis instumen soal yang digunakan adalah expert judgment.
27
Suherlan Zakaria, 2014
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Problem Based Learning Pada Mata Pelajaran D asar Kelistrikan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Suatu tes dikatakan valid apabila tes tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur, sebuah item (butir soal) dikatakan valid apabila mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total, skor pada item menyebabkan skor total menjadi lebih tinggi atau rendah. Berdasarkan penjelasan tersebut, dalam penelitian ini penulis mengadakan pengujian expert judgment adalah pengujian instrumen butir soal tes oleh para ahli dibidangnya atau pada mata pelajaran tersebut.
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang dilakukan pada penelitian ini adalah menilai hasil belajar siswa. Berikut ini adalah teknis analisis yang digunakan:
1. Hasil Belajar Siswa Pada Aspek Kognitif
Hasil belajar siswa pada aspek kognitif didapatkan dari hasil pre test dan post test yang dilakukan. Berdasarkan kurikulum yang ditetapkan SMK Negeri 1
Cihampelas, siswa dinyatakan lulus pada mata pelajaran produktif apabila Kriteria Ketuntasan Minimum ≥ 75 pada tabel 3.1.
Sumber: Dokumen SMK Negeri 1 Cihampelas 2. N-Gain
Uji N-Gain dipergunakan untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa. Rumus yang digunakan untuk Uji N-Gain menurut Hake (1998: 1) adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2 Kriteria N-Gain
28
Suherlan Zakaria, 2014
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Problem Based Learning Pada Mata Pelajaran D asar Kelistrikan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu G > 0,7 Tinggi
0,3 ≤ G ≤ 0,7 Sedang G < 0,3 Rendah
Sumber: Hake, 1998: 1
3. Aktivitas Siswa
Pengolahan data hasil observasi aktivitas siswa dilakukan untuk mengetahui persentase aktivitas siswa pada saat menggunakan model PBL. Persentase aktivitas siswa dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Hasil perhitungan persentase siswa tersebut kemudian dimasukkan ke dalam kriteria tertentu. Kriteria keaktifan siswa menurut Yonny et.al, (2010: 175), dapat dilihat pada tabel 3.3.
Tabel 3.3 Kriteria Aktivitas Belajar Siswa
Persentase Kriteria
Pengolahan data hasil observasi aktivitas guru dilakukan untuk mengetahui sejauh mana guru melaksanakan model pembelajaran yang digunakan pada penelitian ini. Keterlaksanaan model pembelajaran dapat dilakukan dengan cara:
29
Suherlan Zakaria, 2014
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Problem Based Learning Pada Mata Pelajaran D asar Kelistrikan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.4 Kriteria Keterlaksanaan Model Pembelajaran
Persentase Kriteria
0 – 24,9 Sangat Kurang 25 – 37,5 Kurang 37,6 – 62,5 Sedang 62,6 – 87,5 Baik
Suherlan Zakaria, 2014
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Problem Based Learning Pada Mata Pelajaran D asar Kelistrikan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan data hasil penelitian tindakan kelas di program keahlian teknik pendingin dan tata udara SMK Negeri Cihampelas, menunjukkan bahwa umum penerapan problem based learning pada mata pelajaran dasar kelistrikan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar ini ditunjukkan dengan peningkatan nilai rata-rata N-Gain siswa pada setiap siklusnya. Rata-rata nilai N-Gain siswa mengalami peningkatan dari siklus I hingga siklus III dan berada pada kriteria sedang. Hasil belajar setiap siklus penelitian tindakan kelas ini dapat meningkat karena terjadi perbaikan proses pembelajaran yang dilakukan pada setiap siklus. Sehingga pembelajaran selanjutnya model problem based learning dapat digunakan karena model ini dapat meningkatkan aktivitas belajar
siswa dan berdampak pada pemahaman kognitif siswa pada mata pelajaran Dasar Kelistrikan.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah disusun, penulis memiliki beberapa saran diantaranya:
1. Bagi siswa, penerapan model problem based learning memberikan kesempatan siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran. Namun untuk dapat memaksimalkan kesempatan ini sebaiknya sumber belajar lebih dilengkapi lagi.
35
Suherlan Zakaria, 2014
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Problem Based Learning Pada Mata Pelajaran D asar Kelistrikan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Suherlan Zakaria, 2014
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Problem Based Learning Pada Mata Pelajaran D asar Kelistrikan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Yadav., Aaman, Dipendra S. P, Mary A. L., Charles F. B., (2011), Problem-Based
Learning: Influence on Students’ Learning in an Electrical Engineering
Course, Journal of Engineering Education, Volume 100, Issue 2, p 253-280. Ahmad, A. J. (2009). Pendekatan Spices dan Problem Based Learning (PBL).
[online]. Tersedia: staff.ui.ac.id [27 Mei 2014]
Amir, Taufiq. (2009). Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning. Jakarta: Kencana
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta
Depdiknas. (2004). Kurikulum SMK Edisi 2004: Garis- Garis Besar Program Pendidikan dan Pelatihan.
Faisal, S. (2008). Format-format Penelitian Sosial. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Finch, C. R. dan Crunkilton. (1984). Curriculum Development In Vocational And Technical Education: Planning, Content and Implementation. Sidney. Allyn and Bacon Inc.
Graaff, E. dan Kolmos, H. (2009). Research on PBL Practice in Engineering Education: Sense Publisher [online]. Tersedia: https://www.sensepublishers.com [23 Mei 2014]
Hake, Ricard. (1998). Analyzing Change/Gain Score. [online]. Tersedia: physics.indiana.edu/~sdi/ajpv3i.pdf [27 Mei 2014]
Killey, M. dan Mullins, G. (2005). leap into Problem Based Learning. CLPD Publisher [online]. Tresedia: www.never.edu [27 Mei 2014]
Makmun, A. S. (1997). Psikologi kependidikan. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya Nugroho, L. E. (2004). Teknologi Informasi dalam PBL untuk Bidang Keteknikan.
[online]. Tersedia: www.mti.ugm.ac.id [28 Mei 2014]
36
Suherlan Zakaria, 2014
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Problem Based Learning Pada Mata Pelajaran D asar Kelistrikan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Said, Mahamd .A, Meikhlife & Abd .R, (2005), Implementation of the Problem-Based Learning Approach in the Department of Electrical Engineering, University of Malaya, European Journal of Engineering Education Volume 30, Issue 1.
Sagala, Syaiful H. (2005). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Saptono, Rahmat. (2003). Is Problem Based Learning (PBL) a Better Approach for
Engineering Education? CAFEO-21 (21st Conference of the Asian Federation of Engineering Organization). [online]. Tersedia: staff.ui.ac.id [27 Mei 2014]
Savery, John. (2006) Overvie Of Problem Based Learning: Definition and Distinctions. [online], Vol 1, 12 halaman. Tersedia: docs.lib.purde.edu [27 Mei 2014]
Slameto. (2003). Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sumarji. 2009. Penerapan Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Motivasi dan Kemampuan Pemecahan Masalah Ilmu Statika dan Tegangan Di SMK. [online]. Tersedia: journal.um.ac.id [27 Mei 2014]
Trianto. (2007). Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivis. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.
Usman, U. M. dan Setiawati, L. (1993). Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung: Rosdakarya