PENGARUH DISIPLIN BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN
EKONOMI
(Suatu Kasus pada Siswa Kelas XI IPS di SMA Negeri 23 Bandung)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Oleh
Ghitha Sukma Dewi
0906256
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
(Suatu Kasus pada Siswa Kelas XI IPS di SMA Negeri 23 Bandung)
Oleh:
GHITHA SUKMA DEWI
Sebuah Skripsi Yang Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Ghitha Sukma Dewi 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
November 2013
Hak Cipta dilindungi Undang-undang.
PENGARUH DISIPLIN BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN
EKONOMI
(Suatu Kasus pada Siswa Kelas XI IPS di SMA Negeri 23 Bandung)
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :
Pembimbing I
Prof. Dr. H. Eeng Ahman, MS. NIP. 19611022 198603 1 002
Pembimbing II
Drs. Ani Pinayani, MM. NIP. 19620612 198803 1 001
Mengetahui
Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi
ABSTRAK
Ghitha Sukma Dewi. (2013). “Pengaruh Disiplin Belajar dan Perhatian Orang Tua terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi (Suatu Kasus pada Siswa Kelas XI IPS di SMA Negeri 23 Bandung). Di bawah bimbingan Prof. Dr. H. Eeng Ahman, MS dan Drs. Ani Pinayani, MM.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh disiplin belajar dan perhatian orang tua terhadap hasil belajar siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu survey dengan menggunakan angket sebagai alat pengumpulan data dan menggunakan teknik analisis data regresi linier berganda. Objek penelitian ini yaitu siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 23 Bandung. Teknik penentuan sampel menggunakan sampling jenuh, maka sampel penelitian ini adalah seluruh populasi yang ada yaitu sebanyak 166 siswa. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,937 atau sebesar 93,7% artinya pengaruh disiplin belajar (X1) dan perhatian orang tua (X2)
terhadap hasil belajar (Y) sebesar 93,7% dan sisanya sebesar 6,3% dipengaruhi oleh faktor lain diluar model. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh temuan bahwa secara simultan maupun secara parsial, variabel disiplin belajar dan perhatian orang tua berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa.
ABSTRACT
Ghitha Sukma Dewi. (2013). “The Effect of Self-Discipline Learning and Parents’ Attention toward the Result of Student’s Learning Process on Economic Subject (A Case Study on students of Class XI Social in 23 Senior High School Bandung)”. The paper was under the supervision of Dr. H. Eeng Ahman, MS and Drs. Ani Pinayani, MM.
The purpose of this paper was to discover the effect of self-discipline
learning and parents’ attention toward the result of students’ learning process. The
methodology employed in this paper was a survey with a questionnaire in collecting the data and a multiple linear regression technique in analyzing the data. The object of the analysis was students of Class XI Social in 23 Senior High School Bandung. The technique employed in choosing the sample was a saturated sampling. Therefore, the analysis involved the whole population for 166 students. From the analysis, the coefficient of determination (R2) for 0.937 or 93.7% was obtained. The result signals that the effect of self-discipline learning (X1) and parents’ attention (X2) toward the result of the learning process combined was
93.7% and the remaining 6.3% was affected by other factors outside the model. Furthermore, the analysis obtained the fact that either simultaneously or partially, the variable of self-discipline learning and parents’ attention affect positively
significant toward the result of students’ learning process.
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xii DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 4
1.3 Tujuan Penelitian ... 5
1.4 Manfaat Penelitian ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS... 7
2.1 Tinjauan Pustaka ... 7
2.1.1 Konsep Belajar ... 7
2.1.2 Teori – Teori Belajar... 10
2.1.2.1 Teori Belajar Sosial ... 10
2.1.2.2 Teori R. Gagne ... 12
2.1.3 Hasil Belajar ... 14
2.1.3.1 Konsep Hasil belajar ... 14
2.1.3.2 Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 17
2.1.4 Disiplin Belajar ... 19
2.1.4.1 Konsep Disiplin Belajar ... 19
2.1.4.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Disiplin ... 21
2.1.4.3 Indikator Disiplin Belajar ... 21
2.1.4.4 Hubungan Disiplin Belajar dengan Hasil Belajar ... 22
2.1.5 Perhatian Orang Tua ... 23
2.1.5.2 Macam-macam Perhatian ... 24
2.1.5.3 Indikator Perhatian Orang Tua ... 25
2.1.5.4 Hubungan Perhatian Belajar dengan Hasil Belajar ... 26
2.1.6 Penelitian Terdahulu ... 27
2.2 Kerangka Pemikiran ... 28
2.3 Hipotesis ... 31
BAB III METODE PENELITIAN... 32
3.1 Objek Penelitian ... 32
3.2 Metode Penelitian ... 32
3.3 Populasi dan Sampel ... 33
3.3.1 Populasi ... 33
3.3.2 Sampel ... 33
3.4 Operasional Variabel ... 34
3.5 Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... 35
3.6 Instrumen Penelitian ... 35
3.7 Pengujian Instrumen Penelitian ... 35
3.7.1 Uji Validitas ... 35
3.7.2 Uji Reliabilitas ... 36
3.8 Uji Multikolinearitas ... 38
3.9 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 38
3.9.1 Teknik Analisis Data ... 38
3.9.2 Pengujian Hipotesis ... 38
3.9.2.1 Pengujian Secara Parsial (Uji t) ... 38
3.9.2.2 Pengujian Secara Serempak (Uji F) ... 39
3.9.2.3 Koefisien Determinasi ... 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 41
4.1.1 Sejarah Perkembangan Sekolah ... 41
4.1.2 Visi Sekolah ... 42
4.1.3 Misi Sekolah ... 42
4.1.5 Target SMA Negeri 23 Bandung ... 43
4.1.6 Keadaan Siswa ... 44
4.1.7 Struktur Organisasi Sekolah ... 45
4.1.8 Fasilitas Sekolah ... 47
4.1.9 Kurikulum SMA Negeri 23 Bandung ... 47
4.2 Gambaran Umum Responden... 47
4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 47
4.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 49
4.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Asal Sekolah... 50
4.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Anak dalam Keluarga . 51 4.2.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Tempat Tinggal ... 53
4.2.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Banyaknya Kepala Keluarga yang Tinggal dalam Satu Rumah ... 54
4.2.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua ... 55
4.2.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan Orang Tua ... 56
4.2.9 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Orang Tua... 58
4.3 Gambaran Variabel Penelitian ... 59
4.3.1 Hasil Belajar (Y) ... 60
4.3.2 Variabel Disiplin Belajar (X1) ... 60
4.3.3 Variabel Perhatian Orang Tua (X2) ... 61
4.4 Analisis Instrumen Penelitian ... 62
4.4.1 Uji Validitas ... 62
4.4.2 Uji Reliabilitas ... 63
4.5 Uji Multikolinearitas ... 64
4.6 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 64
4.6.1 Analisis Data ... 64
4.6.2 Pengujian Hipotesis ... 64
4.6.2.1 Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t) ... 64
4.6.2.2 Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F)... 66
4.6.2.3 Koefisien Determinasi (R2) ... 66
4.7.1 Pengaruh Disiplin Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran Ekonomi ... 67
4.7.2 Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi ... 69
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 72
5.1 Kesimpulan ... 72
5.2 Saran ... 72
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data Nilai UTS Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X SMA
Negeri 23 Bandung Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013 ... 3
Tabel 2.1 Ciri-Ciri Umum Pendidikan, Belajar, dan Perkembangan ... 9
Tabel 2.2 Jenis, Indikator dan Cara Pengukuran Hasil Belajar... 16
Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu ... 27
Tabel 3.1 Populasi Kelas XI IPS SMA Negeri 23 Bandung Tahun Pelajaran 2013/2014 ... 33
Tabel 3.2 Operasional Variabel... 34
Tabel 3.3 Kriteria Validitas ... 36
Tabel 4.1 Jumlah Siswa SMA Negeri 23 Bandung Tahun Pelajaran 2013/2014 ... 44
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 48
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 49
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Sekolah Asal ... 50
Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Anak dalam Keluarga ... 51
Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Tempat Tinggal ... 53
Tabel 4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Banyaknya Kepala Keluarga yang Tinggal dalam Satu Rumah ... 54
Tabel 4.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua ... 55
Tabel 4.9 Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan Orang Tua ... 57
Tabel 4.10 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Orang Tua ... 58
Tabel 4.11 Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPS Pada Mata Ekonomi Tahun Pelajaran 2013/2014 ... 60
Tabel 4.12 Gambaran Umum Disiplin Belajar ... 61
Tabel 4.13 Gambaran Umum Perhatian Orang Tua ... 61
Tabel 4.14 Uji Validitas Instrumen Penelitian ... 62
Tabel 4.15 Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 63
Tabel 4.16 Hasil Uji TOL dan VIF ... 64
Tabel 4.18 Hasil Analisis Koefisien Regresi ... 65
Tabel 4.19 Uji Hipotesis Secara Simultan (Uji F) ... 66
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Komponen Esensial Belajar dan Pembelajaran ... 13
Gambar 2.2 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Proses Belajar Mengajar .... 18
Gambar 2.3 Kerangka Berpikir ... 31
Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMA Negeri 23 Bandung ... 45
Gambar 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 48
Gambar 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 49
Gambar 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Sekolah Asal ... 51
Gambar 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Anak dalam Keluarga ... 52
Gambar 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Tempat Tinggal... 53
Gambar 4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Banyaknya Kepala Keluarga yang Tinggal dalam Satu Rumah ... 54
Gambar 4.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua ... 56
Gambar 4.9 Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan Orang Tua ... 57
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kisi Kisi Instrumen Penelitain ... 78
Lampiran 2 Instrumen Penelitain ... 79
Lampiran 3 Perhitungan Manual Aalisis Regresi ... 84
Lampiran 4 Hasil Regresi Menggunakan SPSS ... 89
Lampiran 5 Data Variabel X dan Y ... 92
Lampiran 6 Data Karakteristik Responden ... 98
Lampiran 7 Tabel Distribusi Data Untuk Analisis Regresi ... 105
Lampiran 8 Hasil MSI ... 112
Lampiran 9 Uji Validitas Item & Reliabilitas ... 132
Surat Izin Penelitian
SK dan Format Hasil Bimbingan
Berita Acara
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan kegiatan dalam kehidupan manusia dengan
mengembangkan potensi yang dimiliki dan mengubah tingkah laku ke arah yang
lebih baik. Pendidikan dapat mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang
berkualitas. Dengan perbaikan kualitas dan penyediaan pendidikan dapat
membantu meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), karena salah satu
indikator dari Indeks Pembangunan Manusia yaitu pendidikan.
Indeks Pembangunan Manusia Indonesia pada tahun 2012 meningkat
sebesar 0.629, data yang dirilis oleh United Nations Development Programme
(UNDP) ini menunjukkan angka IPM Indonesia meningkat dibandingkan pada
tahun 2011 sebesar 0,624 dan pada 2010 sebesar 0,620. Dengan nilai IPM
Indonesia tersebut maka Indonesia menempati urutan ke 121 di seluruh dunia
untuk nilai IPM. Namun nilai IPM Indonesia tersebut masih lebih rendah jika
dibandingkan nilai rata-rata IPM Negara di kawasan Asia Timur dan Asia Pasifik
yaitu sebesar 0,683 (Aulia, 2013).
Data UNDP pun menyebutkan bahwa tingkat ekspektasi tahun belajar
Indonesia tetap berada pada level 12,9 pada 2010, 2011, dan 2012. Artinya,
penduduk Indonesia memiliki harapan sekolah selama 12,9 tahun atau hanya
mencapai sekolah menengah pertama. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia
harus bekerja keras untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia agar
meningkatkan angka ekspektasi tahun belajar demi meningkatkan kesejahteraan
dan angka IPM (Aulia, 2013).
Peningkatan kualitas pendidikan dapat dilakukan dengan cara
memperbaiki sarana dan prasarana sekolah agar menunjang proses pembelajaran
sehingga siswa dapat memperoleh hasil belajar yang baik.
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2009: 7) :
merupakan satuan tindakan yang memungkinkan terjadinya belajar dan perkembangan. Pendidikan merupakan proses interaksi yang mendorong terjadinya belajar. Dengan adanya belajar terjadilah perkembangan jasmani dan mental siswa.
Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Bila siswa
belajar, maka akan terjadi perubahan mental pada diri siswa. Skinner (Sagala,
2010: 14) mengatakan bahwa:
Belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif. Belajar juga dipahami sebagai suatu perilaku, pada saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar, maka responnya menurun.
Keberhasilan suatu proses pendidikan dapat dilihat dari tinggi rendahnya
hasil belajar yang diperoleh siswa dalam kegiatan belajar dan hasil belajar dapat
dilihat dari nilai ulangan, ujian tengah semester (UTS), ujian akhir semester
(UAS), nilai rapor dan sebagainya.
Pada tahun 2012/2013 diperoleh rata-rata nilai ujian nasional tingkat
SMA/MA sebesar 6,35. Nilai tersebut turun sebesar 1,35 jika dibandingkan
dengan nilai rata-rata ujian nasional tingkat SMA/MA pada tahun pelajaran
2011/2012 yaitu sebesar 7,7. Selain nilai rata-rata yang menurun, pada tahun
pelajaran 2012/2013 juga mengalami penurunan pada tingkat kelulusan yaitu
turun dari 99,50 persen menjadi 99,48 persen. Hal tersebut menggambarkan
bahwa hasil belajar pada tahun 2012 tidak lebih baik dibandingkan tahun
sebelumnya (Damanik, 2013).
Berdasarkan hasil observasi ke SMA Negeri 23 Bandung diperoleh data
dan keterangan bahwa nilai UTS mata pelajaran ekonomi siswa kelas X di SMA
Negeri 23 Bandung semester genap tahun pelajaran 2012/2013 adalah sebagai
Tabel 1.1
Data Nilai UTS Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X
SMA Negeri 23 Bandung Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013
No. Kelas KKM Rata-rata nilai kelas
Memenuhi KKM
Tidak memenuhi KKM Jumlah siswa
Sumber : SMA Negeri 23 Bandung, data diolah
Dari tabel 1.1 tersebut dapat terlihat bahwa sebagian besar nilai UTS mata
pelajaran ekonomi siswa kelas X memiliki nilai rata-rata berada di bawah KKM
Hasil belajar yang tidak maksimal dapat disebabkan oleh beberapa faktor
yang mempengaruhinya. Menurut Slameto (2010: 54):
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu.
Disiplin belajar merupakan salah satu sikap atau perilaku yang harus dimiliki oleh siswa. Tulus Tu’u (Khafid dan Suroso, 2007: 2) menyatakan bahwa:
Pencapaian hasil belajar yang baik selain karena adanya tingkat kecerdasan yang cukup baik, dan sangat baik, juga didukung oleh adanya disiplin sekolah yang ketat dan konsisten, disiplin individu dalam belajar, dan juga karena perilaku yang baik.
Dari sudut pandang keluarga, orang tua seharusnya tidak mempercayakan
pendidikan anaknya secara totalitas pada pihak sekolah, masyarakat dan
pemerintah, karena keberadaan anak justru lebih banyak berada di lingkungan
keluarga ataupun lingkungan sosialnya. Menurut Ahmadi (Khafid dan Suroso,
2007: 3) bahwa:
Prestasi belajar yang menurun bukan karena faktor guru (sekolah) atau anak saja, melainkan karena beberapa kemungkinan, yaitu 1) karena kurikulum sekolah terlalu tinggi, sehingga melampaui kapasitas belajar anak, 2) karena terlalu banyak tugas yang harus dikerjakan anak (PR), 3) karena anak terlalu banyak mengikuti kegiatan ekstra kurikuler, 4) karena anak kurang mampu mengatur waktu, 5) karena tidak ada kebiasaan belajar pada anak dan ia kurang mampu mendisiplinkan diri, dan 6) karena dari pihak orang tua tidak kontrol atau kurang perhatian.
Berdasarkan pemaparan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian lebih lanjut mengenai permasalahan yang sedang terjadi dengan judul “Pengaruh Disiplin Belajar dan Perhatian Orang Tua terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi (Suatu Kasus pada Siswa Kelas XI IPS
di SMA Negeri 23 Bandung)”.
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian pada latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1) Bagaimana gambaran disiplin belajar, perhatian orang tua dan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 23 Bandung ?
2) Bagaimana pengaruh disiplin belajar terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran ekonomi di SMA Negeri 23 Bandung ?
3) Bagaimana pengaruh perhatian orang tua terhadap hasil belajar siswa pada
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui :
1) Gambaran disiplin belajar, perhatian orang tua dan hasil belajar siswa pada
mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 23 Bandung.
2) Pengaruh disiplin belajar terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran
ekonomi di SMA Negeri 23 Bandung.
3) Pengaruh perhatian orang tua terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran
ekonomi di SMA Negeri 23 Bandung.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
1) Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran untuk memperkaya khasanah ilmu pendidikan, khususnya
mengenai disiplin belajar, perhatian orang tua dan hasil belajar siswa pada
mata pelajaran ekonomi.
2) Secara praktis
a. Bagi guru
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tambahan tentang
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa dan mampu
memberikan arahan bagi siswa dalam mencapai hasil belajar yang
memuaskan.
b. Bagi siswa
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan disiplin belajar siswa guna
mencapai hasil belajar yang memuaskan. Dengan mengetahui pengaruh
disiplin belajar terhadap hasil belajar maka diharapkan dapat digunakan
sebagai pertimbangan untuk meningkatkan disiplin belajar sehingga dapat
c. Bagi orang tua
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan acuan kepada para orang tua
dalam mendidik anaknya agar tercapai hasil belajar yang memuaskan.
Dengan mengetahui pengaruh perhatian orang tua terhadap hasil belajar
maka diharapkan dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk
meningkatkan perhatian pada anak agar memperoleh hasil belajar yang
memuaskan.
d. Bagi penulis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan mengenai ilmu
kependidikan dan memberikan pengalaman dengan terjun langsung ke
lapangan serta merupakan temuan awal untuk melakukan
penelitian-penelitian selanjutnya tentang disiplin belajar, perhatian orang tua dan
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi objek adalah hasil belajar, disiplin
belajar, dan perhatian orang tua. Dimana hasil belajar sebagai variabel terikat,
sedangkan disiplin belajar dan perhatian orang tua sebagai variabel bebas. Adapun
subjek dari penelitian ini yaitu siswa kelas XI IPS SMA Negeri 23 Bandung.
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian menurut Suharsimi Arikunto (2006: 160) “adalah cara
yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya.”
Sedangkan Sugiyono (2002: 1) mengemukakan bahwa :
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya, proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei.
Adapun pengertian metode survei menurut I Made Wirartha (2005: 143) adalah
“penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, data yang dipelajari diambil dari populasi tersebut sehingga dapat ditemukan kejadian-kejadian relatif,
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 130) “Populasi adalah keseluruhan
subjek penelitian.” Populasi dalam penelitian ini pada awalnya adalah siswa kelas X SMA Negeri 23 Bandung, namun karena sudah memasuki tahun pelajaran baru,
maka penelitian dilakukan di kelas XI IPS SMA Negeri 23 bandung. Adapun
populasinya adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1
Populasi Kelas XI IPS SMA Negeri 23 Bandung
Tahun Pelajaran 2013/2014
No. Kelas Jumlah Siswa
1 XI IPS 1 41
2 XI IPS 2 44
3 XI IPS 3 41
4 XI IPS 4 40
Jumlah 166
Sumber : SMA Negeri 23 Bandung
3.3.2 Sampel
Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 131) “sampel adalah sebagian atau
wakil populasi yang diteliti.” Dalam penelitian ini akan diambil jumlah sampel
sesuai dengan jumlah populasinya. Maka teknik penentuan sampel dilakukan
melalui metode sensus karena mengambil sampel dari seluruh populasi atau
dinamakan sampling jenuh. Menurut Sugiyono, (2002: 78) “Sampling jenuh
adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasinya digunakan
sebagai sampel. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota
populasi dijadikan sampel.”
Berdasarkan pendapat di atas, maka sampel penelitian ini adalah seluruh
3.4 Operasional Variabel
Untuk menguji hipotesis yang diajukan, dalam penelitian ini terlebih
dahulu setiap variabel didefinisikan, kemudian dijabarkan melalui operasionalisasi
variabel. Operasionalisasi variabel penelitian secara rinci diuraikan pada Tabel
3.2.
Tabel 3.2
Operasional Variabel
Konsep Variabel Indikator Konsep Analitis
Disiplin belajar adalah
suatu sikap, tingkah laku dan perbuatan siswa untuk melakukan aktivitas belajar
yang sesuai dengan
keputusan-keputusan,
peraturan-peraturan dan
norma-norma yang telah ditetapkan bersama, baik persetujuan tertulis maupun tidak tertulis antara siswa dengan guru di sekolah maupun dengan orang tua di rumah. (Damayanti, 2012)
Disiplin Belajar (X1)
Data diperoleh dari : 1. Disiplin belajar di sekolah:
-Mengikuti upacara bendera
-Berpakaian rapi dan mengikuti tata tertib sekolah 2. Ketaatan terhadap kegiatan belajar di kelas :
-Memperhatikan guru pada saat menjelaskan -Mengikuti pelajaran sampai selesai. -Mengikuti pelajaran dengan baik
3. Ketaatan dalam mengerjakan tugas-tugas pelajaran di kelas :
-Mengerjakan tugas dengan baik -Mengumpulkan tugas tepat waktu
-Bertanya kepada guru dan aktif dalam kegiatan belajar 4. Disiplin belajar di rumah :
-Membaca lagi buku catatan
1. Disiplin siswa saat mengikuti upacara bendera.
2. Disiplin siswa dalam
berseragam.
3. Disiplin siswa dalam
mengikuti tata tertib sekolah. 4. Disiplin siswa saat kegiatan
belajar di kelas.
5. Disiplin siswa dalam
mengerjakan tugas pelajaran. 6. Disiplin belajar siswa di
rumah.
Perhatian orang tua adalah pemusatan tenaga psikis yang berupa pengamatan
atau pengawasan yang
dilakukan oleh orang tua terhadap semua aktivitas yang dilakukan anaknya secara terus menerus, agar
Besarnya nilai variabel perhatian orang tua dilihat dari : 1. Pengawasan orang tua :
Mengontrol waktu belajar dan cara belajar anak.
Memantau perkembangan kemampuan akademik
anak.
Memantau perkembangan (kepribadian, sikap,
moral)
2. Pemberian motivasi belajar :
Pemberian hadiah dari orang tua.
Pemberian hukuman atau peringatan dari orang tua.
3. Pemenuhan fasilitas belajar :
Memperhatikan alat-alat penunjang kebutuhan
belajar di sekolah : alat tulis dan buku pelajaran.
Memperhatikan alat-alat penunjang kebutuhan
belajar dirumah seperti meja belajar, komputer dan sebagainya.
4. Memberikan bimbingan belajar di rumah :
Mengenal kesulitan belajar anak.
Membantu mengatasi anak dalam kesulitan belajar.
Skor perhatian orang tua dengan skala likert, meliputi:
1.Pengawasan orang tua dalam
mengontrol waktu belajar dan cara belajar anak.
2.Pengawasan orang tua dalam
memantau perkembangan kemampuan akademik anak.
3.Pengawasan orang tua dalam
memantau perkembangan (kepribadian, sikap, moral) anak.
4.Pemberian motivasi belajar dari orang tua terhadap anak. 5.Pemenuhan fasilitas belajar
anak oleh orang tua.
6.Pemberian bimbingan belajar
oleh orang tua kepada anak.
Hasil belajar adalah
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman
belajar. (Sudjana dalam
Khafid dan Suroso, 2007: 5) Hasil Belajar (Y)
Hasil belajar dilihat dari nilai yang diperoleh siswa pada mata pelajaran ekonomi.
3.5 Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang diperlukan maka teknik pengumpulan data
yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah :
1) Kuesioner/angket, yaitu berupa daftar pertanyaan untuk mendapatkan
informasi mengenai masalah yang dibahas. Menurut Sugiyono (2002: 135)
“kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawabnya.”
2) Metode dokumentasi. Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 231) “metode
dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa
catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger,
agenda dan sebaginya” dalam hal ini nilai UTS siswa kelas XI IPS mata pelajaran ekonomi semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014 SMA Negeri 23
Bandung.
3.6 Instrumen Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 160) “Instrumen penelitian adalah alat
atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data.” Instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket. Titik tolak dari penyususnan
instrumen menurut Sugiyono (2002: 98) adalah sebagai berikut:
1. Menentukan variabel-variabel penelitian untuk diteliti 2. Variabel-variabel tersebut diberikan definisi operasionalnya 3. Selanjutnya ditentukan indikator yang akan diukur
4. Indikator tersebut kemudian dijabarkan menjadi butir-butir pertanyaan atau penyataan.
3.7 Pengujian Instrumen Penelitian
3.7.1 Uji Validitas
Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 168):
Dalam uji validitas ini digunakan rumus pearson product moment sebagai
berikut:
xy = ∑ ∑ ∑
√{ ∑ ∑ } ∑ ∑ (Arikunto, 2006: 170)
Keterangan:
rxy = koefisien korelasi butir ∑X = jumlah skor tiap item
∑Y = jumlah skor total item
∑X2
= jumlah skor-skor X yang dikuadratkan
∑Y2
= jumlah skor-skor Y yang dikuadratkan
∑XY = jumlah perkalian X dan Y N = jumlah responden
Distribusi (tabel r) untuk = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n-2).
Kaidah keputusan jika rhitung > rtabel berarti valid dan jika rhitung < rtabel berarti tidak
valid. Adapun kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya (r) sebagai berikut:
Tabel 3.3
Kriteria Validitas
Besarnya Nilai Penafisran
Antara 0,800 sampai dengan 1,000 sangat tinggi
Antara 0,600 sampai dengan 0,799 tinggi
Antara 0,400 sampai dengan 0,599 cukup tinggi
Amtara 0,200 sampai dengan 0,399 rendah
Antara 0,000 sampai dengan 0,199 sangat rendah (tidak valid)
Sumber: (Riduwan, 2012: 98)
3.7.2 Uji Reliabilitas
Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 178) :
menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya, dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan.
Dalam uji reliabilitas ini digunakan rumus alpha. Langkah-langkah untuk
menguji reliabilitas dengan rumus alpha yaitu sebagai berikut :
1. Menghitung varians skor tiap-tiap item :
Si =
2. Menjumlahkan varian semua item :
∑Si = S1 + S2 + S3 + ...Sn (Riduwan, 2012: 116)
Dimana :
∑Si = jumlah varians semua item S1 + S2 + S3 + ...Sn = varians item ke-1, 2, 3....n
3. Menghitung varians total :
St =
(∑Xi)2 = jumlah Xtotal dikuadratkan N = jumlah responden
4. Masukan nilai alpha :
r11 = ( ∑ (Riduwan, 2012: 116)
Dimana :
r11 = reliabilitas instrumen
K = jumlah item
Kaidah keputusannya adalah jika r11 > rtabel berarti reliabel dan sebaliknya
jika r11 < rtabel berarti tidak reliabel.
3.8 Uji Multikolinearitas
Menurut Yana Rohmana (2010: 140) :
Istilah multikolinearitas itu berarti adanya hubungan linear yang sempurna atau eksak (perfect or exact) diantara variabel-variabel bebas dalam model regresi. Istilah kolinearitas ganda (multicollinearity) menunjukkan adanya lebih dari satu hubungan linear yang sempurna.
Multikolinearitas dapat dideteksi dari tolerance (TOL) dan Variance
Inflation Factor (VIF). Kaidah keputusannya yaitu jika TOL > 0,1 dan VIF < 10
berarti tidak terkena multikolinearitas.
3.9 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
3.9.1 Teknik Analisis Data
Jenis data yang terkumpul dalam penelitian ini adalah data ordinal dan
data interval, sehingga data ordinal tersebut ditransformasikan menjadi data
interval. Transformasi data ordinal menjadi interval gunanya untuk memenuhi
sebagian syarat dari analisis parametrik. Data ordinal tersebut ditransformasikan
menjadi data interval melalui Method of Successive Interval (MSI) dengan
bantuan Microsoft Excel.
3.9.2 Pengujian Hipotesis
3.9.2.1 Pengujian Secara Parsial (Uji t)
Pengujian ini dilakukan untuk menguji hipotesis:
Ho : βi ≤ 0, artinya masing- masing variabel Xi secara parsial tidak berpengaruh
terhadap variabel Y, dimana i = X1, X2.
H1 : βi > 0, artinya masing-masing variabel Xi secara parsial berpengaruh terhadap
variabel Y, dimana i = X1, X2.
(Rohmana, 2010: 74)
Kaidah keputusan: Tolak Ho jika thitung > ttabel, dan terima Ho jika thitung < ttabel.
3.9.2.2 Pengujian Secara Serempak (Uji F)
Pengujian ini dilakukan untuk menguji rumusan hipotesis:
Ho : βi ≤ 0, artinya semua variabel Xi secara bersama-sama tidak berpengaruh
terhadap Y, dimana i = X1, X2.
H1 : βi > 0, artinya semua variabel Xi secara bersama-sama berpengaruh terhadap
Y, dimana i = X1, X2.
Untuk menguji rumusan hipotesis diatas digunakan uji F dengan rumus :
F =
Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa baik garis
regresi yang kita punya. Menurut Yana Rohmana (2010: 76) dalam hal ini kita
mengukur “seberapa besar proporsi variasi variabel dependen dijelaskan oleh semua variabel independen”. Formula untuk menghitung koefisien determinasi
yaitu:
Jika R2 semakin mendekati angka 1, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat semakin erat/dekat, atau dengan kata lain model
Jika R2 semakin menjauhi angka 1, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat jauh/tidak erat, atau dengan kata lain model
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
4.1.1 Sejarah Perkembangan Sekolah
Dirintis mulai Tahun Pelajaran 1988/1989 dengan menginduk kepada
SMA Negeri 2 Bandung yang berlokasi di Jalan Cihampelas No. 173, dengan
Kepala Sekolah Drs. Mulyadi. Jumlah siswa pada Tahun Pelajaran 1988/1989
sekitar 180 orang, masuk tanpa seleksi NEM. Jumlah Guru definitif 12 orang,
selebihnya bantuan dari guru-guru SMAN 2 Bandung.
Pada Tahun Pelajaran 1989/1990 terjadi pergantian Kepala SMA Negeri 2
dari Drs. E. Mulyadi kepada Drs. Ihot Muslihat. Pada masa Bapak Drs. Ihot
Muslihat gencar diupayakan Unit Gedung Baru (UGB) dengan bantuan Ketua
BP3 Bapak Drs. A.Maskawan. Sedangkan penegerian diterima pada saat Kepala
SMAN 2 Bandung dijabat oleh Bapak Drs. Ena Sumpena.
Pada saat mengupayakan Unit Gedung, salah seorang orang tua siswa, Ibu
Ir. Sebayang (Kepala Perumnas Bandung) turut membantu dengan memberikan
tanah untuk UGB sekolah yang terletak di Jl. Malangbong Raya Antapani
Bandung, dengan bekerja sama dengan Dinas PU Kotamadya Bandung dan PT
Cipta Karya. Tahun 1993 akhir, Unit Gedung Baru tahap pertama selesai. Tahun
1995 UGB tahap kedua selesai dengan total ruangan belajar sebanyak 15 lokal.
Tahun 1995 sesuai dengan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor : 0260/0/1994 Tanggal 5 Oktober 1994, diresmikan penegerian sekolah
dengan nama SMA Negeri 23 Bandung oleh Kepala Kantor Wilayah Pendidikan
dan Kebudayaan Jawa Barat, Drs. H. Yusupadi.
Sejalan dengan penegerian sekolah, ditunjuk pula kepala sekolah definitif
yaitu Dra. Hj. Sutiani Wirianata yang memimpin SMA Negeri 23 pada tahun
1995-1997, kemudian diserahterimakan kepada PYMT Drs. H. Dudung Winarya
(pada saat yang sama menjabat sebagai Kepala SMAN 16 Bandung) Januari 1997.
Bulan Maret 1997 terjadi serah terima jabatan dari Kepala Sekolah lama kepada
Selanjutnya Kepala Sekolah baru (Drs. H. Kusdana) memimpin SMUN 23
Bandung sejak Januari 2001 s.d. April 2004.
Sejak April 2004 s.d. Maret 2005, dijabat oleh Bapak Drs. H. Cucu
Saputra, M.M.Pd. Kemudian sejak April 2005 s.d. Maret 2008 dijabat oleh Drs.
Wardoyo, M.M.Pd. Sejak April 2008 di jabat oleh Drs. Suparno. S.d. April 2011.
Drs. Wahyudin April 2011-Maret 2012. Dan Drs. Suparman Maret 2012 –
sekarang.
4.1.2 Visi Sekolah
Adapun visi SMA Negeri 23 Bandung adalah terwujudnya sekolah bersih,
rapi, santun, agamais, harmonis, berbudaya, aman, tertib, yang unggul dalam
logika, etika, estetika dan IPTEK.
4.1.3 Misi Sekolah
Misi dari SMA Negeri 23 Bandung adalah:
1. Meningkatkan pemahaman dan pengalaman ajaran agama.
2. Membentuk kepribadian tangguh yang dilandasi oleh iman tan taqwa.
3. Meningkatkan kerja profesional pada setiap komponen sekolah.
4. Menumbuhkan minat belajar dengan mengoptimalkan model pembelajaran
dan sumber belajar.
5. Meningkatkan prestasi belajar siswa dibidang akademis dan non akademis.
6. Menciptakan manajemen sekolah yang akuntabel, transparan dan
bertanggung jawab.
7. Mewujudkan pelayanan prima bagi seluruh komponen yang terkait.
8. Menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman dan demokratis.
9. Memberdayakan semua komponen sekolah untuk menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi.
10. Menumbuh kembangkan budaya disiplin, sopan santun, tertib, bersih, sehat
dan peduli lingkungan.
12. Meningkatkan kesejahteraan semua komponen sekolah yang berlandaskan
prinsip keadilan.
13. Menciptakan lingkungan SMAN 23 Bandung yang hijau bersih dan sehat.
4.1.4 Tujuan SMA Negeri 23 Bandung
Tujuan dari SMA Negeri 23 Bandung yaitu:
1. Membentuk anak didik yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, cerdas, dan
terampil.
2. Membentuk anak didik yang handal baik untuk melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi atau untuk hidup bermasyarakat.
3. Menciptakan lingkungan sekolah yang harmonis, nyaman, demokratis,
transparan, dan apresiatif sehingga tercipta rasa bangga dan rasa memiliki
terhadap lembaga.
4. Memberikan kesempatan berkarir dan berprestasi bagi seluruh unsur sekolah
sesuai dengan kemampuan masing-masing.
5. Mewujudkan SMA Negeri 23 Bandung sebagai salah satu sekolah unggulan
baik di bidang akademis maupun non akademis.
6. Mewujudkan hubungan yang sinergis dengan instansi terkait baik formal
maupun non formal untuk tercapainya tujuan pendidikan di SMA Negeri 23
Bandung.
7. Membentuk karakter warga sekolah yang berwawasan lingkungan.
8. Meningkatkan kemampuan SDM dalam penguasaan IPTEK.
4.1.5 Target SMA Negeri 23 Bandung
Target dari SMA Negeri 23 Bandung adalah:
1. Terwujudnya 8 Standar Nasional Pendidikan.
2. Terciptanya suasana religius di lingkungan sekolah melalui berbagai kegiatan
keagamaan.
3. Terciptanya budaya disiplin, sopan santun, tertib, bersih, sehat, dan peduli
lingkungan yang meliputi tertib waktu, belajar, mengajar, bekerja,
4. Tercapainya peningkatan kualitas input dalam rekruitmen siswa baru.
5. Tercapainya peningkatan kualitas output secara berkesinambungan.
6. Tercapainya peningkatan kinerja yang profesional bagi seluruh warga
sekolah.
7. Terwujudnya ruang belajar yang mendukung kegiatan belajar mengajar sesuai
dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP).
8. Terciptanya sistem informasi terpadu baik akademis maupun non akademis
yang berbasis Teknologi Informasi.
9. Tercapainya peningkatan kemampuan penguasaan Teknologi Informasi (TI)
bagi siswa, guru dan karyawan.
10. Tercapainya peningkatan kualitas dan kuantitas kegiatan ekstrakurikuler
sebagai upaya pembinaan siswa dibidang agama, seni, olah raga, dan
keilmuan.
11. terciptanya hubungan yang harmonis antar warga sekolah, sekolah dengan
masyarakat, baik vertikal maupun horizontal.
12. Terbentuknya wadah aspirasi stakeholder dalam bentuk komite sekolah yang
demokratis, aspiratif dan progresif.
13. Terciptanya lingkungan sekolah yang bersih, sehat, hijau, dan nyaman yang
berwawasan lingkungan.
14. Terciptanya karakter siswa yang berdaya saing tinggi.
4.1.6 Keadaan Siswa
SMA Negeri 23 Bandung pada tahun pelajaran 2013/2014 memiliki siswa
sebanyak 1159 siswa. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.1
Jumlah Siswa SMA Negeri 23 Bandung Tahun Pelajaran 2013/2014
Kelas/Program Ruang Belajar (kelas) Laki-Laki Perempuan Jumlah
Berdasarkan tabel 4.1 pada tahun pelajaran 2013/2014 siswa SMA Negeri
23 Bandung terdiri dari 366 siswa kelas X yang terbagi dalam tiga program yaitu
IPA, IPS dan bahasa. Sedangkan kelas XI terdiri dari 385 siswa yang terbagi
Struktur Organisasi SMA Negeri 23 Bandung
Berdasarkan gambar 4.1 di atas, dapat dijelaskan bahwa SMA Negeri 23
Bandung dipimpin oleh seorang Kepala Sekolah dan membawahi beberapa Wakil
Kepala Sekolah, diantaranya wakil kepala sekolah bagian kurikulum, wakil kepala
sekolah bagian kesiswaan, wakil kepala sekolah bagian sarana, dan wakil kepala
sekolah bagian hubungan masyarakat. Seluruh wakil kepala sekolah tersebut
berkordinasi dengan tim pengembang. Selanjutnya tim pengembang berkordinasi
dengan ketua MGMP. Wakil kepala sekolah pada setiap bidangnya memiliki staf
masing-masing yang bertugas membantu tugas dari wakil kepala sekolah tersebut.
Masing-masing staf yang ada di setiap bidang antara lain:
1. Wakil kepala sekolah bagian kurikulum:
Staf bidang kegiatan belajar mengajar.
Staf bidang evaluasi.
Staf bidang lomba akademik (OSN). 2. Wakil kepala sekolah bagian kesiswaan:
Staf bidang OSIS.
Staf bidang ekstrakurikuler (olah raga dan seni) O2SN dan FLS2N
Staf bidang IMTAQ.
Staf bidang tata tertib dan PKB, kantin kejujuran. 3. Wakil kepala sekolah bagian sarana:
Staf bidang taman (K3).
Staf bidang RUMTA.
4. Wakil kepala sekolah bagian hubungan masyarakat:
Staf bidang kekeluargaan.
Selain membawahi wakil kepala sekolah, kepala sekolah juga membawahi
tata usaha, divisi ICT, wali kelas, ketua MGMP, tim pengembang, guru, dan
siswa. Kemudian tata usaha berkordinasi dengan wakil kepala sekolah pada setiap
bidang dan divisi ICT yang juga berkordinasi dengan kepala laboratorium, kepala
perpustakaan, dan kordinator piket. Selanjutnya kepala laboratorium, kepala
perpustakaan dan kordinator piket berkordinasi dengan wali kelas. Kemudian wali
komite sekolah yang bertugas memfasilitasi komunikasi antara pihak sekolah
dengan wali siswa.
4.1.8 Fasilitas Sekolah
Kelengkapan lingkungan proses pembelajaran atau kelengkapan sarana
dan prasarana dalam proses pembelajaran di suatu sekolah akan menunjang
kelancaran dari proses belajar mengajar itu sendiri yang pada akhirnya akan
menyebabkan peningkatan prestasi yang dicapai oleh siswa dari sekolah yang
bersangkutan. Untuk itu, kelengkapan lingkungan belajar merupakan faktor yang
penting dalam menunjang prestasi siswa.
Untuk hal itulah, SMA Negeri 23 Bandung berusaha melengkapi fasilitas
lingkungan pembelajaran di lingkungan sekolah. Fasilitas lingkungan belajar yang
dimiliki SMA Negeri 23 Bandung terdiri dari ruang teori/kelas, laboratorium IPA,
laboratorium bahasa, laboratorium komputer, ruang perpustakaan, ruang
perpustakaan multimedia, mushola, ruang OSIS, ruang UKS, dan kelas dilengkapi
dengan infokus.
4.1.9 Kurikulum SMA Negeri 23 Bandung
Kurikulum pembelajaran di SMA Negeri 23 Bandung menggunakan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan untuk kelas XI dan XII. Sedangkan, untuk
kelas X menggunakan kurikulum 2013.
4.2 Gambaran Umum Responden
4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Dalam penelitian ini diperlukan data jenis kelamin yaitu sebagai data
pendukung penelitian. Dalam penelitian ini jumlah sampel yang diambil adalah
seluruh dari jumlah populasi yaitu sebanyak 166 siswa. Dari hasil penelitian yang
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)
Laki-laki 80 48,2
Perempuan 86 51,8
Jumlah 166 100
Sumber: Kuesioner penelitian, data diolah
Data pada tabel 4.2 mengenai karakteristik responden berdasarkan jenis
kelamin diatas dapat digambarkan dengan diagram pada gambar di bawah ini:
Gambar 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Sumber: Kuesioner penelitian, data diolah
Berdasarkan gambar 4.2 dapat dijelaskan bahwa responden yang berjenis
kelamin laki-laki berjumlah 80 siswa (48,2%) dan yang berjenis kelamin
perempuan berjumlah 86 siswa (51,8%) artinya jumlah responden perempuan
lebih banyak dari jumlah responden laki-laki. 0
10 20 30 40 50 60 70 80 90
Frekuensi Persentase
Laki-laki
4.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa sebanyak 131 dari
166 responden yang diteliti berusia 16 tahun dan sisanya berusia 15 dan 17 tahun.
Data tersebut dapat dilihat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Frekuensi Persentase (%)
15 23 13,86
16 131 78,92
17 12 7,22
Jumlah 166 100
Sumber: Kuesioner penelitian (data diolah)
Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa golongan usia responden
terbanyak yaitu 16 tahun sebanyak 131 siswa (78,92%). Tabel 4.3 dapat
digambarkan pada diagram digambar 4.3 sebagai berikut:
Gambar 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Sumber: Kuesioner penelitian, data diolah
0 20 40 60 80 100 120 140
Frekuensi Persentase
15
16
Berdasarkan Gambar 4.3 dapat diketahui bahwa golongan usia responden
terbanyak yaitu 16 tahun sebanyak 131 siswa (78,92%), kemudian usia 15 tahun
sebanyak 23 siswa (13,86%) dan usia 17 tahun sebanyak 12 siswa (7,22%).
4.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Asal Sekolah
Profil karakteristik responden berdasarkan asal sekolah diperlukan untuk
mendukung data variabel disiplin belajar. Pada penelitian ini diketahui bahwa
sebanyak 122 dari 166 responden yang diteliti merupakan responden yang berasal
dari SMP Negeri. Data tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut ini:
Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Sekolah Asal
Asal Sekolah Frekuensi Persentase (%)
SMP Negeri 122 73,49
SMP Swasta 40 24,1
MTs Negeri 3 1,81
MTs Swasta 1 0,6
Jumlah 166 100
Sumber: Kuesioner penelitian, data diolah
Berdasarkan tabel 4.4, dapat diketahui bahwa responden yang asal Sekolah
Menengah Pertamanya berasal dari SMP Negeri terdapat 122 siswa (73,49%),
SMP swasta terdapat 40 siswa (24,1%), MTs Negeri sebanya tiga siswa (1,81%),
dan yang berasal dari MTs swasta terdapat satu orang (0,6%). Tabel 4.4 dapat
Gambar 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Sekolah Asal
Sumber: Kuesioner penelitian, data diolah
Data dari gambar 4.4 dapat diketahui bahwa responden yang berasal dari
SMP Negeri merupakan responden terbanyak dan responden yang berasal dari
MTs Swasta merupakan responden paling sedikit.
4.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Anak dalam Keluarga
Profil karakteristik responden berdasarkan jumlah anak dalam keluarga
diperlukan untuk mendukung data variabel perhatian orang tua. Pada penelitian
ini diketahui bahwa sebanyak 62 responden atau 37,35% dari 166 responden yang
diteliti jumlah anak dalam keluarga yaitu dua orang anak. Data tersebut dapat
dilihat pada Tabel 4.5 berikut ini:
Tabel 4.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Anak dalam Keluarga
Jumlah Anak Frekuensi Persentase (%)
Berdasarkan data hasil penelitian, dapat diketahui bahwa responden
terbanyak adalah siswa yang orang tuanya memiliki dua anak yaitu sebanyak 62
orang (37,35%). Data dalam tabel 4.5 mengenai karakteristik responden
berdasarkan jumlah anak dalam keluarga dapat digambarkan dengan diagram pada
gambar di bawah ini:
Gambar 4.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Anak dalam Keluarga
Sumber: Kuesioner penelitian, data diolah
Gambar 4.5 menunjukkan bahwa responden yang orang tuanya memiliki
anak hanya satu yaitu sebanyak 16 orang (9.64%), yang memiliki dua orang anak
yaitu sebanyak 62 orang (37,35%), yang memiliki tiga anak yaitu sebanyak 46
orang (27,71%), dan yang memiliki anak ≥ empat sebanyak 42 orang (25,3%). 0
10 20 30 40 50 60 70
Frekuensi Persentase
1
2
3
4.2.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Tempat Tinggal
Berdasarkan penelitian diketahui bahwa tidak semua siswa tinggal
bersama orang tua kandungnya. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.6
Karakteristik Responden Berdasarkan Tempat Tinggal
Tinggal Bersama Frekuensi Persentase (%)
Orang tua kandung 161 96,99
Saudara 5 3,01
Jumlah 166 100
Data dalam Tabel 4.6 mengenai karakteristik responden berdasarkan
tempat tinggal di atas dapat digambarkan dengan diagram di bawah ini:
Gambar 4.6
Karakteristik Responden Berdasarkan Tempat Tinggal
Sumber: Kuesioner penelitian, data diolah
Gambar 4.6 menunjukkan bahwa responden yang tinggal bersama orang
tua kandung berjumlah 161 orang (96,99%) dan yang tinggal bersama saudara
berjumlah lima orang (3,01%). 0
20 40 60 80 100 120 140 160 180
Frekuensi Persentase
Orang tua kandung
Saudara
4.2.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Banyaknya Kepala Keluarga
yang Tinggal dalam Satu Rumah
Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa sebanyak 147 atau
88,56% responden yang diteliti yaitu berasal dari responden yang memiliki satu
kepala keluarga yang tinggal dalam satu rumah. Data tersebut dapat dilihat pada
tabel 4.7 berikut ini:
Tabel 4.7
Karakteristik Responden Berdasarkan Banyaknya Kepala Keluarga yang Tinggal
dalam Satu Rumah
Jumlah Kepala Keluarga Frekuensi Persentase (%)
1 147 88,56
Data dalam Tabel 4.7 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden, di
rumahnya hanya terdiri dari satu kepala keluarga dan hanya beberapa saja yang di
rumahnya bergabung dengan keluarga lainnya. Tabel 4.7 dapat digambarkan
dengan diagram pada gambar 4.7 berikut ini:
Gambar 4.7
Karakteristik Responden Berdasarkan Banyaknya Kepala Keluarga yang Tinggal
dalam Satu Rumah
Sumber: Kuesioner penelitian, data diolah
Gambar 4.7 menunjukkan bahwa responden yang di rumahnya hanya
terdiri dari satu kepala keluarga berjumlah 147 orang (88,56%), responden yang
di rumahnya terdiri dari dua kepala keluarga berjumlah 15 orang (9,04%),
sedangkan responden yang di rumahnya terdiri dari tiga kepala keluarga
berjumlah dua orang (1,2%), dan responden yang di rumahnya terdiri dari empat
dan lima kepala keluarga masing-masing sebanyak satu orang (0,6%). Jadi, dapat
disimpulkan rata-rata suasana di rumah responden menunjang untuk
dilaksanakannya kegiatan belajar.
4.2.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua
Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa sebanyak 65 atau
39,16% responden yang diteliti yaitu berasal dari responden yang pekerjaan orang
tuanya sebagai wiraswasta. Data tersebut dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut ini:
Tabel 4.8
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua
Pekerjaan Orang Tua Frekuensi Persentase (%)
PNS 55 33,13
Karyawan swasta 26 15,66
Wiraswasta 65 39,16
Lainnya 20 12,05
Jumlah 166 100
Sumber: Kuesioner penelitian, data diolah
Berdasarkan Tabel 4.8 mengenai karakteristik responden berdasarkan
pekerjaan orang tua, dapat diketahui bahwa responden yang orang tuanya bekerja
sebagai wiraswastalah yang terbanyak yaitu 65 orang (39,16%). Table 4.8 dapat
Gambar 4.8
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua
Sumber: Kuesioner penelitian, data diolah
Gambar 4.8 menunjukkan bahwa responden yang orang tuanya bekerja
sebagai wiraswasta merupakan responden terbanyak yaitu 65 orang (39,16%),
kemudian responden yang orang tuanya bekerja sebagai PNS sebanyak 55 orang
(33,13%), responden yang orang tuanya bekerja sebagai karyawan swasta
sebanyak 26 orang (15,66%), dan yang paling sedikit berada pada kategori
lainnya yaitu responden yang orang tuanya bekerja sebagai dokter, buruh ataupun
pensiunan sebanyak 20 orang (12,05%).
4.2.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan Orang Tua
Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa sebanyak 78 dari 166
responden yang diteliti yaitu berasal dari responden yang penghasilan orang
tuanya berkisar antara Rp. 3.000.000 – Rp. 5.000.000. Data tersebut dapat dilihat
pada tabel 4.9 berikut ini: 0
10 20 30 40 50 60 70
Frekuensi Persentase
PNS
Karyawan swasta
Wiraswasta
Tabel 4.9
Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan Orang Tua
Penghasilan Orang Tua Frekuensi Persentase (%)
< Rp. 3.000.000 58 34,94
Rp. 3.000.000 – Rp. 5.000.000 78 46,99
Rp. 5.000.001 – Rp. 7.000.000 19 11,45
> Rp. 7.000.000 11 6,62
Jumlah 166 100
Sumber: Kuesioner penelitian, data diolah
Berdasarkan tabel 4.9 dapat diketahui bahwa responden yang orang tuanya
berpenghasilan antara Rp. 3.000.000 – Rp. 5.000.000 merupakan responden
terbanyak yaitu sebanyak 78 orang (46,99%). Table 4.9 dapat digambarkan
dengan diagram pada gambar 4.9 berikut ini:
Gambar 4.9
Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan Orang Tua
Sumber: Kuesioner penelitian, data diolah
Gambar 4.9 menunjukkan bahwa responden yang orang tuanya mempunya
penghasilan kurang dari Rp. 3.000.000 sebanyak 58 orang (34,94%), responden
yang orang tuanya mempunya penghasilan antara Rp. 3.000.000 – Rp. 5.000.000
yaitu sebanyak 78 orang (46,99%), sedangkan responden yang orang tuanya
mempunya penghasilan antara Rp. 5.000.001 – Rp. 7.000.000 sebanyak 19 orang
0 20 40 60 80 100
Frekuensi Persentase
< Rp. 7.000.000
Rp. 5.000.001 - Rp. 7.000.000
Rp. 3.000.000 - Rp. 5.000.000
(11,45%), dan untuk responden yang penghasilan orang tuanya lebih dari Rp.
7.000.000 yaitu sebanyak 11 orang (6,62%).
4.2.9 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Orang Tua
Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa sebanyak 74 atau
44,58% responden yang diteliti yaitu berasal dari responden yang pendidikan
orang tuanya yaitu SMA/Sederajat. Data tersebut dapat dilihat pada tabel 4.10
berikut ini:
Tabel 4.10
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Orang Tua
Penghasilan Orang Tua Frekuensi Persentase (%)
SD/Sederajat 10 6,02
SMP/Sederajat 5 3,01
SMA/Sederajat 74 44,58
Diploma 10 6,02
Perguruan Tinggi 67 40,37
Jumlah 166 100
Sumber: Kuesioner penelitian, data diolah
Berdasarkan tabel 4.10 dapat diketahui bahwa responden yang pendidikan
orang tuanya SMA/sederajat merupakan responden terbanyak yaitu sebanyak 74
orang (44,58%). Table 4.10 dapat digambarkan dengan diagram pada gambar 4.10
Gambar 4.10
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Orang Tua
Sumber: Kuesioner penelitian, data diolah
Gambar 4.10 menunjukkan bahwa responden yang pendidikan orang
tuanya SMA/Sederajat sebanyak 74 orang (44,58%), responden yang pendidikan
orang tuanya perguruan tinggi yaitu sebanyak 67 orang (40,37%), sedangkan
responden yang pendidikan orang SD dan diploma, masing-masing sebanyak 10
orang (6,02%), dan untuk responden yang pendidikan orang tuanya SMP/sederajat
yaitu sebanyak lima orang (3,01%).
4.3 Gambaran Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini, variabel yang diteliti yaitu disiplin belajar (X1),
perhatian orang tua (X2) sebagai variabel bebas dan hasil belajar (Y) sebagai
variabel terikat. Berikut ini dipaparkan kondisi responden berdasarkan variabel
yang diteliti.
Data mengenai disiplin belajar (X1) dan perhatian orang tua (X2) disusun
dengan menggunakan skala likert dengan alternatif jawaban sebagai berikut:
selalu (SL) = 1; sering (SR) = 2; kadang-kadang (KD) = 3; pernah (P) = 4; tidak
pernah (TP) = 5.
4.3.1 Hasil Belajar (Y)
Hasil belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 23 Bandung pada mata
pelajaran ekonomi diperoleh dari nilai Ulangan Tengah Semester (UTS) semester
ganjil tahun pelajaran 2013/2014. Berikut ini gambaran hasil belajar siswa kelas
XI IPS SMA Negeri 23 Bandung pada mata pelajaran ekonomi.
Tabel 4.11
Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPS Pada Mata Ekonomi
Tahun Pelajaran 2013/2014
Nilai Bobot Kategori Frekuensi Presentase (%)
79-94 Tinggi 53 31,93
62-78 Sedang 63 37,95
45-61 Rendah 50 30,12
Jumlah 166 100
Sumber: SMA Negeri 23 Bandung, data diolah
Berdasarkan tabel 4.11 dapat diketahui nilai tertinggi yang diperoleh siswa
yaitu 94 dan nilai terendah 45. Secara umum, hasil belajar siswa kelas XI IPS
SMA Negeri 23 Bandung pada mata pelajaran ekonomi tahun pelajaran
2013/2014 tergolong pada kategori sedang.
4.3.2 Variabel Disiplin Belajar (X1)
Disiplin belajar adalah suatu sikap dan perbuatan siswa yang dalam
melakukan kegiatan belajar secara sadar dengan selalu menaati peraturan yang
ada, baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan rumah. Disiplin belajar
ikut berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Gambaran disiplin belajar diperoleh
dari hasil pengolahan angket penelitian yang disebarkan kepada 166 siswa kelas
XI IPS SMA Negeri 23 Bandung. Adapun angket mengenai variabel disiplin
belajar terdiri dari 12 indikator. Indikator tersebut dideskripsikan ke dalam 23
Tabel 4.12
Gambaran Umum Disiplin Belajar
Skor Minimal
Skor
Maksimal Kategori Nilai Bobot Frekuensi
Presentase
Sumber: Kuesioner penelitian, data diolah
Berdasarkan tabel 4.12 disiplin belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 23
Bandung berada pada kategori sedang yaitu sebanyak 144 siswa (68,67%), diikuti
oleh 35 siswa (21,08%) pada kategori tinggi dan 17 siswa (10,25%) pada kategori
rendah.
4.3.3 Variabel Perhatian Orang Tua (X2)
Perhatian orang tua adalah kegiatan yang dilakukan seseorang secara
refleksif, intensif dan konsentratif dari orang tua kepada anaknya agar tercapai
hasil belajar yang memuaskan. Dalam penelitian ini, skor perhatian orang tua
diperoleh dari hasil pengolahan angket yang disebarkan kepada siswa kelas XI
IPS SMA Negeri 23 bandung sebanyak 166 siswa. Adapun angket mengenai
perhatian orang tua terdiri dari sembilan indikator. Indikator tersebut
dideskripsikan ke dalam 14 pernyataan. Berikut gambaran umum variabel
perhatian orang tua.
Tabel 4.13
Gambaran Umum Perhatian Orang Tua
Skor Minimal
Skor
Maksimal Kategori Nilai Bobot Frekuensi
Presentase
Sumber: Kuesioner penelitian, data diolah
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa secara umum perhatian
sedang dengan frekuensi 73 siswa (43,98%). Siswa dengan kategori tinggi
sebanyak 72 siswa (43,37%). Sedangkan siswa dengan kategori rendah sebanyak
21 siswa (12,65%).
4.4 Analisis Instrumen Penelitian
Sebelum dilakukan analisis data, terlebih dahulu dilakukan pengujian
instrumen terhadap 30 orang responden untuk mengetahui validitas item dan
reliabilitasnya. Sesuai dengan variabel yang diteliti, angket yang diuji cobakan
terdiri atas angket untuk mengukur variabel disiplin belajar (X1) dan perhatian
orang tua (X2) pada mata pelajaran ekonomi. Penyebaran jumlah item angket pada
kedua variabel tersebut adalah 37 item, yang terdiri dari 23 item untuk variabel
disiplin belajar siswa dan 14 item untuk variabel perhatian orang tua.
4.4.1 Uji Validitas
Uji validitas bermaksud untuk mengetahui tingkat keandalan atau
kesahihan suatu alat ukur. Jika instrumen dikatakan valid berarti menunjukkan
alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu dapat digunakan untuk
mengukur variabel yang akan diteliti. Hasil pengujian validitas instrumen
penelitian pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 23 Bandung adalah:
18 0.53 0.361 Valid
Dari Tabel 4.14 diketahui bahwa dari 37 butir pernyataan yang disebarkan
kepada 30 responden, seluruh item dinyatakan valid. Dari data tersebut korelasi
antara skor butir pertama hingga butir pernyataan ke 37 dibandingkan dengan rtabel
taraf nyata ( ) 0,05 dengan derajat kebebasan (dk) untuk 30 responden yaitu
0,361. Kriteria valid atau tidaknya ditentukan berdasarkan kriteria rhitung > rtabel
maka butir pernyataan dinyatakan valid.
4.4.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui sejauh mana suatu alat ukur
dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hasil uji reliabilitas instrumen penelitian
ini adalah sebagai berikut:
Tabel 4.15
Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
Variabel rhitung rtabel Keputusan
Disiplin Belajar (X1) 0,84
0,361 Reliabel
Perhatian Orang Tua (X2) 0,79 Reliabel
Sumber: Lampiran 9
Tabel 4.24 menunjukkan bahwa instrumen penelitian pada disiplin belajar
4.5 Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas dapat diduga melalui uji tolerance (TOL) dan Variance
Inflation Factor (VIF). Ketentuannya yaitu jika TOL > 0,1 dan VIF < 10 maka
dapat dikatakan data tersebut tidak terkena multikolinearitas. Berikut hasil
pengujian TOL dan VIF:
Tabel 4.16
Hasil Uji TOL dan VIF
Uji Hasil Keterangan
TOL 0,466 Tidak Terkena Multikolinearitas
VIF 2,147 Tidak Terkena Multikolinearitas
Sumber: Lampiran 4
Dari Tabel 4.25 dapat diketahui data pada penelitian ini tidak terkena
multikolinearitas karena hasil TOL > 0,1 yaitu sebesar 0,466 dan VIF < 10 yaitu
2,147.
4.6 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
4.6.1 Analisis Data
Data yang diolah yaitu merupakan data didapat dari hasil penelitian,
kemudian dibantu dengan menggunakan software Microsoft office Excel 2003 dan
program SPSS Versi 21. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan metode
statistik dengan model regresi linier berganda dimana variabel yang diteliti yaitu
disiplin belajar siswa dan perhatian orang tua terhadap hasil belajar siswa kelas XI
IPS SMA Negeri 23 Bandung pada mata pelajaran ekonomi.
4.6.2 Pengujian Hipotesis
4.6.2.1 Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t)
Uji hipotesis secara parsial menggunakan uji t adalah sebagai berikut:
Tabel 4.17
Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t)
Variabel thitung ttabel Keputusan Kesimpulan
X1 29,827 > 1,65426 Ho ditolak Signifikan
X2 4,955 > 1,65426 Ho ditolak Signifikan
Pengujian hipotesis secara parsial melalui uji t ini digunakan
dengan derajat kebebasan df = n-k-1 = 166-2-1 = 163, maka diperoleh ttabel
1,65426. Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa hasil uji statistik
menunjukkan, koefisien regresi X1 terhadap Y signifikan karena thitung > ttabel yaitu
29,827 > 1,65426 dan koefisien regresi X2 terhadap Y signifikan karena thitung >
ttabel yaitu 4,955 > 1,65426. Hasil thitung dengan bantuan program SPSS 21 yaitu:
Tabel 4.18
Hasil Analisis Koefisien Regresi
Coefficienta
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -7,580 1,658 -4,573 ,000
X1 ,970 ,033 ,859 29,827 ,000
X2 ,182 ,037 ,143 4,955 ,000
a. Dependent Variabel: Y
Sumber: Lampiran 4
Pada Tabel 4.27 dapat diketahui persamaan regresinya sebagai berikut:
Ŷ = -7,580 + 0,970 X1 + 0,182 X2
Pada persamaan regresi X1, X2 ke Y diketahui bahwa tanpa adanya
variabel disiplin belajar siswa dan perhatian orang tua, maka hasil belajar adalah
sebesar -7,580. Koefisien regresi untuk variabel disiplin belajar (X1) sebesar
0,970 artinya setiap ada peningkatan disiplin belajar siswa satu satuan maka akan
meningkatkan hasil belajar sebesar 0,970 satu satuan. Koefisien regresi untuk
variabel perhatian orang tua (X2) sebesar 0,182 artinya setiap ada peningkatan
perhatian orang tua satu satuan maka akan meningkatkan hasil belajar sebesar
4.6.2.2 Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F)
Uji F ini dilakukan untuk menguji hipotesis secara simultan yaitu sebagai
berikut:
Tabel 4.19
Uji Hipotesis Secara Simultan (Uji F)
Fhitung Ftabel Keputusan Kesimpulan
1213,491 3,051471 Menolak Ho Berpengaruh secara simultan
Sumber: Lampiran 4
Berdasarkan tabel 4.19 di atas, diperoleh hasil pengujian nilai Fhitung yaitu
1213,491 dan nilai Ftabel dengan df1 = k-1 = 3-1 = 2, df2 = n-k = 166-3 = 163 dan
taraf signifikan maka diperoleh Ftabel sebesar 3,051471. Dapat
disimpulkan bahwa Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti variabel
bebas (disiplin belajar dan perhatian orang tua) secara bersama-sama berpengaruh
terhadap variabel terikat (hasil belajar).
4.6.2.3 Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) menunjukkan besarnya pengaruh keseluruhan variabel bebas terhadap variabel terikat yang terdapat pada model yang dianalisis.
Dalam penelitian ini untuk menghitung koefisien determinasi dilihat dari nilai R2 yang dibantu dengan menggunakan program SPSS 21. Berikut hasil pengujian R2:
Tabel 4.20
Koefisien Determinasi
Model R R Squre Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 0,968 0,937 0,936 2,99804
Sumber: Lampiran 4
Pada tabel 4.20 diketahui nilai R2 sebesar 0,937. Artinya bahwa variabel hasil belajar mampu dijelaskan oleh variabel disiplin belajar siswa dan perhatian
orang tua sebesar 93,7%% dan sisanya sebesar 6,3% dijelaskan oleh variabel lain