3. METODE PENELITIAN
3.1 Definisi Konseptual
3.1.1 Motif dalam media online
Motif yang mendorong seseorang untuk mengakses situs ini didefinisikan sebagai kepuasan yang dicari oleh individu melalui penggunaan sebuah media yang dipilih oleh individu tersebut (Gratification Sought).
Media massa mampu memberi kepuasan terhadap para individu. Mulai dari kebutuhan informasi, pencarian identitas pribadi, integrasi dan interaksi sosial, dan hiburan.
Dalam penelitian ini, menggunakan motif Virtual World Gratifications, Sociality and Emotional Liberation, Information and Environtment Observation, dan Passing Time and Habitual Audiences
3.2 Definisi Operasional
Dalam penelitian ini, motif dioperasionalkan menjadi 4 indikator : 1. Virtual World Gratification (Gratifikasi / Kepuasan Dunia Maya)
a. Feel the information sender is a close friend
Merasa pengirim informasi adalah teman dekat penerima informasi. Dalam hal ini, media tersebut mampu membuat seolah- olah, penerima informasi (komunikan) adalah teman dekat pengirim informasi (komunikator)
b. Helpful to settle my worries or problems
Mampu untuk membantu mengatas masalah-masalah yang dihadapi oleh responden
c. Get away temporarily from nuisances in my life
Dalam hal ini, media mampu memberikan sementara rasa aman dari gangguan dari kehidupan responden
2. Sociality and Emotional Liberation a. Feel fun
Media mampu memberikan perasaan senang terhadap responden
c. Can talk to my friends about topics that appeared on the site
Responden dapat berbincang-bincang dengan temannya tentang topik yang muncul di website
3. Information and Environment Observation a. Can catch up with the recent news
Responden mampu mengikuti berita yang up to date b. Can get information useful for my job or study
Responden mampu mendapatkan informasi yang berguna untuk pekerjaan responden maupun studi dari responden sendiri.
c. Can get the information useful for my hobby or pleasure
Responden mampu mendapatkan informasi yang berguna untuk hobby dari responden sendiri.
4. Passing Time and Habitual Audiences a. Can kill time when have nothing to do
Responden mampu memanfaatkan media ini untuk menghabiskan waktu ketika tidak ada yang dapat dilakukan
b. Unsconciously access site by habit
Responden secara tidak sadar, atau sudah merupakan kebiasaan mengakses situs tersebut
c. Can get comfortable or relax
Dengan mengakses media tersebut, responden mampu merasa relaks.
3.3 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. “Riset ini bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat populasi atau objek tertentu.” (Rachmat, 2007, p.67). Pada penelitian ini, peneliti lebih menggambarkan realitas yang sedang terjadi tanpa menjelaskan hubungan antarvariabel.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan, memamparkan dan atau menggambarkan motif para pengguna situs kaskus.
3.4 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah mail surveys (Jackson, 2006.
p.78). Mail survey dapat dikirim secara tradisional maupun melalui e-mail.
Beberapa keuntungan mail survey, pertama, dapat menghindari bias dari sampel yang diteliti. Kedua, peneliti mampu mengkoleksi data dan informasi secara sensitif. Ketiga, terkadang jawaban yang diberikan lebih lengkap karena waktu yang diberikan lebih lama.
Menurut Dennis List (2001,347) beberapa keuntungan survey yang dilakukan melalui internet adalah :
1. Biaya yang rendah
Menghabiskan banyak biaya, merupakan salah satu hal yang ditakutkan para peneliti dalam mengambil sampel mereka. Namun dengan internet, biaya tersebut dapat ditekan. Karena peralatan telah dibeli (asumsi responden mempunyai komputer ketika dia mengakses internet), maka – kembali lagi – biaya peneliti sangatlah rendah. Tidak perlu mencetak kuesioner, tidak perlu menggaji pewawancara, tidak ada biaya mengirim surat, dan sebagainya.
2. Respon yang cepat
Dengan survey melalui internet (baik web ataupun e-mail), respon akan kembali kepada para peneliti, sesegera setelah responden menekan tombol kirim pada form survey. Tidak ada metode lain, apalagi metode yang menggunakan media lama (old media) yang dapat menandingi kecepatan ini.
3. Kemampuan memperlihatkan cakupan rangsangan yang luas
Selama para responden memiliki akses dan perangkat yang memadai, mereka (responden) dapat melihat lebih banyak pada kuesioner di internet dibandingkan yang dikertas.
Internet survey yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei melalui web. Pemilihan melalui survei web ini karena format web akan lebih terstandar bagi para pengakses internet (List, 2001, p.376), sehingga para pengakses pun akan lebih memiliki rasa nyaman dan praktis dalam mengisi kuesioner tersebut.
Dalam penelitian ini, pemilihan melalui mail survey melalui internet dikarenakan populasi dan sampel penelitian ini adalah seluruh pengguna kaskus, dimana tidak terbatas geografis.
3.5 Populasi dan Sampel
“Populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan” (Nazir, 1985, p.325). Keterangan mengenai populasi dapat dikumpulkan menjadi dua. Pertama, tiap populasi dihitung, kedua, perhitungan dapat dilakukan dengan mengambil “wakil populasi”. Dalam penelitian ini, populasi nya adalah pengguna situs kaskus.us
“Sampel adalah sebagian dari objek yang diteliti (simbolnya n)”(Bagong, 2005, p.139). Penarikan sampel yang baik harus benar-benar bisa merefleksikan populasi. Namun, Ruslan (2004) mempunyai pandangan yang berbeda, menurutnya, besar ukuran sampel yang paling baik adalah “sebesar-besar peneliti dapat memperolehnya dengan pengorbanan waktu dan energi yang wajar.”
Responden dalam penelitian ini adalah para pengguna situs kaskus.
Responden harus cukup sering mengakses situs kaskus, karena menurut teori behaviorisme “law of effects”, perilaku yang tidak mendatangkan kesenangan tidak diulangi; artinya pengguna tidak akan menggunakan media tersebut apabila tidak dapat memberikan rasa kepuasan kepada responden.
Target responden peneliti adalah seluruh pengguna situs kaskus dengan minimal dua kali berkunjung. Pengguna didefinisikan sebagai orang yang mengakses kaskus, baik memiliki keanggotaan maupun tidak. Sedangkan angka dua kali, karena mengacu lagi kepada law of effects, dimana ketika seseorang mengulangi perbuatannya dengan sengaja, dalam hal ini adalah menggunakan situs kaskus, maka perbuatannya (menggunakan situs kaskus tersebut) mampu mendatangkan kesenangan bagi seseorang tersebut.
Jumlah populasi dan sampel belum diketahui, karena peneliti akan membagikan kuesioner keseluruh pengguna kaskus. Padahal, jumlah pengguna kaskus yang tidak mempunyai keanggotaan tidak dapat terlacak. Sedangkan jumlah sampel, adalah minimal 100 orang.
3.6 Teknik Penarikan Sampel
Teknik penarikan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah “non- probability sampling”, yaitu mengambil sampel dengan pertimbangan- pertimbangan tertentu (Rakhmat, 1984, p.78). Teknik ini tidak menggunakan prinsip kerandoman. Jenis teknik penarikan sampel non-probability yang digunakan untuk penelitian adalah judgement sampling. Judgement sampling merupakan metode memilih sample berdasarkan penilaian terhadap satu atau beberapa karakteristik yang telah ditentukan sebelumnya. (Kuncoro, 2003,.p.119)
Dalam penelitian ini, penulis membatasi waktu pembagian kuesioner selama satu minggu. Hal ini dikarenakan jumlah pengguna yang sangat fluktuatif dan berubah secara cepat, sehingga waktu satu minggu dianggap mampu mewakilkan pengguna kaskus ini.
3.7 Teknik Pengumpulan Data
Pada pertama kali , adalah tahap penyusunan kuesioner. Selanjutnya, peneliti membuat sebuah website yang beralamat di http://survey.ukpetra.org.
Website ini diisi dengan kuesioner yang nanti dapat diakses oleh para pengguna situs Kaskus. Pada tahap berikutnya, peneliti mempublikasikan tautan tersebut agar dapat diketahui dan diakses langsung oleh para pengguna situs Kaskus.
Selain itu, peneliti juga mengajak para anggota situs Kaskus untuk mengisi kuesioner dengan cara mengirimkan pesan pribadi (private messages) ke setiap pengguna. Data-data dari pengguna tersebut tersimpan di server website dengan format SQL database. Langkah terakhir, peneliti mengimpor data dari website tersebut ke program pengolah statistik (SPSS) untuk diolah datanya.
3.8 Teknik Analisis Data 3.8.1 Skala Pengukuran
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Guttman.
Dalam skala Guttman, digunakan pilihan dengan menggunakan deretan angka biner yang disesuaikan dengan subjek tertentu (Abdi, 2010, p.1).
Penggunaan skala ini dikarenakan, skala ini mempunya
dengan skala Likert adalah, jika skala Likert, maka para responden akan lebih terkotak-kotak, karena mereka hanya dihadapkan dengan lima atau empat pilihan yang pasti (Sangat Tidak Setuju, Tidak Setuju, Netral, Setuju, Sangat Setuju), sedangkan skala Guttman, hanya mengenal dua opsi pasti, misal, Setuju dan Tidak Setuju, namun dalam rentang tersebut, ada angka-angka yang ditentukan oleh peneliti, misal, dalam penelitian kali ini, peneliti menggunakan lima angka, dengan rentang satu sampai lima.
Dalam penelitian ini juga, dengan interval lima, dibagi menjadi dua kategori. Namun, kategori rendah dan tinggi ini, hanya untuk memberi label dua kecenderungan atas pemilihan motif tertentu.
Tabel 3.8.1. Interval
Interval Kategori
1.00 ≤ a ≤ 3.00 Rendah
3.00 ≤ a ≤ 5.00 Tinggi
Jika kita memiliki 5 ukuran dalam skala, maka nilai tengah akan dijadikan batas untuk membagi dua kategori interval namun dengan mencari batas atas dan batas bawahnya. Karena hal tersebut tidak memenuhi syarat, maka dapat digunakan interval terbuka dengan rumus seperti di atas.
3.8.2 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas a. Uji Validitas
Sofian Effendi dan Singarimbun mengatakan dalam mengukur validitas, peneliti memiliki isi dan kegunaan suatu alat ukur. Unsur-unsur apa saja yang terdapat dalam suatu alat ukur, untuk apa alat ukur tersebut diciptakan, dan apakah tujuan penciptaan itu tercapao; apakah alat ukur itu sesuai dengan konsep dan variabel yang hendak diukur.
Uji validitas, merupakan uji yang digunakan untuk mengukur kevalidan suatu kuesioner. Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel apabila jawab seorang sampel terhadap pernyataan bersifat konsisten atau stabil dari waktuke waktu. Dengan demilikian, reliabel adalah satu keadaan dimana instrumen penelitian tersebut akan tetap menghasilkan data yang sama meskipun disebarkan pada sampel yang berbeda dan pada waktu yang berbeda. Uji reliabilitas akan dilakukan dengan menggunakan uji statistik cronbach’s alpha ( ) dengan ketentuan bahwa variabel yang diteliti dinyatakan reliabel apabila nilai cronbach’s alpha ( ) adalah diatas 0,6 (Ghozali, 2001, p.132)
Pengujian validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara one shot measure atau satu kali pengukuran, yaitu bahwa pengukuran hanya dilakukan sekali kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan.