• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAWASAN KONSERVASI PENGELOLAAN RUANG LAUT DALAM RPJMN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KAWASAN KONSERVASI PENGELOLAAN RUANG LAUT DALAM RPJMN"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

oleh:

Direktur Kelautan dan Perikanan

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas

Selasa, 6 April 2021

Dalam Rapat Koordinasi Teknis Pengelolaan Kawasan Konservasi Daerah

KAWASAN KONSERVASI PENGELOLAAN RUANG LAUT

DALAM RPJMN 2020-2024

1

(2)

OUTLINE

2

Pengelolaan Ruang Laut dalam RPJMN 2020-2024 Peran Pemda dalam Mendukung RPJMN

Pendanaan Pembangunan

(3)

3

Pengelolaan Ruang Laut

dalam RPJMN 2020-2024

(4)

KERANGKA PEMBANGUNAN RPJMN 2020-2024

Mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur melalui percepatan pembangunan di berbagai bidang dengan menekankan terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetititf di berbagai wilayah

yang didukung oleh SDM berkualitas dan berdaya saing

Berdaulat, Maju, Adil Dan Makmur

VISI 2045

Development Constraints : Kondisi Pembiayaan Kondisi Sumber Daya Alam

RPJPN

2020- 2024

Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong VISI 2020-2024

PENGARUSUTAMAAN

Kaidah Pembangunan : Membangun Kemandirian Menjamin Keadilan Menjaga Keberlanjutan

Kerentanan Bencana dan Perubahan Iklim Tata Kelola

Pemerintahan yang Baik Kesetaraan

Gender

Modal Sosial Budaya Pembangunan

Berkelanjutan

Transformasi Digital PEMBANGUNAN

EKONOMI

PEMBANGUNAN SDM PEMBANGUNAN

KEWILAYAHAN

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

PEMBANGUNAN POLHUKHANKAM REVOLUSI

MENTAL

PEMBANGUNAN LINKUNGAN HIDUP

• Nilai tambah dan daya saing perekonomian

• Daya dukung dan kualitas SD ekonomi

• Pemerataan antarwilayah

• Pusat-pusat

pertumbuhan wilayah

• Kualitas dan akses pelayanan dasar

• Pendidikan

• Kesehatan

• Perlindungan Sosial

• Tata Kelola Kependudukan

• Pengentasan Kemiskinan

• Pembangunan karakter dan sikap mental

• Pembinaan Ideologi Pancasila

• Pelestarian Budaya

• Konektivitas untuk Ekonomi

• Pelayanan Dasar

• Perkotaan

• Transformasi Digital

• Energi dan Ketenagalistrikan

• Ketahanan Bencana dan Iklim

• Pembangunan Rendah Karbon

• Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup

• Konsolidasi demokrasi

• Optimalisasi Kebijakan Luar Negeri

• Penegakan Hukum Nasional

• Reformasi Kelembagaan Birokrasi

• Stabilitas Keamanan Nasional

(5)

5 ISU STRATEGIS DAN ARAH KEBIJAKAN :

KEMARITIMAN DAN KELAUTAN

KONDISI SAAT INI ISU STRATEGIS ARAH KEBIJAKAN

01

6,04% sumbangan PDB Maritim yang termasuk dalam kategori rendah

01 02

03 04

05 01

Kawasan konservasi perairan

seluas 20,8 juta ha (6,12%

wilayah perairan)

Belum terintegrasinya antara RTRW (daratan) dan RTRLN

dan RZWP3K

Masih terjadinya pencemaran laut à e.g.

Sampah Plastik di Laut No.

2 setelah China (1,29 juta ton/tahun)

Terbatasnya SDM kelautan (knowledge

dan skill) dan diseminasi teknologi

Masih tingginya biaya logistik

Produktivitas kemaritiman belum optimal

1. Pengembangan cluster industri perikanan dan kelautan

2. Pemantapan sarpras perikanan termasuk pengembangan sistem rantai dingin

3. Penguatan aksesibilitas dan daya saing destinasi unggulan pariwisata bahari di 24 lokasi

4. Optimalisasi pemanfaatan produk

kelautan: bioteknologi (marine bioproduct) 5. Pengembangan konektivitas laut

1. Pengembangan Sustainable Fisheries 2. Pengintegrasian tata ruang darat dan laut 3. Pengembangan kawasan konservasi perairan 4. Perlindungan dan pelestarian

keanekaragaman hayati laut

5. Rehabilitasi Kawasan dan ekosistem pesisir 6. Penanggulangan pencemaran & sampah laut

06

Masih tingginya tingkat kehilangan kehati (biodiversity loss) kelautan

baik di tingkat ekosistem, jenis maupun genetik

Pengelolaan Ekosistem Laut

Pengembangan Ekonomi Maritim dan Kelautan

(6)

STRATEGI KEMARITIMAN DAN KELAUTAN

6

Pengembangan Industri Perikanan dan Kelautan

1. Modernisasi untuk Mendorong Daya Saing

Industri Perikanan Tangkap

• Peningkatan armada perikanan tangkap

• Pengembangan infrastruktur pelabuhan perikanan dan penggunaan teknologi modern

• Peningkatan kapasitas industri galangan kapal

• Pengelolaan sumberdaya perikanan berbasis WPP

Pengelolaan Ekosistem Kelautan 1. Pengelolaan Konservasi Perairan

• Peningkatan Luasan dan Efektivitas Pengelolaan Kawasan

• Perlindungan dan pelestarian keanekaragaman hayati laut (mangrove, terumbu karang, padang lamun – karbon pesisir), biota laut serta penangangan mamalia terdampar

• Pemanfaatan untuk kegiatan ekonomi (ekowisata)

2. Penataan ruang laut dan pesisir

• Integrasi RTRW dan rencana zonasi (RZ)

• Penyelesaian RZ pada kawasan strategis nasional

3. Penanggulangan Pencemaran Laut

• Penanggulangan pencemaran laut secara terintegrasi (dari sumber darat dan laut)

• Pengembangan sistem pemantauan kualitas air laut dan sistem peringatan dini pencemaran air laut

1. Teknologi, riset , SDM untuk produksi dan daya saing dan lingkungan à LIPI, BPPT, KKP, ristekdikti

2. Penataan ruang laut dan darat untuk mengurangi potensi konflik pemanfaatan ruang à KemenATR

3. Infrastuktur dasar (listrik, air, komunikasi, transportasi) dan sistem logistik àKemenhub, Kemen PUPR,ESDM 4. Insentif untuk investasi usaha à Kemenkeu, OJK 5. Diplomasi untuk ekspor à Kemenlu, Kemendag 4. Mendorong pertumbuhan eksporhasil

perikanan yang berdaya saing

• Mengembangkan sistem jaringan nasional untuk mendukung ekspor

• penetrasi pasar ekspor baru dan mempertahankan dominasi untuk pasar yang sudah ada

• Kebijakan yang bersifat insentif

Dukungan lintas sektor

2. Mengembangkan budidaya perikanan

terintegrasi dalam sistem bisnis akuakultur

• Pengembangan komoditas unggulan berbasis keunggulan kompetitif dan komparatif wilayah

• Strategi peningkatan sarana produksi utama: benih, pakan dan infrastruktur: irigasi, listrik, transportasi

• Penyediaan dan diseminasi teknologi yang modern dan berkelanjutan

3. Pengembangan industri pengolahan untuk meningkatkan nilai tambah hasil perikanan

• Pemenuhan bahan baku industri pengolahan

• Efisiensi rantai pasok industri dalam sistem logistik

• Penyiapan infrastruktur dasar (listrik, transportasi, komunikasi dan air bersih) bagi industri perikanan

6. Mendorong produksi garam dan kesejahteraan petambak garam

• Ektensifikasi dan intensifikasi lahan garam

• Peningkatan nilai tambah garam dan sertifikasi

• Pengembangan percontohan kawasan ekonomi garam

• Stabilitas harga garam melalui perbaikan tata niaga

5. Meningkatkan kesejahteraan nelayan dan pembudidaya ikan

• Mengendalikan biaya produksi dan penambahan barang modal

• Diversifikasi sumber pendapatan Keluarga dari Usaha Non-perikanan

• Penyusunan instrumen pengukuran kesejahteraan nelayan dan pembudidaya ikan

(7)

SASARAN UTAMA TERKAIT KELAUTAN DAN KEMARITIMAN DALAM RPJMN 2020-2024 (1)

WPP

Model percontohan penguatan tata Kelola WPP

3

11

Proporsi tangkapan jenis ikan dalam batas biologis

yang aman (%) <64

<80

Produksi Ikan (tangkap dan budidaya,

juta ton) 14,8

20,4

Konsumsi Ikan

(kg/kapita/tahun) 56,4

62,0

Ekspor perikanan

(USD miliar) 6,2

8,0

PDB

Pertumbuhan PDB

Perikanan (%) 7,9

8,7

7

Produksi Ikan tangkap

(juta ton) 8,02

10,1

(2019)

(2024)

(2019)

(2024)

Nilai tular nelayan 100

107

(8)

Luas kawasan konservasi

perairan (juta ha) 23,4

26,9

Hasil riset kelautan dan perikanan yang

diadopsi/diterapkan (hasil riset) 5

15

8

Penyelesaian penataan

ruang laut dan zonasi pesisir (Rencana

Zonasi)

14

(kumulatif)

102

Persentase cakupan WPPNRI yang dipantau dari kegiatan

illegal fishing (%)

54

75

Persentase Kepatuhan (compliance) Pelaku Usaha Kelautan dan

Perikanan (%) 94

98

SASARAN UTAMA TERKAIT KELAUTAN DAN KEMARITIMAN DALAM RPJMN 2020-2024 (2)

(2020)

(2024)

(9)

PENGELOLAAN RUANG LAUT DALAM RPJMN 2020-2024

PN 4

PP : Peningkatan pengelolaan kemaritiman, perikanan dan kelautan KP : Peningkatan pengelolaan Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) dan penataan ruang laut dan rencana zonasi pesisir serta pengelolaan ruang laut

ProP : Penataan Ruang Laut dan Rencana Zonasi Pesisir

• Perairan laut antar wilayah yang memiliki dokumen RZ Kawasan Antar Wilayah yang ditetapkan melalui peraturan perundangan

• Kawasan Strategis Nasional dan Kawasan Strategis Nasional Tertentu yang memiliki Rencana Zonasi KSN dan Rencana Zonasi KSNT yang ditetapkan melalui peraturan perundangan

• Provinsi yang memiliki dokumen penyelenggaraan rencana zonasi ProP : Pengendalian Pemanfaatan Ruang Laut

• Pengendalian Pemanfaatan Ruang laut

• Fasilitasi Pengelolaan Reklamasi

KP : Peningkatan ekosistem kelautan dan pemanfaatan jasa kelautan ProP : Pengembangan wisata bahari dan jasa maritim

• Kawasan yang dibangun sarana prasarana Wisata Bahari dan BMKT

• Kawasan konservasi yang dimanfaatkan secara berkelanjutan

KP : Peningkatan produksi, produktivitas, standardisasi mutu dan nilai tambah produk kelautan dan perikanan

ProP : Peningkatan Produksi garam

• Lahan Garam yang difasilitasi

• Pembangunan Sarana Niaga Garam Rakyat

ProP : Pengembangan budaya bahari dan sumber daya maritim

Masyarakat hukum adat, tradisional dan lokal di Pesisir dan PPK yang diakui dan dikuatkan kelembagaannya

KP : Pengembangan dan Pemanfaatan Kekayaan Budaya untuk memperkuat karakter bangsa dan kesejahteraan rakyat

PP : Meningkatkan Pemajuan Dan Pelestarian Kebudayaan

PN 1

ProP : Pencegahan Kehilangan Keanekaragaman Hayati dan Kerusakan Ekosistem

• Kawasan Konservasi perairan, pesisir dan pulau-pulau kecil baru (nasional dan daerah) yang ditetapkan

• Kawasan konservasi perairan, pesisir dan pulau-pulau kecil yang operasional

• Jejaring, Kemitraan/Kerjasama, dan Konvensi Konservasi Keanekaragaman Hayati Laut

• Keanekaragaman hayati perairan terancam punah yang dilindungi dan/atau dilestarikan

• Pelaku usaha pemanfaatan kawasan konservasi perairan nasional yang diperiksa kepatuhannya

KP : Pencegahan Pencemaran dan Kerusakan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup PP : Peningkatan kualitas lingkungan hidup

KP : KP : Peningkatan Ketahanan Iklim

ProP : Perlindungan Kerentanan Pesisir dan Sektor Kelautan

• Kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil yang meningkat ketangguhannya terhadap bencana dan dampak perubahan iklim

• Data dan/atau Informasi Pemetaan Sumberdaya Kawasan Pesisir

• Data dan/atau Informasi Pemetaan Karakteristik dan Dinamika Laut di WPP

• Kawasan di pesisir dan pulau-pulau kecil yang direhabilitasi

PN 6

(10)

PERMASALAHAN KONSERVASI

10

Tekanan Tinggi

• Meningkatnya jumlah penduduk

• Meningkatnya kegiatan ekonomi dan semakin besarnya kebutuhan

• Terbatasnya lahan

• Konflik antar user (wisata bahari, perikanan, nelayan)

• Polusi dan sedimentasi

• Global Warming

• Pemanfaatan secara illegal dan over eksploitasi

• Tingkat kesejahteraan masyarakat pesisir rendah

• Kurang memadai data dan informasi

Permasalahan

Me ny eb ab ka n

KERUSAKAN EKOSISTEM PESISIR

(Mangrove, Terumbu Karang, Lamun)

• Penurunan kualitas dan kuantitas SDI dan plasma nutfah

• Dampak bencana semakin besar

Diperlukan Kebijakan yang tepat dan terintegrasi segi aspek ekonomi, sosial, dan ekologi

PERAN KAWASAN KONSERVASI

• Menjaga keseimbangan ekosistem dan pola iklim

• Peningkatan produksi

perikanan sebagai spawning ground dan nursering

ground

Melindungi threatened species

• Wisata bahari à kesejahteraan lokal

(11)

11

Peran Pemda dalam Mendukung RPJMN

(12)

12

PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM SKEMA PEMBANGUNAN PUSAT-DAERAH

RPJP

Nasional RPJMN Nasional

Renstra

KL Renja KL

Pedoman

Pedoman Bahan

Pedoman

Diacu Bahan (Diserasikan dalam Rakorpus)

RKP

Dijabarkan Pedoman

RAPBN

Pedoman

RKA-KL

APBN Rincian

APBN

RPJP Daerah

RPJMN

Daerah RKP

Daerah

Dijabarkan Pedoman

RAPBD APBD

Renstra

SKPD Renja -

SKPD

Dijabarkan Pedoman

RKA-SKPD Rincian APBD

Pedoman Bahan Pedoman Bahan

Diperhatikan Berpedoman

(UU 23/2014) Diserasikan melalui MUSRENBANG Pedoman

UU SPPN No 25/2004

UU KeuNeg (17/2003)

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mencakup lima pendekatan yaitu: politik; teknokratik,

partisipatif, atas-bawah (top- down); dan bawah-atas (bottom- up).

Peran pemerintah daerah dalam perencanaan pembangunan memiliki wewenang dan kemampuan dalam proses pelaksanaan program dan

kegiatannya di daerah (perencanaan daerah termasuk aspek pemantauan dan evaluasi pelaksanaan di daerah)

(13)

KETERKAIAN SUBSTANSI HASIL RAKORGUB DAN RAKORTEKRENBANG DENGAN TAHAPAN PENYUSUNAN RKP 2022 LAINNYA

13

(14)

14

Inovasi Pendanaan Pembangunan Nasional

(15)

Kerangka Pendanaan RPJMN 2020-2024

15 Layak secara

Ekonomi dan Finansial Value for Money skema

KPBU > APBN/D

Leverage dana Pemerintah

Pelayanan Dasar

Pendanaan RPJMN 2020-2024 disusun dengan memperkuat sinergi

perencanaan dan penganggaran dengan startegi:

Alokasi Prioritas

Perkuat perencanaan penganggaran berbasis money follow program

• Tingkatkan integrasi pendanaan untuk prioritas khususnya Proyek Prioritas Strategis (Major Project)

Kapasitas Pendanaan

• Tingkatkan inovasi skema pendanaan (creative financing)

• Kerjasama pemerintah dan badan usaha (KPBU)

• Pembiayaan inovasi

• Bauran pembiayaan (blended finance)

• Pembiayaan hijau (green financing)

• Hibah ke daerah berbasis hasil

Mekanisme Implementasi

• Perkuatan penyususunan rencana program pembangunan dan pastikan kesiapan pelaksanaan

(16)

SINERGI PENDANAAN

• Membiayai kegiatan yang dilaksanakan oleh K/L

• Antar K/L saling bersinergi dalam pembiayaan (contoh:

KKP membiayai saprodi, Kemen PUPR membiayai infrastruktur jalan penghubungnya, dsb)

Belanja K/L

• Membiayai kegiatan yang menjadi kewenangan

• Provinsi

• Kabupaten/Kota

• DAK antar sektor dapat saling bersinergi

ABPD/DAK

Swasta

INOVASI PENDANAAN

(KPBU/Blended Finance)

v Paradigma Pendanaan 2020-2024 dimana APBN ditempatkan sebagai last resource dan diutamakan untuk proyek-proyek yang memiliki daya ungkit yang tinggi

v Mengoptimalkan pendanaan negara dengan mencegah atau meminimalisasi terjadinya tumpang tindih pendanaan.

16

(17)

KERANGKA DASAR PENDANAAN

PEMERINTAH – BUMN – DUNIA USAHA PEMERINTAH

APBN & APBD

Diarahkan utamanya pada:

• Fungsi absolut pemerintah (antara lain politik, hankam).

• Pelayanan dasar (antara lain pendidikan, kesehatan, perumahan) dengan Standar Pelayanan Minimal.

BUMN

• Mendorong pertumbuhan ekonomi

• Meningkatkan pelayanan pada masyarakat

Penugasan kepada BUMN

Infrastruktur ekonomi dan sosial yang memiliki kelayakan

ekonomi.

Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU)

Pembiayaan Investasi Non Anggaran Pemerintah (PINA)

MASYARAKAT/

BADAN USAHA

17

(18)

18

Terima Kasih

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian di atas maka perlu dilakukan penelitian mengenai kelayakan finansial usaha perbibitan sapi bali dengan menerapkan sistem integrasi tanaman-ternak

Sesuai dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan (PerMen KP) Nomor 30 Tahun 2010 tentang rencana pengelolaan dan zonasi kawasan konservasi perairan, zona-zona yang

Sasaran Kegiatan : Terwujudnya Komunitas Masyarakat Hukum Adat, Tradisional dan Lokal di Pesisir dan Pulau - Pulau Kecil yang Terfasilitasi Dalam Rangka Perlindungan

Indikator ini menggambarkan persentase penyelesaian rancangan rekomendasi kebijakan bidang pengelolaan ruang laut dan pesisir, perikanan tangkap, perikanan

Dalam pengelolaan kawasan konservasi perairan, sesuai dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan (PerMen KP) Nomor 30 Tahun 2010, zonasi dalam kawasan konservasi

Optimalnya pengelolaan ruang laut, pengelolaan sumber daya perikanan tangkap, budidaya, yang terintegrasi dan berkelanjutan serta meningkatnya daya saing, pengendalian mutu hasil

Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2010 tentang Rencana Pengelolaan dan Zonasi Kawasan Konservasi Perairan;... Peraturan

PP : Peningkatan pengelolaan kemaritiman, perikanan dan kelautan KP : Peningkatan pengelolaan Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) dan penataan ruang laut dan rencana zonasi