• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pilihlah. Hidup. Apakah hal. terpenting yang akan. Anda lakukan. jika hari ini adalah. hari terakhir. Anda di bumi?

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Pilihlah. Hidup. Apakah hal. terpenting yang akan. Anda lakukan. jika hari ini adalah. hari terakhir. Anda di bumi?"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Jiwa yang Dahaga

Blaise Pascal, ahli matematika dan filsuf abad ke-17, berkata bahwa ada satu ruang di setiap hati manusia yang hanya dapat diisi oleh Allah. Berabad-abad sebelum Pascal, seseorang bernama Agustinus melakukan pencarian untuk mengisi kekosongan yang ada dalam hidupnya. Setelah menemukan apa yang telah terhilang itu, Agustinus menulis sebuah doa yang mengungkapkan isi hatinya kepada Allah, “Engkau telah menciptakan kami bagi Diri-Mu sendiri dan hati kami senantiasa gelisah sebelum kami mendapatkan ketenangan di dalam-Mu” (Confessions).

Kedua filsuf itu telah menyatakan apa yang kita rasakan dalam perenungan kita. Dalam lubuk hati kita, ada keinginan yang begitu menggelisahkan untuk mengenal siapakah Pencipta kita. Kita ingin menemukan tujuan-Nya menciptakan kita di jagat raya-Nya. Kita rindu untuk menemukan kedamaian di dunia yang telah terkoyak oleh perselisihan antarkeluarga, peperangan antarbangsa, militansi kelompok-kelompok keagamaan, ketidakpastian di bidang ekonomi, dan kecanduan- kecanduan yang merusak diri sendiri.

Ada saatnya, kita berusaha menekan kerinduan itu. Kita mungkin berusaha mengisi kekosongan di hati kita dengan menyibukkan diri, aktif di masyarakat, mengejar karier, menjalin hubungan asmara, atau berusaha memenuhi kerinduan itu dengan narkoba dan minuman keras. Meskipun kita mencoba segala cara untuk menekan atau menyangkal kerinduan yang ada dalam diri kita, kerinduan itu akan selalu muncul.

Renungan-renungan dari buku renungan Santapan Rohani akan menolong untuk mengarahkan Anda pada satu-satunya jawaban kekal yang memuaskan dan yang menjadi kerinduan hati Anda. Jika Anda menikmati renungan-renungan ini dan ingin menerima kiriman buku renungan Santapan Rohani secara rutin, silakan mengisi formulir permohonan yang tersedia dan mengirimkannya kembali kepada kami. Anda dapat menerima materi-materi yang kami terbitkan tanpa dikenai biaya apa pun.

© 2015 Our Daily Bread Ministries. Hak cipta dilindungi Undang-Undang.

Kutipan ayat Alkitab dikutip dari ALKITAB Terjemahan Baru, Lembaga Alkitab Indonesia © LAI 2003.

B

eberapa saat setelah terjadinya Revolusi Prancis, ada seseorang yang berusaha mendirikan suatu agama baru yang ia yakini lebih hebat dari kekristenan. Namun, ia kecewa karena usahanya gagal.

Ia menyatakan keputusasaannya kepada seorang pendeta dan menanyakan apa yang dapat ia perbuat.

Pendeta itu mengatakan bahwa tidaklah mudah merintis suatu agama baru, bahkan sangat sukar sehingga ia tidak dapat memberikan saran apa pun. Setelah merenung sejenak, pendeta itu berkata, “Ada satu hal yang mungkin dapat Anda pertimbangkan. Mengapa Anda tidak memberi diri untuk disalibkan saja dan bangkit kembali pada hari ketiga?”

Dasar yang kokoh dari iman Kristen adalah kubur yang kosong. Perjanjian Baru menyatakan bahwa kematian Yesus membayar hukuman atas dosa-dosa kita. Namun, bagaimana seseorang dapat yakin bahwa penyaliban Kristus telah diterima Allah? Yang kita pikirkan tentang kematian Yesus tidak begitu penting; yang terpenting adalah apa yang Allah pikirkan mengenai hal itu.

Penerimaan Allah atas pengorbanan Kristus dibuktikan dengan adanya kebangkitan. Kebangkitan merupakan tanda terima dari Allah yang menyatakan bahwa Dia telah dipuaskan sepenuhnya. Tanpa kebangkitan, kekristenan tidak berarti apa- apa bagi dunia. Namun, fakta bahwa Kristus mati dan bangkit dari kubur “adalah kekuatan Allah untuk menyelamatkan setiap orang yang percaya” (Rm. 1:16). —Haddon Robinson

Karena kubur Yesus telah kosong, kita dapat hidup dengan penuh pengharapan.

K ubur K osong

Hari ke-5

Bacaan Hari Ini

1 K

orintus

15:1-8

B

agaimana reaksi Anda jika tadi pagi diberitahukan bahwa hari ini adalah hari terakhir Anda di dunia? Bagaimana Anda akan menggunakan sisa waktu yang ada? Siapa saja yang akan segera Anda jumpai? Apakah sikap hidup Anda akan berubah secara drastis?

Seseorang mengatakan dengan bijaksana, “Anda harus memperlakukan setiap hari seakan-akan inilah hari terakhir Anda, karena pasti salah satu hari tersebut benar-benar menjadi hari terakhir Anda.”

Hal itu tidak bisa kita hindari. Entah melalui kecelakaan, penyakit, usia lanjut, atau kedatangan kembali Tuhan kita, salah satu hari yang kita jalani pasti menjadi hari terakhir kita. Itulah alasannya kita harus berhati-hati dengan apa yang kita lakukan dan katakan.

Kita harus mulai mengerjakan kembali hal-hal yang dahulu kita abaikan, dengan jalan menunjukkan kasih dan ucapan syukur kita kepada sesama, berusaha berdamai dengan teman yang pernah bermusuhan dengan kita, atau dengan membagikan Injil kepada orang-orang di sekitar kita.

Mungkin saat ini Anda pun masih menunda waktu untuk menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Anda menantikan suatu waktu yang lebih pas dan nyaman, tetapi waktu seperti itu mungkin tidak akan pernah datang. Karena hari terakhir Anda di dunia ini begitu tak terduga, perhatikan perkataan Paulus dalam Kitab Suci: “Sesungguhnya waktu ini adalah waktu perkenanan itu; sesungguhnya, hari ini adalah hari penyelamatan itu” (2Kor. 6:2). Apakah Anda hidup setiap hari seakan-akan inilah hari terakhir Anda? —Vernon Grounds

Adakah hal yang akan Anda ubah seandainya hari ini adalah hari terakhir Anda?

H ari T eraKHir a nda

Hari ke-6

Bacaan Hari Ini

1 t

esaloniKa

5:1-11

Indonesian “Choose Life” Sebab itu baiklah

jangan kita tidur seperti orangorang lain, tetapi berjaga-

jaga dan sadar.

1 Tesalonika 5:6

Bahwa Ia telah dikuburkan, dan

bahwa Ia telah dibangkitkan, pada

hari yang ketiga, sesuai dengan

Kitab Suci.

1 korinTus 15:4

Pilihlah Hidup

Apakah hal

terpenting yang akan Anda lakukan jika hari ini adalah

hari terakhir Anda di bumi?

G9018 Persembahan kasih seberapa pun dari para sahabat memampukan Our Daliy Bread Ministries untuk menjangkau orang-orang dengan hikmat Alkitab yang mengubahkan hidup. Kami tidak didanai atau berada di bawah kelompok atau denominasi apa pun.

Our Daily Bread Ministries

PO Box 15, Kilsyth, VIC 3137, Australia Tel: (+61-3) 9761-7086, australia@odb.org Our Daily Bread Ministries Ltd.

PO Box 74025, Kowloon Central Post Office, Kowloon, Hong Kong Tel: (+852) 2626-1102, Fax: (+852) 2626-0216, hongkong@odb.org ODB Indonesia

PO Box 2500, Jakarta 11025, Indonesia

Tel: (+62-21) 2902-8950, Fax: (+62-21) 5435-1975, indonesia@odb.org Daily Bread Co. Ltd.

PO Box 46, Ikoma Nara 630-0291, Japan

Tel: (+81-743) 75-8230, Fax: (+81-743) 75-8299, japan@odb.org Our Daily Bread Berhad

PO Box 86, Taman Sri Tebrau, 80057 Johor Bahru, Malaysia Tel: (+060-7) 353-1718, Fax: (+060-7) 353-4439, malaysia@odb.org Our Daily Bread Ministries

PO Box 303095, North Harbour, Auckland 0751, New Zealand Tel: (+64-9) 444-4146, newzealand@odb.org

Our Daily Bread Ministries Foundation PO Box 47-260, Taipei 10399, Taiwan R.O.C.

Tel: (+886-2) 2585-5340, Fax: (+886-2) 2585-5349, taiwan@odb.org Our Daily Bread Ministries Thailand

PO Box 35, Huamark, Bangkok 10243, Thailand

Tel: (+66-2) 718-5166, Fax: (+66-2) 718-6016, thailand@odb.org Our Daily Bread Ministries Asia Ltd.

MacPherson Road Post Office, PO Box 146, Singapore 368025 Tel: (+65) 6858-0900, Fax: (+65) 6858-0400, singapore@odb.org

(2)

Jiwa yang Dahaga

Blaise Pascal, ahli matematika dan filsuf abad ke-17, berkata bahwa ada satu ruang di setiap hati manusia yang hanya dapat diisi oleh Allah. Berabad-abad sebelum Pascal, seseorang bernama Agustinus melakukan pencarian untuk mengisi kekosongan yang ada dalam hidupnya. Setelah menemukan apa yang telah terhilang itu, Agustinus menulis sebuah doa yang mengungkapkan isi hatinya kepada Allah, “Engkau telah menciptakan kami bagi Diri-Mu sendiri dan hati kami senantiasa gelisah sebelum kami mendapatkan ketenangan di dalam-Mu” (Confessions).

Kedua filsuf itu telah menyatakan apa yang kita rasakan dalam perenungan kita. Dalam lubuk hati kita, ada keinginan yang begitu menggelisahkan untuk mengenal siapakah Pencipta kita. Kita ingin menemukan tujuan-Nya menciptakan kita di jagat raya-Nya. Kita rindu untuk menemukan kedamaian di dunia yang telah terkoyak oleh perselisihan antarkeluarga, peperangan antarbangsa, militansi kelompok-kelompok keagamaan, ketidakpastian di bidang ekonomi, dan kecanduan- kecanduan yang merusak diri sendiri.

Ada saatnya, kita berusaha menekan kerinduan itu. Kita mungkin berusaha mengisi kekosongan di hati kita dengan menyibukkan diri, aktif di masyarakat, mengejar karier, menjalin hubungan asmara, atau berusaha memenuhi kerinduan itu dengan narkoba dan minuman keras. Meskipun kita mencoba segala cara untuk menekan atau menyangkal kerinduan yang ada dalam diri kita, kerinduan itu akan selalu muncul.

Renungan-renungan dari buku renungan Santapan Rohani akan menolong untuk mengarahkan Anda pada satu-satunya jawaban kekal yang memuaskan dan yang menjadi kerinduan hati Anda. Jika Anda menikmati renungan-renungan ini dan ingin menerima kiriman buku renungan Santapan Rohani secara rutin, silakan mengisi formulir permohonan yang tersedia dan mengirimkannya kembali kepada kami. Anda dapat menerima materi-materi yang kami terbitkan tanpa dikenai biaya apa pun.

© 2015 Our Daily Bread Ministries. Hak cipta dilindungi Undang-Undang.

Kutipan ayat Alkitab dikutip dari ALKITAB Terjemahan Baru, Lembaga Alkitab Indonesia © LAI 2003.

B

eberapa saat setelah terjadinya Revolusi Prancis, ada seseorang yang berusaha mendirikan suatu agama baru yang ia yakini lebih hebat dari kekristenan. Namun, ia kecewa karena usahanya gagal.

Ia menyatakan keputusasaannya kepada seorang pendeta dan menanyakan apa yang dapat ia perbuat.

Pendeta itu mengatakan bahwa tidaklah mudah merintis suatu agama baru, bahkan sangat sukar sehingga ia tidak dapat memberikan saran apa pun. Setelah merenung sejenak, pendeta itu berkata, “Ada satu hal yang mungkin dapat Anda pertimbangkan. Mengapa Anda tidak memberi diri untuk disalibkan saja dan bangkit kembali pada hari ketiga?”

Dasar yang kokoh dari iman Kristen adalah kubur yang kosong. Perjanjian Baru menyatakan bahwa kematian Yesus membayar hukuman atas dosa-dosa kita. Namun, bagaimana seseorang dapat yakin bahwa penyaliban Kristus telah diterima Allah? Yang kita pikirkan tentang kematian Yesus tidak begitu penting; yang terpenting adalah apa yang Allah pikirkan mengenai hal itu.

Penerimaan Allah atas pengorbanan Kristus dibuktikan dengan adanya kebangkitan. Kebangkitan merupakan tanda terima dari Allah yang menyatakan bahwa Dia telah dipuaskan sepenuhnya. Tanpa kebangkitan, kekristenan tidak berarti apa- apa bagi dunia. Namun, fakta bahwa Kristus mati dan bangkit dari kubur “adalah kekuatan Allah untuk menyelamatkan setiap orang yang percaya” (Rm. 1:16). —Haddon Robinson

Karena kubur Yesus telah kosong, kita dapat hidup dengan penuh pengharapan.

K ubur K osong

Hari ke-5

Bacaan Hari Ini

1 K

orintus

15:1-8

B

agaimana reaksi Anda jika tadi pagi diberitahukan bahwa hari ini adalah hari terakhir Anda di dunia? Bagaimana Anda akan menggunakan sisa waktu yang ada? Siapa saja yang akan segera Anda jumpai? Apakah sikap hidup Anda akan berubah secara drastis?

Seseorang mengatakan dengan bijaksana, “Anda harus memperlakukan setiap hari seakan-akan inilah hari terakhir Anda, karena pasti salah satu hari tersebut benar-benar menjadi hari terakhir Anda.”

Hal itu tidak bisa kita hindari. Entah melalui kecelakaan, penyakit, usia lanjut, atau kedatangan kembali Tuhan kita, salah satu hari yang kita jalani pasti menjadi hari terakhir kita. Itulah alasannya kita harus berhati-hati dengan apa yang kita lakukan dan katakan.

Kita harus mulai mengerjakan kembali hal-hal yang dahulu kita abaikan, dengan jalan menunjukkan kasih dan ucapan syukur kita kepada sesama, berusaha berdamai dengan teman yang pernah bermusuhan dengan kita, atau dengan membagikan Injil kepada orang-orang di sekitar kita.

Mungkin saat ini Anda pun masih menunda waktu untuk menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Anda menantikan suatu waktu yang lebih pas dan nyaman, tetapi waktu seperti itu mungkin tidak akan pernah datang. Karena hari terakhir Anda di dunia ini begitu tak terduga, perhatikan perkataan Paulus dalam Kitab Suci: “Sesungguhnya waktu ini adalah waktu perkenanan itu; sesungguhnya, hari ini adalah hari penyelamatan itu” (2Kor. 6:2). Apakah Anda hidup setiap hari seakan-akan inilah hari terakhir Anda? —Vernon Grounds

Adakah hal yang akan Anda ubah seandainya hari ini adalah hari terakhir Anda?

H ari T eraKHir a nda

Hari ke-6

Bacaan Hari Ini

1 t

esaloniKa

5:1-11

Indonesian “Choose Life”

Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orangorang lain, tetapi berjaga-

jaga dan sadar.

1 Tesalonika 5:6

Bahwa Ia telah dikuburkan, dan

bahwa Ia telah dibangkitkan, pada

hari yang ketiga, sesuai dengan

Kitab Suci.

1 korinTus 15:4

Pilihlah Hidup

Apakah hal

terpenting yang akan Anda lakukan jika hari ini adalah

hari terakhir Anda di bumi?

G9018 Persembahan kasih seberapa pun dari para sahabat memampukan Our Daliy Bread Ministries untuk menjangkau orang-orang dengan hikmat Alkitab yang mengubahkan hidup. Kami tidak didanai atau berada di bawah kelompok atau denominasi apa pun.

Our Daily Bread Ministries

PO Box 15, Kilsyth, VIC 3137, Australia Tel: (+61-3) 9761-7086, australia@odb.org Our Daily Bread Ministries Ltd.

PO Box 74025, Kowloon Central Post Office, Kowloon, Hong Kong Tel: (+852) 2626-1102, Fax: (+852) 2626-0216, hongkong@odb.org ODB Indonesia

PO Box 2500, Jakarta 11025, Indonesia

Tel: (+62-21) 2902-8950, Fax: (+62-21) 5435-1975, indonesia@odb.org Daily Bread Co. Ltd.

PO Box 46, Ikoma Nara 630-0291, Japan

Tel: (+81-743) 75-8230, Fax: (+81-743) 75-8299, japan@odb.org Our Daily Bread Berhad

PO Box 86, Taman Sri Tebrau, 80057 Johor Bahru, Malaysia Tel: (+060-7) 353-1718, Fax: (+060-7) 353-4439, malaysia@odb.org Our Daily Bread Ministries

PO Box 303095, North Harbour, Auckland 0751, New Zealand Tel: (+64-9) 444-4146, newzealand@odb.org

Our Daily Bread Ministries Foundation PO Box 47-260, Taipei 10399, Taiwan R.O.C.

Tel: (+886-2) 2585-5340, Fax: (+886-2) 2585-5349, taiwan@odb.org Our Daily Bread Ministries Thailand

PO Box 35, Huamark, Bangkok 10243, Thailand

Tel: (+66-2) 718-5166, Fax: (+66-2) 718-6016, thailand@odb.org Our Daily Bread Ministries Asia Ltd.

MacPherson Road Post Office, PO Box 146, Singapore 368025 Tel: (+65) 6858-0900, Fax: (+65) 6858-0400, singapore@odb.org

(3)

anda dapat menerima secara langsung!

saya ingin menjadi pembaca buku renungan Santapan Rohani edisi triwulanan.saya ingin mendapatkan buku-buku yang memperlengkapi pertumbuhan iman.Berikan tanda” 3” di tempat yang tersedia untuk mendaftarkan diri anda. untuk memproses permintaan anda, kami meminta anda untuk memberikan data anda sebagai berikut.kami menjamin bahwa data anda akan dirahasiakan dan tidak akan digunakan untuk kepentingan lain.nama lengkap: __________________________________________________________________________________alamat: ________________________________________________________________________________________________________________________________________________________ kode Pos: _______________________Tel: (rumah) ____________________________(kantor)_______________________(HP)________________________Pekerjaan: ______________________________________________________________________________________ email: ______________________________________________________ Tgl. lahir: ____________________________

Silakan mengirim formulir yang telah diisi lengkap ke kantor kami yang terdekat. (Daftar alamat tercantum di bagian belakang pamflet.)G9018

B

erapa jumlah bintang di langit? Para ahli astronomi pun tidak tahu. Mereka hanya meyakinkan kita bahwa jagat raya ini memiliki begitu banyak bintang sehingga tidak terhitung lagi. Pastinya miliaran—bahkan mungkin triliunan!

Jumlah sebesar itu sangat sulit kita pahami. Bahkan hitungan sejuta pun sudah menakjubkan kita. Jika Anda menghitung lembaran uang

Rp. 1.000 sebanyak 1 juta lembar dengan kecepatan 60 lembar per menit, selama 8 jam sehari, dan 5 hari dalam seminggu, Anda perlu waktu hampir 7 minggu untuk menyelesaikan penghitungan itu. Dengan kecepatan yang sama, dibutuhkan lebih dari 133 tahun untuk dapat menghitung 1 miliar lembar uang Rp. 1.000.

Kitab Suci menyatakan bahwa Allah, Sang pencipta matahari dan bulan, “menjadikan juga bintang-bintang” (Kej. 1:16).

Dikatakan juga bahwa Dia “menyuruh segenap tentara mereka keluar, sambil memanggil nama mereka sekaliannya. Satupun tiada yang tak hadir, oleh sebab Ia maha kuasa dan maha kuat”

(Yes. 40:26).

Oleh karena itu, ketika kita bertanya-tanya apakah Allah sanggup menolong kita memikul segala beban yang memberatkan hidup ini, ingatlah bahwa Dia berkuasa atas segala bintang.

Allah, yang sanggup mengendalikan seluruh jagat raya, tentu juga dapat mengatasi segala situasi yang kita hadapi.

Jika langit cerah pada malam ini, pandanglah ke atas dan bersyukurlah. Karena Allah yang memanggil setiap bintang dengan namanya, juga mengenal, mengasihi, dan memelihara Anda. —Vernon Grounds

Pribadi, yang menopang alam semesta ini, takkan pernah mengecewakan Anda.

d ia M engenal a nda

Hari ke-1

Bacaan Hari Ini

M

azMur

147:1-9

S

emasa Perang Dunia II, sudah menjadi tradisi di Amerika Serikat bagi keluarga yang memiliki seorang putra yang sedang bertugas di ketentaraan untuk menaruh sebuah bintang di depan jendela rumah mereka. Bintang berwarna emas menandakan bahwa putra tersebut telah meninggal dalam mengemban tugas negara.

Sir Harry Lauder menceritakan suatu kisah yang menyentuh tentang tradisi itu. Suatu malam seorang pria sedang berjalan di kota New York bersama putranya yang berusia 5 tahun.

Anak itu tertarik dengan jendela berwarna terang dari rumah- rumah yang mereka lewati dan ingin tahu mengapa beberapa rumah memiliki sebuah bintang di jendela rumah mereka.

Ayahnya menjelaskan bahwa keluarga-keluarga itu memiliki seorang putra yang sedang pergi berperang. Anak itu lalu bertepuk tangan ketika melihat lagi bintang di jendela dan kemudian berteriak, “Lihat Ayah, ada satu lagi keluarga yang memberikan anaknya untuk negara.”

Akhirnya mereka sampai ke sebuah area kosong di antara barisan rumah. Dari area itu tampak sebuah bintang bercahaya terang di langit. Anak lelaki tersebut menahan napasnya, “Oh, Ayah,” pekiknya, “Lihatlah bintang di jendela surga! Allah pasti telah memberikan anak-Nya juga.”

Ya, tentu saja! Ada sebuah bintang di jendela Allah.

Sadarkah Anda akan apa yang telah dilakukan dan dikorbankan Allah bagi Anda? Karena kasih-Nya kepada kita, Dia memberikan Anak-Nya, Yesus Kristus (Ef. 2:4). Apakah Anda sudah berterima kasih kepada-Nya? —M. R. DeHaan

Banyak orang menyerahkan nyawanya bagi negara, tetapi Yesus menyerahkan nyawa-Nya bagi dunia.

b inTang d i J endela

Hari ke-2

Bacaan Hari Ini

e

fesus

2:1-10

K

ita sering berharap dapat melihat apa yang akan terjadi dalam hidup kita di masa mendatang. Dengan demikian, kita dapat menyiapkan diri, mengendalikannya, atau bahkan menghindarinya. Seorang bijak berkata, “Meski kita tak

dapat melihat masa depan, tetapi Allah dapat.” Betapa jauh lebih baik dan lebih meyakinkannya hal itu!

Suatu hari, saya dan Emily, cucu saya yang berumur 10 tahun, merebus telur untuk sarapan. Saat melihat ke air yang mendidih dengan rasa ingin tahu akan waktu yang dibutuhkan untuk mematangkan telur itu, Emily berkata, “Sayang sekali kita tak bisa membuka telur itu dan melihat proses pematangan terjadi.” Saya setuju dengannya. Namun tindakan itu akan merusak telur-telur yang belum matang. Jadi kami hanya bisa menduga-duga, tanpa ada jaminan akan bagaimana hasilnya. Kami mulai berbicara tentang hal-hal lain yang tidak dapat kami ketahui meski kami inginkan, misalnya tentang hari esok. Sayang sekali kita tidak bisa membuka paksa misteri hari esok untuk melihat apakah hari itu akan berjalan seperti yang kita kehendaki. Namun mencampuri hari esok sebelum waktunya—seperti membuka telur belum matang yang sedang dimasak—akan merusak baik hari ini maupun hari esok. Karena Yesus telah berjanji untuk memelihara kita setiap hari—dan tentu ini termasuk hari esok—kita dapat berjalan dengan iman hari demi hari (Mat. 6:33-34).

Saya dan Emily memutuskan untuk menyerahkan hari esok dengan penuh keyakinan ke dalam tangan Allah. Bagaimana dengan Anda? —Joanie Yoder

Anda hanya mencari-cari masalah ketika mereka-reka tentang hari esok.

H ari e soK Y ang b eluM T erbuKa

Hari ke-3

Bacaan Hari Ini

M

atius

6:25-34

A

pakah Anda dapat

membedakan antara dangau dengan biduk? Jika Anda menginjak onak, tahukah Anda?

Anda tidak perlu tahu tentang

istilah-istilah itu untuk mencapai keberhasilan. Bukanlah masalah jika Anda tidak tahu bahwa dangau adalah “gubuk kecil di sawah tempat orang berteduh”, atau biduk adalah

“perahu kecil untuk menangkap ikan atau mengangkut barang di sungai”, dan onak adalah “rotan yang berduri”. Anda dapat mencari keterangan tentang hal-hal tersebut kapan saja. Kita boleh merasa lega karena kita tidak perlu tahu tentang segala hal untuk dapat menjalani hidup di dunia ini. Kita sering dapat bergantung pada pengetahuan orang lain. Sebagai contoh, saya tidak tahu caranya memperbaiki rem mobil yang rusak. Namun selama ada orang lain yang tahu dan dapat melakukannya, saya pun tenang.

Namun, ada satu pengetahuan yang harus kita pertanggungjawabkan secara pribadi jika kita ingin masuk ke surga. Yang saya maksud adalah pengenalan akan Kristus secara pribadi. Mempelajari tentang Dia dan menjalin hubungan pribadi dengan-Nya adalah satu-satunya cara untuk menjalani hidup yang bijaksana dan siap untuk bertemu dengan Allah. Inilah yang dipikirkan Paulus saat berkata,

“Aku tahu kepada siapa aku percaya” (2Tim. 2:12).

Apakah Anda mengenal Pribadi yang telah mati untuk Anda dan dapat mengampuni segala dosa Anda? Jika Anda belum mengenal-Nya, pengetahuan apa pun yang Anda miliki tidaklah berarti. —Dave Branon

Pengenalan akan Kristus merupakan pengetahuan terbesar dari segalanya.

a pa Y ang T idaK a nda K eTaHui

Hari ke-4

Bacaan Hari Ini

2 t

iMotius

1:8-14

Ia menyembuhkan orang-orang yang patah hati . . . Ia

menentukan jumlah bintang-

bintang dan menyebut nama- nama semuanya.

MazMur 147:3-4

Karena begitu besar kasih Allah

akan dunia ini, sehingga Ia telah

mengaruniakan Anak-Nya yang

tunggal.

YoHanes 3:16

Sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena

melihat.

2 korinTus 5:7

Karena aku tahu kepada siapa aku

percaya.

2 TiMoTius 1:12

(4)

anda dapat menerima secara langsung!

saya ingin menjadi pembaca buku renungan Santapan Rohani edisi triwulanan.saya ingin mendapatkan buku-buku yang memperlengkapi pertumbuhan iman.Berikan tanda” 3” di tempat yang tersedia untuk mendaftarkan diri anda. untuk memproses permintaan anda, kami meminta anda untuk memberikan data anda sebagai berikut.kami menjamin bahwa data anda akan dirahasiakan dan tidak akan digunakan untuk kepentingan lain.nama lengkap: __________________________________________________________________________________alamat: ________________________________________________________________________________________________________________________________________________________ kode Pos: _______________________Tel: (rumah) ____________________________(kantor)_______________________(HP)________________________Pekerjaan: ______________________________________________________________________________________ email: ______________________________________________________ Tgl. lahir: ____________________________

Silakan mengirim formulir yang telah diisi lengkap ke kantor kami yang terdekat. (Daftar alamat tercantum di bagian belakang pamflet.)G9018

B

erapa jumlah bintang di langit? Para ahli astronomi pun tidak tahu. Mereka hanya meyakinkan kita bahwa jagat raya ini memiliki begitu banyak bintang sehingga tidak terhitung lagi. Pastinya miliaran—bahkan mungkin triliunan!

Jumlah sebesar itu sangat sulit kita pahami. Bahkan hitungan sejuta pun sudah menakjubkan kita. Jika Anda menghitung lembaran uang

Rp. 1.000 sebanyak 1 juta lembar dengan kecepatan 60 lembar per menit, selama 8 jam sehari, dan 5 hari dalam seminggu, Anda perlu waktu hampir 7 minggu untuk menyelesaikan penghitungan itu. Dengan kecepatan yang sama, dibutuhkan lebih dari 133 tahun untuk dapat menghitung 1 miliar lembar uang Rp. 1.000.

Kitab Suci menyatakan bahwa Allah, Sang pencipta matahari dan bulan, “menjadikan juga bintang-bintang” (Kej. 1:16).

Dikatakan juga bahwa Dia “menyuruh segenap tentara mereka keluar, sambil memanggil nama mereka sekaliannya. Satupun tiada yang tak hadir, oleh sebab Ia maha kuasa dan maha kuat”

(Yes. 40:26).

Oleh karena itu, ketika kita bertanya-tanya apakah Allah sanggup menolong kita memikul segala beban yang memberatkan hidup ini, ingatlah bahwa Dia berkuasa atas segala bintang.

Allah, yang sanggup mengendalikan seluruh jagat raya, tentu juga dapat mengatasi segala situasi yang kita hadapi.

Jika langit cerah pada malam ini, pandanglah ke atas dan bersyukurlah. Karena Allah yang memanggil setiap bintang dengan namanya, juga mengenal, mengasihi, dan memelihara Anda. —Vernon Grounds

Pribadi, yang menopang alam semesta ini, takkan pernah mengecewakan Anda.

d ia M engenal a nda

Hari ke-1

Bacaan Hari Ini

M

azMur

147:1-9

S

emasa Perang Dunia II, sudah menjadi tradisi di Amerika Serikat bagi keluarga yang memiliki seorang putra yang sedang bertugas di ketentaraan untuk menaruh sebuah bintang di depan jendela rumah mereka. Bintang berwarna emas menandakan bahwa putra tersebut telah meninggal dalam mengemban tugas negara.

Sir Harry Lauder menceritakan suatu kisah yang menyentuh tentang tradisi itu. Suatu malam seorang pria sedang berjalan di kota New York bersama putranya yang berusia 5 tahun.

Anak itu tertarik dengan jendela berwarna terang dari rumah- rumah yang mereka lewati dan ingin tahu mengapa beberapa rumah memiliki sebuah bintang di jendela rumah mereka.

Ayahnya menjelaskan bahwa keluarga-keluarga itu memiliki seorang putra yang sedang pergi berperang. Anak itu lalu bertepuk tangan ketika melihat lagi bintang di jendela dan kemudian berteriak, “Lihat Ayah, ada satu lagi keluarga yang memberikan anaknya untuk negara.”

Akhirnya mereka sampai ke sebuah area kosong di antara barisan rumah. Dari area itu tampak sebuah bintang bercahaya terang di langit. Anak lelaki tersebut menahan napasnya, “Oh, Ayah,” pekiknya, “Lihatlah bintang di jendela surga! Allah pasti telah memberikan anak-Nya juga.”

Ya, tentu saja! Ada sebuah bintang di jendela Allah.

Sadarkah Anda akan apa yang telah dilakukan dan dikorbankan Allah bagi Anda? Karena kasih-Nya kepada kita, Dia memberikan Anak-Nya, Yesus Kristus (Ef. 2:4). Apakah Anda sudah berterima kasih kepada-Nya? —M. R. DeHaan Banyak orang menyerahkan nyawanya bagi negara,

tetapi Yesus menyerahkan nyawa-Nya bagi dunia.

b inTang d i J endela

Hari ke-2

Bacaan Hari Ini

e

fesus

2:1-10

K

ita sering berharap dapat melihat apa yang akan terjadi dalam hidup kita di masa mendatang. Dengan demikian, kita dapat menyiapkan diri, mengendalikannya, atau bahkan menghindarinya. Seorang bijak berkata, “Meski kita tak

dapat melihat masa depan, tetapi Allah dapat.” Betapa jauh lebih baik dan lebih meyakinkannya hal itu!

Suatu hari, saya dan Emily, cucu saya yang berumur 10 tahun, merebus telur untuk sarapan. Saat melihat ke air yang mendidih dengan rasa ingin tahu akan waktu yang dibutuhkan untuk mematangkan telur itu, Emily berkata, “Sayang sekali kita tak bisa membuka telur itu dan melihat proses pematangan terjadi.” Saya setuju dengannya. Namun tindakan itu akan merusak telur-telur yang belum matang. Jadi kami hanya bisa menduga-duga, tanpa ada jaminan akan bagaimana hasilnya.

Kami mulai berbicara tentang hal-hal lain yang tidak dapat kami ketahui meski kami inginkan, misalnya tentang hari esok. Sayang sekali kita tidak bisa membuka paksa misteri hari esok untuk melihat apakah hari itu akan berjalan seperti yang kita kehendaki. Namun mencampuri hari esok sebelum waktunya—seperti membuka telur belum matang yang sedang dimasak—akan merusak baik hari ini maupun hari esok.

Karena Yesus telah berjanji untuk memelihara kita setiap hari—dan tentu ini termasuk hari esok—kita dapat berjalan dengan iman hari demi hari (Mat. 6:33-34).

Saya dan Emily memutuskan untuk menyerahkan hari esok dengan penuh keyakinan ke dalam tangan Allah. Bagaimana dengan Anda? —Joanie Yoder

Anda hanya mencari-cari masalah ketika mereka-reka tentang hari esok.

H ari e soK Y ang b eluM T erbuKa

Hari ke-3

Bacaan Hari Ini

M

atius

6:25-34

A

pakah Anda dapat

membedakan antara dangau dengan biduk? Jika Anda menginjak onak, tahukah Anda?

Anda tidak perlu tahu tentang

istilah-istilah itu untuk mencapai keberhasilan. Bukanlah masalah jika Anda tidak tahu bahwa dangau adalah “gubuk kecil di sawah tempat orang berteduh”, atau biduk adalah

“perahu kecil untuk menangkap ikan atau mengangkut barang di sungai”, dan onak adalah “rotan yang berduri”. Anda dapat mencari keterangan tentang hal-hal tersebut kapan saja. Kita boleh merasa lega karena kita tidak perlu tahu tentang segala hal untuk dapat menjalani hidup di dunia ini. Kita sering dapat bergantung pada pengetahuan orang lain. Sebagai contoh, saya tidak tahu caranya memperbaiki rem mobil yang rusak. Namun selama ada orang lain yang tahu dan dapat melakukannya, saya pun tenang.

Namun, ada satu pengetahuan yang harus kita pertanggungjawabkan secara pribadi jika kita ingin masuk ke surga. Yang saya maksud adalah pengenalan akan Kristus secara pribadi. Mempelajari tentang Dia dan menjalin hubungan pribadi dengan-Nya adalah satu-satunya cara untuk menjalani hidup yang bijaksana dan siap untuk bertemu dengan Allah. Inilah yang dipikirkan Paulus saat berkata,

“Aku tahu kepada siapa aku percaya” (2Tim. 2:12).

Apakah Anda mengenal Pribadi yang telah mati untuk Anda dan dapat mengampuni segala dosa Anda? Jika Anda belum mengenal-Nya, pengetahuan apa pun yang Anda miliki tidaklah berarti. —Dave Branon

Pengenalan akan Kristus merupakan pengetahuan terbesar dari segalanya.

a pa Y ang T idaK a nda K eTaHui

Hari ke-4

Bacaan Hari Ini

2 t

iMotius

1:8-14

Ia menyembuhkan orang-orang yang patah hati . . . Ia

menentukan jumlah bintang-

bintang dan menyebut nama- nama semuanya.

MazMur 147:3-4

Karena begitu besar kasih Allah

akan dunia ini, sehingga Ia telah

mengaruniakan Anak-Nya yang

tunggal.

YoHanes 3:16

Sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena

melihat.

2 korinTus 5:7

Karena aku tahu kepada siapa aku

percaya.

2 TiMoTius 1:12

(5)

Apakah Anda menerima manfaat dari bacaan ini? Berikan tanggapan

dan usul Anda di sini.

Jika Anda ingin menerima

Seri Pengharapan Hidup terbaru secara rutin atau ingin membagikan materi ini

kepada orang lain, silakan:

KOMENTAR BACA ARTIKEL LAIN

Daftar di sini

(6)

anda dapat menerima secara langsung!

saya ingin menjadi pembaca buku renungan Santapan Rohani edisi triwulanan.saya ingin mendapatkan buku-buku yang memperlengkapi pertumbuhan iman.Berikan tanda” 3” di tempat yang tersedia untuk mendaftarkan diri anda. untuk memproses permintaan anda, kami meminta anda untuk memberikan data anda sebagai berikut.kami menjamin bahwa data anda akan dirahasiakan dan tidak akan digunakan untuk kepentingan lain.nama lengkap: __________________________________________________________________________________alamat: ________________________________________________________________________________________________________________________________________________________ kode Pos: _______________________Tel: (rumah) ____________________________(kantor)_______________________(HP)________________________Pekerjaan: ______________________________________________________________________________________ email: ______________________________________________________ Tgl. lahir: ____________________________

Silakan mengirim formulir yang telah diisi lengkap ke kantor kami yang terdekat. (Daftar alamat tercantum di bagian belakang pamflet.)G9018

B

erapa jumlah bintang di langit? Para ahli astronomi pun tidak tahu. Mereka hanya meyakinkan kita bahwa jagat raya ini memiliki begitu banyak bintang sehingga tidak terhitung lagi. Pastinya miliaran—bahkan mungkin triliunan!

Jumlah sebesar itu sangat sulit kita pahami. Bahkan hitungan sejuta pun sudah menakjubkan kita. Jika Anda menghitung lembaran uang

Rp. 1.000 sebanyak 1 juta lembar dengan kecepatan 60 lembar per menit, selama 8 jam sehari, dan 5 hari dalam seminggu, Anda perlu waktu hampir 7 minggu untuk menyelesaikan penghitungan itu. Dengan kecepatan yang sama, dibutuhkan lebih dari 133 tahun untuk dapat menghitung 1 miliar lembar uang Rp. 1.000.

Kitab Suci menyatakan bahwa Allah, Sang pencipta matahari dan bulan, “menjadikan juga bintang-bintang” (Kej. 1:16).

Dikatakan juga bahwa Dia “menyuruh segenap tentara mereka keluar, sambil memanggil nama mereka sekaliannya. Satupun tiada yang tak hadir, oleh sebab Ia maha kuasa dan maha kuat”

(Yes. 40:26).

Oleh karena itu, ketika kita bertanya-tanya apakah Allah sanggup menolong kita memikul segala beban yang memberatkan hidup ini, ingatlah bahwa Dia berkuasa atas segala bintang.

Allah, yang sanggup mengendalikan seluruh jagat raya, tentu juga dapat mengatasi segala situasi yang kita hadapi.

Jika langit cerah pada malam ini, pandanglah ke atas dan bersyukurlah. Karena Allah yang memanggil setiap bintang dengan namanya, juga mengenal, mengasihi, dan memelihara Anda. —Vernon Grounds

Pribadi, yang menopang alam semesta ini, takkan pernah mengecewakan Anda.

d ia M engenal a nda

Hari ke-1

Bacaan Hari Ini

M

azMur

147:1-9

S

emasa Perang Dunia II, sudah menjadi tradisi di Amerika Serikat bagi keluarga yang memiliki seorang putra yang sedang bertugas di ketentaraan untuk menaruh sebuah bintang di depan jendela rumah mereka. Bintang berwarna emas menandakan bahwa putra tersebut telah meninggal dalam mengemban tugas negara.

Sir Harry Lauder menceritakan suatu kisah yang menyentuh tentang tradisi itu. Suatu malam seorang pria sedang berjalan di kota New York bersama putranya yang berusia 5 tahun.

Anak itu tertarik dengan jendela berwarna terang dari rumah- rumah yang mereka lewati dan ingin tahu mengapa beberapa rumah memiliki sebuah bintang di jendela rumah mereka.

Ayahnya menjelaskan bahwa keluarga-keluarga itu memiliki seorang putra yang sedang pergi berperang. Anak itu lalu bertepuk tangan ketika melihat lagi bintang di jendela dan kemudian berteriak, “Lihat Ayah, ada satu lagi keluarga yang memberikan anaknya untuk negara.”

Akhirnya mereka sampai ke sebuah area kosong di antara barisan rumah. Dari area itu tampak sebuah bintang bercahaya terang di langit. Anak lelaki tersebut menahan napasnya, “Oh, Ayah,” pekiknya, “Lihatlah bintang di jendela surga! Allah pasti telah memberikan anak-Nya juga.”

Ya, tentu saja! Ada sebuah bintang di jendela Allah.

Sadarkah Anda akan apa yang telah dilakukan dan dikorbankan Allah bagi Anda? Karena kasih-Nya kepada kita, Dia memberikan Anak-Nya, Yesus Kristus (Ef. 2:4). Apakah Anda sudah berterima kasih kepada-Nya? —M. R. DeHaan

Banyak orang menyerahkan nyawanya bagi negara, tetapi Yesus menyerahkan nyawa-Nya bagi dunia.

b inTang d i J endela

Hari ke-2

Bacaan Hari Ini

e

fesus

2:1-10

K

ita sering berharap dapat melihat apa yang akan terjadi dalam hidup kita di masa mendatang. Dengan demikian, kita dapat menyiapkan diri, mengendalikannya, atau bahkan menghindarinya. Seorang bijak berkata, “Meski kita tak

dapat melihat masa depan, tetapi Allah dapat.” Betapa jauh lebih baik dan lebih meyakinkannya hal itu!

Suatu hari, saya dan Emily, cucu saya yang berumur 10 tahun, merebus telur untuk sarapan. Saat melihat ke air yang mendidih dengan rasa ingin tahu akan waktu yang dibutuhkan untuk mematangkan telur itu, Emily berkata, “Sayang sekali kita tak bisa membuka telur itu dan melihat proses pematangan terjadi.” Saya setuju dengannya. Namun tindakan itu akan merusak telur-telur yang belum matang. Jadi kami hanya bisa menduga-duga, tanpa ada jaminan akan bagaimana hasilnya.

Kami mulai berbicara tentang hal-hal lain yang tidak dapat kami ketahui meski kami inginkan, misalnya tentang hari esok. Sayang sekali kita tidak bisa membuka paksa misteri hari esok untuk melihat apakah hari itu akan berjalan seperti yang kita kehendaki. Namun mencampuri hari esok sebelum waktunya—seperti membuka telur belum matang yang sedang dimasak—akan merusak baik hari ini maupun hari esok.

Karena Yesus telah berjanji untuk memelihara kita setiap hari—dan tentu ini termasuk hari esok—kita dapat berjalan dengan iman hari demi hari (Mat. 6:33-34).

Saya dan Emily memutuskan untuk menyerahkan hari esok dengan penuh keyakinan ke dalam tangan Allah. Bagaimana dengan Anda? —Joanie Yoder

Anda hanya mencari-cari masalah ketika mereka-reka tentang hari esok.

H ari e soK Y ang b eluM T erbuKa

Hari ke-3

Bacaan Hari Ini

M

atius

6:25-34

A

pakah Anda dapat

membedakan antara dangau dengan biduk?

Jika Anda menginjak onak, tahukah Anda?

Anda tidak perlu tahu tentang

istilah-istilah itu untuk mencapai keberhasilan. Bukanlah masalah jika Anda tidak tahu bahwa dangau adalah “gubuk kecil di sawah tempat orang berteduh”, atau biduk adalah

“perahu kecil untuk menangkap ikan atau mengangkut barang di sungai”, dan onak adalah “rotan yang berduri”. Anda dapat mencari keterangan tentang hal-hal tersebut kapan saja.

Kita boleh merasa lega karena kita tidak perlu tahu tentang segala hal untuk dapat menjalani hidup di dunia ini. Kita sering dapat bergantung pada pengetahuan orang lain. Sebagai contoh, saya tidak tahu caranya memperbaiki rem mobil yang rusak. Namun selama ada orang lain yang tahu dan dapat melakukannya, saya pun tenang.

Namun, ada satu pengetahuan yang harus kita pertanggungjawabkan secara pribadi jika kita ingin masuk ke surga. Yang saya maksud adalah pengenalan akan Kristus secara pribadi. Mempelajari tentang Dia dan menjalin hubungan pribadi dengan-Nya adalah satu-satunya cara untuk menjalani hidup yang bijaksana dan siap untuk bertemu dengan Allah. Inilah yang dipikirkan Paulus saat berkata,

“Aku tahu kepada siapa aku percaya” (2Tim. 2:12).

Apakah Anda mengenal Pribadi yang telah mati untuk Anda dan dapat mengampuni segala dosa Anda? Jika Anda belum mengenal-Nya, pengetahuan apa pun yang Anda miliki tidaklah berarti. —Dave Branon

Pengenalan akan Kristus merupakan pengetahuan terbesar dari segalanya.

a pa Y ang T idaK a nda K eTaHui

Hari ke-4

Bacaan Hari Ini

2 t

iMotius

1:8-14

Ia menyembuhkan orang-orang yang patah hati . . . Ia

menentukan jumlah bintang-

bintang dan menyebut nama- nama semuanya.

MazMur 147:3-4

Karena begitu besar kasih Allah

akan dunia ini, sehingga Ia telah

mengaruniakan Anak-Nya yang

tunggal.

YoHanes 3:16

Sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena

melihat.

2 korinTus 5:7

Karena aku tahu kepada siapa aku

percaya.

2 TiMoTius 1:12

(7)

anda dapat menerima secara langsung!

saya ingin menjadi pembaca buku renungan Santapan Rohani edisi triwulanan.saya ingin mendapatkan buku-buku yang memperlengkapi pertumbuhan iman.Berikan tanda” 3” di tempat yang tersedia untuk mendaftarkan diri anda. untuk memproses permintaan anda, kami meminta anda untuk memberikan data anda sebagai berikut.kami menjamin bahwa data anda akan dirahasiakan dan tidak akan digunakan untuk kepentingan lain.nama lengkap: __________________________________________________________________________________alamat: ________________________________________________________________________________________________________________________________________________________ kode Pos: _______________________Tel: (rumah) ____________________________(kantor)_______________________(HP)________________________Pekerjaan: ______________________________________________________________________________________ email: ______________________________________________________ Tgl. lahir: ____________________________

Silakan mengirim formulir yang telah diisi lengkap ke kantor kami yang terdekat. (Daftar alamat tercantum di bagian belakang pamflet.)G9018

B

erapa jumlah bintang di langit? Para ahli astronomi pun tidak tahu. Mereka hanya meyakinkan kita bahwa jagat raya ini memiliki begitu banyak bintang sehingga tidak terhitung lagi. Pastinya miliaran—bahkan mungkin triliunan!

Jumlah sebesar itu sangat sulit kita pahami. Bahkan hitungan sejuta pun sudah menakjubkan kita. Jika Anda menghitung lembaran uang

Rp. 1.000 sebanyak 1 juta lembar dengan kecepatan 60 lembar per menit, selama 8 jam sehari, dan 5 hari dalam seminggu, Anda perlu waktu hampir 7 minggu untuk menyelesaikan penghitungan itu. Dengan kecepatan yang sama, dibutuhkan lebih dari 133 tahun untuk dapat menghitung 1 miliar lembar uang Rp. 1.000.

Kitab Suci menyatakan bahwa Allah, Sang pencipta matahari dan bulan, “menjadikan juga bintang-bintang” (Kej. 1:16).

Dikatakan juga bahwa Dia “menyuruh segenap tentara mereka keluar, sambil memanggil nama mereka sekaliannya. Satupun tiada yang tak hadir, oleh sebab Ia maha kuasa dan maha kuat”

(Yes. 40:26).

Oleh karena itu, ketika kita bertanya-tanya apakah Allah sanggup menolong kita memikul segala beban yang memberatkan hidup ini, ingatlah bahwa Dia berkuasa atas segala bintang.

Allah, yang sanggup mengendalikan seluruh jagat raya, tentu juga dapat mengatasi segala situasi yang kita hadapi.

Jika langit cerah pada malam ini, pandanglah ke atas dan bersyukurlah. Karena Allah yang memanggil setiap bintang dengan namanya, juga mengenal, mengasihi, dan memelihara Anda. —Vernon Grounds

Pribadi, yang menopang alam semesta ini, takkan pernah mengecewakan Anda.

d ia M engenal a nda

Hari ke-1

Bacaan Hari Ini

M

azMur

147:1-9

S

emasa Perang Dunia II, sudah menjadi tradisi di Amerika Serikat bagi keluarga yang memiliki seorang putra yang sedang bertugas di ketentaraan untuk menaruh sebuah bintang di depan jendela rumah mereka. Bintang berwarna emas menandakan bahwa putra tersebut telah meninggal dalam mengemban tugas negara.

Sir Harry Lauder menceritakan suatu kisah yang menyentuh tentang tradisi itu. Suatu malam seorang pria sedang berjalan di kota New York bersama putranya yang berusia 5 tahun.

Anak itu tertarik dengan jendela berwarna terang dari rumah- rumah yang mereka lewati dan ingin tahu mengapa beberapa rumah memiliki sebuah bintang di jendela rumah mereka.

Ayahnya menjelaskan bahwa keluarga-keluarga itu memiliki seorang putra yang sedang pergi berperang. Anak itu lalu bertepuk tangan ketika melihat lagi bintang di jendela dan kemudian berteriak, “Lihat Ayah, ada satu lagi keluarga yang memberikan anaknya untuk negara.”

Akhirnya mereka sampai ke sebuah area kosong di antara barisan rumah. Dari area itu tampak sebuah bintang bercahaya terang di langit. Anak lelaki tersebut menahan napasnya, “Oh, Ayah,” pekiknya, “Lihatlah bintang di jendela surga! Allah pasti telah memberikan anak-Nya juga.”

Ya, tentu saja! Ada sebuah bintang di jendela Allah.

Sadarkah Anda akan apa yang telah dilakukan dan dikorbankan Allah bagi Anda? Karena kasih-Nya kepada kita, Dia memberikan Anak-Nya, Yesus Kristus (Ef. 2:4). Apakah Anda sudah berterima kasih kepada-Nya? —M. R. DeHaan

Banyak orang menyerahkan nyawanya bagi negara, tetapi Yesus menyerahkan nyawa-Nya bagi dunia.

b inTang d i J endela

Hari ke-2

Bacaan Hari Ini

e

fesus

2:1-10

K

ita sering berharap dapat melihat apa yang akan terjadi dalam hidup kita di masa mendatang. Dengan demikian, kita dapat menyiapkan diri, mengendalikannya, atau bahkan menghindarinya. Seorang bijak berkata, “Meski kita tak

dapat melihat masa depan, tetapi Allah dapat.” Betapa jauh lebih baik dan lebih meyakinkannya hal itu!

Suatu hari, saya dan Emily, cucu saya yang berumur 10 tahun, merebus telur untuk sarapan. Saat melihat ke air yang mendidih dengan rasa ingin tahu akan waktu yang dibutuhkan untuk mematangkan telur itu, Emily berkata, “Sayang sekali kita tak bisa membuka telur itu dan melihat proses pematangan terjadi.” Saya setuju dengannya. Namun tindakan itu akan merusak telur-telur yang belum matang. Jadi kami hanya bisa menduga-duga, tanpa ada jaminan akan bagaimana hasilnya.

Kami mulai berbicara tentang hal-hal lain yang tidak dapat kami ketahui meski kami inginkan, misalnya tentang hari esok. Sayang sekali kita tidak bisa membuka paksa misteri hari esok untuk melihat apakah hari itu akan berjalan seperti yang kita kehendaki. Namun mencampuri hari esok sebelum waktunya—seperti membuka telur belum matang yang sedang dimasak—akan merusak baik hari ini maupun hari esok.

Karena Yesus telah berjanji untuk memelihara kita setiap hari—dan tentu ini termasuk hari esok—kita dapat berjalan dengan iman hari demi hari (Mat. 6:33-34).

Saya dan Emily memutuskan untuk menyerahkan hari esok dengan penuh keyakinan ke dalam tangan Allah. Bagaimana dengan Anda? —Joanie Yoder

Anda hanya mencari-cari masalah ketika mereka-reka tentang hari esok.

H ari e soK Y ang b eluM T erbuKa

Hari ke-3

Bacaan Hari Ini

M

atius

6:25-34

A

pakah Anda dapat

membedakan antara dangau dengan biduk?

Jika Anda menginjak onak, tahukah Anda?

Anda tidak perlu tahu tentang

istilah-istilah itu untuk mencapai keberhasilan. Bukanlah masalah jika Anda tidak tahu bahwa dangau adalah “gubuk kecil di sawah tempat orang berteduh”, atau biduk adalah

“perahu kecil untuk menangkap ikan atau mengangkut barang di sungai”, dan onak adalah “rotan yang berduri”. Anda dapat mencari keterangan tentang hal-hal tersebut kapan saja.

Kita boleh merasa lega karena kita tidak perlu tahu tentang segala hal untuk dapat menjalani hidup di dunia ini. Kita sering dapat bergantung pada pengetahuan orang lain. Sebagai contoh, saya tidak tahu caranya memperbaiki rem mobil yang rusak. Namun selama ada orang lain yang tahu dan dapat melakukannya, saya pun tenang.

Namun, ada satu pengetahuan yang harus kita pertanggungjawabkan secara pribadi jika kita ingin masuk ke surga. Yang saya maksud adalah pengenalan akan Kristus secara pribadi. Mempelajari tentang Dia dan menjalin hubungan pribadi dengan-Nya adalah satu-satunya cara untuk menjalani hidup yang bijaksana dan siap untuk bertemu dengan Allah. Inilah yang dipikirkan Paulus saat berkata,

“Aku tahu kepada siapa aku percaya” (2Tim. 2:12).

Apakah Anda mengenal Pribadi yang telah mati untuk Anda dan dapat mengampuni segala dosa Anda? Jika Anda belum mengenal-Nya, pengetahuan apa pun yang Anda miliki tidaklah berarti. —Dave Branon

Pengenalan akan Kristus merupakan pengetahuan terbesar dari segalanya.

a pa Y ang T idaK a nda K eTaHui

Hari ke-4

Bacaan Hari Ini

2 t

iMotius

1:8-14

Ia menyembuhkan orang-orang yang patah hati . . . Ia

menentukan jumlah bintang-

bintang dan menyebut nama- nama semuanya.

MazMur 147:3-4

Karena begitu besar kasih Allah

akan dunia ini, sehingga Ia telah

mengaruniakan Anak-Nya yang

tunggal.

YoHanes 3:16

Sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena

melihat.

2 korinTus 5:7

Karena aku tahu kepada siapa aku

percaya.

2 TiMoTius 1:12

(8)

Jiwa yang Dahaga

Blaise Pascal, ahli matematika dan filsuf abad ke-17, berkata bahwa ada satu ruang di setiap hati manusia yang hanya dapat diisi oleh Allah. Berabad-abad sebelum Pascal, seseorang bernama Agustinus melakukan pencarian untuk mengisi kekosongan yang ada dalam hidupnya. Setelah menemukan apa yang telah terhilang itu, Agustinus menulis sebuah doa yang mengungkapkan isi hatinya kepada Allah, “Engkau telah menciptakan kami bagi Diri-Mu sendiri dan hati kami senantiasa gelisah sebelum kami mendapatkan ketenangan di dalam-Mu” (Confessions).

Kedua filsuf itu telah menyatakan apa yang kita rasakan dalam perenungan kita. Dalam lubuk hati kita, ada keinginan yang begitu menggelisahkan untuk mengenal siapakah Pencipta kita. Kita ingin menemukan tujuan-Nya menciptakan kita di jagat raya-Nya. Kita rindu untuk menemukan kedamaian di dunia yang telah terkoyak oleh perselisihan antarkeluarga, peperangan antarbangsa, militansi kelompok-kelompok keagamaan, ketidakpastian di bidang ekonomi, dan kecanduan- kecanduan yang merusak diri sendiri.

Ada saatnya, kita berusaha menekan kerinduan itu. Kita mungkin berusaha mengisi kekosongan di hati kita dengan menyibukkan diri, aktif di masyarakat, mengejar karier, menjalin hubungan asmara, atau berusaha memenuhi kerinduan itu dengan narkoba dan minuman keras. Meskipun kita mencoba segala cara untuk menekan atau menyangkal kerinduan yang ada dalam diri kita, kerinduan itu akan selalu muncul.

Renungan-renungan dari buku renungan Santapan Rohani akan menolong untuk mengarahkan Anda pada satu-satunya jawaban kekal yang memuaskan dan yang menjadi kerinduan hati Anda. Jika Anda menikmati renungan-renungan ini dan ingin menerima kiriman buku renungan Santapan Rohani secara rutin, silakan mengisi formulir permohonan yang tersedia dan mengirimkannya kembali kepada kami. Anda dapat menerima materi-materi yang kami terbitkan tanpa dikenai biaya apa pun.

© 2015 Our Daily Bread Ministries. Hak cipta dilindungi Undang-Undang. Kutipan ayat Alkitab dikutip dari ALKITAB Terjemahan Baru,

Lembaga Alkitab Indonesia © LAI 2003.

B

eberapa saat setelah terjadinya Revolusi Prancis, ada seseorang yang berusaha mendirikan suatu agama baru yang ia yakini lebih hebat dari kekristenan. Namun, ia kecewa karena usahanya gagal.

Ia menyatakan keputusasaannya kepada seorang pendeta dan menanyakan apa yang dapat ia perbuat.

Pendeta itu mengatakan bahwa tidaklah mudah merintis suatu agama baru, bahkan sangat sukar sehingga ia tidak dapat memberikan saran apa pun. Setelah merenung sejenak, pendeta itu berkata, “Ada satu hal yang mungkin dapat Anda pertimbangkan. Mengapa Anda tidak memberi diri untuk disalibkan saja dan bangkit kembali pada hari ketiga?”

Dasar yang kokoh dari iman Kristen adalah kubur yang kosong. Perjanjian Baru menyatakan bahwa kematian Yesus membayar hukuman atas dosa-dosa kita. Namun, bagaimana seseorang dapat yakin bahwa penyaliban Kristus telah diterima Allah? Yang kita pikirkan tentang kematian Yesus tidak begitu penting; yang terpenting adalah apa yang Allah pikirkan mengenai hal itu.

Penerimaan Allah atas pengorbanan Kristus dibuktikan dengan adanya kebangkitan. Kebangkitan merupakan tanda terima dari Allah yang menyatakan bahwa Dia telah dipuaskan sepenuhnya. Tanpa kebangkitan, kekristenan tidak berarti apa- apa bagi dunia. Namun, fakta bahwa Kristus mati dan bangkit dari kubur “adalah kekuatan Allah untuk menyelamatkan setiap orang yang percaya” (Rm. 1:16). —Haddon Robinson

Karena kubur Yesus telah kosong, kita dapat hidup dengan penuh pengharapan.

K ubur K osong

Hari ke-5

Bacaan Hari Ini

1 K

orintus

15:1-8

B

agaimana reaksi Anda jika tadi pagi diberitahukan bahwa hari ini adalah hari terakhir Anda di dunia? Bagaimana Anda akan menggunakan sisa waktu yang ada? Siapa saja yang akan segera Anda jumpai? Apakah sikap hidup Anda akan berubah secara drastis?

Seseorang mengatakan dengan bijaksana, “Anda harus memperlakukan setiap hari seakan-akan inilah hari terakhir Anda, karena pasti salah satu hari tersebut benar-benar menjadi hari terakhir Anda.”

Hal itu tidak bisa kita hindari. Entah melalui kecelakaan, penyakit, usia lanjut, atau kedatangan kembali Tuhan kita, salah satu hari yang kita jalani pasti menjadi hari terakhir kita. Itulah alasannya kita harus berhati-hati dengan apa yang kita lakukan dan katakan.

Kita harus mulai mengerjakan kembali hal-hal yang dahulu kita abaikan, dengan jalan menunjukkan kasih dan ucapan syukur kita kepada sesama, berusaha berdamai dengan teman yang pernah bermusuhan dengan kita, atau dengan membagikan Injil kepada orang-orang di sekitar kita.

Mungkin saat ini Anda pun masih menunda waktu untuk menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Anda menantikan suatu waktu yang lebih pas dan nyaman, tetapi waktu seperti itu mungkin tidak akan pernah datang. Karena hari terakhir Anda di dunia ini begitu tak terduga, perhatikan perkataan Paulus dalam Kitab Suci: “Sesungguhnya waktu ini adalah waktu perkenanan itu; sesungguhnya, hari ini adalah hari penyelamatan itu” (2Kor. 6:2). Apakah Anda hidup setiap hari seakan-akan inilah hari terakhir Anda? —Vernon Grounds

Adakah hal yang akan Anda ubah seandainya hari ini adalah hari terakhir Anda?

H ari T eraKHir a nda

Hari ke-6

Bacaan Hari Ini

1 t

esaloniKa

5:1-11

Indonesian “Choose Life” Sebab itu baiklah

jangan kita tidur seperti orangorang lain, tetapi berjaga-

jaga dan sadar.

1 Tesalonika 5:6

Bahwa Ia telah dikuburkan, dan

bahwa Ia telah dibangkitkan, pada

hari yang ketiga, sesuai dengan

Kitab Suci.

1 korinTus 15:4

Pilihlah Hidup

Apakah hal

terpenting yang akan Anda lakukan jika hari ini adalah

hari terakhir Anda di bumi?

G9018 Persembahan kasih seberapa pun dari para sahabat memampukan Our Daliy Bread Ministries untuk menjangkau orang-orang dengan hikmat Alkitab yang mengubahkan hidup. Kami tidak didanai atau berada di bawah kelompok atau denominasi apa pun.

Our Daily Bread Ministries

PO Box 15, Kilsyth, VIC 3137, Australia Tel: (+61-3) 9761-7086, australia@odb.org Our Daily Bread Ministries Ltd.

PO Box 74025, Kowloon Central Post Office, Kowloon, Hong Kong Tel: (+852) 2626-1102, Fax: (+852) 2626-0216, hongkong@odb.org ODB Indonesia

PO Box 2500, Jakarta 11025, Indonesia

Tel: (+62-21) 2902-8950, Fax: (+62-21) 5435-1975, indonesia@odb.org Daily Bread Co. Ltd.

PO Box 46, Ikoma Nara 630-0291, Japan

Tel: (+81-743) 75-8230, Fax: (+81-743) 75-8299, japan@odb.org Our Daily Bread Berhad

PO Box 86, Taman Sri Tebrau, 80057 Johor Bahru, Malaysia Tel: (+060-7) 353-1718, Fax: (+060-7) 353-4439, malaysia@odb.org Our Daily Bread Ministries

PO Box 303095, North Harbour, Auckland 0751, New Zealand Tel: (+64-9) 444-4146, newzealand@odb.org

Our Daily Bread Ministries Foundation PO Box 47-260, Taipei 10399, Taiwan R.O.C.

Tel: (+886-2) 2585-5340, Fax: (+886-2) 2585-5349, taiwan@odb.org Our Daily Bread Ministries Thailand

PO Box 35, Huamark, Bangkok 10243, Thailand

Tel: (+66-2) 718-5166, Fax: (+66-2) 718-6016, thailand@odb.org Our Daily Bread Ministries Asia Ltd.

MacPherson Road Post Office, PO Box 146, Singapore 368025 Tel: (+65) 6858-0900, Fax: (+65) 6858-0400, singapore@odb.org

(9)

Jiwa yang Dahaga

Blaise Pascal, ahli matematika dan filsuf abad ke-17, berkata bahwa ada satu ruang di setiap hati manusia yang hanya dapat diisi oleh Allah. Berabad-abad sebelum Pascal, seseorang bernama Agustinus melakukan pencarian untuk mengisi kekosongan yang ada dalam hidupnya. Setelah menemukan apa yang telah terhilang itu, Agustinus menulis sebuah doa yang mengungkapkan isi hatinya kepada Allah, “Engkau telah menciptakan kami bagi Diri-Mu sendiri dan hati kami senantiasa gelisah sebelum kami mendapatkan ketenangan di dalam-Mu” (Confessions).

Kedua filsuf itu telah menyatakan apa yang kita rasakan dalam perenungan kita. Dalam lubuk hati kita, ada keinginan yang begitu menggelisahkan untuk mengenal siapakah Pencipta kita. Kita ingin menemukan tujuan-Nya menciptakan kita di jagat raya-Nya. Kita rindu untuk menemukan kedamaian di dunia yang telah terkoyak oleh perselisihan antarkeluarga, peperangan antarbangsa, militansi kelompok-kelompok keagamaan, ketidakpastian di bidang ekonomi, dan kecanduan- kecanduan yang merusak diri sendiri.

Ada saatnya, kita berusaha menekan kerinduan itu. Kita mungkin berusaha mengisi kekosongan di hati kita dengan menyibukkan diri, aktif di masyarakat, mengejar karier, menjalin hubungan asmara, atau berusaha memenuhi kerinduan itu dengan narkoba dan minuman keras. Meskipun kita mencoba segala cara untuk menekan atau menyangkal kerinduan yang ada dalam diri kita, kerinduan itu akan selalu muncul.

Renungan-renungan dari buku renungan Santapan Rohani akan menolong untuk mengarahkan Anda pada satu-satunya jawaban kekal yang memuaskan dan yang menjadi kerinduan hati Anda. Jika Anda menikmati renungan-renungan ini dan ingin menerima kiriman buku renungan Santapan Rohani secara rutin, silakan mengisi formulir permohonan yang tersedia dan mengirimkannya kembali kepada kami. Anda dapat menerima materi-materi yang kami terbitkan tanpa dikenai biaya apa pun.

© 2015 Our Daily Bread Ministries. Hak cipta dilindungi Undang-Undang. Kutipan ayat Alkitab dikutip dari ALKITAB Terjemahan Baru,

Lembaga Alkitab Indonesia © LAI 2003.

B

eberapa saat setelah terjadinya Revolusi Prancis, ada seseorang yang berusaha mendirikan suatu agama baru yang ia yakini lebih hebat dari kekristenan. Namun, ia kecewa karena usahanya gagal.

Ia menyatakan keputusasaannya kepada seorang pendeta dan menanyakan apa yang dapat ia perbuat.

Pendeta itu mengatakan bahwa tidaklah mudah merintis suatu agama baru, bahkan sangat sukar sehingga ia tidak dapat memberikan saran apa pun. Setelah merenung sejenak, pendeta itu berkata, “Ada satu hal yang mungkin dapat Anda pertimbangkan. Mengapa Anda tidak memberi diri untuk disalibkan saja dan bangkit kembali pada hari ketiga?”

Dasar yang kokoh dari iman Kristen adalah kubur yang kosong. Perjanjian Baru menyatakan bahwa kematian Yesus membayar hukuman atas dosa-dosa kita. Namun, bagaimana seseorang dapat yakin bahwa penyaliban Kristus telah diterima Allah? Yang kita pikirkan tentang kematian Yesus tidak begitu penting; yang terpenting adalah apa yang Allah pikirkan mengenai hal itu.

Penerimaan Allah atas pengorbanan Kristus dibuktikan dengan adanya kebangkitan. Kebangkitan merupakan tanda terima dari Allah yang menyatakan bahwa Dia telah dipuaskan sepenuhnya. Tanpa kebangkitan, kekristenan tidak berarti apa- apa bagi dunia. Namun, fakta bahwa Kristus mati dan bangkit dari kubur “adalah kekuatan Allah untuk menyelamatkan setiap orang yang percaya” (Rm. 1:16). —Haddon Robinson

Karena kubur Yesus telah kosong, kita dapat hidup dengan penuh pengharapan.

K ubur K osong

Hari ke-5

Bacaan Hari Ini

1 K

orintus

15:1-8

B

agaimana reaksi Anda jika tadi pagi diberitahukan bahwa hari ini adalah hari terakhir Anda di dunia? Bagaimana Anda akan menggunakan sisa waktu yang ada? Siapa saja yang akan segera Anda jumpai? Apakah sikap hidup Anda akan berubah secara drastis?

Seseorang mengatakan dengan bijaksana, “Anda harus memperlakukan setiap hari seakan-akan inilah hari terakhir Anda, karena pasti salah satu hari tersebut benar-benar menjadi hari terakhir Anda.”

Hal itu tidak bisa kita hindari. Entah melalui kecelakaan, penyakit, usia lanjut, atau kedatangan kembali Tuhan kita, salah satu hari yang kita jalani pasti menjadi hari terakhir kita. Itulah alasannya kita harus berhati-hati dengan apa yang kita lakukan dan katakan.

Kita harus mulai mengerjakan kembali hal-hal yang dahulu kita abaikan, dengan jalan menunjukkan kasih dan ucapan syukur kita kepada sesama, berusaha berdamai dengan teman yang pernah bermusuhan dengan kita, atau dengan membagikan Injil kepada orang-orang di sekitar kita.

Mungkin saat ini Anda pun masih menunda waktu untuk menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Anda menantikan suatu waktu yang lebih pas dan nyaman, tetapi waktu seperti itu mungkin tidak akan pernah datang. Karena hari terakhir Anda di dunia ini begitu tak terduga, perhatikan perkataan Paulus dalam Kitab Suci: “Sesungguhnya waktu ini adalah waktu perkenanan itu; sesungguhnya, hari ini adalah hari penyelamatan itu” (2Kor. 6:2). Apakah Anda hidup setiap hari seakan-akan inilah hari terakhir Anda? —Vernon Grounds

Adakah hal yang akan Anda ubah seandainya hari ini adalah hari terakhir Anda?

H ari T eraKHir a nda

Hari ke-6

Bacaan Hari Ini

1 t

esaloniKa

5:1-11

Indonesian “Choose Life” Sebab itu baiklah

jangan kita tidur seperti orangorang lain, tetapi berjaga-

jaga dan sadar.

1 Tesalonika 5:6

Bahwa Ia telah dikuburkan, dan

bahwa Ia telah dibangkitkan, pada

hari yang ketiga, sesuai dengan

Kitab Suci.

1 korinTus 15:4

Pilihlah Hidup

Apakah hal

terpenting yang akan Anda lakukan jika hari ini adalah

hari terakhir Anda di bumi?

G9018 Persembahan kasih seberapa pun dari para sahabat memampukan Our Daliy Bread Ministries untuk menjangkau orang-orang dengan hikmat Alkitab yang mengubahkan hidup. Kami tidak didanai atau berada di bawah kelompok atau denominasi apa pun.

Our Daily Bread Ministries

PO Box 15, Kilsyth, VIC 3137, Australia Tel: (+61-3) 9761-7086, australia@odb.org Our Daily Bread Ministries Ltd.

PO Box 74025, Kowloon Central Post Office, Kowloon, Hong Kong Tel: (+852) 2626-1102, Fax: (+852) 2626-0216, hongkong@odb.org ODB Indonesia

PO Box 2500, Jakarta 11025, Indonesia

Tel: (+62-21) 2902-8950, Fax: (+62-21) 5435-1975, indonesia@odb.org Daily Bread Co. Ltd.

PO Box 46, Ikoma Nara 630-0291, Japan

Tel: (+81-743) 75-8230, Fax: (+81-743) 75-8299, japan@odb.org Our Daily Bread Berhad

PO Box 86, Taman Sri Tebrau, 80057 Johor Bahru, Malaysia Tel: (+060-7) 353-1718, Fax: (+060-7) 353-4439, malaysia@odb.org Our Daily Bread Ministries

PO Box 303095, North Harbour, Auckland 0751, New Zealand Tel: (+64-9) 444-4146, newzealand@odb.org

Our Daily Bread Ministries Foundation PO Box 47-260, Taipei 10399, Taiwan R.O.C.

Tel: (+886-2) 2585-5340, Fax: (+886-2) 2585-5349, taiwan@odb.org Our Daily Bread Ministries Thailand

PO Box 35, Huamark, Bangkok 10243, Thailand

Tel: (+66-2) 718-5166, Fax: (+66-2) 718-6016, thailand@odb.org Our Daily Bread Ministries Asia Ltd.

MacPherson Road Post Office, PO Box 146, Singapore 368025 Tel: (+65) 6858-0900, Fax: (+65) 6858-0400, singapore@odb.org

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa hal yang dihasilkan dari penelitian ini adalah teridentifikasinya aspek-aspek yang berpengaruh dalam penentuan lokasi kampung budaya, yaitu keberadaan adat

Berdasarkan survey awal yang dilakukan pada tanggal 12 Juli 2015 di wilayah kerja Puskesmas SP II Sekutur Jaya pada 10 ibu secara acak melalui

H300 - Berbahaya jika tertelan, H315 - Menyebabkan iritasi kulit, H334 - Bisa menyebabkan gejala alergi atau asma atau kesulitan bernapas jika terhirup, H335 - Bisa menyebabkan

Dengan hormat kami sampaikan bahwa, dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai lembaga yang berperan untuk meningkatkan mutu pendidik dan tenaga

Kaitannya dengan audio sebagai media pembelajaran, dapat disimpulkan bahwa Media Audio Pembelajaran yaitu sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau rangkaian

order berdasarkan analisa data kuesioner pada pelaksanaan proyek konstruksi jembatan bangunan bawah, diperoleh peringkat utama adalah masalah keterlambatan

Memenuhi Hasil verifikasi menunjukkan bahwa seluruh penerimaan bahan baku berupa furniture kayu setengah jadi dan bahan komponen dari pemasok dilengkapi dengan dokumen

Menurut Manuaba (2008; h.389) disebutkan perdarahan terjadi karena gangguan hormon, gangguan kehamilan, gangguan KB, penyakit kandungan dan keganasan genetalia. 55)