• Tidak ada hasil yang ditemukan

1/14 APLIKASI PEMANTAU KEPATUHAN MANAJEMEN PUSKESMAS DALAM MEMBANGUN SISTEM PEMBINAAN KINERJA PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANJARNEGARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "1/14 APLIKASI PEMANTAU KEPATUHAN MANAJEMEN PUSKESMAS DALAM MEMBANGUN SISTEM PEMBINAAN KINERJA PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANJARNEGARA"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

1/14

APLIKASI PEMANTAU KEPATUHAN MANAJEMEN PUSKESMAS DALAM MEMBANGUN SISTEM PEMBINAAN KINERJA PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN

BANJARNEGARA

Nama Diklat : Diklatpim Tingkat IV Angkatan LXXXVIII

Tahun : 2017

Ruang lingkup inovasi : Kabupaten/Kota Cluster inovasi : Kesehatan Inovator : Sumilah, S.KM

Jabatan : Kasi Pelayanan Kesehatan Instansi : Dinas Kesehatan

Latar Belakang

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 5 ayat (2) mengamanatkan bahwa “ Setiap orang berhak dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau”. Untuk mewujudkan amanat tersebut maka pemerintah dalam program pembangunan kesehatan menetapkan 3 pilar menuju Indonesia sehat dimana pilar ke-2 berupa penguatan pelayanan kesehatan dengan prioritas pada program peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan dan sistem rujukan.

Akreditasi puskesmas telah menjadi indikator kinerja utama kementerian kesehatan dan telah ditetapkan sebagai Indikator Utama Kinerja untuk mewujudkan Visi dan Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara. Visi Dinas Kesehatan adalah “Menjadi Institusi yang Bermutu untuk mewujudkan kemandirian masyarakat di bidang Kesehatan” sedangkan misi Dinas Kesehatan adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau masyarakat dengan didukung sumber daya kesehatan yang memadai dari segi kuantitas maupun kualitas

2. Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat menuju kemandirian untuk berperilaku hidup bersih dan sehat

3. Meningkatkan upaya kesehatan ibu, anak, remaja dan lansia serta gizi masyarakat menuju keluarga sehat

(2)

2/14

4. Meningkatkan upaya penurunan kejadian penyakit, kecacatan dan kematian akibat penyakit menular maupun tidak menular melalui peningkatan mutu kesehatan lingkungan dan peran serta masyarakat

5. Meningkatkan kinerja aparatur kesehatan didukung oleh sistem informasi manajemen kesehatan yang handal.

.Seksi Pelayanan Kesehatan sebagai salah satu seksi di Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara memiliki tugas pokok melakukan penyiapan bahan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, serta evaluasi pelayanan kesehatan, akreditasi dan perijinan fasilitas pelayanan kesehatan dasar dan rujukan

Berdasarkan Uraian Tugas Pokok tersebut maka disusun Uraian tugas Seksi Pelayanan Kesehatan sebagai berikut :

a. Menyusun rencana dan program kegiatan seksi pelayanan kesehatan berdasarkan peraturan perundang-undangan dan hasil evaluasi kegiatan tahun sebelumnya sebagai pedoman pelaksanaan tugas.

b. Melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan unit kerja dinas guna terwujud sinkronisasi dan harmonisasi pelaksanaan tugas.

c. Mendistribusikan tugas dan mengarahkan pelaksanaan tugas bawahan sesuai dengan jabatan dan kompetensinya guna kelancaran pelaksanaan tugas.

d. Menyusun konsep kebijakan teknis seksi pelayanan kesehatan sebagai dasar pelaksanaan kegiatan.

e. Menelaah dan mengkaji peraturan perundang-undangan sesuai lingkup tugasnya sebagai bahan perumusan kebijakan teknis serta pedoman pelaksanaan tugas.

f. Menyusun konsep Standar Operasional Prosedur (SOP) seksi pelayanan kesehatan dalam melaksanakan tugas agar diperoleh hasil kerja yang optimal.

g. Melaksanakan koordinasi dalam pelaksanaan pembinaan dan pengawasan internal pemerintah di lingkungan dinas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar kegiatan dapat berjalan lancar;

h. Menyusun konsep kebijakan Kepala Dinas dan naskah dinas yang berkaitan dengan seksi pelayanan kesehatan guna mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.

(3)

3/14

i. Melakukan koordinasi dan memfasilitasi kegiatan pembinaan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan

j. Melaksanakan koordinasi dalam pelaksanaan pembinaan upaya kesehatan perorangan (UKP), dan pelayanan kesehatan rujukan

k. Menyiapkan bahan penyusunan konsep penerbitan izin rumah sakit kelas C

l. Menyiapkan bahan penyusunan konsep penerbitan izin rumah sakit kelas D

m. Menyiapkan bahan penyusunan konsep penerbitan izin fasilitas pelayanan kesehatan tingkat Daerah

n. Mengarahkan dan menilai kinerja bawahan dengan mengevaluasi hasil kerja bawahan untuk meningkatkan prestasi kerja

o. Menyampaikan saran dan masukan kepada pimpinan sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan

p. Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas sebagai wujud pertanggungjawaban

q. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Dalam rangka melaksanakan uraian tugas h yaitu “Menyusun konsep kebijakan Kepala Dinas dan naskah dinas yang berkaitan dengan seksi pelayanan kesehatan guna mendukung kelancaran pelaksanaan tugas”, dan i “Melakukan koordinasi dan memfasilitasi kegiatan pembinaan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan” yang sejalan dengan Misi ke-1 Renstra Dinas Kesehatan, maka Seksi Pelayanan Kesehatan berkewajiban untuk melaksanakan kegiatan pembinaan fasilitasi terkait mutu pelayanan ke puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan dasar.

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, disebutkan bahwa Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dan berfungsi menyelenggarakan UKM dan UKP tingkat pertama diwilayah kerjanya. Puskesmas dalam Sistem Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota, merupakan bagian dari dinas kesehatan kabupaten/kota sebagai UPTD dinas kesehatan kabupaten/kota. Oleh sebab itu, Puskesmas melaksanakan tugas dinas kesehatan kabupaten/kota yang dilimpahkan kepadanya, antara lain kegiatan dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan Kabupaten/kota dan upaya kesehatan yang secara spesifik dibutuhkan masyarakat setempat (local specific).

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Puskesmas tersebut, Puskesmas harus melaksanakan manajemen Puskesmas secara efektif dan efisien. Manajemen adalah serangkaian proses yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan kontrol (Planning, Organizing, Actuating, Controling) untuk mencapai

sasaran/tujuan secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan yang diharapkan dapat dicapai melalui proses penyelenggaraan yang dilaksanakan dengan baik

(4)

4/14

dan benar serta bermutu, berdasarkan atas hasil analisis situasi yang didukung dengan data dan informasi yang akurat (evidence based). Sedangkan efisien berarti bagaimana Puskesmas memanfaatkan sumber daya yang tersedia untuk dapat melaksanaan upaya kesehatan sesuai standar dengan baik dan benar, sehingga dapat mewujudkan target kinerja yang telah ditetapkan.

Siklus manajemen Puskesmas yang berkualitas merupakan rangkaian kegiatan rutin berkesinambungan, yang dilaksanakan dalam penyelenggaraan berbagai upaya kesehatan secara bermutu, yang harus selalu dipantau secara berkala dan teratur, diawasi dan dikendalikan sepanjang waktu, agar kinerjanya dapat diperbaiki dan ditingkatkan dalam satu siklus “Plan-Do-Check-Action (P-D-C-A)”.

Terkait dengan upaya menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu maka Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara telah menetapkan Kebijakan dan Pemetaan Akreditasi Puskesmas Tahun 2015 s.d 2019. Secara bertahap seluruh puskesmas di Kabupaten Banjarnegara (35 puskesmas) wajib melaksanakan akreditasi mulai dari pendampingan, survei akreditasi bahkan sampai dengan pasca survei akreditasi puskesmas. Dalam pelaksanaan akreditasi sebagai bagian dari fungsi pembinaan Dinas Kesehatan dalam hal ini dibawah koordinasi Seksi Pelayanan Kesehatan masih ditemui banyak kendala. Akhir Tahun 2016 Dinas Kesehatan membuat target 13 puskesmas disurvei akreditasi, namun pada kenyataanya hanya berhasil disurvei sebanyak 10 puskesmas (77 %). Dari sejumlah 10 puskesmas yang telah disurvei, baru 2 puskesmas lulus akreditasi dengan predikat utama (20%) sedangkan 8 puskesmas lain lulus dasar (3 pusk) dan lulus madya (5 pusk), 8 puskesmas tersebut masih mendapat rekomendasi dari surveyor agar memperkuat fungsi monitoring dan evaluasi/penilaian kinerja. Rekomendasi surveyor sejalan dengan hasil monev/ pendampingan akreditasi oleh Tim Pendamping Akreditasi dimana fungsi monitoring dan evaluasi/penilaian kinerja puskesmas memang masih lemah.

Akreditasi puskesmas merupakan salah satu alat untuk membangun atau penguatan sistem manajemen puskesmas, sistem penyelenggaraan pelayanan dan sistem manajemen mutu. Namun banyak terjadi permasalahan yaitu orientasi puskesmas yang lebih kepada orientasi dokumen dibandingkan dengan mempertahankan sistem sehingga pada saat pasca survei akreditasi puskesmas maka grafik kinerja puskesmas menjadi menurun. Sehubungan dengan hal tersebut maka pada tahapan jangka pendek akan dilaksanakan implementasi aplikasi pemantau kepatuhan manajemen puskesmas pada 7 (tujuh) puskesmas yang akan terbagi dalam 3 sasaran

puskesmas yaitu puskesmas pasca survei akreditasi (Puskesmas Mandiraja 1, Wanadadi 1, dan Purwanegara 1), sedang berproses akreditasi tahun 2017 ini (Puskesmas Bawang 1 dan Susukan 1), dan puskesmas sasaran survei akreditasi tahun 2018 (Puskesmas Sigaluh 2, dan Madukara 2).

Lemahnya fungsi manajemen puskesmas juga merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap belum optimalnya capaian kinerja bidang kesehatan. Hasil Dalam tahun anggaran 2016, Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara telah menetapkan 28 (Dua Puluh Delapan) sasaran yang akan dicapai. Ke 28 (Dua Puluh Delapan) sasaran tersebut selanjutnya dilaksanakan dengan 17 (Tujuh belas) Program dengan 75 (Tujuh Puluh Lima) kegiatan. Ke 28 (Dua Puluh Delapan) sasaran tersebut selanjutnya diukur dengan 77 (Tujuh Puluh Tujuh) indikator kinerja. Realisasi sampai akhir tahun 2016 menunjukkan bahwa sebanyak 13 (Tiga Belas) sasaran yang telah dapat dicapai dengan hasil baik, sedangkan 15 (Lima Belas) sasaran belum dapat dicapai target kinerjanya termasuk indikator utama derajat kesehatan masyarakat yaitu Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi.

Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara telah melaksanakan tugas dan fungsinya dalam melaksanakan pembinaan kepada Puskesmas dalam mencapai target indikator kinerja bidang kesehatan. Bentuk pembinaan yang selama ini berjalan sebagai upaya intervensi terhadap permasalahan manajemen dan program di puskesmas adalah dengan melalui pertemuan dan supervisi/bimtek ke puskesmas, pendampingan loka karya mini puskesmas, fasilitasi desk perencanaan tingkat puskesmas, dan pendampingan akreditasi secara terpadu. Namun berbagai upaya tersebut belum mampu menjawab semua permasalahan yang ada. Terkait dengan manajemen puskesmas, upaya pembinaan yang telah dilakukan selama ini belum tersistem dengan baik sehingga sebagian besar kegiatan puskesmas terutama dari fungsi penggerakan, monitoring, evaluasi kinerja, tata kelola dan manajemen mutu belum terpantau dengan baik oleh Dinas Kesehatan.

(5)

5/14

Hasil Diagnosis Organisasi Dinas Kesehatan dengan The Star Model

KATEGORIKONDISI SETIAP KATEGORI

KATEGORI YANG PALING PERLU DIINTERVENSI

SINERGI ANTARA KATEGORI YANG DIINTERVENSI DENGAN KATEGORI LAINNYA

TUGAS/

STRATEGI

· Belum adanya sistem pembinaan yang

memantau kinerja

manajemen puskesmas di Dinas Kesehatan

Tugas / Strategi dengan intervensi:

· Aplikasi Pemantau Kepatuhan Manajemen Puskesmas untuk membangun sistem pembinaan kinerja

· Diseminasi/Informasi Tingkat Kepatuhan Manajemen Puskesmas

· Pemberian feedback/rekomendasi sebagai bukti pembinaan oleh Dinas Kesehatan

1. Penguatan struktur organisasi Dinkes dan puskesmas

2. Peningkatan kualitas proses keputusan

3. Fungsi reward menjadi imbang dengan meningkatnya kinerja manajemen

4. SDM semakin kompeten dalam

melaksanakan monitoring dan penilaian kinerja

STRUKTUR

Pembagian tugas sudah sesuai SOTK

(6)

6/14

INFORMASI DAN PROSES KEPUTUSAN

Sudah tersedia Data base untuk pengelola program di Dinas Kesehatan tetapi data base pelaporan fungsi manajemen puskesmas belum ada

Diperlukan data laporan pelaksanaan manajemen puskesmas dengan intervensi pelaporan aplikasi pemantau kepatuhan manajemen secara periodik

Data base yang akurat akan memudahkan pelaksanaan tugas,pengambilan keputusan dalam rangka pemberian reward.

SISTEM PENGHARGAAN (REWARD) System reward sudah berjalan

SDMJumlah dan kualitas SDM kurang

SDM yang kompeten dalam melaksanakan fungsi pembinaan dan manajemen akan mempermudah pelaksanaan tugas, menguatkan

struktur,menguatkan perencanaan, dan pemberian reward

diharapkan sesuai dengan kinerjanya.

Berdasarkan tabel diagnosa organisasi di atas maka permasalahan prioritas organisasi (Dinas Kesehatan) yang terjadi terkait dengan tugas pokok pembinaan fasilitas pelayanan kesehatan dasar di Seksi Pelayanan Kesehatan adalah :

1. Belum adanya metode untuk memantu sekaligus membina Kinerja Manajemen Puskesmas.

2. Belum adanya sistem pelaporan manajemen puskesmas.

(7)

7/14

Manfaat

Manfaat dari pelaksanaan proyek perubahan adalah sebagai berikut:

a. Bagi Unit Kerja

Dengan terbangunnya sistem pembinaan kinerja manajemen puskesmas berbasis aplikasi maka akan bermanfaat untuk memudahkan proses pembinaan termasuk proses pendampingan akreditasi berdasarkan tingkatan kinerja manajemen

b. Bagi OPD (Organisasi Perangkat Daerah)

- Bagi Dinas Kesehatan

Manajemen puskesmas yang berkualitas akan meningkatkan capaian kinerja program/kegiatan di Dinas Kesehatan karena semua UPT Puskesmas adalah ujung tombak

(8)

8/14

program/upaya kesehatan.

- Bagi Puskesmas

a. Capaian Kinerja Manajemen Puskesmas menjadi terukur dan puskesmas akan mendapatkan rekomendasi perbaikan secara periodik oleh Dinas Kesehatan sehingga pengelolaan manajemen puskesmas menjadi tersistem dan terarah dalam upaya peningkatan kinerjanya

b. Membantu dalam menyiapkan berjalannya sistem manajemen pada puskesmas pra survei akreditasi puskesmas dan mempertahankan berjalannya sistem manajemen pasca survei akreditasi.

c. Manfaat bagi stake holder/masyarakat

- Bagi Masyarakat

Sistem pembinaan manajemen yang baik di Dinas Kesehatan dan manajemen puskesmas yang berjalan optimal diharapkan akan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan oleh kepada masyarakat yang pada akhirnya dapat tercapai rasa kepuasan dan kepercayaan masyarakat akan pelayanan yang diberikan.

Milestone

Tabel 2. PENTAHAPAN (MILESTONE)

NO TAHAPAN OUT PUT WAKTU

JANGKA PENDEK :

(9)

9/14

NO TAHAPAN OUT PUT WAKTU

1.

Sosialisasi Proyek Perubahan

a. Rapat Persiapan Sosialisasi

b. Menyiapkan Materi Sosialisasi

c. Pelaksanaan Sosialisasi

Terlaksananya kegiatan sosialisasi rancangan proyek perubahan kepada stake holder internalMinggu ke -2 Mei 2017

2.

Pembentukan Tim Efektif

a. Rapat Pembentukan Tim Efektif

b. Menyusun SK Tim Efektif

c. Menyusun Jadwal Kegiatan Tim Efektif

Terbentuknya Tim Efektif Minggu ke -2 Mei

2017

3

Penyusunan MOU pembuatan Aplikasi

a. Penetapan Pembuat Aplikasi

b. Menyusun MOU

c. Pengesahan MOU

Tersusunnya MOU pembuatan Aplikasi Minggu ke-3 Mei

2017

(10)

10/14

4.

Membuat Aplikasi Pemantau Kepatuhan Manajemen Puskesmas

a. Mengumpulkan bahan/materi komponen/variabel kepatuhan manajemen

b. Finalisasi materi / komponen kepatuhan manajemen

c. Koordinasi dengan pembuat aplikasi

d. Membuat Aplikasi

Tersusunnya Aplikasi Pemantau Kepatuhan Manajemen Puskesmas Minggu ke-4 Mei

2017

(11)

11/14

5.

Menyusun Panduan Aplikasi Pemantau Kepatuhan Manajemen Puskesmas

a. Mengumpulkan bahan /materi penyusunan Panduan

b. Penyusunan Panduan Aplikasi

c. Sosialisasi Panduan kepada Puskesmas

d. Perbaikan Panduan

Tersusunnya Panduan Aplikasi Pemantau Kepatuhan Manajemen Puskesmas Minggu ke-5 Mei

2017

6.

Melaksanakan Uji Coba Aplikasi Pemantau Kepatuhan Manajemen Puskesmas

a. Koordinasi dengan Puskesmas Lokasi Uji Coba

b. Pelaksanaan Uji Coba

c. Perbaikan Aplikasi

Terlaksananya uji coba aplikasi pemantau kepatuhan manajemen puskesmas Minggu ke-2 Juni

2017

(12)

12/14

7.

Implementasi Aplikasi Pemantau Kepatuhan Manajemen di 7 Puskesmas

a. Rapat Persiapan Implementasi

b. Bimbingan Teknis Aplikasi

c. Pelaksanaan Implementasi

d. Analisa dan rekomendasi terhadap tingkat kepatuhan manajemen

puskesmas

e. Evaluasi dan Diseminasi Implementasi Aplikasi

Terlaksananya Implementasi aplikasi di 7 puskesmas

Minggu ke-3 Juni 2017

8.

Monitoring Evaluasi Proyek Perubahan

a. Pengumpulan bahan monev

b. Monev Proyek Perubahan

c. Tindak Lanjut /Perbaikan hasil Monev

Terlaksananya Monev Proyek Perubahan

Minggu Ke-1 Juli 2017

JANGKA MENENGAH :

(13)

13/14

1 Launching Aplikasi Pemantau Kepatuhan Manajemen

Terlaksananya Launching Aplikasi Pemantau Kepatuhan Manajemen Puskesmas

Minggu ke-4 Juli 2017

2

Implementasi Aplikasi dan Pelaporan Tingkat Kepatuhan Manajemen Puskesmas oleh 35 Puskesmas

Terlaporkannya kegiatan Manajemen Puskesmas dengan Aplikasi Pemantau Minggu ke-4 Juli

2017

3

Analisis Tingkat Kepatuhan

Manajemen Puskesmas berdasarkan hasil Rekap Aplikasi Pemantau Kepatuhan Manajemen

Teranalisisnya tingkat Kepatuhan Manajemen Puskesmas dan Keluarnya Rekomendasi dari Dinas Kesehatan Minggu ke-2 Oktober 2017 dst

4

Diseminasi Tingkat Kepatuhan Manajemen Puskesmas pada rapat Dinas

Terlaksananya diseminasi tingkat kepatuhan manajemen puskesmas Minggu ke-4

Oktober 2017

5

Supporting hasil analisa kepatuhan manajemen untuk rekomendasi survei akreditasi

Terbitnya Rekomendasi kepada koordinator tim pendamping akreditasi Minggu ke-1

Nopember 2017 dst

7

Supporting hasil analisa kepatuhan manajemen untuk mendukung usulan kegiatan puskesmas ke Baperlitbang

Terbitnya Rekomendasi kepada Baperlitbang

Minggu ke-2 Pebruari 2018

(14)

14/14

8

Supporting hasil analisa kendali manajemen dengan kegiatan pembinaan,kebijakan pelaksanaan anggaran, penilaian puskesmas berprestasi, lomba pelayanan publik dan tenaga kesehatan teladan.

Terbitnya Rekomendasi hasil penilaian kepatuhan manajemen untuk kebijakan pembinaan pegawai (BKD), pelaksanaan anggaran (Si Anggaran BPKAD), penilaian lomba puskesmas, lomba pelayanan publik (Bag Organisasi)

Minggu ke-1 Maret 2018

9. Monitoring dan Evaluasi Terlaksananya kegiatan Monev

Minggu ke-4 Maret 2018

JANGKA PANJANG :

1

Pengembangan Aplikasi Pemantau Kepatuhan Manajemen ke arah Penilaian Kinerja Puskesmas yang terpadu dengan Upaya Kesehatan Masyarakat dan Upaya Kesehatan Perorangan

Terlaksananya Pengembangan Aplikasi Pemantau Kepatuhan Manajemen ke arah Aplikasi Penilaian Kinerja Puskesmas yang terpadu Juli 2018

2

Integrasi aplikasi penilaian Kinerja Puskesmas ke dalam SIMPUS (Sistem Informasi Puskesmas)

Terlaksananya integrasi aplikasi penilaian kinerja puskesmsa ke dalam SIMPUS Juli 2018

3 Monitoring dan Evaluasi Terlaksananya kegiatan Monev Juli 2018

Dicetak melalui website E-Proper BPSDMD Provinsi Jawa Tengah (https://bpsdmd.jatengprov.go.id/eproper) pada 12 Apr 2022 13:36:34

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Referensi

Dokumen terkait

Secara prinsip alat Pemanfaatan Mikrokontroller AT89S51 Sebagai Pengendali Otomatis Mesin Pompa Air dapat dipisahkan menjadi beberapa bagian yaitu : Rangkaian

Dengan diketahui genotipe sifat mengeram secara molekuler dengan penanda promotor prolaktin, disarankan penelitian seleksi untuk mengurangi sifat mengeram pada ayam Kampung

Untuk mengkaji kendala yang dihadapi siswa dalam pemanfaatan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar siswa kelas VII SMP Negeri 1 Susukanlebak..b.

Dengan demikian, struktur organisasi menggambarkan kelompok-kelompok tugas yang harus dilakukan oleh suatu perpustakaan dalam kaitannya dengan sumber daya

Salah satu cara untuk mendapatkan tanaman sedap malam yang memiliki kriteria sebagai bunga pot adalah dengan pemberian zat penghambat tumbuh yaitu

Pada pemeriksaan bibir pasien terlihat normal simetris, tanpa sianosis, tidak kering, dan tidak ada kelainan, di sekitar mulut seperti vesikel atau kelosis.. Jumlah gigi pasien

dan kawan-kawan29 ekstensif jaringan nerosis pada tumor retinoblastoma berkaitan dengan faktor prognosis histoptologik, mempunyai risiko tinggi untuk metastasi dan kematian.29

penolakan kita ini misalnya dianggap aneh maka apabila kita meyakini bahwa yang kita lakukan ini benar maka kita tidak boleh malu untuk terus melakukannya. Untuk