13 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat
Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 20 Maret 2018 hingga 28 Mei 2018. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Turen dan Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Jawa timur, Indonesia.
3.2 Materi dan Alat 3.2.1 Materi
Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah responden yang diambil dari peternak ayam broiler di wilayah Malang, konsumen di toko/ritel peternakan di wilayah Malang dan produsen jamu “Temuvit” untuk ternak ayam broiler yang berlokasi di Jl. Mentaraman No. 27 RT 02/ RW 07 Desa Talok, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang.
3.2.2 Alat
Peralatan yang digunakan untuk mengambil data dan menganalisis data pada penelitian ini terdiri dari kuesioner, dokumentasi seperti kamera dan transportasi.
3.3 Batasan Variabel dan Cara Pengamatan 3.3.1 Batasan Variabel
Batasan variabel pada penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat.
14 1. Variabel Bebas (independent)
Variabel bebas pada penelitian ini adalah penilaian konsumen terhadap bauran pemasaran 4P (product, price, place, promotion) untuk menilai keputusan konsumen terhadap produk jamu Temuvit. Produk (product) merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk perhatian, penggunaan dan konsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan sehari-hari. Harga (price) merupakan sejumlah uang yang konsumen bayar untuk membeli produk barang maupun jasa. Tempat (place) merupakan tempat atau lokasi yang digunakan untuk menjual produk. Promosi (promotion) merupakan alat untu mempengaruhi konsumen dalam kegiatan membeli atau penggunaan produk sesuai kebutuhan dan keinginannya. Penelitian bauran pemasaran ini berdasarkan skor dari kuisioner.
2. Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keputusan konsumen dalam membeli produk jamu Temuvit. Keputusan pembelian merupakan pilihan salah satu tindakan dari dua atau lebih produk dimana konsumen akan memutuskan untuk produk mana yang akan dibeli.
3.3.2 Cara Pengamatan
Penelitian ini membutuhkan sampel dari produsen yaitu bagian manajer, marketing, dan karyawan perusahaan jamu Temuvit. Adapun cara pengambilan sampel yaitu dengan cara wawancara dengan manajer, marketing, dan pemberian kuisioner kepada pegawai pabrik/toko. Selanjutnya yaitu dengan cara mengambil responden melalui konsumen/pelanggan produk jamu Temuvit dengan cara
15
wawancara dan pemberian kuisioner kepada toko, distributor, dan pembeli produk jamu Temuvit.
3.4 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei.
Penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data yang pokok dan mengumpulkan data mengenai faktor-faktor yang berkaitan dengan variabel penelitian.
3.5 Data Primer
Metode pengumpulan data primer dilakukan melalui teknik daftar pertanyaan (kuisioner) untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Responden mengisi daftar pertanyaan pada kuisioner yang digolongkan empat tingkatan pada aspek-aspek bauran pemasaran:
1. Untuk jawaban “STS” (Sangat Tidak Setuju) diberi nilai = 1 2. Untuk jawaban “TS” (Tidak Setuju) diberi nilai = 2 3. Untuk jawaban “S” (Setuju) diberi nilai = 3 4. Untuk jawaban “SS” (Sangat Setuju) diberi nilai = 4
3.5.1.1 Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas
Menurut (Azwar, 2000), dalam teori skor-murni klasikal, pengertian validitas dapat dinyatakan sebagai sejauh mana skor tampak atau skor perolehan mendekati besar skor murni. Dasar pengambilan keputusan dalam uji validitas
16
adalah jika nilai r hitung > r tabel dapat disimpulkan bahwa butir pertanyaan yang ada dalam kuisioner valid, dan jika nilai r hitung < r tabel dapat disimpulkan bahwa butir pertanyaan yang ada dalam kuisioner tidak valid.
b. Uji Reliabilitas
Menurut (Suryabrata, 2000), dalam arti yang luas, reliabilitas alat ukur menunjuk sejauh mana perbedaan-perbedaan skor perolehan mencerminkan perbedaan atribut sebenarnya. Dasar pengambilan dalam keputusan dalam uji reabilitas adalah jika nilai Cronbach Alpha < 0,60 dapat dinyatakan tidak reliabel, dan jika nilai Cronbach Alpha > 0,60 dapat dinyatakan reliabel dan dapat diuji lebih lanjut.
3.5.1.2 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik adalah uji yang harus dilakukan terlebih dahulu sebelum uji regresi linier berganda dilakukan, Hal ini dilakukan untuk mengetahui keadaan data penelitian yang sudah diperoleh peneliti. Pada uji asumsi klasik terbagi menjadi beberapa uji diantaranya uji multikolieritas, uji normalitas data, uji heteroskedastisitas, uji linieritas, dan uji autokorelasi.
a. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas adalah uji yang bertujuan untuk mendeteksi tahapan gejala multikolinieritas dengan melihat nilai Tolerance dan nilai Variance Inflation Faktor (VIF). Menurut (Ghozali, 2001), uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel- variabel bebas. Dasar pengambilan keputusan dalam uji multikolinieritas adalah
17
jika nilai VIF disekitar angka 1 serta tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance mendekati 1, maka dapat dikatakan tidak terjadi multikolinieritas antara variabel bebas dalam model regresi.
b. Uji Normalitas Data
Uji normalitas data adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel residu memiliki distribusi normal atau tidak.
Menurut (Ghozali, 2001), uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat, variabel bebas atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas data adalah jika data menyebar disekitar garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas, jika data menyebar jauh dari diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal atau garis histogram tidak menunjukkan distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedatisitas adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui apakah suatu model regresi terjadi ketidak samaan varian atau satu pengamatan terhadap pengamatan lain. Dasar pengambilan keputusan dalam uji heteroskedastisitas adalah jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada membentuk pola tertentu (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas , dan jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedatisitas. (Ghozali, 2001)
18 d. Uji Linieritas
Uji linieritas adalah uji yang harus dilakukan sebelum uji regresi linier, uji linieritas bertujuau untuk mengetahui apakah variabel X dan variabel Y mempunyai hubungan yang signifikan atau tidak. Dasar pengambilan keputusan pada uji linieritas adalah jika nilai probabilitas > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa hubungan variabel X dengan variabel Y adalah linier.
e. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi adalah uji yang bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya autokorelasi pada model regresi linier. Dasar pengambilan keputusan pada uji autokorelasi adalah jika nilai Durbin-Watson (DW) < dL atau DW > 4- dL, maka terdapat autokorelasi, jika nilai dU < DW < 4-dU, maka tidak terdapat autokorelasi, dan jika nilai dL < DW < dU atau 4-dU < DW < 4-dL, maka tidak ada kesimpulan.
3.5.1.3 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi merupakan salah satu teknik analisis data dalam statistika yang seringkali digunakan untuk mengkaji hubungan antara variabel dan meramal suatu variabel (Kutner,et.al, 2004). Analisa regresi linier berganda digunakan untuk mengukur pengaruh anatara lebih dari satu variabel prediktor (variabel bebas) terhadap variabel terikat. Analisa regresi linier berganda bertujuan untuk mengetahui pengaruh produk, harga, tempat dan promosi terhadap keputusan konsumen. Persamaan regresi dalam penelitian ini adalah:
Y= α + b1X1 + b2X2 + b3X3 +b4X4
19 Keterangan:
Y = Keputusan pembelian
X1 = Produk
X2 = Harga
X3 = Promosi
X4 = Tempat α = Konstanta
b1 = Koefisien regresi variabel produk
b2 = Koefisien regresi variabel harga
b3 = koefisien regresi variabel promosi
b4 = koefisisen regresi variabel distribusi
Tabel 1. Variabel Penelitian
Produk 1. Kualitas dan manfaat produk (X1) 2. Kemasan produk
3. Nama merk produk 4. Pencantuman informasi
Harga 1. Kesesuaian harga dengan kuantitas (X2) 2. Kesesuaian harga dengan kualitas
3. Kemampuan konsumen membeli produk 4. Perbandingan dengan produk pesaing Tempat 1. Kedekatan pengakses pembelian produk (X3) 2. Distribusi produk
3. Kontinuitas pembelian produk jarak <30 km 4. Kontinuitas pembelian produk jarak >30 km Variabel 1. Cara perusahaan mempromosikan produk (X4) 2. Sosialisasi secara langsung
3. Promosi dengan media cetak 4. Promosi dengan potongan harga
20 3.5.1.4 Uji Koefisien Determinasi (R2)
Uji koefisien determinasi (R2) dimaksudkan untuk mengetahui tingkat ketepatan paling baik dalam analisis regresi hal yang ditunjukkan oleh besarnya koefisien determinasi (R2) antara 0 (nol) sampai dengan 1(satu). Jika koefisien determinasi (R2) sama dengan nol variabel independen sama sekali tidak
berpengaruh terhadap variabel dependen. Apabila koefisien determinasi semakin mendekati satu, maka variabel independen berpengaruh terhadap variabel
dependen.
3.5.1.5 Pengujian Statistik a. Uji Parsial (Uji t)
uji t digunakan untuk menguji signikasi hubungan antara variabel X dan Y, apakah variabel X1, X2, X3 dan X4 (produk, harga, promosi dan distribusi) benar-benar berpengaruh terhadap variabel Y (keputusan pembelian) secara terpisah atau parsial. (Ghozali, 2001)
Hipotesis yang digunakan untuk keputusan pembelian dalam penelitian ini adalah:
H0: Variabel produk tidak berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian produk Temuvit di Malang Raya, Jawa Timur Indonesia.
H1: Variabel produk berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian produk Temuvit di Malang Raya, Jawa Timur Indonesia
H0: Variabel harga tidak berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian produk Temuvit di Malang Raya, Jawa Timur Indonesia
H1: Variabel harga berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian produk Temuvit di Malang Raya, Jawa Timur Indonesia
21
H0: Variabel promosi tidak berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian produk Temuvit di Malang Raya, Jawa Timur Indonesia
H1: Variabel promosi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian produk Temuvit di Malang Raya, Jawa Timur Indonesia
H0: Variabel distribusi tidak berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian produk Temuvit di Malang Raya, Jawa Timur Indonesia
H1: Variabel distribusi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian produk Temuvit di Malang Raya, Jawa Timur Indonesia
Dasar pengambilan keputusan menurut (Ghozali, 2001), adalah dengan menggunakan angka probabilitas signifikan, yaitu:
a. Apabila angka probabilitas signifikan > 0,05 = H0 diterimma dan H1 ditolak.
b. Apabila angka probabilitas signifikan < 0,05 = H0 ditolak dan H1 ditrima Dasar pengambilan keputusan menurut (Ghozali, 2001), dengan mengguanak nilai ttabel dan thitung, yaitu:
a. Apabila nilai ttabel < thitung maka H0 diterima dan H1 ditolak.
b. Apabila ttabel
>
thitung maka H0 ditolak dan H1 diterima.b.Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahi tingkat signifikansi pengaruh variabel- variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen.
(Ghozali, 2001).
Menurut (Ghozali, 2001), dasar pengambilan keputusan dalam uji f dengan menggunakan angka probabilitas signifikan, yaitu:
a. Apabila probabilitas signifikan > 0,05: maka H0 diterima dan H1 di tolak.
22
b. Apabila probabilitas signifikan < 0,05: maka H0 ditolak dan H1 diterima.
Menurut (Ghozali, 2001), dasar pengambilan keputusan dalam uji f dengan menggunakan fhitung>ftabel, yaitu:
a. Apabila fhitung>ftabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima.
b. Apabila fhitung>ftabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak.
3.5.2 Data Sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini merupakan sumber data yang diperoleh dan dikumpulkan dari kajian sebelumnya atau secara tidak langsung melalui media perantara berupa buku, jurnal, catatan, arsip dan internet.
3.6 Pelaksanaan 3.6.1 Persiapan
- Melakukan survei ke toko peternakan - Menyiapkan produk
- Menyiapkan kuisioner 3.6.2 Pelaksaan Penelitian
Pelaksaan penelitian dilaksanakan pada tanggal 20 Maret 2018 hingga 28 Mei 2018.
3.6.3 Pengambilan Data
Metode pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
1. Kuisioner
Kuisioner merupakan cara pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dengan memberi daftar pertanyaan kepada responden. Daftar pertanyaan ini disusun berdasarkanacuan indikator-indikator yang telah
23
ditetapkan. Adapun yang menjadi responden adalah konsumen produk Temuvit di Kota Malang.
2. Wawancara
Wawancara merupakan pengumpulan data yang diperoleh dan proses tanya jawab yang dilakukan secara langsung maupun melalui media elektronik kepada responden dan pihak perusahaan yang dilakukan oleh peneliti. Pengambialan data bertujuan untuk memperoleh informasi dari tujuan penelitian.
3. Observasi
Observasi merupakan metode pengumpulan data dengan cara pengamatan secara langsung mengenai keadaan objek penelitian, sehingga peneliti
mendapatkan gambaran-gambaran fenomena, sikap yang terjadi di lapangan.