• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGAMBAR KONSTRUKSI KUSEN PINTU DAN JENDELA (MKKPDJ) PADA KELAS XI TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM 2013/ 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGAMBAR KONSTRUKSI KUSEN PINTU DAN JENDELA (MKKPDJ) PADA KELAS XI TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM 2013/ 2014"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING and LEARNING (CTL)

DALAM UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGAMBAR KONSTRUKSI KOZEN PINTU DAN JENDELA (MKKPDJ)

PADA KELAS XI TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM

TAHUN AJARAN 2013/ 2014

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH :

HENDRA PASARIBU NIM. 071255310008

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK

(2)
(3)
(4)

YOU HAVE TO SUCCED NO MATTER WHAT

ANDA HARUS BERHASIL WALAU PUN APA PUN

Kita adalah pribadi yang bersungguh- sungguh untuk membangun kemampuan yang

memantaskan diri bagi kehebatan yang kita idamkan.

Kita memampukan diri untuk bekerja dengan keprimaan, dalam keadaan apapun, walau

apapun

Katakanlah,

Saya akan ijinkan dan ikhlaskan penghinaan kepada saya kalau itu yang akan menjadikan

saya bersungguh- sungguh untuk memuliakan diri saya.

Yakinlah bahwa apapun yang terjadi, terjadi dengan ijin Tuhan, dan bahwa yang terjadi

adalah untuk memuliakan kita,

Keburukan yang terjadi, tetapi yang menjadikan kita lebih baik adalah kebaikan yang

sebenarnya.

Rencanakanlah yang akan anda lakukan, dan lakukanlah yang telah anda rencanakan.

Ingatlah,

Orang yang kehilangan hormat kepada rencana- rencananya sendiri, akan kehilangan

kepercayaan kepada haknya bagi masa depan yang berkualitas.

Karena,

Keberhasilan utama dalam hidup ini adalah menjadi pribadi yang baik, dengan jiwa yang

damai.

(5)

iii

ABSTRAK

Pasaribu Hendra, NIM. 071255310008. Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) Dalam Upaya Peningkatan Hasil Belajar Dan Aktivitas Belajar Menggambar Konstruksi Kusen Pintu Dan Jendela (MKKPDJ) Pada Kelas XI Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam 2013/ 2014 Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk menemukan model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar mata diklat Menggambar konstruksi kusen pintu dan jendela (MKKPDJ) Pada kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam.

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 30 siswa, metode penelitian ini bersifat deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui rata-rata hasil belajar siswa pada saat penelitian dilaksanakan.

Berdasarkan hasil evaluasi proses pembelajaran dan hasil belajar pada setiap pembelajaran serta kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan dalam penelitian ini, dapat dilihat adanya peningkatan aktivitas belajar siswa pada setiap siklus dari siklus pertama, yaitu skor aktivitas siswa rata-rata 68,00% meningkat menjadi 83,00% pada siklus ke dua. Selanjutnya peningkatan hasil belajar siswa juga terjadi, dimana pada siklus pertama dengan rata-rata 76,39 meningkat menjadi 81,79 pada siklus kedua.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan, bahwa dengan melakukan pembelajaran bermakna, yaitu penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and

Learning (CTL) Dalam Upaya Peningkatan Hasil Belajar Dan Aktivitas Belajar Menggambar

Konstruksi Kusen Pintu Dan Jendela (MKKPDJ) pada Kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan (TGB) SMK Negeri 1 Lubuk Pakam, model pembelajaran Contextual

Teaching and Learning (CTL) sangat tepat digunakan dalam upaya peningkatan Hasil Belajar

dan Aktivitas Belajar khususnya pada mata diklat MKKPDJ Jurusan Teknik Gambar Bangunan (TGB) SMK Negeri 1 Lubuk Pakam, selain itu dapat menimbulkan suasana belajar yang menyenangkan, karena siswa aktif dan belajar untuk menemukan sendiri makna dari pembelajaran.

(6)

KATA PENGANTAR

Tiada kata yang lebih mulia yang dapat penulis katakan selain mengucap Puji Syukur

kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang memberikan kekuatan dan kasihNya serta

berkatNya yang tak ternilai, sehingga penulisan dan penyusunan Skripsi yang berjudul

Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Belajar Menggambar Konstruksi Kusen Pintu Dan

Jendela (MKKPDJ) Pada Kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK

Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2013/2014”, dapat diselesaikan. Penulisan Skripsi ini

dimaksudkan untuk memenuhi sebagian persyaratan ujian mempertahankan Skripsi pada

Program Pendidikan Teknik Bangunan – Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari

yang diharapkan dalam teknik penulisan maupun dalam materi, akan tetapi berkat bantuan

dan dukungan dari berbagai pihak Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Pada

kesempatan ini penulis dengan segala ketulusan hati dan penuh penghargaan mengucapkan

terimakasih kepada :

1. Bapak Drs. Sempurna Paranginangin,.M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

banyak memberikan arahan dan bimbingan pada penyusunan Skripsi ini.

2. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M. Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid K. M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri

Medan.

4. Bapak Drs. Asri Lubis, ST, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan

Universitas Negeri Medan.

5. Bapak Drs. Nono Sebayang, ST, M.Pd selaku Ketua Prodi Jurusan Pendidkan Teknik

(7)

6. Bapak Dr. Nathanael Sitanggang, ST, M.Pd selaku pembimbing akademik yang sekaligus

dosen nara sumber yang banyak memberikan masukan demi perbaikan skripsi ini.

7. Bapak Drs. Asri Lubis,.ST, M.Pd selaku dosen nara sumber yang banyak memberikan

saran atau masukan yang bersifat konstruktif demi perbaikan skripsi ini.

8. Bapak Drs. Juanda Sianipar,M.Pd selaku dosen nara sumber yang banyak memberikan

masukan dan saran demi perbaikan skripsi ini.

9. Bapak / Ibu dosen Fakultas Teknik khusus Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan,

Universitas Negeri Medan yang telah memberikan ilmu kepada penulis selama

menempuh perkuliahan.

10.Bapak Drs. Kiniken, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Lubuk Pakam yang

telah memberikan ijin melakukan penelitian di sekolah yang beliau pimpin, guru-guru dan

staf administrasi yang telah banyak membantu penulis dalam melakukan penelitian ini.

11.Ibu Sri Wahyuni,. S.Pd selaku guru mata diklat Menggambar Konstruksi Kusen Pintu

Dan Jendela (MKKPDJ) SMK Negeri 1 Lubuk Pakam atas bantuan dan kerja samanya

selama penelitian

12.Bapak Afriandi Silalahi, S.Pd yang merupakan tim mata diklat MKKPDJ SMK Negeri 1

Lubuk Pakam yang banyak memberikan masukan saat penelitian.

13.Kepada kedua orang tua saya (D.Pasaribu/ L.Pangaribuan) yang selalu mendoakan saya

dan selalu membantu saya dalam materi selama study.

14.Semua keluarga yang saya sayangi

15.Teman- teman seperjuangan PTB 07, PTB 08, dan PTB 09 yang tidak dapat saya sebut

(8)

Penulis berusaha menyelesaikan Skripsi ini dengan maksimal. Namun, penulis

menyadari masih banyak kekurangan, baik dari segi isi maupun teknik penulisan. Untuk itu,

penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dalam penyempurnaan proposal

Skripsi ini. Akhir kata semoga Skripsi ini berguna bagi setiap pembaca.

Medan, September 2013 Penulis

(9)

DAFTAR ISI

B. Identifikasi Masalah ………... 8

C. Pembatasan Masalah ………. 9

1. Materi Pembelajaran MKKPDJ.……….…. 17

2. Cara Penilaian Hasil Belajar……….... 23

B. Hakekat Aktivitas Belajar MKKPDJ……….……….…... 24

1. Karakteristik aktivitas belajar………..……. 27

2. Faktor- faktor yang mempengaruhi aktivitas belajar…….…….….. 28

3. Cara penilaian aktivitas belajar……….………..….. 29

C. Hakekat Pengajaran & Pembelajaran Kontekstual…..……….... 33

1. Asas utama pembelajaran CTL……….………..……. 36

2. Prinsip- prinsip pembelajaran CTL………..…….…….….. 43

3. Kelebihan dan kelemahan pendekatan CTL ………..….. 45

(10)

4. Rancangan pembelajaran CTL…………..………..……. 47

5. Kerangka rancangan pembelajaran CTL…….………….…….….. 49

6. Penerapan model pembelajaran CTL……..….………..….. 52

D. Penelitian Relevan………..…..….. 53

E. Kerangka Berpikir………..…..….. 54

F. Hipotesis penelitian ………...….. 56

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ……… 58

A. Lokasi dan Waktu penelitian ……… 58

B. Subyek Penelitian ……… 58

C. Defenisi Operasional variabel penelitian……….. 58

D. Prosedur Penelitian ……… 60

E. Kegiatan Penelitian ……… 61

F. Teknik dan alat pengumpulan data ……… 66

1. Tes ……….. 66

2. Observasi ……… 67

3. Uji Coba Instrumen Penelitian ……… 68

3.1. Validitas tes ……… 69

3.2.Indeks Kesukaran Soal ……… 70

3.3.Uji daya Pembeda ………. 70

3.4.Reliabilitas ………. 71

G. Teknik Analisis Data…....……….. 72

H. Indikator Kinerja…..…....……….. 73

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN……… 90

A. Siklus Pertama (Dua Pertemuan) ……… 90

1. Perencanaan (Planning) ……… 90

2. Pelaksanaan (Acting) ……… 106

3. Tahap Pengamatan ……… 109

4. Tahap Refleksi Dan Perencanaan Ulang……… 112

B. Siklus Kedua (Dua Pertemuan)……..……… 113

1. Perencanaan (Planning) ……….……… 113

2. Pelaksanaan (Acting) ……….……… 113

(11)

3. Tahap Pengamatan ……… 114

4. Tahap Refleksi Dan Perencanaan Ulang……… 117

C. Pembahasan Hasil Penelitian……….. 118

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN………..……… 119

A.Kesimpulan ……… 119

B.Implikasi ……… 120

C.Saran ……….. 121

DAFTAR PUSTAKA ……… 122 LAMPIRAN

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel :

1. Tabel 1. Daftar Kumpulan Nilai Siswa Kelas XI Teknik Gambar Bangunan (TGB) SMK

Negeri 1 Lubuk Pakam………... 4

2. Tabel 2. Persentase Ketuntasan Belajar Pada mata diklat MKKPDJ Tahun Pealajaran 2010/ 2011 dan 2011/ 2012……….……. 5

3. Tabel 3. Indikator Keberhasilan……… 8

4. Tabel 4. Lembar penilaiaan aktivitas belajar siswa ……….. 32

5. Tabel 5 : Prinsip Dan Perbandingan CTL dengan Pendekatan Tradisional …….………....……. 44

6. Tabel 6. Langkah Kegiatan Guru Pada Pembelajaran CTL..……..…………... 51

7. Tabel 7 : Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL).………... 53

8. Tabel 8. Pelaksanaan Tindakan Pada Siklus I ……….... 63

9. Tabel 9. Pelaksanaan Tindakan Pada Siklus II……….………..…. 64

10.Tabel 10. Tes Materi Menggambar Konstruksi Kozen Pintu ( Siklus I )…….…. 66

11.Tabel 11.Tes Materi Menggambar Konstruksi Kozen Jendela ( Siklus II )……. 66

12.Tabel 12. Format Observasi Aktivitas Siswa…………...………... 68

13.Tabel 13. Hasil Perhitungan Uji Validitas (Siklus I)…....….………... 77

14.Tabel 14. Indeks Kesukaran (Siklus I)..………... 79

15.Tabel 15. Daya Beda Soal (Siklus I)...………... 80

16.Tabel 16. Hasil Perhitungan Uji Validitas (Siklus II) ………... 84

17.Tabel 17. Indeks Kesukaran (Siklus II) ………..…...………... 86

(13)

18.Tabel 18. Daya Beda (Siklus II) …………...……….………... 87

19.Tabel 19. Hasil Observasi (Siklus I) …………...……….……... 109

20.Tabel 20. Perolehan Nilai (Siklus I) ………..………..….…... 110

21.Tabel 21. Hasil Observasi (Siklus II) …………...………... 114

22.Tabel 22. Perolehan Nilai (Siklus II) ……….... 116

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang memiliki tugas menciptakan

kesempatan yang luas kepada setiap siswa untuk mengembangkan dirinya secara

optimal, sesuai potensi yang dimiliki dan sesuai pula dengan situasi lingkungan yang

tersedia. Suatu rumusan pendidikan tentang istilah “Pendidikan” adalah sebagai

berikut: “Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui

kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya dimasa yang akan

datang” (UUR.I. No. 2 Tahun 1989, Bab I, Pasal I).

Mutu Pendidikan di Indonesia dianggap oleh banyak kalangan masih rendah.

Hal ini bisa dilihat dari beberapa indikator. Pertama, lulusan dari sekolah atau

perguruan tinggi yang belum siap memasuki dunia kerja karena minimnya kompeten

yang dimiliki. Kedua, peringkat Human Development Indeks (HDI) Indonesia yang

masih rendah (tahun 2004 peringkat 111 dari 117 negara). Ketiga, laporan

International Education Achievment (Pencapaian Pendidikan International) bahwa

kemampuan membaca siswa Matematichs and science study (Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam), lembaga yang mengukur hasil pendidikan di dunia, bahwa

kemampuan Matematika siswa SMP Indonesia masih berada diurutan ke-34 dari 38

negara, sedangkan kemampuan IPA berada diurutan ke-32 dari 38 negara (Kunandar,

(15)

2

Menjawab tuntutan peningkatan mutu pendidikan, pemerintah telah

menyempurnakan kurikulum 1994 menjadi kurikulum 1999 kemudian kurikulum

2004 atau Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Bahkan, sekarang KBK sudah

semakin disempernukan dengan diterapkannya kurikulum 2006 yang lebih dikenal

KTSP. KTSP merupakan singkatan dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, yang

dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi sekolah/daerah, karateristik

sekolah/daerah, sosial budaya masyrakat setempat, dan karateristik peserta didik

(Mulyasa, 2006).

Selanjutnya SMK sebagai salah satu lembaga pendidikan formal yang

berfungsi untuk menghasilkan tenaga kerja yang memeiliki keterampilan tingkat

menegah pada bidangnya masing-masing sesuai pasal 11 ayat 3 USPN N0. 2 Tahun

1998 yang menyatakan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan yang

mempersiapkan lulusan untuk dapat bekerja pada bidang tertentu. Berikut adalah

tujuan SMK sebagai bagian dari sistem pendidikan Indonesia, yaitu : (1).

Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja,mandiri,

mengisi lowongan pekerjaan yang ada diDunia Usaha / Dunia Industri (DU/ DI)

sebagai tenaga kerja tingkat menegah sesuai dengan kompetensi dalam program

keahlian yang dipilihnya,(2). Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karir,

ulet dan gigih dalam berkompetensi, beradaptasi dilingkungan kerja,

mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya, (3).

Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, agar mampu

(16)

3

pendidikan yang lebih tinggi, (4). Membekali peserta didik dengan

kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan program keahlian yang dipilih.

Dengan mengacu pada tingkat sumber daya manusia (SDM) sebagai tenaga

kerja aktif yang benar-benar handal dan siap pakai, setiap calon tenaga kerja harus

lebih mempersiapkan diri lebih baik, tidak terkecuali lulusan sekolah menengah

kejuruan (SMK). Kualitas lulusan SMK yang memiliki kemampuan yang tinggi

didambakan oleh masyarakat/ pihak pemakai jasa lulusan SMK. Kualitas lulusan

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dapat dianggap tinggi apabila pengetahuan,

keterampilan dan sikap para lulusanya berguna bagi perkembangan- perkembangan

saat ini, baik di lembaga pendidikan yang lebih tinggi maupun diDunia Usaha/ Dunia

Industri (DU/ DI).

Dalam hal ini Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di bekali dengan

Kompetensi Kejuruan sesuai jurusan masing- masing, dimana salah satu dari

Kompetensi Kejuruan tersebut adalah Menggambar Konstruksi Kusen Pintu Dan

Jendela (MKKPDJ). MKKPDJ adalah penguasaan teoritis, sikap dan keterampilan

dalam menggambar dan merencanakan bentuk dan ukuran kozen pintu dan jendela

pada suatu bangunan. Dimana pada mata pelajaran MKKPDJ, siswa dituntut untuk

mengenal, menegerti, dan memahami bentuk dan ukuran kozen pintu dan jendela

pada suatu bangunan sesuai kebutuhan masyarakat saat ini. Mengingat betapa

pentingnya pelajaran MKKPDJ, siswa sebagai calon tenaga kerja di bidang bangunan

(17)

4

Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan analisis dokumen berupa Daftar

Kumpulan Nilai (DKN) yang di peroleh dari guru mata diklat MKKPDJ kelas XI

Teknik Gambar Bangunan (TGB) SMK Negeri 1 Lubuk Pakam, yakni; pada hari

rabu tanggal 03 April 2013 lalu, menyatakan pihak sekolah masih mengalami

kesulitan untuk mencapai tingkat keberhasilan pendidikan, hal ini dapat kita lihat

melalui persentase hasil belajar siswa kelas XI Teknik Gambar Bangunan (TGB)

sebagai berikut:

Tabel 1. Daftar Kumpulan Nilai Siswa Kelas XI Teknik Gambar Bangunan (TGB)

SMK Negeri 1 Lubuk Pakam.

Sumber: Daftar nilai siswa kelas XI Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk

Pakam Tahun Pelajaran 2010/ 2011 dan 2011/ 2012.

Dari data diatas dapat diketahui bahwa persentase hasil belajar Tahun

Pelajaran (T.P) 2010/ 2011 dan Tahun Pelajaran (T.P) 2011/ 2012 semester ganjil,

menunjukkan masih ada peserta didik yang nilainya dibawah Kriteria Ketuntasan

(18)

5

Dan Jendela (MKKPDJ). Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) pada mata diklat

MKKPDJ atau mata diklat produktif lainnya adalah nilai 70 (Depdiknas, 2007). Hal

ini menjadi bukti bahwa hasil belajar pada mata diklat MKKPDJ yang diperoleh

siswa kelas XI Teknik Gambar Bangunan masih ada ≤ 70.

Rendahnya hasil belajar mata diklat MKKPDJ siswa kelas XI TGB SMK

Negeri 1 Lubuk Pakam dipengaruhi oleh faktor berikut, yakni: (1) tidak bisa

konsentrasi, (2) tidak paham apa yang dipelajari, (3) mudah lupa tentang apa yang

diingat sebelumnya, (4) otak menjadi jenuh sehingga tidak bisa belajar lebih banyak

lagi, (5) belajar monoton dan individual (Windura: 2008).

Dari penjelasan diatas kita dapat mengetahui bagaimana aktivitas belajar

siswa diruang kelas maupun diluar kelas. Hal ini dapat kita lihat berdasarkan

persentase jumlah siswa yang mengerjakan tugas dengan tuntas, persentase jumlah

siswa yang mengerjakan tugas tidak tuntas, dan persentase jumlah siswa yang sama

sekali tidak mengerjakan tugas, dan hasil tes belajar mata diklat MKKPDJ siswa yang

masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Guru sebagai ahli dalam

bidang mendidik dan mengajar dapat melihat tingkat ketercapaian/ kemajuan

pembelajaran yang telah dilakukan, dengan mengetahui persentase ketuntasan tugas

siswa berdasarkan aktivitas belajar pada mata diklat MKKPDJ kelas XI Teknik

Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam, melalui tabel 2 dibawah ini, yakni:

(19)

6

(MKKPDJ) 2010/ 2011 dan 2011/ 2012.

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa persentase ketuntasan tugas Tahun

Pelajaran (T.P) 2010/ 2011 dan Tahun Pelajaran (T.P) 2011/ 2012 semester ganjil,

menunjukkan masih ada peserta didik yang sama sekali tidak mengerjakan tugas dan

tugas yang tidak tuntas, artinya ketuntasan tugas belum mencapai 75% dari jumlah

siswa. Hal ini diakibatkan rendahnya aktivitas belajar siswa diruang kelas maupun

diluar kelas, terkhusus pada mata diklat MKKPDJ SMK Negeri 1 Lubuk Pakam.

Untuk menciptakan interaksi yang aktif, agar tercapai tujuan pengajaran,

seorang guru harus memahami berbagai metode- metode pembelajaran, hal ini

merupakan pengetahuan yang pokok dalam ilmu mengajar, seperti yang dikemukakan

Slameto (2003), “Mengajar adalah salah satu komponen dari kompetensi-kompetensi

guru. Dan setiap guru harus menguasai serta terampil melaksanakan pengajaran”.

Dengan demikian menerapkan metode yang sesuai, cenderung diharapkan sebagai

(20)

7

disesuaikan dengan masing-masing mata pelajaran tertentu, serta situasi belajar

mengajar. Dengan mempertimbangkan berbagai faktor mengenai kelebihan dan

kekurangan suatu metode pengajaran, seorang guru diharapkan dapat memilih metode

pengajaran yang baik agar proses pengajaran berjalan lancar dan efektif.

Banyak metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengaktifkan

siswa, seperti: metode Pembelajaran Berbasis Masalah, Kooperatif, Inquiry,

Contextual Teaching and Learning (CTL), dan sebagainya. Salah satu upaya untuk

meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa adalah dengan menerapkan

model pembelajaran CTL.

Pembelajaran CTL merupakan konsep belajar yang membantu guru

mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata dan mendorong

siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan masyarakat

(Agus Suprijono, 2010). Pada pembelajaran berbasis CTL, tugas guru adalah

membantu siswa mencapai tujuannya. Guru lebih banyak berurusan dengan strategi

dari pada memberi informasi. Tugas guru mengelola kelas sebagai tim yang bekerja

bersama untuk menemukan sesuatu yang baru bagi anggota kelas (siswa).

Alasan dipilihnya pembelajaran kontekstual ini adalah, bahwa melalui

pembelajaran kontekstual: (1) Situasi pembelajaran lebih kondusif, karena siswa

dilibatkan secara penuh dalam pembelajaran dan posisi guru lebih berpindah- pindah

(depan, tengah, dan belakang), (2) Guru tidak lagi menggunakan metode

konvensional, pembelajaran lebih berpusat pada siswa, sehingga siswa menjadi aktif,

(21)

8

dari berbagai sumber, karena pembelajaran kontekstual mengarahkan guru untuk

menggunakan media pembelajaran yang lebih bervariasi guna membangkitkan minat

siswa dalam pembelajaran.

Selain itu, siswa juga diajak untuk terlibat langsung mulai dari pemahaman

materi, diskusi, pembentukan kelompok belajar, sampai kegiatan refleksi. Melalui

pembelajaran kontekstual ini, diharapkan siswa mampu untuk meningkatkan kualitas

dan antusias dalam belajar pada mata diklat MKKPDJ. Uraian diatas menjelaskan

bahwa pembelajaran kontekstual perlu dioptimalkan untuk meningkatkan hasil

belajar dan aktivitas belajar siswa kelas XI TGB SMK Jurusan Teknik Gambar

Bangunan berbentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Dengan demikian maka dapat dibuat suatu indikator keberhasilan yang ingin

dicapai setelah penerapan model pembelajaran CTL ini dilaksanakan, yaitu

meningkatnya hasil belajar siswa dan aktivitas belajar siswa pada setiap siklus.

Tabel 3. Indikator Keberhasilan

No Indikator Sebelum Perbaikan Harapan Setelah Perbaikan

T.P 2010/ 2011 T.P 2011/ 2012 T.P rencana T.P rencana 1 Model Pembelajaran Konvensional Konvensional CTL CTL 2 Aktivitas Belajar Tidak aktif Tidak aktif Aktif Aktif 3 Hasil Belajar < 69= 16,6% Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti termotivasi untuk melakukan

penelitian dalam bentuk tulisan ilmiah (skripsi) dengan judul,

Penerapan Model

(22)

9

Upaya Peningkatan Hasil Belajar Dan Aktivitas Belajar Menggambar

Konstruksi Kuzen, Pintu Dan Jendela (MKKPDJ) Pada Kelas XI

Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam 2013/ 2014.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka identifikasi pokok- pokok masalah sebagai

berikut:

1. Siswa cenderung pasif, dan kurang tertarik menggambar, khususnya pada mata

diklat Menggambar Konstruksi Kozen Pintu Dan Jendela (MKKPDJ).

2. Kurangnya minat belajar mengakibatkan aktivitas belajar siswa menurun,

khususnya pada mata diklat MKKPDJ.

3. Rendahnya hasil belajar mata diklat MKKPDJ pada siswa kelas XI program

Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK N 1 Lubuk Pakam.

4. Mata diklat MKKPDJ masih menggunakan model pembelajaran konvensional.

5. Penerapan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)

diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar mata diklat

MKKPDJ siswa kelas XI program Keahlian Teknik Gambar Bangunan (TGB)

SMK Negeri 1 Lubuk Pakam.

C. Batasan Masalah

Karena keterbatasan waktu dan keefektifan proses penelitian, peneliti

memberikan batasan pengkajian sebagai berikut:

1. Penelitian ini hanya diterapkan pada mata diklat Menggambar Konstruksi

(23)

10

menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)

yang terangkum dalam suatu penelitian tindakan kelas (Classroom Action

Research).

2. Penelitian ini diterapkan dalam rangka meningkatkan hasil belajar pada mata

diklat MKKPDJ siswa kelas XI Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 1

Lubuk Pakam.

3. Penelitian ini diterapkan dalam rangka meningkatkan aktivitas belajar siswa

pada mata diklat MKKPDJ siswa kelas XI Teknik Gambar Bangunan SMK

Negeri 1 Lubuk Pakam.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, teridentifikasi bahwa

permasalahan yang dihadapi pada pembelajaran Menggambar Konstruksi Kozen

Pintu Dan Jendela (MKKPDJ) adalah rendahnya hasil belajar siswa dan aktivitas

belajar siswa, maka penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah dengan menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and

Learning (CTL) dapat meningkatkan hasil belajar Menggambar Konstruksi

Kusen Pintu Dan Jendela (MKKPDJ) pada siswa kelas XI Teknik Gambar

Bangunan (TGB) SMK Negeri 1 Lubuk Pakam?

2. Apakah dengan menggunakan model pembelajaran Contextual Teacing and

Learning (CTL) dapat meningkatkan aktivitas belajar Menggambar Konstruksi

Kusen Pintu Dan Jendela (MKKPDJ) pada siswa kelas XI Teknik Gambar

(24)

11

E. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah seperti yang disebutkan di atas, maka tujuan

penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar mata diklat Menggambar

Konstruksi Kozen Pintu Dan Jendela (MKKPDJ) kelas XI Teknik Gambar

Bangunan (TGB) SMK Negeri 1 Lubuk Pakam, dengan penerapan model

pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL).

2. Untuk mengetahui keaktifan siswa pada penerapan model pembelajaran CTL

demi peningkatan aktivitas belajar siswa pada mata diklat MKKPDJ di kelas XI

Teknik Gambar Bangunan (TGB) SMK Negeri 1 Lubuk Pakam.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan mamfaat pada:

1. Bagi siswa : sebagai model pembelajaran dalam rangka peningkatan hasil

belajar dan aktivitas belajar siswa.

2. Bagi guru : sebagai bahan informasi untuk memilih alternative model

pembelajaran yang sesuai dengan pokok bahasan yang diajarkan serta

meningkatkan kompetensi guru dalam merancang atau mendesain

pembelajaran.

3. Bagi sekolah : sebagai masukan dalam pembinaan dan peningkatan mutu

(25)

119 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dapat disimpulkan sebagai

berikut:

1. Penerapan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat

meningkatkan aktivitas belajar mengajar pada mata diklat Menggambar

Konstruksi Kusen Pintu Dan Jendela (MKKPDJ) kelas XI Program Keahlian

Teknik Gambar Bangunan (TGB). Hal ini dapat diketahui dengan nilai rata rata

hasil observasi siswa mengalami peningkatan, yaitu pada siklus I dengan nilai

rata rata 68,00 meningkat menjadi nilai rata rata 83,00 pada siklus II.

2. Penerapan model pembelajaran CTL dapat meningkatkan hasil belajar mengajar

pada mata diklat MKKPDJ kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar

Bangunan (TGB). Hal ini dapat diketahui dengan nilai rata rata 76,39 meningkat

menjadi nilai rata rata 81,79 pada siklus II.

3. Melalui pembelajaran yang bermakna dengan model pembelajaran CTL, siswa

dapat menerima dan menemukan langkah dalam mencari penyelesaian dari

(26)

120 B. Implikasi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadinya peningkatan hasil belajar

siswa dan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran mata diklat MKKPDJ,

dikarenakan:

1. Siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran, hal ini diketahui dari indikator

indikator pada lembar observasi aktivitas siswa yaitu siswa aktif dalam bertanya,

memberi jawaban, memberikan pendapat, dan membuat kesimpulan dalam

proses belajar dan pembelajaran. Peningkatan keaktifan siswa dapat dilihat dari

hasil lembar observasi siswa yaitu nilai rata rata 68,00 pada siklus I meningkat

menjadi nilai rata rata 83,00 pada siklus II. Sehingga diketahui bahwa hipotesis

pertama dapat diterima dalam meningkatkan keaktifan atau aktivitas belajar

siswa.

2. Pada siklus I yang diberikan materi pelajaran tentang pemahaman konstruksi

kusen pintu (type kusen pintu, jenis kayu, dan ketentuan arah bukaan) dan

pemahaman mengenai prosedur memilih jenis kayu, dan pendimensian dengan

nilai rata rata 76,39 meningkat pada siklus II dengan materi konstruksi kusen

jendela (type kusen jendela, jenis kayu, dan ketentuan arah bukaan) dan

pemahaman mengenai prosedur memilih jenis kayu, dan pendimensian dengan

nilai rata rata 81,79. Sehingga diketahui bahwa hipotesis kedua diterima dalam

meningkatkan hasil belajar siswa

3. Dari meningkatnya hasil observasi siswa dalam mengajukan pertanyaan,

memberikan jawaban, memberikan pendapat dan membuat kesimpulan serta

meningkatnya hasil belajar siswa maka diketahui adanya peningkatan

kemampuan siswa dalam menerima materi pelajaran MKKPDJ. Sehingga

diketahui bahwa hipotesis ketiga dapat diterima dalam meningkatkan

(27)

121 C. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi, disarankan bahwa:

1. Dalam kegiatan belajar mengajar guru diharapkan menjadikan pembelajaran

dengan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) sebagai

motivasi untuk aktif dalam mengikuti pembelajaran mata diklat MKKPDJ dalam

meningkatkan keaktifan atau aktivitas siswa.

2. Dalam kegiatan belajar mengajar guru diharapkan menjadikan pembelajaran

dengan model pembelajaran CTL sebagai suatu alternatif dalam mata diklat

MKKPDJ untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Karena kegiatan ini sangat bermanfaat khususnya bagi guru dan siswa, maka

diharapkan kegiatan ini dapat dilakukan secara berkesinambungan pada mata

diklat MKKPDJ maupun pelajaran lain.

4. Hendaknya dalam kegiatan belajar mengajar dengan model pembelajaran CTL

diharapkan siswa lebih giat dan rajin dalam mengajukan pertanyaan,

(28)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara

B. Suryobroto. 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Ed. Rev. Jakarta

Djamarah, Syaiful Bachri. 2003. Psikolog Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Edward Allen. 2005. Dasar- dasar Konstruksi Bangunan. Jakarta: Erlangga

Isjoni. 2009. Model- Model Pembelajaran. Jakarta: Gramedia

Kamus Besar Bahasa Indonesia

Kunandar.2008. Langkah mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers

Muhammad Jauhari. 2011. Implementasi PAIKEM dari behavioristik sampai

KONSTRUKTIVISTIK (Sebuah Pengembangan Pembelajaran Berbasis CTL (Contextual Teaching and Learning). Jakarta: Penerbit Prestasi Pustakaraya

Mell Silberman. 1996. Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Penerbit. Pustaka Insan Madani. Yogyakarta

Nurhadi. 2004. Kurikulum 2004. Jakarta: Grasindo

Sardiman, A.M. 2008. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grasindo

Slameto.2003. Belajar Dan Faktor- Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Asti

Syaiful Bahria Djamarah & Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Sudjana. 2002. Metode Statika, Tarsinto. Bandung

Sanjana, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Bererientasi Standar Pendidikan.

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan- pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Penerbit: Alfabeta. Bandung

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif- Progresif. Jakarta: Kencana, Prenada Media Group

(29)

Yayasan Dana Normalisasi Indonesia. 1979. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia – NI- 5 PKKI 1961. Bandung: Yayasan Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan. Konstruksi Kayu, Jakarta: Kencana

Gambar

Gambar Bangunan (TGB) SMK Negeri 1 Lubuk Pakam, model pembelajaran  (CTL) sangat tepat digunakan dalam upaya peningkatan Hasil Belajar dan Aktivitas Belajar khususnya pada mata diklat MKKPDJ Jurusan Teknik Gambar Bangunan (TGB) SMK Negeri 1 Lubuk Pakam, se
Tabel 1. Daftar Kumpulan Nilai Siswa Kelas XI Teknik Gambar Bangunan (TGB)
Tabel 3. Indikator Keberhasilan

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) pengembangan tes hasil belajar matematika materi hitung campur dan memecahkan masalah yang berkaitan dengan uang untuk siswa kelas III

Dengan mengolah data tersebut, peneliti dapat mengetahui pengaruh pembelajaran ILD berorientasi CC dengan pembelajaran ILD berorientasi CS terhadap penurunan

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Hamdani (2013) mengenai pengaruh pengungkapan CSR terhadap kinerja finansial dan harga saham perusahaan LQ45

Hal ini menunjukkan bahwa apabila belanja pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur meningkat untuk ketiga sektor tersebut, maka tingkat kemiskinan di

Susanto, Juhaeri, 2007, Pengantar Multimedia Untuk Media Pembelajaran,.

Jika dosisnya lebih tinggi dari makanan yang dimakan maka obat ini bisa terlalu banyak menurunkan kadar gula darah. Penderita diabetes berat menahun sangat peka terhadap

Kelompok Kerja Jasa Konsultansi Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Kabupaten Lamandau mengumumkan pemenang seleksi sederhana untuk Pekerjaan Pengawasan Pembangunan

Ungkapan/ idiom adalah satuan bahasa, baik ber- bentuk kata, frasa, maupun klausa yang maknanya sudah tidak dapat dirunut kembali dari makna denotasi unsur-unsur yang