PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING and LEARNING (CTL)
DALAM UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGAMBAR KONSTRUKSI KOZEN PINTU DAN JENDELA (MKKPDJ)
PADA KELAS XI TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM
TAHUN AJARAN 2013/ 2014
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH :
HENDRA PASARIBU NIM. 071255310008
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
FAKULTAS TEKNIK
YOU HAVE TO SUCCED NO MATTER WHAT
ANDA HARUS BERHASIL WALAU PUN APA PUN
Kita adalah pribadi yang bersungguh- sungguh untuk membangun kemampuan yang
memantaskan diri bagi kehebatan yang kita idamkan.
Kita memampukan diri untuk bekerja dengan keprimaan, dalam keadaan apapun, walau
apapun
Katakanlah,
Saya akan ijinkan dan ikhlaskan penghinaan kepada saya kalau itu yang akan menjadikan
saya bersungguh- sungguh untuk memuliakan diri saya.
Yakinlah bahwa apapun yang terjadi, terjadi dengan ijin Tuhan, dan bahwa yang terjadi
adalah untuk memuliakan kita,
Keburukan yang terjadi, tetapi yang menjadikan kita lebih baik adalah kebaikan yang
sebenarnya.
Rencanakanlah yang akan anda lakukan, dan lakukanlah yang telah anda rencanakan.
Ingatlah,
Orang yang kehilangan hormat kepada rencana- rencananya sendiri, akan kehilangan
kepercayaan kepada haknya bagi masa depan yang berkualitas.
Karena,
Keberhasilan utama dalam hidup ini adalah menjadi pribadi yang baik, dengan jiwa yang
damai.
iii
ABSTRAK
Pasaribu Hendra, NIM. 071255310008. Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) Dalam Upaya Peningkatan Hasil Belajar Dan Aktivitas Belajar Menggambar Konstruksi Kusen Pintu Dan Jendela (MKKPDJ) Pada Kelas XI Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam 2013/ 2014 Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk menemukan model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar mata diklat Menggambar konstruksi kusen pintu dan jendela (MKKPDJ) Pada kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 30 siswa, metode penelitian ini bersifat deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui rata-rata hasil belajar siswa pada saat penelitian dilaksanakan.
Berdasarkan hasil evaluasi proses pembelajaran dan hasil belajar pada setiap pembelajaran serta kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan dalam penelitian ini, dapat dilihat adanya peningkatan aktivitas belajar siswa pada setiap siklus dari siklus pertama, yaitu skor aktivitas siswa rata-rata 68,00% meningkat menjadi 83,00% pada siklus ke dua. Selanjutnya peningkatan hasil belajar siswa juga terjadi, dimana pada siklus pertama dengan rata-rata 76,39 meningkat menjadi 81,79 pada siklus kedua.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan, bahwa dengan melakukan pembelajaran bermakna, yaitu penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and
Learning (CTL) Dalam Upaya Peningkatan Hasil Belajar Dan Aktivitas Belajar Menggambar
Konstruksi Kusen Pintu Dan Jendela (MKKPDJ) pada Kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan (TGB) SMK Negeri 1 Lubuk Pakam, model pembelajaran Contextual
Teaching and Learning (CTL) sangat tepat digunakan dalam upaya peningkatan Hasil Belajar
dan Aktivitas Belajar khususnya pada mata diklat MKKPDJ Jurusan Teknik Gambar Bangunan (TGB) SMK Negeri 1 Lubuk Pakam, selain itu dapat menimbulkan suasana belajar yang menyenangkan, karena siswa aktif dan belajar untuk menemukan sendiri makna dari pembelajaran.
KATA PENGANTAR
Tiada kata yang lebih mulia yang dapat penulis katakan selain mengucap Puji Syukur
kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang memberikan kekuatan dan kasihNya serta
berkatNya yang tak ternilai, sehingga penulisan dan penyusunan Skripsi yang berjudul
Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Belajar Menggambar Konstruksi Kusen Pintu Dan
Jendela (MKKPDJ) Pada Kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK
Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2013/2014”, dapat diselesaikan. Penulisan Skripsi ini
dimaksudkan untuk memenuhi sebagian persyaratan ujian mempertahankan Skripsi pada
Program Pendidikan Teknik Bangunan – Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari
yang diharapkan dalam teknik penulisan maupun dalam materi, akan tetapi berkat bantuan
dan dukungan dari berbagai pihak Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Pada
kesempatan ini penulis dengan segala ketulusan hati dan penuh penghargaan mengucapkan
terimakasih kepada :
1. Bapak Drs. Sempurna Paranginangin,.M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
banyak memberikan arahan dan bimbingan pada penyusunan Skripsi ini.
2. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M. Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid K. M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri
Medan.
4. Bapak Drs. Asri Lubis, ST, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan
Universitas Negeri Medan.
5. Bapak Drs. Nono Sebayang, ST, M.Pd selaku Ketua Prodi Jurusan Pendidkan Teknik
6. Bapak Dr. Nathanael Sitanggang, ST, M.Pd selaku pembimbing akademik yang sekaligus
dosen nara sumber yang banyak memberikan masukan demi perbaikan skripsi ini.
7. Bapak Drs. Asri Lubis,.ST, M.Pd selaku dosen nara sumber yang banyak memberikan
saran atau masukan yang bersifat konstruktif demi perbaikan skripsi ini.
8. Bapak Drs. Juanda Sianipar,M.Pd selaku dosen nara sumber yang banyak memberikan
masukan dan saran demi perbaikan skripsi ini.
9. Bapak / Ibu dosen Fakultas Teknik khusus Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan,
Universitas Negeri Medan yang telah memberikan ilmu kepada penulis selama
menempuh perkuliahan.
10.Bapak Drs. Kiniken, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Lubuk Pakam yang
telah memberikan ijin melakukan penelitian di sekolah yang beliau pimpin, guru-guru dan
staf administrasi yang telah banyak membantu penulis dalam melakukan penelitian ini.
11.Ibu Sri Wahyuni,. S.Pd selaku guru mata diklat Menggambar Konstruksi Kusen Pintu
Dan Jendela (MKKPDJ) SMK Negeri 1 Lubuk Pakam atas bantuan dan kerja samanya
selama penelitian
12.Bapak Afriandi Silalahi, S.Pd yang merupakan tim mata diklat MKKPDJ SMK Negeri 1
Lubuk Pakam yang banyak memberikan masukan saat penelitian.
13.Kepada kedua orang tua saya (D.Pasaribu/ L.Pangaribuan) yang selalu mendoakan saya
dan selalu membantu saya dalam materi selama study.
14.Semua keluarga yang saya sayangi
15.Teman- teman seperjuangan PTB 07, PTB 08, dan PTB 09 yang tidak dapat saya sebut
Penulis berusaha menyelesaikan Skripsi ini dengan maksimal. Namun, penulis
menyadari masih banyak kekurangan, baik dari segi isi maupun teknik penulisan. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dalam penyempurnaan proposal
Skripsi ini. Akhir kata semoga Skripsi ini berguna bagi setiap pembaca.
Medan, September 2013 Penulis
DAFTAR ISI
B. Identifikasi Masalah ………... 8
C. Pembatasan Masalah ………. 9
1. Materi Pembelajaran MKKPDJ.……….…. 17
2. Cara Penilaian Hasil Belajar……….... 23
B. Hakekat Aktivitas Belajar MKKPDJ……….……….…... 24
1. Karakteristik aktivitas belajar………..……. 27
2. Faktor- faktor yang mempengaruhi aktivitas belajar…….…….….. 28
3. Cara penilaian aktivitas belajar……….………..….. 29
C. Hakekat Pengajaran & Pembelajaran Kontekstual…..……….... 33
1. Asas utama pembelajaran CTL……….………..……. 36
2. Prinsip- prinsip pembelajaran CTL………..…….…….….. 43
3. Kelebihan dan kelemahan pendekatan CTL ………..….. 45
4. Rancangan pembelajaran CTL…………..………..……. 47
5. Kerangka rancangan pembelajaran CTL…….………….…….….. 49
6. Penerapan model pembelajaran CTL……..….………..….. 52
D. Penelitian Relevan………..…..….. 53
E. Kerangka Berpikir………..…..….. 54
F. Hipotesis penelitian ………...….. 56
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ……… 58
A. Lokasi dan Waktu penelitian ……… 58
B. Subyek Penelitian ……… 58
C. Defenisi Operasional variabel penelitian……….. 58
D. Prosedur Penelitian ……… 60
E. Kegiatan Penelitian ……… 61
F. Teknik dan alat pengumpulan data ……… 66
1. Tes ……….. 66
2. Observasi ……… 67
3. Uji Coba Instrumen Penelitian ……… 68
3.1. Validitas tes ……… 69
3.2.Indeks Kesukaran Soal ……… 70
3.3.Uji daya Pembeda ………. 70
3.4.Reliabilitas ………. 71
G. Teknik Analisis Data…....……….. 72
H. Indikator Kinerja…..…....……….. 73
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN……… 90
A. Siklus Pertama (Dua Pertemuan) ……… 90
1. Perencanaan (Planning) ……… 90
2. Pelaksanaan (Acting) ……… 106
3. Tahap Pengamatan ……… 109
4. Tahap Refleksi Dan Perencanaan Ulang……… 112
B. Siklus Kedua (Dua Pertemuan)……..……… 113
1. Perencanaan (Planning) ……….……… 113
2. Pelaksanaan (Acting) ……….……… 113
3. Tahap Pengamatan ……… 114
4. Tahap Refleksi Dan Perencanaan Ulang……… 117
C. Pembahasan Hasil Penelitian……….. 118
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN………..……… 119
A.Kesimpulan ……… 119
B.Implikasi ……… 120
C.Saran ……….. 121
DAFTAR PUSTAKA ……… 122 LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel :
1. Tabel 1. Daftar Kumpulan Nilai Siswa Kelas XI Teknik Gambar Bangunan (TGB) SMK
Negeri 1 Lubuk Pakam………... 4
2. Tabel 2. Persentase Ketuntasan Belajar Pada mata diklat MKKPDJ Tahun Pealajaran 2010/ 2011 dan 2011/ 2012……….……. 5
3. Tabel 3. Indikator Keberhasilan……… 8
4. Tabel 4. Lembar penilaiaan aktivitas belajar siswa ……….. 32
5. Tabel 5 : Prinsip Dan Perbandingan CTL dengan Pendekatan Tradisional …….………....……. 44
6. Tabel 6. Langkah Kegiatan Guru Pada Pembelajaran CTL..……..…………... 51
7. Tabel 7 : Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL).………... 53
8. Tabel 8. Pelaksanaan Tindakan Pada Siklus I ……….... 63
9. Tabel 9. Pelaksanaan Tindakan Pada Siklus II……….………..…. 64
10.Tabel 10. Tes Materi Menggambar Konstruksi Kozen Pintu ( Siklus I )…….…. 66
11.Tabel 11.Tes Materi Menggambar Konstruksi Kozen Jendela ( Siklus II )……. 66
12.Tabel 12. Format Observasi Aktivitas Siswa…………...………... 68
13.Tabel 13. Hasil Perhitungan Uji Validitas (Siklus I)…....….………... 77
14.Tabel 14. Indeks Kesukaran (Siklus I)..………... 79
15.Tabel 15. Daya Beda Soal (Siklus I)...………... 80
16.Tabel 16. Hasil Perhitungan Uji Validitas (Siklus II) ………... 84
17.Tabel 17. Indeks Kesukaran (Siklus II) ………..…...………... 86
18.Tabel 18. Daya Beda (Siklus II) …………...……….………... 87
19.Tabel 19. Hasil Observasi (Siklus I) …………...……….……... 109
20.Tabel 20. Perolehan Nilai (Siklus I) ………..………..….…... 110
21.Tabel 21. Hasil Observasi (Siklus II) …………...………... 114
22.Tabel 22. Perolehan Nilai (Siklus II) ……….... 116
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang memiliki tugas menciptakan
kesempatan yang luas kepada setiap siswa untuk mengembangkan dirinya secara
optimal, sesuai potensi yang dimiliki dan sesuai pula dengan situasi lingkungan yang
tersedia. Suatu rumusan pendidikan tentang istilah “Pendidikan” adalah sebagai
berikut: “Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui
kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya dimasa yang akan
datang” (UUR.I. No. 2 Tahun 1989, Bab I, Pasal I).
Mutu Pendidikan di Indonesia dianggap oleh banyak kalangan masih rendah.
Hal ini bisa dilihat dari beberapa indikator. Pertama, lulusan dari sekolah atau
perguruan tinggi yang belum siap memasuki dunia kerja karena minimnya kompeten
yang dimiliki. Kedua, peringkat Human Development Indeks (HDI) Indonesia yang
masih rendah (tahun 2004 peringkat 111 dari 117 negara). Ketiga, laporan
International Education Achievment (Pencapaian Pendidikan International) bahwa
kemampuan membaca siswa Matematichs and science study (Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam), lembaga yang mengukur hasil pendidikan di dunia, bahwa
kemampuan Matematika siswa SMP Indonesia masih berada diurutan ke-34 dari 38
negara, sedangkan kemampuan IPA berada diurutan ke-32 dari 38 negara (Kunandar,
2
Menjawab tuntutan peningkatan mutu pendidikan, pemerintah telah
menyempurnakan kurikulum 1994 menjadi kurikulum 1999 kemudian kurikulum
2004 atau Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Bahkan, sekarang KBK sudah
semakin disempernukan dengan diterapkannya kurikulum 2006 yang lebih dikenal
KTSP. KTSP merupakan singkatan dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, yang
dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi sekolah/daerah, karateristik
sekolah/daerah, sosial budaya masyrakat setempat, dan karateristik peserta didik
(Mulyasa, 2006).
Selanjutnya SMK sebagai salah satu lembaga pendidikan formal yang
berfungsi untuk menghasilkan tenaga kerja yang memeiliki keterampilan tingkat
menegah pada bidangnya masing-masing sesuai pasal 11 ayat 3 USPN N0. 2 Tahun
1998 yang menyatakan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan yang
mempersiapkan lulusan untuk dapat bekerja pada bidang tertentu. Berikut adalah
tujuan SMK sebagai bagian dari sistem pendidikan Indonesia, yaitu : (1).
Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja,mandiri,
mengisi lowongan pekerjaan yang ada diDunia Usaha / Dunia Industri (DU/ DI)
sebagai tenaga kerja tingkat menegah sesuai dengan kompetensi dalam program
keahlian yang dipilihnya,(2). Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karir,
ulet dan gigih dalam berkompetensi, beradaptasi dilingkungan kerja,
mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya, (3).
Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, agar mampu
3
pendidikan yang lebih tinggi, (4). Membekali peserta didik dengan
kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan program keahlian yang dipilih.
Dengan mengacu pada tingkat sumber daya manusia (SDM) sebagai tenaga
kerja aktif yang benar-benar handal dan siap pakai, setiap calon tenaga kerja harus
lebih mempersiapkan diri lebih baik, tidak terkecuali lulusan sekolah menengah
kejuruan (SMK). Kualitas lulusan SMK yang memiliki kemampuan yang tinggi
didambakan oleh masyarakat/ pihak pemakai jasa lulusan SMK. Kualitas lulusan
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dapat dianggap tinggi apabila pengetahuan,
keterampilan dan sikap para lulusanya berguna bagi perkembangan- perkembangan
saat ini, baik di lembaga pendidikan yang lebih tinggi maupun diDunia Usaha/ Dunia
Industri (DU/ DI).
Dalam hal ini Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di bekali dengan
Kompetensi Kejuruan sesuai jurusan masing- masing, dimana salah satu dari
Kompetensi Kejuruan tersebut adalah Menggambar Konstruksi Kusen Pintu Dan
Jendela (MKKPDJ). MKKPDJ adalah penguasaan teoritis, sikap dan keterampilan
dalam menggambar dan merencanakan bentuk dan ukuran kozen pintu dan jendela
pada suatu bangunan. Dimana pada mata pelajaran MKKPDJ, siswa dituntut untuk
mengenal, menegerti, dan memahami bentuk dan ukuran kozen pintu dan jendela
pada suatu bangunan sesuai kebutuhan masyarakat saat ini. Mengingat betapa
pentingnya pelajaran MKKPDJ, siswa sebagai calon tenaga kerja di bidang bangunan
4
Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan analisis dokumen berupa Daftar
Kumpulan Nilai (DKN) yang di peroleh dari guru mata diklat MKKPDJ kelas XI
Teknik Gambar Bangunan (TGB) SMK Negeri 1 Lubuk Pakam, yakni; pada hari
rabu tanggal 03 April 2013 lalu, menyatakan pihak sekolah masih mengalami
kesulitan untuk mencapai tingkat keberhasilan pendidikan, hal ini dapat kita lihat
melalui persentase hasil belajar siswa kelas XI Teknik Gambar Bangunan (TGB)
sebagai berikut:
Tabel 1. Daftar Kumpulan Nilai Siswa Kelas XI Teknik Gambar Bangunan (TGB)
SMK Negeri 1 Lubuk Pakam.
Sumber: Daftar nilai siswa kelas XI Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk
Pakam Tahun Pelajaran 2010/ 2011 dan 2011/ 2012.
Dari data diatas dapat diketahui bahwa persentase hasil belajar Tahun
Pelajaran (T.P) 2010/ 2011 dan Tahun Pelajaran (T.P) 2011/ 2012 semester ganjil,
menunjukkan masih ada peserta didik yang nilainya dibawah Kriteria Ketuntasan
5
Dan Jendela (MKKPDJ). Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) pada mata diklat
MKKPDJ atau mata diklat produktif lainnya adalah nilai 70 (Depdiknas, 2007). Hal
ini menjadi bukti bahwa hasil belajar pada mata diklat MKKPDJ yang diperoleh
siswa kelas XI Teknik Gambar Bangunan masih ada ≤ 70.
Rendahnya hasil belajar mata diklat MKKPDJ siswa kelas XI TGB SMK
Negeri 1 Lubuk Pakam dipengaruhi oleh faktor berikut, yakni: (1) tidak bisa
konsentrasi, (2) tidak paham apa yang dipelajari, (3) mudah lupa tentang apa yang
diingat sebelumnya, (4) otak menjadi jenuh sehingga tidak bisa belajar lebih banyak
lagi, (5) belajar monoton dan individual (Windura: 2008).
Dari penjelasan diatas kita dapat mengetahui bagaimana aktivitas belajar
siswa diruang kelas maupun diluar kelas. Hal ini dapat kita lihat berdasarkan
persentase jumlah siswa yang mengerjakan tugas dengan tuntas, persentase jumlah
siswa yang mengerjakan tugas tidak tuntas, dan persentase jumlah siswa yang sama
sekali tidak mengerjakan tugas, dan hasil tes belajar mata diklat MKKPDJ siswa yang
masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Guru sebagai ahli dalam
bidang mendidik dan mengajar dapat melihat tingkat ketercapaian/ kemajuan
pembelajaran yang telah dilakukan, dengan mengetahui persentase ketuntasan tugas
siswa berdasarkan aktivitas belajar pada mata diklat MKKPDJ kelas XI Teknik
Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam, melalui tabel 2 dibawah ini, yakni:
6
(MKKPDJ) 2010/ 2011 dan 2011/ 2012.
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa persentase ketuntasan tugas Tahun
Pelajaran (T.P) 2010/ 2011 dan Tahun Pelajaran (T.P) 2011/ 2012 semester ganjil,
menunjukkan masih ada peserta didik yang sama sekali tidak mengerjakan tugas dan
tugas yang tidak tuntas, artinya ketuntasan tugas belum mencapai 75% dari jumlah
siswa. Hal ini diakibatkan rendahnya aktivitas belajar siswa diruang kelas maupun
diluar kelas, terkhusus pada mata diklat MKKPDJ SMK Negeri 1 Lubuk Pakam.
Untuk menciptakan interaksi yang aktif, agar tercapai tujuan pengajaran,
seorang guru harus memahami berbagai metode- metode pembelajaran, hal ini
merupakan pengetahuan yang pokok dalam ilmu mengajar, seperti yang dikemukakan
Slameto (2003), “Mengajar adalah salah satu komponen dari kompetensi-kompetensi
guru. Dan setiap guru harus menguasai serta terampil melaksanakan pengajaran”.
Dengan demikian menerapkan metode yang sesuai, cenderung diharapkan sebagai
7
disesuaikan dengan masing-masing mata pelajaran tertentu, serta situasi belajar
mengajar. Dengan mempertimbangkan berbagai faktor mengenai kelebihan dan
kekurangan suatu metode pengajaran, seorang guru diharapkan dapat memilih metode
pengajaran yang baik agar proses pengajaran berjalan lancar dan efektif.
Banyak metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengaktifkan
siswa, seperti: metode Pembelajaran Berbasis Masalah, Kooperatif, Inquiry,
Contextual Teaching and Learning (CTL), dan sebagainya. Salah satu upaya untuk
meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa adalah dengan menerapkan
model pembelajaran CTL.
Pembelajaran CTL merupakan konsep belajar yang membantu guru
mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata dan mendorong
siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan masyarakat
(Agus Suprijono, 2010). Pada pembelajaran berbasis CTL, tugas guru adalah
membantu siswa mencapai tujuannya. Guru lebih banyak berurusan dengan strategi
dari pada memberi informasi. Tugas guru mengelola kelas sebagai tim yang bekerja
bersama untuk menemukan sesuatu yang baru bagi anggota kelas (siswa).
Alasan dipilihnya pembelajaran kontekstual ini adalah, bahwa melalui
pembelajaran kontekstual: (1) Situasi pembelajaran lebih kondusif, karena siswa
dilibatkan secara penuh dalam pembelajaran dan posisi guru lebih berpindah- pindah
(depan, tengah, dan belakang), (2) Guru tidak lagi menggunakan metode
konvensional, pembelajaran lebih berpusat pada siswa, sehingga siswa menjadi aktif,
8
dari berbagai sumber, karena pembelajaran kontekstual mengarahkan guru untuk
menggunakan media pembelajaran yang lebih bervariasi guna membangkitkan minat
siswa dalam pembelajaran.
Selain itu, siswa juga diajak untuk terlibat langsung mulai dari pemahaman
materi, diskusi, pembentukan kelompok belajar, sampai kegiatan refleksi. Melalui
pembelajaran kontekstual ini, diharapkan siswa mampu untuk meningkatkan kualitas
dan antusias dalam belajar pada mata diklat MKKPDJ. Uraian diatas menjelaskan
bahwa pembelajaran kontekstual perlu dioptimalkan untuk meningkatkan hasil
belajar dan aktivitas belajar siswa kelas XI TGB SMK Jurusan Teknik Gambar
Bangunan berbentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Dengan demikian maka dapat dibuat suatu indikator keberhasilan yang ingin
dicapai setelah penerapan model pembelajaran CTL ini dilaksanakan, yaitu
meningkatnya hasil belajar siswa dan aktivitas belajar siswa pada setiap siklus.
Tabel 3. Indikator Keberhasilan
No Indikator Sebelum Perbaikan Harapan Setelah Perbaikan
T.P 2010/ 2011 T.P 2011/ 2012 T.P rencana T.P rencana 1 Model Pembelajaran Konvensional Konvensional CTL CTL 2 Aktivitas Belajar Tidak aktif Tidak aktif Aktif Aktif 3 Hasil Belajar < 69= 16,6% Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti termotivasi untuk melakukan
penelitian dalam bentuk tulisan ilmiah (skripsi) dengan judul,
Penerapan Model
9
Upaya Peningkatan Hasil Belajar Dan Aktivitas Belajar Menggambar
Konstruksi Kuzen, Pintu Dan Jendela (MKKPDJ) Pada Kelas XI
Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam 2013/ 2014.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka identifikasi pokok- pokok masalah sebagai
berikut:
1. Siswa cenderung pasif, dan kurang tertarik menggambar, khususnya pada mata
diklat Menggambar Konstruksi Kozen Pintu Dan Jendela (MKKPDJ).
2. Kurangnya minat belajar mengakibatkan aktivitas belajar siswa menurun,
khususnya pada mata diklat MKKPDJ.
3. Rendahnya hasil belajar mata diklat MKKPDJ pada siswa kelas XI program
Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK N 1 Lubuk Pakam.
4. Mata diklat MKKPDJ masih menggunakan model pembelajaran konvensional.
5. Penerapan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)
diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar mata diklat
MKKPDJ siswa kelas XI program Keahlian Teknik Gambar Bangunan (TGB)
SMK Negeri 1 Lubuk Pakam.
C. Batasan Masalah
Karena keterbatasan waktu dan keefektifan proses penelitian, peneliti
memberikan batasan pengkajian sebagai berikut:
1. Penelitian ini hanya diterapkan pada mata diklat Menggambar Konstruksi
10
menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)
yang terangkum dalam suatu penelitian tindakan kelas (Classroom Action
Research).
2. Penelitian ini diterapkan dalam rangka meningkatkan hasil belajar pada mata
diklat MKKPDJ siswa kelas XI Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 1
Lubuk Pakam.
3. Penelitian ini diterapkan dalam rangka meningkatkan aktivitas belajar siswa
pada mata diklat MKKPDJ siswa kelas XI Teknik Gambar Bangunan SMK
Negeri 1 Lubuk Pakam.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, teridentifikasi bahwa
permasalahan yang dihadapi pada pembelajaran Menggambar Konstruksi Kozen
Pintu Dan Jendela (MKKPDJ) adalah rendahnya hasil belajar siswa dan aktivitas
belajar siswa, maka penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah dengan menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and
Learning (CTL) dapat meningkatkan hasil belajar Menggambar Konstruksi
Kusen Pintu Dan Jendela (MKKPDJ) pada siswa kelas XI Teknik Gambar
Bangunan (TGB) SMK Negeri 1 Lubuk Pakam?
2. Apakah dengan menggunakan model pembelajaran Contextual Teacing and
Learning (CTL) dapat meningkatkan aktivitas belajar Menggambar Konstruksi
Kusen Pintu Dan Jendela (MKKPDJ) pada siswa kelas XI Teknik Gambar
11
E. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah seperti yang disebutkan di atas, maka tujuan
penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar mata diklat Menggambar
Konstruksi Kozen Pintu Dan Jendela (MKKPDJ) kelas XI Teknik Gambar
Bangunan (TGB) SMK Negeri 1 Lubuk Pakam, dengan penerapan model
pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL).
2. Untuk mengetahui keaktifan siswa pada penerapan model pembelajaran CTL
demi peningkatan aktivitas belajar siswa pada mata diklat MKKPDJ di kelas XI
Teknik Gambar Bangunan (TGB) SMK Negeri 1 Lubuk Pakam.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan mamfaat pada:
1. Bagi siswa : sebagai model pembelajaran dalam rangka peningkatan hasil
belajar dan aktivitas belajar siswa.
2. Bagi guru : sebagai bahan informasi untuk memilih alternative model
pembelajaran yang sesuai dengan pokok bahasan yang diajarkan serta
meningkatkan kompetensi guru dalam merancang atau mendesain
pembelajaran.
3. Bagi sekolah : sebagai masukan dalam pembinaan dan peningkatan mutu
119 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Penerapan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat
meningkatkan aktivitas belajar mengajar pada mata diklat Menggambar
Konstruksi Kusen Pintu Dan Jendela (MKKPDJ) kelas XI Program Keahlian
Teknik Gambar Bangunan (TGB). Hal ini dapat diketahui dengan nilai rata rata
hasil observasi siswa mengalami peningkatan, yaitu pada siklus I dengan nilai
rata rata 68,00 meningkat menjadi nilai rata rata 83,00 pada siklus II.
2. Penerapan model pembelajaran CTL dapat meningkatkan hasil belajar mengajar
pada mata diklat MKKPDJ kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar
Bangunan (TGB). Hal ini dapat diketahui dengan nilai rata rata 76,39 meningkat
menjadi nilai rata rata 81,79 pada siklus II.
3. Melalui pembelajaran yang bermakna dengan model pembelajaran CTL, siswa
dapat menerima dan menemukan langkah dalam mencari penyelesaian dari
120 B. Implikasi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadinya peningkatan hasil belajar
siswa dan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran mata diklat MKKPDJ,
dikarenakan:
1. Siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran, hal ini diketahui dari indikator
indikator pada lembar observasi aktivitas siswa yaitu siswa aktif dalam bertanya,
memberi jawaban, memberikan pendapat, dan membuat kesimpulan dalam
proses belajar dan pembelajaran. Peningkatan keaktifan siswa dapat dilihat dari
hasil lembar observasi siswa yaitu nilai rata rata 68,00 pada siklus I meningkat
menjadi nilai rata rata 83,00 pada siklus II. Sehingga diketahui bahwa hipotesis
pertama dapat diterima dalam meningkatkan keaktifan atau aktivitas belajar
siswa.
2. Pada siklus I yang diberikan materi pelajaran tentang pemahaman konstruksi
kusen pintu (type kusen pintu, jenis kayu, dan ketentuan arah bukaan) dan
pemahaman mengenai prosedur memilih jenis kayu, dan pendimensian dengan
nilai rata rata 76,39 meningkat pada siklus II dengan materi konstruksi kusen
jendela (type kusen jendela, jenis kayu, dan ketentuan arah bukaan) dan
pemahaman mengenai prosedur memilih jenis kayu, dan pendimensian dengan
nilai rata rata 81,79. Sehingga diketahui bahwa hipotesis kedua diterima dalam
meningkatkan hasil belajar siswa
3. Dari meningkatnya hasil observasi siswa dalam mengajukan pertanyaan,
memberikan jawaban, memberikan pendapat dan membuat kesimpulan serta
meningkatnya hasil belajar siswa maka diketahui adanya peningkatan
kemampuan siswa dalam menerima materi pelajaran MKKPDJ. Sehingga
diketahui bahwa hipotesis ketiga dapat diterima dalam meningkatkan
121 C. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan implikasi, disarankan bahwa:
1. Dalam kegiatan belajar mengajar guru diharapkan menjadikan pembelajaran
dengan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) sebagai
motivasi untuk aktif dalam mengikuti pembelajaran mata diklat MKKPDJ dalam
meningkatkan keaktifan atau aktivitas siswa.
2. Dalam kegiatan belajar mengajar guru diharapkan menjadikan pembelajaran
dengan model pembelajaran CTL sebagai suatu alternatif dalam mata diklat
MKKPDJ untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Karena kegiatan ini sangat bermanfaat khususnya bagi guru dan siswa, maka
diharapkan kegiatan ini dapat dilakukan secara berkesinambungan pada mata
diklat MKKPDJ maupun pelajaran lain.
4. Hendaknya dalam kegiatan belajar mengajar dengan model pembelajaran CTL
diharapkan siswa lebih giat dan rajin dalam mengajukan pertanyaan,
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara
B. Suryobroto. 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Ed. Rev. Jakarta
Djamarah, Syaiful Bachri. 2003. Psikolog Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Edward Allen. 2005. Dasar- dasar Konstruksi Bangunan. Jakarta: Erlangga
Isjoni. 2009. Model- Model Pembelajaran. Jakarta: Gramedia
Kamus Besar Bahasa Indonesia
Kunandar.2008. Langkah mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers
Muhammad Jauhari. 2011. Implementasi PAIKEM dari behavioristik sampai
KONSTRUKTIVISTIK (Sebuah Pengembangan Pembelajaran Berbasis CTL (Contextual Teaching and Learning). Jakarta: Penerbit Prestasi Pustakaraya
Mell Silberman. 1996. Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Penerbit. Pustaka Insan Madani. Yogyakarta
Nurhadi. 2004. Kurikulum 2004. Jakarta: Grasindo
Sardiman, A.M. 2008. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grasindo
Slameto.2003. Belajar Dan Faktor- Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Asti
Syaiful Bahria Djamarah & Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Sudjana. 2002. Metode Statika, Tarsinto. Bandung
Sanjana, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Bererientasi Standar Pendidikan.
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan- pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Penerbit: Alfabeta. Bandung
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif- Progresif. Jakarta: Kencana, Prenada Media Group
Yayasan Dana Normalisasi Indonesia. 1979. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia – NI- 5 PKKI 1961. Bandung: Yayasan Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan. Konstruksi Kayu, Jakarta: Kencana