UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN YANG DIMODIFIKASI
PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 PERCUT SEI TUAN TAHUN AJARAN 2011/2012
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh : SYAFRIZAL NIM : 071266110063
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat
dan karuniaNya sehingga skripsi ini dapat penulis selesaikan dengan baik dengan waktu yang
telah direncanakan. Skripsi yang berjudul “ Upaya meningkatkan Basil Belajar Tolak Peluru
Melalui Media Pembelajaran Yang Dimodifikasi Pada Siswa Kelas VII SMP N. 3 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2011/2012 ”. Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Dosen Pembimbing Skripsi dalam hal ini Bapak Suryadi Damanik, M.Kes
yang telah membimbing penulis dengan penuh ketabahan selama pembuatan skripsi ini.
Tak lupa juga penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si. selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay, M.Kes, Bapak Drs. Suharjo, M.Pd, Bapak Drs. Mesnan,
M.Kes, dan Bapak Dr. Budi Valianto, M.Pd. Masing-masing sebagai Dekan, Pembantu
Dekan I, Pembantu Dekan II dan Pembantu Dekan III di FIK Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Dr.Tarsyad Nugraha, M.Kes dan Bapak Drs. Suryadi Damanik, M.Kes selaku
Ketua dan sekretaris Jurusan PJKR Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri
Medan.
4. Bapak M. Irfan, S.Pd. M.Or selaku ketua Prodi PKR (Pendidikan Kesehatan dan
Rekreasi).
5. Para Dosen dan Asisten Dosen, Staf Administrasi dan perlengkapan di lingkungan FIK
UNIMED.
6. Kepala Sekolah beserta guru-guru di SMP Negeri 3 Percut Sei Tuan yang telah
memberikan kemudahan dan fasilitas kepada penulis dalam mengadakan penelitian.
7. Teristimewa penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada Ayahanda Barik, SE dan
Ibunda tercinta Maryati, BA yang telah memberikan kasih sayang, doa serta dorongan
moral maupun materil kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Do’a dan arahanmu telah menghantarkan ku dalam menyelesaikan kuliahku.
8. Kepada kakanda Irwan Surya , S.Kom serta adik saya tesayang Lilyani yang juga
memberikan semangat dan dorongan moral kepada penulis.
9. Kepada rekan-rekan seperjuangan PKR A-reg 07 (Hotmar Dohar, Muin, Raja,khairan dll)
10.Adik-adik para siswa kelas VII-2 SMP Negeri 3 Percut Sei Tuan T.A 2011/2012 yang
telah bersedia meluangkan waktunya dalam pelaksanaan tes.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namun
penulis menyadari dengan keterbatasan Ilmu dan kemampuan penulis bahwa skripsi ini
belum sempurna, baik dari segi isi, tulisan maupun kualitasnya. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki skripsi ini. Akhir kata
penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan semoga skripsi
ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah Ilmu Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi
terkhusus di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.
Medan, Juli 2012
Penulis
ABSTRAK
Syafrizal. NIM. 071266110063. “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Tolak Peluru Melalui Media Pembelajaran Yang Dimodifikasi Pada Siswa Keelas VII SMP Negeri 3 Percut Sei TuanTahun Ajaran 2011-2012”.
(Pembimbing Skripsi : Drs. Suryadi Damanik, M.Kes)
Skripsi Medan : Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2012
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan proses pembelajaran tolak peluru melalui media pembelajaran yang dimodifikasi bagi siswa kelas VII SMP Negeri 3 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2011/2012. Subjek disini adalah siswa kelas VII-2 yang berjumlah 38 orang,
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Untuk memperoleh data dalam penelitian ini maka dilakukan Tes Hasil Belajar pada tes awal, lalu dilakukan pembelajaran tolak peluru dengan menggunakan media pembelajaran yang dimodifikasi yang dilakukan pada Tes Hasil Belajar I dan Tes Hasil Belajar II yang berbentuk tes tolak peluru dengan menggunakan peluru yang sebenarnya.
Setelah data terkumpul akan dilakukan analisis : Dari tes hasil belajar sebelum menggunakan modifikasi pembelajaran (pre test) di peroleh 13 siswa (34,21%) yang telah mencapai ketuntasan belajar, sedangkan 25 siswa (65,79,%) belum mencapai tingkat ketuntasan belajar. Dengan nilai rata – rata 49,60%. Kemudian dilakukan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran yang dimodifikasi melalui variasi pembelajaran siklus I. Dari test hasil belajar Siklus I tolak peluru dengan media pembelajaran yang dimodifikasi pada siklus 1 diperoleh 20 siswa (52,63%) yang telah mencapai tingkat ketuntasan belajar, sedangkan 18 siswa (47,37%) belum mencapai tingkat ketuntasan belajar. Dengan nilai rata – rata 70,92. Kemudian dilakukan kembali pembelajaran tolak peluru menggunakan media pembelajaran yang dimodifikasi serta variasi pembelajaran yang lebih variatif. Dari tes hasil belajar yang dilakukan pada siklus II diperoleh 33 siswa dengan (86,84%) yang mencapai tingkat ketuntasan belajar, sedangkan 5 siswa (13,16%) belum mencapai tingkat ketuntas dalam belajar, dengan nilai rata
DAFTAR ISI
1. Hakekat Pembelajaran Pendidikan Jasmani ... 8
2. Hakekat Media Pembelajaran ... 10
3. Hakekat Hasil Belajar Tolak Peluru ... 11
4. Hakikat Pembelajaran Atletik ... 14
4.1. Pembelajaran Tolak Peluru ... 15
4.1.2. Sikap Badan Pada Waktu Menolak Peluru ... 18
4.1.3. Cara Menolak Peluru ... 18
4.1.4. Sikap Badan Setelah Menolak Peluru ... 19
4.2. Bentuk Variasi Pembelajaran Dalam Siklus I ... 21
4.2.1. Variasi Pembelajaran Menolak Peluru Kedepan .. 21
4.2.2. Variasi Pembelajaran Menolak Peluru Dengan Ancang-ancang ... 21
4.3 Bentuk Variasi Pembelajaran Dalam Siklus II ... 22
4.3.1. Memantulkan Bola Kedinding ... 22
A. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian ... 30
SIKLUS II
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 56
A. Kesimpulan ... 56
B. Saran ... 57
DAFTAR PUSTAKA ... 58
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 3.1 Fortofolio Penilaian Proses Tolak Peluru... 40
Tabel 4.1 Deskripsi Data Hasil Belajar Tolak Peluru ... 41
Tabel 4.2 Deskripsi Data Hasil Belajar Siklus I Tolak Peluru ... 46
Tabel 4.2 Deskripsi Hasil Belajar Siklus II Tolak Peluru ... 51
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Cara Memegang Peluru... ... 17
2.2 Cara Meletakkan Peluru Dileher... 18
2.3 Sikap Badan Menyamping Menolak Peluru... 19
2.4 Cara Menolak Peluru Dengan Awalan Menyamping... 19
2.5 Sikap Badan Setelah Menolak Peluru... 20
2.6 Menolak Peluru (bola Plastik) Kedepan... 21
2.7 Menolak Peluru Dengan ancang-ancang... 21
2.8 Menolak Pada Sasaran Lingkaran... 22
2.9 Menolak Pada sasaran yang diam... 22
2.10 Menolak Bola Melewati Tali... 23
2.11 Bola Plastik Yang diisi Oleh Pasir dan Semen... 27
3.1. Gambar Desain penelitian... 31
4.1. Deskripsi Hasil Belajar Siklus I Tolak Peluru... 47
4.2. Deskripsi Hasil Belajar Siklus II Tolak peluru... 52
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang bertujuan
mengarahkan siswa pada perubahan tingkah laku yang diinginkan. Pengertian ini
cukup simpel dan sederhana, akan tetapi bila pengertian ini ditelaah lebih jauh dan
mendasar, maka akan terlihat lebih rumit dan begitu kompleksnya sehingga lebih
dituntut dalam pengelolaan pembelajaran itu sendiri. Hal tersebut bisa dipahami
karena mengarahkan siswa menuju sebuah perubahan dan merupakan suatu
pekerjaan yang berat. Pekerjaan ini membutuhkan suatu perencanaan yang
mantap, berkesinambungan serta cara penerapan yang baik kepada peserta didik,
sehingga peserta didik dapat mengalami perubahan seperti yang diinginkan.
Pendidikan jasmani memiliki peran yang sangat penting dalam
mengintensifkan penyelenggaraan pendidikan sebagai suatu proses pembinaan
manusia yang berlangsung seumur hidup. Pendidikan jasmani memberikan
kesempatan pada siswa untuk terlibat langsung dalam aneka pengalaman belajar
melalui aktivitas jasmani, bermain, dan berolahraga yang dilakukan secara
sistematis, terarah dan terencana. Pembekalan pengalaman belajar melalui proses
pembelajaran pendidikan jasmani dengan mengajarkan berbagai keterampilan
gerak dasar, tehnik dan strategi permainan olahraga, internalisasi nilai-nilai
(sportifitas, kejujuran, kerjasama, rela berkorban, dan lain-lain). Pelaksanaannya
bukan melalui pengajaran di dalam kelas yag bersifat kajian teoritis, namun
Disinilah pentinngnya peranan seorang guru dalam proses belajar siswa.
Sebagaimana Slameto (2010 : 37) mengemukakan : “Dalam proses belajar
mengajar, guru mempunyai tugas untuk mendorong, membimbing dan memberi
fasilitas belajar bagi siswa untuk mencapai tujuan”. Namun dalam kenyataannya
masih banyak para guru pendidikan jasmani yang masih terbatas dalam
mengajarkan pembelajaran praktek pendidikan jasmani dikarenakan berbagai
macam keterbatasan dalam menyediakan sarana untuk penunjang dalam mata
pelajaran pendidikan jasmani, sehigga kadang-kadang pembelajaran pendidikan
jasmani hanya dilaksanakan secara teori saja dan tidak seperti yang kita harapkan.
Terkait dengan hal tersebut ternyata pembelajaran tolak peluru dalam
pembelajaran pendidikan jasmani juga belum dapat dilaksanakan secara tepat dan
lengkap yakni teori dan juga praktek yang dikarenakan terbatasnya sarana ataupun
prasarana yang tersedia.
Atletik merupakan cabang olahraga yang didalamnya mencakup semua
aspek gerak manusia, seperti jalan, lari, lompat, dan lempar. Gerakan-gerakan
yang terdapat dalam cabang olahraga atletik merupakan dasar dari cabang
olahraga lainnya. Oleh sebab itu Aip Syarifudin (1992 : 1) menyatakan bahwa
atletik adalah ibu dari semua cabang olahraga. Dalam kegiatannya, olahraga
atletik mempunyai nomor-nomor yang diperlombakan pada umumnya adalah
jalan, lari, lompat, dan lempar. Setiap nomor yang diperlombakan memiliki ciri
gerak yang berbeda. Perbedaan itu disesuaikan dengan gerakan yang dilakukan.
Gerakannya pun semakin lama semakin baik dan efesien seiring dengan
Dalam pembelajaran atletik siswa hanya diajarkan materi yang berupa
teori khususnya tolak peluru, sehingga proses KBM yang semestinya harus
dilakukan dalam pembelajaran pendidikan jasmani melalui medium gerak,
akhirnya harus terhambat karena disebabkan faktor sarana belajar yang kurang
mendukung tersebut. Jika kita telusuri lebih dalam mengenai pelaksanaan
pembelajaran tolak peluru dalam kurikulum KTSP dalam bidang studi pendidikan
jasmani olahraga dan kesehatan pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP)
khususnya kelas VII SMP dimana pelaksanaannya harus dilakukan melalui
praktek bukan hanya teori, yakni mempraktekkan tehnik-tehnik dasar dalam
pelaksanaan pembelajaran tolak peluru. Untuk menunjang pelaksaan
pembelajaran tolak peluru tersebut, kreaktivitas dari seorang guru sangatlah
dibutuhkan, sehingga proses pembelajarannya dapat memberi pengalaman belajar
yang baik serta lengkap kepada para siswa. Fenomena ini merupakan sebuah
masalah yang mengakibatkan kurangnya kemampuan sebagai guru pendidikan
jasmani dalam memanfaatkan perannya sebagai guru yang yang memiliki potensi
sesuai dengan tuntutan target kurikulum dan juga daya serap, terlebih sebagai
pendidik yang kreatif dalam mengaktifkan proses kegiatan pembelajaran
pendidikan jasmani di sekolah.
Berdasarkan hasil pengamatan peneliti yang dilakukan di SMP Negeri 3
Percut Sei Tuan pada jam pelajaran Pendidikan jasmani, peralatan tolak peluru di
sekolah itu terbatas hanya ada 4 buah peluru, 2 untuk putra dan 2 untuk puteri,
lapangan disana cukup luas, tetapi yang dapat digunakan untuk kegiatan
fasilitas tolak peluru itu menyebabkan terhambatnya proses pembelajaran tolak
peluru di SMP Negeri 3 Percut Sei Tuan tersebut adalah siswa menjadi pasif
dalam proses penerimaan materi pelajaran dari guru pendidikan jasmani yang
disebabkan minimnya fasilitas atau alat yang digunakan dalanm proses
pembelajaran tolak peluru disekolah tersebut yang dikarenakan siswa harus lama
menunggu antrian untuk bergantian ketika akan mempraktikkan apa yang telah
diajarkan oleh guru penjaskesnya. Selain itu kendala lain yang terjadi disekolah
tersebut adalah kurang mampunya guru penjaskes disekolah tersebut
menghidupkan suasana belajar yang dapat menarik perhatian para siswa untuk
antusias dalam pembelajaran tolak peluru dengan alat yang terbatas ini. Pada
pokok bahasan atletik khususnya tolak peluru, pada saat siswa mempraktekkan
apa yang telah dijelaskan oleh gurunya. masih banyak ditemukan siswa yang
mengalami kesulitan pada teknik dasar penolakan peluru, hal itu terbukti karena
banyak siswa yang belum memahami cara memegang peluru dengan benar, cara
meletakkan peluru dileher, posisi badan pada saat menolak, cara menolak, hingga
sikap badan setelah melakukan tolakan pada gerak akhir kurang tepat. Informasi
yang diperoleh dari guru Penjas dari 38 siswa yang ada di kelas VII2 hanya ada
13 siswa yang paham tentang teknik dasar tolak peluru. Berarti dari data tersebut
sekurangnya hanya sekitar 34,21 % dari jumlah siswa yang ada, yang berhasil
memahami mengenai tentang cara memegang peluru yang benar, sikap awal saat
menolak hingga posisi badan setelah melakukan tolakan pada materi tolak peluru.
Namun nilai itu belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal secara klasikal yang
diperoleh ini cukup rendah sehingga peneliti berusaha untuk memperbaiki
permasalahan yang terjadi di kelas tersebut.
Anggapan dasar mengapa diambil peneliti mengambil permasalahan
penelitian di kelas VII2 tersebut adalah dikarenakan kelas VII2 kemampuan
kognitif dan afektifnya lebih baik bila dibandingkan dengan kelas VII yang
lainnya. Selain itu alasan lain mengapa diambil permasalahan penelitian di kelas
VII adalah dikarenakan siswa kelas VII masih dapat digunakan media
pembelajaran yang dimodifikasi dan juga sesuai dengan materi tolak peluru di
sekolah tersebut.
Menurut peneliti, melihat kondisi tersebut perlu adanya solusi yang tepat
dalam menyikapi masalah proses pembelajaran penjas, terutama pada materi tolak
peluru. Dalam hal ini, salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk
memecahkan masalah tersebut adalah dengan memodifikasi tolak peluru yang
digunakan dengan bola plastik yang diisi oleh pasir dan semen. Melalui
modifikasi tolak peluru ini diharapkan proses pembelajaran tolak peluru dapat
berjalan dengan lancar dan menarik minat siswa. Penggunaan peluru yang
dimodifikasi ini akan dapat membantu siswa dalam memahami keterampilan
gerak dasar tolak peluru sehingga para siswa dapat melakuan tolakan peluru
dengan baik dan benar.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik mengadakan penelitian
Melalui Media Pembelajaran Yang Dimodifikasi Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2011/2012.”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas ada
beberapa masalah yang berkaitan dengan hasil belajar siswa. Adapun masalah
tersebut yang dapat diidentifikasikan adalah sebagai berikut : Faktor-faktor yang
menjadi masalah sehingga pembelajaran tolak peluru tidak optimal disekolah
SMP Negeri 3 Percut Sei Tuan. Pemanfaatan media pembelajaran yang
dimodifikasi sehingga dapat meningkatkan hasil belajar tolak peluru siswa kelas
VII SMP Negeri 3 Percut Sei Tuan T.A.2011/2012.
C. Pembatasan Masalah
Karena hasil yang diteliti dan identifikasi cukup luas, maka perlu
ditentukan pembatasan masalah. Dalam hal ini peneliti membahas hal yang pokok
saja guna untuk mempertegas sasaran yang ingin dicapai yaitu : Pemanfaatan
media yang dimodifikasi dalam memperbaiki proses pembelajaran tolak peluru
siswa kelas VII SMP Negeri 3 Percut Sei Tuan T.A.2011/2012.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, peneliti dapat
merumuskan masalah yang akan diteliti yakni : Bagaimanakah pemanfaatan
media yang dimodifikasi dapat memperbaiki proses pembelajaran tolak peluru
siswa kelas VII SMP Negeri 3 Percut Sei Tuan T.A.2011/2012.
E. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini yakni : Untuk
mengetahui perubahan proses pembelajaran tolak peluru melalui media
pembelajaran yang dimodifikasi bagi siswa kelas VII SMP Negeri 3 Percut Sei
Tuan T.A.2011/2012.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Bahan masukan bagi guru pendidikan jasmani agar dapat memperbaiki proses
pembelajaran tolak peluru.
2. Dapat menjadi bahan masukan bagi pembaca atau peneliti lain terkait dengan
pembelajaran tolak peluru.
3. Meningkatkan penguasaan tehnik dasar tolak peluru dalam mengatasi
kesukaran belajar melalui pemanfaatan media pembelajaran yang
dimodifikasi.
4. Menambah wawasan bagi peneliti tentang pemanfaatan media pembelajaran
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Berdasarkan hasil belajar siswa pada siklus I setelah tes hasil belajar I
dapat dilihat bahwa kemampuan awal siswa dalam melakukan teknik tolak peluru
masih rendah. Dari 38 siswa terdapat 20 siswa (52,63%) yang telah mencapai
ketuntasan belajar, sedangkan 18 siswa (47,37%) belum mencapai ketuntasan
belajar. Dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa 70,92. Sedangkan pada siklus II
dapat dilihat kemampuan siswa dalam melakukan tes hasil belajar secara klasikal
sudah meningkat. Dari 38 siswa terdapat 33 siswa (86,84%) yang telah mencapai
ketuntasan belajar, sedangkan 5 siswa (13,16%) belum mencapai ketuntasan
belajar. Dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 83.72. Berdasarkan hal
itu maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran tolak peluru dengan
menggunakan alat yang dimodifikasi dapat meningkatkan hasil belajar tolak
peluru pada siswa kelas VII SMP Negeri 3 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran
B.Saran
Sebagai saran yang dapat diberikan peneliti adalah sebagai berikut:
a. Disarankan kepada guru pendidikan jasmani SMP Negeri 3 Percut sei Tuan
untuk mempertimbangkan penggunaan media pembelajaran dengan alat yang
dimodifikasi dengan materi yang disesuaikan karena hal ini dapat
membangkitkan semangat siswa.
a. Dari hasil penelitian ditemukan kebanyakan siswa tidak berani mengajukan
pendapat ataupun pertanyaan tentang hal-hal yang belum dimengerti secara
langsung, maka disrankan tentang hal-hal yang belum dimengerti secara
langsung, maka disarankan kepada guru yang akan melaksanakan gaya
mengajar ini diharapkan dapat mempelajari bagaimana cara memotivasi siswa
untuk berbicara atau bertanya.
b. Kepada para teman-teman mahasiswa FIK UNIMED untuk dapat mencoba
melakukan model penelitian tindakan kelas ( PTK ) dengan menggunakan
strategi atau gaya mengajar yang lain.
c. Kepada para pembaca yang mungkin akan melakukan penelitian menggunakan
media pembelajaran yang dimodifikasi kiranya dapat mencoba dengan materi
DAFTAR PUSTAKA
Adang, Hendrayana Yudha. 2001. Pembelajaran Atletik Pendekatan Permainan
Dan Kompetisi Untuk Siswa SMU/SMK. Jakarta, Depdiknas.
Arikunto, Suharsimi. 2009. Prosedur penelitian (Suatu Pendekatan Praktek), Edisi Revisi IV.
Bahagia Yoyo, dkk. 2000. Atletik, Jakarta : Depdiknsas.
Dimyatin. 2006. Belajar dan pembelajaran. Jakarta, Rineka Cipta
Djamarah. 2000. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta, Rineka Cipta
http://pojokpenjas.blogspot.com/2009/12/media-pembelajaran
Kristiyanto Agus. 2010. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam Pendidikan
Jassmani dan Kepelatihan Olahraga. Surakarta .
Mudjiono.2002. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta : Rineka Cipta.
Ngatiyono. 2004. Pendidikan Jasmani. Solo : PT Tiga Serangkai.
Nurkencana. (1986). Evaluasi Pendidikan. Jakarta.
Roji. 2006. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Untuk SMP Kelas
VII, Jakarta : Erlangga.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta : Rineka Cipta.
Soepartono. 2000. Media Pembelajaran. Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Penataran Guru SLTP Setara D-III.
Soepartono. 2000. Sarana dan Prasarana Olahraga, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.
Suherman Adang, Bahagia Yoyok 2000. Prinsip –prinsip Pengembangan dan Modifikasi Cabang Olahraga. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP setara D-III
Suherman Adang, Mahendra Agus. 2001. Menuju Perkembangan Menyeluruh
Menyiasati Kurikulum Pendidikan Jasmani Disekolah Menengah Umum. Jakarta, Depdiknas.