• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT SARBI INTERNATIONAL CERTIFICATION

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PT SARBI INTERNATIONAL CERTIFICATION"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

FM.PHPL-SIC-012 01.03.2018 Bogor, 03 Maret 2021

Nomor : 125/SIC/Dirut/III/2021

Perihal : Penyampaian Permohonan Pengumuman Hasil Penilaian Penilikan II Kinerja PHPL dan VLK IUPHHK-HA PT Wukirasari, Provinsi Papua Barat

Lampiran : 1 (satu) Set Kepada Yth,

Sekretaris Direktorat Jenderal PHPL

u/p Kepala Bagian Program dan Pelaporan

Direktorat Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Gd. Manggala Wanabhakti Blok I Lt. V, Jakarta

di

Tempat Dengan Hormat,

Bersama ini kami sampaikan bahwa pelaksanaan Kegiatan Penilaian Penilikan II Kinerja PHPL dan VLK di IUPHHK-HA PT Wukirasari sebagai pemegang IUPHHK-HA Keputusan Menteri Kehutanan No.SK.477/Menhut-II/2008 Tanggal 31 Desember 2008 dengan Luas ± 116.320 Ha, yang berlokasi di Kabupaten Teluk Bintuni dan Kabupaten Kaimana Provinsi Papua Barat, telah selesai dilaksanakan.

Mengacu kepada Surat Edaran Plt Dirjen PHPL Nomor : SE.05/PHPL/PPHH/HPL.3/5/2020 tanggal 28 Mei 2020 Tentang Pelaksanaan Audit Jarak Jauh (Remote Audit) Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu dan Surat Edaran Plt Dirjen PHPL Nomor : SE.06/PHPL/PPHH/HPL.3/7/2020 tanggal 16 Juli 2020 tentang Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu dalam Kondisi Pandemi COVID-19 serta Keputusan Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Nomor: SK.62/PHPL/SET.5/KUM.1/12/2020 tanggal 2 Desember 2020 tentang Pedoman, Standar dan/ atau Tata Cara Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari, Verifikasi Legalitas Kayu, Uji Kelayakan dan Penerbitan Deklarasi Kesesuaian Pemasok, serta Penerbitan Dokumen V Legal/ Lisensi FlegT Lampiran 1.1. Huruf G Point 12, bahwa LPPHPL mempublikasikan setiap Penerbitan, Perubahan, Pembekuan dan Pencabutan S-PHPL di website LPPHPL (www.sic.sarbi.co.id) dan website Kementerian (www.menlhk.go.id dan silk.menlhk.go.id) selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kalender setelah penetapan keputusan. Dengan ini terlampir kami sampaikan hasil Penilaian Penilikan II Kinerja PHPL dan VLK IUPHHK-HA PT Wukirasari yang terdiri dari Pengumuman Hasil Penilikan II, Keputusan Direktur Sertifikasi, Resume Hasil Penilikan II dan Sertifikat, untuk dapat dimuat dalam Website Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Demikian permohonan kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

PT SARBI INTERNATIONAL CERTIFICATION

Ir. Iin Indasah Direktur Utama

Tembusan : Kepada Yth,

1. Direktur Usaha Hutan Produksi, di Jakarta

2. Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat, di Manokrawi

3. Kepala Balai Pengelolaan Hutan Produksi Wilayah XVI, di Manokrawi 4. Kasubdit Notifikasi Ekspor dan Impor Produk Industri Hasil Hutan, di Jakarta 5. Direktur PT Wukirasari, di Jakarta

6. Arsip

(2)

FM.PHPL-SIC-012 01.03.2018 PENGUMUMAN HASIL

PENILAIAN PENILIKAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) Nomor : 125/SIC/Dirut/III/2021

LP&VI PT Sarbi International Certification, Telah melaksanakan Penilikan II Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) terhadap : a) Nama Auditee : IUPHHK-HA PT Wukirasari

b) Alamat Lokasi/Sites : Kabupaten Teluk Bintuni dan Kaimana, Provinsi Papua Barat

c) Alamat Kantor Pusat : Gedung Wisma Nusantara Lt. 15 Jl. M.H. Thamrin No. 59 – Jakarta 10350

d) Nomor Izin : Keputusan Menteri Kehutanan No. SK.477/Menhut-II/2008 Tanggal 31 Desember 2008

e) Luas : ± 116.320 Ha

f) Tanggal Pelaksanaan : Tanggal 3 Februari s.d. 10 Februari 2021

g) Hasil Penilaian : Nilai Akhir Penilaian Penilikan II Kinerja PHPL IUPHHK-HA PT Wukirasari dengan total nilai kinerja indikator yang dicapai adalah 92%, tidak terdapat verifier dominan yang bernilai buruk dan Memenuhi norma penilaian untuk setiap verifier yang diterapkan pada VLK, sehingga dinyatakan Lulus dengan predikat “Sedang”, Sertifikat PHPL dengan Nomor : 51-SIC-04.01 dapat dilanjutkan dengan Pembaharuan masa berlaku, sesuai Keputusan Direktur Sertifikasi Nomor : 11/DIRSERTF/III/2021 tanggal 01 Maret 2021

Data, Informasi dan masukan terkait dengan kegiatan tersebut diatas dapat disampaikan tertulis dan dilengkapi dengan dokumen pendukung ke :

PT Sarbi International Certification

Jalan Raya Taman Pagelaran No. 02 Lt. 2 Ciomas-Bogor Telpon : 0251-8634086, 8635464

Fax : 0251-8634232

Email : [email protected] Bogor, 03 Maret 2021

PT SARBI INTERNATIONAL CERTIFICATION

Ir. Iin Indasah Direktur Utama

(3)

FU-SIC-064 01.03.2018 Halaman 1 dari 2

KEPUTUSAN DIREKTUR SERTIFIKASI NOMOR : 11/DIRSERTF/III/2021

Tentang

HASIL PENILAIAN PENILIKAN II KINERJA PHPL DAN VLK

PADA PEMEGANG IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU PADA HUTAN ALAM (IUPHHK-HA) PT WUKIRASARI,

PROVINSI PAPUA BARAT

Keputusan Menteri Kehutanan No.SK 477/Menhut-II/2008 tanggal 31 Desember 2008 Luas areal ± 116.320 Ha

Menimbang : 1. Hasil Penilaian Penilikan II Kinerja PHPL dan VLK IUPHHK-HA PT Wukirasari, Provinsi Papua Barat pada Penilaian memperoleh hasil total nilai kinerja seluruh indikator sebesar 92%, tidak terdapat verifier dominan yang bernilai buruk, dan pemenuhan Standar Verifikasi Legalitas Kayu dinyatakan memenuhi.

Mengingat : 1. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.21/MENLHK/SETJEN/KUM.1/10/2020 tanggal 02 November 2020 tentang Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu pada Pemegang Izin, Hak Pengelolaan, Hutan Hak atau Pemegang Legalitas Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu.

2. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No.

SK.5469/MenLHK-PHPL/UHP/HPL.1/8/2018 Tanggal 28 Agustus 2018 tentang Penetapan Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan produksi Lestari (LPPHPL) a.n PT Sarbi International Certification Sebagai Lembaga Penilai dan Verifikasi Independen (LP&VI).

3. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. SK 6318/MenLHK-PHPL/PPHH/HPL.3/7/2019 Tanggal 16 Juli 2019 tentang Penetapan Kembali Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu (LVLK) PT Sarbi International Certification Sebagai Lembaga Penilai dan Verifikasi Independen (LP&VI).

4. Surat Edaran Plt Dirjen PHPL Nomor : SE.05/PHPL/PPHH/HPL.3/5/2020 tanggal 28 Mei 2020 Tentang Pelaksanaan Audit Jarak Jauh (Remote Audit) Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu.

5. Surat Edaran Nomor : SE.06/PHPL/PPHH/HPL.3/7/2020 tanggal 16 Juli 2020 tentang Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu dalam Kondisi Pandemi COVID-19 6. Keputusan Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Nomor:

SK.62/PHPL/SET.5/KUM.1/12/2020 tanggal 2 Desember 2020, Lampiran 1.1 dan Lampiran 1.2

7. Pedoman Mutu PT SIC No. SIC-Mutu-01 dan Standar Operasional Prosedur Penilikan PHPL No. SIC-Mutu-13.PHPL

8. SOP Audit Jarak Jauh (Remote Audit) Skema Sertifikasi PHPL dan VLK No.SIC-Mutu-18.PHPL.VLK

(4)

FU-SIC-064 01.03.2018 Halaman 2 dari 2 Memperhatikan : Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) Nomor : 001/SIC/SPK-

Persh/PHPL/I/2021 tanggal 16 Januari 2021

Memutuskan

Menetapkan : 1. Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam (IUPHHK- HA) PT Wukirasari, Provinsi Papua Barat pada Penilaian Penilikan II dinyatakan Lulus dengan predikat “Baik”, Sesuai Standar yang tercantum dalam Keputusan Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Nomor: SK.62/PHPL/SET.5/KUM.1/12/2020 tanggal 2 Desember 2020 tentang Pedoman, Standar dan/atau Tatacara Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari, Verifikasi Legalitas Kayu, Uji Kelayakan dan Penerbitan Deklarasi Kesesuaian Pemasok, serta Penerbitan Dokumen V-Legal/Lisensi Flegt, Lampiran 1.1 dan Lampiran 1.2.

2. Atas dasar point 1 diatas sertifikat PHPL IUPHHK-HA PT Wukirasari dengan Nomor : 51-SIC-04.01 dapat dilanjutkan dengan perubahan format sertifikat dan masa berlaku dari tanggal 20 Februari 2019 s.d. 19 Februari 2025.

3. Dilakukan kegiatan Penilikan berkala setiap 1 (satu) tahun sekali selama masa berlaku sertifikat dan dilakukan selambat-lambatnya 12 (dua belas) Bulan sejak terbitnya Sertifikat (Penilikan III selambat-lambatnya dilaksanakan pada Bulan Januari 2022).

4. IUPHHK-HA PT Wukirasari harus melaporkan kepada PT Sarbi International Certification, apabila terjadi :

a. Perubahan nama perusahaan dan/atau kepemilikan.

b. Perubahan/pergantian struktur manajemen S-PHPL.

c. Perubahan lainnya yang mempengaruhi kinerja PHPL.

5. Dalam hal terdapat perubahan nama perusahaan dan/atau masukan/

rekomendasi dari PI dan/atau terjadi perubahan sebagaimana angka 4.a dan 4.c, PT Sarbi International Certification akan melakukan penilaian terhadap indikator yang terkait dan percepatan Penilikan.

6. Nilai dan Resume Hasil Penilikan II Kinerja PHPL IUPHHK-HA PT Wukirasari, Provinsi Provinsi Barat, pada masing-masing indikator PHPL dan VLK, seperti terlampir dalam keputusan ini.

7. Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan.

Ditetapkan di : Bogor Tanggal 01 Maret 2021 Mengetahui

Ir. Iin Indasah Ir. Gusdaji

Direktur Utama Direktur Sertifikasi

(5)

FM.PHPL-SIC-023 01.03.2018 Halaman 1 dari 36

RESUME HASIL PENILIKAN II KINERJA PHPL DAN VLK IUPHHK-HA PT WUKIRASARI

PROVINSI PAPUA BARAT

1) Identitas LP&VI :

(a) Nama Lembaga : PT SARBI INTERNATIONAL CERTIFICATION (b) Nomor Akreditasi LPPHPL : LPPHPL-004-IDN

(c) Nomor Akreditasi LVLK : LVLK-007-IDN

(d) Alamat : Jl. Raya Taman Pagelaran No. 02 Lt 2 Ciomas-Bogor (e) Nomor telepon/faks/E-mail : Telp. (0251) 8635464, 8634086

Fax. (0251) 8634232

Email : [email protected] (f) Direktur Utama : Ir. Iin Indasah

(g) Standar : Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.21/MENLHK/SETJEN/KUM.1/10/2020 tanggal 21 Oktober 2020 dan Keputusan Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Nomor:

SK.62/PHPL/SET.5/KUM.1/12/2020 tanggal 2 Desember 2020. Lampiran 1.1 dan Lampiran 1.2 (h) Teknis Audit : Audit Jarak Jauh (Remote Audit) sesuai Surat Edaran

Dirjen PHPL Nomor :

SE.05/PHPL/PPHH/HPL.3/5/2020 tanggal 28 Mei 2020 dan Nomor : SE.06/PHPL/PPHH/HPL.3/7/2020 tanggal 16 Juli 2020 tentang Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu dalam Kondisi Pandemi COVID-19

(i) Tim Audit :

NO NAMA PERSONIL PENUGASAN (JABATAN) Status

1. Ir. Budiyana Setiawan Lead Auditor Merangkap Auditor Produksi

Internal

2. Ir. Jaenudin Trisna Setiana Auditor Prasyarat Internal 3. Karina Restu Panggalih, S.Hut Auditor Ekologi Internal

4. Konta Lena Sinaga S.Hut Auditor Sosial Internal

(6)

FM.PHPL-SIC-023 01.03.2018 Halaman 2 dari 36

NO NAMA PERSONIL PENUGASAN (JABATAN) Status

5. Yudi Wahyudin, S.Hut Auditor VLK Internal

(j) Pengambil Keputusan : Ir. Gusdaji 2) Identitas Auditee :

(a) Nama Pemegang Izin : IUPHHK-HA PT Wukirasari

(b) Nomor & Tanggal SK : Keputusan Menteri Kehutanan No.SK 477/Menhut- II/2008 tanggal 31 Desember 2008

(c) Luas dan Lokasi : ± 116.320 Ha, Kabupaten Teluk Bintuni dan Kabupaten Kaimana, Provinsi Papua Barat

(d) Alamat Kantor : Gedung Wisma Nusantara Lt. 15 M.H. Thamrin No.59 – Jakarta 10350.

(e) Pengurus Pengurus :

 Komisaris : Widodo

 Direktur : Edison 3) Nomor S-PHPL : 51-SIC-04.01

4) Masa Berlaku S-PHPL : Tanggal 20 Februari 2019 s.d 19 Februari 2024 menjadi Tanggal 20 Februari 2019 s.d 19 Februari 2024

5) Ringkasan Tahapan :

Tahapan

Waktu & Tempat

Ringkasan Catatan Auditor Auditee

Perencanaan Kantor PT SIC

Bogor, Jakarta dan Bandung, tanggal 26 Januari s.d. 2 Februari 2021

Kantor PT Wukirasari dan Base Camp

o Melakukan komunikasi

koordinasi untuk

pelaksanaan audit jarak jauh sekaligus memastikan jenis Aplikasi yang digunakan selama proses audit jarak jauh (remote audit)

o Membuat perencanaan untuk pelaksanaan kegiatan Penilaian Penilikan II Kinerja PHPL & VLK pada IUPHHK- HA PT Wukirasari

o Menetapkan metodologi Penilaian Penilikan II Kinerja PHPL & VLK pada IUPHHK-

(7)

FM.PHPL-SIC-023 01.03.2018 Halaman 3 dari 36 Tahapan

Waktu & Tempat

Ringkasan Catatan Auditor Auditee

HA PT Wukirasari

o Menyusun Rencana Kerja Kegiatan Penilaian Penilikan II Kinerja PHPL & VLK pada IUPHHK-HA PT Wukirasari Koordinasi dengan Instansi

Kehutanan secara Daring (menggunakan aplikasi Zoom Meeting)

Kantor PT SIC Bogor, Jakarta dan Bandung, tanggal 3 Februari 2021

o Kantor BPHP Wilayah XVI, di Manokwari o Kantor Dinas

Kehutanan Provinsi Papua Barat, di Manokwari

o Tim Auditor melapor dan menyampaikan rencana kegiatan Penilaian Penilikan II Kinerja PHPL & VLK pada IUPHHK-HA PT Wukirasari kepada pihak BPHP XVI dan Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat

Pertemuan Pembukaan secara Daring

(menggunakan Aplikasi zoom meeting)

Kantor PT SIC Bogor, Jakarta dan Bandung, tanggal 3 Februari 2021

Kantor PT Wukirasari dan Base Camp

o Lead Auditor

memperkenalkan Tim Auditor, manyampaikan maksud dan tujuan, ruang lingkup, jadwal kegiatan, metodologi penilaian dalam Penilikan II Kinerja PHPL &

VLK pada IUPHHK-HA PT Wukirasari

o PT Wukirasari

menyampaikan

perkembangan dan

pencapaian kegiatan pengelolaan hutan setahun terakhir

o PT Wukirasari menunjuk pendamping untuk masing- masing kriteria.

o Tim Auditor berkoordinasi dengan tim pendamping auditee terkait pelaksanaan penilaian penilikan II.

Verifikasi Dokumen dan Observasi Lapangan (menggunakan Aplikasi zoom meeting, gps, timestamp camera, avenza maps, Video call,

Telephone, Whatsapp)

Kantor PT SIC Bogor, Jakarta dan Bandung, tanggal 4 s.d. 9 Februari 2021

Base Camp dan Areal kerja PT Wukirasari

o Menghimpun, memverifikasi data dan dokumen Auditee serta melakukan analisis terhadap indikator dan verifier setiap kriteria.

o Melakukan analisis hasil

(8)

FM.PHPL-SIC-023 01.03.2018 Halaman 4 dari 36 Tahapan

Waktu & Tempat

Ringkasan Catatan Auditor Auditee

rekaman audio video observasi lapangan (rekaman objek-objek kegiatan di lapangan, situasi kondisi lapangan,

wawancara dengan

masyarakat, dll) untuk uji kebenaran data Auditee;

termasuk melakukan validasi informasi dari Dinas Kehutanan dan BPHP.

o Melakukan wawancara dengan pihak manajemen IUPHHK-HA PT Wukirasari Pertemuan Penutupan

secara Daring

(menggunakan Aplikasi zoom meeting)

Kantor PT SIC Bogor, Jakarta dan Bandung tanggal 9 Februari 2021

Base Camp dan Areal kerja PT Wukirasari

o Tim Auditor menyampaikan hasil verifikasi dan temuan lapangan.

o Tim Auditor melakukan klarifikasi akhir terhadap data dan temuan lapangan kepada Auditee.

Koordinasi dengan Instansi Kehutanan secara Daring (menggunakan aplikasi zoom meeting)

Kantor PT SIC Bogor, Jakarta dan Bandung, tanggal 10 Februari 2021

o Kantor BPHP Wilayah XVI, di Manokwari o Kantor Dinas

Kehutanan Provinsi Papua Barat di Manokwari

o Tim Auditor menyampaikan resume hasil nilai sementara penilaian dan melaporkan bahwa kegiatan audit Penilikan II Kinerja PHPL &

VLK pada IUPHHK-HA PT Wukirasari telah selesai dilaksanakan.

Penyusunan Laporan Tanggal 11 s.d 16 Februari 2021

- o Masing-masing Auditor menyusun laporan Penilikan II Kinerja PHPL & VLK pada IUPHHK-HA PT Wukirasari o Diskusi hasil penilaian dan

pembahasan setiap verifier dan indikator antar auditor.

Rapat Penyampaian Hasil Verifikasi Pertemuan langsung dan secara Daring (aplikasi Zoom meeting)

Kantor PT SIC Bogor, Jakarta dan Bandung, tanggal 17 Februari 2021

- o Rapat penyampaian hasil Penilaian Penilikan II Kinerja PHPL & VLK pada IUPHHK- HA PT Wukirasari, Auditor

kepada Pengambil

Keputusan PT SIC.

(9)

FM.PHPL-SIC-023 01.03.2018 Halaman 5 dari 36 Tahapan

Waktu & Tempat

Ringkasan Catatan Auditor Auditee

Penyempurnaan Laporan Kantor PT SIC Bogor, Jakarta dan Bandung tanggal 17 s.d.

26 Februari 2021

- o Perbaikan dan melengkapi laporan berdasarkan koreksi hasil rapat penyampaian hasil verifikasi dengan pengambilan keputusan

Pengambilan Keputusan Bogor, tanggal 01 Maret 2021

- Keputusan akhir yang diambil oleh Pengambil Keputusan sebagai berikut :

o Nilai Akhir Penilaian Penilikan II Kinerja PHPL &

VLK pada IUPHHK-HA PT Wukirasari dengan total nilai kinerja indikator yang dicapai adalah 92%, tidak terdapat verifier dominan yang bernilai buruk dan VLK Memenuhi setiap verifier yang diterapkan sehingga dinyatakan Lulus dengan predikat “Baik” dan Sertifikat Nomor : 51-SIC-04.01 yang diperoleh dapat dilanjutkan dan di Amendemen sesuai Perubahan format sertifikat dan masa berlaku sertifikat.

6) Resume Hasil Penilaian kriteria PHPL :

Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

Kriteria Prasyarat 1.1

Kepastian Kawasan Pemegang IUPHHK-HA

88%

(Baik)

1. Dokumen legal dan administrasi tata batas PT Wukirasari tersedia di Kantor Lapangan tetapi tidak lengkap sesuai dengan tingkat realisasi pelaksanaan tata batas yang telah dilakukan.

Progres administrasi tata batas masih sama dengan hasil penilikan I tahun 2020 yaitu berupa Rencana Penataan Batas Nomor : 10/KUH-2/IUPHHK-HA/2019 tanggal 7 Februari 2019 tentang Rencana Penataan Batas Areal Kerja IUPHHK-HA PT Wukirasari dan Batas Persekutuan dengan PT Wijaya Sentosa dan PT TBMAK Kabupaten Teluk Bintuni dan Kabupaten Kaimana Provinsi Papua Barat, serta Instruksi Kerja Nomor : INS.16/BPKH.XVII/ VI/2019 tanggal 17 Juni 2019 tentang Pelaksanaan Pengukuran dan Penataan Batas Areal Kerja IUPHHK-HA PT Wukirasari dan Batas Persekutuan dengan PT

(10)

FM.PHPL-SIC-023 01.03.2018 Halaman 6 dari 36

Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

Wijaya Sentosa dan PT TBMAK Kabupaten Teluk Bintuni dan Kabupaten Kaimana Provinsi Papua Barat Panjang ± 341.727 meter Luas ± 116.320 Ha. Dokumen Laporan Tata Batas 1271 Tahun 1997 dan Laporan TBT No. 123 Tahun 1997 tidak tersedia di Kantor Lapangan.

2. PT Wukirasari telah melaksanakan tata batas areal kerjanya tetapi belum temu gelang (tata batas belum 100 %). Realisasi tata batas adalah sepanjang 304.484 m (83,19 % dari panjang batas seluruhnya 366.013 m). Sebagai upaya untuk merealisasikan tata batas hingga temu gelang, telah diterbitkan dokumen Rencana Penataan Batas Nomor : 10/KUH- 2/IUPHHK-HA/2019 tanggal 7 Februari 2019 tentang Rencana Penataan Batas Areal Kerja IUPHHK-HA PT Wukirasari dan Batas Persekutuan dengan PT Wijaya Sentosa dan PT TBMAK Kabupaten Teluk Bintuni dan Kabupaten Kaimana Provinsi Papua Barat, serta dokumen Instruksi Kerja Nomor : INS.16/BPKH.XVII/VI/2019 tanggal 17 Juni 2019 tentang Pelaksanaan Pengukuran dan Penataan Batas Areal Kerja IUPHHK-HA PT Wukirasari dan Batas Persekutuan dengan PT Wijaya Sentosa dan PT TBMAK Kabupaten Teluk Bintuni dan Kabupaten Kaimana Provinsi Papua Barat Panjang ± 341.727 meter Luas ± 116.320 Ha.

3. Pada areal kerja IUPHHK-HA PT Wukirasari tidak ada konflik batas dengan pihak lain. Terdapat bukti adanya pengakuan para pihak terhadap eksistensi areal IUPHHK-HA PT Wukirasari, yaitu dari Pihak Pemerintah, Pihak Pemegang Izin Lain (IUPHHK-HA lain) yang berbatasan langsung dengan areal kerja PT Wukirasari serta dari Pihak Masyarakat sekitar.

4. Sejak Penilaian Penilikan I Kinerja PHPL Tahun 2020 sampai dengan Penilikan II tahun 2021, tidak terdapat perubahan fungsi kawasan hutan pada areal kerja IUPHHK-HA PT Wukirasari. Peta Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan Provinsi Papua Barat masih mengacu kepada Lampiran Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: SK.783/Menhut-II/ 2014 tanggal 22 September 2014.

5. Di dalam areal IUPHHK-HA PT Wukirasari terdapat penggunaan kawasan di luar sektor kehutanan berupa Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) untuk pembangunan jalan Trans Papua Barat sesuai dengan Keputusan Menteri Kehutanan No: SK.424/Menhut-II/2013 tanggal 10 Juni 2013.

Berdasarkan Peta Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) untuk Kegiatan Pembangunan Jalan Trans Papua Barat, terdapat rencana Jalan Trans Papua Barat yang melintasi areal kerja PT Wukirasari sepanjang 33.123,67 m dengan luas 132,54 Ha. Sampai saat ini sudah ada realisasi pembangunan Jalan Trans Papua Barat yang melintasi areal kerja IUPHHK- HA PT Wukirasari sepanjang 5.099 m. Hal tersebut sudah dilaporkan ke instansi terkait. Selain itu PT Wukirasari juga telah melaporkan penggunaan kawasan di luar sektor kehutanan tanpa izin berupa ladang masyarakat.

6. Berdasarkan verifikasi dokumen laporan penguasaan areal

(11)

FM.PHPL-SIC-023 01.03.2018 Halaman 7 dari 36

Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

konsesi IUPHHK-HA PT Wukirasari dan hasil wawancara dengan pendamping auditor bidang Prasyarat (Bapak Otong Hermawan), diketahui bahwa PT Wukirasari sebagai pemegang IUPHHK-HA seluas ± 116.320 Ha di wilayah Distrik Teluk Arguni Atas Kabupaten Kaimana dan Distrik Kuri Kabupaten Teluk Bintuni sesuai SK Menhut No. 477/Menhut- II/2008 telah menjalin kerjasama dan mendapatkan persetujuan pengelolaan hutan dari seluruh pemilik hak ulayat yang ada di areal konsesi PT Wukirasari yaitu Suku Kuri dan Mairasi.

Berdasarkan isu sosial yang dihadapi selama tahun 2020 tidak terdapat isu yang berkaitan dengan tenurial. Dengan demikian arel konsesi PT Wukirasari secara utuh (100%) berada di bawah pengelolaan/penguasaan PT Wukirasari.

1.2 Komitmen Pemegang IUPHHK-HA

78%

(Sedang)

1. Visi dan misi perusahaan PT Wukirasari telah ditetapkan melalui SK Direktur PT Wukirasari Nomor : 001/SK/DIR/HPH/JKT/ WKS/V/2018 Mei 2018 tentang Penetapan visi dan misi PT Wukirasari. Dokumen visi dan misi tersedia, legal dan sesuai dengan kerangka PHPL karena telah mencakup tentang kelestarian fungsi produksi, kelestarian fungsi lingkungan (ekologi) dan kelestarian fungsi sosial.

Berdasarkan verifikasi dokumen dan wawancara dengan auditee, visi-misi tersebut telah disosialisasikan kepada karyawan dan kepada masyarakat di dalam dan di sekitar areal IUPHHK.

2. Implementasi PHPL PT Wukirasari sebagian sesuai dengan visi dan misi perusahaan. Implementasi PHPL yang belum sepenuhnya sesuai dengan visi dan misi PT Wukirasari antara lain penataan batas areal kerja yang belum temu gelang, realisasi produksi yang belum mencapai target RKT dengan nilai kerja menurut E-Monev tahun 2020 33,83%, pemeliharaan tanaman pada areal tanah kosong yang belum terealisasi, kawasan lindung Mangrove yang belum dikelola, sarana- prasarana dalkarhutla yang belum sesuai dengan PermenLHK No. P.32/Menlhk/ Setjen/Kum.1/3/2016.

1.3

Jumlah dan Kecukupan Tenaga Profesional Bidang Kehutanan pada Seluruh Tingkatan Untuk Mendukung Pemanfaatan Implementasi Penelitian, Pendidikan dan Latihan.

100%

(Baik)

1. PT WUKIRASARI telah memiliki Tenaga Teknis PHPL (Ganis PHPL) pada setiap bidang kegiatan yaitu Ganis PHPL KURPET, Ganis PHPL CANHUT, Ganis PHPL Nenhut, Ganis PHPL Binhut dan Ganis PHPL PKB-R. Jumlah Ganis PHPL yang dimiliki oleh PT WUKIRASARI sebanyak 25 orang + 1 orang (93% dari standar kebutuhan Ganis sebanyak 27 orang, kelebihan 1 orang Ganis PHPL Nenhut tetapi kekurangan 2 orang Ganis PHPL Canhut menurut ketentuan Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Nomor : P.16/PHPL-IPHH/2015 tanggal 24 November 2015). Semua Ganis PHPL tersebut telah dilaporkan ke SIGANISHUT dan telah mendapatkan nomor register dan kartu Ganis serta telah mendapatkan Surat Penugasan dari BPHP Wilayah XVI Manokwari.

2. Realisasi peningkatan kompetensi SDM PT Wukirasari untuk tahun 2020 adalah sebesar 86% dari rencana (realisasi 86 peserta dari rencana 100 peserta).

(12)

FM.PHPL-SIC-023 01.03.2018 Halaman 8 dari 36

Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

3. PT Wukirasari telah memiliki dokumen ketenagakerjaan yang lengkap seperti dokumen kebebasan berserikat, Peraturan Perusahaan, dokumen Wajib Lapor Ketenagakerjaan, daftar tenaga kerja, daftar tenaga teknis kehutanan, dokumen pelatihan, SK Gubernur tentang UMR, Daftar gaji terendah dan slip gaji terendah, bukti kepesertaan BPJS, SOP tentang ketenagakerjaan, contoh dokumen promosi, demosi dan mutasi, dokumen tentang bentuk-bentuk kesejahteraan karyawan dan Undang-Undang tentang ketenagakerjaan.

1.4

Kapasitas dan Mekanisme untuk Perencanaan Pelaksanaan Pemantauan Periodik, Evaluasi dan Penyajian Umpan Balik Mengenai Kemajuan Pencapaian (Kegiatan) IUPHHK-HA

80%

(Sedang)

1. Struktur Organisasi PT Wukirasari terbaru ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur PT Wukirasari Nomor : 002/SK/

DIR/HPH/JKT/WKS/IV/2020 tanggal 1 April 2020 tentang Penetapan Struktur Organisasi. Struktur organisasi tersebut dilengkapi dengan Job Deskripsi untuk masing-masing jabatan.

Struktur organisasi PT Wukirasari telah mencakup bidang produksi, bidang ekologi, dan bidang sosial. Bidang Produksi ditunjukkan dengan adanya Departemen Perencanaan &

Survey, serta Departemen Produksi, Bidang Ekologi ditunjukkan dengan adanya Departemen Binhut & Lingkungan, Bidang Sosial ditunjukkan dengan adanya Departemen Kelola Sosial. Dari 10 Kepala Departemen, terdapat 2 Kepala Departemen yang dijabat oleh Pejabat Sementara (Pjs) yaitu Kadep Kelola Sosial dan Kadep Logistik. Dari 31 kasie terdapat 13 jabatan kasie yang dijabat oleh Pejabat Sementara (Pjs), yaitu Kasie Perencanaan, Kasie Survey ITSP & PAK, Kasie Kelola Sosial, Kasie Humas, Kasie Keling dan Litbang, Kasie Persemaian, Kasie Penanaman, Kasie Hauling, Kasie Personalia, Kasie Mekanik Electric, Payroll, Kasir, Kasie Material Umum. Setelah dikonfirmasi kepada Kepala Departemen Personalia (Bapak Jemangin Jafata) ternyata berkaitan dengan kapabilitas dan leadership yang masih perlu diuji. Hal ini akan berpengaruh kepada produktifitas dan kualitas hasil kerja.

2. PT Wukirasari telah memiliki perangkat SIM dan tenaga pelaksana SIM, dan implementasinya telah berjalan cukup efektip. Keberadaan tenaga pelaksana Sistem Informasi Manajemen di PT Wukirasari dibuktikan dengan adanya Surat Keputusan Manager Camp PT Wukirasari Nomor : 010/SK- MC/WKS/XI/ 2020 tanggal 10 November 2020 tentang Penunjukan SDM Penanggungjawab Sistem Informasi Manajemen PT Wukirasari, menunjuk SDM IT PT Wukirasari atas nama Sdr. Sugito sebagai Penanggungjawab Sistem Informasi Management dalam PHPL.

3. PT Wukirasari telah memiliki seluruh tenaga pelaksana untuk Sistem Informasi Manajemen pada KLHK yang ditunjuk oleh direksi yang terdiri dari Operator SIPUHH Online, Operator SIPUHH Online Perencanaan, Operator SIPT, Operator SIPONGI, Operator E-Monev, Operator SIMPNBP dan petugas Tata Usaha Kayu, serta telah patuh melaksanakan kewajiban sesuai ketentuan. Berdasarkan E-Monev, kesimpulan kinerja operasional tahunan 2020 IUPHHK-HA PT Wukirasari mendapat predikat kinerja operasional tahunan Baik dengan

(13)

FM.PHPL-SIC-023 01.03.2018 Halaman 9 dari 36

Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

nilai tertimbang 89,54%.

4. PT Wukirasari telah memiliki Organisasi SPI/internal auditor, tetapi belum berjalan efektif untuk mengontrol seluruh tahapan kegiatan. Terdapat beberapa kegiatan yang tidak menjadi temuan SPI, antara lain kegiatan penataan batas areal kerja yang belum temu gelang, kegiatan produksi yang belum mencapai target RKT dengan nilai kerja menurut E-Monev tahun 2020 33,83%, pemeliharaan tanaman pada areal tanah kosong yang belum terealisasi, kawasan lindung Mangrove yang belum dikelola, sarana-prasarana dalkarhutla yang belum

sesuai dengan PermenLHK No. P.32/

Menlhk/Setjen/Kum.1/3/2016.

5. Terdapat keterlaksanaan sebagian tindak koreksi manajemen dan pencegahan manajemen berbasis hasil monitoring dan evaluasi. Terhadap laporan hasil internal audit PT Wukirasari periode tahun 2020, Manajemen PT Wukirasari melakukan tindakan perbaikan tetapi tidak seluruhnya. Saran perbaikan hasil monitoring dan evaluasi SPI yang belum ditindaklanjuti oleh Manajemen PT Wukirasari (masih dalam proses) adalah laporan PSP dan limbah B3. Selain itu masih terdapat beberapa kegiatan IUPHHK yang tidak menjadi temuan SPI tetapi perlu tindakan perbaikan sebagaimana diuraikan pada verifier 1.4.4, antara lain kegiatan penataan batas areal kerja yang belum temu gelang, kegiatan produksi yang belum mencapai target RKT dengan nilai kerja menurut E-Monev tahun 2020 33,83%, pemeliharaan tanaman pada areal tanah kosong yang belum terealisasi, kawasan lindung Mangrove yang belum dikelola, sarana-prasarana dalkarhutla yang belum sesuai dengan PermenLHK No. P.32/Menlhk/

Setjen/Kum.1/3/2016.

1.5

Persetujuan Atas Dasar Informasi Awal Tanpa Paksaan (PADIATAPA)

100%

(Baik)

1. Sebelum kegiatan operasional RKT dilaksanakan, PT Wukirasari melakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada masyarakat sekitar. Hasil kegiatan sosialisasi adalah adanya kesepakatan/persetujuan dari masyarakat terhadap rencana kegiatan operasional RKT/penebangan, ditandai dengan acara adat “ketuk pintu/Sinara”. Dengan telah terlaksananya acara adat “Sinara”, maka telah terdapat persetujuan dari masyarakat terhadap kegiatan operasional RKT dan kegiatan penebangan sudah dapat dimulai. Kegiatan RKT 2020 dan RKT 2021 PT Wukirasari telah mendapatkan persetujuan dari seluruh pemilik hak ulayat dan seluruh masyarakat kampung binaan yang terdapak kegiatan RKT yaitu masyarakat Kampung Pigo, Kampung Maskur, Kampung Kensi, Kampung Ergara dan Kampung Taner.

2. Proses dan Pelaksanaan CSR/CD PT Wukirasari untuk RKT tahun 2020 dan tahun 2021 telah mendapatkan persetujuan dari seluruh masyarakat kampung binaan yang terdampak kegiatan RKT yaitu Kampung Maskur, Kampung Ergara, Kampung Pigo, Kampung Kensi dan Kampung Taner (100%).

3. Berdasarkan Berita Acara Kesepakatan Masyarakat atas Sosialisasi Kawasan Lindung di dalam areal IUPHHK-HA PT

(14)

FM.PHPL-SIC-023 01.03.2018 Halaman 10 dari 36

Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

Wukirasari dan Berita Acara Pengakuan Keberadaan Kawasan Lindung di dalam areal kerja IUPHHK-HA PT Wukirasari, diketahui bahwa proses penetapan Kawasan Lindung dan keberadaan Kawasan Lindung di dalam areal IUPHHK-HA PT Wukirasari telah mendapat persetujuan dari seluruh masyarakat desa binaan dan atau desa terdampak.

Kriteria Produksi 2.1

Penataan areal kerja jangka panjang dalam pengelolaan hutan lestari

89%

(Baik)

1. PT Wukirasari memiliki dokumen RKUPHHK-HA berbasis IHMB periode Tahun 2018-2027 yang telah disetujui berdasarkan Keputusan Nomor SK.3696/MenLHK- PHPL/UHP/HPL.1/5/2018 tanggal 31 Mei 2018, dan tidak dikenai peringatan terkait pemenuhan kewajiban RKU.

2. Realisasi Penataan areal kerja pada Blok dan Petak Kerja RKT 2020 dan 2021 di lapangan telah sesuai seluruhnya (100%) dengan RKUPHHK-HA periode tahun 2018-2027 yang telah disahkan.

3. Pemeliharaan batas blok dan petak kerja RKT 2020 dan 2021 telah dilakukan PT Wukirasari, dan berdasarkan hasil uji petik di lapangan pada 24 titik (termasuk 4 titik corner) tanda batas berupa patok se ukuran 10 x 10 x 1 m terbuat dari dan papan nama batas petak/blok yang terbuat dari kayu seluruhnya terlihat dengan jelas di lapangan, akan tetapi masih terdapat rintisan batas petak yang kurang terpelihara.

2.2 Tingkat

pemanenan lestari untuk setiap jenis hasil hutan kayu utama dan nir kayu pada setiap tipe ekosistem

83%

(Baik)

1. PT Wukirasi memiliki data potensi tegakan hasil IHMB Tahun 2018 dan hasil ITSP 3 (tiga) tahun terkahir (RKT 2019, 2020 dan 2021) dan dilengkapi dengan peta pendukung yang diperoleh melalui hasil kegiatan survey di dalam areal kerjanya, dan seluruh dokumen dilampiri peta pohon dengan Skala 2.000 yang dilengkapi dengan jalur survey.

2. PT Wukirasari Berdasarkan telaah dokumen RKUPHHK-HA berbasis IHMB Periode Tahun 2018-2027, pada areal IUPHHK- HA PT Wukirasari hanya terdapat satu tipe ekosistem yaitu hutan ekosistem tanah kering. Petak yang diperuntukan untuk lokasi PUP berada di Petak AQ19 Blok RKT 2021. Ada upaya untuk mendapatkan informasi riap tegakan dengan adanya Dokumen Laporan Hasil Kegiatan Pembuatan PUP (Petak Ukur Permanen) di petak AM 17 eks blok tebangan tahun 2019, yang sudah dilakukan pengukuran satu kali dan sudah dilaporkan ke Kementrian LHK Badan Litbang dan Inovasi Balai Litbang LHK Manokwari melalui Surat PT Wukirasari No.

008/SR-WKRS/KP/I/2021 dan sudah ada tanda terima oleh Ketua Kelompok Peneliti a.n Dr. Ir. Pudja Mardi Utomo, MP.

dan sudah disampaikan ke Dirjen PHPL melalui Surat Direktur PT Wukirasari Nomor : 002/SR-WKRS/KP/I2021 perihal Penyampaian Laporan PUP, surat tersebut sudah ada stempel tanda terima Sekretariat TU KLHK. Hasil pengkuran belum dapat digunakan untuk menghitung JTT karena baru dilakukan satu kali.

2.3 87% 1. PT Wukirasari memiliki dokumen Standar Operasional Prosedur (SOP) seluruh tahapan kegiatan sistem silvikultur

(15)

FM.PHPL-SIC-023 01.03.2018 Halaman 11 dari 36

Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

Pelaksanaan penerapan tahapan sistem silvikultur untuk menjamin regenerasi hutan

(Baik) TPTI yang tersedia dengan lengkap dan telah dilengkapi dengan petunjuk pelaksanaan secara detail berupa dokumen Instruksi Kerja (IK), dan sudah mengalami beberapa revisi. PT Wukirasari telah mengimplementasikan SOP tahap kegiatan sistem silvikultur TPTI dan Non TPTI namun belum menyeluruh antara lain sbb : pada kegiatan PAK sebagian rintisan batas petak yang belum dilakukan pemeliharaan secara berkala dan pada kegiatan ITSP penandaan pohon inti belum menyeluruh.

2. Berdasarkan hasil IHMB dan evaluasi tegakan tinggal pasca penebangan menunjukan bahwa jumlah pohon inti dan pohon yang ditinggalkan (tidak ditebang) jenis komersial di areal kerja PT Wukirasari tersedia dalam jumlah lebih dari 25 batang/ha yaitu 99,34 pohon hektar dan berdasarkan hasil kegiatan ITT di Petak AF22 dan AG23 Blok RKT 2020 terdapat potensi pohon inti dan pohon yang ditinggalkan sebesar 101 batang/ha, sehingga dipastikan mampu menjamin kelestarian hasil pada rotasi kedua.

3. Pada areal PT Wukirasari Berdasarkan hasil ITT sediaan jumlah permudaan (mencakup tingkat semai dan tingkat tiang) pada areal bekas tebangan RKT 2020, untuk tingkat semai sebesar 5.813 batang/ha, untuk tingkat pancang sebesar 1.150 batang/ha dan untuk Tingkat Tiang sebesar 203 batang/ha dan berdasarkan hasil IHMB terdapat 266,71 batang/ha tingkat Tiang berdiameter 10 - 20 cm dari jenis komersial yang mampu menjamin ketersediaan permudaan tingkat semai, pancang, dan tiang dalam jumlah yang menjamin terjadinya kelestarian hasil pada rotasi ke-3 (tiang > 100 batang/ha; atau pancang >

400 batang/ha).

4. PT Wukirasari menurut dokumen RKUPHHK-HA Periode 2018- 2027 Tahun 2018, tidak terdapat penerapan Sistem Silvikultur Intensif (SILIN), hanya menerapkan sistem silvikultur TPTI.

Akan tetapi sejak Tahun 2019 sudah melakukan Uji coba Teknik SILIN Pola jalur dan Pola Rumpang yang dilakukan di Petak AC-15 dan AJ 15 Blok RKT 2018.

5. PT Wukirasari menurut dokumen RKUPHHK-HA Periode 2018- 2027 Tahun 2018, tidak terdapat penerapan Sistem Silvikultur Intensif, hanya menerapkan sistem silvikultur TPTI. Akan tetapi sejak Tahun 2019 sudah melakukan Uji coba Teknik SILIN Pola jalur dan Pola Rumpang yang dilakukan di Petak AC-15 dan AD 15 Blok RKT 2018 dan semua tahapan sudah dilakukan dari Penanaman sampai pemeliharan tahap I s.d Tahap V.

2.4

Ketersediaan dan penerapan teknologi ramah lingkungan dalam pemanfaatan hasil hutan kayu.

81%

(Baik)

1. PT Wukirasari memiliki dokumen SOP Pemanenan Kayu Ramah Lingkungan (RIL) dengan Nomor Dokumen WKS-PRO- 01 terbit tanggal 3 September 2018 (Rev.01 tanggal 19 November 2018 dan Rev. 2 tanggal 4 Januari 2021) untuk seluruh kegiatan pengelolaan hutan dan isinya sesuai untuk karakteristik kondisi setempat.

2. Penerapan teknologi ramah lingkungan telah dilakukan PT Wukirasari pada kegiatan pemanenan mulai tahap perencanaan, pelaksanaan pemanenan dan tahap pasca

(16)

FM.PHPL-SIC-023 01.03.2018 Halaman 12 dari 36

Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

pemenanan seperti penentuan arah rebah yang benar (takik balas dan takik rebah), pembuatan sudetan dan penanaman pada areal eks jalan sarad, dan eks TPn, akan tetapi masih ditemukan adanya tunggak yang masih tinggi dan masih ada jalan sarad yang terlalu lebar.

3. Tingkat kerusakan tegakan tinggal dan keterbukaan wilayah pada areal bekas tebangan blok RKT 2020 pada semua tingkat permudaan (semai, pancang, tiang, pohon) rata-ratanya adalah sebesar 17,23%.

4. Faktor Eksploitasi pada areal bekas tebangan RKT tahun 2020 PT Wukirasari adalah sebesar 0,79 (>0,70).

2.5 Realisasi penebangan sesuai dengan rencana kerja penebangan/

pemanenan/

pemanfaatan pada areal kerjanya

81%

(Baik)

1. PT Wukirasari memiliki dokumen RKT secara lengkap selama periode waktu penilikan yaitu RKT 2020 dan 2021 yang disusun berdasarkan RKU periode tahun 2018-2027 dan disahkan oleh Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat melaui Keputusan Nomor :KEP-522.2/180/DISHUT- PB/SK.RKT-20/XII/2019 dan Nomor : KEP-522.2/164/DISHUT- PB/SK.RKT-21/XII2020.

2. PT Wukirasari memiliki Peta Kerja sesuai Peta RKUPHHK-HA dan Peta RKTUPHHK-HA yang disahkan (Peta RKT 2020, 2021) yang menggambarkan areal yang boleh ditebang berupa Blok dan Petak tebangan, areal yang dipelihara (peta penanaman) dan areal yang tidak boleh ditebang berupa kawasan lindung, hanya saja areal sempadan sungai di Peta RKT belum tergambarkan dan tercantum di legenda peta, pada Peta Kerja Blok tebangan skala 1 : 30.000 dilegenda peta ada sempadan sungai akan tetapi pada isi peta belum tergambar.

Di Peta RKT 2021 areal untuk PUP tidak diberi tanda).

3. PT Wukirasari telah melakukan penandaan batas blok tebangan (RKT 2020 dan 2021), areal yang ditanam (penanaman bekas jalan sarad dan TPn), areal yang dipelihara berupa Areal PUP di Petak AQ19 dan Kebun Benih di Petak AQ18 Blok dan areal kawasan lindung berupa Karts di Blok RKT 2021, Sempadan Sungai Awi/Yaumina Blok RKT 2020, yang terletak di titik koordinat S 02⁰ 53’9” ; E 134⁰ 2’51,924”.

4. Realisasi volume tebangan total dan per kelompok jenis dari blok RKTUPHHK-HA Tahun 2020 adalah sebesar 68% dari rencana tebangan tahunan dan lokasi panen sesuai dengan RKTUPHHK-HA yang disahkan serta tidak melebihi luas yang direncanakan

2.6 Kesehatan finansial

perusahaan dan tingkat investasi dan reinvestasi yang memadai dan memenuhi kebutuhan dalam

62%

(Sedang)

1. Berdasarkan laporan keuangan PT Wukirasari tahun 2019 yang telah diaudit akuntan publik, catatan dari Kantor Akuntan Publik Laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material dan nilai rasio finansial adalah 101,30%

(likuiditas), 124,35% (solvabilitas) dan 7,65% (rentabilitas).

2. Realisasi alokasi dana pengelolaan hutan PT Wukirasari tahun 2019 berdasarkan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2019 (audited) mencukupi hingga 70,5%

dari kebutuhan pengelolaan hutan yang seharusnya.

(17)

FM.PHPL-SIC-023 01.03.2018 Halaman 13 dari 36

Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

pengelolaan hutan, administrasi, penelitian dan pengembangan, serta peningkatan kemampuan sumber daya manusia.

3. Proporsi pendanaan terendah adalah 0,83% yaitu pada kegiatan Penelitian dan Pengembangan ; sedangkan proporsi pendanaan tertinggi (terealisasi seluruhnya) yaitu kegiatan Ops Camp Bengkel/material umum, sehingga selisih proporsi pendanaan tersebut diperoleh perbedaan 99,17%.

4. Alokasi dana untuk merealisasikan kegiatan teknis kehutanan PT Wukirasari Tahun 2019 rata-rata mencapai <50%, yang mengindikasikan realisasi pendanaan tidak berjalan lancar sesuai tata waktu.

5. Realisasi modal yang ditanamkan kembali ke hutan berupa kegiatan Pembinaan hutan (Pengadaan bibit, penanaman pengayaan / rehabilitasi, penanaman kanan kiri jalan, pembebasan pohon binaan), Perlindungan dan Pengamanan Hutan serta penanaman tanah kosong PT Wukirasari untuk kegiatan tahun 2020 adalah sebesar 76,36% (60 - 80%).

6. PT Wukirasari telah merealisasikan kegiatan penanaman untuk tahun 2020 rata-rata adalah sebesar 97,94%. Adapun berdasarkan kualitas tegakannya yang dinilai berdasarkan persentase hidup tanaman, rata-rata persen tumbuh sebesar 89,28%. Dengan demikian realisasi pelaksanaan kegiatan pembinaan hutan (luas dan kualitas tegakan) sebesar 87,44%.

Kriteria Ekologi 3.1

Keberadaan, kemantapan dan kondisi kawasan dilindungi pada setiap tipe hutan

93%

(Baik)

1. Sampai dengan penilikan II tahun 2021, tidak terdapat perubahan dokumen perencanaan terkait kawasan lindung di IUPHHK-HA PT Wukirasari yang tertuang dalam AMDAL HPH PT Wukirasari Tahun 1996 yang telah disetujui oleh Komisi Pusat AMDAL Dephut No. 165/DJ-VI/AMDAL/1996 tanggal 16 Agustus 1996 serta RKUPHHK-HA berbasis IHMB tahun 2018 periode tahun 2018-2027. Luas total kawasan lindung yang dialokasikan dan ditetapkan oleh IUPHHK-HA PT Wukirasari telah sesuai dengan tata ruang dalam RKUPHHK-HA tersebut, yang telah dituangkan dalam Surat Keputusan Direktur PT Wukirasari No. 013/SR-WKRS/KP/I/2020 tentang Perubahan Atas Keputusan Direktur Utama Nomor 001 A/SR- WKS/KP/IX/2018 seluas seluas 11.442 Ha

2. Berdasarkan Keputusan terbaru terkait penetapan kawasan lindung dalam Surat Keputusan Direktur PT Wukirasari No.

013/SR-WKRS/KP/I/2020 tentang Perubahan Atas Keputusan Direktur Utama Nomor 001 A/SR-WKS/KP/IX/2018 tentang Pencadangan Kawasan Lindung dalam Areal IUPHHK-HA PT Wukirasari tanggal 14 Januari 2020, panjang batas kawasan lindung yang ada dalam areal IUPHHK-HA PT Wukirasari seluruhnya adalah seluas 11.442 Ha. Pada saat kegiatan penilaian penilikan II tahun 2021, terdapat progress penandaan batas kawasan lindung oleh IUPHHK-HA PT Wukirasari, sehingga realisasi penandaan batas kawasan lindung yang telah dilakukan oleh PT Wukirasari adalah seluas 9,219.94 Ha atau sebesar 80,58%.

3. Pada saat kegiatan penilikan II tahun 2021 tidak terdapat perubahan peta citra landsat yang digunakan untuk

(18)

FM.PHPL-SIC-023 01.03.2018 Halaman 14 dari 36

Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

mengetahui gambaran umum kondisi penutupan kawasan lindung di IUPHHK-HA PT Wukirasari. Berdasarkan Peta Kawasan Lindung (Hasil Analisis Overlay dengan Citra Landsat 8 OLI + Band 653, Path 105 Row 62 liputan tanggal 23 Januari 2019, 18 Juli 2019, dan liputan tanggal 07 November 2019), diketahui bahwa seluas 9.947 Ha (86,93%) kawasan lindung merupakan areal berhutan dengan tutupan lahan yang diinterpretasi sebagai hutan rawa primer, hutan mangrove sekunder, hutan lahan kering primer dan hutan lahan kering sekunder. Sedangkan sisanya seluas 1.495 Ha (13,07%) kawasan lindung merupakan areal tidak berhutan dengan tutupan lahan yang diinterpretasi sebagai belukar tua.

4. Bukti upaya pihak auditee dalam mendapatkan pengakuan dari stakeholder terkait keberadaan kawasan lindung di areal kerja IUPHHK-HA PT Wukirasari meliputi 3 pihak yaitu dari pemerintah selaku pembuat kebijakan (instansi kehutanan Pusat dan instansi pemerintah daerah), dari masyarakat sekitar dengan pendekatan sosialisasi kepada seluruh masyarakat kampung binaan (11 kampung). Sehingga Persentase Pengakuan yang telah diperoleh terkait keberadaan kawasan lindung di areal kerja PT Wukirasari telah mencapai 100%.

5. Selama periode satu tahun terakhir IUPHHK-HA PT Wukirasari telah melaksanakan kegiatan pengelolaan kawasan lindung yang mencakup Sempadan Sungai, Buffer Zone Hutan Lindung, Cagar Alam, Hutan Lindung, Karst, Kawasan Lereng

> 40% dan KPPN. Sedangkan berdasarkan Surat Keputusan Direktur PT Wukirasari No. 013/SR-WKRS/KP/I/2020 tentang Perubahan Atas Keputusan Direktur Utama Nomor 001 A/SR- WKS/KP/IX/2018 tentang Pencadangan Kawasan Lindung dalam Areal IUPHHK-HA PT Wukirasari tanggal 14 Januari 2020, jenis kawasan lindung di PT Wukirasari yaitu Sempadan Sungai, Buffer Zone Hutan Lindung, Cagar Alam, Hutan Lindung, Mangrove, Karst, Kawasan Lereng > 40% dan KPPN.

Sehingga masih terdapat kawasan lindung yang belum dikelola sama sekali yaitu areal Mangrove. Selain itu, dalam hal pelaporan hasil pelaksanaan RKL-RPL belum sesuai dengan Peraturan Menteri Kehutanan RI No. P.21/Menhut-II/2014 tentang Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Kegiatan kehutanan bukti pelaporan pelaksanaan RKL-RPL periode semester I dan semester II tahun 2020 PT Wukirasari diserahkan kepada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Kaimana serta telah terdapat bukti pengiriman laporan kepada Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kepala Pusat Standardisasi Lingkungan dan Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat. Namun terkait tata waktu pelaporannya belum sesuai dengan Peraturan Menteri Kehutanan RI No. P.21/Menhut-II/2014 tentang Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Kegiatan kehutanan.

3.2

Perlindungan dan pengamanan

92%

(Baik)

1. Telah tersedia prosedur perlindungan hutan, serta telah mempertimbangkan seluruh jenis gangguan (baik gangguan aktual maupun gangguan potensial) yang ada meliputi perambahan hutan, pencurian kayu, kebakaran hutan,

(19)

FM.PHPL-SIC-023 01.03.2018 Halaman 15 dari 36

Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

hutan gangguan hama dan penyakit tanaman, gangguan terhadap flora/ fauna yang dilindungi serta dampak terhadap tanah dan air. Sampai dengan kegiatan penilikan II tahun 2021 tidak terdapat penambahan prosedur/ acuan kerja terkait penanganan dan penganggulangan gangguan, hanya terdapat revisi terkait referensi atau acuan peraturan perundang- undangan yang terbaru.

2. IUPHHK-HA PT Wukirasari telah memiliki sebagian sarana prasarana perlindungan hutan sesuai dengan jenis-jenis gangguan yang ada. Terkait dengan Sarana prasarana pengendalian kebakaran hutan dan lahan, jumlah dan fungsi sarana prasarana yang dimiliki belum sesuai dengan ketentuan yang dipersyaratkan dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia No. P.32/Menlhk/

Setjen/Kum.1/ 3/2016 tentang Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan.

3. IUPHHK-HA PT Wukirasari telah menyiapkan SDM perlindungan hutan yang menjadi tugas dan tanggung jawab Departemen Kelola Sosial Masyarakat serta Departemen Pembinaan Hutan & Lingkungan. Pada saat kegiatan penilikan II tahun 2021 terdapat perubahan susunan dan komposisi dalam struktur organisasi PT Wukirasari yang telah ditetapkan pada tanggal 01 April 2020. Serta telah terbentuk tim patroli perlindungan dan pengamanan hutan yang juga dibantu oleh Bantuan Keamanan Operasional dari Koramil Ditsrik Arguni, Polsek Teluk Arguni dan Satuan Brimob Manokwari. Terkait SDM pengendalian kebakaran hutan dan lahan, telah terdapat perubahan susunan dan komposisi regu pemadam kebakaran yang telah tertuang dalam Struktur organisasi brigade pengendalian kebakaran hutan dan lahan yang telah ditetapkan berdasarkan SK Manajer Camp No. 007/SKP/MC- WKS/BRIGDALKARHUTLA/XII/2020 tentang Penetapan Struktur Organisasi Brigade Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan PT Wukirasari tanggal 24 Desember 2020 dan telah sesuai dengan ketentuan dalam PermenLHK RI No.

P.32/MenlHK/Setjen/Kum.1/3/2016 tanggal 18 April 2016 tentang pengendalian kebakaran hutan dan lahan. Selain itu, telah terdapat bukti manajemen IUPHHK-HA PT Wukirasari untuk mengikutsertakan 48 orang personil Brigdalkarhutla dalam training Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan yang diselenggarakan oleh Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan Wilayah Maluku Papua. Seluruh personil Brigdalkarhutla tim inti Brigdalkarhutla telah memiliki kompetensi.

4. Sampai dengan kegiatan penilikan II tahun 2021 IUPHHK-HA PT Wukirasari telah mengimplementasikan kegiatan perlindungan hutan di areal kerjanya dengan mempertimbangkan seluruh jenis gangguan yang ada baik yang bersifat preemtif, preventif maupun represif. Selain itu, terkait kepatuhan dalam pelaporan dan monitoring evaluasi Dalkarhutla, telah terdapat bukti pelaporan melalui sistem online SIPONGI serta pelaporan secara periodik mengenai

(20)

FM.PHPL-SIC-023 01.03.2018 Halaman 16 dari 36

Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

kejadian dalkarhutla termasuk kegiatan illegal lainnya kepada Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat yang dibuktikan dengan tanda terima laporan.

3.3

Pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap tanah dan air akibat pemanfaat an hutan

83%

(Baik)

1. IUPHHK-HA PT Wukirasari memiliki prosedur yang dijadikan acuan dalam kegiatan pengelolaan dan pemantauan terhadap tanah dan air. Pada saat kegiatan penilikan II tahun 2021, tidak terdapat penambahan prosedur, hanya terdapat revisi terkait dengan acuan/ referensi yang digunakan. Mengacu pada dokumen RKL-RPL HPH PT Wukirasari di Kabupaten DATI II Manokwari-Fakfak Provinsi DATI I Irian Jaya Tahun 1996 disebutkan bahwa terdapat kegiatan pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap laju sedimentasi. Berdasarkan laporan hasil penilikan I tahun 2020 belum terdapat prosedur yang mengatur kegiatan pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap kegiatan tersebut. Pada saat kegiatan penilikan II tahun 2021 kegiatan pemantauan sedimentasi telah diatur dalam Instruksi Kerja Monitoring Kualitas Air (WKS-IK-EKO- 01.04 tanggal terbit 03 September 2018; No. Revisi 04 tanggal 05 Oktober 2020).

2. IUPHHK-HA PT Wukirasari telah memiliki sarana dan prasarana pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap tanah dan air sesuai dengan ketentuan dokumen perencanaan.

Mengacu pada RKL-RPL HPH PT Wukirasari di Kabupaten DATI II Manokwari – Fakfak Provinsi DATI I Irian Jaya Tahun 1996, disebutkan bahwa salah satu kegiatan yang direncanakan adalah kegiatan pengelolaan dan pemantauan laju sedimentasi. Pada saat kegiatan penilikan II tahun 2021 telah terdapat bukti pemantauan laju sedimentasi di Sungai Awi Blok RKT 2020. Namun, sarana TPS Limbah B3 belum sepenuhnya sesuai dengan peraturan yang berlaku, diantaranya belum tersedia kotak P3K dan APD sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam PP RI No. 101 tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah B3.

3. Telah tersedia SDM pengelolaan dan pemantauan dengan jumlah dan kualifikasi yang memadai sesuai dengan ketentuan.

Kegiatan pengelolaan dan pemantauan dampak menjadi tugas dan tanggung jawab Departemen Pembinaan Hutan &

Lingkungan. Pada saat kegiatan penilikan II tahun 2021 terdapat perubahan susunan dan komposisi dalam struktur organisasi PT Wukirasari yang telah ditetapkan pada tanggal 01 April 2020. Dalam struktur organisasi terbaru dijelaskan bahwa Departemen Pembinaan Hutan & Lingkungan dikepalai oleh Kepala Departemen serta dibantu oleh kasie kelola lingkungan & litbang, kasie persemaian dan kasie penanaman.

Sesuai dengan Perdirjen PHPL No. P.16/PHPL-IPHH/2015 tentang Petunjuk Pelaksanakan Kewajiban Pengelola Hutan Produksi, Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan dan Tempat Penampungan Terdaftar untuk memiliki dan/ atau Mempekerjakan Tenaga Teknis Pengelolaan Hutan Produksi Lestari tanggal 21 November 2015, IUPHHK-HA PT Wukirasari wajib mempekerjakan GANIS BINHUT sebanyak 8 orang. Pada saat kegiatan penilikan II tahun 2021 terdapat 8 GANIS

(21)

FM.PHPL-SIC-023 01.03.2018 Halaman 17 dari 36

Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

BINHUT di IUPHHK-HA PT Wukirasari, yaitu atas nama Yuliana Kopong, Mahmud, Ahmadi Bauw, Edi Susilo, Indrahayu, Irwantoko, Stewar Silahoy dan David Sandri Pangalinan.

4. Sampai dengan kegiatan penilikan II tahun 2021 tidak terdapat perubahan dokumen perencanaan kegiatan pengelolaan dampak terhadap tanah dan air yang dimiliki oleh IUPHHK-HA PT Wukirasari, serta telah terdapat bukti implementasi sebagian kegiatan pengelolaan dampak yang telah dilakukan oleh pemegang izin. Penerapan seluruh tahapan RIL untuk mengurangi dampak yang dapat ditumbulkan akibat adanya kegiatan produksi namun hasilnya belum optimal. Selain itu, terkait Kegiatan pengelolaan limbah B3 pada TPS Limbah B3 belum sepenuhnya sesuai dengan peraturan yang berlaku, diantaranya belum tersedia kotak P3K dan APD sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam PP RI No. 101 tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah B3. Selain itu, kegiatan pengelolaan limbah B3 baru terbatas pada penampungan. Belum terdapat kegiatan pengelolaan lanjutan seperti pengangkutan limbah B3 bekerjasama dengan pihak ketiga.

5. Sampai dengan kegiatan penilikan II tahun 2021 tidak terdapat perubahan dokumen perencanaan kegiatan pemantauan dampak terhadap tanah dan air yang dimiliki oleh IUPHHK-HA PT Wukirasari. Telah terdapat bukti implementasi sebagian kegiatan pemantauan dampak yang telah dilakukan oleh pemegang izin mengacu pada dokumen RPL HPH PT Wukirasari tahun 1996 yang meliputi pemantauan laju erosi, laju infiltrasi, debit air sungai, uji kualitas air permukaan dan laju sedimentasi.

6. Masih terindikasi terjadinya dampak erosi di areal IUPHHK-HA PT Wukirasari. Rata-rata besarnya laju erosi pada Blok RKT 2018 lereng 15% dan lereng < 15% serta Blok RKT 2019 lereng < 15% secara berturut-turut adalah sebesar 76,8; 28,2 dan 5-,45 ton/ha/tahun. Meskipun berdasarkan klasifikasi tingkat bahaya erosi dikategorikan ke dalam tingkat ringan, namun laju erosi hasil pemantauan melebihi nilai laju erosi yang diperkirakan akan terjadi pada rona awal AMDAL. Hal tersebut disebabkan karena kondisi areal kerja IUPHHK-HA PT Wukirasari sebagian besar merupakan areal dengan kelerengan cukup tinggi sehingga menyebabkan kecepatan aliran permukaan lebih besar. Namun demikian telah ada upaya pengelolaan dampak terhadap laju erosi dan sedimentasi serta dampak turunannya pada kualitas air sungai.

Selain itu, berdasarkan hasil pemantauan debit air diketahui bahwa debit air pada hilir Sungai Awi baik pada pemantauan semester I maupun semester II lebih kecil dibandingkan pada hulunya.

3.4

Identifikasi spesies flora dan fauna yang dilindungi

83%

(Baik)

1. Telah tersedia prosedur identifikasi flora dan fauna dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik pada IUPHHK-HA PT Wukirasari. Pada saat kegiatan penilikan II tahun 2021 terdapat perubahan/ revisi pada beberapa prosedur

(22)

FM.PHPL-SIC-023 01.03.2018 Halaman 18 dari 36

Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

dan/atau langka (endangered), jarang (rare), terancam punah (threatened) dan endemik.

terkait Referensi/ acuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Prosedur yang digunakan dalam kegiatan identifikasi flora dan fauna yang dilindungi yaitu Prosedur Inventarisasi Species Fauna yang Dilindungi, Langka, Jarang, Terancam Punah dan Endemik (WKS-EKO-03 tanggal terbit 04 September 2017; No. Revisi 03 tanggal 05 Oktober 2020), Instruksi Kerja Inventarisasi Species Fauna yang Dilindungi, Langka, Jarang, Terancam Punah dan Endemik (WKS-IK-EKO- 03.01 tanggal terbit 03 September 2019; No. Revisi 01 tanggal 05 Oktober 2020), Prosedur Inventarisasi Flora yang Dilindungi, Langka, Jarang, Terancam Punah dan Endemik (WKS-EKO-02 tanggal terbit 04 September 2017; No. Revisi 01 tanggal 05 Oktober 2020) dan Instruksi Kerja Inventarisasi Flora yang Dilindungi, Langka, Jarang, Terancam Punah dan Endemik (WKS-EKO-02.01 tanggal terbit 03 September 2018; No. Revisi 04 tanggal 05 Oktober 2020). Prosedur Identifikasi Flora dan Fauna yang dilindungi ini antara lain berisikan identifikasi flora, dan identifikasi fauna dilindungi di areal produksi dan kawasan lindung. Referensi prosedur ini antara lain sudah mengacu kepada aturan-aturan yang berlaku seperti Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI No.

P.106/MenLHK/Setjen/ Kum.1/12/2018 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor P.20/MenLHK/Setjen/Kum.1/12/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi, serta Appendix CITES.

2. IUPHHK-HA PT Wukirasari telah melakukan kegiatan invantarisasi dan identifikasi flora dan fauna. Data hasil inventarisasi dan identifikasi yang disajikan telah dirinci menurut Status kelangkaannya (langka, jarang, terancam punah, endemik menurut IUCN Red List), Status perlindungannya (Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI No. P.106/MenLHK/Setjen/ Kum.1/12/2018 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor P.20/MenLHK/Setjen/ Kum.1/12/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi), serta Aturan perdagangannya (menurut Appendix CITES). Namun data hasil inventarisasi dan identifikasi belum dapat merepresentasikan kondisi seluruh areal kerja PT Wukirasari, karena pada periode tahun 2020 kegiatan inventarisasi flora hanya dilakukan pada areal kawasan lindung Lereng E sedangan untuk inventarisasi fauna hanya dilakukan di Sempadan Sungai Sawedan dan Blok RKT 2018 petak AH 16.

3.5

Pengelolaan flora untuk :

1.Luasan tertentu dari hutan produksi yang tidak terganggu dan bagian yang tidak rusak.

67 % (Sedang)

1. IUPHHK-HA PT Wukirasari telah memiliki prosedur dalam pengelolaan flora tetapi belum mencakup seluruh jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik. Pada saat kegiatan penilikan II tahun 2021 telah terdapat penambahan prosedur serta terdapat revisi terkait referensi/ acuan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta terdapat penambahan prosedur, yaitu terkait prosedur pengelolaan Pigafetta filaris dan Cinnamomum cullilaban.

Proses dan prosedur pengelolaan pada dasarnya akan sangat berbeda untuk setiap jenis atau kelompok jenis flora dilindungi

(23)

FM.PHPL-SIC-023 01.03.2018 Halaman 19 dari 36

Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

2.Perlindungan terhadap species flora dilindungi dan/atau jarang, langka dan terancam punah dan endemik

karena karakteristik flora dilindungi memiliki perbedaan satu sama lain. Untuk itu, tentu akan dibutuhkan prosedur atau SOP pengelolaan yang spesifik dan berbeda untuk masing- masing spesies dilindungi. Berdasarkan hasil identifikasi dan inventarisasi flora periode tahun 2020 diketahui bahwa terdapat 6 jenis flora yang tergolong dalam kategori dilindungi, jarang, langka, terancam punah dan endemik yaitu Polyalthia hirtifolia, Agathis labillardierei, Pigafetta filaris, Archirodendron sessile, dan Helicia subcordata. Namun sampai dengan kegiatan penilikan II tahun 2021 masih terdapat jenis flora yang belum tersedia prosedur pengelolaannya di lapangan yaitu jenis Polyalthia hirtifolia, Archirodendron sessile, dan Helicia subcordata.

2. IUPHHK-HA PT Wukirasari telah berupaya mengimplementasikan pengelolaan flora tetapi belum sepenuhnya berbasis jenis flora dilindungi, dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat di areal kerjanya. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan bahwa sampai dengan kegiatan penilikan II tahun 2021 kegiatan pengelolaan flora dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik yang telah sesuai dengan prosedur hanya kegiatan pengelolaan Aghatis labillardierei. Sedangkan untuk jenis Pigafetta filaris belum dilakukan pengelolaan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Selain itu, berdarsarkan hasil inventarisasi dan identifikasi flora yang telah dijelaskan pada verifier 3.4.2 terdapat jenis Polyalthia hirtifolia, Anisoptera thurifera, Archirodendron sessile, dan Helicia subcordata yang tergolong ke dalam jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik belum tersedia prosedur yang khusus mengakomodir kegiatan pengelolaan untuk setiap jenis tersebut. Sehingga implementasi pengelolaan belum memiliki acuan kerja legal.

3. Sampai dengan kegiatan penilikan II tahun 2021 tidak ditemukan adanya kegiatan penebangan liar, pencurian kayu, maupun kebakaran hutan yang mengganggu kelestarian flora terutama untuk jenis-jenis yang dilindungi. Adapun kegiatan perladangan yang dilakukan oleh masyarakat sekitar telah dilakukan inventarisasi oleh Departemen Kelola Sosial.

Berdasarkan hasil pemeriksaan yang tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan Kegiatan Perladangan Masyarakat di Areal Konsesi PT Wukirasari tanggal 25 Juli 2020 diketahui bahwa masih terdapat kegiatan perladangan oleh masyarakat di jalan koridor km 41 dan km 42 cendrawasih masing-masing seluas 0,5 Ha. Hal tersebut menunjukkan bahwa masih terdapat tekanan terhadap kawasan. Sehingga menyebabkan adanya ancaman terhadap kawasan terutama dalam hal habitat bagi jenis-jenis flora dilindungi. Terkait adanya gangguan tersebut, telah ada upaya dari manajemen PT Wukirasari dalam menangani ancaman tersebut baik yang diwujudkan dalam tindakan preemtif, preventif maupun represif (seperti yang telah dijelaskan pada verifier 3.4.2).

(24)

FM.PHPL-SIC-023 01.03.2018 Halaman 20 dari 36

Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

3.6

Pengelolaan fauna untuk:

1. Luasan tertentu dari hutan produksi yang tidak terganggu, dan bagian yang tidak rusak.

2.Perlindungan terhadap species fauna dilidungi dan/ atau jarang, langka, terancam punah dan endemik

89%

(Baik)

1. IUPHHK-HA PT Wukirasari telah menyusun prosedur terkait pengelolaan fauna dilindungi, langka, terancam punah dan endemik. Pada saat kegiatan penilikan II tahun 2021 telah terdapat penambahan prosedur serta revisi terkait referensi/

acuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Seluruh prosedur yang tersedia telah mengacu kepada aturan-aturan yang berlaku seperti Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan

Kehutanan Republik Indonesia Nomor

P.106/MENLHK/SETJEN/ KUM.1/12/2018 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.20/MENLHK/SETJEN/ KUM.1/6/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dildungi, IUCN RedList serta Appendix CITES. Proses dan prosedur pengelolaan pada dasarnya akan sangat berbeda untuk setiap jenis atau kelompok jenis fauna dilindungi karena karakteristik fauna dilindungi memiliki perbedaan satu sama lain. Untuk itu, tentu akan dibutuhkan prosedur atau SOP pengelolaan yang spesifik dan berbeda untuk masing-masing spesies dilindungi.

Seperti telah dijelaskan pada verifier 3.4.2 bahwa berdasakan hasil inventarisasi dan identifikasi fauna yang dilakukan oleh IUPHHK-HA PT Wukirasari diketahui terdapat 28 kelompok jenis aves, 3 kelompok jenis mamalia dan 3 jenis kelompok reptil yang tergolong dalam kategori dilindungi, jarang, langka, terancam punah dan endemik. Sampai dengan kegiatan penilikan II tahun 2021 telah terdapat dokumen prosedur yang menjelaskan secara spesifik kegiatan pengelolaan untuk masing-masing jenis tersebut.

2. IUPHHK-HA PT Wukirasari telah berupaya mengimplementasikan pengelolaan fauna tetapi belum sepenuhnya berbasis jenis flora dilindungi, dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat di areal kerjanya. Sampai dengan kegiatan penilikan II tahun 2021, implementasi pengelolaan fauna yang telah dilaksanakan meliputi kegiatan preemtif dan preventif melalui kegiatan pengelolaan kawasan lindung, inventarisasi dan identifikasi fauna, patrol perlindungan hutan serta kegiatan sosialsiasi langsung maupun melalui pemasangan plang laranga/himbauan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.

3. Sampai dengan kegiatan penilikan II tahun 2021 masih terdapat masyarakat yang melakukan kegiatan perburuan jenis fauna terutama untuk jenis-jenis dilindungi seperti Rusa untuk keperluan konsumsi. Namun sejauh ini tidak ditemukan adanya kegiatan perburuan oleh masyarakat untuk kepentingan komersil. Hal ini merupakan salah satu ancaman bagi kelangsungan hidup khususnya dalam hal habitat fauna terutama untuk jenis-jenis dilindungi. Selain itu, Dalam kegiatan pemanfaatan hutan oleh IUPHHK-HA PT Wukirasari baik secara langsung maupun tidak langsung mengganggu kelangsungan hidup satwaliar. Namun telah ada upaya dari pihak auditee dalam menangani ancaman tersebut baik yang diwujudkan dalam tindakan preemtif, preventif maupun represif.

(25)

FM.PHPL-SIC-023 01.03.2018 Halaman 21 dari 36

Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

Kriteria Sosial 4.1

Kejelasan deliniasikawasan operasional perusahaan/

pemegang izin dengan kawasan masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat setempat

95%

(Baik)

1. PT Wukirasari memiliki data/Informasi terkait dengan pola penguasaan dan pemanfaatan SDA/SDH oleh masyarakat yang dijabarkan pada dokumen Addendum ANDAL. Informasi mengenai identifikasi hak-hak dasar masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat setempat dimuat dalam Laporan Participatory Rural Appraisal (PRA) Tahun 2014 dan Surat Keputusan No. 009/SKP/MC-WKS/PK/I/2021 tentang Penetapan Kampung Binaan PT Wukirasari tanggal 08 Februari 2021. Rencana pemanfaatan SDH oleh PT Wukirasari terdapat dalam dokumen RKUPHHK Periode Tahun 2018 – 2027 dan Dokumen RKTUPHHK Tahun 2020 dan 2021.

2. PT Wukirasari memiliki mekanisme penataan batas/rekonstruksi kawasan secara partisipatif dan konflik batas kawasan yang dituangkan dalam dokumen SOP Penataan Batas Partisipatif (No. Dokumen: WKS-SOS-04 – Tanggal 04 September 2017) Rev. 01 Tanggal 3 September 2018; Rev. 02 Tanggal 04 Januari 2021 dan SOP Penyelesaian Konflik (No.

Dokumen: WKS-SOS-06 – Tanggal 04 September 2017) Rev.

01 Tanggal 03 September 2018; Rev. 02 Tanggal 04 Januari 2021. yang sudah mengacu kepada Perdirjen PHPL Nomor:

P.5/PHPL/UHP/PHPL.1/2/2016 tentang Pedoman Pemetaan Potensi dan Resolusi Konflik Pada Pemegang Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK) Dalam Hutan Produksi.

3. PT Wukirasari memiliki mekanisme mengenai pengakuan hak- hak dasar masyarakat hukum adat dan masyarakat setempat dalam perencanaan pemanfataan SDH, yang legal, lengkap dan jelas yang dijabarkan dalam SOP Kelola Sosial Tahun 2021.

4. PT Wukirasari memiliki bukti-bukti tentang luas dan batas kawasan dengan pemanfaatan kawasan hutan oleh masyarakat adat pemilik hak ulayat, yang meliputi batas partisipatif kampung, wilayah hak ulayat serta kawasan- kawasan pemukiman dan kebun yang diusahakan oleh masyarakat, sumber air bersih dan terhadap kawasan-kawasan hak-hak adat secara sosial budaya (tempat keramat). Namun belum mencakup batas luar kawasan perusahaan dengan masyarakat.

5. PT Wukirasari memiliki dokumen terkait pengakuan luas dan batas areal kerja dengan Areal Penggunaan Lain yang sudah diakui oleh para pihak. Dalam kurun waktu ± 1 (satu) tahun (Tahun 2020) tidak terjadi konflik antara perusahaan dengan masyarakat sekitar.

4.2

Implementasi tanggungjawab sosial perusahaan sesuai dengan peraturan

93%

(Baik)

1. PT Wukirasari memiliki dokumen tanggung jawab sosial yang lengkap yang dijabarkan dalam dokumen Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: SK.477/MENHUT-II/2008 tanggal 31 Desember 2008 tentang Perpanjangan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Alam PT Wukirasari Atas Areal Hutan Produksi Seluas ± 116.320

Referensi

Dokumen terkait

Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam (IUPHHK- HA) PT Inhutani I UMH Segah Hulu, Provinsi Kalimantan Utara pada Penilaian Penilikan III dinyatakan

Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEHUTANAN TENTANG TATA CARA DAN PERSYARATAN PERPANJANGAN IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU DALAM HUTAN ALAM (IUPHHK-HA) PADA

Penilikan II IUPHHK-HA PT Kayu Ara Jaya Raya di Provinsi Kalimantan Tengah dinyatakan LULUS karena telah MEMENUHI norma penilaian untuk setiap verifier yang diterapkan

MEMENUHI  Auditee memperoleh Izin Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK) pada Hutan Alam melalui Keputusan Gubernur Provinsi Papua Nomor : 15 Tahun 2002 tentang

ten dan Lada. 2) menganalisis dampak akumu- lasi pencemaran logam berat di lingkungan per- airan dan dalam organ kelamin ovotestis (go- nad) terhadap spermatogenesis pada kerang hi-

bahwa dalam rangka meningkatkan kegiatan bidang perkebunan di lingkungan Pemerintah Propinsi Jawa Timur sesuai dengan kewenangan dan ketentuan berdasarkan

Peningkatan standar mutu dilakukan melalui kegiatan monitoring dan evaluasi (monev), evaluasi diri, audit, dan benchmarking. Evaluasi diri dilakukan terutama

Salah satu pengelompokan jenis saham adalah pengelompokan saham syariah, yaitu saham dari perusahaan-perusahaan yang dalam operasionalnya tidak bertentangan dengan