• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Samsung Sejak 2005 Sumber: (1000logos.net)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Samsung Sejak 2005 Sumber: (1000logos.net)"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Samsung Group merupakan perusahaan konglomerat multinasional terbesar di Korea Selatan yang berpusat di Seoul, Korea Selatan. Samsung memiliki sejumlah anak perusahaan, salah satunya yaitu Samsung Electronics yang menjadi ikon dari Samsung Group. Samsung Electronics merupakan salah satu perusahaan elektronik terbesar di dunia.

Gambar 1.1 Logo Samsung Sejak 2005 Sumber: (1000logos.net)

Samsung pertama kali didirikan pada tahun 1938 oleh Lee Byung Chull dengan hanya bermodalkan 30.000 Won atau sekitar 27 USD. Pada awalnya, Samsung merupakan perusahaan trading pengekspor bahan makanan yang berlokasi di Taegu, Korea Selatan. Seiring berjalannya waktu, Samsung berkembang dan akhirnya berpindah ke Seoul, Korea Selatan pada tahun 1947. Sayangnya perang Korea pecah pada tahun 1950 sampai 1953, yang menyebabkan bisnis Lee berantakan. Usai perang, Lee membangun kembali bisnisnya dan berfokus pada industrialisasi dengan tujuan untuk membantu membangun dan memperbaiki negaranya kembali seusai perang.

(Warta Ekonomi, 2020)

Samsung akhirnya menjajal industri elektronik pada tahun 1969 dengan mendirikan Samsung Electronics dengan televisi hitam putih sebagai produk pertamanya. Samsung Electronics terus berkembang sampai pada akhirnya

(2)

2

memproduksi televisi berwarna, mesin cuci, kulkas, dan microwave pada tahun 1970- an. Pada tahun 1987, Lee Byung Chull meninggal dunia dan digantikan oleh putranya, Lee Kun Hee. Pada periode ini, Samsung Electronics merestrukturisasi bisnis lama dan memulai bisnis baru dengan tujuan menjadi salah satu dari 5 perusahaan elektronik teratas dunia. (Warta Ekonomi, 2020)

Samsung baru meluncurkan produk handphone pada tahun 1988 dengan nama produk SC-100 yang kurang populer di pasaran karena hanya terjual sekitar seribu unit. Namun pada tahun 1993, Samsung megembangkan handphone baru dengan nama SC-700 dengan jaringan CDMA. Samsung kembali mengembangkan produknya dengan merilis handphone dengan jaringan GSM yang dinamai SGH-100 dengan model dan tampilan yang lebih modern. Samsung kembali meluncurkan telepon seluler Mp3 pada tahun 1999, serta mengembangkan ponsel internet nirkabel atau smartphone. Hingga pada akhirnya Samsung meluncurkan smartphone pertamanya pada 2009 yang bernama i7500 dengan Android OS Cupcake. Kemudian Samsung kembali merilis smartphone seri Galaxy pada tahun 2010 yang merupakan awal kesuksesan Samsung di industri Smartphone. (Warta Ekonomi, 2020)

Sampai saat ini, Samsung telah meluncurkan banyak produk smartphone dan telah sukses menjadi produsen smartphone terbesar di dunia yang merajai pasar smartphone. Samsung memiliki beberapa produk unggulannya, diantaranya yaitu Galaxy S Series, Galaxy Note Series, Galaxy A Series, dan masih banyak lagi. Produk smartphone dari Samsung menggunakan Android OS, yang hingga saat ini telah mencapai upgrade sampai ke versi Android 11. Kesuksesan Samsung juga dipengaruhi oleh produknya yang beragam, dari mulai jenis, spek, hingga harga, sehingga bisa meraup pasar dari segmen manapun. Hingga saat ini, Samsung telah meluncurkan banyak sekali produk smartphone, hingga yang paling baru yaitu Samsung Galaxy Z Fold 2, gebrakan baru dalam dunia teknologi dengan smartphone yang bisa dilipat.

(Warta Ekonomi, 2020) 1.1.1 Visi

Pada 2020 ini Samsung memiliki prinsip dasar baru, yaitu “Mengilhami Dunia, Menciptakan Masa Depan”. Samsung menyatakan hal berikut: “Visi ini merupakan inti dari komitmen kami untuk memimpin inovasi dalam teknologi, produk, dan solusi yang mengilhami masyarakat dunia untuk bergabung dengan aspirasi kami dalam menciptakan dunia yang lebih baik, yang penuh dengan pengalaman digital yang lebih

(3)

3

kaya. Karena menyadari tanggung jawab kami sebagai pemimpin kreatif bagi masyarakat dunia, kami juga mengabdikan upaya dan sumber daya kami untuk menawarkan nilai-nilai baru kepada industri dan pelanggan sekaligus memenuhi nilai- nilai bersama dari karyawan dan mitra kami. Samsung Electronics ingin menciptakan masa depan yang menarik dan menjanjikan.” (Samsung, 2020)

1.1.2 Misi

Untuk mencapai visinya, Samsung menetapkan nilai yang tinggi pada teknologi dan karyawannya. Berdasarkan sumber daya manusia dan teknologi, misi Samsung yaitu dengan mengembangkan sumber daya manusia dan keunggulan teknis dengan prinsip manajemen dan meningkatkan sinergi dari keseluruhan sistem manajemen melalui sumber daya manusia dan teknologi. Berdasarkan tujuan perusahaan, misi Samsung yaitu membuat produk dan layanan yang memberi pelanggan kepuasan terbaik dan mempertahankan posisi pertama di dunia dalam lini usaha yang sama. Dari segi kontribusi kepada masyarakat, misi Samsung yaitu berkontribusi untuk kepentingan bersama dan kehidupan yang kaya dan melakukan pernyataan misi oleh anggota masyarakat. (Samsung, 2020)

1.2 Latar Belakang Objek Penelitian

Perkembangan dunia teknologi sangatlah pesat. Saat ini, teknologi digunakan hampir di setiap sektor kehidupan. Perkembangan di dunia teknologi tersebut selaras dengan perkembangan telepon genggam atau handphone. Dalam dua dekade ini, handphone telah berkembang pesat yang sebelumnya hanya bisa untuk menelepon dan mengirim pesan, kini telah berubah menjadi telepon pintar atau smartphone. Tidak hanya untuk menelepon dan mengirim pesan, smartphone juga dapat mengakses internet, sosial media, bahkan mengerjakan pekerjaan seperti mengetik, megedit, mendesain, dan lain- lainnya, hanya dalam satu genggaman saja. Saat ini smartphone sudah bagaikan kebutuhan pokok masyarakat dikarenakan tuntutan pekerjaan yang mengharuskan kepraktisan di tengah mobilitas yang tinggi. Kebutuhan akan smartphone mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Dikutip dari (Cyberthreat, 2020), dibanding periode Januari 2019, pada Januari 2020, jumlah smartphone yang terkoneksi bertambah 15 juta unit atau 4,6 persen.

(4)

4

Gambar 1.2 Pengguna Internet di Indonesia Sumber: (Cyberthreat, 2020)

Pada gambar di atas, dilansir dari Cyberthreat bersama We Are Social melaporkan bahwa dari 272,1 juta penduduk Indonesia terdapat 338,2 juta unit smartphone yang terkoneksi dengan internet, hampir dua kali lipat jumlah pengguna internet yang jumlahnya 175,4 juta jiwa (Cyberthreat, 2020). Maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia telah menggunakan smartphone, bahkan hampir rata-rata orang Indonesia mempunyai lebih dari satu smartphone. Hal tersebut menunjukkan bahwa kebutuhan masyarakat Indonesia akan smartphone terus meningkat. Terdapat banyak jenis smartphone yang tersedia di pasaran, namun salah dua yang paling populer adalah Android dan Apple iOS. Dilansir dari (Tekno Kompas, 2019), Google mengklaim jumlah perangkat aktif dengan sistem operasi Android mencapai 2,5 miliar per bulan, sedangkan Apple iOS 1,4 miliar per bulan. Ovum, perusahaan riset dan bisnis inteligen digital di Inggris, menyebutkan penjualan Android akan mencapai 1,6 miliar di tahun 2020, melampaui Apple yang hanya terjual 284 juta unit (Databoks, 2016). Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa smartphone bersistem Android lebih unggul daripada Apple iOS.

Samsung merupakan merek jawara dari smartphone bersistem Android dari tahun ke tahun. Hal tersebut sejalan dengan hasil survei yang dilakukan oleh Canalys sebagai berikut:

(5)

5

Gambar 1.3 Merek Smartphone Terlaris versi Canalys 2020 Sumber: (HP Sultan, 2021)

Menurut riset yang dilakukan Canalys, Samsung merajai industri smartphone dunia dengan marketshare 21,1 persen pada tahun 2018, dan meningkat di tahun 2019 dengan persentase 21,8 persen (Detik Inet, 2020). Angka tersebut juga kian naik di 2020. Menurut hasil survei, pada kuartal 3 2020, marketshare Samsung kian naik menjadi 23 persen (HP Sultan, 2021). Hasil survei tersebut menunjukkan bahwa Samsung berhasil menjadi peringkat pertama dalam urutan smartphone dunia bahkan sampai kuartal 3 2020.

Tidak hanya di dunia, Samsung juga merajadi raja di marketshare smartphone di Indonesia menurut hasil riset International Data Corporation (IDC) sebagai berikut:

(6)

6

Gambar 1.4 Indonesia Top 5 Smartphone Companies 2019Q2 Sumber: (Technologue, 2019)

Pada gambar memperlihatkan bahwa pada kuartal 4 2018 Samsung merajai marketshare di Indonesia dengan persentase 27 persen, disusul Xiaomi dengan persentasi 20,7 persen. Angka tersebut kian naik di tahun 2019. Pada kuartal 1 2019, persentase marketshare Samsung naik menjadi 31,9 persen, disusul Oppo di posisi kedua dengan persentase 23,2 persen yang berhasil membalap Xiaomi yang turun jauh menjadi 10,8 persen. Namun ternyata di kuartal 2 2019, marketshare Samsung turun menjadi 26,9 persen, dengan para pesaingnya yang kian naik, seperti Oppo yang menjadi 21,5 persen dan Vivo 17 persen.

Berdasarkan riset International Data Corporation (IDC) angka persentase marketshare Samsung pada kuartal-kuartal berikutnya mengalami penurunan sebagai berikut:

Gambar 1.5 Top 5 Smartphone di Indonesia Sumber: (selular.id, 2020)

Posisi pertama yang sebelumnya dipegang oleh Samsung tergantikan oleh Oppo di kuartal 3 2019 dengan persentase 26,2 persen, disusul Vivo dengan persentase

(7)

7

22,8 persen, dan di posisi ketiga Samsung dengan persentase 19,4 persen. Penurunan yang cukup drastis bagi Samsung dibandingkan dengan quartal sebelumnya yang menduduki peringkat pertama. Pada tahun 2020 quartal pertama, Samsung tak juga menunjukkan kenaikan dalam peringkat marketshare di Indonesia. Posisi pertama didapatkan oleh Vivo yang berhasil menjadi pemimpin pasar untuk pertama kalinya, disusul Oppo di posisi kedua, dan Samsung menduduki posisi persentase di bawah 20 persen. Di kuartal kedua 2020, peringkat 3 besar masih sama dengan kuartal sebelumnya. Namun pada kuartal tiga 2020, marketshare Samsung tak kunjung mengalami peningkatan dan justru harus turun ke posisi keempat. Vivo dan Oppo bertahan di posisi 2 besar, dan di posisi ketiga diduduki oleh Xiaomi yang akhirnya membalap Samsung, dan Samsung bertengger di posisi keempat dengan persentase 17,2 persen (selular.id, 2020).

Gambar 1.6 Top Smartphone Vendors Q4 2020 Sumber: (selular.id, 2021)

Menurut riset yang dilakukan Canalys, posisi Samsung di marketshare Indonesia pada kuartal 4 2020 kian turun menjadi posisi kelima, disusul oleh realme yang berhasil membalap Samsung di marketshare smartphone Indonesia. Sedangkan Vivo, Oppo, dan Xiaomi masih bertahan di posisi 3 besar. Samsung memang menduduki posisi sebagai jawara di Industri smartphone dunia, namun tidak di Indonesia yang justru malah terjadi penurunan yang cukup signifikan selama satu tahun belakangan ini. Dewasa ini, smartphone asal China menjadi sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia. Dilansir dari laporan Counterpoint Research dalam (Tempo Bisnis, 2020), merek China menguasai 73 persen pasar ponsel di Indonesia.

(8)

8

Samsung tak lepas dari mereknya, yang membuatnya menjadi salah satu smartphone dengan teknologi terbaik. Samsung berfokus pada pengembangan produk inovatif baru yang didukung oleh branding dan kampanye promosi yang kuat.

Samsung memilih untuk berinvestasi besar-besaran dalam inovasi teknologi. Samsung menggunakan strategi yang bertujuan untuk mengembangkan dan memasarkan produk sambil membangun citra sebagai merek berkualitas tinggi dengan harga premium.

Tujuannya adalah untuk membangun posisi menggunakan inovasi teknologi sambil merancang lebih banyak daya tarik. Strategi pemasaran Samsung berfokus pada pembuatan kampanye promosi untuk membangun citra merek Samsung. Samsung memahami bahwa teknologi mutakhir tidak selalu menjamin kesuksesan pasar, maka dari itu Samsung juga berfokus pada pengembangan dan desain produk. Tujuan mereka adalah untuk menciptakan produk yang memberikan manfaat yang setidaknya menurut beberapa segmen konsumen sepadan dengan harganya. (Pro Echo Solutions, 2020)

Selain itu, Samsung juga dapat mencakup berbagai macam segmen pasar dikarenakan banyaknya jenis smartphone yang Samsung keluarkan, mulai dari yang murah hingga yang mahal. Kualitas yang diberikan oleh Samsung juga diterapkan secara rata kepada produk-produknya secara konsisten, baik dari smartphone entry- level, mid-range, maupun flagship. Selain itu, Samsung juga terus berinovasi pada produknya, hampir setiap smartphone yang Samsung keluarkan selalu hadir dengan inovasi baru yang biasanya akan ditiru oleh brand-brand kompetitor. Namun dengan segala kelebihan yang Samsung miliki, nyatanya posisi Samsung sebagai marketshare smartphone di Indonesia berhasil digeser dengan begitu cepatnya. Dalam kurun waktu kurang lebih satu tahun, Samsung langsung terjun ke posisi ke empat dari posisi pertama yang sudah dipegangnya selama 6,5 tahun. Seperti yang dikatakan Light dalam (Yoestini & Rahma, 2007:262), perang pemasaran akan berubah dan berganti menjadi perang merek, dimana sebuah perang yang akan menimbulkan kesenjangan, atau persaingan dengan dominasi.

Ekuitas merek merupakan salah satu pendorong untuk meningkatkan penjualan sehingga tujuan Samsung dapat tercapai. Pengetahuan mengenai ekuitas merek menjadi penting bagi Samsung pada saat dihadapkan dengan beberapa permasalahan seperti menurunnya pendapatan perusahaan sehingga mengakibatkan melambatnya pertumbuhan dan perkembangan perusahaan. Dalam meningkatkan

(9)

9

kesadaran masyarakat terhadap suatu produk, pemasar perlu melakukan suatu terobosan melalui ekuitas merek. Dalam proses pemasaran suatu produk, ekuitas merek menjadi alat bantu dalam menyampaikan pesan kepada masyarakat tentang keberadaan produk tersebut ke pasar yang dituju. Ekuitas merek yang tidak efektif tentunya akan menghambat perusahaan untuk berkembang. Maka dari itu, perusahaan perlu mengetahui situasi pasar dan menciptakan produk sesuai kebutuhan pasar.

Strategi yang efektif dalam permasalahan tersebut adalah dengan menciptakan ekuitas merek yang kuat. (Surrachman, 2008)

Semakin kuat ekuitas merek maka semakin besar daya tarik untuk mengajak konsumen agar membeli atau mengonsumsi produk yang ditawarkan perusahaan.

Ekuitas merek dapat mempengaruhi konsumen dalam memberikan respons terhadap tindakan pemasar. Oleh karena itu, pengambilan keputusan pembelian sangat dipengaruhi oleh merek dan persepsi konsumen terhadap merek tersebut. Menurut (Kotler, 2011) keputusan pembelian adalah tindakan dari konsumen untuk mau membeli atau tidak terhadap produk.

Seperti yang sudah diketahui, smartphone sudah menjadi sebuah kebutuhan yang krusial di zaman sekarang, salah satunya untuk berselancar di internet. Dilansir dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dalam (databoks, 2020), Jawa Barat menjadi provinsi dengan pengguna internet terbesar di Indonesia.

(10)

10

Gambar 1.7 Jumlah Pengguna Internet Berdasarkan Provinsi Sumber: (databoks, 2020)

Pada 2020, pengguna internet di Jawa Barat berjumlah 35,1 juta dari total 197,1 juta pengguna internet di seluruh Indonesia. Di sini, kontribusi Jawa Barat mencapai 17,8% dari total pengguna internet di Indonesia. Dilansir dari (Pojok Bandung, 2017), jumlah warga kota Bandung sekitar 2,4 juta – 2,5 juta jiwa, namun pengguna handphone di kota Bandung menyentuh angka 5 juta. Jadi dapat disimpulkan bahwa banyak warga kota Bandung yang menggunakan lebih dari satu handphone. Hal ini

(11)

11

menunjukkan bahwa masyarakat kota Bandung merupakan konsumen smartphone yang sangat potensial. Di Kota Bandung sendiri terdapat beberapa pusat perbelanjaan elektronik seperti Bandung Elektronik Center (BEC), Butik Dukomsel, Megacell, dan masih banyak lagi. Sehingga tidak sulit bagi masyarakat kota Bandung untuk mendapatkan smartphone.

Implementasi strategi membangun ekuitas merek yang tepat akan membuat pesan yang disampaikan ke konsumen dapat tepat sasaran dan diterima dengan baik.

Ekuitas merek merupakan nilai plus bagi produk, di mana nilai tersebut ditampilkan dalam bentuk cara konsumen merasa, bertindak, dan berpikir terhadap suatu merek.

Menurut Aaker dalam (Sadat, 2009:165), terdapat empat elemen utama dalam ekuitas merek atau brand equity yaitu brand awareness, brand association, percieved quality, dan brand loyalty. Dari teori tersebut, penulis melakukan survei pra-penelitian dengan menggunakan kuesioner terhadap 30 responden mengenai ekuitas merek atau brand equity dari Samsung berdasarkan empat dimensi tersebut. Tujuan diadakannya kuesioner survei pra-penelitian ini yaitu sebagai data pendukung untuk dapat mengetahui apakah permasalahan yang ada sudah sesuai atau masih terdapat beberapa masalah yang mungkin dapat ditemui oleh peneliti dan seberapa besar pengaruh dari dimensi yang ada. Berikut adalah hasil dari kuesioner survei pra-penelitian tersebut:

Gambar 1.8 Hasil Kuesioner Dimensi Brand Awareness Sumber: Hasil Olah Data Peneliti

Gambar di atas menunjukkan hasil kuesioner dimensi brand awareness, di mana dari pertanyaan di atas, hanya 8 responden yang mengingat Samsung ketika diminta menyebutkan satu merek smartphone. Sedangkan 22 responden lainnya

27%

73%

Ketika diminta untuk menyebutkan satu merek smartphone, merek apakah yang pertama muncul di

benak Anda?

Samsung Selain Samsung

(12)

12

persen mengingat merek yang bukan Samsung. Dari sini dapat disimpulkan bahwa brand awareness dari Samsung masih kurang, yang mana menandakan bahwa Samsung belum menjadi top of mind dari pada para pengguna smartphone. Hal ini menunjukkan bahwa masih kurangnya kesadaran para pengguna smartphone terhadap eksistensi Samsung yang berarti Samsung masih belum maksimal dalam mengupayakan mereknya sebagai pilihan utama yang ada di pikiran para konsumen.

Gambar 1.9 Hasil Kuesioner Dimensi Brand Association Sumber: Hasil Olah Data Peneliti

Gambar di atas menunjukkan hasil kuesioner dimensi brand association, di mana 16 responden memiliki kesan yang baik dan positif terhadap merek Samsung.

Sedangkan 14 responden lannya memiliki kesan yang sebaliknya yaitu kurang baik.

Dari sini dapat disimpulkan bahwa Samsung telah cukup berhasil membuat kesan baik di benak dan ingatan para pengguna smartphone.

Gambar 1.10 Hasil Kuesioner Perceived Quality Sumber: Hasil Olah Data Peneliti

47% 53%

Apa yang ada di benak Anda ketika mendengar merek Samsung?

Kesan yang baik dan positif. Sebaliknya, kesan yang kurang baik.

53% 47%

Menurut Anda, bagaimana kualitas smartphone dari Samsung?

Baik Kurang Baik

(13)

13

Gambar di atas menunjukkan hasil kuesioner dimensi percieved quality, di mana 14 responden menganggap kualitas smartphone Samsung baik. Sedangkan, 16 responden lainnya beranggapan bahwa kualitas smartphone Samsung kurang baik. Hal tersebut menunjukan bahwa masih lebih banyak pengguna smartphone yang menganggap kualitas dari Samsung kurang baik.

Gambar 1.11 Hasil Kuesioner Dimensi Brand Loyalty Sumber: Hasil Olah Data Peneliti

Gambar di atas menunjukkan hasil kesioner dimensi brand loyalty, di mana hanya 5 responden yang merupakan pelanggan dari Samsung. Sedangkan, 25 responden lainnya bukan merupakan pelanggan Samsung. Hal ini menunjukkan bahwa responden masih banyak yang belum menanamkan loyalitasnya terhadap merek Samsung yang mana menunjukkan bahwa Samsung masih belum dapat membuat para konsumen menjadi pelanggan mereka.

Gambar 1.12 Hasil Kuesioner Variabel Keputusan Pembelian Sumber: Hasil Olah Data Peneliti

25%

75%

Apakah Anda merupakan pelanggan dari suatu merek smartphone? Jika iya, apakah merek itu?

Samsung Selain Samsung

65%

35%

Ketika Anda akan membeli smartphone, merek apakah yang akan Anda pilih?

Samsung Selain Samsung

(14)

14

Gambar di atas menunjukkan hasil kuesioner dimensi keputusan pembelian, dimana hanya 6 responden memilih Samsung ketika akan membeli smartphone.

Sedangkan 24 responden lainnya tidak memilih Samsung. Hal ini menunjukkan bahwa lebih banyak responden yang tidak mantap memilih Samsung sebagai pilihan pertama ketika akan membeli smartphone. Hal tersebut menunjukkan adanya masalah pada Samsung dan diperlukannya penelitian lebih lanjut untuk membuktikan kebenarannya.

Ekuitas merek atau brand equity sangat berpengaruh terhadap keputusan pembelian dari konsumen. Jika perusahaan berhasil membangun ekuitas merek yang kuat maka akan terbentuk persepsi yang baik dari merek tersebut dalam diri konsumen, di mana hal tersebut akan menarik konsumen dalam keputusan pembeliannya. Setelah konsumen merasa puas, maka loyalitas konsumen akan terbentuk dengan sendirinya.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh (Adam & Akber, 2016), bahwa brand equity mempengaruhi keputusan pembelian konsumen setiap kali membeli ponsel. Oleh karena itu, ekuitas merek memiliki peran sangat penting dalam keputusan pembelian.

Perusahaan dikatakan berhasil dengan ekuitas mereknya jika keempat dimensi dari ekuitas merek dapat diraih. Berdasarkan fenomena di atas, maka peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Brand Equity Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Samsung di Kota Bandung”.

1.3 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, peneliti mengurai uraian masalah sebagai berikut:

a. Bagaimana brand equity smartphone Samsung di kalangan masyarakat Bandung?

b. Bagaimana keputusan pembelian smartphone Samsung di kalangan masyarakat kota Bandung?

c. Seberapa besar pengaruh brand equity terhadap keputusan pembelian smartphone Samsung di kalangan masyarakat kota Bandung secara parsial?

d. Seberapa besar pengaruh brand equity terhadap keputusan pembelian smartphone Samsung di kalangan masyarakat kota Bandung secara simultan?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:

(15)

15

a. Untuk mengetahui brand equity smartphone Samsung di kalangan masyarakat kota Bandung.

b. Untuk mengetahui keputusan pembelian smartphone Samsung di kalangan masyarakat kota Bandung.

c. Untuk mengetahui besarnya pengaruh brand equity smartphone Samsung terhadap keputusan pembelian di kalangan masyarakat kota Bandung secara parsial.

d. Untuk mengetahui besarnya pengaruh brand equity smartphone Samsung terhadap keputusan pembelian di kalangan masyarakat kota Bandung secara simultan.

1.5 Kegunaan Penelitian

Ada pun kegunaan dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut:

a. Aspek Teoritis

Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan dapat menambah wawasan mengenai ilmu pengetahuan pemasaran, khususnya yang berkaitan dengan ekuitas merek atau brand equity dan keputusan pembelian atau purchase decision.

b. Aspek Praktis

Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat bagi perusahaaan dan menambah informasi serta masukan tentang pentingnya brand equity dalam mempengaruhi keputusan pembelian konsumen dan diharapkan dapat membantu dalam mengembangkan strategi perusahaan yang dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan.

1.6 Waktu dan Periode Penelitian

Dalam melaksanakan proses penelitian, peneliti melakukan penelitian pada masyarakat kota Bandung. Penelitian ini dilakukan selama 6 bulan dari bulan November 2020 sampai dengan Mei 2021.

1.7 Sistematika Penulisan

Adanya sistematika penulisan ini memiliki tujuan sebagai gambaran umum mengenai isi dari tiap bab. Penelitian ini terdiri dari lima bab, dengan penjelasan sebagai berikut:

(16)

16 BAB I PENDAHULUAN

Bab ini merupakan pendahuluan yang berisikan tentang gambaran umum objek penelitian, latar belakang penelitian, identifikasi masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini membahas tentang teori-teori terkait topik bahasan dan variabel penelitian sebagai dasar bagi penyusunan kerangka pemikiran dan perumusan hipotesis yang meliputi rangkuman teori dari para ahli, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, hipotesis penelitian, dan ruang lingkup penelitian sebagai batas penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menguraikan penjelasan mengenai jenis penelitian, variabel penelitian, tahapan penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, uji validitas dan uji realibilitas, dan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan mengenai hasil dan pembahasan terkait topik pembahasan yang diangkat dalam penelitian yaitu mengenai Pengaruh Brand Equity Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Samsung.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisikan uraian tentang kesimpulan dari penelitian dan saran-saran yang dapat dijadikan rekomendasi serta pertimbangan bagi perusahaan terkait dengan pengatuh brand equity terhadap keputusan pembelian konsumen.

Gambar

Gambar 1.1 Logo Samsung Sejak 2005  Sumber: (1000logos.net)
Gambar 1.2 Pengguna Internet di Indonesia  Sumber: (Cyberthreat, 2020)
Gambar 1.3 Merek Smartphone Terlaris versi Canalys 2020  Sumber: (HP Sultan, 2021)
Gambar 1.4 Indonesia Top 5 Smartphone Companies 2019Q2  Sumber: (Technologue, 2019)
+6

Referensi

Dokumen terkait

 64 concurrent communication dengan codec G729 menyebabkan penyedia jasa harus memiliki bandwidth sebesar 64 x 2 x 31.2 kbps (2 Mbps upload dan 2 Mbps download).. Penyedia Jasa (ii)

SpeedCrete®, salah satu produk berkualitas dari Holcim Indonesia, banyak diminati perusahaan pengembang dan operator jalan tol pada tahun 2013, dengan volume penjualan naik hingga

Analisis XRD menunjukkan bahwa partikel nano TiO 2 baik yang terbentuk pada kain katun maupun dalam bentuk padatan mempunyai fase anatase dengan.. ukuran kristal

Endapan Epitermal High Sulfidation terbentuk oleh sistem dari fluida hidrotermal yang berasal dari intrusi magmatik yang cukup dalam, fluida ini bergerak secara vertikal dan

Rapat Kerja Nasional Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Pusat dan Daerah dengan LPPN dan LPPD se-Indonesia di Pontianak, tentang kesiapan daerah (LPPD)

Menyikapi hal ini penulis mencoba untuk melakukan sebuah analisis rasio keuangan terhadap kinerja keuangan perusahaan pada PT Bintang Kaltim Perkasa di Samarinda karena

Kriteria 2. 1.  Keberadaan dan penerapan sistem penelusuran bahan baku (termasuk kayu impor) dan hasil 

I. Pendapat dalam kalangan hukum Indonesia, membenarkan bahwa para pihak yang berkontrak memperjanjikan penyelesaian masalah-sengketa mereka melalui suatu peradilan