GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)
Disetujui oleh Dekan FakRevisi ke: Tanggal: SPMI-UNDIP/GBPP/xx.xx.xx/xxx
Mata Kuliah : Fisika Matematika II
Kode/ Bobot : PAF 215/4 sks
Deskripsi singkat : Mata Kuliah Fisika Matematika II merupakan kelanjutan dari Mata kuliah Fisika Matematika I dengan materi kuliah berisi konsep matematika lanjutan yang kemudian diaplikasikan pada hukum-hukum Fisika dari suatu fenomena fisis yang lebih lanjut pula. Untuk mengikuti kuliah ini diperlukan kemampuan matematika yang sudah cukup mapan sehingga harus menguasai dahulu materi kuliah Fisika Matematika I (merupakan syarat utama untuk mengikuti kuliah Fisika Matematika II). Materi kuliah Fisika Matematika II terdiri dari Kalkulus Variasi, Analisis Tensor, Fungsi-Fungsi Khusus, Variabel Kompleks, Persamaan Differensial Khas dan Persamaan Differensial Parsial. Dari materinya bisa dilihat bahwa kuliah ini menekankan kepada bentuk formulasi matematika lanjutan yang diaplikasikan pada hukum-hukum Fisika yang lebih kompleks pula dan meliputi penelaahan dalam masalah perhitungan aksi (action) dari suatu persamaan fisis dengan menggunakan konsep kalkulus variasi yang dipadukan dengan persamaan gerakan pada koordinat n dimensi (tensor) serta pemecahan persamaan differensial orde dua khusus, fungsi kompleks serta transformasi dari fungsi posisi terhadap momentum (Fourier) berbagai integrasi lanjutan yang diselesaikan dengan transformasi Laplace.
Standar kompetensi (SK) : Pada akhir kuliah ini, mahasiswa dapat menghubungkan berbagai konsep matematika lanjutan untuk menyelesaikan permasalahan yang dinyatakan dalam hukum-hukum Fisika lanjutan
1 2 3 4 5 6 7
No Kompetensi dasar (KD) Pokok bahasan Sub pokok bahasan Metode Pembelajaran Soft skill* Pustaka
1 Mahasiswa dapat:
Menemukan titik stasioner suatu fungsi untuk menentukan jarak/lintasan antara dua titik
Menjelaskan persamaan Euler
Menemukan geodesi suatu bidang menggunakan persamaan Euler
Menjelaskan persamaan Euler pada koordinat polar
Menemukan fungsi kurva menghubungkan dua titik dan lintasan menggunakan persamaan Euler pada koordinat polar
Menemukan persamaan gerak sistem mekanik
Kalkulus Variasi Persamaan Euler
Persamaan Euler dalam koordinat polar dan problem Brachistochrone
Fungsi beberapa variabel (Prinsip Hamilton/Persamaan Lagrange)
Problem Isoperimetrik
Ceramah, diskusi dan latihan soal
3 x 100 menit.
(Pertemuan ke 1 - 3)
4, 6, 11 [1] : 383 – 406.
[4] : 1038 -1077
menggunakan prinsip Hamilton (persamaan Lagrange)
Menemukan persamaan kurva dalam problem isoperimetrik
2 Mahasiswa dapat:
Menuliskan notasi skalar dan vektor dalam operasi penulisan tensor.
Menghubungkan antara Tensor dan Matriks
Menuliskan operasi Tensor menggunakan notasi-notasi matriks.
Menjelastkan aturan penyederhanaan penulisan tanda penjumlahan dalam tensor (konvensi penjumlahan Einstein).
Menjelaskan aturan penulisan operasi vektor- vektor kontravarian yang diungkapkan dalam notasi Tensor dan operasi matriks.
Menjelaskan aturan penulisan operasi vektor- vektor kovarian yang diungkapkan dalam notasi Tensor dan operasi matriks.
Menjelaskan aturan penulisan invarian (skalar) yang diungkapkan dalam notasi Tensor dan operasi matriks.
Menjelaskan operasi penulisan Tensor Orde kedua atau lebih
Menghubungkan tensor orde-2 dengan operasi matriks
Menuliskan beberapa notasi matematik seperti tensor metrik, simbol Levi-Civita dan jarak lintasan dengan menggunakan tensor metrik.
Membuktikan persamaan Maxwell dari kasus Tensor Medan Elektromagnetik.
Analisis Tensor Skalar dan Vektor
Hubungan diantara Tensor dan Matrik
Konvensi Penjumlahan Einstein
Vektor-vektor kontravarian
Vektor-vektor kovarian.
Skalar (invarian)
Tensor Orde dua atau lebih.
Notasi Matematik dalam tensor.
Aplikasi Tensor pada persamaan Maxwell.
Ceramah, diskusi dan latihan soal
3 x 100 menit (Pertemuan ke 4 - 6)
4, 6, 11 [1] : 407 – 453.
[4] : 133 – 163.
3 Mahasiswa dapat:
Menuliskan perumusan fungsi-fungsi khusus (faktorial, gamma, beta, error, green, Delta Dirac dan fungsi eliptik)
Menghitung integrasi menggunakan fungsi faktorial
Fungsi-Fungsi
Khusus Fungsi faktorial
Fungsi Gamma untuk n kecil dan negatif
Formula-formula penting fungsi Gamma
Fungsi Gamma untuk n besar
Ceramah, diskusi dan latihan soal
4 x 100 menit.
(Pertemuan ke 7 - 10)
4, 6, 11 [1] : 457 – 481.
[4] : 499 – 533.
[5] : 258 - 294, 507 - 561
Menghitung integral menggunakan fungsi gamma
Membuktikan formula-formula penting fungsi Gamma
Membuktikan persamaan yang menghubungkan fungsi gamma dan fungsi beta
Menghitung integral dengan mengkombinasikan fungsi gamma dan fungsi beta
Memperkirakan Fungsi Gamma untuk nilai n yang sangat besar dalam bentuk rumus Stirling
Menghitung integral menggunakan fungsi Beta dan fungsi Error untuk menyelesaikan kasus- kasus dalam ilmu geofisika.
Menghitung integral eliptik dalam bentuk Legendre dan Jacobi
Menghitung panjang lengkungan ellpis, contoh pada gerak pendulum
Menjelaskan pengertian fisis Fungsi Green dan Delta Dirac
Menemukan solusi persamaan diferensial menggunakan fungsi Green dan Delta Dirac
dan Formula Stirling
Fungsi Beta
Fungsi Error
Fungsi dan Integral Eliptik
Fungsi Green
Fungsi Delta Dirac.
4 Mahasiswa dapat:
Menjelaskan definisi fungsi analitik yang mempunyai sebuah turunan.
Menyebutkan teorema-teorema yang mendasari kondisi dari persamaan Cauchy- Riemann
menjelaskan definisi fungsi harmonik
Menjelaskan integral lintasan tertutup yang memenuhi syarat Cauchy.
Menyebutkan peryaratan teorema Cauchy bagi integral lintasan tertutup.
Menguraikan definisi dari deret Laurent serta koefisien dari deret Laurent.
Menjelaskan definisi teorema Residu dengan titik singular yang terisolasi.
Menghitung residu dengan memakai deret
Fungsi Variabel
kompleks Pengertian fungsi analitik.
Persamaan Cauchy-Riemann dan fungsi harmonik
Integral lintasan tertutup.
Teorema Cauchy
Deret Laurent
Teorema Residu
Cara menentukan Residu
Penggunaan residu untuk menghitung integral-integral tertentu
Pemetaan konformal
Ceramah, diskusi dan latihan soal
3 x 100 menit.
(Pertemuan ke 11 - 13)
4, 6, 11 [1] : 579 – 630.
[4] : 404 – 497.
[5] : 383 – 443.
Laurent, kutub sederhana serta multi kutub.
Menghitung integral-integral dari koordinat polar, bentuk kompleks dan lain-lain menggunakan residu
Menghubungkan pemetaan konformal koordinat dua dimensi dari koordinat kartesian ke koordinat polar atau sebaliknya.
5 Mahasiswa diharapkan sedikitnya mampu memahami dan menjelaskan tentang:
Fungsi generator Bessel, untuk mencari solusi Fungsi Bessel dan persamaan diferensial orde dua dari Fungsi Bessel dengan menggunakan cara penderetan.
Solusi Fungsi Bessel lainnya yang disebut sebagai Fungsi Neumann dan Fungsi Hankel.
Aplikasi persamaan diferensial Bessel pada solusi persamaan penjalaran gelombang elektromagnetik dalam silinder konduktor pada sistem koordinat silinder.
Orthogonalitas Fungsi Bessel dalam bentuk integral dari fungsi Bessel yang dapat digunakan untuk mencari konstanta normalisasi pada persamaan Bessel.
Fungsi generator Legendre, untuk mencari solusi Fungsi Legendre dan persamaan diferensial orde dua dari Fungsi Legendre dengan menggunakan cara penderetan.
Fungsi turunan dari Legendre yang disebut sebagai Fungsi Legendre asosiasi serta mencari persamaan differensial Legendre asosiasi.
Orthogonalitas Fungsi Legendre dan Legendre Asosiasi dalam bentuk integral yang dapat digunakan untuk mencari konstanta normalisasi pada persamaan Legendre dan Legendre asosiasi.
Aplikasi Fungsi Legendre pada kasus
Persamaan
diferensial bentuk khas.
Fungsi Generator Bessel.
Fungsi Neumann dan Fungsi Hankel.
Aplikasi persamaan differensial Bessel.
Orthogonalitas Fungsi Bessel.
Fungsi generator Legendre.
Fungsi Legendre asosiasi.
Orthogonalitas Fungsi Legendre.
Aplikasi Fungsi Legendre.
Fungsi generator Hermite.
Aplikasi fungsi Hermite.
Fungsi generator Laguerre.
Fungsi Laguerre asosiasi
Aplikasi Fungsi Laguerre Asosiasi.
Ceramah, diskusi dan latihan soal
5 x 100 menit.
(Pertemuan ke 14 - 18)
4, 6, 11 [1] : 483 – 537.
[3] : 50 – 55, 62 – 67, 70 – 76.
[4] : 675 – 879.
[5] : 74 – 152.
potensial listrik dari sumber muatan tunggal (monopol) serta Fungsi Legendre asosiasi untuk pemecahan solusi Persamaan Laplace dalam koordinat bola.
Fungsi generator Hermite, untuk mencari solusi Fungsi Hermite dan persamaan diferensial orde dua dari Fungsi Hermite serta orthogonalitas Fungsi hermite dengan menggunakan cara pendifferensialan.
Aplikasi Fungsi Hermite pada kasus osilator harmonik 1 Dimensi.
Fungsi generator Laguerre, untuk mencari solusi Fungsi Laguerre dan persamaan diferensial orde dua dari Fungsi Laguerre serta orthogonalitas Fungsi laguerre dengan menggunakan cara penderetan.
Fungsi turunan dari Laguerre yang disebut sebagai Fungsi Laguerre asosiasi serta mencari persamaan differensial Laguerre asosiasi serta orthogonalitas Fungsi laguerre asosiasi.
Aplikasi Fungsi Laguerre asosiasi pada pemecahan solusi dari Atom hidrogen.
6 Mahasiswa dapat:
Menemukan distribusi temperatur yang tak bergantung waktu sebagai fungsi dari posisi/ruang menggunakan persamaan Laplace
Menemukan distribusi temperatur sebagai fungsi posisi dan waktu menggunakan persamaan difusi
Menemukan fungsi gerak gelombang dan vibrasi
Persamaan
Differensial Parsial Persamaan Laplace dalam koordinat Cartesian
Persamaan Difusi/Aliran Panas
Persaman Gelombang dan Vibrasi
Ceramah, diskusi dan latihan soal
3 x 100 menit.
(Pertemuan ke 19 - 21)
4, 6, 11 [1] : 541 – 576.
[4] : 535- 543.
[5] : 1 – 23.
7. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang:
Bentuk integral dari Transformasi Laplace dan beberapa sifat dari transformasi laplace beserta beberapa latihan soal transformasi Laplace.
Transformasi Laplace Transformasi Laplace
Kebalikan Transformasi Laplace
Transformasi Laplace untuk menyelesaikan persamaan diferensial
Ceramah, diskusi dan latihan soal
3 x 100 menit
4, 6, 11 [1] : 635 – 647.
[2] : 1 - 135 [4] : 965 – 1004.
Bentuk perumusan dari kebalikan transformasi Laplace serta beberapa sifat kebalikan dari Transformasi Laplace.
Menemukan solusi PDB menggunakan transformasi Laplace.
Aplikasi Transformasi Laplace serta kebalikannya pada rangkaian RLC untuk mencari nilai dari arus listrik.
Menjelaskan transformasi Laplace dalam menyelesaikan persamaan diferensial parsial.
Menemukan distribusi temperatur menggunakan transformasi Laplace.
Aplikasi Transformasi Laplace
Penyelesaian persamaan diferensial parsial menggunakan transformasi Laplace.
(Pertemuan ke 22 - 24)
Referensi:
[1] Boas, M.L., 1966, Mathematical Methods in The Physical Sciences, second ed., John Willey & Sons.
[2] Spiegel, Murray R., 1965, Laplace Transforms, Mc Graw-Hill Book Company.
[3] Yariv, Amnon, 1982, An Introduction to Theory and Aplications of Quantum Mechanics, John Wiley and Sons.
[4] Arfken, G. B. And Weber, H. J., 2005, Mathematical Methods for Physicists, Elsevier Academic Press, USA.
[5] Wyld, H. W., 2005, Mathematical Methods for Physics, Advanced Book Program, Perseus Books, Reading, Massachusetts.