• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PEMAHAMAN PROYEK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II PEMAHAMAN PROYEK"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

3

BAB II

PEMAHAMAN PROYEK

2.1 Pengertian Proyek

Mall merupakan pusat perbelanjaan dengan satu atau beberapa department store besar yang dapat menarik toko retail dan restoran. Jenis bangunan, seperti toko atau retail yang dilalui pejalan kaki yang menghadap koridor uatana pusat perbelanjaan. Hal ini berfungsi sebagai sirkulasi dan ruang bersama untuk interaksi antara pengujung dan penjual (Maitland, 1987). Pusat perbelanjaan cenderung diatur secara horizontal. Pada fisik bangunan diberlakukan konsep keseimbangan, skala, proporsi, simetri dan dimensi. Hal ini dikarenakan selain efek fisik, ada juga efek psikologis yang menentukan berhasil atau tidak keputusan desain (Maitland, 1987).

Lifestyle Center merupakan tempat untuk menghabiskan waktu senggang yang memiliki desain bersuasana nyaman dilengkapi dengan fasilitas seperti air mancur dan furnitur jalan (lampu jalan, bangku taman, tanaman, trotoar, dan sebagainya) yang semakin mendukung konduktifitas bagi para pengunjung saat mereka berkeliling santai (Bhatnaga, 2015).

Perbedaan antara Lifestyle Center dengan Shopping Mall adalah daya tarik dapat diklasifikasikan berdasarkan magnet anchor. Dengan kata lain, sementara pusat perbelanjaan umumnya menggunakan departemen store sebagai magnet, Lifestyle Center menggunakan magnet di toko khusus berukuran besar, tempat hiburan, dan bioskop. Terdapat perbedaan lain dari ukurannya, yaitu Lifestyle Center memiliki ukuran luas yang tidak seluas pusat perbelanjaan biasa.

(Maitland, 1987).

2.2 Tipologi Proyek

Keberadaan pusat perbelanjaan menjadikan tempat yang menarik dan berkesan di kota karena merupakan tempat yang didatangi penduduk kota. Ada beberapa istilah yang dicakup dalam pengertian dari pusat perbelanjaan. Istilah pertama adalah dengan tujuan efesiensi komersial maka bentuk-bentuk usaha perdagangan individu dilakukan secara bersama-sama (Beddington, 1982). Lalu istilah kedua adalah dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya, tempat penukaran dan penyaluran barang dan jasa yang bersifat komersial dengan memerlukan perencanaan dan perancangan yang mendetail (Gruen, 1973). Sedangkan istilah ketiga adalah sistem penyewaan unit untuk pedagang individu, kompleks perbelanjaan terencana dengan manajemen terpusat, diawasi oIeh seorang manajer dengan tanggung jawab keseIuruhan (Beddington, 1982).

Pusat perbelanjaan merupakan penggambaran dari sebuah kota yang tersusun dari unsur unsur (Rubeinstein H. M., 1978), ada empat unsur yang dicakup didalamnya. Unsur pertama adalah

(2)

4 Anchor yang merupakan pusat atau daya tarik dari bangunan pusat perbelanjaan dan berfungsi

sebagai sorot utama. Unsur kedua adalah Anchor minor yang merupakan varian dari realisasi kawasan berupa toko retail, freshmarket, game center, dan bioskop. Unsur ketiga adalah Street Mall yang merupakan varian jalan berupa sorot utama atau pedestrian yang menghubungkan toko-toko.

Sedangkan unsur keempat adalah taman atau ruang terbuka yang merupakan tempat luar ruangan yang menjadi batas pusat perbelanjaan.

2.3 Studi Preseden 2.3.1. Cihampelas Walk

CihampeIas WaIk memiliki konsep utama yaitu open air mall. Open air mall dapat didefinisikan sebagai beberapa bangunan terpisah yang di dalamnya terdapat akses antar bangunan yang mengkoneksi ruang indoor dan outdoor bangunan terlihat pada kedua Gambar 2.1. Acara khusus ditawarkan di area atrium dengan fasilitas yang sesuai dengan lifestyIe dan kehidupan sehari- hari pengunjung, yaitu kuliner, bermain, berbelanja di toko retail atau di freshmarket, bermain di game center, pergi ke bioskop atau sekedar jalan-jalan.

Gambar 2. 1 Cihampelas Walk Sumber: angkutkoper.com

Semua kafe, wadah makanan, minuman, serta lounge terletak di sisi terluar gedung yang befungsi untuk menciptakan ruang yang menarik bagi pengunjung dan pejalan kaki yang berjalan di sepanjang area makan, dan ada juga pusat perbelanjaan di jalan di antara restoran yang terlihat pada Gambar 2.2. Akses pejalan kaki Cihampelas dapat dicapai dengan kendaraan umum maupun pribadi terlihat pada kedua Gambar 2.3.

(3)

5

Gambar 2. 2 Sirkulasi terluar Cihampelas Walk Sumber: kotakami.com

Gambar 2. 3 Akses Pengunjung Cihampelas Walk Sumber: Destinasiku.com

Desain bangunan di Cihampelas Walk, bentuk yang melengkung, serta pilar-pilar bangunan memiliki efek miring yang terlihat sangat menarik. Hal itu membuat peningkatan pada pengalaman berjalan pengunjung dan ingkungan. Karena bentuk jalan di Iuar bangunan mendominasi dan berpengaruh pada bentuk dan tampilan gedung yang dapat dilihat pada Gambar 2.4.

Gambar 2. 4 Fasad Cihampelas Walk Sumber: tripadvisor.co.id

(4)

6

Gambar 2. 5 Sirkulasi dalam yang tertutup Sumber: bandungdiary.id

Gambar 2. 6 Sirkulasi luar dengan penutup atap Sumber: tripadvisor.co.id

Gambar 2. 7 Sirkulasi tanpa penutup atap Sumber: bolulembang.co.id

(5)

7 Ada tiga bagian sirkulasi yang berada di Cihampelas Walk. Bagian pertama pada Gambar 2.5

merupakan sirkulasi pusat perbelanjaan yang benar-benar tertutup. Bagian kedua pada Gambar 2.6 merupakan sirkulasi outdoor dengan penutup atap untuk perlindungan. Sedangkan bagian ketiga pada Gambar 2.7 adalah sirkulasi tanpa penutup atap. Melalui sirkulasi, pengunjung dapat mendepatkan berbagai pengalaman spasial, dan pada hari yang panas atau hujan, mereka dapat dengan mudah bergerak untuk meneduh.

2.3.2. Antea Lifestyle Center

Pada gambar 2.8 dilihat Antea Lifestyle Center memiliki konsep utama yaitu semi open space, karena Antea Lifestyle Center dirancang oleh Sordo Madaleno Arquitectos, Mexico untuk desain area bisnis dengan konsep semi open space dengan unsur open green space.

Gambar 2. 8 Ruang dalam Antea Lifestyle Center Sumber: jotravelguide.com

Antea Lifestyle Center merupakan pusat perbelanjaan dengan fasilitas central atrium yang menjadi inti bangunan dengan terdapat juga dua retail besar (Liverpool dan Palacio de Hierro) yang merupakan anchor point di sisi kiri dan kanan terlihat pada Gambar 2.9. Terdapat juga 8 retail yang menjadi sub-anchor.

(6)

8

Gambar 2. 9 Denah Antea Lifestyle Center Sumber: sordomadaleno.com

Pada gambar 2.10 terlihat ada tiga lantai dengan luas retail 142.655 meter². Selain retail, Antea Lifestyle Center memiliki area tempat makan, bioskop, hotel, restoran, dan pusat kebugaran.

Hampir seluruh ruang terbuka properti ini digunakan sebagai kawasan hijau, kecuali ruang depan bangunan yang merupakan area hijau Antea Lifestyle Center terlihat pada Gambar 2.10.

Gambar 2. 10 RTH Antea Lifestyle Center Sumber: pinterest.com

2.3.3. Puerta La Victoria Lifestyle Center

Pada Gambar 2.11 terlihat Puerta La Victoria Lifestyle Center memiliki konsep yaitu semi open space dan open air mall. Bangunan yang terletak Mexico ini dirancang oleh Grow Arquitectos di lahan seluas 41.255m² dengan luas bangunan 160.000 m².

(7)

9

Gambar 2. 11 Puerta La Victoria Lifestyle Center Sumber: fibrashop.mx

Pada gambar 2.12 dilihat Puerta La Victoria Lifestyle Center merupakan area komersil yang merangkap sebagai fashion mall shopping center. Fasilitas yang terdapat di area ini yaitu hotel, gymnasium, retail dan toko-toko khusus, pelayanan relaksasi, area rekreasi dan hiburan, serta food halls outdoor. Bangunan ini dibangun dengan tujuan menjadi eksistensi dari daerah Urban Constituyentes Avenue, dengan menyediakan area pejalan kaki yang terletak tepat berada di tengah area Lifestyle Center ini dengan area komersialnya yang berada di ruang terbuka.

Gambar 2. 12 Indoor Puerta La Victoria Sumber: fibrashop.mx

(8)

10

a) Denah Basement Puerta la Victoria b) Denah Lantai 1 Puerta la Victoria

c) Denah Lantai 2 Puerta la Victoria d) Denah Lantai 3 Puerta la Victoria

Gambar 2. 13 Denah Puerta La Victoria Sumber: puertalavictoria.mx

Bangunan ini terbagi menjadi tiga lantai utama dengan satu lantai basement yang diperuntukan sebagai area parkir serta power center untuk area komersil dan pertokoan. Pada Lantai satu, terdapat area pejalan kaki dengan sistem double loaded corridor yang terbagi atas tiga tingkat yang didesain dengan model arcade. Di area ini terdapat sebuah anchor yang diikuti dengan berbagai jenis fasilitas hiburan atau rekreasi di lantai teratas terlihat pada Gambar 2.13. Konsep sirkulasi Puerta La Victoria Lifestyle Center dibuat linier agar dikelililingi dengan koridor yang dihuni oleh stall- stall kuliner yang dapat menciptakan sebuah dinamik yang menawarkan berbagai macam pilihan untuk menikmati suasana urban dari Puerta La Victoria Lifestyle Center.

2.3.4. The Breeze, Bumi Serpong Damai

The Breeze, Bumi Serpong Damai memiliki konsep utama yaitu open air mall. Open air mall dapat didefinisikan sebagai beberapa bangunan terpisah yang di dalamnya terdapat akses antar bangunan yang mempertemukan ruang indoor dan outdoor terlihat pada Gambar 2.14. Target pasar

(9)

11 The Breeze, Bumi Serpong Damai berasal dari berbagai kalangan, namun sebagian besar didominasi

oleh kalangan menengah ke atas. Fasilitas yang ditawarkan antara lain hiburan dan makan, area hiburan dibagi menjadi beberapa kategori seperti kecantikan dan kesehatan, olahraga, tempat bermain, dan lain sebagainya. Ada empat fasilitas dining yang dicangkup dalam fasilitas di bangunan The Breeze. Fasilitas pertama adalah Restoran, fasilitas kedua adalah coffee shop, fasilitas ketiga adalah cafeteria, sedangkan fasilitas keempat adalah Food and Beverage.

Gambar 2. 14 Massa bangunan The Breeze, Bumi Serpong Damai Sumber: airbnb.com

Gambar 2. 15 Sirkulasi Ruang dalam The Breeze, Bumi Serpong Damai Sumber: thebreeze.bsdcity.id

Gambar 2. 16 Sirkulasi ruang luar The Breezee, Bumi Serpong Damai Sumber: housingestate.id

(10)

12 Terdapat tiga poin yang menjadi fokus The Breeze, Bumi Serpong Damai, yaitu :

1. Sirkulasi ruang luar bangunan yang mimiliki desain yang unik, dimulai dengan entrance yang didesain menarik, jalan dibangun tidak lurus terlihat pada Gambar 2.15.

2. Sirkulasi yang terkadang menyempit dan mengembang terlihat pada Gambar 2.16.

3. Penggunaan material seperti kaca, beton, baja, dan kayu serta bentuk fasad yang miring dapat memperlihatkan desain bangunan yang modern terIihat pada Gambar 2.17.

Gambar 2. 17 The Breeze, Bumi Serpong Damai Sumber: thebreeze.bsdcity.com

2.4 KesimpuIan studi tipologi dan preseden

Analisis studi preseden sebelumnya dilakukan dengan menganalisis dan membandingkan tida subjek proyek serupa. Preseden yang diambil adalah pusat perbelanjaan dengan fungsi utama sebagai pusat perbelanjaan dan rekreasi masyarakat. Preseden tersebut diantaranya adalah Cihampelas Walk, Antea Lifestyle Center, Puerta La Victoria Lifestyle Center dan The Breeze, Bumi Serpong Damai. Terdapat beberapa hal dari data yang didapatkan utuk diterapkan dalam pertimbangan perancangan.

2.4.1 Cihampelas Walk

Pada gambar 2.18 terdapat hal bisa di implementasikan dari studi preseden Cihampelas Walk adalah pada bagian entrance bangunan. Pada bagian teras entrance pada bangunan ini terdapat retail semi terbuka seperti coffee shop yang terintegrasi langsung dengan lingkungan luar tetapi dengan perlindungan atap terlihat pada Gambar 2.18.

(11)

13

Gambar 2. 18 Entrance Cihampelas Walk Sumber: tourbandung.id

Pada gambar 2.19 terlihat bentuk sirkulasi yang dapat diterapkan yaitu sirkuIasi di daIam maII yang tertutup secara keseIuruhan. SirkuIasi ini memungkinkan pengunjung mendapatkan kenyaman dan kenyamanan karena tidak berada langsung di bawah terik matahari atau hujan.

Gambar 2. 19 Sirkulasi di dalam mall Sumber: tripadvisor.co.id

2.4.2 Antea Lifestyle Center

HaI yang bisa diimplementasikan dari Antea Lifestyle Center adalah Lifestyle Center ini merupakan bangunan dengan konsep semi open space dengan unsur open green space dengan menargetkan cahaya alami, yaitu dapat mengurangi penggunaan energy di dalam ruangan dan menghindari rasa cemas bagi pengunjung karena pemadaman listrik yang dapat mengganggu kenyamanan yang terlihat pada Gambar 2.20. Selain itu dijadikan sebagai saIah satu acuan dalam penyusunan ruang indoor dalam perancangan. peletakkan ruang-ruang dan layout pada Antea Lifestyle Center juga dapat dijadikan sebagai salah satu acuan dalam penyusunan layout ruang dalam peracangan.

(12)

14

Gambar 2. 20 Atrium Antea Lifestyle Center Sumber: sordomadaleno.com

2.4.3 Puerta La Victoria Lifestyle Center

Hal yang bisa di implementasikan dari Puerta La Victoria Lifestyle Center adalah pada bagian zoning yang dimana bangunan ini terbagi menjadi tiga lantai utama dengan satu lantai basement yang diperuntukan sebagai area parkir serta power center untuk area komersil dan pertokoan.

Sirkulasi pejalan kaki di bangunan ini dibuat linier dengan sistem double loaded corridor dan terdapat sebuah anchor yang berfungsi sebagai fasilitas hiburan atau rekreasi. Selain itu dapat dijadikan acuan dalam menyusun program ruang dalam perancangan yaitu dari peletakkan ruang-ruang pada Puerta La Victoria Lifestyle Center.

Gambar 2. 21 Sirkulasi pengunjung di dalam banguan Sumber: archinect.com

2.4.4 The Breeze, Bumi Serpong Damai

Ada empat hal yang dapat diimplementasikan The Breeze, Bumi Serpong Damai adalah:

a. Adanya Koridor

(13)

15

Gambar 2. 22 Koridor The Breeze, Bumi Serpong Damai Sumber: thebreeze.bsdcity.com

b. Toko retaiI yang berhadapan dengan koridor

Gambar 2. 23 RetaiI yang berhadapan koridor Sumber: thebreeze.bsdcity.com

c. Ada dua jenis koridor yang diterapkan di bangunan The Breeze. Jenis koridor pertama adalah terbuka tetapi masih mendapatkan perlindungan dari adanya atap kanopi. Sedangkan jenis koridor kedua adalah semi tertutup yang ditutupi atap kaca dengan bentang lebar sehingga mendapatkan pencahayaan alami.

Gambar 2. 24 Koridor terbuka Sumber: thebreeze.bsdcity.com

(14)

16

Gambar 2. 25 Koridor Semi Tertutup Sumber: thebreeze.bsdcity.com

d. Terdapat elemen-elemen di dalam bangunan The Breeze, Bumi Serpong Damai, yaitu:

 Magnet Primer (Anchor) berupa Ranch Market.

 Magnet Sekunder berupa retail-retail .

 Koridor yang didesain dengan prinsip pedestrian mall sehingga memberikan kesan nyaman dan aman kepada pengunjung.

 Atrium yang terdapat di tengah bangunan, digunakan untuk kegiatan exhibition atau event khusus yang diadakan pengelola mall.

Gambar

Gambar 2. 1 Cihampelas Walk  Sumber: angkutkoper.com
Gambar 2. 4 Fasad Cihampelas Walk  Sumber: tripadvisor.co.id
Gambar 2. 6 Sirkulasi luar dengan penutup atap  Sumber: tripadvisor.co.id
Gambar 2. 8 Ruang dalam Antea Lifestyle Center  Sumber: jotravelguide.com
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan adanya beberapa pendapat di atas maka peneliti mendefinisikan pusat perbelanjaan (shopping center) merupakan suatu pusat belanja yang dibangun pada sebuah

Di sini pula letak pentingnya kerja pers yang dilakukan oleh Rohana, dimana ketika dunia masih terkepung dalam pembagian kerja secara seksual, Rohana mencoba mendobraknya

Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan mediasi perceraian di Pengadilan Agama Sragen adalah sebagai berikut: pra mediasi, mediasi, pasca

Jadual I menunjukkan keputusan kena sasaran bagi dua orang peserta dalam suatu.. pe rtandingan menemb

Sawit Sukses Sejahtera dalam pembangunan masyarakat di Kecamatan Muara Ancalong yang meliputi kontribusi pembangunan masyarakat bidang bantuan sosila yang terdiri dari

kesempatan kepada pebelajar untuk mengkostruksi pengetahuan dan pengalaman mereka sendiri dengan terlibat secara aktif mempelajari materi secara bermakna dengan bekerja

Berdasarkan hasil analisis uji uji efektivitas dependen (dependent sample t-test) pada skor pre-test dan post-test kelompok control, diperoleh t hitung = 8,12 > t tabel =

Berdasarkan ja,aban sub'ek penelitian terhadap kuesioner Olweus (ull 7ictim%<B& didapatkan angkabullying  sebesar ((#K terdiri dari pelaku sebesar ##!KC