PEMANFAATAN LIMBAH NITROGEN UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) OLEH RUMPUT LAUT (Gracilaria
verrucosa) PADA SISTEM BUDIDAYA POLIKULTUR
MUSLIMATUS SAKDIAH
SEKOLAH PASCA SARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2009PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Pemanfaatan Limbah Nitrogen Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) oleh Rumput Laut (Gracilaria verrucosa) pada Sistem Budidaya Polikultur adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.
Bogor, Februari 2009
Muslimatus Sakdiah C151030201
©Hak Cipta milik IPB, tahun 2009 Hak Cipta dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengutip sebahagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB
Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh Karya
tulis dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB
ABSTRACT
MUSLIMATUS SAKDIAH. The Use of Nitrogen Shrimp Waste Litopenaeus vannamei by Gracilaria verrucosa in Shrimp Polyculture System. Under direction of ENANG HARRIS S and CHAIRUL MULUK
This study is aimed to know the quantity of seaweeds (Gracilaria verrucosa) needed to absorb dissolved N from the waste of white shrimp (Litopenaeus vannamei) metabolites in polyculture system, to maintain good quality of water as well as to create an optimal environment condition for growth of vannamei. This study was conducted in six aquaria with the size of 60 x 40 x 50 cm and four cement tanks with the size of 1 x 3 x 1 m. Each cement tank was divided into three compartments by wooden boards and laminated by plastic sheet to avoid mixing between compartments. This study was conducted in two stages.
For the first stage, vannamei was cultivated with the density of 5, 10 and 15 shrimps/100 l; where in the second stage, vannamei with the density of five shrimps/100 l was polycultured with 3.125; 6.250 and 9.375 g of seaweed/l.
During the experiment, shrimp were fed with commercial feed with contain 40%
protein. The result of this study showed that, the differences in density of seaweed was significantly different (P<0.05) toward N retention, weight and survival rates of vannamei as well as to the N retention and weight of seaweed. The density of seaweed (Gracilaria verrucosa) 3.125 g/l has produced survival rate of vannamei up to 82.67% and average weight around 16.99 g. The seaweed has an ability to absorb 95.18% of N from around 15.36 g metabolic waste of vannamei, therefore, it is able to enhance repair the quality of the vannamei cultivation system.
Key word : Litopenaeus vannamei, Gracilaria verrucosa, nitrogen waste, feeding
RINGKASAN
MUSLIMATUS SAKDIAH.
Pemanfaatan Limbah Nitrogen Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) oleh Rumput Laut (Gracilaria verrucusa) pada Sistem Budidaya Polikultur. Dibimbing oleh ENANG HARRIS S dan CHAIRUL MULUK.Dalam suatu budidaya udang, semakin tinggi kepadatan udang yang ditebar, akan semakin banyak jumlah pakan yang harus diberikan. Pakan yang dikonsumsi tidak semua dapat dicerna dan diserap oleh tubuh udang, bagian makanan yang tidak dapat dicerna akan terbuang sebagai feses, sedangkan yang tercerna, diretensi dan ada yang diekskresikan dalam bentuk amoniak melalui insang dan sebahagiannya lagi dibuang dalam bentuk urin. Pemberian pakan yang baik dapat meningkatkan produksi tetapi bersamaan dengan itu, sisa metabolisme udang khususnya N akan semakin meningkat dalam perairan. Keadaan ini akan menyebabkan menurunnya kualitas air. Kandungan N yang tinggi melebihi daya toleransi udang, dapat mengakibatkan kematian. Bertolak dari hal tersebut maka penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumput laut untuk memanfaatkan N terlarut. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan biomassa rumput laut Gracilaria verrucosa yang perlu ditebar untuk menyerap N terlarut di perairan dari sisa metabolisme udang vaname (Litopenaeus vannamei) pada sistem budidaya intensif, agar kualitas air dapat terjaga, serta menghasilkan lingkungan yang optimal untuk hidup dan tumbuhnya udang vaname.
Penelitian ini merupakan model eksperimental laboratorium, dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang dilakukan dalam 2 tahap.
Bahan yang digunakan adalah udang vaname (Litopenaeus vannamei) hasil budidaya di Lampung dengan bobot 6-7 gram. Rumput laut Gracilaria verrucosa berasal dari Karawang. Pakan yang diberikan berupa pakan komersial dengan kandungan protein 40%. Wadah yang digunakan untuk penelitian adalah 6 buah akuarium berukuran 60 x 40 x 50 cm dan 4 buah bak beton berukuran 1 x 3 x 1 m.
Lingkungan wadah pemeliharaan dibuat homogen dengan suhu air dipertahankan pada kisaran 27-30 oC dan salinitas 25-28 ppt.
Tahap 1 menentukan padat tebar dan mengamati hasil ekskresi udang.
Penelitian ini dilakukan dengan 3 perlakuan dan 2 ulangan yaitu 5, 10 dan 15 ekor udang/100 liter air. Kemudian dilanjutkan dengan pengamatan ekskresi. Tahap 2 mengamati pemanfaatan nitrogen oleh rumput laut yang dilakukan dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Penelitian ini dilaksanakan di luar laboratorium.
Pemeliharaan udang 5 ekor/100 l dan rumput laut dilakukan selama empat minggu dengan perlakuan padat tebar rumput laut 3,125; 6,250; 9,375 g/l dan tanpa rumput laut.
Penelitian tahap satu menunjukkan bahwa 5 ekor udang/100 l memberikan hasil yang terbaik dengan pertambahan bobot harian dalam satu periode pemeliharaan udang vaname sebesar 0,2 g/hari dan nilai kelangsungan hidup 100%. Dari hasil tersebut dipilih 5 ekor/100 l untuk digunakan pada penelitian tahap ke II. Pengamatan konsentrasi amoniak dalam air sampai jam ke-4 terus meningkat dan mulai menurun pada jam ke-5. Nilai ekskresi amoniak tertinggi
pada jam ke-4 dengan nilai rata-rata ekskresi amoniak per jam sebesar 0,004 mg/g tubuh/jam.
Nilai kelangsungan hidup udang vaname penelitian tahap II, pada minggu pertama sampai akhir penelitian tiap minggunya menunjukkan adanya perbedaan nyata (P<0,05) antar perlakuan dengan rumput laut dan tanpa rumput laut. Nilai kelangsungan hidup menunjukkan trend yang sama, yaitu perlakuan tanpa rumput laut selalu berada di bawah perlakuan dengan rumput laut. Nilai kelangsungan hidup lebih tinggi pada padat tebar rumput laut 3,125 g/l yaitu 82,67%. Bobot rata-rata udang vaname meningkat seiring dengan meningkatnya waktu pengamatan untuk semua perlakuan. Bobot rata-rata udang vaname yang dipelihara bersama dengan rumput laut selalu lebih besar (P<0,05) dari pada udang vaname yang dipelihara tanpa rumput laut Gracilaria verrucosa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bobot rata-rata individu udang pada padat tebar rumput laut 3,125 g/l lebih tinggi dari pada perlakuan lainnya yaitu 16,99 g. Laju pertumbuhan harian udang pada setiap perlakuan terus menurun sampai akhir penelitian. Nilai laju pertumbuhan harian terkecil pada perlakuan tanpa rumput laut yaitu 1,350%. Hal ini menunjukkan bahwa rumput laut mampu memberikan lingkungan yang baik untuk udang. Kualitas air yang baik mampu mendukung kehidupan udang sehingga mampu meningkatkan pertumbuhan dan kelangsungan hidup udang.
Pertumbuhan tanaman dari setiap periode pengamatan menunjukkan adanya peningkatan pada tahap awal masa pemeliharaan dan mengalami penurunan setelah minggu ketiga. Pemeliharaan dengan padat tebar yang tinggi mengakibatkan ketidakseimbangan nutrien yang tersedia di dalam air dengan kebutuhan untuk pertumbuhan rumput laut yang ada di dalam wadah sehingga nilai laju pertumbuhan hariannya lebih rendah. Rumput laut yang diikat dengan padat tebar tinggi bila rumpunnya sudah makin besar mengurangi ruang gerak dari rumput laut itu sendiri. Selain itu pertumbuhan maksimal rumput laut telah dicapai pada minggu ketiga. Bila pertumbuhan maksimal sudah tercapai, kemampuan menyerap N akan menurun oleh sebab itu rumput laut lebih baik di panen pada minggu ketiga. Pada penelitian ini nilai laju pertumbuhan harian rata- rata rumput laut tertinggi pada padat tebar rumput laut 3,125 g/l yaitu 2,62%.
Nilai FCR terkecil perlakuan padat tebar rumput laut 3,125 g/l (1,99) dan terbesar pada perlakuan tanpa rumput laut dengan nilai 2,69. Nilai retensi nitrogen udang tertinggi pada padat tebar rumput laut 3,125 g/l yaitu 2,73 g. Kemampuan penyerapan N dari limbah budidaya udang tiap perlakuan perbedaan padat tebar rumput laut tertinggi pada perlakuan B (3,125 g/l) yaitu 14,62 g. Rumput laut mampu menyerap N terlarut sebesar 0,013 gN/kg tubuh/jam sehingga mampu memanfaatkan N terlarut dari hasil ekskresi udang.
Konsentrasi total amoniak (TAN) pada minggu pertama meningkat, konsentrasi paling tinggi pada perlakuan tanpa rumput laut yang berbeda nyata (P<0,05) dengan perlakuan tanpa rumput laut. Konsentrasi nitrit dan nitrit pada minggu ke-4 berbeda nyata antar perlakuan. Konsentrasi nitrit pada perlakuan tanpa rumput laut lebih tinggi daripada perlakuan dengan rumput laut. Sebaliknya dengan konsentrasi nitrat perlakuan dengan rumput laut lebih tinggi daripada perlakuan tanpa rumput laut. Kualitas air selama pemeliharan menunjukkan bahwa secara umum masih berada pada kisaran yang dapat ditolerir oleh udang vaname.
Kata kunci: Udang vaname, Gracilaria verrucosa, limbah nitrogen, pakan
PEMANFAATAN LIMBAH NITROGEN UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) OLEH RUMPUT LAUT (Gracilaria
verrucosa) PADA SISTEM BUDIDAYA POLIKULTUR
MUSLIMATUS SAKDIAH
Tesis
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada
Program Studi Ilmu Perairan
SEKOLAH PASCA SARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2009Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis : Dr. Ir. Tatag Budiardi, M.Si
Judul : PEMANFAATAN LIMBAH NITROGEN UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) OLEH RUMPUT LAUT (Gracilaria verrucosa) PADA SISTEM BUDIDAYA POLIKULTUR
Nama : Muslimatus Sakdiah
NRP : C151030201
Disetujui, Komisi Pembimbing
Prof. Dr. Enang Harris S. Dr. Chairul Muluk
Ketua Anggota
Diketahui,
Ketua Program Studi Dekan Sekolah Pasca Sarjana Ilmu Perairan
Prof. Dr. Enang Harris S. Prof. Dr. Ir. Khairil Anwar Notodiputro, M.S
Tanggal Ujian: 12 Februari 2009 Tanggal Lulus :
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia- Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan September 2007 sampai bulan Februari 2008 ini ialah Pemanfaatan Limbah Nitrogen Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) oleh Rumput Laut (Gracilaria verrucosa) pada Sistem Budidaya Polikultur.
Pelaksanaan penelitian dan penulisan tesis ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Prof. Dr. Enang Harris S. dan Bapak Dr. Chairul Muluk selaku pembimbing, serta Bapak Dr. Ir. Tatag Budiardi, M.Si yang telah banyak memberi saran. Disamping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada Bapak Dr. Ir. Sukenda, M.Sc beserta staf Laboratorium Nutrisi, Laboratorium Lingkungan dan Pusat Studi Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor (PSIK-IPB), Ancol, Jakarta Utara, serta Mbak Ade, Icul dan Tatte, yang telah membantu selama penelitian. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada Ayahanda M. Hasan dan Ibunda Nuraini, Mertua Bapak A.Saman Hasan dan Ibu Sumiati dan seluruh keluarga, atas segala doa dan kasih sayangnya serta suami Agus Putra AS. dan anakku M. Irsyad Nadi tercinta yang selama ini telah banyak berkorban dan bersabar, hingga penulis mampu menyelesaikan studi ini dengan baik.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi semua. Amin.
Bogor, Februari 2009
Muslimatus Sakdiah