• Tidak ada hasil yang ditemukan

Cuaca Tak Menentu, Pendakian di Denali Sempat Terhenti

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Cuaca Tak Menentu, Pendakian di Denali Sempat Terhenti"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Cuaca Tak Menentu, Pendakian

di Denali Sempat Terhenti

UNAIR NEWS – Suasana alam yang tak menentu membuat para tim

atlet Airlangga Indonesia Denali Expedition (AIDeX) Unit Kegiatan Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Airlangga belum bisa melanjutkan perjalanan menuju puncak Gunung Mc. Kinley atau Denali.

Hal tersebut diutarakan oleh manajer atlet AIDeX Wahyu Nur Wahid yang mendapatkan laporan dari para atlet dari Alaska, Amerika Serikat. Wahyu mengatakan, saat ini Kamis (8/6) waktu Alaska tim atlet AIDeX masih berada di kamp empat yang terletak di ketinggian 14.100 kaki atau 4.297 meter di atas permukaan laut (mdpl).

“Kondisi cuaca di kamp empat berangin, sedangkan di kamp lima laju angin cukup kencang dan berawan. Sementara suhu di ketinggian sana berkisar antara minus 28 derajat Celcius hingga minus 32 derajat Celcius,” ungkap manajer atlet.

Pendakian atlet di Denali yang memasuki hari ke-12 dilakukan oleh ketiga atlet yang beranggotakan Muhammad Faishal Tamimi (mahasiswa Fakultas Vokasi/2011), Mochammad Roby Yahya (mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan/2011, dan Yasak (alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik).

Sementara itu, menurut prakiraan cuaca di Denali, selama empat hari ke depan, kondisi alam tak memungkinkan para pendaki untuk melanjutkan pendakian. Cuaca akan dihadapkan pada snow

showers hingga whiteout. Snow showers adalah kondisi anomali

di waktu mana hujan, cerah, dan hujan salju datang silih berganti. Sementara whiteout adalah kondisi kabut yang mengakibatkan garis horizon mengabur dan menyebabkan disorientasi arah.

(2)

turun ke kamp empat,” terang Wahyu.

Meski dihadapkan pada kondisi yang tak menentu, ketiga atlet tengah dalam kondisi sehat. Sembari menunggu waktu yang tepat untuk melanjutkan perjalanan ke kamp lima di ketinggian 17.200 kaki, mereka kini tengah menikmati waktunya di kamp empat.

“Mereka mengabadikan gambar, berfoto-foto, dan bertukar pengalaman sama pendaki lain. Intinya, mereka melakukan aktivitas di kamp,” tutur Wahyu.

Namun, jika cuaca telah pada tanggal 9 Juni, tim atlet akan berangkat menuju kamp lima. Dilanjutkan beristirahat selama satu hari pada tanggal 10 Juni, dan mendaki puncak pada tanggal 11 Juni.

Dua hari sebelumnya, pada tanggal 6 Juni tim atlet melakukan istirahat di kamp empat. Sedangkan, pada tanggal 7 Juni ketiga pendaki AIDeX melakukan perjalanan menuju Ridges (lingkaran hijau) di ketinggian 16.100 kaki dengan membawa logistik yang dipendam dalam timbunan es.

“Saya mewakili rekan-rekan atlet dan manajemen memohon doanya agar tim tetap dalam kondisi sehat dan cuaca di Denali bersahabat supaya mereka bisa melanjutkan perjalanan, dan kembali dengan selamat,” pinta mahasiswa Ilmu Administrasi Negara tahun angkatan 2011.

Kelancaran tim atlet dalam melalui rintangan di Denali tak lepas dari berbagai persiapan yang telah dilakukan selama berada di Indonesia. Selama 18 bulan, persiapan tim AIDeX banyak dibantu oleh PT. PP Properti (Tbk) dan PT. Pegadaian Persero.

Denali bukanlah puncak pertama yang didaki oleh anggota Unit Kegiatan Mahasiswa Pecinta Alam (UKM Wanala). Empat dari tujuh puncak tertinggi yang telah digapai tim adalah Puncak Carztenz Pyramid (Indonesia/1994), Kilimanjaro (Tanzania/2009), Elbrus (Rusia/2011), dan Aconcagua (Argentina/2013).

(3)

Selain ke Denali, ekspedisi ke Vinson Massif di Antartika serta Everest di Himalaya akan menggenapi ekspedisi seven

summits anggota UKM Wanala.

Penulis: Defrina Sukma S

Belasan

Universitas

dan

Perusahaan Akan Meriahkan

IRIEX 2016 di UNAIR

UNAIR NEWS – Technical Meeting (TM) pelaksanaan Indonesia Research and Innovation Expo (IRIEX) 2016, diikuti hampir

seratusan calon pesertanya. TM itu dilaksanakan di ruang sidang LPPA-HKI, Gedung Kahuripan Lt-2 Kantor Manajemen Universitas Airlangga, Rabu (2/11). Pertemuan yang dipimpin Ketua Panitia Prof. Dr. Suwarno, drh., M.Si., membahas tata-tertib dan aturan berkenaan dengan kegiatan tahunan, yang tahun ini dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-62 UNAIR.

Indonesia Research and Innovation Expo (IRIEX) 2016 yang

diselenggarakan UNAIR ini akan dihelat selama tiga hari pada tanggal 10-12 November 2016. Tempatnya di gedung Airlangga Convention Center (ACC) kampus C UNAIR Jl. Dr. Ir. Soekarno, Mulyorejo, Kota Surabaya. TM kemarin juga dihadiri Ketua Panitia Dies Natalis UNAIR ke-62 Prof. Dr. Tri Martiana, dr., MS.

Dari 70-an booth (stand) yang disediakan sudah terambil semua. Terdapat 18 perguruan tinggi yang ikut berpartisipasi, enam diantaranya asal luar Jawa Timur yaitu Universitas Indonesia,

(4)

Institut Pertanian Bogor, Universitas Jambi, Universitas Mataram, Universitas Tadulako, dan Universitas Negeri Gorontalo.

Perguruan tinggi Jatim yang berpartisipasi adalah Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Universitas Negeri Jember, Universitas Trunojoyo Madura, Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang, Universitas Dr. Soetomo, Universitas Narotama, UPN “Veteran” Jawa Timur, Universitas Negeri Surabaya, dan Universitas Narotama. Sedangkan tuan rumah UNAIR menerjunkan semua fakultas dan beberapa lembaganya untuk ikut memeriahkan gebyar IRIEX 2016 ini.

Dari kalangan non-perguruan tinggi telah terdaftar 16 instansi, antara lain dari perusahaan-perusahaan farmasi, perusahaan kecantikan, perusahaan media, pemerintah daerah, dan UKMK Jawa Timur. Diantara unsur pemda yang ambil bagian antara lain Dinas Pertanian Banyuwangi, Disperindag Sidoarjo, Disperindag Probolinggo, Dinas Peternakan Tingkat I Jatim, serta Pemkab Banyuwangi.

”Universitas Negeri Jember dan Pemkab Banyuwangi bahkan minta disediakan tiga booth (stand) pameran, yang lain rata-rata satu sampai dua booth,” kata seorang panitia.

Dijelaskan oleh Prof. Suwarno, peserta pameran diharapkan sudah memasukkan barang tanggal 8 November 2016, dengan seijin pihak penyelenggara. Peserta dilarang membawa barang-barang yang membahayakan, misalnya senjata api, senjata tajam, api, dan alat peledak, atau yang berbau dan bisa mengganggu sekitarnya. Panitia juga berhak mengeluarkan atau menyita barang-barang yang dianggap dapat berbahaya atau mengganggu pihak lain.

”Peserta disediakan konsumsi makan siang, masing-masing stand mendapat jatah sebanyak dua orang. Dan seluruh area dinyatakan bebas dari rokok,” tegas Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan UNAIR itu.

(5)

Disela pelaksanaan IRIEX juga akan diselenggarakan kegiatan lain, seperti seminar, hiburan-hiburan, dan lomba. Misalnya

Animal Science Paper Competition (Kompetisi Paper Ilmiah

Veteriner) Mahasiswa D3 dan S1 PTN-PTS se-Indonesia. Tahun ini temanya “Kontribusi Penelitian Terhadap Inovasi Kesehatan Hewan dan Animal Welfare dalam Menghadapi Free Trade Area of

the Asia Pasific (FTA-AP) 2020”.

Kemudian ada Pameran Ternak, Ikan, dan pameran herbal hasil inovasi Universitas Airlangga, khususnya ternak silang kambing perah SAFERA, produksi susu pasteurisasi, youghurt. Juga dipamerkan, kambing pedaging “Burcang” (dengan diversifikasi produk daging). Pameran ikan dan produk herbal diharapkan dari para stakeholder atau binaan UNAIR. (*)

Penulis: Bambang Bes

Mahasiswa UNAIR Ciptakan

Metode “Dakwah Sehat” untuk

Sehatkan Santri di Surabaya

UNAIR NEWS – Kesehatan merupakan salah satu kunci suksesnya

penyelenggaraan pendidikan dan dakwah di pondok pesantren. Pondok pesantren berperan penting dalam pengembangan mental dan karakter yang harus didukung dengan peningkatan kualitas hidup di dalam pelaksanaannya. Pondok Pesantren pada umumnya memiliki masalah yang begitu klasik, yaitu tentang kesehatan santri dan masalah terhadap penyakit.

Hal ini juga dialami oleh Yayasan Pondok Pesantren Tahfidhul Qur’an (YPPTQ) Sunan Giri, Surabaya. Selama ini kegiatan kesehatan di Pondok Pesantren Sunan Giri, Surabaya, hanyalah

(6)

sebatas sosialisasi dari puskesmas tentang kebersihan. Belum ada fasilitas kesehatan seperti unit kesehatan santri, palang merah remaja, pelatihan dan penanganan kesehatan.

Hal itulah yang mendorong mahasiswa UNAIR untuk menciptakan sebuah metode “Dakwah Sehat”. Tim PKM-M yang beranggotakan l i m a o r a n g i n i D e d e W u l a n i t a S a r i ( S 1 K e s e h a t a n Masyarakat/2015), Tya Nisvi Rahmadhani (S1 Kesehatan Masyarakat/2015), Inas Pramitha Abdini Haq (S1 Kesehatan Masyarakat/2015), Nurul Tri Wahyudi (S1 Kedokteran Hewan/2013), dan Anjar Ani (S1 Pendidikan Ners/2013) untuk menerapkan Dakwah Sehat.

“Hal ini merupakan sistem pembinaan tanggap kesehatan yang berbasis SAFAAT (santri, first-aid, al-waqayituwata’ziiza) yang mengutamakan peningkatan berdakwah kesehatan, peningkatan kompetensi dan kesehatan dari santri dan untuk santri, peningkatan kemampuan pertolongan pertama pada kecelakaan (rehabilitative), dan preventif penyakit dan promosi kesehatan,” terang Dede Wulanita.

Dede juga menambahkan bahwa pada program ini, tim PKM-M juga mencetak kader yang diharapkan dapat menjadi pelopor kesehatan di pondok pesantren. Nantinya, pada akhir Program tim PKM-M Dakwah Sehat ini akan terbentuk 10 kader pada setiap kamar yang diharapkan dapat melanjutkan program Dakwah Sehat.

“Selain itu kader diharapkan dapat mejadi konsultan perilaku kesehatan di lingkungan pondok pesantren. Dan juga program kami ini akan memiliki beberapa luaran program yaitu mewujudkan santri Pondok Pesantren Tahfidhul Qur’an (YPPTQ) menjadi santri yang tanggap kesehatan akan penyakit-penyakit yang rawan terjadi di pondok pesantren,” imbuhnya.

Ketua Tim PKM-M Dakwah Sehat juga menambahkan, melalui Dakwah Sehat ini diharapkan santri akan memiliki keterampilan kesehatan dengan mengkolaborasi antara ilmu agama yang mereka miliki dan ilmu tentang kesehatan dengan cara berdakwah

(7)

mengenai kesehatan. Sehingga para santri di Pondok Pesantren Tahfidhul Qur’an (YPPTQ) Sunan Giri nantinya akan dapat menyikapi masalah kesehatan kearah promotif dan preventif. “Kami juga berharap bahwa program Dakwah Sehat ini dapat menjadi pelopor bagi Pondok Pesantren yang lain dalam menciptakan pemberdayaan santri di Indonesia menuju kemandirian kesehatan dan peningkatan taraf hidup sesuai dengan potensi dan karakteristik yang ada di pondok pesantren,” pungkasnya.

Editor: Nuri Hermawan

Mahasiswa UNAIR Tawarkan

’Kuteks’ Sehat Alami Berbahan

Rumput Laut

UNAIR NEWS – Saat ini produk kosmetik kian berkembang pesat. Segala bentuk dan variasi ada di pasaran. Salah satunya produk pewarna kuku atau kuteks ini layak dipertimbangkan, mengingat maraknya bahan kimia yang digunakan sebagai bahan dasar pembuatannya.

Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) Universitas Airlangga berhasil membuat inovasi baru produk kuteks sehat dengan bahan alami, yaitu hasil kekayaan peraian Indonesia: rumput laut. Mengapa rumput laut? Karena memiliki kandungan antioksidan yang baik untuk menjaga kesehatan kuku. Produk itu diberi nama “Reds Nail Polish” dan mampu meminimalisir penggunaan bahan kimia pada kuteks.

(8)

untuk menggali inovasi di bidang kecantikan. Lalu terlintas ide membuat suatu kuteks. Selain itu untuk mengurangi penggunaan bahan kimia yang terkandung pada kuteks sebagai inovasi baru di dunia kosmetik agar aman digunakan jangka panjang,” kata Iis Suryani, ketua tim inovatif.

Selain Iis Suryani, tim yang tergabung dalam Program Kreativitas Maahasiswa Bidang Kewirausahaan (PKMK) ini juga ada Neneng Apriliasanti (2016), Rino Putri Munziatih (2016) dan Depril Meriza Astutik (2015), semua mahasiswa FPK UNAIR.

DIANTARA anggota Tim PKMK menunjukkan produknya. (Foto: Istimewa)

Dijelaskan oleh Iis, manfaat pruduk kuteks berbahan rumput laut ini sebagai salah satu pengurangan bahan kimia. Dari sisi usaha, kutek dari rumput laut ini berpotensi memiliki prospek cerah karena memanfaatkan bahan alami serta meningkatkan kesadaran konsumen pemakai kutek berbahan kimia dari efek samping yang kemungkinan bisa terjadi.

”Rumput laut mempunyai kandungan nutrisi cukup lengkap,” kata Iis Suryani, seraya merinci bahwa rumput laut mengandung air (27,8%), protein (5,4%), karbohidrat (33,3%), lemak (8,6%) serat kasar (3%) dan abu (22,25%). Selain unsur tersebut rumput laut juga mengandung enzim, asam nukleat, asam amino, vitamin (A,B,C,D, E dan K) dan makro mineral seperti nitrogen,

(9)

oksigen, kalsium, selenium serta mikro mineral seperti zat besi, magnesium dan natrium.

”Kandungan asam amino, vitamin dan mineral rumput laut mencapai 10-20 kali lipat dibanding dengan tanaman darat. Pewarna kuku ini juga dapat digunakan sebagai usaha pencegahan kanker karena kandungan vitamin C pada rumput laut mengandung antioksidan yang mencegah gejala kanker dan merawat kesehatan kuku,” tambah Iis.

Produk “Reds Nail Polish” sudah didesain secara praktis, sederhana dan penggunaannya juga mudah. Dari sisi pemasaran masih terbuka, sebab pemafaatan rumput laut dalam karagenan sebagai kuteks masih jarang, sehingga produk ini dapat memajukan produsen rumput laut serta sumber daya alam perairan di Indonesia.

“Pemilihan bahan utama ini semoga dapat meningkatkan daya tarik masyarakat, terutama perempuan untuk hidup sehat dengan mengurangi penggunaan kosmetik dari bahan kimia,” tambahnya. Kutek ‘Reds Nail Polish’ ini dijual dengan harga relatif murah, sehingga dapat dijangkau semua kalangan. Bentuknya yang relatif kecil, sehingga dengan mudah dibawah kemana saja dan tidak memakan tempat. Bahan baku utama yang asli dari keanekaragaman perairan Indonesia, sehingga menunjang pelestarian kekayaan alam yang sangat melimpah sehingga menimbulkan rasa cinta pada Indonesia dan hasil dari negeri sendiri. (*)

(10)

Modifikasi Membran ’Hollow

Fiber’ Mampu Tahan Kreatinin

91,9% dalam Hemodialisa

UNAIR NEWS – Penderita gagal ginjal di Indonesia terus bertambah. Sebagian besar akibat komplikasi penyakit hipertensi dan diabetes miletus (DM) yang di masyarakat sering disebut kencing manis. Menurut data dari Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI), saat ini terdapat sekitar 300.000 penderita gagal ginjal di Indonesia, dan meningkat 10% setiap tahunnya.

Penyakit gagal ginjal ini disebabkan karena organ ginjal tidak dapat berfungsi secara normal membersihkan sisa-sisa metabolisme dalam tubuh, seperti kreatinin yaitu zat racun yang ada dalam darah penderita gagal ginjal, sehingga ini yang perlu difiltrasi.

Pada dekade terakhir ini, hemodialisis (HD) merupakan terapi pengganti ginjal yang berkembang pesat di berbagai negara. Ini karena fungsinya yang dapat meningkatkan harapan hidup pasien.

Hemodialisis memerlukan mesin dialisa dan sebuah filter khusus

yang dinamakan dializer (suatu membran semipermeabel) untuk membersihkan darah, dimana darah dikeluarkan dari tubuh penderita dan dialirkan ke dalam sebuah mesin diluar tubuh. Membran semipermeabel yang biasa digunakan yaitu membran

hollow fiber, yaitu membran komersial yang digunakan dan

sayangnya memiliki kinerja yang kurang optimal, sehingga banyak pasien gagal ginjal yang mengalami kefatalan (meninggal dunia).

Realitas inilah yang kemudian mendorong mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Airlangga mencari inovasi yang berpotensi untuk meningkatkan performa membran

(11)

penelitinya tersebut adalah Bella Prelina (ketua tim), Januardi Wardana, Ahya Isyatir Rodliyah, dan Zakiyatus Syukriyah.

Penelitiannya kemudian mereka tuangkan dalam proposal Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penelitian Eksakta (PKM-PE) dengan tajuk ”Inovasi Membran Hollow Fiber Polietersulfon (PES) Termodifikasi Zeolit untuk Hemodialisis Kreatinin”. Proposal ini lolos seleksi dan meraih dana hibah penelitian dalam program PKM Kemenristekdikti tahun 2017.

MEMBRAN hollow fiber itu. (Foto: Dok PKMPE)

Menurut Bella Prelina, penelitian ini memberikan inovasi terbarukan dalam pembuatan membran hollow fiber. Bahan dasar yang digunakan berupa material komposit, yaitu polietersulfon yang dimodifikasi dengan zeolit. Kedua material itu memiliki kualitas bagus untuk membran hemodialisis karena sifatnya yang non-toksin. Selain itu, zeolit juga memiliki kemampuan sebagai

adsorben, sehingga harapannya membran yang dihasilkan memiliki

performa yang lebih unggul, terang Bella.

(12)

Universitas Airlangga juga di AMTEC Malaysia. Prosesnya, pada awalnya membuat zeolit terlebih dahulu menggunakan metode

hidrotermal pada suhu 100C. Proses selanjutnya membuat larutan dope yang ditambahkan dengan zeolit, kemudian dicetak

menggunakan alat pencetak membrane.

”Jadi larutan dope merupakan polietersulfon yang telah dilarutkan dalam dimetil formamida. Dan pada pencetakan membran ini nantinya kami menggunakan metode inversi fasa, yaitu pengubahan fase polimer dari larutan (dope) menjadi suatu padatan yaitu membran,” tambah Januardi dan Zakiyatus. Kemudian membran yang telah dicetak selanjutnya dilakukan post

treatment untuk menjaga kualitas membran. Selanjutnya

dilakukan uji filtrasi. Pada uji filtrasi ini membran memiliki nilai fluks dan rejeksi yang tinggi. Selain itu, modifikasi

zeolit juga dapat mengubah karakteristik kimia dari polietersulfon sehingga dapat meningkatkan kinerja membran.

”Membran hollow fber yang terbentuk kemudian diuji filtrasi menggunakan larutan kreatinin. Proses filtrasi dilakukan selama 15 menit, lalu diukur kemampuan fluks dan rejeksi kreatinin-nya, dan hasil uji menunjukkan bahwa waktu rata-rata yang dihasilkan lebih cepat dari membran komersial, dan membran mampu menahan kreatinin sebesar 91,92%, sebuah angka yang cukup besar,” tandas Bella.

Dengan demikian membuktikan dengan jelas bahwa pemberian

zeolit sebagai modifikasi pada membran dapat mempengaruhi

kecepatan filtrasi dan rejeksi sebagai hemodialisis kreatinin, sehingga memiliki potensi untuk hemodialisis kreatinin. (*) Editor : Bambang Bes.

(13)

Prodi Harapkan Umpan Balik

dari Alumni

UNAIR NEWS – Akreditasi merupakan salah satu standar yang

diperlukan oleh program studi untuk mendapatkan rekognisi pemerintah. Salah satu indikator penilaiannya adalah kompetensi lulusan yang dicetak melalui serangkaian proses kependidikan.

Terkait dengan konsolidasi pra-akreditasi tahun 2017, sivitas akademika prodi S-1 Sistem Informasi (SI), Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga mengadakan pertemuan antara alumni yang tergabung dalam Ikatan Alumni SI (IKA SI) dan anggota Himpunan Mahasiswa SI (HIMSI UNAIR). Pertemuan dilakukan di laboratorium komputer 5 FST UNAIR, Rabu (26/10). Ketua Prodi S-1 SI Badrus Zaman, S.Kom., M.Cs, mengatakan pertemuan diselenggarakan untuk membentuk sinergi dan kolaborasi antara alumni, pengajar, dan mahasiswa. “Dengan terbentuknya IKA Sistem Informasi ini, dapat terjalin sinergi dan kolaborasi antara alumni dan prodi serta mahasiswa, sehingga dapat mempersempit kesenjangàn antara dunia kerja dan akademik,” tutur Badrus.

Badrus menambahkan, alumni merupakan salah satu bagian penting dalam sistem. Peran alumni adalah memberikan umpan balik terhadap proses pengajaran yang berlangsung di ruang perkuliahan. Harapannya, umpan balik itu dapat diakomodasi dan bisa meningkatkan mutu prodi.

Peran lainnya yang bisa dilakukan oleh alumni adalah memperkenalkan dunia kerja kepada mahasiswa. Dengan begitu, mahasiswa bisa mempersiapkan diri sedini mungkin untuk menghadapi kompetisi kerja di luar. (*)

Penulis: Alifian Sukma Editor: Defrina Sukma S

(14)

Kunjungi

PT.

Petrokimia

Gresik untuk Perdalam Ilmu

UNAIR NEWS – Mahasiswa yang tergabung dalam Badan Semi Otonom

(BSO) Forum Studi Bisnis (FSB) Fakultas Hukum, Universitas Airlangga, mengadakan company visit ke PT. Petrokimia Gresik pada Kamis, (9/3). Kunjungan itu guna memaksimalkan pegetahuan mereka mengenai Hukum Perseroan. Company visit bertema “Peran Sarjana Hukum dalam Dunia Praktek Perseroan” kali ini diikuti tidak kurang dari 32 mahasiswa yang merupakan anggota FSB maupun luar FSB.

“Belajar kan, bisa dimana saja, tidak ada salahnya kita belajar di luar kampus. Tujuannya sih, banyak. Pertama, menambah ilmu. Kedua, peserta bisa lebih mempersiapkan diri untuk bersaing dalam dunia kerja,” tutur Alifia selaku ketua panitia.

Alifia mengatakan, kunjungan ke PT. Petrokimia Gresik baru kali ini diadakan. Biasanya, mahasiswa FSB berkunjung ke universitas lain untuk menghadiri undangan legal discussion maupun kuliah tamu. Beberapa waktu yang lalu mereka juga melakukan kunjungan ke Komisi Pengawas Persaingan Usaha atau KPPU.

Kedatangan mahasiswa ke PT Petrokimia Gresik disambut oleh Sekretaris Humas Syaiful Anshor, S.S., dan Karina, S.H selaku staff Departemen Hukum. Keduanya banyak memperikan wawasan kepada mahasiswa dengan materi-materi yang mereka berikan. Pada kesempatan ini Karina menyampaikan peran sarjana hukum dan hal-hal yang perlu diperhatikan oleh seorang sarjana hukum. Ia menyampaikan bagaimana seorang sarjana bekerja di sebuah instansi seperti Petrokimia. Sementara Syaiful

(15)

menyampaikan sejarah Petrokimia. Mahasiswa tampak begitu antusiuas dalam sesi diskusi. Hal itu terlihat dari animo mahasiswa yang kerap kali mengajukan pertanyaan.

Setelah sesi diskusi selesai, para mahasiswa diajak mengelilingi PT. Petrokimia menggunakan bus yang sudah disediakan oleh pihak PT. Petrokimia Gresik. (*)

Penulis: Pradita Desyanti Editor: Binti Q. Masruroh

Menuju PIMNAS, 134 Tim PKM

UNAIR Jalani Pembinaan

UNAIR NEWS – Direktorat Kemahasiswaan Universitas Airlangga melaksanakan pembinaan terhadap 134 kelompok (tim) mahasiswa UNAIR yang proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2017 lolos untuk menerima dana pembinaan dari Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), Sabtu (3/6) sore kemarin.

Hadir dalam pembinaan itu Direktur Kemahasiswaan UNAIR Dr. M. Hadi Shubhan, SH., MH., CN., serta delapan orang pembina sebagai nara sumber dari berbagai bidang, yaitu Dr. Eduardus Bimo Aksono, drh., M.Kes (Bidang PKMM), Dr. Prihartini Widiyanti, drg., M.Kes (Bidang PKMPE), Dr. Bambang Purwanto, dr., M.Kes (bidang PKMKC dan PKMT).

Sementara itu Dr. Taufan Bramantoro, drg., M.Kes (bidang PKMK), Dra. Toetik Koesbardiati, Ph.D (bidang PKM Soshum), Pulung Siswanto, SKM., M.Kes dan Kustiawan Tri Pursetyo, S.Pi., M.Vet (bidang Poster Ilmiah), serta Drs. Ec. Bambang Edy Santosa dari Pusat Informasi dan Humas (PIH) untuk bidang

(16)

publikasi PKM.

”Pembinaan akan terus kami lakukan, sejak reviewer yang lalu-lalu hingga nanti dilaksanakannya monitoring dan evaluasi (monev) hingga menjelang PIMNAS bagi tim yang lolos,” kata Dr. Eduardus Bimo Aksono, drh., M.Kes., salah seorang dosen pembina PKM UNAIR. Seperti diketahui, Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) Ke-30 tahun 2017 nanti diselenggarakan di Makassar, Sulsel.

Dalam pembinaan kemarin, dari 134 Tim PKM UNAIR tahun 2017 ini dijadikan empat kelas, yakni kelas PKM-PE (Penelitian Eksakta) d i i k u t i 4 1 t i m d i A u l a S t u d e n t C e n t e r . K e l a s P K M K (Kewirausahaan) di Aula Kahuripan 300 diikuti 43 tim, kelas PKMM (Pengabdian Masyarakat) di Aula Kahuripan 301 diikuti 22 tim dan 9 Tim PKMP Sosial Humaniora. Satu kelas lagi gabungan dari PKM-KC (Karsa Cipta) 18 tim dan satu tim PKMT (Teknologi).

Diantara 134 PKM UNAIR yang sudah hampir final dan sudah layak melakukan publikasi, juga sudah melakukan publikasi di berbagai media yang ada, baik internal UNAIR dan media umum. (*)

Penulis: Bambang Bes

RUU Migas, Harapan Baru Tata

Kelola Migas di Indonesia

UNAIR NEWS – Fakultas Hukum Universitas menyelenggarakan

seminar nasional bertajuk “Aspek Hukum Tata Kelola Hulu Migas yang Berkedaulatan dan Berkeadilan”, Rabu (10/5). Acara yang dilaksanakan di Ruang 303 Gedung A FH UNAIR ini dihadiri tidak

(17)

kurang dari 108 peserta yang terdiri dari mahasiswa S-1, mahasiswa Kenotariatan FH UNAIR, dosen, maupun kalangan umum. Narasumber yang hadir dalam seminar tersebut adalah Didik Sasono Setyadi (Satuan Kerja Khusus Pelaksana Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi), Didi Dwi Sutrisnohadi (Kementerian ESDM), Dewi J. Putriatni (Dinas ESDM Jawa Timur), dan Dr. Emanuel Sujatmoko (akademisi FH UNAIR).

Dalam seminar tersebut, Didik menjelaskan tentang pengelolaan usaha hulu migas. Ia mengatakan pengelolaan usaha migas berkaitan erat dengan penataan dan pengelolaan minyak dan gas bumi seperti fungsi pengatur, pembuat kontrak, pengawasan, dan penganggaran.

“Jadi, bumi, air, dan kekayaan alam itu dikuasai negara tetapi tidak sekadar dikuasai karena negara harus mengamanahkan kekuasaan tersebut terhadap kemakmuran rakyat. Kalau amanah itu norma hukumnya adalah perintah. Artinya, negara yang dalam hal ini pemerintah diperintah oleh rakyat melalui sistem konstitusi UUD 1945 untuk memanfaatkan sumber daya alam demi kemakmuran rakyat,” ujar Didik.

Akademisi FH UNAIR, Emanuel, menjelaskan tentang perimbangan keuangan pusat dan daerah terkait pengelolaan usaha hulu minyak dan gas.

“Perlu adanya transparansi berkenaan dengan macam-macam bentuk penerimaan negara dari sektor minyak dan gas bumi. Selain itu, perlu adanya pengawasan dalam penggunaan dana bagi hasil tersebut khususnya berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan dasar,” tutur dosen pengampu mata kuliah Hukum Administrasi tersebut.

Kesimpulan dari seminar kali ini adalah RUU Migas merupakan harapan baru dalam tata kelola migas di Indonesia. Undang-undang No. 22 Tahun 2001 tentang minyak dan gas bumi sudah tidak relevan lagi dengan kondisi saat ini. Paradigma tata kelola yang berkedaulatan dan berkeadilan harus diletakkan

(18)

dalam tata kelola migas sehingga tata kelola migas ke depannya merupakan lokomotif ekenomi di Indonesia.

Selain itu, panitia juga menyediakan video conference bagi peserta seminar jarak jauh seperti Universitas Bengkulu (Bengkulu), Universitas Syiah Kuala (Aceh), Universitas Mataram (Mataram), Universitas Cendrawasih (Jayapura), dan Universitas Sebelas Maret (Surakarta).

Penulis: Pradita Desyanti Editor: Defrina Sukma S

Saling Diskusi, BEM FH UPN

Kunjungi BEM FH UNAIR

UNAIR NEWS – Kunjungan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FH UPN

Veteran Jatim disambut hangat oleh keluarga besar BEM Fakultas Hukum Universitas Airlangga. Pada kunjungan yang berlangsung Rabu (14/6) di Ruang Gondowardoyo Gedung A FH UNAIR itu, keduanya saling bertukar informasi terkait struktur keorganisasian BEM dari masing-masing fakultas.

Zainur Rasyidi Ramadhani selaku presiden BEM FH UNAIR dalam sambutannya mengucapkan terimakasih atas kepercayaan yang diberikan oleh rekan-rekan dari BEM UPN karena memilih FH UNAIR sebagai tempat visitnya.

“Terimakasih atas kunjungan dari BEM FH UPN. Kami bangga karena mendapat kunjungan ini. Semoga hubungan baik ini dapat berlanjut, dan di sini kita dapat saling berbagi ilmu satu sama lain,” ujar mahasiswa yang akrab disapa Dhany itu.

(19)

organisasi BEM FH UNAIR Kabinet Gotong Royong serta tupoksi masing-masing dari setiap kementerian yang ada. Di BEM FH UNAIR sendiri memiliki lima Badan Pengurus Harian (BPH). Kemudian di dalam kementerian, terdapat delapan kementerian, antara lain Kementerian Pengabdian Masyarakat, Komunikasi dan Informasi, Intra Kampus, dan Ekonomi Kreatif.

“Dalam Kementrian Kominfo terbagi menjadi tiga divisi, yakni divisi Jurnalistik, Editing, Serta Hubungan Luar. Kami sengaja memberikan kewenangan kepada Menteri untuk membagi maupun membuat kementrian sedemikian agar menunjang program kerjanya,” tutur Dhany.

Tidak jauh berbeda dengan kementrian yang berada di BEM FH UNAIR, BEM FH UPN juga memiliki delapan kementrian yang terdiri dari Kementerian Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa, Seni dan Olahraga, Ekonomi Kreatif, Komunikasi dan Informasi, Advokasi dan Kesejahteraan Mahasiswa, Hubungan antar Lembaga dan Mayarakat, Sosisal Politik dan Hukum, serta Pendidikan. Selain BEM, pemaparan juga disampaikan oleh Badan Legislatif Mahasiswa (BLM) dari FH UNAIR maupun FH UPN. Setelah pemaparan selesai, acara dilanjutkan dengan sesi diskusi.

Diharapkan kegiatan yang berlangsung selama tidak kurang dari tiga jam ini dapat memperkuat jalinan silaturahmi antar keduanya. Selain itu, ilmu-ilmu yang telah didiskusikan dapat bermanfaat untuk perkembangan kedua organisasi. (*)

Penulis : Pradita Desyanti Editor : Binti Q. Masruroh

Referensi

Dokumen terkait

Pengetahuan pasangan usia subur tentang tingkat pemasangan dan pencabutan KB implant di Dusun Purworejo, Desa Wonolelo, Kecamatan Pleret Kabupaten Bantul sebagian besar kategori

Pada interval waktu yang ditetapkan dari media diambil cuplikan pada daerah pertengahan antara permukaan media disolusi dan bagian atas dari keranjang berputar atau daun dari

Salah satu upaya itu adalah menggunakan media yang tepat dalam melaksanakan layanan bimbingan dan konseling belajar “Buku Saku” yang dikembangkan melalui penelitian

• Cara yang lebih saintifik dalam pembedaan antara zat padat dan fluida adalah menilik perilaku keduanya terhadap gaya (gaya luar) yang bekerja terhadapnyaF. sebuah batang

Dan berdasarkan hasil pengukuran yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa penyesuaian pernikahan pada dimensi affectional expression pada pasangan yang menikah melalui

Perbaikan kualitas terjadi pada dua situasi, Perbaikan kualitas terjadi pada dua situasi, situasi pertama adalah ketika pata kendali situasi pertama adalah ketika

Menurut Sugiyono (2010:59) variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

Kursus ini bersesuaian untuk peserta yang telah bekerja dengan persekitaran atau tugasan penjaga jentera elektrik di industri. Dan juga sesuai bagi mereka yang ingin membuat