Studi Eksperimen; Analisa Redaman
Gelombang pada Floating Concrete
Breakwater tipe Catamaran
Januar Saleh Kaimuddin
4306 100 057
Yoyok Setyo, ST. MT
Dr. Ir. Suntoyo, M. Eng
Department of Ocean Engineering Faculty of Ocean Technology Sepuluh Nopember Institute of Technology
Latar Belakang
Breakwater merupakan bangunan yang dibuat sejajar dengan pantai dan beradapada jarak tertentu dari garis pantai (Triatmodjo, 1999).Breakwater didesain bertujuan untuk memberikan perlindungan terhadap kerusakan pantai yang berada dibelakanganya dengan menghancurkan energi gelombang sebelum mencapai pantai.Pada beberapa tahun ini telah banyak penelitian yang mengembangkan struktur pantai penahan gelombang yang efektif yang dapat mereduksi energi gelombang serta memberikan keuntungan-keuntungan positif lainnya.Stuktur pantai penahan gelombang telah mengalami perkembangan yang signifikan.Belakangan ini struktur pantai breakwater telah dikembangan secara terapung yang disebut dengan Floating Breakwater.
Latar Belakang
Perumusan Masalah
Permasalahan yang dibahas dalam tugas akhir ini adalah :
1. Berapakah nilai koefisien transmisi pada tiap-tiap variasi periode dan tinggi gelombang untuk setiap variasi konfigurasi floating concrete breakwater?
2. Bagaimanakah konfigurasi floating concrete breakwater yang optimum berdasarkan dari nilai koefisien transmisi dengan variasi periode dan tinggi gelombang?
Tujuan
1. Mengetahui nilai koefisien transmisi pada tiap-tiap variasi periode dan tinggi gelombang untuk setiap variasi konfigurasi floating concrete breakwater.
2. Mengetahui konfigurasi floating concrete breakwater yang optimum berdasarkan nilai koefisien transmisi dengan variasi periode dan tinggi gelombang.
Metodologi
Mulai
Penyusunan Model
Penempatan dan penyusunan model ke dalam wave flume
Pelaksanaan Percobaan (Pengambilan Data)
Running model floating concrete breakwater buatan dengan variasi bentuk, periode, dan tinggi gelombang
Studi Literatur
a. Pengumpulan data floating breakwater buatan dari referensi, internet dan sumber lain
b. Karakteristik dan teori gelombang
Persiapan percobaan
a. Perancangan model floating concrete breakwater b. Pembuatan model floating concrete breakwater c. Desain eksperimen model
d. Pengecekan peralatan laboratorium flume tank
A
Analisa Hasil Percobaan
a. Output Wave Generator dari Lab. Flume Tank b. Pengolahan data di “Refana – Refraction Analysis” c. Pengolahan data di Matlab berupa “WabeLab”
Sel esai
Kesimpulan
Studi Literatur
Dengan membandingkan jurnal-jurnal terkait untuk mendapatkan informasi yang sesuai berdasarkan kebutuhan penelitian (Tugas Akhir)
Perbandingan Literatur
Aktivitas Dilakukan
Studi literatur Perbandingan jurnal Data gelombang Pengambilan data
Analisa Rancangan Variasi konfigurasi model
Koefisien-koefisien yang berpengaruh dalam redaman gelombang pada floating breakwater
Data gelombang di laboratorium
Perhitungan variasi konfigurasi model berdasarkan koefisien-koefisien yang berpengaruh dalam redaman gelombang
Principal Teori
Referensi Model (Floating Breakwater)
Pontoon Type
Persamaan Karakteristik Gelombang :Menghitung panjang gelombang (L)
Mencari L (Tsinker)
Sehingga didapatkan L : Hal-hal yang berpengaruh dalam redaman gelombang :
+ Panjang gelombang (L) + Lebar breakwater (B) + Draught (Sarat) Model (Dr) + Kedalaman air laut (D)
Principal Teori
Kt = Koefisien transmisi B = Lebar struktur L = Panjang gelombang d = Draught h = Kedalaman air (Macagno)Sehingga, tinggi gelombang transmisi :
Menghitung koeffisien transmisi untuk
rectangular breakwater
Percobaan
1. Perancangan Model
Percobaan
2. Pembuatan Model
Membuat Cetakan
Pengerjaan I
Percobaan
3. Pengujian
Ukuran Panjang = 20m Lebar = 2.3m Tinggi = 2.5m Pembangkit GelombangSistem pembangkit Jenis Plunyer Gelombang Reguler/ireguler Periode gelombang 0.5 - 3.0 detik
Tinggi gelombang 0.3m (maksimum) Kedalaman air 0.8m (maksimum)
Rencana percobaan
Tinggi gelombang
bangkitan = 3cm
4cm 5cm Jenis gelombang = irregular
Percobaan
3.a. Pengujian
Parameter Gelombang bangkitan Water depth D (cm) Model Width W (cm) Model Height H (cm) Model Draught Dr (m) Wave Height Hi(cm) Wave Period T (s) Skala modelIrregular Wave (Jonswap)
70 cm 30 cm 18.5 cm 11 cm 3, 4, 5 1.1, 1.2, 1.3 1 : 10
Tipe Catamaran Floating breakwater
H (cm) 3 4 5
T (s)
1.1 1.1 1.1
1.2 1.2 1.2
Percobaan
3.b. Running
No Eta 1 Eta 2 0.000 -2.33196 -0.29968 0.010 -2.27015 -0.36409 0.020 -2.2083 -0.3963 0.030 -2.0847 -0.4607 0.040 -1.9920 -0.5251 0.050 -1.8374 -0.5895 0.060 -1.6829 -0.6862 0.070 -1.4975 -0.7828 0.080 -1.3120 -0.8150 0.090 -1.1575 -0.8472 0.100 -1.0339 -0.9116Output Running
-3 -2 -1 0 1 2 3 0.000 0.500 1.000 1.500 2.000 2.500 Plot DataData Gelombang Kejadian (Eta 1) Data Gelombang Transmisi (Eta 2)
Analisa Data
(Pengolahan Data)
Aplikasi WaveLab (basic
pemograman Matlab
Model Data input Hi (cm) Ti (s) Ht (cm) Tt (s) H (cm) T (s) 1 3 1.1 5.1368 1.6970 2.4368 1.9785 1.2 4.9360 2.0473 3.0845 2.2493 1.3 3.9342 2.2684 2.7301 2.3108 4 1.1 6.1809 2.1676 4.6170 2.3636 1.2 6.3283 2.1839 4.3497 2.3587 1.3 6.7441 2.1690 4.9397 2.3702 5 1.1 7.5227 1.9443 5.2851 2.0439 1.2 7.1411 1.9783 5.5732 2.1028 1.3 7.4963 2.2546 6.1233 2.4082 2 3 1.1 5.0707 1.6992 2.4483 1.8529 1.2 5.0140 1.9887 3.2826 2.1993 1.3 5.2100 2.2091 3.3994 2.2720 4 1.1 6.5799 2.1743 4.7071 2.3389 1.2 6.4400 2.1778 4.9421 2.3579 1.3 6.3722 2.1467 4.3536 2.3372 5 1.1 7.4076 1.9028 5.3853 2.1430 1.2 7.3785 1.8930 5.3389 2.1434 1.3 7.8408 2.1764 6.2585 2.4017 3 3 1.1 5.4887 1.6932 2.3502 1.8368 1.2 5.1283 2.0536 2.9858 2.1181 1.3 5.1768 2.1849 3.4355 2.3225 4 1.1 6.6603 2.2001 5.2832 2.3796 1.2 6.0990 2.1971 4.4761 2.3100 1.3 6.8146 2.2974 5.4263 2.3469 5 1.1 7.2905 1.9524 5.6242 2.0845 1.2 7.1315 1.8915 4.9974 1.9553 1.3 7.9241 2.2277 6.1507 2.3225
Data hasil pengoperasian aplikasi
WaveLab
Analisa Data
(Pengolahan Data)
Pembahasan
Mencari Koefisien Transmisi Ketiga Model
B/L S/L Kt (Eksperimen) Kt (Software) Kt (Numerik)
0.0804 0.0322 0.4744 0.4999 0.8972 0.0630 0.0252 0.6249 0.6639 0.9289 0.0555 0.0222 0.6939 0.7648 0.9419 0.0587 0.0235 0.7470 0.7746 0.9365 0.0581 0.0233 0.6873 0.7129 0.9374 0.0586 0.0235 0.7324 0.7549 0.9365 0.0672 0.0269 0.7026 0.7193 0.9213 0.0657 0.0263 0.7804 0.8016 0.9239 0.0559 0.0224 0.8168 0.8362 0.9412
B/L S/L Kt (Eksperimen) Kt (Software) Kt (Numerik)
0.0803 0.0241 0.4828 0.5029 0.8975 0.0653 0.0196 0.6547 0.6890 0.9247 0.0573 0.0172 0.6525 0.6848 0.9388 0.0585 0.0175 0.7154 0.7367 0.9368 0.0583 0.0175 0.7674 0.7922 0.9370 0.0594 0.0178 0.6832 0.7054 0.9352 0.0691 0.0207 0.7270 0.7440 0.9179 0.0695 0.0209 0.7236 0.7405 0.9170 0.0584 0.0175 0.7982 0.8154 0.9370
B/L S/L Kt (Eksperimen) Kt (Software) Kt (Numerik)
0.0803 0.0241 0.4828 0.5029 0.8975 0.0653 0.0196 0.6547 0.6890 0.9247 0.0573 0.0172 0.6525 0.6848 0.9388 0.0585 0.0175 0.7154 0.7367 0.9368 0.0583 0.0175 0.7674 0.7922 0.9370 0.0594 0.0178 0.6832 0.7054 0.9352 0.0691 0.0207 0.7270 0.7440 0.9179 0.0695 0.0209 0.7236 0.7405 0.9170 0.0584 0.0175 0.7982 0.8154 0.9370
Perhitungan Kt secara
manual
Perhitungan Kt hasil
operasi software
Perhitungan Kt untuk
rectangular breakwater
(perhitungan matematis)
Pembahasan
Pengaruh Tinggi Gelombang Datang (Hi) terhadap Koefisien Transmisi (Kt)
Nilai koefisien transmisi berbanding lurus
dengan tinggi
gelombang datang. Hal ini berarti semakin tinggi gelombang datang maka semakin besar koefisien transmisi yang
dihasilkan. Begitu juga sebaliknya Jadi floating breakwater akan dapat mereduksi gelombang dengan besar jika periode gelombang datang kecil.
Pembahasan
Pengaruh Periode Gelombang (T) terhadap Koefisien Transmisi (Kt)
hubungan periode
gelombang (T) terhadap koefisien transmisi
menunjukkan kecenderungan
berbanding lurus. Hal ini berarti semakin besar periode gelombang maka semakin bersar pula
koefisien transmisi yang dihasilkan. Begitu juga sebalikanya.
Pembahasan
Pengaruh Kecuraman Gelombang terhadap Koefisien Transmisi (Kt)
kecenderungan transmisi gelombang terkecil
ditemukan pada nilai
wave steepness yang
lebih besar. Hal ini
memperlihatkan bahwa gelombang dengan angka kemiringan gelombang yang lebih kecil
cenderung diteruskan dan membentuk
gelombang transmisi yang yang lebih besar.
Pembahasan
Pengaruh Perbandingan Lebar Kaki Relatif (2K) dengan Panjang Gelombang (L)
terhadap Koefisien Transmisi (Kt)
pengaruh lebar kaki relatif terhadap koefisien transmisi adalah berbanding terbalik. Dimana semakin lebar kaki struktur maka menghasilkan koefisien transmisi yang semakin kecil. Hasil
pengamatan di atas relevan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Tsinker (1995) yang
menunjukkan besaran
perbandingan lebar floating
breakwater dengan panjang
gelombang (wave length) berbanding terbalik
terhadap koefisien transmisi yang dihasilkan.
Pembahasan
Perbandingan Nilai Koefisien Transmisi Hasil Pengujian dengan
Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya
Peneliti Model FloatingConcrete Breakwater
Tipe Dimensi Relatif Material Variasi
Bondan T-Block Dimensi Inti stryrofoam Konfigurasi (2012) L 60cm Kulit lightweight I-shape(0˚)
H 10 cm concrete V-shape (30˚)
W 20 cm V-Rev (30˚)
Skala 1 : 10
Eko Pontoon Dimensi Inti stryrofoam Konfigurasi
(2012) L 60 cm Kulit lightweight With Net
H 15 cm concrete Without Net
W 23 cm Skala 1 : 10
Proposed Catamaran Dimensi Inti - Konfigurasi (2013) L 40 cm Kulit styrofoam KA 9,0 cm H 18,5 cm gypsum KB 10,5 cm W 30 cm lightweight KC 12,0 cm
Pembahasan
Perbandingan Nilai Koefisien Transmisi Hasil Pengujian dengan
Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya
0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1.0 0.5 1 1.5 2 2.5 Kt Ti (detik)
V-Shape I-Shape V-Rev Pontoon Pontoon-Net Catamaran-A Catamaran-B Catamaran-C
0.0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1.0 0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 Kt B/L
V-Shape I-Shape Pontoon Catamaran-B V-Rev Pontoon-Net Catamaran-A Catamaran-C
Perbandingan pengaruh periode gelombang terhadap koefisien transmisi hasil pengujian dengan eksperimen Bondan (2012) dan Eko
(2012).
Perbandingan pengaruh lebar struktur relatif terhadap koefisien transmisi hasil pengujian dengan eksperimen Bondan (2012) dan Eko
Pembahasan
Perbandingan Nilai Koefisien Transmisi Hasil Pengujian dengan
Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya
Hubungan periode, lebar struktur relatif dan koefisien transmisi.
Model Interval T
(detik) Interval B/L Interval Kt
V-Shape 0,92 – 1,09 0,16 – 0,11 0,64 – 0,79 I-Shape 0,84 – 1,04 0,20 – 0,14 0,57 – 0,62 V-Rev 0,90 – 1,16 0,17 – 0,10 0,81 – 0,92 Pontoon 1,22 – 1,48 0,10 – 0,07 0,83 – 0,80 Pontoon-Net 1,11 – 1,39 0,12 – 0,08 0,70 – 0,77 Catamaran-A 1,69 – 2,25 0,080 – 0,056 0,47 – 0,82 Catamaran-B 1,70 – 2,17 0,080 – 0,058 0,48 – 0,80 Catamaran-C 1,69 – 2,22 0,080 – 0,057 0,43 – 0,77
Kesimpulan dan
Saran
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :
Nilai koefisien transmisi berbanding lurus terhadap tinggi (Hi) dan periode gelombang datang (Ti). Hal ini menunjukkan nilai koefisien transmisi sangat dipengaruhi oleh besaran tinggi gelombang datang dan periode gelombang datangnya. Dimana koefisien transmisi akan bertambah apabila tinggi gelombang datang dan periode gelombang datang meningkat;
Nilai koefisien trasmisi berbanding terbalik terhadap kemiringan gelombang (Hi/gT²) dan lebar kaki relatif (2K/L). Dimana nilai koefisien transmisi meningkat dengan berkurangnya besaran kemiringan gelombang serta lebar kaki relatif. Sebaliknya nilai koefisien transmisi menurun dengan bertambahnya besaran kemiringan gelombang dan lebar kaki relatifnya; dan
Kesimpulan dan
Saran
Kesimpulan
Kinerja floating concrete breakwater tipe katamaran dalam mereduksi gelombang adalah konfigurasi 3 (model C) dengan nilai Kt berkisar antara 0,428 – 0,777. Koefisien transmisi yang dihasilkan oleh model A berkisar antara 0,474 – 0,817 dan untuk model B memiliki koefisien transmisi antara 0,483 – 0,798.
Efisiensi redaman gelombang pada kinerja model untuk konfigurasi model C mencapai 6,65 % lebih besar terhadap model A, sedangkan efisiensi redaman model C terhadap model B mencapai 6,48 %.
Kesimpulan dan
Saran
Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, berikut beberapa saran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya :
Melakukan pengujian dengan variasi kedalaman air;
Dalam hal mendapatkan akurasi data gelombang yang lebih baik, sebaiknya dipasang waveprobe lebih dari dua yang terpasang pada posisi di depan dan dibelakang struktur sehingga validasi dan kalibrasi menjadi lebih akurat.
Untuk mendapatkan data gelombang yang lebih baik, sebaiknya dipasang
waveprobe lebih dari dua. Semisal tambahan satu buah masing-masing di depan
dan di belakang floating concrete breakwater. Sehingga validasi dan kalibrasi yang terjadi semakin sempurna.
Kesimpulan dan
Saran
Saran
Melakukan penelitian lanjutan terhadap variasi jarak kaki catamaran floating
breakwater dengan lebar kaki yang tetap.
Melakukan penelitian lanjutan yang menganalisa stabilitas floating concrete
breakwater dalam mereduksi gelombang. Hal ini berkenaan pula dengan mooring system (tali jangkar) baik gerakannya maupun kekuatan yang dibutuhkan untuk