• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA KERUSAKAN DAN PERENCANAAN OVERLAY PERKERASAN LENTUR JALAN PADA RUAS JALAN DEMUK-KALANGAN DI KECAMATAN NGUNUT KABUPATEN TULUNGAGUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ANALISA KERUSAKAN DAN PERENCANAAN OVERLAY PERKERASAN LENTUR JALAN PADA RUAS JALAN DEMUK-KALANGAN DI KECAMATAN NGUNUT KABUPATEN TULUNGAGUNG"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISA KERUSAKAN DAN PERENCANAAN

OVERLAY PERKERASAN LENTUR JALAN PADA RUAS JALAN DEMUK-KALANGAN DI KECAMATAN NGUNUT

KABUPATEN TULUNGAGUNG

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Akademik

Dalam Menyelesaikan Program Sarjana Teknik

Disusun Oleh :

FAHRI MUAMMAR RAMLI 201610340311072

JURURAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2021

(2)

ii

(3)

iii

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, Nama : Fahri Muammar Ramli

NIM : 201610340311072

Jurusan : Teknik Sipil Fakultas : Teknik

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG Dengan ini menyatakan sebenar – benarnya bahwa:

Tugas Akhir dengan judul:

1. “Analisa Kerusakan dan Perencanaan Overlay Perkerasan Lentur Jalan Pada Ruas Jalan Demuk-Kalangan Di Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung” adalah hasil karya saya dan bukan karya tulis orang lain. Dalam naskah tugas akhir ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, baik sebagian maupun seluruhnya, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan atau daftar pustaka.

2. Tugas Akhir ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan HAK BEBAS NON EKSKLUSIF.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar – benarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Malang, … Oktober 2021 Yang Menyatakan

Fahri Muammar Ramli

(4)

v

KATA PENGANTAR

Bissmillahirohmaanirrohim

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah hirobil alamin, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, tak lupa shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Muhammad SAW. karena dengan keagungan – Nya – lah penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik dan tepat pada waktunya.

Tugas akhir ini ditujukan untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana Teknik Sipil di Universitas Muhammadiyah Malang.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada pihak yang telah memberikan bantuan dan dorongan sehingga terselesaikannya laporan ini, yaitu:

1. Allah SWT, Tuhan semesta alam yang maha pengasih lagi maha penyayang yang memberikan rahmat, nikmat dan hidayah kepada umat-Nya, Rasulullah SAW, yang sudah menuntun kita menuju jalan yang lurus.

2. Ibu Ir. Rofikatul Karimah, MT. selaku ketua jurusan Teknik Sipil dan dosen pembimbing II saya yang telah memberikan kesempatan belajar di Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Bapak Dr. Ir. Sunarto, MT. dan Bapak Ir. Alik Ansyori A, MT. selaku dosen pembimbing I dan II saya, yang selalu mengarahkan dan memberikan masukan baik dalam penyusunan laporan Tugas Akhir.

4. Untuk seluruh Dosen dan jajaran staf Program Studi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Malang.

5. Kedua orang tua saya, adik-adik saya, serta keluarga besar yang senantiasa memberikan doa-doa baiknya.

6. Sahabat dekat saya dari awal perkuliahan hingga sekarang Ana Mahrurin, ST., Maulida Aina S, ST., Nurul Hasbi A, ST., Satrya Jaka P, ST., Logiska P, Frisca Anggi, dan Fachri Dwi, terimakasih sudah menerima segala kekurangan saya dan tetap membantu saya di kala susah maupun senang.

(5)

vi

7. Teman-teman seperjuangan Teknik Sipil angkatan 2016 khususnya kelas B, yang selalu menemani dan saling support dalam menghadapi segala keluh kesah yang dihadapi selama masa perkuliahan.

Demikian tugas akhir ini diselesaikan, sangat disadari bahwa dalam penyusunannya jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, adanya saran dan masukan yang membangun bisa memperbaiki kesalahan yang ada di dalam Tugas Akhir ini. Semoga Tugas Akhir ini bisa menjadi manfaat bagi banyak orang dan tentunya sumbangsih untuk perkembangan ilmu pengetahuan dibidang Teknik Sipil.

Aamiin aamiin Ya Robbal Alamin

Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Malang, … Oktober 2021

Fahri Muammar Ramli

(6)

ix ABSTRAK

Jalan Demuk-Kalangan terletak di kabupaten tulungagung yang merupakan jalan penghubung antar kecamatan menuju Kota Tulungagung. Jalan Demuk - Kalangan memiliki panjang total 3,6 km dan lebar jalan 6m. Oleh sebab itu, kerusakan yang terjadi di Kabupaten Tulungagung menjadi masalah yang sangat penting dan kerugiannya pun sangat tinggi terutama bagi pengguna jalan baru, seperti waktu tempuh menjadi lama, kecelakaan lalu-lintas, dan lainnya. Dalam melakukan penelitian kondisi jalan menggunakan Metode PCI (Pavement Condition Index), kemudian direncanakan perbaikan jalan menggunakan Overlay dengan metode AASHTO. Perencanaan Lapis Tambahan (Overlay) ini dengan tujuan untuk meningkatkan sarana dan prasaran jalan, yang sangat berperan dalam pertumbuhan ekonomi masyarakat, selain itu juga dapat meningkatkan kenyamanan berkendara dalam masyarakat. Didapatkan nilai PCI yaitu sebesar 83,3% dengan kualitas jalan masih sangat baik. Berdasarkan hasil penelitian dan data LHR Maka dilakukan perhitungan tebal Lapis tambahan dengan menggunakan metode AASHTO diperoleh lapis tambah yaitu 3 cm dengan Analisa anggaran biaya diperoleh rencana anggaran biaya sebesar Rp 2.494.130.000,00 (dua miliyar empat ratus Sembilan puluh empat serratus tiga puluh ribu rupiah), termasuk perhitungan rencana aggaran biaya bahu jalan dan marka jalan.

Kata kunci: Kerusakan Jalan; Lapis Tambahan; Rencana anggaran Biaya

(7)

x ABSTRACT

Jalan Demuk-Kalangan is located in Tulungagung Regency which is a connecting road between sub-districts to Tulungagung City. Jalan Demuk - Kalangan has a total length of 3.6 km and a road width of 6m. Therefore, the damage that occurred in Tulungagung Regency became a very important problem and the losses were very high, especially for new road users, such as long travel times, traffic accidents, and others. In conducting research on road conditions using the PCI (Pavement Condition Index) method, then planned road repairs using the Overlay method with the AASHTO method. This Additional Layer Planning (Overlay) aims to improve road facilities and infrastructure, which plays a very important role in the economic growth of the community, while also increasing driving comfort in the community.

The PCI value is 83.3% with the road quality is still very good. Based on the results of the research and LHR data, the additional layer thickness calculation using the AASHTO method was obtained, which was 3 cm. With a cost budget analysis, it was obtained a budget plan of Rp. 2,494,130,000.00 (two billion four hundred ninety- four one hundred and thirty thousand rupiah), including the calculation of the cost of the road shoulder and road markings.

Keywords: Road Damage; Additional Layer; Budget plan

(8)

xi DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xxi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 7

1.3 Rumusan Masalah ... 7

1.4 Tujuan ... 8

1.5 Batasan Masalah ... 8

1.6 Manfaat ... 9

BAB II LANDASAN TEORI ... 10

2.1 Tinjauan Umum... 10

2.2 Definisi dan Klasifikasi Jalan ... 11

2.3 Jenis Perkerasan ... 12

2.3.1 Perkerasan Lentur (Flexible Pavement) ... 12

2.3.2 Perkerasan Kaku (Rigid Pavement) ... 13

2.3.3 Perkerasan Komposit (Composite Pavement) ... 13

2.4 Jenis Kerusakan pada Perkerasan Lentur ... 14

2.4.1 Deformasi ... 15

2.4.1.1 Alur (Rutting) ... 15

2.4.1.2 Amblas (Depression) ... 16

2.4.1.3 Sungkur (Shoving) ... 17

2.4.1.4 Bergelombang (Corrugation) ... 18

(9)

xii

2.4.1.5 Mengembang (Swell) ... 20

2.4.1.6 Benjol dan Turun (Bump and Sags) ... 21

2.4.2 Retak (Crack) ... 22

2.4.2.1 Retak Diagonal (Diagonal Cracks) ... 22

2.4.2.2 Retak Memanjang (Longitudinal Cracks) ... 23

2.4.2.3 Retak Blok (Block Cracks) ... 24

2.4.2.4 Retak Kulit Buaya (Alligator Cracks) ... 25

2.4.2.5 Retak Melintang (Transverse Cracks) ... 26

2.4.2.6 Retak Slip (Slippage Cracks)/Retak Bentuk Bulan Sabit (Crescent Shape Cracks) ... 27

2.4.2.7 Retak Berkelok-kelok (Meandering Cracks) 2 ... 9

2.4.2.8 Retak Reflektif Sambungan (Joint Reflection Cracks) ... 29

2.4.3 Kerusakan di Pinggir Perkerasan ... 31

2.4.3.1 Retak Pinggir/Pinggir Pecah (Edge Cracks/Edge Breaks) ... 31

2.4.3.2 Jalur/Bahu turun (Lane/Shoulder Drop-Off) ... 32

2.4.4 Kerusakan Tekstur Permukaan ... 33

2.4.4.1 Stripping ... 33

2.4.4.2 Pengelupasan (Delamination) ... 34

2.4.4.3 Agregat Licin (Polished Agregate) ... 34

2.4.4.4 Kegemukan (Bleeding/Flushing) ... 35

2.4.4.5 Pelapukan dan Butiran Lepas (Weathering and Raveling) ... 37

2.4.5 Lubang (Potholes) ... 38

2.4.6 Tambalan dan Tambalan Galian Utilitas (Patching and Utility Cut Patching) ... 39

2.4.7 Persilangan Jalan Rel (Railroad Crossing) ... 41

2.5 Metode Pavement Condition Index (PCI) ... 42

2.5.1 Istilah-istilah Dalam Hitungan PCI ... 42

2.5.1.1 Kerapatan (Density) ... 42

(10)

xiii

2.5.1.2 Nilai pengurang (Deduct Value, DV) ... 42

2.5.1.3 Nilai pengurang total (Total Deduct Value, TDV) 43 2.5.1.4 Nilai pengurang terkoreksi (Corrected Deduct Value, CDV) ... 43

2.5.1.5 Nilai Pavement Condition Index (PCI) ... 43

2.6 Jenis Penanganan Kerusakan Perkerasan Jalan ... 45

2.6.1 Metode Perbaikan Standar ... 45

2.7 Tebal Lapisan Tambahan (Overlay) ... 47

2.8 Prosedur Desain Overlay ... 48

2.9 Umur Rencana ... 48

2.10 Tebal Overlay Non-Struktural ... 49

2.11 Lalu Lintas ... 50

2.11.1 Volume Lalu Lintas ... 50

2.11.2 Faktor Pertumbuhan Lalu Lintas ... 51

2.11.3 Perhitungan Pedoman Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Pt T-01- 2002-Lintas Harian Rata-Rata(LHR) ... 51

2.11.4 Lalu Lintas Pada Lajur Rencana ... 51

2.12 Perkerasan Lentur (Flexible Pavement) ... 53

2.12.1 Lapis Permukaan (Surface Course) ... 54

2.12.2 Lapis Pondasi Atas (Base Course) ... 54

2.12.3 Lapis Pondasi Bawah (Subbase Course) ... 55

2.13 Parameter Perencanaan Perkerasan Lentur ... 55

2.13.1 Faktor Ekivalen Beban (Vehicle Damage Factor) ... 56

2.13.2 Modulus Resilent (MR) ... 60

2.13.3 Kemampuan Pelayanan (Servicebility) ... 60

2.13.4 Reabilitas (Reability) R ... 60

2.13.5 Deviasi Standart Keseluruhan (S0) ... 62

2.13.6 Koefisien Lapisan ... 62

2.13.7 Structural Number (SN) ... 62

2.14 CBR Desain Tanah Dasar ... 64

2.14.1 Metode Analitis ... 64

(11)

xiv

2.14.2 Metode Persentil ... 65

2.15 CBR Rencana Untuk Stabilisasi Tanah ... 65

2.16 Tebal Lapisan Tambahan ... 66

2.17 Rencana Anggaran Biaya ... 66

2.17.1 Pengertian RAB (Rencana Anggaran Biaya) ... 66

2.17.2 Tujuan dan Fungsi Rencana Anggaran Biaya ... 67

2.18 Analisa Harga Satuan Dasar (HSD) ... 67

2.18.1 Langkah menentukan HSD Tenaga Kerja ... 67

2.18.2 Langkah Perhitungan harga satuan pekerjaan (HSD) Alat ... 68

2.18.3 Langkah Perhitungan harga satuan pekerjaan (HSD) Bahan ... 68

BAB III METODE PENELITIAN ... 70

3.1 Umum ... 70

3.2 Studi Pustaka ... 70

3.3 Lokasi Penelitian ... 70

3.4 Tahapan Penelitian ... 71

3.5 Survei Pendahuluan ... 73

3.6 Pengumpulan Data ... 73

3.6.1 Data Primer ... 73

3.6.2 Data Sekunder ... 74

3.7 Analisis Data ... 74

3.8 Alur Perencanaan ... 75

BAB IV PEMBAHASAN ... 79

4.1 Data Umum ... 79

4.2 Analisa Kondisi Perkerasan Jalan ... 79

4.3 Nilai Pavement Condition Index (PCI) ... 81

4.3.1 Nilai PCI pada segmen 1 (STA 0+000 – STA 0+360) ... 81

4.3.2 Nilai PCI pada segmen 2 (STA 0+360 – STA 0+720) ... 84

4.3.3 Nilai PCI pada segmen 3 (STA 0+720 – STA 1+080) ... 88

4.3.4 Nilai PCI pada segmen 4 (STA 1+080 – STA 1+440) ... 90

4.3.5 Nilai PCI pada segmen 5 (STA 1+440 – STA 1+800 ) ... 92

(12)

xv

4.3.6 Nilai PCI pada segmen 6 (STA 1+800 – STA 2+160) ... 94

4.3.7 Nilai PCI pada segmen 7 (STA 2+160 – STA 2+520) ... 96

4.3.8 Nilai PCI pada segmen 8 (STA 2+520 – STA 2+880) ... 98

4.3.9 Nilai PCI pada segmen 9 (STA 2+880 – 3+240) ... 100

4.3.10 Nilai PCI pada segmen 10 (STA 3+240 – 3+600) ... 102

4.3.11 Pembahasan Rekapitulasi Kondisi Jalan ... 104

4.3.12 Klasifikasi Kualitas Kerusakan ... 106

4.4 Jenis Penanganan Kerusakan Jalan ... 107

4.4.1 Kerusakan Retak Kulit Buaya (Alligator Cracks) ... 107

4.4.2 Kerusakan Pengelupasan (Delamination) ... 108

4.4.3 Kerusakan Tambalan ... 108

4.4.4 Kerusakan Retak Pinggir (Edge Cracks) ... 108

4.4.5 Kerusakan Lubang (Potholes) ... 109

4.4.6 Kerusakan Retak Diagonal (Diagonal Cracks) ... 109

4.5 Perencanaan Overlay dengan Menggunakan Metode AASHTO 1993 Ruas Jalan Demuk-Kalangan ... 110

4.6 Rencana Anggaran Biaya ... 117

4.6.1 Analisa Perhitungan Biaya (Overlay) Metode AASHTO .... 117

4.6.2 Analisan Perhitungan Biaya Marka Jalan dan Bahu Jalan .. 121

4.6.3 Rekapitulasi Biaya ... 123

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 124

5.1 Kesimpulan ... 124

5.2 Saran ... 125

DAFTAR PUSTAKA ... 126

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbedaan antara perkerasan kaku dan perkerasan lentur ... 14 Tabel 2.2 Tingkat kerusakan perkerasan aspal dan identifikasi kerusakan alur

(rutting) ... 16 Tabel 2.3 Tingkat kerusakan perkerasan aspal dan identifikasi kerusakan amblas

(depression) ... 17 Tabel 2.4 Tingkat kerusakan perkerasan aspal dan identifikasi kerusakan sungkur

(shoving) ... 18 Tabel 2.5 Tingkat kerusakan perkerasan aspal dan identifikasi

kerusakan bergelombang (corrugation) ... 19 Tabel 2.6 Tingkat kerusakan perkerasan aspal dan identifikasi

kerusakan mengembang (swell) ... 20 Tabel 2.7 Tingkat kerusakan perkerasan aspal dan identifikasi kerusakan

benjol dan turun (bump and sags) ... 21 Tabel 2.8 Tingkat kerusakan perkerasan aspal dan identifikasi kerusakan

retak memanjang (longitudinal cracks) ... 23 Tabel 2.9 Tingkat kerusakan perkerasan aspal dan identifikasi kerusakan

retak blok (block cracks) ... 25 Tabel 2.10 Tingkat kerusakan perkerasan aspal dan identifikasi kerusakan

retak kulit buaya (alligator cracks) ... 26 Tabel 2.11 Tingkat kerusakan perkerasan aspal dan identifikasi kerusakan

retak slip atau retak berbentuk bulan sabit (slippage cracks/

crescent shape cracks) ... 28 Tabel 2.12 Tingkat kerusakan perkerasan aspal dan identifikasi kerusakan

retak reflektif sambungan (joint reflection cracks) ... 30 Tabel 2.13 Tingkat kerusakan perkerasan aspal dan identifikasi

kerusakan pinggir/retak pecah (edge cracks/edge breaks) ... 32 Tabel 2.14 Tingkat kerusakan perkerasan aspal dan identifikasi kerusakan

retak jalur/bahu jalan turun (lane/shoulder drop-off) ... 33 Tabel 2.15 Tingkat kerusakan perkerasan aspal dan identifikasi kerusakan

(14)

xvii

agregat licin (polished agregate) ... 35

Tabel 2.16 Tingkat kerusakan perkerasan aspal dan identifikasi kerusakan kegemukan (bleeding/flushing) ... 36

Tabel 2.17 Tingkat kerusakan perkerasan aspal dan identifikasi kerusakan pelapukan dan butiran lepas (weathering and raveling) ... 37

Tabel 2.18 Tingkat kerusakan perkerasan aspal dan identifikasi kerusakan lubang (potholes) ... 39

Tabel 2.19 Tingkat kerusakan perkerasan aspal dan identifikasi kerusakan tambalan dan tambalan galian utilitas (patching and utility cut patching) ... 40

Tabel 2.20 Tingkat kerusakan perkerasan aspal dan identifikasi kerusakan persilangan jalan rel (railroad crossing) ... 41

Tabel 2.21 Contoh Formulir untuk hitungan CDV ... 44

Tabel 2.22 Contoh Hitungan untuk PCI rata-rata pada perkerasan aspal ... 44

Tabel 2.23 Nilai PCI dan kondisi perkerasan ... 45

Tabel 2.24 Umur Rencana Pada Penanganan Overlay ... 48

Tabel 2.25 Umur Rencana Jalan Baru ... 49

Tabel 2.26 Tebal Overlay Untuk Menurunkan IRI (Non-Struktural) ... 49

Tabel 2.27 klasifikasi kendaraan berdasarkan jenisnya ... 50

Tabel 2.28 Faktor Laju Pertumbuhan Lalu Lintas (i) (%) ... 51

Tabel 2.29 Faktor distribusi arah (DD) ... 52

Tabel 2.30 Faktor distribusi lajur (DL) ... 53

Tabel 2.31 Konfigurasi sumbu ... 56

Tabel 2.32 Pengumpulan data beban gandar ... 56

Tabel 2.33 Nilai VDF masing-masing Jenis Kendaraan Niaga ... 58

Tabel 2.34 Nilai VDF masing-masing Jenis Kendaraan Niaga ... 59

Tabel 2.35 Nilai Realibilitas (R) ... 61

Tabel 2.36 Hubungan antara R dengan ZR (devisiasi standar normal) ... 61

Tabel 2.37 Koefisien Lapisan (ai) ... 63

Tabel 2.38 Tebal Minimum Campuran Beraspal dan Lapis Pondasi ... 64

Tabel 2.39 Nilai R Untuk Perhitungan CBR Segmen ... 65

(15)

xviii

Tabel 3.1. Teknik Analisa Data ... 76

Tabel 4. 1 Catatan Kondisi dan Hasil Pengukuran Ruas Jalan Jalan Demuk – Kalangan, Kab. Tulungagung ... 80

Tabel 4. 2 Nilai Pengurang Terkoreksi (Corrected Deduct Value) Segmen 1 ... 83

Tabel 4. 3 Nilai Pengurang Terkoreksi (Corrected Deduct Value) Segmen 2 ... 87

Tabel 4. 4 Nilai Pengurang Terkoreksi (Corrected Deduct Value) Segmen 3 ... 90

Tabel 4.5 Nilai Pengurang Terkoreksi (Corrected Deduct Value) Segmen 4 ... 92

Tabel 4.6 Nilai Pengurang Terkoreksi (Corrected Deduct Value) Segmen 5 ... 94

Tabel 4.7 Nilai Pengurang Terkoreksi (Corrected Deduct Value) Segmen 6 ... 96

Tabel 4.8 Nilai Pengurang Terkoreksi (Corrected Deduct Value) Segmen 7 ... 97

Tabel 4.9 Nilai Pengurang Terkoreksi (Corrected Deduct Value) Segmen 8 ... 100

Tabel 4.10 Nilai Pengurang Terkoreksi (Corrected Deduct Value) Segmen 9 ... 102

Tabel 4. 11 Nilai Pengurang Terkoreksi (Corrected Deduct Value) Segmen 10 ... 104

Tabel 4. 12 Rekapitulasi Nilai Kerapatan (Density) ... 105

Tabel 4. 13 Rekapitulasi Nilai Pengurang (Deduct Value) ... 105

Tabel 4. 14 Nilai PCI Tiap Segmen ... 106

Tabel 4. 15 Rating Kerusakan Berdasarkan Nilai PCI ... 106

Tabel 4. 16 Faktor Distribusi Arah (DD) ... 110

Tabel 4. 17 Faktor Distribusi Lajur (DL) ... 110

Tabel 4. 18 Faktor Laju Pertumbuhan Lalu Lintas ... 111

Tabel 4. 19 Data lalu lintas ... 111

Tabel 4. 20 Rekapitulasi Perhitungan LHRn Saat Jalan Dibuka ... 112

Tabel 4. 22 Nilai VDF Masing – Masing Golongan Kendaraan ... 112

Tabel 4. 23 Nilai VDF Masing – Masing Golongan Kendaraan ... 113

Tabel 4. 24 Persentase nilai CBR ... 113

Tabel 4. 25 Analisa Harga Satuan Pekerjaan ... 118

Tabel 4.26 Rekapitulasi Analisa Harga Satuan Pekerjaan (ton) ... 120

Tabel 4.27 Analisa Harga Satuan Pekerjaan Marka Jalan (m2) ... 122

Tabel 4.28 Analisa Harga Satuan Pekerjaan Bahu Jalan (m3) ... 122

Tabel 4.29 Rekapitulasi Biaya ... 123

(16)

xix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Kerusakan Retak Diagonal (Diagonal Cracks) STA 0+124 ... 3

Gambar 1.2 Kerusakan Tambalan dan Tambalan Galian Utilitas (Patching and Utility Cut Patching) STA 0+216 ... 3

Gambar 1. 3 Kerusakan Retak Pinggir/Retak Pecah (Edge Cracks/Edge Breaks) STA 0+453 ... 3

Gambar 1.4 Kerusakan Lubang (Potholes) STA 0+552 ... 4

Gambar 1. 5 Kerusakan Tambalan dan Tambalan Galian Utilitas (Patching and Utility Cut Patching) STA 0+610 ... 4

Gambar 1. 6 Kerusakan Lubang (Potholes) STA 0+930 ... 4

Gambar 1. 7 Kerusakan Retak Kulit Buaya (Alligator Cracks) STA 1+260 .. 4

Gambar 1. 8 Kerusakan Pengelupasan (Delamination) STA 1+742 ... 5

Gambar 1. 9 Kerusakan Retak Kulit Buaya (Alligator Cracks) STA 2+060 .. 5

Gambar 1. 10 Kerusakan Pengelupasan (Delamination) STA 2+332 ... 5

Gambar 1. 11 Kerusakan Pinggir/Retak Pecah (Edge Cracks/Edge Breaks) STA 2+700 ... 5

Gambar 1. 12 Kerusakan Pinggir/Retak Pecah (Edge Cracks/Edge Breaks) STA 3+055 ... 6

Gambar 1. 13 Kerusakan Pengelupasan (Delamination) STA 3+430 ... 6

Gambar 2.1 Susunan lapis konstruksi perkerasan lentur (flexible pavement) . 13 Gambar 2.2 Susunan lapis konstruksi perkerasan kaku (rigid pavement) ... 16

Gambar 2.3 Jenis-jenis deformasi pada permukaan aspal ... 15

Gambar 2.4 Kerusakan alur (rutting) ... 15

Gambar 2.5 Grafik deduct value alur (rutting) ... 16

Gambar 2.6 Kerusakan amblas (depression) ... 17

Gambar 2.7 Grafik deduct value amblas (depression) ... 17

Gambar 2.8 Kerusakan sungkur (shoving) ... 18

Gambar 2.9 Grafik deduct value sungkur (shoving) ... 18

Gambar 2.10 Kerusakan bergelombang (corrugation) ... 19

Gambar 2.11 Grafik deduct value bergelombang (corrugation) ... 19

(17)

xx

Gambar 2.12 Kerusakan mengembang (swell) ... 20

Gambar 2.13 Grafik deduct value mengembang (swell) ... 20

Gambar 2.14 Kerusakan benjol dan turun (bump and sags) ... 21

Gambar 2.15 Grafik deduct value benjol dan turun (bump and sags) ... 21

Gambar 2.16 Jenis-jenis retak (crack) pada permukaan aspal ... 22

Gambar 2.17 Kerusakan retak diagonal (diagonal cracks) ... 22

Gambar 2.18 Kerusakan retak memanjang (longitudinal cracks) ... 23

Gambar 2.19 Grafik deduct value retak memanjang (longitudinal cracks) .... 24

Gambar 2.20 Kerusakan retak blok (block cracks) ... 24

Gambar 2.21 Grafik deduct value retak blok (block cracks) ... 25

Gambar 2.22 Kerusakan retak kulit buaya (alligator cracks) ... 25

Gambar 2.23 Grafik deduct value retak kulit buaya (alligator cracks) ... 26

Gambar 2.24 Kerusakan retak melintang (transverse cracks) ... 27

Gambar 2.25 Grafik deduct value retak melintang (transverse cracks) ... 27

Gambar 2.26 Kerusakan retak slip atau retak berbentuk bulan sabit (slippage cracks/crescent shape cracks) ... 28

Gambar 2.27 Grafik deduct value retak slip atau retak berbentuk bulan sabit (slippage cracks/crescent shape cracks) ... 28

Gambar 2.28 Kerusakan retak berkelok-kelok (meandering cracks) ... 29

Gambar 2.29 Kerusakan retak reflektif sambungan (joint reflection cracks) . 30 Gambar 2.30 Grafik deduct value retak reflektif sambungan (joint reflection cracks) ... 30

Gambar 2.31 Jenis-jenis kerusakan di pinggir perkerasan pada permukaan aspal ... 31

Gambar 2.32 Kerusakan pinggir/retak pecah (edge cracks/edge breaks) ... 31

Gambar 2.33 Grafik deduct value pinggir/retak pecah (edge cracks/edge breaks) ... 32

Gambar 2.34 Kerusakan retak jalur/bahu jalan turun (lane/shoulder drop-off) ... 32

Gambar 2.35 Grafik deduct value retak jalur/bahu jalan turun (lane/shoulder drop-off) ... 33

Gambar 2.36 Kerusakan stripping ... 34

(18)

xxi

Gambar 2.37 Kerusakan pengelupasan (delamination) ... 34

Gambar 2.38 Kerusakan agregat licin (polished agregate) ... 35

Gambar 2.39 Grafik deduct value agregat licin (polished agregate) ... 35

Gambar 2.40 Kerusakan kegemukan (bleeding/flushing) ... 36

Gambar 2.41 Grafik deduct value kegemukan (bleeding/flushing) ... 36

Gambar 2.42 Kerusakan pelapukan dan butiran lepas (weathering and raveling) ... 37

Gambar 2.43 Grafik deduct value pelapukan dan butiran lepas (weathering and raveling) ... 38

Gambar 2.44 Kerusakan lubang (potholes) ... 38

Gambar 2.45 Grafik deduct value lubang (potholes) ... 39

Gambar 2.46 Kerusakan tambalan dan tambalan galian utilitas (patching and utility cut patching) ... 40

Gambar 2.47 Grafik deduct value tambalan dan tambalan galian utilitas (patching and utility cut patching) ... 40

Gambar 2.48 Kerusakan persilangan jalan rel (railroad crossing) ... 41

Gambar 2.49 Grafik deduct value persilangan jalan rel (railroad crossing) 41 Gambar 2.50 Grafik Koreksi kurva untuk jalan dengan perkerasan dengan permukaan aspal ... 43

Gambar 2.51 Perkerasan lentur pada permukaan tanah asli ... 53

Gambar 2.52 Perkerasan lentur pada timbunan ... 53

Gambar 2.53 Perkerasan lentur pada galian ... 54

Gambar 2. 54 Susunan lapis perkerasan lentur ... 55

Gambar 2. 55 Grafik Nomogram SN Sumber: AASHTO (1993) ... 63

Gambar 3.1 Lokasi Penelitian Jalan Demuk-Kalangan ... 71

Gambar 3.2 Diagram Alir ... 72

Gambar 3.3 Proses Penentuan Rating PCI Untuk Berbagai Tipe Kerusakan . 75 Gambar 4. 1 Kerusakan Retak Diagonal (Diagonal Cracks) pada Lajur Kiri STA 0+124 ... 82

Gambar 4. 2 Grafik Nilai Deduct Value Retak Diagonal Segmen 1 ... 82

Gambar 4. 3 Kerusakan Tambalan (Patching) pada Lajur Kiri STA 0+216 .. 83

(19)

xxii

Gambar 4. 4 Grafik Nilai Deduct Value Tambalan Segmen 1 ... 83

Gambar 4. 5 Grafik Nilai Corrected Deduct Value Segmen 1 ... 84

Gambar 4. 6 Kerusakan Retak Pinggir/Retak Pecah (Edge Cracks/Edge Breaks) pada Lajur Kiri STA 0+453 ... 85

Gambar 4. 7 Grafik Nilai Deduct Value Retak Pinggir Segmen 2 ... 85

Gambar 4. 8 Kerusakan Lubang (Potholes) pada Lajur Kiri STA 0+552 ... 86

Gambar 4. 9 Grafik Nilai Deduct Value Berlubang Segmen 2 ... 86

Gambar 4. 10 Kerusakan Tambalan (Patching) pada Lajur Kanan STA 0+610 ... 87

Gambar 4. 11 Grafik Nilai Deduct Value Tambalan Segmen 2 ... 87

Gambar 4. 12 Grafik Nilai Corrected Deduct Value Segmen 2 ... 88

Gambar 4. 13 Kerusakan Lubang (Potholes) pada Lajur Kanan STA 0+930 89 Gambar 4. 14 Grafik Nilai Deduct Value Berlubang Segmen 3 ... 89

Gambar 4. 15 Grafik Nilai Corrected Deduct Value Segmen 3 ... 90

Gambar 4. 16 Kerusakan Retak Kulit Buaya (Alligator Cracks) pada Lajur Kiri STA 1+260 ... 91

Gambar 4. 17 Grafik Nilai Deduct Value Retak Kulit Buaya Segmen 4 ... 91

Gambar 4. 18 Grafik Nilai Corrected Deduct Value Segmen 4 ... 92

Gambar 4. 19 Kerusakan Pengelupasan (Delamination) pada Lajur Kiri STA 1+742 ... 93

Gambar 4. 20 Grafik Nilai Deduct Value Pengelupasan Segmen 5 ... 93

Gambar 4. 21 Grafik Nilai Corrected Deduct Value Segmen 5 ... 94

Gambar 4. 22 Kerusakan Retak Kulit Buaya pada Lajur Kiri STA 2+060 .... 95

Gambar 4. 23 Grafik Nilai Deduct Value Retak Kulit Buaya Segmen 6 ... 95

Gambar 4. 24 Grafik Nilai Corrected Deduct Value Segmen 6 ... 96

Gambar 4. 25 Kerusakan Pengelupasan pada Lajur Kiri STA 2+332 ... 97

Gambar 4. 26 Grafik Nilai Deduct Value Pengelupasan Segmen ... 97

Gambar 4. 27 Grafik Nilai Corrected Deduct Value Segmen 7 ... 98

Gambar 4. 28 Kerusakan Retak Pinggir/Retak Pecah (Edge Cracks/Edge Breaks) pada Lajur Kiri STA 2+700 ... 88

(20)

xxiii

Gambar 4. 29 Grafik Nilai Deduct Value Retak Pinggir Segmen 8 ... 99

Gambar 4. 30 Grafik Nilai Corrected Deduct Value Segmen 8 ... 100

Gambar 4. 31 Kerusakan Retak Pinggir/Retak Pecah (Edge Cracks/Edge Breaks) pada Lajur Kanan STA 3+055 ... 101

Gambar 4. 32 Grafik Nilai Deduct Value Retak Pinggir Segmen ... 101

Gambar 4. 31 Grafik Nilai Corrected Deduct Value Segmen 9 ... 102

Gambar 4. 32 Kerusakan Pengelupasan (Delamination) pada Lajur Kanan STA 3+430 ... 103

Gambar 4. 33 Grafik Nilai Deduct Value Pengelupasan Segmen 10 ... 103

Gambar 4. 34 Grafik Nilai Corrected Deduct Value Segmen 10 ... 104

Gambar 4.35 Menentukan nilai CBR cara grafis ... 113

Gambar 4. 36 Nilai Modulus Resilient (MR) EAC ... 114

Gambar 4. 37 Nilai Modulus Resilient (MR) EBS ... 115

Gambar 4. 38 Nilai Modulus Resilient (MR) ESB ... 115

Gambar 4. 39 Grafik Nomogram ... 116

Gambar 4.40Desain tebal lapis Perkerasan lentur ... 117

(21)

xxiv

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik Kabupaten Tulungagung. (2017). Penduduk, Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan. Kabupaten Tulungagung:

Badan Pusat Statistik.

Departemen Pekerjaan Umum. 2009. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Jalan. Direktorat Jenderal Bina Marga, Jakarta, Indonesia.

Departemen Pekerjaan Umum. 1992. Petunjuk Praktis Pemeliharaan Rutin Jalan Upr. 02.1 Pemeliharaan Rutin Perkerasan Jalan, Direktorat Jenderal Bina Marga, Jakarta, Indonesia.

Hardiyatmo, Hary Christady. 2015. Pemeliharaan Jalan Raya. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Shahin, M. Y. 1994. Pavement Management for Airport, Road, and Parking Lots, Chapman & Hall, New York.

Sukirman, Silvia. 1999. Perkerasan Lentur Jalan Raya. Bandung: Badan Penerbit Nova.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.13 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pemeliharaan Dan Penilikan Jalan.

Tenriajeng, Andi Tenrisukki, (1999). Rekayasa Jalan Raya-2. Penerbit Gunadarma.

Undang-Undang Republik Indonesia. Nomor 38 Tahun 2004. Tentang Jalan.

American Association of State Highway and Transportation Officials (AASHTO).

1993, Interim Guide for Design of Pavement Structures.USA.

Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah. 2002, Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur, Pedoman Konstruksi Bangunan, Pt. T-01-2002-B, Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah.

(22)

xxv

Referensi

Dokumen terkait

Kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap keputusan keuangan, sedangkan kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap keputusan keuangan pada perusahaan LQ-45

Berdasarkan hasil uji hipotesis secara bersama-sama (simultan), didapatkan hasil nilai signifikansi 0.000 (p < 0.05) yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara

Hal ini merupakan tagihan (piutang) bagi pemerintah dan utang bagi wajib pajak. Pendapatan-LO yang diperoleh sebagai imbalan atas suatu pelayanan yang telah selesai diberikan

Dengan mengajukan pertanyaan, siswa dapat mengidentifikasi pokok-pokok informasi yang berkaitan dengan perubahan wujud benda dengan tepat.. Dengan memasangkan kata dengan arti

Untuk melakukan efisiensi maka sebaiknya dibuat sebuah file EXE dari program yang telah lengkap tersebut, tujuannya adalah agar pada saat kita menjalankan program yang sudah

Pengambilan data untuk fenomena flashback ini digunakan dengan cara eksperimental Parameter yang dicari atau variabel bebas dalan kajian eksperimen ini adalah rasio

Oleh karena dibutuhkan suatu sistem informasi pengelolaan kearsipan data skripsi secara online baik persyaratan pra skripsi maupun pasca skripsi yang dibangun untuk dapat

Hasil musyawarah ta’mir masjid “Al Qoyyimah” yang dihadiri oleh pemuka agama dan tokoh masyarakat Desa Karangjambe pada tanggal 13 April 2014.. Keputusan ketua ta’mir