• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

1 LAPORAN AKHIR

PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA

PELATIHAN KETERAMPILAN MENGOLAH MANGGA MENJADI PRODUK MAKANAN DAN MERAJUT PADA PARA SISWA SEKOLAH

LUAR BIASA (SLB) BAGIAN B SINGARAJA

Oleh:

Luh Masdarini, S.Pd., M.Pd. NIDN. 0021047112 (Ketua) I. A.P Hemy Ekayani, S.Pd., M.Pd. NIDN. 0002097206 (Anggota)

Ketut Widiartini, S.Pd, M.Pd. NIDN. 0001087504 (Anggota) Made Diah Angendari, S.Pd. M.Pd. NIDN. 0016037404 (Anggota)

Dra Damiati, M.Kes NIDN. 0019026502 (Anggota)

Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Universitas Pendidikan Ganesha

SPK No. 148/UN48.15/LPM/2013 Tanggal 01 Mei 2013

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA

2013

(2)

i HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul : Pelatihan Keterampilan Mengolah Mangga Menjadi Produk Makanan Dan Merajut Pada Para Siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) Bagian B Singaraja 2. Ketua Pelaksana

a. Nama Lengkap : Luh Masdarini, S.Pd.M.Pd.

b. Jenis Kelamin : Perempuan

c. NIP : 197104212002122001

d. Disiplin Ilmu : Tata Boga e. Pangkat/Golongan : Penata/IIIc f. Jabatan : Lektor

g. Fakultas/Jurusan : Teknik dan Kejuruan/PKK

h. Alamat : Jl. Udayana Kampus Tengah Singaraja i. Telp/Faks/E-mail : (0362) 22571

j. Alamat Rumah : Jl. Srikandi No 8x Baktiseraga Singaraja k. Telp/Faks/E-mail : 081281488991/[email protected]

3. Jumlah Anggota Pelaksana: 4 orang 4. Lokasi Kegiatan

a. Nama Tempat Kegiatan: Sekolah Luar Biasa (SLB) Bagian B Singaraja b. Kecamatan : Buleleng

c. Kabupaten : Buleleng d. Propinsi : Bali 5. Jumlah Biaya Kegiatan : 7.500.000 6. Lama kegiatan : 8 bulan

Mengetahui, Singaraja, 5 Nopember 2013

Dekan Fakultas Teknik dan Kejuruan, Ketua Pelaksana,

Dra. I Dewa Ayu Made Budhyani, M.Pd Luh Masdarini, S.Pd. M.Pd.

NIDN: 0026016511 NIDN: 0021047112

Menyetujui, Ketua LPM Undiksha,

Prof. Dr. Ketut Suma,M.S NIDN: 0001015913

(3)

ii KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadapan Ida Sanghyang Widhi Wasa, Tuhan yang maha Esa karena berkat rahmat-Nyalah seluruh rangkaian kegiatan pengabdian pada masyarakat dengan judul ”Pelatihan Keterampilan Mengolah Mangga Menjadi Produk Makanan dan Merajut pada Para Siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) Bagian B Singaraja” dapat terlaksana sesuai dengan rencana

Terselenggaranya kegiatan ini adalah berkat kerja sama dengan Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat Undiksha Singaraja dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini ijinkanlah penulis memberikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkenan memberikan bantuan, baik moril maupun materiil yang sangat berarti bagi pelaksanaan kegiatan ini.

Semoga program yang telah dilaksanakan dapat bermanfaat dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia saat ini dan di masa datang.

Singaraja, 5 Nopember 2013 Penyusun

(4)

iii DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ……….. ii

KATA PENGANTAR………iii

DAFTAR ISI………...iv

DAFTAR TABEL………..v

DAFTAR GAMBAR……….vi

I. PENDAHULUAN………1

II. METODE PELAKSANAAN a. Kerangka Pemecahan Masalah………... 3

b. Metode Pelaksanaan Kegiatan……… 4

III. HASIL DAN PEMBAHASAN a. Hasil Kegiatan P2M……….. 4

b. Pembahasan………5

IV. KESIMPULAN a. Kesimpulan ………7

b. Saran………8

LAMPIRAN………9

DAFTAR PUSTAKA………14

(5)

iv DAFTAR TABEL

Tabel 1. Pedoman Hasil Evaluasi...5

(6)

v DAFTAR GAMBAR

A. Kegiatan Pelatihan Mengolah Mangga………12 B. Kegiatan Pelatihan Merajut……….. 13

(7)

1 PELATIHAN KETERAMPILAN MENGOLAH MANGGA MENJADI PRODUK MAKANAN DAN MERAJUT PADA PARA SISWA SEKOLAH

LUAR BIASA (SLB) NEGERI BAGIAN B SINGARAJA

I. PENDAHULUAN

Salah satu sekolah luar biasa (SLB) yang ada di Propinsi Bali adalah SLB Negeri Singaraja yang beralamat di Jl. Veteran No 11 A Singaraja. SLB ini merupakan SLB Bagian B yaitu Sekolah yang menampung anak-anak yang menderita tuli bisu sedangkan kondisi mentalnya normal. Di SLB bagian B ini terdapat tingkatan sekolah mulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA).

Sekolah Luar Biasa Bagian B Singaraja Bali adalah sekolah khusus untuk anak-anak tuli bisu. Tuli bisu adalah individu yang memiliki hambatan dalam berbicara dan pendengaran baik permanen maupun tidak permanen. Di Sekolah ini terdapat siswa Sekolah Dasar 43 orang, Sekolah Menengah Pertama 14 orang dan Sekolah Menengah Atas 6 orang.

SLB ini berdiri sejak tahun 1958 dan satu-satunya di Kabupaten Buleleng. Dilihat dari kurikulum yang ada pembelajarannya terdiri dari 70 % praktik dan 30% teori. Berbagai keterampilan diberikan pada siswa yang tujuannya untuk memberikan bekal hidup kelak bila siswa tersebut sudah lulus dan kembali ke masyarakat.

Sebagai pribadi yang memiliki kekurangan maka mereka pada umumnya sering dianggap kurang memiliki rasa percaya diri dan cenderung menutup diri dari lingkungannya. Di tambah dengan pandangan masyarakat yang kurang menghargai para penyandang cacat cenderung menambah beban permasalahan bagi mereka. Seharusnya dengan keterbatasan-keterbatasan yang ada pada mereka hendaknya disikapi secara positif karena setiap individu memiliki kekurangan dan kelebihan, dalam hal ini kelebihan yang dimiliki hendaknya dapat dikembangkan seoptimal mungkin dan diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi keluarga, lingkungan, masyarakat, serta pembangunan bangsa.

(8)

2 Berbagai upaya telah banyak dan tak pernah berhenti dilakukan mulai dari tingkat pusat hinggga di tingkat sekolah untuk mengembangkan pendidikan bagi anak yang memeliki keterbatasan di SLB B yang semakin bermutu, namun realita yang ada masih menunjukkan belum tercapainya apa yang dicita-citakan.

Hal ini merupakan tantangan dan kewajiban bagi Universitas Pendidikan Ganesha, melalui Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) merencanakan dan melaksanakan pendidikan ketrampilan bagi anak-anak SLB.

Dipandang perlu untuk memberdayakan anak-anak SLB Bagian B untuk meningkatkan ketrampilan di bidang Boga dan busana. Mengingat mereka sudah memiliki ketrampilan dasar bidang boga dan busana, membuat ketrampilan dan tersedianya alat-alat memasak serta menjahit di sekolah. Hal yang dapat kita lakukan dalam pembinaan anak-anak cacat adalah melakukan pendampingan pada mereka dalam upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia, sehingga pada waktunya nanti mereka bisa memasuki atau justru dapat menciptakan lapangan kerja (Sutrisno dalam Angendari 2012).

Adapun program pelatihan yang akan diberikan adalah keterampilan berupa pembuatan makanan dari mangga seperti manisan mangga, dodol mangga dan selai mangga, serta keterampilan berupa aneka rajutan.seperti bros, jepitan rambut, dan ikatan rambut.

Universitas Pendidikan Ganesha, membawahi Fakultas Teknik dan Kejuruan (FTK) yang memiliki jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Dalam kurikulum Jurusan PKK 70 % terdiri dari praktek baik bidang boga maupun busana. Berbagai keterampilan akan diterapkan dari kedua bidang tersebut. Dilihat dari aneka keterampilan yang akan dilatihkan, seperti manisan, dan rajutan merupakan hasil penelitian yang telah teruji dan layak untuk diterapkan kepada masyarakat. Melalui kegiatan ini akan diperoleh beberapa keunggulan yaitu bagi para siswa, keterampilan yang diperoleh dapat dijadikan bekal setelah lulus untuk membuka usaha sekaligus menciptakan lapangan kerja.

Hal yang dapat kita lakukan dalam pembinaan anak-anak cacat adalah melakukan pendampingan pada mereka dalam upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia, sehingga ke depannya mereka bisa memasuki atau justru dapat menciptakan lapangan kerja. Oleh karena itu kegiatan dalam bentuk Pengabdian

(9)

3 Masyarakat ini sangat relevan untuk memecahkan permasalahan yang ada Sekolah Luar Biasa Bagian B Singaraja.

II. METODE PELAKSANAAN A. Kerangka Pemecahan Masalah

Berdasarkan kondisi ekonomi Bangsa Indonesia saat ini, bukanlah hal yang mudah untuk memperoleh pekerjaan, apalagi bagi anak-anak Sekolah Luar Biasa Bagian B yang memiliki kekurangan fisik. Hal ini tentunya menjadi permasalahan yang rumit, jika anak-anak SLB bagian B tersebut tidak dipersiapkan untuk mencari peluang di dunia usaha, dengan kata lain berwirausaha mandiri. Oleh karena itu sudah seharusnya perguruan tinggi melalui penerapan Dharma ke 3 yaitu Pengabdian Pada Masyarakat memberikan kontribusi untuk memecahkan persoalan tersebut.

Realisasi pemecahan masalah terhadap kerangka pemecahan masalah dilakukan melalui peningkatan ketrampilan dalam pelatihan bidang boga berupa pembuatan manisan mangga, dodol mangga, dan selai mangga, serta bidang busana berupa aneka rajutan yang berupa bros,jepitan rambut, dan ikatan rambut.

Dengan adanya pelatihan ini diharapkan siswa Sekolah Luar Biasa Bagian B (siswa SMP dan SMA) dapat menerapkan berbagai keterampilan yang akan diberikan, dan selalu menggali ide baru untuk berinovasi dalam berkarya.

Selanjutnya dengan penguasaan wawasan dan ketrampilan tersebut para siswa lebih siap untuk mandiri, dan menjadi insan yang produktif.

Kegiatan penganbdian ini dilaksanakan selama 8 bulan yang terbagi dalam tiga tahap yaitu: (1) tahap perencanaan, (2) tahap pelaksanaan, (3) tahap evaluasi.

Tahap perencanaan telah ditetapkan hal-hal sebagai berikut: tempat/lokasi kegiatan dipilih di Sekolah Luar Biasa Negeri Bagian B Singaraja Bali, yang terletak di Jl Veteran Singaraja. Jenis kegiatan berupa pelatihan membuat manisan mangga, dodol mangga, selai mangga dan aneka rajutan berupa bros, jepitan rambut, dan ikatan rambut. Tahap pelaksanaan berupa penyajian materi secara

(10)

4 teori selama 1 hari dilanjutkan dengan membuat produk keterampilan berupa manisan mangga, dodol mangga, selai mangga dan aneka rajutan berupa bros, jepitan rambut, dan ikatan rambut. Tahap yang terakhir adalah evaluasi akhir dan pelaporan.

B. Metode Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan pengabdian pada masyarakat (P2M) menggunakan metode dalam bentuk pelatihan keterampilan melalui ceramah, demontrasi dan tanya jawab dilaksanakan selama 8 bulan. Adapun tahapan-tahapan dalam pelaksanaan kegiatannya :

1. Ceramah digunakan untuk menyampaikan pengetahuan secara umum tentang mangga yang meliputi: tinjauan mangga, kandungan gizi mangga, produk olahan mangga, dan merajut meliputi: pengertian merajut, jenis- jenis rajutan, teknik merajut, bahan dan alat untuk merajut.

2. Demontrasi digunakan untuk memberikan keterampilan langsung mengenai proses pembuatan mangga menjadi produk makanan berupa manisan mangga, dodol mangga, dan selai mangga, serta aneka rajutan berupa bros, jepitan rambut, dan ikatan rambut.

3. Tanya jawab digunakan untuk melengkapi hal-hal yang belum terakomodasi oleh kedua metode di atas.

4. Pelatihan pembuatan mangga menjadi produk makanan dan aneka rajutan kepada siswa dengan melibatkan seluruh peserta pelatihan.

5. Evaluasi hasil akhir.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Kegiatan P2M

Setelah terlaksananya kegiatan pelatihan ini, kegiatan dilanjutkan dengan evaluasi guna memperoleh gambaran yang jelas tentang tingkat keberhasilan pelatihan dengan memanfaatkan buah mangga menjadi produk olahan berupa

(11)

5 manisan mangga, dodol mangga, dan selai mangga serta aneka rajutan berupa bros, jepitan rambut, dan ikatan rambut. Pelatihan ini dilaksanakan, selama 3 hari yaitu pada hari jumat, 23 Agustus, hari sabtu, 24 Agustus dan hari jumat, 30 Agustus 2013 dari pukul 08.00 sampai dengan 12.00 wita dan diikuti oleh 30 orang peserta siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) bagian B Singaraja.

Selama kegiatan pelatihan berlangsung semua peserta hadir 100% dan tetap semangat mengikuti kegiatan pelatihan sampai selesai. Hal yang cukup menarik yaitu sebagian besar peserta laki-laki banyak yang tertarik untuk mengikuti kegiatan pelatihan membuat aneka rajutan. Hal ini menunjukkan bahwa kerajinan merajut tidak hanya didominasi oleh siswa perempuan, siswa laki-laki juga mampu menghasilkan berbagai rajutan yang tak kalah menarik dari rajutan yang dibuat oleh siswa perempuan seperti bros, jepitan rambut dan ikatan rambut.

Tingkat keberhasilan pelatihan ini dilakukan melalui pengamatan langsung yang dilakukan oleh instruktur melalui penilaian kinerja para peserta dalam proses persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi dalam pembuatan produk olahan mangga dan aneka rajutan dengan mengacu pada indikator yang tercantun dalam rubrik yang telah disiapkan.

Selain pengamatan langsung melalui penilaian kinerja para peserta. tingkat keberhasilan program pelatihan ini juga dilakukan melalui evaluasi pada tingkat kehadiran dan respon peserta. Selanjutnya hasil akhir penilaian kinerja dan respon peserta dirata-ratakan dan dikonversi menggunakan pedoman konversi sebagai berikut:

Tabel 1 Pedoman Hasil Evaluasi

No Rentangan Nilai Katagori

1 85 – 100 4 Sangat baik

2 70 – 84 3 Baik

3 55-69 2 Cukup

4 < 54 1 Kurang

(12)

6 Hasil pengamatan para instruktur menunjukkan bahwa peserta pelatihan menunjukkan kinerja yang baik mulai dari persiapan sampai akhir pelaksanaan kegiatan, dan sebagian besar mampu membuat produk sesuai dengan yang diharapkan. Pada tahap persiapan siswa mampu mempersiapkan dengan cekatan dan rapi segala keperluan yang dibutuhkan untuk kegiatan baik berupa bahan maupun alat. Pada tahap pelaksanaan peserta mampu bekerja dengan sigap dan sabar sehingga mampu menghasilkan produk olahan mangga dan aneka rajutan sesuai dengan kriteria yang diharapkan. Diakhir kegiatan para peserta juga bertanggungjawab untuk membereskan semua perlengkapan baik alat maupun bahan yang sudah selesai digunakan. Di samping itu para peserta juga sangat antusias dan aktif dalam mengikuti kegiatan pelatihan dari awal sampai akhir.

Hal ini nampak melalui interaksi intensif yang terjadi antara peserta dengan instruktur, serta dari 30 peserta yang ditetapkan semuanya hadir dan menyatakan senang dengan pelaksanaan kegiatan pelatihan yang diberikan. Jadi kehadiran peserta dalam kegiatan pelatihan mencapai 100%. Hal ini menunjukkan respon peserta terhadap kegiatan pelatihan sangat positif. Dari metode ceramah dan demontrasi yang diterapkan pada kegiatan pelatihan tersebut, nampaknya peserta memahami materi pelatihan ini dengan baik. Hal ini terlihat dari kemampuan peserta membuat produk yang dapat menghasilkan produk sesuai kriteria yang diharapkan. Para peserta juga hampir semuanya tertarik untuk mencoba dan mengembangkannya menjadi peluang usaha. Dengan demikian ke depannya peserta pelatihan mampu menjadi insan yang mandiri.

B. Pembahasan

Hasil pengamatan para instruktur menunjukkan bahwa peserta pelatihan menunjukkan kinerja yang baik mulai dari persiapan sampai akhir pelaksanaan kegiatan, dan sebagian besar mampu membuat produk sesuai dengan yang diharapkan.

Berdasarkan hasil kegiatan pelatihan yang ditunjukkan oleh para peserta dapat dinyatakan bahwa kegiatan pelatihan ini merupakan keterampilan yang tergolong mudah, karena alat yang digunakan sederhana, bahan-bahannya banyak

(13)

7 tersedia disekitarnya serta cara membuatnya juga tidak terlalu sulit. Sehingga para peserta berkeinginan untuk mencoba mempraktekkan kegiatan ini di rumah dan menjadikannya sebagai suatu peluang usaha. Pelatihan ini sangat sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh peserta untuk menjadi sumber penghasilan tambahan dan meningkatkan wawasan berwirausaha, sehingga memotivasi peserta untuk dapat memulai usaha dengan modal terbatas.

Berdasarkan pedoman evaluasi tingkat keberhasilan program ini, rentangan nilai peserta adalah 90 %, termasuk kategori baik, berarti hasil evaluasi tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat ini berhasil dilaksanakan di Sekolah Luar Biasa (SLB) bagian B Singaraja .

IV. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Dari uraian laporan kegiatan Pengabdian pada masyarakat tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut:

Kegiatan yang diberikan kepada siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) bagian B Singaraja adalah merupakan kegiatan dalam bentuk pelatihan. Tujuan kegiatan ini adalah menumbuhkan motivasi para siswa SLB bagian B Singaraja untuk memulai usaha skala kecil.

Pelaksanaan kegiatan Pengabdian pada Masyarakat ini berjalan dengan lancar, selain itu peserta sangat antusias dan aktif dalam mengikuti pelatihan dari awal sampai akhir. Hal ini nampak melalui interaksi intensif yang terjadi antara peserta dengan instruktur. Dari ceramah dan demonstrasi yang dilakukan secara langsung, nampaknya peserta memahami materi pelatihan dengan baik, hal ini terbukti para peserta mampu membuat produk dari mangga dan aneka rajutan yang memenuhi kriteria yang diharapkan. .

Berdasarkan hasil evaluasi dapat disimpulkan bahwa kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat ini berhasil dilaksanakan dengan baik di Sekolah Luar Biasa

(14)

8 (SLB) bagian B Singaraja dan dapat memotivasi khalayak sasaran untuk mempraktikkannya dan menjadikannya sebagai peluang usaha sehingga nantinya mampu menjadi insane yang mandiri.

B. Saran

Setelah terlaksananya kegiatan ini dengan baik dan lancar, saran untuk kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat ini, sebagai berikut:

Peserta dalam pengabdian ini merasa belum berpengalaman dalam berwirausaha, sehingga perlu diadakan kegiatan ini secara rutin pada kelompok yang sama guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

(15)

9

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(16)

10 LAMPIRAN 1

GAMBARAN PENERAPAN KEGIATAN PALATIHAN

Pada awal kegiatan dilakukan ceramah pada para peserta yang bertujuan memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang pengolahan papaya dan sulam pita dengan memberikan resep-resep makanan dari papaya dan juga sulam pita. Setelah diberikan ceramah Instruktur melakukan demonstrasi/pelatihan pengolahan papaya dan kerajinan sulam pita yang selanjutnya diikuti oleh para siswa dengan mengikuti resep-resep yang telah diberikan. Adapun resep-resep tersebut antara lain:

1. Manisan Mangga

Bahan:

- ½ kg mangga mentah - 1 liter air

- 1 sendok the air kapur sirih - 1,5 sendok makan garam - 1 kg gula pasir

Cara Membuat:

1. Buah mangga yang sudah dikupas dicuci bersih kemudian di iris tipis.

2. Mangga yang sudah diiris direndam dalam air yang diberi air kapur sirih dan garam selama kurang lebih 2,5 jam.

3. Mangga diangkat dari air rendaman dan dicuci bersih

4. Buat larutan gula, kemudian direbus sampai mendidih, masukkan mangga setelah setengah matang diangkat dan didinginkan.

5. Irisan mangga dibiarkan terendam dalam larutan gula selama 4 hari agar gula dapat lebih meresap

6. Pada hari keempat irisan mangga ditiriskan dari air rendaman, Selanjutnya di jemur pada sinar matahari sampai benar-benar kering.

7. Selanjutnya manisan mangga dikemas dalam plastik mika atau stoples dan diberi label, kemudian siap untuk dipasarkan.

2. Dodol Mangga

Bahan:

- ½ kg mangga matang yang dilender - 100 gr tepung ketan

- 750 gr gula pasir

(17)

11 - 300 ml santan kental

- Garam secukupnya

- Kertas/kulit jagung untuk mengemas/ membungkus

Cara membuat;

1. Santan dan gula dipanaskan sampai mendidih. Campur mangga yang diblender dengan tepung ketan dan diaduk sampai rata.

2. Masukkan adonan tepung dan mangga ke dalam santan yang mendidih 3. Aduk-aduk sampai matang dan kalis kurang lebih 2 jam

4. Angkat dan dinginkan, setelah dingin dibungkus dengan kertas atau kulit jagung.

3. Selai Mangga Bahan:

- Mangga yang diblender ½ kg - Gula pasir 150 gr - Kayu manis batang secukupnya - Cengkeh secukupnya

- Garam secukupnya

Cara Membuat:

1. Masukkan Mangga yang sudah dibender kayu manis dan cengkeh ke dalam wajan, dipanaskan sampai mendidih dan diaduk-aduk merata.

Setelah mangga mengental masukkan gula pasir dan dan diaduk-aduk merata.

2. Dimasak sampai matang dan cairannya mengental. Setelah matang diangkat dan didinginkan.

3. Masukkan selai dalam botol yang telah disterilkan, beri label dan siap dipasarkan.

(18)

12 LAMPIRAN 2 PELAKSANAAN KEGIATAN PELATIHAN

C. KEGIATAN PELATIHAN MENGOLAH MANGGA

(19)

13 D. KEGIATAN PELATIHAN MERAJUT

(20)

14 DAFTAR PUSTAKA

Angendari, Diah, 2012. Pelatihan Membuat Kreasi Benda Fungsional dari Kain Flanel untuk Menumbuhkan Jiwa Wirausaha di Sekolah Luar Biasa Bagian B Singaraja.

M. Agus Ibnu’ Ibad, 2005. Manisan Kering dan Sirup Mangga, Penerbit:Kanisius, Yogyakarta.

Majalah Selera, 2003. Mangolah Mangga, Indonesia Gourment.

Soenardi, 1995. Masakan Kue-kue dan Camilan, Jakarta; CV Bintang Pelajar.

Gambar

Tabel 1 Pedoman Hasil Evaluasi

Referensi

Dokumen terkait

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting demi kemajuan sebuah Negara, agar sumber daya alam yang ada bisa di kelola oleh tenaga-tenaga ahli yang handal

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA /TEKTELEKOMUNIKASI PENEMPATAN BANDAR UDARA KELAS I KHUSUS SENTANI. No No Peserta Nama

Dalam melakukan analisis kelayakan usaha produksi susu sterilisasi ini, terdapat tiga skenario yang dianalisis yaitu : (1) KPSBU melakukan subkontrak produksi (subcontracting

4) Bab IV ngadeskripsikeun hasil tina panalungtikan, diantarana waé pembahasan ngeunaan kondisi sosial budaya Désa Tanjungwangi, déskripsi kapamalian di wilayah

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa kualitas biji gandum yang tertinggi adalah biji gandum yang dikecambahkan

Jika mengutip dari website atau media elektronik, yang perlu dicantumkan adalah nama penulis, tahun penerbitan, nomor halaman (untuk kutipan langsung) atau jika tidak ada

Kasih karunia itu adalah orang percaya dipersatukan dengan kematian dan kebangkitan Kristus (Rm. 6:1-13), sehingga ketaatan Kristus menjadi kebenaran orang percaya

Biaya modal (Cost of Capital) adalah biaya riil yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh dana baik yang berasal dari utang, saham preferen,