• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA PT BANK MANDIRI SYARIAH Analisis Tingkat Kesehatan Bank Dengan Menggunakan Metode Camel Pada PT.Bank Mandiri Syariah (Periode 2006-2010).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA PT BANK MANDIRI SYARIAH Analisis Tingkat Kesehatan Bank Dengan Menggunakan Metode Camel Pada PT.Bank Mandiri Syariah (Periode 2006-2010)."

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA PT BANK MANDIRI SYARIAH

(PERIODE 2006-2010)

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Sarjana Jurusan Manajemen Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Surakarta

Disusun Oleh : NUR FITRIANA

B100100192

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

(2)
(3)

ABSTRAK

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA PT.BANK MANDIRI SYARIAH

(PERIODE 2006-2010)

Penulis dalam skripsi ini mengambil judul mengenai analisis tingkat kesehatan Bank Mandiri Syariah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode CAMEL. Analisis CAMEL memiliki lima aspek yaitu permodalan menggunakan rasio CAR (Capital Adequacy Ratio), aspek kualitas aktiva produktif menggunakan rasio KAP (Kualitas aktiva produktif), dan PPAP (Penyisihan penghapusan aktiva produktif), aspek manajemen menggunakan rasio NPM (Net Profit Margin), aspek rentabilitas menggunakan rasio ROA (Return On Assets), dan BOPO (Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional), dan aspek Likuiditas menggunakan rasio NCM-CA (Net Call Money to Current Assets), dan LDR (Loan to Deposit Ratio). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada PT Bank Mandiri Syariah nilai CAMEL pada tahun 2006 sebesar 72,94%, adalah CUKUP SEHAT, tahun 2007 sebesar 73,95% adalah CUKUP SEHAT, tahun 2008 sebesar 74,76% adalah CUKUP SEHAT, tahun 2009 sebesar 74,71% adalah CUKUP SEHAT, tahun 2010 sebesar 74,68% adalah CUKUP SEHAT.

(4)

PENDAHULUAN

Lembaga keuangan perbankan mempunyai peran penting dalam menentukan tingkat pertumbuhan perekonomian suatu negara terutama didalam era perdagangan bebas. Peluang pasar internasional yang terbuka tersebut perlu dimanfaatkan oleh bank-bank domestik yang besar. Kompetitif dan sehat untuk menghadapi tantangan dan peluang baru dari unsur internal dan eksternal sehingga mampu bersaing pada tingkat global dengan lembaga keuangan internasional.Keberadaan bank-bank unum di Indonesia diatur oleh undang-undang No. 14/1967, kemudian undang-undang-undang-undang No. 7/1992, dan diganti dengan Undang-undang No. 10/1998. Perubahan aturan hukum perbankan disebabkan karena peraturan hukum lama sudah tidak bisa mengatasi persoalan perbankan di Indonesia. (eko,2012 : Vol.8)

Bank berdasarkan syariah Islam atau Bank Islam adalah suatu lembaga perbankan yang menggunakan sistem dan operasinya berdasarkan syariat Islam. Perkembangan bank syariah di Indonesia sangat pesat, didirikan pertama kali pada tahun 1991 yaitu dengan berdirinya Bank Muamalat Indonesia (BMI). Pada awal berdirinya bank syariah belum mendapatkan perhatian yang optimal dalam tatanan perbankan nasional, setelah dikeluarkannya Undang-undang No. 7 Tahun 1992, bank syariah mulai menunjukan perkembangannya, Pemberlakuan Undang-undang No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan Undang-Undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan telah memberi kesempatan luas untuk pengembangan jaringan perbankan syariah. Selain itu Undang-undang No.23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia. Telah menugaskan Bank Indonesia mempersiapkan perangkat peraturan dan fasilitas–fasilitas penunjang yang mendukung operasional bank syariah. kedua undang–undang tersebut menjadi dasar hukum penerapan dual banking sistem di Indonesia. Dual banking sitem yang dimaksud adalah terselenggaranya sistem perbankan (Kovensional dan Syariah) secara berdampingan, yang pelaksanaanya diatur dalam perundang-undangan yang berlaku.

(5)

menikmati pelayanan perbankan dengan sistem bunga. Namun sejak tahun 1992 umat Islam sudah dapat menikmati pelayanan jasa bank yang tidak menggunakan sistem bunga, yaitu setelah didirikannya Bank Syariah Umum terbesar di Indonesia.

(6)

Dengan adanya analisis laporan keuangan dapat diketahui tingkat kinerja suatu bank, karena tingkat kinerja merupakan salah satu alat pengontrol kelangsungan hidup. Dari laporan keuangan maka akan diketahui tingkat kinerja suatu bank (sehat/tidak sehat). Untuk mengetahui sehat atau tidak sehat dapat dianalisis melalui aspek yang dilakukan oleh Bank Indonesia, yaitu CAMEL (Capital,asset, management, earning, dan liquidity).

Rumusan Masalah

Bagaimana Tingkat Kesehatan Bank denga menggunakan metode CAMEL pada PT Bank Mandiri Syariah (periode 2006-2010).

Tujuan Penelitian

Untuk mengukur tingkat kesehata PT Bank Mandiri Syariah pada tahun 2006-2010.

Hipotesis

Hipotesis adalah suatu penjelasan sementara tentang perilaku yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Diduga berdasarkan konsep tersebut diatas maka hipotesis yang akan diajukan penulis dalam penelitian ini adalah: diduga kondisi tingkat kesehatan PT Bank Mandiri Syariah, termasuk dalam kategori sehat apabila ditinjau dari rasio Capital, Asset, Management, Rentabilitas, Likuiditas.

METODE PENELITIAN

(7)

dikatakan sehat atau tidak. Sumber data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang diambil dari Laporan Keuangan Bank yang digunakan atau sudah dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data. Teknik Pengumpulan Data Observasi tidak langsung, yaitu dilakukan dengan membuka website dari objek yang diteliti, sehingga diperoleh laporan keuangan yang dibutuhkan. Studi Pustaka, yaitu untuk memilih data sekunder yang dikumpulkan dengan cara membaca, mempelajari, dan mengutip berbagai bahan bacaan atau literatur jurnal, hasil penelitian sejenis dan bahan – bahan lain yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Menurut Kasmir (2002 : 185-186), salah satu alat untuk mengukur kesehatan bank adalah dengan analisis CAMEL. Unsur-unsur penilaian dalam analisis CAMEL adalah sebagai berikut: Capital (CAR) , Asset (KAP dan PPAP) , Earning (BOPO Dan ROE) , Manajemen (NPM), Likuiditas (NPM-CA dan LDR) .

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti memperoleh hasil deskripsi data penelitian antara lain sebagai berikut:

1. CAR Bank Syariah Mandiri per 31 Desember 2006 sebesar 12,59%, tahun 2007 sebesar 12,14%, tahun 2008 sebesar 13,33%, tahun 2009 sebesar 13,75%, tahun 2010 sebesar 11,47%. Hal ini menunjukan rasio CAR Bank Mandiri Syariah mengalami fluktuasi. Setelah melakukan perhitungan nilai rasio CAR, maka selanjutnya adalah melakukan analisis nilai kredit rasio capital adequecy ratio (CAR) pada bank mandiri syariah tahun 2006-2010. CAR lebih besar dari kriteria penilaian tingkat kesehatan bank yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar 8% maka rasio yang dicapai Bank mandiri syariah dikategorikan dalam kelompok SEHAT.

(8)

2. Nilai Kredit PPAP Bank Mandiri Syariah per 31 Desember 2006 sebesar 100,53%, tahun 2007 sebesar 100,96%, tahun 2008 sebesar 100,57%, tahun 2009 sebesar 100,43%, tahun 2010 sebesar 100,52%, berdaskan hasil perhitungan Rasio PPAP pada tahun 2006-2010 menunjukan niali kredit PPAP lebih besar dari kriteria penilaian tingkat kesehatan bank yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar 81%, maka rasio yang dicapai bank mandiri syariah pada tahun tersebut dikategorikan dalam kelompok SEHAT. Semakin besar rasio PPAP akan semakin baik yang berati bank melakukan dengan benar dalam mengantisipasi penghapusan kredit macet.

3. NPM Bank Mandiri Syariah per 31 Desember 2006 sebesar 6,06%, tahun 2007 sebesar 8,20%, tahun 2008 sebesar 9,64%, tahun 2009 sebesar 12,03%, tahun 2010 sebesar 12,55%. Hal ini menunjukan dari tahun 2006-2010 rasio NPM Bank mandiri syariah mengalami fliktuasi. Untuk menentukan nilai kredit NPM sama dengan nilai rasio NPM.

ROA bank mandiri syariah per 31 Desember 2006 sebesar 0,99%, tahun 2007 sebesar 1,30%, tahun 2008 sebesar 1,66%, tahun 2009 sebesar 1,89%, tahun 2010 sebesar 1,75%. Hal ini menunjukan dari tahun 2006-2010 rasio ROA Bank mandiri syariah mengalami fliktuasi. Kenaikan rasio ROA ini menunjukan semakin baiknya pengelolan assets bank dalam menghasilkan laba. Selajutnya adalah melakukan analisis nilai kredit return on assets (ROA) pada bank mandiri syariah tahun 2006-2010. Oleh karena itu nilai kredit dibatasi maksimum 100 maka nilai rasio ROA pada tahun 2006-2010 lebih besar dari kriteria penilaian tingkat kesehatan bank yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar 1,22% maka rasio yang dicapai bank mandiri syariah dikategorikan dalam kelompok SEHAT.

(9)

rasio yang dicapai bank mandiri syariah dikategorikan dalam kelompok SEHAT.

5. NCM-CA bank mandiri syariah per 31 Desember 2006 sebesar 92,99%, tahun 2007 sebesar 93,51%, tahun 2008 sebesar 95,32%, tahun 2009 sebesar 94,37%, tahun 2010 sebesar 93,63%. Hasil perhitungan nilai kredit rasio NCM-CA pada tahun 2006-2010 lebih besar dari penilaian tingkat kesehatan bank yang ditetapkan Bank Indonesia sebesar 4,05% maka rasio yang dicapai bank mandiri syariah dikategorikan dalam kelompok SEHAT.

6. LDR bank mandiri syariah per 31 Desember 2006 sebesar 133,34%, tahun 2007 sebesar 99,72%, tahun 2008 sebesar 111,48%, tahun 2009 sebesar 135,12%, tahun 2010 sebesar 133,44%. Maka nilai rasio LDR untuk tahun 2006-2010, karena kriteria penilaian kesehatan bank yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar 94,75%, maka pada nilai rasio LDR tahun 2007 dan 2008 nilai rasio LDR berada diantara 98,50%-102,25% dan dikategorikan dalam kelompok KURANG SEHAT, dan tahun 2006, 2009, 2010 nilai rasio LDR >102,5% tergolong TIDAK SEHAT.

(10)
(11)
(12)

menunjukan kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya sebesar 81,22%. Nilai kotor rasio dan bobot yang diberikan menggunakan standart yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Nilai rasio kotor dengan bobot akan dijumlahkan dari seluruh rasio CAMEL dan diperoleh nilai bersih rasio CAMEL. Nilai rasio CAMEL ini menunjukan predikat kesehatan bank tersebut memenui standart yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Angka rasio CAR Tahun 2010 menunjukan kemampuan bank untuk menutupi penurunan aktivanya sebagai akibat dari kerugian bank yang disebabkan oleh aktiva yang beresiko 11,47%. Angka rasio KAP menunjukan aktiva produktif yang bermasalah pada bank sebesar 27,23%. Angka rasio PPAP menunjukan kemampuan bank dalam mengatasi penghapusan kredit macet sebesar 100,52%. Angka rasio NPM menunjukan kemampuan bank dalam menghasilkan laba bersih sebelum pajak (net income) ditinjau dari pendapatan operasinya sebesar 12,55%. Angka rasio ROA menjukan kemampuan bank didalam memperoleh laba dan efisiensi secara keseluruhan sebesar 1,75%. Angka rasio BOPO menunjukan tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya sebesar 47,77%. Angka rasio NCM-CA menunjukan kemampuan aktiva lancar dalam memenuhi kewajiban lancar yang segera jatuh tempo sebesar 6,37%. Angka rasio LDR menunjukan kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya sebesar 81,37%. Nilai kotor rasio dan bobot yang diberikan menggunakan standart yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Nilai rasio kotor dengan bobot akan dijumlahkan dari seluruh rasio CAMEL dan diperoleh nilai bersih rasio CAMEL. Nilai rasio CAMEL ini menunjukan predikat kesehatan bank tersebut memenui standart yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia.

KESIMPULAN

(13)

NO CAMEL RASIO PREDIKAT 1 Capital (Modal) CAR Sehat

2 Asset Quality (Kualitas Asset)

KAP Sehat

PPAP/PPAPWD Sehat

3 Management

(Manajemen) NPM Sehat

4 Earning

(Rentabilitas)

ROA Sehat

BOPO Sehat

5 Liquidity (likuiditas) LDR Kurang sehat

NCM-CA Sehat

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka para calon nasabah serta calon investor dapat mempercayakan uang mereka pada Bank Mandiri Syariah.

DAFTAR PUSTAKA

Kasmir. 2002. Manajemen Perbankan. Edisi 1, Cetakan ke-3. PT. Raja Grafindo Persada:Jakarta.

Mahmud. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Referensi

Dokumen terkait

Pengetahuan lokal dalam pengelolaan perikanan memiliki pengaruh yang tinggi yang didasarkan pada kemampuan para tokoh dalam berinteraksi yang dapat menjaga

Dalam pemberian pembiayaan, Bank BTN Syariah Solo menerapkan prinsip

The Government of Indonesia will ensure that authorised officers or agents of the Government of the United Kingdom are permitted to visit the site of the

bahwa kompleksitas tugas, pengaruh pemakai dan kompleksitas sistem merupakan variabel moderating yang berpengaruh terhadap hubungan antara partisipasi pemakai dengan kepuasan

Sebagai acuan dalam memberikan layanan tentang bimbingan konseling untuk mempersiapkan perencanaan karir kepada siswa siswi SMK Negeri 4 Surakarta berkaitan dengan

Berdasarkan hasil dari analisis data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifkan antara carbon accounting dengan perencanaan strategi,

Bambang Sudiarto, selaku guru Bahasa Jerman SMA Negeri 1 Purworejo yang telah memberikan banyak bimbingan, pengarahan, dan keleluasaan dalam mengajar sehingga

Penelitian ini menggunakan lima variabel yang terdiri dari satu variabel dependen (kepatuhan pajak), tiga variabel independen (etnis, keadilan pajak, dan komunikasi),