• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Mahasiswa yang akan selesai menempuh pendidikan di perguruan tinggi, harus menyelesaikan tugas akhirnya dengan membuat skripsi.

Skripsi yaitu tugas akhir yang harus dibuat dan dikerjakan oleh mahasiswa untuk mendapatkan gelar sarjana. Maka dari itu, mahasiswa wajib menulis skripsi untuk dapat menyelesaikan perkuliahannya (Sutja, 2017).

Penyelesaian tugas akhir ini merupakan proses akhir yang cukup sulit dilakukan untuk mahasiswa. Tidak jarang mahasiswa mengalami keterlambatan menyelesaikan skripsinya sehingga mengalami stress.

Seperti yang diungkapkan Pratama & Burhanto (2018) penyusunan tugas akhir pada kenyataannya banyak membuat mahasiswa mengalami stres (Tasalim & Cahyani, 2021).

Menurut Lazarus & Folkman dalam (Ekawarna, 2018) mendefinisikan stres sebagai hubungan antara seseorang dan lingkungnnya, yaitu dinilai sebagai beban dan membahayakan kesehatanya. Sedangkan, Govaerts & Gregoire (2004) mengungkapkan bahwa stres akdemik merupakan dimana saat individu mengalami tekanan yang berasal dari persepsi dan penilaian individu atau mahasiswa itu sendiri tentang stresor akademik (Kadiyono et al., 2021).

Setiap mahasiswa mengalami gejala stres yang berbeda-beda. Stres yang dialami seseorang dapat dilihat dari gelaja-gejalanya, menurut Chandra Patel (2018) merangkum beberapa contoh tentang gejala stres

(2)

dari gejala mental seperti; kehilangan rasa percaya diri, pandangan yang kosong dan mudah marah terhadap orang lain.

Menurut Beck dalam (Amalia, 2021) gejala emosional merupakan manifestasi dari penurunan mood, pandangan negatif terhadap diri sendiri.

Seperti pendapat Candra Patel Gejala (2018) emosional yaitu; kecemasan, serangan panik yang tidak rasional, bersedih dan takut akan kritik. Gejala fisik seperti; telapak tangan berkeringat, kegelisahan, dan tangan gemetar.

Dan gejala perilaku; banyak atau sedikit tidur, menarikan diri secara sosial, dan malas (Ekawarna, 2018).

Berdasarkan hasil wawancara terhadap 2 mahasiswa pendidikan Bahasa Inggris didapatkan bahwa mahasiwa semester 9 denga inisial M mengaku bahwa dirinya merasakan tertekan karna tuntutan skripsi yang harus di embannya, ia merasa sedih karena melihat teman-temannya sudah satu langkah lebih jauh dari dia sedangkan dia masih dalam pembuatan proposal. Dia bingung dalam membuat skripsinya karna dosen pembimbinganya menyarankan ia mengganti judul penelitiannya. Selain itu M juga sulit sekali mengontrol emosinya. Ia mudah marah bila sesuatu yang dia harapkan tidak sesuai dengan yang diinginkan.

Selain itu mahasiswa berinisial W juga menuturkan bahwa dirinya juga mengalami gejala-gejala stres dalam menyelesaikan skripsinya, W mengaku dirinya sering merasa takut dan tangan gemetar atau berkeringat ketika ia hendak bimbingan dengan dosen pembimbingnya. Ia mengaku takut menemui dosennya karna takut mendapatkan kritik bila skripsi yang di buatnya belum sesuai, dan hal tersebut dikarenakan kemampuan

(3)

Berbahasa Inggris yang ia miliki belum cukup untuk dapat membuat skripsi yang semua katanya harus menggunakan bahasa Inggris.

Kemudian ia mengaku takut menemui dosennya karna terlalu lama tidak menemui dosennya. Selain itu ia mengaku ia merasa sedih ketika dirinya mengetahui temannya sudah menyelesaikan skripsinya. Kemudian W juga mengaku bahwa dirinya terkadang merasa malas dan berifikiran negatif karna persipan diri yang belum matang sehingga skripsi di anggap menyeramkan. Maka iapun menunda-nunda pengerjaan skripsinya.

Fenomena tersebut didukung pula oleh hasil wawancara terhadap salah satu dosen program studi pendidikan bahasa inggris yang mengungkapkan bahwa terdapat 37 mahasiswa angkatan 2018 yang sudah mengikuti seminar proposal kemudian 8 mahasiswa yang belum menemukan judul skripsi, 2 mahasiswa yang masih harus menyelesaikan matakuliah dan masih banyak pula mahasiswa angkatan 2018 yang belum menyelesaikan skripsinya.

Selain itu beliau menyampaikan bahwa beliau menemukan mahasiswa yang ketika melakukan bimbingan terlihat ketakutan atau merasa beban dan banyak pula beliau temui mahasiswa yang sempat menghilang tanpa kabar dalam 1 semester tanpa adanya kehadiran ataupun melakukan bimbingan sedangkan mahasiswa tersebut tidak melakukan cuti. Kemudian beliau juga mengaku menemukan mahasiswa yang baru mengajukan judul setelah 2 semester tanpa kabar. Menurut beliau mahasiswa mengalami gejala stres dari dirinya sendiri yang berfikiran negatif pada sesuatu yang belum terjadi dan kebanyakan dari mereka ragu

(4)

menemui dosennya serta lebih banyak berperang dengan pikirannya sendiri.

Berdasarkan fenomena yang telah didapatkan oleh peneliti maka penelitian ini penting dilakukan agar baik dosen pembimbing muaupun mahasiswa dapat mengantisipasi gejala-gejala stres yang menyebabkan keterlambatan dalam menyelesaikan skripsi agar tidak muncul. Olehkarena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “gejala-gejala stres pada mahasiswa yang terlambat menyelesaikan skripsi di FKIP UNJA".

B. Batasan Masalah

Dalam sebuah penelitian terdapat batasan masalah yang hendak diteliti agar penelitian mejadi fokus. Oleh karena itu pada penelitian ini, peneliti membatasi masalah yang hendak dibahas hanya pada:

1. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa pendidikan Bahasa Inggris di FKIP UNJA angkatan 2018.

2. Gejala stres yang dialami mahasiswa yaitu dari gejala mental seperti;

kehilangan rasa percaya diri, pandangan yang kosong dan mudah marah terhadap orang lain. Gejala emosional merupakan manifestasi dari penurunan mood, pandangan negatif terhadap diri sendiri. Gejala emosional yaitu; kecemasan, serangan panik yang tidak rasional, bersedih dan takut akan kritik. Gejala fisik seperti; telapak tangan berkeringat, kegelisahan, dan tangan gemetar. Dan gejala perilaku;

banyak atau sedikit tidur, menarikan diri secara sosial, dan malas (Ekawarna, 2018).

(5)

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dipaparkan oleh peneliti, maka peneliti merumuskan permasalahan dalam penelitian ini, yaitu:

1) Berapa frekuensi gejala mental pada mahasiswa yang terlambat menyelesaikan skripsi di FKIP UNJA?

2) Berapa frekuensi gejala emosional pada mahasiswa yang terlambat menyelesaikan skripsi di FKIP UNJA?

3) Berapa frekuensi gejala fisik pada mahasiswa yang terlambat menyelesaikan skripsi di FKIP UNJA?

4) Berapa frekuensi gejala perilaku pada mahasiswa yang terlambat menyelesaikan skripsi di FKIP UNJA?

D. Tujuan penelitain

Dalam melaksanakan sebuah penelitian, terdapat tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu:

1.) Untuk mengungkapkan frekuensi gejala mental pada mahasiswa yang terlambat menyelesaikan skripsi di FKIP UNJA?

2.) Untuk mengungkapkan frekuensi gejala emosional pada mahasiswa yang terlambat menyelesaikan skripsi di FKIP UNJA?

3.) Untuk mengungkapkan frekuensi gejala fisik pada mahasiswa yang terlambat menyelesaikan skripsi di FKIP UNJA?

4.) Untuk mengungkapkan frekuensi gejala perilaku pada mahasiswa yang terlambat menyelesaikan skripsi di FKIP UNJA?

E. Manfaat Penelitian

(6)

Sebuah penelitian dilakukan bukan hanya untuk mendapatkan pengetahuan yang baru, namun sebuah penelitian juga harus memiliki manfaat untuk orang lain. Oleh karena itu manfaat dari penelitian ini yaitu:

1. Manfaat Teoritis.

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan bacaan di program studi bimbingan dan konseling baik sebagai pengetahuan maupun sebagai litelatur penelitian selanjutnya yang relevan.

Khususnya yang berkaitan dengan gejala-gejala stres pada mahasiswa yang terlambat menyelesaikan skripsi di FKIP UNJA.

2. Secara praktis

Secara praktis manfaat penelitian ini adalah:

a. Bagi Dosen, Manfaat penelitian ini untuk dosen pembimbing yaitu, dengan adanya penelitian ini diharapkan membatu dosen pembimbing untuk dapat mengantisipasi terjadinya gejala-gejala stress yang dialami mahasiswa agar tidak muncul selama penyelesaian skripsi.

b. Bagi Responden, penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi untuk responden dalam mengantisipasi terjadinya gejala-gejala stres yang dialami dalam menyelesaikan skripsi agar tidak muncul dan mempersiapkan diri dalam melakukan proses skripsi.

c. Bagi Peneliti, penelitian ini bermanfaat bagi peneliti sebagai pengetahuan baru dan memberikan pengalaman peneliti dalam melakukan penelitian, selain itu manfaat penelitian ini juga sebagai pemenuhan tugas akhir untuk menyandang gelar sarjana.

(7)

F. Anggapan Dasar

Anggapan dasar dalam penelitian ini yaitu:

1) Setiap mahasiswa yang terlambat menyelesaikan skripsi mengalami gejala stres yang berbeda-beda.

2) Gejala-gejala stres pada mahasiswa yang terlambat menyelesaikan skripsi.

G. Pertanyaan penelitian

Pertanyaan yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

1. Berapa frekuensi gejala mental pada mahasiswa yang terlambat menyelesaikan skripsi di FKIP UNJA?

2. Berapa frekuensi gejala emosional pada mahasiswa yang terlambat menyelesaikan skripsi di FKIP UNJA?

3. Berapa frekuensi gejala fisik pada mahasiswa yang terlambat menyelesaikan skripsi di FKIP UNJA?

4. Berapa frekuensi gejala perilaku pada mahasiswa yang terlambat menyelesaikan skripsi di FKIP UNJA?

H. Definisi Operasional

Definisi operasional dari penelitian ini yaitu: Stres yang dialami seseorang dapat dilihat dari gejala mental seperti; kehilangan rasa percaya diri, pandangan yang kosong dan mudah marah terhadap orang lain. Gejala emosional merupakan manifestasi dari penurunan mood (kecemasan, serangan panik yang tidak rasional, bersedih dan takut akan kritik) dan pandangan negatif terhadap diri sendiri. Gejala fisik seperti; telapak tangan

(8)

berkeringat dan tangan gemetar. Dan gejala perilaku; banyak atau sedikit tidur, menarikan diri secara sosial, dan malas.

I. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual atau juga disebut pradigma, adalah menggambarkan alur pikiran peneliti dalam sebuah penelitian yang sedang dilakukan (Sutja, 2017). Maka peneliti dalam penelitian ini menggambarkan kerangka konseptual dalam penelitian ini sebagai berikut:

Candra Patel dalam Ekawarna (2019)

Gejala-gejala stres mahasiswa yang terlambat dalam menyelesaikan skripsi

Gejala stres perilaku Bagan 1. Kerangka Konseptual

Gejala Stres Fisik Gejala Stres

Emosional Gejala Stres

Mental

Referensi

Dokumen terkait

Dari Gambar 14 dapat dilihat bahwa grafik delay ping setelah dilakukan pengaturan prioritas lebih rendah dibandingkan dengan grafik delay ping sebelum dilakukan

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkah dan anugerah-Nya sehingga skripsi yang berjudul “Peran Rumput Laut Halymenia durvillaei

Nilai-nilai yang ada pada pancasila merupakan hal penting dalam kehidupan khususnya di Negara Indonesia, nilai tersebut dijadikan pedoman untuk masyarakat Indonesia

Dengan ini saya menyatakan sesungguhnya bahwa jika saya terpilih dan diangkat sebagai Ketua STAIN Al-Fatah Jayapura Masa Jabatan 2018 – 2022, saya bersedia berdomisili di

Faktor ekonomi (luas lahan, jumlah tanggungan, ketersediaan tenaga kerja dalam keluarga dan pendapatan diluar usahatani kopi) lebih berpengaruh besar dengan nilai

Puji dan syukur panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul: “Hubungan Antara

Kesimpulan dari penelitian ini adalah konsumsi air kelapa muda yang diperkaya natrium sama efektifnya dengan konsumsi komersial sport drink untuk rehidrasi seluruh

Apa yang dapat menjadi pilihan strategi Indosat Ooredoo untuk produk 4G/LTE (mobile broadband) di era data-centric sehingga dapat meningkatkan daya saing dan