• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of Pengaruh Dow Jones Industrial Average dan Indeks Hang Seng terhadap Indeks Harga Saham Gabungan pada Tahun 2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "View of Pengaruh Dow Jones Industrial Average dan Indeks Hang Seng terhadap Indeks Harga Saham Gabungan pada Tahun 2021"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Dow Jones Industrial Average dan Indeks Hang Seng terhadap Indeks Harga Saham Gabungan pada Tahun 2021

Shelly Midesia

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Langsa email: shellymidesia@iainlangsa.ac.id

ABSTRACT

The Jakarta Composite Index (IHSG) movement is indispensable for capital market investors in their decision-making steps. This study aims at determining the effect of the Dow Jones Industrial Average and Hang Seng Index on the Jakarta Composite Index.

The data used in the research are the daily close prices of IHSG, DJIA, and HSI in 2021.

Regression analysis was used for data analysis, using the SPSS data processing tool.

The results indicate that DJIA and HSI partially and simultaneously affect the IHSG.

Keywords: Dow Jones Industrial Average, Hang Seng Index, IHSG, Jakarta Composite Index

ABSTRAK

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sangat diperlukan oleh investor pasar modal dalam mengambil keputusan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Dow Jones Industrial Average dan Indeks Hang Seng terhadap Indeks Harga Saham Gabungan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga penutupan harian IHSG, DJIA dan HSI pada tahun 2021. Analisis regresi digunakan untuk analisis data, dengan menggunakan alat pengolah data SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa DJIA dan HSI secara parsial dan bersamaan mempengaruhi IHSG.

Kata kunci: Dow Jones Industrial Average, Hang Seng Index, IHSG

PENDAHULUAN

Kegiatan menabung saham semakin digemari oleh masyarakat Indonesia. Pada tahun 2021, jumlah investor pasar modal di Indonesia mengalami peningkatan sebanyak 89,58%

menjadi 7,3 juta Single Investor Identification dan jumlah aset saham yang dimiliki oleh investor juga ikut meningkat sebesar 101,19% menjadi 3,41 juta (Sukmana, 2021). Jika dibandingkan dengan instrumen investasi yang lain, melalui bertransaksi saham di pasar modal, masyarakat bisa mendapatkan passive income dengan cara yang lebih mudah. Pasar modal merupakan tempat berlangsungnya kegiatan yang berkaitan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkan, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek (Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal, n.d.).

(2)

Gambar 1. Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (2021)

Pergerakan IHSG selama tahun 2021 sangat berfluktuatif, menandakan bahwa bursa efek di Indonesia belum cukup stabil. Bagi investor, informasi mengenai pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sanggat penting untuk acuan pengambilan keputusan kapan investor membeli atau menjual saham suatu emiten. Pergerakan IHSG bisa dipengaruhi oleh Dow Jones Industrial Average (DJIA) dan Indeks Hang Seng (HSI).

Indeks Dow Jones merupakan rata-rata indeks harga saham terbesar di dunia yang berada di pasar modal Amerika, sehingga pergerakan indeks Dow Jones dapat mempengaruhi hamper seluruh indeks harga saham di dunia, termasuk indeks saham di Indonesia (Wahyu & Rusmala, 2015). Indeks Hang Seng adalah salah satu indeks pasar saham paling awal di Hong Kong. Diluncurkan secara publik pada 24 November 1969, HSI telah menjadi indikator kinerja pasar saham Hong Kong yang paling banyak dikutip. Untuk lebih mencerminkan pergerakan harga sektor industri utama pasar, sekuritas konstituen HSI dikelompokkan menjadi 4 sektor termasuk Sub-indeks Keuangan, Utilitas, Properti, dan Perdagangan dan Industri (HSI, n.d.).

Gambar 2. Pergerakan Dow Jones Industrial Average (2021)

Jika dibandingkan dengan pergerakan IHSG, DJIA cenderung lebih stabil dengan tren yang meningkat pada awal ke akhir tahun 2021.

5.000,00 5.500,00 6.000,00 6.500,00 7.000,00

0,00 10.000,00 20.000,00 30.000,00 40.000,00

DJIA

(3)

Gambar 3. Pergerakan Indeks Hang Seng (2021)

Pergerakan Indeks Hang Seng secara grafik juga terlebih stabil jika dibandingkan dengan IHSG. Tidak seperti DJIA, sebaliknya, HSI memiliki arah (tren) menurun dari awal ke akhir tahun 2021.

KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menjadi salah satu faktor yang mencerminkan kinerja pasar modal apakah sedang mengalami peningkatan (bullish) atau sedang mengalami penurunan (barrish) (Mie & Agustina, 2014). Indeks saham adalah harga saham yang dinyatakan dalam angka indeks. Indeks saham digunakan untuk tujuan analisis dan menghindari dampak negatif dari penggunaan harga saham dalam rupiah. Sedangkan Indeks harga saham adalah indikator atau cerminan pergerakan harga saham. Indeks merupakan salah satu pedoman bagi investor untuk melakukan investasi di pasar modal, khususnya saham. Fungsi pencacatan pergerakan harga saham dari semua sekuritas di Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG menjadi sorotan penting bagi para investor. Pergerakan tersebut akan berpengaruh pada keputusan semua investor apakah akan menjual, menahan atau membeli sahamnya (Widodo, 2018).

Dow Jones Industrial Average (DJIA) adalah indeks pasar saham yang paling banyak dikutip di dunia. Perubahan indeks sering dianggap mewakili seluruh pasar saham (Shoven

& Sialm, 2000). Dow Jones Industrial Average (DJIA) selama 100 tahun terakhir, telah, menjadi indikator paling penting dari kesehatan dan arah pasar modal AS. Terdiri dari tiga puluh masalah ekuitas AS terkemuka yang diperdagangkan secara publik (Hora & Terrance Jalbert, 2006).

Indeks Hang Seng (HSI) adalah indeks pasar saham tertimbang kapitalisasi di Bursa Efek Hong Kong. Indeks ini digunakan untuk merekam dan memantau perubahan harian perusahaan terbesar di pasar saham Hong Kong dan sebagai indikator utama kinerja pasar secara keseluruhan di Hong Kong (Chia, Ricky Chee-Jiun, Venus Khim-Sen Liew, 2015).

0,00 5.000,00 10.000,00 15.000,00 20.000,00 25.000,00 30.000,00 35.000,00

HSI

(4)

Gambar 4. Kerangka Konseptual model

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah explanatory research (penjelasan) dengan pendekatan kuantitatif. Explanatory research merupakan jenis penelitian yang bermaksud menjelaskan hubungan antara dua atau lebih variabel (Supriadi, 2020). Data penelitian yang digunakan adalah data sekunder yaitu nilai harian (close) Indeks Harga Saham Gabungan, Dow Jones Industrial Average dan Indeks Hang Seng selama tahun 2021. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis regresi linear berganda, dinyatakan dalam formulasi berikut:

Y = α + β1X1 + β2X2 + ε Y : Indeks Harga Saham Gabungan

α : Konstanta

β1 : Koefisien regresi Dow Jones Industrial Average X1 : Dow Jones Industrial Average

β2 : Koefisien regresi Indeks Hang Seng X2 : Indeks Hang Seng

ε : error

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan Tabel 1, maka didapat persamaan regresi sebagai berikut:

IHSG = 9.584,26 – 0,033DJIA – 0,083HSI + ε

Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t)

Tabel 1. Hasil Regresi Pengaruh DJIA dan HSI terhadap IHSG

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 9584.262 566.246 16.926 .000

DowJones -.033 .011 -.221 -2.949 .004

HangSeng -.083 .009 -.710 -9.481 .000

a. Dependent Variable: IHSG

Sumber: Output SPSS, 2022 DJIA (X1)

HIS (X2)

IHSG (Y)

(5)

signifikan secara parsial terhadap Indeks Harga Saham Gabungan, ditunjukkan dengan nilai signifikansi sebesar 0,004 < 0,005, tetapi Dow Jones Industrial Average memiliki pengaruh secara negatif terhadap Indeks Harga Saham Gabungan yang ditunjukkan dengan nilai coefficients sebesar -0,033. Kemudian, Indeks Hang Seng juga memiliki pengaruh signifikan secara parsial terhadap Indeks Harga Saham Gabungan, ditunjukkan dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,005, Indeks Hang Seng juga memiliki pengaruh secara negatif terhadap Indeks Harga Saham Gabungan yang ditunjukkan dengan nilai coefficients sebesar -0,083.

Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F)

Tabel 2. Hasil Regresi Pengaruh DJIA dan HSI terhadap IHSG secara Simultan

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 4540045.557 2 2270022.778 57.481 .000b

Residual 8964678.589 227 39491.976

Total 13504724.145 229

a. Dependent Variable: IHSG b. Predictors: (Constant), HSI, DJIA

Sumber: Output SPSS, 2022

Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat bahwa secara bersama-sama Dow Jones Industrial Average dan Indeks Hang Seng berpengaruh signifikan terhadap IHSG yang ditunjukkan dengan nilai sig. sebesar 0,00 < 0,05.

Koefisien Determinasi (R2)

Tabel 3. Koefisien Determinasi

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .580a .336 .330 198.72588

a. Predictors: (Constant), HSI, DJIA b. Dependent Variable: IHSG

Sumber: Output SPSS, 2022

Nilai koefisien determinasi (R2) untuk Indeks Harga Saham Gabungan bernilai 0,336, hal ini mengindikasikan bahwa 33,6% perubahan IHSG dapat dijelaskan oleh variable DJIA dan HSI secara bersama-sama, sedangkan sisanya sebesar 66,4% dipengaruhi oleh variable lain.

Pengaruh Dow Jones Industrial Average terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Indeks Dow Jones Industrial Average berpengaruh positif terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia dilatarbelakangi karena Amerika Serikat negara tujuan ekspor utama Indonesia, sehingga perubahan kondisi perekonomian Amerika Serikat yang tercermin pada Indeks Dow Jones akan memberikan pengaruh bagi perekonomian Indonesia melalui IHSG (Untono, 2015). Berdasarkan hasil penelitian, DJIA memiliki hubungan yang negatif dan signifikan terhadap IHSG dengan tingkat signifikansi 0,004 <

(6)

0,05 dan nilai koefisien sebesar -0,033. Maka, dapat disimpulkan bahwa peningkatan DJIA 1% akan diikuti oleh penurunan IHSG sebesar 0,033 poin, cateris paribus. Kemudian, hasil koefisien regresi yang bernilai negatif, bahwa setiap peningkatan DJIA maka IHSG akan menurun.

Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh (Seputro, 2012) yang menyatakan DJIA berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap IHSG. Tetapi penelitian ini mendukung (Untono, 2015) dan (Candra, 2016) yang menyatakan DJIA berpengaruh signifikan dan positif terhadap IHSG, tetapi bedanya pada penelitian ini DJIA memiliki pengaruh yang negatif terhadap IHSG.

Pengaruh Indeks Hang Seng terhadap Indeks Harga Saham Gabungan

Berdasarkan hasil penelitian, HSI memiliki yang negatif dan signifikan terhadap IHSG dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05 dan nilai koefisien sebesar -0,083. Maka dapat disimpulkan bahwa peningkatan HSI 1% akan diikuti oleh penurunan IHSG sebesar 0,083 poin, cateris paribus. Koefisien regresi yang bernilai negatif menandakan bahwa setiap peningkatan HSI, maka IHSG akan menurun. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh (Wibowo et al., 2016) yang menyatakan Indeks Hang Seng tidak berpengaruh secara signifikan terhadap IHSG. Tetapi penelitian ini mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh (Wicaksono & Yasa, 2017) yang menyatakan HSI memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap IHSG, perbedaannya pada penelitian ini HSI berpengaruh negatif terhadap IHSG.

KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

Dow Jones Industrial Average dan Indeks Hang Seng secara parsial berpengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan. Dow Jones Industrial Average dan Indeks Hang Seng juga secara simultan berpengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan. Baik DJIA maupun HSI menunjukkan hubungan yang negatif terhadap IHSG pada tahun 2021, hal ini bisa saja dikarenakan belum stabilnya pasar modal di Indonesia selama menghadapi Covid- 19. Dalam mengambil keputusan untuk melakukan investasi, investor sebaiknya mencari informasi secara teknis dan fundamental terkait variable makro ekonomi lainnya yang berkaitan dengan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan.

DAFTAR PUSTAKA

Candra, W. (2016). Pengaruh Variabel Makroekonomi dan Dow Jones Industrial Average terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Petra Business and Management Review, 2(2), 1–13.

Chia, Ricky Chee-Jiun, Venus Khim-Sen Liew, S. A. W. (2015). The Day-of-the-week Effect in the Hang Seng Index. The Empirical Economics Letters, 14(2), 107–111.

Hora, S. C., & Terrance Jalbert. (2006). The Dow Jones Industrial Average in the Twentieth Century - Implications for Option Pricing. Academy of Accounting and Financial Studies Journal, 10(3), 17–40.

HSI. (n.d.). Hang Seng Indexes. Retrieved April 17, 2022, from https://www.hsi.com.hk/eng/indexes/all-indexes/hsi

Mie, M., & Agustina. (2014). Analisis Pengaruh Indeks Harga Saham Gabungan Asing Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Indonesia. Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil, 4(2), 81–90.

(7)

Seputro, H. Y. (2012). Pengaruh Tingkat Suku Bunga Sbi, Indeks Dow Jones Industrial Average, Indeks Hang Seng Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Bursa Efek Indonesia. Jurnal Kompilasi Ilmu Ekonomi (KOMPILEK), 4(1), 12–26.

Shoven, J. B., & Sialm, C. (2000). The Dow Jones Industrial Average. The Journal of Wealth Management, 3(3), 9–18. https://doi.org/10.3905/JWM.2000.320332

Sukmana, Y. (2021, December 26). Naik 89,58 Persen, Jumlah Investor Pasar Modal Indonesia Capai 7,3 Juta Halaman all - Kompas.com. Kompas.Com.

https://money.kompas.com/read/2021/12/26/074549626/naik-8958-persen-jumlah-investor- pasar-modal-indonesia-capai-73-juta?page=all

Supriadi, I. (2020). Metode Riset Akuntansi. Yogyakarta: Deepublish.

Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. (n.d.). Retrieved April 15, 2022, from https://www.ojk.go.id/id/kanal/pasar-modal/regulasi/undang-undang/Pages/undang-undang- nomor-8-tahun-1995-tentang-pasar-modal.aspx

Untono, M. (2015). Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Inflasi, Nilai Tukar, Indek DJIA, dan Harga Minyak Dunia terhadap Indek Harga Saham Gabungan. Parsimonia: Jurnal Akuntansi, Manajemen Dan Bisnis, 2(2), 1–12.

Wahyu, N. I. W., & Rusmala, D. M. (2015). Pengaruh Suku Bunga SBI, Nilai Tukar, Dan Indeks Pasar Dunia pada IHSG di BEI . Matrik:Jurnal Manajemen, Strategi Bisnis Dan Kewirausahaan, 9(1), 65–73.

Wibowo, F., Arifati, R., & Raharjo, K. (2016). Analisis Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga SBI, Nilai Tukar Us Dollar Pada Rupiah, Jumlah Uang Beredar, Indeks Dow Jones, Indeks Nikkei 225, Dan Indeks Hangseng Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Periode Tahun 2010-2014. Journal Of Accounting, 2(2).

Wicaksono, I. S., & Yasa, G. W. (2017). Pengaruh Fed Rate, Indeks Dow Jones, Nikkei 225, Hang Seng Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan. E-Jurnal Akuntansi, 18(1), 358–385.

Widodo. (2018). Analisis Pengaruh Indeks Harga Saham Gabungan Regional Asia terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Indonesia. EkBis: Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 1(2), 148–164.

https://doi.org/10.14421/EKBIS.2017.1.2.1016

Referensi

Dokumen terkait

mengamati 4 aspek perkembangan anak yaitu perkembangan fisik motorik, kognitif , bahasa dan sosial emosional yang terlihat dalam Tabel 4 , yaitu dari 27 anak sebagai

Trianggulasi dapat juga dilakukan dengan cara mengecek hasil penelitian dari tim peneliti lain yang diberi tugas melakukan pengumpulan data... Menggunakan

Adapun kegiatan yang dimaksudkan untuk memberikan kepuasan nasabah, melalui pelayanan yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah.Pelayanan dikatakan baik

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui laju korosi baja zincallume G550 pada beberapa lingkungan korosi, serta membandingkan struktur mikro dari baja tersebut, baik sebelum

Melihat besarnya transfer dana yang diperlukan untuk mengentaskan penduduk miskin di wilayah pinggiran hutan Kecamatan Pekuncen maka dapat disimpulkan bahwa

FORMULASI TEPUNG JAGUNG, TEPUNG PISANG NANGKA DAN OATMEAL PADA PRODUK FLAKES DITINJAU DARI.. KARAKTERISTIK FISIKOKIMIAWI

Agar tidak menimbulkan kesalahan dalam memahami skripsi yang berjudul “TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI POHON ALBA DENGAN SISTEM NYINOM DALAM PERSPEKTIF

Pemberian rasio C/N yang berbeda, berpengaruh nyata (P&lt;0,05) terhadap kelangsungan hidup ikan lele dumbo ( Clarias sp ) dikarenakan kurangnya nilai oksigen