ABSTRAK
Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah arteri secara persisten yaitu tekanan darah sistolik ≥140mmHg dan tekanan darah diastolik ≥90mmHg. Peningkatan tekanan darah terjadi dengan adanya pertambahan usia dan BMI. Untuk mengukur kualitas hidup digunakan kuisioner dan salah satu kuisioner yang banyak dipakai adalah SF-36. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kualitas hidup responden hipertensi berdasarkan kelompok usia dan BMI. Responden peneliti sebanyak 205 responden dengan usia 40-59 tahun (N=140) dan responden dengan usia 60-75 tahun (N=65). Jenis rancangan penelitian cross-sectional. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive sampling, pengambilan sampel dilakukan secara cluster random sampling di tiga Padukuhan pada Kecamatan Kalasan. Analis data dengan uji-T tidak berpasangan dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan bermakna berdasarkan usia 40-59 tahun dibandingkan dengan usia 60-75 tahun pada domain fungsi fisik 94,3±10,3 berbanding 84,0±19,4 (p<0,01) dan peranan fisik 59,1±41,1 berbanding 38,4±43,5 (p<0,01). Semua domain berbeda tidak bermakna (p>0,05) pada BMI.
ABSTRACT
Hypertension is systolic blood pressure increasing ≥140 mmHg and diastolic blood pressure ≥90 mmHg. Increase of blood pressure occurs with age and risk factors of hypertension such as body mass index. Questionnaire was used to evaluate quality of life. One of the most commonly used quality of life instrument is SF-36 questionnaire. The purpose of this research is to evaluate quality of life of hypertension respondents based on aged and body mass index factor. Respondents were aged 40-59 years (N=140) and 60-75 years (N=65) with total 205 respondents. The type of research used in this study was observational with cross sectional analytical design. The technique of taking the place conducted in purposive sampling. Sampling was done by cluster random sampling in three hamlets. Analysis of data using unpaired T test with a level of 95%. The result of the study show a significant difference between a group of respondents were aged 40-59 years and 60-75 years in physical functioning domain 94.3±10.3 compared to 84.0±19.4 (p<0.01) and physical role domain 59.1±41.1 compared to 38.4±43.5 (p<0.01). There is no significant difference on body mass index factor in all domains (p>0.05).
EVALUASI KUALITAS HIDUP RESPONDEN HIPERTENSI MENGGUNAKAN INSTRUMEN SF-36 : KAJIAN FAKTOR USIA
DAN BODY MASS INDEX DI KECAMATAN KALASAN, SLEMAN, DIY
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Bonifasia Anna Carissa Widyasti
NIM : 128114148
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
i
EVALUASI KUALITAS HIDUP RESPONDEN HIPERTENSI MENGGUNAKAN INSTRUMEN SF-36 : KAJIAN FAKTOR USIA
DAN BODY MASS INDEX DI KECAMATAN KALASAN, SLEMAN, DIY
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Bonifasia Anna Carissa Widyasti
NIM : 128114148
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
iv
You control your destiny
You don’t need magic to do it
And there are no magical shortcuts to
solving your problems
-
Disney Brave –
Persembahan
vii PRAKATA
Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan, karena atas bimbingan, rahmat, dan cinta kasih-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Evaluasi Kualitas Hidup Responden Hipertensi Menggunakan Instrumen SF-36 : Kajian Faktor Usia dan Body Mass Index di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY” sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana farmasi (S.Farm.) di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Keberhasilan dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1. Dekan Fakultas Farmasi Sanata Dharma yang telah mendukung penelitian. 2. Bapak Camat Kecamatan Kalasan, Bapak Kepala Desa Tirtomartani dan
Bapak Kepala Desa Selomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta telah memberikan ijin pengambilan data pada masyarakat di Kecamatan Kalasan.
3. Ibu Dr. Rita Suhadi, M.Si., Apt selaku dosen pembimbing utama dan Ibu Dita Maria Virginia, S.Farm., M.Sc., Apt selaku dosen pembimbing pendamping yang telah memberikan saran dan bimbingan dari awal hingga akhir proses penyusunan skripsi ini.
4. Bapak Ipang Djunarko, M.Sc., Apt. dan Ibu Phebe Hendra, M.Si., Ph.D., Apt. selaku penguji yang telah mendukung terselenggaranya penelitian dan peyusunan skripsi ini dan bersedia memberikan saran serta arahan yang berharga kepada penulis.
5. Orang tua tercinta Bapak Yacobus Suwidi dan Ibu Heri Astuti, SH telah memberikan seluruh doa, motivasi, dan dukungan moril dan material sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
6. Adikku Yoggi yang memberikan semangat bagi hidupku.
viii
8. Teman-teman kelompok skripsiku: Trisna, Melani, Sisca atas kebersamaan dan kerjasama selama ini.
9. Sahabatku Meylinda, Tyas dan Clarisa yang telah mendukung dan memberi motivasi dalam proses penyusunan skripsi.
10.Teman-teman FKK B 2012 dan semua angkatan 2012 yang telah bersama-sama berbagi suka dan duka di Farmasi Sanata Dharma Yogyakarta
11.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam proses penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang dapat membantu dalam perbaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
Yogyakarta, 6 Juni 2016
ix DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN... iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v
LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI ... vi
PRAKATA ... vii
2.3. Perhitungan Besar Sampel ... .3
2.4. Persiapan Penelitian ... .3
2.5. Validitas dan Reliabilitas Kuisioner Kualitas Hidup SF-36 ... .4
2.6. Pengumpulan Data ... .4
2.7. Analisis Data ... .4
HASIL DAN PEMBAHASAN ... .5
KESIMPULAN ... .10
DAFTAR PUSTAKA ... .11
LAMPIRAN ... .13
x
DAFTAR TABEL
Tabel I. Karakteristik Responden Penelitian di Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta ... 5 Tabel II. Profil Tekanan Darah Sistolik (TDS), Tekanan Darah Diastolik
(TDD), Denyut Nadi, dan BMI Responden di Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta Berdasarkan Faktor Usia ... 6 Tabel III. Profil Usia, Tekanan Darah Sistolik (TDS), Tekanan Darah
Diastolik (TDD), dan Denyut Nadi Responden di Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta Berdasarkan Faktor BMI ... 7 Tabel IV. Terapi Obat Hipertensi Responden Hipertensi di Kecamatan
Kalasan... 7 Tabel V. Perbandingan Nilai SF-36 Berdasarkan Usia
Responden Penelitian ... 8 Tabel VI. Perbandingan Nilai SF-36 Berdasarkan BMI
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat ijin penelitian ... 13
Lampiran 2. Ethical Clearance ... 14
Lampiran 3. Informed Consent ... 15
Lampiran 4. Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Pengukuran Tekanan Darah .... 18
Lampiran 5. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuisioner Kualitas Hidup SF-36 ... 21
Lampiran 6. Validasi Badan Metrologi ... 23
Lampiran 7. Panduan Pertanyaan Wawancara ... 27
Lampiran 8. Kuisioner Kualitas Hidup SF-36 ... 29
Lampiran 9. Penilaian Kuisioner Kualitas Hidup SF-36 ... 34
Lampiran 10. Perhitungan Besar Sampel dengan Program PS ... 37
Lampiran 11. Uji Normalitas Usia, Tekanan Darah Sistolik (TDS), Tekanan Darah Diastolik (TDD), Denyut Nadi, BMI dan 8 Domain Kuisioner Kualitas Hidup SF-36 ... 38
Lampiran 12. Uji-T Tidak Berpasangan Tekanan Darah Sistolik (TDS), Tekanan Darah Diastolik (TDD), Denyut Nadi dan BMI Terhadap Faktor Usia Responden ... 39
Lampiran 13. Uji-T Tidak Berpasangan Usia, Tekanan Darah Sistolik (TDS), Tekanan Darah Diastolik (TDD), dan Denyut Nadi Terhadap Faktor BMI Responden ... 40
Lampiran 14. Uji-T Tidak Berpasangan Faktor Usia Responden Terhadap 8 Domain Kuisioner Kualitas Hidup SF-36 ... 41
xiii ABSTRAK
Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah arteri secara persisten yaitu tekanan darah sistolik ≥140mmHg dan tekanan darah diastolik ≥90mmHg. Peningkatan tekanan darah terjadi dengan adanya pertambahan usia dan BMI. Untuk mengukur kualitas hidup digunakan kuisioner dan salah satu kuisioner yang banyak dipakai adalah SF-36. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kualitas hidup responden hipertensi berdasarkan kelompok usia dan BMI. Responden peneliti sebanyak 205 responden dengan usia 40-59 tahun (N=140) dan responden dengan usia 60-75 tahun (N=65). Jenis rancangan penelitian cross-sectional. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive sampling, pengambilan sampel dilakukan secara cluster random sampling di tiga Padukuhan pada Kecamatan Kalasan. Analis data dengan uji-T tidak berpasangan dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan bermakna berdasarkan usia 40-59 tahun dibandingkan dengan usia 60-75 tahun pada domain fungsi fisik 94,3±10,3 berbanding 84,0±19,4 (p<0,01) dan peranan fisik 59,1±41,1 berbanding 38,4±43,5 (p<0,01). Semua domain berbeda tidak bermakna (p>0,05) pada BMI.
xiv ABSTRACT
Hypertension is systolic blood pressure increasing ≥140 mmHg and diastolic blood pressure ≥90 mmHg. Increase of blood pressure occurs with age and risk factors of hypertension such as body mass index. Questionnaire was used to evaluate quality of life. One of the most commonly used quality of life instrument is SF-36 questionnaire. The purpose of this research is to evaluate quality of life of hypertension respondents based on aged and body mass index factor. Respondents were aged 40-59 years (N=140) and 60-75 years (N=65) with total 205 respondents. The type of research used in this study was observational with cross sectional analytical design. The technique of taking the place conducted in purposive sampling. Sampling was done by cluster random sampling in three hamlets. Analysis of data using unpaired T test with a level of 95%. The result of the study show a significant difference between a group of respondents were aged 40-59 years and 60-75 years in physical functioning domain 94.3±10.3 compared to 84.0±19.4 (p<0.01) and physical role domain 59.1±41.1 compared to 38.4±43.5 (p<0.01). There is no significant difference on body mass index factor in all domains (p>0.05).
1 1. Pendahuluan
Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah arteri secara persisten yaitu tekanan darah sistolik ≥140mmHg dan tekanan darah diastolik ≥90mmHg. Tekanan darah yang tinggi di dalam arteri menyebabkan peningkatan risiko terhadap penyakit-penyakit yang berhubungan dengan kardiovaskuler seperti stroke, serangan jantung dan kerusakan ginjal (Dipiro et al., 2014).
Pada tahun 2013, hasil riset kesehatan di Indonesia menunjukkan bahwa
prevalensi hipertensi di Indonesia pada usia ≥18 tahun sebesar 26,5%. Prevalensi
hipertensi di Yogyakarta mencapai 25,7% (Depkes RI, 2013). Hasil penjaringan Pos Yandu lansia Kabupaten Sleman pada tahun 2011, lansia dengan dengan prosentase tertinggi didapatkan kasus hipertensi sebanyak 39,65%, diabetes melitus 5,29%, gangguan mental 2,69%, anemia 1,98%, gagal ginjal 0,14%, dan penyakit lain 24,11%. Kecamatan Kalasan merupakan salah satu dari 17 kecamatan dalam Kabupaten Sleman yang memiliki jumlah kasus tertinggi yaitu sebanyak >1.400 kasus (Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, 2013). Prevalensi hipertensi di Kecamatan Kalasan sebesar 43,9% (Susilo, 2015).
Tekanan darah ikut meningkat seiring bertambahnya usia. Survei pada tahun 2011-2012 menunjukkan pada usia 40-59 tahun prevalensi hipertensi sebanyak 32,4%, kesadaran akan hipertensi 83,0%. Pada responden usia 60-75 tahun prevalensi hipertensi sebanyak 65%, kesadaran akan hipertensi sebanyak 86,1% (Nwankwo, 2013). Obesitas merupakan faktor risiko penyebab hipertensi. Data Riskesdas 2007 menunjukkan bahwa prevalensi nasional obesitas pada penduduk usia ш15 tahun pada laki-laki 13,9% dan perempuan 23,8% (Depkes RI, 2015). Berdasarkan WHO (2004), orang dengan obesitas untuk populasi Asia yaitu BMI ш25 kg/m2 .
2
dapat menggunakan instrumen kualitas hidup SF-36. Instrumen kualitas hidup SF-36 merupakan salah satu bentuk kuisioner yang banyak dipakai dalam penelitian mengenai kualitas hidup. Nilai kuisioner SF-36 berkisar 0-100, dengan nilai 100 sebagai nilai kualitas hidup terbaik (Farivar, 2007).
Kuisioner SF-36 berisikan 36 pertanyaan dan terdiri dari 8 domain yaitu fungsi fisik, peranan fisik, rasa nyeri, kesehatan umum, vitalitas, fungsi sosial, peranan emosi, dan kesehatan mental. Fungsi fisik mengukur pembatasan aktifitas fisik karena adanya masalah kesehatan. Peranan fisik mengukur pembatasan aktifitas sehari-hari karena adanya masalah fisik. Rasa nyeri mengukur frekuensi nyeri dalam tubuh. Kesehatan umum pandangan kesehatan secara umum. Vitalitas mengukur tingkat energi dan kelelahan. Fungsi sosial mengukur pembatasan aktifitas sosial karena masalah fisik dan emosi. Peranan emosi mengukur pembatasan aktifitas sehari-hari karena masalah emosi dan kesehatan mental mengukur masalah psikologis individu (Khalifeh et al., 2015).
Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa prevalensi hipertensi di Kecamatan Kalasan semakin meningkat. Oleh karena itu, dilakukan suatu survei yang bertujuan untuk mengevaluasi kualitas hidup responden hipertensi berdasarkan faktor usia dan BMI. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan atau masukan bagi instansi kesehatan masyarakat setempat terkait dengan kualitas hidup responden hipertensi.
2. Metode Penelitian 2.1. Jenis dan Desain
Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan rancangan potong lintang/ cross sectional. Penelitian ini dilakukan di 3 padukuhan yaitu Padukuhan Jetis, Padukuhan Pundung, Padukuhan Grumbulgede, Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY.
2.2. Seleksi Subyek
3
yang mempunyai tekanan darah <140/90mmHg dan tidak bersedia mengisi informed consent.
2.3. Perhitungan Besar Sampel
Besar sampel ditentukan dengan program PS (Power and sample size). Perhitungan besar sampel untuk uji T tidak berpasangan membutuhkan sampel sebanyak 2, dengan nilai α=0,05; power=0,8; δ=50; σ=10; dan m=1. Teknik pengambilan lokasi Kabupaten, Kecamatan, dan Desa dilakukan dengan cara purposive sampling. Pengambilan sampel (sampling) pada setiap padukuhan
dilakukan dengan cara cluster random sampling.
Gambar 1. Skema Pemilihan Responden Penelitian di Kecamatan Kalasan 2.4. Persiapan Penelitian
Penelitian ini dilakukan setelah mendapatkan ijin penelitian dari Komisi Etik Kedokteran Universitas Gadjah Mada Ref: KE/FK/251/EC/2016 dan ijin penelitian dari Bappeda Kabupaten Sleman.
Instrumen penelitian berupa panduan wawancara terstruktur, kuisioner kualitas hidup SF-36, dan informed-consent diajukan untuk persetujuan komisi etik. Timbangan dan pengukur tinggi badan yang digunakan telah lulus tara dari Balai Metrologi Yogyakarta, sedangkan sphygmomanometer digital diuji validitas dibandingkan dengan tensimeter raksa dan diuji reliabilitas menggunakan tiga subyek masing-masing diukur tiga kali.
4
2.5.Validitas dan Reliabilitas Kuisioner Kualitas Hidup SF-36
Penelitian ini menggunakan kuisioner kualitas hidup SF-36 dalam terjemahan bahasa Indonesia yang diuji terlebih dahulu validitas dan reliabilitas. Uji validitas menggunakan validitas konvergen dan diskriminan sedangkan uji reliabilitas menggunakan uji Cronbach Alpha. Validitas konvergen jika koefisien korelasi item di atas 0,40 sedangkan validitas diskriminan jika nilai domain yang diujikan menghasilkan nilai yang lebih besar dari nilai domain yang lain (Rachmawati, 2014). Hasil validasi menunjukkan bahwa setiap item telah memenuhi syarat validitas konvergen dan diskriminan (koefisien korelasi item >0,40). Uji reliabilitas menunjukkan nilai Cronbach Alpha untuk item
delapan domain adalah >0,60. Nilai Cronbach Alpha >0,60 maka berdasarkan (Budiman dan Riyanto, 2013), item tersebut dapat dikatakan reliabel.
2.6. Pengumpulan Data
Data dikumpulkan secara door to door yang mewakili 3 padukuhan pada periode Januari-Maret 2016. Tekanan darah, tinggi badan, dan berat badan diukur, sedangkan informasi lainnya diperoleh dari wawancara dan kemudian dilanjutkan dengan mengisi kuisioner kualitas hidup SF-36. Data selanjutnya diinput ke dalam worksheet Excel®, dibersihkan, dan disiapkan untuk dianalisis.
2.7. Analisis Data
Variabel dalam data kategori terdiri dari usia, jenis kelamin, BMI, tingkat pendidikan, dan tingkat penghasilan. Variabel data rasio terdiri dari tekanan darah sistolik dan diastolik. Usia dibagi menjadi 40-59 tahun dan 60-75 tahun; BMI dibagi menjadi dua bagian obesitas ш25 kg/m2 dan tidak obesitas <25 kg/m2; tingkat pendidikan dibagi menjadi чSMP dan >SMP dan tingkat penghasilan
чUMR dan >UMR.
Analisis data hasil penelitian dilakukan dengan analisis univariat dan bivariat. Analisis univariat merupakan analisis secara deskriptif untuk menggambarkan karakteristik masing-masing variabel (usia, jenis kelamin, BMI, tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan). Uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov untuk mengetahui data terdistribusi normal atau tidak. Hasil uji
5
limit pusat (͞central limit theorem͟), apabila jumlah sampel yang diperoleh relatif besar (>30) atau lebih akan mendapatkan distribusi yang mendekati normal (Gujarati, 2006). Pada penelitian ini, sampel yang diperoleh relatif besar maka uji normalitas dapat dikatakan mendekati distribusi normal. Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh faktor usia atau BMI terhadap kualitas hidup responden hipertensi. Uji statistik yang digunakan adalah uji-T tidak berpasangan untuk melihat kebermaknaan antar kelompok.
3. Hasil dan Pembahasan
Jumlah keseluruhan responden penelitian ini sebanyak 205 orang dari tiga padukuhan yaitu Padukuhan Jetis, Padukuhan Pundung, Padukuhan Grumbulgede, Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY. Karakteristik responden penelitian dapat dilihat pada Tabel I berikut.
Tabel I. Karakteristik Responden Penelitian di Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta
Variabel Responden Nilai P
n %
6
Pada Tabel I, menunjukkan terdapat perbedaan proporsi antara kelompok responden usia 40-59 tahun dengan kelompok usia 60-75 tahun. Hal ini disebabkan pada saat pengambilan data di Kecamatan Kalasan lebih banyak ditemukan responden usia 40-59 tahun dibandingkan kelompok usia 60-75 tahun. Responden dengan tingkat pendidikan чSMP lebih banyak dibandingkan dengan tingkat pendidikan >SMP yaitu sebanyak 138 orang (67,3%). Tingkat penghasilan responden lebih banyak чUMR yaitu sebanyak 134 orang (65,4%). Responden yang melakukan terapi hipertensi yaitu sebanyak 60 orang (29,3%).
Tabel II. Profil Tekanan Darah Sistolik (TDS), Tekanan Darah Diastolik (TDD), Denyut Nadi, dan BMI Responden di Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta
Berdasarkan Faktor Usia
Variabel
Mean±SD
Usia Nilai p
60-75 Tahun 40-59 Tahun
TDS (mmHg) 165,1±17,7 158,3±16,7 <0,01*
TDD (mmHg) 88,1±10,4 93,3±11,36 0,02*
Denyut nadi (denyut/menit) 81,3±12,7 83,6±11,4 0,20
BMI (kg/m2) 24,7±4,1 26,1±4,4 0,02*
*nilai-p<0,05 dengan uji-T antara kelompok usia 60-70 tahun dan usia 40-59 tahun
Pada Tabel II, menunjukkan responden yang berusia 60-75 tahun dan 40-59 tahun memiliki perbedaan rerata pada tekanan darah sistolik (TDS), tekanan darah diastolik (TDD) dan BMI yang dilihat dari nilai p<0,05. Pada responden yang berusia 60-75 tahun memiliki kenaikan tekanan sistolik yang lebih tinggi dibandingkan responden yang berusia 40-59 tahun. Tekanan darah dapat meningkat seiring bertambahnya usia dan rentang usia lanjut adalah ш60 tahun. Hal ini disebabkan adanya perubahan struktural (penebalan dan pelebaran dinding), perubahan fungsional arteri serta peningkatan kekakuan pembuluh darah akibat penuaan (Pinto, 2007).
7
TDS dan TDD responden usia 60-75 tahun menunjukkan responden memiliki TDS di atas 140mmHg dengan TDD di bawah 90mmHg. Tekanan darah demikian dikategorikan sebagai hipertensi isolasi sistolik yang lebih umum dialami pada geriatrik (Mancia et al., 2013). Hasil juga menunjukkan adanya perbedaan rerata pada BMI. Pada responden yang berusia 60-75 tahun memiliki BMI lebih rendah dibandingkan responden yang berusia 40-75 tahun, hal ini disebabkan oleh perubahan yang cukup besar pada komposisi tubuh.
Tabel III. Profil Usia, Tekanan Darah Sistolik (TDS), Tekanan Darah Diastolik (TDD), dan Denyut Nadi Responden di Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta
Berdasarkan Faktor BMI
Denyut nadi (denyut/menit) 83,2±11,2 82,6±12,6 0,72
*nilai-p<0,05 dengan uji-T antara kelompok BMI ≥25 kg/m2 dan <25 kg/m2
Hasil analisis yang diperoleh (Tabel III), menunjukkan BMI ш25 kg/m2 dan <25 kg/m2 memiliki perbedaan rerata pada usia. Rerata usia yang memiliki BMI ш25 kg/m2 adalah 52,9±9,2, yang termasuk responden usia 40-59 tahun. Pada Tabel III, menunjukkan tidak ada perbedaan rerata pada TDS, TDD, dan denyut nadi dengan nilai p>0,05.
Terapi hipertensi merupakan upaya seseorang untuk mengobati dari penyakit hipertensi dengan menurunkan tekanan darah.
Tabel IV. Terapi Obat Hipertensi Responden Hipertensi di Kecamatan Kalasan
Nama Obat Jumlah Pengguna
Kaptopril 30
Amlodipin 14
Herbal 1
Lupa obat 16
8
responden hipertensi mengkonsumsi obat antihipertensi golongan CCB (Calcium Channel Blockers) seperti amlodipin dan obat herbal. Namun, banyak responden
hipertensi yang lupa atau tidak mengetahui nama obatnya. Menurut Mancia et al (2013), obat antihipertensi yang paling banyak digunakan yaitu ACE Inhibitor.
Tabel V. Perbandingan Nilai SF-36 Berdasarkan Usia Responden Penelitian Domain
Mean±SD
Usia Nilai p
60-75 Tahun 40-59 Tahun
Fungsi Fisik 84,0±19,4 94,3±10,3 <0,01*
Peranan Fisik 38,4±43,5 59,1±41,1 <0,01*
Rasa Nyeri 57,0±16,8 59,5±18,2 0,35
Kesehatan Umum 61,5±8,9 63,2±9,6 0,23
Vitalitas 71,2±19,9 73,9±14,5 0,21
Fungsi Sosial 75,9±22,7 75,2±19,6 0,81
Peranan Emosi 51,7±42,9 53,5±42,4 0,78
Kesehatan Mental 80,2±16,6 82,1±12,1 0,38
*nilai-p<0,05 dengan uji-T antara kelompok usia 60-75 tahun dan usia 40-59 tahun
Data Tabel V, menunjukkan responden yang berusia 60-75 tahun dan 40-59 tahun memiliki perbedaan rerata pada domain fungsi fisik dan peranan fisik yang dilihat dari nilai p<0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa usia mempengaruhi kualitas hidup responden hipertensi pada domain fungsi fisik dan peranan fisik. Responden usia 60-75 tahun memiliki rerata domain fungsi fisik dan peranan fisik lebih rendah dibandingkan responden usia 40-59 tahun. Hasil penelitian Khaw, Hassan and Latiffah (2011) menunjukkan bahwa responden
hipertensi usia ≥60 tahun mengalami penurunan kualitas hidup pada domain
fungsi fisik dan peranan fisik (p<0,05). Lansia dengan usia 60 tahun ke atas yang memiliki penyakit kronis seperti hipertensi, cenderung mengalami penurunan kemampuan fisik. Proses degeneratif yang terjadi terus-menerus dapat menyebabkan terjadinya perubahan fisiologis dalam tubuh sehingga berpengaruh pula terhadap fungsi dan kemampuan tubuh (Bustan, 2007).
9
yang berusia 40-59 tahun. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Soni et al., 2010, menunjukkan responden dengan usia 60 ke atas mengalami penurunan pada domain peranan emosi dan kesehatan mental. Peningkatan tekanan darah ke otak akan menyebabkan penurunan vaskularisasi di area otak yang akan mengakibatkan responden sulit untuk berkonsentrasi, emosi tidak terkontrol, dan penurunan terhadap mental. Perbedaan hasil penelitian ini mungkin karena karakteristik responden penelitian yang berbeda.
Tabel VI. Perbandingan Nilai SF-36 Berdasarkan BMI Responden Penelitian Domain
Peranan Fisik 52,9±43,3 52,1±42,5 0,89
Rasa Nyeri 58,2±18,3 59,3±17,3 0,65
Kesehatan Umum 62,6±9,1 62,8±9,8 0,93
Vitalitas 72,9±14,9 73,3±14,5 0,82
Fungsi Sosial 77,5±19,2 73,3±14,5 0,11
Peranan Emosi 51,6±42,1 54,5±43,1 0,62
Kesehatan Mental 80,8±15,1 82,4±13,4 0,42
*nilai p>0,05 dengan uji-T antara kelompok BMI ≥25 kg/m2 dan <25 kg/m2
10 4. Kesimpulan
11 Daftar Pustaka
Alley, D., and Chang, V., 2007, The Changing Relationship of Obesity and Disability, 19988-2004, JAMA, 298(17).
Budiman., Riyanto, A., 2013, Kapita Selekta Kuesioner : Pengetahuan dan Sikap dalam Penelitian Kesehatan, Penerbit Salemba Medika, Jakarta, pp.11-33.
Bustan, M.N., 2007, Epidemiologi Penyakit Tidak Menular, Rineka Cipta, Jakarta, Hal. 29 – 38.
Dahlan, M.S., 2014, Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan, Edisi 6, Epidemologi, Jakarta, hal. 92.
Departemen Kesehatan RI, 2013, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan RI, Jakarta.
Departemen Kesehatan RI, 2015, Obesitas dan Kurang Aktivitas Fisik Menyusung 30% Kanker, http://www.indonesia.go.id/en/ministries/2200-obesitas-dan-kurang-aktivitas-fisik-menyumbang-30-kanker, diakses pada tanggal 28 November 2015.
Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, 2015, Kesehatan Usia Lanjut,
http://dinkes.slemankab.go.id/kesehatan-usia-lanjut , diakses pada tanggal 5 November 2015.
Dipiro, J.T., Talbert, R.L., Yee, G.C., Matzke, G.r., Wells, B.G., Posey, L.M., 2014, Pharmacotherapy : A Pathophysiologic Approach, 9th ed, The McGraw-Hill Companies, New York, pp. 185-190.
Farivar, S., Cunningham, W., and Hays, R., 2007, Correlated Physical and Mental Health Summary Scores for SF-36 and SF-12 Health Survey, Health Related Quality of Life Among Normal-Weight, Overweight and Obese Adults in Qazvin Metabolic Diseases Study (QMDS), Iran, Glob J Health Sci, 3:156-162.
Gujarati, D.N., 2007, Dasar-dasar Ekonometrika, Jilid 1, Penerbit Erlangga, Jakarta, hal.76-77.
12
control: National Health & Nutrition Examination Survey, J Hypertens, 26(4):641-7.
Khaw, W., F., Hassan, S., T., S., and Latiffah, A., L., 2011, Health-related Quality of Life among Hypertensive Patients Compared with General Population Norms, J. Med. Sci., 11 (2): 84-89.
Mancia, G., Fargad, R., Narkiewicz, K., and Zanchetti, A., 2013, The Task Force for The Management of Arterial Hypertension of European Society of Hypertension (ESC), J Hypertens, 31, 1286.
Khalifeh, M., Salameh, P., Hajje, A., Awada, S., Rachidi, S., Bawab, W., 2015, Hypertension in Lebanese Adults: Impact on Health Related Quality of Life, J Epidemiol Glob Health, 5(4): 327-336.
Nwankwo, T., Yoon, S.S., Burt, C.V., Gu, Q., 2013, Hypertension Among Adults in the United: National Health and Nutrition Examination Survey, 2011-2012, NCHS Publication, 133, 1-7.
Pinto, E., 2007, Blood Pressure and Ageing, Postgrad Med J, 83, 109-114.
Soni, R., Porter, A., Lash, J., and Unruh, M., 2010, Health-Related Quality of Life in Hypertension, Chronic Kidney Disease and Coexistent Chronic Health Conditions, Adv Chronic Kidney Dis, 4:17-26.
Susilo, N., 2015, Prevalensi, Kesadaran, Terapi, dan Pengendalian Tekanan Darah Responden 40-75 Tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY (Kajian Faktor Umur dan Pengaturan Diet), Skripsi, 58, Universitas Sanata Dharma.
Trevisol, D., Moreira, L., Kerkhoff A., Fuchs, F., 2011, Health-Related Quality of Life and Hypertension: A Systematic Review and Meta-Analysis of Observational Studies, J Hypertens, 2: 179-188.
15 Lampiran 3. Informed Consent
LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK
Kami dari Tim peneliti yang diketuai oleh Bonifasia Anna Carissa Widyasti dari Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma akan melakukan penelitian
yang berjudul “Evaluasi kualitas hidup responden hipertensi usia 40-75 menggunakan instrumen SF-36 (Kajian Faktor Risiko Kesehatan dan
Sosio-Ekonomi di Kabupaten Sleman)”. Penelitian ini bertujuan untuk
1. Mengevaluasi besar skor (SF-36) kualitas hidup hipertensi usia 40-75 di Kacamatan Kalasan, Sleman.
2. Mengevaluasi perbedaan faktor risiko kesehatan dan sosio-ekonomi terhadap perbedaan kualitas hidup responden hipertensi di Kecamatan Kalasan, Sleman.
Pembimbing Tim peneliti adalah Dr. Rita Suhadi, MSi., Apt, dan Dita Maria Virginia, M.Sc., Apt. Penelitian ini membutuhkan sekitar 200 responden penelitian. Waktu penelitian diperkirakan 30 menit untuk masing-masing responden.
1. Kesukarelaan untuk ikut penelitian
Responden penelitian dibebaskan untuk memilih keikutsertaan dalam penelitian ini tanpa ada paksaan. Bila responden penelitian sudah memutuskan untuk ikut, responden penelitian juga bebas untuk mengundurkan diri/ berubah pikiran setiap saat tanpa dikenai denda atau pun sanksi apapun.
2. Prosedur Penelitian
Apabila Responden penelitian bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini, Responden penelitian diminta menandatangani lembar persetujuan ini. Prosedur selanjutnya adalah:
a. Responden penelitian akan diwawancarai berdasarkan panduan wawancara dan kuisioner SF-36 yang sudah disediakan.
16 3. Kewajiban subyek penelitian
Sebagai subyek penelitian anda berkewajiban mengikuti aturan atau petunjuk penelitian seperti yang tertulis di atas. Bila ada yang belum jelas, responden penelitian bisa bertanya lebih lanjut kepada peneliti.
4. Manfaat
Keuntungan langsung yang responden penelitian dapatkan adalah memperoleh pemeriksaan tekanan darah.
5. Kerahasiaan
Semua informasi yang berkaitan dengan identitas responden penelitian akan dirahasiakan dan hanya akan diketahui oleh peneliti.
1. Kompensasi
Responden penelitian akan mendapatkan souvenir sebagai tanda terimakasih atas kerelaan untuk ikut serta dalam penelitian ini
2. Informasi Tambahan
Bapak/ ibu/ saudara responden penelitian diberi kesempatan untuk menanyakan semua hal yang belum jelas sehubungan dengan penelitian ini. Bila sewaktu-waktu membutuhkan penjelasan lebih lanjut, Bapak/ ibu/ saudara dapat menghubungi Bonifasia Anna Carissa Widyasti pada 085743139996. Bapak/ ibu/ saudara juga dapat menanyakan tentang penelitian kepada Komite Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran UGM (Telp. 0274 588688 ext 17225 atau 0811-2666-869 , atau email:
18
Lampiran 4. Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Pengukuran Tekanan Darah
1. Uji Validitas Spygmomanometer Digital dan Raksa
Pengujian validitas menggunakan uji-T berpasangan dengan taraf
kepercayaan 95%. Nilai p yang diperoleh >0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan secara statistik. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa instrumen penelitian yang digunakan valid.
Uji Validitas Spygmomanometer Digital 1 dan Raksa pada Probandus 1
Spygmomanometer 1 Pengukuran
Uji Validitas Spygmomanometer Digital 1 dan Raksa pada Probandus 2
Spygmomanometer 1 Pengukuran
Uji Validitas Spygmomanometer Digital 1 dan Raksa pada Probandus 3
19
Uji Validitas Spygmomanometer Digital 2 dan Raksa pada Probandus 1
Spygmomanometer 1 Pengukuran
Uji Validitas Spygmomanometer Digital 2 dan Raksa pada Probandus 2
Spygmomanometer 1 Pengukuran
Uji Validitas Spygmomanometer Digital 2 dan Raksa pada Probandus 3
20
2. Uji Reliabilitas Spygmomanometer Digital
Uji Reliabilitas Spygmomanometer Digital 1 pada Probandus
Probandus Spygmomanometer
Uji Reliabilitas Spygmomanometer Digital 2 pada Probandus
21
Lampiran 5. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuisioner SF-36
1. Uji Validitas Kuisioner SF-36
Keterangan: FF : Fungsi Fisik; PF : Peranan Fisik; KU : Kesehatan Umum; FS : Fungsi Sosial; PE : Peranan Emosi; KM : Kesehatan Mental.
22
2. Uji Reliabilitas Kuisioner SF-36
Domain Cronbach Alpha
Fungsi Fisik 0,769
Peranan Fisik 0,833
Rasa Nyeri 0,874
Kesehatan Umum 0,689
Vitalitas 0,759
Fungsi Sosial 0,812
Peranan Emosi 0,850
Kesehatan Mental 0,760
23
29
34
Lampiran 9. Penilaian Kuisioner Kualitas Hidup SF-36
Tata cara penilaian kuisioner kualitas hidup SF-36 yaitu :
1. Menjawab pertanyaan pada kuisioner SF-36 dan memberi nilai pada setiap
jawaban berdasarkan final value pada guideline SF-36.
2. Hasil nilai final value pada setiap jawaban dari responden dijumlahkan
berdasarkan domain.
3. Setelah mendapatkan hasil yang telah dijumlahkan data pada jawaban
responden di hitung dengan rumus transformed scale untuk mendapatkan nilai kualitas hidup.
Nomor Pertanyaan Kode Nilai Nilai Akhir
36 Skala Jumlah nilai akhir
Nilai Terendah
Kesehatan umum 1+11a+11b+11c+11d 5, 30 20
Jumlah skor tiap domain untuk tiap responden ditransformasikan dengan rumus:
Transformasi Skor = (Skor yang diperoleh – skor terendah ) x100
Selisih skor tertinggi dan terendah
37
38
39
40
41
Lampiran 14. Uji-T Tidak Berpasangan Faktor Usia Responden Terhadap 8
42
Lampiran 15. Uji-T Tidak Berpasangan Faktor BMI Responden Terhadap 8
43
BIOGRAFI PENULIS