• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Perbaikan Kualitas Produk Dengan Menggunakan Metode DMAIC Di Perusahaan Subur Abadi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Perbaikan Kualitas Produk Dengan Menggunakan Metode DMAIC Di Perusahaan Subur Abadi."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Perusahaan Subur Abadi merupakan perusahaan yang menghasilkan bedcover dan seprei. Perusahaan mengalami hambatan dalam meningkatkan kualitas produknya karena adanya cacat pada produk yang dihasilkannya. Persentase cacat untuk produk seprei rumbai sebesar 6.42% sedangkan persentase cacat untuk produk bedcover sebesar 5.35%. Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan dengan penerapan metode DMAIC.

Langkah – langkah yang dilakukan dalam penelitian adalah stratifikasi untuk mengelompokkan cacat berdasarkan karakteristik keseriusan cacatnya, diagram pareto untuk mengetahui jenis cacat yang menjadi prioritas penanganan perbaikan, nilai sigma untuk mengetahui kinerja proses perusahaan, FTA untuk mengetahui akar penyebab cacat yang terjadi, FMEA untuk mengidentifikasi dan mencegah terjadinya cacat atau mode kegagalan potensial, dan 5W+1H untuk menentukan target yang diinginkan, alasan penggunaan, dimana rencana dilaksanakan, bilamana rencana dilaksankan, dan siapa yang melaksanakannya.

Data – data yang dibutuhkan diperoleh dengan melakukan pengamatan langsung bagian produksi. Dimana jenis cacat yang terjadi adalah bekas jarum, jahitan miring, label tidak terpasang, rumbai tidak terneci, dan karet tidak terpasang.

Dari diagram pareto diketahui jenis cacat yang menjadi prioritas penanganan perbaikan adalah karet tidak terpasang, rumbai tidak terneci, jahitan miring, bekas jarum, dan label tidak terpasang. Nilai sigma menunjukkan perusahaan berada pada level three sigma, yaitu sebesar 3.49 dengan nilai DPMO sebesar 23000

Adapun faktor – faktor yang menyebabkan cacat antara lain adalah kurangnya penerangan pada ruang produksi dengan nilai RPN sebesar 750, kurangnya ventilasi udara dengan nilai RPN sebesar 625, sistem perupahan yang masih kurang baik dengan nilai RPN sebesar 500, tidak adanya prosedur perawatan mesin dari perusahaan dengan nilai RPN sebesar 144, komponen mesin yang telah melebihi umur pakai dengan nilai RPN sebesar 144, dan kualitas benang yang digunakan masih kurang baik dengan nilai RPN sebesar 120.

(2)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

ABSTRAK ………..………..………..……...…. iv

KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH ………... v

DAFTAR ISI …….…..………... vii

DAFTAR TABEL ...………...…. x

DAFTAR GAMBAR ………..………...…...…. xi

DAFTAR LAMPIRAN ………...…. xii BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ……..……….………...… 1-1

2.1.4 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pengendalian

(3)

2.2.4 Konsep DMAIC ...… 2-11 2.2.5 Menentukan Ukuran Defect dan Ukuran Sigma...… 2-19 2.2.6 Analisis FTA...… 2-20 2.2.7 Analisis FMEA...… 2-22 2.2.8 Menetapkan Action Plan Untuk Melaksanakan

Peningkatan Kualitas Six Sigma...… 2-24 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Penelitian Pendahuuan.. ……..……….………...…. 3-3 3.2 Tinjauan Pustaka. ………..…………....……….……...… 3-3 3.3 Identifikasi Masalah ………...…………...… 3-3 3.4 Pembatasan Masalah ……….….…...………...……. 3-4 3.5 Perumusan Masalah ………...…...………...… 3-4 3.6 Tujuan Penelitian………..…....…...………….……...…… 3-4 3.7 Pengolahan Data dan Analisis…..……….……...………… 3-5 3.7.1 Define………..…………...…….…………....….… 3-5 3.7.2 Measure………..…………...…….…….…....….… 3-5 3.7.3 Analyze………..…………...…….…………....….… 3-6 3.7.4 Improve………..…………...…….………...….… 3-6 3.7.5 Control………..…….……...…….………...….… 3-6 3.8 Kesimpulan Dan Saran ………...……… 3-6 BAB 4 PENGUMPULAN

(4)

Universitas Kristen Maranatha

4.4 Prosedur Pengendalian Kualitas Sekarang…...……..……....… 4-9 BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

5.1 Define... 5-1

5.2 Measure….…...…...… 5-1 5.3 Analyze….…...…...… 5-16 5.3.1 Analisis FTA…...… 5-16 5.3.2 Analisis FMEA…...… 5-22 5.3.2.1 Analisis FMEA Karet Tidak Terpasang...… 5-22 5.3.2.2 Analisis FMEA Rumbai Tidak Terneci...… 5-29 5.3.2.3 Analisis FMEA Jahitan Miring...… 5-32 5.3.2.4 Analisis FMEA Bekas Jarum ...… 5-37 5.3.2.5 Analisis FMEA Label Tidak Terpasang ...… 5-40 5.4 Usulan Perbaikan Kualitas……...… 5-44 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ….……...… 6-1 6.2 Saran ...…...… 6-2 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

KOMENTAR DOSEN PENGUJI

(5)

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

1.1 Persentase Produk Cacat 1-2

2.1 Hubungan Antara Six Sigma Dengan TQM 2-18

2.2 Penggunaan Metode 5W + 1H 2-25

4.1 Data Jumlah Cacat 4-10

5.1 Tabel Jenis Cacat 5-1

5.2 Tabel Karakteristik Cacat 5-2

5.3 Tabel Diagram Pareto 5-3

5.4 Tabel Kontrol Peta U Karet Tidak Terpasang 5-5

5.5 Tabel Kontrol Peta U Rumbai Tidak Terneci 5-7

5.6 Tabel Kontrol Peta U Jahitan Miring 5-9

5.7 Tabel Kontrol Peta U Bekas Jarum 5-11

5.8 Tabel Kontrol Peta U Label Tidak Terpasang 5-13

5.9 Tabel Jumlah Cacat Kritis, Mayor, dan Minor 5-15

5.10 Tabel Jumlah FMEA 5-23

5.11 Penyebab Kegagalan Potensial 5-23

(6)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

2.1 Penerapan Six Sigma 2-9

2.2 Close-Loop System 2-10

2.3 Model Perbaikan Six Sigma Metode DMAIC 2-11

2.4 Simbol Pohon Kesalahan 2-22

3.1 Diagram Alir Penelitian 3-1

4.1 Struktur Organisasi Subur Abadi 4-2

4.2 PPO Seprei Rumbai 4-5

4.3 Cacat Jahitan Miring 4-7

4.4 Cacat Bekas Jarum 4-7

4.5 Cacat Karet Tidak Terpasang 4-8

4.6 Cacat Rumbai Tidak Terneci 4-8

4.7 Cacat Label Tidak Terpasang 4-9

5.1 Diagram Pareto 5-4

5.2 Grafik Peta U Cacat Karet Tidak Terpasang 5-6

5.3 Grafik Peta U Cacat Rumbai Tidak Terneci 5-8

5.4 Grafik Peta U Cacat Jahitan Miring 5-10

5.5 Grafik Peta U Cacat Bekas Jarum 5-12

5.6 Grafik Peta U Cacat Label Tidak Terpasang 5-14

5.7 Grafik FTA Cacat Karet Tidak Terpasang 5-17

5.8 Grafik FTA Cacat Rumbai Tidak Terneci 5-18

5.9 Grafik FTA Cacat Jahitan Miring 5-19

5.10 Grafik FTA Cacat Bekas Jarum 5-20

(7)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman

1 Definisi FMEA untuk rating Severty, Occurence, Detectability L1-1

2 Tabel Pemeriksaan Mesin L2-1

(8)

Universitas Kristen Maranatha

LAMPIRAN 1

Tabel dampak kegagalan (Severity)

Ranking Efek Kriteria

1 Tidak ada Tidak ada pengaruh

2 Sangat minor Item tidak sesuai, Cacat dilihat oleh konsumen tertentu 3 Minor Item tidak sesuai, Cacat dilihat oleh sebagian konsumen 4 Sangat rendah Item tidak sesuai, Cacat dilihat oleh kebanyakan konsumen 5 Rendah Item dapat dioperasikan, tetapi kenyamanan item mengalami

penurunan. Konsumen merasa agak kecewa 6 Sedang Item dapat dioperasikan, tetapi kenyamanan item tidak ada.

Konsumen merasa tidak senang

7 Tinggi Item dapat dioperasikan, tetapi ada penurunan tingkat performansi Konsumen kecewa

8 Sangat tinggi Item tidak dapat dioperasikan, dengan kehilangan fungsi utamanya 9 Berbahaya Pengaruh buruk yang sangat tinggi ketika mode kegagalan

dengan mempengaruhi keselamatan dari operasi dan atau bertentangan peringatan dengan peraturan pemerintah dengan peringatan. 10 Berbahaya Pengaruh buruk yang sangat tinggi ketika mode kegagalan

tanpa mempengaruhi keselamatan dari operasi dan atau bertentangan peringatan dengan peraturan pemerintah tanpa peringatan.

Tabel kemungkinan kegagalan (Occurence)

Ranking Kemungkinan kegagalan Angka Kemungkinan Kegagalan

1 Tidak ada: Kegagalan tidak < 1 dalam 1.500.000 mungkin terjadi

2 Rendah:Kegagalan sangat 1 dalam 150.000

3 sedikit terjadi 1 dalam 15.000

4 Sedang:Kegagalan kadang - 1 dalam 2000

5 kadang terjadi 1 dalam 400

6 1 dalam 80

7 Tinggi:Kegagalan berulang - 1 dalam 20

8 ulang terjadi 1 dalam 8

(9)

Tabel Kemudahan Mendeteksi (Detectability)

Ranking Kemampuan Deteksi Kriteria Deteksi oleh Kontrol Kualitas

1 Hampir Pasti Hampir pasti bahwa kontrol akan mendeteksi penyebab potensial kegagalan 2 Sangat Tinggi Kemungkinan sangat tinggi kontrol akan

mendeteksi penyebab potensial kegagalan 3 Tinggi Kemungkinan tinggi kontrol akan mendeteksi

penyebab potensial kegagalan 4 Agak Tinggi Kemungkinan agak tinggi kontrol akan

mendeteksi penyebab potensial kegagalan 5 Sedang Kemungkinan sedang kontrol akan mendeteksi

penyebab potensial kegagalan

6 Rendah Kemungkinan rendah kontrol akan mendeteksi penyebab potensial kegagalan

7 Sangat Rendah Kemungkinan sangat rendah kontrol akan mendeteksi penyebab potensial kegagalan 8 Kecil Kemungkinan kecil kontrol akan mendeteksi

penyebab potensial kegagalan 9 Sangat Kecil Kemungkinan sangat kecil kontrol akan

mendeteksi penyebab potensial kegagalan 10 Sangat Tidak Pasti Kontrol tidak akan dapat mendeteksi penyebab

(10)

Universitas Kristen Maranatha

LAMPIRAN 2

Lembar Pemeriksaan Mesin Jahit JUKI

Nama Tanggal

Keterangan

Komponen yang diperiksa Hasil pemeriksaan

Lembar Pemeriksaan Mesin Neci JUKI

Nama Tanggal

Keterangan

Komponen yang diperiksa Hasil pemeriksaan

Lembar Pemeriksaan Mesin Potong MK

Nama Tanggal

Keterangan

Komponen yang diperiksa Hasil pemeriksaan

(11)

LAMPIRAN 3

PETA PROSES OPERASI

Nama objek : Seprei rumbai Dipetakan oleh : Andi Suryanto

(12)
(13)

Kegiatan Jumlah Total Waktu Dipetakan oleh : Andi Suryanto

(14)

Universitas Kristen Maranatha

KOMENTAR DOSEN PENGUJI

Nama Mahasiswa : Andi Suryanto

NRP : 0423010

Judul Tugas Akhir : Analisis Perbaikan Kualitas Dengan Menggunakan

Metode DMAIC Di Perusahaan Subur Abadi.

Komentar-Komentar Dosen Penguji :

1. Slide

2. Masih ada salah ketik.

3. Dalam abstrak belum tercantum nilai RPN.

4. Definisi cacat kritis, cacat mayor, cacat minor.

5. OPC cek lagi

6. FTA dan FMEA masih kurang.

(15)

DATA PENULIS

Nama : Andi Suryanto

Alamat di Bandung : Jl. Cijerah Komplek Singosari blok D 47, Bandung

Alamat Asal : Jl. Rsu Gg.Arjo No 12, Tasikmalaya

No. Telp Asal : (0265) 333846

No. Handphone : 081321184377

Alamat email : Xiongs_ai_san @yahoo.com

Pendidikan : SD Yos Sudarso, Tasikmalaya

SLTP Yos Sudarso, Tasikmalaya

SMUK 2 BPK Penabur, Bandung

Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha

Nilai Tugas akhir : B+

(16)

1-1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Di jaman sekarang ini masyarakat menjadi semakin konsumtif dan

semakin selektif dalam memilih produk yang akan mereka beli. Salah satu

faktor yang mendukung keputusan mereka untuk membeli adalah produk

tersebut memiliki kualitas yang baik sehingga konsumen tidak menyesal telah

membeli produk tersebut. Hal tersebut tentunya menjadi dorongan bagi

perusahaan – perusahaan yang ada untuk dapat memberikan suatu produk

dengan kualitas yang baik sehingga para konsumen akan setia.

Agar kualitas produk tetap terjamin dan memuaskan konsumen dapat

dilakukan dengan berbagai cara. Salah satu caranya dengan melakukan

mengurangi produk cacat sehingga dapat meningkatkan kualitas produk

tersebut.

Perusahaan Subur Abadi adalah sebuah perusahaan yang bergerak di

bidang pembuatan seprei dan bedcover. Dalam hal ini, untuk dapat bersaing

dengan perusahaan lain perusahaan Subur Abadi selalu berusaha

menghasilkan produk khususnya seprei dan bedcover dengan kualitas yang

baik agar konsumen merasa puas.

Tetapi dalam beberapa tahun terakhir ini perusahaan mengalami produk

cacat dalam jumlah yang cukup besar dan terjadi secara berulang – ulang

terutama produk seprei rumbai. Terlihat pada tabel 1.1 persentase rata – rata

produk cacat untuk produk seprei rumbai sebesar 6.42 % sedangkan

persentase rata – rata produk cacat untuk produk bedcover sebesar 4.35 %.

Hal tersebut memperlihatkan bahwa pengendalian kualitas dari perusahaan

Subur Abadi masih belum baik. Berdasarkan alasan tersebut, maka penulis

melakukan penelitian dan penganalisaan terhadap perbaikan kualitas pada

(17)

Bab 1 Pendahuluan 1-2

1.2 Identifikasi Masalah

Adapun yang menjadi pokok permasalahan pada perusahaan Subur

Abadi adalah adanya banyak cacat yang terjadi khususnya produk seprei

rumbai sehingga produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan keinginan

konsumen. Dalam hal ini, perusahaan tidak pernah mengidentifikasi secara

terperinci penyebab terjadinya cacat pada produk yang dihasilkan sehingga

cacat terus terjadi secara berulang – ulang. Hal tersebut akan menyebabkan

penurunan kualitas produk yang dihasilkan sehingga akan berdampak negatif

bagi perusahaan.

Cacat yang terjadi pada seprei jenis rumbai antara lain yaitu cacat jahitan

miring, label tidak terpasang, cacat jahitan (bekas jarum), karet tidak

terpasang dan rumbai tidak terneci. Di bawah ini adalah tabel persentase

produk cacat yang terjadi pada Subur Abadi di tahun 2007-2008.

Tabel 1.1

Persentase Produk Cacat

Bulan Persentase cacat Seprei rumbai Bedcover

(18)

Bab 1 Pendahuluan 1-3

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 1.3 Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dan asumsi sangat berguna sekali agar penelitian

yang dilakukan oleh penulis tidak terlalu luas, pembahasan jelas dan tidak

menyimpang dari tujuan penelitian. Adapun pembatasan masalah dari

penelitian ini yaitu:

Produk yang diamati adalah seprei jenis rumbai (karena persentase cacat

untuk produk seprei rumbai memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan

dengan produk bedcover).

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode DMAIC (Define,

Measure, Analyze, Improve, Control).

Penelitian ini tidak membahas mengenai biaya – biaya.

1.4. Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah dalam laporan ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana tingkat kualitas yang dihasilkan perusahaan saat ini ?

2. Jenis – jenis cacat apa saja yang memerlukan prioritas perbaikan kualitas ?

3. Faktor – faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya cacat pada produk

seprei rumbai?

4. Usulan apa saja yang sebaiknya diterapkan oleh perusahaan untuk

memperbaiki kualitas produk yang dihasilkan ?

1.5.Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud dan tujuan dalam dibuatnya laporan ini yaitu:

Dapat mengetahui dan menganalisis tingkat kualitas produk perusahaan

saat ini

Mengetahui cacat yang memerlukan prioritas perbaikan kualitas.

Mengetahui faktor yang menyebabkan terjadinya cacat pada produk seprei

rumbai.

Dapat memberikan usulan yang sebaiknya diterapkan oleh perusahaan

(19)

Bab 1 Pendahuluan 1-4

1.6 Sistematika Penulisan Bab 1 :Pendahuluan

Bab ini berisi tentang latar belakang berdirinya perusahaan,

mengidentifikasikan permasalahan di dalam perusahaan, menunjukkan

batasan-batasan dan asumsi dalam mengolah data, melakukan perumusan

masalah, menunjukkan maksud dan tujuan penelitian serta sistematika

penulisan.

Bab 2 :Tinjauan Pustaka

Bab ini berisi teori-teori yang menjadi landasan dalam melakukan

penelitian mengenai kualitas pada perusahaan.

Bab 3 :Metodologi Penelitian

Bab ini berisi langkah - langkah atau tahap-tahap dalam melakukan

penelitian dan menulis laporan.

Bab 4 :Pengumpulan Data

Bab ini berisi data mentah dan langkah - langkah melakukan

pengambilan data pada perusahaan.

Bab 5 : Pengolahan Data dan Analisis

Bab ini berisi pengolahan data dan analisis dari data mentah yang sudah

dikumpulkan dengan menggunakan metode DMAIC.

Bab 6 : Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisi kesimpulan dari hasil pengolahan untuk menjawab

perumusan masalah dan pada akhirnya memberikan usulan perbaikan untuk

(20)

6-1

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Setelah melakukan pengumpulan data dan pengolahan data pada

perusahaan Subur Abadi maka diperoleh kesimpulan, yaitu:

1. Jenis cacat yang memerlukan prioritas perbaikan kualitas berdasarkan

diagram pareto adalah karet tidak terpasang, rumbai tidak terneci, jahitan

miring, bekas jarum , dan label tidak terpasang.

2. Faktor – faktor penyebab terjadinya cacat pada produk seprei rumbai

adalah kurangnya penerangan pada ruang produksi, kurangnya ventilasi

udara, sistem perupahan yang masih kurang baik, tidak adanya prosedur

perawatan mesin dari perusahaan, komponen mesin yang telah melebihi

umur pakai, dan kualitas benang yang digunakan kurang baik.

3. Tingkat kualitas produk yang dihasilkan oleh perusahaan saat ini dilihat

dari niai sigma yaitu sebesar 3.49 yang berarti tingkat kualitas produk

perusahaan saat ini sudah cukup baiknamun belum mencapai nilai six

sigma.

4. Usulan perbaikan kualitas antara lain:

Pergantian lampu dan penambahan lampu penerangan pada ruang

produksi.

Penambahan tempat sirkulasi udara.

Penerapan sistem rewards bagi para operator yang telah bekerja

dengan baik.

Pembuatan prosedur dan jadwal perawatan mesin secara teratur.

Pergantian komponen mesin secara teratur dan pergantian komponen

mesin yang telah rusak.

(21)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-2

Adanya tahap pemeriksaan oleh operator pada setiap akhir proses

penjahitan, penecian, pemasangan karet dan pemasangan rumbai.

6.2 Saran

Saran yang dapat dilakukan oleh perusahaan dalam melakukan penelitian

lebih lanjut untuk proses perbaikan dan pengendalian kualitas adalah

perusahaan melakukan penerapan secara mendalam metode DMAIC

berdasarkan langah – langkah di usulan agar dapat terus meningkatkan

(22)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

1. Besterfield, E.H.; Quality Control, Fourth Edition, Prenctice-Hall, Inc., United

States of America, 1994.

2. Feigenbaum and Vallin, Armand.; Total Quality Control, Third Edition, Mc

Graw Hill Book, Inc., New York, 1986.

3. Gaspersz, Vincent.; Teknik Analisis dalam Penelitian Percobaan, Tarsito,

Bandung, 1995.

4. Ishikawa, Kaoru; Teknik Penuntun Pengendalian Mutu, terjemahan Ir. Nawolo

Widodo, PT. Mediyatama Sarana Perkasa, Jakarta, 1993.

5. Juran, J. M.; Merancang Mutu, PT. Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta, 1995.

6. Miranda dan Widjaja Tunggal, Amin; Six Sigma : Gambaran Umum,

Penerapan Proses dan Metode-Metode Yang Digunakan Untuk Perbaikan,

Harvarindo, Jakarta, 2003.

7. Muis, Rudijanto.; Diktat Kuliah Rekayasa Kualitas, Teknik Industri

Maranatha, Bandung, 2006.

8. Nasution, M.N.; Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management),

Ghalia Indonesia, Jakarta, 2001.

9. Pande, Peter S., Robert P. Neuman dan Roland R. Cavanagh.; The Six Sigma

Way, Andi, Yogyakarta, 2002.

Gambar

Tabel kemungkinan kegagalan (Occurence)
Tabel Kemudahan Mendeteksi (Detectability)
Tabel 1.1

Referensi

Dokumen terkait

skor penilaian yang diperoleh dengan menggunakan tafsiran Suyanto dan Sartinem (2009: 227). Pengkonversian skor menjadi pernyataan penilaian ini da- pat dilihat

Unsur- unsur kapasitas untuk mendukung keswadayaan lembaga yang harus dimiliki pengurus sebagai pengelola inti dari KUSP meliputi pengetahuan dan keterampilan dalam

Dari dua pengertian tersebut diatas, maka kita ambil sarinya bahwa, Manajemen Kinerja (Performance Management) adalah suatu proses, perencanaan, pengorganisasian,

Hasil penilaian dari guru fiqh terhadap media pembelajaran berbasis buku cerita pada mata pelajaran fiqh kelas IV MI Nurul Huda Sadar Sriwijaya adalah untuk aspek

Pada tahapan organizations ini, terlihat bahwa responden mendapatkan pengorganisasian setelah menyeleksi media-media atau fasilitas penunjang yang telah tersedia. Hal

Purpose sampling yaitu teknik sampling yang digunakan oleh peneliti yang memiliki pertimbangan- pertimbangan tertentu dalam pengambilan sampelnya (Idrus, 2009 :

Dalam pengelolaan sistem informasi kepegawaian di Sub Bagian Kepegawaian Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran masih menggunakan sistem yang

3) Sistem pelayanan Farmasi di Instalasi Farmasi RSUD Kabupaten Karangasem dengan system satu pintu, artinya pengelolaan alat kesehatan, sediaan farmasi, dan