BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Aspek Inovasi Dalam Wirausaha
Menurut The American Heritage Dictionary, Wirausahawan
(entrepreneur), didefinisikan dengan seseorang yang mengorganisasikan,
mengoprasikan dan memperhitungkan risiko untuk sebuah usaha yang
mendatangkan laba. Seorang pelaku usaha dalam sekala kecil sekalipun dalam
menjalankan kegiatannya akan selalu menggunakan berbagai sumber daya.
Sumber daya organisasi usaha meliputi, sumber daya manusia, finansial, peralatan
fisik, informasi dan waktu. Dengan demikian seorang pelaku usaha telah
melakukan pengorganisasian terhadap sumberdaya yang dimilikinya dalam ruang
dan dimensi terbatas dan berusaha mengoprasikan sebagai kegiatan usaha guna
mencapai laba. Bagi organisasi manapun, inovasi bukan hanya menunjukkan
peluang untuk bertumbuh dan bertahan hidup, tetapi juga pelung untuk
mempengaruhi arah industri secara singnifikan. (Mulyadi, 2010 : 26-27).
Salah satu pendekatan utama untuk memastikan agar inovasi berhasil di
dalam organisasi adalah dengan mengembangkan pasar internal, yang
memungkinkan ide dan fungsi inovasi bisa berjalan baik di dalam lingkungan
penawaran dan permintaan. (Davilla, Tony dll, 2006: 1).
Jong and Wennekers (2008) dalam Ernani hadiyati jurnal (2008:)
menyatakan bahwa kewirausahaan dapat didefinisikan sebagai pengambilan
untuk menciptakan usaha baru, atau dengan pendekatan yang inovatif sehingga
usaha yang dikelola berkembang menjadi besar dan mandiri dalam menghadapi
tantangan-tantangan persaingan. Kata kunci dari kewirausahaan adalah
pengambilan resiko, menjalankan usaha sendiri, memanfaatkan peluang-peluang,
menciptakan usaha baru pendekatan yang inovatif dan mandiri (tidak bergantung
pada bantuan pemerintah).
1.2 Inovasi
Perusahaan-perusahaan menghadapi dilema, jika tidak melakukan inovasi
maka perusahaan akan mati. Namun untuk mengelola inovasi juga harus hati- hati.
Philip Kotler (2004:97) mengungkapkan bahwa proses inovasi haruslah dikelola
dengan hati-hati sebagai suatu kumpulan proses-proses yang termasuk
pengembangan ide-ide, penyaringani ide-ide, pembangunan dan pengujian
konsep-konsep, analisis bisnis, penembangan dan pengujian prototipe, uji coba
pemasaran, dan komersialisasi. Perusahaan harus mengembangkan dan
mendapatkan kopetensi-kompetensi yang diperlukan dalam setiap langkah proses
tersebut.
Pakar manajemen Peter Drucer dalam buku (Thomas, Norman, Doug
Wilson : 57) menyatakan inovasi merupakan instrumen khusus wirausahawan,
sarana yang mereka gunakan untuk mengeksploitasi perubahan menjadi peluang
untuk bisnis atau jasa yang berbeda. Wirausahawan yang sukses memiliki ide dan
kemudian mencari cara agar ide tersebut sukses memecahkan masalah atau
memuaskan kebutuhan. Robert (1981) dalam buku Lena, lina (2009 : 18)
menekankan kepada ide-ide yang dibutuhkan untuk dipraktikkan, sedangkan
penemuan perlu dikomersialisasikan untuk memperkenalkan inovasi. Dalam
perspektif yang luas untuk mengcover lebih dari sekedar inovasi produk, ide-ide
atau invetion perlu diimplementasikan dalam produk, produksi, kopentensi
administrasi dari suatu perusahaan.
Inovasi adalah kreativitas organisasi yang mentransformasikan tekhnologi
mulai dari ide sampai dengan komersialisasi, Lena Ellitan (2009:21). Sedangkan
menurut Prof. Dr. Anna Poejiadi mendesfinisikan inovasi berasal dari kata
innovate yang mempunyai arti membuat peubahan atau memperkenalkan sesuatu
yang baru. Definisi inovasi, http://Indonesia.com/definisionline/ . Philip Kotler
(2007:76) menyebutkan bahwa inovasi biasanya saat memasuki pasar, mempunyai
nilai yang berbeda misalnya seperti tipikal harga yang lebih murah, produk yang
lebih simpel, lebih kecil atau praktis dan ancapkali lebih tepat atau cocok untuk
pengguna.
Menurut Peter Drucker dalam buku Davila (2006: 6) menyatakan inovasi
adalah upaya menciptakan perubahan yang bertujuan dan fokus di dalam suatau
potensi ekonomi atau sosial. Suryana dalam jurnal Ernani Hadiyati ( 2011:11)
menyatakan inovasi sebagai kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam
rangka memecahkan persoalan dan peluang untuk meningkatkan dan
Keeh, et. al (2007) dalam jurnal Ernani Hidayati (2011:11) menjelaskan
inovasi sangat penting karena terdapat alasan sebagai berikut :
1. Tekhnologi berubah sangat cepat seiring adanya produk baru, proses dan
layanan baru dari pesaing, dan mendorong usaha entrepreneurial untuk
bersaing dan sukses. Untuk itu hal uang harus dilakukan adalah
menyesuaikan diri dengan inovasi tekhnologi baru.
2. Efek perubahan lingkungan terhadap siklus hidup produk semakin pendek,
artinya bahwa produk atau layanan lama harus digantikan dengan dengan
yang baru dalam waktu cepat dan ini bisa terjadi karena ada pemikiran kreatif
yang menimbulkan inovasi.
3. Konsumen saat ini lebih pintar dan menuntut pemenuhan kebutuhan. Harapan
dalam pemenuhan kebutuhan mengharap lebih dalam hal kualitas,
pembaruan, dan harga. Oleh karena itu skiil inovatif dibutuhkan untuk
memuaskan kebutuhan konsumen sekaligus mempertahankan konsumen
sebagai pelanggan.
4. Dengan pasar dan tekhnologi yang berubah secara cepat, ide yang bagus
dapat semakin mudah ditiru,dan ini membutuhkan metode penggunaan
produk, proses yang baru dan lebih baik, dan layanan yang lebih cepat secara
kontinyu.
5. Inovasi bisa menghasilkan pertumbuhan lebih cepat, meningkatkan segmen
Untuk lebih jelasnya, proses kwirausahaan, inovasi dan kinerja dapat dilihat
pada gambar 2.1.
Sumber : Keeh, et.al (2007)
Gambar 2.1. Proses Entrepreneurial, Inovasi dan Kerja Bisnis
Dari beberapa pendapat di atas, maka peulis dapat menyimpulkan bahwa
inovasi adalah cara baru untuk melakukan suatu hal menuju ke perubahan yang
lebih baik guna memenuhi kebutuhan konsumen.
1.3 Kreativitas
Munroe dalam buku Carmin Gallo (2009:xiii) menyatakan bahwa
kreativitas membutuhkan usaha, inovasi bukanlah sesuatu yang dilakukan sekali
kemudian duduk dan bersantai, inovasi merupakan komitmen untuk melakukan
perbaikan terus-menerus yang dimiliki setiap orang. Menurut Thomas, dkk.
(2008:57) kreativitas adalah kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan
untuk menemukan cara-cara baru dalam melihat masalah dan peluang. Sedangkan
Kapasitas untuk berinovasi
Kapasitas untuk berencana kedepan
Kemauan mengambil resiko
Keinginan untuk tumbuh (sales/pendapatan, lapangan kerja) Inovasi
(produk/layanan)
menurut (Ernani H, 2011:10) Kreativitas adalah inisiatif terhadap suatu produk
atau proses yang bermanfaat, benar, tepat, dan bernilai terhadap suatu tugas yang
lebih bersifat heuristic yaitu sesuatu yang merupakan pedoman, petunjuk, atau
panduan yang tidak lengkap yang akan menuntun kita untuk mengerti,
mempelajari, atau menemukan sesuatu yang baru.
Kreativitas merupakan suatu topik yang relevan tidak hanya bagi
wirausaha yang baru memulai, tetapi juga bagi bisnis dan kegiatannya pada
umumnya. Di dalam perusahaan yang inovasinya berkembang dengan baik,
berarti fungsi penyerapan kreatif maupun nilai (komersial) berjalan dengan penuh
semangat. Manajemen yang sukses memerlukan keseimbangna kreativitas dan
proses komersialisasi, Dvila, Tony dll. (2006:105-106).
Dari beberapa pendapat di atas, penulis atau peneliti dapat menyimpulkan
bahwa kreativitas adalah kemampuan mengembangkan ide-ide baru, yang
menujang perusahaan untuk melakukan inovasi dalam rangka menghasilkan
produk yang benar-benar inovatif.
1.4 Inovasi produk
Setiap orang akan memuaskan kebutuhnnya dengan mengkonsumsi
produk tertentu. Kotler, (2002 : 13) mendefinisikan produk adalah tawaran yang
dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan. produk adalah segala sesuatu baik
dalam bentuk barang maupun jasa yang dapat ditawarkan produsen kepada
konsumen guna tercapainya pemenuhan kebutuhan dan kepuasan konsumen. Dan
konsumen akan membayar produk tersebut demi terpenuhinya kebutuhan dan
Perusahaan kecil biasanya memperlakukan pengembangan produk baru
sebagai sebuah perlombaan, tetep berkopetensi dalam bisnis menuntut
pengembangan produk yang inovatif dan membawa produk tersebut pada pasar
lebih cepat daripada persaingan yang ada. Tantangan ini disulitkan oleh daur
hidup yang singkat. Perusahaan kecil harus menciptakan suatu budaya yang
inovatif untuk tetap bertahan. Justin G dkk. (2001:354).
Inovasi melibatkan produk baru dan karateristik baru dari poduk lama.
Prosesnya dapat membuat sebuah produk berubah secara incrumental (modifikasi
produk yang telah ada) atau radical. Inovasi produk menurut Crawford & De
Benedetto (2000 : 9) dalam penelitian Dian Novita Dewi (2010) adalah inovasi
yang digunakan dalam keseluruhan operasi perusahaan dimana sebuah produk
baru diciptakan dan dipasarkan, termasuk inovasi di segala proses fungsional
kegunaannya.
Hurley and Hult (1998) dalam Kusumo (2006 : 22) penelitian Dian Novita
Dewi (2010) mendefinisikan inovasi sebagai sebuah mekanisme perusahaan untuk
beradaptasi dalam lingkungan yang dinamis, oleh karena itu perusahaan dituntut
untuk mampu menciptakan pemikiran-pemikiran baru, gagasan-gagasan baru dan
menawarkan produk yang inovatif serta peningkatan pelayanan memuaskan
pelanggan.
Zakon, 1909 dalam buku Lena Eliantta (2009 : 4) inovasi produk harus
bisa menciptakan keunggulan kompetetif yang berkelanjutan dalam perubahan
lingkungan yang cepat dan menuju pasar global. Keberhasilan inovasi produk
produk baru merupakan cara terpenting bagi perusahaan untuk menciptakan nilai
bagi pelanggan dan mencapai keunggulan kompetetif. Gaynor, (1996) dalam buku
Lena eliantta (2009:4).
Jenis inovasi produk dapat mempengaruhi strategi inovasi yang digunakan
oleh suatu perusahaan, penelitian Anne Gracia (2003) dalam skripsi Oscar
(2009:20) menyebutkan ada 9 jenis inovasi yang sering digunakan :
1. Inovasi yang menciptakan sektor
Jenis inovasi ini mencoba untuk membuka pasar baru, produk yang dihasilkan
benar-benar baru.
2. Inovasi yang memperluas pelaksana
Menciptakan inovasi yang baru dari produk-produk yang telah ada guna
mengurangi kebutuhan finansial perusahaan.
3. Reorganisasi perusahaan
Reorganisasi tekhnologi memasukkan tambah-tambahan atau materi dari
pengembangan industri untuk menghasilkan suatu produk baru.
4. Inovasi Merek
Pembuatan merek merupakan inovasi yang paling potensial. Pembuatan
merek membentuk kecenderungan untuk membeli prduk tertentu terlepas dari
kinerja perusahaan.
5. Inovasi proses
6. Inovasi desain
Jenis inovasi yang melakukan perubahan keinginan konsumen yang akan
meningkatkan kelangsungan produk di psasran.
7. Reformulasi
Reformulasi melibatkan perbahan dalam struktur produk yang berjalan
tanpa perubahan komponennya, tujuannya adalah perbaikan kualitas akhir.
8. Inovasi layanan
Perbaikan kualitas layanan menjadi bagian penting dari adanya daya saing.
9. Perubahan dalam pengemasan
Perubahan dalam pengemasan dapat membuka pangsa pasar yang baru
dengan merubah jumlah produk yang dibeli atau yang digunakan suatu
periode tertentu.
Dari beberapa pengertian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa
inovasi produk adalah usaha yang dilakukan perusahaan untuk meningkatkan
produk baru, dengan tujuan menyesuaikan selera pasar demi meningkatkan
penjualan.
1.4.1 Faktor Penentu Kesuksesan Strategi Inovasi Produk
Beberapa faktor penting perlu dipertimbangkan untuk merumuskan
strategi inovasi produk yang dilakukan suatu perusahaan. Lengnick-Hall (1992)
dalam buku Lena Ellintan (2009:42-43).
1. kompetensi manajerial, kopetensi ini sangat perlu dilakukan dalam mengelola
operasi perusahaan secara keseluruhan terutama dalam melakukan inovasi
diimplementasikan dengan baik, yaitu melalui beberapa tahap perencanaan
seperti penelitian, pengembangan, rekayasa, manufacturing, dan pengenalan
pasar (Gilbert, 1994).
2. komitmen kepemimpinan perusahaan dan partisipasi aktif karyawan.
implementasi strategi inovasi menurut figur kepemimpinan yang komunikatif,
memiliki dedikasi tinggi, dan komitmen tinggi terhadap perkembangan
perusahaan. (layer et al, 2006) dalam agar karyawan bisa berpartisipasi aktif
dalam proses produksi yang menghasilkan produk inovatif, pimpinan
perusahaan perlu mendistribusikan informasi yang berkaitan dengan proses
produksi pada karyawan-karyawan yang terlibat.
3. Kompetensi SDM. SDM bertanggung jawab dalam mengoprasikan strategi
inovasi sehingga dibutuhkan SDM yang tangguh, handal dan kompeten.
(Zhou, 2006)
4. Kepemilikan fasilitas R&D. Fasilitas R&D diperlukan untuk melakukan
pengkajian secara terus-menerus dan mendalam apakah proses produksi yang
menghasilakan produk kompetetif dan inovatif dalam mengikuti dinamika
tuntutan konsumen. (Gobeli & Brown, 1993).
5. Jaringan sistem informasi. Pelayanan yang baik melalui penciptaan produk
dengan kualitas tinggi dan inovatif, waktu tunggu yang pendek, dan harga
yang kompetetif menjadi kunci keunggulan kompetetif perusahaan dalam era
berbasis pelayanan (service-driven economy) saat ini. Untuk mencapai tujuan
tepat profil konsumen perusahaan baik untuk cakupan pasar bukan hanya
pasar lokal maupun global (Drejer, 2002).
6. Timing inovasi, Pemilihan waktu yang tepat untuk memasuki pasar
merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan atau kegagalan inovasi
produk baru (Lilien dan Yoon,1990).
1.5 Type inovasi
Tidak semua inovasi diciptakan dengan cara yang sama, masing-masing
tidak mengandung resiko atau memberikan penghargaan serupa, tipe generik
inovasi meliputi (Davila, Dkk, 2006 :45-46) :
1) Incremental inovation
2) Radical inovation
2.5.1 Incemental innovations
Incemental innovations hanya membawa sedikit peningkatan pada produk
dan proses bisnis yang sudah ada, inovasi ini bisa dianggap sebagai latihan
menyelesaikan masalah dengan sasaran yang jelas, namun yang perlu dipikirkan
adalah cara menuju sasaran itu, Davila, Dkk. (2006:46). Sedangkan menurut
Gilbert (2003) dalam buku Lena Ellinta (2009:38), Incremental innovation yaitu
perluasan lini produk atau penambahan modifikasi dari produk yang telah ada.
Tipe inovasi ini hanya melibatkan atau mengambil sebuah langkah kecil
dalam proses inovasinya. Inovasi tidak harus menghasilkan sesuatu yang
benar-benar baru, melainkan juga dapat menambahkan fungi tambah pada suatu produk
tanpa harus merubah bentuk produk menjadi benar-benar baru. Dari beberapa
adalah pendekatan inovasi yang dilakukan perusahaan dengan menambah dan
memperbaiki produk atau manajemen pada perusahaan agar lebih menarik dan
memiliki nilai tambah.
2.5.2 Radical innovations
Radical inovation menghasilkan produk barang dan jasa baru yang
disampaikan sepenuhnya dengan cara-cara baru. Hal ini dianggap sebagai latihan
dalam penyelidikan mungkin mengandung sesuatu yang relevan dalam arah
tertentu (Davila, Dkk, 2006 : 46). Radical innovation merubah hampir
keseluruhan suatu produk, proses maupaun organisasi.
Radical innovation merupakan pengembangan lini produk baru
berdasarkan ide atau tekhnologi baru atau reduksi biaya yang substansial yang
mentarnsformasikan “ econmic of a bussiness “ dan memerlukan kompetensi
eksploitasi. Kegiatan mengeksploitasi berhubungan dengan kegiatan memperbaiki
atau memperluas produk dan proses yang sudah ada, kegiatan ini berbeda dengan
eksplorasi yang mencakup sesuatu yang pada dasarnya baru, termasuk produk,
proses yang baru atau kombinasi dari keduannya. Radical innovation bersifat
radikal, memiliki daya cipta, dan memiliki karateristik umum, Lena, Lina
(2009:38). Radical innovation adalah mengambil sebuah langkah yang besar,
menciptakan solusi atau jalan keluar yang berbeda, merubah hampir keseluruhan
suatu produk, proses atau organisasi.
Dari beberapa pendapat tersebut, penulis dapat menyimpulkan bahwa
radical innovation adalah inovasi dengan merubah atau menciptakan sesuatu yang
2.6 Pisang
Buah pisang merupakan merupakan buah yang sangat bermanfaat bagi
kehidupan manusia, dapat dikonsumsi kapan saja dan pada segala tingkatan usia.
Di daerah sentra buah pisang, ketersediaan buah pisang seringkali dalam jumlah
banyak dan keragaman variates yang luas sehingga dapat membantu kerawanan
pangan. Pisang digunakan sebagai alternatif makanan pokok, karena mengandung
karbonhidrat yang cukup tinggi, sehingga dapat menggantikan konsumsi beras
dan terigu.
Karbonhidrat buah pisang merupakan karbonhidrat karbonhidrat kompleks
tingkat sedang dan tersedia secara bertahap sehingga dapat menyediakan energi
dalam waktu tidak terlalu cepat, dibandingkan dengan gula pasir, sirup,
karbonhidrat pisang menyediakan energi sedikit lebih lambat, tetapi lebih cepat
dari nasi, biskuit dan sejenis roti, Sulusi Prabawati dkk. (2008:1).
Buah pisang mempunyai kandungan gizi yang baik, antara lain
menyediakan energi yang cukup tinggi dibandingkan dengan buah lain. Pisang
kaya mineral seperti kalium, magnesium, besi, fosfor dan kalsium, dan juga
mengandung vitamin B, B6 dan C serta sorotonin yang aktif sebagai
Tabel 2.1. Kandungan Unsur Gizi dan Kalori Buah Pisang (dalam 100 g bahan)
No jenis zat gizi
jenis pisang ambo n Angle ng ma s lampun
g raja susu
raja nangk
a
1 kalori (kal) 110 75
10
3 110 133 131 163
2 air (g) 72 80,5 64 72,8 66 67 59
3 protein (g) 1,2 1,3 1,4 1,3 1,2 1,2 2
4 lemak (g) 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2
5
karbonhidrat
(g) 25,8 17
23,
8 25,7 31,6 31,1 38,8
6 mineral (g) 0,8 1 0,6 0,8 1 0,5 0,5
7 kalsium (mg) 8 10 7 10 10 7 10
8 Fosfor (mg) 28 26 25 19 22 29 28
9 Zat Besi (mg) 0,5 0,6 0,8 0,9 0,8 0,3 0,9
10
Vitamin B1
(mcg) 44 23 24 185 285 67 34
11
Vitamin B2
(mg) 0,08 0,08
0,0
9 0 0,06 0 0,5
12 vitamin C (mg) 3 6 2 4 10 4 3
Sumber : Daftar Analisis Bahan Makanan, Fakultas Kedokteran UI, Jakarta
(1992).
2.6.1 Pisang Raja Nangka
Warna kulit buah pisang Raja Nangka saat matang tetap hijau dengan rasa
buahnya asam manis. Berat pertandan antara 11-14 kg terdiri dari 6-8 sisir, dan
setiap sisir terdiri dari 14-24 buah. Panjang buah 24-28 cm dengan diameter 3,5-4
cm. Pisang Nangka digunakan pisang olahan. Buah Pisang Nangka cocok diolah
menjadi Kripik, buah dalam sirup dan tepung serta olahan sehari-hari seperti
pisang goreng dan kolak pisang.
2.7 Pisang Aroma
Pisaang aroma merupakan produk yang terbuat dari bahan utama tepung
BTM. Menghasilkan produk bagian luar dengan rasa manis dan renyah serta
aroma harum yang digunakan untuk membungkus buah pisang, dengan bahan
dasar terigu, garam, vanili, dan air, isinya menggunakan buah pisang dan gula.
Proses produksinya meiputi :
A. Pisang
1. Sortasi
Bahan baku proses pembuatan Pisang Aroma adalah pisang Pisang Raja
Nangka.
Kelebihan pisang ini di banding yang lainnya adalah :
Teksturnya agak keras, sehingga tidak mudah penyek
Ukurannya lebih besar dan panjang, sehingga sesuai dengan ukuran kulit
pisang aroma.
Lebih mudah dibelah, serta matangnya pas dan cepat.
Dan mudah di dapatkan.
2. Pengupasan
Pengupasan pisang dilakukan secara hati-hati untuk menghindari patahnya
pisang. Pengupasan yang baik dilakukan dengan cara memotong ujung pisang
pada lirang terlebih dahulu. Setelah itu, ujung yang lain dipotong namun disisakan
sedikit untuk bisa ditarik keujung yang lain, maka pisang akan mudah dikeluarkan
dari kulitnya.
3. Pembelahan
Satu buah pisang yang baik biasanya menghasilkan 16 belahan pisang.
menjadi 4, pembelahan juga mengikuti lengkungan pisang, agar tidak banyak
pisang yang terbuang. Bila terlalu kecil pisangnya, pembelahan disesuaikan.
B. Kulit
1. Adonan
Pembuatan adonan untuk kulit terbuat dari tepung terigu, garam dan vanili.
Pada pembuatan adonan ini, tidak boleh terlalu encer ataupun terlalu
kental. Adonan harus tetap bila dipantulkan ke udara dan dapat di tarik
ulur.
2. Dikerakkan
Adonan lalu dikerakkan atau dengan kata lain dibuat kulit. Dengan
5 buah panci pada suhu 50-600 C dengan jarak 2cm dari sumber api,
adonan dituangkan lalu akan menjadi kulit. Kulit ini yang selanjutnya
akan digulung dengan bahan lainya.
C. Gula Pasir
Gula pasir digunakan untuk memberikan tambahan rasa manis pada
pisang aroma. Selain itu gula pasir dicampur vanili untuk menimbulkan
aroma wangi, dengan komposisi setiap 1kg gula diberi 1 sachet vanili. Gula
yang sudah dicampur dengan vanili ditambahkan ketika proses penggulungan.
D. Perekat
Terbuat dari tepung yang ditambahkan air hingga agak encer atau juga
E. Penggulungan
Pada dasarnya, penggulungan dibagi menjadi 2 macam:
1. Untuk rajangan, penggulungan dilakukan secara erat
2. Untuk potongan 2, penggulungan dilakukan secara kendor
Pertama-tama dari tumpukan kulit, diambil satu buah, dan diletakkan
dimeja. Lalu salah satu ujungnya dilipat kira-kira seperempatnya. Setelah itu
diberi potongan pisang 1 buah, lalu disampingnya dibubuhi atau ditaburi satu
sendok gula. Kemudian diujung yang tersisa, diberi lem yang terbuat dari
gula dan terigu kemudian digulung.
F. Pemotongan
Pemotongan dilakukan berdasar pada jenis pisang aroma yang akan
dibuat. Bila untuk rajangan, setiap 1 lonjong gulungan dipotong menjadi 6
buah bersama ujungnya. Sedangkan untuk potongan 2 terlebih dahulu kedua
ujungnya dirapikan. Lalu dipotong menjadi 2 bagian.
G. Penggorengan
Pada penggorengan setiap satu sak membutuhkan kurang lebih 9 liter
minyak goreng. Berdasarkan lamanya penggorengan, dibagi menjadi 2 yaitu
15 menit untuk potongan 2 dan 30 menit untuk rajangan. Pada proses ini juga
ditambahkan perasa Red Bell rasa “Pisang Ambon”. Demi cita rasa yang
khas, penggorengan dilakukan secara tradisional yaitu pada tungku yang
H. Centrifuse
Penirisan dilakukan dengan menggunakan centrifuse selama kurang lebih
1-2 menit. Pada tahap ini mempengaruhi keawetan pisang aroma. Bila
penirisan dilakukan terlalu sebentar maka menyebabkan minyak yang
terkandung dalam produk masih banyak sehingga produk akan cepat tengik.
I. Storage
Sebelum produk dikemas, terlebih dahulu dilakukan penyimpanan untuk
menghindari defect temperature karena keadaan produk yang belum
sepenuhnya dingin. Penyimpanan ini dilakukan selama 1 hari sebelum
dikemas. Selain itu, penyimpanan juga berfungsi untuk menambah tingkat
kerenyahan produk.
J. Packaging
Dilakukan menggunakan plastik kemas berbagai macam gramature
diantaranya 200 gr, 250 gr, 350 gr, 450 gr, 500gr, 1 kg dan 4 kg. Selain itu
pengemasan juga dilakukan dengan box berbentuk tas oleh-oleh. Setelah
produk dikemas kemudian di sealer, baru di pita agar produk lebih menarik.
Pada pengemasan juga di tambahkan label-label khusus, seperti expired
date, stiker nama agen yang akan dikirim atau stiker sesuai permintaan agen.
Untuk produk yang dikemas dalam bentuk bal (4kg), pengemasannya dengan
cara diikat menggunakan pita dan diberi label produsen.
Sumber: file:///E:/PRODUCT/Afiv%20Lavazza%20%20PISANG%2AROMA.htm.
2.7.1 Pisang Aroma Mahkota
dari pusat kota Temanggung, di RT 01 RW 04 Kelurahan Gesing, Kecamatan
Kandangan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, merupakan usaha binaan dari
Dinas Perindustrian & Perdagangan, Pertanian, Koperasi & UPK (PNPM. MD
Kecamatan Kandangan).
Industri rumahan yang dikelola ibu Endang selaku pemilik, awal berdirinya
dengan 26 karyawan. Sebagian karyawan adalah perempuan dari penduduk
sekitar, semuanya berasal dari rumah tangga miskin yang sebelumnya hanya
bekerja sebagai buruh kopi. Aktivitas memetik kopi hanya berlangsung satu tahun
sekali, oleh karena itu pemiik merekrut mereka untuk bergabung agar memiliki
pekerjaan tetap setiap harinya. Sekarang karyawan tetapnya berjumlah 30 orang.
Usaha pisang aroma Mahkota berkembang semakin pesat, dalam satu hari mampu
memproduksi 1,6 kwintal pisang aroma. Dengan bahan baku tepung terigu 1
kwintal dan pisang raja nangka 150 lirang/sisir.
Disamping pemasaran secara lokal di Temanggung, pisang aroma Mahkota
ini juga telah mencapai pasar luar daerah seperti Purworejo, Yogyakarta, Salatiga,
Magelang dan Kudus. Bahkan saat ini sudah mampu menjangkau wilayah Bali.
Untuk menjamin para pelanggan tentang keaslian produksi pisang aroma
Mahkota, kini telah memiliki label “halal”. Pisang Aroma Mahkota merupakan
makanan khas Kabupaten Temanggung dibuat dari bahan dasar Pisang Raja
Nangka dipadukan dengan berbagai bahan pilihan lain seperti terigu, gula, vanilly,
dan lain- lain yang tentunya diolah secara higienis.
Pangsa pasar Pisang Aroma Mahkota saat ini telah mencapai hampir di
omset per tahun Rp. 280.000.000,-. Ide membuat pisang aroma diperoleh pemilik
yang juga merupakan ketua kelompok tani di desanya saat ada salah satu anggota
memperkenalkan makanan basah berbahan pisang berbalut tepung terigu. Dari
pengalaman tersebut pemilik berinovasi untuk membuat makanan serupa namun
dengan tekstur yang lebih ringan dan tahan lama untuk disimpan berbulan-bulan.
Kadaluarsa pisang aroma mampu bertahan hingga lima bulan.
Sumber : Pisang Aroma Mahkota
2.8 Penelitian Terdahulu
Penelitian Oscar Nugroho (2009) inovasi pada usaha mikro kecil dan
menengah batik lawean solo, dengan hasil penelitian inovasi yang dilakukan
berfokus kepada produk dan tipe inovasinya adalah incremental innovation.
Sumber dari inovasi unit usaha Kampung Batik Lawean adalah skill of manager
and employes dan dampak yang paling dirasakan setelah adanya inovasi adalah
peningkatan kualitas sedangkan hambatan yang paling menghambat adalah
hambatan praktis. Untuk mengatasi hal tersebut, unit usaha melakukan inovasi
untuk meningkatan tingkat penjualan atau omset dan peningkatan pada tingkat
keuntungan.
Pentingnya inovasi pada kewirausahaan ditunjukkan oleh Penelitian Ernani
Hadiyati (2011) bahwa Kreativitas dan Inovasi berpengaruh terhadap
kewirausahaan usaha kecil. Hasil penelitian kreativitas berpengaruh secara parsial
terhadap variabel kewirausahaan. Inovasi yang meliputi menganalisi peluang, apa
yang harus dilakukan untuk memuaskan peluang, sederhana dan terarah dimulai
Kreativitas dan inovasi berpengaruh secara simultan terhadap kewirausahaan
dengan variabel inovasi memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap
kewirausahaan.
Baik perusahaan besar maupun kecil sama-sama memiliki konsep yang
sama dalam melakukan inovasi yaitu sama-sama melakukan inovasi untuk
produknya, seperti inovasi pada Es Krim Susu Kambing Etawa-Ubi Ungu yang
dilakukan oleh M. Ferichani; Darsono dan Supanggyo, Fakultas pertanian UNS.
Inovasi meliputi kualitas inside dan outside. Inside meliputi kandungan nutrisi
yang ada pada produk, outside meliputi kemasan atau tampilan produk. Dari
inovasi tersebut menunjukkan bahwa tingkat kepuasan responden terhadap produk
Es Krim Susu Kambing Etawa Ubi Ungu tergolong tinggi.
2.9Kerangka Berfikir
Pisang aroma Mahkota melakukan inovasi pada produknya untuk
meningkatkan penjualan produk. Peneliti ingin menggambarkan bagaimana
inovasi produk yang ada di pisang aroma Mahkota dan peneliti akan
mengklasifikasikan bahwa inovasi yang dilakukan menggunakan pendekatan type
2.9.1 Skema Kerangka Berfikir
Gambar 2.2 skema kerangka berfikir
Keterangan :
Inovasi produk pisang aroma Mahkota telah melakukan inovasi pada produknya
dengan mengubah bentuk dan model tampilan. Kemudian akan dideskripsikan
prospek perkembangannya setelah adanya inovasi pada produknya. Dan dapat
disimpulkan inovasi yang dilakukan berdasarkan pendekatan type incremental
innovation atau radical innovation.
Pisang Aroma
inovasi
produk
Inovasi incrumental
Inovasi radikal pendekatan
bentuk Model