• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESETARAAN GENDER DALAM EMPAT CERPEN MAJALAH BOBO TAHUN 2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KESETARAAN GENDER DALAM EMPAT CERPEN MAJALAH BOBO TAHUN 2012."

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

KESETARAAN GENDER DALAM EMPAT CERPEN MAJALAH BOBO TAHUN 2012

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Menempuh Ujian Sidang Sarjana Sastra Program studi Bahasa dan Sastra Indonesia

Oleh :

INAYAH HIKMAHWATI 1003231

PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASAN DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

KESETARAAN GENDER DALAM EMPAT CERPEN MAJALAH BOBO TAHUN 2012

Oleh

Inayah Hikmahwati

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Bahasa dan Seni

© Inayah Hikmahwati 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

(3)

SKRIPSI

KESETARAAN GENDER DALAM EMPAT CERPEN MAJALAH BOBO TAHUN 2012

diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Menempuh Ujian Sidang Sarjana Sastra program Bahasa dan Sastra Indonesia

disusun oleh Inayah Hikmahwati

NIM 1003231

Pembimbing I

Nenden Lilis A, M. pd. NIP : 197109262003122001

Pembimbing II

Yulianeta, M. Pd. NIP : 197507132005012002

disetujui oleh

Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

Universitas Pendidikan Indonesia

(4)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Kesetaraan

Gender dalam Empat cerpen Majalah Bobo Tahun 2012 ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya seniri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung sanksi etika apabila ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya sastra ini.

Bandung, Juli 2014 Yang membuat pernyataan

(5)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR BAGAN ... v

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2Rumusan Masalah ... 7

1.3Tujuan Penelitian ... 7

1.4Manfaat Penelitian ... 8

BAB 2 SASTRA ANAK, KRITIK SASTRA FEMINIS, GENDER. ... 2.1. Sastra Anak... 9

2.1.1. Cerpen Anak ... 12

2.2. Struktur Cerpen Anak ... 13

2.2.1.Strukturalisme Todorov ... 13

2.2.2. Tokoh dan Penokohan ... 14

2.2.3.Teman dan Moral ... 15

2.2.4. Latar ... 16

2.2.5. Bahasa ... 16

2.3. Kritik Sastra Feminis ... 16

2.3.1. Sejarah Munculnya Feminisme ... 16

2.3.2. Pengertian Feminisme dan Jenis-Jenisnya ... 17

2.3.2.1. Pengertian Feminisme ... 17

2.3.2.2. Jenis-Jenis Feminisme ... 18

2.3.3. Sejarah, Pengertian, Jenis dan Langkah-langkah Penerapan Kritik Sastra Feminis ... 20

2.3.3.1. Sejarah Kritik Sastra Feminis ... 20

2.3.3.2. Pengertian Kritik Sastra Feminis ... 22

2.3.3.3. Jenis-jenis Kritik Satra Feminis ... 24

(6)

ii Inayah Hikmahwati, 2014

Kesetaraan Gender Dalam Empat Cerpen Majalah Bobo Tahun 2012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.4. Ideologi Gender ... 25

2.4.1. Ideologi ... 25

2.4.2. Gender ... 26

2.4.2.1. Perbedaan Gender ... 27

2.4.2.2. Peran Gender ... 27

2.4.2.3. Ketidakadilan Gender ... 28

2.4.2.4. Kesetaraan Gender ... 30

BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ... 32

3.1.2. Sumber Data ... 32

3.2. Teknik Penelitian ... 34

3.2.1. Teknik Pengumpulan Data ... 34

3.2.2. Teknik Pengelolaan Data ... 34

3.3. Instrumen Penelitian ... 36

3.3.1. Strukturalisme Cerpen ... 36

3.3.2. Kesetaraan Gender ... 37

3.4. Definisi Operasional ... 39

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1. Analisis cerpen “Piring Baru” ... 40

4.1.1. Identitas Cerpen ... 40

4.1.2. Ikhtisar Cerpen ... 40

4.1.3. Analisis Cerpen “Piring Baru” ... 41

4.1.3.1. Pengaluran ... 41

4.1.3.2. Analisis Alur ... 42

4.1.3.3. Analisis Tokoh dan Penokohan... 44

4.1.3.4. Latar ... 46

4.1.3.4.1. Latar Tempat ... 46

4.1.4.4.2. Latar Waktu ... 47

4.1.3.5. Penceritaan... 48

(7)

4.1.3.5.2. Tipe Penceriaan ... 49

4.2. Kesetaraan Gender dalam cerpen “Piring Baru” ... 50

4.2.1. Analisis Peran cerpen “Piring Baru” ... 50

4.2.2. Analisis Kesetaraan cerpen “Piring Baru” ... 54

4.3. Analisis Cerpen “Bersahabatlah Denganku” ... 57

4.3.1. Identitas Cerpen ... 57

4.3.2. Ikhtisar Cerpen... 57

4.3.3. Analisis Struktur Cerpen “Bersahabatlah Denganku” ... 58

4.3.3.1. Pengaluran ... 58

4.3.3.2. Alur ... 59

4.3.3.3. Tokoh dan Penokohan... 62

4.3.3.4. Latar ... 65

4.3.3.4.1. Latar Tempat ... 65

4.3.3.4.2. Latar Waktu ... 66

4.3.3.5. Penceritaan ... 67

4.3.3.5.1. Kehadiran Pencerita ... 67

4.3.3.5.2. Tipe Penceritaan ... 68

4.3.4. Kesetaraan Gender Cerpen “Bersahabatlah Denganku” .... 69

4.3.4.1. Peran Gender ... 69

4.3.4.2. Kesetaraan dalam cerpen ... 73

4.4. Analisis cerpen “Memilih Cita-cita” ... 78

4.4.1. Identitas Cerpen ... 78

4.4.2. Ikhtisar Cerpen... 78

4.4.3. Analisis Struktur Cerpen “Memilih Cita-cita” ... 79

4.4.3.1. Pengaluran ... 79

4.4.3.2. Alur ... 81

4.4.3.3. Tokoh dan Penokohan... 82

4.4.3.4. Latar ... 84

4.4.3.4.1. Latar Tempat ... 84

4.4.3.3.2. Latar Waktu ... 85

(8)

iv Inayah Hikmahwati, 2014

Kesetaraan Gender Dalam Empat Cerpen Majalah Bobo Tahun 2012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.4.3.5.1. Kehadiran Pencerita ... 85

4.4.3.5.2. Tipe Penceritaan ... 86

4.4.4 Kesetaraan Gender dalam “Memilih Cita-cita” ... 87

4.4.4.1. Peran Gender Cerpen “Memilih Cita-cita” ... 87

4.4.4.2. Kesetaraan Gender Cerpen “Memilih Cita-cita .... 89

4.5.Analisis cerpen “Celemek Raka” ... 94

4.5.1. Identitas Cerpen ... 94

4.5.2. Ikhtisar Cerpen ... 94

4.5.3. Analisis Struktur Cerpen “Celemek Raka” ... 94

4.5.3.1. Pengaluran ... 94

4.5.3.2. Alur ... 66

4.5.3.3. Tokoh dan Penokohan... 98

4.5.3.4. Latar ... 100

4.5.3.4.1. Latar Tempat ... 100

4.5.3.3.2. Latar waktu ... 101

4.5.3.5. Penceritaan ... 102

4.5.3.5.1. Kehadiran Pencerita ... 102

4.5.3.5.2. Tipe Penceritaan ... 102

4.6. Kesetaraan Gender cerpen “Celemek Raka” ... 104

4.6.1. Peran Gender Cerpen”Celemek Raka” ... 104

4.6.2. Kesetaraan Gender Cerpen “Celemek Raka” ... 107

4.7. Hasil Analisis keempat cerpen majalah Bobo tahun 2012 ... 109

4.8. Persamaan, Perbedan dan Pergeserab keempat cerpen ... 112

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan ... 117

5.1.1. Stukturalisme Cerpen majalah Bobo ... 117

5.1.2. Kesetaraan Gender dalam Cerpen majalah Bobo ... 118

5.2. Saran ... 120

(9)

DAFTAR BAGAN

Bagan 3.1. Bagan Sumber Data ... 33

Bagan 3.2. Bagan Instrumen Strukturalisme Cerpen ... 36

Bagan 3.3 Bagan Kesetaraan cerpen ... 37

Bagan 3.4. Bagan Alur Penelitian Cerpen Majalah Bobo tahun 2012 ... 38

Bagan 4.1. Bagan Pengaluran cerpen “Piring baru” ... 42

Bagan 4.2. Bagan Alur “Piring Baru” ... 43

Bagan 4.3. Bagan Pengaluran “Bersahabatlah Dengenku” ... 59

Bagan 4.4. Bagan Alur Cerpen “Bersahabatlah Dengaku ... 66

Bagan 4.5. Bagan Pengaluran Cerpen “Memilih Cita-cita” ... 81

Bagan 4.6. Bagan Alur Cerpen “Memilih Cita-cita ... 75

Bagan 4.7. Bagan Pengaluran Cerpen “Celemek Raka” ... 96

Bagan 4.8. Bagan Alur Cerpen “Celemek Raka” ... 97

Bagan 4.9. Bagan Persamaan, perbedaan dan pergeseran ... 114

(10)

Inayah Hikmahwati, 2014

Kesetaraan Gender Dalam Empat Cerpen Majalah Bobo Tahun 2012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

KESETARAAN GENDER DALAM EMPAT CERPAN MAJALAH BOBO TAHUN 2012

Oleh

INAYAH HIKMAHWATI NIM 1003231

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh maraknya gerakan kesetaraan gender yang dikumandangkan melalui karya sastra. Sastra anak sebagai jembatan kecintaan anak pada karya sastra, seharusnya dijadikan media pengenalan kesetraaan gender pada anak. Melalui empat cerpen majalah Bobo akan terlihat pandangan akan kesetaraan gender. Adapun rumusan masalah adalah (1) bagaimana struktur cerpen “Piring Baru”, “Bersahabatlah Denganku”, “Memilih Cita-cita” dan “Celemek Raka” (2) bagaimana peran gender dalam empat cerpen (3) bagaimana kesetaraan gender dalam keempat cerpen tersebut.

Pengkajian struktur cerpen menggunakan analisis dari Tzevan Todorov melalui alur, pengaluran, tokoh dan penokohan, latar waktu dan latar tempat. Penggunaan kritik sastra feminis ideologis digunakan untuk mendapatkan pandangan akan kesetaraan gender dalam cerpen melalui peran gendernya. Metode yang digunakan menggunakan metode deskriptif analisis dengan teknik pengumpulan data berupa studi dokumentasi.

(11)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Sastra anak dipandang sangat penting dan berpengaruh pada pola pikir anak, yang bermula dari bacaan mereka. Sastra anak merupakan media untuk membangun kecintaan anak pada kebiasaan membaca yang harus dipupuk sejak

dini. Sastra anak dalam penelitian ini mengacu pada pengertian karya sastra yang dibuat oleh orang dewasa dan diperuntukkan bagi kalangan pembaca anak-anak (Trimansyah, 1999:20)

Karya sastra anak juga harus mewakili kehidupan yang dekat dengan kehidupan anak. Lewat sastra anak, seorang anak akan melihat seorang tokoh berperilaku dalam hidupnya dan mengatasi masalah yang tokoh alami. Melalui karya sastra anak inilah, seorang anak akan mengalami proses peniruan karakter tokoh pada karya sastra dengan kehidupan sehari-harinya yang disebut dengan proses identifikasi. Proses identifikasi ini diharapkan sesuai dengan pandangan bahwa laki-laki dan perempuan memiliki peran yang sama sehingga memberikan pelajaran pada anak akan kesetaraan gender dalam bersikap di dalam masyarakat.

Karya sastra juga merupakan sebuah kritik sosial terhadap sebuah peristiwa dalam masyarakat. Dunia anak yang penuh dengan imajinasi dan impian harus diarahkan pada suatu pola pikir kritis. Ini bisa diperoleh seorang anak yang membiasakan dirinya membaca karya sastra. Tujuan penulisan sastra anak juga harus disesuaikan dengan usia, dan kemampuan anak.

Tidak beda dengan sastra pada umumnya sastra anak juga berbicara

tentang kehidupan manusia baik itu laki-laki ataupun perempuan. Baik sastra yang ditulis oleh laki-laki maupun perempuan. Sayangnya, secara historis kita terbiasa membaca dan menerima karya sastra yang ditulis dengan kaca mata maskulin. Secara tradisional sastra lebih mengutamakan sifat dan ciri kelelakian daripada

(12)

2

Inayah Hikmahwati, 2014

Kesetaraan Gender Dalam Empat Cerpen Majalah Bobo Tahun 2012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menghambakan perempuan. Begitu pula dengan karya sastra anak yang memberikan stereotipe laki-laki atau perempuan secara tradisional dengan perempuan sebagai penderita sehingga melahirkan ketidakadilan gender dalam sastra anak (Sunarto, 2009, hlm. 15-16).

Karya sastra anak juga tidak lepas dari pemikiran tradisional tentang penggambaran seorang laki-laki dan perempuan dalam masyarakat. Tampilan media yang cenderung memposisikan perempuan pada kecenderungan yang menempatkan perempuan lebih baik banyak peran gender reproduktif (sektor domestik) dibandingkan dengan peran gender produktif (di sektor publik)

dikarenakan adanya dominasi laki-laki dalam kehidupan kita. Ini menyebabkan adanya batasan yang membedakan kaum laki-laki maupun perempuan dalam perlakuan yang berbeda berdasarkan gendernya, baik itu secara biologis, budaya, agama maupun ekonomi yang menyudutkan kaum perempuan. Konsep gender dalam hal ini yaitu suatu sikap yang melekat pada kaum laki-laki maupun perempuan yang diskontruksi secara sosial maupun kultural. Misalnya saja penggambaran perempuan sebagai sosok yang dikenal lembut, cantik, emosional ataupun keadilan sedangkan laki-laki dianggap kuat, rasional, jantan, perkasa (Fakih, 2008, hlm. 8)

Pandangan masyarakat mengenai gender sekian lama terbentuk berdasarkan perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Pembedaan ini bukan hanya berdasarkan perbedaan jenis kelamin dan faktor biologis. Pembedaan yang dimaksud mengandung arti konstruksi laki-laki dan perempuan yang dibentuk oleh masyarakat ketika melekatkan karakteristik tertentu, baik secara fisik, kepribadian, maupun kognitif.

Ketidakadilan yang terjadi baik pada kaum laki-laki ataupun perempuan

(13)

3

Banyaknya penulis dan pengarang perempuan yang memperjuangkan haknya sebagai manusia tanpa dibedakan dalam tulisanya menimbulkan munculnya gerakan feminisme. Gerakan feminisme ini bertujuan untuk menuntut kesetaraan hak perempuan yang sering kali dikesampingkan dalam masyarakat.

Melalui sastra anak, kesetaraan gender diterapkan sejak dini kepada anak. Pengetahuan akan kesetaraan gender yang tidak didapatkan melalui pendidikan non formal menjadikan sastra anak sebagai media pembelajaran kesetaraan gender pada anak.

Kehidupan masyarakat modern pada era ini mulai memudarkan patriarki,

khususnya dalam peran gender perempuan yang sebelumnya hanya bekerja pada sektor domestik. Peran perempuan yang mulai terlihat pada sektor produktif seperti bekerja di kantor dan berkarir.

Pergeseran peran perempuan yang tak lagi bekerja pada faktor domestik, mulai berpengaruh dengan perkembangan karya sastra yang banyak mengangkat mengenai kasetaraan gender ini. Seperti halnya pada karya sastra dewasa, sastra anak sebagai media pengenalan sastra kepada anak juga terpengaruh dengan adanya pandangan baru akan kesetaraan gender ini.

Perjuangan untuk kesetaraan diperjuangkan dari zaman Kartini sudah sejak abad ke 18. Perjuangan akan kesetaraan perempuan harus terus dilakukan sebab masih banyak perempuan yang masih terbelenggu oleh patriarki dalam masyarakat. Kepedulian dunia akan hak perempuan terealisasi melaui konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk penghapusan segala bentuk diskriminasi terhadap perempuan (CEDAW).

Sidang yang dilaukan CEDAW terhadap negara anggotanya termasuk Indonesia pada sidang ke 52 pada tahun 2012 menemukan bertambahnya jumlah

peraturan daerah yang mendiskriminasikan perempuan. Ada 282 kebijakan pemerintah di seluruh daerah yang mendiskriminasikan hak-hak konstitusional perempuan (Kompas, 8 Juli 2012).

(14)

4

Inayah Hikmahwati, 2014

Kesetaraan Gender Dalam Empat Cerpen Majalah Bobo Tahun 2012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perempuan dimana perempuan mendapatkan kerugian dan acaman bahaya ketika mengguakan rok saat berkendara. Disamping masih adanya Perda yang mendiskriminasikan perempuan, pemerintah Indonesia dalam pengusutan gender, dan atas upayanya menghalang kerjasama dengan para pemangku kepentingan termasuk komnas HAM dan Komnas perempuan mendapat penghargaan.

Keberhasilan memajukan kesetaraan gender dalam berbagai peraturan, dalam bidang ekonomi dintaranya program Desa Prima (Perempuan Indonesia Maju Mandiri) yang memberikan advokasi pelatihan praktis bagi perempuan untuk meningkatkan ekonomi kaum perempuan. Di bidang politik, UU No.8

tahun 2012, Pemilihan Umum dan UU No. 25 tahun 2011, tentang kesetaraan gender dalam poliik yaitu memberi mandat untuk melibatan 30 persen perempuan sebagai dewan ekseutif tingkat daerah maupun nasional (Jurnas.com).

Bacaan anak dianggap sebagai media yang dapat menjadi alat untuk memahamkan kesetaraan gender. Majalah Bobo adalah salah satu bacaan anak yang memberikan wawasan dan mencerdaskan anak, dengan rubrik yang sangat bermacam-macam. Majalah Bobo terbit pertama kali pada tanggal 14 April 1973. Majalah ini adalah versi lain dari aslinya, yang berasal dari Belanda.Edisi bahasa Indonesianya diterbitkan sekali dalam seminggu, sedangkan di Belanda diterbitkan dua minggu sekali. Konstribusi Majalah Bobo pada bacaan anak-anak sudah terbukti dan terpercaya kualitas dan kuantitasnya dalam sastra anak dengan lamanya majalah ini hadir 40 tahun, mewarnai dunia sastra anak.Alasan inilah yang membuat penulis menetapkan pilihan pada Majalah Bobo sebagai sampel untuk mewakili karya sastra anak.

Salah satu rubrik yang paling diminati dalam majalah ini adalah cerpen. Cerpen (dalam Kamus Istilah Sastra) merupakan kisahan yang memberi kesan

(15)

5

Kesadaran masyarakat akan hak-ha perempuan melalui kesetaraan kedudukannya dengan laki-laki mulai muncul ditengah masyarakat.

Majalah Bobo tahun 2012 dipilih sebagai tahun dimana mulai munculnya kembali kepedulian terhadap hak-hak perempuan. Setelah tahun 90an era Kartini memperjuangkan emansipasi perempuan, setelah rentang yang panjang isu kesetaraan mulai muncul pada sastra anak. Tahun 2012 diambil sebagai sampel pandangan masyarakat saat ini mengenai kedudukan perempuan di masyarakat. Pemilihan tahun 2012 ini juga didasarkan pada penemuan cerpen anak, yang mengangkat tentang kesetaraan gender dimana banyak peraturan pemerintah

tentang kesetaraan gender dalam poliik yaitu memberi mandat untuk melibatan 30 persen perempuan sebagai dewan ekseutif dan mulai tumbuhnya kesadaran masyarakat akan kesetaraan gender pada perempuan.

Pemilihan cerpen yang dijadikan sampel penelitian dilakukan berdasarkan isu kesetaraan gender yang ada dalam majalah Bobo tahun 2012. Empat cerpen yang mengangkat isu kesetaraan diantaranya cerpen yang berjudul ”Memilih Cita-Cita”, “Piring Baru”, “Celemek Raka”, dan “Bersahabatlah Denganku”.

Kesetaraan akan gender juga terlihat pada cerpen anak majalah Bobo. Misalkan saja dalam cerpen Majalah Bobo berjudul Piring Baru yang memposisikan perempuan pada pekerjaan domestik seperti mencuci piring dan membersihkan rumah akan tetapi terdapat pandangan kesetaraan dengan memposisilkan laki-laki juga yang tak beda dengan perepuan untuk mencuci piring. Begitu juga dengan beberapa cerpen majalah Bobo tahun 2012 yang sduah mengangkat kesetaraan gender di dalamnya.

Melalui kajian kritik sastra feminis ideologis pembaca diajak untuk memahami dan menafsirkan teks yang melibatkan pembaca perempuan. Adanya

pandang baru masyarakat menegenai kesetaraan gender dalam sastra anak menjadi angin segar bagi perempuan dalam peranya dalam masyarakat.

(16)

6

Inayah Hikmahwati, 2014

Kesetaraan Gender Dalam Empat Cerpen Majalah Bobo Tahun 2012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terlihat dari penggambaran tokoh pada cerpen yang masih menggunakan sudut pandang patriarki.Contohnya saja penggambaran sosok laki-laki yang cenderung pada sosok heroik dan perempuan sebagai penderita ataupun sebagai sampingan.

Penelitian terdahulu yang pernah dilakukan mengenai Nilai Kesetaraan Gender dalam Lagu Tak Lelo Lelo Lelo Ledhung oleh Yulianeta dalam sebuah seminar makalah. Hasil dari penelitian, bahwa Lagu Tak Lelo Lelo Lelo Ledhung merupakan warisan budaya Jawa yang sangat kental dengan ideologi patriarki, menyimpan artefak budaya yang memiliki nilai kearifan dan kesetaraan dalam memandang posisi, peran, dan kedudukan laki-laki dan perempuan. Adapun

penelitian mengenai Analisis Wacana Ideologi Gender pada Media Anak-Anak juga pernah dilakukan oleh Sunarto, yang menemukan adanya ideologi gender yang ada pada bacaan anak-anak.

Penelitian ini berbeda dengan penelitian terdahulu, yaitu terletak pada objek kajian yang menggunakan objek kekinian yaitu Majalah Bobo tahun 2012 sebagai cermin masyarakat modern saat ini, yang sudah mulai menggangkat mengenai kesetaraan gender. Kesetaraan gender yang mulai berkembang di masyarakat mulai berpengaruh pada sastra anak. Cerpen Majalah Bobo tahun 2012 yang akan dijadikan sampel karya sastra anak. Penelitian akan difokuskan pada kesetaraan gender yang terlihat dari peran gender dalam masyarakat. Penggalian akan peran gender dalam cerpen anak bertujuan untuk membangkitkan kembali akan kesadaran dan kesetaraan akan gender pada generasi muda.

Pandangan masyarakat yang meletakkan perbedaan karakteristik-karakteristik pada laki-laki dan perempuan memunculkan peran gender dalam memposisikannya dalam bermasyarakat baik secara emosional, fisik maupun kognitif. Mulai berkembangnya simpati akan persamaan hak perempuan di

masyarakat.

(17)

7

Penelitian ini sangat penting dilakukan untuk mendeskripsikan bahwa mulai tumbuhnya kesadaran masyarakat mengenai kesetaraan gender yang dapat terlihat dari cerpen anak majalah Bobo yang mulai mengangkat akan isu kesetaraan gender.

1.2.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis mengajukan

rumusan masalah penelitian dengan tujuan agar permasalahan dalam penelitian menjadi jelas. Rumusan masalah dimaksud sebagai berikut:

1. Bagaimana struktur yang membangun cerpen “Piring Baru”, Bersahabatlah Denganku”, “Memilih Cita-Cita”, dan “Celemek Raka”? 2. Bagaimana peran gender dalam cerpen “Piring Baru”, Bersahabatlah

Denganku”, “Memilih Cita-Cita”, dan “Celemek Raka”?

3. Bagaimana pandangan akan kesetaraan gender yang ada dalam cerpen “Piring Baru”, Bersahabatlah Denganku”, “Memilih Cita-Cita”, dan “Celemek Raka”?

1.3. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah yang dimunculkan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan struktur yang membangun cerpen “Piring Baru”, Bersahabatlah Denganku”, “Memilih Cita-Cita”, dan “Celemek Raka”. 2. Medeskripsikan peran gender pada cerpen “Piring Baru”, Bersahabatlah

Denganku”, “Memilih Cita-Cita”, dan “Celemek Raka”.

(18)

8

Inayah Hikmahwati, 2014

Kesetaraan Gender Dalam Empat Cerpen Majalah Bobo Tahun 2012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1.4Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi para pembaca dan penulis khususnya sastra anak, baik yang bersifat teoretis maupun yang bersifat praktis. Manfaat penelitian yang dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Manfaat Teoretis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah sumbangan khasanah ilmu kesusastraan khususnya adanya kesetaraan gender pada sastra anak.

Hasil dari penelitian ini diharapkan berguna sebagai sumber referensi dan rujukan bagi para pembaca, terutama informasi mengenai peran gender pada

cerpen Majalah Bobo yang mangangkat akan kesetaraan gender. 2. Manfaat Praktis

Diharapkan hasil dari penelitian ini berguna bagi para pembaca baik secara langsung maupun tidak langsung untuk menambah tingkat apresiasi terhadap karya sastra anak, khususnya cerpen anak.

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk para penulis dan pembaca sastra anak akan pemahaman gender pada anak.

(19)

32

BAB 3

METODE PENELITIAN 3.1Metode Penelitian

Penelitian ini, menggunakan metode deskriptif analisis. Sebagaimana kerja dari metode ini adalah mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian disusul dengan analisis. Fakta-fakta yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah fakta cerita yang ada dalam karya sastra seperti tema, tokoh, latar, alur dan lain sebagainya. Setelah dianalisis unsur-unsur tersebut kemudian dianalisis mengenai permasaahan gender yang ada dalam karya sastra. Metode ini, tidak hanya

sekedar menguraikan melainkan juga memberikan pemahaman dan penjelasan secukupnya (Ratna, 2007, hlm. 57).

3.1.1 Sumber Data

(20)

33

Inayah Hikmahwati, 2014

Kesetaraan Gender Dalam Empat Cerpen Majalah Bobo Tahun 2012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.1Bagan Sumber Data : cerpen majalah Bobo tahun 2012.

No Judul Cerpen Pengarang Tanggal/Bulan Terbit

1. “Piring Baru” Nancy Duma Sitohang 26 Januari 2012 2. “Bersahabatlah

Denganku”

Zahiroh Fitrian Agustina

1 Maret 2012

3. “Memilih Cita-cita” Antin Setyaningsih 14 Juni 2012

4. “Celemek Raka” Pupuy Hurriyah 1 November 2012

Pemilihan cerpen berdasarkan isu kesetaraan gender yang terdapat dalam cerpen, berikut ini kesetaraan yang ada dalam cerpen

1. Cerpen “Piring Baru” yang menceritakan peran seorang laki-laki pada sektor domestik. Pekerjaan domestik yang diskontruksi secara sosial

oleh masyarakat lekat dengan perempuan, dalam cerpen ini mulai dikenalkan pada anak laki-laki berupa tugas cuci piring yang diberikan oleh tokoh Bunda.

2. Cerpen “Bersahabatlah Denganku” yang menceritakan tentang

seorang anak perempuan yang dijauhi oleh teman-temannya karena pekerjaan malam yang ditekuni oleh ibunya. Prasangka negatif pada pekerjaan malam oleh masyarakat secara tidak sengaja memberikan label negatif kepadanya dan ibunya. Dalam cerpen ini, penulis berusaha menyampaikan bahwa tidak semua pekerjaaan malam yang dikerjakan oleh perempuan itu negatif. Seperti dalam cerpen ketika tokoh ibu bekerja sebagai fotografer bintang dan mendapat penghargaan karenanya.

(21)

34

membuat perempuan mulai berperan serta dalam sektor produktif. Pendidikan yang tinggi juga membuat perempuan saat ini dihadapkan pada profesi-profesi seperti dokter, pembisnis maupun perempuan karir lainnya. Seperti dalam cerpen ini, tokoh perempuannya dihadapkan oleh pe,ikiran terbuka para tokoh lainnya untuk memilki cita-cita yang tidak terbatas hanya pada profesi yang berbau pekerjaan domestik.

4. Cerpen “Celemek Raka” bercerita tentang seorang anak laki-laki yang diajak dan diberi dorongn oleh kedua orang tuannya pada hobinya

memasak. Dalam cerpen ini pekerjaan memasak bukan hanya pekerjaan yang bisa diakukan oleh anak perempuan, tetapi juga laki-laki. Bahkan dalam cerpen ini memasak menjadi motivasi tokoh untuk menjadikan pekerjaan memasak mejadi profesinya sebagai koki/ shef nantinya.

3.2Teknik Penelitian

3.2.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah studi literatur atau studi pustaka, yaitu mencari sumber yang dapat dijadikan rujukan dalam penelitian.

3.2.2 Teknik Pengelolaan Data

Dalam penelitian ini, sumber data yang terkumpul dikaji melalui beberapa tahapan yaitu, menganalisis struktur yang terdapat dalam karya sastra dalam hal ini cerpen anak majalah Bobo. Dalam analisis sruktural yang dikaji diantaranya adalah tema, latar, tokoh, penokohan, serta penceritaan. Dalam penelitian ini data akan dikaji untuk mendapatkan adanya kesetaraan gender dalam cerpen.

Setelah diketahui struktur pada cerpen kemudian dilanjutkan kepada

(22)

35

Inayah Hikmahwati, 2014

Kesetaraan Gender Dalam Empat Cerpen Majalah Bobo Tahun 2012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bobo menggunakan kritik sastra feminis ideologis. Berikut ini beberapa langkah kerja penelitian ini:

1. Peneliti mengamati, membaca, dan memahami cerpen-cerpen majalah Bobo tahun 2012 untuk pengambilan data berupa cerpen yang mengdung kesetaraan gender.

2. Peneliti menentukan 4 cerpen yang mengandung isu kesetaraan

dalam cerpen majalah Bobo tahun 2012 yaitu “Piring Baru”, Bersahabatlah Denganku”, “Memilih Cita-Cita”, dan “Celemek Raka” kemudian mengedentifikasinya secara mendalam.

3. Peneliti menganalisis struktur cerpen “Piring Baru”, Bersahabatlah

Denganku”, “Memilih Cita-Cita”, dan “Celemek Raka”dengan menggunakan teori struktur Tzvetan Todorov melalui tema, alur, latar, tokoh, dan penokohan.

4. Peneliti melakukan analisis dan deskripsi mengenai peran gender tokoh-tokoh dalam cerpen“Piring Baru”, “Memilih Cita-Cita” “Celemek Raka”, dan “Bersahabatlah Denganku” .

5. Peneliti melakukan analisis dan deskripsi mengenai kesetaraan gender menggunakan teori kritik sastra feminis ideologis pada cerpen “Piring Baru”, Bersahabatlah Denganku”, “Memilih Cita -Cita”, dan “Celemek Raka”

(23)

36

3.3. Instrumen Penelitian 3.3.1. Struktural cerpen

1. Analisis Sintaksis 1. Pengaluran 2. Alur

1. mendeskripsikan cerpen dengan sekuen-sekuen yang terdapat dalam cerpen yang membentuk pengaluran

2. mendeskripsikan cerpen dengan fungsi utama yang membentuk alur cerpen

2. Analisis Semantik 1. Tokoh dan Penokohan 2. Latar

1. mendeskripsikan nama, penokohan dan latar sosial tokoh dalam cerpen

2. mendeskripsikan latar waktu dan tempat yang terdapat dalam cerpen

3. Analisis Verbal Sudut pandang penceritaan

Mendeskripsiskan kehadiran pencerita dan tipe penceritaan yang dihadirkan oleh pengarang

3.2. Bagan instrumren strukturalisme cerpen

3.3.2. Bagan kesetaraan gender dalam cerpen

1. Peran gender dalam cerpen Mendeskripsikan peran laki-laki maupun perempuan dalam ranah domestik dan publik dalam masyarakat yang ada dalam cerpen

(24)

37

Inayah Hikmahwati, 2014

Kesetaraan Gender Dalam Empat Cerpen Majalah Bobo Tahun 2012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

melalui pendekatan feminis ideologis dengan merujuk pada peran gender dalam masyarakat

(25)

38

Untuk memudahkan penelitian, penulis membuat alur penelitian yang merupakan kerangka berfikir penelitian dalam bentuk bagan, sebagai berikut:

3.4 Bagan Alur Penelitian cerpen anak pada majalah Bobo tahun 2012

Pengkajian Struktur Cerpen (Strukturalisme Todorov)

“Piring Baru” karya Nancy Duma Sitohang Bersahabatlah

Denganku” karya Zahiroh Fitrian Agustina

“Memilih Cita-Cita”, karya Antin

Setyaningsih

“Celemek Raka” karya Pupuy Hurriyah

Pengkajian Kritik Sastra Feminis ideologis terhadap peran gender yang

digambarkan dalam struktur cerpen

Struktur yang membangun cerpen Peran gender yang terdapat pada cerpen Kesetaraan gender yang ada dalam cerpen

Isu kesetaraan gender dalam cerpen majalah Bobo tahun 2012

(26)

39

Inayah Hikmahwati, 2014

Kesetaraan Gender Dalam Empat Cerpen Majalah Bobo Tahun 2012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.4.Definisi Operasional

1. Cerpen anak adalah kisahan yang memberikan kesan tunggal tentang suatu tokoh dalam suatu latar yang ditulis untuk anak-anak dengan mempertimbangkanya dengan kemampuan anak dan dunianya. Adapun ciri khusus yang menyertai cerpen anak yaitu cerita yang sederhana tentang kehidupan yang dilalui anak sehari-hari dengan menggunakan bahasa yang sederhana.

2. Kesetaraan gender adalah kesamaan tingkatan, kedudukannya baik

perempuan maupun laki-laki dalam kehidupan bermasyarakat. Adanya perlakuan yang berbeda oleh masyarakat melalui pelabelan yang dikontruksi secara sosial kepada kaum perempuan yang menimbulkan adanya ketidakadilan gender. Kesetaraan gender yang diperjuangkan kaum perempuan ini, mengenai kesamaan haknya dengan kaum laki-laki dalam bidang ekonomi, politik maupun sosial. Pandangan masyarakat yang mulai berubah mengenai peran wanita yang tidak hanya bekerja di sektot domestik dan mulai memulai berkarir di sektor publik, mencerminkan mulai tumbuhnya kesadaran akan kesetaraan gender dalam masyarakat.

3. Kritik sastra feminis adalah pengkritik memandang sastra dengan kesadaran khusus, kesadaran bahwa ada dua jenis kelamin yang banyak berhubungan dengan budaya, sastra dan kehidupan kita (Sugihastuti, Suharti, 2002, hlm. 5). Kritik sastra feminis dipelopori untuk membongkar dominasi lelaki terhadap kaum perempuan, dan menolak kemutlakan sejarah sastra yang diciptakan oleh kaum lelaki.

(27)

BAB 5

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

5.1.1 Struktur Cerpen

Akhirnya penelitian ini sampai pada bab simpulan setelah menyelesaikan uraian demi uraian. Pada simpulan ini akan dijawab semua uraian masalah yang telah diungkapkan peneliti dalam rumusan masalah yaitu bagaimana analisis

struktur cerpen “Piring Baru”, “Bersahabatlah Denganku”, “Memilih Cita-cita”

dan “Celemek Raka” dalam cerpen majalah Bobo tahun 2012?. Bagaimana peran

gender dalam cerpen “Piring Baru”, “Bersahabatlah Denganku”, “Memilih Ci

ta-Cita” dan “Celemek Raka” dalam cerpen majalah Bobo tahun 2012? dan

bagaimana kesetaraan gender dalam cerpen“Piring Baru”,“Bersahabatlah

Denganku”, “Memilih Cita-Cita” dan “Celemek Raka” dalam cerpen majalah

Bobo tahun 2012?.

Rumusan pertama, mengenai struktur yang membagun cerpen “Piring Baru”,

“Bersahabatlah Denganku”, “Memilih Cita-Cita” dan “Celemek Raka”. Pada

aspek ini, peneliti menggunakan analisis strukturalisme todorov dengan menganalisis alur pengaluran menggunakan sekuen. Peneliti menemukan bahwa keempat cerpen yang dianalisis menggunakan pengaluran linear sebagaimana ciri-ciri cerpen anak yang menggunakan pengaluran sederhana yang mempertimbangkannya dengan kemampuan usia anak dalam memahami cerita.

Tokoh-tokoh dalam keempat cerpen merepresentasikan peran suatu tokoh yang dihadirkan mewakili pandangan masyarakat, misalkan saja Tian dalam

cerpen “Piring baru” yang digambarkan sebagai anak laki-laki yang diberi tugas

oleh Bunda untuk mencuci piring, Arini dalam cerpen “Bersahabatlah Denganku”

diceritakan sebagai anak yang pandai tetapi dijauhi oleh teman-temannya karena pekerjaan ibu Arini yang dipandang sebagai perempuan tidak baik. Cerpen

selanjutnya adalah cerpen “Memilih Cita-cita” terdapat tokoh Nanda yang

(28)

118

Inayah Hikmahwati, 2014

Kesetaraan Gender Dalam Empat Cerpen Majalah Bobo Tahun 2012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diceritakan sebagai tokoh yang memiliki hobi memakai celemek saat memasak bersama Mama.

Penggambaran latar tempat yang digunakan ada keempat cerpen tersebut menggunakan latar tempat yang familiar dijumpai oleh anak-anak seperti rumah dan seisinya, dan sekolah. Latar ini banyak digunakan karena anak lebih mengenal tempat-tempat tersebut dalam kehiduoan kesehariannya. Adapun latar waktu lebih sering pengarang menggunakan latar waktu pagi atau siang hari waktu-waktu anak-anak sedang melakukan aktivitasnya.

Pada keempat cerpen tersebut Penceritaan ekstern dihadirkan oleh pengarang

dimana pencerita tidak hadir dalam cerpen dan menggunakan nama-nama tokoh yang berperan dalam cerpen. Sedangkan tipe penceritaan banyak didominasi oleh dialog dan narasi dalam menceritakan peristiwa, selain itu juga terdapat wicara alihan yang berupa anggapan tokoh mengenai kesetaraan gender melalui pemikirannya dalam memandang sebuah peran baik laki-laki atapupun perempuan dalam masyarakat yaitu terdapat pada cerpen.

Gaya penulisan sastra anak seperti halnya dalam majalah Bobo menggunakan gaya penulisan didaktis/mendidik berupa nasehat untuk anak melakukan hal yang dicontohkan oleh para tokoh. Melalui sastra anak, sebagai media pembelajaran untuk mengenalkan anak pada perannya dalam kehidupan bermasyarakat. Bahasa yang dipakai dalam menggambarkan cerita menggunakan bahasa sederhana dengan kalimat-kalimat sederhana agar mudah dipahami oleh anak.

5.1.2 Kesetaraan gender dalam keempat cerpen majalah Bobo tahun 2012 Tinjauan feminisme digunakan untuk melakukan kitik-kritik terhadap penindasan terhadap perempuan, dalam hal ini kritik sastra feminis ideologis,

(29)

119

mulai muncul pandangan baru akan peran klaki-laki dan perempuan yang mulai mencoba disetarakan melalui perannya di sektor domestik.

Sudah lama diketahui bahwa laki-laki dan perempuan dianggap oleh masyarakat memiliki peran yang berbeda dalam kehidupan. Anggapan bahwa perempuan hanya memilki peran di ranah domestik menyebabkan timbulnya ketidakadilan.

Cerpen “Piring Baru” dimana tokoh Tian yang notaben adalah seorang

laki-laki oleh tokoh Bunda, ia ditugaskan untuk ikut serta dalam mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti mencuci piring. Kesetraaan peran yang diajarkan

oleh tokoh Bunda merubah pandangan bahwa tidak hanya anak perempuan yang berkutat dengan pekerjaan dapur.

Cerpen “Bersahabatlah Denganku” mengajarkan peran melalui tokoh ibu Arini yang bekerja pada malam hari demi menghidupi anaknya Arini pada malam hari yang dipandang oleh masyarakat menjadi seorang perempun malam yang cenderung mengarah ke pekerja seks. Akibat dari pekerjaan ibunya, Arini menjadi dikucilkan oleh teman-temannya. Dalam cerpen “Memilih Cita-cita” melalui tokoh Nanda yang kebingunngan untuk memilih cita-cita, tokoh Mama diceritakan sebagai tokoh yang menawarkan berbagai profesi yang bisa dicita-citakan oleh Nanda. Penawaran tokoh Mama pada anak perempuannya mengubah paradigma selama ini bahwa perempuan juga boleh bercita-cita tinggi tidak sekedar dengan sebagai seorang istri yang bertugas mengurus rumah dan anak.

Selanjutnya dalam cerpen “Celemek Raka” melalui tokoh Raka yang

diceritakan sebagai seorang anak laki-laki yang gemar memakai celemek dan memasak bersama Mama. Meskipun ia oleh teman-temanya dicibir, Raka tetap bangga akan kemampuannya memasak. Dalam cerpen ini tokoh Raka mewakili

pandangan bahwa anak laki-laki juga dapat berperan dalam ranah domestik seperti memasak. Sekali lagi dalam cerpen ini menegaskan bahwa pekerjaan yang berbau domestik yang biasanya dikerjakan oleh anak perempuan dapat juga dikerjakan oleh laki-laki.

(30)

120

Inayah Hikmahwati, 2014

Kesetaraan Gender Dalam Empat Cerpen Majalah Bobo Tahun 2012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

“Memilih Cita-cita” dan “Celemek Raka”. Cerpen-cerpen tersebut melalui tokoh-tokoh yang memberikan pandangan baru mengenai peran baik itu laki-laki maupun perempuan. Dalam cerpen-cerpen tersebut kesetaraan muncul melalui peran laki-laki yang mulai merambah ranah domestik seperti tokoh Tian yang ditugaskan untuk mencuci piring oleh Bunda, tokoh Raka yang memiliki hobi memakai celemek dan memasak. Selain itu juga terdapat tokoh Nanda yang diarahkan oleh tokoh Mama yang sudah berpandangan modern dengan menawarkan cita-cita sebagai seorang dokter kepada anak perempuannya atau tokoh Arini yang dijauhi karena pekerjaan ibunya pada malam hari yang

dilabelkan negatif pada akhir cerita diceritakan memperoleh prestasi luar biasa sebagai pemenang fotografer perbintangan yang mengharuskannya bekerja pada malam hari.

Beberapa cerpen majalah Bobo tahun 2012 dalam hal ini cerpen berjudul

“Piring Baru”, “Bersahabatlah Denganku”, “Memilih Cita-cita” dan “Celemek

Raka” mulai memunculkan pandangan akan kesetraan yang ditunjukkan oleh pandangan para tokohnya baik itu laki-laki yang mulai ditugasi dan memiliki hobi di ranah domestik maupun perempuan yang mulai berfikir akan cita-cita tinggi. Melalui majalah Bobo dalam hal ini cerpen-cerpennya sudah mulai membuka pandangan generasi muda untuk berfikir akan kesetaraan dalam bebagi perannya dalam kehidupan bermasyarakat.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis merekomendasikan hal-hal sebagai berikut:

1. Karya sastra anak dalam hal ini adalah cerpen majalah Bobo dapat dijadikan media pembelajaran mengenai pemahaman akan kesetaraan

gender melalui peran baik laki-laki maupun perempuan dalam bermasyarakat.

(31)

121

3. Peneliti mengharapkan kepada para penulis sastra anak untuk mulai menuliskan cerita yang mengangkat akan kesetraan perempuan dan laki-laki dalam kehidupan bermasyarakat sebagai media pembelajaran bagi anak.

(32)

118 Inayah Hikmahwati, 2014

Kesetaraan Gender Dalam Empat Cerpen Majalah Bobo Tahun 2012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Amalia, Sari Linda. 2012. “ Program Gender di Indonesia Dapat Apresiasi CEDAW”.

Tersedia : situs

http://www.politikindonesia.com/index.php?k=wawancara&i=36101

Linda-Amalia-Sari:-Program-Gender-di-Indonesia-Dapat-Apresiasi-CEDAW[online]

diakses Kamis 27 Maret 2014.

A., Nenden Lilis. 1996 “Puisi dan problem gender “Kompas .Artikel Minggu Juli A., Nenden Lilis. 2004. “Kritik satra Era Gegar Gender” Pikiran Rakyat, Senin 8 Maret 2004.

Arif Riyadi, Timur.2012. “ Perda di Indonesia Banyak Yang Tidak Responsif Gender”.

Tersedia : situs http://infopublik.org/read/26777/www.pramuka.or.id [online] diakses Kamis 27 Maret 2014

Ayuwundari, Ikke. 2011.”Bias gender dalam berita kriminal di harian warta kota”. Bandung:

Skripsi tidak diterbitkan.

Baniar.1998. Wacana Perempuan dalam Keindonesiaan dan Kemodernan. Jakarta:PT.Pustaka CIDESINDO

Damono, Djoko Sapardi. 1979. Sosiologi Sastra, Sebuah Pengantar Ringkas. Jakarta: Pusat Pembinaan dan pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Djajanegara, Soenaarjati.2000. Kritik Sastra Feminis: sebuah pengantar. Jakarta : PT.Gramedia

Duachman, Memen. 1996. “Khotbah Di Atas Bukit, Novel Gagasan Karya Kuntowijoyo”.

Jakarta. Tesis tidak diterbitkan.

(33)

119

Pelajar.

Hermawan, Fauzi Ferry.2010. Kritik Sosial dalam Cerpen Anak pada Kompas edisi Minggu

Tahun 2008. Bandung: Skipsi tidak diterbitkan

Hubeis, Aida Vitayala S.2010. Pemberdayaan Perempuan dari Masa ke Masa. Bogor: PT Penerbit IPB Press

Huda, S . Eka dan Chrisna Yulika. 2011. “ Komnas: Perda Diskriminatif Renggut Nyawa

Perempuan” Tesedia situs:

http://shanteukie.wordpress.com/2011/04/20/review-cedaw-implementas- konvensi-internasional-terhadap-uu-indonesia-uu-tentang-perlindungan-perempuan/[ online] diakses kamis 27 maret 2014.

Irianto, Setyowati.2008. Perempuan dan Hukum:Menuju Hukum yang Berprespektif

Kesetaraan dan Keadilan. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia, anggota IKAPI DKI Jaya.

Juliah. 2012. “ Indonesia Sampaikan Kemajuan Program Kesetaraan Gender di Sidang ke 52

CEDAW”. Tersedia : situs

http://www.jurnas.com/news/66415/Komite_CEDAW__Perda_di_Indones

ia_Banyak_yang_Tidak_Responsif_Gender_2012/1/Sosial_Budaya/Perem

puan [online]diakses Kamis 27 Maret 2014.

Kurniawan, heru. 2009.Sastra anak. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Nurgiyantoro, Burhan. 2005. Sastra Anak Pengatar Dunia Anak. Yogyakarta: Gajah Mada

University Press.

Ratna, Nyoman Kutha. 2004. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Denpasar:Pustaka Pelajar

Teeuw,A.1983. Sastra dan Ilmu Sastra. Bandung: PT. Dunia Pustaka Jaya.

(34)

120

Inayah Hikmahwati, 2014

Kesetaraan Gender Dalam Empat Cerpen Majalah Bobo Tahun 2012 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kepada Arus Utama Pemikiran Feminisme. Yogyakarta dan Bandung: Jalasutra

Trimansyah, Bambang.1999. Fenomena Intrinsik Cerita Anak Kontemporer: Bandung.

Todorov, Tzvetan.1985. Tata Sastra. Terjemahan Okke K.S Zaimar, dkk. Jakarta: Djambatan

Sardjon, Asmowati, dkk. 2008. Estetika Sastra, Seni, dan Budaya. Fakultas Bahasa & Seni

Universitas Negeri Jakarta

Sarumpet Toha, Riris.2010. Pedoman Penelitian Sastra Anak Edisi Revisi. Jakarta : Yayasan

Pustaka Obor Indonesia.

Sugihastuti dan Septiawan, Hadi Istna. 2007. Gender dan Inferioritas Perempuan.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sugihastuti dan Suharto. 2002. Kritik Sastra Feminis Teori dan Aplikasinya. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

Sofia, Adib.2009. Aplikasi Kritik Sastra Feminis, Perempuan dalam Karya-Karya

Kuntowijoyo. Yogyakarta : Citra pustaka

Sumardjo, Jakob dan Saini K.M. 1991. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta : PT. Gramedia

Pustaka Utama.

Sunarto. 2009. Analisis Wacana Ideologi Gender pada Media Anak-anak. Semarang: Mimbar dan Yayasan Adil serta Ford Foundation.

Suyatno. 2009. Struktur Narasi, Novel karya Anak. Surabaya : Jaring Pena Wellek, Rene dan

Austin Werren.1989. Teori Kesusastraan (diterjemahkan oleh Melani Budianta). Jakarta: PT. Gramedia.

(35)

121

Ananta Toer”.Jakarta: Makalah tidak diterbitkan.

Yulianeta. 2011. “ Nilai Kesetaraan Gender dalam Lagu Tak Lelo Lelo Lelo Ledhung”. Jurnal

dalam Seminar Hari Bahasa Ibu Internasional .

Zaidan, Abdul Rozak ddk. 2004. Kamus Istilah Sastra. Jakarta: Balai Pustaka www.Kompasiana-perempuan dalam prespektif gender.com diakses 14/05/2013 www. Wikipedia.com : sastra anak, cerpen, sejarah Majalah Bobo dikses 10/04/2013

http://cedaw-seasia.org/docs/indonesia/CEDAW_text_Bahasa.pdf diakses kamis 27 maret 2014

http://www.waspada.co.id/index2.php/imAges/index.php?option=com_content&v

iew=article&id=5348:indonesia-dinilai-maju-jalankan-konvensi-cedaw&catid=31:perempuan&Itemid=99 diakses kamis 27 maret 2014

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur kepada Allah SWT, penulis ucapkan karena skripsi dengan judul “Pengaruh Konflik Peran, Ambiguitas Peran, Umur, dan Kompetensi terhadap Komitmen Independensi

Registration is the process of integrating several scans into a single coordinate system. The registration process performs optimal alignment transformations to

Mencoba menyebutkan cara memberitahu dan menanyakan tentang fakta, perasaan dan sikap, meminta, menawarkan barang dan jasa dalam bahasa Arab dengan pelafalan benar4. Melafalkan

[r]

Gambar 17 Respon sistem referensi turun. Gambar 17 menunjukkan pengujian respon sistem model hipertermia pada perubahan setting point turun atau semakin kecil. Pada

warga Dusun Gayam dengan hasil karya yang didapat berupa Bros. berbahan dasar pita satin, Bros berbahan dasar Flanel,

Persoalan pokok dalam skripsi ini adalah menemukan dan menggali alasan- alasan yang mendasar mengenai mengapa pembelajaran PAK SMA berorientasi pada pengembangan kompetensi siswa

Pada pendidikan dasar yaitu SD, anak susah dalam memahami apa yang diberikan guru, disini guru harus dapat membuat atau menggunakan metode yang tepat