Irwansyah Putra, 2015
PENGARUH PENERAPAN STANDARD OPERATING PROCEDURE DI DEPARTEMEN FOOD AND BEVERAGE SERVICE GRAND ASTON CITY HALL MEDAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN
|
PENGARUH PENERAPAN STANDARD OPERATING PROCEDURE DI DEPARTEMEN FOOD AND BEVERAGE SERVICE GRAND ASTON
CITY HALL MEDAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN
ABSTRAK
Oleh : Irwansyah Putra
1001257359
Hotel pada hakekatnya adalah industry jasa atau tempat yang menyediakan pelayanan kamar, makanan dan minuman untuk umum yang mana dikelola secara komersil. Standard Operating Procedure menjadi bagian penting dalam mengatur langkah – langkah dalam proses kerja guna tujuan yang sama. Untuk memaksimalkan kinerja karyawan di Departemen Food and Beverage Service. Grand Aston city Hall Medan menerapkan kepada para karyawan Standard Operating Procedure yang sudah ditetapkan. Penelitian ini bertujuan untuk memberi gambaran penerapan Standard Operating Procedure di Departemen Food and Beverage Service terhadap karyawan dengan mengukur kinerja karyawan dalam penerapan Standard Operating Procedure. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, dengan cara penelitian menggunakan kuisioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier sederhana. populasi dalam penelitdan tempatian ini yaitu karyawan di Departemen Food and Beverage Service Grand Aston City Hall Medan. Sedangkan sampel yang diambil seluruh karyawan sebanyak 54 responden. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penerapan Standard Operating Procedure berpengaruh sebesar 10.1 % terhadap kinerja karyawan, sementara 90,9% di pengaruhi oleh faktor lainnya yang tidak di teliti. Hal ini menunjukan bahwa penerapan Standard Operating Procedure berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan dan penerapan Standard Operating procedure dapat ditingkatkan lagi. Saran untuk pihak pengelola hotel Grand Aston City Hall Medan agar dapat lebih ketat dalam pengawasan penerapan Standard Operating Procedure.Agar tidak terjadinya beraneka ragam standard yang dilakukan karyawan.
Irwansyah Putra, 2015
PENGARUH PENERAPAN STANDARD OPERATING PROCEDURE DI DEPARTEMEN FOOD AND BEVERAGE SERVICE GRAND ASTON CITY HALL MEDAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
APPLICATION STANDARD OPERATING PROCEDURE IN
DEPARTMENT FOOD AND BEVERAGE SERVICE GRAND ASTON CITY HALL MEDAN EFFECT OF EMPLOYEE PERFORMANCE
ABSTRACT
By: Irwansyah Putra
1001257
Hotel essentially is a service industry that provided room service, Food and Beverage Service for public which managed commercially. Standard Operating Procedure be a important thing to arrange steps in work process for same destination. to maximize employee performance in Department Food and Beverage Service, Grand Aston City Hall Medan . this research use descriptive method with quantitative approach by means of research using questionnaires. The data analysis technique used is a simple linear regression technique. The population in this research is employee in food and beverage service department, grand aston city hall medan. While the sample of 54 respondents taken. The resultsindicate that the influence of application standard operating procedure to employee performance is 10,1% while the other 90,9% is influenced by other factors that not examined in this research.. This thing was showed that application standard operating procedure give a positive effect for performance of employee and application standard operating procedure can be more increase. And suggestion for Grand Aston City Hall Medan manegement can be more firm for surveilance of application standard operating procedure , it is for decreasing of application Standard Operating Procedure which can be variate
Irwansyah Putra, 2015
PENGARUH PENERAPAN STANDARD OPERATING PROCEDURE DI DEPARTEMEN FOOD AND BEVERAGE SERVICE GRAND ASTON CITY HALL MEDAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... LEMBAR PENGESAHAN ...
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Rumusan Masalah ... 6
D. Tujuan Penelitian ... 6
E. Manfaat Penelitian ... 7
F. Sistematika Penulisan Penelitian ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pariwisata ... 9
1. Pengertian pariwisata ... 9
B. Hotel ... 9
1. Pengertian hotel... 9
C. Restoran ... 10
1. Pengertian restoran ... 10
2. Klasifikasi restoran ... 10
3. Macam-macam tipe restoran ... 11
4. Peranan restoran di hotel ... 15
D. Food and beverage ... 16
Irwansyah Putra, 2015
PENGARUH PENERAPAN STANDARD OPERATING PROCEDURE DI DEPARTEMEN FOOD AND BEVERAGE SERVICE GRAND ASTON CITY HALL MEDAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Fungsi Departemen Food and Beverage ... 16
3. Pembagian Departemen Food and Beverage ... 16
4. Tujuan Departemen Food and Beverage ... 17
E. Standard Operating Procedure (SOP) ... 17
1. Pengertian SOP ... 17
2. Indikator SOP ... 18
3. Manfaat dan peranan SOP ... 19
F. Manajemen... 20
1. Pengertian Manajemen ... 20
G. Manajemen Sumber Daya Manusia ... 22
1. Pengertian MSDM ... 22
H. Kinerja ... 23
1. Pengertian kinerja ... 23
2. Standar kinerja ... 24
3. Faktor – faktor yang mempengaruhi kinerja ... 25
4. Indikator kerja ... 25
5. Penilaian kinerja karyawan ... 26
I. Hipotesis ... 27
J. Kerangka pemikiran ... 28
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian... 31
B. Metode Penelitian ... 32
C. Populasi dan Sampel ... 33
1. Populasi ... 33
2. Sampel ... 33
D. Definisi Operasional ... 33
E. Instrumen Penelitian ... 36
F. Jenis data dan sumbner data... 37
1. Jenis penelitian ... 37
2. Sumber data ... 38
G. Pengembangan instrumen ... 39
Irwansyah Putra, 2015
PENGARUH PENERAPAN STANDARD OPERATING PROCEDURE DI DEPARTEMEN FOOD AND BEVERAGE SERVICE GRAND ASTON CITY HALL MEDAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN
2. Metode Method Success Interval (MSI) ... 39
3. Garis kontinum ... 40
4. Uji validitas ... 41
5. Uji reabilitas ... 45
H. Uji Asumsi Klasik ... 47
1. Uji normalitas ... 48
2. Uji linearitas ... 48
3. Uji heteroskedastisitas ... 48
4. Analisis regresi linier sederhana ... 49
5. Uji hipotesis ... 49
6. Koefisien determinasi ... 50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi ... 52
1. Sejarah Grand Aston City Hall Medan ... 52
2. Fasilitas Grand Aston City Hall Medan ... 55
B. Profil responden ... 69
1. Profil karyawan departemen Food And Beverage Service di Grand Aston City Hall Medan berdasarkan jenis kelamin .... 69
2. Profil karyawan departemen Food And Beverage Service di Grand Aston City Hall Medan berdasarkan usia ... 70
3. Profil karyawan departemen Food And Beverage Service di Grand Aston City Hall Medan berdasarkan penghasilan... 71
4. Profil karyawan departemen Food And Beverage Service di Grand Aston City Hall Medan berdasarkan lama waktu bekerja ... 72
C. Standard Operating Procedure di departemen food and Beverage Service di Grand Aston City Hall Medan ... 73
1. Tanggapan responden mengenai penerapan Standart Operating Procedure di departemen food and Beverage Service di Grand Aston City Hall Medan ... 83
Irwansyah Putra, 2015
PENGARUH PENERAPAN STANDARD OPERATING PROCEDURE DI DEPARTEMEN FOOD AND BEVERAGE SERVICE GRAND ASTON CITY HALL MEDAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Tanggapan responden mengenai kinerjadi departemen food and
Beverage Service di Grand Aston City Hall Medan ... 94
E. Pengaruh penerapan Standart Operating Procedure terhadap kinerja karyawan di departemen food and Beverage Service di Grand Aston City Hall Medan ... 107
1. Uji normalitas ... 108
2. Uji heterokedastisitas ... 109
3. Uji linearitas ... 109
4. Analisis regresi linear sederhana ... 111
5. Koefisien determinasi ... 112
6. Uji hipotesis ... 114
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 117
B. Rekomendasi ... 118
DAFTAR PUSTAKA ... 120
LAMPIRAN - LAMPIRAN ... 122
Irwansyah Putra, 2015
PENGARUH PENERAPAN STANDARD OPERATING PROCEDURE DI DEPARTEMEN FOOD AND BEVERAGE SERVICE GRAND ASTON CITY HALL MEDAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Operasional variabel ... 34
Tabel 3.2 Jenis dan Sumber Data ... 38
Tabel 3.3 Kriteria Bobot Alternative ... 39
Tabel 3.4 r – Tabel Product Moment ... 42
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Penerapan Standard Operating procedure... 43
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Kinerja Karyawan ... 44
Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Standard Operating Procedure ... 46
Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Kinerja Karyawan ... 47
Tabel 3.9 Pedoman Koefisien Determinasi ... 51
Tabel 4.1 Kategori Kamar Grand Aston City Hall Medan ... 56
Tabel 4.2 Kategori Kamar The City Hall Club ... 56
Tabel 4.3 Standard Operating Procedure di Departemen Food and Beverage Service ... 74
Tabel 4.4 Tanggapan Responden Mengenai Efektifitas(dan Efesien) Standard Operating Procedure ... 84
Tabel 4.5 Tanggapan Responden Mengenai Konsistensi Standard Operating Procedure ... 86
Tabel 4.6 Tanggapan Responden Mengenai Standarisasi Standard Operating Procedure ... 88
Tabel 4.7 Tanggapan Responden Mengenai Sitematis Standard Operating Procedure ... 90
Tabel 4.8 Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Penerapan Standard Operating Procedure ... 92
Tabel 4.9 Tanggapan Responden Mengenai Efektifitas Kerja ... 94
Tabel 4.10 Tanggapan Responden Mengenai Efesiensi Kerja ... 96
Tabel 4.11 Tanggapan Responden Mengenai Kualitas Kerja ... 98
Tabel 4.12 Tanggapan Responden Mengenai Produktifitas Kerja ... 100
Tabel 4.13 Tanggapan Responden Mengenai Ketepatan Waktu ... 102
Tabel 4.14 Tanggapan Responden Mengenai Keselamatan Kerja ... 104
Irwansyah Putra, 2015
PENGARUH PENERAPAN STANDARD OPERATING PROCEDURE DI DEPARTEMEN FOOD AND BEVERAGE SERVICE GRAND ASTON CITY HALL MEDAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 4.16 Hasil Uji Normalitas ... 108
Tabel 4.17 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 109
Tabel 4.18 Hasil Uji Linieritas ... 110
Tabel 4.19 Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana ... 111
Tabel 4.20 Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 112
Tabel 4.21 Anova ... 114
Tabel 4.22 Kesimpulan Uji F ... 114
Irwansyah Putra, 2015
PENGARUH PENERAPAN STANDARD OPERATING PROCEDURE DI DEPARTEMEN FOOD AND BEVERAGE SERVICE GRAND ASTON CITY HALL MEDAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1Grafik Guest Coment ... 4
Gambar 1.2 Grafik Ulasan Wisatawan ... 4
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 30
Gambar 3.1Denah Lokasi ... 31
Gambar 3.2Garis Kontinum ... 41
Gambar 4.1Grand Aston City Hall Medan ... 53
Gambar 4.2Struktur Organisasi ... 54
Gambar 4.3D’Heritage ... 58
Gambar 4.4Spoon Dinning Restaurant ... 59
Gambar 4.5JiLong Restaurant ... 60
Gambar 4.5Demmitase Louby Lounge ... 61
Gambar 4.7Mahogany Ball Room ... 62
Gambar 4.8Meeting Room ... 62
Gambar 4.9Entrance Pub and Bistro ... 63
Gambar 4.10Executive Meeting Room ... 64
Gambar 4.11Maple Theater ... 65
Gambar 4.12Empress Restaurant ... 66
Gambar 4.13 Cassiavera Lounge ... 67
Gambar 4.14 Golf Simulator ... 68
Gambar 4.15 Tijuana Pool ... 69
Gambar 4.16 Profil Karyawan Berdasarkan Jenis Kelamin ... 70
Gambar 4.17 Profil Karyawan Berdasarkan Usia ... 71
Gambar 4.18 Profil Karyawan Berdasarkan Penghasilan ... 72
Gambar 4.19Profil Karyawan Berdasarkan Lama Bekerja ... 73
Gambar 4.20 Garis Kontinum Efektifitas(dan Efesien) ... 85
Gambar4.21 Garis Kontinum Konsisten ... 87
Gambar 4.22 Garis Kontinum Standard ... 89
Gambar 4.23 Garis Kontinum Sistematis ... 91
Gambar 4.24 Garis Kontinum Rekapitulasi Standard Operating Procedure .. 93
Irwansyah Putra, 2015
PENGARUH PENERAPAN STANDARD OPERATING PROCEDURE DI DEPARTEMEN FOOD AND BEVERAGE SERVICE GRAND ASTON CITY HALL MEDAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 4.26 Garis Kontinum Efesiensi Kerja ... 98
Gambar 4.27 Garis Kontinum Kualitas Kerja ... 100
Gambar 4.28 Garis Kontinum Produktifitas Kerja ... 101
Gambar4.29 Garis Kontinum Ketepatan Waktu ... 103
Gambar 4.30 Garis Kontinum Keselamatan Kerja ... 105
Irwansyah Putra, 2015
PENGARUH PENERAPAN STANDARD OPERATING PROCEDURE DI DEPARTEMEN FOOD AND BEVERAGE SERVICE GRAND ASTON CITY HALL MEDAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN
DAFTAR LAMPIRAN
1 Kuesioner ... 124
2 Tabel Tabulasi Data Penerapan Standard Operating Procedure ... 127
3 Tabel Tabulasi Kinerja Karyawan ... 130
4 Tabel Method of Successive Penerapan Standard Operating Procedure ... 133
5 Tabel Method of Successive Kinerja karyawan ... 136
6 Tabel Hasil Uji Validitas Penerapan Standard Operating Procedure... 140
7 Tabel Hasil Uji Validitas Kinerja Karyawan ... 142
8 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penerapan Standard Operating Procedure dan Kinerja Karyawan ... 146
9 Hasil Uji Asumsi Klasik ... 146
10 Surat Penelitian ... 150
11 Surat Keterangan Penelitian dan Hasil Kuisioner ... 151
Irwansyah Putra, 2015
PENGARUH PENERAPAN STANDARD OPERATING PROCEDURE DI DEPARTEMEN FOOD AND BEVERAGE SERVICE GRAND ASTON CITY HALL MEDAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pariwisata saat ini merupakan salah satu usaha industri terbesar di
dunia, dilihat dari indikator, seperti penyerapan tenaga kerja,penciptaan
lapangan usaha baru dan sumbangan terhadap pendapatan dunia. Maka tak
heran jika pariwisata dijadikan sebagai andalan utama dalam menghasilkan
devisa dalam berbagai pembangunan ekonominya.Perkembangan sektor
pariwisata khususnya industri perhotelan di Indonesia juga menunjukkan
perkembangan yang sangat pesat.Hal ini terbukti dengan semakin
meningkatnya jumlah hotel beserta jumlah kamarnya. Mengingat kebutuhan
akan hotel juga meningkat dari keperluan pertemuan antar individu sampai
kegiatan-kegiatan besar seperti acara resepsi perkawinan, penyediaan meeting
room, promosi makanan baik itu makanan khas tradisional maupun
internasional semua tersedia di hotel. Dari sekedar liburan keluarga sampai
kekonvensi besar dengan peserta ribuan orang, semua dapat diadakan dihotel.
Bukti lain dunia hotel dan pariwisata adalah semakin menjamurnya sekolah
pariwisata dan perhotelan, yang membuat dunia perhotelan menjadi semakin
dikenal dan diterima di masyarakat, baik dikota besar maupun di daerah.
Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu pulau yang memiliki
eksotisme panorama yang cukup memukau dan merupakan salah satu pilihan
destinasi pilihan yang dapat dikunjungi di Indonesia, khususnya di daerah kota
Medan, hal ini ditengarai dengan selalu adanya wisatawan yang datang baik
dari dalam negeri maupun luar negeri.Potensi pariwisata yang dimiliki kota
Medan cukup banyak dan bervariasi, baik objek wisata alam maupun budaya.
Beberapa kawasan pariwisata yang terdapat di Medan yaitu, kawasan danau
toba, air terjun Si Piso Piso, Bukitlawang, dan sekitarnya. Banyaknya objek
wisata yang ada di kota Medan, membuat para pengusaha jasa perhotelan
tertarik untuk membangun dan membuka jasa di bidang perhotelan.
Salah satu jasa perhotelan yang ada di kota Medan adalah hotel Grand
2
Irwansyah Putra, 2015
PENGARUH PENERAPAN STANDARD OPERATING PROCEDURE DI DEPARTEMEN FOOD AND BEVERAGE SERVICE GRAND ASTON CITY HALL MEDAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang berada di pusat kota Medan menjadikan Grand aston City Hall Medan
sebagai sarana persinggahan para wisatawan dalam menghabiskan liburannya
di kota Medan, namun Grand aston City hall medan bukan satu-satunya hotel
tempat persinggahan di kota Medan.
Grand aston City Hall Medan juga menyadari akan adanya persaingan
di bidang perhotelankhususnya di kota Medan, Grand aston City Hall Medan
memiliki banyak pesaing (Competitor), seperti JW Marriot hotel, hotel
Aryaduta, Grand Swiss Bel Hotel, Dharma Deli Hotel dan lain-lain.
Banyaknya pesaing bagi Grand aston City Hall Medan menjadikan pacuan dan
motivasi untuk memperluas pasar. Harapan dari adanya perluasan pasar secara
langsung, seperti meningkatnya penjualan menjadikan perusahaan akan
memiliki lebih banyak konsumen, namun ada beberapa hal yang harus
dipahami oleh perusahaan selaku produsen, dengan semakin banyaknya maka
perusahaan semakin sulit untuk mengenali konsumennya secara teliti,
terutama tentang suka atau tidaknya konsumen terhadap jasa yang ditawarkan
dan alasan yang mendasarinya.Perusahaan yang mampu bersaing dalam pasar
adalah perusahaan yang dapat menyediakan produk atau jasa yang
berkualiatas dan perusahaan dituntut untuk terus melakukan perbaikan
terutama pada kualitas pelayanannya.
Industry jasa perhotelan, yang juga disebut sebagai Hospitality
Industry atau industri yang menjual jasa keramah – tamahan, terdiri dari
penjualan kamar – kamar hotel dan penjualan makanan direstoran. Maju
mundurnya usaha perhotelan dapat ditentukan oleh kedua unsur tersebut,
bahkan suatu hotel dikatakan berhasil dalam pencapaian tujuan apabila
pendapatan dari Food Service Industry lebih besar dari pada Accomodation
Industry.
Departemen Food and Beverage Service merupakan departemen yang
sangat penting karena memilki peran besar dalam pelayanan terhadap tamu,
khususnya dalam hal penyediaan makanan dan minuman. Departemen Food
and Beverage juga merupakan salah satu departemen yang berpengaruh
3
Irwansyah Putra, 2015
PENGARUH PENERAPAN STANDARD OPERATING PROCEDURE DI DEPARTEMEN FOOD AND BEVERAGE SERVICE GRAND ASTON CITY HALL MEDAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
diukur dengan melihat berbagai macam permasalahan baik permasalahan
internal karyawan maupun eksternal.
Suatu bidang perhotelan khususnya Departemen Food and Beverage
Service harus memiliki Standard Operational Procedure untuk mengatur
kegiatan – kegiatan agar berjalan teratur dan rapi, dan akan lebih mudah
diukur apabila terjadi kesalahan. Menurut Tambunan (2013, hlm. 3) Standard
Operational Procedure pada dasarnya adalah “pedoman yang berisi prosedur
–prosedur operasional standar yang ada didalam suatu organisasi yang digunakan untuk memastikan bahwa setiap keputusan, langkah, atau tindakan,
dan penggunaan fasilitaspemrosesan yang dilaksanakan oleh orang – orang di
dalam suatu organisasi, telah berjalan secara efektif, konsisten, standar, dan
sistematis.”
Sesuai teori dan wawancara mendalam dengan Asisten Manejer Food
and Beverage Service di Grand Aston City Hall Medan mengatakan bahwa
hotel Grand Aston City Hall Medan khususnya Departemen Food and
Beverage Service sudah memiliki Standard operating Procedure guna
mengatur setiap kinerja karyawannya agar berjalan teratur dan sesuai dengan
tujuan yang sudah ditentukan. Akan tetapi masih ada ketidak sesuaian dalam
penerapan Standard Operating Procedure, beberapa karyawan terkadang
masih melakukan pekerjaannya dengan standard ditempat karyawan bekerja
sebelumnya, salah satu yang sering terjadi seperti karyawan di Bar, sebagian
staff masih saja membuat Garnish minuman yang bentuk dan jenisnya berbeda
dengan standard yang ditetapkan Grand Aston City Hall Medan. Lalu di
Departemen Room Service atau Restaurant sebagian Staff nya masih saja ada
yang berbeda dalam Set Up Table, dan ada juga Staff yang sudah melakukan
pekerjaannya sesuai standard yang sudah ditetapkan. Sehingga apa bila ini
terus terjadi bisa mempengaruhi kinerja karyawan yang lainnya khususnya
karyawan yang baru pasti akan mengalami kebingungan dalam menjalankan
standard dalam pekerjaannya.hal ini bisa dijadikan salah satu fenomena
permasalahan yang terdapat di hotel Grand Aston Cityhall Medan, karena
apabila peristiwa ini terus dibiarkan, akan berdampak kepada hotel yakni,
4
Irwansyah Putra, 2015
PENGARUH PENERAPAN STANDARD OPERATING PROCEDURE DI DEPARTEMEN FOOD AND BEVERAGE SERVICE GRAND ASTON CITY HALL MEDAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
merugikan pihak hotel. Pernyataan ini diperkuat oleh data Guest Coment yang
didapat penulis dari Admin Food and Beverage Service, yang tercatat dari
bulan Juni sampai bulan Juli 2013. Hal ini dapat dilihat dari grafik 1.1
Sumber: HRD Grand City Hall Medan
Grafik 1.1
Guest Comment Food and Beverage Service
Dari grafik 1.1 dapat dilihat bahwa di departemen Food and Beverage
Service memiliki 20% keluhan dari tamu, sedangkan dari Departemen
Housekeeping hanya memiliki 7% keluhan dari tamu. Maka dapat
disimpulkan Department Food and Beverage servicelebih banyak memiliki
keluhan dari tamu dibandingkan departemen Housekeeping, dari hasil grafik
tersebut memperkuat penulis untuk meneliti di Departemen Food and
Beverage Service.
Selain itu penulis juga mengambil data dari website
www.trpadvisor.co.id yang berisi ulasan dan keluhan – keluhan tamu yang
pernah menginap di hotel Grand Aston City Hall Medan, berikut data yang
didapat
Sumber:www.Tripadvisor.co.id Grafik 1.2
20%
7% 0%
20% 40%
F&B Service Housekeeping
Guest Co e t F&B Service da …
0 50 100 150
5
Irwansyah Putra, 2015
PENGARUH PENERAPAN STANDARD OPERATING PROCEDURE DI DEPARTEMEN FOOD AND BEVERAGE SERVICE GRAND ASTON CITY HALL MEDAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Guest Comment Food and Beverage Service
Dari data berikut terdapat beberapa ulasan yang memberikan keluhan
terhadap pelayanan di Hotel Grand Aston City Hall Medan, dimana tamu
tersebut menyatakan bahwa, “Tidak ramah dan membantu” berikut ulasan
tamu yang mengatakan pernyataan tersebut “saya memesan 6 malam untuk dua kamar tidur apartemen di aston layanan, seperti tiba saya tidak suka
kamarnya karena master kamar tidur tidak memiliki jendela. Kamarnya terasa
lembab dan tidak nyaman karena tidak ada cahaya matahari di semua. Saya
meminta untuk pindah kamar, tetapi resepsionis meminta kami untuk tinggal 1
malam yang untuk pindah kamar, di lain hari saya kembali ke resepsionis dari
mereka meminta kami tinggal satu malam lagi atau pindah kami ke ruang
merokok. Karena kami bepergian dengan bayi, kami menolak untuk pindah ke
ruang merokok. Dari resepsionis menjelaskan bahwa ruang merokok juga
dibersihkan daripada meminta kami untuk mempertimbangkan. Mereka
berbicara benar-benar tidak ramah face.i benar-benar merasa tidak senang
dengan cara mereka berbicara kepada kami. Setelah lama berbicara finally
mereka memindahkan kami ke hotel aston. apa yang saya punya pengalaman
tidak menyenangkan.” dan masih banyak ulasan – ulasan tamu yang tidak
dapat penulis paparkan.
Berfokus pada permasalahan tersebut dan penulis tertarik untuk
melakukan penelitian tentang Penerapan Standard Operating Procedure di
Departemen Food and Beverage Service Grand Aston City Hall Medan.
Karena selain menambah wawasan peneliti dan sebagai masukan terhadap
perusahaan hotel – hotel yang lain dengan permasalahan yang sama.
Oleh karena itu penulis mengambil judul “Pengaruh penerapan
Standard Operational Procedure Food and Beverage Service di Grand
Aston City Hall Medanterhadap kinerja karyawan
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan Latar Belakang di atas dan fakta yang terdapat di
lapangan maka dapat di identifikasikan beberapa hal yang berkaitan dengan
6
Irwansyah Putra, 2015
PENGARUH PENERAPAN STANDARD OPERATING PROCEDURE DI DEPARTEMEN FOOD AND BEVERAGE SERVICE GRAND ASTON CITY HALL MEDAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Standard Operating Procedure di Grand Aston City Hall Medan
khususnya di Departemen Food and Beverage Service mengikuti Standard
Operating Procedure yang sudah ditentukan oleh pihak manajemen hotel
akan tetapi terjadi ketidak sesuaian dalam penerapannya sehingga
memunculkan keragamanan dalam melakukan Standard Operating
Procedure. Hal ini bisa berhubungan dengan kualitas pelayanan yang dapat
dilihat dari kinerja karyawan yang dapat dikatakan tidak sesuai dengan
Standard Operating Procedure yang sudah ditetapkan. Namun kinerja
karyawan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya penerapan
dalam Standard Operating Procedure yang konsisten.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar Belakang penelitian yang telah dijelaskan diatas,
maka dapat dirumuskan permasalahan utama dalam penelitian ini sebagai
berikut:
1. Bagaimana penerapan Standard Operating Procedure yang
diberlakukan di Departemen food and beverage service di hotel
Grand Aston City Hall Medan?
2. Bagaimana kinerja karyawan di Grand Aston City Hall Medan
dalam penerapan standard operating procedure ?
3. Bagaimana pengaruh Standard Operating Procedure Food and
Beverage Service di Grand Aston City Hall Medan terhadap
kinerja karyawan?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini
dimaksudkan untuk :
1. Menganalisis penerapan Standard Operating Procedure yang
diberlakukan departemen Food and Beverage Service di hotel
7
Irwansyah Putra, 2015
PENGARUH PENERAPAN STANDARD OPERATING PROCEDURE DI DEPARTEMEN FOOD AND BEVERAGE SERVICE GRAND ASTON CITY HALL MEDAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2. Menganalisis Kinerja Karyawan di departemen Food and
Beverage service di hotel Grand Aston City Hall Medan dalam
penerapan standard operating procedure
3. Menganalisis pengaruh Standard Operational Procedure Food
and Beverage Service di Grand Aston City Hall Medan terhadap
Kinerja Karyawan
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini sangat diharapkan dapat menambah perbendaharaan kajian akan kepariwisataan pada khususnya dan kajian keilmuan pada umumnya, baik berupa teori, generalisasi, konsep, maupun prinsip serta memberikan ilmu yang lebih lagi terhadap peneliti.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat bermanfaat untuk masyarakat dan pihak pemerintah yang terkait. Selain itu hasli penelitian ini juga bermanfaat untuk :
a. Sebagai syarat menempuh program sarjana S-1 Program Stidi Manajemen Resort and Leisure, Universitas Pendidikan Indonesia. b. Sebagai bahan masukan untuk pihak Grand Aston City Hall Medan
dalam memaksimalkan penerapan Standart Operating Procedure.
F. Sistematika Penulisan Penelitian
Urutan penulisan dalam penelitian ini meliputi :
BAB I : Pendahuluan
Dalam bab ini berisikan latar belakang, identifikasi masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
struktur penulisan penelitian.
BAB II : Dalam bab ini berisikan kajian teori, hipotesis dan kerangka
pemikiran
8
Irwansyah Putra, 2015
PENGARUH PENERAPAN STANDARD OPERATING PROCEDURE DI DEPARTEMEN FOOD AND BEVERAGE SERVICE GRAND ASTON CITY HALL MEDAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam bab ini berisikan lokasi penelitian metode penelitian,
populasi dan sampel, definisi operasional, instrument
penelitian, pengembangan instrumen penelitian, dan jenis dan
teknik analisis data.
BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan
Dalam bab ini berisikan pemaparan data dan pembahasan
data hasil penelitian
BAB V : Kesimpulan dan Saran
DAFTAR PUSTAKA
Irwansyah Putra, 2015
PENGARUH PENERAPAN STANDARD OPERATING PROCEDURE DI DEPARTEMEN FOOD AND BEVERAGE SERVICE GRAND ASTON CITY HALL MEDAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Grand Aston City Hall Medan yang
beralamat di jalan Balaikota no 1 Medan, provinsi Sumatera Utara. Untuk
lebih jelasnya seperti gambar 3.1 berikut.
sumber:https://maps.google.com/
32
Irwansyah Putra, 2015
PENGARUH PENERAPAN STANDARD OPERATING PROCEDURE DI DEPARTEMEN FOOD AND BEVERAGE SERVICE GRAND ASTON CITY HALL MEDAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Metodologi Penelitian
Berdasarkan pada tingkatan bidang yang dilakukan pada penelitian
ini, maka metode penelitian ini bersifat deskriptif dan kuantitatif. Menurut
Sugiyono (2008, hlm.11), penelitian deskriptif merupakan penelitian yang
dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel maupun lebih (independen)”. Dengan menggunakan metode penelitian deskriptif ini, maka dapat diperoleh deskripsi mengenai, sebagai berikut:
a) Gambaran mengenai standar operasional prosedur departemen
food and beverage service di Grand Aston City Hall Medan.
b) Gambaran mengenai kinerja karyawan departemen food and
beverage service di Grand Aston City Hall Medan.
Menurut Dajan1995 dalam Gede Bagus Rai Utama dan Ni Made
Eka,(2012, hlm.131), “jika serangkaian observasi atau pengukuran dapat
dinyatakan dalam angka-angka, maka kumpulan angka-angka hasil observasi
ataupengukuran yang demikian itu dinamakan data kuantitatif”. Dalam hal ini
akan dilakukan melalui penyebaran angket terhadap karyawan departemen
food and beverage service di Grand Aston City Hall Medan. Penelitian ini
bertujuan mengetahui sejauh mana pengaruh perananstandard operating
procedure departemen food and beverage service di Grand aston City Hall
Medan terhadap kinerja karyawan.
Penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu kurang dari satu tahun,
sehingga metode yang digunakan adalah cross sectional method, Husein Umar
33
Irwansyah Putra, 2015
PENGARUH PENERAPAN STANDARD OPERATING PROCEDURE DI DEPARTEMEN FOOD AND BEVERAGE SERVICE GRAND ASTON CITY HALL MEDAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Sugiyono (2012, hlm. 61), mengemukakan definisi tentang populasi,
yaitu:Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari atas objek
atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karekteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah populasi dari
karyawan depaertemen food and beverage service Grand Aston citty Hall
Medan. Berdasarkan data yang ada jumlah populasi kayawan food and
beverage service Grand aston City Hall medan pada tahun 2014 adalah
sebanyak 57 orang
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2012, hlm. 62) sampel adalah bagian dari jumlah
karekteristik yang dimiliki populasi.Sukadarrumidi (2006) dalam I Gede
Bagus Rai Utama dan Ni Made Eka (2012, hlm.68) menyatakan bahwa sampel
adalah bagian dari populasi yang memiliki sifat-sifat yang sama dari objek
yang merupakan sumber data. Sampel diambil dalam penelitian sebagai
pertimbangan efesiensi dan mengarah pada sentralisasi permasalahan dengan
memfokuskan pada sebagian dari populasi.
Dikarenakan jumlah populasi yang sedikit (54 orang), maka sampel
yang digunakan merupakan sampel jenuh, dimana seluruh karyawan
departemen food and beverage service dijadikan sampel penelitian ini.
Menurut Sugiyono (2012, hlm. 68) sampel jenuh adalah teknik penentuan
sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.
D. Definisi Operasional
Menurut I Gede Bagus Rai Utama dan Ni Made Eka (2012, hlm. 35)
Variabel adalah unsur dari objek yang diteliti, merupakan objek yang melekat
kondisi-34
Irwansyah Putra, 2015
PENGARUH PENERAPAN STANDARD OPERATING PROCEDURE DI DEPARTEMEN FOOD AND BEVERAGE SERVICE GRAND ASTON CITY HALL MEDAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kondisi yang oleh peneliti dimanipulasikan, dikontrol, atau diobservasi dalam
suatu penelitian.
Variabel yang diteliti dibedakan kedalam dua kategori, yaitu (1)
variabel bebas atau independent variabel (variabel berpengaruh) adalah
Standard Operating procedure yang diberi simbol X. (2) variabel tak bebas
atau dependent variabel (variabel terikat), yaitu kinerja karyawan yang diberi
simbol Y.
Pada tabel-tabel berikut ini dapat dilihat indikator-indikator dari
variabel (X) standar operasional prosedur dan variabel (Y) Kinerja karyawan
pada tabel 3.1 yaitu di halaman berikut:
Tabel 3.1
Operasionalisasi variabel (X) standard operating procedure dan variable (Y) kinerja karyawan
Variabel Sub Variabel Indikator Skala
Standar
Konsisten Tingkat penerapan
standar operasional
Standar Tingkat sistematika
standar operasional
prosedur
35
Irwansyah Putra, 2015
PENGARUH PENERAPAN STANDARD OPERATING PROCEDURE DI DEPARTEMEN FOOD AND BEVERAGE SERVICE GRAND ASTON CITY HALL MEDAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tambunan. Tingkat pemahaman
sistematika standar
dalam pelaksanaan
Standard Operating
Procedure
Sistematis Tingkat keteraturan
standar operasional
Kualitas Tingkat kualitas
produk dan jasa
yang dihasilkan Tingkat hasil kerja
36
Irwansyah Putra, 2015
PENGARUH PENERAPAN STANDARD OPERATING PROCEDURE DI DEPARTEMEN FOOD AND BEVERAGE SERVICE GRAND ASTON CITY HALL MEDAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang mendekati
sempurna
Ketepatan
waktu
Tingkat pekerjaan diselesaikan dengan
tepat waktu. Tingkat memaksimumkan
waktu bekerja
Ordinal
Produktivitas Tingkat nilai tambah
yang dihasilkan oleh
suatu proses kinerja Tingkat produktivitas yang
dihasilkan
Ordinal
Keselamatan Tingkat kesehatan
organisasi serta
lingkungan kerja Tingkat
kenyamanan
lingkungan kerja
Ordinal
Sumber : diolah oleh penulis (2014)
E. Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2012:102) Instrumen penelitian adalah suatu alat
yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang
diamati.Pengumpulan data dilakukan untuk membuktikan hipotesis yang
sudah ditentukan sebelumnya. Instrumen data yang digunakan dalam
penelitian ini terbagi ke dalam dua bagian, sebagaimana berikut:
1. Angket
Menurut I Gusti Bagus Rai Utama dan Ni Made Eka Mahadewi (2013,
37
Irwansyah Putra, 2015
PENGARUH PENERAPAN STANDARD OPERATING PROCEDURE DI DEPARTEMEN FOOD AND BEVERAGE SERVICE GRAND ASTON CITY HALL MEDAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
pertanyaan mengenai sesuatu masalah atau bidang yang diteliti. Kuisioner
yang akan disebarkan peneliti kepada karyawan food and beverage service
Grand Aston City Hall Medan.
2. Dokumentasi
Dokumentasi adalah mencari dan mengumpulkan data mengenai
hal-hal yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, notulen, rapot,
agenda dan sebagainya. Menurut Arikunto (2006 , hlm 41)
F. Jenis Data danSumber Data.
1. Jenis Penelitian
Dalam setiap penelitian hal yang dilakukan terlebih dahulu yaitu
ditentukan jenis penelitian yang akan digunakan. Jenis penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Menurut
Sukmadinata (2006, hlm. 72) penelitian deskriptif adalah suuatu bentuk
penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenome yang
ada, baik fenomena alamiah mauupun fenomena buatan manusia. Fenomena
itu bisa berupa bentuk aktivitas, karakteristik, perubahan , hubungan,
kesamaan, dan perbedaan anatara fenomena yang satu dengan fenomena
lainnya.
Menurut Dajan (1995) dalam I Gede Bagus Rai Utama dan Ni
Made Eka, (2012:131), jika serangkaian observasi atau pengukuran dapat
dinyatakan dalam angka-angka, maka kumpulan angka-angka hasil observasi
atau pengukuran yang demikian itu dinamakan data kuantitatif.
Jenis penelitian deskriptif kuantitatif yaitu dengan memperoleh
informasi yang akurat mengenai pengaruh penerapan Standard Operating
Procedure di departemen Food and Beverage Service Grand Aston City Hall
Medan terhadap kinerja karyawan dengan cara menyebarkan kuisioner
langsung kepada karyawan untuk memperoleh data yang akurat setelah itu
38
Irwansyah Putra, 2015
PENGARUH PENERAPAN STANDARD OPERATING PROCEDURE DI DEPARTEMEN FOOD AND BEVERAGE SERVICE GRAND ASTON CITY HALL MEDAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Sumber Data
Menurut I Gusti Rai Utama dan Ni Made Eka Mahadewi (2013,
hlm. 82) Sumber data adalah data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak
langsung diperoleh oleh peneliti dari subjek penelitiannya. Maka data
penelitian terbagi menjadi dua jenis data, yaitu;
a) Data Primer
Menurut I Gade Rai Utama dan Ni Made Eka Mahadewi (2013,
hlm. 88) Data primer yaitu data penelitian yang didapatkan dari sumber
aslinya atau tanpa perantara.
b) Data sekunder
Menurut I Gusti Rai Utama dan Ni Made Eka Mahadewi (2013,
hlm.89) data sekunder yaitu data penelitian yang didapatkan dengan tidak
segera atau tidak langsung, dengan mewakili media perantara atau didapatkan
serta dicatat oleh pihak lain. Data sekunder bisa berupa data-data perusahaan,
data kehadiran, dan juga data lainnya yang sudah ada di perusahaan tersebut.
Berikut tabel 3.2 data primer dan sekunder yang digunakan peneliti :
Tabel 3.2 Jenis dan Sumber Data
Jenis Data Primer Sumber Data
Persepsi Penerapan Standard Operating Procedure
Kuisioner Karyawan Food and Beverage Service
Persepsi Kinerja Karyawan Kuisioner Karyawan Food and Beverage service
Profil Grand Aston City Hall Medan
Human Resources
DepartmentGrand Aston City Hall Medan – HRD
Jenis Data Sekunder Sumber Data
Data guest comment yang masuk ke departemen food and beverage service
Human Resources
DepartmentGrand Aston City Hall Medan – HRD
Standard Operating Procedure (SOP) Food and Beverage Service
Admin Food and
Beverage Service Grand Aston City Hall Medan Standard Operating Procedure (SOP)
karyawan di Departemen Food and Beverage Service
Admin Food and
39
Irwansyah Putra, 2015
PENGARUH PENERAPAN STANDARD OPERATING PROCEDURE DI DEPARTEMEN FOOD AND BEVERAGE SERVICE GRAND ASTON CITY HALL MEDAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Sumber : diolah oleh peneliti (2014)
G. Pengembangan Instrumen
Untuk mengukur apakah data yang diperoleh melalui kuesioner sah digunakan dalam penelitian ini, maka diperlukan uji validitas dan uji reliabilitas. Dibawah ini akan di jelaskan secara rinci:
1. Pendekatan Skala Likert
Menurut Sugiyono (2013, hlm. 93) skala Likert digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
tentang fenomena sosial.
Sesuai dengan pernyataan diatas, setiap instrument yang berupa
pertanyaan ataupun pernyataan memiliki jawaban yang diekspresikan mulai
dari paling negatif sampai ke paling positif. Jawaban tersebut diberi nilai
untuk membedakan bobot dari jawaban tersebut sesuai tabel 3.3 dibawah ini:
Tabel 3.3
Kriteria Bobot Nilai Alternatif
Jawaban Nilai / Skor
Sangat setuju 5
Setuju 4
Cukup setuju 3
Tidak setuju 2
Sangat tidak setuju 1
Sumber : Sugiyono, 2013
Karena hasil dari data yang menggunakan skala Likert merupakan
data ordinal sedangkan analisis data menggunakan regresi yang
membutuhkan data interval. Maka perlu dikonversikan terlebih dahulu. Data
ordinal yang telah didapat dikonversikan menjadi data interval melalui alat
yaitu Method Success Interval (MSI).
2. Metode Method Success Interval (MSI)
Penelitian ini menggunakan skala ordinal seperti yang dijelaskan
dalam operasional variabel. Oleh karena itu semua data ordinal yang
40
Irwansyah Putra, 2015
PENGARUH PENERAPAN STANDARD OPERATING PROCEDURE DI DEPARTEMEN FOOD AND BEVERAGE SERVICE GRAND ASTON CITY HALL MEDAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
MSI (Method Success Interval). Langkah-langkah untuk melakukan
transformasi data tersebut menurut Al-Rasyid (1994, hlm. 131) adalah
sebagai berikut:
a. Menghitung frekuensi (f) setiap pilihan jawaban berdasarkan hasil
jawaban responden pada setiap pertanyaan.
b. Berdasarkan frekuensi yang diperoleh untuk setiap pertanyaan dilakuakan perhitungan proporsi (ρ) setiap pilihan jawaban dengan cara membagi frekuensi dengan jumlah responden.
c. Berdasarkan proporsi tersebut dilakukan perhitungan proporsi
kumulatif untuk setiap pilihan pertanyaan.
d. Menentukan nilai batas Z (tabel normal) untuk setiap pilihan
jawaban pertanyaan.
e. Menentukan nilai interval rata-rata (scale value) untuk setiap
pilihan jawaban melalui persamaan berikut:
Scale Value
= �� ���� � � � �� � − �� ��� � �� � − �� � � � �� �� � �� �
f. Menghitung nilai hasil transformasi setiap pilihan jawaban
melalui rumus persamaan sebagai berikut:
Nilai hasil transformasi : score = scale value minimum + 1
Data yang telah terbentuk skala interval kemudian ditentukan
persamaan yang berlaku untuk pasangan variabel tersebut.
3. Garis Kontinum
Dalam penelitian ini menggunakan skala Likert dimana hasil dari
skala Likert merupakan data ordinal. Menurut Hasan (2009, hlm. 21) data
ordinal merupakan data yang berasal dari objek atau kategori yang disusun
menurut besarnya, dari tingkat terendah ke tingkat tertinggi atau sebaliknya,
dengan jarak atau rentang yang tidak harus sama.
Data ordinal tersebut selanjutnya di buat skoring yang kemudian
41
Irwansyah Putra, 2015
PENGARUH PENERAPAN STANDARD OPERATING PROCEDURE DI DEPARTEMEN FOOD AND BEVERAGE SERVICE GRAND ASTON CITY HALL MEDAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
menganalisa data. Nilai numerikal tersebut dianggap sebagai objek dan
selanjutnya melalui proses transformasi ditempatkan ke dalam interval. Untuk
menganalisis setiap pertanyaan atau indikator, hitung frekuensi jawaban
setiap kategori (pilihan jawaban) dan dijumlahkan. Setelah setiap indikator
mempunyai jumlah, selanjutnya penulis membuat garis kontinum. Setelah
mengetahui skor jumlah indikator, skor tersebut diklasifikasikan dengan garis
kontinum. Sebelumnya ditentukan dulu jenjang intervalnya, yaitu dengan
menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Sudjana (2005, hlm. 79)
sebagai berikut:
Nilai Jenjang Interval (NJI) = �� ��� � � ���−�� ��� � �ℎ �ℎ �� ���� � �� ��
Dimana hasil dari Nilai Jenjang Interval (NJI) adalah interval untuk
menentukan sangat baik, baik, cukup baik, buruk, atau sangat buruk dari
suatu variabel. Berikut merupakan gambar garis kontinum
Dan berikut penulis berikan contoh gambar garis kontimun :
Sangat
Rendah Rendah
Sedang Tinggi
Sangat Tinggi
a b c d e f
Gambar 3.2 Garis Kontinum
4. Uji Validitas
Menurut Suharsimi Arikunto (2010, hlm. 211), yang dimaksud dengan validitas adalah “suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen”. Suatu instrumen yang valid atau sah mempunyai validitas yang tinggi. Dan sebaliknya instrumen yang kurang
berarti mempunyai tingkat validitas yang rendah.Pengujian validitas
instrumen dalam penelitian ini, penulis menggunakan pengujian validitas
internal instrumen.Validitas internal instrumen dalam penelitian ini berbentuk
nontes karena digunakan untuk mengukur sikap yang jawabannya besifat
42
Irwansyah Putra, 2015
PENGARUH PENERAPAN STANDARD OPERATING PROCEDURE DI DEPARTEMEN FOOD AND BEVERAGE SERVICE GRAND ASTON CITY HALL MEDAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Menurut Singarimbun (1995:136) untuk menentukan kevalidan dari
item kuesioner digunakan metode koefisien product moment yaitu dengan
mengkorelasikan skor total yang dihasilkan oleh masing-masing responden
(Y) dengan skor masing-masing item (X) dengan rumus :
� = � ∑ − ∑ ∑
√{� ∑ �− ∑ ²}{� ∑ ²− ∑ ²} Dimana :
r : Koefisien validitas item yang dicari
x : Skor yang diperoleh subjek seluruh item
y : Skor total
∑ : Jumlah skor dalam distribusi x
∑ : Jumlah skor dalam distribusi y
∑ ² : Jumlah kuadrat dalam skor distribusi x
∑ ² : Jumlah kuadrat dalam skor distribusi y n : Banyaknya responden
Uji validitas dilakukan pada setiap butir pertanyaan, dan hasilnya
dapat dilihat melalui hasil r-hitung yang dibandingkan dengan r-tabel, dimana
r-tabel dapat diperoleh melalui df (degree of freedom) = n-2 (signifikan 5%, n
= jumlah sampel).Degree of freedom atau df dari penelitian ini yaitu 52 (n-2 =
54-2). Untuk mengetahui r-tabel di lihat dati r-tabel product moment karena
rumus uji validitas yang di gunakan yaitu product moment dengan
signifikansi 5% atau 0,05. Berikut merupakan r-tabel product moment dimana
df = 52
Tabel 3.4 r-tabel product moment
N R
52 0.268
Sumber : www.teorionline.files.wordpress.com
Keputusan pengujian validitas karyawan food and beverage service
Grand Aston City Hall Medan adalah sebagai berikut:
43
Irwansyah Putra, 2015
PENGARUH PENERAPAN STANDARD OPERATING PROCEDURE DI DEPARTEMEN FOOD AND BEVERAGE SERVICE GRAND ASTON CITY HALL MEDAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
b) Item pertanyaan yang diteliti dikatakan tidak valid jika r hitung ≤ r
tabel
Perhitungan validitas item instrumen dilakukan juga dengan bantuan
SPSS for Windows.
a. Hasil Uji Validitas penerapan Standard Operating Procedure
Dalam Penelitian ini variable Standard Operating Procedure (X) yang
terdiri dari efektif (dan efesien), konsisten, standard, dan sistematis. Proses
perhitungan analisis untuk uji validitas digunakan bantuan program SPSS.
Hasil analisis pada variable Standard Operating Procedure dapat dilihat di
tabel 3.5 sebagai berikut:
Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas Penerapan Standard Operating Procedure
No Pernyataan rhitung Rtabel Ket
1 Perlu penyesuaian Standard Operating Procedure Departemen Food and beverage Service di Grand Aston City Hall Medan dalam pekerjaan saya
0,685 0,268 Valid
2 Standard Operating Procedure Departemen Food and Beverage Service di Grand Aston City Hall Medan sudah tepat bagi pekerjaan saya
0,606 0,268 Valid
3 Penerapan Standard Operating Procedure dapat saya
lakukan di pekerjaan saya 0,572 0,268 Valid 4 Selalu ada pengawasan oleh atasan dalam penerapan
Standard Operating Procedure Departemen Food and Beverage Service di Grand Aston City Hall Medan
0,327 0,268 Valid
5 Sistem Standard Operating Procedure Departemen Food and Beverage Service di Grand aston City Hall Medan sudah sangat terperinci dalam pekerjaan saya
0,572 0,268 Valid
6 Sistem Standard Operating Procedure Departemen Food and Beverage Service di Grand Aston City Hall Medan sangat mudah di pahami
0,685 0,268 Valid
7 Sistem Standard Operating Procedure Departemen
Food and Beverage Service sudah sangat teratur 0,348 0,268 Valid 8 Sistem Standard Operating Procedure sudah sangat
menjelaskan tentang pekerjaan saya 0,606 0,268 Valid
Sumber : Diolah Penulis 2014
Berdasarkan hasil pengujian validitas penerapan Standard operating
procedurepada tabel 3.6 diketahui seluruh butir pernyataan variabel Standard
44
Irwansyah Putra, 2015
PENGARUH PENERAPAN STANDARD OPERATING PROCEDURE DI DEPARTEMEN FOOD AND BEVERAGE SERVICE GRAND ASTON CITY HALL MEDAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(0,268) dengan nilai terendah 0,327dan tertinggi 0,685.Dengan demikian
dapat penulis katakan bahwa keseluruhan butir pernyataan variabel Standard
Operating Procedure dinyatakan valid dan memenuhi syarat sebagai alat ukur
variabel Standard Operating Procedure.
b. Hasil Uji Validitas kinerja karyawan
Dalam Penelitian ini variable kinerja karyawan (Y) yang terdiri dari
efektif efesien, kualitas, ketepatan waktu, produktifitas dan keselamatan.
Proses perhitungan analisis untuk uji validitas digunakan bantuan program
SPSS. Hasil analisis pada variable kinerja karyawandapat dilihat di tabel 3.6
sebagai berikut:
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Kinerja
No Pernyataan rhitung Rtabel Ket
1 Proses pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan
standar perusahaan 0,419 0,268 Valid
2 Proses pekerjaan yang saya kerjakan sesuai dengan
target yang diinginkan perusahaan 0,664 0,268 Valid 3 Saya meminimalisir biaya dalam pekerjaan saya 0,419 0,268 Valid 4 Hasil produk dan jasa yang saya hasilkan selalu
menggunakan bahan yang sangat tepat 0,661 0,268 Valid 5 Hasil produk dan jasa yang saya hasilkan sesuai
dengan keinginan tamu 0,353 0,268 Valid 6 Pekerjaan yang saya lakukan sesuai dengan standar
yang dibutuhkan perusahaan 0,661 0,268 Valid 7 Pekerjaan yang saya lakukan dapat menjual produk
sesuai dengan target 0,419 0,268 Valid 8 Saya selalu mengerjakan semua pekerjaan saya 0,664 0,268 Valid 9 Pekerjaan yang saya lakukan selalu tepat waktu 0,473 0,268 Valid 10 Saya dapat mengerjakan pekerjaan lebih dari yang
ditetapkan perusahaan 0,664 0,268 Valid 11 Saya memaksimumkan waktu kerja dengan
sebaik-baiknya 0,473 0,268 Valid 12 Saya selalu membuat lingkungan kerja menjadi
nyaman 0,661 0,268 Valid 13 Saya selalu mengutamakan kebersihan dilingkungan
kerja saya 0,419 0,268 Valid
Sumber : Diolah Penulis 2014
Berdasarkan hasil pengujian validitas kinerja karyawan pada tabel 3.7
45
Irwansyah Putra, 2015
PENGARUH PENERAPAN STANDARD OPERATING PROCEDURE DI DEPARTEMEN FOOD AND BEVERAGE SERVICE GRAND ASTON CITY HALL MEDAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
nilai r hitung lebih besar dari r tabel (0,268) dengan nilai terendah 0,353dan
tertinggi 0,664.Dengan demikian dapat penulis katakan bahwa keseluruhan
butir pernyataan variabel kinerja dinyatakan valid dan memenuhi syarat
sebagai alat ukur variabel kinerja.
5. Uji Realibilitas
Menurut Santoso (2001) dalam I Gusti Rai Utama dan Ni Made Eka
Mahadewi (2013, hlm. 141) Uji reliabilitas adalah suatu cara untuk melihat
apakah alat ukur, dalam hal ini adalah daftar pertanyaan, konsisten atau tidak.
dasar pengambilan keputusan apakah angket (instrument) handal jika hasil
pengujian terhadap reliabilitas dengan menggunakan teknik uji product
moment serta teknik alpha cronbach dinyatakan reliable pada tingkat
signifikan 0,6 (I Gede Bagus Rai Utama dan Ni Made Eka, 2012, hlm. 141)
Reliabiltas yang baik menunjukkan tingkat keterandalan tertentu.
Karena dalam penelitian ini menggunakan sistem pengskalaan dengan
menggunakan metode Likert, maka rumus yang digunakan untuk mengukur
reliabilitas adalah teknik Alpha Croanbanch, yaitu:
[ − ][ −��� ]
Dimana :
K = jumlah item
� � = jumlah varians setiap item pertanyaan
� = varians skor total
Kriteria pengambilan keputusan untuk reliabilitas dicari dengan
46
Irwansyah Putra, 2015
PENGARUH PENERAPAN STANDARD OPERATING PROCEDURE DI DEPARTEMEN FOOD AND BEVERAGE SERVICE GRAND ASTON CITY HALL MEDAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
√ −
= √ −
t hitung> t tabel maka instrumen dikatakan reliabel
t hitung< t tabel maka instrumen dikatakan tidak reliabel
Teknik perhitungan koefisien reliabilitas yang digunakan disini adalah
dengan menggunakan Koefisien Reabilitas Alpha.
a. Hasil Uji Realibiltas penerapan Standard Operating Procedure
Dalam Penelitian ini variable Standard Operating Procedure (X) yang
terdiri dari efektif (dan efesien), konsisten, standard, dan sistematis. Proses
perhitungan analisis untuk uji realibilitas digunakan bantuan program SPSS.
Hasil analisis pada variable Standard Operating Procedure sebagai berikut:
Tabel 3.7
Hasil Uji Realibilitas Penerapan Standard Operating Procedure
No Pernyataan Cσ
hitung
Cσ
minimal
Ket
1 Perlu penyesuaian Standard Operating Procedure Departemen Food and beverage Service di Grand Aston City Hall Medan dalam pekerjaan saya
0,605 0,6
Reliabel
2 Standard Operating Procedure Departemen Food and Beverage Service di Grand Aston City Hall Medan sudah tepat bagi pekerjaan saya
0,627 0,6
Reliabel
3 Penerapan Standard Operating Procedure dapat saya
lakukan di pekerjaan saya 0,646 0,6
Reliabel
4 Selalu ada pengawasan oleh atasan dalam penerapan Standard Operating Procedure Departemen Food and Beverage Service di Grand Aston City Hall Medan
0,712 0,6
Reliabel
5 Sistem Standard Operating Procedure Departemen Food and Beverage Service di Grand aston City Hall Medan sudah sangat terperinci dalam pekerjaan saya
0,646 0,6
Reliabel
6 Sistem Standard Operating Procedure Departemen Food and Beverage Service di Grand Aston City Hall Medan sangat mudah di pahami
0,605 0,6
Reliabel
7 Sistem Standard Operating Procedure Departemen
Food and Beverage Service sudah sangat teratur 0,674 0,6
Reliabel
8 Sistem Standard Operating Procedure sudah sangat
menjelaskan tentang pekerjaan saya 0,627 0,6
Reliabel
47
Irwansyah Putra, 2015
PENGARUH PENERAPAN STANDARD OPERATING PROCEDURE DI DEPARTEMEN FOOD AND BEVERAGE SERVICE GRAND ASTON CITY HALL MEDAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Berdasarkan hasil pengujian realibilitaspenerapan Standard operating
procedurepada tabel 3.7 diketahui seluruh butir pernyataan variabel Standard
Operating Procedure menunjukan nilai cronbach alphaberada diatas 0.60,
hasil ini berarti seluruh penyataan untuk variable Standard Operating
Procedure dianggap realiabel.
b. Hasil Uji Realibilitas kinerja karyawan
Dalam Penelitian ini variable kinerja karyawan (Y) yang terdiri dari
efektif efesien, kualitas, ketepatan waktu, produktifitas dan keselamatan.
Proses perhitungan analisis untuk uji realibilitas digunakan bantuan program
SPSS. Hasil analisis pada variable kinerja karyawansebagai berikut:
Tabel 3.8
standar perusahaan 0,794 0,6
Realibel
2 Proses pekerjaan yang saya kerjakan sesuai
dengan target yang diinginkan perusahaan 0,774 0,6
Realibel
3 Saya meminimalisir biaya dalam pekerjaan saya 0,794 0,6 Realibel 4 Hasil produk dan jasa yang saya hasilkan selalu
menggunakan bahan yang sangat tepat 0,779 0,6
Realibel
5 Hasil produk dan jasa yang saya hasilkan sesuai
dengan keinginan tamu 0,800 0,6
Realibel
6 Pekerjaan yang saya lakukan sesuai dengan
standar yang dibutuhkan perusahaan 0,779 0,6 Realibel 7 Pekerjaan yang saya lakukan dapat menjual
produk sesuai dengan target 0,794 0,6
Realibel
8 Saya selalu mengerjakan semua pekerjaan saya 0,774 0,6 Realibel 9 Pekerjaan yang saya lakukan selalu tepat waktu 0,791 0,6 Realibel 10 Saya dapat mengerjakan pekerjaan lebih dari yang
ditetapkan perusahaan 0,774 0,6
Realibel
11 Saya memaksimumkan waktu kerja dengan
sebaik-baiknya 0,791 0,6
Realibel
12 Saya selalu membuat lingkungan kerja menjadi
nyaman 0,779 0,6
Realibel
13 Saya selalu mengutamakan kebersihan
dilingkungan kerja saya 0,794 0,6
Realibel
Sumber : Diolah Penulis 2014
Berdasarkan hasil pengujian realibilitaskinerja karyawan pada tabel
3.8 diketahui seluruh butir pernyataan variabel kinerja karyawan menunjukan
48
Irwansyah Putra, 2015
PENGARUH PENERAPAN STANDARD OPERATING PROCEDURE DI DEPARTEMEN FOOD AND BEVERAGE SERVICE GRAND ASTON CITY HALL MEDAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
realibil apabila bernilai lebih dari 0,6. Dengan demikian dapat penulis
katakan bahwa keseluruhan butir pernyataan variabel kinerja dinyatakan
realibel dan memenuhi syarat sebagai alat ukur variabel kinerja.
H. Uji Asumsi Klasik Regresi
Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harusdipenuhi pada analisis regresi linear berganda yang berbasis ordinary least square (OLS). Jadi analisis regresi yang tidak berdasarkan OLS tidak memerlukan persyaratan asumsi klasik, misalnya regresilogistik atau regresi ordinal. Teknik analisis regresi linear sederhana dilakukan dengan prosedur kerja sebagai berikut :
1. Uji Normalitas
Salah satu yang harus terpenuhi dalam analisis regresi adalah datanya
mengikuti distribusi normal, sehingga sebelum dilakukan analisis data regresi
perlu dilakukan uji normalitas data pada variabel Standard Operating
Procedure ( X ) dan variabel kinerja karyawan ( Y ). Uji normalitas adalah
pengujian tentang kenormalan distribusi data (Purbayu Budi Santosa dan
Ashari, 2005, hlm. 231). Uji normalitas distribusi data dalam penelitian ini
menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov. Uji Kolmogorov-Smirnov berdasar
pada kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:
a. Jika Asymp Sig. (p-value) > α 0,05 maka dapat dinyatakan data
berdistribusi normal
b. Jika Asymp sig. (p-value) < α 0,05 maka dapat dinyatakan data tidak
berdistribusi normal
2. Uji Linieritas
Asumsi berikutnya dari analisis regresi yang peneliti bahas adalah
asumsi linieritas. Asumsi ini menyatakan bahwa untuk setiap persamaan
49
Irwansyah Putra, 2015
PENGARUH PENERAPAN STANDARD OPERATING PROCEDURE DI DEPARTEMEN FOOD AND BEVERAGE SERVICE GRAND ASTON CITY HALL MEDAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
linear (Purbayu Budi Santosa dan Ashari, 2005, hlm. 244).Dasar pengambilan keputusan dalam uji linearitas adalah:
a. Jika nilai probabilitas > 0,05, maka hubungan antara variabel X dengan Y adalah linear.
b. Jika nilai probabilitas < 0,05, maka hubungan antara variabel X dengan Y adalah tidak linear.
3. Uji Heteroskedastisitas
Asumsi terakhir yang peneliti bahas Uji heteroskedastisitas bertujuan
menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari
residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual
satu pengamatan ke pengamatan lain tetap maka disebut homoskedastisitas.
Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan cara
mengkorelasikan setiap variable bebas dengan nilai mutlak residualnya
menggunakan korelasi Rank Spearman
4. Analisis Regresi Linier Sederhana
Menurut Gujarati (2003) dalam Imam Ghozali (2013, hlm. 95)
Analisis Regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan
variable dependen (terikat) dengan satu atau lebih variable independen
(variable bebas), dengan tujuan untuk mengestimasi dan memprediksi rata –
rata populasi atau nilai rata- rata variable dependen berdasarkan nilai variable
independen yang diketahui. Metode analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah regresi linier sederhana. Analisis regresi linier sederhana
digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh satu variabel bebas atau
lebih terhadap satu variabel tidak bebas. Sedangkan data yang dianalisis
dengan regresi merupakan data kuantitatif, bentuk umum dari persamaan
regresi adalah:
Y = a + bX
Dimana:
Y = Variabel Kinerja
X = Variabel standar operating procedure