KETERAMPILAN DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMP SETELAH PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN DALAM
PEMBELAJARAN KONSEP EKOSISTEM
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Biologi
oleh
Rini Andini
NIM 1002462
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUANALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Oleh
Rini Andini
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam
© Rini Andini 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
September 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
RINI ANDINI
KETERAMPILAN DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMP SETELAH PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN DALAM
PEMBELAJARAN KONSEP EKOSISTEM
disetujui dan disahkan oleh pembimbing:
Pembimbing I
Prof. Dr. Hj. Nuryani Rustaman,M.Pd NIP. 195012311979032029
Pembimbing II
Prof. Dr. Hj. R.R. Hertien Koosbandiah, M.Sc. NIP. 196509292991012001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Penelitian yangberjudul “Keterampilan dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem” ini bertujuan untuk mengungkapkan keterampilan dan sikap ilmiah siswa SMP kelas VII dalam pembelajaran konsep pencemaran air setelah penerapan pendekatan lingkungan. Subjek penelitian ini diambil dengan teknik random sampling yang dilakukan pada siswa kelas VII di salah satu SMP Negeri di Kabupaten Bandung Barat tahun ajaran 2013/2014. Komponen yang diteliti dan diamati adalah keterampilan dan sikap ilmiah siswa. Keterampilan ilmiah siswa dijaring melalui tes keterampilan ilmiah berupa soal pilihan ganda dan didukung dengan penilaian kinerja siswa selama pembelajaran. Sikap ilmiah siswa dijaring melalui penilaian observasi oleh guru pada saat pembelajaran berlangsung dan oleh siswa setelah pembelajaran dengan mengisi daftar cek. Analisis data dilakukan dengan perhitungan N-gain hasil pretest, posttest dan capaian tiap indikator, rekapitulasi hasil lembar observasi, triangulasi sumber (guru, self-assessment, peer-assessment)dan rekapitulasi angket siswa. Terdapat peningkatan keterampilan ilmiah setelah penerapan pendekatan lingkungan dengan nilai rata-rata N-gain sebesar 0,3 dan termasuk ke dalam kategori sedang (Hake, 1999). Siswa memperoleh kategori penilaian sangat baik dan baik dalam penilaian sikap ilmiah setelah penerapan pendekatan lingkungan.
Kata Kunci: Keterampilan Ilmiah, Sikap Ilmiah, Pendekatan Lingkungan,
iii
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
This study entitled “Junior High School Students’ Scientific Skills and Attitude after An environmental Approach application in learning an ecosystem concept”aims to reveal seventh-graders’ scientific skills and attitude in learning water pollution after an environmental approach application. The subjects of this study were collected by employing a random sampling method in a seventh grade of a junior high school located in a West Bandung district in 2013/2014 school year. Components examined and observed were students’ scientific skills and attitude. The students’scientific skills were drawn by a scientific skill test that involves multiple choice questions and were supported by the assessment of students’ performance during the learning process. Meanwhile, the students’ scientific attitude was drawn by the teacher’s observation assessment during the learning process and by the students’ check lists after the learning process. The data of this study were analyzed by N-gain calculations of pretest, posttest, and achievements of each indicator, the recapitulation of the observation sheets result, source triangulation (the teacher, self-assessment, peer-assessment) and the recapitulation of the students’ questionnaire. The results show that there is scientific skills enhancement after an environmental approach application with 0,3 N-gain average value that is involved as a middle category (Hake, 1999). The students obtain advance and intermediate assessment categories in the scientific attitude assessment after the environmental approach application.
Key words: scientific skills, scientific attitude, an environmental approach,
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL…...viii
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Batasan Penelitian ... 5
D. Tujuan Penelitian ... 6
E. Manfaat Penelitian... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Keterampilan Ilmiah ... 7
B. Sikap Ilmiah ... 12
C. Pembelajaran Menggunakan Pendekatan Lingkungan dan Field Trip sebagai Metode Pembelajaran ... 16
D. Keterkaitan antara Pendekatan Lingkungan dengan Keterampilan dan Sikap Ilmiah... 18
E. Tinjauan Materi Ekosistem ... 19
F. Kerangka Pemikiran ... 24
G. Hipotesis Penelitian ... 24
vii
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
A. Metode Penelitian ... 25
B. Desain Penelitian ... 25
C. Populasi dan Sampel ... 26
D. Definisi Operasional ... 27
E. Instrumen Penelitian ... 29
F. Proses Pengembangan Instrumen ... 33
G. Hasil Uji Coba Instrumen ... 37
H. Teknik Pengumpulan data ... 37
I. Teknik Pengolahan Data Hasil Instrumen Tes... 38
J. Prosedur Penelitian ... 43
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Perbedaan Keterampilan Ilmiah Kelas Kontrol dan Eksperimen .... 46
B. Perbedaan Peningkatan Keterampilan Ilmiah Siswa (N-gain) Kelas Kontrol dan Eksperimen ... 49
C. Capaian Tiap Indikator Keterampilan Ilmiah Siswa ... 51
D. Perbedaan Sikap Ilmiah Siswa Kelas Kontrol dan Eksperimen ... 58
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. SIMPULAN ... 72
B. SARAN ... 72
DAFTAR PUSTAKA ... 73
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Keterampilan Proses Sains dan Karakteristiknya ... 8
2.2 Dimensi dan Indikator Sikap Ilmiah ... 15
2.3 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Topik Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungan ... 20
3.1 Desain Penelitian ... ………25
3.2 Kisi-Kisi Soal Tes Keterampilan Ilmiah ... 29
3.3 Kisi-KisiLembar Obersvasi Keterampilan Ilmiah ... 30
3.4 Kisi-Kisi Lembar Observasi Sikap Ilmiah ... 32
3.5 Pernyataan Skala Sikap Peduli Lingkungan ... 32
3.6 Interpretasi Koefisien Korelasi Menurut Arikunto (2012) ... 33
3.7 Rekapitulasi Uji Validitas Butir Soal ... 34
3.8 Kategori Reliabilitas Butir Soal ... 34
3.9 Interpretasi Indeks Tingkat Kesukaran Butir Soal ... 35
3.10 Rekapitulasi Tingkat Kesukaran ... 35
3.11 Interpretasi Daya Pembeda Butir Soal ... 36
3.12 Rekapitulasi Daya Pembeda ... 37
3.13 Hasil Uji Coba Instrumen Soal Keterampilan Ilmiah ... 37
3.14 Teknik Pengumpulan Data... 38
3.15 Kriteria Nilai Rata-Rata Skor N-gain ... 39
3. 16 Interpretasi Kemunculan Keterampilan Ilmiah ... 41
3.17 Rentang Nilai Kompetensi Sikap ... 41
ix
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.2 Rekapitulasi Data Hasil Tes Keterampilan Ilmiah Pretest,Posttest dan N-gain Kelas Kontrol ... 48
4.3 Perbandingan Nilai Pretest Keterampilan Ilmiah Siswa Kelas Kontrol
dan Eksperimen ... 49
4.4 Perbandingan Persentase Kemunculan Keterampilan Observasi Kelas Kontrol dan Eksperimen ... 53
4.5 Perbandingan Persentase Kemunculan Keterampilan Interpretasi Kelas Kontrol dan Eksperimen ... 58
4.6 Perbandingan Kategori Penilaian Kompetensi Sikap Kelas Kontrol
Menurut Tiga Sumber (Guru, Teman Sekelompok dan Diri Sendiri) .... 59
4.7 Perbandingan Kategori Penilaian Kompetensi Sikap Kelas Eksperimen Menurut Tiga Sumber (Guru, Teman Sekelompok dan Diri Sendiri) .... 61
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1. Bagan Kerangka Pemikiran ... 24
3.1 Bagan Alur Penelitian ... 45
4.1 Grafik Persentase Perolehan Data N-gain Kelas Kontrol dan Eskperimen
... 50
4.2 Grafik Perbandingan Rata-Rata Nilai N-gain Kelas Kontrol dan
Eksperimen pada Setiap Indikator Keterampilan Ilmiah Siswa... 51
4.3 Diagram Perbandingan Persentase Hasil Asesmen oleh Guru, Teman
Sekelompok dan Diri Sendiri Berdasarkan Kategori Penilaian pada Kelas
Kontrol ... ...…60
4.4 Diagram Perbandingan Persentase Hasil Asesmen Guru, Teman
Sekelompok dan Diri Sendiri Berdasarkan Kategori Penilaian pada Kelas Eksperimen ... 62
4.5 Grafik Perbandingan Persentase Jumlah Siswa Berdasarkan Kategori Sikap Spiritual Kelas Kontrol dan Eksperimen ... 63
4.6 Grafik Perbandingan Persentase Jumlah Siswa Berdasarkan Kategori Sikap dalam Berdiskusi Kelas Kontrol dan Eksperimen ... 64
4.7 Grafik Perbandingan Persentase Jumlah Siswa Berdasarkan Kategori Sikap Tanggung Jawab Kelas Kontrol dan Eksperimen ... 65
4.8 Grafik Perbandingan Persentase Jumlah Siswa Berdasarkan Kategori Sikap Toleransi Kelas Kontrol dan Eksperimen ... 67
4.9 Grafik Perbandingan Persentase Jumlah Siswa Berdasarkan Kategori Penilaian Sikap Peduli Lingkungan Kelas Kontrol dan Eksperimen ... 69
4.10 Grafik Perbandingan Persentase Jumlah Siswa Berdasarkan Kategori Interpretasi Sikap Peduli Lingkungan Siswa Kelas Kontrol dan
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
A1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ... 76
A2 Artikel Pencemaran Air ... 82
A3 Lembar Diskusi Siswa ... 89
A4 Media Pembelajaran ... 90
A5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen ... 91
A6 Lembar Kegiatan Siswa ... 97
B1 Kisi-kisi Soal Keterampilan Ilmiah Siswa ... 99
B2 Kisi-Kisi Soal Keterampilan Ilmiah Setelah Diuji ... 104
B3 Teks Soal Keterampilan Ilmiah ... 108
B4 Lembar Kinerja Siswa ... 109
B5 Rubrik Penilaian Sikap oleh Guru...111
B6 Rubrik Penilaian Sikap oleh Siswa ... 116
B7 Angket Sikap Peduli Lingkungan ... 115
C1 Hasil Uji Validitas Soal Keterampilan Ilmiah ... 116
C2 Hasil Uji Daya Pembeda ... 116
C3 Hasil Uji Tingkat Kesukaran ... 116
C4 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Soal Keterampilan ... 117
C5 Rekapitulasi Hasil Validitas Item Angket Sikap Peduli Lingkungan .. 118
D1 Rekapitulasi Nilai Pretest ... ...122
D2 Rekapitulasi Nilai Posttest ... 126
D3 Rekapitulasi Data Hasil Tes Keterampilan Pretest, Posttest dan N-gain ... 130
D4 Rekapitulasi Peningkatan Capaian Tiap Indikator Keterampilan ... 132
D5 Uji Statistik Hasil Tes Keterampilan ... 136
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D7 Rekapitulasi Penilaian Kompetensi Sikap oleh Siswa ... 140
D8 Rekapitulasi Penilaian Kompetensi Sikap oleh Guru... 146
D9 Rekapitulasi AnalisisTriangulasi Sumber Kompetensi Sikap dari Guru, Diri Sendiri dan Teman Sebaya ... 148
D10 Rekapitulasi Angket Sikap Peduli Lingkungan ... 150
E Surat Izin Penelitian ... 156
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Kegiatan pembelajaran sangat disorot dalam dunia pendidikan karena di
dalamnya terjadi proses penyampaian ilmu pengetahuan dari pendidik ke peserta
didiknya. Tidak hanya penyampaian materi, dalam kegiatan pembelajaran
interaksi terjadi antara guru dan siswa berupa interaksi yang saling menunjang
agar hasil belajar siswa dapat tercapai secara optimal lewat proses pembelajaran.
Dalam proses belajar guru tidak hanya mempunyai tugas, tetapi juga mempunyai
peran dan dituntut kompetensinya dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu,
guru dituntut untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk memilih dan
menggunakan pendekatan yang cocok dalam membelajarkan suatu topik atau
konsep. Seperti yang tercantum dalam Rustaman dkk. (2005) dalam sistem
pendidikan tidak dapat disangsikan bahwa guru merupakan salah satu komponen
sistem yang menempati posisi sentral. Pentingnya peranan guru dalam
keberhasilan pembelajaran Sains dikemukakan oleh Washton (1961) dan Klofer
(1980) dalam Rustamandkk. (2005). Menurut Washton (1961) di antara banyak
faktor yang mempengaruhi pelajaran Sains seperti guru, jumlah siswa dalam
kelas, peralatan laboratorium, dan staf administrasi, ternyata guru lah yang
merupakan faktor utama untuk keberhasilan pembelajaran Sains. Demikian juga
Klopfer (1980) menyatakan bahwa bagaimana pun cara Sains diajarkan, guru lah
yang terutama menentukan apa yang dipelajari siswa.
Dalam proses pembelajaran Sains peserta didik didorong untuk belajar
melalui keterlibatan aktif dengan keterampilan-keterampilan, konsep-konsep dan
prinsip-prinsip. Guru seyogianya mendorong peserta didik untuk mendapatkan
pengalaman dengan melakukan kegiatan yang memungkinkan mereka
menemukan konsep dan prinsip-prinsip untuk diri mereka sendiri. Dengan kata
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menggunakan proses mentalnya agar mereka memperoleh pengalaman, sehingga
memungkinkan mereka untuk menemukan beberapa konsep atau prinsip tersebut
(Kemendikbud, 2013). Proses belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi
juga di lingkungan sekolah dan masyarakat.
Pendekatan lingkungan merupakan salah satu pendekatan yang cocok
digunakan untuk pembelajaran konsep-konsep IPA (bukan hanya konsep-konsep
yang berhubungan dengan lingkungan). Pembelajaran dengan pendekatan
lingkungan mengandung arti bahwa kegiatan pembelajaran senantiasa dikaitkan
dengan lingkungan sekitar siswa. Penerapan pendekatan lingkungan lebih baik
dilaksanakan dan menggunakan sumber-sumber belajar yang ada di lingkungan
(Widodo, 2008). Seperti halnya karakteristik dari materi ekosistem yang sebagian
besar konsepnya berhubungan dengan lingkungan, dalam pembelajarannya cocok
untuk menggunakan pendekatan lingkungan. Sudah terdapat beberapa penelitian
yang melihat keefektivitasan dari pendekatan lingkungan dalam pembelajaran
materi ekosistem ini terhadap penguasan konsep dan afektif siswa. Salah satunya
adalah penelitian dari Khoeriyah (2009) yang menyatakan adanya pengaruh
pendekatan lingkungan dengan menggunakan model the great wind blows
terhadap hasil belajar kognitif dan afektif siswa kelas X semester II MAN Pakem
Sleman Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 pada materi pokok ekosistem.
Pendekatan lingkungan dalam pembelajarannya menekankan adanya pengamatan
terhadap lingkungan sekitar. Hal itu dipandang sejalan dengan prinsip-prinsip
pendekatan scientific (meliputi: mengamati, menanya, mencoba, mengolah,
menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta untuk semua pelajaran) yang menjadi
ciri khas dan kekuatan tersendiri dari keberadaan kurikulum 2013. Penerapan
pendekatan scientific dapat dilakukan sesuai dengan kreativitas guru. Walaupun
telah ada buku guru, tetapi guru dapat mengembangkan sendiri sesuai dengan
keadaan peserta didik dan sekolah masing-masing.
Karakteristik pembelajaran pada setiap satuan pendidikan terkait erat pada
3
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memberikan kerangka konseptual tentang sasaran pembelajaran yang harus
dicapai. Standar Isi memberikan kerangka konseptual tentang kegiatan belajar dan
pembelajaran yang diturunkan dari tingkat kompetensi dan ruang lingkup materi.
Kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk
mencapai Standar Kompetensi Lulusan disebut dengan Standar Proses. Standar
proses dikembangkan mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan (Permendikbud
No.65, 2013).
Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran
mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan yang
dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan. Ketiga ranah kompetensi tersebut
memiliki lintasan perolehan (proses psikologis) yang berbeda. Sikap diperoleh
melalui aktivitas menerima, menjalankan, menghargai, menghayati dan
mengamalkan. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas mengingat, memahami,
menerapkan, menganalisis, mengevaluasi dan mencipta. Keterampilan diperoleh
melalui aktivitas mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji dan mencipta
(Permendikbud, 2013).
KD IPA diorganisasikan ke dalam empat Kompetensi Inti (KI). Kompetensi
Inti (KI) 1 berkaitan dengan sikap diri terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Kompetensi Inti (KI) 2 berkaitan dengan karakter diri dan sikap sosial.
Kompetensi Inti (KI) 3 berisi KD tentang pengetahuan terhadap materi ajar,
sedangkan Kompetensi Inti (KI) 4 berisi KD tentang penyajian pengetahuan.
Kompetensi Inti (KI) 1, Kompetensi Inti (KI) 2 dan Kompetensi Inti (KI) 4 harus
dikembangkan dan ditumbuhkan melalui proses pembelajaran setiap materi pokok
yang tercantum dalam Kompetensi Inti (KI) 3. Kompetensi Inti (KI) 1 dan
Kompetensi Inti (KI) 2 tidak diajarkan langsung (direct teaching), tetapi indirect
teaching pada setiap kegiatan pembelajaran (Kemendikbud, 2013).
Pada pembelajaran IPA keterampilan yang lebih ditekankan adalah
penerapan keterampilan proses, sedangkan aspek-aspek pada pendekatan scientific
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dari penerapan pendekatan scientific ini diharapkan muncul keterampilan
scientific. Keterampilan scientific dapat dijadikan penilaian bahwa sudah
terjadinya penguatan proses dalam pembelajaran.
Sesuai dengan kurikulum 2013, bahwa dalam hal pembelajaran peserta
didik lebih ditekankannya aspek afektif, lebih khusus lagi yang berhubungan
dengan pendidikan karakter (Rahim, 2013). Hal ini sesuai dengan UU No 20
Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3, yang
menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa.
Rahim (2013) mengemukakan bahwa berdasarkan penelitian di Harvard
University Amerika Serikat, kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-mata
oleh pengetahuan dan kemampuan teknis (hard skills) saja, tetapi lebih oleh
kemampuan mengelola diri dan orang lain (soft skills). Penelitian ini
mengungkapkan, kesuksesan hanya ditentukan sekitar 20 persen oleh hard skills
dan sisanya 80 persen oleh soft skills. Bahkan orang-orang tersukses di dunia bisa
berhasil dikarenakan lebih banyak didukung kemampuan soft skills daripada hard
skills. Oleh karena itu, maka dalam kurikulum 2013 aspek yang lebih ditekankan
adalah aspek afektif dari peserta didik itu sendiri.
Karakteristik remaja usia SMP adalah periode yang penting karena memiliki
dampak langsung dan dampak jangka panjang dari apa yang terjadi pada masa ini.
Periode ini pun memiliki dampak penting terhadap perkembangan fisik dan
psikologis individu, di mana terjadi perkembangan fisik dan psikologis yang
sangat cepat dan penting. Kondisi inilah yang menuntut individu untuk bisa
menyesuaikan diri secara mental dan melihat pentingnya menetapkan suatu sikap,
nilai-nilai dan minat yang baru. Menurut Safrizal (2013) bahwa sikap merupakan
produk dari kegiatan belajar yang mempunyai pengaruh kuat terhadap perilaku
dan belajar siswa. Sikap diperoleh melalui proses seperti pengalaman,
5
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bersifat dipelajari, oleh karena itu hal tersebut harus dilatihkan oleh suatu
pembiasaan melalui bimbingan di lingkungan rumah maupun lingkungan sekolah.
Untuk di lingkungan sekolah pembiasaan dalam pembentukan sikap dapat
dipelajari dari pembelajaran IPA yang bertujuan untuk mengembangkan sikap
ilmiah.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis berkeinginan untuk meneliti
lebih jauh tentang pengembangan aspek afektif siswa SMP khususnya
keterampilan dan sikap ilmiah siswa setelah diterapkan pendekatan lingkungan
dalam pembelajaran ekosistem. Penulis pun merumuskan judul penelitiannya sebagai berikut “Keterampilan dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem”.
A. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Bagaimana keterampilan dan sikap ilmiah siswa SMP setelah penerapan pendekatan lingkungan dalam pembelajaran konsep ekosistem? ”
Rumusan masalah ini dijabarkan dalam pertanyaan penelitian sebagai
berikut:
1.Bagaimanakah keterampilan ilmiah siswa di kelas kontrol yang menerapkan
pendekatan scientific dengan metode problem solving dan di kelas
eksperimen yang menerapkan pendekatan lingkungan dengan metode field
trip sebelum dan setelah dilakukan pembelajaran?
2.Bagaimana perbedaan peningkatan nilai rata-rata keterampilan ilmiah siswa
kelas kontrol dan eksperimen?
3.Bagaimana capaian tiap indikator keterampilan imliah siswa pada kelas
kontrol dan eksperimen?
4.Bagaimana perbandingan sikap ilmiah siswa kelas kontrol dan eksperimen?
B.Batasan Masalah
Agar penelitian yang dilakukan menjadi lebih terarah, maka penelitian ini
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Petunjuk umum pembelajaran yang digunakan dalam penerapan
pendekatan lingkungan dalam konsep ekosistem adalah berdasarkan Buku
Pedoman Guru 2013, yang dalam pembelajarannya harus terdapat kegiatan
observasi.
2. Unsur-unsur keterampilan dan sikap ilmiah siswa disesuaikan dengan
unsur-unsur yang terdapat dalam penerapan kurikulum 2013.
3. Penelitian dilakukan pada pembelajaran konsep pencemaran air,
khususnya mengidentifikasi pencemaran air yang terjadi di sungai dekat
sekolah.
C. Tujuan
Sejalan dengan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah
menyelidiki keterampilan dan sikap ilmiah siswa SMP kelas VII dalam
pembelajaran konsep pencemaran air setelah penerapan pendekatan lingkungan.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai
pihak, di antaranya:
1. Bagi guru:
a. Mendorong kesadaran dan penggunaan strategi pembelajaran yang tidak
terpaku pada pembelajaran di dalam kelas.
b. Memperoleh informasi tentang hasil penerapan pendekatan lingkungan
dalam konsep ekosistem terhadap keterampilan dan sikap ilmiah siswa.
c. Memperoleh informasi dan dapat mengembangkan pembelajaran konsep
ekosistem dengan melakukan pendekatan lingkungan berdasarkan
petunjuk umum kurikulum 2013.
d. Mendorong kesadaran bahwa dengan pendekatan lingkungan dapat
melatih dan mengembangkan aspek afektif siswa teruatama keterampilan
dan sikap ilmiah siswa.
7
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a.Dengan pendekatan lingkungan, siswa akan mendapatkan pengalaman
belajar dalam hal mengenal lingkungan.
b.Mendorong kesadaran bahwa dengan pendekatan lingkungan dapat
melatih dan mengembangkan aspek afektif siswa terutama keterampilan
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuantitatif karena dalam
melihat hubungan variabel teradap objek yang diteliti lebih bersifat sebab dan
akibat (kausal), sehingga dalam penelitiannya ada variabel independen dan
dependen (Sugiyono, 2012) . Metode penelitian yang digunakan adalah true
experimentkarena sampel yang digunakan untuk eksperimen maupun sebagai
kelompok kontrol diambil secara random dari populasi tertentu (Sugiyono, 2012).
Penelitian ini difokuskan pada hasil keterampilan dan sikap ilmiah siswa
setelah diterapkannya pendekatan lingkungan pada pembelajaran konsep
pencemaran air.
B. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah Pretest- Posttest Control Group
Design. Untuk kelas eksperimen dalam membelajarkan konsep pencemaran air
digunakan penerapan pendekatan lingkungan dengan metode field trip, sedangkan
untuk kelas kontrol digunakan pendekatan scientific dengan metode problem
solving. Kedua kelompok ini masing-masing diberikan pretest pada awal
pembelajaran dan posttestpada akhir pembelajaran.
Secara umum, desain penelitian ini dapat disajikan dalam Tabel 3.1
Tabel 3.1. Desain Penelitian
Kelas Pretest Perlakuan Posttest
Eksperimen O1 X O2
Kontrol O3 - O4
(Sugiyono, 2012)
Keterangan:
O1dan O3 : Pretest untuk melihat keterampilan awal
26
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
O2 dan O4 : Posttest
C. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VII semester genap Tahun ajaran
2014/2015. Sampel penelitiannya adalah siswa-siswi kelas VII F dan VII G SMP
Negeri 1 Lembang, tahun ajaran 2013/2014 yang masing-masing kelas berjumlah
33 orang.
Penelitian eksperimen ini dilaksanakan di SMPN 1 Lembang pada semester
genap Tahun Ajaran 2014/2015. Pemilihan SMPN 1 Lembang sebagai lokasi
penelitian karena SMPN 1 Lembang merupakan salah satu sekolah di daerah
Bandung Barat yang telah melaksanakan kurikulum 2013. Selain itu, lokasi
SMPN 1 Lembang yang berada di pusat kota Lembang menjadi pertimbangan
untuk adanya penerapan pendekatan lingkungan dalam konsep ekosistem
mengenai perubahan lingkungan dan pencemaran. Lokasi sekolah di pusat kota
Lembang akan menjadi objek pengamatan yang dapat dilihat dari aspek
kebersihan air. Sebagian besar orang menilai Lembang adalah tempat yang asri
dan hijau karena mereka melihat dari luarnya saja. Tanpa mereka sadari, tak jauh
dari pusat kota Lembang dapat ditemukan bentuk pencemaran yang disebabkan
oleh warga sekitar. Fenomena tersebut dapat dijadikan sumber belajar siswa
dalam mempelajari konsep pencemaran air dengan mengamati langsung ke
sumber belajar yang terdapat di lingkungan mereka.
Alasan lain memilih SMPN 1 Lembang sebagai lokasi penelitian adalah
untuk melakukan pendekatan yang lebih spesifik dalam pembelajaran konsep
perubahan lingkungan dan pencemaran, karena berdasarkan buku pedoman guru
IPA kelas VII untuk membelajarkan konsep tersebut hanya melakukan
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random
sampling. Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari
populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam
populasi itu (Sugiyono, 2012).
D. Definisi Operasional
Definisi operasional diperlukan untuk menghindari kekeliruan mengenai
maksud dan tujuan yang ingin dicapai dengan menyamakan persepsi terhadap
variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Variabel-variabel yang
terdapat pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.Variabel Bebas
a. Pendekatan Lingkungan
Pendekatan lingkungan merupakan strategi pembelajaran yang mengaitkan
lingkungan sebagai sumber belajar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode field trip. Pendekatan ini diterapkan pada siswa kelas VII tahun
ajaran 2013/2014 pada konsep pencemaran air. Penelitian ini dilakukan selama
satu kali pertemuan atau tiga jam pelajaran. Sebelumnya untuk kelas eksperimen
dilakukan pembiasaan terlebih dahulu terhadap penerapan pendekatan lingkungan
ini dalam pembelajaran materi interaksi dalam ekosistem selama tiga kali
pertemuan.
2. Variabel Terikat
a. Keterampilan Ilmiah
Dalam pembelajaran IPA kelas VII keterampilan ilmiah yang harus
dilatihkan adalah keterampilan proses dasar yang terdiri atas melakukan
pengamatan, menginferensi (merumuskan penjelasan berdasarkan pengamatan,
28
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menyimpulkan dan mengkomunikasikan (data disajikan dalam bentuk tabel,
grafik, bagan dan gambar yang relevan). Keterampilan ilmiah yang dikembangkan
dalam penelitian ini merupakan keterampilan yang terintegrasi dalam
keterampilan proses.
Penilaian aspek keterampilan ilmiah ini dijaring dengan menggunakan
instrumen tes tertulis berupa soal pilihan ganda berdasarkan masing-masing
indikator keterampilan ilmiah. Pertanyaan tes untuk melihat keterampilan ilmiah
dibatasi pada indikator berikut ini:a) kemampuan siswa dalam merencanakan
percobaan yakni menentukan apa yang akan diatur dan dicatat apabila mereka
akan mengamati air yang tercemar, b) kemampuan siswa dalam melakukan
pengamatan (observasi) yang dilatihkan melalui kegiatan pengamatan yang
dilakukan di sungai yang telah tercemar, c) kemampuan siswa dalam
mengklasifikasi hasil pengamatan, d) kemampuan siswa dalam menerapkan
konsep yang telah dipelajari di dalam situasi yang baru, e) kemampuan siswa
dalam meramalkan (prediksi) sesuatu yang belum terjadi berdasarkan pola yang
siswa temukan pada hasil pengamatan di sungai yang telah tercemar, f)
kemampuan siswa dalam menafsirkan data hasil pengamatan (interpretasi) yang
telah dikumpulkan selama melakukan pengamatan dan menyimpulkan. Tes
keterampilan ilmiah diberikan kepada siswa sebelum dan sesudah dilakukannya
pembelajaran. Selain tes keterampilan, lembar observasi aktivitas siswa yang
berisi kegiatan-kegiatan siswa selama kegiatan pembelajaran dengan
indikator-indikator keterampilan ilmiah digunakan sebagai data yang mendukung hasil tes
awal dan tes akhir. Hasil tes tertulis dan lembar observasi siswa dihubungkan
untuk melihat apakah perubahan yang terdapat pada hasil tes siswa merupakan
pengaruh dari pembelajaran yang telah diterapkan.
b. Sikap Ilmiah
Sikap ilmiah yang dinilai menggunakan lembar observasi aktivitas siswa
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pencapaian KI 1 dan KI 2. Sikap spiritual yang dinilai adalah kekhusyukan siswa
dalam berdoa sebelum memulai pembelajaran. Sedangkan kompetensi sosial
yang dinilai adalah keaktifan dalam diskusi kelas dan sikap tanggung jawab serta
toleransi dalampembelajaran kelompok. Penilaian aspek sikap ilmiah ini
menggunakan penilaian sikap yang dilakukan oleh guru, siswa itu sendiri
(self-assessment) dan oleh teman sebaya (peer-(self-assessment).
Selain itu, sikap ilmiah yang lainnya adalah sikap peduli lingkungan. Sikap
peduli lingkungan merupakan skor dalam bentuk skala sikap yang ditunjukkan
oleh masing-masing siswa terhadap kepeduliannya terhadap lingkungan setelah
belajar konsep pencemaran air.Sikap peduli lingkungan ini dijaring melalui
pengisian angket yang berisi pernyataan mengenai domain afektif mengenai sikap
yang disesuaikan dan diadaptasi dari domain afektif Krathwohl et al.(1964) dan
Geisert (1972) untuk konsep pencemaran air.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat pada waktu penelitian menggunakan suatu metode
(Arikunto, 2010). Penelitian ini menggunakan beberapa instrumen untuk menilai
keterampilan dan sikap ilmiah siswa. Lebih jelasnya, berikut penjelasan mengenai
instrumen yang digunakan dalam penelitian:
1. Soal Keterampilan Ilmiah
Untuk mengungkap keterampilan ilmiah yang dimiliki siswa, maka
digunakan tes tertulis bebentuk tes pilihan berganda (Lampiran B3). Tes
Keterampilan ini dilakukan sebelum dan sesudah pembelajaran pencemaran air.
Soal pretest dan posttest yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal yang
sama. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan
keterampilan ilmiah siswa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran. Soal yang
digunakan dalam penelitian ini di judgment dan diujicobakan terlebih dahulu.
30
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
digunakan sebagai soal pretest dan posttest untuk kelas sampel. Pada Tabel 3.2
berikut ini ditampilkan distribusi soal untuk setiap indikatornya.
Tabel 3.2. Kisi-Kisi Soal Tes Keterampilan Ilmiah
No Indikator Keterampilan Ilmiah Nomor Soal
1. Merencanakan percobaan 1
2. Mengamati 2,3,4
3. Mengklasifikasi 5,6
4. Menerapkan konsep 7
5. Meramalkan 8
6. Interpretasi 9
Jumlah 9
Pendistribusian soal keterampilan imliah pada indikator mengamati dan
mengklasifikasi dibuat lebih banyak karena indikator tersebut merupakan
keterampilan dasar dari keterampilan proses dan agar terlihat konsistensi dari
kemampuan siswa.
2. Lembar Observasi
Terdapat dua jenis lembar observasi yang digunakan, lembar observasi
untuk menilai keterampilan dan lembar observasi sikap ilmiah siswa yang
dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Lembar observasi ini
sebelum digunakan untuk menjaring data, telah dilakukan validasi konstruksi
kepada seorang yang ahli.
a. Lembar observasi menilai keterampilan ilmiah
Lembar observasi ini merupakan lembarpenilaian kinerja siswa. Lembar
penilaian kinerja bertujuan untuk mengetahui kinerja siswa sebagai dampak
penerapan pendekatan lingkungan untuk kelas eksperimen dan pendekatan
scientific untuk kelas kontrol. Lembar penilaian kinerja berisi rubrik-rubrik
penuntun untuk melihat sejauh mana kinerja setiap siswa. Penilaian keterampilan
ilmiah dibuat dalam bentuk daftar cek. Pada lembar ini yang dicatatkan adalah
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pencatatan dilakukan pada masing-masing kelompok. Lembar observasi diisi oleh
guru dan observer yang berjumlah empat orang.
Hasil pengamatan melalui lembar observasi kegiatan siswa ini dinyatakan
secara kualitatif. Lembar observasi aktivitas siswa yang berisi kegiatan-kegiatan
siswa dengan indikator-indikator keterampilan ilmiah digunakan sebagai data
yang mendukung hasil tes keterampilan. Lembar observasi aktivitas kegiatan
siswa ini secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran B4. Kisi-kisi lembar
observasi dapat dilihat pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Lembar Observasi Keterampilan Ilmiah
No. Langkah
Pembelajaran Deskriptor
1 Observasi Menggunakan sebanyak mungkin panca indera
Mengamati perubahan warna lakmus Mengamati adanya endapan pada air yang tercemar
Mencium bau air yang telah tercemar 2 Melaksanakan
Percobaan
Tahap persiapan
Mengecek ketersediaan semua alat dan bahan yang akan digunakan
Tahap pelaksanaan
Melaksanakan percobaan sesuai dengan langkah kerja yang ada
Tahap akhir
Menjaga kebersihan (memebrsihkan alat, mengeringkan alat dengan lap/tissue) 3 Interpretasi Menghubungkan hasil pengamatan yang
didapat
Siswa dapat mengidentifikasi ciri-ciri sumber air yang tercemar
Siswa dapat merumuskan kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh
Siswa dapat menentukan upaya pencegahan terjadinya pencemaran air
4 Komunikasi Menyajikan data dalam bentuk tabel
Membuat tabel perbandingan kualitas air bersih dan tercemar
32
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No. Langkah
Pembelajaran Deskriptor
Menyusun dan menjawab soal yang terdapat dalam LKS yang diberikan
Menjelaskan hasil percobaan atau penelitian
Menampilkan tabel hasil pengamatan di depan kelas dalam menjelaskannya
5 Mengajukan pertanyaan
Bertanya unuk meminta penjelasan
Siswa bertanya dalam kelompok Siswa bertanya antar kelompok
Siswa bertanya dalam forum kelas atau kepada guru terkait hasil pengamatan (apa, bagaimana dan mengapa)
b. Lembar observasi menilai sikap ilmiah
Penilaian sikap dibuat dalam bentuk asesmen kinerja skenario baru untuk
penilaian yang dilakukan oleh guru dan observer yang berjumlah empat orang.
Selain oleh guru, penilaian sikap ini dilakukan oleh diri sendiri (self-assessment)
dan teman sebaya (peer-assessment) dalam bentuk daftar cek. Penilaian sikap oleh
guru dan observer dilakukan selama kegiatan pembelajaran sedangkan penilaian
sikap oleh siswa dilakukan sesudah pembelajaran. Lembar penilaian kinerja
bertujuan untuk mengetahui sikap spiritual dan kompetensi sosial siswa sebagai
dampak penerapan pendekatan lingkungan untuk kelas eksperimen dan
pendekatan scientific untuk kelas kontrol. Lembar penilaian kinerja berisi rubrik
penuntun untuk melihat sejauh mana kinerja setiap siswa.
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Lembar Observasi Sikap Ilmiah
No. Aspek Sikap Deskriptor
1 Sikap Spiritual Kekhusyukan siswa dalam berdoa sebelum memulai pembelajaran
2 Diskusi dalam pembelajaran classical
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3 Tanggung jawab dalam tugas kelompok
Tanggung jawab terhadap tugas kelompok dengan baik dan memberikan kontribusi kepada kelompok sampai tugas kelompok terselesaikan
4 Toleransi dalam forum kelompok
Toleransi dalam kelompok melibatkan seluruh anggota kelompok dan saling menghargai
3.Angket
Angket atau kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini berupa daftar
cek, di mana responden tinggal membubuhkan tanda cek () pada kolom yang
sesuai. Skala sikap yang digunakan adalah modifikasi dari skala sikap Likert
karena statement yang digunakan hanya setuju atau tidak setuju. Angket ini
digunakan sebagai penilaian sikap peduli lingkungan siswa setelah mereka
belajar mengenai konsep pencemaran air. Pernyataan angket yang digunakan
disesuaikan dan diadaptasi dari domain afektif Krathwohl et al.(1964) dan Geisert
(1972). Pernyataan-pernyataan pada skala sikap peduli lingkungan yang
digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
Tabel 3.5. Pernyataan Skala Sikap Peduli Lingkungan
Tingkatan Sub-tingkatan Pernyataan Nom Penyataan Jumlah
2.0 Responding 2.2 Willingness to respon
3.0 Valuing 3.2 Preference for a value
4.0 Organization 4.1 Conceptualization of a value
F. Proses Pengembangan Instrumen
Proses pengembangan instrumen dilakukan dengan tujuan untuk
34
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Instrumen yang baik dan benar dapat diperoleh dengan cara menguji coba dan
menganalisis instrumen tersebut sebelum dipakai dalam pengambilan data.
Tahapan uji coba soal tes dilaksanakan pada kelas lain yaitu kelas yang sudah
pernah mendapatkan konsep pencemaran air. Data skor uji coba tes kemudian
dianalisis untuk memastikan bahwa instrumen yang dibuat dapat memenuhi
fungsinya saat digunakan dalam penelitian sebelumnya. Adapun analisis yang
dilakukan adalah sebagai berikut.
1. Validitas
Agar tes yang digunakan dapat mengukur keterampilan ilmiah setiap siswa
dengan baik, maka instrumen soal dalam penelitian ini diuji validitas butir soal
terlebih dahulu.Perhitungan validasi butir soal dalam penelitian ini menggunakan
rumus korelasi Product Moment. Perhitungannya adalah sebagai berikut
(Arikunto, 2012).
Keterangan:
r
xy= koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y X = skor tiap butir soal yang akan dicari validitasnya Y = skor tes totalN = jumlah sampel
Kriteria penafsiran mengenai indeks korelasi validitas tes didasarkan pada
kriteria yang dikemukakan oleh Arikunto (2012) dapat dilihat pada Tabel 3.6.
Tabel 3.6. Interpretasi Koefisien Korelasi Menurut Arikunto (2012)
Besarnya nilai r Interpretasi
Antara 0,800 – 1,00 Sangat Tinggi Antara 0,600 – 0,800 Tinggi
Antara 0,400 – 0,600 Cukup
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan perhitungan validitas soal sebanyak sembilan soal pilihan
ganda yang telah diujicobakan pada kelas yang telah mempelajari konsep
subkonsep pencemaran air, diperoleh nilai pada Tabel 3.7.
Tabel 3.7. Rekapitulasi Uji Validitas Butir Soal
Interpretasi Validitas Nomor Soal Jumlah Soal
Sangat Tinggi - -
Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara eksternal maupun
internal. Peneliti mencobakan instrumen beberapa kali pada responden. Jadi
dalam hal ini instrumennya sama, respondennya sama dan waktunya yang berbeda
Pengujian tersebut dinamakan dengan pengujian reliabilitas secara test-retest yang
pengujiannya dilakuan secara eksternal.
Perhitungan korelasi dapat dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi
Product Moment Pearson(Arikunto, 2012).
2 2
2 2
Keterangan:
r
xy= koefisien korelasi antara variabel X dan variabel YX = skor tiap butir soal yang akan dicari validitasnya Y = skor tes total
N = jumlah sampel
Untuk mengklasifikasi koefisien korelasi dapat digunakan pedoman kategori
yang dikemukakan Arikunto (2012) seperti pada Tabel 3.8.
Tabel 3.8. Kategori Reliabilitas Butir Soal
Batasan Kategori
0,80 <
r
xy≤ 1,00 Sangat tinggi (sangat baik)36
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
0,40 <
r
xy≤ 0,60 Cukup (sedang)0,20 <
r
xy≤ 0,40 Rendah (kurang)0,00 <
r
xy≤ 0,20 Sangat rendah (sangat kurang)Berdasarkan perhitungan reliabilitas soal sebanyak sembilan soal pilihan
ganda yang telah diujicobakan pada kelas yang telah mempelajari konsep
subkonsep pencemaran air, diperoleh nilai0,63 dan termasuk ke dalam kategori
tinggi (baik).
3. Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran butir soal atau disebut juga tingkat kemudahan butir soal
dapat ditentukan dengan rumus:(Arikunto, 2012).
B
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Untuk menginterpretasikanindeks tingkat kesukaran yang diperoleh dari
perhitungan di atas, digunakan kriteria tingkat kesukaran seperti yang ditunjukkan
pada Tabel 3.9(Arikunto, 2012).
Tabel 3.9.Interpretasi Indeks Tingkat Kesukaran Butir Soal
Nilai P Kriteria
0,00 P 0,30 Sukar
0,31 P 0,70 Sedang
0,71 P 1,00 Mudah
Berdasarkan perhitungan tingkat kesukaran soal sebanyak sembilan soal
pilihan ganda yang telah diujicobakan pada kelas yang telah mempelajari konsep
konsep pencemaran air, diperoleh nilai pada Tabel 3.10.
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Interpretasi Tingkat
Kesukaran
Nomor Soal Jumlah Soal
Sukar 1,3 2
Sedang 2,4,5,6,7,8,9 7
Mudah - -
4. Daya Pembeda Butir Soal
Pada penelitian ini, dilakukan uji daya pembeda pada soal keterampilan
ilmiah agar soal keterampilan ilmiah yang digunakan dalam penelitian ini mampu
membedakan antara siswa yang pandai (siswa yang menguasai materi yang
diteskan) dan siswa yang tidak pandai (siswa yang tidak menguasai materi yang
diteskan).. Untuk menentukan daya pembeda tiap butir soal digunakan
rumus:(Arikunto, 2012).
P = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
B
P = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Untuk menginterpretasikan indeks daya pembeda yang diperoleh dari
perhitungan di atas, digunakan tabel kriteria daya pembeda seperti yang
38
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.11.Interpretasi Daya Pembeda Butir Soal
Nilai DP Kriteria
Negatif Soal Dibuang
0,00 – 0,20 Jelek
0,21 – 0,40 Cukup
0,41 – 0,70 Baik
0,71 – 1,00 Sangat baik
Berdasarkan perhitungan daya pembeda butir soal sebanyak sembilan soal
pilihan ganda yang telah diujicobakan pada kelas yang telah mempelajari konsep
subkonsep pencemaran air, diperoleh nilai pada Tabel 3.12.
Tabel 3.12. Rekapitulasi Daya Pembeda
Interpretasi Daya Pembeda
Nomor Soal Jumlah Soal
Sangat baik - -
Baik 1,2,4,5,7,8 6
Cukup 3,6,9 3
Jelek - -
Soal dibuang - -
G. Hasil Uji Coba Instrumen
Tabel 3.13.Hasil Uji Coba Instrumen Soal Keterampilan Ilmiah
Nom
Soal Indikator
Tingkat kesukaran
Daya
Pembeda Validitas Keputusan Nilai *Kt Nilai *Kt Nilai *Kt
MP : Merencanakan Percobaan
Obs : Observasi
Kla : Klasifikasi
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Intp : Interpretasi
*Kt : Kategori
Interpretasi tingkat kesukaran:
S=Sukar, Sd=Sedang, M=Mudah
Interpretasi daya pembeda:
SJ=Sangat Jelek, J=Jelek, C=Cukup, B=Baik, BS=Baik Sekali
Interpretasi validitas: ST= Sangat
Tinggi, T=Tinggi, C=Cukup, R=Rendah, SR=Sangat Rendah
H. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan lembar
observasi, tes keterampilan dan angket sikap peduli lingkungan. Teknik
pengumpulan data disajikan dalam Tabel 3.14.
Tabel 3.14. Teknik Pengumpulan Data
No Aspek yang Dijaring Sumber Data
Teknik Pengumpulan Data Instumen
1. Keterampilan ilmiah Siswa Tes pilihan berganda empat option, sembilan soal.
Soal keterampilan
Observer Observasi Lembar observasi (daftar
cek ) 2. Sikap ilmiah Siswa Penilaian diri
(self-assessment) dan penilaian teman sebaya (peer-assessment).
Lembar isian (daftar cek )
Observer Observasi Lembar observasi
(asesmen kinerja skenario baru) 3. Sikap peduli
lingkungan
Siswa Angket Lembar isian angket
(daftarcek )
I. Teknik Pengolahan Data Hasil Instrumen Tes
Setelah didapatkan data dari beberapa aspek penilaian sesuai dengan yang
dijelaskan di teknik pengumpulan data, data tersebut kemudian akan diolah dan
38
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penelitian. Data-data tersebut antara lain: data nilai hasil tes (tes keterampilan),
data hasil observasi penilaian keterampilan dan sikap dalam pembelajaran, serta
hasil angket sikap peduli lingkungan siswa. Semua data tersebut akan diolah
dengan teknik yang berbeda-beda, berikut penjelasan teknik pengolahan data yang
dilakukan terhadap data-data di atas.
1. Keterampilan Ilmiah
Data nilai keterampilan ilmiah didapat dari analisis hasil tes keterampilan
dan analisis lembar observasi. Teknik pengolahan data dari kedua data tersebut
akan dijabarkan sebagai berikut:
a. Hasil Tes Keterampilan
Tes keterampilan ilmiah berupa soal pilihan ganda. Pemberian skor pada
setiap butir yang ada dalam soal pilihan ganda yang memiliki indikator
keterampilan ilmiah. Skor yang didapat dai setiap butir soal diubah ke dalam
bentuk nilai. Tahapan analisis data tersebut adalah sebagai berikut.
1) Analisis hasil prestes dan posttest
2) Menghitung skor Gain
3) Menghitung Gain normal (N-gain)
Gain yang dinormalisasi merupakan perbandingan antara skor Gain yang
diperoleh siswa dengan skor Gain maksimum yang dapat diperoleh, secara
matematis dituliskan sebagai berikut (Hake, 1999):
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4) Menentukan nilai rata-rata (mean) dari skor Gain dinormalisasi (g)
5) Menginterpretasikan nilai rata-rata skor Gain Ternormalisasi dengan menggunakan Tabel 3.15 (Hake, 1999).
Tabel 3.15.Kriteria Nilai Rata-Rata Skor N-gain
Rata-rata skor
Gain dinormalisasi Efektivitas
0,00 <g≤ 0,30 Rendah 0,30 <g≤ 0,70 Sedang 0,70 <g≤1,00 Tinggi
6) Uji signifikansi perbedaan rata-rata
Berdasarkan desain penelitian yang digunakan, maka data kuantitatif yang
akan diolah dan dianalisis berupa sor tes awal (pretest) dan skor tes akhir
(posttest). Hasil dari perhitungan Gain Ternormalisasi akan digunakan untuk
mengetahui besarnya peningkatan keterampilan ilmiah siswa. Hal ini akan
digunakan untuk menjawab pertayaan penelitian. Pada penelitian ini, peneliti
menggunakan program SPSS 20 for Windows untuk menganalisis statistika data
penelitian. Analisis dengan uji statistika akan di analisis dengan tahapan sebagai
berikut.
a) Uji Prasyarat
Uji prasyarat merupakan uji awal yang akan menentukan apakah hipotesis
akan dilakukan melalui uji statistik parametrik ataukah nonparametrik (Sudjana,
2005). Uji prasyarat ini terdiri dari uji normalitas dan uji homogenitas.
b) Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data tersebut
berdistribusi normal atau tidak.
c) Uji Homogenitas
Uji homogenitas adalah uji mengenai sama atau tidaknya variansi-variansi
40
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d) Uji Hipotesis
Uji hipotesis yang dilakukan yakni uji dua rata-rata. Jenis uji dua rata-rata
yang digunakan adalah uji statistik non-parametrik yaitu uji
Mann-WhitneyMann-Whitney karenadata tidak berdistribusi normal danjumlah sampel jika 30
(Sudjana, 2005). Tingkat signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini adalah α= 0,05, artinya kemungkinan kebenaran hasil penarikan kesimpulan mempunyai probabilitas 95% atau toleransi kemelesetan 5%, tingkat signifikansi α= 0,05 sudah lazim digunakan karena dinilai cukup ketat untuk mewakili perbedaan
antara variabel-variabel yang diuji.
b. Analisis Lembar Observasi
Data yang diperoleh dari kemunculan setiap indikator aspek keterampilan
ilmiah pada lembar observasi, dihitung, kemudian dipresentasekan.
Perhitungannya dengan cara jumlah sub indikator KPS yang muncul dibagi
dengan jumlah seluruh sub indikator KPS dalam 1 aspek dikali 100%.
Perhitungan tersebut diadaptasi dari perhitungan penilaian presentase menurut
Purwanto (2006):
Interpretasi kemunculan keterampilan proses sains menurut Purwanto
(2006) ditunjukkan pada Tabel 3.16.
Tabel 3.16. Interpretasi Kemunculan Keterampilan Ilmiah
Presentase
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Kompetensi Sikap Siswa
Data yang diperoleh dari penilaian sikap oleh guru dalam bentukasesmen
kinerja skenario baru dan penilaian oleh siswa dalam bentuk self-assessment dan
peer-assessment, masing-masing dijumlahkan atau dikelompokkan sesuai dengan
bentuk instrumen yang digunakan. Penilaian kompetensi sikap dari observer
langsung dikonversikan ke dalam nilai sikap. Untuk pilihan jawaban “Ya” dan “Tidak” seperti pada penilaian self-assessment dan peer-assessment, data diolah
dengan menjumlahkan berapa banyak jawaban “Ya” dan “Tidak”. Siswa akan
mendapatkan nilai dua apabila mendapat jawban “Ya” dan mendapat nilai satu apabila mendapat jawaban “Tidak”. Selanjutnya sama seperti penilaian kompetensi sikap dari guru, hasil dikonversikan ke dalam nilai sikap. Adapun
acuan yang dipakai untuk mengonversikan hasil kompetensi sikap ke dalam nilai
sikap adalah sebagai berikut.
Tabel 3.17. Rentang Nilai Kompetensi Sikap
No. Nilai Predikat Nilai Sikap
3. Angket Sikap Peduli Lingkungan
Pengolahan data yang berasal dari skala sikap dilakukan melalui dua
tahapan, yaitu pengkategorian sikap siswa dalam mengaplikasikan setiap
42
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
lingkungan. Pengkategorian sikap siswa dalam mengaplikasikan setiap tingkatan
ranah afektif dikategorikan pada rentang nilai sikap yang sudah terdapat dalam
penerapan kurikulum 2013 yang tertera pada Tabel 3.17.
Tahapan selanjutnya yaitu menentukan atau menginterpretasikan sikap
siswa dalam peduli terhadap lingkungan. Metode yang digunakan adalah methode
of summeted rating. Untuk memberi interpretasi terhadap skor individual dalam
skala rating yang dijumlahkan adalah dengan melakukan kategorisasi berdasar
signifikansi perbedaan. Cara kategori ini adalah menguji signifikansi perbedaan
antara mean skor empirik atau mean sampel (M) dan mean skor teoritik atau mean
populasi (). Cara ini bertujuan untuk kategorisasi individu ke dalam
jenjang-jenjang Rendah, Sedang, Tinggi namun tidak dengan mengasumsikan distribusi
populasi yang normal (Azwar, 2003). Dengan cara ini, tidak ditentukan lebih
dahulu kriteria kategorisasinya melainkan akan ditetapkan suatu interval skor
yang mencakup kategori tengah atau kategori sedang. Untuk ituperlu dihitung
batas-bawah dan batas-atas suatu interval skor-skor yang berbeda secara
signifikan dari harga mean populasi, menurut tingkat kepercayaan yang
diinginkan. Hal ini dilakukan dengan rumusan interval:
-t(α/2,n-1)(s/n) X +t(α/2,n-1)(s/n)
Dengan:
= Mean teoritis pada skala
t(α/2,n-1) =Harga t pada α/2 dan derajat kebebasan n-1
s = Deviasi standar skor n = Banyaknya subjek
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tahapan dalam penelitian ini meliputi dua tahap yaitu tahap pertama
merupakan tahap persiapan dan tahap kedua merupakan tahap pelaksanaan.
1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan ini meliputi:
a. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran sebagai pedoman yang akan
digunakan pada proses belajar mengajar berikut dengan evaluasinya.
b. Membuat instrumen penelitian.
c. Judgement instrument penelitian dan mengujicobakannya.
d. Analisis uji pokok instrumen.
e. Penentuan instrumen danperbaikan instrumen yang akan digunakan sebagai
instrumen tes penelitian berdasarkan hasil uji coba.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Penjaringan data pretest pada awal penelitian yang meliputi tes keterampilan
dalam bentuk pilihan ganda yang bertujuan untuk mendapatkan informasi
mengenai sejauh mana kemampuan keterampilan awal siswa terhadap konsep
pencemaran air.
b. Pemberian perlakuan kepada kelas eksperimen yaitu menerapkan pendekatan
lingkungan dengan metode field trip. Selama pembelajaran dilaksanakan
penilaian keterampilan ilmiah menggunakan lembar observasi dan nilai
pengisian LKS. Selain itu, dilakukan juga penilaian kompetensi sosial oleh
observer.
c. Setelah dilakukan pemberian perlakuan pada kelas eksperimen, selanjutnya
dilakukan penjaringan data posttest untuk melihat kemunculan keterampilan
saat pembelajaran dan dilihat peningkatan keterampilan ilmiahnya. Selain
penilaian keterampilan, penilaian pun dilakukan terhadap kompetensi sosial
siswa dan sikap peduli lingkungannya. Untuk penilaian kompetensi sikap
44
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sekelompoknya (peer-assessment). Sedangkan untuk penilaian sikap peduli
lingkungan sisa diberikan angket isian berupa daftar cek.
3. Tahap Analisis dan Pembahasan
a. Analisis homogenitas dan normalitas untuk setiap data pretest dan posttest tes
keterampilan.
b. Analisis perbandingan dua rerata baik posttest maupun N-Gain (Gain yang
ternormalisasi) pada tes keterampilan. Analisis perbandingan peningkatan
meliputi tes ketrampilan secara keseluruhan dan spesifik untuk kedua tes.
c. Analisis hasil kompetensi sosial siswa yang bersumber dari penilaian guru,
diri sendiri (self assessment), dan teman kelompoknya (peer assement) baik
pada kelas eksperimen maupun kontrol.
d. Analisis hasil sikap peduli lingkungan siswa pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol.
e. Pembahasan temuan atau hasil penelitian dengan mempergunakan kajian
pustaka yang menunjang.
f. Tahap Pembuatan Kesimpulan
g. Kesimpulan disusun dan dibuat berdasarkan hasil pengujian statistik untuk
penilaian keterampilan dan dijabarkan secara deskriptif untuk penilaian
kompetensi sikap dan sikap peduli lingkungan siswa.
h. Tahap Penyusunan Laporan
Rini Andini, 2014
Keterampilan Dan Sikap Ilmiah Siswa SMP Setelah Penerapan Pendekatan Lingkungan Dalam Pembelajaran Konsep Ekosistem
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
TAHAP PERSIAPAN
TAHAP PELAKSANAAN
TAHAP ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Penyusunan Proposal
Seminar Proposal Studi Kepustakaan
Revisi Proposal
Pengolahan Data dan Pembahasan
Kesimpulan Data
Angket sikap PBM
Soal Keterampilan Skala sikap Uji Coba Instrumen
RevisiInstrumen
Penyusunan dan Pembuatan Instrumen Penelitian (Soal Keterampilan, assesmen kinerja skenario baru,
angket)
Penyusunan Silabus & Rencana Pelaksanaan dan Pengajaran (RPP)
Perizinan Penelitian
Perizinan Penelitian Sekolah
JudgementInstrumen