• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA PELAJARAN IPA KELAS IV SD NEGERI 101774 SAMPALI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA PELAJARAN IPA KELAS IV SD NEGERI 101774 SAMPALI."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY

UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA

PADA PELAJARAN IPA KELAS IV SD

NEGERI 101774 SAMPALI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH:

CRISTY AMELIA SITUMORANG

NIM. 1103111011

JURUSAN PENDIDIKAN PRA SEKOLAH DAN SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(2)
(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Implementasi Model Pembelajaran Guided Inquiry untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa pada Pelajaran IPA Kelas IV SD Negeri 101774 Sampali.” Adapun skripsi ini disusun untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan bagi mahasiswa program S-1 jurusan PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mengalami hambatan dan kesulitan dan menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Karena itu penulis mengharapkan bimbingan dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Drs. Nasrun, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan.

3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Pendidikan.

4. Bapak Drs. Aman Simaremare, M.S selaku Pembantu Dekan II Fakultas Ilmu Pendidikan.

5. Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu Pendidikan.

(6)

7. Bapak Drs. Ramli Sitorus, M.Ed, selaku sekretaris jurusan PPSD FIP. 8. Ibu Dra. Rosliana Sitompul, M. Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang

telah banyak memberikan bimbingan, motivasi dan arahan pada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd, Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S, dan Bapak Drs. Daitin Tarigan, M.Pd selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dan kritik kepada penulis yang bersifat membangun untuk menyelesaikan skripsi ini tepat waktunya.

10.Ibu Gusni Rosdiani Hrp, M.Pd selaku Kepala SD Negeri 101774 Desa Sampali Kec. Percut Sei Tuan dan Ibu Kholila selaku Wali Kelas IVA, yang telah memberikan waktu dan kerja sama yang baik.

11.Teristimewa buat kedua orang tua penulis tercinta Ayahanda Drs. E.Situmorang dan Ibunda E.br Saragih yang telah banyak memberikan nasihat, doa, dorongan dan dukungan moril maupun materil selama penulis mengikuti pendidikan di UNIMED sampai saat ini penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya.

12.Teristimewa juga buat abangku terkasih Risya Pramana Situmorang, S.Pd dan adik-adikku Ira Novita Situmorang, Veronika Situmorang dan Geraldo Zefanya Situmorang yang selalu memberikan dukungan dan doanya. 13.Kelompok The Prayers (Kak Lusi C.Manurung, S.Pd sebagai PKK,

(7)

14.Teristimewa kepada yang terkasih Zancen N. Sinaga, S.Si yang selalu memberikan dukungan, doa dan semangat kepada penulis.

15.Buat sahabat-sahabatku tersayang dan yang cantik-cantik “Pitu Icon” : Anugerah B. Sihombing, Debbie Gustrini Aruan, Dewi Simanjuntak, Ernita Butarbutar, Fitriany Sinaga dan Sonti Esra Octavia Simorangkir, yang telah banyak memberikan dukungan, motivasi dan doanya.

16.Pengurus UKMKP UP FIP UNIMED Periode 2014 (Nova Rotua Hutagalung, Ernita Butarbutar, Ayu Rotuanta Simbolon, Artha Anggreny Nainggolan, Yan Mangisi Sipahutar, Santa Helena Sinaga, dan Herman Sinaga) dan seluruh komponen pelayanan UKMKP UP FIP yang selalu memberikan motivasi dan dukungan doanya.

17.Terima kasih juga kepada teman-teman B Reg 2010 atas dukungannya. 18.Kepada seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu,

penulis mengucapkan terima kasih.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua dan dapat menambah wawasan pengetahuan khususnya kepada mahasiswa FIP UNIMED. Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin.

Medan, Juni 2014 Penulis

(8)

ABSTRAK

CRISTY AMELIA SITUMORANG. NIM: 1103111011. “Implementasi

Model Pembelajaran Guided Inquiry Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa Pada Pelajaran IPA Kelas IV SD Negeri 101774 Sampali”. Skripsi. Jurusan S1-PGSD. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Medan 2014.

Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah kurangnya pemahaman konsep siswa pada pelajaran IPA yang dilihat dari hasil belajar IPA siswa yang rendah juga. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep siswa pada pelajaran IPA setelah diterapkan model pembelajaran guided inquiry pada materi energi dan penggunaannya di kelas IV SD Negeri 101774 Sampali TA 2013/2014.

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 101774 Sampali TA 2013/2014 yang berjumlah 40 orang siswa. Objek penelitian ini adalah implementasi model pembelajaran guided inquiry untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pelajaran IPA khususnya materi energi dan penggunaannya. Instrumen penelitian ini adalah tes dan observasi.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) yang dibagi atas 2 siklus, masing-masing terdiri dari 2 kali pertemuan. Sebelum memberikan tindakan, siswa diberikan tes awal dan disetiap akhir siklus diberikan tes pemahaman konsep. Dari hasil analisis data diperoleh peningkatan pemahaman konsep siswa pada pelajaran IPA materi energi dan penggunannya dikelas IV mulai dari tes awal sampai tes pemahaman konsep. Banyak siswa yang mencapai ketuntasan belajar dari tes awal yaitu 5 dari 40 orang (12,5%) dengan rata-rata kelas 44,00. Hasil analisis data pada siklus I setelah dilakukan penerapan model pembelajaran guided inquiry menunjukkan banyaknya siswa yang mencapai ketuntasan belajar adalah 21 orang (52,5%) dengan rata-rata kelas 62,00. Sedangkan banyaknya siswa yang mencapai ketuntasan belajar pada siklus II adalah 37 orang (92,5%) dan rata-rata kelas 80,50. Berdasarkan kriteria ketuntasan belajar klasikal maka pembelajaran ini telah mencapai target ketuntasan belajar klasikal.

(9)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Batasan Masalah... 6

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN TEORITIS ... 8

A. Kerangka Teoritis ... 8

1. Pemahaman Konsep ... 8

2. Guided Inquiry (Inkuiri Terbimbing) ... 11

a. Pengertian Guided Inquiry ... 11

b. Langkah-langkah Guided Inquiry ... 18

c. Kelebihan dan Kelemahan Guided Inquiry ... 22

(10)

4. Materi Energi dan Penggunaannya ... 25

a. Sumber Energi Panas dalam Kehidupan Sehari-hari ... 25

b. Perpindahan Panas ... 27

B. Kerangka Berpikir ... 27

C. Hipotesis ... 29

BAB III METODE PENELITIAN ... 30

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 30

B. Subjek dan Objek Penelitian ... 30

C. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 30

D. Prosedur Penelitian... 31

E. Teknik Pengumpulan Data ... 38

F. Teknik Analisis Data ... 40

G. Jadwal Penelitian ... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 44

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 44

B. Deskripsi Subjek Penelitian ... 45

C. Deskripsi Data Pre Test ... 46

D. Deskripsi Siklus I ... 50

E. Deskripsi Siklus II ... 59

F. Pembahasan Penelitian ... 66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 71

A. Kesimpulan ... 71

B. Saran ... 72

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Skema Penelitian Tindakan Kelas... 31

Gambar 2. Plangkat SD Negeri 101774 Sampali ... 45

Gambar 3. Grafik Ketuntasan Belajar Siswa pada Tes Awal (Pre Test) ... 48

Gambar 4. Grafik Tingkat Penguasaan Siswa pada Pre Test ... 49

Gambar 5.Grafik Ketuntasan Belajar Siswa pada Tes Pemahaman Konsep I 54

Gambar 6. Grafik Tingkat Penguasaan Siswa pada Siklus I ... 54

Gambar 7. Grafik Ketuntasan Belajar Siswa pada Tes Pemahaman Konsep II ... 65

Gambar 8. Grafik Tingkat Penguasaan Siswa pada Siklus II ... 66

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kisi-kisi Tes Pemahaman Konsep Siswa ... 39

Tabel 2. Tingkat Penguasaan Siswa ... 42

Tabel 3. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ... 43

Tabel 4. Hasil Pemerolehan Nilai Siswa pada Saat Tes Awal (Pre Test) ... 47

Tabel 5. Deskripsi Tingkat Penguasaan Siswa Pada Saat Pre Test ... 48

Tabel 6. Hasil Nilai Siswa pada Saat Tes Pemahaman Konsep I ... 52

Tabel 7. Deskripsi Tingkat Penguasaan Siswa Pada Saat Tes Pemahaman Konsep I ... 53

Tabel 8. Lembar observasi guru pada saat siklus I ... 56

Tabel 9. Lembar observasi guru pada saat siklus II ... 61

Tabel 10. Hasil Pemerolehan Nilai Siswa pada Saat Tes Pemahaman Konsep II ... 64

Tabel 11. Deskripsi Tingkat Penguasaan Siswa Pada Saat Tes Pemahaman Konsep II ... 65

Tabel 12. Rekapitulasi Nilai Pre Test, Tes Pemahaman Konsep I, dan Tes Pemahaman Konsep II ... 68

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan I

dan Pertemuan II ... 75

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan I dan Pertemuan II ... 84

Lampiran 3. Kisi-kisi Soal Pre Test ... 93

Lampiran 4. Kisi-kisi Soal Tes Pemahaman Konsep Siklus I ... 97

Lampiran 5. Kisi-kisi Soal Tes Pemahaman Konsep Siklus II ... 101

Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa Pertemuan I Siklus I ... 105

Lampiran 7. Lembar Kerja Siswa Pertemuan II Siklus I ... 107

Lampiran 8. Lembar Kerja Siswa Pertemuan I Siklus II ... 109

Lampiran 9. Lembar Kerja Siswa Pertemuan II Siklus II ... 111

Lampiran 10. Lembar Observasi Kemampuan Guru Siklus I ... 113

Lampiran 11. Lembar Observasi Kemampuan Guru Siklus II ... 115

Lampiran 12. Angket Respon Siswa Terhadap Model Pembelajaran Guided Inquiry Siklus I ... 117

Lampiran 13. Angket Respon Siswa Terhadap Model Pembelajaran Guided Inquiry Siklus II ... 118

Lampiran 14. Daftar nama siswa kelas IV SD Negeri 101774 Sampali ... 119

Lampiran 15. Hasil Jawaban Siswa Pada Saat Pre Test... 120

Lampiran 16. Hasil Jawaban Siswa Pada Saat Tes Pemahaman Konsep I ... 122

Lampiran 17. Hasil Jawaban Siswa Pada Saat Tes Pemahaman Konsep II... 124

(14)

Lampiran 19. Tabulasi Nilai Hasil Jawaban Siswa Pada Saat Tes

Pemahaman Konsep I ... 128 Lampiran 20. Tabulasi Nilai Hasil Jawaban Siswa Pada Saat Tes

Pemahaman Konsep II ... 130 Lampiran 21. Hasil Pemerolehan Nilai Siswa pada Saat Tes Awal

(Pre Test) ... 132 Lampiran 22. Hasil Pemerolehan Nilai Siswa pada Saat Tes Pemahaman

Konsep I ... 133 Lampiran 23. Hasil Pemerolehan Nilai Siswa pada Saat Tes Pemahaman

Konsep II ... 134 Lampiran 24. Rekapitulasi Nilai Pre Test, Tes Pemahaman Konsep I,

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kurikulum berbasis kompetensi (termasuk Kurikulum 2013) mulai diintroduksikan secara luas di sekolah-sekolah sejak tahun 2013 di seluruh Indonesia. Implementasi secara terbatas ini dimulai dari kelas I sampai IV untuk tingkat Sekolah Dasar/Madrasah Ibtida’iyah (SD/MI) dan kelas-kelas lainnya dilakukan secara bertahap pada tahun-tahun berikutnya. Walaupun SD Negeri 101774 Sampali belum mulai mengimplementasikan embrio Kurikulum 2013 ini, namun semua guru di SD tersebut sudah mulai dibekali aspek implementasi kurikulum tersebut. Dipihak lain, semua siswa juga diharapkan mempunyai kemampuan yang relevan dengan kompetensi inti yang sudah dicanangkan. Termasuk pemahaman konsep khususnya pada mata pelajaran IPA yang memfokuskan siswa agar berupaya mengalami, menjelajahi, menelusuri dan memperoleh sendiri konsep pelajaran tersebut sehingga membawa perubahan pada sikap dan pengetahuannya, dan salah satunya dapat dilihat dari hasil belajar siswa di sekolah.

(16)

Bahkan untuk aspek scientific process yang terbatas saja sebagian besar siswa masih belum menguasainya, misalnya pada pemahaman mengenai alat-alat untuk pengamatan dan pengukuran objek IPA. Sebagian besar siswa belum mampu mengidentifikasi permasalahan, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, dan juga membuat tabel pengamatan, meskipun materi pelajaran sangat mendukung.

Selain itu ditemukan juga fakta bahwa siswa kelas IV memperoleh rata-rata hasil belajar mata pelajaran IPA tahun ajaran 2013/ 2014 semester 1 sebesar 63,9. Sedangkan KKM di SD Negeri 101774 Desa Sampali Kecamatan Percut Sei Tuan untuk mata pelajaran IPA adalah 65. Jika dicermati rata-rata hasil belajar IPA siswa masih lebih rendah dibandingkan KKM yang telah ditentukan. Bahkan hasil analisis peneliti, dari 40 siswa sebanyak 14 siswa atau 35% yang memperoleh nilai lebih dari 65 sedangkan 26 siswa atau 65% masih memperoleh nilai kurang dari 65. Hasil observasi awal peneliti menunjukkan bahwa rata-rata maupun persentase ketuntasan hasil belajar IPA siswa secara kelas masih sangat rendah.

(17)

bersikap sains. Namun kenyataannya, masih banyak siswa yang belum memahami produk-produk sains, memahami dan terampil melakukan proses sains serta memiliki sikap sains. Dalam hal ini, perlu langkah dan upaya lain untuk meningkatkan pemahaman konsepsiswa dalam sains.

Ketercapaian kompetensi atau tujuan belajar sangat dipengaruhi oleh guru. Untuk membangun kompetensi pada aspek kerja ilmiah itu (sehingga siswa mempunyai scientific skill), dipandang perlu adanya bimbingan dan pancingan dari guru. Penggunaan guided inquiry dirasa tepat untuk maksud ini. Latihan memahami, kreatif, latihan mengembangkan keingintahuan (curiosity), berpikir analitis dan juga latihan menggunakan indera dan alat bantu indera serta alat-alat lain, sangat diperlukan untuk keterampilan melakukan kerja ilmiah tersebut.

Dalam pembelajaran IPA (teaching on science) yang berkaitan dengan kerja ilmiah, adalah sangat tepat jika guru memilih dan menerapkan metode

(18)

Siswa tingkat Sekolah Dasar (SD) dipandang masih sangat memerlukan bantuan dan bimbingan guru dalam melakukan berbagai kegiatan belajar, terutama dalam kaitannya dengan pembangunan pengetahuan dan pemahaman mereka. Bagaimana menangkap permasalahan dari suatu fakta atau gejala alam, bagaimana merumuskan permasalahan ini, sampai dengan bagaimana menemukan pemecahan permasalahan, siswa (khususnya siswa SD Negeri 101774 Desa Sampali Kecamatan Percut Sei Tuan) masih perlu dibimbing guru apalagi jika dilihat dari hasil observasi, bahwa selama ini dalam belajar IPA siswa belum dibiasakan melakukan inquiry, melainkan lebih banyak mengikuti teori dalam pembelajaran ceramah sehingga banyak siswa yang kurang memahami materi yang disampaikan oleh guru.

Dengan guided inquiry dalam pembelajaran sains, siswa dibimbing oleh guru dalam membangun pengetahuan dan pemahaman mengenai objek dan persoalan sains. Dasar empiris, mengenai efektivitas guided inquiry bagi peningkatan pemahaman konsep siswa telah diberikan oleh banyak peneliti, antara lain Wahyu Hidayat (2005) dan Nina Soesanti (2005). Dalam penelitian yang terpisah di Sekolah Dasar, kedua peneliti tersebut menemukan bahwa guided

inquiry mampu memperbaiki respons siswa dalam belajar sains, serta

meningkatkan kualitas hasil belajarnya, baik pada ranah kognitif (pemahaman konsep). Dengan demikian semakin memperkuat keyakinan bahwa implementasi

guided inquiry ini dalam pembelajaran IPA akan mampu meningkatkan

(19)

Namun demikian, bagaimana implementasi model guided inquiry (inkuiri terbimbing) ini dalam meningkatkan pemahaman konsep siswa SD Negeri 101774 Desa Sampali Kecamatan Percut Sei Tuan, masih perlu dicermati dan diteliti. Berdasarkan latar belakang masalah, maka rencana penelitian ini sangat penting untuk dilakukan. Adapun penelitian yang akan dilakukan dengan judul: Implementasi Model Pembelajaran Guided Inquiry untuk Meningkatkan

Pemahaman Konsep Siswa pada Pelajaran IPA Kelas IV SD Negeri 101774 Sampali.”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka identifikasi masalah penelitian adalah :

1. Pemahaman konsep siswa dalam melakukan kerja ilmiah yang diharapkan dalam jenjang Sekolah Dasar masih jauh dari harapan, karena masih banyak siswa yang belum mampu merancang percobaan.

2. Pemahaman konsep yang merupakan bagian esensial dari produk pembelajaran IPA masih sangat kurang dilihat dari hasil belajar IPA siswa yang rendah.

3. Masih banyak siswa yang belum mampu memahami produk-produk sains, belum terampil melakukan proses sains serta belum memiliki sikap sains. 4. Siswa belum dibiasakan melakukan guided inquiry, melainkan lebih

(20)

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah: “Implementasi Model Pembelajaran Guided Inquiry untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa pada Pelajaran IPA Materi Energi dan Penggunaannya di Kelas IV SD Negeri 101774 Sampali T.A 2013/2014”.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah dengan mengimplementasikan model pembelajaran

guided inquiry dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pelajaran IPA

materi energi dan penggunaannya di kelas IV SD Negeri 101774 Sampali T.A 2013/2014?

E. Tujuan Penelitian

(21)

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :

1. Bagi siswa, dapat memperbaiki hasil belajar siswa khususnya pada materi energi dan penggunaannya.

2. Bagi guru, memperoleh pengetahuan tentang mengembangkan model pembelajaran, salah satunya model pembelajaran guidedinquiry.

3. Bagi sekolah, sebagai masukan dalam meningkatkan hasil belajar IPA dan meningkatkan kualitas pendidikan.

4. Bagi penulis, untuk memperdalam pengetahuan penulis dalam meningkatkan kualitas pendidikan dalam pembelajaran IPA.

(22)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa model pembelajaran guided inquiry dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa pada Pelajaran IPA Kelas IV SD Negeri 101774 Sampali T.A 2013/2014. Hal ini terbukti dari:

1. Nilai rata-rata siswa pada saat Pre Test sebesar 44 meningkat menjadi 62 pada siklus I dan meningkat menjadi 80,5 pada siklus II.

2. Sebelum dilaksanakan tindakan, kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal masih sangat rendah dan belum berhasil yaitu 5 orang siswa atau 12,5% yang tuntas. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I diperoleh tingkat ketuntasan belajar yaitu 21 orang siswa atau 52,5% yang berarti secara keseluruhan siswa belum mencapai standar ketuntasan minimal. Hasil tes pada siklus II diperoleh tingkat ketuntasan belajar siswa yaitu 37 orang atau 92,5% yang berarti secara keseluruhan siswa sudah mencapai standar ketuntasan minimal diatas 85%.

(23)

B. SARAN

Dari hasil penelitian dan kesimpulan diatas, maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi siswa dalam upaya meningkatkan pemahaman konsep disarankan mengikuti pembelajaran melalui model guided inquiry dengan bantuan alat peraga agar siswa lebih aktif dan lebih berani mengungkapkan pendapatnya.

2. Bagi guru dalam mengajarkan Ilmu Pengetahuan Alam khususnya materi energi dan penggunaannya disarankan menggunakan model pembelajaran guided inquiry dengan bantuan alat peraga dan lembar kerja siswa sebagai alternatif untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa.

3. Bagi pihak sekolah agar kiranya dapat melakukan pengadaan sarana dan prasarana serta melakukan pelatihan tentang penggunaan metode pembelajaran yang dapat ditingkatkan.

(24)

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, dkk. 2011. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SD, SLB, dan TK. Bandung: Yrama Widya

Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Dewi, Rosmala. 2010. Profesionalisasi Guru Melalui Penelitian Tindakan Kelas. Pasca Sarjana Unimed

Faizi, Mastur. 2013. Ragam Metode Mengajarkan Eksakta pada Murid. Yogyakarta: Diva Press

Idha, Cheiriyah. 2009. Meningkatkan Pemahaman Konsep Mata Pelajaran Biologi melalui Performance Assessment. Guru Biologi SMP Negeri 17 Balikpapan . vol 3 no 2. Hal 69-70

Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada

Jauhar, Mohammad. 2011. Implementasi PAIKEM dari Behavioristik sampai Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustakaraya.

Kovalik, Susan. 2010. Kin’s Eye View of Science: a conceptual, integrated

approach to teaching science K-6. California: Corwin

Kuhlthau, Carol. 2007. Guided Inquiry Learning in The 21st Century. London: Libraries Unlimited

Sagala, Syaiful. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Sanjaya, Wina. 2008. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:

Kencana

---, Wina. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana

Santrock, W. Jhon. 2008. Psychologycal Education Second Edition.. Jakarta: Prenada Media Group.

(25)

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana

---. 2011. Model Pembelajaran Terpadu (Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana

Gambar

Gambar 1. Skema Penelitian Tindakan Kelas.................................................

Referensi

Dokumen terkait

Setelah dilakukan pengujian dikasarkannya permukaan spesimen dengan metode dipping in chemical baths (permukaan direndam dalam larutan kimia NaOH), hasil pengujian

Hasil penelitian dengan adanya sistem tersebut lebih memudahkan Mbelinger Store bisa mendata sesuai dengan lokasi dimana tempat pendistribusian itu berada secara baik

(2-tailed) untuk variabel pertumbuhan laba kotor dan pertumbuhan laba bersih adalah lebih besar dari 5% sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan pertumbuhan

Comments: This idea came to mind when looking to create 'simple features' data for some of the INSPIRE Application Schemas, which don't declare themselves as simple (in some

Dihasilkan rute distribusi dengan algoritma carke & wright adalah tiga rute dengan total jarak tempuh 180,7 km, rute dengan model penyelesaian Vehicle Routing Problem

1.22.01 BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN KELURAHAN. Program

Peraturaturan Daerah Kota Binjai Nomor 10 Tahun 2007 Tentang Perusahaan. Daerah Angkutan

Ambil satu persatu Resistor dengan kode angka dan huruf yang tersedia amati, kode-kode yang ada lalu masukan ke dalam tabel II?. Kapasitor dengan kode angka