Universitas Kristen Maranatha i
ABSTRAK
“Stashtie” merupakan koleksi busana ready-to-wear deluxe wanita yang terinspirasi dari salah satu tradisi kebudayaan Bulgaria, yaitu tradisi Baba Martha yang terletak di bagian eropa tenggara. Kata “Stashtie” pada judul koleksi berasal dari kata kebahagiaan yang diterjemahkan dalam bahasa Bulgaria, yaitu “Stashtie”. Pada koleksi busana ini, motif yang digunakan yaitu ornamen yang memiliki filosofi “The Live Life” yang dikemas dalam bentuk embriodery untuk menonjolkasn sisi etnik yang lebih kontemporer. Koleksi ini digabungkan dengan Trend Forecasting
Indonesia dengan tema besar Vigilant sub tema Numericraft.
Pada koleksi “Stashtie” ini warna yang digunakkan yaitu warna merah muda yang agak kusam pada warna dasar dan perpaduan warna merah pada motif, serta siluet yang digunakan yaitu body shape dan A-line dengan unsur geometrik dan asimetris untuk kesan fashionable dan etnik kasual yang ingin ditunjukkan. Bahan yang digunakan yaitu taffeta thick satin pada seluruh busana. Reka bahan yang digunakan yaitu teknik kerja tangan cross stitch dan kerja mesin yaitu teknik bordir.
Target market untuk koleksi “Stashtie” ini yaitu wanita karir dan memiliki ketertarikan dalam fashion ethnic dengan rentang usia 25-35 tahun. Koleksi busana “Stashtie” ini dapat digunakan dalam acara formal dan non formal, baik itu pergelaran seni seperti fashion show atau pameran seni, busana pendukung para
artist saat performance dan bisa juga digunakan untuk menghadiri acara perkumpulan wanita sosialita.
Universitas Kristen Maranatha ii
ABSTRACT
“Stashtie” is a deluxe ready to wear collection for women inspired by the one of Bulgarian tradition, which is tradition Baba Martha located in South East Europe. “Stashtie” on the tittle of the collection named from the word happiness is translated in Bulgarian, namely "Stashtie". On the collection, the patterns used are ornaments with philosophy “The Live Life” formed in embroidery to accentuate more contemporary ethnic. This collection was combined with Trend Forecasting Indonesia with grand theme Vigilant and sub theme Numericraft.
On “Stashtie” Collection, the color used are natural on the base dusty pink and combination of red colour on the patterns. The siluette used are body shape and A-line with geometric and asymmetric elements for fashionable touch to show the casual ethnic. The material used are thick Taffeta satin for entirely clothes. The material manipulation used are cross stitch by hand and machine assisted border technic.
“Stashtie” was targeted to fashionable career women and has sense of fashion ethnic, age range between 25-35 years old. The “Stashtie” collection can be worn in formal and informal occasions, whether its art performance such as fashion show, art exhibition, or as artist performances wardrobe, and it also could be worn to attend gatherings society woman.
Universitas Kristen Maranatha iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK………. i
KATA PENGANTAR……….……….. iii
DAFTAR ISI……….. iv
DAFTAR GAMBAR………. vii
DAFTAR LAMPIRAN……….………... viiii
BAB I PENDAHULUAN……….. 1
1.1 Latar Belakang…..……….………... 1
1.2 Masalah Perancangan……….……….. 2
1.3 Batasan Perancangan ………...… 2
1.4 Tujuan Perancangan………..……… 3
1.5 Metode Perancangan……..………...……… 3
1.6 Sistematika Penulisan……..……… 4
BAB II LANDASAN TEORI…... ………...….… 5
2.1 Teori Fashion………...……… 5
2.2 Teori Busana….………...…… 5
2.2.1 Pengertian Busana..………...… 6
2.2.2 Fungsi Busana...……….……… 6
2.2.2.1 Modesty (kesopanan)………. 7
2.2.2.2 Proteksi……….. 7
2.2.2.3 Dekorasi………. 7
2.3 Teori Pola dan Jahit……….... 8
2.4 Teori Desain...……….. 9
2.4.1 Unsur Desain………...……….……. 10
2.4.2 Prinsip Desain…………...……….…… 10
2.5 Teori Warna………... 11
Universitas Kristen Maranatha v
BAB III DESKRIPSI OBJEK STUDI………..… 13
3.1 Kebudayaan Bulgaria………..… 13
3.1.1Pertunjukkan seni….………..……...………….. 13
3.2 Tradisi Bulgaria………..………. 13
3.2.1 Simbolis Martenitsa…...………..…….. 14
3.3 Kostum Tradisional………. 15
3.4 Trend Forecasting 2016/2017 “Grey Zone”………..….. 16
3.4.1 Tema “Vigilant”……….…………..…. 17
3.4.2 Sub Tema “Numericraft”………... 18
BAB IV KONSEP PERANCANGAN………..… 19
4.1 Perancangan Umum……….… 19
4.1.1 MoodBoard………..……….. 19
4.1.2 Konsep……….…….. 20
4.1.3 Koleksi Desain……….…….. 20
4.2 Perancangan Khusus……… 21
4.2.1 Desain I……….. 21
4.2.1 Desain II……… 22
4.2.1 Desain III………...… 23
4.2.1 Desain IV………..………. 24
4.3 Perancangan Detail………..……… 24
4.3.1 Teknik Cross Stitch……… 25
4.3.2 Jahitan Bordir..……….…………. 25
BAB V PENUTUP……… 26
5.1 Simpulan……….. 26
5.2 Saran……… 27
DAFTAR PUSTAKA……… 28
BIODATA PENULIS………....…… 41
Universitas Kristen Maranatha vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 : Metode Perancangan………... 3
Gambar 2.1 : Colour Chart Sherwin Williams………....….. 12
Gambar 3.1 : Festival Baba Martha………. 14
Gambar 3.2 : Martenitsa……….. 15
Gambar 3.4 : Buku Trend Forecasting Grey Zone……….……….. 17
Gambar 3.5 : Tema “Vigilant” Pada Buku Trend Forecasting Grey Zone……….. 17
Gambar 3.6 : Sub Tema “Numericraft” Pada Buku Trend Forecasting Grey Zone………..……… 18
Gambar 4.1 : Mood Board Inspirasi Desain………....………. 19
Gambar 4.2 : Tampak Depan………..………….. 20
Gambar 4.3 : Tampak Belakang……… 21
Gambar 4.4 : Look 1……….. 21
Gambar 4.5 : Look 2………. 22
Gambar 4.6 : Look 3………. 23
Gambar 4.7 : Look 4………. 24
Gambar 4.8 : Cross stitch motif/simbol “The Live Life”………. 25
Universitas Kristen Maranatha vii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A Mindmap…………...……… 32
LAMPIRAN B Rincian Ukuran Model……….. 33
LAMPIRAN C Pola………..……….. 35
LAMPIRAN D Rincian Harga……… 39
LAMPIRAN E Foto Busana……….……….. 43
LAMPIRAN F Material……….. 47
LAMPIRAN G Reka Bahan……… 48
LAMPIRAN H Proses……… 49
Universitas Kristen Maranatha
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Kebudayaan tradisional merupakan keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil
karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri dari
manusia dengan cara belajar, menurut Koentjaraningrat(1974), Kebudayaan
tradisional merupakan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakan
untuk memahami lingkungan. Pengetahuan yang diyakini menjadi sumber bagi
sistem penilaian baik dan buruk, hal ini mengandung nilai-nilai moral yang
bersumber dari pandangan hidup dan pada etika yang dimiliki oleh setiap manusia.
Kebudayaan dapat menginterprestasi berbagai gejala peristiwa, simbol-simbol,
kebiasaan dan juga kesenian oleh para warga masyarakat. Salah satunya adalah
tradisi Baba Martha yang sebagian dari kebudayaan tradisional.
Bulgaria menyimpan banyak keragaman budaya dari tarian, bahasa, kain, pakaian
tradisional, dan tradisi yang menjadi salah satu bagian kebudayaan yang dilestarikan
hingga saat ini, yang di tampilkan pada festival kebudayaan setiap tahunnya. Baba
Martha ialah salah satu tradisi dari Bulgaria yang terletak di Eropa Tenggara, yang
diselenggarakan di seluruh daerah Bulgaria dan paling penting dilakukan oleh
seluruh masyarakat Bulgaria. Koleksi ini berjudul “Stashsie” yang memiliki arti
kebahagiaan dalam bahasa Bulgaria. Melalui koleksi “Stashtie” ini akan mengangkat
filosofi dari tradisi tersebut yang memiliki arti kebahagiaan, keinginan, dan
kesejahtearaan dalam masyarakat menjalani tradisi Baba Martha ini, yang akan
dikembangkan melalui salah satu motif Bulgaria yang ada pada busana tradisi Baba
Martha yang memiliki arti “The live life” atau gambaran kehidupan dari motif
tersebut, konsep tersebut akan diwujudkan dalam bentuk busana yang lebih
sederhana dan modern bagi masyarakat urban saat ini. Melalui koleksi
Ready-To-Wear Deluxe diharapkan busana yang mengandung unsur etnik bisa diterima dan
Universitas Kristen Maranatha
2
Pengembangan dalam bentuk modern diwujudkan melalui penggabungan salah satu
baju tradisional Bulgaria yang disebut “saya” digunakan pada tradisi Baba Martha
dengan Trend Forecast 2017/2018 “Vigilant dan Sub tema “Numericraft”. Koleksi
busana bersiluet A-line dan bodyshape. Dari berbagai inspirasi trends diatas target
market pada koleksi Ready-To-Wear Deluxe ditujukan khususnya kepada wanita
karir dan fashionable dengan rentang usia 25-35 tahun memiliki karakter
ketertarikan pada busana etnik kasual, berwawasan luas dan menghargai kebudayaan
manapun.
1.2Masalah Perancangan
Berdasarkan latar belakang yang telah dibahas di atas, maka masalah perancangan
yang ditemukan yaitu sebagai berikut.
1. Bagaimana mengadaptasi kebudayaan tradisional Bulgaria yang berupa
tradisi Baba Martha ke dalam konsep busana Ready to Wear Deluxe yang
berjudul “Stashtie” ?
2. Bagaimana ciri khas dari tradisi Baba Marta di terapkan di konsep busana
Ready to Wear Deluxe yang berjudul “Stashtie” ?
3. Bagaimana mengembangkan busana tradisional “saya” pada perayaan tradisi
Baba Martha menjadi desain busana Ready to Wear Deluxe yang modern ?
4. Bagaimana menyatukan trend forecasting 2017/2018 yang ber-sub tema
“Numericraft” dengan konsep desain Baba Martha ?
1.3Batasan Perancangan
Batasan dibuat untuk menjaga kesatuan dalam sebuah koleksi dan menjadikan
desain busana menjadi tepat sasaran. Batasan perancangan dari koleksi ini yaitu
sebagai berikut.
1. Konsep terinspirasi dari tradisi Baba Martha yang berasal dari Bulgaria.
Konsep inspirasi tersebut digabungkan dengan trend forecasting 2107/2018
sub tema “Numericraft”.
2. Siluet yang di ambil dari busana tradisional tradisi Baba Martha
dikembangkan menjadi koleksi busana Ready to Wear Deluxe yang lebih
Universitas Kristen Maranatha
3
3. Warna yang digunakan dalam busana mengambil beberapa warna inspirasi
dari trend forecasting 2017/2018 sub tema “Numericraft” yaitu burlywood
(krem) dusty merah muda, merah, cokelat yang menjadi warna utama pada
busana.
4. Material yang digunakan yaitu kain Taffeta Thick Satin.
5. Manipulating yang digunakan kombinasi dari cross stitch dengan teknik
bordir.
6. Target market ditujukan untuk khususnya wanita karir yang ber-sosialita dan
fashionable dengan rentang usia 25-35 tahun memiliki karakter ketertarikan
pada busana casual ethnic, berwawasan luas dan menghargai kebudayaan
manapun.
1.4 Tujuan Perancangan
Ada pun tujuan perancangan koleksi busana Ready to Wear Deluxe yaitu sebagai
berikut.
1. Mengembangkan busana tradisional menjadi busana casual ethnic yang lebih
moderen kepada masyarakat luas agar lebih bisa menghargai sebuah
kebudayaan dimana pun mereka berada.
2. Mengembangkan motif yang merupakan ciri khas dari tradisi Baba Martha,
yaitu motif “The Live Life” yang akan diterapkan pada busana Ready to
Wear Deluxe.
3. Mengembangkan busana tradisional menjadi busana Ready to Wear Deluxe
dengan tidak menghilangkan ciri khas dari baju tradisional “saya”, seperti
warna dan motifnya.
4. Menerapkan proses kerja tangan dan kerja mesin yang sesuai dengan trend
forecasting 2017/2018 sub tema “Numericraft” ke dalam busana Ready to
Universitas Kristen Maranatha
4 1.5 Metode Perancangan
Tahapan-tahapan dalam proses desain, produksi, dan pasca produksi :
Gambar 1.1 Metode Perancangan
Sumber: Dokumentasi Pribadi
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan tugas akhir ini dibagi menjadi lima bab dengan
rincian sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan, berisi penjelasan tentang latar belakang perancangan, masalah
perancangan, batasan masalah, tujuan perancangan, metode perancangan, dan
sistematika penulisan.
BAB II Kerangka Teori, berisi tentang teori-teori yang berkaitan dengan desain dan
dapat memperkuat konsep. Teori yang diangkat yaitu teori desain, teori fashion,
teori busana, teori pola jahit, teori reka bahan tekstil, dan teori warna.
BAB III Deskripsi Objek Studi, berisi pembahasan sumber inspirasi secara
mendalam. Dalam laporan ini, yaitu pembahasan tentang tradisi Baba Martha yang
Ide / Konsep Desain Produksi ( bordir & cross stitch )
Universitas Kristen Maranatha
5
menjadi inspirasi utama perancangan, tren Vigilant dengan subtema Numericraft.
BAB IV Konsep Perancangan, terbagi menjadi empat bagian yaitu perancangan
umum, perancangan khusus, perancangan detail, dan proses pengerjaan. Bab ini
berisi tentang penjelasan konsep dan image board, ilustrasi busana, serta penjelasan
desain dari setiap busana.
BAB V Penutup, berisi simpulan koleksi busana serta saran yang berguna bagi
berbagai pihak untuk mengembangkan koleksi busana, hingga nantinya dapat
Universitas Kristen Maranatha 28
DAFTAR PUSTAKA
Tee Dina Midiani., dkk. 2013. Trend Forecasting 2017 “Grey Zone”. Jakarta
: BD+A Design.
Goet Poespo. 2005. Panduan Teknik Menjahit. Yogyakarta: Kanisius Yogyakarta
Davis, Fred. 1992. Fashion, Culture, and Identity. Chicago - USA: University of
Chicago Press.
A, Rianto, A. (2003) Teori Busana. Bandung: Yapemdo
Horn, J Marilyn/Lois M. Gurel. 1981. The Second Skin. Boston: Houghton Mifflin.
Sawahata and Kiki Eldridge. 2001. Color Harmony Workbook: A Workbook
and Guide to Creative Color Combinations. United States : Rockport.
Soekarno. 2002. Buku Penuntun Membuat Pola Busana Tingkat Dasar. Jakarta : PT
Gramedia Pustaka Umum
Williams, Sherwin. 2016. Colour Sheme
http://Sherwin-Williams.com
diakses pada tanggal 4 November 2016 pk. 13.37 WIB
Admin. 2014. Pengertian Desain Menurut Para Ahli
http://dilihatya.com/1230/pengertian-desain-menurut-para-ahli
diakses pada tanggal 4 November 2016 pk. 13.52 WIB.
Durcanin, Cyntia. 1999. What is fashion?.
http://www.pbs.org/newshour/extra/1999/10/what-is-fashion/
diakses pada tanggal 4 April 2016 pk. 08.00 WIB.
Wikipedia. 2016. Bulgaria
https://simple.wikipedia.org/wiki/Bulgaria
diakses pada tanggal 4 April 2016 pk. 22.02 WIB
Fitline. 2014. Pola Pakaian.
https://fitinline.com/article/read/pola-pakaian
diakses pada tanggal 4 April 2016 pk.20.03 WIB