• Tidak ada hasil yang ditemukan

MATRIKS HERMITIAN DAN FUNGSI MONOTON OPERATOR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MATRIKS HERMITIAN DAN FUNGSI MONOTON OPERATOR."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

MATRIKS HERMITIAN DAN FUNGSI MONOTON OPERATOR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Sains

Program Studi Matematika Konsentrasi Aljabar

Oleh

IRMATUL HASANAH 0905927

PROGRAM STUDI MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Matriks Hermitian dan Fungsi

Monoton Operator

Oleh Irmatul Hasanah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sains (S.Si) pada Fakultas Pendidikan Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Irmatul Hasanah 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Maret 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

IRMATUL HASANAH

MATRIKS HERMITIAN DAN FUNGSI MONOTON OPERATOR

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I

Dr. Rizky Rosjanuardi, M.Si NIP. 196901191993031001

Pembimbing II

Dr. Sumanang Muhtar Gozali, M.Si NIP. 197411242005011001

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Matematika

(4)

ABSTRAK

Suatu matriks Hermitian adalah matriks kompleks berukuran yang memenuhi dimana adalah adjoin dari dan didefinisikan sebagai ̅ Matriks Hermitian memiliki beberapa karakteristik, diantaranya matriks Hermitian dapat didiagonalkan secara uniter, artinya terdapat matriks uniter sehingga membentuk matriks diagonal . Kemudian matriks Hermitian memiliki nilai eigen berupa bilangan real.

Dengan karakteristik-karakteristik tersebut, dapat didefinisikan sebuah fungsi dari matriks Hermitian. Suatu fungsi real yang kontinu pada interval disebut monoton operator pada jika untuk setiap matriks Hermitian yang nilai eigennya terletak di dan maka . Selanjutnya, pada skripsi ini akan dibahas beberapa contoh fungsi monoton yang juga merupakan fungsi monoton operator seperti fungsi pada setiap interval dan contoh fungsi monoton tetapi bukan merupakan fungsi monoton operator seperti fungsi pada .

Kata kunci: matriks Hermitian, matriks uniter, nilai eigen, fungsi monoton

(5)

vi

ABSTRACT

A Hermitian matrix is a complex matrix of size that satisfies where is the adjoint of and is defined as ̅ . Hermitian matrix has several characteristics, including didiagonalkan Hermitian can be unitary, meaning that there is a unitary matrix to form a diagonal matrix . Then the Hermitian matrix has eigenvalues a real number.

With these characteristics, can be defined a function of Hermitian matrix. real function is continuous on the interval is called operator monotone on if for any Hermitian matrix whose eigenvalues lie in and then . Furthermore, in this paper we will present several examples which monotone functions is also monotone operator functions such as the function for all at every interval and sample monotone function but it is not a monotone operator functions as functions on .

Keywords: Hermitian matrix, unitary matrix, eigenvalues, operator

(6)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ... ...i

KATA PENGANTAR ... ..ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... .iii

ABSTRAK ... .vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR SIMBOL ... .ix

BAB I. PENDAHULUAN ... .1

1.1 Latar Belakang ... .1

1.2 Perumusan Masalah ... .2

1.3 Tujuan Penulisan ... .2

1.4 Manfaat Penulisan ... .3

1.5 Sistematika Penulisan ... .3

BAB II. OPERATOR DI RUANG HILBERT ... .5

2.1 Bilangan Kompleks ... .5

2.2 Ruang Vektor Kompleks ... .6

2.3 Matriks ... .7

2.4 Transformasi Linear ... .9

(7)

2.6 Operator di Ruang Hilbert ... 19

BAB III. MATRIKS HERMITIAN ... 24

3.1 Matriks Uniter ... 24

3.2 Matriks Hermitian ... 26

3.3 Nilai Eigen pada Matriks Hermitian ... 30

3.4 Konsep Urutan pada Matriks Hermitian ... 31

BAB IV. FUNGSI MONOTON OPERATOR ... 33

4.1 Fungsi Real Kontinu ... 33

4.2 Fungsi Konveks dan Fungsi Konkaf ... 34

4.3 Fungsi dari Matriks Hermitian ... 34

4.4 Fungsi Monoton Operator ... 35

4.5 Operator Konveks dan Operator Konkaf ... 46

4.6 Fungsi Monoton Operator dan Fungsi Operator Konkaf ... 46

BAB V. PENUTUP ... 50

5.1 Kesimpulan ... 50

5.2 Rekomendasi ... 50

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penulisan

Sebuah operator linear pada ruang Hilbert kompleks berdimensi hingga

dapat dinyatakan dalam bentuk matriks yang terkait dengan basis tertentu. Salah

satu bentuk matriks kompleks yang khusus adalah matriks Hermitian karena

memiliki karakteristik dapat didiagonalkan secara uniter dan nilai eigennya adalah

bilangan real. Dengan karakteristik-karakteristik ini, dapat didefinisikan suatu

fungsi dari matriks Hermitian.

Suatu fungsi real yang kontinu pada interval disebut monoton operator

pada , dinotasikan , jika untuk setiap matriks Hermitian yang

semua nilai eigennya terletak di dan maka . Fungsi

untuk setiap pada setiap interval adalah fungsi

monoton yang juga adalah monoton operator. Sementara fungsi pada

adalah fungsi monoton tetapi bukan fungsi monoton operator sebab

terdapat matriks positif

sedemikian sehingga

positif tetapi tidak positif.

Berdasarkan dua contoh di atas, penulis tertarik untuk mengkaji lebih lanjut

(9)

2

Beberapa materi yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah ruang Hilbert,

operator linear dari ruang Hilbert, operator linear yang dinyatakan dalam bentuk

matriks, matriks uniter, matriks Hermitian, diagonalisasi matriks Hermitian,

konsep urutan pada matriks Hermitian, fungsi dari matriks Hermitian, fungsi

monoton operator, fungsi operator konveks, dan fungsi operator konkaf.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dalam penulisan skripsi ini, masalahnya

dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah bentuk fungsi dari matriks Hermitian?

2. Bagaimanakah kaitan fungsi monoton dengan fungsi monoton operator?

3. Bagaimanakah syarat perlu dan cukup sebuah fungsi monoton agar menjadi

fungsi monoton operator?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan skripsi ini, yaitu:

1. Untuk mengetahui bentuk fungsi dari matriks Hermitian.

2. Untuk mengetahui kaitan antara fungsi monoton dengan fungsi monoton

operator.

3. Untuk mengetahui syarat perlu dan cukup sebuah fungsi monoton agar

(10)

3

1.4 Manfaat Penulisan

Adapun manfaat penulisan ini adalah untuk mengetahui karakteristik dari

matriks Hermitian, bentuk fungsi dari matriks Hermitian, dan untuk mengetahui

bentuk serta karakteristik dari fungsi monoton operator beserta contohnya.

1.5 Sistematika Penulisan

Skripsi ini dibagi menjadi lima bab, yang pertama yaitu BAB I berisi

pendahuluan yang memuat latar belakang penulisan, perumusan masalah, tujuan

penulisan, manfaat penulisan, dan sistematika penulisan.

BAB II memuat konsep operator di ruang Hilbert, berisi konsep-konsep

penting yang mendasari matriks Hermitian dan fungsi monoton operator. Bab ini

memuat enam bagian, yaitu bilangan kompleks, ruang vektor kompleks, matriks,

transformasi linear, ruang Hilbert, dan operator di ruang Hilbert.

BAB III memuat konsep matriks Hermitian yang menjelaskan matriks

Hermitian dan karakteristiknya. Bab ini terdiri dari empat bagian, yaitu matriks

uniter, matriks Hermitian, nilai eigen pada matriks Hermitian, dan konsep urutan

pada matriks Hermitian.

Selanjutnya BAB IV memuat konsep fungsi monoton operator. Pada bab ini

dibahas fungsi monoton yang sekaligus merupakan fungsi monoton operator dan

fungsi monoton tetapi bukan merupakan fungsi monoton operator, juga kaitan

antara fungsi monoton operator dengan fungsi operator konkaf. Bab ini terdiri dari

(11)

4

fungsi monoton operator, operator konveks dan operator konkaf, fungsi monoton

operator dan fungsi operator konkaf.

Terakhir BAB V adalah penutup dari skripsi ini, berisi kesimpulan dari

kajian yang telah dibahas mulai dari BAB II sampai BAB IV dan rekomendasi

kepada pembaca untuk penelitian lebih lanjut.

(12)

BAB III

MATRIKS HERMITIAN

Pada bab ini, akan dibahas beberapa konsep penting dari matriks Hermitian

dan konsep-konsep lainnya yang berkaitan dengan matriks Hermitian. Matriks

Hermitian merupakan kelas dari matriks persegi khusus. Sebelum membahas

matriks Hermitian, ada konsep yang perlu diketahui, yaitu konjuget transpos.

Seperti yang telah dibahas pada bab sebelumnya, jika matriks (

berukuran dengan entri-entri bilangan kompleks, konjuget transpos yang

didefinisikan dengan ̅ adalah matriks berukuran dimana entri ke

nya adalah ̅̅̅̅.

Contoh 3.1 : Perhatikan matriks kompleks

Konjuget transpos adalah

̅ ( )

3.1 Matriks Uniter

Definisi 3.1.1 (Anton & Rorres, 2005: 818). Suatu matriks persegi dengan

(13)

25

Pernyataan dalam Definisi 3.1.1 ekuivalen dengan matriks disebut matriks

uniter jika . Berikut ini adalah contoh dari matriks uniter:

Contoh 3.1.2: Diberikan matriks

Maka

Akibatnya kita peroleh bahwa

Sehingga matriks adalah matriks uniter.

Teorema 3.1.3 (Anton & Rorres, 2005: 819). Jika adalah matriks berukuran

dengan entri-entri bilangan kompleks, maka pernyataan berikut ekuivalen

(a) adalah uniter

(b) vektor-vektor baris membentuk sebuah himpunan ortonormal di dengan

(14)

26

(c) vektor-vektor kolom membentuk suatu himpunan ortonormal di dengan

hasilkali dalam Euclidean.

Definisi 3.1.4 (Anton & Rorres, 2005: 820). adalah matriks kompleks

berukuran . dikatakan secara uniter dapat didiagonalisasi jika terdapat

matriks uniter sedemikian sehingga adalah matriks diagonal;

matriks dikatakan secara uniter mendiagonalisasi .

3.2 Matriks Hermitian

Kajian mengenai matriks Hermitian menjadi sangat penting karena matriks

Hermitian memiliki beberapa karakteristik. Salah satu karakteristik yang paling

utama dari matriks Hermitian yaitu memiliki nilai eigen berupa bilangan real

sehingga kita dapat mendefinisikan sebuah fungsi dari matriks Hermitian.

Definisi 3.2.1 (Anton & Rorres, 2005: 821). Suatu matriks persegi dengan

entri-entri bilangan kompleks disebut matriks Hermitian atau disebut juga self-adjoin

jika .

Contoh: Matriks

adalah matriks Hermitian, sebab

(15)

27

Definisi 3.2.2 (Anton & Rorres, 2005: 821). Matriks persegi dengan entri-entri

bilangan kompleks disebut normal jika

Setiap matriks Hermitian adalah normal karena dan

setiap matriks uniter adalah normal karena .

Teorema 3.2.3 (Anton & Rorres, 2005: 822). Jika matriks persegi dengan

entri-entri bilangan kompleks, maka pernyataan berikut ekuivalen

(a) secara uniter dapat didiagonalisasi.

(b) memiliki sebuah himpunan ortonormal yang terdiri dari vektor eigen.

(c) adalah matriks normal.

Kita perlu memperhatikan bahwa suatu matriks normal dapat

didiagonalisasi secara uniter dimana vektor-vektor kolomnya merupakan vektor

eigen dari dan vektor-vektor eigen yang berbeda dalam ruang eigen adalah

orthogonal.

Adapun prosedur untuk mendiagonalisasi sebuah matriks normal adalah

sebagai berikut:

Langkah 1. Tentukan basis dari setiap ruang eigen dari matriks .

Langkah 2. Gunakan proses Gram-Schmidt pada setiap basis dalam Langkah 1

(16)

28

Langkah 3. Bentuk matriks yang kolom-kolomnya adalah vektor-vektor basis

yang diperoleh dari langkah 2. Matriks ini secara uniter mendiagonalisasi .

Contoh 3.2.4:

)

Matriks adalah matriks Hermitian yang terdiagonalkan secara uniter. Perhatikan

bahwa polinomial karakteristik dari matriks adalah

kemudian persamaan karakteristik dari matriks adalah

(17)

29

Vektor eigen yang bersesuaian dengan nilai eigen adalah

jadi, ruang eigen berdimensi 1 dengan basis

Dengan proses Gram-Schmidt, ortonormalisasi vektor basis sehingga diperoleh

Dengan proses Gram-Schmidt, ortonormalisasi vektor basis sehingga diperoleh

(

)

(18)

30

Sehingga matriks yang diperoleh adalah matriks yang mendiagonalisasi

matriks .

3.3 Nilai Eigen pada Matriks Hermitian

Definisi 3.3.1 (Horn & Johnson, 1990: 35). Misalkan . Maka sebuah

vektor taknol pada disebut vektor eigen dari jika memenuhi persamaan

berikut

,

dimana adalah skalar real atau kompleks . Skalar disebut nilai eigen dari

dan disebut vektor eigen dari yang bersesuaian dengan nilai eigen .

(19)

31

Teorema 3.3.2 (Horn & Johnson, 1990: 170). Misalkan adalah matriks

Hermitian, maka

(a) adalah bilangan real untuk setiap ,

(b) nilai eigen dari adalah bilangan real

Bukti:

(a) Perhatikan bahwa .

kemudian ̅̅̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅̅̅̅̅ . Karena ̅̅̅̅̅̅̅, maka

adalah bilangan real.

(b) Misalkan nilai eigen dari adalah dan adalah vektor eigen yang terkait

dengan nilai eigen . Maka . Kemudian perhatikan bahwa

̅

Karena ̅, maka nilai eigen adalah bilangan real.

3.4 Konsep Urutan pada Matriks Hermitian

Konsep urutan pada matriks Hermitian ini merupakan konsep yang paling

penting dalam mendefinisikan sebuah fungsi monoton operator. Sifat urutan yang

digunakan adalah semidefinit positif atau positif.

Sebelum membahas konsep urutan pada matriks Hermitian, akan dibahas

terlebih dahulu mengenai hasilkali dalam standar pada . Misalkan .

Hasilkali dalam standar dari didefinisikan sebagai

(20)

32

dimana adalah adjoin dari yang didefinisikan sebagai ̅ .

Definisi 3.4.1. Misalkan adalah suatu matriks Hermitian. Matriks dikatakan

semidefinit positif atau positif (ditulis ) jika untuk setiap .

Selanjutnya, akan ditunjukkan bahwa jika adalah matriks Hermitian,

maka untuk setiap berlaku . Perhatikan bahwa

Kemudian, akan dibahas mengenai konsep urutan pada matriks Hermitian.

Misalkan dan adalah Matriks Hermitian. Jika artinya adalah

positif atau ditulis dengan , maka berdasarkan Definisi 3.4.1 diperoleh

(21)

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Misalkan adalah fungsi real yang monoton yang terdefinisi pada interval .

Jika adalah matriks Hermitian yang semua nilai eigen berada di , maka

fungsi dari matriks Hermitian didefinisikan dengan dan

(

)

Sebuah fungsi real yang monoton pada interval akan menjadi fungsi

monoton operator apabila untuk setiap dua matriks Hermitian dan yang

semua nilai eigennya berada pada dan memenuhi , maka .

Sebuah fungsi real monoton pada interval akan menjadi fungsi monoton

operator jika dan hanya jika fungsi adalah fungsi operator konkaf.

5.2 Rekomendasi

Dalam makalah ini, penulis mengkaji fungsi monoton operator, sedangkan

pada fungsi operator konkaf, penulis mengenalkan bentuk dan contohnya. Untuk

itu, disarankan kepada para pembaca untuk mengkaji lebih lanjut fungsi operator

(22)

51

Irmatul Hasanah, 2013

Matriks Hermitian Dan Fungsi Monoton Operator

Beberapa contoh konkrit yang penulis bahas adalah matriks Hermitian

dengan . Oleh karena itu, penulis harapkan kepada para pembaca

(23)

DAFTAR PUSTAKA

Bartle, R.G. & Sherbert, D.R. (2000). Introduction to Real Analysis, Third Edition. New York: John Wiley & Sons, Inc.

Bhatia, Rajendra. (1997). Matrix Analysis. New York: Springer.

Churchill, R.V & Brown, W.J. (1990). Complex Variables and Its Applications. Singapore: McGraw-Hill.

Horn, R.A. & Johnson, C.R. (1990). Matrix Analysis. New York: Cambridge University Press.

Howard, A. & Rorres, C. (2005). Elementary Linear Algebra, Ninth Edition. New York: John Wiley & Sons, Inc.

Howard, A. & Rorres, C. (2004). Aljabar Linear Elementer Versi Aplikasi Jilid 1 Edisi Kedelapan (Refina Indriasari & Irzam harmein, Trans.). Jakarta: Erlangga.

MacCluer, Barbara. D. (2009). Elementary Functional Analysis. New York: Springer.

Raeburn, I. (1993). Algebras: Lecture Notes From Courses at The University of Newcastle. Australia: University of Newcastle.

Retherford, J.R. (1993). Hilbert Space: Compact Operators and the Trace Theorem. Cambridge: University Press.

(24)

53

Uchiyama, Mitsuru. (2010). Linear Algebra and its Applications, Majorization and Some Operator monotone Function. Dalam Linear Algebra and Its Applications [Online], Vol 432 (2010), 6 halaman. Tersedia: http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0024379508005557.

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil perhitungan simulasi di atas menunjukkan bahwa sebenarnya pemerintah tidak perlu ragu mengambil kebijakan untuk melakukan koreksi terhadap HET pupuk

Adapun hubungan antara kebijakan umum dan arah kebijakan, serta program prioritas pembangunan daerah beserta indikator kinerja dan kerangka pendanaannya diuraikan

Hasil perhitungan debit puncak dengan metode rasional hampir sama dengan hasil pengamatan di lapangan, hal ini sesuai berdasarkan teori bahwa metode rasional

Berdasarkan hasil dan pembahasan pada teks debat Capres periode tahun 2014 – 2019 di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa proses derivasional, yakni sebagai suatu proses

PILIH peralatan optik yang paling sesuai untuk melihat objek yang jauh dengan lebih jelas. Jawapan [ murid mesti ingat FORMAT SOALAN MEMBUAT

Pada bab ini, akan dibahas landasan teori mengenai pembelajaran ilmu tajwid yang mengkhususkan pembelajaran mad dalam surat-surat juz amma berbasis android,

keadaan kesehatan hewan dalam waktu yang bersamaan dan dirancang untuk mengetahui keberadaan antibodi Brucellosis pada sampel serum sapi di Kabupaten Pinrang dan

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Ilmiah dengan judul Pembuatan pupuk kompos dari daun kelapa sawit