• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO-VISUAL BERITA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI EKSPOSITORIS : Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas X SMA PGRI 1 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN MEDIA AUDIO-VISUAL BERITA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI EKSPOSITORIS : Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas X SMA PGRI 1 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013."

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO-VISUAL BERITA

DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN

NARASI EKSPOSITORIS

(Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas X SMA PGRI 1 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

oleh

SWIE INDARTI

NIM 0902489

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO-VISUAL BERITA

DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN

NARASI EKSPOSITORIS

(Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas X SMA PGRI 1 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

oleh

Swie Indarti

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Swie Indarti 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO-VISUAL BERITA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI EKSPOSITORIS

(Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas X SMA PGRI 1 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

SKRIPSI

oleh Swie Indarti NIM 0902489

disetujui dan disahkan oleh Pembimbing I,

Drs. H. Khaerudin Kurniawan, M. Pd. NIP 196601081990021001

Pembimbing II,

Dra. Lilis Siti Sulistyaningsih, M. Pd. NIP 196012161986032001

diketahui oleh

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni,

Universitas Pendidikan Indonesia,

(4)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Penggunaan Media

Audio Visual Berita dalam Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Ekspositoris (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas X SMA PGRI 1 Bandung

Tahun Ajaran 2012/2013)” beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Juli 2013

Yang menyatakan,

Swie Indarti

(5)

ABSTRAK

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO-VISUAL BERITA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI EKSPOSITORIS

(Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas X SMA PGRI 1 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Swie Indarti (0902489)

Skripsi ini dilatarbelakangi oleh kesulitan siswa dalam mencari ide atau menemukan ide untuk kemudian dituangkan ke dalam bentuk tulisan karangan narasi ekspositoris. Menulis karangan narasi ekspositoris merupakan salahsatu kompetensi dasar aspek menulis dalam kurikulum yang harus dicapai oleh siswa kelas X SMA. Mencari ide atau menemukan ide untuk dituangkan dalam bentuk tulisan dapat diperoleh siswa dengan penggunaan media pembelajaran. Media pembelajaran dapat berupa audio visual berita. Siswa diharapkan dapat menemukan ide yang dituangkan dalam bentuk tulisan dengan menggunakan media audio visual berita. Peneliti menggunakan media audio visual berita dalam pembelajaran menulis karangan narasi ekspositoris.

Penelitian ini mempunyai tiga rumusan masalah, yaitu (1) bagaimana keefektifan media audio visual berita dalam pembelajaran menulis karangan narasi ekspositoris? (2) apakah tulisan/karangan narasi siswa mengalami perubahan dengan menggunakan media audio visual berita? (3) bagaimana karangan narasi eksopitoris siswa setelah menggunakan media audio visual berita? Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan media audio visual berita, mendeskripsikan apakah tulisan karangan siswa mengalami peningkatan/perubahan dengan menggunakan media audio visual berita, dan mendeskripsikan karangan narasi ekspositoris siswa setelah menggunaan media audio visual berita. Dengan menggunakan media audio visual berita, diharapkan siswa dapat memberikan pengalaman dan pengetahuan yang lebih mendasar dalam menulis karangan narasi ekspositoris.

Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen semu yang menggunakan satu kelas eksperimen. Kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi ekspositoris dengan menggunakan media audio visual berita dapat meningkatkan kemampuan menulis narasi ekspositoris siswa. Hal ini terlihat dari hasil skor rata-rata siswa pada saat prates dan pada saat postes menunjukan bahwa nilai yang diraih siswa mengalami peningkatan sebanyak 17,48 setelah menggunakan media audio visual berita dalam menulis karangan narasi ekspositoris. Penggunaan media audio visual berita juga lebih menarik perhatian siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, penggunaan media audio visual berita efektif digunakan dalam pembelajaran menulis karangan narasi ekspositoris untuk siswa kelas X SMA.

(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GRAFIK ... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masalah Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah Penelitian ... 6

1.3 Perumusan Masalah ... 7

1.4 Tujuan Penelitian ... 7

1.5 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II MEDIA AUDIO VISUAL BERITA DAN MENULIS KARANGAN NARASI EKSPOSITORIS 2.1Menulis Karangan Narasi ... 9

2.1.1 Pengertian Menulis ... 9

2.1.2 Tujuan Menulis ... 10

2.1.3 Karangan ... 12

2.1.3.1 Pengertian Karangan... 12

2.1.3.2 Klasifikasi Karangan ... 13

2.1.4 Tinjauan Umum Narasi ... 14

2.2Media Pembelajaran Audio Visual Berita... 17

2.2.1 Pengertian Media Pembelajaran ... 17

(7)

2.2.3 Definisi Media Audio Visual Berita ... 19

2.2.4 Peranan Media Audio-Visual Berita dalam Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Ekspositoris ... 20

2.2.5 Kelebihan dan Kelemahan Media Audio-Visual Berita ... 21

2.2.6 Tinjauan Umum Berita... 21

2.3Hipotesis Penelitian... ... 25

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 DesainPenelitian ... 26

3.2 Sumber Data Penelitian ... 27

3.2.1 Populasi Penelitian ... 27

3.2.2 Sampel Penelitian ... 28

3.3 Definisi Operasional... 28

3.4 Teknik Penelitian ... 29

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data ... 29

3.4.1.1 Instrumen Penelitian ... 29

3.4.1.2 Instrumen Perlakuan ... 32

3.4.2 Teknik Pengolahan Data ... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian ... 45

4.1.1 Pelaksanaan Penelitian ... 45

4.1.2 Analisis Data ... 46

4.1.3 Analisis Hasil Karangan Siswa dan Observasi ... 47

4.1.3.1 Analisis Hasil Karangan Siswa ... 47

4.1.3.2 Analisis Observasi ... 59

(8)

4.1.4.1 Analisis Data Nilai Prates Menulis Karangan Narasi

Ekspositoris ... 63

4.1.4.2 Analisis Data Nilai Postes Menulis Karangan Narasi Ekspositoris ... 65

4.1.5 Uji Reabilitas Antar Penimbang Nilai Prates dan Postes ... 68

4.1.5.1 Uji Reabilitas Antar Penimbang Data Prates ... 68

4.1.5.2 Uji Reabilitas Antar Penimbang Data Postes ... 71

4.1.6 Uji Normalitas Nilai Prates dan Postes ... 75

4.1.6.1 Uji Normalitas Nilai Prates... 75

4.1.6.2 Uji Normalitas Nilai Postes ... 77

4.1.7 Uji Korelasi Nilai Prates dan Postes ... 79

4.2 Pembuktian Hipotesis ... 82

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 82

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 87

5.2 Saran ... 88

DAFTAR PUSTAKA

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Populasi Penelitian ... 27

Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Karangan Narasi Ekspositoris... 29

Tabel 4.1 Kriteria Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran ... 60

Tabel 4.2 Lembar Observasi Aktivitas Siswa ... 60

Tabel 4.3 Perolehan Nilai Prates ... 64

Tabel 4.4 Perolehan Nilai Postes ... 65

Tabel 4.5 Selisih Nilai Prates dan Postes ... 66

Tabel 4.6 Tabel Guilford ... 68

Tabel 4.7 Data Hasil Antar Penimbang Nilai Prates ... 68

Tabel 4.8 Data Hasil Antar Penimbang Nilai Postes ... 72

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Data Prates ... 76

Tabel 4.10 Nilai Distribusi Frekuensi Normalitas Chi Kuadrat Prates ... 76

Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Data Postes ... 78

Tabel 4.12 Nilai Distribusi Frekuensi Normalitas Chi Kuadrat Postes ... 79

(10)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Hasil Menulis Karangan Narasi Ekspositoris ... 58

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

Program pembelajaran di masa sekarang ini seakan-akan belum memberikan hasil yang memuaskan. Tampak yang sering ditemui di kelas, suasana kelas tampak tegang dan membosankan. Dalam hal ini sudah saatnya para guru untuk memikirkan dan melakukan terobosan baru untuk mewujudkan pembelajaran yang berhasil sehingga seorang guru dituntut untuk kreatif dalam menjabarkan kurikulum.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 19 ayat 1 dinyatakan bahwa :

Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Pada dasarnya, pembelajaran merupakan sarana pembekalan diri untuk memecahkan berbagai persoalan hidup. Dalam pembelajaran pada sekolah, salah satu mata pelajaran wajib yaitu mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Dalam mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia mencakup empat aspek keterampilan, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat aspek tersebut tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya karena keempat aspek tersebut dapat meningkatkan kemampuan dalam berkomunikasi bagi siswa.

(12)

Menulis merupakan sebuah kegiatan menuangkan pikiran, gagasan, dan perasaan seseorang yang diungkapkan dalam bahasa tulis (Rosidi, 2009: 2).

“Memulai menulis jauh lebih sulit didaripada mengembangkan tulisan”

(Chaerdar dan Senny, 2007: 96), ini membuktikan bahwa kemampuan menulis lebih sulit dikuasai, dibandingkan dengan kemampuan menyimak, berbicara dan membaca. Keterampilan menulis menjadi salah satu keterampilan penting untuk dikuasai siswa, karena melalui kegiatan menulis, siswa dapat menuangkan ide, gagasan, dan kreativitas siswa dapat dikembangkan.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Iskandarwassid dan

Iis Ristiani dalam Jurnal Penelitian Pendidikan yang berjudul “ Peningkatan

Kemampuan Menulis Narasi Melalui Model Pembelajaran Teknik Visual-Auditif-Taktil (Penelitian pada Siswa Sekolah Dasar di Kabupaten Cianjur)”, kesulitan yang dialami siswa adalah sulitnya mencari dan memilih kata yang akan ditulis. Berdasarkan hasil survei serta studi pendahuluan diketahui bahwa kesulitan menulis yang dialami oleh para siswa tersebut selain kesulitan mencari dan memilih kata (faktor ketidakmampuan), kesulitan menulis juga dilatarbelakangi oleh faktor hati (faktor ketidakmauan). Ketidakmampuan dan ketidakmauan tersebut menyebabkan sulit munculnya keterampilan menulis pada siswa.

Selain hasil penelitian yang dilakukan oleh Iskandarwassid dan Iis, penelitian yang dilakukan oleh Lapipah terhadap siswa SMK 1 Bandung (Hikmah, 2012: 1) menunjukkan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam menulis (memilih kata, merangkai kalimat, dan sulit menuangkan pikiran secara teratur dan baik). Selain itu, siswa menganggap kegiatan menulis merupakan kegiatan yang membosankan dan tidak terlalu menarik.

(13)

Pendidikan (BSNP) dalam proses pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia sehingga dapat menghasilkan pembelajaran yang baik bagi siswa.

Setelah dilakukan wawancara dengan beberapa guru, pendapat tentang proses belajar, yaitu media yang menarik merupakan cara yang efektif untk menarik minat belajar siswa dalam pembelajaran. Pemanfaatan media menjadi salah satu masalah dalam proses pembelajaran. Permasalahan ini relevan dengan bukti yang empiris yang terjadi di lapangan. Hasil penelitian yang berkaitan tentang media pembelajaran yang dilakukan oleh Zeny Dwi

Cahyanto (2012) yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Menulis Puisi Untuk Kelas VIII SMP Berbasis Multimedia Interaktif”,

kemenarikan media pembelajaran menulis puisi mendapatkan persentase sebesar 77,5 %, sedangkan kelayakan media pembelajaran menulis puisi mendapatkan persentase sebesar 78,1%. Selain Zeny, Sumardy,dkk dalam

Jurnal Penetian Pendidikan yang berjudul “Pemanfaatan „SMS‟ sebagai Media Pengajaran Membaca dan Menulis Permulaan di Kelas Rendah”,

simpulan dari penelitian dapat diketahui bahwa pemanfaatan media dalam pembelajaran mengalami peningkatan hasil belajar siswa mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) >70% dengan SKM (Standar Ketuntasan Minimal) >75%. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Muhammad Rahmattullah (2011) yang berjudul “Pengaruh Pemanfaatan Media

Pembelajaran Film Animasi Terhadap Hasil Belajar”, simpulan dari

penelitian tersebut adalah hasil belajar siswa sesudah perlakuan (post-test) lebih baik dari sebelum perlakuan (pre-test). Hal ini berdasarkan nilai rata-rata siswa terjadi peningkatan sebesar 0.83.

(14)

Pada masa sekarang ini, banyak alat elektronik yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Berkaitan dengan kondisi tersebut, peneliti mempunyai ide untuk memanfaatkan alat elektronik audio visual berita dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.

Pemanfaatan berita sebagai media pembelajaran akan menunjang proses belajar mengajar di dalam kelas. Siswa dapat menggunakan media ini sebagai acuan untuk menulis wacana, misalnya menulis karangan narasi yang berkenaan dengan gaya ungkapan menceritakan atau menuturkan peristiwa atau kejadian dari awal hingga akhir yang seolah-olah pembaca mengalami sendiri peristiwa atau kejadian tersebut.

Dalam KBBI, wacana merupakan satuan bahasa terlengkap yang direalisasikan dalam bentuk karangan atau laporan utuh, seperti novel, buku, artikel, pidato, atau khotbah. Berdasarkan struktur genetik dan fitur bahasanya, wacana dikelompokan menjadi tiga, yaitu : (1) kelompok wacana naratif, (2) kelompok wacana deskriptif dan (3) kelompok wacana argumentatif. Kelompok wacana naratif dibagi beberapa genre seperti : (1) naratif itu sendiri, (2) rekon, (3) anekdot, (4) spoof, dan (5) item berita.

Dalam penelitian ini, peneliti membatasinya yang berkaitan dengan menulis karangan narasi. Keraf (1989: 136) membatasi narasi sebagai suatu bentuk wacana yang sasaran utamanya adalah tindak-tanduk yang dijalin dan dirangkaikan menjadi sebuah peristiwa yang terjadi dalam suatu kesatuan waktu. Narasi dibagi menjadi dua, yaitu narasi ekspositoris dan narasi sugestif. Narasi ekspositoris bertujuan untuk memberikan informasi kepada pembaca agar pengetahuannya bertambah luas, sedangkan narasi sugestif disusun dan disajikan dengan berbagai macam bentuk hingga menimbulkan daya khayal pembaca dengan tujuan menyampaikan sebuah makna kepada pembaca melalui daya khayal yang dimilikinya.

Penelitian-penelitian sebelumnya mengenai karangan narasi telah dilakukan oleh beberapa orang di antaranya oleh Nurhadi (2012) dalam

(15)

dalam Pembelajaran Menulis Karangan Narasi (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas X MA Al-Hidayah Tahun Ajaran 2011/2012)”, simpulan dari penelitian tersebut dapat diketahui bahwa kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi mengalami peningkatan. Hal ini berdasarkan nilai rata-rata prates siswa adalah 56,8 dan nilai rata-rata pascates siswa mengalami peningkatan nilai sebesar 10 menjadi 66,8.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Jannah (2012) dalam

skripsinya yang berjudul “ Efektivitas Penggunaan Media Tayangan Televisi

Cita-citaku TRANS7 dalam Pembelajaran Menulis Karangan Narasi (Penelitian Eksperimen pada Siswa kelas VII SMP Negeri 2 Bandung Tahun

Ajaran 2011/2012)”, simpulan dari penelitian tersebut adalah kemampuan

siswa kelas eksperimen dalam menulis karangan narasi mengalami peningkatan. Hal ini terbukti dari rata-rata yang diperoleh, yaitu sebesar 77,01 termasuk kedalam kategori baik, lebih besar dibandingkan dengan rata-rata

yang diperoleh saat sebelum menggunakan media tayangan televisi “Cita

-citaku” TRANS7, yaitu sebesar 69,38.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mariana (2008) dalam skripsinya yang berjudul “Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Sugestif dengan Menggunakan Media Lirik Lagu (Penelitian Kuasi Eksperimen di Kelas X-2 SMA Negeri 18 Bandung)”, simpulan dari penelitian tersebut adalah kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi sugestif dengan menggunakan media lirik lagu terjadi peningkatan. Hal ini dilihat dari hasil perhitungan uji hipotesis yang menunjukan bahwa rata-rata nilai pretes 50,88 dan rata-rata postes 68,69 serta nilai (27,031) > (1,697),

sehingga Ho ditolak dan H1 diterima.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Alhamuddin yang

berjudul “Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis ICT dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)”, berdasarkan observasi yang

(16)

pemanfaatan media pembelajaran berbasis ICT memberikan kesenangan, kemudahan, dan kecepatan dalam belajar, dan melibatkan siswa dalam kecanggihan teknologi tinggi. Disini teknologi mampu membangkitkan emosi positif dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan uraian di atas, penulis merasa perlu menggunakan audio visual berita sebagai media dalam pembelajaran keterampilan menulis karangan narasi ekspositoris. Hal inilah yang melatarbelakangi penulis untuk mengkaji lebih lanjut keefektifan penerapan pembelajaran menulis karangan narasi ekspositoris dengan menggunakan media audio visual berita bagi siswa. Peneliti menggunakan media audio visual berita ini dianggap cocok dan sesuai dengan permasalahan yang ada dalam pembelajaran menulis karangan narasi ekspositoris di SMA PGRI 1 Bandung. Adapun judul

penelitian ini adalah “Penggunaan Media Audio Visual Berita dalam Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Ekspositoris (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas X SMA PGRI 1 Bandung Tahun Ajaran

2012/2013)”.

1.2Identifikasi Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas, penulis mengidentifikasikan masalah dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1) menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang relatif sulit

dilakukan oleh siswa sehingga diperlukan sebuah metode pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan menulis

2) ada berbagai hambatan yang dihadapi siswa saat akan mulai menulis karangan narasi ekspositoris di antaranya sulit menuangkan ide yang sudah ada dalam pikiran ke dalam sebuah tulisan

3) penggunaan media pembelajaran yang sesuai sangatlah diperlukan dalam sebuah pembelajaran menulis

(17)

1.3 Perumusan Masalah

Perumusan masalah pada saat penelitian merupakan hal yang sangat penting. Hal ini dimaksudkan agar permasalahan yang akan di teliti menjadi terarah serta tidak terjadi penyimpangan dari permasalahan. Dalam penelitian ini, peneliti merumuskan masalah sebagai berikut :

1) bagaimana keefektifan media audio visual berita dalam pembelajaran menulis karangan narasi ekspositoris ?

2) apakah tulisan/karangan narasi siswa mengalami perubahan dengan menggunakan media audio visual berita?

3) bagaimana karangan narasi eksopitoris siswa setelah menggunakan media audio visual berita?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, maka tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) mendeskripsikan keefektifan media audio visual berita dalam pembelajaran menulis karangan narasi ekspositoris

2) mendeskripsikan apakah tulisan karangan narasi siswa mengalami peningkatan/perubahan dengan menggunakan media audio visual berita 3) mendeskripsikan karangan narasi ekspositoris siswa setelah menggunaan

media audio visual berita.

1.5 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :

1) bagi penulis, untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa dalam menulis karangan narasi ekspositoris

2) bagi guru, menjadi bahan pertimbangan dalam menetukan metode dan media pembelajaran yang sesuai serta menarik bagi siswa

(18)
(19)

26

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui keefektifan media audio visual berita dalam pembelajaran menulis karangan narasi ekspositoris. Adapun desain dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu dengan tipe one-group posttest design. Pada desain one-group

pretest-posttest design terdapat pretest sebelum diberi perlakuan. Dengan demikian,

hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan (Sugiyono, 2012: 110).

Secara kuantitatif, variabel-variabel dalam permasalahan pokok penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Variabel bebas (X), yaitu media audio visual berita

2) Variabel terikat (Y), yaitu pembelajaran menulis karangan narasi ekspositoris

Gb. Hubungan variabel bebas-terikat Keterangan :

X : media audio visual berita

Y : pembelajaran menulis karangan narasi ekspositoris

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengukuran sebelum dan sesudah suatu kelompok diberi perlakuan (pretest dan posttest). Desain ini digunakan secara sistematis dan terencana untuk mengetahui keefektifan penggunaan media audio visual berita terhadap kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris pada siswa kelas X SMA PGRI 1 Bandung. Tujuan pengambilan eksperimen untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Pola penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

(20)

27

Gb. Pengukuran pretest dan posttest

Keterangan :

E : kelas eksperimen

O1 : prates pada kelas eksperimen

O2 : postes pada kelas eksperimen

X : pembelajaran dengan menggunakan media audio visual berita Dalam desain ini, terdapat satu kelas eksperimen yang dipilih secara

sampling purposive, kemudian diberi prates (O1) untuk mengetahui keadaan

awal, kemudian diberi perlakuan khusus, yaitu penggunaan media audio visual berita (X), setelah itu dilakukan postes untuk mengetahui keefektifan dari perlakuan yang telah diberikan (O2).

3.2Sumber Data Penelitian 3.2.1 Populasi Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada siswa kelas X SMA PGRI 1 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013. Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui keefektifan yang signifikan pada keterampilan menulis karangan narasi ekspositoris dengan menggunakan media audio visual berita terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA PGRI 1 Bandung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA PGRI 1 Bandung.

Tabel 3.1

Populasi Jumlah

Siswa kelas X-1 43

Siswa kelas X-2 37

Siswa kelas X-3 40

(21)

28

Jumlah 160

3.2.2 Sampel Penelitian

Metode pengambilan sampel yang akan digunakan dalam satuan penelitian harus memperhatikan hubungan antara biaya, tenaga, dan waktu di satu pihak serta tingkat presisi yang dikehendaki di lain pihak. Sampel pada penelitian ini dilakukan secara sampling purposive, teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2012: 124).

Melalui cara sampling purposive, didapatkan satu kelas sebagai sampel dalam penelitian ini, yaitu kelas X-2 sebagai kelas eksperimen dengan pertimbangan kelas tersebut disarankan oleh guru Bahasa Indonesia kelas X SMA PGRI 1 Bandung. Selain itu, kelas ini ada ketersediaan waktu untuk melakukaan pendalaman materi tentang menulis karangan narasi dan memberikan respon pembelajaran yang baik sehingga diharapkan dapat mengikuti rangkaian penelitian dengan baik.

3.3 Definisi Operasional

Agar tidak terjadi kesalahan penafsiran terhadap judul, maka peneliti perlu menjelaskan definisi operasional variabel sebagai berikut.

1) Menulis karangan narasi ekspositoris ialah kegiatan menulis sebuah karangan yang mengisahkan suatu cerita atau peristiwa-peristiwa faktual, suatu yang ada dan benar-benar terjadi.

2) Media pembelajaran Audio Visual berita adalah media pembelajaran yang mengkombinasikan dua indra pada saat yang sama, yaitu indra pendengaran dan indra penglihatan.

(22)

29

3.4 Teknik Penelitian

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data 3.4.1.1 Instrumen Penelitian

Data yang penulis kumpulkan dalam penelitian ini adalah data yang penulis peroleh dengan menggunakan teknik tes dan nontes.

1) Teknik Tes

Untuk mengukur kemampuan siswa dalam aspek kognitif, atau tingkat penguasaan materi pembelajaran digunakan dengan cara tes. Tes sebagai alat ukur yang mempunyai standar yang obyektif sehingga dapat digunakan untuk mengukur dan membandingkan tingkat penguasaan materi pembelajaran siswa. Dalam penelitian ini, hasil tes biasanya diolah secara kuantitatif.

Dalam penelitian ini, lembar tes menggunakan tulisan karangan untuk mengukur kemampuan siswa. Lebih khususnya tes yang digunakan yaitu tes menulis karangan narasi ekspositoris. Teknik tes ini dilakukan untuk mendapatkan data berupa nilai, teknik ini dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan memberikan tes awal (prates) dan tes akhir (postes) menulis karangan narasi ekspositoris.

Hasil dari kedua tes tersebut dibandingkan untuk mengetahui sejauh mana keefektifan penggunaan media audio visual berita dalam kemampuan menulis karangan narasi ekspositoris. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan hasil karangan siswa pada saat sebelum dan sesudah diberi perlakuan berupa penggunaan media audio visual berita dalam pembelajaran menulis karangan narasi ekspositoris siswa.

Adapun kriteria penilaian karangan narasi ekspositoris yang dijadikan patokan penilaian untuk menganalisis hasil tes sebagai berikut:

Tabel 3.2

Kriteria Penilaian karangan narasi ekspositoris

No. Aspek yang dinilai Jumlah skor 1. Unsur-unsur narasi

a) Tokoh b) Alur

(23)

30

a) Hubungan isi dengan topik b) Pengembangan isi dengan

kedetilan peristiwa (sumber : Nurgiyantoro dimodifikasi, 2010: 433)

Nilai = ∑

∑ X 100

Deskripsi Penilaian

1. Unsur-unsur narasi a.Tokoh

Skor 4  pelukisannya jelas, wajar, dan dikembangkan

Skor 3  pelukisannya jelas, wajar, namun tidak dikembangkan Skor 2  pelukisannya kurang jelas, kurang wajar, dan

dikembangkan

Skor 1  pelukisannya kurang jelas, kurang wajar, dan tidak dikembangkan

b.Alur

Skor 4  berhubungan, logis, dan mengundang kejutan Skor 3  berhubungan, logis, dan tidak mengundang kejutan Skor 2  kurang berhubungan, kurang logis, namun mengundang kejutan

(24)

31

c.Latar

Skor 4  latar digambarkan secara jelas dan rinci

Skor 3  latar digambarkan cukup jelas namun tidak rinci Skor 2  latar digambarkan secara tidak jelas dan tidak rinci Skor 1  latar tidak digambarkan sama sekali

d.Sudut pandang

Skor 4  konsekuen, tepat, dan menarik Skor 3  konsekuen, tepat, dan tidak menarik

Skor 2  konsekuen, kurang tepat, dan tidak menarik

Skor 1  kurang konsekuen, kurang tepat, dan tidak menarik 2. Isi karangan

a.Hubungan isi dengan topik

Skor 4  seluruh karangan betul-betul sejalan dengan topik dan judul Skor 3  ada bagian isi karangan kurang cocok tetapi tidak

mengganggu pemahaman

Skor 2  ada bagian isi karangan tidak dimasukan dalam karangan yang dapat mengganggu pemahaman

Skor 1  ada bagian isi karangan tidak berhubungan dengan topik atau judul

b.Pengembangan isi

Skor 4  topik karangan dikembangkan secara maksimal sehingga isi karangan terasa lengkap

Skor 3  hal-hal yang dianggap perlu menurut topik ada dalam karangan walaupun tidak maksimal

Skor 2  isi karangan kurang dikembangkan sehingga mengganggu pemahaman

Skor 1  isi karangan hanya menyebutkan cerita secara global 3. Kebahasaan

a.Diksi

Skor 4  penggunaan kata-kata tepat dan bervariasi

(25)

32

Skor 2  ada beberapa penggunaan kata atau istilah (1-5 kata) yang kurang tepat dan mengganggu pemahaman

Skor 1  ada beberapa penggunaan kata atau istilah (6-10 kata) yang kurang tepat dan mengganggu pemahaman

b.Ejaan

Skor 4  tidak terdapat kesalahan ejaan

Skor 3  terdapat sedikit kesalahan ejaan (1-5 ejaan) dan tampaknya hanya karena tidak berhati-hati

Skor 2  terdapat sedikit kesalahan ejaan (1-5 ejaan) dan bersifat konsisten

Skor 1  terdapat kesalahan ejaan (6-10 ejaan) yang bersifat konsisten

2) Teknik Nontes

Teknik nontes dalam pengumpulan data ini dilakukan dalam bentuk observasi. Observasi digunakan untuk mengamati aktivitas siswa dengan lebih saksama selama pembelajaran menulis karangan narasi ekspositoris dengan penggunaan media audio visual berita. Lembar observasi di isi oleh observer. Setiap observer mengamati jalannya proses kegiatan belajar mengajar.

Data hasil observasi mengenai proses pembelajaran diolah dengan cara mendeskripsikan perhitungan skor dari setiap kategori yang diberikan observer.

3.4.1.2 Instrumen Perlakuan

Sebelum melaksanakan pembelajaran, penulis menyusun langkah-langkah sebagai berikut.

1) Perencanaan Pembelajaran

(26)

33

terdapat standar kompetisi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, dan hal lain yang dapat menunjang pembelajaran. Dalam RPP ini, penulis menyajikan kebutuhan yang relevan dengan pembelajaran dan kompetensi yang harus dikuasai siswa, yaitu menulis karangan narasi ekspositoris.

RPP yang penulis rumuskan, yaitu untuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas X-2 SMA PGRI 1 Bandung sebagai kelas eksperimen. Berikut ini merupakan rencana pembelajaran menulis karangan narasi ekspositoris:

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah : SMA PGRI 1 Bandung Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas : X/2

Semester : 1

Alokasi Waktu : 6 x 40 menit

A. STANDAR KOMPETENSI :

Menulis : Mengungkapkan informasi dalam berbagai bentuk paragraf (naratif, deskriptif, ekspositif)

B. KOMPETENSI DASAR :

4.1 Menulis gagasan dalam bentuk paragraf naratif

C. INDIKATOR :

a. membuat kerangka karangan narasi ekspositoris dengan penggunaan media berita

(27)

34

c. menyunting karangan narasi ekspositoris yang ditulis teman berdasarkan kronologis waktu, peristiwa, dan EYD

D. TUJUAN PEMBELAJARAN :

a. Siswa mampu membuat kerangka karangan narasi ekspositoris dengan penggunaan media berita

b. Siswa mampu mengembangkan kerangka karangan narasi ekspositoris dengan penggunaan media berita menjadi sebuah karangan narasi ekspositoris

c. Siswa mampu menyunting karangan narasi ekspositoris yang ditulis teman berdasarkan kronologis waktu, peristiwa dan EYD

E. MATERI POKOK PEMBELAJARAN :

a. Pengertian karangan narasi b. Ciri-ciri karangan narasi c. Jenis-jenis karangan narasi d. Bentuk khusus karangan narasi

e. Langkah-langkah membuat karangan narasi.

F. METODE PEMBELAJARAN :

a. Ceramah b. Diskusi c. Penugasan

G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN : Pertemuan ke-1

No. KEGIATAN ALOKASI

WAKTU

METODE

1. Kegiatan awal

a. Guru membuka pelajaran dengan

(28)

35

salam

b. Guru mengkondisikan kelas

c. Guru memberikan motivasi sebagai kegiatan apersepsi

d. Guru menyampaikan pokok materi hari ini

e. Guru menyampaikan tujuan pelajaran hari ini

tanya jawab

2. Kegiatan inti

a. Siswa mengemukakan pengalaman mereka dalam menulis karangan b. Siswa membuat karangan narasi

berdasarkan pengalaman pribadi dengan topik bencana dan tragedi (prates)

40 menit

c. Siswa dipancing pengetahuannya mengenai karangan narasi ekspositoris d. Siswa diberikan penjelasan mengenai

karangan narasi ekspositoris secara garis besar

e. Siswa difasilitasi jika masih ada hal yang belum mereka pahami

20 menit

3. Kegiatan akhir

a. Guru menyimpulkan materi pembelajaran hari ini

b. Guru memberikan penguatan materi kepada siswa

c. Guru bersama siswa merefleksi pembelajaran hari ini

d. Guru menginformasikan materi

(29)

36

Pertemuan ke-2

pelajaran berikutnya

e. Guru menutup pembelajaran dengan salam.

No. KEGIATAN ALOKASI

WAKTU

METODE

1. Kegiatan awal

a. Guru membuka pelajaran dengan salam

b. Guru mengkondisikan kelas

c. Guru memberikan motivasi sebagai kegiatan apersepsi

d. Guru menyampaikan pokok materi hari ini

e. Guru menyampaikan tujuan pelajaran hari ini

a. Siswa diingatkan kembali dengan materi mengenai karangan

b. Siswa diberikan materi secara gamblang mengenai karangan narasi dan bentuk-bentuk khusus dari karangan narasi ekspositoris

c. Siswa diminta untuk mengemukakan pengalaman mereka menulis sebuah karangan narasi ekspositoris.

Pendapat siswa diarahkan kearah langkah-langkah membuat karangan

(30)

37

narasi ekspositoris

d. Siswa diberikan penjelasan mengenai langkah-langkah membuat karangan narasi ekspositoris

e. Setelah siswa memahami materi, pembelajaran dilanjutkan kepada kegiatan menonton video rekaman siaran berita dengan berbagai topik berita, yaitu berita human interest, berita pendidikan, dan berita olah raga (eksperimen)

f. Siswa menyaksikan dengan seksama video rekaman siaran berita dengan berbagai topik yang akan ditayangkan dan mencatat pokok-pokok berita tersebut. Catatan penting ini meliputi unsur-unsur yang terdapat dalam karangan narasi ekspositoris (latar, setting, tokoh, dll)

g. Siswa memeriksa ulang catatan penting mereka buat selama proses siaran berlangsung. Jika dirasa

kurangkan, pemutaran video rekaman siaran berita diulang kembali

h. Siswa mengungkapkan hasil catatan penting sekait siaran tersebut didepan kelas

i. Siswa difasilitasi jika masih ada hal yang belum mereka pahami

3. Kegiatan akhir

a. Guru menyimpulkan materi

(31)

38

a. Guru membuka pelajaran dengan salam

b. Guru mengkondisikan kelas

c. Guru memberikan motivasi sebagai kegiatan apersepsi

d. Guru menyampaikan pokok materi hari ini

e. Guru menyampaikan tujuan pelajaran hari ini

a. Siswa diingatkan kembali dengan kegiatan sebelumnya, yaitu

menyaksikan video rekaman siaran berita dan membuat catatan penting sekait siaran tersebut

b. Pembelajaran dilanjutkan dengan

20 menit pembelajaran hari ini

b. Guru memberikan penguatan materi kepada siswa

c. Guru bersama siswa merefleksi pembelajaran hari ini

d. Guru menginformasikan materi pelajaran berikutnya

(32)

39

menyaksikan siaran berita dengan topik berita bencana dan tragedi c. Siswa menyaksikan dengan seksama

video rekaman siaran berita yang akan ditayangkan dengan topik berita bencana dan tragedi dan mencatat pokok-pokok berita tersebut. Catatan penting ini meliputi unsur-unsur yang terdapat dalam karangan narasi ekspositoris (latar, setting, tokoh, dll) d. Siswa diminta untuk membuat

kerangka karangan narasi ekspositoris berdasarkan catatan penting yang telah mereka buat. Untuk memaksimalkan kerangka karangan yang mereka buat, video rekaman siaran berita dengan topik berita bencana dan tragedi diputar kembali, siswa diminta untuk menyaksikan kembali dengan seksama

e. Siswa memeriksa dan melengkapi kerangka karangan yang mereka buat

f. Siswa mengembangkan kerangka karangan yang mereka buat menjadi sebuah karangan narasi ekspositoris utuh dengan memperhatikan unsur-unsur pembentuk karangan narasi ekspositoris serta dengan

menggunakan diksi dan ejaan yang

(33)

40

tepat. Sementara itu guru mengawasi jalannya proses pembelajaran

(postes)

g. Siswa difasilitasi jika masih ada hal yang belum mereka pahami

h. Siswa mengumpulkan hasil karangannya untuk kemudian dievaluasi

3. Kegiatan akhir

a. Guru menyimpulkan materi pembelajaran hari ini

b. Guru memberikan penguatan materi kepada siswa

c. Guru bersama siswa merefleksi pembelajaran hari ini

d. Guru menginformasikan materi pelajaran berikutnya

e. Guru menutup pembelajaran dengan salam.

10 menit

H. SUMBER DAN ALAT PEMBELAJARAN :

a. Buku paket mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas X b. Lembar kerja

c. Laptop d. LCD

e. Video rekaman siaran berita dengan berbagai materi isi berita

I. EVALUASI :

a. Jenis tagihan : tugas individu

(34)

41

2) Pelaksanaan Pembelajaran

Setelah RPP disusun, maka langkah selanjutnya adalah melaksanakan proses belajar mengajar sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Adapun langkah-langkahnya yaitu mengadakan prates, menyajikan materi dan memberikan perlakuan, dan mengadakan postes.

a. Pelaksanaan prates

Langkah pertama dalam pelaksanaan pembelajaran ini adalah mengadakan prates. Hal ini dimaksudkan agar penulis memperoleh data hasil menulis karangan narasi ekspositoris siswa sebelum siswa mendapatkan perlakuan menulis karangan narasi ekspositoris dengan menggunakan media audio visual berita. Pelaksanaan prates ini berlangsung 40 menit. Dalam Prates ini, siswa membuat sebuah karangan narasi ekspositoris tanpa diberi penjelasan tentang teori narasi ekspositoris dan tidak menggunakan media apapun. Singkatnya siswa membuat sebuah karangan narasi ekspositoris dengan hanya berbekal pengetahuan serta pemahaman yang mereka miliki.

b. Penyajian materi dan memberikan perlakuan

Setelah dilaksanakan prates, kegiatan selajutnya adalah penyajian materi dan pemberian perlakuan sesuai dengan rencana yang telah disusun dalam RPP. Penyajian materi ini menggunakan media audio visual berita dengan topik berita olah raga (sport news), topik berita hukum dan keadilan (law

and justice news), dan topik berita tentang aspek-aspek keterarikan

kemanusiawi atau minat insani (human interest news). Siswa diberikan pemaparan keterkaitan media audio visual berita dengan menulis karangan narasi ekspositoris. Pikiran siswa diarahkan pada stimulasi yang diberikan, sehingga siswa mulai memahami bagaimana menulis karangan narasi ekspositoris.

c. Pelaksanaan postes

(35)

42

karangan narasi ekspositoris berdasarkan cerita yang disajikan dalam video rekaman siaran berita dengan topik berita bencana dan tragedi (tragedy and

disaster news). Karangan narasi ekspositoris yang dibuat diharapkan lebih

baik daripada saat prates baik dari organisasi isi maupun kelengkapan unsur pembentuk karangan narasi ekspositoris itu sendiri. Pelaksanaan postes ini sama dengan waktu pelaksanaan prates, yaitu selama 40 menit.

3.4.2 Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan setelah semua data terkumpul. Adapun hasil tes diolah sebagai berikut :

1) menganalisis hasil prates dan postes siswa 2) mendeskripsikan hasil prates dan postes siswa

3) menentukan skor prates dan postes siswa, kemudian menentukan nilai dengan remus:

nilai =

X 100

4) uji reabilitas antar penimbang

Untuk menguji penilaian dilakukan lebih dari satu orang penimbang bagi setiap tes maka uji reabilitas dilakukan dengan mencari nilai

=

=

-

t =

Ʃ

-

=

t -

-

Setelah itu hasil data-data dimasukan kedalam format ANAVA reabilitas antar penimbang dilakukan dengan menggunakan rumus

R

=

(36)

43

5) uji normalitas data prates dan postes

Untuk menentukan teknik statistik yang akan dipakai terlebih dahulu menguji normalitas tes awal dan tes akhir pada kelas eksperimen, langkah-langkah yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

a) menentukanan nilai mean dengan rumus

X =

b) menentukan simpangan baku (standar deviasi)

sd =

c) mencari nilai Z, dengan rumus :

Z =

d) menguji hipotesis

 mencari rata-rata X1 dengan rumus :

̅̅̅̅ =

 mencari rata-rata X1 dan X2 dengan rumus :

̅̅̅̅ =

 mencari rata-rata deviasi dengan rumus :

md =

 mencari jumlah kuadrat deviasi dengan rumus :

Ʃ d = Ʃ -

 mencari uji-t dengan rumus :

t =

(37)

44

6) pengolahan data hasil observasi

Data mengenai proses pembelajaran dapat dianalisis dengan cara mendeskripsikan perhitungan skor dari setiap kategori yang diberikan oleh observer. (Subana, 2005 : 171)

Observasi dilakukan untuk menilai aktivitas siswa selama proses pembelajaran menulis karangan narasi ekspositoris dengan penggunaan media audio visual berita. Penilaian dilakukan oleh observer, cara menghitung rata-rata hasil ketiga observer adalah

R =

(38)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1Simpulan

Mengacu kepada hasil pengolahan dan analisis data dalam penelitian yang telah dilakukan oleh penulis dan sejalan dengan rumusan dan hasil pembahasan yang berkaitan dengan penggunaan media audio visual berita dalam pembelajaran menulis karangan narasi ekspositoris siswa kelas X SMA PGRI 1 Bandung maka pada bagian ini penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :

1) keefektifan media audio visual berita dalam pembelajaran menulis karangan narasi ekspositoris

Berdasarkan data penelitian yang diperoleh berupa hasil karangan narasi ekspositoris siswa dapat disimpulkan bahwa hasil karangan narasi ekspositoris siswa mengalami peningkatan sebelum menggunakan media audio visual berita dan sesudah menggunakan media audio visual siara berita. Hal ini dapat dilihat dari hasil skor rata-rata siswa pada saat pretest dan posttest yaitu 48,93 dan 65,27. Artinya, skor rata-rata siswa mengalami peningkatan sebanyak 17,48. Hal ini menunjukan bahwa media audio visual berita efektif digunakan dalam pembelajaran menulis karangan narasi ekspositoris.

2) tulisan/karangan narasi siswa mengalami perubahan dengan menggunakan media audio visual berita

(39)

dilakukan, diketahui bahwa rata-rata nilai karangan siswa mengalami peningkatan sebesar 17,48 poin. Peningkatan nilai ini dibarengi dengan adanya peningkatan pemahaman siswa terhadap penulisan karangan narasi ekspositoris.

3) hasil karangan narasi eksopitoris siswa setelah menggunakan media audio visual berita

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa hasil karangan narasi ekspositoris siswa setelah menggunakan media audio visual berita mengalami perubahan ke arah yang lebih baik baik dari segi kenarasian maupun ejaan yang digunakan. hal ini dilihat dari perolehan skor rata-rata siswa mengalami peningkatan sebanyak 17,48 poin setelah menggunakan media uadio visual berita.

Hal ini diperkuat oleh hasil hasil perhitungan statistik yang menunjukan bahwa diperoleh nilai sebesar 14,56. Dengan derajat kebebasan 26

sehingga diperoleh = 2,462. Hal ini berarti lebih besar dari

, atau 14,56 > 2,462, maka H0 ditolak, artinya terdapat perbedaan kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi ekspositoris dengan menggunakan media audio visual berita.

5.3Saran

Berdasarkan hasil penelitian penggunaan media audio visual berita dalam pembelajaran menulis karangan narasi ekspositoris, penulis memberikan saran yang ditujukan kepada pihak yang berkepentingan, terutama guru bahasa Indonesia. Adapun saran-saran tersebut sebagai berikut:

(40)

2) siswa hendaknya lebih mendapatkan pelatihan menulis karangan narasi ekspositoris secara intensif karena dengan adanya berlatih dapat mengasah kreativitas siswa dalam menulis karangan narasi ekspositoris

3) dukungan fasilitas dalam pelaksanaan pembelajaran menulis karangan narasi ekspositoris hendaknya dapat terlaksana dengan baik. Oleh karena itu, penggunaan media audio visual berita ini guru harus memerhatikan situasi dan kondisi kelas agar media ini dapat digunakan dengan maksimal.

(41)

DAFTAR PUSTAKA

Alhamuddin. “Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis ICT dalam

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)”. Jurnal Penelitian

Pendidikan. 1-8.

Alwasilah, A. Chaedar dan Senny Suzanna Alwasilah. (2007). Pokoknya Menulis. Bandung: Kiblat Buku Utama.hikmah

Cahyanto, Zeny Dwi. (2012). “Pengembangan Media Pembelajaran Menulis

Puisi untuk Kelas VIII SMP Berbasis Multimedia Interaktif”. Jurnal

Penelitian.

Danim, Sudarman. (1994). Media Komunikasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Effendi, Dewi Yulianti. (2011). Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis

Karangan Narasi dengan Menggunakan Media Audio-Visual (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas X SMK BPP Bandung).

Skripsi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS UPI: tidak diterbitkan.

Hasanah, Uswatun. (2011). Penggunaan Media Berbasis Audio Visual dalam

Meningkatkan Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 12 Malang. Skripsi Pendidikan Agama Islam Fakultas

Tarbiyyah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang: tidak diterbitkan.

Hikmah, Nurul. (2012). Upaya Meningkatkan Pembelajaran Menulis Iklan

dengan Menggunakan Media Facebook. Skripsi Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia FPBS UPI: tidak diterbitkan.

Hikmawati, Yuli. (2011). Penerapan Teknik Clustering dalam Pembelajaran

Menulis Karangan Narasi (Studi Eksperimen terhadap Kemampuan Menulis Pengalaman Pribadi Siswa Kelas VII SMPN 3 Purwadadi Tahun Ajaran 2010/2011). Skripsi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia FPBS UPI: tidak diterbitkan.

Istinganah, Nurul. (2012). Analisis Kesalahan Sintaksis pada Karangan Narasi

Ekspositoris Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Banguntapan, Bantul, Yogyakarta. Skripsi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS

UNY: tidak diterbitkan.

Jannah, Mimin Min Raudhotul. (2012). Efektivitas Penggunaan Media Tayangan

Televisi Cita-citaku TRANS7 dalam Pembelajaran Menulis Karangan Narasi (Penelitian Eksperimen pada Siswa kelas VII SMP Negeri 2 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012). Skripsi Pendidikan Bahasa dan

(42)

Keraf, Gorys. (1989). Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia.

Mariana, Maya. (2008). Pembelajaran Menulis Karangan Narasi Sugestif dengan

Menggunakan Media Lirik Lagu (Penelitian Kuasi Eksperimen di Kelas X-2 SMA Negeri 18 Bandung). Skripsi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia FPBS UPI: tidak diterbitkan.

Muda, Deddy Iskandar. (2008). Jurnalistik Televisi Menjadi Reporter Profesional. Bandung: Rosda.

Munadi, Yudhi. (2008). Media Pembelajaran (Suatu Pendekatan Baru). Ciputat: Gaung Persada (GP) Press.

Nurgiyantoro, Burhan. (2010). Penilaian Pembelajaran Berbahasa Berbasis

Kompetisi. Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA.

Nurhadi, Sofyan. (2012). Keefektifan Media Lagu Karya „Charly ST12‟ dalam

Pembelajaran Menulis Karangan Narasi (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas X MA Al-Hidayah Tahun Ajaran 2011/2012). Skripsi

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS UPI: tidak diterbitkan.

Olii, Helena. (2007). Berita dan Informasi. Jakarta: Indeks

Pusat Bahasa. (2010). KBBI Offline Versi 1.1.

Rahmattullah, Muhammad. (2011). “Pengaruh Pemanfaatan Media

Pembelajaran Film Animasi Terhadap Hasil Belajar”. Jurnal Edisi

Khusus. (1), 178-186.

Rosidi, Imron. (2009). Menulis...Siapa Takut?. Yogyakarta: Kanisius.

Sanjaya, Wina. (2009). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Subana, dkk. (2005). Statistik Pendidikan. Bandung. Pustaka Setia.

Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad. (2010). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualititatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sumadiria, Haris. (2011). Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature

Panduan Praktis Jurnalistik Profesional. Bandung: Simbiosa Rekatama

Media.

Sumardy, dkk. (2011). “Pemanfaatan „SMS‟ sebagai media Pengajaran

Membaca dan Menulis Permulaan di Kelas Rendah”. Jurnal Penelitian

(43)

Suwarno WA, Hadiyah, dan Amir. “Penggunaan Media Audio Visual Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar PKN”. Jurnal Penelitian.

Tarigan, Henry Guntur. (2008). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Gambar

Grafik 4.2 Peningkatan Nilai Karangan Narasi Ekspositoris ................................
Tabel 3.1 Populasi
Tabel 3.2
tabel statistik yang telah ditetapkan. Dari situ, peneliti dapat menyimpulkan

Referensi

Dokumen terkait

Menurut peraturan pemerintah no 78 tahun 2010, lahan bekas pertambangan harus direklamasi dalam tenggang waktu 30 hari (satu bulan) kalender setelah tidak adanya

Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada karakteristik fisikokimia selai durian yang diolah dari daging buah segar maupun beku pada semua kultivar, kecuali

Penelitian ini berlatarbelakang permasalahan masih rendahnya kompetensi guru di Kabupaten Pandeglang dalam penerapan kurikulum 2013. Masalah ini disebabkan oleh rendahnya

Peran Cheng Ho dalam perkembangan agama Islam di Indonesia diantaranya adalah melakukan syiar Islam, memberikan fasilitas kepada komunitas Muslim China bermazhab hanafi,

Oleh sebab itu, peneliti bertujuan untuk mengkaji mengenai pengembangan sikap toleransi melalui pembinaan keagamaan dalam memantapkan watak kewarganegaraan (civic

Bentuk Pengembangan Sikap Toleransi Siswa Melalui Pembinaan Keagamaan yang Tercermin Dalam Kegiatan di Lingkungan Sekolah ... Faktor Pendukung dan Penghambat Pengembangan

Hubungan antara komunikasi positif dalam keluarga dengan asertivitas pada siswa SMP Negeri 2 Yogyakarta.. Yogyakarta: Jurnal Penelitian Fakultas Psikologi

mencapai efisiensi dan efektivitas. Upaya reformasi regulasi/peraturan usaha juga perlu dirancang dengan memperhatikan aspek kesetaraan akses usaha‐usaha kecil dan menengah