• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI KONDUKTOR DAN ISOLATOR PANAS.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI KONDUKTOR DAN ISOLATOR PANAS."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI

KONDUKTOR DAN ISOLATOR PANAS

( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VI SDN. Cileungsi 06 Kabupaten Bogor )

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

Nani Wahyuningsih

1008162

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2013

(2)

Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S1

==================================================================

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI

KONDUKTOR DAN ISOLATOR PANAS

( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VI SDN. Cileungsi 06 Kabupaten Bogor )

Oleh

Nani Wahyuningsih 1008162

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Nani Wahyuningsih 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2011

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI

KONDUKTOR DAN ISOLATOR PANAS

( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VI SDN. Cileungsi 06 Kabupaten Bogor )

Oleh

NANI WAHYUNINGSIH

NIM 1008162

Disetujui dan Disahkan Oleh :

Pembimbing I

Dr. H. Babang Robandi, M. Pd NIP : 196108141986031001

Pembimbing II

Drs. Agus Fany Chandra Wijaya, M. Pd NIP : 198108122005011003

Diketahui,

Ketua Jurusan Pedagogik

Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia

(4)

ABSTRAK

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI

KONDUKTOR DAN ISOLATOR PANAS

Oleh

Nani Wahyuningsih

1008162

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN ………..i

ABSTRAK ……….ii

KATA PENGANTAR ………..iii

DAFTAR ISI ………..v

DAFTAR TABEL ………..viii

DAFTAR GAMBAR ………ix

DAFTAR GRAFIK ………...x

DAFTAR LAMPIRAN ………....xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ………..1

B. Rumusan Masalah ………..…….3

C. Indikator Pencapaian ………...3

D. Hipotesis Tindakan ……….…….3

E. Tujuan Penelitian ………4

F. Manfaat Penelitian ……….…….4

(6)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Metode Eksperimen ………..8

1. Kelebihan Metode Eksperimen ……….9

2. Kelemahan Metode Eksperimen ……….10

B. Penerapan Metode Eksperimen pada Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)………...11

C. Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar ………12

1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam ………12

2. Karakteristik Pembelajaran IPA ………..14

D. Hasil Belajar ………..16

E. Materi Pembelajaran ……….17

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Metode, Model dan Alur Penelitian ………..25

B. Subjek dan Lokasi Penelitian ………29

C. Teknik Pengumpulan Data ………31

D. Teknik Pengolahan Data ………...32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi tentang Sekolah ……….35

B. Hasil Penelitian………..43

C. Pembahasan ………...58

(7)

B. Saran ………..61

DAFTAR PUSTAKA………..63

LAMPIRAN – LAMPIRAN

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Ilmu Pengetahuan Alam merupakan konsep dan pembelajaran alam serta

mempunyai hubungan alam yang sangat luas terkait dengan kehidupan manusia.

Dengan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang begitu pesat

sangat mempengaruhi perkembangan dalam dunia pendidikan terutama

pendidikan IPA di Indonesia. Perkembangan ini menggugah para pendidik di

sekolah dasar untuk merancang dan melaksanakan pendidikan yang terarah dan

lebih baik.

Kita sebagai pendidik ingin mempunyai anak didik yang pandai, berakhlak

mulia, aktif, kreatif serta mempunyai motivasi yang tinggi, sehingga ketika

mereka lulus dapat menjadi manusia yang berguna bagi keluarga, masyarakat,

negara dan agama. Oleh karena itu, kewajiban pendidik bukan hanya mentransfer

ilmu saja, akan tetapi dapat mendidik ke arah yang lebih baik, memotivasi siswa,

memberi suasana belajar yang menyenangkan agar mereka dapat berkembang

semaksimal mungkin. Maka sebagai pendidik dalam mengajar harus dapat

mengetahui strategi atau metode pembelajaran yang tepat, agar tujuan yang kita

harapkan tercapai.

Pembelajaran IPA merupakan pelajaran yang kurang menyenangkan bagi

siswa apabila guru dalam kegiatan pembelajarannya tidak menggunakan metode

yang tepat. Guru cenderung hanya menggunakan metode ceramah sehingga

(9)

2

cenderung mempelajari konsep-konsep yang ada dengan cara menghafal. Kondisi

yang demikian ini mengakibatkan lemahnya minat siswa untuk mempelajari IPA

yang berakibat rendahnya hasil belajar siswa dan menimbulkan motivasi belaja

siswa menurun.

Hal ini terjadi pula di SDN. Cileungsi 06 yang terbukti dengan adanya hasil

ulangan harian yang diperoleh kelas VI sangat rendah, masih banyak siswa yang

mendapat nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Dari 38 orang

siswa hanya 55% (21 orang)siswa yang telah mencapai nilai KKM sedangkan

45% (17 orang) siswa belum mampu mencapai nilai KKM dan harus diadakan

remedial atau pengulangan materi pembelajaran. Padahal SDN. Cileungsi 06 telah

menetapkan standar ketuntasan minimal yaitu 76. Jika hal ini tidak dicari solusi

pemecahannya, maka akan berdampak negatif terhadap hasil belajar siswa kelas

VI SDN. Cileungsi 06.

Untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan dapat menciptakan

suasana belajar yang kondusif, siswa aktif dan antusias terhadap pembelajaran

kreatif terhadap hal-hal yang baru, efektif dan menyenangkan bagi siswa supaya

tujuan siswa tercapai, guru harus dapat menggunakan metode pembelajaran yang

tepat. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode eksperimen.

Karena dengan menggunakan metode eksperimen siswa dapat lebih percaya atas

kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri dari pada hanya

menerima kata guru atau buku saja sehingga hasil belajar siswa dapat tahan lama.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan suatu

(10)

„‟Penerapan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada

Mata Pelajaran IPA Materi Konduktor dan Isolator Panas ”

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah “ Apakah penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan

hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA tentang konduktor dan isolator panas di

kelas VI SDN. Cileungsi 06 Semester I tahun ajaran 2012 / 2013 “?

Rumusan masalah umum dapat dirinci sebagai berikut :

1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran IPA dengan menerapkan metode

eksperimen pada materi konduktor dan isolator panas?

2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran IPA dengan menerapkan metode

eksperimen pada materi konduktor dan isolator panas?

3. Bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA?

C.Indikator Pencapaian

Berdasarkan data tersebut maka peneliti akan mengadakan PTK dengan

target penelitian nilai hasil belajar siswa maksimal mencapai 95% atau 36

orang nilai siswa di atas KKM. Karena sisanya yang 5% atau 2 siswa harus

dibelajarkan secara khusus, tidak bisa secara klasikal.

D.Hipotesis Tindakan

Dengan penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar

(11)

4

SDN. Cileungsi 06 Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor Semester I tahun

ajaran 2012 – 2013.

E.Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan umum penelitian tindakan

kelas ini adalah untuk mengetahui gambaran hasil penerapan metode eksperimen

untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi tentang

konduktor dan isolator panas kelas VI semester I SDN. Cileungsi 06 tahun ajaran

2012 -2013. Sedangkan secara khusus tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk memperoleh gambaran tentang perencanaan pembelajaran dengan

penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar IPA tentang

konduktor dan isolator panas di kelas VI SDN. Cileungsi 06 Kecamatan

Cileungsi Kabupaten Bogor semester I tahun ajaran 2012 -2013.

2. Untuk memperoleh gambaran tentang pelaksanaan pembelajaran dengan

penerapan metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar IPA tentang

konduktor dan isolator panas di kelas VI SDN. Cileungsi 06 Kecamatan

Cileungsi Kabupaten Bogor semester I tahun ajaran 2012 – 2013.

3. Untuk memperoleh gambaran tentang hasil pembelajaran dengan penerapan

metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar IPA tentang konduktor

dan isolator panas di kelas VI SDN. Cileungsi 06 Kecamatan Cileungsi

Kabupaten Bogor tahun ajaran 2012 – 2013.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini terdiri dari dua manfaat yaitu manfaat teoritis dan

(12)

1. Manfaat teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan berharga

dalam upaya mengembangkan konsep pembelajaran atau strategi pembelajaran

dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan metode eksperimen.

2. Manfaat praktis

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi Siswa

a. Dengan menggunakan metode eksperimen, siswa dapat mengembangkan

potensi yang dimilikinya.

b. Dengan menggunakan metode eksperimen dapat meningkatkan motivasi

siswa sehingga mengurangi kebosanan dalam belajar.

c. Dengan menggunakan metode eksperimen, dapat meningkatkan hasil

belajar siswa.

2. Bagi Guru

a. Dapat memperbaiki proses dan hasil pembelajaran

b. Dapat menambah wawasan bagi guru tentang pembelajaran yang dapat

menciptakan suasana pembelajaran yang aktif sehingga meningkatkan hasil

belajar siswa.

c. Dapat mengembangkan dan meningkatkan kinerjanya secara profesional.

3. Bagi Sekolah

a. Sebagai masukan yang berharga bagi SDN. Cileungsi 06 dalam upaya

meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA, sehingga akan

(13)

6

4. Bagi Peneliti

a. Sebagai masukan dan acuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan

berfikir khususnya dalam penerapan metode eksperimen yang dapat

mempengaruhi hasil belajar siswa.

G.Definisi Operasional

1. Metode Eksperimen

Metode eksperimen adalah suatu metode pembelajaran yang dilakukan

murid untuk melakukan percobaan – percobaan mengenai benda-benda dan

bahan yang termasuk konduktor dan isolator panas. Untuk melakukan

percobaan pada materi tersebut membutuhkan alat dan bahan. Alat-alat yang

digunakan pada topik tentang benda-benda konduktor panas diantaranya

adalah lilin, korek api, sendok stainlees steel, sendok plastik, pensil, sumpit,

peniti, paku, batu, garpu stainless steel. Sedangkan pada topik tentang

bahan-bahan konduktor dan isolator panas, bahan yang digunakan adalah

kaca, kain, kertas, kayu dan logam stainless steel. Sebelum siswa melakukan

percobaan, tempat duduk siswa dikondisikan oleh guru dan dalam

pembentukan kelompok ditentukan oleh guru. Siswa diberikan pedoman

berupa Lembar Kerja Siswa (LKS), agar dapat mempermudah siswa dalam

melakukan percobaan.

2. Hasil Belajar

Hasil Belajar adalah perubahan tingkah laku atau tindakan yang dicapai

oleh siswa setelah mengalami proses kegiatan belajar mengajar selama satu

(14)

adalah kemampuan siswa yang diperoleh setelah melakukan proses

pembelajaran melalui post test siklus I sampai siklus II sehingga mengalami

(15)

BAB III

METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

A.Metode, Model dan Alur Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas merupakan penelitian praktis yang

dilakukan di kelas dan bertujuan untuk memperbaiki praktek pembelajaran

dan meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga hasil belajar siswa

meningkat. Di samping implementasi tindakan untuk memecahkan masalah,

penelitian ini merupakan suatu proses yang dinamis dimulai dari

perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.

Bentuk penelitian tindakan kelas dipilih penulis dengan alasan guru

kelas secara langsung menemukan adanya masalah dalam proses

pembelajaran, khususnya dalam mata pelajaran IPA. Selain itu, penulis

memiliki harapan dengan jenis penelitian tindakan kelas maka perbaikan

serta peningkatan hasil pembelajaran akan meningkat, terutama dalam

pembelajaran IPA.

2. Model Penelitian

Seperti yang telah kita ketahui di atas, PTK dilaksanakan melalui proses

pengkajian berdaur, yang terdiri dari 4 tahap, yaitu merencanakan,

melaksanakan, tindakan mengamati, dan melakukan refleksi, tahapan ini

(16)

3. Alur Penelitian

Pelaksanaan PTK dilaksanakan dalam II siklus, yaitu siklus I dan

siklus II sampai tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Gambar 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas ( Arikunto2006:16 ) Pelaksanaan

Pengamatan

SIKLUS I

Refleksi

Perencanaan

Pelaksanaan Perencanaan

Pengamatan

Refleksi SIKLUS II

(17)

27

a. Rencana Penelitian Tindakan Kelas Siklus I dan II

1) Rencana Penelitian

Pengkajian Standar Isi tahun 2006 dan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan SDN. Cileungsi 06, menelaah konsep yang terdapat dalam

Mata pelajaran IPA di kelas VI.

Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk 1x

pertemuan sesuai dengan pokok bahasan yang disajikan dalam setiap

pertemuan , menyusun langkah-langkah kegiatan untuk merencanakan

eksperimen atau praktikum yang sudah disesuaikan dengan tujuan

pembelajaran, menyusun LKS, menyusun instrumen penilaian,

menyiapkan alat dan sumber belajar yang digunakan serta menyiapkan

instrumen observasi.

Pembelajaran berlangsung di dalam kelas. Metode yang digunakan

adalah metode eksperimen . Pada siklus I topik yang dieksperimenkan

adalah tentang benda-benda konduktor dan isolator panas. Sedangkan

pada topik siklus II adalah tentang bahan-bahan konduktor panas

Guru memulai kegiatan pembelajaran dengan apersepsi yaitu

berdoa sebelum pembelajaran dimulai, mengecek kehadiran siswa,

mengatur siswa dan tempat duduk siswa, serta menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa.

Pada tahap kegiatan inti yaitu eksplorasi, guru menggali pemahaman

siswa dengan mengajukan pertanyaan tentang konduktor dan isolator

(18)

melakukan percobaan secara berkelompok. Siswa dibagi menjadi tujuh

kelompok, setiap kelompok terdiri dari lima atau enam siswa, dalam

pembentukan kelompok ditentukan oleh guru dan tempat duduk

dikondisikan atau diatur oleh guru.

Kemudian guru membagikan Lembar Kerja Siswa sebagai pedoman

untuk siswaserta alat dan bahan yang diperlukan. Setiap kelompok, siswa

diminta untuk melakukan kegiatan percobaan sesuai dengan petunjuk

yang tertera di LKS. Selama siswa melakukan percobaan, guru

membimbing siswa sambil melakukan penilaian. Setelah siswa

melakukan percobaan, siswa diminta mengisi LKS yang telah tersedia.

Kemudian hasil pekerjaan siswa dibahas bersama-sama dengan cara

perwakilan dari masing kelompok mempresentasikan di depan kelas.

Setelah itu hasil kerja kelompok siswa dikumpulkan untuk dinilai.

Setelah percobaan selesai dilakukan, pada kegiatan konfirmasi, guru

memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal

yang belum diketahui oleh siswa, meluruskan kesalahpahaman dan

memberikan penguatan. Kemudian pada kegiatan terakhir guru bersama

siswa menyimpulkan hasil percobaannya yang ditulis di papan tulis.

Setelah itu siswa diminta untuk mengerjakan post test dan memberikan

pekerjaaan rumah.

2) Tindakan

Pada tahap ini guru melaksanakan pembelajaran IPA yang telah

(19)

29

eksperimen. Peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai

dengan alokasi yang telah ditentukan yaitu kegiatan awal 10 menit,

kegiatan inti 50 menit, kegiatan akhir 10 menit. Maka waktu

keseluruhan menjadi 70 menit yang dilaksanakan pada satu kali

pertemuan. Penelitian tindakan kelas siklus I dilaksanakan pada tanggal

19 Desember 2012 dengan meteri benda-benda konduktor panas.

Sedangkan penelitian tindakan kelas siklus II dilaksanaka pada tanggal

20 Desember 2012 dengan materi bahan-bahan konduktor panas.

3) Observasi

Dibantu oleh teman sejawat melakukan observasi kegiatan belajar

mengajar IPA dengan menggunakan lembar observasi. Hal yang

diobservasi yaitu aktivitas guru dan siswa selama kegiatan belajar

mengajar berlangsung.

4) Refleksi

Refleksi dilakukan setelah proses pembelajaran selesai. Guru

mendiskusikan hasil observasi dengan kolabolatornya tentang kegiatan

belajar mengajar yang telah dilakukan. Dari data tersebut guru

mendapat umpan balik tentang bagaimana pembelajaran IPA yang telah

dilaksanakannya dan bagaimana aktivitas siswa, sehingga guru dapat

menentukan perbaikan pembelajaran sebagai bahan untuk menyusun

tindakan pada siklus kedua.

A.Subjek dan Lokasi Penelitian

(20)

Subjek penelitian adalah siswa kelas VIF SDN. Cileungsi 06

Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor. Dengan jumlah siswa 38 siswa

yang terdiri dari 24 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Alasan peneliti

melakukan penelitian tindakan kelas di SDN. Cileungsi 06 ini antara lain :

a. Sebagai tempat peneliti bekerja, sehingga tidak mengganggu tugas pokok

peneliti yang merupakan salah satu tenaga pengajar di SDN. Cileungsi

06.

b. Agar mudah mengidentifikasi dan merumuskan permasalahan karena

masalah yang diteliti merupakan masalah yang dialami peneliti.

c. Subjek penelitian adalah siswa yang sehari-hari dihadapi peneliti,

sehingga peneliti lebih memahami karakteristik subjek.

d. Ingin menerapkan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan

menggunakan penerapan metode eksperimen.

e. Ingin meningkatkan layanan pembelajaran di SDN. Cileungsi 06

sehingga siswa terpacu meningkatkan prestasi hasil belajarnya.

2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di tempat peneliti mengajar yakni SDN.

Cileungsi 06 Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor yang beralamat di

jalan Camat Enjan No. 6 Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor. Kode Pos

16820.

3. Lamanya Penelitian

Lamanya penelitian diperkirakan selama kurang lebih tiga bulan, mulai

(21)

31

B.Teknik Penumpulan Data

1. Teknik Pengmpulan Data

Dalam penelitian ini langkah-langkah yang ditempuh untuk

mengumpulkan data yaitu dengan cara sebagai berikut :

a. Observasi

Observasi dilakukan ketika obsrvasi awal dan observasi ketika

melakukan tindakan pada setiap siklus. Observasi awal dilakukan untuk

mendapatkan data hasil nilai formatif siswa pada pokok bahasan sebelum

tindakan serta aktivitas siswa dan guru sebelum tindakan. Observasi

ketika tindakan dilakukan pada setiap siklus untuk mendapatkan data

tentang aktivitas guru dan siswa pada setiap siklus.

Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas 2

jenis yaitu lembar observasi untuk mengamati aktivitas guru dalam

proses pembelajaran dan lembar observasi untuk mengamati aktivitas

siswa selama proses pembelajaran berlangsung yang meliputi aktivitas

siswa selama melakukan kegiatan eksperimen.

b. Tes

Tes yang digunakan untuk mendapatkan data tentang pemahaman

siswa secara individual terhadap konsep yang telah dipelajari. Pemberian

tes berupa tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda. Data yang diambil

yaitu hasil tes pada setiap siklus.

2. Alat Pengumpulan Data

(22)

a. Pedoman Observasi

Untuk memperoleh data tentang aktivitas guru dan siswa poses

pembelajaran berlangsung (lembar observasi terlampir)

b. Soal

Untuk memperoleh data mengenai pengetahuan siswa tentang materi

konduktor dan isolator panas pada setiap siklus (lembar evaluasi terlampir)

D. Teknik Pengolahan Data

1. Teknik pengolahan data hasil observasi

Pengolahan data hasil observasi dilakukan melalui tahap-tahap sebagai

berikut :

a. Reduksi Data

Data hasil observasi diseleksi dengan cara memilah dan memilih

data yang diperlukan dan membuang yang tidak diperlukan.

b. Klasifikasi Data

Mengklasifikasikan data yang diperoleh dari siklus I dan siklus II

dengan mengacu pada RPP. Tujuannya untuk mengetahui aktivitas guru

dan siswa yang diharapkan dan yang tidak diharapkan terjadi untuk

mengetahui hasil belajar siswa yang diperoleh.

c. Display Data

Mendeskripsikan data yang sudah diperoleh baik dalam bentuk

narasi, uraian atau dalam bentuk tabel juga grafik.

(23)

33

Menafsirkan data hasil belajar dan mengaitkannya dengan hasil

observasi

e. Refleksi

Meninjau kembali perencanaan dan pelaksanaan yang telah

dilakukan dengan cara melihat kekuatan serta kelemahan, kemudian

membuat perencanaan untuk mengatasi kelemahan tersebut.

2. Teknik Pengolahan Data Hasil Tes

a. Scoring (Penskoran)

kriteria penilaian pada pos tes siklus I dan siklus II adalah berupa pilihan

gandayang berjumlah 10 soal, dimana setiap soal mempunyai bobot skor 10,

apabila siswa dapat menjawab dengan benar sehingga skor maksimal yang

dapat diperoleh adalah 100.

Nilai = Jumlah jawaban yang benar X 100

Jumlah seluruh soal

1) Penilaian terhadap jawaban siswa.

Setelah penskoran setiap butir jawaban, langkah selanjutnya adalah

menjumlahkan skor yang diperoleh masing-masing siswa.

2) Pengelompokkan nilai tes dengan rentang nilai

Setelah penskoran, lalu hasil tes dikelompokkan dengan rentang nilai

tertentu untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian ranah kognitif

siswa.

(24)

1) Rata-rata hitung hasil belajar siswa, dapat diperoleh dengan

menggunakan rumus :

X = ∑ x N

Keterangan :

X = Rata-rata nilai pos test

∑x = Jumlah keseluruhan nilai siswa

N = Jumlah siswa

2) Penentuan nilai rata-rata tes dari seluruh siswa yang mengikuti tes.

Tahap ini dilakukan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa secara

klasikal.

Ketuntasan Belajar = ∑ S ≥ 76 X 100% N

Keterangan :

TB = Ketuntasan Belajar

∑ S ≥ 76 = Jumlah siswa yang mendapat nilai lebih besar dari atau

sama dengan 76

N = Jumlah siswa

(25)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A.Simpulan

Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) mengenai penerapan

metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran

IPA di SDN. Cileungsi 06 Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor tentang

materi konduktor dan isolator panas dapat disimpulkan bahwa :

1. Perencanaan pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah

perencanaan pembelajaran yang menggunakan metode eksperimen dan

terbukti dapat digunakan pada perencanaan pembelajaran di siklus I dan

II. Pada perencanaan pembelajaran di siklus I sudah cukup baik walaupun

masih ada yang harus di perbaiki. Perencanaan pembelajaran di siklus I

dijadikan acuan untuk perbaikan perencanaan di siklus II. Sehingga pada

perencanaan pembelajaran di siklus II dalam kegiatan eksperimen siswa

berperan aktif dan antusias.

2. Pelaksanaan pembelajaran IPA menggunakan penerapan metode

eksperimen berjalan dengan baik dan mendapatkan hasil yang memuaskan.

Hal ini dapat terlihat dari aktivitas guru dan siswa. Dimana siswa terlihat

aktif dan antusias dalam proses pembelajaran,

begitu pula guru hanya

sebagai fasilitator telah melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan

perencanaan.

3. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA meteri konduktor dan isolator

(26)

eksperimen. Hal ini ditunjukkan oleh perolehan nilai rata-rata siswa pada

siklus I yaitu 86,32 kemudian mengalami peningkatan pada siklus II yaitu

Yaitu 96,32. Peningkatan ini karena usaha peneliti untuk memperbaiki

pembelajaran pada setiap siklus.

B.Saran

Berdasarkan pada simpulan di atas, ada beberapa saran yang ingin peneliti

sampaikan, diantaranya adalah :

1. Bagi Guru

a. Guru sedapat mungkin berusaha mengembangkan dan memperbaiki

kualitas proses pembelajaran terutama dalam pembelajaranIPA di kelas

VI SDN. Cileungsi 06 Kabupaten Bogor.

b. Bagi guru yang belum menggunakan metode eksperimen dalam proses

pembelajaran IPA, maka sebaiknya menggunakan metode eksperimen

karena sudah terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa, keaktifan

dan antusias siswa dalam belajar.

c. Sebaiknya guru dapat memberikan pengalaman yang berbeda,

bervariasi serta menciptakan situasi belajar yang menyenangkan

melalui pengamatan dan contoh kongkret, agar dapat meningkatkan

hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran.

d. Dalam proses pembelajaran, guru berusaha menggunakan media yang

sesuai dengan meteri dan menarik perhatian siswa serta membuat

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang baik agar kegiatan

(27)

62

2. Bagi Sekolah

a. Sebaiknya sekolah menyediakan peralatan atau bahan-bahan yang

diperlukan dalam proses pembelajaran IPA, agar dapat memudahkan

melakukan percobaan.

3. Bagi Peneliti Lain

a. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan melakukan penelitian serupa

dengan jangkauan dan sasaran yang lebih luas agar dapat memperkuat

(28)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2006). PenelitianTindakanKelas.Jakarta :BumiAksara

Asy’ari, Muslichah. (2011). HakekatPembelajaran IPA di SD. Tersediadi :

www.sekolahdasar.net/2011/05/hakekat-pembelajaran-ipa-di-sekolah.html.

{akses 12 November 2012}

Dimyati, Mudjiono. (2012). PengertianHasilBelajar.Tersediadi :juprimalino.

Blogspot.com/2012/02/definisi.pengertian-hasil-belajar.html. {akses 13

November 2012}

Djamarah.(2011). PengertianMetodeEksperimen.Tersediadi : http ://

himitsuqalbu.wordpress.com/2011/11/03/metode-eksperimen/). {akses 13

November 2012}

Hamalik.(2012). PengertianHasilBelajar.Tersediadi :juprimalino.

blogspot.com/2012/02/definisi.pengertian-hasil-belajar.html. {akses 13

November 2012}

Haryanto.(2006). Sains.Jakarta :Erlangga

Hermawan, Ruswandi. (2010). MetodePenelitianPendidikan SD. Bandung :

UPI.Press.

Id.scribd.com/doc/17087298/karakteristik-pembelajaran-IPA-SD. {akses 12

November}

Kurikulum Tingkat SatuanPendidikan. (2006). Jakarta : SDN. Cileungsi 06

PedomanPenulisanKaryaIlmiah. (2010). UPI.

Poedjiati. (2011).HakekatPembelajaran IPA di SD. Tersediadi :

www.sekolah dasar.net/2011/05/hakekat-pembelajaran-ipa-di-sekolah.html.

(29)

64

Roestiyah.(2011). PengertianMetodeEksperimen.Tersediadi :http ://

himitsuqalbu.wordpress.com/2011/11/03/metode-eksperimen/). {akses 13

November 2012}

Sagala, Syaiful. (2010). KonsepdanMaknaPembelajaran.Bandung : CV.

Gambar

Gambar 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas ( Arikunto2006:16 )

Referensi

Dokumen terkait

Jelajah Sepeda Kompas, Melihat Indonesia

reference group terhadap keputusan melakukan brand switching pada produk jasa pengiriman paket pada mahasiswa Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Sumatera Utara..

Untuk memperoleh data yang lengkap dan akurat, tentang kondisi pola pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia di SMA Kota Serang saat ini, terutama pada kompetensi dasar

Kegiatan pembelajaran dengan megimplementasikan pembelajaran inquiry untuk meningkatkan kemampuan memahami isi bacaan dalam mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas XI

Wasmen Manalu

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh corporate governance , seperti, komposisi Dewan Komisaris Independen, ukuran Dewan Komisaris, keberadaan Komite Audit, dan

1. Fungsi Pertukaran adalah Kegiatan yang memperlancar perpindahan hak milik dan jasa yang dipasarkan. Fungsi pertukaran ini terdiri dari dua fungsi yaitu

Hubungan Antartahapan Proses Pengambilan Keputusan Adopsi Inovasi Proses pengambilan keputusan adopsi inovasi, secara teoritis, terdiri dari lima tahapan yang saling