• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Interior Buqiet Skatepark Bandung dengan Konsep Floated Balancing Speed.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Interior Buqiet Skatepark Bandung dengan Konsep Floated Balancing Speed."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Kristen Marantha ABSTRAK

Perancangan karya tugas akhir merupakan persyaratan wajib untuk mahasiswa

tingkat akhir Desain Interior Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Kristen

Marantha Bandung. Perancang melihat bahwa saat ini generasi muda terlena

dengan permainan online yang membuat susah untuk sosialisasi, oleh karena itu

dibutuhkannya aktifitas fisik seperti bermain skateboard yang melibatkan gerak

motorik dan aktivitas fisik. Olahraga skateboard bukan sekedar hobi melainkan

sebagai bentuk ekspresi diri para skater yang identik dengan gaya hidup

(lifestyle).

Gaya hidup merupakan alat yang dipakai individu untuk menunjukkan

karakteristik identitas perseorangan ataupun anggota kelompok tertentu.

Komunitas skateboard yang merupakan kelompok sosial tertentu memiliki

kekhasan dalam membentuk gaya hidupnya, yang dijadikan sarana interaksi

antar anggota kelompok yang berbeda dengan membentuk persamaan makna

dalam menjelaskan tentang identitas kelompoknya.

Solusi desain yang diajukan perancang pada Buqiet skatepark diBandung dengan

penerapan konsep Floated balancing speed melalui bentuk dan pemilihan warna

kedalam perancangan interior sehingga dapat memicu kreativitas pemain

skateboard untuk melakukan trik dalam permainan. Dengan penerapan tema

street kedalam perancangan agar para pengunjung merasakan sedang bermain

skateboard didalam ruangan meskipun hanya sebagai pengunjung.

Berdasarkan uraian diatas maka perancang melakukan perancangan untuk

mewadahi tempat sosialisasi untuk para permain skateboard. Perancang

mendapatkan kesimpulan bahwa ada aspek gaya hidup yang berperan penting

dalam pertumbuhan generasi muda untuk berada dijalur positif.

Kata kunci: generasi muda, tempat sosialisasi, komunitas, skateboard, gaya

(2)

Universitas Kristen Marantha ABSTRACT

Final design work is a mandatory requirement for their final year of Interior

Design Faculty of Art and Design Marantha Christian University, Bandung.

Designers see that the current younger generation carried away with online

games that make it hard to socialize, hence the need for physical activity like

skateboarding involving motor movement and physical activity. Sport of

skateboarding is not just a hobby but as a form of self-expression that is identical

to the skater lifestyle (lifestyle).

Lifestyle is a tool that is used to indicate the characteristics of the individual

identity of individuals or members of a particular group. Skateboard community

which is a particular social group has its peculiarities in forming his lifestyle,

which is used as a means of interaction between members of different groups to

form the equation in explaining the meaning of group identity.

Solutions proposed design on Buqiet skatepark designer diBandung with the

application of the concept of balancing speed floated through shape and color

selection into the interior design so that it can spark creativity skateboarders to

perform tricks in the game. With the implementation of street theme into the

design so that the visitors feel were skateboarding in the room even if only as a

visitor.

Based on the description above, the designers do the design to accommodate a

place to socialize for the puz skateboard. The designer came to the conclusion

that there are aspects of lifestyle play an important role in the growth of the

younger generation to be positive dijalur.

(3)

Universitas Kristen Marantha DAFTAR ISI

SAMPUL LAPORAN

KATA PENGANTAR...i

ABSTRAK...iii

DAFTAR ISI...v

DAFTAR GAMBAR...vii

DAFTAR TABEL...x

DAFTAR DIAGRAM...xi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan...1

1.2 Rumusan Masalah...3

1.3 Ide/ Gagasan Perancangan...3

1.4 Tujuan Perancangan...4

1.5 Manfaat Perancangan...4

1.6 Ruang Lingkup Perancangan...5

1.7 Sistematika Perancangan...6

BAB 2 TEORI TENTANG OLAHRAGA SKATEBOARD 2.1 Perkembangan Manusia...8

2.2 Pengertian Arena Olahraga Papan Luncur (Skateboard)...9

2.3 Pengenalan Papan Luncur( Skateboard)...9

2.4 Standar Internasional Arena Olahraga Papan Luncur (Skateboard)...15

2.5 Skateboard...18

2.6 Pembagian Kelas Pusat Olahraga Papan Luncur (Skateboard)...29

2.7 Studi Banding...68

BAB 3 DESKRIPSI DAN PROGRAMMING PERANCANGAN INTERIOR 3.1 Deskripsi Objek...76

3.2 Lokasi Site...77

(4)

Universitas Kristen Marantha

3.4 Analisa User...87

3.5 Analisa Fungsi...98

3.6 Tema Street...98

3.6 Konsep Floated Balancing Speed...99

3.7 Zoning Blocking...106

3.8 Sketsa Ruang...108

BAB 4 KONSEP FLOATED BALANCING SPEED 4.1 Penerapan Dalam Desain Interior...109

4.2 Tema Perancangan...110

4.3 Konsep Desain...112

4.4 Konsep Ruang dan Bentuk...114

4.5 Konsep Furnitur...115

4.6 Gambar Perspektif Denah Khusus Lobby...116

4.7 Gambar Perspektif Denah Khusus Coffe shop...117

4.8 Gambar Perspektif Denah Khusus Skateshop...118

4.9 Gambar Perspektif Denah Indoor Skatepark...119

BAB 5 KESIMPULAN...120

(5)

Universitas Kristen Marantha DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Early skateboarding...11

Gambar 2.2 Ollie (trik dasar)...11

Gambar 2.3 Longboard...12

Gambar 2.4 Street Course League,Los Angles Course Preview...16

Gambar 2.5 Deck...19

Gambar 2.26 Arm Protection/ Elbow Pad...28

Gambar 2.27 Mouth Guard...29

Gambar 2.28 Anthopometri Pada Lounge...31

Gambar 2.29 Standar penglihatan diplay pada hall of fame...32

(6)

Universitas Kristen Marantha

Gambar 2.31 Standar Kursi Kantor...36

Gambar 2.32 Standar Meja Meeting...37

Gambar 2.33 Standar Sirkulasi dalam Cafe...45

Gambar 2.34 Standar Zona Jarak...46

Gambar 2.35 Dimensi Tubuh Manusia Saat Duduk...48

Gambar 2.36 Peraturan Meja Pada Cafe Secara Paralel...49

Gambar 2.37 Dimensi Ergonomi Pada Meja Makan...50

Gambar 2.38 Standar Tinggi Rak Penyimpanan Barang...54

Gambar 2.39 Standar Jarak Rak Penyimpanan...55

Gambar 2.40 Detail Rangka Box...58

Gambar 2.41 Detail Rangka Launch Ramp...58

Gambar 2.42 Detail Rangka Pyramid...59

Gambar 2.43 Detail Rangka Fun Box...60

Gambar 2.44 Detail Rangka Rail Slide...60

Gambar 2.45 Detail Rangka Kink Rail...61

Gambar 2.46 Detail Half Pipe Ramps...62

Gambar 2.47 Detail Rangka Vert Ramp...63

Gambar 2.48 Detail Rangka Skate Ramp Pool / Bowl with Step Down...63

Gambar 2.49 Detail Rangka Coping...64

Gambar 2.50 Tampak Bagian Depan Buqiet skatepark di Bandung...70

Gambar 2.51 Tampak Bagian Tengah Arena Buqiet skatepark ...70

Gambar 2.52 Tampak Bagian Samping Arena Buqiet skatepark...71

Gambar 2.53 Pencahayaan Siang Hari Arena Buqiet skatepark...71

Gambar 2.54 Pencahayaan Malam Hari Arena Buqiet skatepark...71

Gambar 2.55 Tampak Bagian Depan Arena Puink Skatepark ...73

Gambar 2.56 Tampak Bagian Tengah Arena Puink Skatepark ...73

Gambar 2.57 Tampak Bagian Samping Arena Puink Skatepark ...73

Gambar 2.58 Bagian Arena Kelas Amateur Puink Skatepark ...74

Gambar 2.59 Tampak Bagian Depan Puink Skateshop...74

Gambar 2.60 Tampak Bagian Samping Puink Skateshop...74

Gambar 2.61 Tampak Bagian Belakang Puink Skateshop...75

(7)

Universitas Kristen Marantha

Gambar 2.63 Rak Display Baju, Celana, Sepatu pada Puink Skateshop...75

Gambar 3.1 Lokasi NuArt Sculpture Park...77

Gambar 3.2 Tampak Utara NuArt Sculpture Park...78

Gambar 3.3 Tampak Selatan NuArt Sculpture Park...79

Gambar 3.4 Tampak Timur NuArt Sculpture Park...79

Gambar 3.5 Tampak Barat Bangunan NuArt Sculpture Park...79

Gambar 3.6 Arah Matahari Lokasi Bangunan...80

Gambar 3.7 Lingkungan Sekitar Lokasi Site...81

Gambar 3.8 Kebersihan disekitar Lokasi Site...81

Gambar 3.9 Denah Site Plan NuArt Sculpture Park...82

Gambar 3.10 Tampak Depan NuArt Sculpture Park...83

Gambar 3.11 Kolom Gedung Kuning NuArt Sculpture Park...83

Gambar 3.12 Kolom Ncafe NuArt Sculpture Park...84

Gambar 3.13 Kolom Persegi Berukuran 30/50cm...84

Gambar 3.14 Kolom Persegi Berukuran 50/50cm...84

Gambar 3.15 Sirkulasi Horizontal Gedung Kuning...85

Gambar 3.16 Sirkulasi Horizontal Ncafe NuArt Sculpture Park...85

Gambar 3.17 Sirkulasi Vertikal Gedung Kuning...86

Gambar 3.18 Sirkulasi Vertikal Ncafe NuArt Sculpture Park...86

Gambar 3.19 Bentuk Geometris...99

Gambar 3.20 Pola Speed Light Road...100

Gambar 3.21 Studi Warna...100

Gambar 3.22 Pattern Floor Concrete...101

Gambar 3.23 Black Granite...101

Gambar 3.29 Zoning Denah Gedung Kuning Nuart Sculpture Park...106

Gambar 3.30 Zoning Denah Ncafe Nuart Sculpture Park...106

(8)

Universitas Kristen Marantha

Gambar 3.31 Ncafe NuArt Sculpture Park...107

Gambar 3.32 Sketsa Ruang Coffee shop...108

Gambar 3.33 Sketsa Ruang Skateshop...109

Gambar 4.1 Site Plan...110

Gambar 4.2 Denah General Lantai Dasar Gedung N...111

Gambar 4.3 Denah General Lantai 1 Gedung N...112

Gambar 4.4 Denah General Lantai 2 Gedung N...113

Gambar 4.5 Denah General Lantai 3 Gedung N...114

Gambar 4.6 Potongan General Gedung N Section A –A’...115

Gambar 4.7 Potongan General Gedung N Section B –B’...116

Gambar 4.8 Denah General Gedung N Cafe...117

Gambar 4.9 Potongan General Gedung N Cafe Section A –A’...117

Gambar 4.9 Potongan General Gedung N Cafe Section B - B’...118

Gambar 4.10 Denah General Gedung Kuning...119

Gambar 4.11 Potongan General Gedung Kuning Section A –A’...120

Gambar 4.11 Potongan General Gedung Kuning Section B –B’...120

Gambar 4.12 Denah Khusus Layout Lobby...122

Gambar 4.13 Denah Khusus Layout Skateshop...123

Gambar 4.14 Denah Khusus Layout Coffe Shop...124

Gambar 4.15 Denah Khusus Layout Indoor Skatepark...125

Gambar 4.16 Potongan Denah Layout Lobby...126

Gambar 4.17 Potongan Denah Layout Skateshop...127

Gambar 4.18 Potongan Denah Layout Coffe Shop...128

Gambar 4.19 Potongan Denah Layout Indoor Skatepark...129

Gambar 4.20 Perspektif Denah Khusus Lobby...131

Gambar 4.21 Perspektif Denah Coffee Shop...132

Gambar 4.22 Perspektif Denah Khusus SkateShop...133

(9)

Universitas Kristen Marantha DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel Klasifikasi Bahan Dasar Material Skatepark...65

Tabel 3.1 Tabel Job Description...89

(10)

Universitas Kristen Marantha DAFTAR DIAGRAM

Diagram 2.1 Hubungan Fungsional Lobby dan Ruang Publik lainnya...30

Diagram 3.1 Diagram Struktur Organisasi Buqiet Skatepark...88

Diagram 3.2 Staff Lobby Flow Activity...94

Diagram 3.3 Pengunjung skatepark Flow Activity...94

Diagram 3.4 Chef Flow Activity...94

Diagram 3.5 Staff Cafe Flow Activity...95

Diagram 3.6 Pengunjung Cafe Flow Activity...95

Diagram 3.7 Staff Retail Flow Activity...95

Diagram 3.8 Pengunjung Retail Flow Activity...95

Diagram 3.9 Personil Medicine Flow Activity...96

Diagram 3.10 Penonton Flow Activity...96

Diagram 3.11 Pengunjung menemani/menunggu Flow Activity...96

Diagram 3.12 Pengunjung mengantar Flow Activity...97

Diagram 3.10 Security Flow Activity...97

(11)

Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Perancangan

Fenomena kehadiran permainan berteknologi tinggi menggeser

permainan konvensional. Kaum muda sekarang tetap perlu mengenal

permainan berteknologi dalam batasan tertentu. Namun alangkah baiknya

jika kaum muda sekarang mengenal permainan yang melibatkan gerak

motorik dan aktifitas fisik. Olahraga skateboard bukan sekedar hobi dan

tidak hanya digemari sebagai olahraga yang dapat memacu adrenalin,

tetapi sebagai sebuah bentuk ekpresi diri yang unik. Ekspresi diri para

skaters adalah sebagai olahraga yang identik dengan gaya hidup remaja

yang kreatif dan punya reputasi sebagai olahraga yang populer di kalangan

(12)

Universitas Kristen Maranatha Di kalangan remaja, tidak heran banyak yang memilih

skateboarding sebagai pengisi waktu luang untuk berolahraga.

Keingintahuan remaja sekarang berawal dari penasaran dengan aktifitas

fisik yang memacu adrenalin yaitu skateboarding sehingga ketertarikan

untuk bermain skateboard. Di indonesia sendiri skateboard merupakan

permainan yang cukup populer hal ini ditandai dengan banyaknya

kelompok atau perkumpulan para remaja pecinta skateboard atau yang

lebih di kenal dengan skater.

Fenomena perkembangan olahraga papan luncur yang sering

disebut skateboard di Indonesia, khususnya di Bandung memberikan

banyak konstribusi sangat penting bagi pertumbuhan muda-mudi untuk

tetap berada di jalur positif. Contoh perkembangan terlihat pada

banyaknya event-event perlombaan Skateboard dan sudah ada dukungan

dari pemerintah daerah dengan membuat sarana bermain untuk komunitas

Skateboard itu sendiri. Hanya untuk saat ini sarana dan prasarana yang

sudah ada kurang dapat memenuhi kebutuhan dan fasilitas untuk

komunitas pencinta Skateboard. Dengan studi banding sarana dan

prasarana yang telah ada di kota Bandung tersebut adalah gedung yang

berada pada jalan Sariwangi Blok 88, Sariwangi, Parongpong, Kabupaten

Bandung Barat, Jawa Barat yang bernama Buqiet Skatepark.

Buqiet Skatepark ini adalah gedung yang sengaja dibangun untuk

pencinta olahraga skateboard ini. Gedung ini meski sudah memenuhi

standar dalam jalur sirkuitnya tetapi banyak kendala-kendala yang terjadi

pada interior bangunannya seperti ceiling yang terlalu pendek, tempat

yang kurang terdesain dan fasilitas yang apa adanya untuk sebagai tempat

berkumpul dan bersosialisasi.

Dengan adanya latar belakang diatas perancang melihat skateboard

dikalangan remaja bukan lagi sekedar hobi ataupun menghamburkan uang

untuk hal yang tidak perlu, karena sudah adanya kejuaraan internasional

skateboarding yang mendorong perancang membuat sebuah skatepark.

Perancang ingin membuat perancangan interior buqiet skatepark dengan

(13)

Universitas Kristen Maranatha kaum muda untuk bermain skateboard yang meninggalkan kesan familiar

untuk para pemain skateboard. Serta sebagai tempat untuk bersosialisasi

dalam dunia nyata serta sebagai wadah untuk mengembangkan aktifitas

fisik di kalangan remaja, karena di sebuah skatepark berkumpulnya dan

bermulainya sebuah komunitas skateboard. Merelokasi dan mendesain

buqiet skatepark akan menjadi media untuk terus meningkatkan kualitas

dan kuantitas skateboard di Bandung.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang perancangan, terdapat masalah bertujuan untuk

perancang supaya terarah baik dan benar untuk merancang area skatepark,

cafe, skateshop di Kota Bandung. Berdasarkan latar belakang diatas, maka

diperoleh beberapa rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana visualisasi konsep perancangan yang dapat memicu

kreativitas skaters & mencerminkan identitas sebuah komunitas?

2. Bagaimana merancang sistem organisasi ruang dan sirkulasi sehingga

dapat mengakomodasi kebutuhan untuk rentang pemain skaters mulai

usia 7 tahun sampai dengan usia 22 tahun?

1.3 Ide / Gagasan Perancangan

Pada Tugas Akhir ini perancang akan membuat desain interior

dengan kesan ruang ringan, melayang, seimbang dan sehingga dapat

memicu kreativitas para skaters dan mencerminkan identias sebuah

komunitas para pemain skateboarding. Pada lobby dibuat yang terkesan

memicu kreativitas kaum muda khususnya agar disukai dan menarik

dengan permainan pada dunia nyata. Lounge yang dibuat untuk para

komunitas skater bandung untuk berkomunikasi dan berkumpul bersama.

Pada hall of fame untuk para pengunjung umum maupun para pemain

untuk mengetahui sejarah awal mula bermain skateboard hingga pada

zaman modern sekarang. Pada office untuk pegawai untuk berkerja pada

kantor dibuat dengan kesan formal namun sama dengan ruangan yang

(14)

Universitas Kristen Maranatha terkesan balance membuat kaum muda tidak membeda-bedakan satu sama

lainnya sehingga mudah untuk bersosialasi di dunia nyata, sebuah

skatepark dan skateshop yang berkesan speed dengan merasakan

permainan skateboard memerlukan kecepatan dengan setiap melalukan

trik tertentu pada arena bermain.

Selain itu perancang membuat eksisting skateshop dan coffee shop

yang digabungkan supaya para pengunjung maupun para pengunjung tidak

bosan dengan arena permainan dengan di adakan skateshop dan coffee

shop dapat menarik para pemain dan pengunjung untuk merasakan ketika

berada didalam ruangan.

1.4 Tujuan Perancangan

Sesuai dengan identifikasi masalah yang telah dijabarkan diatas,

adapun tujuan dari perancangan adalah sebagai berikut:

1. Identitas skaters yang kreatif dengan penerapan desain interior pada

ruangan yang dapat memicu kreatifitas skaters yang mencermin

seorang skaters.

2. Dalam merancang sistem organisasi ruang dan sirkulasi sehingga akan

dibuat dengan fasilitas yang ergonomis, nyaman, aman dan efisien

bagi para skaters.

1.5 Manfaat Perancangan

Manfaat yang diharapkan dalam perancangan skatepark ini adalah

sebagai berikut:

1. Menjadi salah satu tempat sosialisasi untuk para generasi muda

pencinta pemain skateboard maupun pemain pemula skateboard.

2. Menjadi wadah atau arena bermain bagi penggemar Skateboarding,

khususnya di kota Bandung.

3. Sebagai tempat pelaksanaan event-event yang berkaitan dengan

(15)

Universitas Kristen Maranatha 4. Sebagai tempat membina para anggota sehingga tercapainya

regenerasi skater dari masa ke masa.

5. Sebagai tempat penggemar olahraga papan luncur (skateboard) untuk

mengembangkan aktivitas fisik karena telah didukung dengan sarana

serta fasilitas yang lengkap dan sesuai dengan standar.

1.6 Ruang Lingkup Perancangan

Dalam perancangan Tugas Akhir ini terdapat batasan perancangan

yang akan dibuat dalam proyek ini dan akan digambarkan secara khusus

pada lembar kerja. Batasan tersebut antara lain adalah sebagai berikut:

a. Lobby

Lobby sebagai ruang tunggu pengunjung diutamakan bagi

muda-mudi yang sedang menunggu teman untuk bermain di

area skatepark.

b. Lounge

Lounge sebagai ruang untuk memfasilitasi untuk para

pengunjung dan para komunitas untuk berkumpul dan

bersosialisasi

c. Hall of fame

Hall of fame sebagai area untuk mengenal sejarah permain

skateboard untuk para pengunjung umum maupun pemain

skaters.

d. Office

Office digunakan untuk perusahaan buqiet skatepark sebagai

tempat pegawai bekerja.

e. Coffee shop

Coffee shop sebagai area tempat berkumpul antara pemain

skateboard maupun yang tidak bermain skateboard.

f. Skateshop

Skateshop sebagai tempat untuk menjual alat-alat maupun

(16)

Universitas Kristen Maranatha g. Skatepark

Skatepark adalah area bermain skateboard untuk muda-mudi.

h. First Aid atau Medical Room

First Aid atau Medical Room adalah sebuah tempat yang

disediakan untuk keadaan darurat bila terjadi kecelakaan pada

pemain skateboard diarea skatepark.

1.7 Sistematika Perancangan

Adapun susunan dalam sistematika perancangan proyek skatepark

di Bandung, bertujuan supaya perancangan laporan dapat terarah, sistem

perancangan laporan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan perancangan desain interior mengenai Latar

Belakang Perancangan, Rumusan Masalah, Ide / Gagasan

Perancangan, Tujuan perancangan, Manfaat Perancangan, Ruang

Lingkup Perancangan dan Sistematika Perancangan.

BAB II TEORI TENTANG OLAHRAGA SKATEBOARD

Bab ini berisikan teori-teori yang mendasari, yang terkait dengan

perkembangan manusia, pengertian olahraga papan luncur

(skateboard), pengenalan olahraga papan luncur (skateboard),

Standar internasional arena olahraga Papan Luncur

(Skateboard), Pengertian papan luncur (skateboard), Pembagian

kelas pusat olahraga papan luncur (skateboard) studi literatur

tentang standar ruangan skatepark, studi literatur tetang

skateboard, lobby, lounge, hall of fame, retail, cafe, first aid atau

medical room dan studi banding.

BAB III DESKRIPSI DESKRIPSI DAN PROGRAMMING PERANCANGAN INTERIOR

Bab ini menjelaskan tentang deskripsi objek studi Analisa

Objek, Analisa Site, Analisa Bangunan, Analisa User, Flow

Activity, Konsep, dan Zoning Blocking.

(17)

Universitas Kristen Maranatha Bab ini berisikan penjelasan mengenai konsep perancangan

pembahasan proyek dan visualisasi desain yang berupa lembar

kerja.

BAB V KESIMPULAN

Bab ini berisikan hasil analisa yang menjawab masalah

perancangan interior pada sebuah buqiet skatepark di Bandung

(18)

Universitas Kristen Marantha BAB V

KESIMPULAN

Dalam merancang sebuah Buqiet Skatepark harus memperhatikan, dari

standar ergonomi pada ruangan dan standar peralatan pada skatepark untuk

merancang sebuah ruangan. Sebelum merancang sebuah ruangan yang akan

digunakan untuk kaum muda perlu kita ketahui masa remaja harus mementingkan

kehidupan nyata seperti beraktifikas fisik untuk memperluas sosialisasi satu

individu yang satu dengan yang lainnya. Untuk para pengunjung untuk merasakan

senang dan membuat ruangan yang menarik belum saja cukup untuk menjawab

permasalahan pada individu masa remaja zaman sekarang, tetapi harus diterapkan

pada penggunaan material yang baik dan pembentukan funitur yang baik dan

benar yang dilihat dari sisi antropometri dan ergonomi manusia ketika sedang

beraktifitas.

Interior merupakan elemen yang mendukung suasana didalam ruangan

untuk pengunjung nyaman beraktifitas didalamnya. Sehingga pembentukan

Interior pada ruangan skatepark dapat menarik perhatian pengunjung untuk

mencoba aktifitas fisik didalamnya, dengan penggunaan konsep yang seakan

melayang penggunaan lampu didalam nya mengajak pengujung ingin datang

mengunjung tempat skatepark.

Furnitur merupakan salah satu elemen penting dalam ruangan yang dapat

bersosialasi dengan nyaman dengan berpanduan pada standar ergonomi yang

(19)

Universitas Kristen Marantha melayang, seimbang dan kesan, sehingga pengunjung merasakan ketika berada

didalam arena permainan. Dalam pembuatan furnitur, faktor yang harus

diperhatikan kesan ruangan yang terasa seperti didalam permainan skateboard.

Dalam pembentukan furniture berpola garis yang tak bersudut sehingga terbentuk

seperti peralatan permainan skateboard.

Selain itu menggunakan meterial multiplex 1.2mm yang terbuat dengan

rangka hollow dan kaso untuk sebagai rangka furniture, agar furnitur terkesan

ringan dan terkesan melayang. Lalu menggunakan Lampu di bawah furniture

yang bertujuan untuk mengangkat kesan melayang furniture tersebut.

Dalam pembuatan furnitur pada perancangan buqiet skatepark, faktor

keamanan dan kenyamanan harus diperhatikan karena ketika sedang bermain pada

arena merupakan bentukan aktifitas yang sangat dominan untuk para pengunjung

mengukir kreatifitas. Maka bermain mempunyai arti yang sangat penting bagi

remaja, karena

Penggunaan material berbahan solid keras yaitu concrete texture, yang

memiliki keseimbangan dan kekuatan konstruksi yang baik namun meterial yang

digunakan tidak licin agar lantai digunakan pada saat permainan tidak

mengganggu pengunjung yang sedang bermain skateboard. Pengunaan material

yang tidak sesuai dengan aktifitas yang digunakan pada ruangan pun berakibat

buruk bagi pengunjung.

Beberapa saran perancang yaitu:

1. Merancang suatu bangunan hendaknya tidak hanya memperhatikan aspek

fungsional, melainkan harus diperhatikan aspek pengguna didalam nya

seperti menggunakan material yang tepat sehingga pengunjung dapat

merasa nyaman berada di dalam ruangan untuk melakukan aktifitas.

2. Dalam perancangan sebuah skatepark sebaiknya kita harus paham dan

mengerti terlebih dahulu tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan

skateboard, peralatan permainan apa saja yang dapat digunakan pada

(20)

PERANCANGAN INTERIOR BUQIET SKATEPARK

BANDUNG DENGAN KONSEP FLOATED BALANCING

SPEED

Proposal Perancangan Karya Tugas Akhir

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi Tugas Akhir Semester Genap

Tahun Ajaran 2016/2017

Oleh

Bayu Sergius Atmiko

1263013

PROGRAM STUDI DESAIN INTERIOR FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

(21)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan bimbingan-Nya

sehingga perancang dapat menyelesaikan perancangan loparan ini yang berjudul ”PERANCANGAN INTERIOR PADA SEBUAH BUQIET SKATEPARK DI BANDUNG DENGAN KONSEP FLOATED BALANCING SPEED ini secara keseluruhan dengan baik tepat pada waktunya.

Tujuan laporan perancangan ini sebagai salah satu tugas Tugas Akhir

Semester Genap Tahun Ajaran 2016/2017. Selain itu, laporan perancangan

laporan ini diharapkan dapat memberikan perancangan interior yang baik dan

benar pada skatepark.

Perancangan laporan tugas akhir ini, perancang mengakui banyak

kekurangan, dan kelemahan sehingga masih terdapat ketidaktepatan dan jauh dari

sempurna. Hal ini disebabkan masih terbatasnya kemampuan dan pengetahuan

perancang dalam penyusunan laporan perancangan ini.

Dalam persiapan dan penyusunan laporan tugas akhir ini dan telah banyak

mendapatkan bantuan dan bimbingan serta dukungan yang begitu berharga dari

berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini perkenankanlah perancangn

menyampaikan rasa terima kasih dan perhargaan yang sebesar-besarnya kepada

semua pihak yang telah membantu baik moral maupun materil. Tanpa bantuan

dan dorongan dari berbagai pihak yang turut membantu dalam penyusunan

perancangan tugas akhir ini, perancang tidak akan dapat menyelesaikannya

dengan baik. Ucapan terima kasih yang tidak terhingga terutama kepada :

1. Irena V.G Fajarto, S.T., M.Com selaku Dekan Fakultas Seni Rupa dan

Desain Universitas Kristen Maranatha.

2. Erwin Ardianto Halim, S.Sn., MFA selaku Ketua Jurusan Program Studi

Desain Interior Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Kristen

Maranatha.

3. Dr. Yunita Setyoningrum, M.Ds. selaku Dosen Pembimbing 1 Tugas

Akhir Desain Interior Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Kristen

(22)

4. Lisa Levina Krisanti Jonathan, S.Sn., M.Ds. selaku Dosen Pembimbing 2

Tugas Akhir Desain Interior Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas

Kristen Maranatha.

5. Yudita Royandi, ST., S.Ds.,M.Ds. selaku Ketua Koordinator Tugas Akhir

Desain Interior Universitas Kristen Maranatha.

6. Keluarga yang senantiasa mendoakan dan memberikan support baik secara

langsung maupun tidak langsung.

7. Semua pihak dan kerabat yang tidak bisa disebutkan satu-persatu yang

telah memberikan banyak dukungan dalam kelancaran penyusunan karya

tulis ini.

Akhir kata perancang berharap semoga laporan tugas akhir ini

dapat berguna untuk pihak-pihak yang membutuhkannya. Dengan segala

kemampuan yang dimiliki semoga laporan tugas akhir ini perancang pun

bersedia menerima kritik dan saran yang bersifat membangun dari para

perancang dalam penyempurnaan laporan tugas akhir kedepannya.

Bandung, 13 Desember 2016

Perancang

(23)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Ace, 2006. Speed & Light Indonesian Skateboarding. GagasMedia.

Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Adrianus, Tirta, 2013. 2013. Dlajah Urban Activity. Buqiet Skatepark

Indoor Skatepark Di Atas Bukit. Edisi 01: hal 29-30.

Andi, Taufiq, Hidayat, 2011. Pusat Olahraga Papan Luncur Di Makasar.

Jurnal Studi Arsitektur.

Berman, B. And Evans, J.R., 2001. Retail Management : a Strategi

Apporoach. USA: Macmillan Publising.

Ching, Francais, D.K., 1996. Arsitektur : Bentuk, Ruang dan Susunannya

PT. Dian Surya, Surabaya.

Hapsari, Hendrati, 2015. Mainan Tradisional Terbaik untuk Anak. Koran

Sindo, 27 September 2015.

Levy, and Weitz, 2001. Retailing Management. Boston : McGraw-Hill.

Marchus, Ben, 2011. The Skateboard: The Good, The Rad, and The

Gnarly. MBI Publishing Company Books.

Maria, Audrey, Gita, Kemala, A.M., 2011. Arena Olahraga Papan Luncur,

BMX, Dan In-Line Skate Di Yogyakarta. Jurnal Studi Arsitektur.

Michael, Martin, 2002. Skateboarding History Form The Backyard To

The Big Time, Capston High-Interest Books, Capstone Press, United States of

America.

Neufert, Ernst. 2002. Data Arsitek. Jilid 1. Erlangga. Jakarta.

Panero, Julius AIA, ASID. dan ZELNIK, Martin, AIA, ASID, 2002.

DimensiManusia dan RuangInterior. Erlangga. Cetakan ke 1, Jakarta.

Rumini, Sri dan Siti Sundari. 2004. Perkembangan Anak dan Remaja. PT

Rineka Cipta, Jakarta.

Risch. Ernest. H., 1991. Retail merchandising. Macmilan Publising

Company a division of Macmillan.

Gambar

Tabel 2.1 Tabel Klasifikasi Bahan Dasar Material Skatepark...............................65 Tabel 3.1 Tabel Job Description............................................................................89 Tabel 3.2 Tabel Kebutuhan Ruang.........................................................................91

Referensi

Dokumen terkait

Setelah selesai menuliskannya, maka hasil dari tiap-tiap kelompok akan ditanggapi oleh kelompok lain yang ditentukan oleh dosen dengan menempelkan kertas kecil

Biaya modal saham preferen adalah sebesar tingkat keuntungan yang diisyaratkan atau diharapkan oleh pemegang saham preferen..

Metode APHA 3500-Cr Penentuan Limit Deteksi Tabel 14 Nilai Absorbansi Hasil Pengukuran

yang dimanfaatkan guru dalam proses pembelajaran; (2) Kemampuan guru memanfaatkan sumber belajar by utilization ; dan (3) Implikasi pemanfaatan sumber belajar

DAFTAR TABEL. BAB I

Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka rumusan masalah yang dikemukakan dalam penelitian adalah perbandingan kombinasi menyikat gigi dan obat kumur xylitol dengan

Penelitian ini dilatarbelakangi pemasalahan yakni belum adanya penggunaan multimedia berbasis komputer dalam proses belajar mengajar, belum adanya penggunaan

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran bagaimana Penguasaan Pengetahuan Alat Boga Makanan Oriental 1 pada Mahasiswa Prodi Pendidikan Tata Boga Angkatan