• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN KOMBINASI MENYIKAT GIGI DAN OBAT KUMUR XYLITOL DENGAN MENYIKAT GIGI DAN OBAT KUMUR TANPA XYLITOL TERHADAP INDEKS PLAK PADA MAHASISWA FKG UNAND ANGKATAN 2010.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBANDINGAN KOMBINASI MENYIKAT GIGI DAN OBAT KUMUR XYLITOL DENGAN MENYIKAT GIGI DAN OBAT KUMUR TANPA XYLITOL TERHADAP INDEKS PLAK PADA MAHASISWA FKG UNAND ANGKATAN 2010."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PERBANDINGAN KOMBINASI MENYIKAT GIGI DAN OBAT KUMUR XYLITOL DENGAN MENYIKAT GIGI DAN OBAT KUMUR TANPA

XYLITOL TERHADAP INDEKS PLAK PADA MAHASISWA FKG UNAND ANGKATAN 2010

SKRIPSI

Oleh :

MAYA MARSALINA NIM : 0810342040

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

(2)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS ANDALAS Skripsi, April 2014

MAYA MARSALINA, No.BP. 0810342040

PERBANDINGAN KOMBINASI MENYIKAT GIGI DAN OBAT KUMUR XYLITOL DENGAN MENYIKAT GIGI DAN OBAT KUMUR TANPA XYLITOL TERHADAP INDEKS PLAK

ix+59halaman, 9 gambar, 4 tabel,1 grafik, 6 lampiran ABSTRAK

Plak gigi merupakan penyebab utama terjadinya karies dan penyakit periodontal. Cara untuk menghilangkan plak adalah secara mekanis dengan menyikat gigi dan secara kimiawi berkumur dengan obat kumur. Larutan kumur antimikroba dapat digunakan untuk mengontrol plak untuk mengatasi terjadinya karies.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan kombinasi menyikat gigi dan obat kumur xylitol dengan menyikat gigi dan obat kumur tanpa xylitol terhadap indeks plak pada mahasiswa FKG Unand angkatan 2010.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan rancangan Pre and Post Test. Pengambilan data dilakukan pada bulan Maret 2014. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa FKG Unand dengan jumlah sampel 32 orang diambil dengan cara Simple Random Sampling. Analisis data menggunakan Wilcoxon SR-Test, T-Test dan Mann Whitney Test dengan derajat kepercayaan 0,05.

Hasil penelitian diperoleh bahwa rata-rata indeks sebelum dan sesudah menyikat gigi dan berkumur dengan obat kumur yang mengandung xylitol menunjukkan perbedaan yang bermakna dengan nilai p<0,05 dan rata-rataindeks plak sebelum dan sesudah menyikat gigi dan berkumur dengan obat kumur tanpa xylitol menunjukkan perbedaan yang bermakna dengan nilai p<0,05,. Pada analisis data Mann Whitney Test selisih indeks plak pada kedua kelompok menunjukkan tidak adanya perbedaan yang bermakna dengan nilai p = 0,22 (p>0,05).

Teknik kombinasi menyikat gigi dan berkumur dengan obat kumur disarankan untuk menurunkan indeks plak dalam menjaga kebersihan gigi dan mulut.

Daftar Pustaka : 27(1995-2011)

(3)

DESTISTRY MEDICAL STUDY PROGRAM DESTISTRY MEDICAL FAKULTY

ANDALAS UNIVERSITY Script, April 2014

MAYA MARSALINA, No.BP. 0810342040

COMPARATIVE OF A COMBINATION OF BRUSHING AND XYLITOL

MOUTHWASH WITH BRUSHING AND WITHOUT XYLITOL

MOUTHWASH ON PLAQUE INDEX

ix+59 pages, 9 images, 4 tables, 1 graphs, 6 enclosure, ABSTRACT

Dental plaque is the main cause of caries and periodontal disease.The way to remove plaque was applying mechanical methoded that isbrushing and chemically gargling with mouthwash. Antimicrobial mouth rinses can be use to controlling plaque of caries. The purpose of this study is to determine comparative of a combination of brushing and xylitol mouthwash with brushing and without xylitol mouthwash on plaque index in FKG Unand student 2010.

The method of this research is quasi experiment with pre and post test design. The data collection were held in March 2014. The population of this research is FKG Unand student with 32 sample size who were taken by means simple random sampling. Analysis of data was using Wilxocon SR Test, T-Test and Mann Whitney Test as significantbased on 0,05.

The research show that average plaque index of before and after the combination of brushing and xylitol mouthwash showed a significant difference to the value p<0,05, and average plaque index before and after the brushing and without xylitol mouthwash showed a significant difference to the value p<0,05. In analysis of data Mann Whitney Test, plaque index difference between before and after treatment in both groups showed the absence of significant difference with the value p=0,22 (p>0,05).

The combination technic of brushing and rinsing with mouthwash the suggestion to reducing plaque index in to wake cleanliness tooth and mouth.

Reference :27(1995-2011)

(4)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Permasalahan yang paling sering ditemui dalam kesehatan gigi dan mulut yaitu karies gigi dan penyakit periodontal. Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2000, analisis data prevalensi karies berdasarkan indeks DMF-T (D = decayed (gigi yang karies), M = missing (gigi yang hilang), F = failed (gigi yang ditambal), T = teeth, di Negara Asia Tenggara sebesar 1,53%. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2007 menyatakan prevalesi penduduk yang mempunyai masalah kesehatan gigi dan mulut adalah 23% dan 1,6% penduduk telah kehilangan seluruh gigi aslinya (RISKESDAS, 2007).

(5)

Penyakit periodontal merupakan penyakit gigi yang sering dikeluhkan. SKRT (Survei Kesehatan Rumah Tangga) tahun 2003 menyatakan penduduk usia 10 tahun ke atas, 46% mengalami penyakit gingival, prevalensinya akan semakin tinggi pada umur yang lebih tinggi. Berdasarkan SKRT tahun 2004 prevalensi penyakit periodontal di Indonesia yaitu sebesar 96,58%.

Faktor yang berperan penting pada kedua penyakit tersebut adalah plak. Plak adalah suatu lapisan lunak yang tipis, tidak berwarna, mengandung berbagai macam bakteri yang melekat erat pada permukaan gigi dan permukaan keras lainnya dalam rongga mulut, termasuk pada restorasi tetap dan sementara (Carranza, 2006).

Plak gigi sebagian besar terdiri atas air dan berbagai macam mikroorganisme yang berkembang biak dalam suatu matriks interseluler yang terdiri atas polisakarida ekstraseluler dan protein saliva. Sekitar 80% dari berat plak adalah air, sementara jumlah mikroorganisme kurang lebih 250 juta per mg berat basah. Selain terdiri atas mikroorganisme, juga terdapat sel-sel epitel lepas, leukosit, partikel-partikel sisa makanan, garam anorganik yang terutama terdiri atas kalsium, fosfat dan fluor (Putri, M.H., et al, 2009).

Plak gigi sudah diketahui memegang peranan penting dalam proses perusakan jaringan keras gigi dan dalam proses inflamasi jaringan lunak disekitar gigi. Efek merusak ini terutama disebabkan karena kegiatan metabolisme bakteri dalam plak tersebut (Putri, M.H., et al, 2009).

(6)

Menyikat gigi merupakan proses pembersihan gigi yang rutin dilakukan oleh setiap orang. Menyikat gigi bertujuan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan mulut terutama gigi dan jaringan disekitarnya. Menyikat gigi dapat menimbulkan rasa segar dalam mulut dan lebih dari itu dapat mencegah terjadinya karies dan penyakit periodontal. Menyikat gigi dapat mencegah tertimbunnya sisa-sisa makanan pada sela-sela gigi dan permukaan gigi (PDGI, 2011).

Pada umumnya metode penyikatan gigi yang dianjurkan untuk pembersihan rutin sehari-hari dirumah adalah dengan menggunakan metode bass. Metode bass adalah metode penyikatan yang lebih mudah digunaka, dimana bulu sikat ditempatkan pada tepi gingiva dengan membentuk sudut 45 derajat dengan gerakan maju mundur dan pendek-pendek sebanyak 20 kali selama 20 menit (Delimunthe, 2006).

Menyikat gigi merupakan menjaga kebersihan mulut secara mekanis dan berkumur menggunakan obat kumur membersihkan secara kimiawi. Berkumur dengan obat kumur merupakan suatu tindakan memasukkan cairan kedalam mulut yang dibantu oleh gerakan otot lidah, otot pipi dan bibir selama 30 detik dan kemudian dikeluarkan. Hal ini dilakukan unyuk menyingkirkan plak gigi yang tidak tuntas dilakukan dengan cara mekanis (Fedi, 2002).

(7)

kooperatif anak yang masih rendah yang memungkinkan untuk tertelannya obat kumur (Fedi, 2002).

Banyak sediaan obat kumur diantaranya dengan kandungan xylitol. Xylitol merupakan salah satu jenis gula dengan 5 rantai karbon yang bersifat sebagai antimikrobial. Sifat rantai lima karbon ini menghambat pertumbuhan bakteri mulut seperti Streptococcus mutans, karena bakteri tersebut tidak mampu memfermentasikan dan menggunakan gula dengan 5 rantai karbon untuk zat energi (Dewi, 2008).

Ratih Sisca Purdictasari tahun 2013 menemukan bahwa larutan xylitol 6,25%, 12,5% dan 25% sebagai bahan obat kumur. Dimana pada penelitian itu obat kumur yang digunakan mampu menurunkan jumlah pertumbuhan bakteri S. mutans pada perawatan ortodonsi dengan sistem perlekatan langsung. Larutan xylitol 25% paling efektif dalam menurunkan jumlah S. mutans.

Pengukuran indeks plak akan menyatakan ada atau tidaknya plak pada permukaan gigi. Dimana indeks plak merupakan suatu angka yang menunjukkan keadan klinis yang didapat pada saat dilakukan pemeriksaan, dengan cara mengukur luas dari permukaan gigi yang ditutupi oleh plak (Putri dkk, 2010). Untuk pengukurannya terlebih dahulu gigi geligi diwarnai dengan bahan pewarna plak (disclosing solution atau disclosing tablet). Zat yang digunakan biasanya yang mempunyai warna yang lebih kontras dengan warna gigi (Daliemunthe, 2008).

(8)

gigi dan obat kumur tanpa xylitol terhadap indeks plak pada mahasiswa FKG Unand angkatan 2010.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka rumusan masalah yang dikemukakan dalam penelitian adalah perbandingan kombinasi menyikat gigi dan obat kumur xylitol dengan menyikat gigi dan obat kumur tanpa xylitol terhadap indeks plak pada mahasiswa FKG Unand angkatan 2010.

1.3Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui perbandingan kombinasi menyikat gigi dan obat kumur xylitol dengan menyikat gigi dan obat kumur tanpa xylitol terhadap indeks plak pada mahasiswa FKG Unand angkatan 2010.

1.3.2. Tujuan Khusus :

a. Untuk mengetahui rata-rata indeks plak sebelum dan sesudah kombinasi menyikat gigi dan berkumur dengan obat kumur yang mengandung xylitol

b. Untuk mengetahui rata-rata indeks plak sebelum dan sesudah kombinasi menyikat gigi dan berkumur dengan obat kumur tanpa xylitol.

(9)

1.4Manfaat Penelitian

a. Bagi peneliti sendiri, dapat menambah wawasan,mengaplikasikan dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang sudah di dapatkan selama perkuliahan.

b. Bagi lingkungan tempat penelitian, menjadi sumber informasi dalam upaya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulutmahasiswa FKG Unand dan sebagai tambahan literatur bagi Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Andalas..

Referensi

Dokumen terkait

19 Mengenai harmonisasi dan sinkronisasi hukum penanaman modal Indonesia dalam rangka menuju Komunitas Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community) pada. Tahun 2015 yang

[r]

The company applies International Financial Reporting Standards (IFRS) to prepare its financial statements and has elected to present its statement of profit or

Realisasi tersebut lebih tinggi sebesar Rp16,72 triliun dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp621,80 triliun, atau 91,63 persen

Hasil asuhan kebidanan secara komprehensif pada Ny “D” selama kehamilan trimester III dengan nyeri punggung, pada persalinan dengan persalinan spontan tidak ada

Rubrik ini digunakan fasilitator untuk menilai hasil kerja pengkajian modul moda tatap muka kompetensi professional. Langkah- langkah penilaian

Perhitungan biaya produk berdasarkan fungsi membebankan biaya dari bahan baku lansung dan tenaga kerja lansung pada produk dengan menggunakan penelusuran lansung, sedangkan

[r]