iv
JAMINAN FIDUSIA ATAS PESAWAT TERBANG DALAM PERJANJIAN KREDIT DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 42
TAHUN 1999 TENTANG JAMINAN FIDUSIA ABSTRAK
Didasarkan sistem hukum benda dalam Buku II KUH Perdata lembaga jaminan dibedakan bagi benda bergerak dan benda tidak bergerak. Pesawat terbang merupakan benda bergerak, namun apabila pesawat terbang memiliki bobot 20m³ atau lebih dikategorikan sebagai benda tidak bergerak/benda tetap dan dapat dibebani dengan lembaga jaminan hipotik. Gadai tidak dapat diterapkan dalam praktik perbankan karena dalam gadai penerima jaminan harus menerima penyerahan benda jaminan harus menerima penyerahan benda jaminan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penggunaan pesawat terbang denga bobot kurang dari 20m³ sebagai objek jaminan dalam perjanjian kredit didasarkan sistem hukum benda dalam Buku II KUH Perdata dan menentukan cara penggunaan lembaga jaminan fidusia dengan objek pesawat terbang dalam perjanjian kredit didasarkan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia.
Metode yang dipakai dalam penulisan skripsi ini adalah bersifat deskriptif analitis yang menggambarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dikaitkan dengan teori-teori hukum dalam praktik pelaksanaan yang menyangkut permasalahan yang diteliti. Metode pendekatan yang digunakan adalah pendekatan secara yuridis normatif, yaitu penelitian yang mengutamakan data sekunder.