ABSTRAK
MELALUI METODE VISUALISASI
UNTUK MENINGKATKAN GERAK DASAR RENANG GAYA BEBAS PADA SISWA KELAS 5 SD NEGERI 2 WAYHALOM
KECAMATAN GUNUNG ALIP KABUPATEN TANGGAMUS
TAHUN 2011 / 2012
Oleh ERLINA
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar renang gaya bebas pada siswa kelas 5 SD Negeri 2 Way Halom Kecamatan Gunung Alip Kabupaten Tanggamus.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research), dengan subjek penelitian adalah siswa kelas 5 SD Negeri 2 Way Halom tahun pelajaran 2011/2012. Instrumen yang dipakai adalah penilaian kualitas gerak dasar renang gaya bebas dengan rentang nilai 1-3. Teknik analisis data menggunakan prosentasi ketuntasan belajar setiap siklusnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Pada siklus pertama dengan penggunaan metode visualisasi berupa gambar-gambar rangkaian gerak dasar renang gaya bebas cara meluncur di atas air, gerakan kaki, gerakan tangan renang gaya bebas, diperoleh ketuntasan sebanyak 7 orang siswa (46,67 %) 2) pada siklus kedua dengan penggunaan metode visualisasi berupa gambar gambar koordinasi gerakan tangan dan kaki, cara pengambilan nafas, dan rangkaian gerakan renang gaya bebas diperoleh ketuntasan belajar siswa sebanyak 12 orang siswa (80 %) sehingga pada siklus kedua pembelajaran telah berhasil atau tuntas.
MELALUI METODE VISUALISASI
UNTUK MENINGKATKAN GERAK DASAR RENANG GAYA BEBAS PADA SISWA KELAS 5 SD NEGERI 2 WAYHALOM
KECAMATAN GUNUNG ALIP KABUPATEN TANGGAMUS
TAHUN 2011 / 2012
Oleh
ERLINA
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Jurusan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Gambar Renang Gaya bebas... 13
2. Gambar Renang Gaya Punggung... 14
3. Gambar Renang Gaya Dada... 15
4. Gambar Pengenalan Air Gerakan Kaki ... 17
5. Gambar Gerakan Dasar Kaki Renang Gaya Bebas... 17
6. Gambar Tehnik Meluncur Renang Gaya Bebas... 18
7. Gambar Cara Memberikan Bantuan Gerakan Kaki Renang Gaya Bebas... 18
8. Gambar Gerakan Kaki Renang Gaya Bebas... 19
9. Gambar Gerakan Tangan Renang Gaya Bebas... 20
10. Gambar Cara memberikan Bantuan Gerakan Tangan Renang Gaya Bebas... 20
11. Gambar Gerakan Kaki Dan Tangan Renang Gaya Bebas... 21
12. Gambar Gerakan Dasar Cara Pengambilan Nafas Renang Gaya Bebas... 22
13. Gambar Koordinasi Gerakan Kaki, Dan Cara Pengambilan Nafas Renang Gaya Bebas... 23
14. Gambar Cara Pengambilan Nafas Renang Gaya Bebas ... 23
15. Gambar Koordinasi Cara Pengambilan Nafas Renang Gaya Bebas... 24
16. Gambar Urutan Koordinasi dan Cara Pengambilan Nafas Renang Gaya Bebas... 25
17. Gambar Bagan Model Penelitian Tindakan... 27
18. Gambar Bagan Model Penelitian Tindakan... 27
19. Grafik Batang Perbandingan Hasil Tes Awal,Siklus I dan Siklus II.... 35
DAFTAR ISI
D. Model Pembelajaran Visualisasi ... 9
E. Sejarah Renang... 11
F. Macam-Macam Gaya Dalam Renang ... 11
G. Teknik Pembelajaran Renang Gaya Bebas ... 19
H. Hipotesis ... 25
III. METODE PENELITIAN ... 26
A. Metode Penelitian... 26
B. Rancangan Penelitian ... 28
C. Subyek Penelitian ... 31
D. Tempat Dan Pelaksanaan Penelitian ... 32
E. Instrumen Penelitian ... 32
F. Teknis Analisis Data ... 33
G. Uji Hipotesis ... 33
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 34
B. Pembahasan ... 38
V. SIMPULAN DAN SARAN ... 40
A. Simpulan ... 40
B. Saran ... 40
DAFTAR PUSTAKA ... 41
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Langkah-Langkah Penghitungan Skor Dan Prosentase Gerak Dasar
Renang Gaya Bebas... 43
2. Data Siswa SD Negeri 2 Way Halom Kecamatan Gunung Alip Kabupaten Tanggamus... 45
3. Deskripsi Penilaian Gerak Dasar Renang Gaya Bebas... 46
4. Hasil Tes Awal Gerak Dasar Renang Gaya Bebas... 47
5. Hasil Tes Siklus 1 ... 48
6. Hasil Tes Siklus 2 ... 49
7. Skenario Pembelajaran Siklus 1... 50
8. Skenario Pembelajaran Siklus 1... 54
9. Surat Izin Penelitian... 58
10. Surat Izin Melaksanakan Penelitian... 59
11. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian... 60
12. Kartu Kendali Skripsi... 60
13. Foto Aktivitas Siswa Pada Siklus 1 ... 62
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Instrumen Gerak Dasar Renang Gaya Bebas ... . 32 2. Hasil PTK Pembelajaran Gerak Dasar Renang Gaya Bebas... 34 3. Analisis Prosentase Tes Awal Kemampuan Gerak Dasar Renang
Gaya Bebas... 35 4. Analisis Prosentase Tes Siklus 1 Kemampuan Gerak Dasar
Renang Gaya Bebas Siklus -1 ... 36 5. Analisis Prosentase Tes Siklus 2 Kemampuan Gerak Dasar
MOTTO
“ Ingin Sukses?
Berdoa Dan Berusaha dalam menjalani hidup”
“ Kegagalan adalah ujian untuk berhasil,
MENGESAHKAN
1. Tim Penguji
Penguji : Drs. Akor Sitepu, M.Pd ………
Penguji Utama : Drs. Ade Jubaedi, M.Pd ………..
2. Dekan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si NIP 19600315 198503 1 003
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Erlina
NPM : 1013126007
Tempat, Tanggal Lahir : Turgak,
Alamat : Jl. Bima Sakti No 9 Lk.3 Rt/Rw 12/- Kelurahan
Beringin Raya Kecamatan Kemiling Bandar
Lampung.
dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Melalui Metode Visualisasi Untuk Meningkatan Gerak Dasar Renang Gaya Bebas Pada Siswa Kelas 5 SD Negeri 2 Way Halom Kecamatan Gunungalip Kabupaten Tanggamus Tahun 2011 / 2012 “
adalah benar hasil karya tulis berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 5 Mei 2012 s/d 4 Juni 2012. Skripsi ini bukan hasil menjiplak atau hasil karya orang lain.
Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya dan apabila ternyata di kemudian hari tidak benar saya bersedia menerima sanksi akademik dan dituntut sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Bandar Lampung, 5 Juni 2012
PERSEMBAHAN
Puji syukur atas ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah kepada penulis sehingga dapat mempersembahkan karya ini kepada
Bapak Syakroni Karim dan Ibu Amsanah yang telah memberikan dukungan dan
motivasi baik secara mental spiritual dan materi agar penulis berhasil mencapai
cita-cita.
Suamiku Budiman tercinta, Nurrochim Budi Fadillah tersayang, Kakak- kakakku
Adik-adikku yang terkasih, serta semua keluargaku tersayang, rekan-rekan kuliah
senasib seperjuangan, dan semua fihak yang telah membantu dalam studiku.
Terima kasih atas perhatian dan motivasinya sehingga membuat penulis menjadi
kuat untuk berusaha untuk memberikan karya yang tebaik.
Almamaterku FKIP Unila
Judul Skripsi : MELALUI METODE VISUALISASI UNTUK MENINGKATKAN GERAK DASAR RENANG GAYA BEBAS PADA SISWA KELAS 5 SD NEGERI 2
WAYHALOM KECAMATAN GUNUNG ALIP KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN 2011 / 2012
Nama Mahasiswa : Erlina Nomor Pokok Mahasiswa : 1013126007
Program Studi : Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Jurusan : Ilmu Pendidikan
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Menyetujui
Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Komisi Pembimbing
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Turgak Kabupaten Lampung Barat, pada tanggal 23 Agustus
1985. Anak Kesebelas dari dari tiga belas bersaudara dari pasangan Bapak
Syakroni Karim dan Ibu Amsanah.
Pendidikan formal yang pernah ditempuh penulis adalah sekolah dasar di SD
Negeri Turgak selesai tahun 1997/1998, kemudian menempuh pendidikan
Sekolah Menengah Pertama di MTs Negeri 1 Pahoman Bandar Lampung Lulus
pada tahun 2000/2001 dan melanjutkan di MAN 2 Bandar Lampung lulus tahun
2003/2004.
Pada tahun 2004 penulis menjadi mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Lampung pada Program Studi Diploma II Pendidikan
Jasmani dan Kesehatan yang ditepuh melalui jalur Tes Reguler lulus tahun 2006.
Tahun awal tahun 2007 diterima sebagai guru bantu dan 2009 diterima sebagai
PNS di SD Negeri 2 Kaorgading Kecamatan Pematang Sawa, Tanggamus.Tahun
20011 pindah tugas Di SD Negeri 2 Way Halom, Kecamatan Gunung Alip
Kabupaten Tanggamus Pada tahun 2010/2011 penulis melanjutkan S1 dalam
SANWACANA
Assalamualaikum, wr. wb
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan dan melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Semoga sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW yang mulia.
Skripsi dengan judul “Melalui Metode Visualisasi Untuk Meningkatan Gerak Dasar Renang Gaya Bebas Pada Siswa Kelas 5 SD Negeri 2 Way Halom Kecamatan Gunungalip Kabupaten Tanggamus Tahun 2011 / 2012 “ adalah dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan gelar S1 Penjaskes Dalam Jabatan di Universitas Lampung.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. H. Bujang Rahman, M.Si selaku Dekan FKIP Universitas
Lampung
2. Drs. Baharudin Risyak, M.Pd selaku Ketua Jurusan lmu Pendidikan
Universitas Lampung
3. Drs. Wiyono, M.Pd selaku Program Studi S1 Pendidikan Jasmani dan
Kesehatan FKIP Universitas Lampung
4. Drs. Akor Sitepu, M.Pd selaku pembimbing yang telah memberikan
bimbingan, pengarahan, motivasi serta kepercayaan kepada penulis. 5. Drs. Ade Jubaedi, M.Pd selaku pembahas terima kasih atas saran dan
kritiknya yang telah memberikan banyak masukan dan pengarahan selama masa studi
6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Penjaskes FKIP UNILA yang
telah memberikan ilmu pengetahuan dan keteladanan selama penulis menjalani studi
7. Kepala SD Negeri 2 Way Halom Kecamatan Gunung Alip Kabupaten
8. Rekan - rekan guru SD Negeri 2 Way Halom Kecamatan Gunung Alip Kabupaten Tanggamus yang telah memberikan dukungan kepada penulis.
9. Teman-teman S1 Penjaskes Dalam Jabatan angkatan 2010, terima
kasih atas persaudaraan yang telah terjalin sampai sekarang dan semua fihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu penyelesaian tugas akhir ini
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamualaikum Wr, Wb.
Bandar Lampung, Agustus 2012
Penulis
1
I. PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung
seumur hidup, pendidikan jasmani dan olahraga kesehatan yang diajarkan di
sekolah memiliki peranan yang sangat penting, yaitu memberikan kesempatan
pada peserta didik untuk terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar
melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan. Pembekalan pengalaman
belajar itu diarahkan untuk membina pertumbuhan fisik dan pengembangan
psikis yang lebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat dan bugar
sepanjang hayat.
Pendidikan jasmani dan olahraga kesehatan merupakan media untuk
mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik,
pengetahuan dan penalaran, serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara
untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis
yang seimbang. Oleh karena itu penyelanggara pendidikan jasmani, dan
olahraga kesehatan harus lebih dikembangkan ke arah yang lebih optimal
2
kesegaran jasmani dan kebiasaan hidup sehat serta memiliki pengetahuan dan
pemahaman gerak manusia.
Pendidikan jasmani juga merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sejarah
manusia, pendidikan jasmani berfungsi sebagai barometer kemajuan dan alat
ukur cita-cita manusia. Perubahan jangka pendek dalam pendidikan jasmani
bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan anak dalam aktivitas jasmani,
sehingga akhirnya terbentuk kebiasaan untuk aktif melakukan kegiatan
jasmani, perubahan ini juga terkait dengan perubahan aspek sikap, motivasi,
yang menetap dalam diri anak.
Salah satu tujuan pendidikan jasmani di sekolah adalah mengembangkan
keterampilan gerak, dalam perkembangannya melalui suatu pembinaan yang
teratur dan sistematis. Oleh sebab itu, pembelajaran yang baik akan
menentukan keberhasilan dalam menciptakan siswa yang memiliki
keterampilan gerak yang baik, sedangkan pembelajaran yang baik adalah
pembelajaran yang efektif dan efisien. Dalam proses pembelajaran
pendidikan jasmani guru harus dapat mengajarkan berbagai keterampilan
gerak dasar seperti teknik, strategi permainan dan internalisasi nilai-nilai
(sportifitas, jujur, kerjasama dan lain-lain).
Pada usia sekolah dasar perkembangan fisik merupakan kepedulian guru,
karena perkembangan fisik akan amat erat kaitannya dengan perkembangan
kognitif yaitu melalui aktifitas fisik sehingga mereka mampu menghayati
3
andil dalam perkembangan seorang anak. Diusia ini pula peran seorang guru
sangat dibutuhkan dalam upaya memberikan pembelajaran yang
membutuhkan keterampilan-keterampilan gerak khususnya pada pelajaran
renang.
Renang merupakan salah satu materi dalam pendidikan jasmani yang
tergolong favorit bagi anak-anak, namun pada kenyataannya hasil
pembelajaran renang secara menyeluruh belum memperlihatkan hasil yang
baik bahkan cenderung buruk. Hal ini sangat kontradiksi dengan antusias
anak pada pembelajaran renang yang hasilnya tidak sesuai dengan yang
diharapkan, karena kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung,
sehingga siswa di SD Negeri 2 Way Halom kurang terampil dalam gerak
dasar renang gaya bebas, kurangnya teknik gerak dasar renang gaya bebas
yang dikuasai oleh peserta didik.
Berdasarkan pengalaman peneliti selama mengajar pembelajaran renang di
SD Negeri 2 Way Halom dapat diperoleh informasi bahwa peserta didik di
sekolah ini belum dapat menguasai gerak dasar renang gaya bebas dengan
baik. Hal ini dapat diketahui setelah dilakukan observasi dari seluruh jumlah
siswa khususnya pada kelas 5, dari 15 orang siswa yang melaksanakan
penilaian gerak dasar renang gaya bebas hanya satu peserta didik yang
melampaui KKM selebihnya 14 orang siswa belum dapat melakukan gerak
dasar tersebut dengan baik, sehingga siswa masih mendapatkan nilai di bawah
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang sudah ditetapkan dalam
4
Dari uraian di atas peneliti tertarik pada permasalahan yang berhasil peneliti
amati bahwa pembelajaran renang gaya bebas di SD Negeri 2 Way Halom
masih rendah karena kurangnya kemampuan anak menguasai teknik yang
benar, kurangnya sarana dan prasarana yang memadai, kurang efektifnya
media pembelajaran yang telah digunakan. Ini terlihat dari banyaknya siswa
yang mengalami kesulitan dalam menguasai gerak dasar renang gaya bebas.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang penulis uraikan di atas , penulis
mengidentifikasikan permasalahan sebagai berikut :
1. Kurangnya kemampuan siswa untuk melakukan teknik renang gaya
bebas dengan benar di SD Negeri 2 Way Halom.
2. Kurangnya kemampuan siswa untuk melakukan teknik gerakan kaki
di SD Negeri 2 Way Halom.
3. Kurangnya kemampuan siswa melakukan teknik gerakan tangan di
SD Negeri 2 Way Halom.
4. Kurangnya kemampuan siswa melakukan teknik koordinasi gerakan
pada gerak dasar renang gaya bebas dengan benar di SD Negeri 2
Way Halom.
C. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini penulis memberikan batasan masalah pada Melalui
5
Bebas pada siswa kelas 5 SD Negeri 2 Way Halom Kecamatan
Gunungalip Kabupaten Tanggamus Tahun Ajaran 2011/2012.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah maka penulis
merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apakah dengan menggunakan metode visualisasi berupa
gambar-gambar pemanasan air, gerakan meluncur diatas air, gerakan kaki
renang gaya bebas, dapat meningkatkan gerak dasar renang gaya
bebas pada siswa kelas 5 SD Negeri 2 Way Halom Kecamatan
Gunungalip Kabupaten Tanggamus tahun ajaran 2011/2012” ?
2. Apakah dengan menggunakan metode visualisasi berupa
gambar-gambar koordinasi gerakan tangan dan kaki, cara pengambilan nafas,
serta rangkaian renang gaya bebas dapat meningkatkan gerak dasar
renang gaya bebas pada siswa kelas 5 SD Negeri 2 Way Halom
Kecamatan Gunungalip Kabupaten Tanggamus tahun ajaran
2011/2012” ?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan di atas, maka penelitian ini bertujuan :
Untuk meningkatkan kemampuan gerak dasar renang gaya bebas pada
siswa kelas 5 SD Negeri 2 Way Halom Kecamatan Gunungalip
6
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti lain
Sebagai informasi yang dapat dipergunakan sebagai acuan awal bagi
penelitian selanjutnya.
2. Bagi guru
Dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam menentukan metode dan
model atau pendekatan yang sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan
perkembangan anak, sehingga anak dapat mengoptimalkan segenap
kemampuannya dan tercapailah keberhasilan pembelajaran.
3. Bagi Siswa
Dapat memberikan kontribusi dalam upaya mengembangkan pedagogi
olahraga terutama dalam proses pembelajaran motorik melalui model
pembelajaran dengan menggunakan modifikasi alat bantu sehingga
dapat memberikan pengaruh positif terhadap tingkat pemahaman dan
penguasaan keterampilan motorik siswa kelas 5 SD Negeri 2 Way Halom
Kecamatan Gunungalip Kabupaten Tanggamus tahun ajaran 2011/2012.
4. Bagi Program Studi
Sebagai informasi dan acuan bagi pihak yang ingin melaksanakan
7
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Pendidikan Jasmani
Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan pendidikan melalui aktifitas
jasmani untuk mencapai perkembangan individu secara menyeluruh.
Melalui pendidikan jasmani siswa disosialisasikan ke dalam aktivitas
jasmani termasuk keterampilan berolahraga. Tidaklah mengherankan bahwa
pendidikan jasmani merupakan bagian dari pendidikan menyeluruh dan
sekaligus memiliki potensi yang strategis untuk mendidik. Selain itu,
pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang
memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam
kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional (Lutan dkk, /
1996/1997: 3). Pendidikan jasmani memperlakukan anak sebagai sebuah
kesatuan utuh, mahluk total, daripada hanya menganggapnya sebagai
seseorang yang terpisah kualitas dan mentalnya.
Jadi, pendidikan jasmani diartikan sebagai proses pendidikan melalui
aktivitas jasmani atau olahraga. Inti pengertiannya adalah mendidik anak.
8
digunakan yaitu gerak insani yang artinya manusia yang bergerak secara
sadar. Gerak itu dirancang secara sadar oleh gurunya dan diberikan dalam
situasi yang tepat agar dapat merangsang pertumbuhan dan perkembangan
peserta didik.
B. Gerak Dasar
Gerak dasar adalah gerak yang perkembangannya sejalan dengan
pertumbuhan dan tingkat kematangan. Gerak dasar merupakan pola gerak
yang menjadi dasar untuk ketangkasan yang lebih kompleks. Lutan (1998)
membagi tiga gerakan dasar yang melekat pada individu yaitu, 1)
lokomotor, 2) gerak non lokomotor, 3) manipulatif.
Keterampilan merupakan gambaran kemampuan motorik seseorang yang
ditunjukkan melalui penguasaan suatu gerak. Dalam meningkatkan
kemampuan gerak khusus dalam olahraga, maka diperlukan suatu proses
pembelajaran untuk sampai keterampil. Mengenai terampil sesuai dengan
yang dikemukakan oleh Lutan (1988:76) bahwa terampil juga dinyatakan
untuk menggambarkan tingkat kemahiran seseorang melaksanakan
penguasaan suatu hal yang memerlukan gerak tubuh.
C. Belajar Motorik
Motorik adalah keseluruhan proses yang terjadi pada tubuh manusia, yang
meliputi proses pengendalian (koordinasi) dan proses pengaturan (kondisi
9
mendapatkan suatu gerakan yang baik. Motorik berfungsi sebagai motor
penggerak yang terdapat di dalam tubuh manusia.
Menurut Schmidt dalam Lutan (1998: 102) belajar motorik adalah
seperangkat proses yang bertalian dengan latihan atau pengalaman yang
mengantarkan ke arah perubahan permanen dalam perilaku gerak.
Menurut Lutan (1998) belajar motorik adalah suatu proses perubahan
perilaku yang relatif permanen pada diri seseorang yang diperoleh melalui
pengalaman dan latihan dan dapat diamati melalui penampilannya.
D. Model Pembelajaran Visualisasi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut guru agar mampu
menggunakan media alat bantu yang dapat disediakan oleh sekolah dan
sekurang-kurangnya guru dapat menggunakan alat yang murah dan efisien
yang meskipun sederhana akan tetapi dapat membantu dalam pencapaian
tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Dari bermacam-macam teknik mengajar, ada yang menekankan pada
peranan guru yang utama dalam pelaksanaan penyajian materi, tetapi
adapula yang menekankan pada media hasil teknologi modern seperti video,
proyektor, OHP dan gambar lainnya. Namun kesemuanya itu dilakukan
10
Hamalik dalam Azhar Arsyad (2005: 15) mengemukakan bahwa pemakaian
media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan
keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan
kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap siswa.
Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan
sangat membantu efektivitas proses pembelajaran dan penyampaian pesan
dan isi pelajaran saat itu.
Hamalik (1986) dalam Azhar Arsyad (2005) mengemukakan bahwa
pemakaian media pengajaran dalam proses belajar-mengajar dapat
membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi
dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh
psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pengajaran pada tahap
orientasi pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran
dan penyampaian pesan dan isi pelajaran saat itu. Disamping
membangkitkan motivasi dan minat siswa, juga dapat membantu siswa
meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan
terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi.
Menurut Amir Hamzah (1988: 26) penekanan media belajar terdapat pada
visual dan audio. Klasifikasi alat-alat audio visual adalah sebagai berikut :
1. Alat-alat audio, yaitu alat-alat yang dapat menghasilkan bunyi atau
11
2. Alat-alat visual, yaitu alat-alat yang dapat diperlihatkan rupa atau
bentuk, yang kita kenal sebagai alat peraga. Alat-alat visual atau alat
peraga ini terbagi atas:
a. Alat visual dua dimensi
1. Alat-alat visual dua dimensi pada bidang yang tidak
transparan. Contoh : gambar di atas kertas atau karton, gambar
yang diproyeksikan dengan OHP, lembaran balik, wayang
beber, grafik, diagram, bagan, poster, gambar hasil cetak
saring dan foto.
2. Alat-alat dua dimensi pada bidang yang transparan. Contoh :
slaid, filmstrip, lembaran transparan untuk OHP.
b. Alat visual tiga dimensi disebut tiga dimensi karena mempunyai
ukuran panjang, lebar dan tinggi. Contoh : benda asli, model,
contoh barang atau specimen, alat tiruan sederhana atau mock-uo.
Termasuk di dalamnya diorama, pameran dan bak pasir.
3. Alat-alat audio-visual, yaitu alat-alat yang dapat menghasilkan rupa
dan suara dalam satu unit. Contoh : film bersuara dan televise.
E. Sejarah Renang
Manusia sudah dapat berenang sejak zaman prasejarah, bukti mengenai
berenang adalah lukisan-lukisan tentang perenang dari zaman batu telah
ditemukan di “ goa perenang” yang berdekatan dengan Wadi Sora di Gilf
Kebir, Mesir barat daya. Catatan tertua mengenai berenang berasal dari
12
dibangunnya kolam-kolam renang. Sebagian peserta waktu itu berenang
dengan menggunakan gaya dada.
Olahraga renang merupakan salah satu cabang olahraga yang ada dalam
Olimpiade Athena 1896. Pada tahun 1900, gaya punggung dimasukkan
nomor renang baru renang olimpiade. Persatuan renang dunia, Federation
Internationale de Nation (FINA) dibentuk pada tahun 1908. Gaya
kupu-kupu yang awalnya merupakan salah satu variasi gaya dada diterima sebagai
satu gaya tersendiri pada tahun 1952.
F. Macam-Macam Gaya Dalam Renang
1. Gaya bebas
Gaya bebas adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke
permukaan air, kedua belah tangan secara bergantian digerakkan jauh ke
depan dengan gerakan mengayuh, sementara kedua belah kaki secara
bergantian digerakkan naik turun ke atas dan ke bawah. Sewaktu
berenang gaya bebas, posisi wajah menghadap ke permukaan air.
Pernafasan dilakukan saat lengan digerakkan keluar dari air, saat tubuh
menjadi miring dan kepala berpaling ke samping. Sewaktu mengambil
13
Gambar 1. Renang Gaya Bebas
Dibandingkan gaya berenang lainnya, gaya bebas merupakan gaya
berenang yang bisa membuat tubuh melaju cepat di air.
2. Gaya Pungung
Sewaktu berenang gaya punggung, orang berenang dengan posisi
punggung menghadap ke permukaan air. Posisi wajah berada di atas air
sehingga orang mudah mengambil nafas. Namun perenang hanya dapat
melihat ke atas tidak bisa melihat ke depan. Dalam renang gaya
punggung, gerakan lengan dan kaki serupa dengan gaya bebas namun
dengan posisi tubuh terlentang di permukaan air. Kedua belah tangan
14
mengayuh. Mulut dan hidung berada di luar permukaan air sehingga
mudah mengambil atau membuang nafas dengan mulut atau hidung.
Gambar2 .Cara Membantu Gerakan Kaki, Tangan, Renang Gaya Punggung
3. Gaya Dada
Renang gaya dada atau gaya katak (gaya kodok ) adalah renang dengan
posisi dada menghadap ke permukaan air namun berbeda dari renang
gaya bebas, kedua belah kaki menendang ke arah luar sementara kedua
tangan diluruskan ke depan. Kedua belah tangan dibuka ke samping
seperti membelah air agar badan maju lebih cepat ke depan. Gerakan
tubuh meniru gerakan katak yang berenang sehingga disebut gaya katak.
Pernafasan dilakukan lewat mulut berada di permukaan air, setelah satu
15
Gambar 3. Gerakan Renang Gaya Dada
4. Gaya Kupu-Kupu
Gaya kupu-kupu atau gaya dolphin adalah salah satu gaya berenang
dengan posisi dada menghadap ke permukaan air. Kedua belah lengan
bersamaan ditekan ke bawah dan digerakkan ke arah luar sebelum
diayuhkan ke depan. Sementara kedua belah kaki secara bersamaan
menendang ke bawah dan ke atas seperti gerakan sirip ekor ikan atau
lumba-lumba. Udara dihembuskan kuat-kuat dari mulut dan hidung
sebelum kepala muncul dari permukaan air dan udara dihirup lewat
16
Gaya kupu-kupu diciptakan tahun 1933, merupakan gaya berenang
paling baru. Berbeda dari renang gaya lainnya, perenang pemula yang
belajar gaya kupu-kupu perlu waktu yang agak lama untuk mempelajari
koordinasi gerakan tangan dan kaki. Ada beberapa teknik gerak dasar
renang yang perlu diketahui sebelum belajar renang gaya renang adalah :
a). Teknik meluncur, b) Teknik mengapung, c) Gerakan tangan, d)
Gerakan kaki, e) Teknik pengambilan nafas. Semua teknik ini harus
dimiliki oleh seseorang untuk dapat belajar berenang. Karena pada
dasarnya semua gaya dalam berenang didasarkan pada prinsip yang
sama.
G. Teknik Pembelajaran Renang Gaya Bebas
Pada proses pembelajaran latihan gerak kaki, tangan, pernafasan, dan koordinasi
renang gaya bebas dapat dilakukan beberapa cara, yaitu :
1) Gerak kaki :
a. Cara I.
Melakukan gerakan kaki renang gaya bebas sambil duduk di pinggir
kolam, dengan gerakan kaki menendang bergantian kanan-kiri, dan
sumber gerakan dari pangkal paha, hingga kedua lutut tidak ditekuk,
17
Gambar 4. Pemanasan / Pengenalan Air Gerakan Kaki Renang Gaya Bebas
b. Cara II.
Melakukan gerakan kaki renang gaya bebas sambil berpegangan
parit kolam, lengan, badan dan kedua kaki lurus, sumbergerakan
kaki dari pangkal paha, hingga lutut kaki tidak ditekuk, akan tetapi
hanya tertekuk saat bergerak.
Gambar 5. Gerakan Dasar Kaki Renang Gaya Bebas
c. Cara III.
Melakukan gerakan kaki renang gaya bebas, kedua lengan lurus di
18
teknik gerakan kakinya sama dengan model III, hingga badan dapat
meluncur ke depan.
Gambar 6. Gerakan Meluncur Renang Gaya Bebas
d. Cara IV.
Melakukan gerakan kaki renang gaya bebas, kedua lengandipegang
teman, lengan, badan dan kaki lurus, teknik gerakan kakinyasama
dengan model II hingga saat mengerakkan kaki maja ke depan,
sedangkan yang memegang lengan bergerak mundur.
Gambar 7. Cara Bantuan Gerakan Kaki Renang Gaya Bebas
e. Cara V
19
Posisi tubuh lurus ke belakang, lalu gerakan kaki turun-naik
bergantian, punggung kaki dalam sikap menendang, lecutan kaki
diperoleh dan tertekuknya lutut sedikit, serta sumber gerakan dan
pangkal paha
Gambar 8. Gerakan Kaki Renang Gaya Bebas
2) Gerak lengan :
Cara melakukannya :
Tarikan tangan di dalam air, siku membentuk sudut di bawah
dada dengan ujung jari tangan hingga garis tengah tubuh (center
line) yang selan-jutnya didorong keluar bagian tubuh dengan
20
Gambar 9. Gerakan Tangan Renang Gaya Bebas
a. Cara I.
Melakukan gerakan tangan renang gaya bebas dengan kedua kaki
dipegang oleh teman dari belakang, hingga posisi kedua kaki dan
badan lurus serta badan terapung di atas permukaan air.
21
b. Cara II.
Melakukan gerakan tangan renang gaya bebas, dengan cara :
Lakukan sikap telungkup di atas permukaan air.
badan, kedua lengan dan kaki lurus, hingga badan terapung di
atas permukaan air.
Lakukan gerakan tangan 1x (tangan kiri) dan setelah itu
gerakan kaki 3x pukulan.
Lakukan bergantian tangan kiri dan kanan
Gambar 11. Gerakan Kaki Dan Tangan Renang Gaya Bebas
c. Cara III.
Melakukan teknik pernafasan renang gaya bebas berpegangan parit
kolam, dengan cara :
Berdiri menghadap dinding kolam dan kedua tangan
22
Rendahkan kedua lutut dan badan agak dibungkukkan ke depan
hingga kepala masuk ke dalam air
Putar leher ke kanan atau kiri, saat memutar ke atas permukaan
air hirup udara dari mulut dan saat memutar ke dalam air,
hembuskan udara dari mulut.
Gambar 12. Gerakan Dasar Cara Pengambilan Nafas Renang Gaya Bebas
d. Cara IV.
Melakukan teknik pernafasan renang gaya bebas berpegangan pada
parit kolam dan kedua kaki lurus ke belakang, dengan cara :
Lakukan gerakan pukulan kaki 2x atau 4x pukulan dan putar
leher ke kanan/kiri, hirup udara di atas permukaan air melalui
mulut
Lutar kembali leher ke dalam air dan buang udara di dalam
air melalui mulut
24
3) Koordinasi gerakan
a. Cara I.
Melakukan teknik, gerakan kaki, lengan, dan pernafasan renang
gaya bebas dengan posisi badan terapung di atas permukaan air,
dengan cara :
Badan, kedua kaki dan lengan lurus.
Lakukan gerakan kaki 2x pukulan dan tarik lengan kanan ke
belakang, saat lengan mendorong ke belakang, putar leher ke
atas dan hirup udara.
Saat lengan diputar dan masuk air di depan kepala (muka),
putar kembali leher ke dalam air
Lakukan terus berulang-ulang, bila sudah mahir, lakukan
putaran leher ke kanan dan kiri, untuk pengambilan nafas
Gambar 15. Gerakan Koordinasi Cara Pengambilan Nafas Renang Gaya
25
b. Cara II.
Melakukan teknik renang gaya bebas dengan menekankan pada
teknik gerakan kaki, lengan, dan pernafasan
Gambar 16. Urutan Gerakan Koordinasi dan Cara Pengambilan Nafas
Renang Gaya Bebas
H. Hipotesis
Pada penelitian ini, penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut: : ”
Apakah Melalui Metode Visualisasi Dapat Meningkatkan Gerak Dasar Renang
Gaya Bebas Pada Siswa Kelas 5 Sd Negeri 2 Way Halom Kecamatan Gunung
26
III. METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Setiap kegiatan penelitian yang dibutuhkan data-data yang valid, agar isi
dari penelitian dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Untuk
mendapatkan data yang valid, hasil data yang diperoleh dalam penelitian
harus dianalisa dengan menggunakan metode penelitian yang logis dan
rasional agar tingkat validitas yang digunakan adalah Penelitian Tindakan
Kelas/PTK adalah penelitian tindakan yang dilakukan dengan
memperbaiki tujuan mutu praktik pembelajaran di kelas (Arikunto,
2007:51).
Penelitian Tindakan Kelas/PTK dilaksanakan berdasarkan masalah yang
benar-benar nyata muncul dari dunia tanggung jawab peneliti/pendidik
yaitu dalam pembelajaran. Masalah yang diteliti harus datang dari guru itu
sendiri dan kemudian dicari pemecahannya. Menurut Purwadi dalam
27
membantu memecahkan masalah guru dalam menjalankan profesinya
sekaligus meningkatkan kinerjanya.
Gambar. 17 Spiral Penelitian Tindakan Kelas
Pelaksanaan penelitian selama satu bulan dengan tahapan sebagai berikut :
a. Tahap perencanaan
Dalam tahap penelitian ini terlebih dahulu melakukan perencanaan
atau membuat program yang akan diteliti sehingga dalam
pelaksanaannya teratur dan sesuai dengan program yang sudah
dibuat.
b. Tahap melakukan tindakan
Tahap ini merupakan inti dari pelaksanaan penelitian secara
keseluruhan, dengan melakukan implementasi dari program yang
telah dibuat sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat.
c. Tahap pengamatan ( Observasi )
Pada tahap ini berisikan hasil pengamatan menggunakan berbagai
instrumen. Yang paling diperhatikan dalam hal ini adalah
28
d. Tahap refleksi
Tahap ini adalah tahapan terakhir dari siklus yang penulis
rencanakan dalam penelitian ini, dengan berisikan penjelasan
tentang tingkat keberhasilan atau kegagalan yang telah terjadi
setelah adanya penelitian.
B. Rancangan Penelitian
Pada penelitian ini penulis melaksanakan penelitian 2 siklus (enam kali
pertemuan) kemudian diantara setiap siklusnya direncanakan kegiatan
tindakan yang berbeda pada setiap siklusnya, akan tetapi setiap siklusnya
saling berkaitan, setiap proses penelitian merupakan tindakan lanjutan dari
siklus penelitian sebelumnya.
a. Tes Awal
b. Siklus Pertama
1) Rencana :
a. Menyiapkan sarana dan prasarana untuk proses pembelajaran.
b. Menyiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran pada siklus
pertama dengan diawali apersensi, pemanasan, peregangan.
2) Tindakan:
a. Guru menjelaskan proses pembelajaran renang gaya bebas dimulai
29
gerakan kaki, gerakan tangan renang gaya bebas dengan
memnggunakan gambar-gambar diatas karton dan memberikan
contoh gerakan secara langsung gerakan yang baik dan benar.
b. Guru membantu siswa satu persatu untuk melakukan gerak dasar
renang gaya bebas.
c. Guru menginstruksikan kepada siswa untuk melakukan gerak dasar
mengayuh renang gaya bebas dengan bantuan teman berpasangan
d. Guru mengoreksi setiap gerak dasar renang gaya bebas dan
memberikan contoh gerakan yang baik dan benar.
e. Guru memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk bertanya
mengenai kesulitan yang dialami dalam melakukan gerak dasar
renang gaya bebas yang telah diajarkan.
3) Observasi
Setelah diberikan tindakan maka peneliti melakukan pengamatan dan
evaluasi serta penilaian dengan menggunakan instrument penelitian
yang telah disusun.
4) Refleksi
Refleksi dilakukan setelah pelaksanaan dan observasi sebagai
perbaikan dari kekurangan yang nampak pada siswa yang terdapat
pada siklus pertama, maka menjadi bahan untuk mengetahui tahapan
30
c. Siklus kedua
1) Rencana :
a. Menyiapkan alat-alat yang berkaitan dengan proses pembelajaran
dan menyiapkan instrumen yang diperlukan dalam mengevaluasi
tindakan.
b. Menyiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran pada siklus
kedua dengan diawali apersensi, pemanasan dan peregangan.
2) Tindakan:
a. Guru menjelaskan proses pembelajaran renang gaya bebas gerakan
tangan, koordinasi gerakan tangan dan kaki renang gaya bebas,
cara pengambilan nafas, dan rangkaian gerakan renang gaya bebas
dengan menggunakan video gambar-gambar dan memberikan
contoh gerakan secara langsung gerakan yang baik dan benar
b. Pada siklus pertama guru membantu siswa satu persatu gerakan
tangan, cara pengambilan nafas, koordinasi gerakan tangan dan
kaki renang gaya bebas
c. Siklus kedua ini guru menginstruksikan kepada siswa untuk
melakukan gerakan tangan, cara pengambilan nafas, koordinasi
gerakan tangan dan kaki renang gaya bebas ,teman berpasangan
kemudian siswa melakukan gerakan tersebut kemudian lakukan
bergantian.
d. Membagi siswa dalam dua kelompok laki-laki dan perempuan,
31
pengambilan nafas, koordinasi gerakan tangan dan kaki renang
gaya bebas, setelah berkelompok siswa diberi kesempatan untuk
melakukan masing-masing dan dilakukan penilaian.
e. Guru mengoreksi setiap gerak dasar siswa kemudian memberikan
gerakan yang baik dan benar, kemudian memberikan kesempatan
bagi peserta didik untuk bertanya mengenai kesulitan yang dialami
dalam melakukan gerak dasar renang gaya bebas yang telah
diajarkan.
3) Observasi
Setelah diberikan tindakan maka peneliti melakukan pengamatan dan
evaluasi serta penilaian dengan menggunakan instrumen penelitian
yang telah disusun. Hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauhmana
tingkat keberhasilan siswa dalam menguasai rangkaian gerak dasar
gerakan tangan mengayuh renang gaya bebas yang telah diajarkan.
4) Refleksi
Dari hasil observasi dapat disimpulkan setelah pelaksanaan dan
observasi, hal ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa persen
tingkat keberhasilan yang sudah dicapai oleh siswa.
C. Subyek Penelitian
32
Halom Kecamatan Gunungalip tahun ajaran 2011/2012, yaitu berjumlah
siswa 7 orang putra 8 orang putri.
D. Tempat dan Pelaksanaan Penelitian
1. Penelitian dilaksanakan di kolam renang Gisting
2. Lama waktu yang dilakukan dalam penelitian ini satu bulan terdiri dari
2 siklus, dan satu siklusnya dilaksanakan 3 x pertemuan.
3. Penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 21Mei 2012 sampai dengan 22
Juni 2012
E. Instrumen Penelitian
Tahapan Gerak Dasar
Deskripsi Penilaian
Gerak Dasar Renang Gaya Bebas
Nilai
1 2 3
Sikap Awal
Berdiri dengan kaki di buka salah satu kaki menekan di dinding kolam renang, turunkan bahu sehingga kepala berada di permukaaan air Julurkan kedua tangan kedepan dan merapat tarik nafas kemudian meluncur
Meluncur dengan sikap badan terapung di permukaan air dan hampir sejajar dengan air kepak kaki dengan lurus
Pelaksanaan
Setelah tangan masuk ke dalam air, luruskan tangan sehingga masuk seluruhnya dibawah air Kemudian tarik tangan di bawah tubuh dengan siku ditekuk untuk mengayuh
Angkat tangan kanan sehingga badan agak miring untuk posisi pengambilan nafas Tangan kiri posisi lurus sebagai penyeimbang tubuh
Setelah badan miring dan mengambil nafas, putar tangan 180 derajat kemudian dorong masukkan ke dalam air
SikapAkhir
Posisi tubuh telungkup dengan posisi masih sejajar dengan air
Posisi tubuh harus simbang serta gerakan tangan dan kaki rileks
33
F. Teknik Analisis Data
Untuk melihat kualitas hasil tindakan disetiap siklus menggunakan rumus :
f
P = X 100 %
N
Keterangan :
P = Presentasi keberhasilan
F = Jumlah siswa yang melakukan gerakan dengan benar
N = Jumlah sampel
G. Uji Hipotesis
Di dalam penelitian ini tingkatan selanjutnya adalah uji hipotesis dimana
jawaban sementara dilakukan pengujian dalam bentuk praktik di lapangan
dan apabila penelitian ini dilakukan tingkat keberhasilan siswa sudah
melebihi 50 % maka penelitian ini dihentikan, karena penelitian ini sudah
41
`
V. SIMPULAN DAN SARAN
A.Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan
bahwa :
1. Dengan menggunakan metode visualisasi berupa gambar-gambar
pemanasan air, gerakan meluncur diatas air, gerakan kaki renang
gaya bebas, dapat meningkatkan gerak dasar renang gaya bebas pada
siswa kelas 5 SD Negeri 2 Way Halom Kecamatan Gunungalip
Kabupaten Tanggamus tahun ajaran 2011/2012” ?
2. Dengan menggunakan metode visualisasi berupa video tentang
koordinasi gerakan tangan dan kaki, cara pengambilan nafas, serta
rangkaian renang gaya bebas dapat meningkatkan gerak dasar renang
gaya bebas pada siswa kelas 5 SD Negeri 2 Way Halom Kecamatan
Gunungalip Kabupaten Tanggamus tahun ajaran 2011/2012” ?
B.Saran
42
1. Peneliti mengetahui upaya penggunaan metode belajar yang tepat
untuk meningkatkan kemampuan gerak dasar renang gaya bebas.
2. Siswa-siswi kelas 5 SD Negeri 2 Way Halom Kecamatan Gunungalip
Kabupaten Tanggamus Tahun Ajaran 2011/2012, agar selalu berupaya
meningkatkan kemampuannya baik pengetahuan maupun keterampilan
motoriknya, khususnya pada keterampilan gerak dasar renang gaya
bebas.
3. Guru Pendidikan Jasmani SD Negeri 2 Way Halom Kecamatan
Gunungalip Kabupaten Tanggamus Tahun Ajaran 2011/2012, dapat
mencoba strategi pembelajaran dengan menggunakan metode
visualisasi.
4. Sekolah SD Negeri 2 Way Halom Kecamatan Gunungalip Kabupaten
Tanggamus Tahun Ajaran 2011/2012, agar memperhatikan bahwa
model pembelajaran berperan penting dalam pembelajaran khususnya
43
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi, 2007. Penelitian Tindakan Kelas. PT Bumi Aksara. Jakarta
Azhar Arsyad. 2005. Media Pengajaran. Jakarta. Raja Gofindo Persada
Basrowi. 2006. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Jenggala Pustaka Utama.
Kediri.
Departemen Pendidikan Nasional. 2004. Kurikulum Pendidikan Jasmani. Jakarta.
Gilang Muhammad, 2007. Pendidikan Jasmani Olahraga, dan Kesehatan SMP Kelas VII. Ganeca Excact.
Lutan, Rusli dan Toho Cholik M, 1996 / 1997. Pendidikan Jasmani dan
Kesehatan. Dirjen Dikti. Jakarta
Lutan 1998, Belajar Keterampilan Motorik Pengantar Teori dan Metode.
Depdikbud. Jakarta
Roji. 2004. Buku Pendidikan Jasmani dan Kesehatan SD. Jakarta. PT. Gelora
Angkasa Pratama. Erlangga.
Roji. 2007. Buku Pendidikan Jasmani dan Kesehatan SMP Kelas VII. Jakarta. PT.
Gelora Angkasa Pratama. Erlangga.
Surisman. 2007. Penilaian Hasil Pembelajaran. Lampung : Universitas Lampung.