• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN GERAK DASAR LONCAT HARIMAU MELALUI METODE VISUALISASIPADA SISWA KELAS 5 SD NEGERI 1 SINAR JAWA AIR NANINGAN KABUPATEN TANGGAMUS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN GERAK DASAR LONCAT HARIMAU MELALUI METODE VISUALISASIPADA SISWA KELAS 5 SD NEGERI 1 SINAR JAWA AIR NANINGAN KABUPATEN TANGGAMUS"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

SD NEGERI 1 SINAR JAWA AIR NANINGAN KABUPATEN TANGGAMUS

Oleh

HARYATI BORU SARAGIH

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

▸ Baca selengkapnya: jenis jenis sudut kelas 5 sd

(2)

ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN GERAK DASAR LONCAT HARIMAU MELALUI METODE VISUALISASIPADA SISWA KELAS 5

SD NEGERI 1 SINAR JAWA AIR NANINGAN KABUPATEN TANGGAMUS

Oleh

HARYATI BORU SARAGIH

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar loncat harimau pada siswa kelas 5 SD Negeri 1 Sinarjawa Kecamatan Airnaningan Kabupaten Tanggamus.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research), dengan subjek penelitian adalah siswa kelas 5 SD Negeri 1 Sinarjawa Kecamatan Airnaningan Kabupaten Tanggamus tahun pelajaran 2012/2013. Instrumen yang dipakai adalah penilaian kualitas gerak dasar loncat harimau dengan rentang nilai 1-3. Teknik analisis data menggunakan prosentasi ketuntasan belajar setiap siklusnya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Pada siklus pertama dengan penggunaan metode visualisasi berupa gambar-gambar rangkaian gerak dasar loncat harimau cara meloncat diawali posisi jongkok, berdiri dan menggunakan awalan berjalan, diperoleh ketuntasan sebanyak 3 orang siswa (23,08 %), 2) pada siklus kedua dengan penggunaan metode visualisasi berupa video rangkaian gerak dasar loncat harimau diperoleh ketuntasan belajar siswa sebanyak 7 orang siswa (53,85) sehingga pada siklus kedua pembelajaran telah berhasil atau tuntas.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan

bahwa : “Melalui Metode Visualisasi Dapat Meningkatkan Gerak Dasar Loncat Harimau Pada Siswa Kelas 5 SD Negeri 1 Sinar Jawa Airnaningan Kabupaten

(3)
(4)
(5)

DAFTAR ISI

A. Pengertian Pendidikan Jasmani ... 7

B. Belajar Mengajar ... 8

C. Belajar Motorik ... 9

D. Keterampilan Gerak Dasar ... 9

E. Model Pembelajaran Visualisasi ... 10

F. Senam ... 12

B. Pelaksanaan Penelitian ... 18

(6)

DAFTAR PUSTAKA ... 34

(7)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana yang dilakukan oleh

seseorang melalui proses pembelajaran agar secara aktif dapat

mengembangkan dirinya untuk memiliki kekuatan spiral keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan serta keterampilan yang

diperlukan oleh dirinya dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Pendidikan jasmani dan kesehatan merupakan wahana pengembangan

motorik, pengetahuan dan penghayatan nilai-nilai moral yang bermuara

pada pengembangan jiwa peserta didik secara utuh. Isi dari pembelajaran

Pendidikan Jasmani dan Kesehatan memuat berbagai permainan olah

gerak jasmani yang dapat merangsang peserta didik untuk aktif dan kreatif

sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangannya. Masa

anak-anak merupakan masa dimana pertumbuhan dan pengembangan

organ-organ tubuhnya sedang berlangsung dan bersifat terpadu. Perkembangan

yang satu berkaitan erat dan mempengaruhi aspek perkembangan lain.

Pendidikan Jasmani merupakan salah satu pelajaran yang wajib diajarkan

disetiap jenjang pendidikan, seperti halnya termasuk ditingkat sekolah

(8)

perkembangan dan pertumbuhan jasmani siswa, merangsang

perkembangan sikap, mental, sosial, emosi yang seimbang serta

keterampilan gerak siswa. Untuk mencapai tujuan pembelajaran

Pendidikan Jasmani yang diharapkan, maka seorang guru Pendidikan

Jasmani dituntut untuk dapat menyajikan materi pembelajaran Pendidikan

Jasmani dengan baik dan menyenangkan, sehingga siswa merasa tertarik

dengan pembelajaran yang dilakukan di sekolah.

Melalui pembelajaran Pendidikan Jasmani di sekolah, siswa dituntut untuk

dapat menguasai dan memahami keterampilan gerak dasar dari setiap

materi cabang olahraga yang diajarkan. Untuk mencapai tujuan tersebut,

seorang guru Pendidikan Jasmani harus memiliki inisiatif, kreatifitas dan

kemampuan menggunakan ataupun menciptakan alat pembelajaran yang

sesuai dan sederhana sehingga menghasilkan suatu inovasi baru dalam

proses pembelajaran yang dapat menjadikan siswa lebih bergairah dan

semangat dalam proses pembelajaran. Selain itu, guru Pendidikan Jasmani

harus bertindak secara kreatif dalam menentukan model pembelajaran

yang tepat, sehingga siswa menjadi lebih inovatif, kreatif dan terampil

serta siswa dapat dengan mudah memahami dan menguasai keterampilan

gerak yang diajarkan dalam Pendidikan Jasmani.

Pada sekolah dasar, ada empat sasaran yang diharapkan dalam program

Pendidikan Jasmani, sebagai berikut : a) Meningkatkan keselarasan

pertumbuhan dan perkembangan antara jasmani, rohani, mental dan

(9)

bermasyarakat; c) Menanamkan nilai dan sikap yang positif; dan d)

Mengembangkan pengetahuan dan kebiasaan yang diperlukan untuk hidup

sehat.

Mata pelajaran Pendidikan Jasmani merupakan media untuk mendorong

perkembangan keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan,

penalaran, penghayatan nilai (sikap-mental-emosional-spiritual-sosial),

dan pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang

pertumbuhan serta perkembangan yang seimbang. Untuk itu materi-materi

yang terkandung dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani meliputi :

pengalaman mempraktikkan keterampilan dasar permainan dan olahraga;

aktvitas pengembangan; uji diri/ senam; aktvitas rikmis; aquatic (aktvitas

air); dan pendidikan luar kelas (out door). Materi tersebut dirangkai dalam

upaya pembinaan mutu dan sumber daya manusia melalui pendidikan.

Salah satu materi pembelajaran dalam Pendidikan Jasmani adalah gerak

dasar senam lantai, dan salah satu materi yang terdapat dalam senam

adalah loncat harimau. Tujuan pembelajaran ini adalah siswa dapat

melakukan teknik dasar loncat harimau dengan membulatkan badan dari

posisi jongkok dan posisi berdiri serta nilai disiplin, keberanian dan

tanggungjawab. Ini berarti siswa akan mempelajari bentuk dan manfaat

senam dan juga dapat mempraktikkan teknik dasar loncat harimau

(10)

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti selama mengajar di SD Negeri 1

Sinarjawa Kecamatan Airnaningan Kabupaten Tanggamus diketahui

bahwa hasil belajar kelas 5, dari 13 siswa seluruh siswa kesulitan dalam

melakukan gerak dasar loncat harimau. Peneliti melihat

kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan siswa saat loncat harimau antara lain

kurangnya keberanian dari diri siswa, kurang kuatnya salah satu tangan

sehingga jatuhnya badan miring kearah yang kurang benar dan ata-rata

tubuh siswa jatuh dalam posisi miring ke samping, sehingga gerakan

loncat harimau yang dilakukan siswa menjadi tidak sempurna.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti memandang perlu untuk

mengadakan penelitian yang berjudul ” Upaya Meningkatkan Gerak Dasar Loncat Harimau Melalui Metode Visualisasi Pada Siswa Kelas 5 SD

Negeri 1 Sinar Jawa Airnaningan Kabupaten Tanggamus.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat diidentifikasi masalah

sebagai berikut :

1. Rendahnya hasil belajar siswa dalam gerak dasar loncat harimau pada

materi gerak dasar senam lantai.

2. Sebagian siswa belum mencapai ketuntasan belajar gerak dasar loncat

harimau.

3. Kurangnya teknik yang benar dalam melakukan gerak dasar loncat

harimau.

(11)

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan batasan

masalah, maka dalam penelitian ini permasalahan yang terjadi dirumuskan

sebagai berikut : Apakah dengan menggunakan metode visualisasi pada

siswa kelas 5 SD Negeri 1 Sinar Jawa Airnaningan Kabupaten

Tanggamus, pembelajaran gerak dasar loncat harimau dapat ditingkatkan ?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah “ Untuk meningkatkan gerak dasar loncat

harimau melalui media visualisasi pada siswa kelas 5 SD Negeri 1 Sinar

Jawa Kecamatan Airnaningan Kabupaten Tanggamus

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :

1. Bagi peneliti

Peneliti dapat mengetahui secara empiris upaya meningkatkan gerak

dasar loncat harimau senam lantai.

2. Bagi siswa

Siswa dapat mengetahui kekurangannya dalam melakukan gerak dasar

loncat harimau dan berusaha memperbaiki kemampuannya

3. Bagi guru

Dapat memberikan masukan dalam menentukan metode yang tepat

(12)

II.TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Pendidikan Jasmani

Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas

jasmani yang direncanakan secara sistematik bertujuan untuk

mengembangkan dan meningkatkan individu secara organik,

neuromuskuler, perseptual, kognitif dan emosional, dalam kerangka sistem

pendidikan nasional. (Kurikulum 2004:1).Menurut Cholik dalam Lutan

(1996/1997:1) Pendidikan Jasmani adalah proses belajar melalui aktifitas

jasmani yang erat kaitannya dengan gerak manusia. Gerak bagi manusia

sebagai aktifitas jasmani merupakan kebutuhan yang sangat penting untuk

merangsang pertumbuhan dan perkembangan (fisik dan psikis).

Sedangkan menurut Mahendra (2003:2) Pendidikan Jasmani pada

hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik

untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baikdalam

hal fisik, mental, serta emosional. Pendidikan Jasmani memperlakukan anak

sebagai suatu kesatuan utuh mahluk total, daripada hanya menganggapnya

(13)

Berdasarkan uraian diatas, penulis berpendapat bahwa Pendidikan Jasmani

adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani dan

memiliki tujuan untuk meningkatkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor

siswa.

B. Belajar Mengajar

Belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih,

berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.

Djamarah (2006:13) belajar juga dapat diartikan sebagai kegiatan yang

dilakukan dengan melibatkan dua unsur, yaitu jiwa dan raga.

Sedangkan mengajar merupakan aktivitas yang identik dan erat

pengertianya dengan tugas seseorang guru dalam menyampaikan ilmu

pengetahuan yang dimiliki kepada para peserta didiknya. Selain itu,

mengajar tak lepas dari aktivitas yang dilakukan oleh peserta didik, karena

adanya proses belajar mengajar timbul suatu proses yang dinamakan

pembelajaran.

Jadi dari diuraikan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam sistem pendidikan

tidaklah terlepas dari proses pembelajaran, diantaranya terkait dengan dua

aktivitas, yaitu belajar mengajar , karena tanpa adanya salah satu dari

(14)

C. Belajar Motorik

Motorik adalah keseluruhan proses yang terjadi pada tubuh manusia, yang

meliputi proses pengendalian ( koordinasi ) dan proses pengaturan ( kondisi

Fisik )yang dipengaruhi oleh faktor fisiologi dan faktor psikis untuk

memperoleh gerakan yang baik. Motorik berfungsi sebagai motor penggerak

yang terdapat dalam tubuh manusia. Motorik dan gerak tidaklah sama,

namun tetapi berhubungan.

Belajar motorik adalah suatu proses perubahan merespons yang relatif

permanen sebagai akibat dari latihan dan pengalaman ( Schmidt dalam

Lutan, 1998 : 102 ) . Selain itu, proses belajar motorik dapat diartikan

sebagai berikut : 1). Hasil belajar / kemampuan merespon dalam bentuk

gerak.2). Perubahan relatif permanen. 3). Perubahan akibat pengalaman dan

latihan. 3). Perubahan bisa kearah negatif.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian belajar motorik

adalah proses perubahan individu baik berupa perilaku gerak maupun

respon yang relatif permanen sebagai akibat dari latihan dan pengalaman.

D. Keterampilan Gerak Dasar

Gerak dasar adalah gerak yang perkembangannya sejalan dengan

pertumbuhan dan tingkatkan kematangan. Gerak dasar merupakan pola

gerak yang menjadi dasar untuk ketangkasan yang lebih kompleks. Lutan

(1998) membagi tiga gerakan dasar yang melekat pada individu yaitu, 1)

(15)

Lutan (1998) mendefinisikan gerak lokomotor adalah gerak yang digunakan

untuk memindahkan tubuh dari satu tempat ketempat yang lain untuk

memproyeksikan tubuh keatas: misalnya jalan, lari, lompat, lempar dan

berguling. Gerak non lokomotor adalah keterampilan yang dilakukan tanpa

memindahkan tubuh dari tempatnya misalnya memutar badan, mendorong

dan menarik. Sedangkan gerak manipulatif adalah keterampilan memainkan

suatu proyek baik yang dilakukan dengan kaki maupun dengan tangan atau

bagian tubuh yang lain, misalnya menggiring bola, menendang bola.

E. Model pembelajaran Visualisasi

Menurut Bruner (1966:10-11) dalam Azhar Arsyad (2005:7) ada tiga

tingkatan utama modus belajar, yiatu pengalaman langsung (enctive),

pengalaman pictorial/gambar (iconoc) dan pengalaman abstrak (symbolic).

Pengalaman langsung adalah mengerjakan, pada ketingkatan kedua sautu

pelajaran dipahami melalui gambar, lukisan, foto atau film. Ketiga

pengalaman ini saling berinteraksi dalam upaya memperoleh pengalaman

(pengertahuan, keterampilan, atau sikap) yang baru.

Levie (1975)dalam Azhar Arsyad (2005:9) menerangkan berdasarkan hasil

penelitian tentang belajar melalui stimulus gambar dan stimulus kata atau

visual dan verbal, perbandingan hasil belajar melalui indera pandan dan

indera dengan sangat menonjol perbedaannya. Kurang dari 90% hasil

belajar seseorang diperoleh melalui indera pandang, dan hanya sekitar 5%

diperoleh dari indera pendengar dan 5% lagi dengan indera lainya (Baugh

(16)

Siswa yang bergaya belajar visual,yang memegang peranan penting adalah

mata atau pengelihatan (Visual). Pengertian visualisasi menurut Kamus

Besar Bahasa Indonesia (2005), yaitu “ Pengungkapan suatu gagasan atau

pesan dengan menggunakan bentuk, gambar, tulisan, grafik, ataupun

gerakan”. Pembelajaran visualisasi merupakan pembelajaran yang

menggunakan perasaan dimana setelah siswa mendapatkan penjelasan

berupa demonstrasi dari guru siswa dapat membayangkan gerakan tersebut

sebelum mengaplikasikannya. Tujuan metode mengajar visualisasi adalah

untuk melatih perasaan gerak dengan anggota tubuh lainnya.

Azhar Arsyad (2005:16-17) mengemukakan empat fungsi media

pembelajaran, khususnya media visual,yaitu :

a. Fungsi atensi,yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk

berkonsentrasi kepada isi pembelajaran yang berkaitan dengan makna visual

yang ditampilkan. Sering kali pada awal pelajaran siswa tidak tertarik

dengan materipelajaran atau karena pelajaran itu merupakan materi yang

tidak disenangi oleh mereka sehingga mereka tidak diperlihatkan.

b. Fungsi Efektif, dapat terlihat dari tingkatkan kenikmatan siswa ketika

belajar teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah

emosi dan sikap siswa

c. Fungsi kognitif, dapat terlihat dari temuan-temuan penelitian yang

mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar

pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingatkan informasi atau

(17)

d. Fungsi kompensatoris, yaitu mengakomodasi siswa yang lemah dan lambat

menerima dan memahami isi pelajaran yang diterangkan secara verbal.

Berdasarkan uraian mengenai media visualisasi di atas, maka peneliti

dalam penelitian ini akan menggunakan gambar – gambar visualisasi

sebagai model pembelajaran yang berguna untuk meningkatkan gerak dasar

loncat harimau. Penanaman konsep dengan memperlihatkan gambar pada

awal pembelajaran yang diharapkan dapat memberikan kesan atau ingatan

yang mendalam dalam diri siswa mengenai konsep gerak dasar yang benar.

F. Senam

Senam merupakan olahraga yang sangat mengesankan karena menampilkan

gerakan-gerakan yang menarik dan mengagumkan. Dahulu senam dilakukan

dengan tujuan memperoleh kekuatan serta keindahan jasmani seseorang,

khususnya kaum lelaki. Kata senam itupun berasal dari bahasa latin

(Yunani) yaitu Gymnos yang berarti menim atau telanjang. Maksudnya

adalah karena dalam melakukan latihan senam mereka tidak mengenakan

busana atau telanjang agar lebih dapat bergerak dengan leluasa. Kemudian

dengan berkembangnya zaman, lambat laun senam dilakukan dengan

modern yaitu menggunakan palaian yang didesain khusus namun tetap

menonjolkan unsur keindahan dalam gerakannya.

Dalam Muhajir (2007: 202) dijelaskan secara umum menurut FIG

(Federation International de Gymnastique) senam dibedakan menjadi 6

(18)

(sportive rythmic gymnastics), senam akrobatik (acrobatic gymnastics),

senam aerobik sport (sport gymnastics), senam trompolin (trompolinning

gymnastics), dan senam umum (general gymnastics). Senam itu sendiri

merupakan kegiatan yang paling bermanfaat untuk mengembangkan

komponen fisik seperti daya tahan otot, kekuatan, kelentukan, koordinasi,

kelincahan dan keseimbangan. Senam juga dapat menyumbangkan

pengayaan perbendaharaan gerak pelakunya. Dengan dasar-dasar senam

akan sangat baik untuk mengembangkan pelurusan tubuh, penguasaan dan

kesadaran tubuh secara umum sehingga siswa mampu menggunakan

kemampuan berpikir kreatifnya, dan menguasai keterampilan senam.

G. Loncat Harimau

Yaitu dengan sikap loncatan membusur dengan kedua tangan lurus ke depan

pada saat melayang dan diteruskan dengan gerakan mengguling ke depan

dan sikap akhir jongkok. Secara prinsip teknik gerakan loncat harimau tidak

jauh berbeda dengan teknik gerakan roll kedepan. Loncat harimau adalah

sikap loncatan membusur dengan kedua tangan lurus kedepan pada saat

melayang dan diteruskan dengan gerakan mengguling kedepan dan sikap

akhir jongkok. Berikut merupakan rinciannya:

a. Sikap awal

(19)

b. Sikap melayang

Gerakan awalan jongkok melakukan gerakan meloncat kedepan atas

dengan tolakan dua kaki, saat melayang kedua lengan lurus kedepan. Pada

saat kedua tangan menyentuh, kepala menunduk kedada antara kedua

tangan, sehingga bahu dan tengkuk menyentuh matras, lipat kedua kaki,

selanjutnya mengguling ke depan dengan tangan lurus.

c. Sikap akhir

Sikap akhir jongkok kemudian berdiri.

Gambar 1. Gerak Dasar Loncat Harimau

H. Kerangka Fikir

Tujuan belajar gerak dasar adalah untuk meningkatkan keterampilan gerak

dasar yaitu perubahan perilaku yang bersifat psikomotor dan perubahan

penguasaan keterampilan gerak suatu cabang olahraga. Selain perubahan

(20)

harimau dengan baik, siswa diharapkan terlebih dahulu menguasai gerak

dasar loncat harimau.

Dalam proses pembelajaran yang dilakukan siswa sekolah dasar seorang

guru dituntut untuk mengembangkan kreatifitas yang dimilikinya, baik

dalam hal menyiapkan skenario dan model pembelajaran yang akan

dipergunakan maupun alat pembelajaran yang akan digunakan dalam

menyampaikan materi pembelajaran. Oleh karena itu dengan menggunakan

media visualisasi dalam bentuk yang sederhana tanpa mengurangi proses

pembelajaran yang sebenarnya, diharapkan dapat memperbaiki mutu serta

hasil pembelajaran yang dilaksanakan.

I. Hipotesis

Menurut Kunandar (2009: 89) bahwa hipotesis dalam penelitian

tindakan bukan hipotesis perbedaan atau hubungan melainkan hipotesis

tindakan. Rumusan hipotesis memuat tindakan yang diusulkan untuk

menghasilkan perbaikan yang diinginkan.

Berdasarkan teori dan kerangka pikir yang dikemukakan di atas, maka dapat

dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut:

“Jika metode visualisasi diterapkan pada siswa, maka kemampuan gerak

dasar loncat harimau pada siswa kelas 5 SD Negeri 1 Sinarjawa Kecamatan

(21)

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Dalam memecahkan suatu masalah diperlukan suatu cara atau metode

karena metode merupakan faktor yang penting dalam menentukan

keberhasilan penelitian. Penelitian ini adalah penelitian tindakan karena

penelitian ini dilakukan dengan metode kaji tindak dengan menggunakan

pedoman penelitian tindakan kelas (Classroom Action Reseacrh) CAR.

Menurut Arikunto dkk (2007:61) tujuan PTK adalah untuk meningkatkan

mutu dan hasil pembelajaran, mengatasi masalah pembelajaran,

meningkatkan professionalisme dan menumbuhkan budaya akademik.

Tujuan PTK ini dapat dicapai dengan melakukan berbagai tindakanalternatif

dalam menyelesaikan berbagai persoalan pembelajaran.

Dalam penelitian tindakan kelas banyak sekali metode-metode yang

dilakukan dengan tujuan pembelajaran disekolah dapat berjalan baik,

(22)

pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Adapun metode dan penjelasan

untuk masing-masing tahapan adalah sebagai berikut:

B. Pelaksanaan penelitian

Pelaksanaan penelitian selama satu bulan dengan tahapan sebagai berikut :

a. Perencanaan

Dalam tahap penelitian ini terlebih dahulu melakukan perencanaan atau

membuat program yang akan diteliti sehingga dalam pelaksanaanya

teratur dan sesuai dengan program yang sudah dibuat.

b. Tindakan

Tahap ini merupakan inti dari pelaksanaan penelitian secara keseluruhan,

dengan melakukan implementasi dari program yang telah dibuat sesuai

dengan perencanaan yang telah dibuat.

c. Pengamatan ( Observasi )

Pada tahap ini berisikan hasil pengamatan menggunakan berbagai

instrumen. Yang paling diperhatikan dalam hal ini adalah hasil-hasil

pekerjaan yang otentik.

d. Refleksi

Tahap ini adalah tahapan terakhir dari siklus yang penulis rencanakan

dalam penelitian ini, dengan berisikan penjelasan tentang tingkat

(23)

Gambar 2. Bagan Model Penelitian Tindakan Suharsimi Arikunto (2007:16)

C. Rancangan Tindakan

Pelaksanaan penelitian direncanakan sampai 2 siklus (enam kali

pertemuan) kemudian di antara siklusnya direncanakan kegiatan tindakan

yang berbeda pada setiap siklusnya, akan tetapi setiap siklusnya saling

berkaitan, setiap proses penelitian merupakan tindakan lanjutan dari

siklus penelitian sebelumnya.

1. Tes Awal 2. Siklus I

1.Rencana :

- Menyediakan perangkat pembelajaran, RPP, dan lembar

penilaian.

Identifikasi

Aksi

Refleksi

Observasi Perencanaan

Perencanaan

Refleksi

Observasi

Aksi

(24)

- Menyiapkan gambar gambar tentang gerak dasar loncat

harimau dari posisi duduk dan berdiri.

- Menyiapkan sarana dan prasarana untuk proses

pembelajaran.

- Menyiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran pada

siklus pertama dengan diawali mengabsen siswa,

pemanasan, peregangan, dan pembentukan gerak dasar

loncat harimau.

2. Tindakan:

- Guru menjelaskan gerakan rangkaian gerak dasar loncat

harimau dengan menggunakan gambar-gambar gerakan

rangkaian loncat harimau.

- Guru menjelaskan tentang tata cara melakukan gerak dasar

loncat harimau dan memberikan contoh gerakan

- Guru menginstruksikan pada siswa untuk melakukan gerak

dasar loncat harimau seperti di gambar dan yang di

praktikan oleh guru.

- Guru memberi instruksi kepada siswa untuk melakukan

tersebut secara berulang-ulang.

3. Observasi

Setelah diberikan tindakan maka peneliti melakukan

pengamatan dan evaluasi serta penilaian dengan menggunakan

(25)

4. Refleksi

Refleksi dilakukan setelah pelaksanaan dan observasi

3.Siklus kedua

1. Rencana :

- Menyediakan perangkat pembelajaran, RPP, dan lembar

penilaian.

- Menyiapkan gambar tentang gerak dasar loncat harimau

dengan menggunakan awalan dengan berlari

- Menyiapkan alat-alat yang berkaitan dengan proses

pembelajaran dan instrumen yang diperlukan dalam

mengevaluasi tindakan.

- Menyiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran pada siklus

kedua dengan diawali apersensi, pemanasan dan peregangan

2. Tindakan:

- Guru menjelaskan kepada siswa tentang rangkaian gerakan

Loncat harimau menggunakan media gambar yang telah

disiapkan

- Guru sebagai peraga memberikan contoh tentang gerak dasar

loncat harimau

- Membagi siswa dalam dua kelompok laki-laki dan perempuan,

kemudian diberikan tugas untuk melakukan gerak dasar loncat

(26)

- Guru memberi instruksi kepada siswa untuk melakukan

gerakan tersebut secara berulang-ulang.

3. Observasi

Setelah melakukan tindakan peneliti melakukan tes

keterampilan gerak dasar loncat harimau kepada siswa secara

individu dengan menggunakan instrumen yang disiapkan berupa

lembar penilaian gerak dasar loncat harimau. Hal ini dilakukan

dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat

keberhasilan siswa dalam menguasai rangkaian gerak dasar

loncat harimau yang telah diajarkan.

4. Refleksi

Dari data hasil observasi kemudian di skor, analisis, dan

disimpulkan.

D. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah seluruh siswa SD Negeri 1 Sinarjawa

Kecamatan Airnaningan Kabupaten Tanggamus , yang berjumlah 13

siswa, terdiri dari 6 laki-laki dan 7 perempuan.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah teknik tes. Teknik

(27)

Untuk menetapkan skala penilaian dari instrumen ini, dibuat rentang

nilai dari angka 1 sampai dengan 3. Angka 1 menunjukkan nilai kurang,

angka 2 menunjukkan nilai sedang, angka 3 menunjukkan nilai baik.

Tabel 1. Format Penilaian Gerak Dasar Loncat Harimau.

Tahap Kriteria Penilaian

Nilai 1 2 3

Persiapan

- Berdiri tegak, kedua lengan lurus

disamping, pandangan lurus kedepan

- Ambil posisi jongkok dengan kaki rapat

- Dengan gerakan awalan jongkok

melakukan gerakan meloncat.

Gerakan

- Meloncat kedepan atas dengan tolakan

dua kaki

- Saat melayang kedua lengan lurus kedepan

- Pada saat kedua tangan menyentuh,

kepala menunduk kedada antara kedua tangan

- Sehingga bahu dan tengkuk menyentuh

matras, lipat kedua kaki, selanjutnya mengguling ke depan

Akhir gerakan

- Mendarat dengan lutut rapat tangan memeluk kedua kaki lipat

- Sikap akhir jongkok kemudian berdiri

F. Teknik Analisis Data

Untuk melihat kualitas hasil tindakan disetiap siklus digunakan rumus :

(28)

Keterangan :

P : Prosentase keberhasilan

f : Jumlah siswa yang telah mencapai ketuntasan belajar

N : Jumlah siswa yang mengikuti tes

Siswa yang dikatakan tuntas apabila ketuntasan belajar telah mencapai

nilai ≥ 65 atau persentase ketercapaian 65 % secara perorangan. Dalam

penelitin ini dikatakan terjadinya peningkatan hasil belajar siswa, jika

jumlah siswa yang tuntas belajar pada siklus pertama lebih sedikit

daripada sesudah siklus kedua dari jumlah siswa yang tuntas belajar pada

tindakan siklus dan seterusnya, atau setiap pergantian siklus terjadi

(29)

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka simpulan dari penelitian ini adalah:

“Dengan penggunaan metode visualisasi dapat meningkatkan gerak dasar

loncat harimau siswa kelas 5 SDN 1 Sinarjawa Kecamatan Airnainingan

Kabupaten Tanggamus tahun pelajaran 2012 / 2013”.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka terdapat beberapa saran yang

ingin peneliti sampaikan bagi :

1. Peneliti mendapatkan data secara empiris mengenai peningkatan gerak

dasar loncat harimau dengan metode visualisasi yang digunakan.

2. Siswa memperbaiki gerak dasar loncat harimau sehingga mencapai

ketuntasan belajar.

3. Guru Penjaskes dapat menggunakan metode visualisasi sebagai suatu

alternatif dalam pembelajaran mata pelajaran Penjaskes khususnya belajar

(30)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. PT Bumi Aksara. Jakarta.

Azhar Arsyad. 2005. Media Pengajaran. Jakarta Raja Grafindo Persada

Cholik. M, Toho & Lutan, Rusli. 1996/1997. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Depdikbud : Direktorat Jendral Perguruan Tinggi.

Departemen Pendidikan Nasional. 2004. Kurikulum Pendidikan Jasmani. Jakarta.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan. 2006. Strategi Belajar Mengajar.

Rineka Cipta: Jakarta

Kunandar. 2009. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Penerbit Rajawali Pers. Jakarta.

Lutan, Rusli. 1988. Belajar Keterampilan Motorik, Pengantar Teori dan Metode. Depdikbud Dirjen Dikti PPLPTK. Jakarta.

Mahendra, Agus. 2003. Pembelajaran Senam. Penerbit Direktorat Jenderal Olahraga Depdiknas, Jakarta

Muhajir. 2007. Pendidikan Jasmani Teori dan Praktek. PT Erlangga. Jakarta.

Sahara, Sayuti. 2004. Senam Dasar. Universitas Terbuka. Jakarta.

Roji. 2004. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Erlangga. Jakarta.

Tim Penyusun Kamus Bahasa Pusat. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Penerbit Balai Pustaka. Jakarta.

Gambar

Gambar 1. Gerak Dasar Loncat Harimau
Gambar 2. Bagan Model Penelitian Tindakan Suharsimi Arikunto (2007:16)
Tabel 1. Format Penilaian Gerak Dasar Loncat Harimau.

Referensi

Dokumen terkait

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, subjek penelitian adalah siswa kelas II SD Negeri 03 Plesungan Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Instrumen yang dipakai adalah penilaian kualitas gerak dasar overhead pass

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX MTs. Al – Jami’atul Washliyah

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) dengan tujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dengan menggunakan model

Penelitian ini dilaksanakan di SD.Negeri No.101729 Kp.Lalang, jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas ( classroom action research) dengan menggunakan M

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 002 Benteng. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas I A SD Negeri 002 Benteng pada mata pelajaran

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas ( classroom action research ), yaitu suatu

Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dengan tindakan berupa penggunaan modifikasi bola plastik sebagai media