Rangkuman Pertemuan 11
Rangkuman Pertemuan 11
Metode Penelitian Akuntansi
Metode Penelitian Akuntansi
Qualitative Data Analysis & Research Report
Qualitative Data Analysis & Research Report
Disusun Oleh :
Disusun Oleh :
Defi
Defi Wirdah
Wirdah Amara
Amara
1406533882
1406533882
Nike Viviet Juandhini
Nike Viviet Juandhini
1406534102
1406534102
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
CHAPTER 16
Qualitative Data Analysis
Data kualitatif merupakan data dalam bentuk kata-kata Contoh : Catatan wawancara, transkrip focus group, jawaban atas pertanyaan terbuka, transkrip rekaman video,artikel berita, dll Analisis data kualitatif
Bertujuan untuk membuat kesimpulan valid dari sejumlah besar data yang dikumpulkan. Langkah-langkahnya adalah :
1. Data reduction
Coding : proses analisis dimana data kualitatif direduksi,disusun ulang, dan
diintegrasikan untuk membentuk teori
Categorization : proses melakukan organisasi,penyusunan dan mengklasifikasi untuk
kodifikasi 2. Data Display
Menampilkan data yang telah direduksi kedalam bentuk terorganisir dan padat. Contoh: bagan,matriks, diagram, grafik, gambar,dll
3. Drawing conclusions
Pada titik dimana kita menjawab pertanyaan dalam penelitian dengan menentukan tema yang ingin dipakai, dengan cara memikirkan pemaparan pada pola dan relasi yang diamati atau dengan membuat perbandingan
Reliabilitas dalam penelitian kualitatif 1. Category reliablity
Bergantung pada kemampuan analis untuk memformulasikan kategori dan mampu secara kompeten menilai defenisi pada kategori sehingga mereka setuju item yang mana pada populasi tertentu berada pada kategori dan mana yang tidak
Validitas mengacu pada bagaimana sebuah penelitian menghasilkan :
1) Data yang dikumpulkan secara akurat memberi representasi (intern al validity)
2) Bisa digeneralisasi atau ditransfer ke konteks dan setting yang lain (external validity) Metode lain untuk mengumpulkan dan menganalisis data
Content analysis
Content analysis adalah metode penelitian observasional yang digunakan untuk mengevaluasi secara sistematis isi simbolis dari semua bentuk komunikasi yang direkam (Kolbe dan Burnett, 1991). Content analysis dapat digunakan untuk menganalisis surat kabar, situs web, iklan, rekaman wawancara, dan sejenisnya. Metode analisis isi memungkinkan peneliti menganalisis (sejumlah besar) informasi tekstual dan secara sistematis mengidentifikasi sifat-sifatnya, seperti adanya kata-kata, konsep, karakter, tema, atau kalimat tertentu. Untuk melakukan conetn analysis pada teks, teks tersebut dikodekan ke dalam kategori dan kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis konseptual atau analisis relasional. Analisis konseptual menetapkan eksistensi dan frekuensi konsep (seperti kata , tema, atau karakter) dalam sebuah teks. Analisis konseptual menganalisis dan menafsirkan teks dengan mengkodekan teks ke dalam kategori konten yang mudah dikelola. Sementara itu analisis relasional dibangun berdasarkan analisis konseptual dengan memeriksa hubungan antar konsep dalam sebuah teks
Narrative analysis
Analisis naratif adalah sebuah pendekatan yang bertujuan untuk memperoleh dan meneliti cerita tentang diri kita dan implikasinya bagi kehidupan kita. Data naratif sering dikumpulkan melalui wawancara. Wawancara ini dirancang untuk mendorong peserta menggambarkan kejadian tertentu dalam konteks sejarah hidupnya. Dengan cara ini, analisis narasi berbeda dengan metode penelitian kualitatif lainnya; itu difokuskan pada suatu proses atau urutan temporal, misalnya dengan memunculkan informasi tentang pendahulunya dan konsekuensi dari insiden tertentu untuk menghubungkan insiden ini dengan insiden lainnya.
CHAPTER 17 Research Report
Laporan yang ditulis dengan baik memiliki karakteristik yaitu kejelasan, keringkasan, koherensi, penekanan yang tepat pada aspek penting, organisasi paragraf yang bermakna dan terdapat transisi yang mulus dari satu topik ke topik pilihan yang tepat.
Struktur Laporan Penelitian Secara Umum 1. Title Page 2. Abstract 3. Acknowledgements (optional) 4. Contents List of Tables List of Figures 5. Introduction 6. Literature Review 7. Methodology 8. Results 9. Discussion 10. Conclusions + Recommendations 11. Reference List 12. Appendices Abstract
Menggambarkan dan menjelaskan apa tujuan dari penelitian, latarbelakang kunci dari teori, dari mana data dikumpulkan,bagaimana data dianalisa,dan apa temuan kunci dan kesimpulan ringkasnya
Introduction
Merinci apa yang telah peneliti lakukan (aims or objectives), mengapa penelitian dilakukan (justification) ,dan bagaimana laporan disajikan (structure or signposting)
Literature review
Apa yang kita ketahui
Apa yang tidak kita ketahu (research gap)
Bagaimana studi bisa menjawab research gap -apa yang ingin ditemukan (hipotesis) Hubungan literatur dengan studi
Methodology
Menjabarkan kebutuhan informasi, desain penelitian,strategi penelitian, metode,sampel prosedur,rasionalisasi, asumsi, batasan (limitations) dan analisis
Results
Dapat menggunakan tabel untuk data kuantitatif dengan menggunakan grafik jika bisa menambah pemahaman. Apabila data kualitatif dapat menggunakan kutipan
Writing the discussion
-diskusikan implikasi atas hasil terkait tujuan penelitian -bisa dikombinasikan dengan hasil studi kualitatif -common error nya adalah mendiskusikan temuan tanpa menggunakan referensi -penelitian harus berlandaskan pada literature
Conclusion
Bagian kesimpulan memuat apa temuan kunci dan bagaimana itu terkait dengan tujuan penelitian yang dijabarkan di introduction. Bagian kesimpulan juga umumnya memuat
rekomendasi untuk penelitian di masa yang akan datang References
Referensi harus diberikan apabila penulis mengutip teks dari literatur. Sementara itu, footnotes direferensikan secara terpisah di akhir laporan, atau di bagian bawah halaman tempat footnotes terjadi.
Apendix adalah lampiran yang paling terakhir dimana tempat yang tepat untuk meletakkan bagan organisasi, kliping koran atau materi lain yang mendukung teks laporan, narasi tentang wawancara, dan apa pun yang bisa membantu pembaca mengikuti teks. Ini juga harus berisi salinan kuesioner yang diberikan kepada responden. Jika ada beberapa lampiran, mereka harus direferensikan sebagai Lampiran A, Lampiran B, dan seterusnya, dan diberi label dengan tepat. Presentasi Lisan
Biasanya organisasi (dan instruktur di kelas) memerlukan sekitar 20 menit presentasi lisan dari proyek penelitian, diikuti oleh sesi tanya jawab.
Memahami Perilaku Stakeholders Indonesia dalam Adopsi IFRS: Tinjauan Aspek Kepentingan, Bahasa, dan Budaya
Oleh : Sujoko Efferin & Felizia Arni Rudiawarni
Studi penelitian ini menindaklanjuti studi dari Albu et al. (2014). Albu et al. (2014) menyatakan
bahwa implementasi IFRS tidak terlepas dari kepentingan pencarian legitimasi dari stakeholders setempat dalam lingkungan institusionalnya sehingga berimplikasi pada cara mereka dalam merespons tuntutan implementasi tersebut. Studi ini mencoba mengadopsi model yang diajukan oleh Albu et al. (2014) sebagai pisau analisis untuk mendapatkan pemahaman yang lebih luas dan mendalam tentang masalah apa saja beserta respons para stakeholders di Indonesia dalam lingkungan institusionalnya yang mengondisikan dinamika implementasi IFRS di Indonesia.
Pertanyaan penelitian yang diajukan adalah “apa sajakah problematika yang muncul dalam
implementasi IFRS di Indonesia dan bagaimanakah respons para stakeholders selama ini?” Diharapkan studi ini dapat menambah pemahaman tentang keterkaitan antara implementasi IFRS, bahasa, budaya, dan kepentingan stakeholders di Indonesia.
Penelitian ini menggunakan paradigma interpretif (grounded theory). Penelitian interpretif
merupakan analisis sistematis terhadap tindakan dalam sebuah kelompok melalui pengamatan yang mendetail untuk memahami bagaimana para pelaku menciptakan dan memelihara dunia sosialnya. Yang menjadi ciri utama dari penelitian interpretif adalah adanya keterlibatan langsung dan mendalam dari peneliti dalam bentuk kontak langsung dengan pelaku/partisipan. kajian teori/literatur hanya sebagai informasi awal (bukan dasar mutlak membuat pertanyaan penelitian), dan hasil penelitian yang sesuai dengan pengalaman pelaku.
Penelitian ini menggunakan Grounded theory method, Grounded theory method
mengandalkan saling peran antara data dengan teori yang sudah ada (Strauss dan Corbin 1998). Data dianalisis untuk menemukan konsep-konsep kunci dan dimaknai dengan membandingkan kesesuaian dan pertentangan antara emic view (persepsi pelaku/partisipan) dan etic view (persepsi umum/teori). Perbandingan tersebut bertujuan untuk meminimalisasi bias peneliti (melalui triangulasi) dan menemukan benang merah untuk menghasilkan penjelasan yang dapat diterima secara lebih luas.
Strauss dan Corbin (1998) membagi langkah-langkahnya menjadi open coding
(pengelompokan data awal sesuai kategori tertentu), axial coding (hubungan antar kategori awal), dan selective coding (penyederhanaan penjelasan dengan menggabungkan, memecah, menghilangkan kategori-kategori awal tersebut). Proses tersebut berlangsung secara iteratif sampai penjelasan yang diperoleh sudah mencakup isu-isu utama sesuai tujuan penelitian. Hasilnya adalah penjelasan yang dapat berupa model, proposisi, atau bahkan hipotesis yang dibangun dari data tersebut untuk dipahami pembaca.
Studi ini dilakukan mulai September 2012 sampai dengan Mei 2014. Metode pengumpulan
Ringkasan dari wawancara, observasi, dan analisis dokumen ditampilkan dalam Tabel 1 sampai 3 berikut
Wawancara dilakukan untuk mendapatkan data tentang persepsi, pemikiran, opini, dan
pengalaman dari pihak-pihak yang terlibat dan berkepentingan terhadap implementasi IFRS.
Observasi dilakukan untuk mendapatkan data tentang proses pembelajaran akuntansi terkait
PSAK/IFRS. Ini meliputi diskusi, isu-isu yang menjadi sorotan, kontroversi, dan konsensus
Analisis dokumen dilakukan untuk mendapatka n data spesifik khususnya “aturan main” tertulis
yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang sudah mengadopsi IFRS.
Data yang terkumpul kemudian dilakukan triangulasi antar metode dan intra metode untuk
Hasil Penelitian Dan Pembahasan
Disebutkan didalam jurnal bahwa penelitian ini menggunakan model yang dikembangkan
oleh Albu et al (2014). Operasionalisasi dari model tersebut dilakukan dengan mengidentifikasi lima stakeholders utama yang dianalisis secara berjenjang sesuai posisinya masing-masing, yaitu :
1. regulator (meliputi DSAK, IAI, dan tim sosialisasi dan implementasi) dengan konstituen eksternal IFRS (termasuk International Accounting Standards Board (IASB)), pemerintah, auditor, preparer , dan perguruan tinggi
2. auditor dengan konstituen eksternal regulator dan preparer 3. preparer dengan konstituen eksternal regulator dan auditor
4. perguruan tinggi dengan konstituen eksternal IFRS, regulator, auditor, dan preparer 5. pengguna laporan keuangan dengan konstituen eksternal IFRS, regulator, dan klien
Respon stakeholders IFRS di Indonesia memiliki respons yang berbeda-beda: patuh,
kompromi, penghindaran, perlawanan, dan manipulasi.
Penjelasan dari perspektif berbagai pihak (partisipan) dalam bagian pembahasan dalam jurnal
ini diperoleh setelah mengidentifikasi berbagai tema yang paling sering muncul dan ditekankan berulang-ulang oleh mereka selama studi lapangan dilakukan. Hal tersebut sesuai dengan
metodologi grounded theory.
Berbagai tema tersebut teridentifikasi setelah peneliti melakukan open coding, axial coding,
dan selective coding dan untuk meminimalisasi bias peneliti, tema-tema tersebut telah dikonfirmasi melalui serangkaian triangulasi yang meninjau silang data dari berbagai sumber yang berbeda-beda. Kemudian pemaknaan data dikonfirmasi ulang ke partisipan terkait untuk memastikan bahwa tidak ada misinterpretasi dari peneliti maupun tema-tema penting yang tertinggal.
Sebagaimana yang dijelaskan peneliti pada bagian metode penelitian, penelitian ini termasuk
penelitian interpretif dimana ada keterlibatan langsung antara peneliti dengan partisipan. Bentuk keterlibatan langsung tersebut dilakukan melalui wawancara sebagaimana yang dijabarkan dalam bagian pembahasan.
Tabel berikut ini merupakan 5 stakeholder yang diteliti beserta metode pengumpulan data yang digunakan untuk masing-masing stakeholder yang diteliti
Wawancara Observasi Analisis dokumen
Regulator V X V Auditor V X V Preparer V X X Perguruan tinggi/proses pembelajaran V V X Pengguna laporan keuangan V X X
Berikut merupakan penggalan kutipan wawancara, observasi, dan analisis dokumen Wawancara Pada Bagian Regulator : Kepentingan dan Tantangan
“Auditor diletakkan pada garda terdepan untuk mengamankan imple -mentasi. Auditor adalah sebagai posisi independen, yang menilai kepatuhan preparer pada standar. Ya itu, standar
adalah kewajiban yang diterapkan oleh preparer .” (Bapak H, partner KAP dan regulator Dari wawancara diatas, peneliti berpendapat bahwa regulator menganggap auditor adalah ujung tombak implementasi IFRS.
Analisis dokumen
Selain wawancara, peneliti juga menggali informasi melalui analisis dokumen. Terkait dengan penggalan wawancara diatas yang mana auditor merupakan ujung tombak dalam implementasi IFRS maka auditor wajib melakukan pemutakhiran pengetahuannya terkait dengan IFRS dan International Standards on Auditing (ISA). Regulator, melalui Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI), menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan melalui program Pendidikan Profesional Berkelanjutan (PPL). Kemudian dari analisis dokumen, ditemukan bahwa hal ini ditegaskan dalam Prinsip Kompetensi serta Sikap Kecermatan dan Kehati-hatian Profesional (IAPI 2011). Prinsip ini mengharuskan akuntan agar memelihara pengetahuan dan keahlian profesional untuk menjamin pemberian jasa profesional kepada klien (IAPI 2011).
Observasi Pada Bagian Pembelajaran akuntansi
Dibagian pembelajaran akuntansi, selain wawancara dan analisis dokumen, peneliti juga melakukan observasi terkait pembelajaran akuntansi dimana peneliti melakukan observasi saat proses kuliah terkait PSAK/IFRS.Dalam pengamatan tersebut, ditemukan bahwa materi kuliah sudah disusun sesuai silabus dengan menitikberatkan pada aplikasi praktis untuk membentuk professional judgment . Berbagai ilustrasi yang digunakan sudah dirancang untuk merangsang
daya pikir kritis dan kreatif mahasiswa. Berikut hasil dari observasi tersebut :
Bagi mahasiswa dengan kemauan belajar yang tinggi, mereka akan mempelajari dahulu
materi kuliah. Itupun tidak banyak yang mencari referensi tambahan. Namun, bagi mahasiswa yang kurang memiliki semangat tinggi, mereka cenderung pasif dan hanya mengandalkan penjelasan dosen di kelas
Dari hasil observasi proses kuliah juga ditemukan bahwa keterbatasan waktu menjadi
kendala utama. Untuk mengajarkan konsep dan perlakuan akuntansi saja sudah hampir tidak ada waktu tersisa, belum lagi jika ditambah dengan pembahasan kasus. Jadi, rancangan kurikulum yang holistik memegang peranan vital.
Analisis Struktur Laporan Penelitian
Struktur laporan penelitian pada jurnal yang berjudul “Memahami Perilaku Stakeholders Indonesia dalam Adopsi IFRS: Tinjauan Aspek Kepentingan, Bahasa, dan Budaya”
Deskripsi Komentar
Title page Sudah memenuhi
Abstract Sudah memenuhi
Acknowledgements Sudah memenuhi
Contents (list of table & list of figures)
Tidak terdapat Contents (list of table & list of figures) Tidak terdapatnya contents (list of table & list of figures) mungkin dikarenakan data yang dianalisis dalam jurnal ini merupakan data kualitatif sehingga tidak menggunakan tabel maupun bagan dalam analisisnya. Tabel yang ada pada jurnal ini
observasi, dan analisis dokumen
Introduction Sudah memenuhi
Literature review Sudah memenuhi
Methodology Sudah memenuhi
Results & Discussion Sudah memenuhi
Conclusion +
recommendation
Sudah memenuhi
Reference list Sudah memenuhi
Appendice Tidak terdapat appendice Appendice merupakan
lampiran yang disertakan untuk
appendice mungkin dikarenakan isi wawancara yang
disertakan pada bagian pembahasan sudah
cukup untuk
mendukung isi jurnal secara keseluruhan