• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh Real Laporan Pkl

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Contoh Real Laporan Pkl"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AKHIR LAPORAN AKHIR

PRAKTEK PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP

PRAKTEK PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP INSENTIFINSENTIF KARYAWAN PADA PT.

KARYAWAN PADA PT. NENGGAPRATAMA INTERNUSANTANENGGAPRATAMA INTERNUSANTARARA MANADO MANADO Oleh Oleh ANDIKA.D.SAHABIR ANDIKA.D.SAHABIR  NIM 1504103  NIM 150410333

POLITEKNIK NEGERI MANADO POLITEKNIK NEGERI MANADO

JURUSAN AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

PROGRAM STUDI D III AKUNTANSI PROGRAM STUDI D III AKUNTANSI

2018 2018

(2)

LAPORAN AKHIR LAPORAN AKHIR

PRAKTEK PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP INSENTIF PRAKTEK PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP INSENTIF KARYAWAN PADA PT.

KARYAWAN PADA PT. NENGGAPRATAMA INTERNUSANTARNENGGAPRATAMA INTERNUSANTARAA MANADO

MANADO

 Diajukan untuk memenuhi salah

 Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratansatu persyaratan  Dalam menyelesaikan pendidikan d

 Dalam menyelesaikan pendidikan diploma tiga padaiploma tiga pada  Program Studi Diploma III A

 Program Studi Diploma III Akuntansi Keuangankuntansi Keuangan

Oleh Oleh ANDIKA.D.SAHABIR ANDIKA.D.SAHABIR  NIM 1504103  NIM 150410333

POLITEKNIK NEGERI MANADO POLITEKNIK NEGERI MANADO

JURUSAN AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

PROGRAM STUDI D III AKUNTANSI PROGRAM STUDI D III AKUNTANSI

2018 2018

(3)

ii

LAPORAN AKHIR LAPORAN AKHIR

PRAKTEK PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP INSENTIF PRAKTEK PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP INSENTIF KARYAWAN PADA PT.

KARYAWAN PADA PT. NENGGAPRATAMA INTERNUSANTARNENGGAPRATAMA INTERNUSANTARAA MANADO

MANADO

 Diajukan untuk memenuhi salah

 Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratansatu persyaratan  Dalam menyelesaikan pendidikan d

 Dalam menyelesaikan pendidikan diploma tiga padaiploma tiga pada  Program Studi Diploma III A

 Program Studi Diploma III Akuntansi Keuangankuntansi Keuangan

Oleh Oleh ANDIKA.D.SAHABIR ANDIKA.D.SAHABIR  NIM 1504103  NIM 150410333

POLITEKNIK NEGERI MANADO POLITEKNIK NEGERI MANADO

JURUSAN AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

PROGRAM STUDI D III AKUNTANSI PROGRAM STUDI D III AKUNTANSI

2018 2018

(4)

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

LAPORAN AKHIR LAPORAN AKHIR

D

De

engan j

ngan jud

udul

ul

PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP INSENTIF KARYAWAN

PERLAKUAN AKUNTANSI TERHADAP INSENTIF KARYAWAN PADAPADA PT. NENGGAPRATAMA INTERNUSANTARA

PT. NENGGAPRATAMA INTERNUSANTARA

Oleh : Oleh :  Nama

 Nama : Andika D.R.Sahabir: Andika D.R.Sahabir  NIM

 NIM : 15 041 033: 15 041 033 Program

Program Studi Studi : : Diploma Diploma III III AkuntansiAkuntansi Manado,

Manado, ……….2018……….2018 Ketuan

Ketuan Program Program Studi Studi PembimbingPembimbing

Barno

Barno Sungkowo,SESungkowo,SE.,MM.,AK.,CA.,MM.,AK.,CA  NIP.19610818  NIP.19610818 199403199403 Antonius Tandi,SE.,AK.,M.Si Antonius Tandi,SE.,AK.,M.Si  NIP.  NIP. Mengetahui : Mengetahui :

Ketua Jurusan Akuntansi Ketua Jurusan Akuntansi

Stevie Kaligis, SE,MM.AK.CA Stevie Kaligis, SE,MM.AK.CA  NIP.

(5)

iii

(6)
(7)

v

(8)
(9)

vii

(10)
(11)

ix

(12)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam dunia usaha yang telah berkembang pesat dari waktu ke waktu, setiap perusahaan berupaya untuk meningkatkan aktivitas usahanya diberbagai aspek yang didalamnya untuk meningkatkan manajemen kerja. Pada dasarnya setiap perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usahanya sangat membutuhkan sumber daya manusia yang lazim disebut dengan karyawan. Salah satu upaya yang harus dilakuan oleh perusahaan yaitu meningkatkatkan produksi yang sesuai dengan kebutuhan.

Sumber daya manusia merupakan faktor produksi yang paling penting  bagi setiap perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. Tujuan didirikannya suatu perusahaan pada umumnya adalah untuk memperoleh laba yang maksimal, Untuk itu perusahaan sangat memerlukan sumberdaya manusia (SDM) yang merupakan alternatif yang baik dalam memaksimalkan kesejahteraan dan produktivitas karyawan. Sumber daya ini dapat dilakukan melalui desain pekerjaan yang baik dan lingkungan kerja yang kondusif.

Keberhasilan dan peningkatan produksi untuk mencapai tujuan yang diinginkan oleh sebuah perusahaan sangat dipengaruhi oleh suasana individu-individu yang melakukan pekerjaan itu. Jika setiap individu memiliki motivasi yang tinggi dalam bekerja, maka dapat diharapkan tugas yang diberikan kepada mereka akan dilakukan lebih baik dan tepat.

(13)

2

Motivasi kerja merupakan suatu hal yang penting dalam pencapaian tujuan. Kuat dan lemahnya motivasi kerja pada karyawan akan sangat mempengaruhi produktivitas perusahaan karena karyawan menunjukkan adanya usaha yang sungguh-sungguh dalam bekerja dan akhirnya menunjukkan hasil atau prestasi kerja yang yang memuaskan.

Motivasi kerja menjadi hal yang penting karena dengan ini diharapkan setiap individu karyawan mau bekerja keras dan antusias untuk mencapai  produktivitas kerja yang tinggi. Masalah motivasi merupakan masalah utama yang terjadi pada setiap organisasi, karena motivasi dalam suatu organisasi mempunyai pengaruh terhadap efektifitas organisasi.

Salah satu faktor penyebab turunnya motivasi kerja karyawan adalah rendahnya insentif ekonomi, sedangkan karyawan sangat berperan penting dalam meningkatkan atau mencapai tujuan perusahaan, maka pemberian insentif yang memadai kepada karyawan perlu mendapatkan perhatian khusus sehingga mereka dapat melaksanakan tugasnya dan dapat mengembangkan kemampuan mereka semaksimal mungkin.

Insentif sangat diperlukan untuk memacu kinerja para karyawan agar selalu berada pada tingkat tertinggi (optimal) sesuai kemampuan masing-masing. Peran insentif cukup besar dalam membentuk karyawan potensial. Insentif merupakan salah satu bentuk pemberian gaji, upah, dan  penghargaan yang diberikan kepada karyawan terkait dengan kontribusi

(14)

Perlakuan akuntansi merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk menjelaskan suatu proses akuntansi terhadap segala jenis aktivitas atau transaksi yang terjadi yang meliputi pencatatan dan penilaian sampai pada  penyajian dalam sebuah laporan keuangan. Dengan adanya perlakuan

akuntansi dapat membantu perusahaan dalam melakukan perhitungan insentif dalam bentuk gaji, upah, dan penghargaan yang diberikan kepada karyawan.

Dengan uraian diatas penulis tertarik mengangkat sebuah judul tugas akhir, maka penulis akan membahas Tugas Akhir ini dengan judul : “Perlakuan Akuntansi terhadap Insentif Karyawan pada PT.Nenggapratama Internusantara”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis mengambil rumusan masalah adalah “Bagaimana Perlakuan Akuntansi terhadap Insentif Karyawan pada PT Nenggapratama Internusantara.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari Tugas Akhir ini adalah Untuk mengetahui Perlakuan Akuntansi terhadap Insentif Karyawan pada PT Neggapratama Internusantara.

1.4 Manfaat Penelitian

Ada beberapa hal yang dapat dijadikan manfaat dari penelitian Tugas Akhir ini antara lain meliputi :

(15)

4 1. Bagi Perusahaan

Sebagai bahan masukan dan bahan tolak ukur dalam meningkatkan kinerja karyawan agar termotivasi lagi dalam bekerja. 2. Bagi Politeknik Negeri Manado

Sebagai penambahan referensi pada jenjang pendidikan Politeknik Negeri Manado terlebih khusus Program Studi D3 akuntansi keuangan yang akan meneliti masalah yang sama.

3. Bagi Penulis

Menambah pengetahuan beserta wawasan berfikir yang luas  bagi penulis, terutama dalam hal pencatatan dan penilaian sampai pada  penyajian itulah perlakuan akuntnsi dan merupakan salah satu syarat  penyelesaian Pendidikan Program Studi D3 Akuntansi keuangan di

Politeknik Negeri Manado.

1.5 Metode Analisis Data

Dalam memperoleh data yang relevan sebagai dasar penyusunan Tugas Akhir, dalam hal ini penulis mengunakan metode deskriptif komperatif yaitu mengambarkan, menguraikan, menjelaskan suatu praktek akuntansi tentang perlakuan akuntansi terhadap insentif karyawan pada PT.Nenggapratama Internusantara

1.6 Deskripsi Umum PT.Nenggapratama Internusantara

a. Gambaran Umum PT.Nenggapratama Internusantara

PT. Nenggapratama Internusantara yang disingkat menjadi (PT.  NPI) yang sebelumnya masih bernama PT. Nenggapratama Internusa.

(16)

PT. Nenggapratama Internusantara ini didirikan pada tanggal 27 Oktober 2009 dengan Akta No. 47 di hadapan Notaris Threesje Sembung,SH,MH dan dibuatlah Akta Pendirian PT. Nenggapratama Internusantara. Pada tanggal 4 Januari 2012 dengan Akta No. 10 dibuat  perubahan nama perusahaan berdasarkan pernyataan keputusan rapat

dimana kepemilikan saham telah mengalami perubahan.

b. Stuktur Organisasi dan Uraian tugas (

 J ob Descri ption

)

Berikut ini adalah struktur organisasi di PT.  NENGGAPRATAMA INTERNUSANTARA Manado, dimana pada struktur organisasi belum termasuk dengan fungsi penunjang yaitu  Finance (keuangan).

(17)

6

Gambar 2.3 Struktur Organisasi PT.Nenggapratama Internusantara Manado

Sumber : PT. Nenggapratama Internusantara Manado

Uraian kerja dari struktur organisasi PT.Nenggapratama Intrernusantara terdiri atas :

1. Komisaris:

Tugas utama komisaris adalah komisaris wajib melakukan  pengawasan terhadap kebijakan Direksi dalam menjalankan

(18)

 perseroan, serta memberi nasihat kepada Direksi. Pelaksanaan tugas tersebut diantaranya adalah pelaksanaan rapat secara berkala satu  bulan sekali dan pemberian nasihat, tanggapan, dan/atau persetujuan secara tepat waktu dan berdasarkan pertimbangan yang memadai,  pemberdayaan komite-komite yang dimiliki komisaris. Contohnya komite audit, Komite nominasi serta mendorong terlaksananya implementasi good corporate governance.

2. Direktur:

a. Memutuskan dan menentukan peraturan kebijakan tertinggi  perusahaan.

 b. Bertanggung jawab dalam memimpin, dan menjalankan  perusahaan.

c. Bertanggung jawab atas kerugian yang dihadapi perusahaan termasuk juga keuntungan perusahaan.

d. Merencanakan serta mengembangkan sumber-sumber pendapatan dan pembelanjaan kekayaan perusahaan.

e. Bertindak sebagai perwakilan perusahaan dalam hubungannya dengan dunia luar perusahaan.

f. Menetapkan strategi-strategi untuk mencapapai visi dan misi  perusahaan.

g. Mengkoordinasikan dan mengawasi semua kegiatan di  perusahaan, mulai bidang administrasi, kepegawaian hingga  pengadaan barang.

(19)

8 3. Operation Manager :

Sebagai  manager operasional PT. Nenggapratama Internusantara. Bertugas untuk mengkoordinasi segala kegiatan dan memberikan motivasi terhadap karyawannya serta menentukan kebijakan dalam rangka pengembangan operasional demi kemajuan  perusahaan dan bertanggungjawab secara keseluruhan terhadap kelangsungan kegiatan operasional yang khususnya 3S yaitu  sales,  service, dan spare part .

4. Fungsi Sales Manager :

a. Membentuk tim penjualan yang ideal sesuai dengan yang dibutuhkan perusahaan.

 b. Memonitoring perolehan order penjualan yang telah ditetapkan kepada para supervisor  yang ada dibawahnya, sebagai dasar untuk menganalisa dan membuat forecast penebusan unit.

c. Memonitor jumlah stock  untuk memastikan stock ratio perusahaan tidak melebihi target yang telah ditentukan.

d. Menganalisa dan mengembangkan strategi penjualan untuk meningkatkan jumlah pelanggan dan area sesuai dengan target yang ditentukan.

e. Menganalisa kondisi competitor  baik untuk aktifitas penjualannya,  promosi yang dilakukan, juga harga jual pesaing di pasar.

f. Melakukan evaluasi kepuasaan pelanggan dari hasil survey seluruh sales team untuk memastikan tercapainya target kepuasan  pelanggan yang ditentukan.

(20)

g. Membuat perencanaan budget  untuk aktivitas marketing . 5. Fungsi Sales Supervisor :

a. Mengkoordinir tim penjualan, agar dapat meningkatkan penjualan dan apakah penjualan sesuai dengan target.

 b. Membantu tim  sales  dan memberikan pelatihan dalam mencari, melayani dan memaintain konsumen.

c. Membantu mengatasi permasalahan tim sales dan ikut melakukan atau mendampingi presentasi tim sales jika diperlukan .

d. Mensosialisasikan dan memberitahu informasi mengenai  penjualan yang baru kepada tim  sales baik itu mingguan, bulanan

atau tahunan.

e. Memonitoring ativitas tim sales.

f. Memonitoring penjualan dan pembayaran coustomer   dari tim  sales.

g. Membuat progress sales report  mingguan. 6. Fungsi Sales Support :

a. Mengumpulkan data polreg dan informasi pasar (harga, disc,  paket) serta pergerakan Kompetitor (aktivitas).

 b. Menganalisa database sebagai dasar pembuatan strategi penjualan  bagi tim sales.

1) Analisa Polreg.

2) Analisa data konsumen berdasarkan data kunjungan sales. c. Mendistribusikan hasil laporan analisa database dan target area

(21)

10

d. Melakukan survey area potensial dan mengatur pelaksanaan event. e. Melakukan  survey  media dan mengatur penayangan iklan local

yang disertai dengan program penjualan.

f. Membuat reporting ke HMSI melalui VOS sistem: 1)  Rundown/ forcast  permintaan unit.

2)  Dealist / laporan prospek salesman. 3) Laporan penjualan dealer .

4) Laporan stock dealer . 5) Fungsi Sales Admin:

g. Mengurus proses administrasi dan pembayaran dari penjualan sales.

h. Mengajukan faktur ke PT. HMSI.

i. Menyiapkan berkas & meregistrasi kendaraan ke pihak terkait (BBN kendaraan), (fax, KTP, Faktur asli, surat rekomendasi, dll).  j. Melakukan stock opname jumlah kendaraan dan membuat laporan

kepada sales manager .

k. Melakukan penagihan ke pihak leasing.

l. Membuat laporan retail sales setiap minggu dan setiap akhir bulan yang diajukan kepada sales manager.

7. Fungsi Fleet Officer :

a. Mengumpulkan dan mencari database pelanggan non Hino  produk.

(22)

 b. Memetakan dan melakukan pendekatan kepada pelanggan Non Hino melalui telepon, kunjungan dan melakukan presentasi & tes unit kepada pelanggan.

c. Menindak lanjuti penawaran yang diberikan kepada pelanggan  fleet .

d. Menjadi coordinator dengan divisi layanan purna jual dan  spare  part  guna memberikan pelayanan yang baik bagi pelanggan fleet. e. Memberikan laporan aktifitas fleet  di dealer  masing- masing.

f. Menjadi orang yang bertanggung jawab dalam acara pertemuan  para pelanggan fleet.

8. Fungsi ASS Manager :

a. Mengelola seluruh aktivitas  service  dan  spare parts  dengan orientasi keuntungan dan kepuasan karyawan dan pelanggan.

 b. Mengajukan investasi tools dan man power .

c. Mengajukan program insentif, remunerasi, reward / punishment. d. Memutuskan kepastian penyelesaian pekerjaan dan pembayaran

 pelanggan.

e. Mengajukan penunjukan karoseri/vendor yang berhubungan dengan pekerjaan service.

9. Fungsi Workshop Head :

a. Mengelola seluruh aktivitas  service  dengan orientasi keuntungan dan kepuasan pelanggan.

 b. Mengajukan investasi tools dan man power .

(23)

12

d. Memutuskan kepastian penyelesaian pekerjaan dan pembayaran  pelanggan.

e. Mengajukan penunjukan karoseri/vendor yang berhubungan dengan pekerjaan service.

10. Fungsi Spareparts Head:

a. Sebagai koordinator operasional di Spare Parts Departemen.  b. Sebagai fungsi koordinasi antar departemen di Dealer .

c.  Monitoring  dan Guide bagi team di Spare Pats Departemen.

d. Pengembangan parts produk & program promosi parts yang strategis.

e. Melakukan analisa dan evaluasi  parts  bisnis dan menjaga keseimbangan  supply & demand spare parts  dalam upaya meningkatkan daya saing.

f. Mengelola modal kerja, expense dan kelancaran A/R.

g. Mecapai target penjualan yang ditetapkan Managemen  Dealer , sehingga perusahaan mendapatkan keuntungan yang optimum serta meningkatkan kepuasan pelanggan.

h. Bersama kepala cabang menentukan target penjualan untuk  Parts Sales.

i. Memberikan Diskon Harga ke Coustomer sesuai tingkatan besaran yang diberikan Perusahaan.

 j. Memberikan Surat Peringatan untuk Staff Spare Parts yang  bertindak bertentangan dengan kebijakan perusahaan.

(24)

k. Memberikan Approval untuk setiap kegiatan di Spare Parts  Departemen.

l. Memberikan Penilaian kinerja Personil Team di Spare parts. 11. Fungsi Parts Sales Coordinator:

a. Sebagai koordinator operasional di Sales Section.  b. Sebagai fungsi koordinasi antar departemen di Dealer.

c.  Monitoring  dan Guide bagi team di Sales Section.

d. Pengembangan parts program promosi parts yang strategis.

e. Sebagai fungsi pendukung kepada salesman dalam mencapai target penjualan spare parts.

f. Melakukan analisa dan evaluasi  parts  bisnis dalam upaya meningkatkan daya saing.

g. Mecapai target penjualan yang ditetapkan Spare Parts Head  sehingga perusahaan mendapatkan keuntungan yang optimum serta meningkatkan kepuasan pelanggan.

12. Fungsi Parts Fleet Salesman:

a. Mencapai target penjualan  spare parts ke  fleet coustomer   yang ditetapkan Perusahaan.

 b. Melaksanakan kunjungan ke  Fleet Coustomer , memberikan  penawaran produk dan menangkap kebutuhan coustomer.

c. Memastikan semua  fleet coustomer   terhandle dengan baik dan semua kebutuhannya terpenuhi.

d. Meningkatkan kepuasan fleet coustomer. 13. Fungsi Parts Shop Sales:

(25)

14

a. Mencapai target penjualan  spare parts ke  Parts Shop  yang ditetapkan Perusahaan.

 b. Melaksanakan kunjungan ke  Parts Shop, memberikan penawaran  produk dan menangkap kebutuhan Parts Shop.

c. Menjaga hubungan baik dengan  Parts Shop  dan memenuhi kebutuhannya.

d.  Monitoring Mandatory Stock Spare Parts di Parts Shop. 14. Fungsi Counter Sales Parts:

a. Melakukan penjualan Spare Parts ke Coustomer yang datang langsung ke Dealer .

 b. Membuat laporan mingguan dan bulanan aktifitas penjualan  spare  parts di counter .

c. Melakukan follow up AR penjualan spare parts.

d. Memberikan Diskon Harga ke Coustomer sesuai tingkatan besaran yang diberikan Perusahaan.

15. Fungsi Inventory:

a. Melakukan perencanaan, proses order,  analisa jenis dan jumlah  spare parts yang akan di stock  di Dealer .

 b. Melakukan monitor   pergerakan  spare parts di  Dealer   untuk meningkatkan kepuasan Coustomer.

c. Mengalokasikan Stock   sesuai dengan urgency  kebutuhan Coustomer .

(26)

a. Menerima, mengecek dan mendokumentasikan  spare parts  yang datang ke dealer .

 b. Melakukan proses pengiriman spare parts ke coustomer .

c. Memenuhi kebutuhan Spare Parts untuk keperluan team service di Workshop.

d. Melakukan Maintain Lokasi Spare Parts di Gudang. 17. Fungsi Parts Administrasi:

Sebagai Support   untuk kegiatan operasional di Spare Parts  Dept Dealer  untuk meningkatkan pelayanan kepada Coustomer 

.

18. Fungsi Field Advisor :

a. Sebagai marketing external workshop.  b. Sebagai konsultan external workshop. 19. Fungsi Service Advisor :

a. Menerima dan melayani pelanggan yang akan melakukan  service di workshop.

 b. Berwenang meminta leader memilih mekanik sesuai jenis  pekerjaan.

c. Berhak langsung menerima/menolak claim  sesuai  policy HMSI terutama pelanggan walk in.

20. Fungsi Foreman:

Sebagai Koordinator dan monitoring aktivitas workshop dalam melakukan service atau perbaikan terhadap kendaraan pelanggan.

21. Fungsi CCO:

(27)

16 22. Fungsi Admin Service:

Sebagai mengelola dokumen terkait dengan kegiatan usaha setiap hari.

23. Fungsi Mekanik:

Melaksanankan perbaikan terhadap kendaraan pelanggan dibawah koordinasi foreman.

24. Fungsi Toolman/Oilman:

Memberikan pelayanan atas kebutuhan alat kerja dan oli.

c. Aktivitas Usaha Perusahaan 1. Jasa

PT. Nenggapratama Internusantara Mempunyai Akvitas Usaha Seperti Jasa yang memberikan pelayanan jasa service kendaraan bermerk HINO baik merupakan Bus maupun Truck. Berikut daftar rincian service yang ada pada PT. Nenggapratama Internusantara :

1. FSP Service berkala gratis sampai dengan 60.000/km selama setahun

2. Produk service / maintenance 3. Repair Service

4. Service Compaign (Service luar bengkel) 2. Dagang

PT. Nenggapratama Internusantara juga mempunyai Aktivitas usaha dagang yaitu menjual suatu produk Mobil Truck

(28)

yang ber merk HINO dan Sparepart. Berikut ini daftar tipe kendaraan yang di jual

1. Hino Bus (Hino Bus Series) 2. Dutro (Hino 300 Series) 3. Ranger (Hino 500 Series) 4. Profia (Hino 700 Series)

Daftar Tabel 1.1 Sparepart yang di jual

Oil filter Wire Cowl Duduk

Fuel Filter Wire Engine Pin Piston 13251-E0070

Primming Pump Wire Frame Gasket Kit

Spring Clutch Assy Clutch Cover

Kable Acelator Nylon Tube Pin Piston 13251-E0120

Cylinder Roda Relay Assy Ring Set

Silinder Roda Plat Kopling Liner A

Plug Drag Laher Solenoid

(29)

18 2 BAB II

DESKRIPSI PRAKTEK AKUNTANSI ENTITAS

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Akuntansi

“Akuntansi adalah suatu sistem informasi keuangan, yang bertujuan untuk menghasilkan dan melaporkan informasi yang relevan bagi berbagai  pihak yang berkepentingan”(Hans Kartikahadi, dkk. 2016:3)

“Akuntansi adalah suatu disiplin yang menyediakan informasi  penting sehingga memungkinkan adanya pelaksanaan dan penilaian  jalannya perusahaan secara efisien. Atau Akuntansi didefinisikan sebagai  proses mengidentifikasikan, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut”.(Sumarso SR,LPFEUI,1986,P:24 dalam Adam, 2015)

“Akuntansi adalah suatu seni untuk mengumpulkan, mengidentifikasikan, mengklasifikasikan, mencatat transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan, sihingga dapat menghasilkan informasi yaitu laporan keuangan yang dapat digunakan oleh pihak- pihak yang berkepentingan.”(Thomas Sumarsan, 2013 : 1)

(30)

2.1.2 Pengertian Perlakuan Akuntansi

Perlakuan akuntansi adalah seluruh pemrosesan data dari  pengidentifikasian sampai penyajian. Perlakuan akuntansi melibatkan  pengidentifikasian, pengukuran, penilaian, penyajian serta pengungkapan.

(Suwardjono,2008:145)

Menurut Rahman (2012 : 25), ada beberapa konsep yang terkait dengan  perlakuan akuntansi yaitu konsep pengakuan, konsep pengkuran/penilaian, konsep pencatatan, konsep penyajian, dan konsep pengungkapan. Konsep-konsep perlakuan akuntansi tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Pengakuan

Pengakuan dalam akuntansi adalah sebuah proses penetapan terpenuhi kriteria pencatatan suatu kejadian atau peristiwa dalam catatan akuntansi, sehingga kejadian atau peristiwa itu akan menjadi bagian yang melengkapi unsur aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan beban sebagaimana akan termuat pada laporan keuangan dari entitas pelaporan yang bersangkutan.

Kriteria minumun yang perlu dipenuhi oleh suatu kejadian atau peristiwa agar mendapatkan pengakuan, yaitu:

1) Terdapat kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang berkaitan dengan kejadian atau peristiwa tersebut akan mengalir keluar dari atau masuk ke dalam entitas pelaporan bersangkutan.

(31)

20

2) Kejadian atau peristiwa tersebut mempunyai nilai yang dapat diukur atau dapat diestimasi dengan andal.

2. Pengukuran

Pengukuran dalam akuntansi adalah sebuah proses penempatan nilai uang demi mengakui dan memasukkan setiap pos pada laporan keuangan. Pengukuran terhadap pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah. Transaksi yang menggunakan mata uang asing harus dikonversi terlebih dahulu dan dinyatakan dalam mata uang rupiah.

Pencatatan dalam akuntansi adalah sebuah proses analisis atau suatu transaksi atau peristiwa keuangan yang terjadi dalam entitas dengan cara menempatkan transaksi di sisi debet dan sisi kredit. Pencatatan terhadap suatu transaksi keuangan menggunakan sistem tata buku berpasangan (double entry), yaitu pencatatan secara berpasangan atau sering disebut dengan istilah menjurnal. Setiap pencatatan tersebut ada sisi debet dan kredit. Setiap pencatatan harus menjaga keseimbangan persamaan dasar akuntansi, yaitu:

Aset = Kewajiban + Ekuitas

3. Penyajian

Penyajian dalam akuntansi adalah sebuah proses penempatan suatu akun secara terstruktur pada laporan keuangan. Akun aset, kewajiban, dan ekuitas (akun riil) disajikan dalam laporan neraca, sedangkan akun pendapatan dan  beban (akun nominal) disajikan dalam laporan laba rugi.

(32)

Penempatan akun secara terstruktur berarti bahwa akun aset disajikan dalam laporan keuangan berdasarkan sifat likuidasi, yaitu aset yang lebih cepat likuid disajikan terlebih dahulu sehingga penyajiannya dimulai dari aset lancar kemudian diikuti dengan aset tetap. Akun kewajiban disajikan dalam laporan keuangan berdasarkan tanggal jatuh tempo, yaitu kewajiban yang memiliki  jatuh tempo lebih pendek disajikan terlebih dahulu sehingga penyajian dimulai dari kewajiban lancar (jangka pendek) kemudian diikuti kewajiban jangka  panjang. Pendapatan dan beban disajikan berdasarkan kegiatan perusahaan, yaitu pendapatan yang diperoleh dari kegiatan pokok ditempatkan terlebih dahulu kemudian diikuti oleh pendapatan yang diperoleh dari kegiatan lainnya. Demikian juga dengan beban, di mana beban untuk pengeluaran yang berkaitan dengan kegiatan pokok perusahaan ditempatkan terlebih dahulu kemudian disusul dengan pengeluaran lainnya.

4. Pengungkapan

Pengungkapan dalam akuntansi adalah sebuah proses penjelasan secara naratif atau rincian menyangkut angka-angka yang tertera dalam laporan neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas. Penjelasan secara naratif terhadap pos-pos laporan keuangan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK). Catatatn atas Laporan Keuangan ini jiga mencakup informasi tentang kebijakan akuntansi yang digunakan oleh entitas dan informasi lain yang diharuskan serta dianjurkan untuk diungkapkan demi menghasilkan penyajian laporan keuangan yang wajar.

(33)

22

Insentif sebagai sarana motivasi yang mendorong para pengawai untuk  bekerja dengan kemampuan optimal, yang dimaksudkan sebagai pendapatan ekstra diluar gaji atau upah yang telah ditentukan. Pemberian insetif dimaksudkan agar dapat memenuhi kebutuhan hidup para karyawan atau  pekerja serta keluarga mereka.

Istilah sistem insentif pada umumnya digunakan untuk menggambarkan rencana pembayaran upah yang dikaitkan secara langsung maupun tidak langsung dengan berbagai standar kinerja karyawan. Insentif dapat dirumuskan sebagai balas jasa yang diberikan oleh perusahaan atau lembaga guna memadai  para karyawan yang memiliki prestasi kerja lebih dari standar kerja yang telah

ditetapkan. Insentif merupakan suatu faktor pendorong bagi karyawan untuk  bekerja lebih baik agar kinerja karyawan dapat meningkat.

Ada pun pengertian insentif menurut A.A Anwar Prabu Mangkunegara, sebagai berikut:

Insentif kerja adalah suatu penghargaan dalam bentuk uang yang di  berikan oleh pihak pemimpin organisasi kepada karyawan agar mereka bekerja

dengan motivasi yang tinggi dan prestasi dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi atau dengan kata lain, insentif kerja merupakan pemberian uang diluar gaji yang dilakukan oleh pihak pemimpin organisasi sebagai pengakuan terhadap prestasi kerja dan kontribusi karyawan kepada organisasi.

Hal senada oleh Mutiara S. Panggabean, yang menyatakan bahwa “insentif merupakan imbalan langsung yang dibayarkan kepada karyawan karena kinerjanya melebihi standar yang ditentukan. Dengan mengamsumsikan uang dapat digunakan untuk mendorong karyawan bekerja lebih giat lagi, maka

(34)

mereka yang produktif lebih menyukai gajinya dibayarkan berdasrkan hasil kerja.

Sedangkan menurut Moeheriono pegertian insentif bagi organisasi atau  perusahaan yakni: Insentif adalah salah satu bentuk imbalan yang di berikan  perusahaan kepada karyawan sebagai bentuk penghargaan atas prestasinya. Dengan kata lain insentif itu adalah hal-hal atau usaha yang harus diperhatikan dan dibangun untuk menggaraihkan karyawan agar rajin bekerja dan dapat mencapai hasil yang lebih baik sehingga tercipta efektifitas kerja karyawan.

Berdasarkan uraian pendapat-pendapat para ahli diatas dapat penulis simpulkan, bahwa insentif merupakan salah satu bentuk rangsangan atau motivasi yang sengaja diberikan oleh perusahaan atau lembaga kepada karyawan, sehingga mendorong semagat kerja para karyawan agar mereka dapat bekerja lebih produktif lagi, dan mencapai tingkat kinerja yang lebih tinggi prestasinya dalam mencapai tujuan perusahaan atau lembaga.

2.1.4 Tujuan Pemberian Insentif

Tujuan pemberian insentif adalah untuk menimbulkan semangat kerja karyawan, sedangkan semagat kerja adalah iklim atau suasana dijumpai  pada setiap sudut organisasi dimana dapat dijalani dalam golongan para karyawan yang sama-sama bekerja. Semangat kerja itu sendiri sangat menentukan antara karyawan satu dengan yang lain dalam bekerja sama untuk mencapai perusahaan, selain itu semangat kerja juga ikut menentukan keberhasilan perusahaan dalam pekerjaannya.

Tujuan pemberian insentif adalah untuk memenuhi kepentingan  berbagai pihak, yaitu :

(35)

24 a. Bagi Perusahaan

1) Mempertahankan tenaga kerja yang terampil dan cakap agar loyalitasnya tinggi terhadap perusahaan.

2) Mempertahankan dan meningkatkan moral kerja karyawan yang ditunjukan menurunnya tingkat perputaran tenaga kerja dan absensi. 3) Meningkatkan produktivitas perusahaan yang berarti hasil produksi

 bertambah untuk setiap unit persatuan waktu dan perjualan meningkat.

 b. Bagi Karyawan

1) Meningkatkan standar kehidupannya dengan di terimanya  pembayaran diluar gaji pokok.

2) Meningkatkan semangat kerja karyawan sehingga mendorong mereka untuk berprestasi lebih baik.

Setiap orang apabila ditawarkan suatu ganjaran yang memberikan hasil yang cukup menguntungkan bagi mereka, maka akan termotivasi untuk memperolehnya. Alat untuk meningkatkan motivasi karyawan yang kuat itu adalah dengan memberikan insentif .

Gambar

Gambar  2.3  Struktur  Organisasi  PT.Nenggapratama  Internusantara  Manado

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian yang telah dilakukan oleh Intan Husaepa, memperoleh hasil isolasi bakteri Actinomycetes dari tanah rizosfer akar tanaman jarak pagar ( Jatropha curcas. L)

Program studi Sistem Informasi seperti halnya program studi lainnya senantiasa berupaya untuk mencapai kinerja sebagaimana yang diharapkan, namun dalam pelaksanaan program

Hasil analisis dengan menggunakan rumus inter-rater agreement model menunjukkan bahwa paket bimbingan perencanaan studi lanjut bagi pedoman siswa memiliki indeks uji calon pengguna

Ostala onečišćenja koja se mogu dokazati su potencijalna, nisu detektirana niti u jednom ispitivanom uzorku tijekom izrade monografi je, ali su ograničena ispitivanjima u

bidang Pemasaran, contohnya Instagram menawarkan keunggulan yang lebih beragam dibandingkan media konvensional yang jangkauan khalayaknya lebih memiliki keterbatasan, dapat

PENGARUH METODE GUIDED INQUIRY LEARNING DAN METODE PROBLEM SOLVING TERHADAP KEMAMPUAN BEPIKIR KRITIS SISWA DENGAN MODERATOR MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Quasi Eksperimen Pada

Berdasarkan dari masalah yang ada mengenai implementasi KTR di kota Solok, yaitu masih ditemukannya perokok di area KTR, masih belum adanya sanksi bagi pelanggar Kawasan

berkaitan dengan isu-isu yang berkembang pada tataran global. Guru Buana Pendidikan: Jurnal FKIP Unipa Surabaya Tahun XVI, No. Februari 2020 20 harus mampu mengadopsi isu global