• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modul 03 Pattennung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Modul 03 Pattennung"

Copied!
186
0
0

Teks penuh

(1)

UNTUK KELAS XII SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

TARI PATTENNUNG

HJ. SRI KURNIATI K, S.Pd, M.Ds

DINAS PENDIDIKAN, OLAHRAGA DAN PEMUDA

KABUPATEN GOWA

(2)

Untuk mengembangkan kemampuan keterampilan siswa diperlukan sarana prasarana memadai, diantaranya adalah materi pelajaran yang berupa modul sebagai salah satu penunjang indikator keberhasilan pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar.

Substansi modul ini mengacu pada profil tamatan yang berdasarkan pada standar kompetensi siswa dan disusun secara sistematik, menarik, mudah dicerna, memenuhi aturan penulisan dan mempunyai aspek keterbacaan yang tinggi.

Modul ini merupakan salah satu modul yang memuat materi mata pelajaran tari etnis Bugis khususnya untuk praktek tari bentuk tunggal, berpasangan dan kelompok yaitu Tari Pattennung yang wajib di implementasikan oleh guru bidang studi pada peserta didik di SMK Negeri 1 Somba Opu Gowa.

Modul ini berisi enam Kompetensi Dasar, antara lain Melakukan Apresiasi Tari Pattennung, Melakukan Olah Tubuh Tari Pattennung,Mengidentifikasi Musik Iringan Tari Pattennung, Mengidentifikasi Rias dan Busana Tari Pattennung, Mengidentifikasi Ragam Gerak Tari Pattennung dan Menampilkan Tari Pattennung secara baik dan benar.

TUJUAN :

Peserta didik terampil melakukan Apresiasi Tari Pattennung. PETUNJUK BELAJAR (PESERTA DIDIK)

(3)

Langkah-langkah belajar yang harus di tempuh dalam mempelajari modul ini sebagai berikut:

 Pelajari daftar isi serta skema penulisan modul dengan cermat dan teliti, karena dalam skema modul akan nampak kedudukan modul yang sedang Anda pelajari dengan modul-modul yang lain.

 Kerjakan soal-soal dan cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki sebelum mulai mempelajari modul ini.

 Perhatikan langkah-langkah dalam melakukan pekerjaan dengan benar untuk mempermudah dalam memahami suatu proses pekerjaan.

 Pelajari materi dengan membaca secara seksama hingga Anda benar- benar memahami dan mengerti materi yang telah dibaca. Selanjutnya tandai/catat bagian kata atau kalimat yang belum dimengerti atau dipahami dan tanyakan kepada tenaga pendidik.

 Bila terdapat penugasan,kerjakan tugas tersebut dengan baik dan bilamana perlu konsultasikan hasil tersebut pada tenaga pendidik.

 Untuk menjawab tes formatif usahakan memberi jawaban yang singkat, jelas dan kerjakan sesuai dengan kemampuan Anda setelah mempelajari modul ini.

 Catatlah setiap kesulitan yang Anda hadapi dalam menyelesaikan modul ini untuk ditanyakan pada guru pada saat kegiatan tatap muka. Bacalah referensi lainnya yang berhubungan dengan materi modul agar Anda mendapatkan tambahan pengetahuan.

 Lakukan kegiatan praktek secara sistematis menurut langkah-langkah belajar yang ditulis dalam modul ini agar benar-benar

(4)

terampil dalam melakukan teknik ragam gerak sampai terampil menampilkan secara keseluruhan.

 Waktu yang digunakan untuk menyelesaikan modul ini adalah 4 jam yang terdiri dari teori .

PETUNJUK MENGAJAR (GURU) :

 Melakukan Apresiasi Tari Pattennung

 Mendeskripsikan Latar Belakang Sejarah Tari Pattennung

 Mendeskripsikan Fungsi,Isi, Bentuk dan Sinopsis Tari Pattennung.

RUANG LINGKUP:

 Kurikulum 2013 SMK

 Tari Tradisional Sulawesi Selatan

 Tari Kreasi Baru Sulawesi Selatan

 Telaah Teoritis Seni Tari

 Pendidikan Seni di SLTP dan SLTA.

A. PENDAHULUAN

(5)

Sebelum mempelajari Modul ini, peserta didik telah menuntaskan modul materi pelajaran praktek Tari Pattennung kelas XII semester 1.

RUANG LINGKUP MATERI

Modul ini terdiri dari dua kegiatan pembelajaran yaitu:

1. Mendeskripsikan Latar Belakang Sejarah Tari pattennung

2. Mendeskripsikan Fungsi, Isi, Bentuk dan Sinopsis Tari pattennung

B. ISI (KONTEN DAN 5 M)

 Mengeksplorasi

Mengingatkan kembali materi yang telah disajikan pada pertemuan sebelumnya dan mengaitkan dengan materi yang akan diajarkan.

 Menanya

Setiap peserta didik secara bergantian mengajukan pertanyaan mengenai Latar Belakang Sejarah Tari Pattennung:

 Mencari berbagai informasi tentang Latar Belakang Sejarah Tari Pattennung melalui video, tv dan media yang lain ataupun pengamatan langsung dan selanjutnya membuat catatan hasil pengamatan.

 Mendiskusikan kesalahan-kesalahan dan cara memperbaiki kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat mendeskripsikan Latar Belakang Tari Pattennung.

(6)

 Mendeskripsikan dengan benar sesuai Latar Belakang Sejarah Tari Pattennung oleh guru atau peserta didik lainnya.

 Mengamati dan Menganalisis

Setiap peserta didik mengamati dan menganalisis Fungsi, Isi, Bentuk dan Sinopsis Tari Pattennung

 Mengasosiasi

Menyimpulkan Latar Belakang Sejarah Tari Pattennnung, Fungsi, Isi, Bentuk dan Sinopsis Tari Pattennung.

 Mengkomunikasikan

Mendeskripsikan dan mempresentasikan hasil diskusi tentang Latar Belakang Sejarah Tari Pattennung, Fungsi, Isi, Bentuk dan Sinopsis Tari Pattennung yang telah dipelajari dengan menunjukkan perilaku kerja sama, bertanggung jawab, menghargai perbedaan, disiplin, dan toleransi.

T E S A W A L

 Jelaskan Latar Belakang Sejarah Tari Pattennung  Sebutkan Fungsi, Isi dan Bentuk Tari Pattennung  Sebutkan Sinopsis Tari Pettennung

(7)

C. MATERI PEMBELAJARAN

KEGIATAN BELAJAR 1:

MELAKUKAN APRESIASI TARI PATTENNUNG

TUJUAN KHUSUS

Setelah mempelajari materi ini, peserta didik memiliki kemampuan untuk memahami dan menjelaskan:

(8)

 Latar Belakang Sejarah Tari Pattennung

 Fungsi, Isi dan Bentuk Tari Pattennung

 Sinopsis Tari Pattennung

U R A I A N M A T E R I

A. PENGERTIAN SENI TARI

Tari mempunyai arti penting dalam kehidupan manusia karena dapat memberikan berbagai manfaat, seperti sebagai hiburan dan sarana komunikasi, mengingat kedudukan tari dapat hidup, tumbuh, dan berkembang sepanjang zaman sesuai dengan perkembangan kebudayaan manusianya. Dengan kata lain perkembangan dan perubahan yang terjadi pada tari sangat ditentukan oleh masyarakat pendukungnya.

Oleh karena itu, sebelum melangkah jauh kemateri tari selanjutnya, terlebih dahulu perlu dipahami apa yang dimaksud dengan tari. Banyak sekali defenisi tari yang diutarakan oleh pakar-pakar tari masa lampau, antara lain:

1. Soedarsono mengatakan bahwa tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diwujudkan dalam bentuk gerak ritmis yang indah. 2. Corri Hertong mengatakan bahwa tari adalah keteraturan bentuk

gerak tubuh yang ritmis di dalam suatu ruang.

3. Curt Shacs mengatakan bahwa tari adalah gerak tubuh yang ritmis.

4. Waterman mengatakan bahwa tari adalah gerak-gerak tubuh secara artistik yang secara kultural di pola serta distilisasi.

5. Frans Boas mengatakan bahwa tari adalah gerak-gerak ritmis setiap bagian tubuh, lambaian tangan, gerak dari torso atau kepala, gerak-gerak dari tungkai serta kaki.

6. Pangeran Suryadiningrat mengatakan bahwa tari adalah gerak seluruh anggota badan yang teratur menurut irama gendang dengan ekspresi gerak tari.

(9)

7. John Martin mengatakan bahwa tari adalah perwujudan suatu macam tekanan emosi dalam bentuk gerak tubuh.

Dari beberapa defenisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa pada prinsipnya tari adalah gerak indah dan ritmis atau dengan kata lain bahwa tari adalah tekanan emosi dalam tubuh dan ekspresi jiwa manusia yang diproyeksikan melalui keteraturan gerak tubuh yang ritmis serta indah yang disesuaikan dengan irama irangan musik di dalam suatu ruang dan waktu tertentu.

B. PENGERTIAN TARI TRADISIONAL

Pengertian tari tradisional, di daerah Sulawesi Selatan ialah suatu bentuk tari yang mengandung nilai-nilai luhur, bermutu tinggi, yang dibentuk dalam pola-pola gerak tertentu dan terikat, telah berkembang dari masa ke masa dan mengandung nilai-nilai filosofis yang dalam, simbolis, religius dan tradisi yang tetap.

Dalam tari tradisional yang menjadi dasar pertama dan utama ialah susunan dan koreografinya dalam wujud yang indah. Untuk mempelajarinya harus dihafalkan ragam-ragamnya di samping irama musik yang mengirinya. Pada umumnya tari tradisional di daerah Sulawesi Selatan alat musiknya seperti gendang, puik-puik, dengkang (gong), anak baccing, katto-katto dan parappasa.

Bunyi-bunyian sebagai pengiring tari tradisional di Sulawesi Selatan penggunaannya sangat terbatas karena tiap tari tradisional

(10)

mempunyai irama tersendiri atau cara memuku/menabuh yang berbeda-beda, misalnya cara pukulan gendang Toraja berbeda dengan pukulan gendang Mandar demikian pula Bugis dan Makassar. Irama gendang sama keterkaitannya dengan gerakan-gerakan tarinya, dimana bunyi yang dilahirkan merupakan ciri khas dari daerah dimana tari itu berasal.

Dalam perkembangan tari dari masa ke masa khusunya di Sulawesi Selatan, dikenal bermacam-macam tradisi, di mana isi makna dan tujuannya melambangkan falsafah kehidupan masyarakat. Itulah sebabnya hampir seluruh tari tradisional yang ada di Sulawesi Selatan tidak banyak mengandung unsur bentuk tari pertunjukan karena seluruh peralihannya berhubungan erat dengan kehidupan tradisional masyarakatnya.

C. PENGERTIAN TARI KREASI BARU

Tari kreasi baru adalah tari yang digarap untuk mengungkapkan nilai-nilai baru, baik menggunakan materi lama maupun dengan materi baru berdasarkan adat dari suatu wilayah.

1. Latar Belakang Sejarah Tari Pattennung

Tema:

Menenun Lipa Sabbe atau sarung sutera dari Sulawesi Selatan merupakan salah satu kerajinan tangan wanita yang kini telah terkenal di seluruh Nusantara.

Tarian ini melukiskan ketekunan dan kesabaran wanita-wanita Sulawesi Selatan dalam menenun sarung sutera mulai Mappali (Memintal Benang) sampai kepada Massau

(11)

yaitu memasukkan benang sehelai demi sehelai kealat tenun, lalu kemudian ditenun sampai menjadi sarung sutera, semua ini dikerjakan dengan penuh ketekunan tanpa kenal lelah. Sarung sutera dengan motifnya yang khas sertanya warnanya yang indah dan serasi sangat digemari dimana-mana.

Di ciptakan :

Pada bulan Juli tahun 1962 di Pare-Pare, oleh Hj. A.Nurhani Sapada.

Di ilhami oleh Tari Tenun dari Bali yang dipertunjukan di Istana Bogor. Dalam menyaksikan tarian itu terbayang oleh kami kebiasaan wanita-wanita Sulawesi Selatan yang juga senang menenun, bahkan merupakan salah satu kerajinan tangan yang sangat popular. Untuk dapat menyusun tarian ini sudah tentu diperlukan pengetahuan tentang proses menenun sarung sutera dari awal sampai menjadi sarung. Sebagai tambahan diberi variasi dengan mengeluarkan sarung yang disediakan dipinggang seolah-olah baru selesai ditenun untuk diperlihatkan.

Jumlah Penari :

Tarian ini bisa di tarikan dalam jumlah ganjil maupun genap secara Individual, Berpasangan maupun Kelompok.

2. Fungsi Tari Pattennung

Tari Pattennung berfungsi sebagai salah satu tari pertunjukan masyarakat Sulawesi Selatan pada suatu acara pesta adat dan sebagai tari penjemputan tamu-tamu yang datang berkunjung ke

(12)

3. Isi dan Bentuk Tari Pattennung

Tari Pattennung isinya mengandung nilai-nilai luhur dan nilai tradisi yang mencerminkan kehalusan, kelembutan dan kebersamaan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai adat istiadat orang Bugis Makassar yang dapat tergambar pada ragam-ragam gerak Tari Pattennung. Sedangkan bentuknya merupakan bagian dari tari pertunjukan yang lebih refresentatif penataannya dengan menirukan gerak kegiatan manusia dalam menenun sarung.

Sinopsis Tari Pattennung

Tari Pattennung melukiskan ketekunan dan kesabaran gadis-gadis Sulawesi Selatan dalam menenun lipa sabbe (Sarung Sutera) mulai dari dari Mappali (Memintal Benang) sampai kepada Massau yaitu memasukkan benang sehelai demi sehelai ke alat tenun, lalu kemudian ditenun sampai menjadi sarung sutera yang cantik dan menarik yang sering dijadikan sebagai cendera mata bagi tamu-tamu yang sering berkunjung ke Sulawesi Selatan.

L A T I H A N

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut:

1. Sebutkan dan jelaskan salah satu pengertian tari menurut pakar-pakar tari yang kamu ketahui ?

2. Jelaskan pengertian tari tradisional ? 3. Jelaskan pengertian tari kreasi kreasi ?

(13)

5. Jelaskan fungsi Tari Pattennung ?

6. Jelaskan isi dan bentuk Tari Pattennung ? 7. Jelaskan sinopsis Tari Pattennung ?

8. Sebutkan siapa nama pencita Tari Pattennung, dan tahun berapa di ciptakan ?

PETUNJUK JAWABAN LATIHAN

1. Pengertian tari menurut Soedarsono adalah ekspresi jiwa manusia yang diwujudkan dalam bentuk gerak ritmis yang indah.

2. Pengertian tari tradisional, di daerah Sulawesi Selatan ialah suatu bentuk tari yang mengandung nilai-nilai luhur, bermutu tinggi, yang dibentuk dalam pola-pola gerak tertentu dan terikat, telah berkembang dari masa ke masa dan mengandung nilai-nilai filosofis yang dalam, simbolis, religius dan tradisi yang tetap.

3. Tari kreasi baru adalah tari yang digarap untuk mengungkapkan nilai-nilai baru, baik menggunakan materi lama maupun dengan materi baru berdasarkan adat dari suatu wilayah.

4. Latar belakang sejarah Tari Pattennung adalah dahulu kala menenun Lipa Sabbe atau sarung sutera dari Sulawesi Selatan merupakan salah satu kerajinan tangan wanita yang kini telah terkenal di seluruh Nusantara.

Tarian ini melukiskan ketekunan dan kesabaran wanita-wanita Indonesia di daerah ini dalam menenun sarung sutera mulai Mappali (Memintal Benang) sampai kepada Massau yaitu memasukkan benang sehelai demi sehelai kealat tenun, lalu kemudian ditenun sampai menjadi

(14)

sarung sutera, semua ini dikerjakan dengan penuh ketekunan tanpa kenal lelah.

5. Tari Pattennung berfungsi sebagai salah satu tari pertunjukan masyarakat Sulawesi Selatan pada suatu acara pesta adat dan sebagai tari penjemputan tamu-tamu yang datang berkunjung ke Sulawesi Selatan.

6. Tari Pattennung isinya mengandung nilai-nilai luhur dan nilai tradisi yang mencerminkan kehalusan, kelembutan dan kebersamaan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai adat istiadat orang Bugis Makassar yang dapat tergambar pada ragam-ragam gerak Tari Pattennung. Sedangkan bentuknya merupakan bagian dari tari pertunjukan yang lebih refresentatif penataannya dengan menirukan gerak kegiatan manusia dalam menenun sarung.

7.Sinopsis Tari Pattennung adalah melukiskan ketekunan dan kesabaran gadis-gadis Sulawesi Selatan dalam menenun lipa sabbe (Sarung Sutera) mulai dari dari Mappali (Memintal Benang) sampai kepada Massau yaitu memasukkan benang sehelai demi sehelai ke alat tenun, lalu kemudian ditenun sampai menjadi sarung sutera yang cantik dan menarik yang sering dijadikan sebagai cendera mata bagi tamu-tamu yang sering berkunjung ke Sulawesi Selatan.

8. Tari Pattennung diciptakan Pada bulan Juli tahun 1962 di Pare-Pare, oleh Hj. A.Nurhani Sapada.

(15)

GLOSARIUM

 Pattennung : menenun

 Lipa : sarung

 Sabbe : sutera

 Lipa Sabbe : sarung sutera

 Mappali : memintal benang

 Massau : memasukkan benang

 Puik-puik : alat musik tiup

 Dengkang : gong

 Anak baccing : alat musik pukul/tabuh

 Katto-katto : alat musik pukul

 Parappasa : alat musik pukul

(16)

Dari beberapa defenisi tari dapat disimpulkan bahwa pada prinsipnya tari adalah gerak indah dan ritmis atau dengan kata lain bahwa tari adalah tekanan emosi dalam tubuh dan ekspresi jiwa manusia yang diproyeksikan melalui keteraturan gerak tubuh yang ritmis serta indah yang disesuaikan dengan irama irangan musik di dalam suatu ruang dan waktu tertentu. Pengertian tari tradisional, di daerah Sulawesi Selatan ialah suatu bentuk tari yang mengandung nilai-nilai luhur, bermutu tinggi, yang dibentuk dalam pola-pola gerak tertentu dan terikat, telah berkembang dari masa ke masa dan mengandung nilai-nilai filosofis yang dalam, simbolis, religius dan tradisi yang tetap.

Tari kreasi baru adalah tari yang digarap untuk mengungkapkan nilai-nilai baru, baik menggunakan materi lama maupun dengan materi baru berdasarkan adat dari suatu wilayah.

Tari Pattennung melukiskan ketekunan dan kesabaran wanita-wanita Sulawesi Selatan dalam menenun sarung sutera mulai Mappali (Memintal Benang) sampai kepada Massau yaitu memasukkan benang sehelai demi sehelai kealat tenun, lalu kemudian ditenun sampai menjadi sarung sutera, semua ini dikerjakan dengan penuh ketekunan tanpa kenal lelah.

Tari Pattennung diciptakan pada bulan Juli tahun 1962 di Pare-Pare, oleh Hj. A.Nurhani Sapada.

(17)

Tari Pattennung berfungsi sebagai salah satu tari pertunjukan masyarakat Sulawesi Selatan pada suatu acara pesta adat dan sebagai tari penjemputan tamu-tamu yang datang berkunjung ke Sulawesi Selatan. Tari Pattennung isinya mengandung nilai-nilai luhur dan nilai tradisi yang mencerminkan kehalusan, kelembutan dan kebersamaan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai adat istiadat orang Bugis Makassar yang dapat tergambar pada ragam-ragam gerak Tari Pattennung. Sedangkan bentuknya merupakan bagian dari tari pertunjukan yang lebih refresentatif penataannya dengan menirukan gerak kegiatan manusia dalam menenun sarung.

(18)

TES FORMATIF 1

Pilihan Ganda

Berilah tanda silang ( x ) pada pilihan jawaban yang paling benar ! 1. Ekspresi jiwa manusia yang diwujudkan dalam bentuk gerak

ritmis yang indah, pengertian tari ini menurut …. A. Soedarsono

B. Pangeran Suryadiningrat C. Corri Hertong

D. Waterman

2. Suatu bentuk tari yang mengandung nilai-nilai luhur, bermutu tinggi, yang dibentuk dalam pola-pola gerak tertentu dan terikat, telah berkembang dari masa ke masa dan mengandung nilai-nilai filosofis yang dalam, simbolis, religius dan tradisi yang tetap, disebut pengertian tari….

A. Kreasi baru B. Komtemporer C. Tradisional D. Primitif

3. Tari yang digarap untuk mengungkapkan nilai-nilai baru, baik menggunakan materi lama maupun dengan materi baru berdasarkan adat dari suatu wilayah, di sebut ….

A. Tari Rakyat B. Tari Klassik C. Tari Kreasi Baru D. Tari Primitif

4. Tari Pattennung dikalangan masyarakat Bugis berfungsi sebagai tari….

A. Pertunjukan B. Hiburan C. Pergaulan D. Upacara

(19)

A. Ketekunan dan kesabaran gadis-gadis Sulawesi Selatan dalam menenun lipa sabbe

B. Ucapan syukur dalam membuat lipa sabbe

C. Kerinduan dan kecintaan dalam menenun lipa sabbe D. Kesenangan dalam menenun lipa sabbe

6. Tari Pattennung diciptakan oleh…. A. Hj.Munasiah Najamuddin

B. Hj. Andi Ummu Tunru C. Hj. Andi Nurhani Sapada D. Hj. Ida Yusuf Majid

7. Tari Pattennung diciptakan di kota Pare-Pare pada tahun…. A. 1962

B. 1963 C. 1964 D. 1965

Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban Tes Formatif 1 yang terdapat di bagian akhir modul 1 ini. Hitunglah jawaban yang benar, kemudian gunakan rumus berikut dibawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.

Jawaban yang benar

--- x 100 % Jumlah Soal

Arti Tingkat Penguasaan: 90 - 100 % = Baik Sekali 80 - 89 % = Baik

(20)

70 – 79 % = Cukup < 70 % = Kurang

Apabila mencapai tingkat penguasan 80 % atau lebih, peserta didik dapat meneruskan dengan Kegitan Belajar 2 Bagus dan terima kasih, tetapi jika masih dibawah 80 %, maka peserta didik harus mengulangi materi

Kegiatan Belajar 1, terutama pada bagian atau materi yang belum dikuasai.

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional, (2002), Kurikulum SMK seni Tari draf buku 4,Jakarta.

Pratjichno, Bambang, Wiwiek Sipala, Sri Kurniati K, Standar

Kompetensi Nasional Tari Sulawesi Selatan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

Sapada, Andi Nurhani, (1975), Tari Kreasi Baru Sulawesi Selatan, Ujung Pandang , CV Riantira.

Munasiah, Najamuddin, (1982), Tari Tradisional Sulawesi Selatan, Ujung Pandang, PT. Bhakti Baru.

(21)
(22)

PENDAHULUAN

Untuk mengembangkan kemampuan keterampilan siswa diperlukan sarana prasarana memadai, diantaranya adalah materi pelajaran yang berupa modul sebagai salah satu penunjang indikator keberhasilan pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar.

Substansi modul ini mengacu pada profil tamatan yang berdasarkan pada standar kompetensi siswa dan disusun secara sistematik, menarik, mudah dicerna, memenuhi aturan penulisan dan mempunyai aspek keterbacaan yang tinggi.

Modul ini merupakan salah satu modul yang memuat materi mata pelajaran tari etnis Bugis khususnya untuk praktek tari bentuk tunggal, berpasangan dan kelompok yaitu Tari Pattennung yang wajib di implementasikan oleh guru bidang studi pada peserta didik di SMK Negeri 1 Somba Opu Gowa.

(23)

Modul ini berisi enam Kompetensi Dasar, antara lain Melakukan Apresiasi Tari Pattennung, Melakukan Olah Tubuh Tari Pattennung,Mengidentifikasi Musik Iringan Tari Pattennung, Mengidentifikasi Rias dan Busana Tari Pattennung, Mengidentifikasi Ragam Gerak Tari Pattennung dan Menampilkan Tari Pattennung secara baik dan benar.

TUJUAN :

Peserta didik terampil melakukan Olah Tubuh Tari Pattennung. PETUNJUK BELAJAR (PESERTA DIDIK)

Langkah-langkah belajar yang harus di tempuh dalam mempelajari modul ini sebagai berikut:

1). Pelajari daftar isi serta skema penulisan modul dengan cermat dan teliti, karena dalam skema modul akan nampak kedudukan modul yang sedang Anda pelajari dengan modul-modul yang lain.

2). Kerjakan soal-soal dan cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki sebelum mulai mempelajari modul ini.

3). Perhatikan langkah-langkah dalam melakukan pekerjaan dengan benar untuk mempermudah dalam memahami suatu proses pekerjaan.

(24)

yang telah dibaca. Selanjutnya tandai/catat bagian kata atau kalimat yang belum dimengerti atau dipahami dan tanyakan kepada tenaga pendidik.

5). Bila terdapat penugasan,kerjakan tugas tersebut dengan baik dan bilamana perlu konsultasikan hasil tersebut pada tenaga pendidik.

6). Untuk menjawab tes formatif usahakan memberi jawaban yang singkat, jelas dan kerjakan sesuai dengan kemampuan Anda setelah mempelajari modul ini.

7). Catatlah setiap kesulitan yang Anda hadapi dalam menyelesaikan modul ini untuk ditanyakan pada guru pada saat kegiatan tatap muka. Bacalah referensi lainnya yang berhubungan dengan materi modul agar Anda mendapatkan tambahan pengetahuan.

8). Lakukan kegiatan praktek secara sistematis menurut langkah-langkah belajar yang ditulis dalam modul ini agar benar-benar terampil dalam melakukan teknik ragam gerak sampai terampil menampilkan secara keseluruhan. 9). Waktu yang digunakan untuk menyelesaikan modul ini adalah 4 jam yang terdiri dari teori 2 jam dan praktek 2 jam.

PETUNJUK MENGAJAR (GURU) :

 Mendeskripsikan fungsi Olah Tubuh terhadap kesiapan fisik penari Tari Pattennung

 Memperagakan teknik melakukan Olah Tubuh terhadap pola gerak Tari Pattennung

(25)

RUANG LINGKUP:

 Kurikulum 2013 SMK

 Tari Tradisional Sulawesi Selatan

 Tari Kreasi Baru Sulawesi Selatan

 Telaah Teoritis Seni Tari

 Telaah Teoritis Olah Tubuh

 Pendidikan Seni di SLTP dan SLTA.

A. PENDAHULUAN

PRASYARAT

Sebelum mempelajari Modul ini, peserta didik telah menuntaskan modul materi pelajaran praktek Tari Pattennung kelas XII semester 1.

RUANG LINGKUP MATERI

Modul ini terdiri dari dua kegiatan pembelajaran yaitu:

 Mendeskripsikan manfaat Olah Tubuh terhadap kesiapan fisik penari Tari Pattennung

 Memperagakan teknik melakukan olah tubuh terhadap pola gerak Tari Pattennung

B. ISI (KONTEN DAN 5 M)

 Mengeksplorasi

(26)

 Menanya

Setiap peserta didik secara bergantian mengajukan pertanyaan mengenai manfaat Olah Tubuh terhadap kesiapan fisik penari Tari Pattennung

 Mencari berbagai informasi tentang manfaat Olah Tubuh Tari Pattennung melalui video, tv dan media yang lain ataupun pengamatan langsung dan selanjutnya membuat catatan hasil pengamatan.

 Mendiskusikan kesalahan-kesalahan dan cara memperbaiki kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat mendeskripsikan manfaat Olah Tubuh Tari Pattennung.

 Mendeskripsikan dengan benar sesuai manfaat Olah Tubuh Tari Pattennung oleh guru atau peserta didik lainnya.

 Mengamati dan Menganalisis

Setiap peserta didik mengamati dan menganalisis manfaat Olah Tubuh Tari Pattennung

 Mengasosiasi

Menyimpulkan manfaat Olah Tubuh Tari Pattennung.

 Mengkomunikasikan

 Mendeskripsikan dan mempresentasikan hasil diskusi tentang manfaat Olah Tubuh Tari Pattennung dan Teknik melakukan Olah Tubuh terhadap pola gerak Tari Pattennung

yang telah dipelajari dengan menunjukkan perilaku kerja sama, bertanggung jawab, menghargai perbedaan, disiplin, dan toleransi.

(27)

T E S A W A L

 Jelaskan manfaat Olah Tubuh terhadap kesiapan fisik penari Tari Pattennung?

 Sebutkan teknik melakukan olah tubuh terhadap pola gerak Tari Pattennung?

(28)

KEGIATAN BELAJAR 2:

MELAKUKAN OLAH TUBUH TARI PATTENNUNG

TUJUAN KHUSUS

Setelah mempelajari materi ini, peserta didik memiliki kemampuan untuk memahami dan menjelaskan:

 Manfaat Olah Tubuh terhadap kesiapan fisik penari Tari Pattennung.

 Teknik melakukan Olah Tubuh terhadap pola gerak Tari Pattennung.

U R A I A N M A T E R I

A. Olah Tubuh terhadap kesiapan fisik penari

Dalam melakukan olah tubuh terhadap kesiapan fisik penari terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan, antara lain:

 Teknik pemanasan

 Latihan inti Olah Tubuh

 Latihan pendinginan dalam Olah Tubuh

1. Tujuan pemanasan

Pemanasan dalam olah tubuh berarti melakukan gerakan-gerakan untuk merangsang otot agar kondisi badan dapat menyesuaikan dengan gerakan selanjutnya (gerakan inti).

Tujuan pemanasan adalah meningkatkan kecepatan denyut nadi, memanaskan badan, menaikkan suhu badan dan mengencangkan

(29)

otot-otot disetiap bagian tubuh, sehingga tubuh siap untuk melakukan gerakan yang lebih berat.

Pemanasan menurut “Jande Fonda” sangat penting bagi penampilan fisik. Bila suatu latihan dimulai tanpa pemanasan maka pemaksaan terhadap otot-otot yang dingin, dan untuk melakukan gerakan inti akan mengakibatkan kejang atau cedera.Dalam melakukan gerakan pemanasan bias dipergunakan musik pengiring yang dapat menggugah perasaan untuk bergerak lebih agresif.

 Fungsi pemanasan

Pemanasan berfungsi untuk menaikkan suhu tubuh manusia sebelum melakukan suatu latihan. Pemanasan sangat penting artinya bagi penampilan fisik yang membutuhkan kondisi panas dalam waktu singkat.

Dalam melakukan gerakan pemanasan, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah bagaimana gerakan-gerakan sesuai dengan kondisi tubuh yang masih dingin meningkat dan kontraksinya lebih cepat.

 Teknik latihan pemanasan a. Alat, Bahan dan Media

1). Alat yaitu pakaian latihan (baju kaos dan tight) 2). Bahan yaitu materi teknik pemanasan

3). Media yaitu kaset iringan dan tape recorder

b. Urutan dalam melakukan latihan pemanasan, antara lain: 1). Bagian leher

2). Bagian pergelangan bahu dan lengan 3). Bagian badan

4). Bagian tungkai/kaki 2. Tujuan latihan inti Olah Tubuh

Olah Tubuh adalah sebuah proses pengolahan kelenturan, kekuatan/ketahanan dan keseimbangan tubuh, dimana tubuh diolah

(30)

sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu gerakan-gerakan yang dapat merangsang kinerja otot-otot yang kaku, sehingga akhirnya badan/tubuh menjadi lebih luwes dalam bergerak (tidak kaku).

Tujuan dari latihan inti Olah Tubuh adalah untuk melatih kelenturan dan ketahanan otot-otot tubuh dalam melakukan sebuah gerak yang membutuhkan latihan yang rutin, misalnya gerakan cium lutut, bangun tidur, split,roll, kayang, lilin dan lain-lain.Dalam melakukan gerak Olah Tubuh perlu diperhatikan kaidah-kaidah/aturan-aturan pelaksanaannya demi menghindari kecelakaan dalam praktek Olah Tubuh.

Fungsi Olah Tubuh adalah untuk melenturkan tubuh agar dalam bergerak tubuh tidak lagi kaku dengan gerak yang betul-betul memerlukan kelenturan otot-otot tubuh. Seorang penari yang baik seharusnya memiliki teknik Olah Tubuh yang baik agar tari yang ditarikannya lebih total dan lebih indah untuk dilihat dan ditampilkan dihadapan penonton/penikmatnya.

Dalam melakukan gerak Olah Tubuh ada beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah bagaimana cara melakukan gerakan-gerakan dengan teknik yang benar guna menghindari hal-hal yang tidak di inginkan, misalnya patah tulang atau cedera otot, yang mana biasanya dapat berakibat fatal apabila salah dalam melakukan gerakan.

Gerakan-gerakan Olah Tubuh yang tepat dan baik diharapkan dapat meningkatkan keelastisan tubuh, sehingga otot-otot tubuh menjadi lebih lentur dan koordinasi dengan otot-otot tubuh yang lain juga menjadi lebih lancar.

(31)

Selain menyegarkan dan menyehatkan tubuh, Olah Tubuh dapat memperbaiki bentuk tubuh, dan memperlancar peredaran darah juga dapat membantu menghilangkan stress dan kepenatan setelah seharian beraktifitas. Olah Tubuh harus sering dilatih setiap hari agar otot-otot tubuh tetap luntur dan badan menjadi lebih bugar dan sehat. Beberapa gerak Olah Tubuh yang sering dilakukan antara lain : cium lutut, roll kedepan dan kebelakang, kayang tidur,kayang berdiri, perahu, lilin, split, guling, jungkir,sikap baling-baling, bangun tidur, putar 360 derajat sembari duduk dan lain-lain.

3. Latihan pendinginan dalam Olah Tubuh

Tujuan latihan pendinginan adalah untuk mengembalikan kondisi fisik dan otot-otot secara perlahan-lahan pada posisi semula (Mengendorkan otot-otot, menurunkan suhu tubuh, dan mengurangi ketegangan) agar denyut nadi kembali normal sekaligus pendinginan ini sebagai latihan penutup.

Fungsi pendinginan dalam Olah Tubuh adalah untuk mendinginkan tubuh setelah melakukan latihan-latihan inti agar tubuh kembali dalam kondisi normal.

Beberapa petunjuk dalam melakukan pendinginan, antara lain adalah:

a). Tidak ada jarak yang kosong (istrahat) antara gerakan inti dan gerakan pendinginan

b). Jenis gerakan yang dilakukan lebih lembut/pelan dari gerakan inti

c). Dilakukan dalam keadaan rileks

d). Pernafasan dilakukan sesuai kekuatan (jangan dipaksa) e). pendinginan tidak boleh dilakukan secara tergesa-gesa. Ada dua tahap dalam pendinginan,antara lain adalah:

 Tahap pengurangan kegiatan

(32)

Urutan dalam melakukan teknik pendinginan, antara lain: a). Bagian kepala

b). Lengan/tangan c). Bahu

d). Bagian kaki

B. Olah Tubuh gerak Tari Pattennung

Olah Tubuh Tari Pattennung yaitu melakukan gerakan-gerakan dasar seperti:

 Lari-lari jinjit

 Gerakan berputar ditempat sambil mengeper (Kondok)

 Duduk sambil berlutut

 Memutar badan

 Mengayunkan tangan kesamping badan (Ammekluk)

(33)

L A T I H A N

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut:

1. Jelaskan tujuan pemanasan dalam Olah Tubuh? 2. Jelaskan fungsi pemanasan dalam Olah Tubuh?

3. Sebutkan urutan dalam melakukan latihan pemanasan? 4. Jelaskan pengertian Olah Tubuh?

5. Jelaskan tujuan latihan inti Olah Tubuh?

6. Sebutkan beberapa gerakan-gerakan dasar Olah Tubuh Tari Pattennung?

7. Jelaskan tujuan latihan pendinginan dalam Olah tubuh? 8. Jelaskan fungsi pendinginan dalam Olah Tubuh?

PETUNJUK JAWABAN LATIHAN

1. Tujuan pemanasan adalah meningkatkan kecepatan denyut nadi, memanaskan badan, menaikkan suhu badan dan mengencangkan otot-otot disetiap bagian tubuh, sehingga tubuh siap untuk melakukan gerakan yang lebih berat.

2. Pemanasan berfungsi untuk menaikkan suhu tubuh manusia sebelum melakukan suatu latihan. Pemanasan sangat penting artinya bagi penampilan fisik yang membutuhkan kondisi panas dalam waktu singkat.

(34)

3. Urutan dalam melakukan latihan pemanasan, antara lain: a). Bagian leher

b). Bagian pergelangan bahu dan lengan c). Bagian badan

d). Bagian tungkai/kaki

4. Pengertian Olah Tubuh adalah sebuah proses pengolahan kelenturan, kekuatan/ketahanan dan keseimbangan tubuh, dimana tubuh diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu gerakan-gerakan yang dapat merangsang kinerja otot-otot yang kaku, sehingga akhirnya badan/tubuh menjadi lebih luwes dalam bergerak (tidak kaku).

5.Tujuan dari latihan inti Olah Tubuh adalah untuk melatih kelenturan dan ketahanan otot-otot tubuh dalam melakukan sebuah gerak yang membutuhkan latihan yang rutin, misalnya gerakan cium lutut, bangun tidur, split,roll, kayang, lilin dan lain-lain. 6. Gerak –gerak dasar Olah Tubuh Tari Pattennung, adalah seperti:

 Lari-lari jinjit

 Gerakan berputar ditempat sambil mengeper (Kondok)

 Duduk sambil berlutut

 Memutar badan

 Mengayunkan tangan kesamping badan (Ammekluk)

 Menoleh kesamping (Assaile)

7. Tujuan latihan pendinginan adalah untuk mengembalikan kondisi fisik dan otot-otot secara perlahan-lahan pada posisi semula (Mengendorkan otot-otot, menurunkan suhu tubuh, dan mengurangi ketegangan) agar denyut nadi kembali normal sekaligus pendinginan ini sebagai latihan penutup.

(35)

8. Fungsi pendinginan dalam Olah Tubuh adalah untuk mendinginkan tubuh setelah melakukan latihan-latihan inti agar tubuh kembali dalam kondisi normal.

GLOSARIUM

 Pattennung : menenun

 Kondok : mengeper kebawah

 Ammekluk : mengayunkan tangan kesamping badan

(36)

RANGKUMAN

Dalam melakukan olah tubuh terhadap kesiapan fisik penari terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan, antara lain:

 Teknik pemanasan

 Latihan inti Olah Tubuh

(37)

Tujuan pemanasan adalah meningkatkan kecepatan denyut nadi, memanaskan badan, menaikkan suhu badan dan mengencangkan otot-otot disetiap bagian tubuh, sehingga tubuh siap untuk melakukan gerakan yang lebih berat.

Pemanasan berfungsi untuk menaikkan suhu tubuh manusia sebelum melakukan suatu latihan.

Olah Tubuh adalah sebuah proses pengolahan kelenturan, kekuatan/ketahanan dan keseimbangan tubuh, dimana tubuh diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu gerakan-gerakan yang dapat merangsang kinerja otot-otot yang kaku, sehingga akhirnya badan/tubuh menjadi lebih luwes dalam bergerak (tidak kaku).

Tujuan dari latihan inti Olah Tubuh adalah untuk melatih kelenturan dan ketahanan otot-otot tubuh dalam melakukan sebuah gerak yang membutuhkan latihan yang rutin, misalnya gerakan cium lutut, bangun tidur, split,roll, kayang, lilin dan lain-lain.

Fungsi Olah Tubuh adalah untuk melenturkan tubuh agar dalam bergerak tubuh tidak lagi kaku dengan gerak yang betul-betul memerlukan kelenturan otot-otot tubuh.

Tujuan latihan pendinginan adalah untuk mengembalikan kondisi fisik dan otot-otot secara perlahan-lahan pada posisi semula (Mengendorkan otot-otot, menurunkan suhu tubuh, dan mengurangi ketegangan) agar denyut nadi kembali normal sekaligus pendinginan ini sebagai latihan penutup.

Fungsi pendinginan dalam Olah Tubuh adalah untuk mendinginkan tubuh setelah melakukan latihan-latihan inti agar tubuh kembali

(38)

Ada dua tahap dalam pendinginan,antara lain adalah:

 Tahap pengurangan kegiatan

 Tahap peregangan

Urutan dalam melakukan teknik pendinginan, antara lain: a). Bagian kepala

b). Lengan/tangan c). Bahu

d). Bagian kaki

Olah Tubuh Tari Pattennung yaitu melakukan gerakan-gerakan dasar seperti:

 Lari-lari jinjit

 Gerakan berputar ditempat sambil mengeper (Kondok)

 Duduk sambil berlutut

 Memutar badan

 Mengayunkan tangan kesamping badan (Ammekluk)

(39)

TES FORMATIF 1

Pilihan Ganda

Berilah tanda silang ( x ) pada pilihan jawaban yang paling benar !

1. Meningkatkan kecepatan denyut nadi, memanaskan badan, menaikkan suhu badan dan mengencangkan otot-otot disetiap bagian tubuh, sehingga tubuh siap untuk melakukan gerakan yang lebih berat, adalah tujuan dari….

A. Pendinginan B. Pemanasan. C. Peregangan D. Ketahanan tubuh

2.Sebuah proses pengolahan kelenturan, kekuatan/ketahanan dan keseimbangan tubuh, dimana tubuh diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu gerakan-gerakan yang dapat merangsang kinerja otot-otot yang kaku, sehingga akhirnya

(40)

badan/tubuh menjadi lebih luwes dalam bergerak, adalah pengertian…. A. Olah Tubuh. B. Olah Raga C. Olah Rasa D. Olah Gerak

3.Untuk mengembalikan kondisi fisik dan otot-otot secara perlahan-lahan pada posisi semula (Mengendorkan otot-otot, menurunkan suhu tubuh, dan mengurangi ketegangan) agar denyut nadi kembali normal, adalah tujuan….

A. Latihan pendinginan. B. Latihan pemanasan C. Latihan inti

D. Latihan Pernafasan

4. Dalam melakukan olah tubuh terhadap kesiapan fisik penari terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan, adalah….

A. pemanasan,latihan inti dan pendinginan. B. Latihan inti, pemanasan dan pendinginan C. Pemanasan, pendingan dan latihan inti D. Pendinginan, latihan inti dan pemanasan

5. Salah satu Olah Tubuh Tari Pattennung adalah melakukan gerakan-gerakan dasar seperti....

A. Gerakan berputar ditempat sambil mengeper (Kondok). B. Jungkir

C. Split

D. Kayang tidur

Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban Tes Formatif 1 yang terdapat di bagian akhir modul 2 ini. Hitunglah jawaban yang benar, kemudian gunakan rumus berikut dibawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.

(41)

Jawaban yang benar

--- x 100 % Jumlah Soal

Arti Tingkat Penguasaan: 90 - 100 % = Baik Sekali 80 - 89 % = Baik

70 – 79 % = Cukup < 70 % = Kurang

Apabila mencapai tingkat penguasan 80 % atau lebih, peserta didik dapat meneruskan dengan Kegitan Belajar 3 Bagus dan terima kasih, tetapi jika masih dibawah 80 %, maka peserta didik harus mengulangi materi

Kegiatan Belajar 2, terutama pada bagian atau materi yang belum dikuasai.

(42)

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional, (2002), Kurikulum SMK seni Tari draf buku 4,Jakarta.

Pratjichno, Bambang, Wiwiek Sipala, Sri Kurniati K, Standar

Kompetensi Nasional Tari Sulawesi Selatan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

Depdikbud, (1987), Anatomi Manusia Bagian 1,Jakarta,PT.Basarindi Buana Utama.

R.Ami,(1998), Olah Tubuh 2,Jakarta, PT. Bangkit Daya Insana.

Sapada, Andi Nurhani, (1975), Tari Kreasi Baru Sulawesi Selatan, Ujung Pandang , CV Riantira.

Munasiah, Najamuddin, (1982), Tari Tradisional Sulawesi Selatan, Ujung Pandang, PT. Bhakti Baru.

(43)
(44)

PENDAHULUAN

Untuk mengembangkan kemampuan keterampilan siswa diperlukan sarana prasarana memadai, diantaranya adalah materi pelajaran yang berupa modul sebagai salah satu penunjang indikator keberhasilan pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar.

Substansi modul ini mengacu pada profil tamatan yang berdasarkan pada standar kompetensi siswa dan disusun secara sistematik, menarik, mudah dicerna, memenuhi aturan penulisan dan mempunyai aspek keterbacaan yang tinggi.

Modul ini merupakan salah satu modul yang memuat materi mata pelajaran tari etnis Bugis khususnya untuk praktek tari bentuk tunggal, berpasangan dan kelompok yaitu Tari Pattennung yang wajib di implementasikan oleh guru bidang studi pada peserta didik di SMK Negeri 1 Somba Opu Gowa.

Modul ini berisi enam Kompetensi Dasar, antara lain Melakukan Apresiasi Tari Pattennung, Melakukan Olah Tubuh Tari Pattennung,Mengidentifikasi Musik Iringan Tari Pattennung, Mengidentifikasi Rias dan Busana Tari Pattennung, Mengidentifikasi Ragam Gerak Tari Pattennung dan Menampilkan Tari Pattennung secara baik dan benar.

TUJUAN :

(45)

PETUNJUK BELAJAR (PESERTA DIDIK)

Langkah-langkah belajar yang harus di tempuh dalam mempelajari modul ini sebagai berikut:

 Pelajari daftar isi serta skema penulisan modul dengan cermat dan teliti, karena dalam skema modul akan nampak kedudukan modul yang sedang Anda pelajari dengan modul-modul yang lain.

 Kerjakan soal-soal dan cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki sebelum mulai mempelajari modul ini.

 Perhatikan langkah-langkah dalam melakukan pekerjaan dengan benar untuk mempermudah dalam memahami suatu proses pekerjaan.

 Pelajari materi dengan membaca secara seksama hingga Anda benar- benar memahami dan mengerti materi yang telah dibaca. Selanjutnya tandai/catat bagian kata atau kalimat yang belum dimengerti atau dipahami dan tanyakan kepada tenaga pendidik.

 Bila terdapat penugasan,kerjakan tugas tersebut dengan baik dan bilamana perlu konsultasikan hasil tersebut pada tenaga pendidik.

 Untuk menjawab tes formatif usahakan memberi jawaban yang singkat, jelas dan kerjakan sesuai dengan kemampuan Anda setelah mempelajari modul ini.

(46)

 Catatlah setiap kesulitan yang Anda hadapi dalam menyelesaikan modul ini untuk ditanyakan pada guru pada saat kegiatan tatap muka. Bacalah referensi lainnya yang berhubungan dengan materi modul agar Anda mendapatkan tambahan pengetahuan.

 Lakukan kegiatan praktek secara sistematis menurut langkah-langkah belajar yang ditulis dalam modul ini agar benar-benar terampil dalam melakukan teknik ragam gerak sampai terampil menampilkan secara keseluruhan.

 Waktu yang digunakan untuk menyelesaikan modul ini adalah 4 jam yang terdiri dari teori 2 jam dan praktik 2 jam.

PETUNJUK MENGAJAR (GURU) :

 Mengidentifikasi music iringan Tari Pattennung

 Menjelaskan jenis music iringan Tari Pattennung

 Menyebutkan jenis-jenis alat music yang mengiringi Tari Pattennung.

RUANG LINGKUP:

 Kurikulum 2013 SMK

 Tari Tradisional Sulawesi Selatan

 Tari Kreasi Baru Sulawesi Selatan

 Telaah Teoritis Seni Tari

(47)

 Pendidikan Seni di SLTP dan SLTA.

A. PENDAHULUAN

PRASYARAT

Sebelum mempelajari Modul ini, peserta didik telah menuntaskan modul materi pelajaran praktek Tari Pattennung kelas XII semester 1.

(48)

RUANG LINGKUP MATERI

Modul ini terdiri dari dua kegiatan pembelajaran yaitu:

 Menjelaskan jenis musik iringan Tari pattennung

 Menyebutkan jenis-jenis alat musik yang mengiringi Tari pattennung

B. ISI (KONTEN DAN 5 M)

 Mengeksplorasi

Mengingatkan kembali materi yang telah disajikan pada pertemuan sebelumnya dan mengaitkan dengan materi yang akan diajarkan.

 Menanya

Setiap peserta didik secara bergantian mengajukan pertanyaan mengenai musik iringan Tari Pattennung:

 Mencari berbagai informasi tentang musik iringan Tari Pattennung melalui video, tv dan media yang lain ataupun pengamatan langsung dan selanjutnya membuat catatan hasil pengamatan.

 Mendiskusikan kesalahan-kesalahan dan cara memperbaiki kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat mengidentifikasi musik iringan Tari Pattennung.

 Menyebutkan jenis-jenis alat musik dengan benar sesuai Tari Pattennung oleh guru atau peserta didik lainnya.

(49)

 Mengamati dan Menganalisis

Setiap peserta didik mengamati dan menganalisis jenis-jenis alat musik yang mengiringi Tari Pattennung

 Mengasosiasi

Menyimpulkan dan menyebutkan jenis-jenis alat music dan music iringan yang mengiringi Tari Pattennung.

 Mengkomunikasikan

Mendeskripsikan dan mempresentasikan hasil diskusi tentang jenis musik iringan Tari Pattennung dan jenis-jenis alat musik yang mengiringi yang telah dipelajari dengan menunjukkan perilaku kerja sama, bertanggung jawab, menghargai perbedaan, disiplin, dan toleransi.

T E S A W A L

 Jelaskan pengertian music iringan tari?

 Jelaskan jenis musik iringan Tari Pattennung?  Sebutkan alat-alat musik yang Tari Pettennung?

(50)

C. MATERI PEMBELAJARAN

KEGIATAN BELAJAR 3:

MENGIDENTIFIKASI MUSIK IRINGAN TARI PATTENNUNG

TUJUAN KHUSUS

Setelah mempelajari materi ini, peserta didik memiliki kemampuan untuk memahami dan menjelaskan:

 Pengertian irama musik Tari Pattennung

 Jenis musik iringan Tari Pattennung

(51)

URAIAN MATERI

A. PENGERTIAN IRAMA MUSIK DALAM SENI TARI

Irama music dalam seni tari merupakan serangkaian bunyi dari alat music yang diselaraskan dengan gerak tari yang diperagakan. Dalam irama ada waktu untuk mengukur seberapa lama rangkaian gerak yang satu dilakukan sebelum berpindah kerangkaian gerak berikutnya. Waktu dalam tari terbagi menjadi dua yaitu tempo gerak dan irama gerak. Tempo gerak adalah waktu sepanjang gerak dilakukan, sejak mulai bergerak sampai mengakhari gerak, sedangkan irama gerak adalah waktu yang dipakai untuk menyelesaikan rangkaian gerak sehubungan dengan tempo dan dinamika. Maksudnya tempo dan irama dikaitkan dengan jenis gerak dan irama tarian. Jika gerakan lembut atau halus menggunakan irama lambat dan tempo yang lama, dan jika gerakan keras dan tegas maka irama dan tempo yang digunakan adalah cepat.

Irama music untuk seni tari menurut asal suaranya dapat dibedakan menjadi dua yaitu music internal dan music eksternal. Musik internal adalah music yang berasal dari diri manusia seperti tepukan tangan, hentakan kaki, petikan jari, siulan, jeritan atau nyanyian. Sedangkan music eksternal adalah music yang yang dhasilkan oleh alat music atau musik dari luar diri penari seperti benda yang dibunyikan atau direkam dari alam. Tarian dari wilayah Indonesia Timur banyak yang menggunakan music jenis internal.

B. FUNGSI IRAMA MUSIK DALAM SENI TARI

(52)

 Sebagai pengiring tari juga mempertegas gerak, memberI gambaran suasana, dan merangsang munculnya gerak.

 Membantu mempertegas irama tari karena gerak dalam tari berada dalam sebuah kerangka irama. Irama tari sebenarnya juga dimiliki atau dirasakan oleh penari. Irama tersebut diperjelas melalui iringan music agar dapat dinikmati oleh audiens secara visual maupun audio.

 Memberi illustrasi atau gambaran suasana hati dalam tari yang erat kaitannya dengan karakter atau watak tari. Tari dengan watak lembut biasanya tampil dengan gerakan-gerakan lembut. Musik dapat membantu membangun karakter tari dengan iringan music yang lembut atau sebaliknya dengan iringan music yang keras dan cepat, dengan demikian music pemberi illustrasi tidak dipengaruhi oleh irama atau tempo.

 Membantu/mempertegas ekspresi gerak, karena gerakan pada tari sangat berperan yang dilakukan dengan berbagai tekanan. Semua tekanan yang digunakan dalam gerak tersebut diperjelas oleh music. Ini dimaksudkan agar semua gerakan tersebut dapat ditampilkan lebih ekspresif.

 Membantu merangsang penari, karena music mampu memberi semangat kepada penari apabila musiknya sesuai dengan tariannya. Musik dapat juga membantu

(53)

mengingatkan penari apabila tiba-tiba lupa gerakannya, dengan music penari dapat melahirkan gerakan improvisasi. Sebuah pertunnjukan antara tari dengan music tidak dapat dipisahkan, karena music memiliki peranan yang sangat penting untuk memberikan irama dan aksen-aksen dalam pementasan. Tanpa ada music iringan, maka sebuah pertunjukan tari tidak akan sempurna.

2. Hubungan gerak dengan iringan tari

Musik iringan mempunyai peranan dalam tari, dengan diperdengarkannya musik, penonton akan bertambah daya imajinasinya. Musik atau iringan tari dapat mensugesti atau mengekspresikan gerakan yang mengalir atau patah-patah, gerakan maju atau mundur, dan gerakan kuat atau keras. Kreativitas membuat iringan tari dapat dicapai melalui antara lain sebagai berikut:

1. Simetris : Gerak dengan iringan sejajar beriringan, namun kwalitasnya kurang.

2. Kontras : Kontras antara gerak dengan iringan, mi salnya adegan pembunuhan dengan iringan, rebab atau gerakan keras di iringi iringan lembut atau sebaliknya.

3. Balance : Gerakan tari sejalan dan sesuai dengan iringan, serta mengutamakan kwalitas. 4. Harmoni : Serasi antara gerak dengan iringan, dan terkadang terdapat kontras. Kadang ha

nya sebagai latar belakang atau illustra

si atau penghias.

5. Unity : Kesatuan secara menyeluruh dari awal

sampai akhir.

(54)

Dalam bentuk awal iringan tari datang dari penari itu sendiri yang disebut iringan tari internal. Kemudian perkembangan lebih lanjut iringan tari datang dari luar sang penari atau dilakukan oleh orang lain yang disebut iringan eksternal. Iringan tari internal menurut Jonh Martin mengatakan bahwa sejak zaman primitive orang menari biasanya hanya diiringi dengan suara yang ditimbulkan penari itu sendiri. Iringan tari internal dapat diartikan sebagai iringan tari yang berasal dari penari itu sendiri. Sebagai contoh suara-suara yang ditimbulkan oleh penari itu sendiri seperti, tepukan tangan, hentakan kaki atau degerakkngan alat bunyi-bunyian misalnya klinting yang pada leher atau dikaitkan pada pergelangan tangan atau kaki yang akan berbunyi apabila tubuhnya digerakkan. Berbagai macam kecepatan, tekanan dan intensitas dan derajat keteraturan gerakan tubuh yang selalu menimbulkan kegairahan dan kepuasan kepada naluri ritmis manusia. Selain itu, kegiatan otot-otot dibawah pengaruh emosional yang kuat, yang merangsang kmakegiatan perangkat ekspresi manusia yang lain ialah suara. Manusia menggunakan suaranya dengan berteriak, memekik atau menangis.

Iringan Eksternal, ratusan tahun telah lewat dan kini musik telah berkembang dan bentuknya semakin disempurnakan. Dengan semakin berkembangnya melodi dan harmoni, terwujudlah bentuk orkestrasa musik yang lebih lengkap dan semakin sempurna. Iringan tari eksternal dapat diartikan bahwa iringan yang berasal dari luar penari itu sendiri . Iringan tari eksternal dapat terdiri dari nyanyian, kata-kata,

(55)

pantun, permainan alat-alat musik sederhana sampai oskestrasi yang besar seperti musik simponi, perangkat gamelan selendro pelog, musik tradisi talempong, dan jug airing-iringan suara atau musik rekaman.

4. Alat-alat musik yang digunakan dalam mengiringi Tari Pattennung.

Alat-alat musik yang digunakan dalam mengiringi Tari Pattennung adalah, antara lain:

 Gendang Makassar  Suling  Kecapi  Katto-katto  Parappasa  Cannong-cannong

(56)

Gambar 2. Suling

(57)

Gambar 4. Pengiring Tari

5. Iringan lagu yang digunakan dalam mengiringi Tari Pattennung.

Adapun Iringan lagu yang digunakan dalam mengiringi Tari Pattennung adalah, antara lain:

 Lagu Sabbe-sabbena

 Lagu Masaala

 Ongkona Nene Mallomo

6. Komposisi Iringan Tari Pattennung.

Komposisi Iringan Tari Pattennung adalah, antara lain:

 Gendang untuk siap : Tung tak, taka tung tak tung

tak, taka tak tak tung 2x

 Sabbe-Sabbena : Agak cepat 1x : Sedang 1x

 Gendang untuk duduk : Tung tak, taka tung tak tung tak, taka tak taktung

 Lagu Masaalla : Lambat hanya suling

(58)

 Ongkona Nene Mallomo : Agak cepat 1x

 Lagu Masaalla : Cepat 2x

 Ongkona Nene Mallomo : Agak cepat 1x

 Lagu Masaalla : Sedang 1x : Agak cepat 1x

 Gendang untuk berdiri : Tung tak, taka tung tak tung

tak, taka tak tak tung

 Sabbe-Sabbena : Agak cepat 1x (Exit)

L A T I H A N

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut:

1) Jelaskan pengertian irama musik dalam seni tari? 2) Jelaskan fungsi irama musik dalam seni tari?

3) Jelaskan hubungan gerak tari dengan iringan musik?

4) Jelaskan yang dimaksud dengan iringan tari internal dan eksternal? 5) Sebutkan alat-alat musik yang digunakan dalam mengiringi Tari

Pattennung?

6) Sebutkan Iringan lagu yang digunakan dalam mengiringi Tari Pattennung?

(59)

7) Sebutkan komposisi iringan Tari Pattennung?

PETUNJUK JAWABAN LATIHAN

1. pengertian irama musik dalam seni tari adalah:

Irama music dalam seni tari merupakan serangkaian bunyi dari alat music yang diselaraskan dengan gerak tari yang diperagakan. Dalam irama ada waktu untuk mengukur seberapa lama rangkaian gerak yang satu dilakukan sebelum berpindah kerangkaian gerak berikutnya. Waktu dalam tari terbagi menjadi dua yaitu tempo gerak dan irama gerak. Tempo gerak adalah waktu sepanjang gerak dilakukan, sejak mulai bergerak sampai mengakhari gerak, sedangkan irama gerak adalah waktu yang dipakai untuk menyelesaikan rangkaian gerak sehubungan dengan tempo dan dinamika. Maksudnya tempo dan irama dikaitkan dengan jenis gerak dan irama tarian. Jika gerakan lembut atau halus menggunakan irama lambat dan tempo yang lama, dan jika gerakan keras dan tegas maka irama dan tempo yang digunakan adalah cepat.

2. Fungsi irama music dalam seni tari adalah:

 Sebagai pengiring tari juga mempertegas gerak, memberI gambaran suasana, dan merangsang munculnya gerak.

 Membantu mempertegas irama tari karena gerak dalam tari berada dalam sebuah kerangka irama.

(60)

dengan watak lembut biasanya tampil dengan gerakan-gerakan lembut.

 Membantu/mempertegas ekspresi gerak, karena gerakan pada tari sangat berperan yang dilakukan dengan berbagai tekanan.

 Membantu merangsang penari, karena music mampu memberi semangat kepada penari apabila musiknya sesuai dengan tariannya. Musik dapat juga membantu mengingatkan penari apabila tiba-tiba lupa gerakannya, dengan music penari dapat melahirkan gerakan improvisasi.

3. Hubungan gerak tari dengan iringan musik, adalah:

Musik iringan mempunyai peranan dalam tari, dengan diperdengarkannya musik, penonton akan bertambah daya imajinasinya. Musik atau iringan tari dapat mensugesti atau mengekspresikan gerakan yang mengalir atau patah-patah, gerakan maju atau mundur, dan gerakan kuat atau keras. Kreativitas membuat iringan tari dapat dicapai melalui antara lain sebagai berikut: Simetris, Kontras, Balance, Harmonis, dan Unity.

4. Iringan tari Internal dan Eksternal adalah:

Iringan tari internal dapat diartikan sebagai iringan tari yang berasal dari penari itu sendiri sedangkan iringan tari eksternal adalah iringan tari yang muncul dari luar diri penari.

5. Alat-alat musik yang digunakan dalam mengiringi Tari Pattennung adalah, antara lain:

 Gendang Makassar

 Suling

 Kecapi

(61)

 Parappasa

 Cannong-cannong

6. Iringan lagu yang digunakan dalam mengiringi Tari Pattennung adalah, antara lain:

 Lagu Sabbe-sabbena

 Lagu Masaala

 Ongkona Nene Mallomo

7. Komposisi Iringan Tari Pattennung adalah, antara lain:

 Gendang untuk siap : Tung tak, taka tung tak tung

tak, taka tak tak tung 2x

 Sabbe-Sabbena : Agak cepat 1x : Sedang 1x

 Gendang untuk duduk : Tung tak, taka tung tak tung tak, taka tak taktung

 Lagu Masaalla : Lambat hanya suling

 Ongkona Nene Mallomo : Agak cepat 1x

 Lagu Masaalla : Cepat 2x

 Ongkona Nene Mallomo : Agak cepat 1x

 Lagu Masaalla : Sedang 1x : Agak cepat 1x

 Gendang untuk berdiri : Tung tak, taka tung tak tung

tak, taka tak tak tung

(62)

GLOSARIUM

 Pattennung : menenun

 Cannong-cannong : alat musik pukul

 Katto-katto : alat musik pukul

(63)

RANGKUMAN

Pengertian irama musik dalam seni tari adalah:

Irama music dalam seni tari merupakan serangkaian bunyi dari alat music yang diselaraskan dengan gerak tari yang diperagakan. Dalam irama ada waktu untuk mengukur seberapa lama rangkaian gerak yang satu dilakukan sebelum berpindah kerangkaian gerak berikutnya. Waktu dalam tari terbagi menjadi dua yaitu tempo gerak dan irama gerak.

Irama music untuk seni tari menurut asal suaranya dapat dibedakan menjadi dua yaitu music internal dan music eksternal. Musik internal adalah music yang berasal dari diri manusia seperti tepukan tangan, hentakan kaki, petikan jari, siulan, jeritan atau nyanyian. Sedangkan music eksternal adalah music yang dhasilkan dari alat musik atau musik dari luar diri penari seperti benda yang dibunyikan atau direkam dari alam.

Fungsi irama music dalam seni tari adalah:

 Sebagai pengiring tari juga mempertegas gerak, memberI gambaran suasana, dan merangsang munculnya gerak.

 Membantu mempertegas irama tari karena gerak dalam tari berada dalam sebuah kerangka irama.

 Memberi illustrasi atau gambaran suasana hati dalam tari yang erat kaitannya dengan karakter atau watak tari.

(64)

 Membantu/mempertegas ekspresi gerak.

 Membantu merangsang penari.

Kreativitas membuat iringan tari dapat dicapai melalui antara lain sebagai berikut: Simetris : Kontras, Balance, Harmoni, dan Unity.

Iringan tari dapat dibagi dua bagian yaitu iringan Internal dan Iringan Eksternal. Iringan tari internal dapat diartikan sebagai iringan tari yang berasal dari penari itu sendiri, sedangkan Iringan tari eksternal dapat diartikan bahwa iringan tari yang berasal dari luar penari itu sendiri .

Alat-alat musik yang digunakan dalam mengiringi Tari Pattennung, adalah, antara lain:

 Gendang Makassar  Suling  Kecapi  Katto-katto  Parappasa  Cannong-cannong

Iringan lagu yang digunakan dalam mengiringi Tari Pattennung, adalah, antara lain:

 Lagu Sabbe-sabbena

 Lagu Masaala

 Ongkona Nene Mallomo

(65)

Pilihan Ganda

Berilah tanda silang ( x ) pada pilihan jawaban yang paling benar ! 1. Pengertian irama musik dalam seni tari, adalah....

a. Merupakan serangkaian bunyi dari alat musik yang diselaraskan dengan gerak tari yang diperagakan

b. Merupakan tempo gerak yang dilakukan sejak mulai bergerak sampai mengakhiri gerak

c. Merupakan waktu yang dipakai untuk menyelesaikan rangkaian gerak sehubungan dengan tempo dan dinamika d. Merupakan irama dan waktu untuk mengukur seberapa lama

rangkaian gerak yang diperagakan

2. Fungsi irama musik dalam seni tari, adalah…. a. Membantu mempertegas gerak penari b. Membantu tempo penari

c. Membantu irama penari

d. Membantu keharmonisan dalam menari 3. Pengertian iringan tari internal, adalah....

a. Bunyi yang berasal dari alat musik tradisi b. Bunyi yang ditimbulkan oleh penari itu sendiri c. Bunyi yang berasal dari alat musik modern

d. Kolaborasi bunyi antara musik tradisi dan modern 4. Pengertian iringan tari eksternal, adalah….

a. Bunyi yang dhasilkan dari alat musik

b. Bunyi yang dihasilkan dari tepukan penari itu sendiri c. Bunyi yang dihasilkan dari hentakan kaki penari itu sendiri d. Bunyi yang dihasilkan dari suara penari itu sendiri

5. Salah satu alat-alat musik yang digunakan dalam mengiringi Tari Pattennung, adalah….

a. Gong b. Puik-puik

c. Gendang Makassar d. Rebana

(66)

6. Salah satu lagu yang dipakai dalam mengiringi Tari Pattennung, adalah….

a. Lagu Anging Mammiri b. Lagu Ati Raja

c. Lagu Sabbe-sabbena d. Lagu Ongkona Sidenreng

Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban Tes Formatif 1 yang terdapat di bagian akhir modul 3 ini. Hitunglah jawaban yang benar, kemudian gunakan rumus berikut dibawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.

Jawaban yang benar

--- x 100 % Jumlah Soal

Arti Tingkat Penguasaan: 90 - 100 % = Baik Sekali 80 - 89 % = Baik

70 – 79 % = Cukup < 70 % = Kurang

Apabila mencapai tingkat penguasan 80 % atau lebih, peserta didik dapat meneruskan dengan Kegitan Belajar 4 Bagus dan terima kasih, tetapi jika masih dibawah 80 %, maka peserta didik harus mengulangi materi

Kegiatan Belajar 3, terutama pada bagian atau materi yang belum dikuasai.

(67)

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional, (2002), Kurikulum SMK seni Tari draf buku 4,Jakarta.

Pratjichno, Bambang, Wiwiek Sipala, Sri Kurniati K, Standar

Kompetensi Nasional Tari Sulawesi Selatan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

Sapada, Andi Nurhani, (1975), Tari Kreasi Baru Sulawesi Selatan, Ujung Pandang , CV Riantira.

Munasiah, Najamuddin, (1982), Tari Tradisional Sulawesi Selatan, Ujung Pandang, PT. Bhakti Baru.

Munasiah, Najamuddin, (1990), Pengetahuan Karawitan Daerah Sulawesi Selatan, Ujung Pandang, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

(68)
(69)

PENDAHULUAN

Untuk mengembangkan kemampuan keterampilan siswa diperlukan sarana prasarana memadai, diantaranya adalah materi pelajaran yang berupa modul sebagai salah satu penunjang indikator keberhasilan pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar.

Substansi modul ini mengacu pada profil tamatan yang berdasarkan pada standar kompetensi siswa dan disusun secara sistematik, menarik, mudah dicerna, memenuhi aturan penulisan dan mempunyai aspek keterbacaan yang tinggi.

(70)

Modul ini merupakan salah satu modul yang memuat materi mata pelajaran tari etnis Bugis khususnya untuk praktek tari bentuk tunggal, berpasangan dan kelompok yaitu Tari Pattennung yang wajib di implementasikan oleh guru bidang studi pada peserta didik di SMK Negeri 1 Somba Opu Gowa.

Modul ini berisi enam Kompetensi Dasar, antara lain Melakukan Apresiasi Tari Pattennung, Melakukan Olah Tubuh Tari Pattennung,Mengidentifikasi Musik Iringan Tari Pattennung, Mengidentifikasi Rias dan Busana Tari Pattennung, Mengidentifikasi Ragam Gerak Tari Pattennung dan Menampilkan Tari Pattennung secara baik dan benar.

TUJUAN :

Peserta didik terampil mengidentifikasi Rias dan Busana Tari Pattennung. PETUNJUK BELAJAR (PESERTA DIDIK)

Langkah-langkah belajar yang harus di tempuh dalam mempelajari modul ini sebagai berikut:

1). Pelajari daftar isi serta skema penulisan modul dengan cermat dan teliti, karena dalam skema modul akan nampak kedudukan modul yang sedang Anda pelajari dengan modul-modul yang lain.

2). Kerjakan soal-soal dan cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki sebelum mulai mempelajari modul ini.

(71)

3). Perhatikan langkah-langkah dalam melakukan pekerjaan dengan benar untuk mempermudah dalam memahami suatu proses pekerjaan.

4). Pelajari materi dengan membaca secara seksama hingga Anda benar- benar memahami dan mengerti materi yang telah dibaca. Selanjutnya tandai/catat bagian kata atau kalimat yang belum dimengerti atau dipahami dan tanyakan kepada tenaga pendidik.

5). Bila terdapat penugasan,kerjakan tugas tersebut dengan baik dan bilamana perlu konsultasikan hasil tersebut pada tenaga pendidik.

6). Untuk menjawab tes formatif usahakan memberi jawaban yang singkat, jelas dan kerjakan sesuai dengan kemampuan Anda setelah mempelajari modul ini.

7). Catatlah setiap kesulitan yang Anda hadapi dalam menyelesaikan modul ini untuk ditanyakan pada guru pada saat kegiatan tatap muka. Bacalah referensi lainnya yang berhubungan dengan materi modul agar Anda mendapatkan tambahan pengetahuan.

8). Lakukan kegiatan praktek secara sistematis menurut langkah-langkah belajar yang ditulis dalam modul ini agar benar-benar terampil dalam melakukan teknik ragam gerak sampai terampil menampilkan secara keseluruhan. 9). Waktu yang digunakan untuk menyelesaikan modul ini adalah 4 jam yang terdiri dari teori 2 jam dan praktik 2 jam.

(72)

PETUNJUK MENGAJAR (GURU) :

 Menjelaskan rias dan busana Tari Pattennung.

 Mengidentifikasi alat-alat rias dan busana Tari Pattennung.

 Terampil melakukan rias dan busana Tari Pattennung.

RUANG LINGKUP:

 Kurikulum 2013 SMK

 Tari Tradisional Sulawesi Selatan

 Tari Kreasi Baru Sulawesi Selatan

 Telaah Teoritis Seni Tari

 Telaah Teoritis Rias dan Busana

 Pendidikan Seni di SLTP dan SLTA.

A. PENDAHULUAN

PRASYARAT

Sebelum mempelajari Modul ini, peserta didik telah menuntaskan modul materi pelajaran praktek Tari Pattennung kelas XII semester 1.

RUANG LINGKUP MATERI

Modul ini terdiri dari tiga kegiatan pembelajaran yaitu:

 Menjelaskan rias dan busana Tari Pattennung.

 Mengidentifikasi alat-alat rias dan busana Tari Pattennung.

 Terampil melakukan rias dan busana Tari Pattennung.

Gambar

Gambar  1. Gendang Makassar
Gambar  3. Kecapi
Gambar  4. Pengiring Tari
Gambar 2. Menggunakan alas bedak
+7

Referensi

Dokumen terkait

3) Penyusunan jadwal yang dapat meratakan kombinasi penggunaan atau pemakaian sumber daya. Dimensi waktu berdasarkan pengertian di atas memiliki keterkaitan kuat

iii) Dalam setiap peperangan, anak-anak dan perempuan dari pihak yang kalah menjadi budak yang menang. Hal ini sangat menjatuhkan kehormatan martabat dari suku yang mengalami

Tujuan tulisan ini adalah melaporkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat tentang perlunya melakukan penyesuaian produk mangga antara yang dihasilkan dan dijual dengan produk

Sýkýlarak elde edilen posaya dövülmüþ karanfil tozu ilâve edilerek, lapa kývamýna gelinceye kadar yoðrulur.. Hazýrlanan bu lapadan, ýlýk su pansu- manýndan sonra,

Dalam satu reaksi pembakaran bahan bakar akan menghasilkan panas hasil pembakaran tersebut, untuk suatu bahan bakar dengan nilai kalor bahan bakar Nk dan laju

Bakteri batang Gram negatif penghasil enzim Extended Spectrum Beta- Lactamase (ESBL) merupakan salah satu bakteri Multi Drugs Resistant Gram Negative Bacteria

dimaksud pada ayat (1) yang akan menduduki jabatan fungsional Pengendali Dampak Lingkungan ahli madya, diverifikasi oleh pimpinan unit kerja dan diajukan kepada Biro

Sebagai sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuaan yang berhubungan harga bahan baku, upah tenaga kerja dan penggunaan teknologi terhadap produksi batu bata merah sehingga