Konferensi Nasional Teknik Sipil 10
Editor :
Harijanto Setiawan
Siswadi
Ferianto Raharjo
Menuju Masyarakat Industri Konstruksi
Berdaya Saing Tinggi
dan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Konferensi Nasional Teknik Sipil 10
ISBN : 978-602-60286-0-0
Desain sampul dan Tata letak GKM Print
Penerbit
Redaksi :
Cetakan pertama, Oktober 2016
Hak cipta dilindungi undang - undang
Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan dengan cara apapun tanpa ijin
Editor : Harijanto Setiawan Ferianto Raharjo Siswadi Jl. Babarsari No. 44 Yogyakarta 55281 Telp : 0274 - 487711 ext: 2162 email : tsipil@mail.uajy.ac.id
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Menuju Masyarakat Industri Konstruksi
Berdaya Saing Tinggi
iii
SAMBUTAN KETUA PANITIA
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kasih karena berkat dan rahmat dan
kasihNya yang melimpah maka Konferensi Nasional Teknik Sipil (KoNTekS) pada tahun 2016
ini dapat terselenggara di Universitas Atma Jaya Yogyakarta. KoNTeks di tahun 2016 ini telah
mencapai penyelenggaraan yang ke sepuluh. Selama sepuluh tahun ini KoNTekS telah
mengalami perubahan dan perkembangan yang luar biasa, dimulai dari penyelenggaraan pertama
oleh Universitas Atma Jaya Yogyakarta hingga akhirnya menjadi agenda bersama dari tujuh
perguruan tinggi di Indonesia, yaitu Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Pelita
Harapan, Universitas Udayana, Universitas Trisakti, Universitas Sebelas Maret, Institut
Teknologi Nasional dan Universitas Tarumanagara. Bahkan sejak tahun 2011, KoNTekS selalu
diselenggarakan bersama dengan Rapat Koordinasi Badan Musyawarah Pendidikan Tinggi
Teknik Sipil Seluruh Indonesia (BMPTTSSI).
KoNTekS 10 yang diselenggarakan di kampus Universitas Atma Jaya Yogyakarta pada tanggal
26-27 Oktober 2016 mengambil tema ‘Menuju Masyarakat Industri Konstruksi Berdaya Saing
Tinggi dan Pembangunan Infrastuktur Berkelanjutan’. Tema ini dipilih seiring dengan
munculnya berbagai tantangan yang dihadapi industri konstruksi Indonesia, antara lain:
berkembangnya pembangunan infrastruktur di Indonesia yang membawa dampak gangguan ke
berbagai aspek seperti fungsional, geografis, sosial ekonomi dan lingkungan. Selain itu industri
konstruksi Indonesia juga menghadapi tantangan lain yaitu berlakunya era perdagangan global,
terlebih sejak diberlakukannya kesepatakan Masyarakat Ekonomi ASEAN.
Secara khusus dalam KoNTeks 10 ini akan diadakan diskusi panel tentang Pendidikan Tinggi
Teknik Sipil yang menampilkan narasumber dari kalangan perguruan tinggi swasta dan
organisasi profesi. Diharapkan forum ini dapat memberikan masukan yang bermanfaat bagi
pengembangan Pendidikan Tinggi Teknik Sipil di Indonesia.
Pada kesempatan ini perkenankan kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah mendukung penyelenggaraan KoNTekS 10. Secara khusus
ucapan terima kasih kami ucapkan kepada:
1. Dekan Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta
2. Segenap Ketua Program Studi/Ketua Jurusan dari semua perguruan tinggi penyelenggara
3. Segenap pengurus BMPTTSSI, PII, ASTISI dan HAKI
4. Segenap Komite Ilmiah
5. Segenap Panitia Penyelenggara
6. Segenap Sponsor
7. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu
Akhir kata kami mengucapkan selamat berkonferensi kepada segenap pembicara, pemakalah dan
peserta KoNTekS 10. Semoga konferensi ini memberi hasil yang bermanfaat bagi perkembangan
industri konstruksi dan pendidikan Teknik Sipil di Indonesia. Apabila selama penyelenggaraan
konferensi ini terdapat hal-hal yang kurang berkenan, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Yogyakarta, 26 Oktober 2016
v
SAMBUTAN
KETUA PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA
Segala puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala kasih karunia-Nya maka
Konferensi Nasional Teknik Sipil (KoNTekS) telah diselenggarakan selama sepuluh tahun.
KoNTekS 10 tahun ini diselenggarakan di Universitas Atma Jaya Yogyakarta dengan tema
Menuju Masyarakat Industri Konstruksi Berdaya Saing Tinggi dan Pembangunan Infrastruktur
Berkelanjutan. KoNTekS 10 ini dilaksanakan sebagai hasil kerja sama dari tujuh perguruan
tinggi yaitu: Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Pelita Harapan, Universitas
Udayana, Universitas Trisakti, Universitas Sebelas Maret, Institut Teknologi Nasional, dan
Universitas Tarumanagara. Pada KoNTekS ini sejumlah makalah terpilih akan dimuat dalam
Jurnal Teknik Sipil - Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Jurnal Ilmiah Teknik Sipil - Universitas
Udayana dan Jurnal Media Komunikasi Teknik Sipil - BMPTTSSI dan PII.
Konferensi Nasional Teknik Sipil (KoNTekS) merupakan acara ilmiah teknik sipil berkala yang
digagas oleh Program Studi Teknik Sipil Universitas Atma Jaya Yogyakarta dan telah
dilaksanakan setiap tahunnya sejak tahun 2007. Sejak tahun 2009, Universitas Atma Jaya
Yogyakarta memberikan kesempatan bagi perguruan tinggi lain untuk bermitra menjadi tuan
rumah penyelenggara KoNTekS. Melalui konferensi ini para peserta dapat berkumpul dan saling
bertukar informasi hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan. Materi yang disampaikan oleh
para pembicara diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan
khususnya di bidang teknik sipil.
Ucapan terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada segenap panitia pelaksana yang
telah bekerja keras, para perguruan tinggi mitra penyelenggara KoNTekS, para pembicara,
anggota komite ilmiah, pihak sponsor dan semua pihak yang telah bekerja dan memberikan
kontribusinya bagi penyelenggaraan KoNTekS 10 ini. Kami ucapkan selamat mengikuti
konferensi dan sampai bertemu lagi pada KoNTekS 11 di tahun mendatang.
Yogyakarta, 26 Oktober 2016
Johanes Januar Sudjati
vii
BADAN MUSYAWARAH
PENDIDIKAN TINGGI TEKNIK SIPIL SELURUH INDONESIA
(BMPTTSSI)
Sekretariat: Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Udayana
Alamat: Jl. Kampus Universitas Udayana, Bukit Jimbaran, Badung - Denpasar 80361Telp./Fax: 0361-703385 ; website: http://www.bmpttssi.org/index.php ; e-mail : bmpttssi_pusat@yahoo.com
SAMBUTAN SEKJEN BMPTTSSI
DALAM RANGKA KONFERENSI NASIONAL TEKNIK SIPIL (KoNTeKS) ke 10
As. Wbr.
Salam Sejahtera.
Om Swastyastu.
Ysh. Para pemakalah, peserta dan partisipan dalam (KoNTekS) ke 10.
Dengan Hormat
Saya selaku Sekjen Badan Musyawarah Pendidikan Tinggi Teknik Sipil Seluruh Indonesia
(BMPTTSSI) sangat mengapresiasi terlaksananya kegiatan KoNTeKS setiap tahunnya. Dimana
sejak awal dilaksanakannya pihak inisiator yaitu Universitas Atma Jaya Yogyakarta telah
memberi kontribusi yang signifikan dalam melaksanakan kegiatan ini. Sejak awal kegiatan ini
sudah merupakan agenda rutin kerjasama antara Konsorsium Penyelenggara KoNTekS,
BMPTTSSI dan Asosiasi Sarjana Teknik dan Insinyur Sipil Indonesia (ASTISI).
Berkat kerjasama dalam meningkatkan koordinasi di bidang keteknik sipilan, mulai KoNTekS ke
10 ini, dilaksanakan seleksi naskah untuk kemudian disalurkan pada jurnal nasional. Hal ini
merupakan suatu langkah penting dalam rangka meningkatkan kualitas jurnal dan untuk suatu
saat bisa menjadi jurnal terakreditasi. Mekanisme seleksi naskah dan format penulisan perlu
terus dikaji .
Dimasa yang akan datang baik sekali kalau dalam rangkaian penyelenggaraan KonTekS,
dilaksanakan juga pelatihan-pelatihan sesuai potensi dan kebutuhan para anggota. Hal ini perlu
persiapan yang baik dengan mengoptimalkan kerjasama dan peran para Pengurus BMPTTSSI
ASTISI dan Konsorsium Penyelenggara KoNTekS.
Demikian sambutan saya, semoga dimasa yang akan datang kegiatan ini semakin semarak dan
koordinasi di bidang teknik sipil semakin tertata. Saya ucapkan terimaksih kepada Panitia
KoNTekS 10, keynote speakers, pemakalah, peserta, dan para donatur yang sudah memberikan
sumbangsihnya.
Terimakasih.
Yogyakarta, 26 Oktober 2016
Sekretaris Jenderal BMPTTSSI 2015-2019
ix
DAFTAR ISI
halaman
HALAMAN JUDUL ... i
SAMBUTAN KETUA PANITIA ... iii
SAMBUTAN KETUA PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FT UAJY ... v
SAMBUTAN SEKJEN BMPTTSSI ... vii
DAFTAR ISI ... ix
KEYNOTE SPEAKER
PERKEMBANGAN TERKINI DALAM PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR YANG MELIBATKAN PARTISIPASI BADAN USAHA ... 1Andreas Wibowo INFRASTRUCTURE FOR RESILIENT AND SUSTAINABLE GLOBAL CITY: SINGAPORE EXPERIENCE ... 11
Johannes Widodo
Topik: MANAJEMEN KONSTRUKSI
024
FAKTOR PENYEBAB DAN DAMPAK REWORK PADA KONTRUKSI GEDUNG: PENDEKATAN KAJIAN LITERATUR ... 15Fahadila F. Remi, Yohanes L. D. Adianto dan Andreas Wibowo
025
PERANCANGAN OPERASI KONSTRUKSI PADA PROYEK JALAN LAYANG DENGAN SIMULASI ... 23Wahana Adhi Wibowo, Aulia Rahmi Halida dan Muhamad Abduh 036 PENGENDALIAN BIAYA MENGGUNAKAN METODE NILAI HASIL PELAKSANAAN PROYEK (KASUS: PEMBANGUNAN PABRIK KELAPA SAWIT) ... 31
Robintang Tua Simarmata dan Mardiaman 039 RANCANGAN PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN ELEMEN DALAM MANAJEMEN PENGELOLAAN JEMBATAN ... 41
Paksi Aan Syuryadi 042 PERANAN PENGGUNA JASA DALAM PENERAPAN KONSEP KONSTRUKSI HIJAU DI KOTA BANDA ACEH SEBAGAI KOTA HIJAU ... 51
Buraida 044 MEKANISME KEBIJAKAN STANDARD KETAHANAN GEMPA BARU PADA BANGUNAN PUBLIK ... 57
Himawan Indarto dan Ferry Hermawan 057 PENERAPAN EARNED VALUE PADA APLIKASI MICROSOFT PROJECT SEBAGAI PENGENDALI PROYEK (STUDI KASUS PADA PROYEK DI KOTA MEDAN) ... 65
x
060
PENERAPAN VALUE ENGINEERING PADA PROYEK KONSTRUKSI DI INDONESIA ... 75
Dhani Wardhana
062
PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI KE DALAM SISTEM
INFORMASI MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI ... 85
Diki Heryadi
075
PERBANDINGAN EFEKTIFITAS PROYEK KONSTRUKSI KONTRAKTUAL DENGAN PROYEK KONSTRUKSI BERBASIS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KABUPATEN PAMEKASAN
MADURA ... 95
Dedy Asmaroni dan Rize Ikhwan Muttaqin
082
TAKSONOMI KEWIRAUSAHAAN KORPORAT PADA BISNIS KONSTRUKSI ... 105
Harijanto Setiawan
101
KAJIAN AWAL PENYUSUNAN INSTRUMEN PENILAI JALAN HIJAU DI INDONESIA ... 115
Wulfram I. Ervianto
104
TINGKAT RISIKO FAKTOR TENAGA KERJA, MATERIAL DAN PERALATAN PADA
PROYEK KONSTRUKSI DI PROVINSI ACEH ... 121
Saiful Husin, Abdullah, Medyan Riza, Moch. Afifuddin dan Putri Zalbania
105
RISIKO EKSTERNAL PADA PELAKSANA PROYEK KONSTRUKSI DI PROVINSI ACEH ... 131
Mubarak, Saiful Husin dan Syarafina
111
KOMPARASI RISIKO BIAYA PADA PELAKSANA JASA KONSTRUKSI DALAM TIGA
PERIODE DI PROVINSI ACEH ... 139
Fachrurrazi, Febriyanti Maulina, Muhammad Jamil dan Husna Amalia
112
RISIKO PROYEK KONSTRUKSI YANG BERSUMBER DARI FAKTOR KONTRAK DAN
PERENCANAAN DI PROVINSI ACEH ... 149
Nurisra, Mahmuddin, Nurul Malahayati dan Intan Sari
113
IDENTIFIKASI TERJADINYA RISIKO KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PADA PROYEK
KONSTRUKSI DI PROVINSI ACEH ... 159
Tripoli, Alfa Taras Bulba, Fachrurrazi dan Cut Annisa Widyasari Mastura
117
ANALISIS RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) MENGGUNAKAN
METODE HIRADC PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG ... 169
Subrata Aditama dan Rudi Waluyo
130
FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA KLAIM PADA INDUSTRI KONSTRUKSI DI BALI ... 179
xi
131
FAKTOR YANG MENDORONG PENGADAAN INFRASTRUKTUR JALAN YANG EFISIEN
DAN EFEKTIF ... 185
Anak Agung Diah Parami Dewi dan I Putu Ari Sanjaya
139
MODEL ESTIMASI BIAYA KONSTRUKSI JALAN BETON ... 191
Fajar Sri Handayani
140
KAJIAN PENERAPAN SUSTAINABLE PUBLIC PROCUREMENT DI BALI ... 197
I Gusti Agung Adnyana Putera
146
IDENTIFIKASI FAKTOR DOMINAN PENENTUAN SUPPLIER BETON READY MIX PADA
PEKERJAAN PONDASI BANGUNAN TINGGI ... 205
Dewi Rintawati, Bambang E. Yuwono dan Ario Trihantoro
149
OPTIMASI BIAYA DALAM RANCANGAN RUMAH TINGGAL YANG EKOLOGIS ... 215
Syahreza Alvan dan Irma N. Nasution
154
IDENTIFIKASI TINGKAT KERUSAKAN BANGUNAN SEBAGAI BAGIAN DARI
PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN GEDUNG SEKOLAH ... 223
Dewi Yustiarini
158
ANALISIS KOMPARASI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA BERDASARKAN DATA
LAPANGAN DAN SNI PADA PEKERJAAN BANGUNAN AIR DI KABUPATEN KUNINGAN ... 229
Dikdik NS dan Anton Soekiman
160
STUDI KOMPARATIF ANTARA PELELANGAN PEKERJAAN KONSTRUKSI SECARA SISTEM KONVENSIONAL DAN PELELANGAN PEKERJAAN KONSTRUKSI
SECARA SISTEM E-PROCUREMENT ... 239
Hermansyah
169
KECENDERUNGAN PREFERENSI BUDAYA ORGANISASI LULUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA ... 249
Peter F. Kaming
179
KAJIAN IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 PADA PERUSAHAAN
JASA KONSTRUKSI ... 257
Henny Yunita dan Yohanes L. D. Adianto
180
EFEKTIVITAS METODE NILAI-HASIL UNTUK PENGENDALIAN PROYEK KONSTRUKSI ... 265
Cicillia R. Mahendraswari dan Koesmargono
197
PENENTUAN PRIORITAS PEMELIHARAAN BANGUNAN GEDUNG PUSKESMAS DI
KABUPATEN SUKOHARJO ... 275
xii
204
MODEL PENGUKURAN FAKTOR SIGNIFIKAN YANG MEMPENGARUHI KINERJA BIAYA
DAN WAKTU PROYEK KONSTRUKSI ... 283
Fahirah F, Tri Joko Wahyu Adi dan Nadjadji Anwar
207
KAJIAN PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR DENGAN PENGGUNAAN ZAKAT DI PROVINSI
SULAWESI SELATAN (Studi Kasus Proyek Jalan Maros-Pangkajene 01 Sulawesi Selatan) ... 291
Mursalim, Sakti Adji Adisasmita, Rusdi Usman Latief dan Suharman Hamzah
216
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA RANTAI PASOK HIJAU PADA
PROYEK INFRASTRUKTUR JALAN ... 301
Apsari Setiawati, Jati Utomo Dwi Hatmoko, Bagus Hario Setiadji
222
KECELAKAAN KERJA PROYEK KONSTRUKSI DI INDONESIA TAHUN 2005-2015:
TINJAUAN CONTENT ANALYSIS DARI ARTIKEL BERITA ... 311
Benny Hidayat, Rudy Ferial dan Novia Anggraini
225
PENENTUAN SKALA PRIORITAS PENANGANAN JALAN KABUPATEN PINRANG DENGAN
METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) ... 319
Irdayani
226
ANALISIS INDEKS LAPANGAN UNTUK PEKERJAAN COR BETON PADA STRUKTUR BALOK DAN PLAT GEDUNG BERTINGKAT TINGGI ... 329
Limanto S. dan Witjaksono Y.E.
229
ESTIMASI BIAYA TIDAK LANGSUNG PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG
DI YOGYAKARTA ... 335
Paulus Setyo Nugroho dan Bagyo Mulyono
254
STUDI KOTA BERWAWASAN LINGKUNGAN DI INDONESIA ... 343
Wulfram I. Ervianto
260
SISTEM DINAMIK UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SATUAN UPAH PEKERJAAN SUMBER
DAYA AIR ... 351
Hirijanto dan Sutanto Hidayat
269
ESTIMASI BIAYA KONSEPTUAL PADA JEMBATAN BETON BERTULANG BENTANG
PENDEK DENGAN METODE INDEK BIAYA ... 359
Bagyo Mulyono dan Paulus Setyo Nugroho
278
VARIABEL KOMPETENSI YANG DIBUTUHKAN DALAM MANAJEMEN KONSTRUKSI ... 367
Herry Pintardi Chandra
288
REKOMENDASI HASIL ANALISIS PENGARUH KAJIAN KUALIFIKASI PESERTA
PELELANGAN PENGADAAN JASA KONSTRUKSI TERHADAP PENINGKATAN KINERJA PEMBANGUNAN PROYEK “PENINGKATAN JALAN KABUPATEN SERANG PROVINSI
BANTEN” ... 375
xiii
289
REKOMENDASI DAMPAK HASIL ANALISIS RISIKO KETERLAMBATAN WAKTU PROSES
KONSTRUKSI YANG DILAKSANAKAN KONTRAKTOR “X” DI DKI JAKARTA ... 385
Manlian Ronald. A. Simanjuntak dan Lilis Suryani
Topik: KEAIRAN
030ANALISIS PENDANGKALAN KOLAM DAN ALUR PELAYARAN PPN PENGAMBENGAN
JEMBRANA ... 393
Pujianiki N.N
033
ALOKASI AIR BAKU DAN IRIGASI DALAM MENGHADAPI MUSIM KERING PADA
DAS TIRO-PROVINSI ACEH ... 401
Azmeri, Ahmad Reza Kasury, Nina Shaskia dan Syamsul Bahri
048
PENGARUH KETINGGIAN TANAMAN PANDAN TIKAR (ACORUS CALAMUS) TERHADAP
TAHANAN ALIRAN PADA SALURAN TERBUKA ... 411
Maimun Rizalihadi dan Ihsan Murri
152
PENGAMATAN POLA DAN KEDALAMAN GERUSAN LOKAL (LOCAL SCOUR) PADA
MODEL ABUTMEN JEMBATAN YANG BERLUBANG (ORIFICE) ... 421
Nina Shaskia, Maimun Rizalihadi, Nurisra dan Halida Yunita
165
KAJIAN KURVA INTENSITY DURATION FREQUENCY (IDF) DENGAN PENDEKATAN
HASPERS DAN MONONOBE PADA DAS BT. OMBILIN ... 429
Zufrimar, Ridha Sari dan Elvi Syamsuir
170
ANALISIS SEDIMENTASI DAN MORFOLOGI MUARA SUNGAI IJO ... 437
Sanidhya Nika Purnomo, Wahyu Widiyanto, Tika Astritia dan Trisna Putri Pratiwi
184
POLA ALIRAN PADA BANGUNAN KANTONG LUMPUR ... 447
M. Lukman,S. Pallu, A. Thaha dan F. Maricar
189
PENGEMBANGAN MODEL SABO DAM TIPE TERBUKA UNTUK PENANGGULANGAN
ENERGI ALIRAN DEBRIS ... 455
Haeruddin C Maddi, Saleh Pallu, Arsyad Thaha dan Rita Lopa
215
PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DAN KOEFISIEN REGIM SUNGAI BENGAWAN SOLO
HULU (DAS NGREMBANG) ... 465
Titiek Widyasaridan Mega Novita
227
EVALUASI KINERJA JARINGAN IRIGASI DI. KATON KOMPLEKS DI KABUPATEN
LOMBOK TENGAH ... 473
Siti Nurul Hijah dan Lalu Siswadi
259
PENANGANAN BANJIR PADA JARINGAN DRANASE MENGGUNAKAN EPA SWMM
(Studi Kasus : Perumahan Mutiara Witayu Pekanbaru) ... 483
xiv
261
STUDI KOMPARASI PEMODELAN HIDROLOGI DAN PEMODELAN HIDROLIKA DALAM
MEMPREDIKSI BANJIR ... 493
Riza Inanda Siregar dan Ivan Indrawan
Topik: KAWASAN DAN LINGKUNGAN
038THE EFFECT OF THERMAL ACTIVATION TIME AND DIFFERENT TYPE OF FLY ASH
ON MORTAR ... 501
Evi Aprianti dan Suharman Hamzah
094
PERENCANAAN DAN PEMANFAAN LIMBAH PADAT DAN LIMBAH CAIR PASAR HEWAN
BOLU ... 507
Reni Oktaviani Tarru, Harni Eirene Tarru, Asviart dan Agung Rantelangan
107
PERENCANAAN DESAIN TANGKI SEPTIK KOMUNAL DI KAMPUNG CIHIRIS, DESA
CISARUA, KECAMATAN NANGGUNG, KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT ... 513
Femylia Nur Utama, Lina Ariyani, Yanuar Chandra Wirasembada dan Yudi Chadirin
121
PERENCANAAN SISTEM PERPIPAAN AIR LIMBAH DOMESTIK UNTUK TANGKI SEPTIK
KOMUNAL DI KAMPUNG CIHIRIS, KABUPATEN BOGOR ... 523
Lina Ariyani, Femylia Nur Utama, Yanuar Chandra Wirasembada dan Yudi Chadirin
126
ANALISIS REDUKSI TIMBULAN SAMPAH PERKOTAAN DENGAN BANK SAMPAH ... 533
Ida Ayu Rai Widhiawati
185
IDENTIFIKASI MUNCULNYA RUMAH KUMUH BERDASARKAN SUDUT PANDANG
KEPENTINGAN PENGHUNI MENGGUNAKAN ROOT CAUSE ANALYSIS ... 539
Kemala Jeumpa dan Rumilla Harahap
187
STUDI PENERAPAN LEED (LEADERSHIP IN ENERGY AND ENVIRONMENTAL DESIGN)
PADA PROYEK X TOWER – JAKARTA ... 545
Johny Johan dan Giovanno Standy Tandaju
205
PENENTUAN PRODUKSI EMISI GAS METHAN SANITARY LANDFILL DI TPA BONTANG
LESTARI KOTA BONTANG ... 555
Siti Hamnah Ahsan, Salama Manjang, Wihardi Tjarongedan Syafaruddin
212
EVALUASI PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG 18-2008 PADA SISTEM SANITARY LANDFILL ... 563
Djoko Suwarno
213
PERENCANAAN TEMPAT PENGOLAHAN AKHIR JATIBARANG KOTA SEMARANG
DENGAN SISTEM SANITARY LANDFILL ... 571
Yeremia Susanto, Rangga Wibisono, Djoko Suwarno dan Budi Setiyadi
220
STUDI SISTEM PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KABUPATEN TABANAN ... 581
xv
246
STUDI DAMPAK RENCANA PEMBANGUNAN BANDARA DAN INDUSTRI BAJA DI KULON
PROGO TERHADAP KAWASAN PERKOTAAN YOGYAKARTA ... 591
Amos Setiadi
274
PEMANFAATAN DATA SEA SURFACE TEMPERATURE UNTUK ANALISIS PENYEBAB
PENURUNAN PRODUKSI MUTIARA DI PERAIRAN LOMBOK ... 599
Atas Pracoyo, Yusron Saadi dan Wakidi
Topik: REKAYASA DAN MANAJEMEN INFRASTRUKTUR
049STRATEGI PENGADAAN UNTUK PEMELIHARAAN BANGUNAN GEDUNG DI PERGURUAN
TINGGI (STUDI KASUS INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG) ... 609
Novya Ekawati dan Muhamad Abduh
077
ANALISIS KELEMBAGAAN DALAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JARINGAN
UTILITAS TERPADU DI KABUPATEN BADUNG ... 617
Anom Wiryasa
151
PEMETAAN KOTA BERBASIS DESA/KELURAHAN STUDI KASUS KOTA PROBOLINGGO ... 627
Konferensi Nasional Teknik Sipil 10
Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 26-27 Oktober 2016
ISBN: 978-602-60286-0-0 351
SISTEM DINAMIK UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SATUAN UPAH
PEKERJAAN SUMBER DAYA AIR
Hirijanto1 dan Sutanto Hidayat2
1Jurusan Teknik Sipil, Institut Teknologi Nasional Malang, Jl. Bend. Sigura-gura No. 2 Malang
Email: janto.hiri22@gmail.com
2Jurusan Teknik Sipil, Institut Teknologi Nasional Malang, Jl. Bend. Sigura-gura No. 2 Malang
Email: tanto_hidayat@itn.ac.id
ABSTRAK
Pembiayaan proyek adalah salah satu komponen penting dalam kegiatan proyek kosntruksi yang mendefiniskan berapa besar anggaran yang harus disediakan dalam sebuah kegiatan proyek konstruksi. Pembiayaan proyek meliputi komponen-komponen pendukung yang saling mempengaruhi satu sama lain terhadap biaya total proyek. Perencanaan anggaran biaya proyek yang memiliki komponen biaya bahan material, upah pekerja dan alat kerja sangat memungkinkan untuk mengalami perubahan terkait dengan faktor-faktor eksternal dan kondisi perekonomian negara secara umum sehingga perlu dilakukan prediksi terhadap harga satuan upah pekerja sebagai salah satu komponennya. Simulasi dinamik sistem pembiayaan upah pekerja menggunakan alat bantu software
vensim untuk mengidentifikasi hubungan sebab akibat antar variabel (causatic diagram) dan juga
persamaan-persamaan antar variabel (stock flow diagram) sehingga sangat tepat digunakan dalam memprediksi harga satuan upah pekerja konstruksi. Berdasarkan penyusunan sistem pembiayaan ini dapat teridentifikasi secara lebih jelas hubungan antar sub komponen biaya pekerja sehingga memudahkan untuk simulasi dan pengambilan keputusan sehingga tercapai biaya proyek yang paling optimum sesuai dengan kepentingan pengguna anggaran. Hasil model sistem pembiayaan upah pekerja telah terverifikasi sehingga mengahsilkan running program dan tervalidasi dengan nilai E1=3.65% < 5% dan E2 = 6.26% < 30% sehingga dapat digunakan memprediksi perubahan upah pekerja untuk perencanaan anggaran kedepan.sehingga dapat mencapai efektifitas, efisiensi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan proyek konstruksi.
Kata kunci: sistem dinamik, model prediksi, harga satuan, upah pekerja
1.
PENDAHULUAN
Proyek konstruksi adalah kegiatan yang bersifat unik karena melibatkan komponen dari berbagai bidang keilmuan dan memiliki keterbatasan biaya, waktu dan hasil akhir yang telah ditetapkan diawal. Sebuah proyek konstruksi dikatakan berhasil apabila dalam pelaksanaannya memenuhi tiga komponen yakni biaya, waktu dan mutu. Biaya dalam pelaksanaan proyek harus direncanakan sedemikian rupa sehingga mampu mengakomodir seluruh kebutuhan selama proyek berlangsung namun tetap memegang azaz efisiensi dan dapat dipertanggungjawabkan. Waktu pelaksanaan adalah masa dimana proyek akan dikerjakan, penentuan waktu pelaksanaan juga tergantung pada item-ietm pekerjaan yang akan dilaksanakan beserta seluruh komponen yang dibutuhkan. Semakin rinci item pekerjaan yang dianalisa maka ketepatan jadwal yang disusun akan semakin mendekati kondisi lapangan. Mutu yang bagus adalah hasil akhir proyek. Mutu merupakan indikator keberhasilan proyek sesuai dengan tujuan awal yang ditetapkan pada tahap perencanaan. Mutu yang bagus selalu menjadi salah satu indikator keberhasilan proyek meskipun untuk mencapai mutu atau spesifikasi yang diharapkan tersebut membawa konsekuensi pada komponen lain seperti biaya dan waktu pelaksanaan. Antara tiga komponen tersebut saling berkaitan satu sama lain, namun kajian mengenai biaya proyek yang akan dianalisa lebih jauh dalam makalah ini.
Pembiayaan proyek merupakan salah satu item penting dalam penyelenggaraan pekerjaan konstruksi. Pembiayaan proyek ini dituangkan dalam sebuah analisa anggaran biaya proyek yang berisikan mengenai kebutuhan keuangan berdasarkan pada kebutuhan item-item pekerjaan yang akan dilakukan selama pelaksanaan proyek konstruksi. Analisa anggaran biaya proyek ini merupakan nilai kumulatif dari masing-masing pekerjaan yang tertuang dalam harga satuan pekerjaan. Untuk itu diperlukan rancangan sebuah sistem informasi biaya proyek untuk mendukung pembiayaan proyek secara keseluruhan.
Sistem pembiayan proyek merupakan sistem informasi yang dirancang untuk memudahkan bagi pengguna (pihak pemilik proyek/ pemegang anggaran, maupun pelaksana/ kontraktor) dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan. Sistem ini merupakan hasil analisis biaya pekerjaan yang disusun sesuai dengan masing-masing lingkup pekerjaan.
352
ISBN: 978-602-60286-0-0 Secara umum, pembiayaan proyek terdiri atas biaya langsung dan biaya tidak langsung. Biaya langsung adalah biaya yang secara langsung mempengaruhi pencapaian proyek baik berupa waktu, mutu maupun penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan proyek. Yang termasuk dalam biaya langsung adalah biaya komponen harga satuan pekerjaan yang terdiri atas biaya upah, biaya bahan dan biaya alat kerja yang secara langsung akan mempengaruhi tujuan pelaksanaan pekerjaan. Sedangkan biaya tak langsung adalah biaya yang harus dikeluarkan dalam upaya menunjang pelaksanaan pekerjaan yang terdiri atas biaya umum (overhead) dan keuntungan sesuai ketentuan yang berlaku. Overhead adalah biaya yang diperhitungkan sebagai biaya pengadaan untuk setiap mata pembayaran, biaya manajemen, akuntansi, pelatihan dan auditing, perizinan, registrasi, biaya iklan, humas dan promosi.
Biaya tidak langsung termasuk pajak-pajak yang harus dibayarkan dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan. Besar biaya umum dan keuntungan ditentukan dengan pertimbangan antara lain tingkat suku bunga, tingkat inflasi,
overhead kantor pusat dan lapangan serta resiko investasi. Secara umum biaya tidak langsung ditetapkan tidak lebih
dari 15%.
2.
PUSTAKA
Analisa Harga Satuan Pekerjaan
Analisa harga satuan pekerjaan (AHSP) adalah perhitungan kebutuhan biaya tenga kerja, biaya bahan dan biaya peralatan untuk mendapatkan harga satuan atau satu jenis pekerjaan tertentu. Sesuai dengan gambar 1, penyusunan harga satuan pekerjaan mengacu pada analisa biaya yang diperlukan dalam kegiatan pembangunan dimana uraian biaya pembangunan secara umum terbagi menjadi biaya langsung dan biaya tidak langsung. Berdasarkan biaya langsung pekerjaan dapat diurai menjadi komponen tenaga kerja, komponen bahan bangunan dan komponen peralatan keja yang secara langsung akan mempengaruhi obyektif pekerjaan. Komponen biaya langsung ini akan menghasilkan harga satuan dasar bahan, harga satuan dasar upah pekerja dan harga satuan dasar alat.
Harga satuan dasar (HSD) adalah harga komponen dari mata pembayaran dalam satuan tertentu, misalnya: bahan bangunan (m, m2, m3, kg, zak dan lain-lain), peralatan (unit, jam, hari dan lain-lain) dan upah tenaga kerja (jam, hari, bulan dan lain-lain).
Gambar 1. Struktur Anlaisis Harga Satuan Pekerjaan
Harga satuan dasar tenaga kerja adalah besarnya biaya yang dikeluarkan pada komponen tenaga kerja per satuan waktu tertentu untuk memproduksi satu satuan pengukuran pekerjaan tertentu. Faktor yang mempengaruhi HSD tenaga kerja antara lain adalah jumlah tenaga kerja dan tingkat keahlian. Rujukan penetapan HSD tenaga kerja adalah standar upah yang ditetapkan (UMR) sesuai dengan pendapatan perkapita penduduk.
Untuk dapat menghitung HSD tenaga kerja dilakukan langkah - langkah sebagai berikut: a. Menentukan ketrampilan tenaga kerja
b. Mengumpulkan data upah sesuai hasil survey dan berlaku untuk lokasi pelaksanaan pekerjaan c. Jumlah tenaga kerja dalam sehari serta jam kerja efektif
353
ISBN: 978-602-60286-0-0
Secara skematik dapat digambarkan struktur analisis harga satuan dasar upah seperti pada gambar 2.
Gambar 2. Sruktur Analisis Harga Satuan Dasar Upah
Pendekatan Sistem Dinamik
Tahap awal dalam membangun model dinamis adalah identifikasi dan pendefinisian masalah. Dalam perencanaan proyek, unsur waktu, mutu dan biaya merupakan komponen yang saling mempengaruhi satu sama lain sehingga kajian secara menyeluruh terhadap ketiga unsur ini akan mampu menghasilkan performa proyek yang sangat optimal. Dalam kajian ini hanya dibahas mengenai pembiayaan proyek sebagai salah satu unsur dalam pencapaian tujuan proyek. Ruang lingkup analisis pembiayaan proyek ini meliputi penanganan pekerjaan pemeliharaan dan pembangunan atau peningkatan kapasitas kinerja bidang pekerjaan umum khususnya pada analisa upah pekerjaan pada bidang sumber daya air. Kajian dalam pembahasan ini diambil salah satu bidang yang terdiri atas sub pekerjaan (pekerjaan umum):
1. Pekerjaan tanah
2. Pekerjaan pasangan (sebagai bahan analisa) 3. Pekerjaan beton
4. Pekerjaan pemancangan 5. Pekerjaan dewatering
6. Pekerjaan pintu air dan hidromekanik 7. Pekerjaan lain-lain
Selanjutnya setelah teridentifikasi masalah dan ruang lingkup untuk membangunn model dasar maka dapat dilanjutkan dengan konseptualisasi model yang terdiri atas pendefinisian komponen-komponen sistem, diagram kausatik dan diagram stock flow dari sistem pembiayaan upah pekerjaan. Komponen dalam sistem pembiayaan proyek untuk sub sistem harga satuan dasar upah terdiri atas komponen:
a. Rate upah pekerja b. Indeks harga bahan pokok c. Indeks biaya hidup
d. Indeks tingkat kemakmuran dan tingkat pendapatan perkapita penduduk Sedangkan untuk sub sistem biaya langsung terdiri atas komponen: a. Harga satuan pekerjaan
b. Volume pekerjaan c. PPN pekerjaan
Biaya tak langsung berisikan komponen: a. Keuntungan
b. Biaya umum c. PPN pekerjaan.
Analisis Kondisi Yang Mempengaruhi Pembiayaan Upah Pekerja Proyek
a. Pendapatan Perkapita PendudukPendapatan perkapita penduduk memberikan kontribusi pada upah buruh dan pekerja. Angka pendapatan perkapita ini menentukan tingkat kemakmuran penduduk sehingga akan diperoleh indeks biaya hidup yang menentukan besaran upah pekerja konstruksi (gambar 3 dan tabel 1)
354
ISBN: 978-602-60286-0-0 Gambar 3. Angka Pendapatan Perkapita penduduk Tahun 2000-2015
Tabel 1. Nilai Pendapatan Perkapita Penduduk Tahun 2000-2015
b. Indeks Harga Bahan Pokok
Indeks harga bahan pokok memberikan pengaruh pada tingkat konsumsi penduduk sehingga mempengaruhi indeks biaya hidup. Bersama-sama dengan indeks tingkat kemakmuran penduduk maka indeks harga bahan pokok turut mempengaruhi besaran upah pekerja konstruksi (gambar 4 dan tabel 2)
Gambar 4. Indeks Harga Bahan Pokok Tahun 2000-2015
0.00 5000000.00 10000000.00 2000 2002 2004 2006 2008 2010 2012 2014 Pe n d at an Pe rka p ita Pend u d u k Tahun
Pendapatan Perkapita Penduduk
(Rupiah)
Pertahun Perhari % Tingkat (x) x-mean (x-mean)2
2000 6171342.91 19907.56 0.54% 2.80 7.84 2001 6083368.92 19623.77 1.43% 1.91 3.65 2002 6185375.02 19952.82 1.65% 1.69 2.86 2003 6258043.21 20187.24 1.16% 2.18 4.75 2004 6605845.36 21309.18 5.27% -1.93 3.72 2005 6845163.54 22081.17 3.50% -0.16 0.03 2006 7034952.80 22693.40 2.70% 0.64 0.41 2007 7392111.69 23845.52 4.83% -1.49 2.22 2008 7927938.47 25574.00 6.76% -3.42 11.70 2009 7994083.18 25787.37 0.83% 2.51 6.30 2010 8488596.72 27382.57 5.83% -2.49 6.20 2011 9027335.72 29120.44 5.97% -2.63 6.92 2012 9665117.07 31177.80 6.60% -3.26 10.63 2013 9798899.43 31609.35 1.37% 1.97 3.88 2014 9834523.42 31724.27 0.36% 2.98 8.88 2015 9970416.19 32162.63 1.36% 1.98 3.92 Mean 3.34% Varian 5.99 SD 2.45
Pendapatan Perkapita (Rupiah) Tahun
355
ISBN: 978-602-60286-0-0
Tabel 2. Nilai Indeks Harga Bahan Pokok
c. Upah Pekerja
Sumber daya manusia adalah unsur pembiayaan yang juga turut mempengaruhi biaya proyek secara keseluruhan dan sukses sebuah proyek konstruksi. Dalam penggunaan sumber daya manusia terdapat berbagai jenis sumber daya sesuai dengan tingkat ketrampilan dan perannya dalam pelaksanaan proyek. Dalam kajian ini akan digunakan tukang batu sebagai bahan analisa sebagai salah satu sumber daya manusia yang berperanan sangat besar dalam proyek-proyek konstruksi dan khususnya untuk pekerjaan pasangan. Data perkembangan upah pekerja tukang batu untuk wilayah Kabupaten Malang sebagai bahan analisa seperti tertera dalam gambar 5.
Gambar 5. Grafik Upah Tukang Batu
Diagram Kausatik
Diagram kausatik menunjukkan hubungan sebab akibat diantara variabel-variabel yang telah terdefinisi dan pengaruhnya apakah akan memberi dampak positif/ kemajuan/ peningkatan diantara komponen yang saling berkaitan atau memberikan dampak/ perubahan secara negatif/ penurunan. Diagram kausatik untuk model pembiayaan upah pekerja proyek seperti tertera pada gambar 6.
Nilai x x-mean (x-mean)2
2000 118 3.39% 8.89 79.03 2001 119 0.84% 11.44 130.87 2002 120 0.83% 11.45 131.10 2003 128 6.25% 6.03 36.36 2004 140 8.57% 3.71 13.76 2005 166 15.66% -3.38 11.42 2006 205 19.02% -6.74 45.43 2007 232 11.64% 0.64 0.41 2008 289 19.72% -7.44 55.35 2009 186 35.64% -23.36 545.69 2010 191 2.62% 9.66 93.32 2011 198 3.54% 8.74 76.39 2012 207 4.35% 7.93 62.88 2013 214 3.27% 9.01 81.18 2014 121 43.46% -31.18 972.19 2015 128 5.47% 6.81 46.38 Mean 12.28% Varian 170.13 SD 13.04 Tahun Indeks Harga Bahan Pokok
356
ISBN: 978-602-60286-0-0 Gambar 6. Diagram Kausatik Sistem Pembiayaan Upah Pekerja Proyek
Formulasi Sistem Pembiayaan Upah Tenaga Kerja
Sesuai dengan diagram kausatik yang telah disusun pada gambar 6, maka telah teridentifikasi interaksi antar komponen dalam sistem yang disusun. Secara umum, sistem pembiayaan proyek merupakan rangkaian kegiatan perhitungan pembiayaan pekerjaan konstruksi yang mendefinisikan biaya langusng dan biaya tidak langsung sehingga dapat diperoleh anggaran biaya proyek dengan mengakumulasi nilai harga satuan pekerjaan terhadap volume pekerjaan pada masing-masing sub pekerjaan beserta pajak yang harus dibayarkan. Biaya langsung akan mempengaruhi besar biaya tidak langsung pekerjaan.
Biaya langsung dipengaruhi oleh harga satuan pekerjaan dan merupakan akumulasi seluruh item pekerjaan hingga
breakdown aktivitas yang paling detail. Harga satuan pekerjaan sangat tergantung pada volume pekerjaan yang
dilaksanakan. Sedangkan harga satuan pekerjaan merupakan akumulasi dari harga satuan dasar dari kegiatan yang dilakukan yakni harga satuan dasar, dalam kajian ini harga dasar upah pekerja. Selain itu diperlukan nilai koefisien upah seperti tercantum dalam SNI bahan bangunan 2008 sesuai dengan rincian masing-masing pekerjaan. Nilai koefisien menunjukkan produktivitas yang dihasilkan oleh masing-masing komponen dalam sebuah kegiatan proyek.
Upah pekerja sangat ditentukan oleh tingkat pendapatan perkapita penduduk dimana nilai ini dianggap mampu mengidikasikan indeks tingkat kemakmuran penduduk. Selain itu indeks harga bahan pokok yang terjadi dipasaran sangat mempengaruhi kegiatan pasar penduduk sehingga jika digabungkan dengan indeks tingkat kemakmuran mampu menunjukkan indeks biaya hidup yang harus ditanggung oleh masyarakat. Indeks biaya hidup ini yang mampu mempengaruhi besar perubahan upah pekerja. Jika indeks biaya hidup menunjukkan tren penurunan yang artinya tingkat kemakmuran yang rendah maka upah pekerja juga menjadi rendah demikian juga sebaliknya jika pendapatan perkapita naik maka dianggap kemakmuran semakin tinggi dan indeks biaya hidup juga semakin tinggi maka upah pekerja juga harus ditingkatkan.
Hubungan antar variabel yang terbentuk disusun dalam formulasi stock flow diagram seperti pada gambar 7.
Gambar 7. Stock Flow Diagram Base Model
Indeks tingkat pendapatan perkapita
Indeks tingkat kemakmuran
Indeks biaya hidup Indeks harga bahan pokok Rate Upah Pekerja Upah Pekerja Harga Satuan Dasar Upah Koefisien Upah Biaya Langsung Pekerjaan Volume pekerjaan Keuntungan
Biaya tak langsung Biaya Umum PPN Biaya Total Proyek + + + + + + + + + + + + + + Upah pekerja Rate Upah Indeks Biaya Hidup Indeks Harga Bahan Pokok Indeks Tingkat Kemakmuran Inisiasi Tingkat Pendapatan Perkapita Harga Satuan Dasar Upah Koefisien Upah Pekerja Harga Satuan
Pekerjaan Biaya LangsungPekerjaan
Volume Pekerjaan PPN Pekerjaan Keuntungan Biaya Tak Langsung Biaya Total Proyek Biaya Umum
357
ISBN: 978-602-60286-0-0
Gambar 8. Hasil Running Model
Gambar 9. Hasil Prediksi Upah Pekerja
Gambar 10. Hasil Prediksi Biaya Total Proyek
Upah pekerja
200,000 150,000 100,000 50,000 0 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 Time (Year) R upi ahUpah pekerja : Current
Biaya Total Proyek
40,000 30,000 20,000 10,000 0 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 Time (Year) R upi ah358
ISBN: 978-602-60286-0-0
Validasi Model
Apabila model telah menunjukkan hasil running program maka model yang disusun telah terverifikasi (tidak terdapat kesalahan dalam formulasi model) sehingga tahap selanjutnya adalah proses validasi untuk memastikan model yang disusun telah sesuai dengan kondisi nyata.
Terdapat dua cara validasi :
1. Perbandingan rata-rata (mean comparison)
Metode ini dilakukan dengan membandingkan nilai mean dari hasil simulasi dengan nilai mean dari data yang tersedia. Rumus perhitungan E1 adalah:
E1 = |
̅ ̅
̅ |
Dimana ̅ adalah nilai rata-rata hasil simulasi ̅ adalah nilai rata-rata data
Model dikatakan valid apabila nilai E1 < 5%.
2. Perbandingan variasi amplitude (% error variance)
Metode ini merupakan tahap lanjutan apabila validasi dengan nilai perbandingan nilai rata-rata telah memenuhi (E1< 5%). Metode ini dilakukan dengan membandingan nilai standar deviasi hasil simulasi dengan nilai standar deviasi data yang tersedia. Rumus perhitungan E2 adalah:
E2 = |
̅̅̅̅ ̅̅̅̅
̅̅̅̅ |
Dimana ̅ adalah nilai rata-rata standar deviasi hasil simulasi ̅̅̅ adalah nilai rata-rata standar deviasi data
Model dikatakan valid apabila nilai E2 < 30%.
Validasi yang dilakukan pada model pembiayaan upah pekerja proyek ini menggunakan data dari berbagai sumber antara lain dari Dinas Pengairan Kabupaten Malang, Badan Pusat Statistik dan beberapa literatur lain mulai tahun 2000. Hasil validasi model memberikan nilai rata-rata perbedaan E1=3.65% < 5% dan nilai simpangan amplitude E2 = 6.26% < 30% yang berarti bahwa model telah tervalidasi dengan baik sehingga dapat dilakukan skenariosasi jika diperlukan, misalkan adanya perubahan yang signifikan terhadap pendapatan perkapita penduduk sebagai skenariosasi parameter atau adanya antisipasi penggunaan tenaga kerja non lokal sehingga diperlukan penambahan variabel-variabel pada model sebagai skenariosasi struktur.
3.
KESIMPULAN DAN SARAN
Hasil penyusunan dan pengembangan model yang disusun dapat menunjukkan model pembiayaan upah pekerja sehingga pihak-pihak yang memerlukan analisa mengenai upah pekerja proyek dapat menggunakan hasil model yang disusun untuk melakukan prediksi perencanaan anggaran ke depan. Hasil model menunjukkan bahwa model telah terverifikasi dengan hasil berupa tidak adanya kesalahan pada running program dan model telah tervalidasi dengan nilai E1=3.65% < 5% dan E2 = 6.26% < 30%. Proses skenariosasi dapat dilakukan pada model yang disusun sesuai dengan kebutuhan.
Untuk penelitian selanjutnya dapat dilakukan analisa secara lebih detail dan kompleks pada komponen-komponen lain dalam sistem pembiayaan proyek sehingga akan diperoleh model yang semakin mendekati kenyataan.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik, www. bps.go.id
Balitbang Pekerjaan Umum, 2012, Pedoman Bahan Konstruksi bangunan dan Rekayasa Sipil, Kementriam Pekerjaan Umum
Dinas Pengairan Kabupaten Malang, 2015, Database Daftar Harga Bahan Dan Material.
Suryani Erma, dkk, 2011, Sistem Profit Perbankan BUMN Indonesia (Sudi Kasus: Bank Mandiri 2006), JUTI Volume 9, Nomor 2.