• Tidak ada hasil yang ditemukan

INTERPOLASI CHEBYSHEV MAKALAH. Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Metode Numerik yang dibimbing oleh. Dr. Trisilowati, S.Si., M.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "INTERPOLASI CHEBYSHEV MAKALAH. Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Metode Numerik yang dibimbing oleh. Dr. Trisilowati, S.Si., M."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

INTERPOLASI CHEBYSHEV MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Metode Numerik yang dibimbing oleh

Dr. Trisilowati, S.Si., M.Sc Disusun Oleh:

Danang Indrajaya (146090400111008) M. Adib Jauhari Dwi Putra (146090400011001)

Zulfiana S. Akib(146090400111007)

PROGRAM PASCASARJANA ILMU MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG 2015

(2)

2

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

Dalam bidang matematika analisis numerik, interpolasi adalah metode menghasilkan titik-titik data baru dalam suatu jangkauan dari suatu set diskret data-data yang diketahui. Atau dengan kata lain Interpolasi adalah suatu cara untuk mencari nilai di antara beberapa titik data yang telah diketahui. Di dunia nyata, interpolasi dapat digunakan untuk memperkirakan suatu fungsi, yang mana fungsi tersebut tidak terdefinisi dengan suatu formula, tetapi didefinisikan hanya dengan data-data atau tabel, misalnya tabel dari hasil percobaan. Ada berbagai macam interpolasi berdasarkan fungsinya, di antaranya adalah interpolasi linier, interpolasi kuadrat, dan interpolasi polinomial.

Dalam makalah ini akan dibahas tentang interpolasi polinomial Chebyshev. Polinomial Chebyshev diambil dari nama Pafnuty Chebyshev, adalah sebua barisan polinomial ortogonal yang didefinisikan secara rekursif. Polinomial Chebyshev mengambil peran penting dalam analisis numerik dan perkembangan ilmu pengetahuan modern, diantaranya adalah tentang polinomial ortogonal, aproksimasi polinomial, integrasi numerik dan metode spektral untuk persamaan diferensial parsial. Dengan mempelajari polinomial Chebyshev akan mengarah pada semua bidang dalam analisis numerik. Hal ini berarti bahwa polinomial Chebyshev memberikan pelajar kesempatan untuk mengenal luas berbagai bidang analisis numerik dan matematika.

1.2.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, pokok permasalahan yang dibahas dalam makalah ini adalah

a. Bagaimana memperoleh polinomial pendekatan pada interpolasi Chebyshev dan ketunggalan interpolasi Chebyshev.

(3)

3

b. Bagaimana perbandingan galat interpolasi dengan polinomial Lagrange dan interpolasi dengan polinomial Chebyshev

1.3. Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:

1. Mengetahui hasil polinomial pendekatan pada interpolasi Chebyshev dan ketunggalan interpolasi Chebyshev.

2. Mengetahui perbandingan galat interpolasi dengan polinomial Lagrange dan interpolasi dengan polinomial Chebyshev

(4)

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 1.1. Galat

Galat atau error adalah sumber variasi data yang tidak dapat dimasukkan ke dalam model. Ada tiga macam galat:

1. Galat bawaan, terjadi karena kekeliruan dalam menyalin data, salah membaca skala, atau karena kurangnya pengertian mengenai hukum-hukum fisik dari data yang diukur.

2. Galat pembulatan (round-off error), terjadi karena tidak diperhitungkannya beberapa angka terakhir dari suatu bilangan. Sebagai contoh, 3.1415926 dapat dibulatkan menjadi 3.14.

3. Galat pemotongan (truncation error), terjadi karena tidak dilakukannya hitungan sesuai dengan prosedur matematik yang benar.

1.2. Interpolasi

 Misalkan 𝑦=𝑓(𝑥) adalah suatu fungsi yang diketahui nilanya pada (𝑁+1) buah titik berbeda 𝑥0,𝑥1,…,𝑥𝑛 dalam selang [𝑎,𝑏]. Polinomial 𝑃𝑁(𝑥)

disebut polinom penginterpolasi berderajat 𝑁 bagi 𝑓(𝑥), jika untuk setiap 𝑘=0,1,…,𝑁 berlaku

𝑃𝑁 (𝑥𝑘)=𝑓(𝑥𝑘)=𝑦𝑖.

Selanjutnya, jika 𝑃𝑁(𝑥) digunakan untuk mengaproksimasi fungsi 𝑓(𝑥)

pada selang (𝑥0,𝑥𝑁) maka proses tersebut disebut proses interpolasi dan

nilai 𝑃𝑁(𝑥) disebut nilai interpolasi.

 Interpolasi polinomial Lagrange merupakan salah satu bentuk interpolasi yang menggunakan polinomial Lagrange sebagai polinom penginterpolasinya. Polinomial Lagrange berderajat 𝑁 memiliki bentuk umum yaitu,

𝑃𝑁(𝑥) = ∑ 𝑓(𝑥𝑘)𝐿𝑁,𝑘(𝑥) 𝑁

(5)

5

dengan 𝐿𝑁,𝑘(𝑥) adalah koefisien polinomial Lagrange yang dinyatakan persamaan 𝐿𝑁,𝑘(𝑥) = ∏𝑛𝑗=1(𝑥−𝑥𝑗) 𝑗≠𝑘 ∏𝑛𝑗=1(𝑥𝑘−𝑥𝑗) 𝑗≠𝑘 1.3. Polinomial Monik

Suatu polinomial dikatakan sebagai polinomial monik jika koefisien utamanya adalah satu. Misalkan(𝑥) adalah polinomial monik berderajat 𝑁 maka koefisien dari 𝑥𝑁 dalam polinomial tersebut adalah satu. Bentuk umum

polinomial monik berderajat 𝑁 dinyatakansebagaiberikut 𝑃(𝑥) = 𝑥𝑁+ 𝑎

(6)

6

BAB III PEMBAHASAN 3.1. Interpolasi Polinomial Chebyshev

Metode numerik selalu berhubungan dengan eror, yaitu bagaimana meminimalkan galat atau eror. Sebelumnya kita ingat bahwa ketika kita punya fungsi f(x) yang memiliki n turunan kontinu, interpolasi erornya adalah sebagai berikut ( 1) 0 1 ( ) ( ) ( ) ( ). ( 1)! n n n n j j f x Q x f x x n       

Dimana Q x adalah polinomial interpolasi dan n( ) n adalah titik diantara interval. Dari persamaan di atas terlihat bahwa titik interpolasi sangat mempengaruhi eror. Memang bukan hanya titik interpolasi yang berpengaruh, namun paling tidak untuk meminimalkan eror atau mendapatkan hasil yang optimal dalam interpolasi pemilihan titik interpolasi juga sangat penting. Salah satu solusinya adalah dengan menggunakan titik Chebyshev.

3.1.1. Polinomial Chebyshev

Polinomial Chebysev memiliki beberapa sifat berikut. a. Persamaan rekursif

Polinomial Chebyshev dapat didefinisikan sebagai relasi rekursif berikut:

0 1 1 2 ( ) 1 ( ) ( ) 2 ( ) ( ), 2 n n n T x T x x T x xT x T x n     

Atau dapat ditulis Tn1( )x 2xT xn( )Tn1( ),x n1

Sebagai contohnya, 2 2( ) 2 1( ) 0( ) 2 1 T xxT xT xx  , dan 3 3( ) 4 3 T xxx. b. Koefisien Utama

Persamaan rekursif polinomial Chebyshev menyatakan bahwa koefisien dari 𝑥𝑁 yang merupakan koefisien utama pada polinomial 𝑇𝑁(𝑥) adalah

2 × (𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑥𝑁−1 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑇

(7)

7

Oleh karena itu, koefisien dari 𝑥𝑁 dalam polinomial 𝑇𝑁(𝑥) adalah 2𝑁−1 untuk 𝑁 ≥ 1

c. Representasi trigonometri dalam [−𝟏, 𝟏]

Untuk setiap x [ 1,1], T xn( )cos( cosn 1x n), 0. Atau bisa ditulis sebagai

𝑇𝑁(𝑥) = cos(𝑁 arccos(𝑥)).

Bukti:

Dalam trigonometri berlaku

cos(n1)cos cos nsin sin n, cos(n1) cos cos nsin sin n. Karena itu,

cos(n1) 2cos cos ncos(n1) . Diberikan 1

cos x

, maka xcos, dan definisikan

1

( ) cos( cos ) cos( ) n t xnxn . Sehingga 0 1 1 1 ( ) 1, ( ) , ( ) 2 ( ) ( ), 1. n n n t x t x x t x xt x t x n     

Oleh karena itu t xn( )T xn( ).

d. Akar Polinomial di [-1,1]

Polinomial Chebyshev 𝑇𝑁(𝑥) dengan orde 𝑁 ≥ 1 memiliki 𝑁 buah akar

dalam interval [−1,1], yaitu 𝑥𝑘 = cos (2𝑘+1

2𝑁 𝜋) untuk 𝑘 = 0,1, … , 𝑁 − 1.

Nilai tersebut dikatakan sebagai titik Chebyshev. Bukti:

(8)

8

Diketahui bahwa

𝑇𝑁(𝑥) = cos(𝑁 arccos(𝑥)) , −1 ≤ 𝑥 ≤ 1

Akar persamaan 𝑇𝑁(𝑥) ditentukan menggunakan persamaan berikut. 𝑇𝑁(𝑥) = 0 ⇔ 𝑁 arccos(𝑥) = arccos(0) 𝑁 arccos(𝑥) =2𝑘 + 1 2 𝜋 𝑥𝑘 = cos ( 2𝑘+1 2𝑁 𝜋) , 𝑘 = 0,1, … , 𝑁 − 1.

Oleh karena itu, diperoleh akar persamaan 𝑇𝑁(𝑥) pada interval [−1,1] adalah

e. 𝑥𝑘 = cos (2𝑘+1

2𝑁 𝜋) , 𝑘 = 0,1, … , 𝑁 − 1

Nilai ini disebut titik Chebyshev. 3.2. Interpolasi Chebysev

Dalam kasus yang lebih umum dimana interval interpolasi untuk fungsi f(x) adalah x[a,b] pertama harus mengubah interval interpolasi ke y[-1,1] dengan

𝑥𝑘 = (𝑏 − 𝑎 2 ) 𝑡𝑘+ 𝑎 + 𝑏 2 Dengan 𝑡𝑘 = 𝑦 = 𝑐𝑜𝑠 [(2𝑁 + 1 − 2𝑘) 𝜋 2𝑁+2] , 𝑘 = 0,1, … , 𝑁 adalah titik

Chebyshev dari polinomial 𝑇𝑁+1(𝑥) pada [−1,1]. Hal ini mengubah masalah interpolasi untuk f(x) di [a,b] ke f(x)=g(x(y)) pada y[-1,1].

Teorema

Misalkan𝑓 fungsi terdefinisi dan kontinu pada [𝑎, 𝑏]dan sedemikian sehingga turunan orde ke-𝑁 + 1 dari 𝑓 kontinu di [𝑎, 𝑏]

Jika𝑃𝑁(𝑥) adalah polinomial interpolasi Lagrange dengan titik interpolasinya merupakan titik Chebyshev dari 𝑇𝑁+1(𝑥) maka:

max

𝑥∈[𝑎,𝑏]|𝑓(𝑥) − 𝑃𝑁(𝑥)| ≤

(𝑏 − 𝑎)𝑁+1

22𝑁+1(𝑁 + 1)!𝜉∈[𝑎,𝑏]max |𝑓(𝑁+1)(𝜉)|

3.2.1. Polinomial Chebyshev

Polinomial interpolasi Chebyshev dapat ditulis sebagai berikut: 𝑃𝑁(𝑥) = ∑ 𝑐𝑘. 𝑇𝑘(𝑥) = 𝑐0. 𝑇0(𝑥) + 𝑐1. 𝑇1(𝑥)

𝑁

𝑘=0

(9)

9

Misalkan 𝑓(𝑥) diinterpolasi oleh polinomial 𝑃𝑁(𝑥) dengan 𝑁 + 1 titik

interpolasi Chebyshev yaitu 𝑥𝑘 = 𝑐𝑜𝑠 (2𝑘+1

2𝑁 𝜋) , 𝑘 = 0,1, … , 𝑁, oleh karena itu

pada titik tersebut berlaku 𝑓(𝑥) = 𝑃𝑁(𝑥) . Akibatnya,

𝑘=0𝑁 𝑓(𝑥𝑘)𝑇𝑗(𝑥𝑘) = ∑𝑁𝑖=0𝑐𝑖. 𝑇𝑖(𝑥𝑘). 𝑇𝑗(𝑥𝑘) = ∑𝑁𝑖=0𝑐𝑖. ∑𝑁 𝑇𝑖(𝑥𝑘). 𝑇𝑗(𝑥𝑘) = 𝑖=0 ∑𝑁𝑖=0𝑐𝑖𝐾𝑖𝛿𝑖𝑗. Untuk 𝑖 = 𝑗 = 0 ⇒ ∑𝑁𝑖=0𝑐𝑖𝐾𝑖𝛿𝑖𝑗 = ∑𝑁𝑖=0𝑐𝑖(𝑁 + 1)𝛿𝑖𝑗 = 𝑐0(𝑁 + 1) Sehingga 𝑐0 = 1 𝑁+1∑ 𝑓(𝑥𝑘) 𝑁 𝑘=0 Untuk 𝑖 = 𝑗 = 1,2, … , 𝑁 ⇒ ∑𝑁𝑖=0𝑐𝑖𝐾𝑖𝛿𝑖𝑗 = ∑𝑁𝑖=0𝑐𝑖𝑁+1 2 𝛿𝑖𝑗 = 𝑐𝑗 𝑁+1 2 Sehingga 𝑐𝑗 = 2 𝑁+1∑ 𝑓(𝑥𝑘)𝑇𝑗(𝑥𝑘) 𝑁 𝑘=0 Teorema:

Polinomial pendekatan Chebyshev 𝑃𝑁(𝑥) untuk fungsi 𝑓(𝑥) pada [−1,1] dinyatakan sebagai

𝑓(𝑥) = 𝑃𝑁(𝑥) = ∑ 𝑐𝑗. 𝑇𝑗(𝑥) 𝑁

𝑘=0

Dengan kosfisien 𝑐𝑗 adalah

𝑐𝑗 = { 1 𝑁 + 1∑ 𝑓(𝑥𝑘) 𝑁 𝑘=0 , 𝑗 = 0 2 𝑁 + 1∑ 𝑓(𝑥𝑘) 𝑁 𝑘=0 𝑇𝑗(𝑥𝑘), 𝑗 = 1,2, … , 𝑁 Dimana 𝑇𝑗(𝑥𝑘) = 𝑐𝑜𝑠 ( 𝑗𝜋(2𝑘+1) 2𝑁+2 ) , 𝑗 = 1,2, … , 𝑁 3.2.2. Sifat Ortogonal Misalkan 𝑥𝑘 = cos ( 𝑘+1 2⁄

𝑁+1 𝜋) untuk 𝑘 = 0,1, … , 𝑁 maka polynomial Chebyshev

memenuhi sifat-sifat berikut:

(10)

10 ∑ 𝑇𝑖(𝑥𝑘)𝑇𝑗(𝑥𝑘) =𝑁 + 1 2 𝑁 𝑘=0 , 𝑖 = 𝑗 ≠ 0 2) ∑𝑁𝑘=0𝑇0(𝑥𝑘)𝑇0(𝑥𝑘) = 𝑁 + 1

Sifat ortogonal tersebut juga dapat dinyatakan dalam persamaan:

∑ 𝑇𝑖(𝑥𝑘) 𝑁 𝑘=0 𝑇𝑗(𝑥𝑘) = 𝐾𝑖𝛿𝑖𝑗 Dengan: 𝛿𝑖𝑗 = { 0, 𝑖 = 𝑗 1, 𝑖 = 𝑗 𝐾𝑖 =𝑁 + 1 2 , 1 ≤ 𝑡 ≤ 𝑁 𝐾0 = 𝑁 + 1

Berdasarkan sifat otogonal polinomial Chebyshev diperoleh polinomial pendekatan untuk aproksimasi Chebyshev seperti yang dinyatakan dalam teorema: Teorema

Polinomial pendekatan Chebyshev 𝑃𝑁(𝑥) berderajat ≤ 𝑁 untuk 𝑓(𝑥) pada selang [−1,1] dinyatakan sebagai berikut:

𝑓(𝑥) ≈ 𝑃𝑁(𝑥) = ∑ 𝐶𝑗𝑇𝑗(𝑥)

𝑁 𝑗=0

Dengan koefisien {𝑐𝑗} dinyatakan pada persamaaan:

𝑐𝑗 = { 1 𝑛 + 1∑ 𝑓(𝑥𝑘), 𝑗 = 0 𝑁 𝑘=0 2 𝑁 + 1∑ 𝑓(𝑥𝑘)𝑇𝑗(𝑥𝑘) 𝑁 𝑘=0 , 𝑗 = 1,2, … , 𝑁 Untuk 𝑥𝑘 = 𝑐𝑜𝑠 ( 2𝑘+1 2𝑁 𝜋) dan 𝑘 = 0,1, … 𝑁 Bukti:

(11)

11

Diketahui bahwa 𝑃𝑁(𝑥) = ∑𝑁𝑗=0𝑐𝑗𝑇𝑗(𝑥). Karena 𝑃𝑁(𝑥) menginterpolasi 𝑓(𝑥)

pada (𝑁 + 1) titik Chebyshev, yaitu 𝑥𝑘 = 𝑐𝑜𝑠 ( 2𝑘+1

2𝑁 𝜋) , 𝑘 = 0,1, … , 𝑁 diperoleh

pada titik tersebut berlaku 𝑓(𝑥𝑘) = 𝑃𝑁(𝑥𝑘). Oleh karena itu:

∑ 𝑓(𝑥𝑘)𝑇𝑗(𝑥𝑘) = ∑ 𝑐𝑖∑ 𝑇𝑖 𝑁 𝑘=0 𝑁 𝑖=0 𝑁 𝑘=0 (𝑥𝑘)𝑇𝑗(𝑥𝑘) = ∑ 𝑐𝑖𝐾𝑖𝛿𝑖𝑗 𝑁 𝑖=0 Untuk 𝑖 = 𝑗 = 0, maka: ∑ 𝑐𝑖𝐾𝑖𝛿𝑖𝑗 = ∑ 𝑐𝑖(𝑁 + 1)𝛿𝑖𝑗 = 𝑐0(𝑁 + 1) 𝑁 𝑖=0 𝑁 𝑖=0

Oleh karena itu, diperoleh:

∑ 𝑓(𝑥𝑘) 𝑁 𝑘=0 𝑇0(𝑥𝑘) = 𝑐0(𝑁 + 1) ⇒ 𝑐0 = 1 𝑁 + 1∑ 𝑓(𝑥𝑘) 𝑁 𝑘=0 𝑇0(𝑥𝑘) = 1 𝑁 + 1∑ 𝑓(𝑥𝑘) 𝑁 𝑘=0

Sementara itu untuk 𝑖 = 𝑗 = 1,2, … , 𝑁 maka

∑ 𝑐𝑖𝐾𝑖𝛿𝑖𝑗 = ∑ 𝑐𝑖 (𝑁 + 1) 2 𝛿𝑖𝑗 = 𝑐𝑗 (𝑁 + 1) 2 𝑁 𝑖=0 𝑁 𝑖=0

Oleh karena itu diperoleh:

∑ 𝑓(𝑥𝑘)𝑇𝑗(𝑥𝑘) = 𝑐𝑗(𝑁 + 1) 2 𝑁 𝑘=0 ⟹ 𝑐𝑗 = 2 𝑁 + 1∑ 𝑓(𝑥𝑘)𝑇𝑗(𝑥𝑘) 𝑁 𝑘=0

Berdasarkan hasil tersebut, diperoleh koefisien polinomial pendekatan seperti pada: 𝑐𝑗 = { 1 𝑛 + 1∑ 𝑓(𝑥𝑘), 𝑗 = 0 𝑁 𝑘=0 2 𝑁 + 1∑ 𝑓(𝑥𝑘)𝑇𝑗(𝑥𝑘) 𝑁 𝑘=0 , 𝑗 = 1,2, … , 𝑁

(12)

12

BAB IV

APLIKASI INTERPOLASI POLINOMIAL CHEBYSHEV

Bandingkan polinomial pendekatan berderajat 3 (N=3) untuk 𝑓(𝑥) = 𝑒𝑥 pada selang [−1,1] yang dibentuk dari:

1. Polinomial Lagrange dengan titik interpolasi berjarak seragam 𝑥𝑘 = −1 +2𝑘

3 ,

𝑘 = 0,1,2,3.

2. Polinomial Lagrange dengan titik interpolasi Chebyshev 𝑥𝑘 = 𝑐𝑜𝑠 (7−2𝑘

8 𝜋) , 𝑘 = 0,1,2,3.

3. Polinomial Chebyshev dengan titik interpolasi Chebyshev 𝑥𝑘 =

𝑐𝑜𝑠 (2𝑘+1

8 𝜋) , 𝑘 = 0,1,2,3.

Penyelesaian

1. Polinomial Lagrange dengan titik interpolasi berjarak seragam 𝑥𝑘 = −1 +2𝑘

3 , 𝑘 = 0,1,2,3. 𝑥0 = −1 ⇒ 𝑓(𝑥0) = 𝑒−1 = 0,36787944 𝑥1 = −1 3 ⇒ 𝑓(𝑥1) = 𝑒 −1 3 = 0,71653131 𝑥2 = 1 3 ⇒ 𝑓(𝑥2) = 𝑒 1 3 = 1,39561243 𝑥3 = 1 ⇒ 𝑓(𝑥3) = 𝑒1 = 2,71828183 3 2 3 0 3 2 0 2 1 0 1 0( ) . . 0,0625 0,0625x 0,5625x 0,5625x x x x x x x x x x x x x x L            3 2 3 1 3 2 1 2 0 1 0 1( ) . . 0,5625 1,6875x 0,5625x 1,6875x x x x x x x x x x x x x x L            3 2 3 2 3 1 2 1 0 2 0 2( ) . . 0,5625 1,6875x 0,5625x 1,6875x x x x x x x x x x x x x x L           

(13)

13 3 2 2 3 2 1 3 1 0 3 0 3( ) . . 0,0625 0,0625x 0,5625x 0,5625x x x x x x x x x x x x x x L           

Maka interpolasi polinomial Lagrange order 3 sebagai berikut

) ( ). ( ) ( 3 0 3 i i i x f x L x P

  = ) ( ). ( ) ( ). ( ) ( ). ( ) ( ). ( 0 1 1 2 2 3 3 0 x f x L x f x L x f x L x f x L    = ( 2 3 5625 , 0 5625 , 0 0625 , 0 0625 , 0  xxx  ) 0,36787944 + ( 2 3 6875 , 1 5625 , 0 6875 , 1 5625 , 0  xxx ) 0,71653131 + ( 2 3 6875 , 1 5625 , 0 6875 , 1 5625 , 0  xxx ) 1,39561243 + ( 2 3 5625 , 0 5625 , 0 0625 , 0 0625 , 0  xxx  ) 2,71828183 Sehingga diperoleh 𝑃3𝐴(𝑥) = 0,99519577 + 0,99904923𝑥 + 0,54788486𝑥2+ 0,17615196𝑥3

2. Polinomial Lagrange dengan titik interpolasi Chebyshev 𝑥𝑘 = 𝑐𝑜𝑠 (7−2𝑘 8 𝜋) , 𝑘 = 0,1,2,3. 𝑥0 = 𝑐𝑜𝑠7 8𝜋 = cos 157,5 𝑜= −0,92387953 ⇒ 𝑓(𝑥 0) = 𝑒−0,92387953 = 0,39697597 𝑥1 = 𝑐𝑜𝑠5 8𝜋 = cos 112,5 𝑜= −0,38268343 ⇒ 𝑓(𝑥 1) = 𝑒−0,38268343 = 0,68202877 𝑥2 = 𝑐𝑜𝑠3 8𝜋 = cos 67,5 𝑜 = 0,38268343 ⇒ 𝑓(𝑥 2) = 𝑒 0,38268343 = 1,46621380 𝑥3 = 𝑐𝑜𝑠1 8𝜋 = cos 22,5 𝑜 = 0,92387953 ⇒ 𝑓(𝑥 3) = 𝑒 0,92387953 = 2,51904417

(14)

14 3 1 2 0 0 1 0 2 0 3 2 3 0 ( ) . . ( ) 0,10355339 0,11208538 0, 70710678 0, 76536686 x x x x x x L x x x x x x x L x x x x             0 2 3 1 1 0 1 2 1 3 2 3 1 ( ) . . ( ) 0, 60355339 1,57716102 0, 70710678 1,84775906 x x x x x x L x x x x x x x L x x x x            0 1 3 2 2 0 2 1 2 3 2 3 2 ( ) . . ( ) 0, 60355339 1,57716102 0, 70710678 1,84775906 x x x x x x L x x x x x x x L x x x x            0 1 2 3 3 0 3 1 3 2 2 3 3 ( ) . . ( ) 0,10355339 0,11208538 0, 70710678 0, 76536686 x x x x x x L x x x x x x x L x x x x            

Maka interpolasi polinomial Lagrange orde 3 dengan titik interpolasi Chebyshev sebagai berikut ) ( ). ( ) ( 3 0 3 i i i x f x L x P

  = ) ( ). ( ) ( ). ( ) ( ). ( ) ( ). ( 0 1 1 2 2 3 3 0 x f x L x f x L x f x L x f x L    = ( 2 3 76536686 , 0 70710678 , 0 11208538 , 0 10355339 , 0  xxx  ) 0,39697597 + ( 2 3 84775906 , 1 70710678 , 0 57716102 , 1 60355339 , 0  xxx ) 0,68202877 + ( 2 3 84775906 , 1 70710678 , 0 57716102 , 1 60355339 , 0  xxx ) 1,46621380 + ( 2 3 76536686 , 0 70710678 , 0 11208538 , 0 10355339 , 0  xxx  ) 2,51904417 Sehingga diperoleh 𝑃3𝐵(𝑥) = 0,99461532 + 0,99893323𝑥 + 0,54290072𝑥2 + 0,17517569𝑥3

(15)

15

3. Polinomial Chebyshev dengan titik interpolasi Chebyshev 𝑥𝑘 =

𝑐𝑜𝑠 (2𝑘+1 8 𝜋) , 𝑘 = 0,1,2,3. 𝑥0 = 𝑐𝑜𝑠1 8𝜋 = cos 22,5 𝑜 = 0,92387953 ⇒ 𝑓(𝑥 0) = 𝑒 0,92387953 = 2,51904417 𝑥1 = 𝑐𝑜𝑠 3 8𝜋 = cos 67,5 𝑜 = 0,38268343 ⇒ 𝑓(𝑥 1) = 𝑒 0,38268343 = 1,46621380 𝑥2 = 𝑐𝑜𝑠5 8𝜋 = cos 112,5 𝑜= −0,38268343 ⇒ 𝑓(𝑥 2) = 𝑒−0,38268343 = 0,68202877 𝑥3 = 𝑐𝑜𝑠 7 8𝜋 = cos 157,5 𝑜= −0,92387953 ⇒ 𝑓(𝑥 3) = 𝑒−0,92387953 = 0,39697597

Dengan memanfaatkan teorema aproksimasi Chebyshev, diperoleh 𝑐0 = 1 𝑁 + 1∑ 𝑓(𝑥𝑘) = 1 4 𝑁 𝑘=0 ∑ 𝑒𝑥𝑘 = 3 𝑘=0 1 4(5,06426271) = 1,26606568 𝑐1 = 2 𝑁 + 1∑ 𝑓(𝑥𝑘) 𝑁 𝑘=0 𝑇1(𝑥𝑘) =1 2∑ 𝑒 𝑥𝑘. 𝑐𝑜𝑠 (𝜋2𝑘 + 1 8 ) 3 𝑘=0 = 1 2(𝑒 𝑥0. 𝑐𝑜𝑠 (1 8𝜋) + 𝑒 𝑥1. 𝑐𝑜𝑠 (3 8𝜋) + 𝑒 𝑥2. 𝑐𝑜𝑠 (5 8𝜋) + 𝑒 𝑥3. 𝑐𝑜𝑠 (7 8𝜋)) = 1,13031500 𝑐2 = 2 𝑁 + 1∑ 𝑓(𝑥𝑘) 𝑁 𝑘=0 𝑇2(𝑥𝑘) =1 2∑ 𝑒 𝑥𝑘. 𝑐𝑜𝑠 (2𝜋2𝑘 + 1 8 ) 3 𝑘=0

(16)

16 =1 2(𝑒 𝑥0. 𝑐𝑜𝑠 (1 4𝜋) + 𝑒 𝑥1. 𝑐𝑜𝑠 (3 4𝜋) + 𝑒 𝑥2. 𝑐𝑜𝑠 (5 4𝜋) + 𝑒 𝑥3. 𝑐𝑜𝑠 (7 4𝜋)) = 0,27145036 𝑐3 = 2 𝑁 + 1∑ 𝑓(𝑥𝑘) 𝑁 𝑘=0 𝑇3(𝑥𝑘) =1 2∑ 𝑒 𝑥𝑘. 𝑐𝑜𝑠 (3𝜋2𝑘 + 1 8 ) 3 𝑘=0 =1 2(𝑒 𝑥0. 𝑐𝑜𝑠 (3 8𝜋) + 𝑒 𝑥1. 𝑐𝑜𝑠 (9 8𝜋) + 𝑒 𝑥2. 𝑐𝑜𝑠 (15 8 𝜋) + 𝑒 𝑥3. 𝑐𝑜𝑠 (21 8 𝜋)) = 0,04379392

Sehingga interpolasi polinomial Chebyshev orde 3 dengan titik interpolasi Chebyshev sebagai berikut

𝑃3(𝑥) = ∑ 𝑐𝑘. 𝑇𝑘(𝑥) = 𝑐0. 𝑇0(𝑥) + 𝑐1. 𝑇1(𝑥) 3 𝑘=0 + 𝑐2. 𝑇2(𝑥) + 𝑐3. 𝑇3(𝑥) = (1,26606568)(1) + (1,13031500)(𝑥) + (0,27145036)(2𝑥2 − 1) + (0,04379392)(4𝑥3− 3𝑥) Jadi, 𝑃3𝐶(𝑥) = 0,99461532 + 0,99893324𝑥 + 0,54290072𝑥 2+ 0,17517568𝑥3

(17)

17

BAB V KESIMPULAN

1. Berdasarkan hasil tersebut, polinomial pendekatan 𝑃3𝐵(𝑥) = 𝑃3𝐶(𝑥), maka polinomial pendekatan pada interpolasi Chebyshev adalah tunggal dan dapat diperoleh melalui polinomial Lagrange atau polinomial Chebyshev.

2. Perbandingan galat interpolasi dengan titik berjarak seragam (a) dan titik Chebyshev (b)

(a). Galat interpolasi dengan titik berjarak seragam Dengan nilai error |𝑒𝑥− 𝑃(𝑥)| ≤ 0,01

(b). Galat interpolasi dengan titik Chebyshev Dengan nilai error |𝑒𝑥− 𝑃(𝑥)| ≤ 0,0067

-1 -0.5 0 0.5 1 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 X f( X ) P n(x) f(x) Titik Seragam -1 -0.5 0 0.5 1 0 0.002 0.004 0.006 0.008 0.01 X E (X ) galat interpolasi

(18)

18 -1 -0.5 0 0.5 1 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 X f( X ) Pn(x) f(x) Titik Seragam -1 -0.5 0 0.5 1 0 2 4 6 8x 10 -3 X E (X ) galat interpolasi

(19)

19

DAFTAR PUSTAKA

Levy, Doron. 2010. Introduction to Numerical Analysis. Maryland: University of Maryland.

Mathews, John H. dan Kurtis D. Fink. 2004. Numerical Methods Using MATLAB (4th ed.). USA: Pearson Prentice Hall.

(20)

20

DAFTAR LAMPIRAN

a. Titik Interpolasi Seragam

clc;clear;close; n=4;a=-1;b=1; for k=1:n x(k)=-1.+2/3*(k-1); y(k)=exp(x(k)) ; end for i=1:n pp=poly(x((1:n)~=i)); pvals(i,:)=pp./polyval(pp,x(i)); end Pn=y*pvals; xi=[a:0.01:b]; yi=polyval(Pn,xi); 27

(21)

21 for i=1:length(xi) zi(i)=exp(xi(i)); end hi=abs(zi-yi); Hii=max(hi) subplot(1,2,1); plot(xi,yi,'g',xi,zi,'r--',x,y,'o','linewidth',2); grid; legend('P_n(x)','f(x)','Titik Seragam','Location','NorthWest'); subplot(1,2,2); plot(xi,hi,'r','linewidth',2); grid; legend('galat interpolasi');

b. Titik Interpolasi Chebyshev

clc;clear;close; n=4;a=-1;b=1; for k=1:n A=cos((pi*(n+1-k-0.5))/n); x(k)=(b-a)*A/2+(a+b)/2; y(k)=exp(x(k)) ; end for i=1:n pp=poly(x((1:n)~=i)); pvals(i,:)=pp./polyval(pp,x(i)); end Pn=y*pvals; xi=[a:0.01:b]; yi=polyval(Pn,xi); for i=1:length(xi) zi(i)=exp(xi(i)); end hi=abs(zi-yi); Hii=max(hi) subplot(1,2,1); plot(xi,yi,'g',xi,zi,'r--',x,y,'o','linewidth',2); grid; legend('P_n(x)','f(x)','Titik Seragam','Location','NorthWest'); subplot(1,2,2); plot(xi,hi,'r','linewidth',2); grid; legend('galat interpolasi');

Referensi

Dokumen terkait

Teknik digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional (sampel sebanding dengan jumlah populasi). Metode ini

Sangatlah jelas bahwa tatanan politik yang dibangun oleh Nabi Muhammad ialah tatanan yang memiliki nilai-nilai kemafaatan yang lebih besar bagi setiap aspek kehidupan, hal

medan listrik induksi juga menyebabkan elektron dipercepat sehingga pada nilai energi kinetik tertentu elektron akan membelok dari jari-jarinya dan menabrak partikel

Berdasarkan sifat dan bentuknya, data penelitian bisa dibedakan menjadi 2 jenis yaitu data kualitatif ( data yang berbentuk kata – kata atau kalimat ) dan data kuantitatif ( data

Interaksi edukatif sebenarnya komunikasi timbal balik antara pihak yang satu dengan pihak yang lain, sudah mengandung maksud-maksud tertentu yakni untuk mencapai tujuan

Sekitar tahun 3500 SM mereka telah menghasilkan peradaban yang maju, dengan perkembangan kota-kota, sistem organisasi politik, etika religius dan pemerintahan

Namun, Euclid biasanya terkenal dengan pengaturan teorema secara logis, sehingga dapat menunjukkan (diakui, tidak selalu dengan ketelitian yang dituntut oleh

Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih bagi penermanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact)