JENIS – JENIS PENELITIAN DAN ALUR PENELITIAN MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Metode Penelitian Dibimbing oleh Dr. Fatchur Rohman
Disusun oleh :
Offering G/ Kelompok 3:
Ely Kristiani ( 160342601 ) Muly Pramesti ( 160342606245 ) Rizky Putri Ramadhany ( 160342606228 )
The Learning University
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN BIOLOGI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam melakukan sebuah penelitian, selain mengetahui tentang pengertian penelitian, tujuan dan manfaat dari pengetahuan maka kita perlu memahami susunan penelitian yang dapat dijadikan masa depan atau apa yang dilakukan setelahnya.
Sebuah penelitian harus dijalankan secara sistematis dan logis, maka dari makalah-makalah sebelumnya telah menerangkan agar kita memiliki sikap-sikap ilmiah yang dari sifat tersebut menimbulkan suatu permasalahan dari diri kita sendiri dan ingin mencari pembuktian dan jawaban dari permasalahan tersebut. Dari sikap-sikap itu akan menimbulkan suatu tujuan atas penelitian yang kita buat. Tanpa adanya sikap ilmiah pada tujuan penelitian, maka tujuan tersebut tidak akan tercapai. Setelah adanya tujuan, kita akan membuat rumusan masalah yang hendak ingin diteliti, untuk membuat dugaan sementara, kita memerlukan kajian pustaka untuk memperkuat hipotesis kita lalu melaksanakan penelitian.
Sebelum melakukan penelitian kita harus mengetahui alur penelitian yang akan kita lakukan. Dengan demikian dalam pelaksanaan penelitian kita memiliki arahan yang jelas dan data yang didapat bisa sesuai dengan apa yang kita inginkan dan seperti literatur yang terkait. Setelah itu kita dapat menganalisis data dan menarik kesimpulan sehingga penelitian yang kita lakukan bisa dibukukan dan menambah pengetahuan bagi masyarakat umum.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut. 1. Apa saja jenis – jenis penelitian yang dapat digolongkan dari sebuah penelitian? 2. Apa yang mendasari penyebab keanekaragaman jenis penelitian?
3. Apa pengertian dan jenis dari alur penelitian?
4. Mengapa alur penelitian dianggap penting dalam menjalankan suatu penelitian?
C. TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat diberi tujuan sebagai berikut. 1. Untuk menjelaskan jenis – jenis penelitian.
2. Untuk mengetahui penyebab dasar keanekaragaman jenis penelitian. 3. Untuk menjelaskan pengertian dan jenis dari alur penelitian.
4. Untuk mengetahui pentingnya suatu alur penelitian dalam sebuah penelitian.
D. MANFAAT
Berdasarkan tujuan dapat diberi manfaat sebagai berikut.
1. Bagi pembaca dapat mengetahui jenis – jenis penelitian sehingga memudahkan pembaca menggolongkan sebuah penelitiannya.
2. Dapat mengembangkan wawasan dan studi ilmu mengenai kerangka pada penelitian. 3. Lebih memahami hubungan dari aspek - aspek penting untuk memulai sebuah
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2. 1 Jenis – Jenis Penelitian B. Jenis-jenis Penelitian
Penelitian dapat digolongkan / dibagi kedalam beberapa jenis berdasarkan kriteria-kriteria tertentu.
1. Berdasarkan hasil / alasan yang diperoleh, penelitian dibedakan atas dua, yaitu sebagai berikut.
a. Penelitian dasar (basic research), yaitu penelitian yang mempunyai alas an intelektual, dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan dan secara tidak langsung untuk digunakan.
b. Penelitian terapan (applied research), yaitu pelitian yang mempunyai alasan praktis, keinginan untuk mengetahui, bertujuan agar dapat melakukan sesuatu yang jauh lebih baik, lebih efektif dan efisien.
2. Berdasarkan bidang yang diteliti, penelitian dibedakan atas dua, yaitu sebagai berikut. a. Penelitian sosial, yaitu penelitian yang secara khusus meneliti bidang sosial,
seperti ekonomi, pendidikan, hukum, dan sebagainya.
b. Penelitian eksakta, yaitu penelitian yang secara khusus meneliti bidang eksakta, seperti kimia, fisika, dan sebagainya.
3. Berdasarkan tempat penelitian, penelitian dibedakan atas tiga, yaitu sebagai berikut. a. Penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang langsung dilakukan di
lapangan atau pada responden.
b. Penelitian kepustakaan (library research), yaitu penelitian yang dilaksanakan dengan menggunakan literatur (kepustakaan), baik berupa buku, catatan, maupun laporan hasil penelitian dari peneliti terdahulu.
c. Penelititan laboratorium (laboratory research), yaitu penelitian yang dilaksanakan pada tempat tertentu (laboratorium) dan biasanya bersifat eksperimen atau percobaan.
4. Berdasarkan teknik yang digunakan, penelitian dibedakan atas dua, yaitu sebagai berikut.
a. Penelitian survei (survey research), yaitu penelitian dengan tidak melakukan perubahan (tidak ada perlakuan khusus) terhadap variabel-variabel yang diteliti.
b. Penelitian percobaan (experiment research), yaitu penelitian dimana dilakukan perubahan (ada perlakuan khusus) terhadap variabel-variabel yang diteliti.
5. Berdasarkan keilmiahannya, penelitian dibedakan atas dua,yaitu sebagai berikut. a. Penelitian ilmiah
Penelitian ilmiah adalah penelitian yang dalam pelaksanaannya menggunakan kaidah-kaidah ilmiah, artinya pokok pikiran yang dikemukakan, disimpulkan melalui suatu prosedur yang sistematis dengan mempergunakan pembuktian yang meyakinkan (ilmiah).
Penelitian ilmiah didasarkan atas logika, terorganisasi, dan teliti dalam identifikasi masalah, pengumpulan data, analisis data, dan penarikan kesimpulan yang valid. Bukan hanya atas dasar tebak-tebak, pengalaman, dan intuisi semata.
Kadar (tinggi-rendah) mutu ilmiah suatu penelitian ilmiah dapat diukur dengan dua kriteria, yaitu sebagai berikut.
Kemampuannya untuk memberikan pengertian tentang masalah yang diteliti sehingga jelas.
Kemampuannya untuk meramalkan, artinya sampai dimana kesimpulan yang sama dapat dicapai, apabila data yang sama ditemukan ditempat / waktu lain. Ciri-ciri penelitian ilmiah, adalah sebagai berikut.
Purposiveness, memiliki fokus tujuan yang jelas.
Rigor, teliti dan memiliki dasar teori dan desain metodologi yang baik. Testibility, prosedur pengujian hipotesis jelas.
Replicability, pengujian dapat diulang untuk kasus yang sama atau kasus sejenis lainnya.
Objectivity, berdasarkan atas fakta dari data aktual, bukan penilaian yang subyektif dan emosional.
Generalizability, semakin luas ruang lingkup penggunaan hasil penelitian semakin berguna.
Precision, mendekatirealitas dan confidence peluang kejadian dari estimasi dapat dilihat.
Parsimony, kesederhanaan dalam pemaparan masalah dan metode penelitiannya.
b. Penelitian non ilmiah
Penelitian non ilmiah adalah penelitian yang dalam pelaksanaannya tidak menggunakan metode atau kaidah-kaidah yang ilmiah.
6. Berdasarkan spesialisasi bidang (ilmu) garapannya, penelitian dibedakan atas beberapa jenis, yaitu sebagai berikut.
a. Penelitian bisnis
Penelitian bisnis adalah penelitian yang dilaksanakan dalam bidang bisnis, seperti hal-hal sebagai berikut.
Akunting, seperti prosedur, praktek, dan system pengendalian anggaran, metode pembiayaan inventori, depresiasi, transfer pricing, dan sebagainya. Keuangan, seperti operasi lembaga keuangan, rasio-rasio keuangan, merger
dan akuisisi, dan sebagainya.
Manajemen, seperti sikap dan perilaku karyawan, manajemen SDM, manajemen produksi / operasi, perumusan strategi, system informasi, dan sebagainya.
Pemasaran, seperti citra produk, periklanan, distribusi, penentuan harga, kemasan, preferensi konsumen, pengembangan produk baru dan sebagainya. b. Penelitian komunikasi
Penelitian komunikasi adalah penelitian yang dilaksanakan dalam bidang komunikasi, seperti hal-hal sebagai berikut.
Komunikasi massa Komunikasi bisnis Kehumasan (PR) Periklanan c. Penelitian hukum
Penelitian hokum adalah penelitian yang dilaksanakan dalam bidang hukum, seperti hal-hal sebagai berikut.
Hukum Perdata Hukum Pidana Hukum Tatanegara Hukum Internasional d. Penelitian pertanian
Penelitian pertanian adalah penelitian yang dilaksanakan dalam bidang pertanian seperti hal-hal sebagai berikut.
Agribisnis
Budi daya tanaman Hama tanaman Agronomi e. Penelitian ekonomi
Penelitian ekonomi adalah penelitian yang dilaksanakan dalam bidang ekonomi, seperti hal-hal sebagai berikut.
Ekonomi mikro Ekonomi makro
Ekonomi pembangunan f. Dan lain-lain.
2.2 Jenis – Jenis Penelitian Secara Umum 1. Penelitian survei
Penelitian survei merupakan penelitian yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang institusi sosial, ekonomi, atau politik dari suatu kelompok ataupun suatu daerah.
Dalam penelitian ini dikerjakan evaluasi serta perbandingan –perbandingan terhadap hal-hal yang telah dilakukan orang lain dalam menangani situasi atau masalah yang serupa, dan hasilnya dapat digunakan dalam pembuatan rencana dan pengambilan keputusan di masa mendatang. Penelitian dilakukan terhadap sejumlah individu atau unit, baik secara sensus maupun dengan sampel.
Penelitian survey dapat berupa, yaitu sebagai berikut.
a. Penelitian penjagaan (eksploratif)
Penelitian penjagaan (eksploratif) ini sifatnya terbuka, masih mencari-cari. Pengetahuan peneliti tentang masalah yang akan diteliti masih terlalu tipis untuk dapat melakukan studi deskriptif.
Contoh-contoh mengenai pernyataan studi penjagaan ini adalah sebagai berikut.
Apakah yang paling mencemaskan Andapada akhir-akhir ini?
Hal-hal yang penting apakah yang mencemaskan Anda tentang negeri Anda?
Menurut Anda, bagaimana cara pengasuhan anak yang baik?
Jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut belumlah jelas diketahui jika belum terkumpul sejumlah jawaban.
b. Penelitian deskriptif
Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi, termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena. Jadi penelitian deskriptif dimaksudkan untuk pengukuran yang cermat terhadap fenomena-fenomena masyarakat (sosial) tertentu dan lain-lain.
Pada penelitian ini, peneliti mengembangkan konsep dan menghimpun fakta, tetapi tidak melakukan pengujian hipotesis.
c. Penelitian evaluasi
Peneliti evaluasi mencoba mencari jawaban, sampai seberapa jauh tujuan yang digariskan pada awal program tercapai atau mempunyai tanda-tanda akan tercapai. Untuk secara umum, terdapat dua jenis evaluasi, yaitu evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Evaluasi formatif biasanya melihat dan meneliti pelaksanaan program untuk mengukur apakah tujuan program tersebut tercapai.
d. Penelitian eksplanasi (penjelasan)
Penelitian eksplanasi merupakan penelitian yang menggunakan data yang sama, dimana peneliti menjelaskan hubungan kasualantara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis.
e. Penelitian prediksi
Penelitian prediksi digunakan untuk meramalkan keadaan atau fenomena social tertentu, seperti pendapat umum mengenai keadaan social dan politik, pendapat umum mengenai pelaksanaan hukuman mati, dan lain-lain. Disamping itu, penelitian prediksi juga dilakukan untuk mengadakan proyeksi penduduk.
Proyeksi tersebut, tidak hanya memuat asumsi-asumsi mengenai jumlah penduduk tetapi juga mencakup perubahan fasilitas, moralitas, struktur umum dan lain-lain.
f. Penelitian pengembangan sosial
Penelitian pengembangan indikator social dikembangkan berdasarkan survei-survei yang dilakukan secara berkala. Sebagaicontoh, BPS menerbitkan buku, antara lain: (1) indicator kesejahteraan rakyat, (2) indicator pemerataan pendapatan, jumlah dan presentase penduduk miskin di Indonesia, 1976-1985.
2. Grounded Research
Grounded research merupakan penelitian yang didasarkan pada fakta, menggunakan analisis perbandingan yang bertujuan untuk mengadakan generalisasi empiris, menetapkan konsep-konsep, membuktikan teori dan mengembangkan teori, dimana pengumpulan data dan analisis datanya berjalan pada waktu yang bersamaan.
Grounded research bertolak dari fakta, dan dari fakta tanpa teori serta dicoba untuk mewujudkan suatu teori. Dengan demikian, dalam grounded research ini, data merupakan sumber teori, teori berdasarkan fakta. Kategori-kategori dan konsep-konsep dikembangkan oleh penelitil apangan. Data yang bertambah dimanfaatkan untuk verifikasi teori yang timbul dilpangan, yang terus menerus disempurn akan selama penelitian berlangsung.
Ciri-ciri Grounded Research adalah :
a. Data merupakan sumber teori dan sumber hipotesis. b. Teori yang menerangkan data setelah data diurai.
Data
Uraian berdasarkan data Analisis menjadi konsep dan Hipotesis berdasarkan fakta
Teori yang
3. Studi Kasus
Studi kasus merupakan penelitian mengenai status subjek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas.
Subyek penelitian dapat saja berupa individu, kelompok, lembaga, maupun masyarakat. Pada penelitian ini peneliti ingin memepelajari secara intensif latar belakang serta interaksi lingkunga ndari unit-unit social yang menjadi subyek. Tujuan penelitiannya adalah untuk memberikan gambaran secara mendetail tentang latar belakang, sifat-sifat serta karakter-karakter yang khas dari kasus, ataupun status dari individu, yang kemudian hasilnya dijadikan suatu hal yang bersifat umum.
Hasil dari suatu penelitian kasus merupakan suatu generalisasi dari pola-pola kasus yang tipikal dari individu, kelompok, lembaga dan sebagainya. Tergantung dari tujuannya, ruang lingkup dari studi yang mencakup segmen atau bagian tertentu atau mencakup keseluruhan siklus kehidupan individu, kelompok dan sebagainya, baik dengan penekanan terhadap faktor-faktor kasus tertentu ataupun meliputi keseluruhan faktor-faktor dan fenomena-fenomena. Penelitian ini lebih menekankan pengkajian variabel yang cukup banyak pada jumlah unit yang kecil.
4. Penelitian eksperimen
Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap obyek penelitian serta diadakannya control terhadap variable tertentu.
Penelitian ini sangat sesuai untuk pengujian hipotesis tertentu dan dimaksudkan untuk mengetahui hubungan sebab-akibat variable penelitian. Pelaksanaannya memerlukan konsep dan variabel yang jelas sekali dan pengukuran yang cermat. Penelitian eksperimen dapat dilakukan dilaboratorium, dikelas atau dilapangan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki ada atau tidaknya hubungan sebab akibat serta berapa besar hubungan sebab akibat tersebut dengan cara memberikan perlakuan-perlakuan tertentu pada beberapa kelompok eksperimental dan menyediakan control untuk perbandingan. Penelitian eksperimen dapat menggantikan teori yang telah usang.
Data sekunder adalah data yang sudah tersedia. Data ini mungkin berasal dari hasil survei yang belum diperas, yang dengan analisis lanjutan dapat menghasilkan sesuatu yang amat berguna, juga dapat berupa studi perbandingan dari studi-studi yang telah dilakukan.
2.3 Alur Penelitian
2.3.1 Pengertian Alur Penelitian
Alur penelitian adalah kronologi prosedural yang dilakukan seorang peneliti dalam karya penelitiannya dan bukan sekedar urutan apa yang mesti dilalui. Alur penelitian lebih merupakan strukturisasi atau hubungan
metodologik yang berkesinambungan.
Mengenai prosedur penelitian, Arikunto (2013, hlm. 13) mengemukakan bahwa: Alur pemikiran penelitian, apapun jenis penelitiannya selalu dimulai dari adanya permasalahan atau ganjalan, yang merupakan suatu kesenjangan yang dirasakan oleh peneliti. Kesenjangan tersebut terjadi karena adanya perbedaan kondisi antara kondisi nyata dengan kondisi harapan. Dengan adanya kesenjangan ini peneliti mencari teori yang tepat untuk mengatasi permasalahan melalui penelitian, yaitu mencari tahu tentang kemungkinan penyebab kondisi yang menjadi permasalahan itu. Hasil dari penelitiannya akan digunakan untuk mengatasi permasalahan yang dirasakan.
2.3.2 Contoh Alur Penelitian dari Artikel Penelitian Alur penelitian kualitatif
Alur penelitian tindakan kelas
Alur penelitian proposal Alur penelitian kuantitatif
BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN
Dari kajian diatas dapat disimpulkan sebagai berikut
1. Jenis – jenis penelitian tergantung pada beberapa aspek yang mempengaruhi salah satunya berdasarkan hasil, bidang yang diteliti, tempat, teknik yang digunakan, sifat ilmiah, spesialisasi bidang garapan.
2. Hal yang mendasari aspek dari keanekaragaman jenis penelitian yaitu ide atau masalah yang mereka alami untuk munculkan tekad melakukan sebuah penelitian. Karena aspek umum dari segi manapun ada, maka tergantung pada peneliti ingin menggolongkan jenis penelitian dari aspek yang diinginkan sesuai dengan penelitiannya.
3. Alur penelitian berdefinisi sebuah strukturisasi dari metodologik suatu penelitian yang erat hubungannya dengan tahapan penelitan. Dengan menggolongkan jenis alur penelitian yang tergolong banyak, hal tersebut tergantung pada peneliti itu sendiri. 4. Pentingnya sebuah alur penelitian yaitu dengan memahami alur yang telah dibuat,
maka dapat meminimalisir kesalahan dalam menjalankan prosedur penelitian.
B. SARAN
Sebagai peneliti sebaiknya kita mengetahui jenis penelitian apa yang akan kita lakukan dan merealisasikan suatu penelitian dengan mengikuti alur yang sesuai.
DAFTAR RUJUKAN
Hasan, Iqbal. 2002. Metodologi Penelitian Dan Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia. Wahyudi. 2007. Metode Penelitian Bab 3. Jakarta
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Tindakan Praktek. Jakarta: Rineksa Cipta